implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan ( ktsp ... fileimplementasi kurikulum tingkat...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Oleh: HIDAYATI MARTHATIASARI K 7406011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lehanh

Post on 13-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( KTSP ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

(Studi Di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

SKRIPSI

Oleh:

HIDAYATI MARTHATIASARI

K 7406011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( KTSP ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

(Studi Di SMA Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

Oleh:

HIDAYATI MARTHATIASARI

K7406011

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 9 Desember 2010

Pembimbing I

Prof. Dr. Soetarno, J, M.Pd

NIP. 194807131973041001

Pembimbing II

Dra.Dewi Kusuma W, M.Si

NIP. 197003261998022001

Page 4: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 9 Desember 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Sudarno, S.Pd, M.Pd.

Sekretaris : Drs. Soemarsono, M.Pd.

Anggota I : Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd.

Anggota II : Dra. Dewi Kusuma W, M.Si.

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Hidayati Marthatiasari. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Ekonomi Kelas X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta Tahun ajaran

2009/2010). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui sejauh mana

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat meningkatkan

kompetensi guru mata pelajaran ekonomi kelas X tahun ajaran 2009/2010 di SMA

Islam 1 Surakarta, (2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh

sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi dan upaya

yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun ajaran 2009/2010 di SMA Islam 1

Surakarta.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran ekonomi SMA Islam 1 Surakarta

dan siswa kelas X SMA Islam 1Surakarta semester II tahun ajaran 2009/2010.

Teknik sampling yang digunakan bersifat purposive sampling (sampel bertujuan)

dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik

wawancara, dokumentasi, serta observasi berperan pasif. Teknik analisis data

menggunakan analisis interaktif (interactive of analysis). Validitas data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi

metode.

Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa (1) Implementasi

KTSP indikatornya adalah perencanaan program, pelaksanaan pembelajaran, dan

evaluasi hasil belajar dapat meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran

ekonomi, dalam hal ini terbukti bahwa masing-masing kegiatan pokok dalam

implemenatsi KTSP mempunyai peranan maupun dampak tersendiri, antara lain

perencanaan pembelajaran, guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang meliputi silabus, RPP dan perangkat lainnya yang tersusun dengan baik dan

sistematis, dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah berupaya menyampaikan

materi dengan mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari, dalam hal evaluasi guru

telah berupaya melakukan evaluasi pembelajaran untuk menilai daya serap peserta

didik terhadap materi yang telah disampaikan dengan baik. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa kompetensi guru mata pelajaran ekonomi meningkat

dengan adanya implementasi KTSP (2) Kendala-kendala yang dihadapi sekolah

dalam implementasi KTSP yaitu guru masih belum mampu mengembangkan

kurikulum sendiri, minat dan antusias belajar dari peserta didik rendah

menyebabkan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sarana dan

prasarana yang dimiliki sekolah masih kurang memadai, hal ini dapat dilihat

dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan media whiteboard, belum

ada LCD atau OHP. Buku-buku di perpustakaan juga kurang lengkap sehingga

menghambat jalannya proses pembelajaran, peserta didik juga tidak mempunyai

buku pendamping dan hanya memiliki LKS saja. Usaha yang dilakukan sekolah

Page 6: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

dalam peningkatan kompetensi guru yaitu dengan mengikutsertakan guru untuk

mengikuti pelatihan berkenaan dengan metode pembelajaran inovatif. Guru

diharapkan mampu mengembangkan minat belajar kepada peserta didik untuk

selalu aktif dalam pembelajaran. Dalam hal sarana dan prasarana, sekolah dibantu

dari komite sekolah dan para donatur untuk menambah sarana yang belum ada di

sekolah, sehingga diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana yang

mendukung proses pembelajaran di kelas dapat merangsang guru untuk lebih

inovatif lagi dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.

Page 7: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Hidayati Marthatiasari. The Implementation of Education Unit Level

Curriculum (KTSP) In The Effort of Improving Economics Subject matter

Teacher s Competency In The Class X (A Study on SMA Islam 1 Surakarta

in the School Year of 2009/2010). Thesis. Surakarta: Teacher Training and

Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, November 2010.

