implementasi program pelayanan kesehatan kerja …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTA KERJA SEBA KESE K PROGRAM DIPLO FAKULTAS KE i LAPORAN TUGAS AKHIR ASI PROGRAM PELAYANAN K AGAI UPAYA PENINGKATAN D EHATAN TENAGA KERJA DI P KARYAMITRA BUDISENTOSA PANDAAN JAWA TIMUR Meris Dwi Jayanti R.0009064 OMA III HIPERKES DAN KESELAM EDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELA Surakarta 2012 KESEHATAN DERAJAT PT. MATAN KERJA AS MARET

Upload: haque

Post on 25-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASIKERJA SEBAGAI

KESEHATANKARYAMITRA

PROGRAM DIPLOMA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN TENAGA KERJA DI PT

KARYAMITRA BUDISENTOSA PANDAAN JAWA TIMUR

Meris Dwi Jayanti R.0009064

IPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2012

PELAYANAN KESEHATAN ENINGKATAN DERAJAT

PT.

KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir dengan judul : Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Tenaga Kerja

di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan Jawa Timur

Meris Dwi Jayanti, NIM : R.0009064, Tahun : 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari …........... Tanggal …...........................

Pembimbing I

Yeremia Rante Ada’, S.Sos., M.Kes NIP.19790115 201012 2 002 ………………………….

Pembimbing II

Hardjanto, dr. MS, Sp.Ok …………………………..

Penguji

Reni Wijayanti, dr., M.Sc NIP. 19720822 201012 2 001 ………………………….

Surakarta, ……….………………….

Ketua Prodi Tim Tugas Akhir D.III Hiperkes & KK

Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes Sumardiyono, SKM., M.Kes NIP. 19540505 198503 2 001 NIP. 19650706 198803 1 002

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PERUSAHAAN

TugasAkhir dengan judul: Implementasi Program Pelayanan Kesehatan

Kerja Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Tenaga Kerja di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan JawaTimur

MerisDwiJayanti, NIM : R.0009064, Tahun : 2012

Telah disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing Perusahaan

PadaHari …......... Tanggal ..............20 .............

Pembimbing I Pembimbing II

Enny Fathonah Heny

Mengetahui :

HRD & General Affair

Safioddin

HRD & GA Manager

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN

TENAGA KERJA DI PT. KARYAMITRA BUDISENTOSA PANDAAN JAWA TIMUR

Meris Dwi Jayanti*), Yeremia Rante Ada*), Hardjanto *)

Tujuan: Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui upaya – upaya yang dilakukanoleh PT. Karyamitra Budisentosa dalam meningkatkan derajat kesehatan melalui program pelayanan kesehatan kerja. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang pelaksanaan program pelayanan kesehatan kerja. Pengambilan data mengenai pelayanan kesehatan kerja dilakukan melalui observasi langsung kelapangan, wawancara kepada karyawan sertastu dikepustakaan. Hasil: Pelayanankesehatan yang diselenggarakan PT. Karyamitra Budisentosa meliputi program promotif yang meliputi penyuluhan umum mengenai pembinaan kesehatan, pelatihan P3K, pengadaan poster – poster kesehatan, safety talk, program preventif yang meliputi : medical check up, pengukuran factor bahaya, program kuratif meliputi : pembiayaan tenaga kerja berobat jalan maupun rawat inap, dan program rehabilitatif yang meliputi : pembiayaan tenaga kerja selama masa pemulihan setelah sakit. Data yang diperoleh kemudian dibahas dan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi RI No. PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Simpulan: Perusahaan telah melaksanakan program pelayanan kesehatan kerja sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja maupun kecelakaan akibat kerja di seluruh wilayah perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Akan tetapi saran yang diberikan sebaiknya perlu disediakan kantin atau ruang makan yang dipantau sanitasinya agar kebutuhan gizi tenaga kerja dapat dipantau dengan baik dan memenuhi nilai indeks kalori yang dianjurkan, serta perlunya peningkatan kualitas tenaga medis dengan mengikutsertakan dokter dan seluruh tenaga paramedic untuk pelatihan Higene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kata Kunci :PelayananKesehatanKerja.

*) Program Studi D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puja serta puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan Tugas Akhir dengan judul : ”Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Tenaga Kerja di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan Jawa Timur “ Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Disamping itu kegiatan magang ini dilaksanankan untuk menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dengan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai ”Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Tenaga Kerja di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan Jawa Timur “ Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam dan penuh kerendahan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD-KR-FINASIM, selaku

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma III

Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ibu Yeremia Rante Ada’, S.Sos, M.Kes selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan saran dalam menyusun laporan ini. 4. Bapak Hardjanto, dr. MS, Sp.Ok selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan saran dalam menyusun laporan ini. 5. Ibu Reni Wijayanti, dr., M.Sc selaku penguji, terima kasih atas nasehat dan

masukan serta kerjasamanya. 6. Seluruh staff Dosen Pengajar dan Asisten atas segala ilmu dan motivasinya

kepada penulis selama menempuh perkuliahan. 7. Bapak Safioddin, selaku HRD dan GA Manager yang telah memberikan ijin

Praktek Kerja Lapangan di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan, Pasuruan. 8. Ibu Enny Fathonah dan ibu Heny selaku pembimbing perusahaan yang telah

memberikan bimbingan dan masukan serta nasehat-nasehatnya selama Praktek Kerja Lapangan di PT. Karyamitra Budisentosa.

9. Ibu Nanik Juliarti, dr, dan Bapak I.C Hardjanto, dr, selaku dokter Perusahaan PT Karyamitra Budisentosa serta seluruh tim paramedis poliklinik PT Karyamitra Budisentosa (mbak Trie Tingting, mbak Khusnul, mbak Butet, mbak Titik, mbak Nur Faida, ibu Djamia) yang telah memberikan bantuan,

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

10. informasi, dukungan, motivasi, pertemanan, dan kasih sayangnya kepada penulis.

11. Seluruh staff dan karyawan PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan yang telah memberikan bantuan, informasi, dukungan dan pertemanannya kepada penulis sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini berjalan dengan baik.

12. Keluargaku tercinta ibu, bapak dan kakak yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril, materiil dan sepiritual kepada penulis.

13. Semua keluarga baru di kos kepler (Trie, mbak Atik, mbak Galuh, Dian, Umi Likha, mbak Olie) dan di pandaan (mbak Ella imut, mbak Nain, mbak Dewi, mbak Sita, mbak Isti, , si kembar mbak Ana – Ani) terimakasih atas kebersamaan, kasih sayang dan bimbingannya serta doanya kepada penulis selama melaksanakan magang serta penyelesaian laporan.

14. Sahabat – sahabat tercinta (emak Ajeng, bebeh Gilang, emak Sischa, tante Vitri, tante Tutik, tante Evi) terimakasih atas persahabatan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, cinta dan kasih sayangnya selama ini, dan terimakasih juga atas doa, semangat dan supportnya.

15. Teman-teman seperjuangan, senasib dan sepenanggungan D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja angkatan 2009, terimakasih atas persahabatan dan kebersamaannya selama ini, semangat dan sukses untuk kita semua, pokoknya Hiperkes 2009 tetap Joss.

16. Kakak – kakak alumni yang banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini, terimakasih atas kerjasama dan dukungannya.

17. Semua teman-temanku dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kepada Allah SWT penulis mengharapkan ridho dan ampunan. semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surakarta, Juni 2012 Penulis,

Meris Dwi Jayanti

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN .............................................. iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. LatarBelakangMasalah ............................................................... 1 B. RumusanMasalah ....................................................................... 3 C. TujuanPenelitian ........................................................................ 4 D. ManfaatPenelitian ...................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 6 A. TinjauanPustaka ................................................................................ 6 B. KerangkaPemikiran ..................................................................... 45 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 46

A. MetodePenelitian........................................................................ 46 B. LokasiPenelitian ......................................................................... 46 C. ObjekdanRuangLingkupPenelitian ............................................ 46 D. Sumber Data ............................................................................... 47 E. TeknikPengumpulan Data .......................................................... 47 F. Pelaksanaan ................................................................................ 48 G. Analisis Data .............................................................................. 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 49

A. HasilPenelitian ........................................................................... 49 B. Pembahasan ............................................................................... 71

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 101

A. Simpulan ................................................................................... 101 B. Implikasi ................................................................................... 106 C. Saran ......................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA. ..................................................................................... 109 LAMPIRAN

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Isi Kotak P3K ......................................................................... 61

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 45

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Struktur Organisai PT. Karyamitra Budisentosa

Lampiran 2. Kebijakan Mutu

Lampiran 3. Surat Pengantar Pemeriksaan Kesehatan dan Hasil Pemeriksaan

Lampiran 4. Data Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Baru

Lampiran 5. Kartu Konsultasi Medis

Lampiran 6. Surat Keterangan Dokter

Lampiran 7. Surat Rujukan

Lampiran 8. Surat Permohonan Cuti Hamil & Melahirkan

Lampiran 9. Data Tenaga Kerja Istirahat di poliklinik

Lampiran 10. Daftar Penerima Extra Fooding

Lampiran 11. Alur Penanganan Gawat Darurat

Lampiran 12. Berita Acara Kecelakaan Kerja

Lampiran 13. Laporan Jenis Penyakit

Lampiran 14. Laporan Pemakaian Obat Tenaga Kerja

Lampiran 15. Laporan Pemakaian Obat Tiap Hari di Poloklinik

Lampiran 16. Laporan Persediaan Obat &Exp.Date

Lampiran 17. Data Karyawan Berobat

Lampiran 18. Rincian Biaya Pengobatan (Laporan Uang Kas P3K)

Lampiran 19. Surat Keterangan Magang

Lampiran 20. Jadwal Magang

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin banyak industri sekarang ini yang seiring dengan pemanfaatan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), mengandung berbagai risiko

bahaya bagi para tenaga kerja. Oleh karena itu tenaga kerja sebagai pelaku

produksi, secara potensial terpapar dengan faktor – faktor yang membahayakan

kesehatannya. Selain itu juga dipengaruhi oleh sifat dan jenis pekerjaan di

perusahaan seperti penyelesaian pekerjaan tertentu dengan tenaga laser, serta

penggunaan bahan – bahan kimia di perusahaan juga dapat menimbulkan

gangguan kesehatan berupa penyakit umum, penyakit akibat kerja, atau

kecelakaan akibat kerja (Syukri Sahab, 1997).

Di tempat industri tenaga kerja secara tidak langsung maupun secara

langsung akan kontak dengan alat – alat produksi, yang secara potensial

terpapar dengan faktor – faktor yang membahayakan kesehatannya. Praktek

kesehatan kerja bertujuan agar tenaga kerja atau masyarakat tenaga kerja

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya baik melalui fisik,

atau mental, maupun sosial, dengan usaha – usaha preventif maupun kuratif

terhadap penyakit – penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor

– faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit – penyakit

umum lainnya (Suma’mur, 2009).

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

John Ridley (2008) menyatakan bahwa kesehatan merupakan unsur penting

agar dapat menikmati hidup yang berkualitas, baik dirumah maupun dalam

pekerjaan. Kesehatan juga menjadi faktor penting dalam menjaga

kelangsungan hidup sebuah organisasi. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan,

baik tata letak tempat kerja atau material yang digunakan, menghadirkan risiko

yang lebih tinggi dari pada normal, terhadap kesehatan. Dengan memahami

karakteristik material-material yang digunakan dan kemungkinan reaksi tubuh

terhadapnya, dapat diminimalkan risikonya bagi kesehatan.

Pentingnya kesehatan para tenaga kerja yang akan meningkatkan

produktivitas kerja secara optimal, maka perlu diadakan upaya perlindungan

tenaga kerja berupa penyelenggaraan pelayanan kesehatan di perusahaan

(Suma'mur, 2009). Dimana pelayanan kesehatan kesehatan tersebut sesuai

dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

No.03/MEN/1982 bertujuan untuk memberikan bantuan kepada tenaga kerja

dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, melindungi tenaga kerja

terhadap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan, meningkatkan

kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja,

pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita

sakit (Pungky W, 2002).

PT. Karyamitra Budisentosa yang merupakan perusahaan bidang

manufaktur khususnya dalam pembuatan sepatu wanita yang berorientasi

ekspor, yang dalam proses produksinya terdapat faktor maupun potensi bahaya

yang dapat menimbulkan penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja serta dapat

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengancam kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, mempunyai kepedulian

yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan di tempat kerja. hal ini diwujudkan

untuk melindungi tenaga kerja dari berbagai gangguan kesehatan yang timbul

dari pekerjaannya atau dari lingkungan kerjanya serta kemampuan fisik tenaga

kerja. Keberhasilan pelayanan kesehatan sangat tergantung dari dukungan dan

peran serta pihak pemimpin, pelaksana (dokter dan paramedis), dan peran serta

tenaga kerja sendiri yang harus mempunyai kesedaran tinggi untuk

memeriksakan kesehatannya bila mengalami gangguan kesehatan, sehingga

angka sakit atau hilangnya waktu kerja dapat diturunkan seminimal mungkin

untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.

Berdasarkan uraian diatas, mengingat pentingnya kesehatan tenaga kerja

maka penulis mencoba mengulas mengenai pelayanan kesehatan di PT.

Karyamitra Budisentosa yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan

tenaga kerja secara optimal sehingga produktivitas yang dihasilkan dapat

semaksimal mungkin, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di

perusahaan meningkat. Sehingga dengan berlatar belakang dari hal tersebut

maka penulis mengambil judul laporan tugas akhir “Implementasi Program

Pelayanan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan

Tenaga Kerja di PT Karyamitra Budisentosa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah : ”Bagaimana implementasi program pelayanan kesehatan

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kerja sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja yang

diselenggarakan di PT. Karyamitra Budisentosa?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui implementasi program pelayanan kesehatan kerja yang

diselenggarakan oleh PT. Karyamitra Budisentosa.

2. Mengetahui bentuk pelayanan kesehatan kerja yang diberikan sebagai

upaya memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja di PT.

Karyamitra Budisentosa.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di PT. Karyamitra Budisentosa

dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

1. Perusahaan

a. Sebagai bahan kajian untuk perusahaan tentang penerapan pelayanan

kesehatan kerja di perusahaan.

b. Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk perusahaan dalam hal

penerapan program pelayanan kesehatan tenaga kerja agar sehat dan

selamat.

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Program D III Hiperkes dan KK

a. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa untuk memahami

dan mengenal tentang implementasi program pelayanan kesehatan kerja

di perusahaan.

b. Sebagai sarana pengembangan keilmuan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) bagi mahasiswa melalui tambahan referensi kepustakaan yang

bermanfaat khususnya tentang pelayanan kesehatan tenaga kerja, guna

meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penerapan ilmu K3 di

perusahaan.

3. Mahasiswa

a. Dapat menerapkan keilmuan K3 yang diperoleh dibangku kuliah

khususnya mengenai pelayanan kesehatan kerja pada kondisi kerja yang

sebenarnya.

b. Dapat membandingkan ilmu yang di dapatkan di bangku kuliah dengan

penerapannya di perusahaan khususnya tentang pelayanan kesehatan

kerja.

c. Sebagai sarana untuk memperdalam dan menambah pengetahuan dan

wawasan yang berhubungan dengan program pelayanan kesehatan kerja.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. KesehatanKerja

a. Pengertian

Suma’mur (2009) menyatakan bahwa kesehatan kerja adalah spesialisasi

dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan

agar tenaga kerja atau masyarakat tenaga kerja memperoleh derajat

kesehatan yang setinggi – tingginya, baik fisik atau mental maupun

sosial, dengan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh

pekerjaan dan atau lingkunagn kerja, serta terhadap penyakit pada

umumnya.

Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang

mempunyai ruang lingkup tenaga kerja, yang bertujuan untuk

mendapatkan derajat kesehatan bagi tenaga kerja seoptimal mungkin baik

fisik, mental, maupun sosial dan produktif (Depnakertrans, 2007)

Darmanto Djojodibroto (1999) menyatakan bahwa kesehatan kerja

adalah suatu usaha untuk menilai, mempertahankan, dan meningkatkan

derajat kesehatan tenaga kerja dengan menempatkan prinsip preventif

medic, emergency medical care, rehabilitasi dan kesehatan lingkungan

(environmental medic) meningkatkan produktivitas dengan cara

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menerapkan prinsip-prinsip human behavior atau memberikan perhatian

kepada kebutuhan sosial, ekonomi, administrasi, baik individual tenega

kerja maupun kelompok mesyarakat tenaga kerja dan melakukan

tindakan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dokter, industrial

hygienis, perawat, safety personal, dan lain-lain.

Kesehatan kerja meliputi segala upaya untuk mencegah penyakit

akibat kerja dan penyakit lainnya pada tenaga kerja. Tujuannya adalah

agar tenaga kerja di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan fisik dan mentalnya sehingga setiap tenaga kerja berada

dalam keadaan sehat dan sejahtera pada saat ia mulai bekerja sampai

selesai masabaktinya. Kesehatan kerja dilaksanakan pada komunitas

tenaga kerja melalui upayakesehatan kerja yang meliputi upaya

pengobatan, upaya pencegahan penyakit umum maupun penyakit akibat

kerja, pengobatan kepada tenaga kerja yang sakitserta rehabilitasi tenaga

kerja yang cacat akibat kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi karena adanya sumber-

sumber bahaya di lingkungan kerja. Sumber bahaya menurut Syukri

Sahab (1997)berasal dari :

1) Bangunan, peralatan dan instalasi.

2) Bahan.

3) Proses.

4) Cara kerja.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

5) Lingkungan kerja yang terdiri atas faktor lingkungan fisik, kimia,

biologi, faal kerja/ergonomi dan psikologi.

