implementasi manajemen bandwidth menggunakan metode ......digunakan juga lengkap salah satunya...

25
Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket (HTB) (Studi Kasus: LAB SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Salatiga) Artikel Ilmiah Oleh : Elizabeth Anggie Utamy Putri (672010066) Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2014

Upload: others

Post on 14-Mar-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan

Metode Hierarchical Token Bucket (HTB)

(Studi Kasus: LAB SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan Salatiga)

Artikel Ilmiah

Oleh :

Elizabeth Anggie Utamy Putri (672010066)

Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

i

Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan

Metode Hierarchical Token Bucket (HTB)

(Studi Kasus: LAB SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh :

Elizabeth Anggie Utamy Putri (672010066)

Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 3: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

ii

Page 4: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

iii

Page 5: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

iv

Page 6: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

v

Page 7: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

vi

Page 8: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

1

Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan

Metode Hierarchical Token Bucket (HTB)

(Studi Kasus: LAB SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan Salatiga)

1)Elizabeth Anggie Utamy Putri,

2)Wiwin Sulistyo

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail: [email protected])

, [email protected])

ABSTRACT

The use of the Internet raises issues especially on bandwidth management. Currently

the use of computer networks typically manage the bandwidth is without separated specifically

according to the type of user groups, so that there is no difference partition bandwidth between the

groups of users with a higher priority and user groups with lower priority. Therefore, it is

necessary to design the bandwidth manager can set the bandwidth according to priority users in

groups based on the type of user. One of the methods applied to ensure each user group gets the

bandwidth according to the priority groups that use Hierarchical Token Bucket (HTB) method. In

this research discusses the implementation of the HTB method in SMK Telecommunication Tunas

Harapan Salatiga

Keywords : Bandwidth management, HTB, Mikrotik

ABSTRAK

Penggunaan jaringan internet memunculkan permasalahan khususnya pada pengelolaan

bandwidth. Saat ini penggunaan jaringan komputer mengelola bandwidth tanpa memisahkan

secara spesifik menurut jenis kelompok pengguna, sehingga tidak terdapat perbedaan pembagian

bandwidth antara kelompok pengguna dengan prioritas lebih tinggi dan kelompok pengguna

dengan prioritas lebih rendah. Oleh karena itu, diperlukan perancangan pengelola bandwidth yang

dapat mengatur bandwidth pengguna sesuai dengan prioritas di dalam kelompok berdasarkan jenis

pengguna. Salah satu metode yang diterapkan untuk menjamin setiap kelompok pengguna

mendapat bandwidth sesuai dengan kelompok prioritas yaitu menggunakan metode Hierarchical

Token Bucket (HTB). Dalam penelitian ini membahas mengenai implementasi metode HTB di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Salatiga.

Kata Kunci : Pengelolaan Bandwidth, HTB, Mikrotik

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

2

1. Pendahuluan

Saat ini institusi maupun dunia pendidikan menggunakan layanan

internet secara serentak, penggunaan layanan internet yang beragam sifatnya

secara bebas dapat mengakses semua aplikasi yang ada dalam internet seperti

email, web, chatting, browsing, dan multimedia. Untuk mengakses aplikasi

yang berhubungan dengan internet maka perlu mengatur bandwidth yang akan

dibagi ke setiap user. Pada saat ini sudah terdapat routerboard mikrotik yang

dapat langsung digunakan tanpa harus menginstal RouterOS lagi, sistem yang

digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth.

Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

digunakan. SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan Mikrotik

RouterOS untuk mengatur bandwidth, yang memiliki banyak teknik

memanajemen bandwidth seperti simple queue, HTB (Hierarchy Token

Bucket), PFIFO (Packet First In First Out) dan BFIFO (Bytes First In First

Out), RED (Random Early Drop), SFQ (Stochastic Fairness Queuin) dan

PCQ (Per Connection Queue).

