imunisasi

40
IMUNISASI IMUNISASI Definisi Definisi Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit terjadi penyakit Tujuan Tujuan Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia dunia

Upload: harida-wirawati

Post on 16-Jul-2015

48 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

IMUNISASIIMUNISASIDefinisiDefinisiSuatu cara untuk meningkatkan kekebalan Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakitterjadi penyakit

TujuanTujuanMencegah terjadinya penyakit tertentu pada Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia dunia

Macam kekebalan : (cara timbul) Macam kekebalan : (cara timbul)

1.Aktif1.Aktif

-Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan -Dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen, mis: imunisasi aktif, pada antigen, mis: imunisasi aktif,

terpajan secara alamiah.terpajan secara alamiah.

-Berlangsung lama ok memori imunologi-Berlangsung lama ok memori imunologi

2.Pasif2.Pasif

-Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat -Diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat individu itu sendiri, mis: kekebalan individu itu sendiri, mis: kekebalan

janin janin yang diperoleh dari ibu, imunisasi yang diperoleh dari ibu, imunisasi pasif.pasif.

-Tidak berlangsung lama-Tidak berlangsung lama

RESPON IMUNRESPON IMUN

1.1. PRIMERPRIMER

Terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan Terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigenantigen

Terbentuk antibodi Ig M Terbentuk antibodi Ig M

2.2. SEKUNDERSEKUNDER

Terjadi setelah terpajan ulang dengan antigen Terjadi setelah terpajan ulang dengan antigen yang samayang sama

Terbentuk antibodi Ig GTerbentuk antibodi Ig G

KEBERHASILAN IMUNISASIKEBERHASILAN IMUNISASI

Status imun penjamuStatus imun penjamuFaktor genetik penjamuFaktor genetik penjamuKualitas dan kuantitas vaksinKualitas dan kuantitas vaksinCara pemberianCara pemberiandosis pemberiandosis pemberianfrekuensi pemberianfrekuensi pemberianajuvan yang digunakanajuvan yang digunakanjenis vaksin : vaksin hidupjenis vaksin : vaksin hidup

1. Imunisasi Aktif1. Imunisasi Aktif

Definisi: pemberian antigen pada inang Definisi: pemberian antigen pada inang untuk menginduksi pembentukan antibodi untuk menginduksi pembentukan antibodi dan imunitas seluler.dan imunitas seluler.

Tujuan: menginduksi perlindungan Tujuan: menginduksi perlindungan terhadap berbagai bahan infeksiusterhadap berbagai bahan infeksius

Bahan: materi yang diinaktivasi (mati) Bahan: materi yang diinaktivasi (mati) atau bahan hidup yang dilemahkanatau bahan hidup yang dilemahkan

Lebih disukai karena: Lebih disukai karena:

a.a. kadar antibodi tinggi dipertahankan kadar antibodi tinggi dipertahankan dalam jangka lebih lama dalam jangka lebih lama

b.b. frekuensi pemberian lebih jarangfrekuensi pemberian lebih jarang

c.c. secara beriringan membentuk imunitas secara beriringan membentuk imunitas seluler seluler

2. Imunisasi Pasif2. Imunisasi Pasif

Definisi: pemindahan imunitas pada inang Definisi: pemindahan imunitas pada inang menggunakan produk imunologis yang menggunakan produk imunologis yang sudah terbentuksudah terbentuk

Tujuan: memberikan perlindungan Tujuan: memberikan perlindungan terhadap antigenterhadap antigen

Bahan: ImunoglobulinBahan: Imunoglobulin

Sasaran : Sasaran : • Individu yang tidak mampu membentuk Individu yang tidak mampu membentuk

antibodi (agammaglobulinemia kongenital)antibodi (agammaglobulinemia kongenital)• Pencegahan penyakit ketika waktu tidak Pencegahan penyakit ketika waktu tidak

memungkinkan imunisasi aktif (misal: pasca memungkinkan imunisasi aktif (misal: pasca paparan)paparan)

