jurnal pa perancangan dan implementasi proxy server dan manajemen bandwidth menggunakan linux ubuntu...

8
1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROXY SERVER DAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU SERVER (Studi Kasus di Kantor Manajemen PT.Wisma Bumiputera Bandung) Sandy Arjuni 1 Periyadi, S.T. [email protected] 2 Tafta Zani, S.T. [email protected] ABSTRAK Internet banyak diterapkan di perkantoran, namun kadang terdapat users yang mengakses situs terlarang dan menghabiskan bandwidth dengan melakukan download maupun streaming sehingga koneksi pengguna lain akan menjadi lambat. Selain itu, seringkali users melakukan browsing dengan mengunjungi situs yang sama berulang-ulang. Hal ini tentunya akan menjadikan penggunaan bandwidth yang tidak efektif dan diperlukan solusi untuk masalah ini. Proxy server ini merupakan sebuah sistem yang dibangun sebagai solusi dan dapat berfungsi untuk menangani caching, bandwidth management dan pemblokiran situs secara bersamaan. Sistem ini dibangun menggunakan squid proxy dan metode Hirarkis Token Bucket untuk pembagian bandwidth menggunakan HTB-tools. Sistem ini juga dapat melakukan monitoring squid berbasis web dengan memanfaatkan cachemgr.cgi dan Apache2.Sistem ini secara umum berjalan dengan baik dan dapat diandalkan untuk menangani ketiga permasalahan tersebut diatas. Kata Kunci : squid proxy, caching, bandwidth management, pemblokiran situs, Hirarkis Token Bucket ABSTACT Internet has been very widely applied in office, but sometimes there are users who access the forbidden sites and spend the bandwidth by downloading or treaming and it make other internet connection will be slow. In addition, users often do browsing by visiting the same sites over and over again. This will make use of the bandwidth is not effective and solution for this problem is necessary.This Proxy Server is a system that was built as a solution and can be useful to handle caching, bandwidth management and blocking of sites at the same time. The system is built using a squid proxy and Hierarchical Token Bucket method for bandwidth sharing by using HTB-tools. This system also can carry out monitoring squid web-based by utilizing cachemgr.cgi and Apache2. This systems generally work good and can be counted on to handle all three problems mentioned above. Keyword : Squid proxy, caching, bandwidth management, blocking of sites, Hierarchical Token Bucket 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. Wisma Bumiputera Bandung menyediakan fasilitas Internet untuk karyawan. Namun menurut bapak Drs.Triyanto selaku Building Manager di PT. Wisma Bumiputera Bandung, banyak karyawan yang mengeluh dengan kecepatan akses Internet yang terdapat di kantor building management. Pihak kantor bisa saja melakukan upgrade paket Speedy Famillia yang saat ini digunakan oleh 13 user ke paket Internet dengan spesifikasi yang lebih bagus lagi. Namun disisi lain cara itu justru akan menambah beban pengeluaran bulanan kantor yang diakibatkan naiknya tarif berlangganan Internet kepada ISP. Selain masalah keceatan Internet, ternyata terdapat user yang suka mengakses situs-situs terlarang seperti situs porno maupun situs yang banyak menghabiskan bandwidth seperti youtube.com. Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi yang tepat adalah dengan menerapkan Proxy dengan fungsi caching pada jaringan lokal, sebab caching merupakan sebuah cara sederhana dan efektif guna meningkatkan performa aplikasi Web. Dengan menyimpan data yang relatif statis dalam cache dan mengambilnya dari cache bila diperlukan, maka kita dapat menghemat waktu yang diperlukan dalam menghasilkan data.(Wawan Bahtiar,2007). Proxy juga memiliki fungsi filtering yang tentunya dapat berguna untuk memblokir content dan situs tertentu. Selain itu, Proxy Server juga dimanfatkan untuk mengatur pembagian bandwidth agar tidak terjadi ketimpangan kecepatan koneksi Internet antara satu client dengan client lainya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana meningkatkan kecepatan akses Internet di kantor PT.Wisma Bumiputera tanpa harus meng-upgrade paket Internet yang justru dapat menambah beban biaya berlangganan (pengeluaran) bulanan kantor 2. Bagaimana melakukan filtering agar users tidak dapat mengakses konten dan situs tertentu? 3. Bagaimana membagi bandwidth agar tidak terjadi ketimpangan pemakaian bandwidth Internet antara satu client dengan client lainnya? 1.3 Tujuan Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah Sebagai berikut : 1. Meningkatkan kecepatan akses Internet di kantor PT.Wisma Bumiputera tanpa harus