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti manajemen bandwidth yang

ada di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang menggunakan hotspot

login dengan metode simple queue dimana setiap user diberi batasan

bandwidth untuk download dan upload yang sudah ditentukan. Internet yang

digunakan untuk siswa dan guru adalah menggunakan hotspot dan LAB, total

bandwidth untuk LAB yaitu sebesar 20Mbps dan total bandwidth untuk

hotspot sebesar 20Mbps, sedangkan total bandwidth yang dimiliki SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan yaitu sebesar 20Mbps, jika semua total

bandwidth untuk LAB dan hotspot adalah 20Mbps maka tidak dapat bekerja

optimal apabila semua LAB digunakan untuk internet maka user pada hotspot

tidak mendapat bandwidth untuk download dan upload karena saling berebut

bandwidth antara LAB dan hotspot. Untuk LAB sendiri tidak dipisahkan

secara spesifik untuk pengguna yang membutuhkan bandwidth besar sehingga

sangat merugikan karena semua pengguna mendapatkan bandwidth yang

sama-sama besar. Oleh karena itu, dapat dikatakan manajemen bandwidth di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan kurang baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bermaksud untuk

menerapkan metode HTB dalam membagi bandwidth pada setiap LAB dalam

prioritas berdasarkan kebutuhan LAB dan membagi bandwidth dari total

bandwidth di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan untuk LAB dan hotspot

sehingga hotspot mendapat sisa bandwidth. Manfaat penelitian ini adalah

dapat mengetahui kinerja HTB dalam mengelola bandwidth di setiap LAB

sesuai dengan kategori prioritasnya.

2. Tinjauan Pustaka

Dari penelitian sebelumnya, telah dilakukan perancangan manajemen

bandwidth pada user-profil hotspot mikrotik menggunakan metode

Page 10: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

3

Hierarchical Token Bucket (HTB) yaitu mengelola bandwidth menggunakan

atribut user-profil untuk mengatur bandwidth pengguna berdasarkan jenis

kebutuhan pengguna sehingga dapat menjamin para pengguna mendapatkan

bandwidth sesuai dengan jenis kelompok yang berbeda-beda [4]. Namun

dalam penelitian tersebut digunakan untuk hostpot dengan menggunakan

user-profil dengan metode HTB, sedangkan untuk di LAB SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan masih menggunakan hotspot login

menggunakan simple queue sehingga tidak terdapat penggunaan prioritas

untuk jenis pengguna. Pada kesempatan ini dilakukan penelitian sebelumnya

hanya tidak menggunakan hotspot, tetapi menggunakan switch pada tiap

LAB-nya dan diberikan prioritas dalam HTB untuk membagi bandwidth

setiap LAB.

Penerapan manajemen bandwidth menggunakan HTB (Hierarchical

Token Bucket) juga telah dilakukan pada SMPN 5 Semarang dengan

Implementasi metode Hierarchical Token Bucket (HTB) dapat mengkontrol

penggunaan internet yang digunakan oleh tiap–tiap klien dengan baik

sehingga klien tidak dapat menggunakan bandwidth secara berlebihan

walaupun kecepatan download pada masing – masing klien lebih sedikit dari

sebelum penggunaan Hierarchical Token Bucket [3]. Metode HTB juga

digunakan untuk membatasi bandwidth secara berlebihan seperti LAB dan

hotspot di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dengan membagi bandwidth

untuk kelompok LAB dan kelompok hotspot sehingga setiap kelompok dapat

dibatasi total bandwidth-nya

Manajemen bandwidth adalah membatasi penggunaan bandwidth

jaringan internet, manajemen dilakukan untuk membagi rata bandwidth per-

client agar tidak terjadi congestion (waktu proses yang lama), jika sebuah

jaringan internet belum menerapakan manajemen bandwidth maka salah satu

client menggunakan bandwidth secara penuh, client-client setelahnya akan

mengalami antrian permintaan paket data dan mendapatkan bandwidth ketika

permintaan paket data dari client 1 terpenuhi [6].

