implementasi tqm (total quality...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) MELALUI
KUALITAS PELAYANAN PADA PT. TUR SILATURAHMI NABI
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Hilmiyatul Mardiyyah
NIM: 1112053100027
KONSENTASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
IMPLEMENTASI TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) MELALUIKUALITAS PELAYANAN PADA PT. TUR SILATURAHMI NABI
JAKARTA
Skripsi
Diajkukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana sosial
(S・SOS)
Oleh
Ⅱilnivatul Mardivvah
NIM:1112053100027
Di Bawah Bimbingan
Drs.H.Hasanudin lbnu Hibban.PIA
NIP.1966060651994031005
KONSENTRASIPlhNAJEⅣ IEN ⅡAJI DAN UMRAⅡ
PROGRAⅣ ISTUDIPIANAJEⅣIEN DAKWAⅡ
FAKULTASILMU DAttAH DAN KOⅣ IUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAPI NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAⅡ
JAKARTA
1437/2016R71
PENGESとRAN PANITIA UJIAN
Slcipd bttudi: 1陶 PLEレ譴MASI TQM fFO撮1■ oじИ″″
ルИ〃HCEM2Ⅳη MELALUI KuALITAS PELAYANANAN PADA PT.
TUR SILATURAH酔甑 NAII JAKARTA telah 醸可ikm daltt sidttE
mmaqasyah Pahltas IImu Dakwtt dan KOmlulikatt UIN Syttf Hidayatdlah
Jakarta pada tangga1 06 September 2016.Skripsi ini telah diterima sebagai salah
Satu SpFat memp釘oloh gdtt Sttma SOSid(S.SOS)pada PrOttm Studi
M師可enten Dakwah,
t Jakarta,06 September 2016
Sidang Ⅳlunaqnsyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekeretaris Meran gkap Anggota.
Drs.Cecen Castrawiiava.MANIP.196708181998031002
PenguJl I
H,Mulkanasir,BAsSoPds MMNIP.195501011983021001
Pembimbing,
Drs,Ho Hasanudin lbnu Hibban,MA
NIP.1966060651994031005
1996031001
F
LEⅣIBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan di balvah ini :
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan meraih gelar Strata I di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan suatu hasil dari jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Agustus 2016
Ⅱilmivatul Mardivvah
NIⅣI:1112053100027
3
)
l
つ4
i
ABSTRAK
Hilmiyatul Mardiyyah, 1112053100027, Implementasi TQM (Total Quality
Management) Melalui Kualitas Pelayanan Pada PT. Tur Silaturahmi Nabi
Jakarta Selatan
Setiap perusahaan tentu menginginkan adanya perbaikan secara terus-
menerus dalam tiap bidang yang dimilikinya, Sebuah perusahaan juga harus
selalu tanggap akan perubahan-perubahan yang terjadi cukup cepat dan kemudian
segera mengantisipasinya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat
dengan selalu mengacu pada kepuasan konsumen (Customer satisfaction).
Customer tidak hanya menuntut harga yang murah, tetapi juga mutu produk yang
prima serta waktu penyerahan yang cepat, keamanan atau daya tahan produk yang
dibeli dan mutu pelayanan yang memuaskan maka akan terciptanya peningkatan
dalam pelayanan produk perusahaan pada customernya. Jasa perjalanan wisata
saat ini semakin lama semakin berkembang pesat menjadikan persaingan di
industri jasa kian kompetitif. Jasa perjalanan wisata yang merupakan multi
industri menjadi komoditi yang menjanjikan. Tak heran banyak agen perjalanan
yang berlomba-lomba menggaet konsumennya dengan menawarkan paket wisata
dengan harga yang relatif terjangkau.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalahnya adalah
bagaimana Impelementasi TQM (Total Quality Management) di PT. Tur
Silaturahmi Nabi Jakarta dan apakah TQM ini berpengaruh pada peningkatan
jumlah jamaah di PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan, prinsip, unsur-unsur
dan manfaat TQM dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada PT. Tursina dan
mengetahui pengaruh TQM itu sendiri pada peningkatan jumlah jamaah umroh di
PT. Tursina
Agar penelitian ini menjadi terarah dan falid, penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan keadaan secara apa
adanya melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa implementasi Total Quality
Management pada PT. Tursina sudah diterapkan dengan baik, sistematis sesuai
dengan prinsip TQM yakni kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang,
manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan berkesinambungan. Dan juga TQM
ini berpengaruh pada peningkatan jumlah jamaah di PT. Tursina. Selain itu PT.
Tursina pun telah menjalankan usaha biro perjalanan ibadah umroh ini sudah
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji Dan Umroh.
Kata Kunci: Total Quality Management, Kualitas, Pelayanan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “IMPLEMENTASI TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
MELALUI KUALITAS PELAYANAN PADA PT. TUR SILATURAHMI NABI
JAKARTA”. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Sang Revolusioner
sejati, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa zaman ini menjadi penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Penulisan skrispsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
gelar Sarjana Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih atas berbagai
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah beserta Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah.
3. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan
Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni,
dan kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
iii
4. Bapak Drs. H. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan masukan dan koreksi yang membangun.
5. Bapak Drs. H. Ade Marfuddin MM serta Bapak H. Mulkanasir, BA, S.Pd,
MM selaku dosen penguji I dan II yang telah memberikan kritik dan saran
dalam penulisan penelitian ini.
6. Bapak Lili Bariadi, M.SI selaku Dosen penyemangat dan pendobrak mental
penulis yang selalu memberikan motivasi dan masukan bagi penulis.
7. Seluruh dosen yang telah banyak mengamalkan Ilmunya kepada penulis dan
staff karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Ayahanda H Amir Husni dan Ibunda Hj. Kurniasih, selaku orang tua penulis
yang selalu memberikan doa serta dukungan tanpa henti, sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kakanda tersayang Iqro Amir Hussein S. Kom selaku kakak penulis yang
bersedia meluangkan waktunya untuk menemani mencarikan data untuk
penulis dan memberikan masukan yang membangun kepada penulis.
10. Bapak H. M. Farid Aljawi SE., selaku Direktur PT. Tur Silaturahmi Nabi
Jakarta yang telah mengizinkan penulis meneliti, Bapak H. M. Rofiq
Abdullah selaku General Manger PT. Tursina yang telah bersedia membantu
dan memberikan masukan yang membangun kepada penulis dan para staff
PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta yang telah banyak membantu penulis.
11. Para sahabat-sahabat selamanya Nurul Muttaqin, Fauziyah Tasya S.Sos,
Nurul Fathia S.Kom.I, Revi Rahadian S.Kom.I, kawan-kawan MHU 2012,
Lia Azmiya S.Kom. I, Uswatun Hasanah, Siti Mustarsyidah dan rekan-rekan
iv
seperjuangan lainnya yang selalu memberikan semangat kepada penulis dan
menjadi tempat curahan hati penulis, sukses buat kita semua semoga Allah
selalu memberikan keberkahan kepada kita semua, Aamiin.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang turut memberikan dukungan dan doa
dalam proses penulisan ini.
Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini hanyalah tulisan yang tidak
bermakna dan tidak akan terwujud. Semoga Allah membalas doa dan dukungan dari
semuanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulisan dan pembaca pada masa yang akan
datang.
Jakarta, 06 September 2016
Penulis
Hilmiyatul Mardiyyah
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
E. Metodologi Penelitian ............................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 10
G. Sismatika Penulisan ................................................................................ 12
BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG TOTAL QUALITY MANAGEMENT
DAN KUALITAS PELAYANAN
A. Implementasi Total Quality Management
1. Pengertian Implementasi ................................................................... 14
2. Pengertian Total Quality Management ............................................. 14
3. Prinsip Total Quality Management .................................................. 17
vi
4. Metode Total Quality Management ................................................. 21
5. Manfaat ImplementasiTotal Quality Management ........................... 28
B. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan .......................................................... 30
2. Pendekatan Kualitas Pelayanan......................................................... 33
3. Manfaat Kualitas Pelayanan .............................................................. 35
4. Dimensi Kualitas Pelayanan ............................................................. 39
BAB III GAMBARAN UMUM PT. TUR SILATURANMI NABI JAKARTA
A. Sejarah Singkat Berdiri PT. Tur Silaturahmi Nabi ................................. 44
B. Value PT. Tur Silahturrahmi Nabi .......................................................... 46
C. Visi dan Misi PT. Tur Silahturrahmi Nabi .............................................. 47
D. Produk PT. Tur Silahturrahmi Nabi ........................................................ 47
E. ManajemenPT. Tur Silahturrahmi Nabi .................................................. 48
BAB IV IMPLEMENTASI TQM PT. TUR SILATURANMI NABI JAKARTA
A. Implementasi TQM Pada PT. Tursina Jakarta ........................................ 56
B. Pengaruh TQM Pada PT. Tursina Jakarta ............................................... 63
C. Analisis TQM Pada PT. Tursina Jakarta ................................................. 65
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 72
B. Saran ........................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 4.1 : jumlah jamaah umroh PT. TurSilaturahmiNabi Jakarta ................... 64
Gambar 2.1: Siklus Deming ................................................................................... 22
Gambar 2.2: the juran trilogy ................................................................................. 24
Gambar 2.3: manfaat total Qualitymanagement .................................................... 29
Gambar 2.4: segitiga layanan ................................................................................. 35
Gambar 2.5: siklus jasa .......................................................................................... 38
Gambar 3.1: struktur organisasi PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta ....................... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan tentu menginginkan adanya perbaikan secara
terus-menerus dalam tiap bidang yang dimilikinya, Sebuah perusahaan
juga harus selalu tanggap akan perubahan-perubahan yang terjadi cukup
cepat dan kemudian segera mengantisipasinya sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan masyarakat dengan selalu mengacu pada kepuasan
konsumen (Customer satisfaction). Customer tidak hanya menuntut harga
yang murah, tetapi juga mutu produk yang prima serta waktu penyerahan
yang cepat, keamanan atau daya tahan produk yang dibeli dan mutu
pelayanan yang memuaskan maka akan terciptanya peningkatan dalam
pelayanan produk perusahaan pada customernya.
Usaha peningkatan mutu bukanlah merupakan beban kerja pada
satu bagian saja melainkan merupakan usaha terpadu dari setiap individu
yang turut berkepentingan (konsep stakeholders),1 mulai dari proses
penciptaan hingga penyerahaan produk atau jasa kepada pelanggan yang
dimana akan terciptanya standar mutu layanan yang pelanggan harapkan.
Upaya peningkatan kualitas atau mutu pelayanan dilakukan melalui
penyempurnaan terus menerus pada organisasi dan sistem
penyelenggaraan yang diselaraskan dengan tuntutan kemajuan teknologi
dan tingkat pendidikan masyarakat serta di sinergikan dengan manajemen
1 Eko Henryanto dan Nunuk Adiarni, Pengendalian Mutu Terpadu, (Jakarta: PT.
Gramedia, cet. Ketiga, 1993), h. 92
2
modern dengan menempatkan kepuasan customer sebagai tujuan
pelayanan produk umroh. Kualitas pelayanan yang diharapkan adalah
pelayanan yang mudah, nyaman, pasti, berkeadilan, serta dapat memenuhi
tingkat kepuasan jamaah secara proposional.2
Dalam konsep agama Islam pun mengajarkan bahwa dalam
memberikan layanan dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang
atau jasa, janganlah memberikan yang buruk atau yang tidak berkualitas
dan juga buruknya perilaku bisnis para pengusaha menentukan sukses
gagalnya suatu bisnis yang dijalankan hal ini tampak dalam Al-Qur’an
surah Ali Imron ayat 159:
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena
itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesuangguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-
Nya”
Berdasarkan ayat diatas, jelas bahwa setiap manusia dituntut untuk
berlaku lemah lembut agar orang lain merasakan kenyamanan bila berada
2 Abdul Aziz dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta: Puslitbang
Kehidupan dan Keagamaan, 2007), h.24
3
disampingnya. Apalagi dalam pelayanan yang mana konsumen bayak
memilih-milih, bila pelaku bisnis atau perusahaan tidak mampu
memberikan rasa aman dan nyaman dengan kelemah lembutannya maka
konsumen akan berpindah ke perusahaan lain. Pelaku bisnis dalam
memberikan pelayanan harus menghilangkan jauh-jauh sikap keras hati
dan harus memiliki sifat pemaaf kepada pelanggannya agar pelanggan
terhindar dari rasa takut, tidak percaya dan perasaan adanya bahaya dari
pelayananan yang akan diterima.
Jasa perjalanan wisata saat ini semakin lama semakin berkembang
pesat menjadikan persaingan di industri jasa kian kompetitif. Jasa
perjalanan wisata yang merupakan multi industri menjadi komoditi yang
menjanjikan. Tak heran banyak agen perjalanan yang berlomba-lomba
menciptakan diferensasi khusus dalam kualitas pelayanannya sehingga
membawa kepuasan tersendiri bagi pelanggannya dan juga berlomba-
lomba menggaet konsumennya dengan menawarkan paket wisata dengan
harga yang relatif terjangkau.3 Dalam hal ini yaitu jasa perjalanan ibadah
umroh yang merupakan suatu organisasi perusahaan, dimana organisasi
yang baik adalah organisasi yang menerapkan sistem manajemen. Oleh
karena itu, suatu organisasi memerlukan cara atau pendekatan sistem
manajemen guna menciptakan produk unggulan dan diterima oleh
khalayak.