• Terapi penyakit tertentu yang secara normal Terapi penyakit tertentu yang secara normal dicegah dengan imunisasi (misal: tetanus)dicegah dengan imunisasi (misal: tetanus)

• Terapi dalam kondisi imunisasi aktif tidak Terapi dalam kondisi imunisasi aktif tidak tersedia atau tidak dapat dilaksanakan tersedia atau tidak dapat dilaksanakan (misal: tergigit ular)(misal: tergigit ular)

JENIS VAKSINJENIS VAKSIN

1.1. Vaksin Hidup AttenuatedVaksin Hidup Attenuated

bakteri atau virus hidup yang dilemahkanbakteri atau virus hidup yang dilemahkan

dengan cara pembiakan berulang-ulangdengan cara pembiakan berulang-ulang

harus dpt berkembang biak harus dpt berkembang biak respon imun respon imun

respon imun = infeksi alamiahrespon imun = infeksi alamiah

bersifat labil, rusak oleh panas & cahayabersifat labil, rusak oleh panas & cahaya

contoh: campak, mumps, rubela, polio (virus)contoh: campak, mumps, rubela, polio (virus)

BCG, demam tifoid oral (bakteri)BCG, demam tifoid oral (bakteri)

2. Vaksin Inactivated 2. Vaksin Inactivated

bakteri, virus/ komponennya yg dibuat tidak bakteri, virus/ komponennya yg dibuat tidak aktif dgn pemanasan atau bahan kimiaaktif dgn pemanasan atau bahan kimia

tidak dapat replikasitidak dapat replikasi seluruh dosis ag seluruh dosis ag

tidak dapat menyebabkan penyakittidak dapat menyebabkan penyakit

tidak dipengaruhi oleh ab yg beredartidak dipengaruhi oleh ab yg beredar

selalu membutuhkan dosis gandaselalu membutuhkan dosis ganda

sedikit atau tidak menimbulkan respon sedikit atau tidak menimbulkan respon selulerseluler

contoh: difteri, tetanus (toksoid)contoh: difteri, tetanus (toksoid)

haemophilus influenza(polisakarida)haemophilus influenza(polisakarida)

TATA CARA PEMBERIAN IMUNISASITATA CARA PEMBERIAN IMUNISASI

Sebelum melakukan imunisasiSebelum melakukan imunisasi• memberitahu risiko vaksinasi dan tdk memberitahu risiko vaksinasi dan tdk

imunisasiimunisasi• persiapan bila terjadi reaksi ikutan persiapan bila terjadi reaksi ikutan • baca dgn teliti informasi produkbaca dgn teliti informasi produk• tinjau apakah ada kontraindikasitinjau apakah ada kontraindikasi• periksa pasien dan beri antipiretik bila perluperiksa pasien dan beri antipiretik bila perlu• periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)• pemberian sesuai jadwalpemberian sesuai jadwal• berikan vaksin dengan tehnik yang benarberikan vaksin dengan tehnik yang benar

Setelah pemberian imunisasiSetelah pemberian imunisasi• berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa

yg harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yg harus dikerjakan dalam kejadian reaksi biasa atau reaksi ikutan yang lebih beratbiasa atau reaksi ikutan yang lebih berat

• catat imunisasi dalam rekam medis catat imunisasi dalam rekam medis • laporkan hasil imunisasi ke Dinkes laporkan hasil imunisasi ke Dinkes • periksa status imunisasi keluarga yg lainperiksa status imunisasi keluarga yg lain

Penyimpanan VaksinPenyimpanan Vaksin

Aturan umum: sebagian besarAturan umum: sebagian besarharus didinginkan pada suhu 2-8harus didinginkan pada suhu 2-8oo C CDPT, Hib, hepatitis B, hepatitis A (tdk beku)DPT, Hib, hepatitis B, hepatitis A (tdk beku)OPV, Yellow fever (dapat dalam kead. beku)OPV, Yellow fever (dapat dalam kead. beku)

PengenceranPengenceranVaksin kering yang beku harus diencerkanVaksin kering yang beku harus diencerkanDengan pelarut khususDengan pelarut khususDigunakan dalam periode waktu tertentu, mis Digunakan dalam periode waktu tertentu, mis

vaksin campak yg telah diencerkan cepat vaksin campak yg telah diencerkan cepat berubah warna pada suhu kamar.berubah warna pada suhu kamar.