The objectives of research are (1) to find out the extent to which the

Education Unit Level Curriculum (KTSP) can improve the economics subject

in the School Year of

2009/2010 in SMA Islam 1 Surakarta, (2) to find out the obstacles of the school

the efforts taken to cope with such obstacles in implementing the Education Unit

Level Curriculum in the School Year of 2009/2010 in SMA Islam 1 Surakarta.

The research method used was a descriptive qualitative method. The

Surakarta and the X graders of SMA Islam 1 Surakarta in the semester II of

2009/2010 School Year. The writer used purposive sampling and snowball

sampling. Techniques of collecting data used were interview, documentation, as

well as pasive participatory observation. Technique of analyzing data used was an

interactive analysis one. The data validity techniques employed in this research

were source triangulations and method triangulations.

The conclusion of this research mentions that (1) the indicators of the

implementation of KTSP are programme plan, the process of learning activities,

and evaluation of learning result that can improve the economics subject matter

implementation has their own role and effect, such as in the lesson plans, the

teacher had prepared the learning set involving syllabus, lesson plan and other

well-arranged and systematical sets, in the term of learning implementation, in the

learning process, the teacher tried explaining the material by relating to the daily

life, in the term of evaluation, the teacher had evaluated the learning to asses the

KTSP; (2) the obstacles faced by the school in the implementation of KTSP are

the teacher is still uncapable to develop his own curriculum, in this case (KTSP).

active. It indicates that the students are less active in the learning process. The

school facilities are inadequate; it can be seen from the learning process in which

the teacher only uses whiteboard media, not LCD or OHP. The books available in

the library are also incomplete so that it inhibits the learning process; the students

teacher in training program concerning innovative learning method. The teacher is

expected to motivate the students in order to be always active in learning. In the

term of school facilities, the school is helped by the school committee and the

Page 8: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

donator to add the school facilities which are not available at school yet. So that, it

is expected that the presence of school facilities supporting the learning process in

the classroom can stimulate the teacher to deliver material more innovatively to

the students

Page 9: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

Menuntut ilmu adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim

(HR. At-Tabrani)

Kesulitan dan tantangan hari ini adalah harga yang harus kita bayar untuk prestasi

dan kemenangan hari esok

(William J.H. Boetcker)

Kebahagiaan sejatiku adalah ketika aku bisa melukiskan senyuman bangga di hati

kedua orang tuaku

(Penulis)

Tiap detik waktu sangatlah berarti karena di tiap detik waktu bergerak tidak akan

dapat terulang kembali.

(Penulis)

Page 10: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Bapak dan Almarhumah

dan pengorbanan yang tak pernah tergantikan apapun

Kakak-kakakku mas Fajar, mbak Erni, mbak Titin, mbak Ria, mbak Ucik yang

selalu mendukungku

Adikku tersayang (dik taufik) penghibur dikala kelelahan dan kebosanan melanda

Sahabat-Sahabat terbaikku Nisa, Puji, Ika, Mala, Isti, Shana, Dini, Trijhi, Tin-Tin

pemberi semangat dan arti persahabatan yang sejati

Teman-

Almamater tercinta

Page 11: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberikan

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan

ijin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sudarno, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program

Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Sutarno J, M.Pd., selaku Pembimbing I yang dengan arif dan bijak

dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Dra. Dewi Kusuma W, M.Si., selaku Pembimbing II yang dengan arif dan

bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Dosen Prodi pendidikan Ekonomi BKK PTN yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.

8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji

penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna

menyelesaikan studi di bangku kuliah.

Page 12: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

9. Drs. Kadarusman, selaku Kepala SMA Islam 1 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

10. Dwi Djajanti, S.Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMA Islam 1 Surakarta yang

telah membantu dalam pengumpulan data penelitian skripsi ini.

11. Henny Farida Rifai selaku guru Ekonomi SMA Islam 1 Surakarta yang telah

membantu dan menyediakan waktu dalam memberikan informasi tentang

pelaksanaan penelitian.