(Syukri Sahab, 1997).

b. Tujuan

Tujuan utama kesehatan kerja adalah pencegahan dan

pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja,

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja,

perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga

manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan menambah semangat serta

kenikmatan kerja, perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu

perusahaan agar terhindari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan

dari perusahaan yang bersangkutan dan perlindungan masyarakat luas

dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk

industri (Suma’mur,2009).

Melalui upaya kesehatan kerja akan terwujud tenaga kerja yang sehat

dan produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya dan

keluarganya serta masyarakat luas. Tenaga kerja tidak saja diharapkan

sehat dan produktif selamamasa kerjanya tapi juga sesudah masa kerja

berakhir, sehingga ia dapat menjalanimasapensiun dan hari tuanya

tanpa diganggu oleh berbagai penyakit dan gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh tenaga kerjaan maupun lingkungan kerja pada waktu

masih aktif bekerja (Syukri Shahab, 1997).

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Kesehatan kerja yang merupakan bagian yang spesifik dari segi

kesehatan umumnya lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada

peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya

kesehatan. Tujuan kesehatan kerja menurut Suma’mur (2009), adalah :

1) Agar masyarakat bekerja (tenaga kerja perusahaan, pegawai negeri,

petani, pelayan, tenaga kerja bebas dan sebagainya) dapat mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun

sosial.

2) Agar efisiensi kerja dan produktivitas tenaga kerja meningkat

sehingga akan meningkatkan pula produktivitas perusahaan.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi kegiatan bersifat komprehensif

berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

1) Promotif

Meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dan

efektifitas kerja.

2) Preventif

Mencegah tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan atau

penyakit. Sebagai perlindungan tenaga kerja sebelum adanya proses

gangguan kerja.

3) Kuratif

Menekan seminimal mungkin angka absen karena sakit, serta

memperpendek lamanya sakit, dengan memperhatikan gangguan

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kesehatan atau gejala dini, mengobati penyakit dan mencegah

penularan terhadap keluarga atau teman sekerja.

4) Rehabilitatif

Pengamanan bahaya oleh karena proses produksi yang mungkin

berakibat pada tenaga kerja maupun masyarakat luas.

5) Penanganan bahaya oleh karena proses produksi yang mungkin

berakibat bagi tenaga kerja ataupun masyarakat sekitar.

6) Penyesuaian antara tenaga kerja dengan pekerjaannya dan efisiensi

kerja

(Depnakertrans, 2007)

Ruang lingkup kesehatan kerja menurut (Suma’mur, 2009) yaitu :

1) Mempelajari berbagai masalah kesehatan yang timbul karena

pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja.

2) Mempelajari kemungkinan buruk akibat hubungan interaktif 3

komponen (beban kerja, kapasitas kerja dan lingkungan kerja) yang

dipengaruhi kesehatan dan kinerja.

Adapun bentuk nyata kesehatan kerja adalah :

1) Identifikasi dan monitoring faktor bahaya di lingkungan kerja.

2) Pemeriksaan Kesehatan Awal, Berkala dan Khusus dan Biological

Monitoring.

3) Pelayanan Kesehatan kerja.

4) Penanganan, pencegahan dan penanggulangan gawat darurat dalam

industri.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

5) Pengendalian lingkungan.

6) Konsultasi dan komunikasi.

7) Pelatihan-pelatihan.

2. Tempat Kerja

Dalam Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap

ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana

tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu

usaha dan dimana terdapat sumber – sumber bahaya. Yang termasuk tempat

kerja ialah ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan

bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut

(Depnakertrans, 2007)

Tempat kerja adalah tempat dilakukannya pekerjaan bagi sesuatu usaha

dimana terdapat tenaga kerja yang bekerja dengan kemungkinan adanya

bahaya kerja di tempat tersebut. Tempat kerja mencakup semua kegiatan

usaha baik yang bersifat ekonomis maupun sosial, seperti :

a. Bengkel tempat kerja pelajaran praktek

b. Tempat rekreasi

c. Rumah sakit

d. Tempat ibadah

e. Tempat berbelanja

f. Pusat hiburan

(Bannet Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995)

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja

sangat mengganggu operasi perusahaan apabila tidak mengambil langkah

pengendalianyang memadai. Bagi tenaga kerja, kecelakaan dan sakit akibat

kerja sangat merugikandan dapat menimbulkan penderitaan, tidak hanya

bagi tenaga kerja itu sendiri tapi jugabagi keluarganya terutama jika

kecelakaan atau penyakit akibat kerja tersebut sampai mengakibatkan cacat

tetap atau kematian (Syukri Sahab, 1997).

Untuk mengendalikan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, perlu

diidentifikasi sumber bahaya yang ada di tempat kerja dan dievaluasi tingkat

risikonya serta dilakukan pengendalian yang memadai. Bahaya dari

lingkungan kerja dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat

mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja

(Syukri Sahab, 1997).

Bahaya-bahaya tersebut berasal dari:

a. Pekerjaan di lingkungan bising.

b. Pekerjaan dengan atau lingkungan kerja mengandung radiasi.

c. Pekerjaan dengan atau lingkungan kerja mengandung gelombang

elektromagnetik.

d. Pekerjaan di lingkungan suhu tinggi.

e. Pekerjaan di lingkungan suhu rendah.

f. Pekerjaan di lingkungan dengan tekanan tinggi atau pekerjaan di bawah

air.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

g. Pekerjaan dengan ketinggian.

h. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan dengan penerangan tinggi.

i. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan dengan getaran tinggi.

j. Pekerjaan menggunakan atau di lingkungan debu.

k. Pekerjaan menggunakan bahan baku antara lain logam berat (Pb, Hg,

Mn, Cd, Ni, Cn, Zn,Al).

l. Pekerjaan menggunakan gas atau lingkungan yang mengandung gas,

fume.

m. Pekerjaan di lingkungan kadar oksigen rendah.

n. Pekerjaan menggunakan solvent (pelarut organik).

o. Pekerjaan menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3).

3. GangguanKesehatan

Suma’mur (2009) menyatakan bahwa agar seorang tenaga kerja ada

dalam keserasian sebaik – baiknya yang berarti dapat terjamin keadaan

kesehatan dan produktivitas kerja setinggi – tingginya maka perlu ada

keseimbangan yang menguntungkan dari faktor – faktor, yaitu:

a. Beban kerja

Suma’mur (2009) menyatakan bahwa tenaga kerja memiliki kesamaan

yang berlaku umum yaitu mereka memiliki keterbatasan hanya mampu

untuk memikul beban sampai suatu tingkat tertentu. Prinsip ini yang

mendasari maksud penempatan seorang tenaga kerja yang tepat pada

pekerjaan yang tepat pula. Atau dengan lebih tegas pemilihan tenaga

kerja tersehat untuk pekerjaan yang tersehat pula. Derajat tepat suatu

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

penempatan meliputi kecocokan pengalaman, pengetahuan, keahlian,

keterampilan, motivasi, sikap kerja dan lain-lain sebagainya.

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban kerja bisa

berupa beban fisik, mental, atau sosial baik ringan, sedang atau berat

tergantung jenis pekerjaan. Menurut Syukri Sahab (1997), beban kerja

dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan yang terjadi bisa kelelahan

fisik maupun kelelahan mental yang berlebihan, maka beban kerja pada

seorang tenaga kerja disesuaikan dengan kemampuannya.

b. Beban Tambahan Akibat Lingkungan Kerja

Suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi

yang menyebabkan beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga

kerja. Beban ini akan menambah beban kerja yang dapat langsung dari

pekerjaan yang sebenarnya. Faktor – faktor penyebab beban tambahan

ada lima menurut Suma’mur (2009) yaitu:

1) Faktor fisik, yaitu penerangan, suhu udara, kelembaban, getaran,

radiasi, tekanan udara.

2) Faktor kimia, yaitu gas, uap, debu kabut, fume, asap, awan, cairan dan

benda padat.

3) Faktor fisiologis, yaitu konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.

4) Faktor biologi, yaitu virus, bakteri, jamur.

5) Faktor mental psikologis, yaitu suasana kerja, hubungan antar tenaga

kerja, hubungan antara tenaga kerja dengan atasan.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Kapasitas kerja

Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja dalam

melakukanpekerjaannya. Kemampuan kerja sangat tergantung pada

ketrampilan, keserasian, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran-

ukuran tubuh (Suma’mur, 2009).

4. PenyakitAkibatKerja (PAK)

Dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan, seseorang atau sekelompok

tenaga kerja berisiko mendapat kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang timbul akibat hubungan

kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Darmanto

Djojodibroto, 1999).

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER

02/MEN/1981 (Pungky W, 2002), yang dimaksud dengan penyakit akibat

kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan olehpekerjaan atau lingkungan

kerja. sedangkan dalam Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993 tentang

Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja pada pasal 1 dan 2

disebutkan bahwa penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak

mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masalah dalam hubungan

kerja ataupun setelah hubungan kerja berakhir.

Dalam Perturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER

01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja bahwa

penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja (occupational disease)

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ditetapkan berdasarkan karakteristik penyebab dan proses terjadinya lambat

(kronis). Bila proses terjadinya cepat atau mendadak (akut) disebut

kecelakaan (Tarwaka, 2008)

Bennett dan Rumondang Silalahi (1995) menyatakan bahwa faktor – faktor

penyebab beberapa penyakit akibat kerja adalah :

a. Golongan fisik : bunyi dan getaran, suhu ruang kerja, radiasi sinar

radioaktif, tekanan udara, penerangan, dll.

b. Golongan kimia : debu, uap, gas, dan cairan beracun.

c. Golongan Biologis : tumbuhan dan hewan.

d. Golongan Fisiologis : konstruksi mesin atau peralatan, sikap kerja, dan

cara kerja.

e. Golongan Psikologis : proses kerja, hubungan kerja dan sarana kerja

yang kurang memadai.

Suma’mur (2009) juga menyatakan bahwa dalam ruang atau di tempat kerja

biasanya terdapat faktor-faktor yang menjadi sebab penyakit akibat kerja

sebagai berikut :

a. Faktor Fisik

1) Suara, yang bisa menyebabkan pekak atau tuli.

2) Radiasi sinar – sinarrontgen atau sinar-sinar radioaktif, yang

menyebabkan antara lain penyakit susunan darah dan kelainan –

kelainan kulit. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkan katarak

kepada lensa mata sedangkan sinar ultraviolet menjadi sebab

conjunctivitisphotoelectrica.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heatstroke, heatcramps atau

hyperpyrexia sedangkan suhu-suhu yang rendah antara lain

menimbulkan frostbite.

4) Tekanan yang tinggi menyebabkan caissondisease.

5) Penerangan lampu yang kurang baik misalnya menyebabkan kelainan

kepada indera penglihatan atau kesilauan yang memudahkan

terjadinya kecelakaan.

b. Faktor Kimiawi

1) Debu yang menyebabkan pneumoconiosis, diantaranya : silicosis,

asbestosis dan lain-lain.

2) Uap yang diantaranya menyebabkan metal fume fever, dermatitis dan

keracunan.

3) Gas, misalnya keracunan oleh CO, H2S dan lain-lain.

4) Larutan, yang misalnya menyebabkan dermatitis.

5) Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticida), racun jamur

dan lain-lain yang menimbulkan keracunan.

c. Faktor biologis, misalnya oleh bibit penyakit anthraxatau brucellapada

tenaga kerja-tenaga kerja penyamak kulit.

d. Golongan fisiologis / ergonomis yang disebabkan oleh kesalahan-

kesalahan konstruksi mesin, sikap badan tidak benar melakukan

pekerjaan dan lain-lain yang kesemuanya menyebabkan kelelahan fisik

dan gangguan kesehatan.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

e. Golongan mental psikologis, hal ini terlihat misalnya pada hubungan

kerja atau industrial yang tidak baik, dengan akibat timbulnya misalnya

depresi atau penyakit psikosomatis.

Diagnosis PAK adalah landasan terpenting bagi manajemen penyakit

tersebut, yaitu meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Diagnosis PAK juga merupakan penentu bagi dimiliki atau

tidak dimilikinya hak atas manfaat jaminan penyakit akibat kerja yang

tercakup dalam program jaminan kecelakaan kerja. Sebagaimana berlaku

bagi semua penyakit pada umumnya, hanya dokter yang berkompeten

membuat diagnosa penyakit akibat kerja (Suma’mur, 2009).

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP 333/MEN/1989 tentang

Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja, bahwa diagnosis penyakit

akibat kerja ditegakkan melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan

pemeriksaan kondisi pekerjaan serta lingkungannya untuk membuktikan

adanya hubungan sebab akibat antara penyakit dan pekerjaannya.

Syukri Sahab (1997) menyatakan bahwa kecelakaan dan penyakit akibat

kerja terjadi karena adanya sumber-sumber bahaya di lingkungan kerja.

Sumber-sumber bahaya ini biasanya berasal dari :

a. Bangunan, peralatan dan instalasi

Konstruksi bangunan harus kokoh dan memenuhi syarat. Desain ruangan

dan tempat kerja harus menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga

kerja.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Bahan

Bahaya dari bahan meliputi berbagai risiko sesuai dengan sifat bahan,

antara lain:

1) Mudah terbakar,

2) Mudah meledak,

3) Menimbulkan alergi,

4) Menimbulkan kerusakan pada kulit dan jaringan tubuh,

5) Menyebabkan kanker,

6) Mengakibatkan kelainan pada janin,

7) Bersifat racun,

8) Radioaktif.

c. Proses

Bahaya dari proses sangat bervariasi tergantung teknologi yang

digunakan. Proses yang digunakan di industri ada yang sederhana tetapi

ada proses yang rumit. Hal ini dapat mengakibat kecelakaan dan penyakit

akibat kerja.

d. Cara kerja

Bahaya dari cara kerja dapat membahayakan tenaga kerja itu sendiri dan

orang lain di sekitarnya. Cara yang demikian antara lain :

1) Cara kerja mengangkat dan mengangkut, apabila dilakukan dengan

cara yang salah dapat mengakibatkan cidera dan yang paling sering

adalah cidera pada tulang punggung.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam,

percikan api serta tumpahan bahan berbahaya.

3) Memakai alat pelindung diri yang tidak semestinya dan cara yang

salah.

e. Lingkungan kerja

Bahaya dari lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan berbagai

gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja serta penurunan

produktivitas dan efisiensi kerja adalah bahaya yang bersifat fisik, kimia,

biologis, gangguan jiwa dan gangguan yang bersifat faal.

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 tahun

1981 (Pungky W, 2002), kewajiban pengusaha dalam menghadapi

penyakit akibat kerja adalah:

1) Pengurus wajib dengan segera melakukan tindakan-tindakan preventif

agar penyakit akibat kerja yang sama tidak terulang kembali diderita

oleh tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya.

2) Apabila terdapat keraguan terhadap hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh dokter perusahaan, pengurus dapat meminta bantuan

Depnakertrans untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja.

3) Pengurus wajib menyediakan secara cuma – cuma semua alat

perlindungan diri yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja.

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 tahun

1981 (Pungky W, 2002), kewajiban dan hak tenaga kerja dalam

menghadapi penyakitakibat kerja antara lain:

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. Tenaga kerja harus memberikan keterangan-keterangan yang

diperlukan bila diperiksa oleh dokter atau pengawas keselamatan dan

kesehatan kerja.

b. Tenaga kerja harus memakai alat-alat perlindungan diri yang

diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja.

c. Tenaga kerja harus memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat untuk

pencegahan penyakit akibat kerja.

d. Tenaga kerja berhak meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua

syarat – syarat pencegahan penyakit akibat kerja.

e. Tenaga kerja berhak menyatakan keberatan untuk melakukan

pekerjaan pada pekerjaan yang diragukan keadaan pencegahannya

terhadap penyakit akibat kerja.

5. Kecelakan Kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diinginkan, datangnya

dengan tiba – tiba dan sudah terduga yang bisa menyebabkan kerugian pada

manusia, perusahaan, masyarakat, maupun lingkungan. Kecelakaan

diakibatkan antara kontak dengan sumber energi (kimia, mekanik,

elektrikal, dan lain – lain) yang melebihi ambang batas tubuh (Suma’mur,

2009)

Kecelakaan kerja selain menimbulkan kerugian secara ekonomi juga

menimbulkan kerugian non ekonomi yang sulit dinilai. Kerugian ekonomi

antara lain kerusakan mesin dan bahan, hari kerja yang hilang, produksi

yang hilang, dan biaya kecelakaan. Kerugian non ekonomis sulit dinilai,

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

seperti halnya penderita korban kecelakaan yang anggota tubuhnya hilang

atau anggota keluarganya yang meninggal akibat kecelakaan. Oleh karena

itu manajemen berkewajiban agar selalu meningkatkan pelaksanaan

keselamatan dan kesehatan kerja yang dipimpinnya(Syukri Sahab, 1997).

Pada dasarnya kecelakaan disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan

manusia yang tidak aman (unsafe act) dan keadaan lingkungan yang tidak

aman (unsafe condition). Karena penyebab utama kecelakaan adalah dari

faktor manusia misalnya konsentrasi berkurang, kurang disiplin, kerja

sambil bergurau dan coba – coba ambil cara pendek atau mudahnya, serta

sifat tergesa – gesa, oleh karena itu sumber daya manusia dalam hal ini

memegang peranan penting dalam penciptaan keselamatan dan kesehatan

kerja. Tenaga kerja yang mau membiasakan dirinya dalam keadaan yang

aman akan sangat membantu dalam memperkecil angka kecelakaan kerja

(Suma’mur, 2009)

Suma’mur (1996) menyatakan bahwa setiap kecelakaan atau penyakit

akibat kerja yang terjadi merupakan serangkaian proses sebab akibat.

