informasi laporan penyelenggaraan · pdf file... efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan ......
TRANSCRIPT
1
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BUPATI KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segenap masyarakat Kulon Progo yang kami banggakan.
Mengawali laporan ini marilah kita panjatkan puji syukur
Alhamdulillahirobil’alamin kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (ILPPD) Tahun Anggaran 2011 dapat terlaksana. Laporan ini
merupakan perwujudan transparansi dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan
pemerintahan kepada masyarakat.
Perlu kiranya kami sampaikan bahwa pada tahun 2011 kita mengikuti
pesta demokrasi Pemilukada guna memilih Bupati/Wakil Bupati Kulon Progo Masa
Jabatan Tahun 2011-2016. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan
masyarakat Kulon Progo yang telah mensukseskan Pemilukada sehingga berjalan
normatif, demokratis, dan damai maupun atas amanah kepada kami guna
melanjutkan membangun daerah, terhitung sejak pelantikan pada 24 Agustus
2011.
Dalam rangka optimalisasi pelayanan publik, maka pada 100 (seratus)
hari pertama masa jabatan, kami mencanangkan public service excellent kepada
masyarakat. Seluruh penyelenggara pelayanan publik mulai dari SKPD Teknis,
Camat sampai dengan Kepala Desa dan Lurah telah menandatangani Pakta
Integritas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik.
Semangat optimalisasi pelayanan pada kinerja 100 hari tersebut, semoga dapat
kami pertahankan di masa yang akan datang guna efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pelayanan umum, dan
pemberdayaan masyarakat.
Pada kesempatan yang baik ini, perlu kami sampaikan hal-hal strategis
pembangunan yang kami lakukan pada tahun 2011, antara lain:
2
Pertama, Pengembangan investasi kawasan selatan
Upaya mendorong investasi kami lakukan melalui kerjasama dengan
berbagai investor dalam dan luar negeri. Untuk pembangunan bandar udara
internasional di Kulon Progo, telah dilakukan penandatanganan kerjasama pada
tanggal 11 Maret 2011 antara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT
Angkasa Pura. Saat ini sedang dilakukan feasibility study oleh PT Angkasa Pura
bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan hasil
Kecamatan Temon sebagai lokasi terbaik pembangunan Yogyakarta International
Airport.
Untuk perkembangan rencana pengolahan potensi pasir besi, telah
dilakukan penilaian Amdal oleh Komisi Penilai Amdal pada tanggal 10 Desember
2011. Setelah mempertimbangkan hasil penilaian tersebut, kami telah
menerbitkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 42 Tahun 2012 tentang
Persetujuan Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Penambangan dan
Pemrosesan Pasir Besi oleh PT JMI di Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya
sebelum masuk dalam tahap konstruksi, PT JMI masih harus mendapatkan
persetujuan akhir Feasibility Study (FS) yang mencakup Kajian Teknik, Kajian
Ekonomi dan Kajian Amdal dari Kementerian ESDM.
Terkait dengan pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto, pada
tahun 2011 telah dilakukan pengerukan pasir kolam untuk bersandar kapal. Untuk
itu terus diupayakan penyempurnaan bangunan pemecah gelombang terdepan.
Keterkaitan dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan, pembangunan
pabrik baja dan rencana pembangunan bandara akan semakin mendukung
pengembangan industri lainnya.
Kedua, Jaminan Kesehatan bagi semua penduduk
Kebijakan yang kami tempuh terkait jaminan kesehatan bagi semua
penduduk yang belum mendapat jaminan pemeliharaan kesehatan diberikan
Jamkesda non kartu. Dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 70 Tahun
2011, menegaskan bahwa semua penduduk Kulon Progo berKTP atau KK yang
belum mempunyai kartu jaminan kesehatan disediakan penyediaan pembiayaan
pada layanan dasar di Puskesmas dan subsidi terbatas pada rawat inap Rumah
Sakit Kelas III sampai dengan Rp.5.000.000,- per orang per tahun.
3
Ketiga, Penanganan Kemiskinan
Database kemiskinan Kulon Progo Tahun 2011 yang telah tersusun by
name, by address, by case akan kami jadikan pedoman untuk sasaran yang jelas
program dan kegiatan seluruh sektor, sehingga berkontribusi pada percepatan
penanggulangan kemiskinan. Selain itu orientasi pembangunan juga difokuskan
pada peningkatan ekonomi keluarga miskin.
Database kemiskinan ini harus menyadarkan kita untuk lebih banyak
berempati, berbagi, dan peduli secara terpadu, tersinergi dan berkesinambungan
dari pemerintah, swasta maupun masyarakat. Mengingat anggaran pemerintah
yang terbatas, kami juga melakukan optimalisasi penghimpunan dana antara lain
melalui: zakat profesi bagi PNS yang beragama Islam, dana persembahan bagi
PNS yang beragama Kristen-Katholik, CSR dari perusahaan-perusahaan dan
bantuan pihak-pihak lainnya. Dana yang terkumpul diserahkan langsung donatur
kepada keluarga miskin atau yang berhak, antara lain: perbaikan rumah tidak
layak huni dan beasiswa pelajar dari keluarga tidak mampu.
Sebagai pewujudan rasa simpati dan empati kepada masyarakat miskin
serta untuk memberikan semangat dan motivasi, kami terjun langsung bersama-
sama warga masyarakat bergotong-royong, bekerja bhakti dalam rangka
penanggulangan kemiskinan.
Keempat, Open house Bupati dalam rangka Konsultasi Warga
Setiap hari Kamis Pagi pukul 06.30 WIB s.d selesai, Bupati memberikan
kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan segala
permasalahan yang dihadapi dan masukan dari masyarakat. Selanjutnya segala
permasalahan tersebut dibahas Bupati dan seluruh Kepala SKPD pada hari
Selasa berikutnya, untuk dilakukan tindak lanjut SKPD guna menyelesaikannya.
Selanjutnya pada kesempatan ini, secara garis besar kami sampaikan
laporan yang berisi pendahuluan, kebijakan pemerintahan daerah, kebijakan
pengelolaan keuangan daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan,
penyelenggaraan tugas pembantuan, dan penutup.
Gambaran umum demografis dengan jumlah penduduk tahun 2011
sebanyak 473.622 jiwa atau mengalami pertumbuhan penduduk 0,65 % dari tahun
2010. Dilihat dari perkembangan tahapan keluarga sejahtera, kelompok keluarga
4
miskin yang terdiri dari Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I pada
tahun 2011 sebanyak 70.683 Kepala Keluarga atau 57,42%. Sedangkan jumlah
penduduk miskin berdasarkan data BPS Tahun 2010 sejumlah 23,15 % lebih
rendah dari tahun 2009 sejumlah 24,65%. Setelah dilakukan pendataan per 31
Juli 2011, dengan 16 indikator lokal kemiskinan hasilnya terdata jumlah keluarga
miskin sebanyak 34.089 KK dari jumlah 138.357 KK atau 24,64%. Penduduk
miskin mencapai 111.756 jiwa dari jumlah penduduk 471.040 jiwa atau 23,73%.
Kondisi makro ekonomi menunjukkan adanya peningkatan yang tercermin
dari Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, pada tahun 2009
sebesar Rp.1.728.304.000.000,- naik menjadi sebesar Rp.1.781.227.000.000,-
pada tahun 2010 atau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,06 %.
Pencapaian PDRB/kapita/tahun atas dasar harga berlaku pada tahun 2009
sebesar Rp. 8.480.876,- menjadi Rp.9.121.466,- pada tahun 2010 atau meningkat
7,55 %.
Angka Harapan Hidup tahun 2009 sebesar 74,09 tahun naik menjadi 74,38
tahun pada tahun 2010. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata Provinsi DIY sebesar
73,22 tahun dan Nasional 70,9 tahun. Hal ini menunjukkan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2009
sebesar 73,77 meningkat menjadi 74,49 pada tahun 2010. Peringkat IPM
Kabupaten Kulon Progo secara Nasional naik dari 106 menjadi 95 dari 497
kabupaten/kota. Hal ini menunjukkan keberhasilan capaian pembangunan sumber
daya manusia bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi di Kabupaten Kulon
Progo.