Upload: roesdy-ianto

Post on 14-Aug-2015

190 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

1

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROXY SERVER DAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU SERVER

(Studi Kasus di Kantor Manajemen PT.Wisma Bumiputera Bandung)

Sandy Arjuni

1Periyadi, S.T. [email protected]

2Tafta Zani, S.T. [email protected]

ABSTRAK

Internet banyak diterapkan di perkantoran, namun kadang terdapat users yang mengakses situs terlarang dan menghabiskan bandwidth dengan melakukan download maupun streaming sehingga koneksi pengguna lain akan menjadi lambat. Selain itu, seringkali users melakukan browsing dengan mengunjungi situs yang sama berulang-ulang. Hal ini tentunya akan menjadikan penggunaan bandwidth yang tidak efektif dan diperlukan solusi untuk masalah ini. Proxy server ini merupakan sebuah sistem yang dibangun sebagai solusi dan dapat berfungsi untuk menangani caching, bandwidth management dan pemblokiran situs secara bersamaan. Sistem ini dibangun menggunakan squid proxy dan metode Hirarkis Token Bucket untuk pembagian bandwidth menggunakan HTB-tools. Sistem ini juga dapat melakukan monitoring squid berbasis web dengan memanfaatkan cachemgr.cgi dan Apache2.Sistem ini secara umum berjalan dengan baik dan dapat diandalkan untuk menangani ketiga permasalahan tersebut diatas.

Kata Kunci : squid proxy, caching, bandwidth management, pemblokiran situs, Hirarkis Token Bucket

ABSTACT

Internet has been very widely applied in office, but sometimes there are users who access the forbidden sites and spend the bandwidth by downloading or treaming and it make other internet connection will be slow. In addition, users often do browsing by visiting the same sites over and over again. This will make use of the bandwidth is not effective and solution for this problem is necessary.This Proxy Server is a system that was built as a solution and can be useful to handle caching, bandwidth management and blocking of sites at the same time. The system is built using a squid proxy and Hierarchical Token Bucket method for bandwidth sharing by using HTB-tools. This system also can carry out monitoring squid web-based by utilizing cachemgr.cgi and Apache2. This systems generally work good and can be counted on to handle all three problems mentioned above.

Keyword : Squid proxy, caching, bandwidth management, blocking of sites, Hierarchical Token Bucket

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PT. Wisma Bumiputera Bandung menyediakan fasilitas Internet untuk karyawan. Namun menurut bapak Drs.Triyanto selaku Building Manager di PT. Wisma Bumiputera Bandung, banyak karyawan yang mengeluh dengan kecepatan akses Internet yang terdapat di kantor building management.

Pihak kantor bisa saja melakukan upgrade paket Speedy Famillia yang saat ini digunakan oleh 13 user ke paket Internet dengan spesifikasi yang lebih bagus lagi. Namun disisi lain cara itu justru akan menambah beban pengeluaran bulanan kantor yang diakibatkan naiknya tarif berlangganan Internet kepada ISP. Selain masalah keceatan Internet, ternyata terdapat user yang suka mengakses situs-situs terlarang seperti situs porno maupun situs yang banyak menghabiskan bandwidth seperti youtube.com.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi yang tepat adalah dengan menerapkan Proxy dengan fungsi caching pada jaringan lokal, sebab caching merupakan sebuah cara sederhana dan efektif guna meningkatkan performa aplikasi Web. Dengan menyimpan data yang relatif statis dalam cache dan mengambilnya dari cache bila diperlukan, maka kita dapat menghemat waktu yang diperlukan dalam menghasilkan data.(Wawan Bahtiar,2007).

Proxy juga memiliki fungsi filtering yang tentunya dapat berguna untuk memblokir content dan situs tertentu. Selain itu, Proxy Server juga dimanfatkan untuk mengatur pembagian bandwidth agar tidak terjadi ketimpangan kecepatan koneksi Internet antara satu client dengan client lainya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana meningkatkan kecepatan akses Internet di kantor PT.Wisma Bumiputera tanpa harus meng-upgrade paket Internet yang justru dapat menambah beban biaya berlangganan (pengeluaran) bulanan kantor

2. Bagaimana melakukan filtering agar users tidak dapat mengakses konten dan situs tertentu?

3. Bagaimana membagi bandwidth agar tidak terjadi ketimpangan pemakaian bandwidth Internet antara satu client dengan client lainnya?