Pembersihan kulitPembersihan kulit

Tempat suntikan harus dibersiihkan (antiseptik)Tempat suntikan harus dibersiihkan (antiseptik)

Pemberian suntikanPemberian suntikanSebagian besar secara IM atau SK dalam Sebagian besar secara IM atau SK dalam kecuali OPV per oral dan BCG scr intradermalkecuali OPV per oral dan BCG scr intradermal

Petugas harus menguasai teknik dasar Petugas harus menguasai teknik dasar

Perlu diperhatikan pada anak sebelum imunisasiPerlu diperhatikan pada anak sebelum imunisasi

Pernah mengalami kejadian ikutan yg beratPernah mengalami kejadian ikutan yg berat

Alergi terhadap bahan dalam vaksinAlergi terhadap bahan dalam vaksin

Sedang terapi steroid, radioterapi/kemotxSedang terapi steroid, radioterapi/kemotx

Menderita sakit yg menurunkan imunitasMenderita sakit yg menurunkan imunitas

Tinggal serumah dg org lain yg imunitasnya Tinggal serumah dg org lain yg imunitasnya turun atau dalm terapi yg menurunkan imunturun atau dalm terapi yg menurunkan imun

Bulan lalu mendapat vaksin virus hidup Bulan lalu mendapat vaksin virus hidup (campak, poliomielitis, rubela)(campak, poliomielitis, rubela)

Pada 3 bln lalu mendpt imunoglobulin/ Pada 3 bln lalu mendpt imunoglobulin/ transfusi darah transfusi darah

Pemberian Paracetamol sesudah imunisasiPemberian Paracetamol sesudah imunisasi

Mengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasiMengurangi ketidaknyamanan pasca imunisasi Dosis 15 mg/kgbb kepada bayi/anak, 3-4 X/hrDosis 15 mg/kgbb kepada bayi/anak, 3-4 X/hr

Reaksi KIPIReaksi KIPI Reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi Reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi

umumumum Derajat ringan selama 1-2 hariDerajat ringan selama 1-2 hari Lokal: kemerahan, gatal, nyeriLokal: kemerahan, gatal, nyeri kompres kompres

hangat teraba benjolan kecil agak keras hangat teraba benjolan kecil agak keras beberapa minggu atau lebihbeberapa minggu atau lebih tidak perlu tidak perlu tindakantindakan

BCGBCG• 2-6 mgg dapat timbul papula2-6 mgg dapat timbul papulasemakin besarsemakin besar

ulserasi selama 2-4 blnulserasi selama 2-4 bln sembuh perlahan sembuh perlahan dgn menimbulkan jaringan parut.dgn menimbulkan jaringan parut.

• Bila ulkus keluar cairanBila ulkus keluar cairan kompres antiseptik kompres antiseptik• Bila cairan tambah banyak, koreng semakin Bila cairan tambah banyak, koreng semakin

besar ditambah pembesaran kelenjar regional besar ditambah pembesaran kelenjar regional (aksila)(aksila) dibawa ke dokter dibawa ke dokter

Hepatitis BHepatitis B

jarang terjadi, demam yg agak tinggijarang terjadi, demam yg agak tinggi

lokal seperti pada umumnya (sementara)lokal seperti pada umumnya (sementara)