34.089 24,64%
138.357 75,26%
Diagram Kepala Keluarga Miskin
Miskin
Sejahtera 1.500
1.550
1.600
1.650
1.700
1.750
1.800
PDRB ADHK
2009
2010
5
Memperhatikan kondisi masyarakat, permasalahan dan tantangan yang
dihadapi, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang
dimiliki, maka Visi Kabupaten Kulon Progo yang telah ditetapkan dalam RPJP
Daerah Tahun 2005-2025 adalah Masyarakat Kabupaten Kulon Progo yang
Maju, Mandiri, Sejahtera Lahir dan Batin. Untuk menuju tercapainya visi jangka
panjang tersebut, maka telah ditetapkan Visi untuk periode 5 tahun pembangunan
tahap pertama sesuai RPJM Daerah tahun 2006-2011 yaitu: Membangun Kulon
Progo dalam kebersamaan menuju penguatan ekonomi lokal berbasis
ekonomi kerakyatan demi mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang
mandiri, aman, sejahtera, dinamis berlandaskan iman dan taqwa. Untuk
mencapai visi dan misi jangka menengah, maka pada tahun kelima ditetapkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011.
Pengelolaan Keuangan Daerah menunjukkan kinerja yang baik yang
ditunjukkan salah satu indikator berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Keuangan Daerah, pada tahun anggaran 2010 BPK RI memberikan opini wajar
dengan pengecualian. Pendapatan daerah yang diperoleh dari target
pendapatan tahun 2011 sebesar Rp.782.588.428.417,45 terealisasi
Rp.792.016.968.053,63 atau 101,20%. Peningkatan pendapatan daerah ini,
didukung meningkatnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target
Rp.50.913.640.001,45 terealisasi Rp.53.942.623.616,63 atau 105,95%, bila
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 48.190.801.571,16, maka telah meningkat
11,93 %.
72,5
73
73,5
74
74,5
Indeks Pembangunan Manusia
2008
2009
2010
73
73,5
74
74,5
Angka Harapan Hidup
2008
2009
2010
6
Keterangan : T = Target, R = Realisasi
Pada sisi belanja, dilakukan prioritas belanja dengan tujuan, sasaran, dan
keluaran program/kegiatan yang jelas yang berorientasi pemenuhan kebutuhan
pelayanan dasar masyarakat. Jumlah anggaran belanja tahun 2011 sebesar
Rp.842.087.428.349,93 terealisir Rp.781.534.298.690,60 atau 92,81%.
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan 26 urusan wajib dan
8 urusan pilihan. Realisasi pelaksanaan urusan wajib sebagai berikut :
1. Urusan Pendidikan
Urusan pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia melalui pembelajaran jenjang formal sekolah mulai dari
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Non Formal.
Program PAUD dilakukan untuk pemberian rangsangan pendidikan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun terdiri dari 337 formal dan
402 non formal dengan jumlah peserta didik 15.664 anak.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan dasar pada tahun 2011 dilakukan regrouping dan pendanaan
pembelajaran SD dan SMP berdasarkan pada jumlah siswa setiap sekolah,
berupa: Biaya Bantuan Pendidikan Dasar (BBPD), dana Biaya Operasional
Sekolah (BOS) dari Provinsi. Untuk pemenuhan sarana dan prasarana sekolah
dibiayai dengan DAK bidang pendidikan. Pembiayaan pendidikan menengah
pada tahun 2011 diberikan Biaya Bantuan Pendidikan Menengah (BBPM).
45.000
47.000
49.000
51.000
53.000
55.000
Pendapatan Asli Daerah
2010
2011 (T)
2011 (R) 500.000
600.000
700.000
800.000
Pendapatan Daerah
2010
2011 (T)
2011 (R)
7
Keberhasilan seluruh jenjang pendidikan formal ditunjukkan dengan
meningkatnya Angka Kelulusan dan Angka Partisipasi Murni tahun pelajaran
2009/2010 dibandingkan tahun pelajaran 2010/2011 sebagai berikut:
No. Jenjang
Angka Kelulusan
(AK)
Angka Partisipasi Murni
(APM)
2009/2010 2010/2011 2009/2010 2010/2011
1. PAUD - - 49,92% 84,80%
2. SD/MI 97,59% 100% 99,06% 99,26%
3. SMP/MTs 96,47% 99,01% 89,36% 90,51%
4. SMA/MA/SMK 96,18% 99,69% 63,63% 83,47%
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat
digambarkan antara lain dengan latar belakang pendidikan akademik guru dan
sertifikasi. Jumlah guru yang layak mengajar (latar belakang pendidikan
Diploma IV/S1) pada tahun 2011 berjumlah 4.476 orang dari jumlah guru
sebanyak 7.499 orang (59,68 %). Jumlah guru bersertifikasi pada tahun 2010
sebanyak 2.608 orang menjadi 3.008 orang pada tahun 2011 atau naik 15,34%.
Program pendidikan non formal dilaksanakan dengan pelaksanaan Kejar
Paket dan Ujian Persamaan pada semua jenjang. Jumlah warga belajar non
formal pada tahun 2011 sebanyak 8.224 orang.
Prestasi yang diperoleh antara lain Juara 3 Nasional Lomba Penelitian
Ilmiah Remaja bidang IPA atas nama Dimas Haryanto, SMP N 2 Panjatan.
2. Urusan Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Permasalahan kesehatan yang dihadapi yaitu:
masih tingginya penyakit infeksi, transisi epidemiologis dari penyakit infeksi ke
penyakit degeneratif, adanya new emerging diseases seperti AIDS, flu burung
dan leptospirosis, serta terjadi re-emerging diseases seperti tuberkulosis,
malaria, demam berdarah, dan diare.
Menghadapi kompleksnya permasalahan tersebut, maka pembangunan
bidang kesehatan dilaksanakan dengan pendekatan 5 strategi akselerasi,
yakni: supply side, demand side, financial side, behaviour changed side serta
8
kemitraan dan kerja sama. Salah satu strategi akselerasi yang ditempuh melalui
intervensi pembiayaan (financial side) untuk mendorong terwujudnya
pembiayaan kesehatan secara pra upaya melalui lahirnya kelembagaan UPTD
Jamkesda, Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem JAMKESDA
dan Peraturan Bupati Nomor 70 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Jaminan Kesehatan Daerah bagi seluruh penduduk Kulon Progo.
Pelayanan kesehatan secara total coverage bagi seluruh penduduk Kulon
Progo cukup dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.
Pada tahun 2011 indikator derajat kesehatan ibu, bayi dan balita di
Kabupaten Kulon Progo telah memenuhi target Millenium Development Goals
yang harus dicapai tahun 2015, dengan capaian sebagai berikut:
No Indikator Derajat Kesehatan Capaian Target MDG’s
1. Angka Kematian Ibu 105,04/100.000KH 110/100.000 KH
2. Angka Kematian Bayi 12,80/1000 KH 19/1000 KH
3. Angka Kematian Balita 1,75/1.000 KH 32/1000 KH
Peningkatan status gizi masyarakat di tahun 2011 ditandai dengan status
gizi baik sebesar 87,64%. Prevalensi gizi buruk sebesar 0,88% (di bawah SPM
sebesar 2%) pada tahun 2011. Prevalensi gizi kurang sebesar 10,58% (di
bawah SPM sebesar 15%).
Pemberantasan penyakit-penyakit menular tertentu terus ditingkatkan,
Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2011 penyakit Malaria dengan 158
kasus dan Leptospirosis yang puncaknya bulan Maret tahun 2011 tercatat 329
kasus dengan kematian 19 penderita. Penanganannya telah dilakukan dengan
memanfaatkan Anggaran Tak Terduga untuk kegiatan penanggulangan.