1.3 Tujuan Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah Sebagai berikut :

1. Meningkatkan kecepatan akses Internet di kantor PT.Wisma Bumiputera tanpa harus

Page 2: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

2

meng-upgrade paket Internet dengan menggunakan proxy server dengan fungsi caching.

2. Memfilter akses Internet clients dari situs yang mengandung konten porno,perjudian, kekerasan dan situs yang terdaftar dalam blacklists.

3. Membagi bandwidth agar tidak terjadi ketimpangan pemakaian bandwidth Internet antara satu client dengan client lainnya.

1.4 Batasan Masalah Untuk memfokuskan bahasan maka penulis memberikan batasan masalah dalam Proyek Akhir ini seperti berikut:

1. Proxy Server menggunakan linux Ubuntu 10.04 Server LTS.

2. Tidak membahas aspek keamanan jaringan. 3. Implementasi menggunakan IP version 4

(IPv4). 4. Tidak menghitung masalah analisis dari segi

biaya. 2. Dasar Teori 2.1 Ubuntu Ubuntu adalah sistem operasi turunan dari distro Linux jenis Debian unstable (sid), Ubuntu merupakan project untuk komunitas, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem operasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source, karena Ubuntu mempunyai prinsip untuk selamanya bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada tambahan untuk versi enterprise edition. Ubuntu memiliki berbagai kelebihan distribusi debian diantaranya adalah :

1. Pemaketan (Packaging) 2. Pemilihan aplikasi yang luas (Application

choice) 3. Siklus pembaharuan dilakukan secara rutin

(Updates) 4. Dikenal stabilitas dan kualitasnya terutama

di sisi Server (Stability and quality) 2.2 Proxy Server

Proxy dalam pengertiannya sebagai perantara, bekerja dalam berbagai jenis protokol komunikasi jaringan dan dapat berada pada level-level yang berbeda pada hirarki layer protokol komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer komunikasi jaringan menurut OSI. Namun pengertian Proxy Server sebagian besar adalah untuk menunjuk suatu server yang bekerja sebagai Proxy pada layer Aplikasi.

Gambar berikut menggambarkan posisi dan fungsi dari Proxy Server, diantara pengguna dan penyedia layanan:

Gambar 2.1

Posisi dan Fungsi dari Proxy Server

Terdapat 2 jenis proxy yang paling sering digunakan saat ini :

1. Anynomous Proxy : Alamat IP client tidak terdeteksi oleh server provider Internet, namun provider mengetahui apabila koneksi dilakukan melalui proxy. Proxy jenis ini sangat berguna sekali saat digunakan untuk menjaga privasi IP address clients saat melakukan browsing.

2. Transparant Proxy : Alamat IP client dapat terdeteksi oleh server tujuan ( server provider). Proxy jenis ini sangat sering digunakan untuk meningkatkan kecepatan Internet. Proxy jenis inilah yang digunakan penulis dalam proyek akhir ini.

2.3 Cache

Cache adalah suatu tempat untuk menyimpan sesuatu secara sementara, mekanisme untuk mempercepat transfer data dengan cara menyimpan data yang telah di akses di suatu buffer, dengan harapan jika data yang sama akan diakses, akses akan menjadi lebih cepat. Dalam Internet, sebuah proxy cache dapat mempercepat proses browsing dengan cara menyimpan data yang telah diakses di komputer yang berjarak dekat dengan komputer pengakses.

Jika kemudian ada user yang mengakses data yang sama, proxy cache akan mengirim data tersebut dari cache-nya, bukan dari tempat yang lama diakses. Dengan mekanisme HTTP, data yang diberikan oleh proxy selalu data yang terbaru, karena Proxy Server akan selalu mencocok kan data yang ada di cache-nya dengan data yang ada di server luar. Terdapat 2 jenis cache, yaitu:

1. Software cache (caching disk controller); akan mempercepat akses data pada disk dengan menyimpan data yang baru saja digunakan dalam memori.

2. Hardware cache (on−the−board cache); akan mempercepat akses memori itu sendiri dengan menyimpan data yang baru saja digunakan dalam memori.

2.3.1 Caching

Caching merupakan sebuah cara untuk menyimpan objek-objek Internet yang diminta (seperti halnya data halaman web) yang bisa diakses melalui HTTP dan FTP di dalam sebuah sistem yang lebih dekat dengan situs yang memintanya.