Dengan cara memutuskan mata rantai tersebut, peristiwa kecelakaan dan

penyakit akibat kerja dapat dicegah. Biaya yang dikeluarkan untuk usaha

pencegahan jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya – biaya kecelakaan

atau penyakit akibat kerja.

Penyebab dasar kecelakaan adalah :

a. Faktor pekerjaan

1) Supervise(pengawasan) yang kurang memadai

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Rekayasa yang kurang memadai

3) Pengadaan kurang memadai

4) Peralatan dan perkakas kurang memadai

5) Standar kerja kurang memadai

6) Keausan dan salah pakai serta perlakuan yang keliru

b. Faktor individu

1) Pengetahuan kurang

2) Keterampilan kurang

3) Stres dan tegang

4) Motivasi kurang

Kerugian – kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan akibat kerja, adalah :

a. Kerusakan

b. Kekacauan organisasi

c. Keluhan dan kesedihan

d. Kelainan dan cacat

e. Kematian

(Suma’mur, 1993)

Tenaga kerja yang mengalami risiko ini berhak mendapat jaminan dari

perusahaan. Kecelakaan kerja berakibat cidera dan kehilangan hari kerja

dilaporkan ke Depnaker dan Jamsostek. Lapor ke Jamsostek guna

membayar santunan yang menjadi hak tenaga kerja sebagai akibat

kecelakaan, misal diantaranya yaitu biaya perawatan, santunan cacat,

kematian dan sebagainya. Sedangkan laporan ke Depnaker ada 2

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

manfaatnya ialah untuk mengawasi dan memastikan bahwa tenaga kerja

yang telah memperoleh haknya dan mengumpulkan data untuk dianalisis

guna kebijakan untuk mencegah kecelakaan kerja (Syukri Sahab, 1997).

6. Upaya Pencegahan

Gangguan-gangguan pada kesehatan dan daya kerja akibat berbagai faktor

dalam pekerjaan bisa dihindari, asal saja tenaga kerja dan pimpinan

perusahaan ada kemauan baik untuk mencegahnya. Tentu perundang-

undangan tidak akan ada faedahnya, apabila pimpinan perusahaan tidak

melaksanakan ketetapan – ketetapan perundang – undangan itu, juga apabila

para tenaga kerja tidak mengambil peranan penting dalam menghindarkan

gangguan-gangguan kesehatan tersebut (Suma’mur, 2009).

Pengurus perusahaan harus selalu mewaspadai adanya ancaman penyakit

akibat kerja terhadap pekerjaannya (Darmanto Djojodibroto, 1999). Adapun

kewaspadaan tersebut berupa :

a. Melaksanakan pencegahan timbulnya penyakit.

b. Melaksanakan deteksi dini gangguan, yaitu deteksi gangguan mekanisme

homeostatik dan kompensasi pada saat dimana perubahan-perubahan

biokimia, morfologis, dan fungsional masih dapat pulih.

c. Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program Jamsostek.

Cara pencegahan PAK agak berlainan dari pada diagnosa penyakit

umum. Adapun langkah yang perlu diambil untuk menegakkan suatu

diagnosa PAK, antara lain :

a. Riwayat penyakit da riwayat pekerjaan

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Pemeriksaan klinis

c. Pemeriksaan laboratorium

d. Pemeriksaan rontgen

e. Pemeriksaan tempat kerja dan ruangan

f. Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit.

Bennet dan Rumondang Silalahi (1995) menyatakan bahwa langkah-

langkah kearah pencegahan penyakit akibat kerja terdiri dari kesadaran

manajemen untuk mencegah penyakit akibat kerja dan mengatur tata cara

pencegahan. Manajemen harus sadar bahwa peningkatan produktivitas kerja

sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan prestasi kerja. Kedua hal tersebut

tidak terlepas dari tenaga kerja yang sehat, selamat dan sejahtera. Jadi

peningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja harus didukung oleh

lingkungan yang sehat. Sedangkan tata cara pencegahan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Substitusi

Bahan – bahan berbahaya atau terbukti dapat menyebabkan penyakit

secara cepat atau lambat harus ditukar dengan yang lebih aman

b. Isolasi

Mengisolasi proses yang bising atau pencampuran bahan atau larutan

yang menimbulkan gas berbahaya.

c. Ventilasi penyedotan

Kipas penghisap atau exhaust fan pada tempat – tempat tertentu dipasang

agar gas yang berbahaya terhisap keluar dan ditukar denga udara bersih.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d. Ventilasi umum

Tempat – tempat bekerja bagi tenaga kerja seperti tempat pengemasan

atau dapur produksi harus dilengkapi dengan ventilasi umum untuk

memudahkan peredaran udara.

e. Alat pelindung

Alat – alat yang melindungi tubuh atau sebagian dari tubuh wajib dipakai

oleh tenaga kerja, misalnua topi pengaman, masker, respirator (alat

bantu pernafasan), kacamata, sarung tangan, pakaian kerja, sepatu dan

sebagainya

f. Pemeriksaan kesehatan pra karya

Setiap tenaga kerja harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan kesehatan

umum dan khusus untuk menginderakan kelemahan masing – masing.

g. Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan ini perlu pengindera sedini mungkin apakah faktor – faktor

penyebab penyakit sudah menimbulkan gangguan dan kelainan.

h. Pemeriksaan kesehatan khusus

Tenaga kerja yang menunjukkan gejala yang dicurigai ada kaitannya

dengan lingkungan kerjanya harus dikirim ke poliklinik spesialis untuk

menjalani pemeriksaan khusus. Langkah seperti ini sangat membantu

tenaga kerja itu sendiri ataupun manajemen.

i. Penerangan prakarya.

Sebelum tenaga kerja bekerja, terlebih dahulu harus menjalani induksi

atau perkenalan pada lingkungan pekerjaan dan semua peraturan tentang

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

keselamatan dan kesehatan kerja. langkah seperti ini biasanya

menimbulkan rasa berhati –hati dan meningkatkan kewaspadaan.

j. Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja

Pendidikan ini dijalankan oleh setiap mandor (foreman), penyedia

anggota Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ahlinya.

Kemudian mereka mendidik tenaga kerja dalam praktek manufaktur yang

baik dan kesehatan kerja.

Pemeriksaan kesehatan kerja ditetapkan dalam Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No. Per 02/MEN/1980 (Depnakertrans, 2007)

tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan

keselamatan kerja yang meliputi :

1) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja ditujukan agar tenaga kerja yang

diterima untuk melakukan pekerjaan, antara lain:

a) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja ditujukan agar tenaga kerja

yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-

tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai

tenaga kerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan

sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan

dan tenaga kerja lainnya dapat terjamin.

b) Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam Undang-undang No. 1

tahun 1970, harus mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelun kerja.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja meliputi pemeriksaan kesehatan

fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bila mungkin)

dan laboratorium rutin serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.

d) Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu perlu dilakukan pemeriksaan yang

sesuai dengan kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan

timbul.

e) Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib menyusun pedoman

pemeriksaan kesehatan sebelum kerja yang menjamin penempatan

tenaga kerja sesuai dengan kesehatan dan pekerjaan yang akan

dilakukannya dan pedoman tersebut mendapatkan persetujuan terlebih

dahulu oleh direktur.

f) Pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dibina dan

dikembangkan mengikuti kemampuan perusahaan dan kemajuan

kedokteran dalam keselamatan kerja.

g) Jika 3 (tiga) bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan

oleh dokter, tidak ada keraguan-raguan maka perlu dilakukan

pemeriksaan kesehatan sebelum kerja.

2) Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada

waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.

a) Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan

derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya

serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sedini mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha

pencegahan.

b) Semua perusahaan harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala

bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali, kecuali

ditentukan lain oleh Direktur Jenderal Pembinaan dan Perlindungan

Tenaga Kerja.

c) Pemeriksaan Kesehatan Berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap,

kesegaranjasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan

laboratorium rutin serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.

d) Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib menyusun pedoman

pemeriksaan kesehatan berkala sesuai dengan kebutuhan menurut

jenis-jenis tenaga kerjaan yang ada.

e) Pedoman pemeriksaan kesehatan dikembangkan mengikuti

kemampuan perusahaan dan kemajuan kedokteran dan keselamatan

kerja.

f) Dalam hal ditemukan kelainan atau gangguan kesehatan pada tenaga

kerja pada pemeriksaan berkala, pengurus wajib mengadakan tindak

lanjut untuk memperbaiki kelainan-kelainan tersebut dan sebab-

sebabnya untuk menjamin terselenggaranya keselamatan dan

kesehatan kerja.

g) Agar pemeriksaan kesehatan berkala mencapai sasaran yang luas,

maka pelayanan kesehatan di luar perusahaan dapat dimanfaatkan oleh

pengurus menurut keperluan.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

h) Dalam melaksanakan kewajiban pemeriksaan kesehatan berkala,

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan

Tenaga Kerja dapat menunjuk satu atau beberapa Badan sebagai

penyelenggara yang akan membantu perusahaan yang tidak mampu

melakukan sendiri pemeriksaan kesehatan berkala.

3) Pemeriksaan kesehatan khusus

Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu,

meliputi:

a) Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya

pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau

golongan – golongan tenaga kerja tertentu.

b) Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap:

(1) Tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang

memerlukan perawatan lebih dari 2 (dua) minggu.

(2) Tenaga kerja yang berusia di atas 40 tahun atau tenaga kerja wanita

dan tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan

pekerjaan tertentu.

(3) Tenaga kerja yang terdapat dugaan – dugaan tertentu mengenai

gangguan-gangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan

khusus sesuai dengan kebutuhan.

c) Pemeriksan kesehatan khusus diadakan pula apabila terdapat keluhan

– keluhan diantara tenaga kerja, atau atas pengamatan Pegawai

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau atas penilaian Pusat

Bina Hiperkes dan Balai – balainya atau atas pendapat umum

masyarakat.

d) Pemeriksaan kesehatan terhadap kelalaian/gangguan yang disebabkan

akibat pekerjaan dan ditemukan pada pemeriksaan khusus ini berlaku

ketentuan asuransi sosial tenaga kerja sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pengendalian penyakit akibat

kerja menurut (Depnakertrans RI, 2007) adalah :

a. Memberikan penerangan, bimbingan dan penyuluhan kepada tenaga

kerja pada waktu mulai masuk bekerja maupun secara periodik

mengenai:

1) Cara-cara bekerja yang benar dalam mengutamakan kesehatan dan

keselamatan kerja.

2) Selalu menjaga kebersihan diri sendiri dengan cara memakai

pakaian kerja yang bersih pada waktu bekerja, mencuci tangan,

muka maupun mulut sebelum makan, minum ataupun merokok.

Sehabis bekerja harus mandi memakai sabun khusus pelarut logam

dan menggunakan pakaian kerja dengan pakaiannya sendiri yang

bersih.

3) Menyediakan sarana-sarana dan peralatan yang berkaitan dengan

pengendalian penyakit akibat kerja (PAK) seperti:

a) Pakaian kerja,

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Tempat mandi,

c) Tempat mencuci tangan, muka, mulut, yang dekat ruang kerja.

d) Tempat mencuci pakaian kerja,

e) Alat pelindung diri (APD),

f) Memasang papan-papan peringatan,

g) Jika perlu, memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan.

h) Menyediakan makan siang yang cukup nilai gizinya.

7. Pelayanan Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan kerjameupakan upaya yang diselenggarakan oleh

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, dan mencegah

dan menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan tenaga kerja.

Pengurus perusahaan harus selalu mewaspadai adanya ancaman penyakit

akibat kerja terhadap tenaga kerjaannya (Darmanto Djojodibroto, 1999).

Adapun kewaspadaan tersebut berupa :

a. Melaksanakan pencegahan timbulnya penyakit.

b. Melaksanakan deteksi dini gangguan, yaitu deteksi gangguan mekanisme

homeostatic dan kompensasi pada saat dimana perubahan – perubahan

biokimia, morfologis, dan fungsional masih dapat pulih.

c. Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program Jamsostek.

Pemeriksaan kesehatan para tenaga kerja sering mengungkapkan adanya

bahaya kesehatan di tempat kerja, sehingga memerlukan evakuasi dan

perawatan lingkungan lebih lanjut. Pemeriksaan seperti itu mempunyai arti

epidemiologis yang penting dalam evakuasi tersebut (Joko Suyono, 1993).

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/MEN/1982

(Depnakertrans RI, 2007) tentang pelayanan kesehatan kerja. Pelayanan

kesehatan kerja adalah suatu usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan

tujuan:

a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik

fisik maupun mental, terutama pekerjaan dengan tenaga kerja.

b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul

dari pekerjaan atau lingkungan kerja.

c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan

fisik tenaga kerja.

d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga

kerja yang menderita sakit.

Sedangkan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja menurut Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/MEN/1982, meliputi:

1) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan

pemeriksaan khusus.

2) Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga

kerja.

3) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.

4) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi air.

5) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.

6) Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit

akibat kerja.

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

7) Pertolongan pertama pada kecelakaan.

8) Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas

pertolongan pertama pada kecelakaan.

9) Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat

kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta

penyelenggaraan makanan di tempat kerja.

10) Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat

kerja.

11) Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai

kelainan tertentu dalam kesehatannya.

12) Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada

pengurus.

Suma’mur (2009) menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan

kerjatergantung pada jumlah tenaga kerja.

Hubungan antara pekerjaan dan kemungkinan terjadinya gangguan

kesehatan ataupenyakit pada pekerjaan telah lama diketahui. Penyakit akibat

kerja sering dianggap sebagai “the silent killer” , tidak saja merugikan tenaga

kerja yang tanpa sadar telah mengidap penyakit akibat kerja atau lingkungan

kerja, melainkan juga mengakibatkan kerugian sosial dan ekonomi serta

menurunkan produktivitas kerja (Syukri Sahab, 1997).

Pelayanan kesehatan kerja diperusahaan dikenal juga sebagai pelayanan

kesehatan kerja, diselenggarakan untuk melindungi tenaga kerja dari

kemungkinan mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pekerjaan dan lingkungan kerja serta sekaligus mengupayakan peningkatan

kemampuan fisik tenaga kerja, meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan perorangan dan keluarga.

Program pelayanan kesehatan kerja yang dianjurkan adalah program

pelayanan kesehatan yang terdiri dari pelayanan promotif, pelayanan

preventif, pelayanan kuratif dan pelayanan rehabilitatif (Depkes, 2003)

a. PelayananPromotif

Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang sehat dengan tujuan

meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dan efektifitas

kerja, kegiatannya meliputi :

1) Penyuluhan

2) Pelatihan / training

3) Pendidikan / pembinaan kesehatan

b. PelayananPreventif

Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja sebagai perlindungan

tenaga kerja sebelum adanya proses gangguan kerja, kegiatannya meliputi:

1) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sebelum kerja, berkala, dan

khusus

2) Kesehatan lingkungan kerja

3) Perlindungan dari bahaya kebakaran

4) Penyerasian tenaga kerja, mesin, dan alat-alat kerja

5) Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar berada dalam keadaan

aman

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. PeayananKuratif

Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang sudah

memperhatikan gangguan kesehatan atau gejala dini, mengobati penyakit

dan mencegah penularan terhadap keluarga atau teman sekerja,

kegiatannya meliputi :

1) Pengobatan terhadap penyakit umum

2) Pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan akibat

kerja.

d. PelayananRehabilitatif

Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang terkena penyakit

atau atau kecelakaan yang telah menimbulakan cacat sehingga

menyebabkan ketidakmampuan bekerja secara permanen, kegiatannya

meliputi :

1) Pemulihan kesehatan dengan terapi / rehabilitasi medik

2) Latihan, penyuluhan, dan pendidikan tenaga kerja untuk dapat

menggunakan kembali kemampuannya yang masih ada secara

maksimal.

3) Penempatan kembali tenaga kerja cacat secara selektif sesuai dengan

kemampuannya.

Adanya dokter perusahaan sangat bermanfaat untuk kesehatan tenaga kerja

perusahaan. Dokter dalam perusahaan membantu pengusaha dalam seleksi

tenaga kerja untuk tenaga kerjaan tertentu, meninggikan keadaan kesehatan

tenaga kerja, penempatan yang tepat dari seorang tenaga kerja sesuai dengan

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kesehatan jasmani dan rohaninya, P3K, pengobatan dan perawatan terhadap

penyakit-penyakit mendadak, meninggikan kesehatan lingkungan di tempat

kerja dan masyarakat pada umumnya (Suma’mur, 2009).

Dokter perusahaan berbeda dengan dokter praktek umum yang hanya

memeriksa orang sakit dan mengobatinya. Selain itu dokter perusahaan

harus mengadakan pencegahan penyakit umum, penyakit – penyakit akibat

kerja dan kecelakaan, harus menjalankan kedokteran konstruktif, juga harus

menjalankan usaha-usaha preventif untuk masyarakat tertutup antara lain

dengan imunisasi. Untuk itu, dokter perusahaan harus mengetahui proses

produksi dan unit-unit operasinya dalam perusahaan, jenis pekerjaan dan

bahan-bahan yang digunakandalam perusahaan (Suma’mur, 2009).

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER

02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Tenaga kerja dalam Penyelenggraan

Keselamatan kerja disebutkan bahwa yang dimaksud dokter adalah dokter

yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No. PER

01/MEN/1976 dan syarat lain yang dibenarkan oleh Direktur Jendral

pembinaan hubungan perburuhan dan perlindungan tenaga kerja.

Fungsi seorang dokter perusahaan dalam rangka menuju sasaran yaitu

kesehatan dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya adalah sebagai

berikut :

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a. Melindungi para tenaga kerja terhadap suatu bahaya pada kesehatan dan

efek buruk pada efisiensi dan produktivitas kerja yang mungkin timbul

dari pekerjaan atau kondisi-kondisi tempat kerja di lingkungan kerja

b. Membantu kearah penyesuaian fisik dan mental para tenaga kerja,

khususnya penyesuaian pekerjaan kepada para tenaga kerja dan

penempatan mereka yang cocok pada pekerjaannya, sehingga para tenaga

kerja sehat dan produktif.

c. Membantu tercapainya dan terpeliharanya derajat kesehatan fisik dan

mental serta efisiensi dan produktivitas para tenaga kerja setinggi-

tingginya.