Untuk penemuan kasus HIV/AIDS menunjukkan peningkatan, tahun
2010 ditemukan 4 kasus (1 HIV dan 3 AIDS), tahun 2011 ditemukan 9 kasus (6
HIV dan 3 AIDS). Penemuan kasus TB dari angka prakiraan suspek sebesar
2.480 kasus, suspek baru 1.966 kasus dan ditemukan BTA positif 119 kasus.
Penyakit DBD mengalami penurunan, tahun 2010 ditemukan 466 kasus dengan
4 kematian, menjadi 123 kasus tanpa ada kasus kematian pada tahun 2011.
Semua kasus yang ditemukan telah dilakukan perawatan dan pengobatan.
9
Prestasi yang diperoleh di bidang kesehatan meliputi Juara 1 Nasional
pada 3 (tiga) kategori Kejuaraan Tenaga Kesehatan Teladan Tahun 2011
(Keperawatan, Sanitarian dan Nutrisionis), dan RSUD Wates memperoleh
Penghargaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Bayi yang
diserahkan Presiden Republik Indonesia.
3. Urusan Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan untuk menjaga konservasi
Sumberdaya Alam dan pengendalian perusakan lingkungan hidup dan
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Untuk menjaga kelestarian sumber daya air dilakukan pembangunan
biodigester biogas, sumur resapan, dan papan informasi perlindungan
sumberdaya air. Pengelolaan lingkungan hidup guna optimalisasi RTH melalui
kegiatan Kalpataru, Kampung Hijau, Sekolah dan Pondok Pesantren
berwawasan Lingkungan serta penghijauan untuk mempercantik Kota Wates.
Prestasi menonjol dalam penanganan lingkungan hidup dengan
diperoleh Piagam Penghargaan Adipura Kota Wates, untuk Kategori Kota Kecil
dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Menteri
Lingkungan Hidup RI. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Lingkungan
Hidup dari Presiden RI atas nama Mujiman, Tukmudal Sidoharjo Samigaluh.
4. Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Urusan Pekerjaan Umum diselenggarakan pengelolaan sumber daya
air/pengairan, kebinamargaan, keciptakaryaan dan persampahan, teknis tata
ruang dan pertamanan serta jasa konstruksi.
Penyediaan air baku untuk irigasi pada Daerah Irigasi Kecil dilakukan
bendung-bendung di sungai, operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi
serta pelaksanaan P3A. Wilayah daerah irigasi tahun 2010 seluas 10.321
hektar dengan kondisi baik 10.187 hektar atau 98,70%.
Pemeliharaan jalan dilaksanakan dengan meningkatkan kondisi jalan
sepanjang 223,798 km dan merehabilitasi jembatan jalan kabupaten 12 unit.
Jalan kabupaten dengan panjang 763,68 km terdiri dari: kondisi baik 383,63 km
(50,23%), rusak ringan 275,23 km (36,04%), rusak sedang 84,125 km (11,02%)
10
dan rusak berat 20,695 km (2,71%). Untuk mempertahankan jalan dengan
kondisi baik dilakukan pemeliharaan rutin dan berkala untuk yang rusak sedang
dan rusak berat.
Selanjutnya bidang keciptakaryaan melaksanakan pembangunan dan
rehabilitasi total 12 unit bangunan gedung dan bangunan umum, perbaikan
kondisi jalan lingkungan dan jalan desa sebanyak 19 ruas/lokasi. Sistem
penanganan sampah mampu melayani 98,59% dari volume sampah di wilayah
perkotaan Wates dan Pasar-pasar Negeri.
Untuk pelayanan air minum di wilayah perkotaan dipenuhi oleh PDAM, di
wilayah perdesaan non PDAM dilayani dengan Sistem Pelayanan Air Minum
Perdesaan (SPAMDes) dan masyarakat secara mandiri. Tingkat pelayanan air
bersih sesuai SPM (sebanyak 60 liter per orang per hari) tercapai 57,43%.
Prestasi yang diperoleh, Juara I Provinsi Lomba Gabungan Perkumpulan
Petani Pemakai Air atas nama Kelompok GP3A Penjalin Asri, Sentolo Lor,
Sentolo dan Juara 1 Provinsi System of Rice Intensification (SRI) atas nama
Sugeng, P3A Sumber Rejeki, Kalidengen, Temon.
Urusan perumahan dilaksanakan untuk mencapai lingkungan
perumahan-permukiman yang sehat dan pemberdayaan komunitas perumahan
untuk memenuhi kualitas rumah yang layak huni. Untuk penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi dilakukan pada 3 PSAB yaitu Tuk Tirtomanunggal, Tuk
Awar-awar Warih Waradin, Tuk Mudal di Samigaluh dan terbangunnya jaringan
air minum (SPAMDes) 6 lokasi dengan total jumlah sasaran penerima manfaat
sebanyak 250 KK. Penyediaan sarana sanitasi dilakukan di Pasar Menguri
Hargotirto Kokap, Pedukuhan Beji Wates dan Jaringan Perpipaan Wetan Pasar
dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 760 KK.
Jumlah rumah layak huni meningkat, pada tahun 2011 sebanyak
107.688 unit, rumah yang tidak layak huni 6.679 unit. Peningkatan jumlah
rumah layak huni tahun 2010 sebesar 79,19% menjadi 85,39% pada tahun
2011.
5. Urusan Perencanaan Pembangunan, Penataan Ruang dan Statistik
Urusan perencanaan pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan yang berkualitas dengan sistem
11
perencanaan yang partisipatif dan melibatkan para pemangku kepentingan.
Pada tahun 2011 dilaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan untuk
lima tahunan (RPJM) pada masa jabatan Bupati Tahun 2011-2016.
Urusan penataan ruang berhasil menyusun rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo Tahun
2011-2031 saat ini dalam proses evaluasi oleh Pemerintah Provinsi DIY untuk
mendapat persetujuan sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. Untuk
pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW yang berlaku dilakukan
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang melalui pelayanan
perizinan mendirikan bangunan dan telah tersusun Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan Kota Wates di 3 kawasan.
Urusan statistik telah dilaksanakan penyusunan data Indikator
Kesejahteraan Rakyat (Inkesra), Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Inflasi, Gini Ratio, Daerah Dalam Angka (DDA) dan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten, Database Daerah dan Database Masyarakat Miskin
Kabupaten Kulon Progo. Produk-produk statistik ini disusun untuk menyediakan
data dan informasi daerah yang berkualitas, sehingga akan terlihat kondisi dan
potensi daerah yang akurat, lengkap dan up to date guna mendukung
penyusunan perencanaan dan evaluasi pembangunan serta bahan
pengambilan kebijakan.
6. Urusan Kepemudaan dan Olahraga, dan Kebudayaan
Urusan Kepemudaan dan Olahraga diarahkan untuk pembinaan mental
spiritual dan menggali potensi generasi muda guna peningkatan kemandirian
dan pencapaian prestasi. Penyelenggara Bhakti Pemuda Antar Provinsi dari 4
provinsi dilakukan dengan lokasi di desa Banjaroya, Kalibawang. Organisasi
cabang olahraga tahun 2011 telah bertambah 4 cabor.
Prestasi olahraga juara I Kejurprov DIY cabang tarung drajat dan
taekwondo. Untuk cabang tinju, Edy Camarow berhasil merebut Sabuk Emas
Bupati Wonosobo dan tampil dalam Kejuaraan Internasional PABA di Thailand
dan Philiphina. Hery Andrianto berhasil merebut Sabuk Emas Walikota Salatiga
dan Ketua DPRD Blora. Dalam kancah nasional dan internasional, Dyonisius
Hayom Rumbaka sebagai atlet bulutangkis nasional asal Kulon Progo telah
12
menorehkan prestasi yang sangat membanggakan, pada tahun 2011 berhasil
menjuarai Turnamen Bulutangkis Internasional Indonesia Open.