12. Siswa kelas X SMA Islam 1 Surakarta, terima kasih atas kerjasama dalam

pengumpulan data sehingga penelitian dapat diselesaikan tepat waktu.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Surakarta, Desember 2010

Penulis

Page 13: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Page 14: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

JUDUL

PENGAJUAN SKRIPSI

PERSETUJUAN

PENGESAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Pengertian KTSP

b. Hakekat KTSP

c. Tujuan KTSP

d. Komponen KTSP

e. Karakteristik KTSP

f. Landasan Pengembangan KTSP

g. Prinsip Pengembangan KTSP

2. Tinjauan Tentang Implementasi KTSP

a. Pengertian Implementasi

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

x

xii

xv

xvi

xvii

1

5

6

6

8

8

9

10

11

14

16

16

18

Page 15: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

b. Kegiatan Pokok Implementasi KTSP

c. Proses Pembelajaran dalam KTSP

d. Evaluasi dalam KTSP

3. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi Guru

b. Macam-macam Kompetensi Guru

c. KTSP dan Peningkatan kompetensi guru

B. Kerangka Berfikir

BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

2. Waktu Penelitian

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

2. Strategi Penelitian

C. Sumber Data

D. Teknik Sampling

E. Teknik Pengumpulan Data

1.Wawancara.

2.Observasi.

3.Analisis Dokumen

4.Validitas Data

F. Analisis Data.

G. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Deskripsi Hasil Penelitian

C. Pembahasan

19

19

21

23

25

28

34

38

38

38

38

38

39

40

41

42

42

43

43

43

45

47

49

55

64

71

Page 16: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI , SARAN

A. Simpulan

B. Implikasi

C. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

72

73

75

77

Page 17: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir 37

Gambar 2. Model Analisis Interaktif. 46

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian 48

Gambar 4. Struktur organisasi SMA Islam 1 Surakarta 52

Page 18: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar guru mata pelajaran SMA Islam 1 Surakarta 53

Tabel 2. Daftar karyawan SMA Islam 1 Surakarta 53

Tabel 3. Daftar rekap siswa SMA Islam 1 Surakarta tahun 2009/2010 54

Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran kelas X-3 SMA Islam 1 Surakarta 59

Page 19: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian 76

Lampiran 2. Denah Lokasi SMA Islam 1 Surakarta 77

Lampiran 3. Kalender Pendidikan SMA Islam 1 Surakarta 78

Lampiran 4. Daftar Informan 79

Lampiran 5. Daftar Pedoman Wawancara 80

Lampiran 6. Pedoman Observasi 85

Lampiran 7. Daftar Pedoman Analisis Dokumen 87

Lampiran 8. Daftar Catatan Lapangan 88

Lampiran 9. Validitas Data dengan Trianggulasi Metode 127

Lampiran 10. Validitas Data dengan Trianggulasi Sumber 132

Lampiran 11. Silabus 139

Lampiran 12. RPP 141

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian 147

Lampiran 14. Surat Permohonan Penyusunan Skripsi kepada 150

Dekan FKIP UNS

Lampiran 15. Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS 151

Lampiran 16. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Kepala 152

SMA Islam 1 Surakarta

Lampiran 17. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 153

dari Kepala SMA Islam 1 Surakarta.

Page 20: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di

sekolah, oleh sebab itu kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan diperbaiki.

Hal ini dimaksudkan agar kurikulum yang ada tidak ketinggalan zaman dan

mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi aktual. Perbaikan biasanya

dilakukan dalam suatu periode tertentu, misalnya; tiap lima tahun, tiap sepuluh

tahun dan seterusnya. Peraturan Mendiknas RI No.24 tahun 2006 dan

pelaksanaan PP No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan PP No.23 tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah menandai peluncuran kurikulum baru yang dijadikan dasar

dalam kegiatan pembelajaran mulai tahun 2006/2007.

Beberapa pihak memberi istilah kurikulum baru tersebut dengan nama

Tingkat

membawa dampak bagi semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)

kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan

pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus terdapat tiga tujuan diterapkannya KTSP, yaitu:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan

sumberdaya yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas

pendidikan yang akan dicapai.

Page 21: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perubahan kurikulum ini memberi dampak yang sangat luas terhadap

keseluruhan komponen dalam proses pembelajaran. Komponen-komponen ini

antara lain guru, peserta didik, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Semua komponen

ini menjalankan fungsinya masing-masing dalam suatu ikatan yang saling

berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Guru sebagai figur sentral pendidikan, harus dapat diteladani

akhlaknya di samping kemampuan keilmuan dan akademisnya. Selain itu, guru

harus mempunyai tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik peserta

didiknya menjadi orang yang berilmu dan berakhlak (Azyumardi Azra, 2006: 9).