Suatu organisasi pada dasarnya memiliki daya saing masing-
masing untuk menciptakan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggannya
3 Bondan Nurdiyanto, Pelatihan Sertifikasi Jasa Usaha Perjalanan Wisata Berbasis
Sistem Manajemen Mutu dan Standar Usaha Perjalanan Wisata: Interprestasi, Penerapan,
Dokumentasi, dan Audit, (Jakarta: Buletin ASITA, September 2015), h. 8
4
melebihi harga yang dibayarkan. Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah
untuk menciptakan dan mempertahankan para pelanggan. Dalam
pendekatan Total Quality Management (TQM) kualitas ditentukan oleh
pelanggan. Oleh karena itu, hanya dengan proses dan pelanggan maka
organisasi dapat menyadari dan menghargai makna kualitas.4 Kualitas
memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan
seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.5
Kepuasan pelanggan bagi perusahaan merupakan sesuatu yang
harus diupayakan terus menerus, karena hal tersebut merupakan kunci
sukses jangka panjang perusahaan. Jika tingkat kepuasan pelanggan
semakin tinggi, maka akan memberikan manfaat diantaranya adalah
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, menciptakan
kesetiaan, dan terciptanya loyalitas pelanggan.6
Total Quality Management merupakan suatu konsep manajemen
modern yang berusaha untuk merespons secara tepat pada setiap
perubahan yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun
internal. Kehadiran TQM lebih berfokus pada tujuan perusahaan untuk
melayani kebutuhan pelanggan dengan memasok barang dan jasa yang
4Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. Total Quality Management. (Yogyakarta: Andi
Offset, 1995) h. 101 5 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi,2000), h. 54
6 Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Amara Books, 2003), h.
108
5
memiliki kualitas tinggi.7 TQM juga merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja,
proses, dan lingkungan.
Manajemen mutu terpadu atau TQM adalah sebuah metode dengan
budaya, sikap dan struktur organisasi dari sebuah perusahaan yang
berusaha untuk menyediakan pelanggan dengan produk dan jasa yang
memenuhi atau melebihi kebutuhan mereka dengan melibatkan
manajemen dan seluruh karyawan dalam perbaikan terus-menerus
terhadap produk dan jasa yang di sediakan.8
Kaitanya dengan penelitian ini, penulis mengambil salah satu
obyek penelitian yaitu PT. Tur Silaturahmi Nabi (TURSINA) Tour &
travel. Hal ini karena penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan
Total Quality Management dalam meningkatkan mutu layanan umroh di
PT. Tursina Tour & Travel.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud ingin
membahas lebih lanjut mengenai “IMPLEMENTASI TQM (TOTAL
QUALITY MANAGEMENT) MELALUI KUALITAS PELAYANAN
PADA PT. TUR SILATURAHMI NABI JAKARTA”
7 Nur Nasution, manajemen mutu terpadu: Total Quality Management, (Bogor: Ghalia
Indonesia, Edisi Kedua,2005), h. 352 8 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, Pengukuran
Kinerja,(Jakarta:PT. Indeks, 2013), h. 185
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas maka penulis membatasi masalah
penelitian hanya pada menyangkut pelayanan umroh di PT. Tursina,
serta bagaimana manajemen dari penerapan Total Quality Management
melalui kualitas layanan yang baik (Service Quality). Penelitian ini
hanya membahas peningkatan pelayanan umroh di karenakan PT.
Tursina sendiri saat ini masih PPIU (Panitia Penyelenggara Ibadah
Umroh) dan baru mendapat izin haji tahun ini, jadi tentu saja penulis
membahas umroh yang sudah lebih dua tahun di selenggarakan.
Penulis juga mebatasi masalah dengan membahas tentang bagaimana
implementasi TQM melalui peningkatan mutu (service quality) dalam
pelayanan umroh yang diberikan oleh PT. Tursina.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana Impelementasi TQM (Total Quality Management) pada
PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta?
b. Apakah implementasi TQM (Total Quality Management) melalui
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
jamaah umroh pada PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraian di atas,
penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
7
1. Untuk Mengetahui bagaimana implementasi TQM (Total Quality
Management) pada PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
2. Adakah pengaruh dari TQM melalui kualitas pelayanan dalam
peningkatan jumlah jamaah pada PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi
positif bagi para akademisi, lembaga tempat penelitian, bahkan masyarakat
secara umum.
1. Manfaat bagi Akademis, penelitian diharapkan memberikan gagasan
dan tambahan informasi serta data kepustakaan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan terkait teori Total Quality
Management. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi dalam
pembuatan makalah, karya tulis, bahkan dasar penelitian lanjutan.
2. Manfaat bagi Perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam hal meningkatkan
standar mutu layanan umroh yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
3. Manfaat bagi Peneliti, dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam
mengidentifikasi masalah, menganalisis dan menemukan saran
sebagai wujud dari aplikasi ilmu yang telah di peroleh untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang baik dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
8
E. Metodologi Penelitian
1. jenis penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif yang menekankan
analisis proses dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan
dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan
senantiasa menggunakan logika ilmiah.9 Untuk lebih memahami
istilah kualitatif ini maka penulis kemukakan teori menurut Creswell
(2009) yang dikutip oleh Imam Gunawan : pendekatan kualitatif
adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan
berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang
bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah,
dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan
tertentu).10
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data yang diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan
PT. Tursina dalam menerapkan Total Quality Managemen, data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk
mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi
motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak
9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif:Teori dan Praktik,(Jakarta: Bumi Aksara
2013)h. 80 10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif:Teori dan Praktik, h. 82
9
yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dengan orang yang diwawancarai (Interview), wawancara
adalah pengumpulan data yang amat populer, karena itu
banyak digunakan diberbagai penelitian.11
Dalam penelitian kualitaif yang digunakan adalah teknik
wawancara mendalam, dimana seorang responden atau
kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan
mendorong untuk di diskusikan secar bebas.12
Penulis
mewawancarai Direktur PT. Tursina dan General Manager
PT. Tursina.
b. Observasi atau Pengamatan
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek fenomena tersebut.
Hingga saat ini ada dua model observasi yang sudah biasa
dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama,
observasi secara langsung dan ikut terlibat dalam peristiwa
yang sedang dijadikan obyek observasi, dan Kedua, observasi
non partisipan yakni pembimbing berada diluar obyek atau
peran yang sedang di identifikasi, bisa dari jarak dekat atau
jarak jauh, artinya pihak observer hanya mengamati dan
mencatat fakta atau kejadian yang tampak sebagaimana
11
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam
Varian Kontemporer, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, Cet-ke-9, 2012), h.155 12
Elvinari Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Publik Relation, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, Cet ke-1, 2010), h. 61
10
layaknya orang yang sedang mengamati sesuatu.13
Dalam hal
ini peneliti mendatangi langsung tempat penelitian guna
melihat langsung penerapan TQM dalam meningkatkan mutu
layanan umroh PT. Tursina.
c. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2005: 83) yang dikutip oleh Imam
Gunawan Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Hasil penelitian akan semakin tinggi atau lebih dapat dipercaya
jika didukung oleh dokumen.
Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh dokumen
atau arsip yang ada di PT. Tursina Tour & Travel sebagai
sumber data yang penting, guna mengetahui data-data yang
mendukung penyempurnaan penelitian.
F. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari kesamaan pembahasan karangan orang lain,
maka penulis mencoba menampilkan beberapa skripsi yang telah dibuat
oleh para penulis lain, yang berkaitan dengan judul skripsi:
1. Dipo Khairul Islami 2014 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dengan judul “Strategi Peningkatan Kualitas
Pelayanan Haji Dan Umroh Pt. Margi Suci Minarfa Jakarta
Pusat”, pada penelitian ini penulisnya lebih menekankan tentang
13
E. Kristi Poerwandi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI,1983), h. 62
11
strategi peningkatan kualitas pelayanan haji dan umroh yang
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan mempertahankan
jamaah haji dan umroh.
2. Aretha Poetry Qonita 2015 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dengan judul “Implemtasi TQM (Total Quality
Management) Pada Program Formula LAZ Al-Azhar Peduli
Ummat”, pada penelitian ini penulisnya membahas TQM pada
sebuah program di sebuah lembaga LAZ Al-Azhar Peduli Ummat.
3. Intan Kumara sari 2014 Fakultas Ekonomi Universitas mercu
Buana Meruya Jakarta dengan judul “Evaluasi Penerapan Total
Quality Management Pada Bagian Produksi PT. Trias Indra
Saputra Di Jakarta Utara” pada penelitian ini sama-sama
membahas tentang TQM namun berbeda sasarannya karena dalam
penelitian ini penulisnya berfokus pada bagian produksi
perusahaan yang bergerak dibidang design manufacture dan
instalasi cable support system, sedangan TQM yang saya (penulis)
teliti yakni pada pelayanan jasa di perusahaan haji dan umroh.
4. Abdul Azis 2016 Fakultas Ekonomi Universitas mercu Buana
Meruya Jakarta dengan judul “Pengaruh Total Quality
Management Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Sistem
Pegukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel
Moderating (Study Kasus Pada PT. Gudang Garam Tbk.)” pada
skripsi ini penulisnya berfokus pada kinerja keuangan dengan
sistem pengukuran dan penghargaan sebagai variabel moderating,
12
sedangkan yang penulis teliti yakni sitem manajemen pada
perusahaan travel dengan penerapan TQM, jadi sangat berbeda.
Ada beberapa perbedaan dan persamaan dalam pembahasan judul
skripsi yang telah diuraikan, namun penulis disini membahas tentang
bagaimana konsep dalam penerapan TQM (Total Quality Management)
melalui peningkatan mutu layanan produk umroh yang diberikan oleh PT.
TURSINA, penulis juga membatasi obyeknya pada pelayanan umroh saja
di PT. TURSINA, sedangkan pada skripsi terdahulu membahas
peningkatan kualitas layanan untuk meningkatkan kepuasan dan
mempertahankan jamaah haji dan umroh, penerapan TQM dalam sebuah
perusahaan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, evaluasi penerapan TQM pada
produk perusahaan dalam bidang design manufacture, dan pengaruh TQM
terhadap kinerja keuangan disuatu perusahaan. Dan dari semua skripsi
terdahulu sangat berbeda dengan penelitian yang penulis akan bahas yakni
Implementasi TQM melalui kualitas pelayanan pada PT. Tursina yang
berfokus pada pelayanan kepada jamaah umroh.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penelitian, skripsi ini di bagi menjadi
lima bab, dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakng masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
13
BAB II Tinjauan teori dalam bab ini menerangkan tentang
pengertian TQM, prinsip dan manfaat TQM, pengertian
kualitas pelayanan, pendekatan serta manfaat dan dimensi
dari kualitas pelayanan.
BAB III Gambaran umum PT. Tursina yang berisi tentang sejarah
singkat dan perkembangan PT. Tursina, visi dan misi,
manajemen organisasi, fasilitas dan perlengkapan untuk
jamaah umroh PT. Tursina.
BAB IV Analisis berupa hasil penelitian mengenai implementasi
TQM di PT. Tursina dan pengaruh TQM terhadap
peningkatan jumlah jamaah pada PT. Tursina.
BAB V Penutupan berisi kesimpulan hasil penelitian yang sesuai
dengan rumusan masalah, saran untuk PT. Tursina sebagai
bahan pertimbangan dan pengembangan lembaga, serta
masukan bagi penelitian selanjutnya.
14
BAB II
TINJAUAN TEORI TENTANG TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN
KUALITAS PELAYANAN
A. Implementasi Total Quality Management
1. Pengertian Implemtasi
Implementasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
pelaksanaan: penerapan.1 Sedangkan, menurut Nurdin Usman
Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.2
dan Menurut Guntur Setiawan Implentasi adalah perluasan aktivitas yang
saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkann bahwa implementasi
adalah suatu proses aktivitas yang terencana dan sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu melalui jaringan pelaksana dan birokrasi yang
efektif.
2. Pengertian Total Quality Management
TQM Total Quality Management merupakan perluasan dan
pengembangan dari jaminan mutu. TQM adalah tentang usaha
1 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2003),
h. 441 2 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2002), h. 70 3 Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Bandung: Remaja
Rosadakarya Offset, 2004), h. 39
15
menciptakan sebuah kultur mutu, yang mendorong semua anggota stafnya
untuk memuaskan para pelanggan.4
Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan TQM (Total Quality
Management sebagai berikut:
Menurut Vincent Gasperz, TQM sebagai suatu cara untuk
meningkatan performasi secara terus menerus (countious performance
improvement) pada setiap level proses dalam setiap area fungsional dari
suatu organisasi dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan
modal yang tersedia.5
Menurut Fandy Tjiptono, Total Quality Management (TQM)
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.6
Menurut Tobin 1990 dalam Yuri dan Rahmat TQM adalah sebagai
usaha terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat persaingan dengan
cara terus-menerus memperbaiki setiap bagian budaya organisasi.7
Menurut Wheaton dan Schrott 1999 dalam Veithzal Rivai, TQM
adalah mencakup semua fungsi manajemen yang menentukan kebijakan
mutu, sasaran dan tanggung jawabnya, dan mengimplementasikannya
menggunakan perangkat seperti perencanaan mutu, kontrol mutu,
pemastian mutu dan perbaikan mutu, dalam sistem mutu.8
4 Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manjemen Mutu Pendidikan,
(Jogjakarta: IRCiSoD, Cet. XV, 2012), h. 59 5 Vincent Gaspersz, Total Quality Management, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2006), h. 2 6 Fandy Tjipto dan Anastasia Diana, Total Quality Management,(Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2000), h. 4 7 Yuri dan rahmat, TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri,
(Jakarta: PT. Indeks, 2013), h. 97
16
Menurut Withcer 1990 dalam Yuri dan Rahmat aspek-aspek TQM
dapat dijabarkan menggunakan penjelasan berikut:9
Total: Menandakan bahwa setiap orang diperusahaan (bahkan
mungkin pelanggan dan para pemasok) harus dilibatkan.
Quality: Mengindikasikan bahwa keperluan-keperluan pelanggan
sepenuhnya dipenuhi.
Management: Menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus
berkomitmen secara penuh.
TQM adalah sebuah pendekatan praktis, namun strategis, dalam
menjalankan roda organisasi yang memfokuskan diri pada kebutuhan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk mencari hasil yang lebih baik, TQM
juga merupakan pendekatan yang sistematis dan hati-hati untuk mencapai
tingkatan kualitas yang tepat dengan cara yang konsisten dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan. TQM dalam hal ini dapat dipahami
sebagai filosofi perbaikan tanpa henti hingga tujuan organisai dapat
dicapai dan dengan melibatkan segenap komponen dalam organisasi
perusahaan.10
Singkatnya menurut penulis TQM merupakan sistem manajemen
yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Dan
juga sebuah sistem dimana semua orang dalam suatu organisasi ikut
8 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan (edisi kedua), (Depok: Rajawali Pres, 2013), h. 409 9 Yuri dan rahmat, TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri, h.