Pelestarian, pengembangan aneka ragam seni budaya dan peninggalan
sejarah purbakala dilaksanakan guna mewujudkan identitas, kebanggaan
daerah, benteng ketahanan budaya dan sebagai daya tarik wisata budaya.
Pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala telah diinventarisir 26
benda cagar budaya. Untuk pelestarian nilai dan kekayaan budaya telah
disusun buku macapatan, Legenda Suroloyo dan warisan budaya tidak
bergerak serta telah diperoleh sertifikasi Hak Cipta Seni Budaya Angguk Putri
Nomor 053013 tanggal 19 September 2011 dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Selain itu untuk melestarikan kesenian Jawa, Pemerintah
Daerah telah melakukan pengadaan seperangkat gamelan yang diberi nama
“Kyai Bojagati”.
Prestasi yang diperoleh kontingen kethoprak Kabupaten Kulon Progo
pada ajang Festival Kethoprak tingkat Propinsi DIY berhasil meraih Juara I/
Penyaji Terbaik I, Pemeran Pria Terbaik, Pemeran Pembantu Pria Terbaik,
Sutradara Terbaik, dan Penata Artistik Terbaik. Juara I Lomba Cipta Lagu
Keroncong Tingkat Nasional ke-4 Tahun 2011 atas nama Kawino Sakaningrat
dari Kedungsari, Pengasih dengan lagu “Stambul Mercusuar Nusantara”.
7. Urusan Penanaman Modal
Urusan penanaman modal dilaksanakan untuk menciptakan iklim
investasi yang sehat melalui peningkatan promosi, kerjasama, pelayanan dan
fasilitasi investasi melalui lounching dan promosi Brand Kabupaten Kulon
Progo “the Jewel of Java”, penyusunan booklet dan leaflet Peluang Investasi,
penyusunan data bidang usaha yang diminati investor, buku Sistem dan
Prosedur Perijinan, penyusunan Data Informasi Penanaman Modal dan
Peluang Investasi, partisipasi Pameran investasi.
Realisasi PMA/PMDN fasilitas pada tahun 2010 Rp. 36.695.934.552,00
menjadi Rp. 40.725.250.570,51 pada tahun 2011 atau naik 10,98%. Sedangkan
realisasi PMDN non fasilitas pada tahun 2010 Rp. 82.111.346.557,- menjadi
Rp. 213.084.501.104,- pada tahun 2011 atau naik 159,51%. Keseluruhan nilai
13
investasi di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan sektoral tahun 2011 sebesar
Rp.2.593.666.414.400,-
8. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Urusan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan koperasi yang
baik, genuine, dan berkualitas, mewujudkan UMKM produktif dan berdaya saing
serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Jumlah koperasi tahun 2010 sejumlah 317 koperasi menjadi 336
koperasi pada tahun 2011 atau naik 5,99%. Penyerapan tenaga kerja tahun
2011 skala UMK sebesar 19.851 orang dan penyerapan tenaga kerja yang
timbul dari aktivitas koperasi sejumlah 1.662 orang terdiri dari karyawan,
pengurus dan pengawas Koperasi.
Berdasarkan penilaian kesehatan koperasi, jumlah koperasi sehat dan
cukup sehat pada tahun 2010 sebesar 91,47% meningkat menjadi 92,67%
pada tahun 2011. Perkembangan UMKM pada tahun 2010 sebanyak 102.973
unit meningkat menjadi 105.332 unit pada tahun 2011 atau meningkat 2,29%.
Untuk penguatan modal kerja dan investasi terhadap koperasi dan
UMKM selama Tahun 2011 yang diberikan 30 koperasi dan 129 UMKM
sebesar Rp.8.056.275.000,-. Selain itu penguatan modal Program Kredit Usaha
Rakyat (KUR) bagi 8.265 UMKM senilai Rp.44.096.608.843,-
Tahun 2011 juga dilaksanakan beberapa inovasi dengan fasilitasi
pemberian sertifikat, HaKI bagi merek dagang UMKM dan pengembangan UKM
Mart oleh Koperasi sebagai media bagi anggota untuk mengembangkan dan
memasarkan produknya. Pilot project didirikan UKM Mart di KUD “Harapan”
Temon, kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Keberhasilan pengembangan Koperasi dan UMKM ditandai antara lain
Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM atas nama Drs. H. Barjo selaku Ketua
Dekopinda dari Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, atas dedikasinya
terhadap pengembangan Koperasi.
9. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Program utama yang dilaksanakan untuk pemenuhan hak sipil
keperdataan secara cepat, tepat dan murah berupa pengelolaan administrasi
14
kependudukan, melalui: penerbitan KTP dan KK dengan SIAK on line,
Pemutakhiran data kependudukan untuk penerbitan NIK Nasional dan
perlaksanaan perekaman KTP Elektronik (e-KTP) yang dimulai pada akhir
tahun 2011. Perkembangan perekaman data e-KTP sampai dengan tanggal 15
Februari 2012 telah terekam 224.986 jiwa atau 61,77%, diharapkan target
sampai bulan April 2012 telah terekam semuanya.
Pencatatan Sipil untuk meningkatkan pelayanan publik bidang
kependudukan, telah dilakukan sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan dan diterapkan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2000, sehingga terwujud pelayan prima dan kepuasan terhadap
pelayanan publik semakin meningkat.
10. Urusan Ketenagakerjaan dan Sosial
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dilakukan guna
tercipta calon tenaga kerja yang terampil, kompeten dan produktif, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasar atau berwirausaha mandiri dilaksanakan
pelatihan tenaga kerja 216 orang meliputi: pelatihan operator komputer,
pertanian mandiri, pemberdayaan LPK, kerajinan bambu, sablon,
kewirausahaan dan pembuatan makanan ternak.
Upaya mengurangi pengangguran dilakukan dengan mempertemukan
tenaga kerja dengan pengguna kerja, sehingga mempercepat penempatan
tenaga kerja dan mendorong kesempatan kerja produktif. Penempatan tenaga
kerja tahun 2011 sebanyak 7.660 orang. Untuk penyerapan tenaga kerja juga
telah dilakukan melalui padat karya infrastuktur dan produktif, berupa:
perbaikan akses jalan di 6 lokasi dan peningkatan keterampilan berusaha.
Pemberdayaan fakir miskin dan masalah kesejahteraan sosial
dilaksanakan bantuan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebanyak 573 orang.
Selain itu dilakukan bantuan bagi 21 Panti Asuhan/Panti Jompo, 5 Orsos, 38
Karang Taruna dan pemberian hibah bagi PMI.
Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dilaksanakan
penanganan PMKS dan korban bencana melalui pelatihan, bantuan peralatan
dan modal usaha bagi keluarga miskin sebanyak 50 orang, bagi anak terlantar
15
diberikan pelatihan kerajinan bambu, praktek belajar kerja dan hibah peralatan
dan modal sejumlah 50 orang dan bagi eks Penyandang Masalah Sosial
diberikan pelatihan dan bantuan peralatan kerja kepada 25 orang.
11. Urusan Ketahanan Pangan
Pembangunan ketahanan pangan bertujuan untuk menjamin kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga dari jumlah, mutu, aman, merata dan
terjangkau. Untuk itu telah dilakukan pemberdayaan Kelembagaan Tani dan
penyaluran pupuk untuk petani. Distribusi pangan antar lokasi dengan
penyediaan prasarana jalan usaha tani dan jalan produksi serta diatur pola
produksi pangan melalui pengaturan pola tanam.
Ketersediaan pangan produksi beras tahun 2010 sebesar 67.533 ton
menjadi 84.119 ton pada tahun 2011 atau meningkat 24,56%. Selanjutnya
apabila dikaitkan kebutuhan konsumsi beras penduduk, maka terjadi surplus
beras 64,61%. Disamping itu, produksi pangan setara beras tahun 2010
sebesar 358.430 ton menjadi 424.727 ton pada tahun 2011 atau meningkat
18,49%.