(Suma’mur, 2009).

Adapun ruang lingkup kegiatan seorang dokter perusahaan meliputi:

a. Penyelenggaraan usaha-usaha kuratif yang menjamin keadaan penyakit-

penyakit umum dalam tingkat serendah mungkin dan menjamin

persyaratan kesehatan dan efisiensi kerja yang maksimal.

b. Pencegahan yang ditujukan pada penyakit – penyakit umum melalui

berbagai usaha seperti imunisasi dan vaksinasi, pendidikan kesehatan dan

lain-lain.

c. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus dan bila perlu

pemeriksaan-pemeriksaan biologis dan radiologis.

d. Pemberian nasehat kepada pimpinan perusahaan dan tenaga kerja yang

menjamin efisiensi dan produktivitas setinggi-tingginya.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

e. Pengamatan penyesuaian para tenaga kerja, khususnya mereka yang

cacat sesuai dengan kemampuan fisik, ikut serta dalam rehabilitasi serta

memberikan nasehat-nasehat yang diperlukan agar tenaga kerja yang

cacat tetap sehat dan produktif secara maksimal.

f. Pemberian pandangan dan ikut serta dalam penyelenggaraan analisis

jabatan dengan tinjauan-tinjauan pada keadaan higiene, fisiologis dan

psikologis yang memungkinkan tenaga kerja sehat dan produktif dalam

pekerjaannya.

g. Pengenalan semua faktor dalam perusahaan yang mungkin

mempengaruhi kesehatan dan efisiensi kerja serta pemberian nasehat

tentang hal itu pada pimpinan perusahaan.

h. Ikut serta dengan bagian atau badan lain dalam perusahaan dalam

pencegahan kecelakaan, penyakit akibat kerja serta gangguan efisiensi

dan produktivitas kerja, serta pengawasan APD dan penggunaannya, dan

memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan dan tenaga kerja

tentang hal itu.

i. Pemberian nasehat kepada tenaga kerja secara perorangan atas

permintaan mereka mengenai suatu penyakit atau gangguan kesehatan

dan efisiensi kerja yang mungkin terjadi atau bertambah buruk dalam

mengerjakan pekerjaan.

j. Latihan P3K kepada para tenaga kerja, pengawasan dan pemeliharaan

alat – alat P3K dengan kerjasama dengan bagian lain di perusahaan.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

k. Pemberian nasehat tentang fasilitas-fasilitas yang dimaksudkan untuk

kesejahteraan tenaga kerja seperti dapur, kantin, rumah-rumah,

perusahaan dan bila perlu tentang pemberian makanan kepada para

tenaga kerja.

l. Penyelenggaraan perbaikan gizi para tenaga kerja melalui pendidikan

serta pembinaan nasehat tentang gizi kepada pimpinan perusahaan atau

tenaga kerja.

m. Ikut serta dan pemberian pandangan dalam kegiatan-kegiatan keluarga

berencana, rekreasi, higene mental dan lain-lain.

n. Pengumpulan dan penilaian secara periodik statistik-statistik tentang

kesehatan perusahaan.

o. Penelitian-penelitian dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja atau

bekerja sama dalam riset dengan badan-badan lain.

(Suma’mur, 2009),

Yang dimaksud tenaga paramedis dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi No. 01/MEN/1979 tentang kewajiban latihan hiperkes dan

keselamatan kerja bagi tenaga paramedis perusahaan adalah tenaga

paramedik yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan atau

membantu penyelenggaraan tugas-tugas higiene perusahaan, kesehatan dan

keselamtan kerja di perusahaan atas petunjuk dan bimbingan perusahaan

(Pungky. W, 2002).

Dalam penanganan kecelakaan, dokter perusahaan, tenaga paramedis,

dan safety seharusnya membicarakan dengan pimpinan untuk merencanakan

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

tentang penanganan keadaan darurat pada suatu kecelakaan kerja yang

serius yang dapat berupa kerusakan seperti peledakan, kebakaran, dan

kejadian lainnya. Adapun prosedur penanganan kecelakaan meliputi :

a. seleksi, pelatihan dan penempatan perawat untuk membantu pengawasan

dan pengadaan personil lainnya.

b. Pengangkutan korban

c. Pemindahan korban yang luka berat ke rumah sakit

d. Koordinasi kegiatan dengan departemen safety, penjaga, bagian

pemadam kebakaran dan kelompok atau tim lain yang bersangkutan.

e. Rumah sakit rujukan.

Bentuk pelayanan lain yang dapat menunjang seorang tenaga kerja untuk

memberikan pengobatan agar tetap dalam keadaan sehat yaitu dengan

adanya rumah sakit rujukan, karena tidak semua kecelakaan ataupun

sakit dapat ditangani dengan adanya P3K dan poliklinik.

Darmanto Djojodibroto (1999) menyatakan bahwa suatu pelayanan

kesehatan diperusahaan dapat dikatakan baik apabila memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. Tersedia (availabele)

Perusahaan harus menyediakan pelayanan kesehatan untuk

pegawainya dengan cara mempunyai poliklinik atau rumah sakit, bila

tidak menyerahkannya pada poihak ketiga.

b. Wajar (propriate)

Pelayan harus sesuai kebutuhan.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c. Berkesinambungan (continue)

Pelayanan kesehatan yang memerlukan kelanjutan harus diberikan

berkesinambungan. Pemeriksaan kesehatan berkala harus dilakukan

secara periodic sehingga keadaan kesehatan pegawai bisa dipantau

secara terus menerus.

d. Dapat diterima (acceptable)

Suatu perusahaan besar dengan laba besar tentu saja tidak layak bila

memberikan fasilitas kesehatan yang minimal.

e. Dapat dicapai (accessible)

Pelayanan kesehatan yang diupayakan harus mudah dicapai.

f. Terjangkau (affordable)

Perusahaan bisa memilih pelayanan kesehatan yang sesuai standar

dan harganya terjangkau oleh perusahaan.

Perusahaan melakukan upaya kesehatan kerja agar kesejahteraan

tenaga kerjanya terjamin. Kesejahteraan tenaga kerja yang baik akan

membuahkan tenaga kerja kerja yang produktif, dengan demikina

perusahaan akan bertambah maju.

8. Poliklinik

Poliklinik perusahaan dapat menjadi salah satu sub sistem dari

manajemen K3 di perusahaan sehingga dua aspek yaitu pelayanan kesehatan

tenaga kerja dan pengelolaan lingkungan kerja dapat dilakukan bersama.

Berbeda dengan sistem pelayanan kesehatan tenaga kerja khususnya segi

kuratifnya. Sesuai undang-undang yang berlaku Peraturan Menteri Tenaga

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kerja dan Transmigrasi No.03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan

kerja, poliklinik perusahaan sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan

kerja harus di bawah tanggung jawab seorang dokter yang telah memenuhi

persyaratan yang antara lain telah mengikuti pelatihan Hiperkes bagi dokter

perusahaan. Demikian juga paramedik di poliklinik perusahaan diwajibkan

mengikuti pelatihan Hiperkes bagi paramedik perusahaan. Hal ini

dimaksudkan agar poliklinik perusahaan dapat melakukan pencegahan dan

pengobatan penyakit umum dan penyakit akibat kerja (Depnakertrans RI,

2007).y

9. Laporan Medis

Dalam upaya pelayanan kesehatan kerja digarapkan dapat menjadikan

tenaga kerja yang sehat dan produktif dengan upaya – upaya secara

promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Upaya pelayanan

kesehatan akan tampak keberhasilannya bila dilihat dari laporan yang

dilakukan rutin setiap satu bulan sekali. Untuk itu dalam Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER 03/MEN/1982 tentang Pelayanan

Kesehatan pasal 2 poin 1 disebutkan bahwa tugas pokok pelayanan

kesehatan adalah memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan

kerja kepada pengurus.

Upaya pencegahan kecelakaan agar efektif, harus didasari pengetahuan

penyebabnya secara lengkap dan tepat. Pengumpulan dan pencatatan data

kecelakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lengkap guna

upaya pencegahan kecelakaan.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Pengumpulan dan pencatatan data kecelakaan kerja dimulai dari laporan

klinik atau pos Pertolongan Pada Kecelakaan (P3K). Perawat atau petugas

P3K selesai memberi pertolongan harus mengisi suatu daftar isian untuk

setiap kasus. Laporan ini dikirim ke bagian keselamatan dan kesehatan

kerja, P2K3, bagian personalia atau atasan tenaga kerja yang bersangkutan

(Syukri Sahab, 1997).

Apabila dalam pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-02/MEN/1980

ditemukan penyakit akibat kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus

atau badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor

Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Setempat (Pungky W, 2002).

Mengenai pelaporannya dilakukan paling lambat 2x24 jam setelah penyakit

tersebut dibuat diagnosanya sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per-01/MEN/1981 tentang

kewajiban melapor penyakit akibat kerja (Syukri Sahab, 1997).

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Kerangka Pemikiran

Tempat Kerja

Faktor dan Potensi Bahaya

Gangguan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelaporan

PAK, Penyakit Umum, PAHK,

KAK

Program Promotif dan Preventif

Program Kuratif dan Rehabilitatif

Tenaga Kerja Sehat dan Selamat

Tak Terkendali Terkendali

Upaya Pencegahan

Produktivitas Tinggi

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi

yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang hanya terbatas pada

pengumpulan, pengkajian dan analisis data dalam bentuk narasi. Tujuan

penelitian ini adalah untuk memberi gambaran secara jelas dan dapat

mengenai objek penulisan dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai

bahan penulisan laporan tugas akhir tentang gambaran pelayana kesehatan di

PT. Karyamitra Budisentosa.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah

Nama : PT. Karyamitra Budisentosa

Alamat : Jl. Gunung Gangsir No. 1A, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur

Bagian : Poliklinik PT. KMBS

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini adalah program pelayanan kesehatan kerja di PT.

Karyamitra Budisentoa, dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan tenaga

kerja dengan tenaga kerja di PT. Karyamitra Budisentosa.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

D. Sumber Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung yaitu dengan mengadakan

observasi langsung ke lapangan dan wawancara dengan pihak terkait yang

dirasa berkompeten.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dari dokumen

perusahaan mengenai pelayanan kesehatan di PT. Karyamitra Budisentosa

dalam peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja dan literatur-literatur dari

perpustakaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain

diperoleh dari :

1. Data Primer

a. Observasi

Penulis memperoleh data dari pengamatan terhadap aktivitas

pelayanan kesehatan dalam penanganan masalah kesehatan.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Wawancara

Penulis memperoleh data dengan melakukan interview /

wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah

pelayanan kesehatan.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumentasi perusahaan yang

berhubungan dengan masalah pelayanan kesehatan kerja.

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan magang yang

dilaksanakan di PT. Karyamitra Budisentosa dari tanggal 1 Februari 2012

sampai dengan 29 Februari 2012.

G. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dibahas dan dibandingkan dengan

peraturan yang berlaku khususnya yang terkait dengan pelayanan kesehatan

kerja.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

PT. Karyamitra Budisentosa merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang manufaktur khususnya yang bergerak dalam pembuatan

sepatu yang berorientasi ekspor. Dalam proses produksinya terjadi interaksi

antara tenaga kerja dengan peralatan kerja yang sangat berpotensi

menimbulkan PAK (Penyakit Akibat Kerja), penyakit umum, maupun KAK

(Kecelakaan Akibat Kerja).

Gangguan kesehatan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Gangguan

kesehatan ini dapat disebabkan kerena penyakit umum maupun penyakit akibat

kerja. Gangguan kesehatan mempunyai pengaruh terhadap kegiatan proses

produksi dalam suatu perusahaan.

Kesehatan tenaga kerja merupakan faktor penting untuk mencapai hasil

kerja yang optimal. Karena mengingat bahwa tenaga kerja merupakan aset

penting perusahaan diharuskan bagi perusahaan disamping mencari

keuntungan yang besar juga wajib untuk memberikan perlindungan bagi tenaga

kerjanya khususnya dalam hal kesehatan kerja. Hal itulah yang mendorong PT.

Karyamitra Budisentosa untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja,

agar derajat kesehatan tenaga kerja menjadi setinggi – tingginya sehingga

efisiensi dan produktivitasnya optimal, yaitu dengan menyediakan Balai

Pengobatan di lingkungan perusahaan, memberikan bantuan pemeliharaan

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kesehatan serta perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit. Pelayanan

kesehatan kerja berada dibawah departemen General Affair.

Pelayanan kesehatan kerja tersebut berfungsi sebagai sarana perlindungan

yang khususnya bagi tenaga kerja terhadap berbagai gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh adanya faktor bahaya dan potensi bahaya yang ada. Faktor

bahaya bisa menyebabkan adanya penyakit akibat kerja, sedangkan potensi

bahaya menyebabkan terjadinya Kecelakaan Kerja. Kecelakaan yang terjadi di

PT. Karyamitra Budisentosa antara lain tangan terjepit pada mesin, jari terkena

mesin seset, jari telunjuk terkena staples. Kecelakaan yang terjadi termasuk

kecelakaan jenis ringan.

Dari hasil penelitian diperoleh data-data tentang penyelenggaraan

pelayanan kesehatan di PT. Karyamitra Budisentosa sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

Demi menjaga kesehatan tenaga kerja, PT. Karyamitra Budisentosa

menyelenggarakan program pelayanan kesehatan. Tujuan dari pelayanan

kesehatan kerja yang diselenggarakan di PT. Karyamitra Budisentosa adalah

memberikan pelayanan kesehatan kerja secara optimal pada tenaga kerja

dalam meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas tenaga kerja

sehingga produktivitas perusahaan juga akan meningkat, serta melaksanakan

kegiatan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan sarana dan

fasilitas yang ada.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra

Budisentosa dilakukan oleh bagian poliklinik yang berada di bawah

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

departemen General Affair, yang telah memiliki ijin penyelenggaraan. Ijin

penyelenggaraan poliklinik dibuktikan dengan adanya sertifikasi ISO 9001

serta serta sertifikat lainnya yang mendukung. Dokter perusahaan sebagai

penanggung jawab poliklinik. Selain dokter, sebagai pelaksanaan hariannya

dibantu oleh beberapa tenaga paramedis.

PT. Karyamitra Budisentosa menyelenggarakan usaha pelayanan

kesehatan kerja untuk mencapai kesehatan kerja yang optimal, perlu adanya

program yang mencakup 12 tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi

4 program pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

a. Program Promotif, meliputi:

1) Penyuluhan umum

(a) Safety Talk

PT. Karyamitra Budisentosa melaksanakan safety talk kepada

tenaga kerja setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai, yang

disampaikan oleh tim safety. Hal tersebut bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan adanya faktor dan

potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja.

(b) Penyebaran Informasi Kesehatan

Penyebarluasan informasi kesehatan yang telah dilakukan di

PT. Karyamitra Budisentosa dapat dirasakan manfaatnya seperti

bertambahnya wawasan tenaga kerja tentang kesehatan serta

meningkatkan kerjasama antara tenaga kerja dengan tenaga

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pelayanan kesehatan unuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan.

2) Pembinaan Kesehatan Kerja

Pembinaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh tim Hiperkes.

Tim Hiperkes PT. Karyamitra Budisentosa melayani tenaga kerja

yang ingin berkonsultasi dan sharing tentang masalah kesehatan setiap

saat. Pemasangan poster-poster tentang kesehatan atau artikel

kesehatan di papan pengumuman di depan klinik yang sering dilalui

tenaga kerja bertujuan untuk meningkatkan perhatian tenaga kerja

tentang kesehatan.

3) Pelatihan / Pendidikan P3K

Pendidikan dan pelatihan P3K ini dilakukan terhadap tenaga kerja

yang ditunjuk dari perwakilan setiap departemen. Tujuannya agar

tenaga kerja dapat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan

sebelum dokter datang atau korban dirujuk ke rumah sakit.

Pendidikan dan pelatihan P3K dilaksanakan PT. Karyamitra

Budisentosa setiap tahun. Setiap satuan kerja harus memberikan

perwakilan untuk mengikuti pelatihan ini. Peserta pelatihan ini

diperuntukkan bagi tenaga kerja yang pernah mengikuti pelatihan dan

yang sudah pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Dengan

dilaksanakan training P3K setiap tahun diharapkan tenaga kerja dapat

siap untuk menghadapi bahaya kebakaran.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sebagai penguji keberhasilan pelatihan P3K setiap tahun juga

diadakan drill test yaitu semacam simulasi bahaya kebakaran yang

memadukan kerjasama antara tim tanggap darurat, tim P3K, dan tim

keamanan dari PT. Karyamitra Budisentosa.

b. Program Preventif, meliputi:

1) Peningkatan gizi tenaga kerja

Dalam menjamin kebutuhan gizi tenaga kerja, PT. Keryamitra

Budisentosa memberikan makanan tambahan (extra fooding) berupa

susu kepada tenaga kerja yang bekerja berhubungan dengan bahan

kimia. Hal ini juga bertujuan agar tenaga kerja tidak terkontaminasi

dengan bahan kimia yang ada karena tenaga kerja setiap hari

berhubungan dengan bahan kimia. Di perusahaan tidak disediakan

kantin ruang tempat makan tersendiri sehingga pemantauan gizi belum

bisa dilakukan, hal ini karena tenaga kerja lebih memilih akan adanya

uang makan.

2) Pengukuran faktor bahaya (hazard factor)

Pengukuran faktor bahaya (hazard factor) di PT. Karyamitra

Budisentosa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa pihak.