Page 3: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

3

Caching merupakan sebuah cara sederhana dan efektif guna meningkatkan performa aplikasi Web. Dengan menyimpan data yang relatif statis dalam cache dan mengambilnya dari cache bila diperlukan, maka kita dapat menghemat waktu yang diperlukan dalam menghasilkan data. Berikut ini merupakan gambaran tantang mekanisme Caching:

Gambar 2.2

Mekanisme Caching

2.4 Squid Squid adalah program Proxy Server yang tersedia

secara opensource yang sangat banyak kegunaannya, salah satunya adalah melakukan cache terhadap konten dari sebuah website.

Program Squid adalah program yang saat ini paling banyak digunakan oleh administrator jaringan sebagai program Proxy Server., hal ini disebabkan karena banyak kelebihan yang ditawarkan oleh Squid. Itu sebabnya penulis tertarik menggunakan Squid sebagai Proxy Server. Beberapa kelebihan Squid Proxy adalah sebagai berikut:

1. Kestabilannya untuk menghandle sebuah jaringan yang berskala besar, biasanya ISP atau sebuah institusi perguruan tinggi menggunakan Squid sebagai Proxy Server.

2. Squid memungkinkan Penyedia Internet untuk menghemat bandwidth mereka melalui content caching.

3. Kemampuan filtering yang baik. 4. Kemampuan parent dan sibling, dengan

menerapkan hubungan parent atau sibling antar squid Proxy Server yang ada maka dapat di bangun sebuah jaringan cache yang tersusun secara hirarki yang dapat lebih menghemat waktu akses dan bandwidth.

5. Relatif mudah untuk dikonfigurasi. 6. Gratis, dibawah GPL/GNU.

Cachemgr.cgi adalah sebuah fasilitas dari squid yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam memonitor aktifitas penggunaan squid pada jaringan. Admin dapat memonitor aktifitas squid melalui fasilitas berbasis web ini. Banyak informasi penting yang dapat didapat dari aktifitas squid. Salah satu informasi penting tersebut adalah cache client list yang berisi seberapa efektifkah squid dalam melakukan caching terhadap objek yang di request.

2.5 Manajemen Bandwidth

Penggunaan Internet bersama pastinya mempengaruhi bandwidth dan kecepatan transfer data antar komputer. Oleh karena itu dibutuhkan

manajemen bandwidth agar tidak terjadi penguasaan bandwidth secara tunggal. Dapat dibayangkan bagaiman jika terjadi penguasaan bandwidth, hal ini akan mempengaruhi koneksi pengguna lain. Tanpa manajemen bandwidth, setiap komputer akan secara otomatis memperluas bandwidth-nya tergantung kebutuhan yang terbesar. Sehingga,apabila ada yang men-download video dan file berukuran besar maupun streaming yang akan berakibat melambatnya koneksi pada komputer lain. Hal ini disebut dengan fair usage atau penggunaan yang adil.

2.6 HTB (Hirarkis Token Bucket)

Menurut Budi Santosa dalam tulisannya yang berjudul “Manajemen Bandwidth Internet dan Intranet” Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan. Beliau juga menambahkan beberapa hal yang perlu diingat mengenai Hirarkis Token Bucket (HTB) adalah :

1. HTB hanya bisa berjalan apabila clients berada setidaknya 1 tingkat di bawah parent.

2. Jumlah akumulatif dari pada limit-at clients tidak boleh melebihi batas maksimal bandwidth pada parent.

3. Maksimal batas bandwidth pada setiap client harus lebih kecil atau sama dengan batas maksimal bandwidth pada parent.

4. Untuk parent dengan tingkat tertinggi hanya membutuhkan batas maksimal bandwidth (tidak membutuhkan parameter limit-at).

5. Untuk semua parent maupun sub-parent, parameter prioritas tidak diperhitungkan. Prioritas hanya diperhitungkan pada child .

Sedangkan untuk menentukan min-limit dan max-limit pada metode Hirarkis Token Bucket (HTB) dapat ditentukan melalui perhitungan terlebih dahulu. ada beberapa hal yang perlu diketahui adalah :

1. Jumlah maksimal clients yang menggunakan Internet pada saat yang bersamaan.

2. Jumlah minimal clients yang menggunakan Internet pada saat yang bersamaan.

Setelah kedua hal tersebut diketahui,maka selanjutnya adalah menghitung limit-at dan max-limit dengan rumus:

Min-Limit =

Max-limit =

Page 4: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

4

3 Analisa Kebutuhan Dan Perancangan 3.1 Identifikasi Kebutuhan

Berdasarkan informasi yang didapat penulis tentang hal-hal yang dibutuhkan dan diinginkan oleh building manajer PT.Wisma Bumiputera Bandung sehubungan dengan fasilitas Internet, penulis menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengguna yang mengakses situs situs terlarang seperti situs porno.

