indra
DESCRIPTION
OnixTRANSCRIPT
1. HOLLOW SPRINT
Hollow sprints adalah suatu bentuk pelatihan yang terdiri dari dua kali periode
lari cepat yang diselingi dengan periode jogging atau jalan (Fox, Bowers, dan
Foss, 1993). Pelatihan lari cepat berselang dilakukan dengan lari secepat-
cepatnya (sprint) kemudian lari pelan (jogging) dan dilanjutkan dengan lari
secepat-cepatnya (sprint). Dengan demikian, latihan hollow sprints merupakan
suatu bentuk latihan yang dilakukan berselang.
Menurut Rex Hazeldine (1985: 102) menyatakan bahwa “hollow sprints
menggunakan dua kali sprint yang diselingi dengan periode recovery dengan
cara lari pelan atau jogging”. Sprint sejauh 30 – 50 meter, jogging 30 – 50
meter, sprint lagi 30 – 50 meter, kemudian berjalan sebagai fase recovery.
Pada fase recovery memungkinkan kita untuk mempersiapkan diri untuk
melanjutkan ke repetisi berikutnya.
Misalnya sprint sepanjang 30 meter, jogging atau jalan 30 meter, lalu sprint
lagi 30 meter, kemudian jalan 30 meter. Jadi pelaksanaannya dalam ulangan
(repetisi) yaitu, cepat – pelan – cepat. Di antara ulangan yang dilakukan
diselingi dengan periode istirahat.
2. SPRINT TRAINING
Latihan lari cepat (sprint training) terutama mengembangkan unsur kecepatan,
kekuatan otot. Kaitannya dengan peningkatan kecepatan, metode latihan lari
cepat sangat memberikan sumbangan yang cukup besar. Sprint merupakan
faktor yang sangat mendukung dalam olahraga atletik cabang lari (Yudi
Adisasmita, 1992: 41).
Saat berlari dengan cepat, atlet berlari pada ujung kaki dengan tubuh condong
kedepan. Lengan ditekuk 90 derajat pada siku dan diayunkan kearah lari.
Tangan dan otot muka dilemaskan. Masing-masing kaki diluruskan
sepenuhnya dengan kuat, dan paha kaki yang memimpin diangkat horizontal.
Pinggul tetap pada ketinggian yang sama. Tepat sebelum papan lompat, atlet
akan mencondongkan tubuh ke depan dan menggerakkan dada (badan) ke pita
(Yudi Adisasmita, 1992: 61).
3. CIRCUIT TRAINING
Menurut M. Sajoto (1995: 83) latihan sirkuit adalah suatu program latihan
terdiri dari beberapa stasiun atau pos dan di setiap stasiun atau pos seorang
atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan. Satu sirkuit latihan
dikatakan selesai, bila seorang atlet telah menyelesaikan latihan di semua
stasiun sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.
Menurut Soekarman (1987: 70) latihan sirkuit adalah suatu program latihan
yang dikombinasikan dari beberapa item-item latihan yang tujuannya dalam
melakukan suatu latihan tidak akan membosankan dan lebih efisien. Latihan
sirkuit akan tercakup latihan untuk: 1) Kekuatan otot, 2) Ketahanan otot, 3)
Kelentukan, 4) Kelincahan, 5) Keseimbangan, dan 6) Ketahanan jantung paru.
Beberapa bentuk latihan sederhana yang diterapkan adalah :
Beberapa bentuk latihan sederhana yang kelompok kami terapkan adalah :
1. Skipping
2. Jumping jack
3. Squat trush
4. Bounding
Lompat ke depan dan belakang dengan kedua kaki dari posisi berdiri
secara berulang-ulang.
5. V Up Roll Up
6. Frog jump
7. Lari bolak balik