98 10
Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manjemen Mutu Pendidikan,
h. 76
17
mengambil andil dalam menciptakan kenyamanan kepada pelanggannya
dan kesejahteraan terhadap anggota organisasi yang ada di dalamnya.
3. Prinsip Total Quality Management
TQM (Total Quality Management) merupakan suatu konsep yang
berupaya melaksanakan sistem manajemen kuliatas dunia. Untuk itu,
diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu
organisasi. Menurut Hensler dan Brunell (dalam Scheuing dan Cristopher,
1993:165-166), ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kepuasan Pelanggan
Untuk mendapat memberikan kepuasan pelanggan langkah awal
yang harus dilakukan adalah mengidenfikasi siapa pelanggan
perusahaan, apa kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam TQM
kualitas sebuah produk terletak pada kepuasan pelanggan, semua
usaha manajemen dalam TQM diarahkan pada satu tujuan utama
yaitu terciptanya kepuasan pelanggan. Apa pun yang dilakukan
manajemen tidak ada gunanya jika tidak menghasilkan
peningkatan kepuasan pelanggan karena hal ini menjadi salah satu
prinsip dalam Total Quality Management.11
Kepuasan pelanggan juga merupakan faktorkunci bagi konsumen
dalam melakukan pembelian ulang. Kepuasan pelanggan juga
dapat diketahui setelah pelanggan menggunakan produk atau jasa
11
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, h. 102
18
pelayanan yang perusahaan tawarkan. Dengan kata lain kepuasan
pelanggan merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi
setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapanya.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan
produk dan jasa, sama atau melebihi dengan harapan yang
diinginkan.12
Kualitas juga tidak hanya bermakna kesesuaian dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan
oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk
dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,
keamanan, dan ketetapan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas
perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para
pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin
besar kepuasan pelanggan.13
b. Respek Terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreatifitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu,
setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan
diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim
pengambil keputusan. Selain respek terhadap karyawan
12
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2001), h.
77-78 13
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 30
19
perusahaan juga harus respek terhadap pelanggannya, dengan cara
memenuhi permintaan pelanggan.14
c. Manajemen Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya,
bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan
sekedar perasaan. Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan
hal ini. Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep
bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada
saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang
ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen
dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang vital. Konsep kedua, yaitu variasi atau
variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan
gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang
wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen
dapat memprediksikan hasil dari setiap keputusan dan tindakan
yang dilakukan.15
d. Perbaikan Berkesinambungan
Tujuan perbaikan mutu secara berkesinambungan adalah
memperbaiki mutu atau kualitas dengan menghilangkan ketidak
sesuaian dalam setiap kegiatan di perusahaan. Manfaat dari
perbaikan ini akan terciptanya kepuasan pelanggan,
menghilangkan atau menghapus kesalahan dan pemborosan,
14
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu...h. 30 15
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, h. 15
20
menurunkan biaya kegiatan yang tidak diperlukan, meningkatkan
semangat dan tanggung jawab para pegawai, meningkatkan
profitabilitas dan daya saing perusahaan.16
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses
sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara
berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus
PDCAA (plan-do-check-act-analyze) yang terdiri dari langkah-
langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh.17
Dalam siklus PDCAA yang berkaitan
dengan perbaikan berkesinambungan dapat dilihat pada metode
yang diterapkan oleh W.E. Deming dalam metode TQM dapat
dilihat juga pada gambar 2.1 Siklus Deming.
Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti perbaikan
berkesinambungan (quality is an endless journey)18
. Pendekatan
ini hanya dapat berhasil dengan baik apabila disertai dengan usaha
sumber daya manusia yang tepat. Faktor manusia merupakan
dimensi yang terpenting dalam perbaikan kualitas dan
produktivitas.
Perbaikan terus menerus sebagai sebuah pendekatan, TQM
mencari sebuah perubahan permanen dalam tujuan sebuah
organisasi, dari tujuan kelayakan atau jangka pendek menuju
tujuan perbaikan mutu atau jangka panjang. Sebuah lembaga
16
Lesley Munro Faure Dan Malcolm Munro Faure, Implementing Total Quality
Management, (Jakarta: PT. elex media kompotindo, 1996), h. 113 17
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001),h. 34 18
Yuri dan rahmat, TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri, h.
101
21
organisasi atau perusahaan yang melakukan inovasi secara
konstan, melakukan perbaikan dan perubahan perubahan secara
terarah, dan mempraktekan TQM, akan mengalami siklus
perbaikan secara terus menerus. Semangat tersebut akan
menciptakan sebuah upaya sadar untuk menganalisa apa yang
sedang dikerjakan dan merencanakan perbaikannya. Untuk
menciptakan kultur perbaikan terus-menerus, seorang manajer
harus mempercayai stafnya dan mendelegasikan keputusan pada
tingkatan-tingkatan yang tepat. Hal tersebut bertujuan untuk
memberikan stafnya tanggung jawab untuk menyampaikan mutu
dalam lingkungan mereka. Staf membutuhkan kebasan kerja dalam
kerangka kerja yang sudah jelas dan tujuan organisasi yang sudah
diketahui.19
Perbaikan berkesinambungan dalam setiap perusahaan sangat
diperlukan untuk meningkatkan daya saing terhadap perusahaan
lain, dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang prima
kepada pelanggannya.
4. Metode Total Quality Management
Metode TQM difokuskan pada beberapa pakar, salah satunya tiga
pakar yang merupakan pionir dalam pengembangan TQM, yaitu:
a. Metode menurut W. Edwards Deming
Metode yang terkenal dari deming adalah Siklus Deming
(Deming Cycle), yang dikembangkan untuk menghubungkan
19
Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manjemen Mutu Pendidikan,
h. 76-77
22
antara operasi dengan kebutuhan pelanggan dan memfokuskan
sumber daya semua bagian dalam perusahaan (riset, desain,
operasi, dan pemasaran) secara terpadu dan sinergi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.20
Siklus Deming adalah
model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh
W. Edwards Deming yang terdiri atas empat komponen utama
secara berurutan, seperti pada gambar 2.1 berikut ini.
Gambar 2.1
Siklus Deming
Sumber: Nasution, Manajemen Mutu Terpadu
20
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 31
•mengamati pengaruh perubahan
•bertindak berdasarkan hasil yang di teliti
•melaksanakan perubahan
•merencanakan perubahan atau pengujian
1
PLAN
2
DO
3
CHECK
4
ACT
PERBAIKAN
23
Penjelasan dari setiap siklus PDAC adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan rencana perbaikan (plan)
Merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan
bermasalah. Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5W (what,
why, who, when, where) dan 1 H (how), yang dibuat secara jelas dan
terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai. Dalam
menetapkan sasaran dan target perlu juga diperhatikan prinsip SMART
(specific, measurable, attainable, reasonable,dan time)
2) Melaksanakan rencana (do)
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari
skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas
dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam melaksanakan rencana
harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan agar seluruh rencana
dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat dicapai.
3) Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (chek/study)
Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah peaksanaan
berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemjuan
perbaikan yang direncanakan.
4) Melakukan tindakan penyesuaian (action)
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis
di atas, penyesuaian berkaitan dengan standardisasi prosedur yang baru,
agar menghindari timbulnya masalah yang sama atau menetapkan sasaran
baru bagi perbaikan berikutnya. Siklus PDCA tersebut berputar secara
berkesinambungan, segera setelah suatu perbaikan dicapai, keadaan
24
perbaikan tersebut dapat memberikan inspirasi untuk perbaikan
selanjutnya. Oleh karena itu, manajemen harus secara terus menerus
merumuskan sasaran dan target-target perbaikan baru. 21
b. Metode Joseph M. Juran
Juran mendefinisakan kualitas sebagai cocok atau sesuai untuk
digunakan (fitness for use), yang mengandung pengertian
bahwa suatu barang atau jasa harus dapat memenuhi apa yang
diharapkan oleh pelanggan,22
sedangkan pengertian cocok
mengandung 5 dimensi utama yaitu: desain, kualitas
kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan filed use.23
Gambar 2.2
The Juran Trilogy yaitu:
Sumber: Ilustrasi Penulis
21 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 32
22
Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Total Quality Service, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
1997), h. 11
23
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h.34
perencanaan kualitas
perbaikan kualitas
pengendalian kualitas
25
1) Perencanaan Kualitas/Mutu
Perencanaan kualitas meliputi pengembangan produk, sistem dan
proses yang dibutuhkan untuk memenuhi atau melampaui harapan
pelanggan. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk itu adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan/ mengenali siapa yang menjadi pelanggan
b) Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
c) Mengembangkan produk dengan keistimewaan yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan
d) Mengembangkan sistem dan proses yang dapat memberikan
kemampuan kepada organisasi untuk menghasilkan keistimewaan
produk tersebut
e) Menyebarkan rencana kepada level operasional24
2) Pengendalian Kualitas/ Mutu
Pengendalian kualitas meliputi langkah-langkah berikut:
a) Menilai kinerja kualitas aktual
b) Membandingkan kinerja dengan tujuan
c) Bertindak berdasarkan perbedaan antara kinerja dan tujuan25
24 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan
Pengukuran Kinerja, h. 189 25
Goetsch dan Davis, Quality Management For Organizational Excellence: Introduction
to Total Quality. Engewood Cliffs (N.J:Prentice Hall Internasional Inc, 1994), h. 14
26
3) Perbaikan Kualitas/Mutu
Perbaikan kualitas harus dilakukan secara terus-menerus. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan
perbaikan kualitasetiap tahun
b) Mengidentifikasi bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan dan
melakukan proyek perbaikan
c) Membentuk suatu tim proyek yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan proyek
d) Memberikan tim-tim tersebut, memberikan apa yang mereka
butuhkan agar dapat mendiagnosis masalah guna menentukan
sumber penyebab utama, memberikan solusi, dan melakukan
pengendalian yang akan mempertahankan keuntungan yang
diperoleh.26
c. Metode Philip B. Crosby
Pandangan-pandangan Crosby dirangkum dalam ringkasan
yang ia di sebut sebagai dalil-dalil manajemen kualitas, yaitu:
1) Dalil Pertama: Definisi kualitas adalah sama dengan
persyaratan
Pada awalnya kualitas diterjemahkan sebagai tingkat
kebaikan (goodness). Definisi ini memiliki kelemahan,
yaitu tidak menerangkan secara spesifik bagaimana
yang disebut baik itu. Definisi kualitas menurut Crosby
26
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 36
27
adalah memenuhi atau sama saja dengan persyaratan
(conformance to requirements). Kurang sedikit saja
dari persyaratan, maka suatu barang atau jasa dikatakan
tidak berkualitas. Persyaratan itu sendiri dapat berubah
sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan
organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi
serta pasar atau persaingan.
2) Dalil kedua: sistem kualitas adalah pencegahan
Untuk menghindari pemborosan biaya pada akhir
proses, maka sebaiknya dilakukan pencegahan sejak
awal sehingga output-nya dijamin bagus serta hemat
biaya dan waktu. Atas dasar itulah sistem kualitas
menurut Crosby merupakan pencegahan.27
3) Dalil ketiga: kerusakan nol (zero defect) merupakan
standar kinerja yang harus digunakan
Konsep yang berlaku dimasa lalu, yaitu konsep
mendekati (close enough concept), misalnya efisiensi
mesin mendekati 95%. Tetapi, bila dihitung besarnya
inefisiensi 5% dikalikan dengan penjualan maka akan
didapat nilai yang cukup besar. Crosby mengajukan
konsep kerusakan nol, yang menurutnya dapat tercapai
bila perusahaan melakukan sesuatu dengan benar sejak
awal proses dan setiap kali proses.
27
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 37
28
4) Dalil keempat : ukuran kualitas adalah price of
nonconformance
Kualitas harus merupakan suatu yang dapat diukur.
Biaya untuk menghasilkan kualitas juga harus terukur.
Menurut Crosby, biaya mutu merupakan penjumlahan
antara price of nonconformance dan price of
conformance. price of nonconformance (PONC) adalah
biaya yang harus dikeluarkan karena melakukan
kesalahan. Dengan konsep zerodefect, diharapkan
PONC ini tidak ada sehingga dapat menurunkan biaya
kualitas. Sedangkan price of conformance (POC)
adalah biaya yang dikeluarkan bila tugas dilakukan
secara benar sejak awal. Untuk keperluan ini
dibutuhkan konfirmasi persyaratan dari pelanggan.28
5. Manfaat Implementasi Total Quality Management
Manfaat Total Quality Management dapat dikelompokan menjadi
dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan
keluaran yang bebas dari kerusakan, dapat dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2.3 adalah model kualitas atau laba yang menunjukan
interaksi pengaruh berbagai faktor. Sisi sebelah kiri adalah faktor-faktor
yang dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas
perusahaan.
28
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 38
29
Gambar 2.3
Manfaat Total Quality Management
Sumber: Nasution, Manajemen Mutu Terpadu
Hubungan-hubungan dalam gambar 2.3 dapat dijelaskan sebagai berikut:29
a. Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan
dengan kebutuhan barang dan jasa tertentu.
b. Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut dan
mendefinisikannya dalam hal kualitas.
c. Pelanggan menganggap produk dan jasa lebih berkualitas dari pada
pesaingannya.
d. Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar
harga yang relatif lebih tinggi dari pada harga pesaing.
e. Karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk
tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif tinggi.