Prestasi menonjol yang dicapai, meliputi:
1) Juara I Nasional Lomba Ketahanan Pangan Kategori Pembina Ketahanan
Pangan berupa Anugerah Pangan Nusantara dari Presiden RI kepada Budi
Hutomo Putro, Desa Sidoharjo Samigaluh.
2) Juara I Nasional Lomba Adhikarya Pangan Nusantara Kategori
Pengembangan Desa Mandiri Pangan atas nama Desa Sidoharjo
Samigaluh.
3) Juara I Nasional Lomba Unit Pengelola Farmer Unit Managed Extention
Activities Agribisnis (UPFMA) atas nama UPFMA Sidomulyo Pengasih.
4) Juara I Nasional Lomba Petani Berprestasi, atas nama Jumaryanto, S.Pt,
Purwosari Girimulyo.
5) Juara I Tingkat Provinsi Gapoktan Sari Manunggal, Margosari, Pengasih.
12. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera
Urusan ini dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan
masyarakat berbasis keadilan gender, melalui peningkatan peran perempuan
16
dalam pembangunan, menekan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
terutama terhadap perempuan dan anak, serta perlunya terus meningkatkan
Pengarusutamaan Gender (PUG). Peningkatan kualitas anak dan perempuan
dilaksanakan dengan membina kader kesehatan, dan memperkuat
kelembagaan Pangarusutamaan Gender dan Anak .
Penyelenggaraan Program KB dilaksanakan untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk. Pengendalian
laju pertumbuhan penduduk dilakukan sosialisasi Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP) lewat Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan
pelayanan KB di Rumah Sakit, Klinik KB, Puskesmas, dan tempat pelayanan
lainnya. Untuk itu telah dan akan terus dilakukan intensifikasi advokasi dan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) oleh Penyuluh KB, Kader IMP, Kelompok
KB Pria, Kelompok Seni Peduli KB, dan kelompok masyarakat peduli KB.
Untuk mendukung kegiatan KIE dan pelayanan KB pada Tahun 2011
telah dilakukan pembangunan gudang alat/obat kontrasepsi, pengadaan KIE Kit
100 set dan public address 12 unit. Sarana KIE telah dilengkapi dengan Mobil
Unit Penerangan (MUPEN) Keluarga Berencana.
Penjaringan akseptor KB melalui TNI Manunggal KB Kesehatan,
Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Baksos KB selama tahun 2011 sebanyak
7.405 akseptor. Selanjutnya Angka Prevalensi KB tahun 2010 sebesar 75,46%
menjadi 76,91% pada tahun 2011 atau meningkat 1,45%.
Dalam rangka pembinaan ketahanan keluarga dilakukan melalui
kelompok Bina Keluarga Sejahtera (BKS) dengan telah dibentuk 53 kelompok
Bina Keluarga Balita (BKB) baru, sehingga pada tahun 2011 terdapat 487
kelompok. Penambahan kelompok juga meningkatkan jumlah keluarga yang
mengikuti BKB pada tahun 2010 sebanyak 11.004 keluarga menjadi 11.362
keluarga pada tahun 2011. Untuk menjaga eksistensi kelompok sekaligus
kesinambungan dan sinergitas kegiatan, kelompok BKB telah dipadukan PAUD
dan Posyandu. Untuk peningkatan kesejahteraan keluarga telah dilakukan
melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS). Selama tahun 2011 telah dibentuk 51 kelompok UPPKS baru,
sehingga menjadi 871 kelompok.
17
Prestasi yang dicapai penyelenggaraan urusan meliputi Juara I Tingkat
Provinsi DIY Lomba Karya Tulis Kesehatan Reproduksi Remaja dan Program
KB. Kelompok UPPKS Galuh Aji, Ngargosari, Samigaluh memperoleh Juara I
Tingkat Provinsi DIY.
13. Urusan Perhubungan
Untuk memberikan pelayanan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas
masyarakat baik di jalan umum maupun lingkungan terminal dilaksanakan
pengadaan rambu-rambu lalu lintas sejumlah 110 buah, marka jalan, pagar
pengaman jalan dan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ).
Pendapatan dari retribusi terminal terealisasi sebesar Rp 174.603.400,-
atau sekitar 82 % dari target. Hal ini disebabkan turunnya jumlah angkutan
umum yang beroperasi dan menurunnya jumlah penumpang angkutan umum
beralih ke sepeda motor.
Rehabilitasi prasarana lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan
pemeliharaan 8 unit alat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB), 10 unit Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) berupa traffic light dan warning lamp dan
350 titik LPJU. Selain itu dilaksanakan pemasangan 31 unit kwhmeter untuk
155 titik LPJU, pemasangan 31 unit LPJU. Penerimaan dari retribusi pengujian
kendaraan bermotor tercapai Rp.235.380.000,- dari target Rp.229.266.000,-
atau 102,66%.
14. Urusan Komunikasi dan Informatika
Urusan ini dilaksanakan untuk kelancaran komunikasi dan informasi
guna mendorong kelancaran aktivitas masyarakat dan transparansi
penyelenggaraan pemerintahan. Untuk pengendalian dan penataan menara
telekomunikasi, telah ditetapkan Perda Nomor 7 Tahun 2011 dan Perda Nomor
9 Tahun 2011. Berdasarkan hasil pendataan tahun 2011 terdapat 84 menara
yang ditempati oleh 110 BTS dengan 14 penyedia menara.
Penyampaian informasi Pemerintah Daerah kepada masyarakat
dilakukan melalui media massa televisi, radio, majalah/koran, website. Selain
itu dilakukan komunikasi secara langsung melalui open house Bupati tiap hari
Kamis, dialog publik dan sarasehan. Media informasi ini digunakan sebagai
18
publikasi atas kebijakan Pemerintah Daerah dan sarana penyampaian aspirasi
masyarakat.
Pengembangan sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi disediakan jaringan koneksi internet dan terpeliharanya local loop.
Ketersediaan koneksi internet juga menunjang pelaksanaan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka meningkatkan transparansi
pengadaan barang dan jasa. Pada tahun 2011, dilakukan pelelangan umum
melalui LPSE sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) paket di atas Rp 100.000.000,-.
Prestasi yang diperoleh Media Center Kulon Progo dari bantuan
penguatan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, menempati
Peringkat ke-6 Terbaik Nasional dari 130 Media Center.
15. Urusan Pertanahan
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan
membebaskan tanah untuk lokasi pembangunan fasilitas umum guna
kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan dan agar tidak merugikan
kepentingan masyarakat yang tanahnya digunakan.
Pada tahun 2011 dilaksanakan pengadaan tanah seluas 36.085 m2 guna
fasilitas umum pembangunan jalan trase Sentolo Sermo, JJLS, Underpass
Kulur, Underpass Margosari, Underpass Kebonrejo, trase Tambak Gebangan,
jalan menuju Pelabuhan Tanjung Adikarto, Perumahan Nelayan, SPAM IKK
Sidorejo, reservoir PDAM Kalikepek, SMKN 1 Temon dan SMKN 1 Samigaluh.
Selain itu telah dilaksanakan pemetaan calon lokasi bandara internasional pada
lokasi Desa Jangkaran sampai dengan Glagah dengan hasil luasan 519,96 ha.
Untuk menjamin tertib administrasi pertanahan dan kepastian hukum hak
atas tanah, juga telah dilaksanakan kegiatan pensertifikatan tanah milik warga
masyarakat pada tahun 2011 sejumlah 8.200 sertifikat dengan luasan
1.047,1149 hektar, melalui Program PRONA, Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR), Pertanian dan Usaha Mikro Kecil. Sampai dengan tahun 2011
luas lahan telah bersertifikat seluas 33.926,4750 hektar dari luas lahan yang
seharusnya bersertifikat 58.627,5115 hektar atau 57,86%.