Untuk pengukuran faktor fisik (kebisingan, penerangan, dan iklim

kerja) dan faktor kimia (B3 dan Debu) dilakukan oleh Balai Hiperkes

Surabaya. Hasil pengukuran disampaikan kepada pihak perusahaan,

jika terdapat penyimpangan dari hasil pengukuran akan diberikan

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

rekomendasi dan dilakukan evaluasi tindak lanjut terhadap

rekomendasi yang telah disampaikan.

3) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang dilakukan di PT.

Karyamitra Budisentosa meliputi :

a) Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja

Pelayanan yang di berikan di poliklinik meliputi rawat jalan

tingkat pertama yang meliputi pertolongan pertama pada

kecelakaan kerja, konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan

terhadap penyakit akibat umum maupun penyakit akibat kerja

dengan tindakan medis sederhana, serta pemberian rujukan berupa

surat jaminan oleh perawat maupun dokter untuk keperluan

perawatan atau pengobatan di rumah sakit, rawat laboratorium, dan

lain-lain.

b) Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Medical Check Up (MCU) dilakukan setiap tahun bagi semua

tenaga kerja untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan

tenaga kerja yang disebabkan oleh faktor pekerjaan selama bekerja

di perusahaan.

c) Pemeriksaan Kesehatan Khusus

Dilakukan berdasarkan data hasil medical check up bagi tenaga

kerja yang menderita kelainan khusus agar tenaga kerja

mendapatkan follow up medical check up untuk selanjutnya

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

diproses di HRD agar memperoleh surat pengantar untuk

mendapatkan pengobatan yang maksimal. Tujuannya untuk

mengetahui secara dini jenis penyakit yang diderita oleh tenaga

kerja.

4) Penyediaan alat pelindung diri.

Pemberian Alat Pelindung Diri disesuaikan dengan jenis pekerjaan

dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja, Alat Pelindung Diri

yang wajib dipakai saat memasuki area produksi dan diberikan kepada

tenaga kerja secara gratis yaitu alat pelindung pernafasan berupa

masker. Alat pelindung diri lain hanya digunakan jika memasuki area

tertentu atau melakukan pekerjaan tertentu, antara lain yaitu:

a) Safety Shoes

b) Safety Helmet

c) Welder Helmet (Topi Las)

d) Safety Glove (Sarung Tangan)

e) Alat Pelindung Pernapasan

f) Kacamata Pengaman

g) Face Sheild (Pelindung Muka)

h) Apron

i) Pelindung Telinga

j) Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

5) Pencegahan Penyakit Menular

Melakukan isolasi sementara untuk tenaga kerja yang mengalami

gangguan penyakit menular, untuk dilakukan pengobatan sampai

benar-benar sembuh. Upaya isolasi tersebut misalnya dengan

pemberian libur / cuti selama masa penyembuhan.

c. Program Kuratif, yaitu penyembuhan atau pengobatan yang diberikan

kepada tenaga kerja PT. Karyamitra Budisentosa dengan menggunakan

pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam hal ini PT. Karyamitra

Budisentosa bekerja sama dengan beberapa rumah sakit daerah setempat

(diantaranya : RSUD Saiful Anwar Malang, RSUD Pasuruan, RSUD

Bangil, RSUD Sidoharjo, dan RSUD Mitra Sehat Medika Pandaan)

d. Program Rehabilitatif, yaitu pemulihan kesehatan dengan fisioterapi

rehabilitasi medik, dan rekomendasi medik yang diberikan kepada tenaga

kerja PT. Karyamitra Budisentosa selama masa pemulihan setelah sakit.

2. Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja

Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja yang dilakukan oleh tenaga

medis di PT. Karyamita Budisentosa meliputi :

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala, dan khusus.

b. Melakukan pengawasan terhadap lingkungan kerja.

c. Melakukan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit akibat

kerja maupun kecelakaan akibat kerja,

d. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.

e. Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai PAK maupun KAK

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

f. Mengawasi perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.

g. Memberikan pendidikan dan latihan untuk petugas pertolongan pertama

pada kecelakaan.

h. Memberikan pembinaan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan

tertentu dalam kesehatannya.

i. Membantu usaha rehabiltasi tenaga kerja akibat kecelakaan kerja.

j. Memberikan laporan kepada pengurus tentang kegiatan pelayanan

kesehatan yang telah dilaksanakan.

3. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra

Budisentosa didukung dengan beberapa sarana dan fasilitas yang digunakan

untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan agar berjalan lancar, antara

lain yaitu:

a. Poliklinik

Sarana kesehatan yang diberikan oleh PT. Karyamitra Budisentosa

untuk menyelenggarakan upaya kesehatan kerja yaitu dengan

mengadakan poliklinik. Poliklinik yang ada di PT. Karyamitra

Budisentosa berada di bawah departemen General Affair (GA).

Pelayanan yang dilakukan di poliklinik adalah pelayanan pengobatan dan

perawatan serta pelayanan konsultasi kesehatan.

Poliklinik PT. Karyamitra Budisentosa terdiri dari sebuah ruang

dokter merangkap ruang administrasi, sebuah ruang preventif untuk

paramedis yang merangkap sebagai ruang administrasi. Di ruang dokter

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

terdapat sebuah bed pemeriksaan dan meja kursi yang lengkap untuk

konsultasi antara dokter dengan pasien, dan ruang preventif yang

dilengkapi dengan 6 buah bed pemerikasaan, meja kursi untuk konsultasi

yang dilengkapi dengan peralatan medis lainnya (2 buah stetoscop, alat

pengukur tekanan darah / tensi), 1 buah computer, 1 buah tabung

oksigen, alat pembaca hasil photo rongen, 1 buah almari penyimpanan

obat dan peralatan medis, 1 buah almari untuk menyimpan dokumen-

dokumen yang berupa laporan kegiatan dan pelayanan poliklinik, yang

kemudian dilaporkan ke General Affair (GA) tepatnya Departemen

Medical Care, satu buah almari penyimpanan susu dan masker, locker

untuk menyimpan kebutuhan paramedis, 1 buah tabung oksigen, alat

pembaca hasil photo rongen. Keadaan ruang poliklinik selalu dijaga

kebersihannya dan untuk mencegah penyakit yang diakibatkan oleh

faktor biologis disediakan 3 buah washtafel yang terbagi menjadi 1 buah

washtafel steril (khusus untuk mencuci peralatan medis) dan 2 buah

washtafel pencuci tangan biasa, dan untuk setiap pasien yang masuk ke

ruang poliklinik wajib melepas alas kaki.

Poliklinik buka pelayanan setiap hari Senin sampai Sabtu 24 jam.

Untuk hari minggu atau hari libur bila ada tenaga kerja yang lembur

maka polilklinik tetap buka.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Tenaga Kesehatan.

1) Dokter Perusahaan

Pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa

diselenggarakan oleh 2 orang dokter. Dokter perusahaan hanya datang

setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat pukul 11.00 – 13.00 WIB.

Tugas dari dokter perusahaan sebagai penyelenggara kesehatan kerja

di perusahaan yaitu :

a) Memberikan pengobatan dan perawatan terhadap penyakit akibat

kerja maupun kecelakaan kerja dan penyakit umum.

b) Melakukan diagnosis penyakit umum dan penyakit akibat kerja

maupun penyakit akibat hubungan kerja.

c) Melakukan evaluasi tentang kemungkinan, penyebab, pencegahan

terhadap penyakit akibat kerja dan tindakan yang harus dilakukan

jika terjadi penyakit akibat kerja.

d) Menjadi penasehat tentang masalah kesehatan kepada tenaga kerja.

e) Memberikan penyuluhan / pendidikan kesehatan kepada tenaga

kerja sesuai dengan kebutuhan.

f) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja yang berupa

pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus.

g) Memberikan izin istirahat kerja (cuti) bagi tenaga kerja yang

mengalami gangguan kesehatan.

h) Memberikan rujukan pengobatan bagi tenaga kerja ke poliklinik /

rumah sakit rujukan.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

i) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kesehatan kerja

yang telah dilakukan perusahaan dan rekomendasi program

kesehatan kerja yang akan dilakukan.

2) Tenaga Paramedis

Tugas dokter tersebut dibantu oleh 7 tenaga paramedis yang selalu

stand by setiap jam kerja di klinik. Adapun tugas dari tenaga medis

sebagai petugas harian dipoliklinik mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut :

a) Membantu pekerjaan dokter dalam pemeriksaan kesehatan sewaktu

ada maupun sedang tidak berada di tempat.

b) Melakukan pemeriksaan dan evaluasi hasil medical check up

(pemeriksaan kesehatan berkala).

c) Sebagai konsultan medis.

d) Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan

lingkungan kerja / higiene perusahaan berkaitan dengan

persyaratan kesehatan kerja.

e) Melakukan diagnosis penyakit umum dan penyakit akibat kerja

maupun penyakit akibat hubungan kerja.

f) Memelihara peralatan medis dan obat – obatan termasuk

kelengkapannya.

g) Memeriksa persediaan obat-obatan serta segera mengajukan

permintaan pembelian sebelum persediaan obat poliklinik habis.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

h) Membuat surat jaminan atau surat rujukan ke rumah sakit jika

pasien memerlukan perawatan di rumah sakit

i) Memberi masukan atau rekomendasi tentang usulan cuti sakit /

beban kerja / penempatan tugas pekerjaan karyawan berdasarkan

kondisi kesehatan dan lingkungan kerjanya.

j) Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada tenaga kerja

k) Melaksanakan administrasi kesehatan kerja di poliklinik yang

meliputi pendataan / pencatatan setiap laporan yang masuk atau

diterima klinik, pencatatan kunjungan pasien dan pengeluaran obat

serta penyusunan laporan mingguan dan bulanan pelayanan

kesehatan yang dilaporkan ke pihak manajemen.

c. Kotak P3K

Kotak P3K terletak menyebar di seluruh unit kerja, yang

ditempatkan pada tempat-tempat yang dirasa strategis agar tenaga kerja

yang membutuhkan sewaktu-waktu dapat langsung mengambil. Isi kotak

P3K dipantau minimal setiap minggu.

Table 1. Daftar isi kotak P3K No. Perlengkapan Jumlah 1. Kasa steril terbungkus 1 gulung 2. Hansaplas 10 biji 3. Betadine 1 botol 4. Minyak Kayu Putih 1 botol 5. Obat – obatan : a. Obat Flu (Demacolin) 20 biji b. Obat Maag (Decamag) 20 biji c. Obat Pusing (Grafadon) 20 biji d. Obat Diare (Diatab) 20 biji

6. Buku catatan pemakaian 1 Sumber : Data Sekunder 2012

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d. Tandu P3K

Perusahaan menyediakan tandu P3K korban pada tiap unit kerja

untuk memberikan pertolongan gawat darurat jika terjadi kecelakaan

yang nantinya akan diberikan pengobatan di poliklinik atau rumah sakit.

e. Sarana Transportasi

Perusahaan menyediakan 1 unit mobil ambulance sebagai sarana

transportasi untuk evakuasi tenaga kerja yang mengalami masalah

kesehatan atau kecelakaan akibat kerja menuju poliklinik atau rumah

sakit rujukan, dan juga sebagai sarana untuk mengantar tenaga kerja yang

yang dipulangkan karena sakit, dan tidak mampu melanjutkan

pekerjaannya. Ambulance dengan peralatan medis seperti tabung oksigen,

APAR, kotak P3K dan tandu evakuasi.

f. Pengadaan Obat –obatan

Pengadaan obat – obatan ini dilakukan oleh bagian poliklinik. Tenaga

paramedis bertugas untuk melakukan pencatatan setiap obat – obatan

yang digunakan.

g. Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan derajat

kesehatan tenaga kerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Kegiatan

pelayanan kesehatan meliputi :

1) Pelayanan Kesehatan di Poliklinik

Pelayanan yang di berikan di poliklinik meliputi rawat jalan

tingkat pertama yang meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kerja, konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan terhadap

penyakit akibat umum maupun penyakit akibat kerja dengan tindakan

medis sederhana, serta pemberian rujukan berupa surat jaminan oleh

perawat maupun dokter untuk keperluan perawatan atau pengobatan di

rumah sakit, rawat laboratorium, dan lain-lain.

Untuk tenaga kerja yang menderita sakit atau mempunyai keluhan

yang bersifat ringan atau berat biasanya ditangani langsung oleh

dokter, kecuali dokter tidak ada ditangani oleh paramedis yang

sedang bertugas. Setiap kunjungan pasien di poliklinik dicatat untuk

kemudian dibuat laporan setiap minggu, hingga laporan bulanan yang

nantinya akan dilaporkan ke HRD yang selanjutnya dilaporkan ke

Depnaker. Laporan ini bersifat intern bagi perusahaan. Pelayanan

poliklinik dapat dinikmati oleh seluruh tenaga kerja karena poliklinik

buka 24 jam (selama ada proses kerja yang dilakukan oleh tenaga

kerja).

2) Upaya Perlindungan Bagi Tenaga Kerja

Upaya perlindungan bagi tenaga kerja yang dilaksanakan oleh PT.

Karyamitra Budisentosa antara lain :

a) Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Kerja

Sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kerja di PT.

KAryamitra Budisentosa, dilakukan dengan cara monitoring secara

berkala dan evaluasi hasil pemeriksaan lingkungan kerja.

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pemeriksaan lingkungan kerja dapat dibedakan menjadi dua antara

lain :

(1) Monitoring Lingkungan

Monitoring lingkungan kerja berupa monitoring kebersihan,

penerangan serta perlengkapan sarana dan prasarana seperti

penyediaan air munum, air bersih, serta saluran air. Untuk

fasilitas seperti washtafel, kondisi fisik lingkungan beserta

kebersihannya. Monitoring ini dilakukan oleh Hiperkes PT.

Karyamitra Budisentosa sebulan sekali dan hasilnya akan segera

dilaporkan untuk mendapatkan perbaikan.

(2) Pengukuran Faktor Bahaya (Hazard Factor)

Pengukuran faktor bahaya (hazard factor) di PT. Karyamitra

Budisentosa dilakukan dengan bekerja sama dengan beberapa

pihak. Untuk pengukuran faktor fisik (kebisingan, penerangan,

dan iklim kerja) dan faktor kimia (B3 dan Debu) dilakukan oleh

Balai Hiperkes Surabaya. Hasil pengukuran disampaikan kepada

pihak perusahaan, jika terdapat penyimpangan dari hasil

pengukuran akan diberikan rekomendasi dan dilakukan evaluasi

tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan.

b) Penyediaan Alat Pelindung Diri

Pemberian Alat Pelindung Diri disesuaikan dengan jenis

pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja, Alat

Pelindung Diri yang wajib dipakai saat memasuki area produksi

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dan diberikan kepada tenaga kerja secara gratis yaitu alat pelindung

pernafasan berupa masker. Alat pelindung diri lain hanya

digunakan jika memasuki area tertentu atau melakukan pekerjaan

tertentu, antara lain yaitu :

a) Safety Shoes

Safety shoes dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya

kejatuhan benda-benda berat, kepercikan larutan asam dan

basa yang korosif atau cairan yang panas, menginjak benda-

benda tajam, dan benda – benda asing lainnya.

b) Safety Helmet

Safety shoes dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya

kejatuhan benda-benda berat, atau benda – benda asing lainnya

yang membahayakan kepala.

c) Welder Helmet (Topi Las)

Welder helmet ini dipakai oleh tukang las. Fungsi dari

welder helmet ini adalah melindungi mata atau kepala dari

sinar las.

d) Safety Glove (Sarung Tangan)

Fungsi dari safety glove ini adalah untuk melindungi jari-

jari atau tangan dari benda-benda keras, tajam, panas, atau

bahan kimia. Safety glove ini terbuat dari bahan karet. Di

Laboratorium dan di daerah kerja yang memiliki bahaya bahan

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

kimia diberikan sarung tangan karet panjang yang tahan bahan

kimia.

e) Alat Pelindung Pernapasan

Fungsi dari alat pelindung pernapasan adalah melindungi

hidung / pernapasan dari debu dan gas atau bahan kimia.

Untuk tempat berdebu dipakai jenis RM. 706 sedangkan untuk

tempat yang mengandung gas berbahaya dipakai RQ. 100.

f) Kacamata Pengaman

Fungsi dari kacamata pengaman adalah melindungi mata

dari percikan benda halus, debu, panas, cahaya menyilaukan

dan bahan kimia.ntuk melindungi mata terhadap debu, uap,

dan cahaya yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini dibagi

dua, yaitu warna bening dan warna gelap. Kacamata warna

bening digunakan untuk tukang bubut, gerinda, cetak logam,

cutting dies. Sedangkan, kacamata warna gelap digunakan oleh

petugas las.

g) Face Sheild (Pelindung Muka)

Fungsi dari pelindung muka ini adalah melindungi muka /

mata dari panas atau percikan timah. Face shield ini digunakan

pada waktu tapping dan pengelasan.

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

h) Apron

Fungsi dari apron adalah melindungi badan dari panas,

bahan kimia, atau percikan api. Apron ini digunakan untuk

pekerjaan tapping, rabbling, cutting dies, pengelasan

i) Pelindung Telinga

Melindungi telinga terhadap kebisingan dimana bila alat

tersebut tidak dipergunakan dapat menurunkan daya

pendengaran dan ketulian yang bersifat tetap. Pelindung

telinga yang diberikan adalah ear plug yang dapat mereduksi

bising sampai 25 dB(A) dan ear muff yang dapat mereduksi

bising sampai 45 dB(A).

j) Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Sabuk pengaman diberikan pada tenaga kerja yang

melakukan tenaga kerjaan di atas ketinggian untuk mencegah

terjadinya bahaya terjatuh.

