inisiasi menyusu dini untuk awali asi
TRANSCRIPT
INISIASI MENYUSU DINI UNTUK AWALI ASI
EKSKLUSIF
Cut Amelia Putri Anna
Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi
(AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil penelitian yang ada, angka
kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan faktor-faktor lain,
terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan, dan gizi bayi itu sendiri
sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi.
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian
yang serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI
atau Air Susu Ibu.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah program yang sedang gencar
dianjurkan oleh Pemerintah. Dengan melakukan inisiasi menyusui dini bayi
belajar beradaptasi dengan kelahirannya di dunia, selain itu kedekatan antara ibu
dan bayinya akan terbentuk dalam proses tersebut. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang
akan menjadi penerus bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna
bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak,
memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan
ikatan emosional antara ibu dan bayinya.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal
baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat
terlaksana dengan benar.
Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini
dengan posisi yang benar, teratur, dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang
perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu yang bekerja dapat tetap
memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan
dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Bayi yang baru lahir
ternyata tidak selemah yang diperkirakan orang selama ini. Jika dituntun dengan
cara yang benar, maka dalam satu jam pertama kehidupan bayi, dia dapat mencari
sendiri cara untuk menyusu kepada ibunya. Hal itu dikenal dengan istilah Inisiasi
Menyusu Dini (IMD).
Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan
langkah awal menuju kesuksesan menyusui, salah satu faktor penting dari
pembangunan sumber daya manusia kedepan. Hal ini menunjukan bahwa
mortalitas dapat ditekan dengan efektif saat kita memberikan kesempatan pada
bayi untuk bersama ibunya, dengan kontak kulit dan membiarkan mereka
bersama-sama minimal 1 jam.
ASI merupakan makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-
bulan pertama kehidupan. Pemberian ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang
diberikan kepada bayi berusia 0-6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman
tambahan lain kecuali vitamin, mineral dan obat-obatan.
Manfaat ASI adalah memberi segala kebutuhan bayi, baik dari segi gizi,
imunologis, maupun psikologis. ASI lebih unggul dibandingkan dengan makanan
pengganti untuk bayi. ASI merupakan makanan alamiah dengan komposisi nutrisi
yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mudah dicerna dan
diserap, jarang menyebabkan konstipasi.
Dari penelitian Dinas Kesehatan Surabaya disebutkan bahwa dengan
memisahkan si ibu dengan si bayi ternyata daya tahan tubuh si bayi akan drop
hingga mencapai 25%. Ketika ibu si ibu bersama dengan si bayi daya tahan si bayi
akan berada dalam kondisi prima, dan si ibu bisa melakukan proteksi terhadap si
bayi jika memang perlu.ASI mengandung substansi yang menunjang
perkembangan sistem saraf dan pertumbuhan otak. ASI kaya akan antibodi untuk
melawan infeksi. ASI dapat membantu bayi untuk merespon secara baik terhadap
vaksin mengingat jumlah antibodi yang tinggi pada bayi usia 7-12 bulan yang
menyusui. Bayi yang menyusui lebih sedikit mengalami alergi.
Cara pemberian ASI eksklusif adalah sejak lahir, sesegera mungkin
(setengah-l jam sejak lahir). Pada jam pertama bayi menemukan payudara ibunya,
ini merupakan awal dari inisiasi menyusu dini dan hubungan menyusui
berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi. Prosesnya setelah melakukan
inisiasi menyusu dini maka dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan dan diteruskan hingga dua tahun.
Selain manfaat seperti diatas dapat dirasakan manfaat seperti : mampu
mengurangi pendarahan pasca melahirkan (karena pengeluaran hormon oksitosin),
mencegah kanker payudara dan kanker indung telur, dan mampu mengurangi
pengeroposan tulang. IMD juga merupakan metode KB paling aman, ekonomis,
dan menghemat waktu. Berat badan dan rahim (uterus) pun lebih cepat kembali
normal.
Indikasi IMD, Ibu dan bayi harus dalam keadaan yang stabil. Artinya, ibu
dan bayi tidak memerlukan perawatan atau tindakan medis paska persalinannya,
apabila memerlukan perawatan medis (resusitasi) IMD harus dihentikan atau tidak
dilakukan.