2. Tidak adanya server yang menangani caching sehingga ketika beberapa pengguna browsing ke situs yang sama, komputer clients akan mengambil data yang sama pada webserver yang sama berkali-kali dan ini menyebabkan penggunaan bandwidth tidak efektif.

3. Tidak adanya pembagian bandwidth, sehingga ketika terdapat pengguna yang melakukan streaming dan mendownload file dengan kapasitas besar akan berimbas pada koneksi Internet di komputer pengguna lain yang menjadi lambat.

3.2 Analisis Kebutuhan Berdasarkan uraian permasalahan yang ada saat ini di kantor manajemen PT.Wisma Bumiputera Bandung. Permasalahan utamannya adalah tidak adanya server yang dirancang khusus untuk menangani caching, pemblokiran akses dan manajemen bandwidth. Oleh karena itu penulis membuat solusi permasalahan dengan membangun sebuah Server Proxy, sebab proxy dapat menangani caching, bandwidth management dan pemblokiran akses secara bersamaan. Menggunakan proxy server.

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Arsitektur Sistem

Adapun arsitektur sistem yang direncanakan dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem

3.3.2 Skema Sistem

Berikut adalah skema dari arsitektur sistem yang telah dirancang dalam Proyek Akhir ini:

Gambar 3.2 Skema sistem

Berikut adalah skema alokasi pembagian bandwidth yang akan diterapkan menggunakan metode Hirarkis Token Bucket (HTB) dimana jumlah maksimal online disesuaikan dengan jumlah clients yang terdapat di PT. Wisma Bumiputera yaitu 13, sedangkan jumlah minimal online adalah 4 user yang paling sering menggunakan Internet yaitu Building Manager,Marketing Manager,General Affairs/HRD dan Sekertaris.

Min-Limit = = 78,76 Kbps

Max-limit = = 256 Kbps

Tabel 3.1 Skema Pembagian Bandwidth

Name Priority Min-Limit

(Kbps)

Max-Limit

(Kbps) Parent 1024 Manager 1 78 256 Mrkting/Skrtaris/HRD 2 78 256 Lainnya 3 78 256 Pada tabel diatas limit-at dibulatkan dari 78,76 Kbps menjadi 78 Kbps karena dalam HTB jumlah akumulatif dari pada limit-at clients tidak boleh melebihi batas maksimal bandwidth pada parent. Sehingga didapatkan jumlah limit-at adalah 1014 Kbps (78 Kbps x 13 user) dimana jumlah tersebut tidak melebihi jumlah maksimal Bandwidth pada parent yaitu 1024 Kbps.

Adapun fungsionalitas yang terdapat dalam sistem yang dibuat dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menghemat penggunaan bandwidth melalui caching.

2. Melakukan pembagian bandwidth. 3. Membatasi/memblokir akses clients terhadap

domain atau situs yang termasuk dalam daftar blacklists.

4 Implementasi dan Pengujian 4.1 Implementasi

1. Pertama penulis melakukan konfigurasi IP Address eth0 dan eth1 dengan perintah:

Page 5: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

5

#nano /etc/network/interfaces 2. Melakukan konfigurasi routing dan

menambah dns dengan perintah: # iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -d 0/0 -j MASQUERADE #nano /etc/resolv.conf

3. Instalasi Squid dan konfigurasi squid dengan perintah dengan perintah : # apt-get install squid # gedit /etc/squid/squid.conf

4. Karena squid dikonfigurasi dengan mode transparent maka penulis menambahkan perintah : # iptables -t nat -A PREROUTING –i eth1 -p tcp --dport 80 -j DNAT --to 192.168.2.1:3218

5. Kemudian penulis menginstal Apache2 agar cachemgr.cgi dapat berfungsi untuk memonitor squid.

6. Melakukan instalasi HTB-Tools 7. Konfigurasi manajemen bandwidth pada eth1

yang berhubungan langsung dengan clients dengan perintah : # gedit /etc/htb/eth1-qos.cfg Dan menjalankannya dengan perintah : # /etc/init.d/rc.htb start_eth1 Agar semua konfigurasi yang telah dibuat dapat berjalan otomatis pada saat server startup, penulis mengedit file rc.local dengan mengetikan perintah seperti berikut ini: # nano /etc/rc.local

4.2 Pengujian Sistem dan Analisis Hasil 4.2.1 Pengujian Squid

Untuk menguji squid,penulis melakukan beberapa langkah berikut :

1. Pertama penulis menguji dengan cara mengakses http://checker.samair.run melalui web browser salah satu client pada jaringan lokal.