4. Penanganan Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan Akibat Kerja

a. Penanganan Penyakit Akibat Kerja

Sejauh ini belum ditemukan adanya penyakit akibat kerja yang

terdapat di PT. Karyamitra Budisentosa. Penyakit yang biasanya diderita

tenaga kerja adalah penyakit umum. Apabila terjadi penyakit akibat kerja

maka biaya pengobatan menjadi tanggung jawab perusahaan.

Adapun 10 besar penyakit yang sering dikeluhkan atau diderita oleh

tenaga kerja menurut hasil laporan kunjungan ke poliklinik periode tahun

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2011 antara lain yaitu, flue, pharingitis, demam, diare, disentri, alergi,

ispa, gastritis, sakit gigi, dan gusi bengkak.

b. Penanganan Kecelakaan Akibat Kerja

Kecelakaan yang terjadi di PT. Karyamitra Budisentosa tergolong ke

dalam kecelakaan ringan sampai berat. Setiap kecelakaan harus segera

dilaporkan ke tim Hiperkes untuk mendapatkan perawatan dan

pengobatan biaya pengobatan terjadi kecelakaan akibat kerja seluruh

biaya perawatan ditanggung oleh Jamsostek.

5. Sistem Rujukan

a. Sistem Rujukan Terhadap Penyakit

Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan / gangguan

kesehatan pada tenaga kerja yang diduga sebagai akibat dari penyakit

akibat kerja maupun penyakit umum / menular, maka dokter akan

melakukan rujukan pemeriksaan ke rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk

lebih memperjelas diagnosa penyakit secara dini agar dapat dilakukan

pengobatan kepada tenaga kerja yang bersangkutan.

Selama ini belum pernah terjadi penyakit yang serius pada tenaga

kerja. Pada umumnya tenaga kerja hanya mengeluhkan sakit kepala,

mual, flu, gastritis, dan disminore. Keluhan tersebut dapat sembuh

setelah diberikan obat oleh tenaga medis poliklinik. Adapun 10 besar

golongan penyakit umum yang sering dikeluhkan atau diderita oleh

tenaga kerja yaitu, flue, pharingitis, demam, diare, disentri, alergi, ispa,

gastritis, sakit gigi, gusi bengkak.

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

b. Sistem Rujukan Kecelakaan Kerja

Bila terjadi kecelakaan kerja, korban dibawa langsung ke poliklinik

untuk mendapatkan perawatan dari dokter perusahaann atau tenaga

paramedis. Apabila dokter atau tenaga peramedis tidak dapat

memberikan pertolongan maka korban akan langsung dibawa puskesmas

terdekat atau rumah sakit rujukan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Untuk merujuk sebelumnya melihat tingkat keparahan pasien, agar

penanganannya lebih maksimal. Adapun rumah sakit yang menjadi

rujukan antara lain yaitu : RSUD Saiful Anwar Malang, RSUD Pasuruan,

RSUD Bangil, RSUD Sidoharjo, dan RSUD Mitra Sehat Medika

Pandaan.

6. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

Dalam rangka memberikan jaminan kesejahteraan serta ketenangan

kerja kepada tenaga kerja dan keluarganya yang diharapkan dapat

meningkatkan disiplin dan produktivitas tenaga kerja, PT. Karyamitra

Budisentosa telah mengikutsertakan semua tenaga kerja dalam program

wajib Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang meliputi Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK) termasuk penyakit akibat hubungan kerja, Jaminan

Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKM). Sedangkan untuk program

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) telah diselenggarakan sendiri oleh

perusahaan. Di samping program asuransi tersebut, perusahaan juga

mengasuransikan semua tenaga kerja, yang meliputi asuransi kematian

karena kecelakaan, asuransi kematian bukan karena kecelakaan, dan

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

asuransi ganti rugi atas akibat terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan

cacat tubuh tenaga kerja.

Iuran untuk keikutsertaan tenaga kerja dalam program Jamsostek

menjadi tanggungan perusahaan, kecuali iuran untuk program Jaminan Hari

Tua (JHT) ditanggung bersama perusahaan dan tenaga kerja sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

7. Biaya Medis

a. Biaya Pengobatan Rawat Jalan

Pengobatan rawat jalan tenaga kerja ditanggung oleh perusahaan.

Biaya pengobatan tenaga kerja yang berobat jalan di klinik adalah gratis

karena langsung berhubungan dengan pihak perusahaan. Untuk tenaga

kerja yang berobat jalan ke tempat lain atau rujukan, biaya akan diganti

oleh perusahaan berdasarkan standar obat generik yang tentunya melalui

beberapa proses.

Untuk mendapatkan penggantian biaya pengobatan, tenaga kerja

harus membawa kuitansi pembayaran berobat di tempat rujukan atau

tempat lain ke bagian poliklinik perusahaan, yang kemudian diserahkan

ke departemen HRD. Yang mana sebelumnya dilakukan koreksi terlabih

dahulu untuk seluruh kuitansi pembayaran tersebut oleh pihak / bagian

yang telah ditujuk perusahaan, berdasarkan standar obat generik. Yang

kemudian dikeluarkan surat penggantian pengobatan yang diserahkan ke

bagian administrasi PT. Karyamitra Budisentosa untuk mendapat

penggantian.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Biaya Pengobatan Rawat Inap

Biaya pengobatan rawat inap yang diberikan kepada tenaga kerja

disesuaikan berdasarkan golongannya.

8. Laporan Pelayanan Kesehatan Kerja

Laporan pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa yang

telah dibuat di poliklinik meliputi :

a. Laporan kunjungan pasien setiap hari serta laporan kecelakaan

(kecelakaan akibat kerja ataupun tidak)

b. Laporan harian akan dikumpulkan menjadi laporan mingguan.

c. Kemudian laporan mingguan akan dikumpulkan menjadi laporan

bulanan.

d. Laporan persediaan obat yang meliputi jenis obat dan jumlah obat yang

keluar serta sisa obat. Laporan ini digunakan sebagai dasar untuk

pembuatan permintaan pembelian obat untuk bulan berikutnya.

Laporan pelayanan kesehatan tenaga kerja tersebut disampaikan

kepada HRD, tepatnya departemen Medical Care.

B. PEMBAHASAN

Kesehatan kerja merupakan masalah terpenting dalam mencapai

produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu PT. Karyamitra Budisentosa

memberikan upaya pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja, sehingga sesuai

dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerja dengan melaksanakan

program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa berfungsi

sebagai sarana perlindungan yang khususnya bagi tenaga kerja terhadap

berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh adanya faktor bahaya

dan potensi bahaya yang ada. Faktor bahaya bisa menyebabkan adanya

Penyakit Akibat Kerja (PAK), sedangkan Potensi Bahaya menyebabkan

terjadinya Kecelakaan

Pelayanan kesehatan kerja merupakan kewajiban perusahaan untuk

menyelenggarakannya. Yang mana penyelenggaraan pelayanan kesehatan

ini merupakan salah satu syarat keselamatan kerja yang diatur dalam

Undang – undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja serta

pasal 3 ayat 1 huruf (l) yang menyatakan bahwa syarat – syarat keselamatan

kerja yaitu untuk “memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban”,

dimana dalam pelaksanaannya diperlukan pengawasan khusus dari pihak

pengurus (perusahaan) seperti yang disebutkan dalam pasal 8 ayat 1, 2 dan 3

Undang – undang Nomor 1 tahun 1970. Serta untuk peraturan lebih lanjut

diatur oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor

PER-03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

Kesehatan tenaga kerja merupakan sumber utama untuk mencapai

produktivitas yang tinggi. Dengan derajat kesehatan tenaga kerja yang tinggi

tersebut maka produktivitas perusahaan menjadi meningkat. Oleh karena itu,

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

perusahaan perlu menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja bagi tenaga

kerja seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI No. Per. 03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

pasal 3 ayat 2 yaitu bahwa pengurus wajib memberikan Pelayanan

Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER

03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja tujuan pelayanan

kesehatan ada 4 yaitu memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam

penyesuaian diri baik fisik maupun mental terutama dalam penyesuaian

pekerjaan dengan tenaga kerja, melindungi tenaga kerja terhadap setiap

gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja,

meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan

fisik tenaga kerja serta memberikan pengobatan dan perawatan serta

rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit. Sehingga dapat

dikatakan bahwa tujuan pelayanan kesehatan di PT. Karyamitra Budisentosa

telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

No. PER 03/MEN/1982.

Sesuai dengan peraturan tersebut PT. Karyamitra Budisentosa telah

menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja, dimana pengurus

mengadakan ikatan dengan dokter perusahaan. Salah satu wujud pelayanan

yang diberikan yaitu dengan menyelenggarakan poliklinik di lingkungan

perusahaan serta pengadaan sarana-sarana kesehatan yang diperlukan.

Selain itu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

tingginya yang sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No.03/MEN/1982 pasal 2 (j) yang berbunyi “Membantu usaha

rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja”, maka telah

diselenggarakan juga berbagai program kegiatan pelayanan kesehatan bagi

tenaga kerja yang tercakup dalam 12 tugas pokok pelayanan kesehatan

kerja, yang meliputi usaha-usaha promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif dengan cara pemberian informasi serta pemasangan poster-

poster mengenai kesehatan di semua unit kerja PT. Karyamitra Budisentosa.

a. Program Promotif, meliputi:

1) Penyuluhan umum

a) Safety Talk

PT. Karyamitra Budisentosa melaksanakan safety talk kepada

tenaga kerja setiap pagi sebelum pekerjaan dimulai, yang

disampaikan oleh tim safety. Hal tersebut bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan adanya faktor dan

potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja.

b) Penyebaran informasi kesehatan

Tujuan dari penyebarluasan informasi kesehatan yang

dilakukan PT. Karyamitra Budisentosa adalah untuk

meningkatkan perhatian tenaga kerja tentang kesehatan.

Penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai media

seperti, mading tentang wawasan kesehatan, spanduk – spanduk

kesehatan, poster serta buletin yang terbit setiap 1 bulan sekali.

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2) Pembinaan kesehatan kerja untuk tenaga kerja

Pembinaan kesehatan tenaga kerja yang dilakukan di PT.

Karyamitra Budisentosa dilakukan oleh tim poliklinik perusahaan.

Poliklinik melayani tenaga kerja yang berkonsultasi terhadap

kesehatannya setiap saat. Pemasangan poster dan artikel tentang

kesehatan di lingkungan kantor dan papan pengumuman sekitar area

produksi, serta di depan klinik yang sering dilalui tenaga kerja

bertujuan untuk meningkatkan perhatian tenaga kerja mengenai

kesehatan.

Konsultasi mengenai masalah kesehatan yang dilakukan setiap

saat ini diharapkan dapat membantu tenaga kerja dalam penyesuaian

diri terhadap risiko kesehatan yang mungkin dialami ketika

melakukan tenaga kerjaan. Hal ini sesuai dengan Permenaker

No.03/MEN1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja Pasal 2 (e)

bahwa salah satu tugas pelayanan kesehatan adalah pembinaan dan

pengawasan kelengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.

3) Pelatihan dan Pendidikan P3K

Pendidikan dan pelatihan P3K dilaksanakan PT. Karyamitra

Budisentosa setiap tahun. Setiap satuan kerja harus memberikan

perwakilan untuk mengikuti pelatihan ini. Peserta pelatihan ini

diperuntukkan bagi tenaga kerja yang pernah mengikuti pelatihan dan

yang sudah pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Dengan

dilaksanakan training P3K setiap tahun, diharapkan tenaga kerja dapat

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

siap untuk menghadapi bahaya kebakaran. Sebagai penguji

keberhasilan pelatihan P3K setiap tahun juga diadakan drill test yaitu

semacam simulasi bahaya kebakaran yang memadukan kerjasama

antara tim tanggap darurat, tim P3K, dan tim keamanan dari PT.

Karyamitra Budisentosa. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1982

pasal 2 sub h yang menyatakan bahwa “Tugas pokok pelayanan

kesehatan kerja memberikan pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja

dan latihan untuk petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”.

b. Program Preventif, meliputi:

1) Peningkatan gizi tenaga kerja

a) Kantin

PT. Karyamitra Budisentosa belum menyediakan kantin

perusahaan yang menyediakan makanan untuk tenaga kerja,

karena tenaga kerja lebih menghendaki uang makan yang

digunakan untuk membeli makanan sendiri di luar perusahaan,

maka kantin ditutup. Tidak semua membeli diluar, tapi ada juga

tenaga kerja yang membawa bekal makanan sendiri dari rumah.

Maka dari itu tidak dapat dilakukan pengawasan khusus untuk

pemenuhan kebutuhan gizi tenaga kerja. Selain itu adapun

kelemahan dari pemberian uang makan tersebut yaitu

menimbulkan masalah baru berupa berupa gangguan kesehatan

khususnya pencernaan. Tenaga kerja banyak mengeluhkan sakit

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

diare, hal ini diakibatkan karena tenaga kerja beli makanan

diluar yang kebersihan makanannya tidak diperhatikan oleh

tenaga kerja. Serta pemenuhan tingkat kebutuhan kalori tenaga

kerja tiap harinya tidak dapat terpantau dengan baik.

Maka dari itu berdasarkan uraian diatas, mengenai

pemenuhan gizi kerja dengan pengadaan kantin belum sesuai

dengan SE Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi

No. SE. 01/MEN/1997 tentang Pengadaan Kantin Dan Ruang

Atau Tempat Makan. Akan tetapi tenaga kerja setiap satu

minggu sekali diberikan extra fooding berupa susu sebagai

upaya pemenuhan gizi kerja pada tenaga kerja.

b) Koperasi

Pengadaan koperasi di PT. Karyamitra Budisentosa telah

sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan pasal 101 ayat 1 yaitu untuk meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja / buruh dibentuk koperasi tenaga

kerja / buruh dan usaha-usaha produktif di perusahaan.

2) Pengukuran faktor bahaya (hazard factor)

Penyelenggaraan pengukuran faktor bahaya di lingkungan

kerja yang dilakukan di PT. Karyamitra Budisentosa dilaksanakan

oleh Balai Hiperkes Surabaya untuk pengukuran kualitas

lingkungan kerja. Nilai ambang batas dari pengukuran faktor fisik

yang dilakukan telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Tenaga

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Kerja dan Transmigrasi No. PER-13/MEN/X/2011 tentang Nilai

Ambang Batas Faktor Fisik dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

3) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

Sebagai pengurus diwajibkan melakukan pengawasan dalam

setiap kegiatan, yang berdasarkan Undang – undang Nomor 1

tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 8 ayat 1 yang

menyebutkan bahwa “pengurus diwajibkan memeriksakan

kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga

kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai

dengan sifat – sifat pekerjaan yang diberikan padanya”.

Adapun macam pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tersebut

telah tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrsi Nomor Per-02/MEN/1980 pasal 2 tentang tugas pokok

pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

dalam penyelenggaraan keselamatan kerja yaitu meliputi

pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sebelum bekerja, pemeriksaan

kesehatan berkala, dan pemeriksaan khusus. Di PT. Karyamitra

Budisentosa telah melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

yang meliputi pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan

berkala, dan pemeriksaan khusus dengan biaya ditanggung oleh

perusahaan. Perusahaan juga melakukan pengobatan kecelakaan

kerja bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan baik di internal

maupun eksternal perusahaan.

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

a) Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja

Pemeriksaan ini dilakukan terhadap semua calon tenaga

kerja yang akan diterima di PT. Karyamitra Budisentosa dengan

tujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sehat baik jasmani

maupun rohani serta tidak menderita penyakit menular yang

dapat mengenai tenaga kerja lain. Pemeriksaan kesehatan awal

dilakukan oleh pihak poliklinik perusahaan.

Dengan adanya pemeriksaan kesehatan awal berarti PT.

Karyamitra Budisentosa telah memenuhi ketentuan yang

terdapat dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja, yang tercantum dalam BAB IV Pasal 8 ayat

(1) yang menyatakan bahwa “Pengurus diwajibkan

memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan

fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan

dipindahkan sesuai dengan sifat–sifat pekerjaan yang diberikan

padanya”.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja di PT.

Karyamitra Budisentosa juga telah sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-

02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja pasal 2 ayat 1 yang

mana pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar

tenaga kerja yang diterima dalam kondisi kesehatan yang

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

setingi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan

mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang

dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

yang bersangkutan dan tenaga kerja lain-lainnya yang dapat

dijamin.

b) Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaaan kesehatan berkala menurut Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-02/MEN/1980

tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam

Penyelenggaraan Keselamatan Kerja adalah pemeriksaan

kesehatan pada waktu – waktu tertentu terhadap tenaga kerja

yang dilakukan oleh dokter.

Pemeriksaan kerja berkala di PT. Karyamitra Budisentosa

dilakukan secara rutin setiap 1 tahun sekali oleh dokter

perusahaan. Permeriksaan tersebut bertujuan untuk

mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja dan untuk

mengetahui apakah tenaga kerja mempunyai penyakit menular

atau penyakit lain yang disebabkan oleh bahan kimia maupun

tidak. Dalam program ini perusahaan juga bekerja sama dengan

beberapa rumah sakit daerah setempat yang ditunjuk. Hasil

pemeriksaan ini disampaikan pada dokter perusahaan untuk

dianalisa, dan bila ada tenaga kerja yang diketahui mengidap

suatu penyakit atau ditemukan kelainan – kelainan terhadap

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

kesehatan tenaga kerja maka akan dilakukan penanganan lebih

lanjut.

Adanya pemeriksaan berkala ini, maka perusahaan dapat

mengetahui sejauh mana pengaruh pekerjaan dan lingkungan

kerja terhadap kesehatan tenaga kerja. Dengan demikian

perusahaan dapat mengambil suatu tindakan atau kebijaksanaan

terhadap tenaga kerja yang mengalami gangguan kesehatan,

untuk dipindah ke bagian lain yang tidak membahayakan atau

dapat memperburuk kondisi kesehatannya.

Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Nomor PER-02/MEN/1980 tentang

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan

Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 2 yaitu “semua perusahaan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 2 tersebut diatas

harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga

kerja sekurang – kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditetapkan

oleh Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan

Perlindungan Tenaga Kerja.” Selain itu juga telah memenuhi

ketentuan pemerintah dalam Undang-undang No.1 Tahun 1970

tentang Keselamatan Kerja pasal 8 ayat (2) yang menyebutkan

bahwa “Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja

yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada dokter

yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur”.

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

c) Pemeriksaan Kesehatan Khusus

Pemeriksaan ini ditujukan bagi tenaga kerja yang diketahui

atau diduga menderita penyakit tertentu dimana data yang

diperoleh diketahui melaui hasil Medical Check Up (MCU)

setiap 1 tahun sekali atau tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan kerja. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter

perusahaan di poliklinik dan untuk pemeriksaan lebih lanjut

pasien dirujuk ke rumah sakit atau ke dokter spesialis. Hal ini

dilakukan dengan tujuan supaya tenaga kerja sehat kembali

sehingga dapat bekerja kembali dan produktivitas meningkat.

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja

yang setinggi – tingginya supaya produktivitas tenaga kerja

menjadi optimal maka perusahaan juga melaksanakan berbagai

usaha – usaha kesehatan yang tidak hanya ditujukan untuk

pemeliharaan kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental dan

sosial. Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan penyuluhan

kesehatan pada tenaga kerja, evaluasi lingkungan kerja,

perlindungan tenaga kerja dari bahaya dengan penyediaan APD

sesuai potensi bahaya yang ada, serta penyediaan tempat ibadah.

Untuk pemeriksaan kesehatan khusus yang dilakukan PT.

Karyamitra Budisentosa belum sepenuhnya sesuai dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-

02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja pasal 5 ayat 2, yang

mana yaitu Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula

terhadap :

(1) Tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau

penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2

(dua) minggu.

(2) Tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh) tahun

atau tenaga kerja wanita dan tenaga kerja cacat, serta

tenaga kerja muda yang melakukan tenaga kerjaan

tertentu.

(3) Tenaga kerja yang terdapat dugaan – dugaan tertentu

mengenai gangguan – gangguan kesehatannya perlu

dilakuakan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan.

4) Penyediaan alat pelindung diri.

PT. Karyamitra budisentosa menyediakan APD secara gratis

kepada tenaga kerja sudah sesuai dengan syarat keselamatan kerja

dalam Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 Bab III pasal 3 ayat

1 huruf (f) yang menyebutkan bahwa syarat – syarat keselamatan

kerja yaitu “memberi alat pelindung diri pada para pekerja”. Selain

itu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No. 01/MEN/1981 pasal 4 ayat 3 yaitu “Pengurus

wajib menyediakan secara cuma-cuma semua Alat Pelindung Diri

(APD) yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

berada di bawah pimpinannya untuk mencegah PAK (Penyakit

Akibat Kerja)". Akan tetapi petugas pelayanan kesehatan belum

sepenuhnya ikut serta dalam pemilihan APD yang sesuai untuk

tenaga kerja, sehingga belum sesuai dengan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1982 pasal 2

sub i menyatakan bahwa “Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja

memberikan nasehat mengenai pemilihan alat pelindung diri di

tempat kerja”.

Untuk pengadaan APD ini sesuai dengan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-08/MEN/VII/2010

tentang Alat Pelindung Diri. Namun dalam hal ini penyediaan Alat

Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang berada di PT.

Karyamitra Budisentosa kurang lengkap, jadi masih ditemukan

tenaga kerja yang tidak mau memakai APD

5) Pencegahan Penyakit Menular

Melakukan isolasi sementara untuk tenaga kerja yang

mengalami gangguan penyakit menular, untuk dilakukan

pengobatan sampai benar-benar sembuh. Upaya isolasi tersebut

misalnya dengan pemberian libur / cuti selama masa penyembuhan.

b. Program Kuratif, yaitu penyembuhan atau pengobatan yang diberikan

kepada tenaga kerja PT. Karyamitra Budisentosa dengan

menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam hal ini PT.

Karyamitra Budisentosa bekerja sama dengan beberapa rumah sakit

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

daerah setempat (diantaranya : RSUD Saiful Anwar Malang, RSUD

Pasuruan, RSUD Bangil, RSUD Sidoharjo, dan RSUD Mitra Sehat

Medika Pandaan).

c. Program Rehabilitatif, yaitu pemulihan kesehatan dengan fisioterapi

rehabilitasi medik, dan rekomendasi medik yang diberikan kepada

tenaga kerja PT. Karyamitra Budisentosa selama masa pemulihan

setelah sakit.

2. Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja

Tugas – tugas pokok pelayanan kesehatan kerja ini dilakukan untuk

meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja, serta untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja serta penyakit

umum. Tugas – tugas pokok pelayanan kesehatan yang dilakukan PT.

Karyamitra Budisentosa belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-03/MEN/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Kerja pasal 2 (i), yaitu “Memberikan nasehat

mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat

pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di

tempat kerja”. karena ada beberapa tugas pokok pelayanan kesehatan kerja

yang belum dilaksanakan oleh pihak penyelenggara pelayanan kesehatan

yaitu poliklinik, antara lain :

a. Belum melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian tenaga

kerjaan terhadap tenaga kerja

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b. Belum memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan

tempat kerja.

c. belum ikut serta sepenuhnya dalam penentuan atau pemilihan alat

pelindung diri yang digunakan di tempat kerja.

3. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. Poliklinik

PT. Karyamitra Budisentosa telah memiliki sebuah klinik yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja selama 24 jam, serta

mengadakan kerjasama dengan klinik dan rumah sakit rujukan bagi

tenaga kerja dan keluarganya, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No 03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan

Kerja pasal 3 ayat 2 yang berbunyi “Pengurus wajib memberikan

Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

tehnologi”. Yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/MEN/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Kerja yaitu pasal 3 ayat 2. Penyediaan Poliklinik

di PT. Karyamitra Budisentosa sudah sesuai dengan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-03/MEN/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja pasal 2 sub e berisi “Pembinaan dan

pengawasan perlengkapan untuk kesehatan kerja”.

b. Tenaga Medis

Pelayanan kesehatan kerja di PT. Karyamitra Budisentosa

diselenggarakan oleh 2 orang dokter. Dokter perusahaan hanya datang

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat pukul 11.00 – 13.00 WIB.

Tugas dokter tersebut dibantu oleh 7 tenaga paramedis yang selalu stand

by setiap jam kerja di klinik.

1) Dokter Perusahaan

Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan oleh dokter

perusahaan, hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No. PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan

Kesehatan Kerja pasal 5 yaitu “penyelenggaraan pelayanan kesehatan

kerja dipimpin dan dijalankan oleh seorang dokter yang disetujui oleh

direktur.”

Dokter perusahaan di PT. Karyamitra Budisentosa sudah

mengikuti pelatihan Hiperkes, sehingga hal ini sesuai dengan

persyaratan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi No. PER-01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan

Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan, pada pasal 1 yang berisi “Setiap

perusahaan diwajibkan untuk mengirimkan setiap dokter

perusahaannya untuk mendapatkan latihan dalam bidang higiene

perusahaan, kesehatan, dan keselamatan kerja”.

Tugas dokter perusahaan tidak hanya memeriksa dan mengobati

tenaga kerja yang sakit saja, tetapi juga melakukan promosi kesehatan,

melakukan upaya pencegahan penyakit akibat kerja dan kecelakaan

kerja, membantu pelatihan dan pendidikan P3K kepada tenaga kerja

dan menjadi penasehat tentang masalah kesehatan kepada tenaga

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kerja. Sehingga dengan tugas – tugasnya tersebut diharapkan

kesehatan tenaga kerja dapat meningkat.

2) Tenaga paramedis

Yang dimaksud tenaga paramedis menurut Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-01/MEN/1979 tentang

Kewajiban Latihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga

Paramedis Perusahan adalah tenaga paramedis yang ditunjuk atau

ditugaskan untuk melaksanakan atau membantu penyelenggaraan

tugas – tugas Hiperkes dan Keselamatan Kerja di perusahaan atau

petunjuk dan bimbingan dokter perusahaan.

Tenaga paramedis di PT. Karyamitra Budisentosa belum semua

mendapatkan pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja, sehingga

belum sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No. PER-01/MEN/1979 tentang Kewajiban Latihan

Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis perusahaan.

Tenaga paramedis mempunyai tugas membantu dokter dalam hal

pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, upaya pencegahan dan

pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja,

pelatihan dan pendidikan P3K dan memberikan pengobatan dan

perawatan serta memelihara dan menjaga peralatan, obat – obatan dan

fasilitas kesehatan dan juga membuat laporan untuk evaluasi.

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

c. Kotak P3K

Kotak P3K di PT. Karyamitra Budisentosa terletak menyebar di

seluruh unit kerja, yang ditempatkan pada tempat-tempat yang dirasa

strategis agar tenaga kerja yang membutuhkan sewaktu-waktu dapat

langsung mengambil. Isi kotak P3K dipantau minimal setiap minggu.

Sebelum satu minggu apabila tenaga kerja melapor bahwa ada item dari

isi kotak P3K habis, maka akan segera dipenuhi. Akan tetapi, isi dari

pada kotak P3K tersebut tidak memenuhi sesuai dengan Lampiran II

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

No: Per-15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan. Ada beberapa item yang tidak ada seperti gunting, kantong

plastik bersih, senter dan pinset.

d. Tandu P3K

PT. Karyamitra Budisentosa menyediakan tandu P3K korban pada

tiap unit kerja untuk memberikan pertolongan gawat darurat jika terjadi

kecelakaan yang nantinya akan diberikan pengobatan di poliklinik atau

rumah sakit. Untuk penyediaan tandu P3K ini juga sudah sesuai dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-

03/MEN/1982 Pasal 2 sub e yang menyatakan bahwa “Tugas pokok

pelayanan kesehatan memberikan pembinaan dan pengawasan

perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja”.

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

e. Sarana Transportasi

Perusahaan menyediakan 1 unit mobil ambulance sebagai sarana

transportasi untuk evakuasi tenaga kerja yang mengalami masalah

kesehatan atau kecelakaan akibat kerja menuju poliklinik atau rumah

sakit rujukan, dan juga sebagai sarana untuk mengantar tenaga kerja yang

yang dipulangkan karena sakit, dan tidak mampu melanjutkan tenaga

kerjaannya.

Pengadaan mobil ambulance ini telah sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No: Per-

15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di

Tempat Kerja pasal 11 sub b yang berisi “ alat evakuasi dan transportasi

yeng meliputi mobil ambulance atau kendaraan yang dapat digunakan

untuk pengangkutan korban” dan adanya tandu di dalam ambulance

memenuhi pasal 11 sub a yang berisi “alat evakuasi dan transportasi

meliputi tandu atau alat lain untuk memindahkan korban ke tempat yang

aman atau rujukan”.

f. Pengadaan Obat

Pengadaan obat – obatan di PT. Karyamitra Budisentosa dilakukan

oleh pelayanan kesehatan untuk menunjang pelaksanaan pengobatan

terhadap kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja atau penyakit

umum. Penggunaan obat setiap hari selalu dicatat agar tidak terjadi

penyalahgunaan obat.

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

g. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja

1) Pelayanan Kesehatan Poliklinik

Pelayanan yang di berikan di poliklinik meliputi rawat jalan

tingkat pertama yang meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan

kerja, konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan terhadap

penyakit akibat umum maupun penyakit akibat kerja dengan tindakan

medis sederhana, serta pemberian rujukan berupa surat jaminan oleh

perawat maupun dokter untuk keperluan perawatan atau pengobatan di

rumah sakit, rawat laboratorium, dan lain-lain.

Untuk tenaga kerja yang menderita sakit atau mempunyai keluhan

yang bersifat ringan atau berat biasanya ditangani langsung oleh

dokter, kecuali dokter tidak ada ditangani oleh paramedis yang sedang

bertugas. Setiap kunjungan pasien di poliklinik dicatat untuk

kemudian dibuat laporan setiap minggu, hingga laporan bulanan yang

nantinya akan dilaporkan ke HRD yang selanjutnya dilaporkan ke

Depnaker. Laporan ini bersifat intern bagi perusahaan. Pelayanan

poliklinik dapat dinikmati oleh seluruh tenaga kerja karena poliklinik

buka 24 jam (selama ada proses kerja yang dilakukan oleh tenaga

kerja).

2) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Tenaga kerja yang mengalami kecekaan kerja akan diberikan

pertolongan pertama agar kecelakaan atau luka yang diderita tidak

bertambah parah. Selain itu P3K juga berfungsi untuk menyelamatkan

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

jiwa korban, dan mempertahankan daya tahan sampai pertolongan

lebih lanjut apabila kecelakaan yang terjadi sangat parah. Petugas P3K

adalah petugas poliklinik dan juga dibantu oleh bagian security. Hal

tersebut telah sesuai dengan syarat keselamatan kerja yang tercantum

dalam Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 ayat I huruf (e)

yang menyebutkan bahwa “syarat – syarat keselamatan kerja adalah

untuk memberi pertolongan pada kecelakaan”. Setiap petugas security

PT. Karyamitra Budisentosa diberikan training agar bisa melakukan

pertolongan pertama pada kecelakaan.

Adapun petugas pelaksanaan P3K di PT. Karyamitra Budisentosa

telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia No: Per-15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan pasal 1 poin 2 yang berbunyi “Petugas P3K

di tempat kerja adalah pekerja / buruh yang ditunjuk oleh pengurus /

pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di

tempat kerja”. pelayanan P3K ini juga sudah sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1982

Pasal 2 sub g yang menyatakan bahwa “Tugas pokok pelayanan

kesehatan kerja memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan”.

3) Upaya Perlindungan Bagi Tenaga Kerja

a) Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Kerja

Monitoring lingkungan kerja yang dilakukan oleh PT.

Karyamitra Budisentosa yang meliputi faktor fisik, faktor kimia,

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

faktor biologi, faktor psikologis sebagai upaya perlindungan tenaga

kerja terhadap faktor bahaya di lingkungan kerja yang dilakukan

secara periodik setiap 6 bulan sekali, serta monitoring lingkungan

kerja berupa monitoring kebersihan, penerangan serta perlengkapan

sarana dan prasarana seperti penyediaan air minum, air bersih, serta

saluran air. Untuk fasilitas seperti washtafel, kamar mandi, tempat

ibadah (mushola), kondisi fisik lingkungan beserta kebersihannya

yang dilakukan perusahaan sebulan sekali. Dan kemudian hasilnya

akan segera dilaporkan untuk segera dilakukan perbaikan. Hal ini

sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun

1964 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan

serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-

03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Pasal 2 (c) yang

menyatakan bahwa “Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan

kerja”. serta pasal 2 (d) bahwa tugas pelayanan kesehatan salah

satunya adalah “pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter”.

Penyelenggaraan pengukuran faktor bahaya di lingkungan

kerja yang dilakukan di PT. Karyamitra Budisentosa dilaksanakan

oleh Balai Hiperkes Surabaya untuk pengukuran kualitas

lingkungan kerja. Nilai ambang batas dari pengukuran faktor fisik

yang dilakukan telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Tenaga

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Kerja dan Transmigrasi No. PER-13/MEN/X/2011 tentang Nilai

Ambang Batas Faktor Fisik dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

4. Penanganan Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan Akibat Kerja

a. Penanganan Penyakit Akibat Kerja

Dari laporan kunjungan klinik perusahaan menunjukkan angka yang

tertinggi pada penyakit flue, pharingitis, demam, diare, disentri, alergi,

ispa, gastritis, sakit gigi, gusi bengkak, dan penyakit lainnya. Namun,

hingga saaat ini pihak perusahaan belum memastikan apakah ini penyakit

akibat kerja atau bukan. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan pasal 2 (f)

yang menyatakan bahwa salah satu tugas pokok pelayanan kesehatan

adalah “Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan

penyakit akibat kerja”.

Penyakit akibat kerja disebabkan oleh faktor bahaya di lingkungan

kerja. Di PT. Karyamitra Budisentosa, terdapat banyak faktor bahaya

lingkungan yang kemungkinan dapat mengganggu kesehatan tenaga

kerja.

Iklim kerja / Suhu yang terlalu tinggi terutama pada bagian produksi

dapat menyebabkan heat stoke (pukulan panas), heat cramps (kejang

panas). Penerangan lampu yang buruk dapat menyebabkan kelainan pada

indera penglihatan atau kesilauan yang memudahkan terjadinya

kecelakaan. Kebisingan dapat menyebabkan tuli akibat kerja. Ketulian

dapat bersifat permanen maupun sementara. Sementara, debu dapat

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

menyebabkan penyakit pneumoconiosis. Bahan kimia juga dapat

menyebabkan dermatosis pada kulit.

Sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kerja, selain pengukuran

lingkungan, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan diagnosis penyakit

akibat kerja juga penting. Untuk mengetahui terjadi penyakit akibat kerja

ataukah tidak, diperlukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan, seperti pemeriksaan rontgen paru untuk penyakit

pneumoconiosis dan pemeriksaan pendengaran untuk mengetahui

penyakit ketulian.

b. Penanganan Kecelakaan Akibat Kerja

Di PT. Karyamitra Budisentosa, pertolongan pertama pada

kecelakaan biasanya diberikan oleh tenaga paramedis atau orang yang

telah memiliki kecakapan untuk melaksanakan kegiatan Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Selain memberikan pertolongan

pertama pada kecelakaan, tenaga paramedis juga mengadakan training

setiap tahun yang diikuti oleh perwakilan setiap satuan kerja. Hal ini

berarti telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No 03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan pasal 2

(g) maka dapat diketahui bahwa salah satu tugas pelayanan kesehatan

adalah memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kepada

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan.