19
16. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Ketentraman dan ketertiban umum menjadi faktor pendukung
keberlangsungan pembangunan daerah di segala bidang. Peningkatan
keamanan dan ketertiban lingkungan dilakukan patroli terpadu, penegakan
Perda, pencegahan penggunaan minuman keras dan narkoba, peringatan hari-
hari besar nasional dan pemantapan wawasan kebangsaan serta penanganan
Bahaya Kebakaran, pencegahan dini dan pengurangan resiko bencana.
Penyelenggaraan Pemilukada Tahun 2011 di Kabupaten Kulon Progo
dilaksanakan 19 Juni 2011 berjalan sukses, lancar, demokratis dan kondusif.
Kualitas demokrasi masyarakat cukup tinggi yang dapat dilihat dari tertibnya
kondisi keamanan di masyarakat dan tingkat partisipasi pemilih. Pengamanan
dilaksanakan bekerjasama Polres dan Kodim 0731 Kulon Progo, serta didukung
bantuan pengamanan dengan pengerahan anggota Linmas sebanyak 2.500
orang yang ditempatkan di Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Tingkat
partisipasi pemilih dalam Pemilukada 2011 cukup tinggi, dilihat dari jumlah
DPT sebanyak 349.906 pemilih, yang menggunakan haknya sebanyak 243.892
pemilih atau sebesar 69,70 %.
Pada awal Tahun 2011, pengisian personil BPBD Kulon Progo telah
dilaksanakan. Dalam hal pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana belum optimal, dan akan dilakukan sinergitas dengan berbagai pihak.
Untuk itu telah dilakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi
rawan bencana dan penerapan aspek-aspek kebencanaan, dengan melakukan
deteksi dini terhadap daerah-daerah rawan bencana.
17. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
Urusan ini dilaksanakan untuk pengembangan kapasitas otonomi
daerah, perumusan kebijakan, penataan sumberdaya manusia, pengelolaan
keuangan daerah, pengawasan dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan
pemerintahan menuju clean government and good governance.
Program pengembangan kapasitas otonomi daerah telah dilakukan
didasarkan pada pembagian urusan pemerintahan sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Untuk penyelenggaraan urusan pemerintah
20
kabupaten agar terlaksana secara efektif dan efisien, telah dikeluarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) urusan wajib sebanyak 13 (tiga belas) buah dan
telah diterapkan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia.
Pembinaan lembaga perekonomian daerah melalui pembinaan dan
fasilitasi keuangan, yang meliputi 4 BUMD di kabupaten, 12 BUKP di
kecamatan, dan 88 LKM di desa/kelurahan untuk internalisasi nilai dan
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Pembinaan aparatur daerah diarahkan pada terbentuknya postur
aparatur pemerintah daerah yang ideal secara jumlah, kompetensi dan budaya
kerja yang proporsional dengan beban dan karakteristik tugasnya. Untuk
meningkatkan profesionalisme pegawai dilakukan fasilitasi pendidikan pegawai
melalui Diklat Prajabatan bagi CPNS sebanyak 421 orang, pengiriman tugas
belajar dengan dana non APBD atau lembaga lainnya, pendampingan tugas
belajar, dan melakukan verifikasi pemberian ijin belajar swadana bagi PNSD
yang akan melanjutkan jenjang pendidikan formal.
Pelaksanaan penataan perundang-undangan merupakan salah satu
wujud reformasi hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan,
peningkatan pengetahuan, kesadaran dan budaya hukum di daerah. Produk
hukum yang telah dihasilkan pada Tahun 2011 meliputi Peraturan Daerah
sebanyak 16 buah, Peraturan Bupati 96 buah, Keputusan Bupati 408 buah, dan
Instruksi Bupati 4 buah.
Untuk penataan kelembagaan dibentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP)
yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2011. Selain itu
juga dilakukan pengkajian SOTK terhadap Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor
Pelayanan Terpadu dan Kantor Penanaman Modal.
Upaya untuk pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja dilakukan
pengawasan internal secara berkala pada 38 SKPD, penanganan kasus
pengaduan 10 kasus, pemeriksaan khusus/tematik pada: 8 SKPD, 36 LKM
Binangun dan 32 Pemerintah Desa. Selain itu dilakukan review Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2010 dan koordinasi penyelesaian tindak
lanjut hasil pengawasan eksternal.
Upaya peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan meliputi
tahapan perencanaan, penganggaran, penatausahaan dan pertanggung-
21
jawaban dilakukan tepat waktu dan mengacu peraturan perundangan yang
berlaku.
Prestasi yang dicapai dalam penilaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dilakukan Pemerintah, Kabupaten Kulon Progo
menempati Peringkat 10 kabupaten kinerja terbaik Nasional berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-276 Tahun 2011. Peringkat ini
naik dari tahun 2010 yang menempati peringkat 14 dari 398 Kabupaten.
18. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan masyarakat merupakan faktor penting dalam
pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan. Berbagai upaya pemberdayaan
masyarakat yang telah dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan
antara lain Lomba Desa, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM),
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), stimulan Bantuan Semen, stimulan
Lantainisasi, stimulan Dana Gotong Royong Masyarakat, stimulan bantuan
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM-MP).
Dari berbagai bantuan stimulan yang telah diberikan telah mampu
meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat yang cukup besar dalam
pembangunan. Jumlah swadaya masyarakat tahun 2010 sebesar
Rp.27.999.000.000,- menjadi Rp.30.910.000.000,- pada tahun 2011 atau
meningkat 10,39%.
Upaya peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa dilaksanakan untuk
mewujudkan pelayanan dan pembangunan desa yang baik dan optimal.
Beberapa langkah kebijakan yang telah dilakukan untuk memperkuat
pelaksanaan otonomi desa meliputi penyusunan regulasi, pedoman, pemberian
fasilitasi, monitoring dan evaluasi.
Prestasi yang diperoleh Juara III Tingkat Nasional Lomba Posyandu
atas nama Posyandu Lestari Desa Kaliagung Sentolo dan Juara Harapan I
Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna berupa Alat Pemintal Tali atas nama
Tumijo dari Tanjunggunung Tanjungharjo Nanggulan.
22
19. Urusan Kearsipan
Urusan kearsipan diarahkan untuk menjamin keamanan dan kemudahan
penemuan arsip. Untuk itu telah dilaksanakan monitoring, pendampingan
pendataan dan penataan arsip/dokumen sesuai dengan peraturan dan kaidah
kearsipan yang berlaku. Selanjutnya untuk perbaikan Sistem Administrasi
Kearsipan dilakukan kajian dan tersusunnya pedoman pengelolaan arsip statis.
Peningkatan kualitas SDM kearsipan dilakukan dengan
penyelenggaraan pembinaan, mengikutsertakan pengelola arsip pada diklat
serta pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional arsiparis.
20. Urusan Perpustakaan
Urusan perpustakaan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia di masyarakat, melalui pemasyarakatan minat dan
budaya membaca, bantuan pengembangan perpustakaan layanan otomasi dan
perpustakaan elektronik serta rehabilitasi bahan pustaka.
Untuk mendekatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat, secara
terus-menerus dilaksanakan perpustakaan keliling dengan memberdayakan
mobil keliling dan motor pintar. Selain itu dilakukan peminjaman dengan sistem
paket (book loan), dan penambahan bahan pustaka terbaru. Pemberian
bantuan dilakukan untuk pengembangan 10 perpustakaan Desa/ Masyarakat di
Kulon Progo berupa koleksi buku sejumlah 1.830 eksemplar, 10 buah rak buku
dan 10 paket Alat Peraga Edukatif.
Jumlah koleksi buku dan pengunjung perpustakaan menunjukkan
peningkatan. Koleksi buku pada tahun 2010 sebanyak 36.112 eksemplar
menjadi 37.312 eksemplar pada tahun 2011, atau meningkat 3,33%. Jumlah
pengunjung pada tahun 2010 sebanyak 75.746 orang menjadi 78.552 orang
tahun 2011 atau meningkat 2,91%.
