inkompabitibilitas sediaan cair
TRANSCRIPT
Inkompatibilitas Sediaan Cair
Penyusun :Elisa
Hesti SetyawatiMar’atus SholikhaMutia Sholikhatun
Nadhirotul KhasanahNining Widyastuti
Rahmadhanti Dwi ARani RachmawatiRatna Wulandari
Pengertian Inkompatibilitas
O Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua reaksi atau lebih antara obat-obatan yang menimbulkan ketidakcocokan atau ketidaksesuaian. inkompatibilitas sediaan cair adalah inkompatibilitas yang terjadi pada sediaan cair seperti larutan.
O Inkompatibilitas atau biasa dikenal dengan OTT (obat tak tercampurakan) pada sediaan cair biasanya terjadi inkompatibilitas secara fisika ataupun kimia tergantung pada larutan tersebut. Perubahan yang terlihat seperti larutan yang terjadi perubahan warna yang tidak diinginkan, Perubahan warna tak tercampurkannya dengan sediaan galenika, bahan-bahan tidak dapat bercampur, terbentuk endapan yang tidak larut, reaksi yang berasal dari pengaruh zat-zat yang bereaksi asam atau basa, reaksi yg terjadi karena oksidasi atau reduksi, dan tidak stabil dalam larutan
Peristiwa Obat Tidak Tercampurkan
O Inkompatibilitas secara Fisika;O Inkompatibilitas secara Kimia; danO Inkompatibilitas secara Terapeutik
Inkompatibilitas secara fisika:
O Meleleh dan menjadi lembabnya campuran serbuk;
O Tidak dapat larut dan tidak dapat bercampur;
O PenggaramanO Adsorbsi
Peristiwa yg termasuk inkompatibilitas secara kimia:
O Reaksi terbentuk suatu endapan yang tak larut;
O Reaksi-reaksi yang berasal dari pengaruh zat-zat yang bereaksi asam atau basa
O Reaksi-reaksi yg terjadi karena oksidasi atau reduksi
O Perubahan warna O Tak tercampurkannya dg sediaan
galenika O Tidak stabil dalam larutan
Inkompatibilitas Terapetik
O Adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat.
O Interaksi bisa terjadi antara obat dengan obat , obat dg makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien.
O Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya.
O Sediaan cair atau potio adalah obat minum dengan penggunaan secara oral yang berupa sirup, larutan suspensi, atau emulsi.
Bentuk-Bentuk Sediaan Cair
1. Larutan (Solutions)2. Suspensi (Suspensiones)3. EMULSI
Larutan
Menurut FI IV, solutions atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Larutan biasanya dilarutkan dalam air,
yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya. Misalnya terdispersi secara
molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang caling bercampur (FI ed IV). Contoh dari larutan antara lain, Larutan penyegar cap kaki tiga dan Iodine
povidon solution.
Ada beberapa cara untuk mengenal kerusakan yang terjadi pada larutan, yaitu:
OTerjadinya kekeruhan atau perubahan warna
OTerbentuk kristal atau endapan zat padat
OTerjadi perubahan bauOPerubahan viskositas
Keuntungan Sediaan Larutan
OMerupakan campuran homogenODosis dapat diubah – ubah dalam
pembuatanODapat diberikan dalam larutan encer,
sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan
OKerja awal obat lebih cepat, karena obat cepat di absorbsi
OMudah diberi pemanis, pengaroma, pewarna
OUntuk pemakaian luar mudah digunakan
Kerugian
OAda obat yang tidak stabil dalam larutanOAda obat yang sukar ditutupi rasa dan
baunya dalam
R/ Papaverini Hydrochloridi 1 Belladonnae Extr. 0,2 Sol. Charcot 300 Tinct. Aurant. Cort 5 S.3.d.d.c.
O Kelarutan suatu garam dalam air dapat berkurang karena penambahan suatu garam. Dalam praktek peristiwa ini digunakan pada pembuatan sabun
natrium. Larutan sabun dengan penambahan NaCl akan mengendapkan sabun natriumnya.
O Larutan garam Quininum dan Papaverium dapat berkurang kelarutannya oleh penambahan kalium,
natrium, ammonium halogenida.O Cara membuatnya adalah dengan melarutkan garam
bromide dari solution Charcot dan di dalam mortar dibuat mucilago dari pulvis Gummosus lalu
ditambahkan Papaverin Hidrokloridum, Belladonnae Extractum dan sisa air setelah itu baru dicampur
dengan larutan garam bromida tadi. Jumlah pulvis Gummosus yang digunakan adalah 2% dari jumlah
larutan
Suspensi
Dari beberapa definisi yang tertera dapat disimpulkan bahwa suspensi adalah
sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi ke dalam fase cair serta kekentalan suspenditidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan
dituang.
Syarat-syarat Suspensi
O Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendapO Jika dikocok harus segera terdispersi kembaliO Jika dikocok harus segera terdispersi kembaliO Kekentalan suspensi tidak bolah terlalu tinggi agar
mudah dikocok atau sedia dituangO Ukuran partikel, erat hubungannya dengan luas
penampang partikel serta daya tekan ke atas dari cairan suspensi
O Jumlah partikel, makin besar konsentrasi maka semakin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat
O Jumlah partikel, makin besar konsentrasi maka semakin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat
Contoh inkompatibilitas sediaan Suspensi
R/ carb.adsorb 10 Natrii sulfas Magnesia sulfas aa 5 Aquam ad 100
OCarbo adsorben sering digunakan sebagai obat diare karena mempunyai daya absorpsi terhadap toksi dan bakteri, maka itu tidak benar kalau ditambah lendir, karena akan mengurangi daya kerjanya maka itu hanya digerus dengan air dan bila terdapat sirup maka di gerus dengan sirup.
EMULSI
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil
dan distabilkan dengan zat pengemulsi/surfaktan yang cocok.
R/ paraffin.liq. 25 Tragacanthae 2 Oleinanisi gtt. III Aquam ad 150 S. Vesp.c.
Selain PGA juga digunakan tragacanthae sebagai emulgator tetapi karena tragacanthae tidak larut dalam air tetapi mengembang, karena itu fase dari elmusi menjadi kurang halus dan tidak stabil. Maka itu diperlukan kombinasi tragacanthae dari PGA untuk menaikkan viskositas fase kontinu hingga dapat meningkatkan stabilitas emulsi.