PT. Karyamitra Budisentosa memberikan pertolongan pertama pada

kecelakaan, perawatan dan pemberian pengobatan serta memberi

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

rujukan ke rumah sakit luar jika dibutuhkan. Hal ini telah sesuai dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/MEN/1982

tentang Pelayanan Kesehatan Kerja pasal 2 (j) bahwa tugas pelayanan

kesehatan adalah melakukan usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau

penyakit akibat kerja.

PT. Karyamitra Budisentosa telah melaksanakan pelaporan kepada

Depnaker jika terjadi kecelakaan kerja, sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per 03/MEN/1998 tentang

Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan, seperti tercantum

pada pasal 2 ayat 1 yang berbunyi “Pengurus atau pengusaha wajib

melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang

dipimpinnya”. Di pasal 4 ayat 1 juga menerangkan bahwa laporan ke

pihak Depnaker dilaksanakan maksimal 2X24 jam setelah terjadi

kecelakaan.

5. Sistem Rujukan

Dengan bekerja sama dengan klinik serta rumah sakit luar maka PT.

Karyamitra Budisentosa telah memperhatikan tenaga kerja dan keluarganya

jika memang suatu saat mengalami sakit yang mungkin membutuhkan

perawatan yang lebih intensif.

a) Sistem Rujukan Terhadap Penyakit Akibat Kerja

Pelayanan kesehatan kerja telah mempunyai sistem rujukan terhadap

penyakit, baik penyakit umum maupun penyakit akibat kerja yang

bertujuan untuk memperjelas diagnosa penyakit secara cepat dan tepat

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

sedini mungkin sehingga kesehatan tenaga kerja akan cepat menjadi lebih

baik. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-

333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

pasal 3 ayat 1 yaitu “diagnosis penyakit akibat kerja ditegagkan melalui

serangkaian pemeriksaan klinis dan pemeriksaaan kondisi pekerjaan serta

lingkungannya untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara

penyakit dan pekerjaannya”.

b) Sistem Rujukan Terhadap Kecelakaan Kerja

PT. Karyamitra Budisentosa telah mempunyai suatu prosedur untuk

menghadapi suatu kecelakaan. Apabila terjadi kecelakaan maka bagian

poliklinik akan memberikan pertolongan kepada korban. Hal ini telah

sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja pasal 2

mengenai tugas pokok pelayanan kesehatan kerja huruf (g) yaitu

pertolongan pertama pada kecelakaan. Selain itu, pelayanan kesehatan

kerja telah mempunyai sistem rujukan agar korban kecelakaan segera

mendapat pengobatan dan perawatan yang lebih baik di rumah sakit

rujukan dengan fasilitas yang lebih baik.

6. Jamsostek

Jaminan Sosial Tenaga Kerja merupakan program publik yang

memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial

ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan asuransi sosial.

Jamsostek dilandasi dengan filosofi kemandirian dan harga diri manusia

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak

tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit,

kehidupan di hari tua maupun keluarganya, bila meninggal dunia. Harga diri

berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan belas kasihan

orang lain, karena jaminan sosial merupakan hak tenaga kerja.

PT. Karyamitra Budisentosa telah mengikuti program Jamsostek dengan

mendaftarkan perusahaan sebagai peserta Jamsostek dan mendaftarkan

tenaga kerja dalam program Jamsostek berupa Jaminan Kecelakaan Kerja,

Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Hal ini sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program

Jamsostek dalam pasal 2 ayat (3) yang menyebutkan bahwa perusahaan

wajib megikutsertakan tenaga kerja dalam program Jamsostek jika

mempekerjakan sedikitnya 10 orang dan membayar gaji tenaga kerja

sebesar Rp. 1.000.000,-/bulan dan dalam pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan

tentang Kewajiban mendaftarkan tenaga kerja dan perusahaan dalam

Jamsostek.

Selain itu PT. Karyamitra Budisentosa juga telah memenuhi amanat

yang tercantum dalam Deklarasi Universal HAM PBB Tahun 1948 Pasal

25 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak mendapat perlindungan

akan hari tua, sakit, cacat, menganggur dan meninggal dunia serta dalam

Konvensi International Labour Organization (ILO) No. 102 Tahun 1952

tentang Standart minimum jaminan sosial yaitu tunjangan hari tua, sakit,

cacat, kematian, pengangguran dan pelayanan medis.

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Berkaitan dengan program ini tanggung jawab perusahaan adalah

membayar iuran jaminan setiap bulan, memberikan data-data

ketenagakerjaan ke PT Jamsostek, mengurus hak-hak tenaga kerja, yang

sesuai dengan Undang-undang No.3 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan

Program Jamsostek. Sedangkan untuk penentuan besarnya jaminan dan

pembayarannya merupakan tanggung jawab dari PT. Jamsostek (Persero)

sebagai badan penyelenggara.

Dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut juga

disebutkan bahwa untuk Program Jaminan Kesehatan sifatnya wajib, bagi

perusahaan yang telah memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik maka

tidak perlu lagi mengikuti program JPK dari badan penyelenggara. Dengan

adanya hal tersebut maka penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan telah dikelola sendiri oleh perusahaan.

Pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan PT.

Karyamitra Budisentosa telah sesuai standar yang ditentukan dalam

Peraturan Pemerintah tersebut. Jaminan yang diberikan meliputi

penggantian biaya untuk rawat jalan, paket rawat inap dan rawat khusus.

Besarnya jaminan yang diberikan ditentukan berdasarkan kelas tenaga kerja.

7. Biaya medis

Perusahaan telah memberikan berbagai fasilitas pembiayaan yang

berkenaan dengan biaya kesehatan, baik itu rawat jalan atau pengobatan

biasa, rawat inap serta biaya pengobatan khusus.

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

8. Laporan Pelayanan Kesehatan Kerja

Dalam Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi

No.3/MEN/1982 pada petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja

disebutkan bahwa perusahaan yang telah menyelenggarakan pelayanan

kesehatan kerja harus membuat laporan 1 bulan sekali kepada HRD, yang

meliputi kunjungan pasien (baru dan ulangan), diagnosis penyakit, penyakit

akibat kerja, dan kecelakaan kerja (Depnaker RI, 2001).

Berkaitan dengan hal tersebut, PT. Karyamitra Budisentosa telah

memenuhi ketentuan yang ditetapkan, terbukti dengan dibuatnya laporan

bulanan pelayanan kesehatan serta laporan kecelakaan yang setiap bulannya

oleh petugas poliklinik.

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.

01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja

ditentukan bahwa pengurus wajib melaporkan secara tertulis setiap penyakit

akibat kerja yang ditemukan pada saat pemeriksaan.

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di PT. Karyamitra Budisentosa

maka dapat disimpulkan, antara lain sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. No. Per 03/MEN/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Kerja di PT. Karyamitra Budisentosa meliputi

program promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.

a. Program Promotif, yaitu dengan pengadaan penyuluhan umum berupa

safety talk yang diadakan setiap pagi sebelum kerja dimulai mengenai

faktor dan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja, serta

penyebaran informasi kesehatan dengan pengadaan mading tentang

kesehatan, poster serta buletin kesehatan yang terbit setiap 1 bulan

sekali, pembinaan kesehatan yang dilakukan tim poliklinik, serta

pelatihan dan pendidikan P3K berupa training yang dilaksanakan setiap

1 tahun sekali.

b. Program Preventif, yaitu dengan peningkatan gizi tenaga kerja dengan

pemberian extrafooding berupa susu setiap 1 minggu sekali, akan tetapi

karena tidak adanya kantin maka pemantauan kecukupan gizi tenaga

kerja belum bisa dilakukan. Melakukan pengukuran faktor bahaya

(hazard factor) bekerjasama dengan pihak ketiga (Balai Hiperkes

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Surabaya), pemeriksaan kesehatan kerja yang meliputi pemeriksaan

kesehatan kerja sebelum kerja, berkala dan khusus, penyediaan APD

serta pencegahan penyakit menular.

c. Program Kuratif : pemberian pengobatan kepada tenaga kerja yang

bekerjasama dengan rumah sakit umum daerah setempat dalam

pengobatan tenaga kerja..

d. Program Rehabilitatif : penyembuhan / pemulihan kesehatan tenaga

kerja dengan rehabilitasi medik dan rekomendasi medik yang

bekerjasama dengan rumah sakit umum daerah setempat selama

pemulihan tenaga kerja setelah sakit.

2. Pelaksanaan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja PT. Karyamitra

Budisentosa ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja,

sesuai dengan Permenker No. PER-03/MEN/1980 tentang Pelayanan

Kesehatan Kerja pasal 2. Akan tetapi belum sesuai dengan pasal 2 huruf i

karena belum dilakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian

pekerjaan terhadap tenaga kerja, belum memberikan nasehat mengenai

perencanaan dan pembuatan tempat kerja, dan belum ikut serta sepenuhnya

dalam penentuan atau pemilihan alat pelindung diri yang digunakan di

tempat kerja.

3. Sarana dan fasilitas yang mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan

kerja di PT. Karyamitra Budisentosa berjalan lancar antara lain yaitu

a. Poliklinik yang buka pelayanan selama 24 jam setiap hari Senin sampai

Sabtu.

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

b. Tenaga kesehatan terdiri dari 2 dokter dan 7 tenaga paramedis. Dokter

perusahaan telah mengikuti pelatihan Hiperkes sesuai persyaratan dalam

Permenaker No. PER-01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan Hiperkes

Bagi Dokter Perusahaan. Belum semua tenaga paramedisnya mendapat

pelatihan Hiperkes, sehingga belum sesuai persyaratan dalam

Permnakertrans No. PER-01/MEN/1979 tentang Wajib Latihan Hiperkes

dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis perusahaan.

c. Kotak P3K diletakkan menyebar di seluruh unit kerja yang ditempatkan

pada area yang strategis dan isinya dipantau minimal 1 minggu sekali.

Penyediaan kotak P3K sesuai dengan Permenakertrans RI No. Per-

15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, untuk

pengisian kelengkapan kotak P3K belum sesuai dengan yang tercantum

dalam lampiran II Permenakertrans RI No. Per-15/MEN/VIII/2008

karena tidak adanya beberapa item antara lain, seperti gunting, kantong

plastik bersih, senter dan pinset.

d. Tandu P3K yang digunakan sebagai sarana evakuasi / pemindahan

korban serta alat transportasi dengan pengadaan ambulance di PT.

Karyamitra Budisentosa sesuai dengan Permenakertrans RI No. Per-

15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pasal

11 sub a dan b, karena adanya alat evakuasi dan transportasi meliputi

tandu atau alat lain serta ambulance atau kendaraan lain yang dapat

digunakan untuk memindahkan atau mengangkut korban ke tempat yang

aman atau rujukan.

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

e. Pengadaan obat dilakukan oleh tim pelayanan kesehatan poliklinik, yang

mana setiap penggunaan / pengeluaran obat selalu dicatat untuk dibuat

laporan bulanan agar tidak terjadi penyalahgunaan obat.

f. Kegiatan pelayanan kesehatan kerja.

1) Pelayanan kesehatan kerja poliklinik, meliputi rawat jalan tingkat

pertama yang meliputi pertolongan pertama pada kecelakaan kerja,

konsultasi kesehatan, pelayanan obat, pengobatan terhadap penyakit

umum maupun penyakit akibat kerja dengan tindakan medis

sederhana, serta pemberian rujukan untuk keperluan perawatan /

pengobatan di rumah sakit, atau rawat laboratorium.

2) Sesuai dengan undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 (e)

yang menyebutkan bahwa syarat-syarat keselamatan kerja untuk

memberi pertolongan pada kecelakaan. P3K, ditujukan pada tenaga

kerja yang mengalami kecelakaan kerja ataupun sakit untuk

menyelamatkan jiwa korban dan mempertahankan sampai adanya

pertolongan lebih lanjut. P3K dilakukan oleh petugas P3K yang terdiri

dari petugas poliklinik yang dibantu oleh petugas security.

3) Upaya perlindungan bagi tenaga kerja, sudah sesuai dengan Menteri

Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan,

kebersihan serta penerangan serta Permenaker No.03/MEN/1982

tentang Pelayanan Kesehatan Pasal 2 (c) yang menyatakan bahwa

salah satu tugas pokok pelayanan kesehatan adalah melakukan

“pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja”, yakni

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

dengan melakukan monitoring dan evaluasi lingkungan kerja yang

dilakukan pihak perusahaan secara periodik di lingkungan kerja

4. Penanganan PAK dan KAK

a. Untuk penanganan terhadap penyakit akibat kerja PT. Karyamitra

Budisentosa telah sesuai dengan Permenakertrans No.03/MEN/1982

tentang Pelayanan Kesehatan pasal 2 (f) yang menyatakan bahwa salah

satu tugas pokok pelayanan kesehatan adalah “Pencegahan dan

pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja”, yakni

dengan melakukan upaya perlindungan berupa monitoring lingkungan,

pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan diagnosis penyakit.

b. Untuk penanganan terhadap Kecelakaan akibat kerja PT. Karyamitra

Budisentosa juga telah sesuai dengan Permenakertrans No 03/MEN/1982

tentang Pelayanan Kesehatan pasal 2 (g), yakni dengan memberikan

P3K, perawatan dan pemberian pengobatan serta memberi rujukan ke

rumah sakit daerah setempat.

5. Sistem rujukan berupa sistem rujukan terhadap penyakit akibat kerja dan

sistem rujukan terhadap kecelakaan kerja. Rujukan ditujukan untuk

memperjelas diagnosa penyakit lebih lanjut, sesuai dengan Kepmenaker

No. KEP-333/MEN/1989 tentang Diagnosis penyakit akibat kerja pasal 3

ayat 1, yakni dengan melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan

kondisi pekerjaan serta lingkungannya untuk menentukan hubungan sebab

akibat antara penyakit dan pekerjaan.

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

6. Jamsostek

PT. Karyamitra Budisentosa telah mengikuti program Jamsostek dengan

mendaftarkan perusahaan sebagai peserta Jamsostek dan mendaftarkan

tenaga kerja dalam program Jamsostek berupa jaminan kecelakaan kerja,

jaminan hari tua dan jaminan kematian. Hal ini sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Programn

Jamsostek

7. Keringanan biaya medis telah diberikan kepada tenaga kerja berupa biaya

pengobatan biasa atau biaya rawat jalan serta biaya rawat inap.

8. Laporan yang dibuat setiap bulan oleh poliklinik PT. Karyamitra

Budisentosa sesuai dengan Permenakertrans No. PER-01/Men/1981

tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja ditentukan bahwa

pengurus wajib melaporkan secara tertulis setiap penyakit akibat kerja

yang ditemukan pada saat pemeriksaan. Untuk pelaporan ini juga sesuai

dengan Permenakertrans No. PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan

Kesehatan pasal 7 ayat 1.

B. Implikasi

Secara umum pelayanan kesehatan kerja sebagai upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja di PT. Karyamitra Budisentosa

telah terprogram dan berjalan dengan baik. Tetapi belum sepenuhnya sesuai

tujuan dalam Permenaker No. PER-03/MEN/1982 tentang Pelayanan

Kesehatan Kerja. Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk meningkatkan

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

derajat kesehatan tenaga kerja diantaranya : pendidikan dan pelatihan P3K,

penyebarluasan informasi kesehatan, peningkatan gizi tenaga kerja,

pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, pemberian alat pelindung diri,

pengawasan terhadap lingkungan kerja dan pengobatan terhadap penyakit

maupun kecelakaan kerja yang ditunjang dengan sarana dan fasilitas kesehatan

kerja, catatan pelayanan kesehatan kerja, sistem rujukan serta penyelenggaraan

Jamsostek. Adanya program – program kesehatan serta sarana dan fasilitas

tersebut akan menimbulkan dampak positif yaitu meningkatkan derajat

kesehatan dan produktivitas tenaga kerja. Begitu juga sebaliknya, jika

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan bagi tenaga kerja kurang

memadai maka akan berakibat menurunnya derajat kesehatan tenaga kerja dan

pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tenaga kerja tersebu.t

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, simpulan dan implikasi yang disebutkan di

atas maka saran yang dapat penulis sampaikan antara lain :

1. Untuk pemantauan kecukupan gizi tenaga kerja sebaiknya PT. Karyamitra

Budisentosa mendirikan kantin untuk tenaga kerja agar kecukupan gizi

dapat dipantau dan ditingkatkan sehingga derajat kesehatan tenaga kerja

juga meningkat. Serta dilakukan pengukuran pemenuhan kebutuhan kalori

terhadap tenaga kerja setiap harinya.

2. Perlunya peningkatan kualitas tenaga medis dengan mengikutsertakan

seluruh tenaga paramedis untuk mengikuti pelatihan Hiperkes sesuai yang

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI KERJA SEBAGAI KESEHATAN KARYAMITRA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

dipersyaratkan dalam dalam Permnakertrans No. PER-01/MEN/1979

tentang Kewajiban Latihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga

Paramedis perusahaan.

3. Sebaiknya Dokter perusahaan melakukan diagnosis penyakit akibat kerja

untuk mengetahui hubungan antara penyakit tenaga kerja dengan pekerjaan

yang dilakukan di tempat kerja

4. Sebaiknya dilakukan kelengkapan dalam isi kotak P3K sesuai dengan yang

dipersyaratkan dalam lampiran II Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI No. Per-15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan.

5. Untuk program – program kesehatan kerja PT. Karyamitra Budisentosa

seperti pengadaan seminar ataupun training kepada tenaga kerja lebih

ditingkatkan dengan cara mengintensifkan pelaksanaannya secara rutin dan

terjadwal.