Gambar 4.1

Hasil Pengecekan Squid

Dari pengujian ini http://checker.samair.run mendeteksi dan memberikan informasi bahwa client pada jaringan lokal dengan alamat IP 192.168.2.2 mengakses internet melalui SQUID 2.7 STABLE7 dengan nama sandy57.com. Hal ini berarti proxy squid telah berjalan dengan semestinya.

2. Selanjutnya penulis melakukan monitoring terhadap jumlah HIT dan MISS yang terjadi pada Squid Proxy.

Gambar 4.6

Monitoring dengan Cachemgr

Hasilnya dari 1131 requests terdapat Hit sebanyak 830 dan Miss sebanyak 301. Disini dapat dilihat bahwa jumlah Hit jauh lebih banyak dari jumlah Miss. Hal ini berarti squid telah berhasil melakukan caching dengan baik.

4.2.2 Pengujian Pemblokiran Akses Selanjutnya penulis melakukan pengujian

terhadap pemblokiran situs, berikut langkah-langkahnya :

1. Pertama penulis mencoba mengakses situs yang diblokir melalui Web Browser. Apabila pemblokiran berhasil maka akan muncul pesan seperti berikut ketika mencoba mengakses situs yang di blokir :

Gambar 4.7

Pesan Saat Pemblokirn Sukses

2. Kemudian penulis melakukan pencatatan. 30 situs berhasil diblokir dari 30 sampling pengujian yang mewakili lebih dari 500 situs yang diblokir,maka diperoleh prosentasi kesuksesannya adalah :

4.2.3 Pengujian Manajemen Bandwidth Dikarenakan sistem dalam proyek akhir ini bersifat studi kasus dan tidak benar-benar diimplementasikan di PT.Wisma Bumiputera

Page 6: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

6

Bandung. Maka simulasi pengujian dilakukan menggunakan 5 client dengan rincian 1 client untuk Prioritas 1, 2 client untuk prioritas 2 dan 2 client untuk prioritas 3. 4.2.3.1 Skema Pertama

Tabel 4.2 Rincian Skema Pertama

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 ON Sekertaris P2 ON Marketing P2 ON

Karyawan_1 P3 ON Karyawan_2 P3 ON

Tabel 4.16

Rata-rata Troughput Pada Skema Pertama

Nama Prioritas Rata-rata Troughput (Kbps)

Manager P1 244.74 Sekertaris P2 206.48 Marketing P2 208.98

Karyawan_1 P3 156.30 Karyawan_2 P3 164.83 Jika dilihat dari grafik dan tabel rata-rata troughput diatas,pembagian bandwidth telah berjalan sesuai dengan skema HTB yang diterapkan sedemikian sehingga P1 mendapatkan rata-rata troughput yang lebih besar dibandingkan P2, dan P2 mendapatkan rata-rata troughput yang lebih besar dari P3. 4.2.3.2 Skema Kedua

Tabel 4.4 Rincian Skema Kedua

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 ON Sekertaris P2 OFF Marketing P2 OFF

Karyawan_1 P3 OFF Karyawan_2 P3 OFF

Tabel 4.17 Perbandingan Troughput Skema Kedua dengan

Skema Pertama

Nama Prioritas Rata-rata Troughput (Kbps) Skema 1 Skema 2

Manager P1 244.74 256.21 Jika dilihat dari grafik dan tabel rata-rata troughput pada skema kedua diatas, P1 mengalami kenaikan rata-rata troughput dari 224.74 Kbps menjadi 256.21 Kbps. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterapkan, Sedemikian sehingga saat tidak ada client pada P2 dan P3 yang

sedang menggunakan bandwidth maka P1 akan melakukan peminjaman bandwidth sehingga mendapatkan troughput yang lebih maksimal dan lebih stabil. 4.2.3.3 Skema Ketiga

Tabel 4.6 Rincian Skema Ketiga

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 OFF Sekertaris P2 ON Marketing P2 ON