29 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 42
30
f. Nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa
pasar.
g. Berkat program kualitasnya,persuhaan dapat mengikuti spesifikasi
pelangganan lebih baik dari pada para pesaing.
h. Efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi
produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
i. Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pacar yang lebih luas
akan mengasilkan biaya yang lebih rendah dari pada pesaing.
j. Gabungan dari keunggulan relatif dibadang harga,pangsa pasar,dan
biaya untuk menciptkan profitabilitas serta pertumbuhan perusaan.30
B. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh
perbedaan antara kenyataaan dan harapan para pelanggan atas layanan
yang mereka terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para pelanggan atas layanan yang benar-benar
mereka terima.
Definisi kualitas (Quality) menurut Goetsch Davis dalam Eti
Rochaety adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melibihi harapan
pelanggan.31
Pendekatan Goetsch davis ini menegaskan bahwa kualitas
30 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, h. 43 31
Eti Rochaety, dkk, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), h. 65.
31
bukanlah hanya menekankan pada aspek hasil akhir saja. Definisi ini
didasarkan atas elemen sebagai berikut:
a. Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan
b. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkung
c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap merupakan mutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu
pada masa yang akan datang).32
Pelayanan adalah sebagai suatu tindakan atau perbuatan seseorang
atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan33
. Tindakan
tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan,
artinya karyawan langsung berhadapan dengan pelanggan langsung atau
pun bisa melalui media elektronik seperti telepon dan elektronik lainnya.
Menurut Wyckof dalam Fandy Tjiptono kualitas jasa merupakan
tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.34
Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Chandra, kualitas
pelayanan sebagi ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan
mampu sesuai dengan harapan pelanggan.35
Sedangkan menurut Tjiptono
2005, kualitas pelayaan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
32
Bedjo Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h. 195 33
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), h. 15 34
Fandy Tjiptono, Service Marketing: Esensi & Aplikasi, ( Yogyakarta: Marknesis,
2009), h. 247 35
Fandy Tjiptono dan Chanra Gregorius, Service: Quality Satisfaction, (Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2005),
32
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut dapat memenuhi keinginan
pelanggan.
Kualitas pelayanan produk atau jasa didefinisikan sebagai
keseluruhan gaungan karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan dari
pemasaran, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang membuat produk
dan jasa tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan atau
konsumen.36
Dari definisi-definisi kualitas pelayanan di atas dapat disimpulkan
bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen atau
kepuasan pelanggan. Selain itu ada beberapa faktor utama yang
mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu: Jasa yang diharapkan dan Jasa
yang dirasakan/ dipersepsikan. Apabila jasa yang dirasakan sesuai dengan
jasa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan
dengan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal.
Demikian sebaliknya apabila jasa yang dipersepsikan lebih jelek
dibandingkan dengan jasa yang diharapkan maka kualitas jasa
dipersepsikan negatif atau buruk. Maka dari itu baik atau tidaknya kualitas
pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
harapan pelanggannya secara konsisten.
36
Tony Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa, (Jakarta: PT. Indeks, 2011), h. 11
33
2. Pendekatan Kualitas Pelayanan
Kualitas layanan jasa perlu adanya pendekatan yang kompherensif,
karena jasa memiliki karakteristik yang cukup komplek dibanding produk
yang berwujud. Oleh karena itu terdapat dua pendekatan untuk
memberikan pelayanan yang bermutu kepada pelanggan, namun
pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan Service Triangel
(segitiga layanan) yang merupakan suatu model interaktif manajemen
layanan yang mencerminkan hubungan antara perusahaan dan para
pelanggan. Model tersebut terdiri dari 3 elemen, yaitu Service Strategy,
Service People, Service System dengan pengguna jasa atau pelanggan
sebagai titk pusat. Pendekatan layanan ini dapat diilustrasikan pada
gambar 2.4 sebagai berikut:
a. Strategi Layanan (Service Strategy) merupakan suatu strategi untuk
memberikan layanan dengan kualitas yang sebaik-baiknya kepada
pelanggan. Penyusunana strategi berbasis jasa terdiri atas empat bagian
yakni mengidentifikasi segmen-segmen jasa, mengidentifikasi produk dan
pelanggan, memprioritaskan target jasa, dan menyusun paket jasa.37
Strategi layanan yang efektif harus didasari oleh konsep atau misi yang
dapat dengan mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam sebuah
perusahaan serta diikuti oleh tindakan nyata yang bermanfaat bagi
pelanggan jasa, dan mampu membedakan perusahaan yang menerapkan
strategi tersebut dengan pesaingnya, sehingga perusahaan mampu
mempertahankan pelanggan yang ada bahkan mampu merebut pelanggan
37
Lesley Munro Faure Dan Malcolm Munro Faure, Implementing Total Quality
Management, (Jakarta: PT. elex media kompotindo, 1996), h. 193
34
baru. Untuk dapat merumuskan dan menerapkan strategi layanan yang
efektif, maka perusahaan perlu memiliki apa yang disebut Service Package
(paket layanan), yaitu suatu kerangka layanan untuk memuaskan
keinginan dan harapan pelanggan yang meliputi layanan utama dan
layanan pendukung.38
b. Sumber daya manusia yang memberikan layanan (people), dalam hal ini
ada tiga kelompok SDM yang memeberikan layanan, yaitu sumber daya
manusia yang berinteraksi langsung dengan para pelanggan, sumber daya
manusia yang memberikan layanan kepada pelanggan tetapi hanya secara
temporer, dan sumber daya manusia pendukung. Tergolong dalam
kelompok manapun, sumber daya manusia tetap diperlukan untuk
memusatkan perhatian pelanggan dengan cara mengetahui siapa pelanggan
perusahaan tersebut, apa saja kebutuhan para pelanggan dan mencari tahu
bagaimana cara memenuhi atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Untuk
itu diperlukan budaya organisasi yang menitik beratkan pelayanan kepada
para pelanggan, lingkungan kerja yang kondusif, rasa aman dalam bekerja,
sistem balas jasa yang motivatif, adanya kesempatan karir yang luas,
moralitaskerja tinggi, energik dan penuh optimisme, proses seleksi yang
efektif sehingga diperoleh sumber daya manusia yang memiliki naluri
untuk memberikan pelayanan, program pelatihan yang mampu
memberikan kesempatan untuk mempelajari cara memberikan layanan
yang baik, serta sistem penilaan kerja yang mampu memotivasi setiap
sumber daya manusia yang ada.
38 Eti Rochaety, dkk, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2, h. 75
35
c. Sistem Layanan (Service System), yaitu prosedur atau tata cara untuk
memberikan layanan kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh
fasilitas fisik yang dimiliki dan sumber daya yang ada. Sistem ini harus
konsisten dengan paket paket layanan yag disediakan dan dirancang secra
sederhana, sehingga mudah dipahami oleh pelanggan. Sistem layanan
yang efektif adalah kemudahan untuk memberikan layanan dengan sistem
yang hampir tidak kelihatan oleh pelanggan.39
Gambar 2.4
Segitiga Layanan
Sumber: Albecht & Zemke 1990 dalam buku sistem informasi manajemen
oleh Eti Rochaety, dkk
3. Manfaat kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan dalam bidang jasa sangat ditentukan oleh
pelanggan. Oleh karena itu, berbagaitanggapan dari pelanggan perlu
39 Eti Rochaety, dkk, Sistem Informasi Manajemen... h. 76
36
diterima sebagai masukan yang berharga bagi pengembangan atau
penyusunan strategi perusahaan. Kualitas pelayanan merupakan senjata
ampuh dalam keunggulan perusahaan terutama perusahaan jasa. Peneliti
PIMS (Profit Impact at Market Strategy) menunjukan adanya korelasi kuat
antara kualitas (yang diterima pelanggan) dengan pangsa pasar. Dengan
kata lain, salah satu faktor yang mendongkrak pangsa pasar adalah
peningkatan kualitas. Kualitas menjadi pemicu keberhasilan perusahaan
dalam segala lini.40
Konsistensi kualitas suatu jasa dapat ditinjau dari
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan profitabilitas organisasi
seperti ditunjukan pada gambar siklus jasa dibawah ini:41
Pada Gambar 2.5 secara eksplisit menunjukan bahwa kualitas
merupakan sarana untuk memuaskan tiga konstituensi utama dari suatu
organisasi, yaitu pemilik yang mengharapkan keuntungan atas modal dan
kewirausahaan, pelanggan dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
karyawan yang berkepentingan dengan kepuasan kerja yang baik secara
moneter maupun kualitatif.
Kontibusi kualitas terhadap keuntungan usaha ditunjukan melalui
dua elemen yang membentuk fungsi keuntungan dan biaya. Manfaat-
manfaat yang lebih spesifik di antaranya, adalah:
40
Jemsly Hutabarat, Visi Kualitas Jasa “Membahagiakan Pelanggan” Kunci Sukses
bisnis Jasa: Majalah Manajemen usahawan Indonesia, (Jakarta: Lembaga Management FE-UI,
1997), h. 14 41
Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia, (Jakarta: Lembaga Management FE-UI,
1997), h. 9
37
a. Pelayanan yang istimewa (nilai jasa yang benar-benar dialami
melebihi harapan) atau sangat memuaskan merupakan basis untuk
penetaan harga premi.
b. Pelayanan yang istimewa membuka peluang untuk diversifikasi
produk dan harga. Misalnya, pelayanan dibedakan menurut
kecepatan pelayanan yang diminta oleh pelanggan, yaitu tarif yang
lebih mahal dibebankan terhadap jasa yang membutuhkan
penyelesaian yang paling cepat.
c. Pelayanan yang memuaskan menciptakan loyalitas pelanggan.
Pelanggan yang loyal tidak hanya potensial untuk penjualan
produk yang sudah ada, tetapi juga untuk produk-produk baru dari
perusahaan.
d. Pelanggan yang terpuaskan merupakan sumber informasi positif
dari perusahaan perusahaan dan produk-produknya bagi pihak luar.
Bahkan mereka dapat menjadi pembela bagi peruasahaan,
khususnya di dalam menangkal isu-isu negatif.
e. Pelanggan merupakan sumber informasi bagi perusahaan dalam hal
intelijen pemasaran dan pengembangan pelayanan/produk
perusahaan pada umumnya.
f. Kualitas yang baik berarti menghemat biaya-biaya seperti biaya
untuk menarik pelanggan baru, biaya untuk memperbaiki
kesalahan, membangun kembali citra karena wanprestasi, dan
sebagainya.42
42
Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia...h. 10
38
g. Kualitas pelayanan yang didesain dan diimplementasikan secara
memadai bukan hanya memuaskan pelanggan tetapi juga dapat
memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Karyawan dapat
menerima tuntutan untuk senantiasa memuaskan pelanggan, karena
dengan cara demikian, ia dapat memajukan keadaan finansial dan
ekspresi dirinya.bagi usaha jasa , kepuasan karyawan yang
berhubungan langsung dengan pelanggan memegang peranan
penting di dalam memelihara citra kualitas yang dibangun.43
Gambar 2. 5
Siklus Jasa
Sumber: Majalah Manajemen Usahawan Indonesia
43
Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia...h. 9
Marjin laba
Perputaran
karyawan
Kepuasan
kayawan
Perputaran
pelanggan
Kepuasan
pelanggan
39
4. Dimensi Kualitas Pelayanan
Ada beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas pelayanan,
antara lain Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010:103)
yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan
berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas
jasa. Kesepuluh faktor tersebut adalah:
a. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja
(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependbility). Hal ini
berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat
pertama. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan
memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan
jadwal yang disepakati.44
b. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk
memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
c. Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat
memberikan jasa tertentu.
d. Accessibility, meliputi kemudahan untuk menghubungi dan ditemui.
Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu
menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan
mudah dihubungi, dan lain-lain.
e. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan
keramahan yang dimiliki para kontak personal.
44
Yuri dan rahmat, TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri, h.
109
40
f. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan
pada bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan.
g. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup
nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak
personal, dan interaksi dengan pelanggan.
h. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek
ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan
finansial (financial security), dan kerahasiaan (confidentiality)
i. Understanding/Knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami
kebutuhan pelanggan, yang meliputi kemampuan pegawai dalam
memberikan sarana dan pendapat sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dan perhatian terhadap
konsumen inti atau pelanggan utama.45
j. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik,
peralatan yang dipergunakan, atau penampilan dari personil.46
Perkembangan selanjutnya, Zheithalm et al dalam Ariani
(2009:180) menyederhanakan sepuluh dimensi di atas menjadi lima
dimensi pokok yang dikenal dengan SERQUAL (service quality) yang
terdiri dari:
45
Muhtosim Arief, Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan: Bagaimana Mengelola
Kualitas Pelayanan Agar Memuaskan Pelanggan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2006), h. 128 46
Yuri dan rahmat, TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industr, h.
110
41
a. Bukti fisik (tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan
dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan yang dapat diandalkan serta keadaan lingkungan
sekitarnya merupakan salah satu cara perusahaan jasa dalam
menyajikan kualitas layanan terhadap pelanggan. Diantaranya
meliputi fasilitas fisik (gedung, buku, rak buku, meja dan kursi,
dan sebagainya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang
dipergunakan), serta penampilan pegawai.
b. Keandalan (reliability) adalah kemampuan perusahaan
memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.47
c. Daya tanggap (responsiveness) adalah kemauan untuk
membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan
tepat dengan penyampaian informasi yang jelas. Mengabaikan
dan membiarkan pelanggan menunggu tanpa alas an yang jelas
menyebabkan persepsi yang negative dalam kualitas
pelayanan.48
47
Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia, h. 10 48
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Salemba Empat, 2014), h. 217
42
d. Jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopan-santunan
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
Hal ini meliputi beberapa komponen, antara lain:
1) Komunikasi (communication), yaitu secara terus menerus
memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa dan
penggunaan kata yang jelas sehingga para pelanggan dapat
dengan mudah mengerti apa yang diinformasikan pegawai
serta dengan cepat dan tanggap menyikapi keluhan dan
komplain dari para pelanggan.
2) Kredibilitas (credibility), perlunya jaminan atas suatu
kepercayaan yang diberikan kepada pelanggan,
believability atau sifat kejujuran, menanamkan
kepercayaan, memberikan kredibilitas yang baik bagi
perusahaan pada masa yang akan datang.