Dengan demikian, guru bukan hanya menjadi sosok yang suka berceramah dengan

pola pembelajaran yang konvensional, tetapi juga sosok yang mahir di bidang

teknologi informasi dengan model pembelajaran berbasis ICT (Information and

Communication Technology).

Dalam KTSP ini peran guru lebih dominan terutama dalam menjabarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam program tertulis tetapi

juga dalam pembelajaran nyata di kelas. Guru juga harus menentukan indikator

sendiri yang disesuaikan dengan kondisi sekolah, lingkungan dan karakteristik

peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator sehingga peserta didik lebih aktif

berperan dalam proses pembelajaran. Guru harus terbiasa memberikan peluang

yang seluas-luasnya agar peserta didik dapat belajar lebih bermakna dengan

memberi respon yang mengaktifkan semua peserta didik secara positif dan

edukatif. Jika guru kurang kreatif dalam pengelolaan pembelajaran dengan

memberikan metode pembelajaran yang kurang variatif maka akan menghambat

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan

pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal yang paling penting adalah

faktor guru.Suatu kurikulum tanpa kualitas guru yang baik, maka semua itu tidak

akan membuahkan hasil yang maksimal. Guru diharapkan memiliki kompetensi

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan

Page 22: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

efisien. Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila

kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan berkompeten

dalam melakukan tugas dan hasilnya pun tidak akan optimal.

Tingkat kesulitan yang dialami oleh guru dari berbagai jenis pendidikan

tentu saja akan sangat berlainan. Perbedaan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh

guru dari satu jenis pendidikan disebabkan oleh kemampuan dan kemauan para

tenaga pendidik untuk senantiasa memperbaharui perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, menganalisis sumberdaya lokal, dan menganalisis

kebutuhan masyarakat adalah perbedaan materi yang akan disajikan kepada

peserta didik. Sebagai contoh, materi yang akan disajikan untuk peserta didik dari

pendidikan dasar tentu sangat berbeda dengan materi yang akan disajikan untuk

peserta didik pendidikan menengah.

Dengan adanya perbedaan ini, guru dan peserta didik sebagai subjek utama

proses pembelajaran dituntut untuk bisa beradaptasi dengan cepat. Bagi guru yang

mempunyai peranan sebagai pembimbing dan fasilitator pengajaran hendaknya

lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi agar dapat

secepatnya membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran. Ini mencakup

pemilihan materi pelajaran, metode yang digunakan dan media yang diperlukan.

Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru di SMA Islam 1 Surakarta

dalam mengimplementasikan KTSP adalah :

a. Guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum sendiri karena pada

kurikulum sebelumnya (kurikulum berbasis kompetensi) guru langsung

menerapkan kurikulum yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut guru untuk mampu

menyusun dan mengembangkan kurikulumnya sendiri, kenyataannya

selama ini guru terbiasa melaksanakan kurikulum yang hanya dibuat oleh

pusat. Guru merasa kesulitan untuk menyusun dan mengembangkan

kurikulum. Seperti dalam pengembangan silabus kesulitan yang dihadapi

guru adalah:

1) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Page 23: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2) Mengembangkan indikator ketercapaian dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan

3) Merencanakan kegiatan pembelajaranyang dapat mengarahkan peserta

didik mencapai kompetensi yang sedang dipelajari

b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang belum bisa dimanfaatkan secara

optimal dalam menunjang pembelajaran di SMA Islam 1 Surakarta.

c. Jumlah peserta didik dalam satu kelas masih terlalu banyak. Untuk

mengimplementasikan metode pembelajaran yang variatif dan

menyenangkan seperti tuntutan KTSP, mengembangkan sistem penilaian

yang berkelanjutan, mengembangkan program remidial dan pengayaan

yang merupakan pelayanan individual terhadap peserta didik, sulit

terlaksana karena situasi kelas tidak kondusif.

Implementasi kurikulum hampir seluruhnya tergantung pada kreativitas,

kecakapan, kesungguhan, dan ketekunan guru. Guru hendaknya mampu

memilih dan menciptakan situasi-situasi belajar yang menarik peserta didik.