HTB adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengatur pembagian

bandwidth, pembagian dilakukan secara hirarki yang dibagi-bagi kedalam

kelas sehingga mempermudah pengaturan bandwidth. HTB diklaim

menawarkan kemudahan pemakaian dengan teknik peminjaman dan

implementasi pembagian trafik yang lebih akurat. Teknik antrian HTB

memberikan fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi,

bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih

rendah [1].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini

adalah menggunakan pendekatan NDLC (Network Development Life Cycle)

yang didalamnya terdapat beberapa tahap yaitu analysis, design, simulation

prototyping, implementation, monitoring, management [2]. Seperti terlihat

pada Gambar 1.

Page 11: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

4

Gambar 1 NDLC (Network Development Life Cycle) [2]

Gambar 1 merupakan alur diagram dari metode pendekatan NDLC

yang memiliki enam fase. Dalam perancangan jaringan komputer ini sangat

cocok menggunakan pendekatan ini, sehingga hasil yang diperoleh terarah

dan terperinci.

Tahap analysis merupakan tahap awal untuk melakukan analisa

kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan

analisa topologi atau jaringan sebelumnya yang ada di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan. Permasalahan yang terjadi adalah manajemen bandwidth di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan metode simple queue

dan pembatasan bandwidth menggunakan hotspot user login dimana setiap

pengguna dibatasi bandwidth untuk guru sebesar 1Mbps dan untuk siswa

sebesar 200kbps dengan bandwidth total 20Mbps.

Tabel 1 Jumlah User Tiap LAB

Nama LAB Jumlah User

Lantai 2 LAB 1 30 User

LAB 2 30 User

LAB 3 30 User

Total 90 User

Pada Tabel 1 merupakan jumlah user tiap LAB. Di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan yang memiliki 3 LAB pada setiap lantainya

dan setiap LAB memiliki 30 user, apabila manajemen bandwidth LAB dan

hotspot menggunakan metode simple queue dan hanya dibatasi 200Kbps

maka total bandwidth tidak dapat dibagi rata untuk hotspot itu sendiri karena

total bandwidth hanya 20Mbps jika dibagi setiap user sebesar 200Kbps maka

hanya untuk 100 user, tetapi jika semua LAB digunakan (90 user

menggunakan internet) maka bandwidth yang diterima setiap user pada

hotspot hanya dapat bekerja optimal untuk 10 user yaitu sisa jumlah user di

LAB, apabilah lebih dari 10 user maka user untuk hotspot dan LAB tidak

dapat memenuhi bandwidth yang ditentukan yaitu sebesar 200k. Apabila ada

LAB yang digunakan untuk pelatihan atau pelajaran yang membutuhkan

internet maka tidak mendapat pinjaman bandwidth karena manajemen

bandwidth menggunakan metode simple queue hanya menentukan bandwidth

Page 12: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

5

per user dan tidak dapat memberi prioritas pada setiap kelompok pengguna.

Berbeda dengan menggunakan metode HTB, saat bandwidth yang disediakan

pada parent memiliki sisa bandwidth, maka akan diberikan kepada user yang

membutuhkan bandwidth sebesar max-limit sesuai dengan prioritas. Gambar

2 merupakan topologi jaringan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang

lama menggunakan metode simple queue dimana total bandwidth digabung

untuk hotspot dan kabel (LAB). Dilihat dari Gambar 2 pada penelitian ini

membagi kelompok antara hotspot dan LAB (menggunakan switch), tetapi

dalam penelitian ini hanya membuat perancangan pada LAB bukan pada

hotspot.

Gambar 2 Topologi Jaringan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang Lama

Page 13: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

6

Gambar 3 Hasil Trafik Upload dan Download di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Gambar 3 merupakan hasil dari trafik upload dan download pada

jaringan yang lama dengan menggunakan metode simple queue, pada trafik

download (max-in) sebesar 19.06Mb dan pada trafik upload (max-out)

sebesar 2.15Mb, karena untuk LAB diberi total bandwidth sebesar 20Mbps.

Jadi bisa dikatakan bahwa download pada LAB sampai kurang lebih

20Mbps.