Karyawan_1 P3 OFF Karyawan_2 P3 OFF

Tabel 4.18 Perbandingan Troughput Skema Ketiga dengan

Skema Pertama

Nama Prioritas

Rata-rata Troughput (Kbps) Skema 1 Skema 3

Sekertaris P2 206.48 253.09 Marketing P2 208.97 251.40 Jika dilihat dari grafik dan tabel diatas, semua client pada P2 mengalami kenaikan troughput. 206.48 Kbps menjadi 253.09 Kbps untuk Sekertaris dan 208.97 Kbps menjadi 251.40 Kbps untuk client bagian Marketing. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterapkan,sedemikian sehingga clients P2 akan meminjam bandwidth dari clients dari prioritas lain yang sedang tidak menggunakan bandwidth dengan tujuan agar lebih maksimal dan stabil dalam memperoleh troughput.

4.2.3.4 Skema Keempat Tabel 4.8

Rincian Skema Keempat Nama Klien Prioritas Status

Browsing/Download Manager P1 OFF Sekertaris P2 ON Marketing P2 ON

Karyawan_1 P3 OFF Karyawan_2 P3 OFF

Tabel 4.19 Perbandingan Troughput Skema Keempat dengan

Skema Pertama

Nama Prioritas Rata-rata Troughput

(Kbps) Skema 1 Skema 7

Kryawan_1 P3 156.30 255.12 Kryawan_2 P3 164.83 252.06 Jika dilihat dari grafik dan tabel diatas, semua client pada P3 mengalami kenaikan rata-rata troughput. Karyawan_1 mengalami kenaikan dari 156.30 Kbps

Page 7: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

7

menjadi 255.12,sedangkan Karyawan_2 mengalami kenaikan dari 164.83 menjadi 252.06 Kbps. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterapkan, sedemikian sehingga setiap client P3 akan melakukan peminjaman bandwidth kepada clients dari prioritas lain yang sedang tidak menggunakan bandwidth dengan tujuan agar lebih maksimal dan stabil dalam memperolehan troughput.

4.2.3.5 Skema Kelima

Tabel 4.10 Rincian Skema Kelima

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 OFF Sekertaris P2 ON Marketing P2 ON

Karyawan_1 P3 ON Karyawan_2 P3 ON

Tabel 4.20 Perbandingan Troughput Skema Kelima dengan

Skema Pertama

Nama Prioritas Rata-rata Troughput

(Kbps) Skema 1 Skema 7

Sekertaris P2 206.48 253.40 Marketing P2 208.98 250.07

Karyawan_1 P3 156.30 229.73 Karyawan_2 P3 164.83 235.61 Jika dilihat dari grafik dan tabel diatas, semua client pada P2 dan P3 mengalami kenaikan dalam perolehan rata-rata troughput sesuai dengan prioritas yang diberikan. Sekertaris mengalami kenaikan dari 206.48 Kbps menjadi 253.40 Kbps, bagian Marketing mengalami kenaikan dari 208.98 Kbps menjadi 250.07 Kbps, Karyawan_1 mengalami kenaikan dari 156.30 Kbps menjadi 229.73 Kbps dan Karyawan_2 mengalami kenaikan dari 164.83 Kbps menjadi 235.61 Kbps. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterapkan, sedemikian sehingga P2 dan P3 akan melakukan peminjaman bandwidth kepada P1 yang sedang tidak menggunakan bandwidth dengan tujuan agar lebih maksimal dan stabil dalam memperolehan troughput.

4.2.3.6 Skema Keenam

Tabel 4.12 Rincian Skema Keenam

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 ON Sekertaris P2 OFF Marketing P2 OFF

Karyawan_1 P3 ON Karyawan_2 P3 ON

Tabel 4.21 Perbandingan Troughput Skema Keenam dengan

Skema Pertama

Nama Priority Rata-rata Troughput (Kbps)

Skema 1 Skema 7 Manager P1 244.74 256.49

Kryawan_1 P3 156.30 246.46 Kryawan_2 P3 164.83 245.96 Jika dilihat dari grafik dan tabel diatas, semua clients pada P1 dan P3 mengalami kenaikan dalam perolehan rata-rata troughput sesuai dengan prioritasnya masing-masing. Manager mengalami kenaikan dari 244.74 Kbps menjadi 256.49 Kbps,Karyawan_1 mengalami kenaikan dari 156.30 Kbps menjadi 246.46 Kbps, sedangkan Kayawan_2 mengalami kenaikan dari 164.83 Kbps menjadi 24596 Kbps. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterpkan, sedemikian sehingga clients pada P1 dan P3 akan melakukan peminjaman bandwidth kepada semua clients pada P2 yang sedang tidak menggunakan bandwidth denagn tujuan agar lebih maksimal dan stabil dalam memperolehan troughput. 4.2.3.7 Skema Ketujuh