DPTDPT

demam tinggi, reweldemam tinggi, rewel

lokal seperti pada umumnyalokal seperti pada umumnya

DTDT

lokal seperti pada umumnyalokal seperti pada umumnya

Polio oralPolio oral

sangat jarang terjadi reaksi KIPIsangat jarang terjadi reaksi KIPI

Campak dan MMRCampak dan MMR lokal: rasa tidak nyaman lokal: rasa tidak nyaman 5-12 hr setelah imunisasi dapat timbul :5-12 hr setelah imunisasi dapat timbul :

demam tidak tinggi atau erupsi kulit halus ygdemam tidak tinggi atau erupsi kulit halus yg

berlangsung kurang dari 48 jamberlangsung kurang dari 48 jam3 mgg pasca imunisasi dapat timbul:3 mgg pasca imunisasi dapat timbul:

pembengkakan KGB di belakang telingapembengkakan KGB di belakang telinga

Vaksinasi BCGVaksinasi BCG

BCG adlh vaksin hidup dari M. bovis yang BCG adlh vaksin hidup dari M. bovis yang dibiakkan berulang selama 1-3 tahundibiakkan berulang selama 1-3 tahun basil yg basil yg tidak virulen tapi masih punya imunogenitastidak virulen tapi masih punya imunogenitasMenimbulkan sensitivitas terhdp tuberkulinMenimbulkan sensitivitas terhdp tuberkulinVaksin BCG Biofarma BandungVaksin BCG Biofarma BandungTidak mencegah infeksi TB tapi mengurangi Tidak mencegah infeksi TB tapi mengurangi risiko TB berat seperti meningitis TB, TB milierrisiko TB berat seperti meningitis TB, TB milierEfek proteksi 8-12 mgg pasca imunisasi,Efek proteksi 8-12 mgg pasca imunisasi,bervariasi antara 0-80% tergantung vaksin, bervariasi antara 0-80% tergantung vaksin, lingkungan dengan M.atipik dan faktor penjamu lingkungan dengan M.atipik dan faktor penjamu (umur, gizi dll)(umur, gizi dll)

Diberikan scr intradermal 0,10 ml (anak)Diberikan scr intradermal 0,10 ml (anak) 0,05 ml (bayi baru lahir)0,05 ml (bayi baru lahir)

Sebaiknya pada deltoid kanan (bila ada Sebaiknya pada deltoid kanan (bila ada limfadenitis (aksila) lebih mudah terdeteksi.limfadenitis (aksila) lebih mudah terdeteksi.Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari,Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari,harus disimpan pada 2-8harus disimpan pada 2-8oo C, tidak boleh beku, C, tidak boleh beku,yang telah diencerkan hrs dibuang dlm 8 jam.yang telah diencerkan hrs dibuang dlm 8 jam.Diberikan pada umur kurang atau tepat 2 Diberikan pada umur kurang atau tepat 2 bulan.bulan.Sebaiknya diberikan pada anak dengan uji Sebaiknya diberikan pada anak dengan uji Mantoux (tuberkulin) negatif.Mantoux (tuberkulin) negatif.

KIPPKIPP

Penyuntikan BCG yang benar Penyuntikan BCG yang benar menimbulkan menimbulkan ulkus lokal yg superfisial. Ulkus yg biasanya ulkus lokal yg superfisial. Ulkus yg biasanya tertutup krusta tertutup krusta sembuh dlm 2-3 bln sembuh dlm 2-3 bln meninggalkan parut bulat dgn diameter 4-8 mm.meninggalkan parut bulat dgn diameter 4-8 mm.

Apabila dosis terlalu tinggiApabila dosis terlalu tinggi ulkus yang timbul ulkus yang timbul lebih besar, namun apabila penyuntikan terlalu lebih besar, namun apabila penyuntikan terlalu dalamdalam parut yg terjadi tertarik ke dalam parut yg terjadi tertarik ke dalam

Limfadenitis supuratif kadang dijumpai (aksila/ Limfadenitis supuratif kadang dijumpai (aksila/ leher) leher) sembuh sendiri.sembuh sendiri.