Analisa kebutuhan hardware dan software yang diperlukan untuk

menunjang sistem yaitu:

Tabel 2 Kebutuhan Hardware dan Software

Pada tahap design yang akan dilakukan adalah langkah-langkah untuk

merancang sebuah sistem baru yaitu penerapan HTB (Hierarchy Token

Bucket) pada jaringan yang lama. Perancangan HTB akan diterapkan dengan

diagram alur sebagai berikut:

No Komponen Fungsi Spesifikasi

1 Router Mikrotik

RB750Series

Sebagai penghubung antar

jaringan CPU AR7241 400MHz

RAM 32MB

LAN Ports 5

2 PC/LAPTOP Sebagai client -

4 Kabel UTP

(Unshielded

Twisted Pair)

Penghubung router dengan switch

dan client CAT 5, RJ45

5 MRTG Untuk melihat traffic download

dan upload Windows 7 Ultimated

6 Winbox Remote setting mikrotik dalam

bentuk GUI Winbox Loader V2.2.15

Page 14: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

7

Gambar 4 Alur Diagram Perancangan HTB

Gambar 4 merupakan diagram alur perancangan HTB (Hierarchy Token

Bucket), terdiri dari menetapkan topologi yaitu masih menggunakan topologi yang

sama hanya menambahkan RB750, menetapkan alamat IP router dan IP client,

Membuat HTB distribution, dan yang terakhir merancang pembagian bandwidth.

Dalam pengujian apabila gagal maka ada kesalahan pada firewall mangle seperti

salah menandai mark-connection maupun mark-packet

1. Perancangan Topologi

Gambar 5 Topologi Perancangan HTB pada LAB

Page 15: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

8

Gambar 5 merupakan gambar dari rancangan topologi yang

diusulkan untuk mendukung perancangan manajemen bandwidth

menggunakan metode HTB. Pada switch 2 diambil dari topologi jaringan

lama, RB750Series ditempatkan dibawah switch 2 karena untuk

memanajemen bandwidth menggunakan metode HTB pada setiap client

dalam suatu LAB.

2. Menetapkan Alamat IP Router dan IP Client pada Jaringan Baru

Masing-masing perangkat keras harus diatur pengalamatan IP-nya

yang berfungsi sebagai alat komunikasi dalam sebuah jaringan backbone.

Tabel 1 merupakan daftar perencanaan pemberian alamat IP pada router

dan masing-masing client.

Tabel 3 Alamat IP router dan client

No Nama Perangkat Keras Alamat IP

1 RB750series Ether 1 = 192.168.100.251/24

Ether 2 = 10.10.10.1/24

Ether 3 = 20.20.20.1/24

Ether 4 = 30.30.30.1/24

2 LAB1 (DHCP) 10.10.10.2-10.10.10.254/24

3 LAB2 (DHCP) 20.20.20.2-20.20.20.254/24

4 LAB3 (DHCP) 30.30.30.2-30.30.30.254/24

Tabel 3 merupakan IP router dan client sehingga router dan masing-

masing client dapat saling terhubung. Pada client menggunakan DHCP

sehingga secara otomatis client mendapat IP otomatis dan tidak perlu

mengkonfigurasi IP.

3. Membuat HTB Distribution/Tree

Pada tree ini adalah setiap trafik dibagi masing-masing class, dimana

harus menentukan parent class, inner class, dan child class dengan cara

membuat skema tree/ HTB distribution seperti pada Gambar 4 dan Gambar

5. Cara kerja HTB juga dapat diliat pada HTB distribution yang pertama

memilih kelas pada cabang terendah (leaf class) yang linknya belum

mencapai batas kemudian mulai mengirimkan paket dari kelas yang

memiliki prioritas tertinggi kemudian berlanjut ke yang rendah, apabila link

semua kelas melampaui batas link maka dilakukan suatu test melalui suatu

putaran lengkap untuk menemukan leaf class yang dapat meminjam

bandwidth dari kelas diatasnya (parent class) jika tidak ada maka putaran

diulangi dengan mencoba meminjam bandwidth dari kelas diatas parent

class (grandfather class) [5]. Gambar 4 dan Gambar 5 dibawah ini

Page 16: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

9

merupakan tree atau HTB distribution untuk download dan upload yang

telah ditetapkan untuk perancangan HTB.