Prestasi yang menonjol di bidang perpustakaan meliputi Penghargaan
Nugra Jasa Darma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional atas nama Sukardal,
tokoh masyarakat dari Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang dan Juara II
Tingkat Nasional pada Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan atas nama
Perpustakaan “ARUM” Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang.
23
Selanjutnya realisasi urusan pilihan dilaksanakan dengan mengoptimalkan
potensi yang dimiliki daerah sebagai berikut :
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan dalam upaya mendukung
peningkatan produksi dan konsumsi pangan terutama protein hewani, melalui:
fasilitasi penyediaan sarana prasarana usaha dan peningkatan kualitas
sumberdaya manusia bidang kelautan, perikanan dan peternakan.
Untuk pengembangan perikanan tangkap dilakukan upaya penyelesaian
pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarta secara terpadu antara kabupaten,
Provinsi dan Pusat. Selain itu juga dilakukan upaya peningkatan sumberdaya
nelayan dan menjaga kelestarian sumberdaya lingkungan perairan umum
daratan. Dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kelautan dan Perikanan
dilakukan pengadaan alat penangkap ikan, sarana prasarana pembenihan,
sarana pemasaran, pembangunan jalan lingkungan pelabuhan, pembangunan
lantai dermaga kolam pelabuhan, pagar pelabuhan Tanjung Adikarto dan
pembangunan kolam di Balai Benih Ikan (BBI) Banjararum.
Pengembangan budidaya perikanan dilakukan melalui penyediaan induk
dan benih ikan unggul, pelatihan usaha dan manajeman, hibah sarana produksi
bagi 56 kelompok dan bantuan sosial permodalan kepada 50 kelompok.
Pengembangan budidaya peternakan dilakukan bimbingan teknis bagi 10
kelompok peternak, peningkatan mutu ternak domba di 12 kelompok, pelatihan
usaha dan bantuan usaha ternak kambing bligon pada 100 kelompok.
Produksi perikanan tangkap laut, perikanan budidaya, daging dan telur
telah mengalami peningkatan dari tahun 2010 sesuai tabel berikut:
No. Produksi (ton) 2010 2011 %
1. Perikanan Tangkap laut 1.003 1.075 4,04
2. Perikanan Budidaya 11.082 12.116 9,32
3. Daging 8.121,19 8.948,51 10,19
4. Telur 6.475,81 7.431,53 14,76
Selanjutnya konsumsi makan ikan masyarakat juga meningkat 10,68%,
pada tahun 2010 sebesar 16,67 kg/kapita/tahun menjadi 18,45 kg/kapita/tahun
pada tahun 2011.
24
Prestasi yang diperoleh antara lain Juara III Nasional kategori Budidaya
Catfish atas nama Kelompok Mina Handayani, Pereng, Bumirejo, Lendah dan
Juara I tingkat Provinsi kategori Budidaya Catfish, agribisnis Kambing PE dan
Dokter Hewan berprestasi.
2. Urusan Pertanian dan Kehutanan
Urusan Pertanian dilaksanakan untuk meningkatkan produksi pertanian
guna mendukung ketahanan pangan, melalui peningkatan infrastruktur,
penerapan teknologi, pengetahuan dan ketrampilan petani baik dalam teknis
budidaya dan manajemen, ketersediaan sarana prasarana produksi (peralatan
pertanian, bibit, pupuk dan pestisida), penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian.
Untuk peningkatan produksi pertanian/perkebunan telah dilaksanakan
DAK bidang Pertanian melalui pembangunan Jalan Usaha Tani 19 unit, Irigasi
Tanah Dangkal 3 unit, Jalan Produksi 4 unit, Rehab BPP di 6 kecamatan,
Lumbung Pangan 3 unit, Poskeswan 2 unit, Pengembangan rumah kompos 4
unit, dan peralatan keswan 1 paket
Produksi padi, jagung, sayuran, buah-buahan dan biofarmaka telah
mengalami peningkatan dari tahun 2010 sesuai tabel berikut:
No. Produksi (ton) 2010 2011 %
1. Padi 106.857 133.100 24,56
2. Jagung 56.290 60.491 7,65
3. Sayuran 34.694 45.620 31,49
4. Buah-buahan 10.670 19.217 79,25
5. Biofarmaka 12.712 13.981 9,98
Urusan Kehutanan dilaksanakan untuk peningkatan luas hutan rakyat
dan populasi tanaman guna penurunan jumlah lahan kritis. Kebijakan
penanaman pohon yang dilaksanakan mempunyai manfaat ekologis dan
ekonomis, karena kedepan hasil kayunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Untuk rehabilitasi hutan dan lahan dilakukan melalui DAK bidang
kehutanan melalui pembangunan hutan rakyat seluas 625 ha yang dilakukan 25
kelompok, rehabilitasi hutan mangrove 8 ha, pembuatan dam penahan 4 unit,
25
pengadaan sarana prasarana penyuluhan dan pengamanan hutan. Selain itu
juga dilakukan pengawasan dan penertiban pengelolaan hasil hutan
Peningkatan luas hutan rakyat pada tahun 2010 seluas 18.731,91 hektar
naik menjadi 19.200,27 hektar pada tahun 2011 atau naik 2,50 %. Populasi
tanaman hutan meningkat 4,08%, dan luasan lahan kritis menurunkan 4,14%.
Beberapa prestasi yang diperoleh antara lain Juara I tingkat Provinsi
Penangkar Benih Buah dan PTT Jagung, Juara I Nasional Kelompok Tani
Hutan Menoreh Subur dari Kayugede, Gerbosari, Samigaluh dan Juara II
Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat atas nama Sugiyo dari Anjir,
Hargorejo, Kokap.
3. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral, Industri dan Perdagangan
Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral telah dilaksanakan pelayanan
perijinan pertambangan dan energi, pengawasan dan penertiban usaha bidang
pertambangan, serta diversifikasi, intensifikasi dan konservasi energi.
Realisasi pelayanan perizinan pertambangan pada tahun 2011 sebanyak
49 buah dengan kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
berupa Iuran Tetap (Landrent) untuk mineral logam sebesar Rp. 21.294.300,-
dan US$ 3.664,10,- (serta Pendapatan Daerah berupa Pajak Daerah untuk
mineral bukan logam dan batuan sebesar Rp. 127.738.580,-.
Upaya pemanfaatan energi baru terbarukan berupa pemasangan PLTS
sejumlah 17 unit di Kalirejo, Kokap, biodigester sejumlah 67 unit di
Pendoworejo, Girimulyo dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di
Kedungrong, Purwoharjo, Samigaluh dengan kapasitas terbangkit 10 Kilo Watt.
Untuk rencana perkembangan pengelolaan potensi pasir besi, setelah
mempertimbangkan hasil penilaian dan rekomendasi dari Komisi Penilai Amdal
Kabupaten terhadap Dokumen Amdal yang disampaikan PT. Jogja Magasa Iron
(JMI) selaku pemrakarsa, pada sidang Komisi Amdal tanggal 10 Desember
2011, maka kami telah menerbitkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 42
Tahun 2012 tentang Persetujuan Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana
Penambangan dan Pemrosesan Pasir Besi oleh PT. JMI. Fasilitasi dan
sosialisasi tahapan-tahapan penambangan pasir besi selalu mengedepankan
26
kepentingan seluruh masyarakat dengan pendekatan moral dan penanganan
persuasif.
Urusan industri melaksanakan bina usaha, bimbingan produksi, sarana
dan prasarana perindustrian guna mengembangkan sektor industri sebagai
salah satu usaha ekonomi yang berperan besar dalam peningkatan ekonomi
masyarakat. Pengembangan industri kecil menengah dilaksanakan melalui
fasilitasi kerjasama, pelatihan peningkatan mutu yang mendukung pariwisata,
bantuan peralatan, dan penyuluhan perizinan.