3) Keamanan (security), adanya suatu kepercayaan yang
tinggi dari pelanggan akan pelayanan yang diterima.
Tentunya pelayanan yang diberikan mampu memberikan
suatu jaminan kepercayaan.
4) Kompetensi (competence) yaitu keterampilan yang dimiliki
dan dibutuhkan agar dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan dapat dilaksanakan dengan optimal.
5) Sopan santun (courtesy), dalam pelayanan adanya suatu
nilai moral yang dimiliki oleh perusahaan dalam
43
memberikan pelayanan kepada pelanggan. Jaminan akan
kesopan-santunan yang ditawarkan kepada pelanggan
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.
e. Empati (empathy) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen dimana suatu
perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara
spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi
pelanggan.49
49
Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia…, h. 10
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
PT. Tur Silaturahmi Nabi atau yang biasa dikenal dengan nama PT.
Tursina adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa travel dan
pariwisata. Didirikan pada bulan April 2002, dan secara resmi pada tahun
2011 perusahan ini dipimpin oleh H. M. Farid Aljawi SE. PT. Tur
Silahturrahmi Nabi ini memiliki konsep dasar menjadi biro perjalanan
Umrah, haji dan Tour Travel.
Pada awal berdirinya PT. Tursilahturrahmi Nabi (TURSINA) tahun
2002 hanya bergerak di bidang Umroh dan Haji Khusus saja, namun kini
PT. Tursina di bawah ke pemilikan H. Mohammad Farid Aljawi, SE
membuat keputusan untuk mengembangkan usahanya dengan bidang
usaha yang masih terintegrasi dalam bidang jasa, seperti ticketing
domestic dan internasional,tour eropa, amerika, asia serta pengurusan
dokumen passport dan visa. Dan Alhamdulillah dengan izin Allah SWT
hingga saat ini PT. Tursina siap menjadi pelayan dan wasilah bagi para
jamaah yang akan melaksanakan ibadah ketanah suci, baik ibadah haji atau
pun ibadah umrah. Dengan Motto “ Membimbing Dengan Ilmu,
Melayani Dengan Hati, Kepuasan Menjadi Tujuan Kami”.1
Tursina Tour and Travel semakin maksimal dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen. Hal ini diwujudkan dalam pengembangan
jaringan usaha di kota Jakarta. Dengan alamat kantor pusat yang baru
1 Data (Company Profile) PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta, h. 3
45
di GRAHA TURSINA Ruko Taman Meruya Ilir unit H - Jl. Meruya ilir
Blok A/18 Kembangan Jakarta Barat 11620 - Indonesia. Yang sebelumnya
berada di Gedung PUSDATIN KEMHAN JL. RS Fatmawati No. 1
Pondok Labu-Jakarta Selatan 12450. Kini kantor yang terletak di Pondok
Labu-Jakarta Selatan rencananya akan di jadikan sebagai kantor
pemasaran PT. Tursina Jakarta.
Selain berlokasi di Jakarta, PT. Tursina juga memiliki
Cabang/Perwakilan di berbagai kota sebagai bentuk kemudahan untuk
para jamaahnya. Kantor Cabang Surabaya yang beralamat di: Jl.
Jambangan no. 149 Surabaya 60232. Kantor Cabang Bogor Alamat : Jl.
Kebon Pedes no. 11 Tanah Sareal Bogor. Kantor cabang Batam Alamat :
Plamo Garden Blok G4/10 Batam Kepulauan Riau. Ada juga Kantor
Perwakilan yang terdapat di berbagai kota di Indonesia, antara lain:
Karawang, Bintaro, Brebes, Depok, Jambi, Jogjakarta, Kediri, Klaten,
Karanganyar, Kudus, Makassar, Malang, Riau, Semarang, Surabaya,
Tangerang.2
Pada uraian di atas menjelaskan bahwa PT. Tursina telah
mengembangkan perusahaannya ke daerah-daerah untuk mendapatkan
kepercayaan dari jamaah. Perusahaan cabang ini dipimpinoleh orang-
orang kepercayaan dari pemilik travel yaitu H. Mohammad Farid Aljawi,
pengawasannya pun dilakukan oleh bapak H. Mohammad Farid Aljawi.
Jasa perjalanan wisata yang ditawarkan dapat berupa paket wisata
yang sudah dijadwalkan atau paket wisata by request yang disusun sendiri
2 Data (Company Profile) PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta, h. 14
46
oleh konsumen. Dengan jaringan wisata yang luas dan kredibel termasuk
dengan Maskapai penerbangan, Hotel, dan Restoran, pelayanan kepada
konsumen akan semakin maksimal.
B. Value PT. Tur Silahturrahmi Nabi
PT. Tur Silahturrahmi Nabi memiliki value diantaranya pada
kompetitor di bidang biro penyelenggaraan ibadah umroh dan haji lainnya
karena sudah memiliki legalitas secara resmi dari KEMENAG RI, karena
saat ini banyak biro penyelenggara ibadah umroh dan haji yang tidak
memiliki izin resmi. Dan juga pemimpin PT. Tur Silahturrahmi Nabi, H.
M. Farid Aljawi SE adalah dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Umroh
dan Haji Republik Indonesia (AMPHURI). Dimana PT. Tur Silahturrahmi
Nabi sudah bermitra dan mendapat kemudahan informasi tentang
penyelenggaraan ibadah umroh dan haji di Indonesia. PT. Tursina juga
memiliki infrastruktur yang bertempatan di Arab Saudi yang memudahkan
PT. Tur Silahturrahmi Nabi menjalankan kegiatan operasional. Berikut
dibawah ini legalitas PT. Tursina Jakarta:
1. Izin Kemenag : Izin DEPAG D/93-2011
2. SIUP : 90/JS/1.8513
3. TDP : 09.02.151.2.8513
4. SK Kemenkum HAM : C-1568.HT.03.02.TH 1999
5. NPWP : 02.173.465.2-017.000
6. Domisili : 261/1.824.5117
47
C. Visi dan Misi PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
1. Visi:
Dengan izin Allah SWT berupaya menjadi perusahaan yang jujur,
professional dan memberikan pelayanan yang tulus dan ikhlas kepada
customer secara konsisten, sehingga bisa menjadi partner bagi pelanggan
dalam perjalanan wisata, selain itu maju dan berkembang dalam jasa
layanan.
2. Misi:
a. Bekerja dengan hati dan mengutamakan kepuasan pelanggan
b. Mengembangkan sistem manajemen yang terintegrasi dan fleksibel
mengikuti kebutuhan pasar
c. Peduli terhadap masyarakat dan lingkungan3
D. Produk PT. Tur Silaturahmi Nabi
1. Paket Umroh
a. Umroh Reguler (9 & 12 Hari)
b. Umroh VIP (9 & 12 Hari)
c. Umroh Plus (Eropa, Aqsha, Turkey, Dubai, Cairo)
d. Umroh Ekonomis
e. Umroh Ramadhan/ Lailatul Qodar
f. Pernikahan di Tanah Suci
2. Paket outbond
Tour Eropa, Asia, China Moeslim, Thailand, Amerika, Australia
3. Tiket Domestik
3 Data (Company Profile) PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
48
Garuda, Lion, Air Asia, Sriwijaya, Batik Air, City Link, Tiger Airways
4. Tiket Internasional
Singapore Airlines, Emirates, Etihad, Saudi Arabia, Kuwait Airways,
Qatar Airways.
5. Travel Dokument dan lain-lain
Visa, Passport, Asuransi Perjalanan, Reservasi Hotel, dan lain-lain.
E. Manajemen PT. Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)
1. Bagan Struktur PT. Tursina Jakarta
Struktur organisasi yang baik yaitu dengan menempatkan petugas
yang tepat dan memiliki kompetensi. Hal ini dilakukan agar semua
kegiatan lebih terarah,teratur,dan terkontrol sehingga apabila terjadi
persoalan dapat segera diselesaikan sedini mungkin. Adapun struktur
orgaanisasi pada PT. Tursilahturrahmi Nabi (TURSINA) Tour &
Travel dapat dilihat pada gambar 3.1
2. Personalia PT. Tursina Jakarta
President Director : H. M. Farid Aljawi, SE
Managing Director : Hj. Meillya, S. Sos
General Manager : H. M. Rofiq Abdulloh
Operational Division : H. Muh. Daud
Finance & Adm. Division:Nur Fahmi Ramdhani
Ticketing Division : Yulia Maya Indah
Marketing Division : Eka Nur Fatimah
49
Gambar 3.1
STRUKTUR ORGANISASI PT. TUR SILATURAHMI NABI JAKARTA
Sumber: Data Company Profile PT. Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta
Eksternal
Operational
General Manager
Ticketing
Division Finance
& Adm
Division
Operational
Division
Internal
Operational
Boar of Directors
President Director
Managing Director
Marketing
Division
50
3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
a. President Director, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Membuat perencanaan jangka panjang
2) Membuat visi dan misi perusahaan
3) Menjaga perusahaan agar mendapat keuntungan yang maksimal
4) Menjaga perusahaan agar tidak menyimpang dari visi
perusahaaan
b. Managing Director (commissioner), tugas dan tanggung jawab antara
lain:
1) Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan dan
memberikan nasihat kepada direktur
2) Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada
kepentingan dan maksud perusahaan
3) Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris
dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau
dalam keadaan tertentu
c. General Manager, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Membantu presiden direktur merumuskan visi, misi, tujuan,
strategi rencana/ kebijakan umum dan anggaran perusahaa.
2) Menerima laporan keuangan dan hasil operasi perusahaan
3) Mengutamakan kepuasan pelanggan
4) Mewakili perusahaan dalam kegiatan penting dengan pihak
eksternal
51
5) Mengkoordinasi dan mengawasi staff dibawahnya
6) Mengambil keputusan penting dibidang pelaksanaan kegiatan
umroh, tour, sales ticketing dan provider visa
7) Mengadakan rapat secara rutin guna membahas hasil pelaksanaan
kegiatan di masing-masing divisi, masalah yang dihadapi dan
jalan keluarnya
8) Menetapkan dan memonitor realisasi anggaran operasional grup-
grup baik domestic & internasional/ umroh
d. Finance, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Melakukan pencatatan transaksi kas
2) Melakukan input data mutasi rekening
3) Melakukan transaksi pembayaran visa, tiket hotel, operasional, dll
4) Mengeluarkan kwitansi pembayaran
5) Memastikan bahwa seluruh dokumen sebagai dokumen
pendukung jurnal transaksi dalam kondisi lengkap dan tersusun
dengan rapih sehingga memudahkan pemeriksaan dan pencarian
data
6) Entry sales PT.Tursina sesuai dengan pembayaran yang masuk
7) Koordinasi dengan bagian pemasarsan untuk input data penjualan
dan koordinasi pembayaran
8) Menerbitkan invoice sesuai dengan dokumen pendukung yang
telah diterima dari bagian pemasaran
9) Mengirimkan invoice ke pelanggan via pos/email
10) Melakukan pelunasan piutang kepada vendor tiket, visa dan LA
52
11) Meyiapkan request pembayaran ke Vendor/Suplier
e. Operational Division, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Membuat manifest calon jamaah umroh & haji berdasarkan data
dari marketing
2) Membuat itinerary Umroh (jadwal pejalanan)
3) Membuat Room List
4) Pengiriman manifest untuk apply visa
5) Membuat manifest untuk pemesanan/ reservasi tiket umroh dan
haji
6) Menyiapkan passport dan data pendukung sesuai persyaratan yang
berlaku
7) Melakukan pengiriman passport untuk pengajuan visa
8) Melakukan check manifest
9) Membuat rekapitulasi pembayaran/pembelian visa
10) Membuat laporan pembelian visa untuk bagian keuangan
11) Melakukan konfirmasi via telfon untuk tanggal keberangkatan
grup umroh, sebelum issued tiket
12) Melakukan pengadministrasian dan pengarsipan dokumen,
aplikasi dan dokumen pendukung lainnya secara rapi dan teratur
13) Koordinasi dalam proses pengolahan dan penyimpanan data
menyangkut data calon jamaah, data perjalanan, passport, visa,
tiket, manifest dan dokumen lainnya yang di butuhkan
14) Handling bandara untuk keberangkatan dan kepulangan (chek-in,
bagasi, airport tax, dll)
53
15) Mengadakan kerjasama dengan institusi bandara/ pihak terkait di
bandara
16) Mempersiapkan itinerary grup
17) Membuat RLPU untuk dilaporkan dan tertib administrasi surat
menyurat
f. Ticketing, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Membuat rencana dan program pemasaran, promosi dan penjualan
tiket, baik tiket domestik maupun internasional
2) Memonitor harga pokok dan harga jual tiket di pasaran
3) Merumuskan dan menjelaskan fungsi penanganan dan
pengelolaan pelanggan di divisi penjualan tiket
4) Membuat standar customer service plan
5) membangun database pelanggan dengan mengisi formulir
identitas dan melakukan input identitas pelanggan
6) Memberi peluang perluasan pasar dan memperkenalkan penjualan
tiket kepada calon pelanggan baik perorangan maupun korporasi
7) Membuat rekapitulasi penjualan tiket
8) Memberikan informasi mengenai tiket yang tersedia kepada
pelanggan/konsumen
9) Mengambil keputusan penting sebatas wewenang yang
berhubungan dengan pelayanan pelanggan
10) Melaporkan secara periodik hasil pelaksanaan pelayanan
pelanggan, penjualan tiekt, masalah yang di hadapi dan jalan
keluarnya
54
g. Marketing Division, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Menjalankan Promosi Khusus sebagai penyelenggaraan ibadah
umroh & Haji
2) Melakukan follow up market baik personal maupun korporasi.
3) Membuat marketing tools : Brosur, Leaflet, company profile,
selembaran, digital marketing dll.
4) Menetapkan standar perhitungan harga pokok dan harga jual
penyelenggaraan ibadah umroh dan haji.
5) Menetapkan standar perhitungan harga pokok dan harga jual
paket.
6) Memonitor harga pokok dan harga jual produk di pasaran.