Gambar 6 HTB Distribution Download

Gambar 6 merupakan gambaran HTB yang telah dirancang untuk

melakukan perancangan pembagian bandwidth untuk download pada setiap

LAB yang menjelaskan bahwa Total-Download adalah parent dari LAB1-

HTTP, LAB2-HTTP, LAB3-HTTP yang memiliki limit-at 3072kbps dan

max-limit 6144kbps, sehingga pada LAB 1 mendapat max-limit per client

sebesar kurang lebih 200kbps karena total client setiap LAB adalah 30

client. Pada LAB1-HTTP mendapat priority 1 artinya sisa bandwidth untuk

download dari parent diberikan terlebih dahulu pada LAB 1, kemudian

sisanya diberikan kepada LAB 2 dan LAB 3.

Gambar 7 HTB Distribution Upload

Gambar 7 merupakan gambaran HTB yang telah dirancang untuk

melakukan perancangan pembagian bandwidth untuk upload pada setiap

Page 17: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

10

LAB yang menjelaskan bahwa Total-Upload adalah parent dari LAB1-UP,

LAB2-UP, LAB3-UP yang memiliki limit-at 2048kbps dan max-limit

4608kbps, sehingga pada LAB 1 mendapat max-limit per client sebesar

kurang lebih 150kbps. Pada LAB1-UP sama seperti HTB distribution

download yaitu LAB 1 mendapat prioritas pertama hanya berbeda pada

limit-at dan max-limit, karena bandwidth upload lebih kecil dibanding

bandwidth download.

4. Merancang atau Desain Pembagian Bandwidth

Dalam membuat HTB diperlukan perancangan desain pembagian

bandwidth. Perancangan desain pembagian bandwidth ini menunjukan nilai

limit-at dan max-limit dari setiap protocol. Pada mikrotik satuan limit-at dan

max-limit secara default adalah ‘bps’ yang merupakan singkatan ‘bits per

second’, maka penelitian ini dikondisikan sedemikian rupa dengan satuan 'k'

yang merupakan singkatan dari 'kilobits’. Pada HTB ini setiap protocol

memiliki prioritas yang berbeda, dalam HTB memiliki prioritas 1 sampai

dengan 8, dimana prioritas 1 adalah prioritas yang tertinggi, sedangkan

prioritas 8 adalah prioritas paling rendah. Penggunaan prioritas tergantung

kepentingan pengguna, penentuan pengguna tersambung didalam kelompok

prioritas yang mana didasarkan pada status pengguna. Pada Tabel 4

merupakan perancangan desain pembagian bandwidth.

Tabel 4 Perancangan Desain Pembagian Bandwidth

Nama Parent Priority Limit-At Max-limit

Total-Download Global-out 10240k

LAB1-HTTP Total-Download 1 3072k 6144k

LAB2-HTTP Total-Download 2 3072k 6144k

LAB3-HTTP Total-Download 2 3072k 6144k

Total-Upload Global-in 8 6144k

LAB1-UP Total-Upload 1 2048k 4608k

LAB2-UP Total-Upload 2 2048k 4608k

LAB3-UP Total-Upload 2 2048k 4608k

Tabel 4 merupakan perancangan desain pembagian bandwidth untuk

HTB. Pada setiap LAB memiliki proiritas masing-masing dimana LAB1

memiliki prioritas tertinggi karena pada penelitian ini ingin LAB1 digunakan

khusus pelajaran produktif TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dan

pelatihan jaringan yang membutuhkan internet lebih besar dibanding LAB

lainnya. Sehingga LAB1 yang memiliki prioritas tertinggi mendapat pinjaman

bandwidth dari parent untuk memenuhi max-limit.