Kontraindikasi BCGKontraindikasi BCG

Reaksi uji tuberkulin > 5 mmReaksi uji tuberkulin > 5 mm

Sedang menderita HIV, imunokompromiseSedang menderita HIV, imunokompromise

Anak menderita gizi burukAnak menderita gizi buruk

Sedang menderita demam tinggiSedang menderita demam tinggi

Menderita infeksi kulit yang luasMenderita infeksi kulit yang luas

Pernah sakit tuberkulosisPernah sakit tuberkulosis

KehamilanKehamilan

Rekomendasi BCGRekomendasi BCG

BCG diberikan pada bayi <= 2 bulanBCG diberikan pada bayi <= 2 bulan

Pada bayi yg kontak erat dgn px TB dg Pada bayi yg kontak erat dgn px TB dg BTA(+3) sebaiknya diberikan INH profilaksis BTA(+3) sebaiknya diberikan INH profilaksis dulu, kalau kontaknya sudah tenang dapat dulu, kalau kontaknya sudah tenang dapat diberi BCGdiberi BCG

BCG jangan diberikan pada bayi atau anak BCG jangan diberikan pada bayi atau anak dengan imunodefisiensi, mis HIV, gizi buruk dengan imunodefisiensi, mis HIV, gizi buruk dan lain-laindan lain-lain

Vaksinasi Hepatitis BVaksinasi Hepatitis B

Imunisasi PasifImunisasi Pasif Pemberian imunoglobulin Pemberian imunoglobulin

(sebelum/sesudah)(sebelum/sesudah)

Misal: IG/ISG (Immune Serum Globulin) atauMisal: IG/ISG (Immune Serum Globulin) atau

HBIG (Hepatitis B Immune Globulin)HBIG (Hepatitis B Immune Globulin)

Indikasi utama:Indikasi utama:

-Paparan darah yg mgandung HbsAg-Paparan darah yg mgandung HbsAg

-Paparan seksual dgn pengidap HbsAg (+)-Paparan seksual dgn pengidap HbsAg (+)

-Paparan perinatal, ibu HbsAg(+), <48 jam-Paparan perinatal, ibu HbsAg(+), <48 jam

Dosis:Dosis:• Kecelakaan jarum suntik: 0,06ml/kg,maks 5 ml, Kecelakaan jarum suntik: 0,06ml/kg,maks 5 ml,

IM, harus diberikan dlm jangka 24 jam, diulang IM, harus diberikan dlm jangka 24 jam, diulang 1 bulan kemudian.1 bulan kemudian.

• Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg,Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg,

IM, harus diberikan dalam jangka waktu 2 mgg, IM, harus diberikan dalam jangka waktu 2 mgg, maks 5 ml.maks 5 ml.

• Paparan perinatal: 0,5 ml IM Paparan perinatal: 0,5 ml IM

Imunisasi Aktif Hepatitis BImunisasi Aktif Hepatitis B

Pemberian partikel HbsAg yang tidak infeksiusPemberian partikel HbsAg yang tidak infeksius

3 jenis :3 jenis :

-Berasal dari plasma-Berasal dari plasma

-Dibuat dengan tehnik rekombinan (rek.genetik)-Dibuat dengan tehnik rekombinan (rek.genetik)

-Polipeptida-Polipeptida

Vaksin yang beredar beserta dosis:Vaksin yang beredar beserta dosis:• Hevac-B (Aventis Pasteur), dws 5 ug, Hevac-B (Aventis Pasteur), dws 5 ug,

anak 2,5 ug, pada ibu HbeAg (+) dosis 2 X anak 2,5 ug, pada ibu HbeAg (+) dosis 2 X • Hepaccine (Cheil Sugar), dws: 3 ug,Hepaccine (Cheil Sugar), dws: 3 ug,

anak 1,5 ug.anak 1,5 ug.• B-Hepavac II (MSD), dws: 10 ug, anak 5 ug.B-Hepavac II (MSD), dws: 10 ug, anak 5 ug.• Hepa-B (Korean green Cross), dws; 20 ug, Hepa-B (Korean green Cross), dws; 20 ug,

anak 10 ug.anak 10 ug.• Engerix-B (GSK), dws 20 ug, anak 10 ug.Engerix-B (GSK), dws 20 ug, anak 10 ug.

Penyuntikan scr IM pada deltoid/paha anterolatPenyuntikan scr IM pada deltoid/paha anterolat

JADWAL PEMBERIAN HEP. BJADWAL PEMBERIAN HEP. B

Vaksinasi awal (primer) 3 XVaksinasi awal (primer) 3 X

Jarak antara suntikan I dan ke II 1-2 bln, Jarak antara suntikan I dan ke II 1-2 bln, suntikan ke III diberikan 6 bln dari yang ke suntikan ke III diberikan 6 bln dari yang ke I.I.