Tabel 4.14 Rincian Skema Ketujuh

Nama Klien Prioritas Status Browsing/Download

Manager P1 ON Sekertaris P2 ON Marketing P2 ON

Karyawan_1 P3 OFF Karyawan_2 P3 OFF

Tabel 4.22 Perbandingan Troughput Skema Ketujuh dengan

Skema Pertama

Nama Prioritas Rata-rata Troughput (Kbps) Skema 1 Skema 7

Manager P1 244.74 256.70 Skertaris P2 206.48 242.19 Mrketing P2 208.98 244.56 Jika dilihat dari grafik dan tabel diatas,semua client pada P1 dan P2 mengalami kenaikan dalam memperoleh rata-rata troughput. Manager mengalami kenaikan dari 244.74 Kbps menjadi 256.70 Kbps, Sekertaris mengalami kenaikan dari 206.48 Kbps menjadi 242.19 Kbps dan bagian marketing mengalami kenaikan dari 208.98 Kbps menjadi 244.56 Kbps. Hal ini berarti HTB berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterpkan, sedemikian

Page 8: Jurnal Pa Perancangan Dan Implementasi Proxy Server Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan Linux Ubuntu Server

8

sehingga clients pada P1 dan P2 melakukan peminjaman bandwidth kepada clients P3 yang sedang tidak menggunakan bandwidth dengan tujuan agar lebih maksimal dan stabil dalam memperolehan troughput. 5 Penutup 5.1 Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dari hasil pengujian sistem yang dibuat pada proyek akhir ini dapat :

1. Squid yang digunakan sebagai proxy telah berjalan sesuai dengan tujuan sehingga caching mendapatkan sebanyak 830 hit dari 1131 request pada saat pengujian yang tentunya berpengaruh pada kecepatan clients saat melakukan browsing.

2. Sistem sangat efektif dalam melakukan pembatasan akses dengan melakukan pemblokiran situs melalui proxy squid. Dari hasil pengujian yang dilakukan prosentase keberhasilannya adalah 100%.

3. Metode Hirarkis Token Bucket (HTB) yang digunakan dalam melakukan manajemen bandwidth secara umum berjalan dengan baik sesuai dengan skema yang diterapkan. Clients dapat melakukan peminjaman bandwidth kepada clients lain sesuai dengan skema yang diterapkan. Selain itu rata-rata troughput yang dihasilkan di semua skema pengujian selalu berurutan sehingga clients dengan prioritas lebih tinggi akan mendapatkan rata-rata troughput lebih besar.

5.2 Saran Berikut adalah saran yang dapat dilakukan dalam

pengembangan selanjutnya : 1. Pembatasan akses dalam sistem ini hanya

berdasarkan dengan domain saja. Diharapkan kedepannya pembatasan akses

dapat dilakukan berdasarkan keywords dan konten multimedia seperti gambar bahkan video.

2. Sistem ini belum mengimplementasikan metode autentikasi kepada clients, sehingga untuk kedepannya dapat diterapkan sistem log in ketika clients akan menggunakan Internet.

Referensi [1]. Ashari Ahmad, Linux System Administrator.

Bandung: Informatika, 2008. [2]. Saini Kulbir .(2011). Squid Proxy Server 3.1

Beginners Guide .[Online]. Available:http://www.packtpub.com/sites/default/files/3906-chapter-3-running-squid.pdf. [15/06/2011]

[3]. Sibaroni Yuliant, Prasetowati Suryani, Statistika , Bandung: Politeknik Telkom,2009.

[4]. Sutedjo, Budi, Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer , Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2005.

[5]. Wahana Komputer, Langkah Mudah Administrasi Jarigan Menggunakan Linux Ubuntu 9, Yogyakarta: Penerbit Andi,2009.

[6]. Wibowo Eri, Ubuntu From Zero. Jakarta: Jasakom, 2010.

[7]. (2008,Sept).___:Proxy,Gateway & Firewall [Online]. Available : http://ariefew.com/Internet/proxy-gateway-firewall/ .[20/06/2011]

[8]. (2010,Des).Valens Riyadi: Mendalami HTB pada Qos RouterOs MikroTik [Online]. Available : http://www.mikrotik.co.id . [27/08/2011]

[9]. http://www.ubuntu-id.org