Page 18: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

11

Pada tahap simulasi prototype dibuat perancangan sebuah jaringan

untuk membuat simulasi dari topologi jaringan yang dibangun. Simulasi pada

penelitian ini dilakukan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, dimana ada

1 router yaitu router yang sudah dikonfigurasi HTB dan laptop pada tiap

LAB untuk melakukan download dan upload. Hal ini dimaksudkan untuk

melihat kinerja awal dari jaringan yang dibangun. Berikut adalah Gambar 8

yang merupakan tampilan simulasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

dari topologi jaringan yang akan dibangun.

Gambar 8 Topologi Simulasi Penerapan HTB (Hierarchical Token Bucket)

Pada tahap implementasi dilakukan pembangunan jaringan di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan router mikrotik dengan

melakukan konfigurasi pengalamatan IP seperti IP address, gateway, DHCP

server, DNS server, hal ini dilakukan supaya pengguna atau client yang

menggunakan internet dapat terhubung satu sama lain karena masih dalam

satu jaringan. Penelitian ini diimplementasikan di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan selama satu bulan untuk mendapat data yang akurat. Gambar

9 merupakan konfigurasi pengalamatan IP dan DHCP server pada LAB1.

Page 19: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

12

Gambar 9 Konfigurasi Pengalamatan IP pada Mikrotik

Setelah Pengalamatan IP selesai dikonfigurasi, selanjutnya dilakukan

konfigurasi NAT pada firewall dengan menggunakan parameter action,

chain, dan out. interface, agar IP lokal dapat terhubung internet atau ether1,

seperti contoh yang terlihat pada Kode Program 1.

Kode Program 1 Konfigurasi NAT pada Firewall

1. ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-

interface=ether1

Setelah membuat NAT pada firewall, maka perlu dilakukan konfigurasi

pada mangle, mangle pada mikrotik merupakan metode manajemen

bandwidth, dimana bandwidth ingin di bagi sama rata oleh mikrotik, begitu

pula dengan metode HTB sama-sama metode manajemen bandwidth hanya

HTB menggunakan priority sehingga bandwidth yang dibagi setiap interface

atau client mendapat bandwidth sesuai dengan prioritas. Dalam membuat

HTB dibutuhkan firewall mangle untuk menandai trafik dengan menandai

paket dan koneksi.

Seperti pada Kode Program 2 dimana harus membuat mark-

connection dan mark-packet, konfigurasi pada nomor 1 membuat mark-

connection yang digunakan untuk menandai traffic yang lewat berdasarkan

mark-packet, sedangkan konfigurasi nomor 2 membuat mark-packet yang

digunakan untuk menandai traffic yang lewat berdasarkan upload_conn-lab1

agar dapat dibaca pada queue.

Page 20: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

13

Kode Program 2 Konfigurasi Mangle pada Firewall

1. ip firewall mangle add action=mark-connection chain=prerouting src-

address=10.10.10.0/24 comment="Koneksi Upload LAB 1" disabled=no new-

connection-mark=upload_conn-lab1 passthrough=yes

2. ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/24

connection-mark= upload_conn-lab1 action=mark-packet new-packet-

mark=upclient-lab1 passthrough=no comment=”Upload LAB 1”

Selanjutnya membuat queue tree yang digunakan untuk mengatur

besar kecilnya bandwidth yang diterima pengguna atau client, sehingga setiap

client dapat dibatasi bandwidth-nya yang diinginkan, seperti pada Kode

Program 3. Pada queue tree dikonfigurasi seperti yang telah diterapkan pada

perancangan desain pembagian bandwidth sebelumnya dengan memberikan

batasan limit-at, max-limit dan priority masing-masing. Pada nomor 1 adalah

konfigurasi membuat parent class Total-Download, sedangkan nomor 2

adalah konfigurasi membuat child class yaitu LAB1- HTTP.