Pemberian booster 5 tahun kemudian Pemberian booster 5 tahun kemudian masih belum ada kesepakatan.masih belum ada kesepakatan.

Pemeriksaan Anti-HBs pasca imunisasi Pemeriksaan Anti-HBs pasca imunisasi setelah 3 bulan dari suntikan terakhirsetelah 3 bulan dari suntikan terakhir

Skrining pravaksinasi (pada praktek swasta Skrining pravaksinasi (pada praktek swasta perorangan)perorangan)

Reaksi KIPIReaksi KIPI

Umumnya ringan, nyeri, bengkak, panas mual, Umumnya ringan, nyeri, bengkak, panas mual, nyeri sendi & ototnyeri sendi & otot

Kontra IndikasiKontra IndikasiBelum ada, terkecuali ibu hamilBelum ada, terkecuali ibu hamil

Tanggap kebal rendah dapat ok:Tanggap kebal rendah dapat ok:Usia tua, pemberian di bokong, anak gemuk, Usia tua, pemberian di bokong, anak gemuk, pasien hemodialisis/ transplantasi, obat pasien hemodialisis/ transplantasi, obat imunosupresif, lekemia/ keganasan, DM tipe I, imunosupresif, lekemia/ keganasan, DM tipe I, HIV, peminum alkohol.HIV, peminum alkohol.

Difteri, Pertusis dan TetanusDifteri, Pertusis dan Tetanus

Toksoid Difteria, vaksin aseluler, toksoid Toksoid Difteria, vaksin aseluler, toksoid tetanustetanus

Kadar antibodi protektif setelah DTP 3 kali Kadar antibodi protektif setelah DTP 3 kali mencapai 0,01 IU atau lebihmencapai 0,01 IU atau lebih

Reaksi lokal: merah, bengkak, nyeriReaksi lokal: merah, bengkak, nyeri

Reaksi umum: demam ringan, jarang Reaksi umum: demam ringan, jarang hiperpireksia, kejang.hiperpireksia, kejang.

DPT dasar diberikan 3X sejak umur 2 bln dg DPT dasar diberikan 3X sejak umur 2 bln dg interval 4-6 mgg, ulangan (DPT 4) diberikan 1 interval 4-6 mgg, ulangan (DPT 4) diberikan 1 thn setelah DPT3. thn setelah DPT3.

DPT 5 pada umur 5-7 tahunDPT 5 pada umur 5-7 tahun

DPT 6 pada umur 12 tahunDPT 6 pada umur 12 tahun

Dosis DPT/DT 0,5 ml, IM baik untuk imunisasi Dosis DPT/DT 0,5 ml, IM baik untuk imunisasi dasar dan ulangan. dasar dan ulangan.

VAKSIN VIRUS POLIO ORALVAKSIN VIRUS POLIO ORAL

Virus hidup tetapi sudah dilemahkan.Virus hidup tetapi sudah dilemahkan.

Virus polio tipe 1, 2, 3Virus polio tipe 1, 2, 3

Digunakan scr rutin sjk bayi lahir dg dosis 2 Digunakan scr rutin sjk bayi lahir dg dosis 2 tts per oral. tts per oral.

Virus ini menempatkan diri di usus dan Virus ini menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibodi dlm darah, memacu pembentukan antibodi dlm darah, maupun epitel usus sebagai pertahanan maupun epitel usus sebagai pertahanan lokal.lokal.

Penerima vaksin terlindungi setelah dosis Penerima vaksin terlindungi setelah dosis tunggal pertama, tiga dosis berikutnya tunggal pertama, tiga dosis berikutnya memberikan imunitas jangka lama (3 tipe) memberikan imunitas jangka lama (3 tipe)

harus disimpan tertutup pada suhu 2-8harus disimpan tertutup pada suhu 2-8 oo C C

Vaksin sangat stabil, akan kehilangan Vaksin sangat stabil, akan kehilangan potensi bila dibuka krn perubahan PH potensi bila dibuka krn perubahan PH setelah terpapar dengan udara.setelah terpapar dengan udara.