7) Membuka peluang perluasan pasar dan memperkenalkan produk
perusahaan kepada calon pelanggan baik perorangan maupun
korporasi.
8) Entry Sales PT Tursina.
9) Memotivasi dan melakukan follow up para perwakilan/marketing
dari tiap-tiap cabang untuk perluasan market.
10) Mengirmkan invoice ke Customer via Pos/Medsos/etc. yang di
terbitkan dari Accounting.
h. Staff, tugas dan tanggung jawab antara lain:
1) Mengambil data (passport/ dokumen lainnya)dari calon jamaah
umroh/ haji.
2) Melakukan pengiriman perlengkapan untuk calon jamaah umroh
dan haji.
55
3) Membuat laporan perlengkapan jamah per-grup.
4) Mengatur pengambilan passport yang sudah siap visanya.
5) Melaporkan RLPU setiap grup ke DEPAG.
6) Mengarsipkan dokumen-dokumen legalitas dan proses
perpanjangan.
7) Mendukung kegiatan manasik
8) Melakukan penyediaan perlengkapan untuk di laporkan ke bagian
keuangan.
56
BAB IV
IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA PT. TUR
SILATURAHMI NABI JAKARTA SELATAN
A. Implementasi TQM Pada PT. Tursina Jakarta
Dalam implementasi TQM di sini penulis mengambil dari empat
prinsip TQM menurut Hensler dan Brunell dalam buku Total Quality
Management karangan Fandy Tjipto dan Anastasia Diana, dimana
membahas empat prinsip Total Quality Management yaitu pada kepuasan
pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta,
dan perbaikan berkesinambungan. Pada bab ini penulis akan menguraikan
apa saja yang diterapkan dari empat prinsip Total Quality Management
pada PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta.
1. Kepuasan Pelanggan (service satisfaction)
Harapan yang paling utama dalam sebuah perusahaan jasa ialah
kepuasan pelanggan, dimana kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi
atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
harapannya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan
atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka
pelanggan tidak puas, tapi Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan
akan puas, dan Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat
puas atau senang atas pelayanan yang diberikan.
Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Apapun yang dilakukan oleh suatu
57
perusahaan tidak akan ada gunanya apabila akhirnya tidak menghasilkan
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan merupakan
prioritas paling utama dalam organisasi TQM, maka organisasi semacam
ini harus mempunyai fokus pada pelanggan. Untuk membentuk fokus pada
pelanggan bisa dengan cara menempatkan para karyawan untuk
berhubungan langsung atau berinteraksi dengan para pelanggan dan
memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka memuaskan para pelanggan. Pemantauan dan pengukuran
terhadap kepuasan pelanggan menjadi sangat esensial bagi setiap
perusahaan.
Kepuasan pelanggan harus diberikan pada setiap layanan yang
diberikan oleh perusahaan. Seperti dalam proses pendaftaran, jama’ah
akan langsung dilayani dengan baik oleh para staff PT. Tursina baik yang
datang langsung kekantor atau by Phone, jamaah yang sudah di follow up
oleh divisi marketing akan diarahkan untuk menyiapkan persyaratan
kelengkapan dokumen dan pembayaran, seperti (pas foto, paspor, kk/akta
nikah/ akta lahir, ktp, dll) jamaah pun tidak perlu mengantarkan ke kantor
Tursina karena dokemen tersebut bisa diambil oleh staff PT. Tursina atau
dengan kirim via pos. Untuk administrasi pembayarannya jamaah bisa
melakukannya via transfer, dimana PT. Tursina menerima pembayaran
dengan Rupiah atau pun Dollar. Dengan ini jamaah mudah untuk dapat
menyelesaikan persyaratan yang diberikan oleh PT. Tursina.
Selain itu PT. Tursina pun memberikan pelayanan sesuai dengan
pilihan jamaah, seperti untuk pilihan paket reguler staff Tursina
58
menyampaikan apa adanya maksudnya disini apa saja yang akan jamaah
terima saat persiapan di Indonesia dan saat praktek langsung di Arab
Saudi, jika ada komplain yang tidak sesuai dengan yang jamaah harapkan
maka manajer lapangan lah yang mengambil alih dimana sudah diperkiran
sebelum jamaah komplain staff manajemer lapangan sudah
mengklarifikasikan terlebih dulu jika terjadi sesuatu yang tidak
mengenakan, seperti yang penulis tanyakan kepada General Manager PT.
Tursina
Jawaban wawancara pada General Manager PT. Tursina:
“bahwasanya komplain itu ada saja terjadi, dimana ketika apa yang
diminta tidak sesusai, dan sebelum mereka komplain kami
melakukan klarifikasi terlebih dulu, manajer lapangan pun sudang
berusaha semaksimal mungkin, tapi hanya Allah lah yang maha
tau. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha semaksimal
mungkin untuk melayani para tamu Allah, dan yang paling penting
lagi ke tanah suci itu kita niatkan yang paling dalam adalah untuk
beribadah, dalam kegiatan umroh ini pun jamaah harus mengerti
situasi dan kondisi maka dari itu sebelum meraka komplain, kami
berikan nasihat-nasihat secara pendekatan personil pada jamaah,
dan Alhamdulillah selama saya yang memegang kendali sebagai
manajer dilapangan jamaah mengerti dan merasa puas atas kinerja
saya”1
2. Respek terhadap setiap orang
Total Quality Management merupakan suatu konsep perlibatan dan
pemberdayaan karyawan. Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia,
1 Wawancara langsung dengan General Manager PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta “
Bapak H.M Rofiq Abdullah” pada tanggal 23 Juni 2016
59
setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreativitas khas. Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap
perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya
perusahaan untuk mencapai sasarannya.2
Untuk meningkatkan pelayanan perusahaan maka diperlukan
adanya sumber daya karyawan yang memiliki kecakapan berfikir secara
rasional dan kritis, kecakapan berinteraksi sosial, serta loyalitas yang
tinggi, dan kemampuan akademik. Karyawan yang cakap, mampu dan
terampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik kalau moral dan
kedisiplinannya rendah. Karyawan yang kurang mampu, kurang cakap,
dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak selesai pada waktunya.
Seleksi merupakan usaha pertama yang harus dilakukan
perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kompeten dan berkualitas.
Seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan objektif agar karyawan
yang diterima benar-benar berkualitas. Proses seleksi meliputi umur,
keahlian, kesehatan fisik, pendidikan, jenis kelamin, pengalaman kerja,
kejujuran, kedisiplinan, dan ketivitas.
Untuk meningkatkan sumber daya yang handal dalam bekerja
maka PT. Tursina memberlakukan training masa kerja untuk karyawan
barunya selama 3 bulan dimana hal ini dapat mengukur bagaimana
kualitas kerja karyawan untuk meningkatkan pelayanan yang baik bagi
perushaan. Sebagaimana yang penulis tanyakan kepada Genaral Manager
PT. Tursina
2 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara
2009), h. 46
60
“adanya training ini untuk dapat melihat kualitas kerja karyawan,
sejauh mana ia bisa menyelesaikan target yang diberikan oleh
perusahaan, apabila target yang perusahaan berikan tidak sesuai
maka, terpaksa kontrak kerja selama 3 bulan tidak dapat
diteruskan”3
Salah satu hal yang mendasar dari TQM adalah dengan
mengembangkan sumber daya karyawan yang dimiliki dengan cara terus
menerus diberikan pelatihan dan pendidikan atau pembelajaran baru. Di
PT. Tursina sendiri staffnya selalu diberikan pelatihan dan pembelajaran
baru, seperti Pelatihan Service Excelent, Effective Communication Skill,
Behaviours Training dan lainnya. yang pernah penulis lihat secara
langsung yaitu pelatihan service excelent dan pelatihan asuransi untuk
devisi keuangan. Selain itu ada juga pelatihan langsung dimana diajaknya
salah satu staff untuk ikut mendampingi jamaah saat berada di Arab Saudi,
tujuannya diadakan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap karyawan, serta meningkatkan kualitas perusahaan
secara keseluruhan agar perusahaan lebih kompetitif. Dengan kata lain,
tujuan pelatihan ini dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan.
3. Manajemen berdasarkan fakta
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta yang nyata
dan didapatkan dari berbagai sumber informasi diseluruh jajaran
perusahaan. Jadi tidak semata-mata atas dasar menduga-duga ataupun
3 Wawancara langsung dengan General Manager PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta “
Bapak H.M Rofiq Abdullah” pada tanggal 23 Juni 2016
61
intuisi. Berbagai alat telah disiapkan untuk mendapatkan dan menganalisis
data, serta pengambilan keputusan berdasarkan fakta.
Manajemen berdasarkan fakta ini dikaitkan dengan pengambilan
keputusan seperti di PT. Tursina sendiri selalu melibatkan karyawannya
untuk berdiskusi mengenai peningkatan pelayanan untuk jamaah, namun
ada beberapa hal tertentu yang hanya ditangani oleh manajer dan petinggi
perusahaan. Dalam hal ini di PT. Tursina membagi 2 tugas yaitu bagian
Internal dan Eksternal dimana penanganan bagian internal ini mencakup
tanggung jawab staff dikantor seperti perlengkapan dokumen,
administrasi, dan perlengkapan jamaah lainya itu ditangani oleh para staff,
sedangkan penanganan eksternal dikendalikan saat jamaah berada di Arab
Saudi oleh General Manager selaku pembimbing jamaah umroh saat
berada di Arab Saudi.
Persoalan yang dihadapi dalam pelayanan umroh adalah hal-hal
yang umum dimana terkadang jamaah harus menunggu saat sedang transit
ataupun delay pesawat karena keadaan cuaca yang kurang baik, bagasi
jamaah yang terlambat. Namun semua itu sudah di antisipasi oleh staff
Tursina, dan PT. Tursina pun menjalankan prosedur yang ada sesuai
dengan kebijakan setempat seperti halnya terlambatnya bagasi, dimana
barang-barang jamaah itu akan aman dan kembali kuncinya adalah
kesabaran.
4. Perbaikan berkesinambungan
Dalam hal ini tentu saja sangat diharuskan bagi setiap perusahaan
untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan demi meningkatkan
62
kualitas pelayanan yang lebih memuakan bagi jamaah dan meningkatkan
kinerja yang bermutu. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan
pengembangan saran dan prasarana agar dalam proses pelayanan bisa
berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan. Perbaikan sarana prasarana
dalam hal ini adalah seperti disediakannya mushollah untuk para karyawan
dan jamaah yang ingin melaksanakan ibadah sholat, ada jugaalat-alat
kantor yang dapat berfungsi dengan baik, serta kinerja yang harus selalu
diperbaiki demi meningkatkan kualitas pelayanan umroh di PT. Tur
Silaturahmi Nabi Jakarta. Seperti yang telah disampaikan oleh General
Manager PT. Tursina,
“perbaikan pelayanan, tentunya pada semua staff, terutama divisi
marketing dimana terkadang antara penyampaian divisi marketing
dengan jamaah terjadi beberapa gap yang dapat menghambat
proses pelayanan, yang sering terjadi adalah informasi yang
didapat oleh jamaah terkadang tidak sama dengan realita yang ada
maka dari itu komunikasi sangatlah penting bagi setiap orang
dimana penyampaian kita itu harus jelas, yang saya selalu ingatkan
kepada para staff adalah apa yang dikerjakan harus cepat di
clossing, karena jika kita menunda-nunda akan menumpuk dengan
tugas yang akan datang dan bisa jadi lupa dan terlewatkan”4
Untuk mewujudkan perbaikan mutu pelayanan yang berkelanjutan
maka diperlukan pemimpin yang tidak hanya berhasil, tetapi juga efektif
yaitu mampu memberikan pengaruhnya kepada semua komponen
perusahaan yang ada, sehingga semua komponen tersebut bisa bergerak
4 Wawancara langsung dengan General Manager PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta “
Bapak H.M Rofiq Abdullah” pada tanggal 23 Juni 2016
63
dengan senang dan sukarela tanpa merasa ada paksaan. Karyawan
diberikan kebebasan dalam memberikan saran kepada pimpinan
perusahaan demi kebaikan perusahaan.
B. Pengaruh TQM Pada PT. Tursina Jakarta
Seperti dalam rumusan masalah yang penulis utarakan yaitu,
apakah TQM berpegaruh pada peningkatan jumlah jamaah umroh pada
PT. Tursina? jawaban yang penulis tanyakan pada Manajer PT. Tursina
adalah ya, sangat berpengaruh karena jika semua prinsip dalam TQM itu
terpenuhi maka perusahaan telah melaksanakan pelayanan dengan baik
selain itu juga prinsip dalam TQM ini sangat berkesinambungan antara
satu dengan yang lainya, dan juga adanya penerapan TQM ini sangat
berpengaruh pada peningkatan jumlah jamaah ditambah juga dengan
adanya respek personal dimana adanya tokoh masyarakat yang berperan
penting, seperti para ustad atau para kiyai yang dijadikan panutan
menuntut ilmu di sebagian daerah.
Mayoritas jamaah yang Tursina peroleh adalah dari berbagai
daerah-daerah dimana masih sangat kental masyarakatnya dengan peran
kiyai atau para ustad sebagai panutan, ada juga jamaah yang dari lembaga
seperti koperasi yang sebagian tujuannya untuk anggotanya melaksanakan
umroh, selain itu jamaah tursina pun ada yang memiliki loyalitas tinggi
menjadi pelanggan tetap untuk beribadah umroh menggunakan jasa PT.
Tursina. Berikut jumlah jamaah umroh PT. Tursina pada tahun 2013 PT.
Tursina memberangkatkan sebanyak 582 jamaah, pada tahun 2014 PT.
Tursina memberangkatkan sebanyak 750 jamaah, dan pada tahun 2015 PT.
64
Tursina memberangkatkan sebanyak 875 jamaah. Untuk total keseluruhan
dalam tiga tahun terakhir jumlah jamaah umroh PT. Tursina mencapai
2.207 jamaah dalam tiga tahun. Dan jelas bahwa TQM ini berpengaruh
pada peningkatan jumlah jamaah umroh di PT. Tursina.