Kode Program 3 Konfigurasi Queue Tree pada Queue Mikrotik

1. queue tree add name=Total-Download parent=global-out priority=8

queue=default max-limit=10240k disable=no

2. queue tree add name= LAB1-HTTP parent= Total-Download packet-

marks=httpclient-lab1 priority=1 queue=default limit-at=3072k max-

limit=6144k disable=no

Pada tahap monitoring dilakukan setelah tahap pembangunan jaringan

fisik telah selesai dilakukan. Dalam proses monitoring dilakukan proses

pengujian untuk mengambil hasil analisis yang dibutuhkan mengenai traffic

yang berjalan ketika client mengunduh file. Pada tahap memonitoring

menggunakan queue tree untuk melihat download dan upload, seperti pada

Gambar 10.

Gambar 10 Memonitoring menggunakan Queue Tree

Page 21: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

14

Gambar 10 merupakan hasil monitoring menggunakan queue tree dan

dimana client mencoba untuk download dan upload. Pada queue tree untuk

download, avg. rate berjalan sebesar 1788.3Kbps, karena bandwidth untuk

download dengan max-limit sebesar 6144kbps, sehingga avg. rate berjalan

sesuai dengan jumlah client yang saat itu juga melakukan download, sama

seperti upload karena bandwidth yang diberikan sebesar 566.6kbps maka avg.

rate berjalan sesuai dengan jumlah client yang melakukan upload.

Pada tahap terakhir yaitu tahap management atau pengaturan, yang

menjadi perhatian khusus pada tahap management ini adalah masalah policy,

kebijakan yang perlu dibuat untuk mengatur sistem yang telah dibangun agar

berjalan dengan baik, sistem dapat berlangsung lama dan pada unsur

reliability juga terjaga. Pada penelitian ini tahap management tidak dilakukan

karena adanya keterbatasan dalam mengimplementasikan lebih lanjut hasil

perancangan ini.

4. Hasil dan Pembahasan

Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan tentang hasil pengujian

dan analisa dari metode HTB (Hierarchy Token Bucket) dimana Mikrotik

RouterOS digunakan sebagai gateway, DHCP server, DNS server, pengelola

bandwidth.

Menandai paket dan koneksi menggunakan mangle maka paket-paket

dan koneksi-koneksi tersebut nantinya akan diteruskan pada koneksi paket

LAB1, LAB2, dan LAB3. Dari konfigurasi paket setiap LAB baik download

maupun upload memiliki filter untuk menandai koneksi, pertama dengan

menandai tiap connection yang lewat dan kemudian menandai packet yang

melewati mangle tersebut. Gambar 11 merupakan tampilan seluruh mangle

untuk paket-paket yang telah dibuat.

Gambar 11 Mangle pada Mikrotik

Page 22: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

15

Pada tahap queue tree saat client dari LAB1 melakukan download

maupun upload maka client mendapat bandwidth maksimal apabila kondisi

traffik pada LAB2 dan LAB3 sedang dalam kondisi normal. Berbeda dengan

jika semua LAB melakukan browsing, download file dan upload file secara

bersama-sama dan telah melewati batas limit-at-nya maka dilakukan

pembagian sisa bandwidth parent dimana akan diberikan kepada LAB yang

memiliki prioritas tertinggi yaitu LAB1 yang memiliki prioritas 1 dengan

nama HTTP-LAB1 yang memiliki batasan bandwidth limit-at sebesar

3072Kbps dan max-limit sebesar 4608Kbps. Setelah layanan yang memiliki

prioritas tertinggi sudah mendapat sisa bandwidth dari parent maka sisanya

akan diberikan pada prioritas dibawahnya yaitu LAB2 dan LAB3 yang

memiliki prioritas 2. Secara keseluruhan hasil dari Queue Tree yang telah

dibuat dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Queue Tree pada Mikrotik

Setelah seluruh konfigurasi mangle dan konfigurasi queue tree baik

download maupun upload dibuat, maka HTB dapat berjalan sesuai yang

diharapkan. Berikut dibawah ini adalah hasil dari seluruh konfigurasi HTB di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan MRTG yang merupakan

aplikasi memonitoring jaringan berbasis web untuk melihat trafik download

dan upload pada setiap address client dimana di 30 user di LAB 1 melakukan

download dan upload begitu juga LAB 2 dan LAB 3 sehingga setiap client

mendapat max-limit sebesar 200k , seperti yang terlihat pada Gambar 13,

Gambar 14, dan Gambar 15.