Dapat disimpan pada 20Dapat disimpan pada 20oo C. Dicairkan dg C. Dicairkan dg cara ditempatkan antara dua telapak tgn, cara ditempatkan antara dua telapak tgn, dijaga agar tidak berubah warna (merah dijaga agar tidak berubah warna (merah muda-oranye muda) sbg indikator PH muda-oranye muda) sbg indikator PH

Imunisasi dasar (polio 0, 1, 2, 3) diberikan Imunisasi dasar (polio 0, 1, 2, 3) diberikan 2 tetes per oral dengan interval tidak 2 tetes per oral dengan interval tidak kurang dari 4 minggu.kurang dari 4 minggu.

Polio 0 diberikan saat bayi baru pulang Polio 0 diberikan saat bayi baru pulang dari rumah sakit.dari rumah sakit.

Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun setelah polio 4, selanjutnya saat 5-6 tahunsetelah polio 4, selanjutnya saat 5-6 tahun

KIPIKIPI

dapat berupa pusing, diare ringan, sakit otot, dapat berupa pusing, diare ringan, sakit otot, jarang sekali poliomielitis (tapi tetap waspada)jarang sekali poliomielitis (tapi tetap waspada)

Indikasi kontraIndikasi kontra

Penyakit akut/demam > 38,5Penyakit akut/demam > 38,5ooC, muntah/ diare C, muntah/ diare

Terapi KS, imunosupresif, radiasi, keganasanTerapi KS, imunosupresif, radiasi, keganasan

ibu hamil < 4 bln, bersama vaksin tifoid oral, ibu hamil < 4 bln, bersama vaksin tifoid oral,

Pada penderita imunosupresi beri IPV Pada penderita imunosupresi beri IPV

Vaksinasi CampakVaksinasi Campak

2 Jenis :2 Jenis :

- virus hidup dan dilemahkan- virus hidup dan dilemahkan

- virus yang dimatikan - virus yang dimatikan

Reaksi KIPI :Reaksi KIPI :

Biasanya terjadi pada imunisasi ulangan.Biasanya terjadi pada imunisasi ulangan.

Dapat berupa demam >39,5 Dapat berupa demam >39,5 ooC pada hari ke 5-6 C pada hari ke 5-6 berlangsung 2 hari.berlangsung 2 hari.

Ruam pada hari ke 7-10, berlangsung 2-4 hariRuam pada hari ke 7-10, berlangsung 2-4 hari

Campak diberikan pada umur 9 bln, dgn dosis Campak diberikan pada umur 9 bln, dgn dosis 0,5 ml SK dalam/ IM. Diulang usia 5-7 tahun.0,5 ml SK dalam/ IM. Diulang usia 5-7 tahun.

Diulang juga, bila: Diulang juga, bila:

-imunisasinya pada usia < 1 thn-imunisasinya pada usia < 1 thn

-terjadi KLB (diberikan pada SD, SMP, SMA)-terjadi KLB (diberikan pada SD, SMP, SMA)

-imunisasinya vaksin inaktif, imunoglobulin-imunisasinya vaksin inaktif, imunoglobulin

-catatan imunisasi tidak ada-catatan imunisasi tidak ada

Kontra indikasi: demam tinggi, tx imunosupresi, Kontra indikasi: demam tinggi, tx imunosupresi, hamil, alergi, tx imunoglobulin hamil, alergi, tx imunoglobulin

VAKSIN NON - PPIVAKSIN NON - PPI

Haemophilus Influenzae tipe bHaemophilus Influenzae tipe b

Measles, Mumps, Rubella (MMR)Measles, Mumps, Rubella (MMR)

VariselaVarisela

Demam tifoidDemam tifoid

Hepatitis AHepatitis A

InfluenzaInfluenza

PneumokokosPneumokokos