Tabel 4.1
Jumlah jamaah umroh PT. Tursina tahun 2013-2015
Tahun
2013 2014 2015
Jumlah jamaah
582
750
879
Sumber: manifest data jamaah PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
Dengan pelayanan yang diterapkan oleh PT. Tursina,
memperlihatkan gairah kerja dan etos kerja yang tinggi dan menunjukan
sikap selalu siap untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap
jamaahnya, serta memiliki keterampilan, keandalan, berpenampilan baik
dan rapi (good performance), bersikap ramah serta mampu berkomunikasi
dengan baik dan menciptakan hubungan yang baik (good relationship)
dengan jamaah.
Dengan adanya pelayanan yang maksimal maka dapat
mendatangkan ketenangan, kenyamanan, keselamatan, kekhusyuan dan
keabsahan dalam menjalankan ibadah umroh yang dapat mencapai
kesempurnaan ibadah dan juga dapat menciptakan citra perusahaan yang
baik dan loyalitas jamaah terhadap perusahaan sehingga dapat menunjang
kemajuan perusahaan dimasa yang datang.
65
C. Analisis TQM Pada PT. Tursina Jakarta
Dalam implementasi TQM sendiri di PT. Tursina yang penulis
lihat sudah berjalan dengan baik, meskipun terkadang masih ada kendala-
kendala, penerapan empat prinsip TQM dengan adanya kepuasan
pelanggan yang masih belum terukur secara kuantitatif untuk mengukur
tingkat kepuasan bagi jamaah umroh di PT. Tursina, dan masih belum
fokus terhadap kotak saran bagi jamaah. Respek terhadap setiap orang di
PT. Tursina menurut penulis sudah diterapkan dengan baik antara para
staff dan atasan terjalin dengan sangat baik, rasa kekeluargaan sangat
tinggi karena adanya loyalitas yang tinggi antara karyawan dengan
perusahaan, selain itu karyawan diberikan pelatihan walau pun masih
belum berkala, point plusnya untuk PT. Tursina yakni menerapkan pada
seluruh staffnya bekerja untuk memiliki target clossing, sehingga tidak
melalaikan tugas yang lainnya. Manajemen berdasarkan fakta setiap
keputusan yang diambil atau yang di pilih harus didasarkan pada fakta
yang nyata dan didapatkan dari berbagai sumber informasi diseluruh
jajaran perusahaan. Jadi tidak semata-mata atas dasar menduga-duga
ataupun intuisi. Berbagai alat telah disiapkan untuk mendapatkan dan
menganalisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan fakta, dalam
hal ini PT. Tursina selalu mengadakan rapat dengan para staffnya untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi atau masukan-masukan yang
membangun untuk kebersamaan, tak hanya dengan staff saja, manajer
yang menangani di lapangan dengan mendampingi jamaah pun jika
menemukan masalah atau persoalan mengikuti peraturan yang berlaku,
66
jadi masalah yang dihadapi pun diselesaikan dengan fakta dan peraturan
yang berlaku. Perbaikan berkesinambungan setiap perusahaan memang
harus selalu melakukan inovasi demi kemajuan perusahaannya di PT.
Tursina pun selalu berusaha melakukan perbaikan mulai dari sarana dan
prasarana kantor, pelayanan yang maksimal, dan lain sebagainya.
TQM pun berpengaruh pada peningkatan jumlah jamaah umroh di
PT. Tursina. Selain dari empat prinsip utama TQM yang telah penulis
paparkan sebelumnya. Di PT. Tur Silaturahmi Nabi ini pun telah
mematuhi apa yang menjadi syarat dari kementrian Agama RI yang sesuai
dengan Undang-undang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh
dimana tertulis dalam pasal 57/58 ayat (1) sebagai PPIU wajib
memberikan pelayanan :
1. Bimbingan Ibadah Umroh
2. Transportasi jamaah umroh
3. Akomodasi dan konsumsi di Arab Saudi
4. Kesehatan jamaah umroh
5. Perlindungan jamaah umroh dan petugas umroh
6. Administrasi dan dokumen umroh5
Pelayanan bimbingan ibadah umroh atau biasa disebut manasik,
diberikan pada saat sebelum jamaah berangkat ke Tanah Suci, selama di
perjalanan, dan selama di Arab Saudi. Di PT. Tursina pun telah mengikuti
aturan-aturan yang telah diberikan oleh pemerintah, jamaah selalu
5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umroh, h. 30-
31
67
diberikan pembelajaran serta nasihat-nasihat untuk pembekalan ibadah
umroh, saat di Arab Saudi pun jamaah di temani untuk beribadah.
Transportasi merupakan pengangkutan jamaah umroh dari dan ke
Arab Saudi, fasilitas yang satu ini adalah hak jamaah untuk mendapatkan
transportasi yang layak, nyaman dan aman, Karena perjalanan yang sangat
jauh memakn waktu yang berjam-jam selama perjalanan Indonesia menuju
Arab Saudi dan sebaliknya. Maskapai yang di gunakan oleh PT. Tursina
ada bermacam-macam tergantung dari request jamaah dan paket yang
tersedia, ada Garuda Indonesia, Etihad, Kuait, Emirates,Saudi Arabia.
Serta mendapatkan transportasi darat selama berada di Arab Saudi yang
nyaman, aman, dan lengkap dengan (AC, TV, Wifi, Sound, Wc).
Transportasi yang disediakan berupa bus untuk mengatar jamaah dari
bandara ke hotel, dan untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Arab
Saudi.
Akomodasi merupakan tempat penginapan atau pengasramaan
sebagai tempat tinggal sementara untuk jamaah umroh PT. Tursina
beristirahat. Tempat penginapan sesuai dengan program yang dibayarkan
oleh jamaah ada yang memilih hotel kamar bintang 3/4/5. Lokasi tempat
penginapan jamaah tidak terlalu jauh dengan masjid agar jamaah bia
memaksimalkan seluruh kegiatan ibadahnya di Masjidl Haram sehingga
bias melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah. Konsumsi,
merupakan kebutuhan makanan dan minuman untuk jamaah telah
disediakan oleh pihak hotel dimana jamaah menginap sehingga jamaah
tidak perlu repot-repot lagi memikirkan konsumsi. Makanan disajikan
68
dengan cara prasmanan yang telah di masak oleh koki-koki hotel dengan
jenis makanan Indonesia yang higienis dan sehat. Makanana yang
disajikan dengan cara prasmanan cenderung lebih fresh dan jamaah tinggal
memilih menu-menu makanan yang mereka suka. Jamaah mendapat jatah
makan 3x dalam sehari yaitu pada waktu pagi, siang dan malam hari waktu
Arab Saudi.
Kesehatan jamaah umroh, pelayanan kesehatan umroh ini
merupakan pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jamaah.
Perbedaan cuaca antara Indonesia dengan Arab Saudi sangatlah ekstrim
sering kali mengakibatkan bayak jamaah yang terserang penyakit. Arab
Saudi dikenal memiliki suhu yang sangat dingin pada malam hari dan
panas pada sinag hari, apabila hal tersebut tidak diantisipasi oleh
perusahaan, maka banyak jamaah yang gampang terkena penyakit seperti
flu, batuk, demam, dan lain sebagainya maka dari itu sebelum
pemberangkatan umroh saat jamaah menyerahkan dokumen untuk
perlengkapan umroh, jamaah diminta untuk menyerahkan buku kuning
yaitu buku kesehatan vaksin seperti meningitis atau influenza dan jamaah
membawa obat-obat khusus yang diperlukan oleh masing-masing jamaah.
Perlindungan jamaah dan petugas umroh, perlindungan yang
disediakan oleh PT. Tur Silaturahmi Nabi ini berupa kematian atau cacat,
biaya perawatan medis di luar negeri, perawatan lanjutan di Indonesia dan
evakuasi medis darurat yang bekerja sama dengan Asuransi Adira Finance,
selain asuransi ini perlindungan yang di dapat jamaah yaitu adalah
perlindungan Negara yakni dilihat dari Peraturan Pemerintah. Petugas
69
umroh pun yang sudah handal dan berpengalaman dalam bidangnya dan
tentu sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI.
Pelayanan administrasi dan dokumen umroh, merupakan hal wajib
bagi tiap jamaah harus melengkapi segala dokumen dan administrasi pada
saat pendaftran sampai sebelum keberangkatan. Dan perusahaan pun
melengkapi dokumen umroh berupa paspor, visa, tiket penerbangan dan
akomodasi untuk nantinya dilaporkan pada menteri haji dan umroh yang
bersangkutan. Hal ini adalah sebagai bentuk pengawasan pemerintah pada
perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang haji dan umroh,
dimana jika ada perusahaan yang melanggar atau tidak mengikuti aturan
pemerintah, maka pemerintah bisa langsung mencabut izin usaha yang
telah diberikan dan memblacklist para travel yang nakal agar tidak ada
penipuan pada calon jamaah yang ingin menunaikan ibadah umroh dan
haji.
Dapat dilihat bahwasanya Implementasi Total Quality Management
ini dapat berpangaruh pada tiap perusahaan yang benar-benar menerapkan
sistem TQM dengan sesuai mengikuti peraturan pemerintah yang ada.
Secara umum pelayanan yang baik merupakan pelayanan yang
cepat, jujur, dan terbuka. Pelayanan yang didambakan oleh masyarakat
adalah:
1. Kemudahan dalam pengurusan kepentingan
2. Memperoleh pelayanan yang wajar dan semestinya
3. Mendapatkan perlakuan yang sama tanpa pilih kasih
70
4. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan terus terang.6
Kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang erat dengan
kepuasan pelanggan karena kepuasan pelanggan merupakan prioritas
utama dalam organisasi TQM. Untuk menentukan kepuasan jamaah, maka
kualitas pelayanan sangatlah diperlukan karena jamaah akan merasa puas
apabila mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan harapan
jamaah.
Dalam proses pelayanannya, PT. Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
berusaha memberikan pelayanan dengan baik, proses pelayanan dilakukan
dengan terencana agar semua proses pelayanan menjadi lebih mudah dan
penyelesaiannya relative lebih cepat sehingga dapat memudahkan jamaah
umroh.
Setelah jamaah selesai melaksanakan ibadah umroh dan sebelum
kembali ke Tanah Suci jamaah diberikan kesempatan untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun demi kelancaran dan kenyamanan
dalam pelayanan yang akan datang.
Dalam hal manajemen didalam perusahaan pun PT. Tur
Silaturahmi Nabi Jakarta selalu mengadakan evaluasi kepada kinerja
karyawannya dengan adanya rapat diskusi membahas pekerjaan yang
dijalankan selama tiap seminggu sekali atau satu bulan sekali. Ini dikaitkan
dengan memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan
perusahaan kepada calon jamaah umroh maupun haji PT. Tur Silaturahmi
6 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara 2006), h.47
71
Nabi Jakarta. Dan menghindari kesenjangan yang ada dalam perusahaan.
Berikut dibawah ini penulis akan menggambarkan model kualitas
pelayanan yang menyebabkan perbedaan karena adanya gap (kesenjangan)
mengenai persepsi kualitas pelayanan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang ada serta mengacu pada landasan teori yang
berkaitan dengan TQM dalam upaya meningkatkan mutu layanan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Implementasi untuk meningkatkan mutu pelayanannya kepada
jama’ah, PT. Tursina pun berusaha semaksimal mungkin dalam
menerapkan TQM di perusahaan. Hal ini terbukti dengan
adanya unsur-unsur TQM yang dijalankan di perusahaan
tersebut seperti adanya seleksi dan pelatihan untuk para
karyawan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Disamping itu, sebagai bentuk indikasi diterapkannya TQM
adalah bentuk kerja sama diantara semua komponen
perusahaan mulai dari pimpinan sampai dengan bawahan
ataupun kerja sama antar karyawan. Indikasi yang lain yaitu
perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana yang ada di
perusahaan.
2. Adanya penerapan TQM ini juga berpengaruh pada peningktan
jumlah jamaah umroh di PT. Tursina pada tahun-tahun
sebelumnya. Sesuai juga dengan Peraturan Pemerintah saat ini,
dimana hak jamaah diberikan sesuai oleh perusahaan,
memberikan pelayanan yang sesuai dengan UU
73
Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh dimana tertulis
dalam pasal 57/58 ayat (1) sebagai PPIU wajib memberikan
pelayanan : Bimbingan Ibadah Umroh, Transportasi jamaah
umroh, Akomodasi dan konsumsi di Arab Saudi, Kesehatan
jamaah umroh, Perlindungan jamaah umroh dan petugas
umroh, Administrasi dan dokumen umroh.
B. Saran
Tanpa mengurangi keberhasilan dan kemapanan PT. Tur
Silaturahmi Nabi Jakarta dan bukan bermaksud mencari kekurangan, tetapi
semata-mata bermaksud untuk pengembangan dan peningkatan mutu
pelayanan kedepan. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan
kaitannya dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan harus lebih maksimal dalam merespon keinginan
jama’ah dalam setiap pelayanan yang diberikan.
2. Perusahaan harus lebih maksimal dalam menerapkan unsur-
unsur TQM dalam meningkatkan pelayanan agar dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.
3. Perusahaan harus mengoptimalkan semua kekuatan-kekuatan
yang dimiliki untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang
ada.
4. PT. Tursina pun dapat mengadakan pengajian untuk jamaah
alumni atau pun calon jamaah dengan tujuan untuk tetap
menjaga kemabruran jamaah dan pengembangan ilmu tentang
74
ibadah haji atau umroh, dan dapat juga menciptakan loyalitas
jamaah.
5. Merekrut untuk penambahan SDM yang berkualitas agar dapat
membantu kinerja di perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinari. 2010. Metodelogi Penelitian untuk Publik Relation. (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media)
Arief, Muhtosim. 2006. Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan: Bagaimana
Mengelola Kualitas Pelayanan Agar Memuaskan Pelanggan. (Malang:
Bayumedia Publishing).