Page 23: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

16

Gambar 13 Trafik MRTG Client pada LAB 1

Gambar 14 Trafik MRTG Client pada LAB 2

Gambar 15 Trafik MRTG Client pada LAB 3

Setelah dilihat hasil dari setiap LAB dengan terbaginya bandwidth

terlebih dahulu pada LAB1 sebagai prioritas tinggi dibanding LAB2 dan

LAB3, maka menunjukan bahwa metode HTB lebih efektif untuk membagi

bandwidth sesuai dengan prioritasnya, sehingga pada LAB di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan tidak membuang bandwidth dari total

bandwidth yang ada, karena total bandwidth sebesar 20Mbps dan untuk

perancangan HTB sebesar 10Mbps, sehingga sisa bandwidth sebesar 10Mbps

digunakan untuk hotspot. Seperti pada Gambar 16 yaitu trafik total dari

ether1 (jalur ke internet).

Gambar 16 Trafik Total dari Ether 1

Page 24: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

17

Dilihat dari Gambar 16 maka hostpot tidak lagi berebut bandwidth

dengan LAB karena memiliki sisa bandwidth 10Mbps dari bandwidth total.

Disini mencoba melakukan download dan upload menggunakan hotspot

dimana LAB telah dilakuakn perancangan menggunakan metode HTB,

seperti Gambar 17.

Gambar 17 Tes Download dan Upload Untuk Hotspot menggunakan MRTG

Dilihat pada Gambar 17 yang merupakan hasil trafik download dan

upload untuk hotspot yaitu max-in (download) sebesar 2338.7kbps dan max-

out (upload) sebesar 466.6kbps. Oleh karena itu hotspot memiliki sisa

bandwidth sehingga LAB dan hotspot tidak lagi berebut bandwidth.

5. Kesimpulan

Dari analisa dan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode

HTB (Hierarchy Token Bucket) terbukti dapat membagi bandwidth sesuai

dengan prioritasnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan masing-masing

LAB dimana sisa bandwidth pertama dibagikan pada prioritas tertinggi untuk

memenuhi max-limit yaitu LAB 1 dan sisanya diberikan kepada prioritas

dibawahnya yaitu LAB 2 dan LAB 3. Walaupun simple queue merupakan

metode paling mudah implementasinya dalam mengatur bandwidth, tetapi

kurang efisien dalam memanajemen bandwidth.

Penelitian manajemen bandwidth menggunakan metode HTB di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan masih bisa dikembangkan lagi dengan

menambahkan port-port atau protokol paket data seperti TCP, UDP, ICMP,

FTP, DNS, dll supaya lebih komplek dan kinerja HTB dapat terlihat

maksimal.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Santoso, Budi. 2007. Manajemen Bandwidth Internet dan Intranet.

http://budisantoso.com. Diakses tanggal 16 September 2014.

Page 25: Implementasi Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode ......digunakan juga lengkap salah satunya adalah manajemen bandwidth. Untuk mengatur bandwidth banyak sekali metode-metode yang

18

[2] James E. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition. 2001. Applied Data

Communications, A business-Oriented Approach, John Wiley & Sons:

470

[3] Wijaya, Alfon Indra. 2013. Manajemen Bandwidth dengan Metode HTB

(Hierarchical Token Bucket) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 5

Semarang. Jurnal Universitas Dian Nuswantoro 2013.

[4] Ananta, Piter. 2014. Perancangan Management Bandwidth pada User-

Profile Hotspot Mikrotik Menggunakan Metode Hierarchical Token

Bucket (HTB).

[5] Arifin, Yunus. 2012. Implementasi Quality of Service dengan Metode

HTB (Hierarchical Token Bucket) pada PT. Komunika Lima Dua Belas.

JELIKU Vol.1: 2.

[6] Imam Riadi, Wahyu Prio Wicaksono. 2011. Implementasi Quality of

Service menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket. JUSI Vol. 1:

2.