Perkembangan industri kecil menengah mengalami penurunan pada
tahun 2010 jumlah unit usaha dari 20.575 unit menjadi 20.325 unit pada tahun
2011 atau 1,22%. Penurunan ini disebabkan penurunan permintaan pasar pada
komoditas yang dihasilkan, seperti: pengrajin olahan kayu dan gamping.
Untuk fasilitasi kerjasama kemitraan industri kecil menengah dengan
swasta telah dilaksanakan temu usaha dan keikutsertaan dalam pameran
industri di tingkat daerah dan Nasional. Hal ini agar terjalin kerjasama
pemasaran dan memperoleh informasi selera konsumen terhadap produk yang
dihasilkan.
Urusan perdagangan direalisasikan melalui perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan, peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri,
pembinaan dan penataan pedagang pasar umum.
Perlindungan konsumen dilakukan pengawasan terhadap makanan,
Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) dan cukai illegal. Hal ini untuk
melindungi konsumen terkait pemenuhan kebutuhan konsumsi yang aman,
sehat dan tidak kadaluwarsa. Untuk memberikan kepastian hukum sampai
dengan tahun 2011 telah diterbitkan 2.484 SIUP dan 2.941 TDP.
Pembinaan dan penataan pedagang pasar umum, untuk membina dan
menata pedagang khususnya pada 31 pasar tradisional. Pelayanan perizinan
penggunaan kios/los sebanyak 1.041 buah dan ketertiban administrasi
keuangan pungutan pasar. Retribusi sektor perdagangan telah menghasilkan
PAD berupa retribusi dari target Rp.768.322.500,- tercapai Rp.972.928.300,-
atau 126,63%. Pengembangan sektor perdagangan telah menghasilkan kinerja
dalam ekspor senilai 4.622.113,12 US$.
27
4. Urusan Pariwisata
Urusan pariwisata dilaksanakan dengan pengembangan destinasi,
pemasaran dan pengembangan kemitraan pariwisata, yang bertujuan untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan, pendapatan retribusi dan pemberdayaan
masyarakat dalam usaha ekonomi.
Kunjungan wisata dan pendapatan retribusi wisata mengalami
peningkatan yang menggembirakan. Jumlah kunjungan wisata pada tahun
2010 sejumlah 342.148 orang meningkat menjadi 345.889 orang pada tahun
2011 atau meningkat 1,09%. Pendapatan retribusi pariwisata pada tahun 2010
sebesar Rp.987.868.300,- meningkat menjadi Rp.1.215.174.500,- pada tahun
2011 atau meningkat 22,27%.
Desa wisata yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat
bertumpu pada potensi alam, seni budaya dan kehidupan pedesaan semakin
berkembang. Pada tahun 2011 terdapat 13 desa wisata dengan jumlah
pengunjung tahun 2010 sebanyak 77.100 orang naik menjadi 193.707 orang
pada tahun 2011. Pengembangan Desa Wisata juga dilakukan dengan Bantuan
Langsung kepada Masyarakat (hibah) PNPM Mandiri untuk 5 Desa Wisata
Rp.430.000.000,-.
5. Urusan Ketransmigrasian
Urusan transmigrasi bertujuan untuk mendorong percepatan
pembangunan wilayah, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat di kawasan transmigrasi.
Pelaksanaan transmigrasi pada tahun 2011 bekerjasama dengan 8
kabupaten, pada 9 lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). Jumlah
pemberangkatan transmigran sebanyak 49 KK atau 156 jiwa. Pembinaan pasca
penempatan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dilakukan
pemberian bantuan pada 9 lokasi sebanyak 68 KK.
Untuk pembinaan kawasan transmigrasi Ring I dilakukan pelatihan
biocyclofarming di Ring 1 Bugel 25 orang dan bantuan modal sebesar Rp.
25.000.000,- serta bantuan ternak sapi sejumlah 4 ekor. Sedangkan untuk di
Ring 1 Karangsewu dilakukan pelatihan pengembangan SDM Agrowisata
Bahari sejumlah 25 orang, guna mendorong sebagai perintis Desa Wisata.
28
Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2011, dapat
kami sampaikan sebagai berikut :
Urusan Pendidikan direalisasikan Penyelenggaraan PAUD guna biaya
operasional di 453 lembaga dan PAUD Rintisan Bantuan untuk
Orsos/Yayasan/LSM sebanyak 8 lembaga. Program ini untuk penguatan
kelembagaan PAUD di masyarakat dengan realisasi Rp.4.919.294.700,-.
Urusan Kesehatan direalisasikan melalui Program Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak berupa Bantuan Operasional Kesehatan pada 21 Puskesmas.
Program upaya kesehatan perorangan RSUD Wates untuk pengadaan Alat
Kesehatan dan KB dari APBN. Program ini untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dengan realisasi dana Rp. 9.047.189.800,-.
Urusan Pekerjaan Umum direalisasikan melalui PNPM-Mandiri Perkotaan
dengan Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) melalui Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) pada 8 desa di Kecamatan Wates. Program ini
dilaksanakan kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan di tingkat Rukun Tetangga
(RT) dengan realisasi Rp.1.345.000.000,-.
Urusan Ketenagakerjaan direalisasikan Pendidikan dan pelatihan bagi
masyarakat berbasis kompetensi 10 paket, Pemberdayaan tenaga kerja lansia 20
orang, Padat karya produktif pembuatan kolam ikan di Kaliagung Sentolo dan
padat karya infrastruktur pembuatan/pelebaran jalan di Kalibuka, Kalirejo Kokap
dan Nyemani, Sidoharjo Samigaluh dengan realisasi Rp.1.023.520.400,-.
Urusan Ketahanan Pangan direalisasikan Pemberdayaan petani, pelaku
agribisnis dan penyuluhan pertanian melalui teknologi dan informasi pertanian
atau Farmer Extension Agriculture Technology Information (FEATI) dengan
realisasi Rp.3.175.364.899,-.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa direalisasikan program
peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan melalui pendampingan PNPM
melalui Bantuan Langsung kepada Masyarakat sebesar Rp.8.640.000.000,-.
Urusan Kelautan dan Perikanan direalisasikan pengadaan mobil
pemasaran hasil perikanan 1 unit, pembangunan gedung pabrik es 1 unit dan
instalasinya, penyaluran dana bantuan kawasan agribisnis unggas dan integrasi
pakan unggas dan pengembangan ternak kelinci. Selain itu telah dibangun Rumah
29
Potong Hewan (RPH) 1 unit dan peralatannya, bantuan sosial pembangunan kios
daging, serta penyediaan prasarana dan sarana pertanian dengan realisasi
seluruhnya Rp. 4.990.923.000,-.
Urusan Pertanian direalisasikan program tanaman pangan, holtikultura,
prasarana dan sarana Pertanian, sarana prasarana Perkebunan. Program-
program ini untuk meningkatkan sumberdaya manusia dan produktivitas pertanian
dengan realisasi Rp.10.096.084.100,-.
Dari seluruh uraian yang telah kami sampaikan, dapat kami nyatakan
bahwa pada tahun anggaran 2011 secara umum program dan kegiatan telah
dilaksanakan dengan mengacu pada RPJMD tahun 2006-2011 dan RKPD Tahun
2011. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, tidak terlepas
dari dukungan dan partisipasi dari segenap potensi dan komponen masyarakat.
Akhirnya dalam kesempatan ini, kami menyampaikan permohonan maaf
yang setulus-tulusnya atas segala kekurangan dan kekhilafan, semoga
pencapaian positif sampai saat ini dapat dilanjutkan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Kulon Progo yang lebih baik di masa mendatang.
Selanjutnya saran dan kritik dapat disampaikan melalui
[email protected], guna perbaikan penyelenggaraan
pemerintahan yang akan datang.
Demikian laporan yang kami sampaikan, mohon maaf atas segala
kekurangan. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Wates, 12 Maret 2012
BUPATI KULON PROGO
dr. H. HASTO WARDOYO, Sp.OG (K)