Aziz, Abdul dan Kustini. 2007. Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik. (Jakarta:
Puslitbang Kehidupan dan Keagamaan).
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah
Ragam Varian Kontemporer,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada).
Faure, munro, Lesley dan Malcolm. 1996. Implementing Total Quality
Management, (Jakarta: PT. elex media kompotindo).
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif:Teori dan Praktik,(Jakarta:
Bumi Aksara).
Gasperz, Vincent. 2006. Total Quality Management. (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama).
Goetsch, D.L. dan Davis S. 1994. Quality Management For Organizational
Excellence: Introduction to Total Quality. Engewood Cliffs (N.J:Prentice
Hall Internasional Inc).
Henryanto, Eko dan Adiarni, Nunuk. 1993. Pengendalian Mutu Terpadu. (Jakarta:
PT. Gramedia).
Hutabarat, Jemsly. 1997. Visi Kualitas Jasa “Membahagiakan Pelanggan” Kunci
Sukses bisnis Jasa: Majalah Manajemen usahawan Indonesia. (Jakarta:
Lembaga Management FE-UI).
Kasmir. 2006. Etika Customer Service. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada).
Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Salemba Empat).
Nasution, Nur. 2005. manajemen mutu terpadu: Total Quality Management.
(Bogor: Ghalia Indonesia, Edisi Kedua).
Nurdiyanto, Bondan. Buletin ASITA Jakarta. September 2015.
Malayu, Hasibuan.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara).
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. (Jakarta: Bumi
Aksara).
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: PT. Balai
Pustaka).
Poerwandi, E. Kristi. 1983. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
(Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan
Psikologi, LPSP3 UI).
Rahmat dan Yuri. 2013. TQM: Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif
Teknik Industri. (Jakarta: PT. Indeks).
Rivai Veithzal dan Sagala Ella Jauvani. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan (edisi kedua). (Depok: Rajawali Pres).
Rochaety Eti, dkk. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 2. (Jakarta: Mitra
Wacana Media).
Sallis, Edward. 2012. Total Quality Management in Education Manjemen Mutu
Pendidikan. (Jogjakarta: IRCiSoD, Cet. XV).
Setiawan, Guntur. 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan.
(Bandung: Remaja Rosadakarya Offset).
Siswanto, Bedjo. 2005. Pengantar Manajemen. (Jakarta: PT. Bumi Aksara)
Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen:Konsep, Aplikasi,
Pengukuran Kinerja. (Jakarta:PT. Indeks, 2013)
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 1995. Total Quality Management.
(Yogyakarta: Andi Offset).
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. (Yogyakarta: Andi).
Tjiptono, Fandy. 2009. Service Marketing: Esensi & Aplikasi. (Yogyakarta:
Marknesis).
Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2000. Total Quality Management.
(Yogyakarta: Penerbit ANDI).
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chanra. 2005. Service: Quality Satisfaction.
(Yogyakarta: Penerbit ANDI).
Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. (Yogyakarta:
Penerbit ANDI).
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada).
Usmara. 2003. Strategi Baru Manajemen Pemasaran. (Yogyakarta: Amara
Books).
Wilfridus dan Aviliani. 1997. Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
Pelayanan: Majalah Manajemen usahawan Indonesia, (Jakarta: Lembaga
Management FE-UI).
Wijaya Tony. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. (Jakarta: PT. Indeks).
Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. (Yogyakarta:
Ekonisia).
KEⅣIENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDA■ttTULLAⅡ JAKARTA
FAKULTASILMU DAKミXH DAN ILMU KOMUNIKASI
Jl.I■ H.Juanda No 95,Ciputat 15412,Indonesia
Website:_.ndkOm.uittkt,ac.idTclp./Fax:(62-21)7432728/74703580
Email:idkOm@ulnJkt,ac.id
NomorLampiranHal
NamaTempat Tanggal lahirNIMJurusan/KonsentrasiJudul Skripsi
Hari/丁 anggalllVaktu
Tempat
Tembusan1. Dekan2. Kasubbag. UmumFakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi
Ketua/PengujiSekretarisPengujiPengujiPembimbing
Hilmiyatul Mardiyyah
」akarta,28 Agustus 19941112053100027Manaiemen Dakwah(MD)ノ MHUlmplementasi TQM(丁 otal Quality Management)Melalui
i Selasa,6 September 2016: Pk 1000sd l1 00VVIB: Ruang Munaqasah(Lantai 7B)
Un 01/F5/PP 00.9ノ |1(Satu)Berkas sk「 ipsi
Ujian Skripsi
t Septem
Kepada Yth. :
1. Drs. Cecep Castrawijaya, MA2. Drs. Sugiharto, MA3. Drs. H. Ade Marfudin, MA4. H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM5. Drs. H. Hasanudin lbnu Hibban, MAdiJakarta
Assal amu'al a iku m Wr.lM.
Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menunjuk BapaUlbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa/i di Fakultas llmuDakwah dan llmu Komunikasi,
Kualitas Pelayanan pada PT Tur Silaturahmi Nabi Jakarta.
Ujian tersebut akan dilaksanakan pada :
Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yan g akan d iujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.
Demikian penunjukan ini di sampaikan. Atas perhatian Bapak/lbu, kami ucapkanterima kasih
Wassalam
a.n DekanWaki Bidang Akademik
/2016
KEⅣIENTERIAN AGAPIIAUNIVERSITAS ISLAⅣI NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LKULTAS DAKWAⅡ DAN KOⅣ質UNIKASI
Jl.In H.
WebsitcJuanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia: -www. fdkuini akarta.ac. id
Telp./Fax:(62-21)7432728/74703580Email:dakw澁@fdk.uittakarta ac.id
)ヽlolllo「 : I」 1101/1「 5/1)1)Oo 9/1633/2016
1.と11111〕 : l( Sa ttl)bt‖ 1に lcl
l ltll l :〕 li11 1)in=:t ll` k「 iI)、 i
\rtnltNoinoL' l)oliirliS c nreste r
.l u t'uslt n, 1.. rl 1 15g1i 1 1'11r j
1'clp..lLrclLrl Sliripsi
'1.'ernbusan .
I Del<an
2 KctLut .l Ltrrr-slrn \ Iltnl jcnte n l)lrl,rr ltlt
ltlka「 tこl. 02 λlci 2016
:l lil1lni、 とlttllヽアI〔 l(||、 vah
i l l l]t,531{)(,()27
i Vlll(Dclapan)
:ヽ lanⅢ nlじ nl)ak、 ah7ヽ lanticmCn ll“ |(lan t‖ u a11
: 087788433り り711へ alヒltisi ]~Q卜 |(7「ヤ,/こ ′/υι′
`′
′′1 1了`′
′7(4てピノ'7ピ
ノノ/)Pと l(la
PI ]tll Silそlttllklhllli Nabi lakarta Seltltan tc「 ha(|(11)
Sc・ iヽcc Qtlalit)
I.,epnilx \/111.
l)r's. i l:isiuiutlcl ili, 11,\l)rrSin l.iLl'rrltls IlnrLr I)ll'rilr lr ilrrn llnru l\r)nrLriril,rr:ii IN Sr lrr il'l Iirlrrr lrtLrlllrlt .lril,lrlilr
.l t',11 f 11 17,,,' t tl tt i kt t ttt ll't' If,'lt
llct'-strtlllt illi liltttli saltrltail<al outline cllrir naslia]t ploposal slir.iltsi r apg tl iu jrrl:u. Lricitlllllhllsis\\lt lal'Ltltrrs Ilrrru l)llirltlr rlrrn llrrrtr l(onrLrnil.asi UIN St,aril tlicliLrrrtLLllrrh .l lLli.rtirscbagrri bcriliut.
Iillnli ill(lholl Iicsccl iaatltya Lrutrrl< rlentbirlbinc. nlahasis\\'a tclsebLrt cllrlir.rllcll\tlsLl lrillr tIatl llctlrl'lcsaiittt sl<r'iltsinra sclanr:r (r (e;nnt) btrlap clt;i Lalggu] gl \lci l()l(rs tl. (ll No\ enrtrer' lU 10.
l)e'lllilijarl. lttlts llct'hltlillt cllrn l<cserl irulm_r ir I'anti s;tntllriliun t,:rinta Ii.lrsilr
l'l''it.s.sttItttttrr'trIttil;ttrtt II't. Il'h
一〕》▼』嚇̈¨向
割[“
N
rtn. I)cl<ln1)じ ktlll 卜ζ icl〔 ll]望 ,、 く[|こ |じ |]η i(
](l,Ph.Dサ
03301()()ヽ f)3 1(){)4
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Jl I■ H.Juanda No.95,Ciput誠 15412,IndonesiaWebsite:― .fldkOm.ulnJkt.ac.id
Telp./Fax:(62-21)7432728/74703580
Email:丘 [email protected]
l´ をlnlpira11
1-1〔 ll
NanraNorror Pol<.olr
Sent ester.l rrrLrsan/Prod i
Tcnrpat,/'fel. Lahir'A la nrat
Te lp.
.l enrbLrsan:
I Waliil Delian Bidane AliaderrikI l(etLra .lLrrusan/Prodi N,lana.jerren Daliwah
Hilnll)′atul障lardi),yah
l1120531000271X(SCnlbilan)
Manacnlcn DakwahJakarta,28 Agustus 1994
087788433997
: lzin Penelitian (Skripsi)
I(epada Yth.P i rrr p i nan P-f 'J'Lrr
S i latLtra hnt i N ahi .l akaaa.l l. RS I-atrtrar,vati No I Ponclok Labu.laliarta Selatandi
Tempat
.l.s.sulutnr.t 'uluikuttt l,l/r Itr b.
Del<atl Fali.trllas Dalirrah dan Ilnru I(ornLrnil<asi UIN Sl,arif HiclayatLr llah.lakar-tirnrenel'anqlian bahu a :
adalall betlar tttahasisr"a FaliLrltas Daliwah clan llrnu I(omLrnil<asi UIN SyarifHidayatLrllah.lakar1a r"attg ali.an nrelalisanalian penelitian/mencari data dalam ranghaperrulisan sliripsi berjudLrl "lnltlettrert/usi TQM littul euuliS, llt[unugentent) MeluluiKutrlittrs Ltluntrn podu PT Ttrr ,siloluruhni Ntrhi".
SehLtbLtngatl clettsan itu. cl irnohon liirarrra Bapali/lbLr/Sclr.. clapatttlctleritllli'ttlerl-Qizitlkart tttahasisrra lianritcrsebut clalartr pelalis(.11rilp kegiatal cl iltalisLrd
Derniliiart. atas kerjasama dan bantLrannya karni ntengr-rcapli.an terirla hasih.
fi,'u.\.\' u I u nr t r' o I ct i ktt m W r. If h.
Del<an
tu rsina toursUMRAH&HAJJ SERViCES
SURAT KETERANGAN
,4.s: s o I amtt' a I ai Jnt m L{lr. Wb
Yang bertanda tangan dibarvah ini menerangkan balrrva
“
ン
響 ケJA74
Nallla
NIM
Asal
Faktlltas
i Hi11■iyatlllヽlardi}γall
i l112053100027
:UIN SyttifHidγ ttl11lJl Jaka■ a
bulan Mei sampai Agustus 2016, dalam rangka penyusrman skripsi dengan
SILATURRAHMI NABIJAKARTA SELATAN
Delllikicnll surat ini dibuat digllnakan scbagailnana lncstinya
フレリ、lαル″″ν楊/frFた2J″7クフ7″/1ウ
(Ⅱo MOhammad Fand ttiawioSE)
Dttdc伽肛
pada
judul
TUR
P■ 7UR SILATURAH‖ I NABIPERKANTORAN PUSDATIN KEMHAN′ JI RS Fatmawat No l Pondok Labu′ Jakarta Selatan 1 2450
Tel :021 7591 7910,Fax :021 7591 7908′ Ema‖ :travel tursina@yahoo co ld
lzin Kemenag:D/546/2014
www tursina com
Domukentasi Jamaah Umroh PT.
Tur Silaturahmi Nabi Jakarta
A. Foto Manasik Grup Maret Minggu 20 Maret 2016
B. Foto Manasik Grup Februari, Sabtu 6 Februari 2016
C. Foto jamaah saat menunggu suntik vaksin di RS.
Fatmawati Jakarta
D. Penulisan stiker Untuk
bagasi jamaah
E. Brosur PT. Tursina
F. foto Handling jamaah
umroh PT. Tursina di
Bandara Internasional
Soekarno Hatta
PROGRAM UMROH / HAJI KHUSUS BERSAMA TURSINA TRAVEL
Tahap 10. Kepulangan
Usai beribadah umroh/haji, jamaah akan pulang ke tanah air. Semoga menjadi umroh/haji yang mabrur dan mabruk
Tahap 9. Konfirmasi keberangkatan
Jamaah Insya Allah berangkat ke tanah suci sesuai dengan jadwal dan waktu yang tercantum dalam booking seat
Tahap 8. Manasik
Transfer pengetahuan tata cara dalam beribadah umroh/haji
Tahap 7. Pelunasan
Pelunasan minimal 1 (satu) bulan sebelumnya Mendapatkan perlengkapan umroh
Tahap 6. Konfirmasi keberangkatan
Mendapatkan bukti booking seat Mendapatkan souvenir pra keberangkatan
Tahap 5. Tentukan jadwal dan kelengkapan persyaratan
Pilih jadwal keberangkatan sesuai ketersediaan kuota Lengkapi seluruh persyaratan administrasi
Tahap 4. Lengkapi persyaratan
Menyerahkan adm persyaratan (detil terlampir pada halaman 4)
Membayar booking seat sesuai ketentuan
Tahap 3. Pilih paket yang tersedia
Umroh reguler / eksekutif / plus Paket haji plus (khusus) Tour dan ziarah jejak Rasul /
Ulama
Tahap 2. Hubungi Tursina
Akses www.tursina.com Hubungi hotline / kantor pusat/ kantor
cabang/agen perwakilan terdekat
Tahap 1. Niat Umroh / Haji
Niat dan ingin beribadah Umroh / Haji