Guru mampu melaksanakan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan

kemampuan peserta didik, serta memilih bahan pelajaran yang mengaktifkan

peserta didik. Selain itu guru juga mampu memilih, menyusun dan

melaksanakan evaluasi baik untuk mengevaluasi perkembangan atau hasil

belajar peserta didik, atau untuk menilai efisiensi pelaksanaannya. (Nana

Syaodih, 2000)

Mulyasa dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 189) menyatakan

bahwa guru perlu memperhatikan hal-hal berikut, yaitu :

1) Mengurangi metode ceramah

2) Memberikan tugas yang berbeda bagi peserta didik

3) Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya

4) Bahan harus dimodifikasi dan diperkaya.

5) Jangan ragu untuk berhubungan dengan spesialis bila ada peserta didik

yang mempunyai kelainan

6) Gunakan prosedur yang bervariasi dalam membuat penilaian dan

membuat laporan

7) Ingat bahwa peserta didik tidak berkembang dalam kecepatan yang

sama

Page 24: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Di samping itu terdapat permasalahan lain yaitu kurang optimalnya

penggunaan fasilitas sekolah seperti penggunaan perpustakaan, kurang

memadai buku-buku referensi bagi guru maupun peserta didik. Implementasi

KTSP memerlukan sinergi yang harmonis semua pihak dalam lingkungan

sekolah yaitu peserta didik, guru, dan pengelola sekolah. Hal ini bertujuan

agar KTSP dapat diimplementasikan secara benar, efektif dan berhasil guna

meningkatkan kompetensi guru untuk mewujudkan kualitas proses dan hasil

belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, nampak bahwa kesiapan sekolah dan

kompetensi guru mempunyai andil yang cukup besar terhadap keberhasilan

dalam pelaksanaan kurikulum. Permasalahan dalam implementasi KTSP

menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul

MPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

(Studi Kasus di SMA Islam 1

Surakarta Tahun ajaran 2009/2010)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dapat meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi

kelas X Semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMA Islam 1

Surakarta?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh sekolah dalam

meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi dan bagaimana

upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala tersebut

dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun

ajaran 2009/2010 di SMA Islam 1 Surakarta?

Page 25: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah yang telah

dirumuskan secara tegas dalam rumusan masalah. Adapun tujuan penelitian yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dapat meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran

ekonomi kelas X semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMA Islam 1

Surakarta.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam

meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi dan upaya yang

dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dalam mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun ajaran 2009/2010 di SMA

Islam 1 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan dengan baik akan menghasilkan informasi

yang akurat, rinci, dan faktual, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar

bagi peneliti sendiri dan orang lain. Manfaaat penelitian ini dapat dilihat dari

sudut aplikasi dalam konteks kehidupan manusia yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Bagi ilmu pengetahuan berguna untuk meningkatkan wacana bagi

pengembangan ilmu pendidikan khususnya bidang pengembangan kurikulum,

perencanaan pengajaran, dan belajar pembelajaran. Diharapkan hasil penelitian ini

dapat berguna untuk memberikan informasi dalam pengembangan penelitian

selanjutnya.

Page 26: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

perbaikan proses belajar mengajar.

b. Bagi pembuat kebijakan tidak menutup kemungkinan pemerintah, dapat

menambah informasi dalam upaya pengembangan dan penyempurnaan

kurikulum

c. Bagi peneliti, berguna untuk memperkaya wawasan pengetahuan serta

untuk memperdalam teori-teori yang diperoleh dalam kuliah dan

menerapkannya ke dunia praktis.

Page 27: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Menurut Hilda Taba dalam Nasution (2003) mengemukakan bahwa

pada hakikatnya kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak

agar berpartisipasi sebagai anggota yang berproduktif dalam masyarakatnya.

Dalam kurikulum terdapat komponen-komponen tertentu yaitu pernyataan

tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran,

bentuk dan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi

dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi

untuk membina dan mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang

berilmu (berkemampuan intelektual tinggi/cerdas), bermoral (memahami dan

memiliki nilai-nilai sosial dan nilai religi) sebagai pedoman hidupnya serta

beramal (menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat)

sesuai dengan fungsinya sebagai makhluk sosial.

Kurikulum merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditentukan. Karena itu, pengenalan tentang arti,

asas, dan faktor-faktor serta komponen kurikulum penting dalam rangka

menyusun perencanaan pengajaran (Hamalik, 2001: 26).

(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di

masing- -

adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi

Page 28: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang

memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan

masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.

Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki

keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan

mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap

kebutuhan setempat. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan

muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan

silabus. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk salah satu

wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan

satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,

tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. Kurikulum KTSP merupakan strategi

pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif,

dan berprestasi. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru,

kepala sekolah, serta Komite sekolah dan Dewan Pendidikan.

b. Hakekat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1) Landasan

Landasan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu:

a). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

b). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan

c). Standar Isi (SI)

Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk

mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum,

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata

pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan

dasar menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 tahun

2006.

Page 29: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d). Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan

Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

c. Tujuan KTSP

Mulyasa (2007) Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian

kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan atau satuan pendidikan dan

mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara

partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan

diterapkannya KTSP adalah untuk:

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan

sumberdaya yang tersedia.

2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3) Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa KTSP

memiliki dua tujuan yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.

Tujuan umum KTSP adalah menciptakan kemandirian guru melaui pergantian

sistem penyusunan kurikulum dari sentralistik menjadi desentralistik. Tujuan

KTSP secara khusus yaitu meningkatkan mutu pendidikan pengembangan

kurikulum secara bersama-sama, dan meningkatkan kompetensi yang sehat

antar satuan pendidikan. Kedua tujuan KTSP tersebut, baik tujuan umum dan

tujuan khusus tetap mengacu pada tujuan pendidikan nasional.

Page 30: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

d. Komponen-Komponen KTSP

1) Visi dan misi satuan pendidikan

Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu

mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal

sekolah. Kekuatan-kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok.

Pertama, kekuatan yang berhubungan dengan apa yang sedang

berlangsung di luar sekolah. Kedua, kekuatan yang berhubungan dengan

klien pendidikan yaitu latar belakang sosial, aspirasi keuangan, sumber-

sumber masyarakat dan karakteristik lingkungan. Kepala sekolah dalam

mengembangkan visinya harus mampu menyeleksi secara berkelanjutan

atas kelompok-kelompok kekuatan tersebut.

2) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan

Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harus mampu menyusun

program peningkatan mutu yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang

akan dicapai untuk program jangka pendek maupun jangka panjang.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3) Menyusun kalender pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup

permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran

efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, sekolah/madrasah menyusun kalender

pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu

tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif

belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu

belajar di sekolah/madrasah mengacu pada Standar Isi dan disesuaikan

dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan

peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah

daerah.

Page 31: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4) Struktur muatan KTSP

Struktur muatan KTSP mencakup mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan

pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan

dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis

keunggulan lokal dan global.

a). Mata pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat

satuan pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang tercantum

dalam Standar Isi.

b). Muatan lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan

lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

c). Kegiatan pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh

oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang

dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling

yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,

belajar dan pengembangan karier peserta didik.

d). Pengaturan beban belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan

program pendidikan yang berlaku di sekolah Sistem tersebut terdiri dari

sistem paket dan sistem kredit semester (SKS). Beban belajar dalam

sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SLB,

SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri,

Page 32: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

SMA/MA/SMALB/SMK/ MAK kategori standar. Beban belajar dalam

sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB

kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori

standar. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem

paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam

pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik

dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk penugasan

terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket

SD/MI/SLB 0%-40%, SMP/MTs/SMPLB 0%-50% dan

SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK 0%-60% dari waktu kegiatan tatap

muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu

tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi. Alokasi waktu mandiri untuk praktik, dua jam kegiatan

praktik di sekolah dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di

luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk

tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK

menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut: satu SKS

pada SMP/MTs terdiri atas 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan

terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

e). Kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan

Kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan mengacu pada standar

penilaian yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP). Dalam pelaksanaannya, guru dan kepala sekolah

dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam memutuskan

kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan bagi peserta didik.

f). Pendidikan kecakapan hidup

Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTS/SMPLB dan SMA/MA/

SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan

Page 33: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

kecakapan akademik dan satu kecakapan vokasional. Pendidikan

kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata

pelajaran.

g). Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Kurikulum untuk

semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan

berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan

lokal dan global dapat merupakan bagian semua mata pelajaran.

5) Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

6) RPP

RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas

mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator

untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

e. Karakteristik KTSP

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam

konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan

wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini. Hal ini dapat

membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja

sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat

peserta didik datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial,

salah satu perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam

Page 34: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Di sisi lain, sekolah juga harus

meningkatkan efisiensi, partisipasi, dan mutu, serta bertanggung jawab kepada

masyarakat dan pemerintah.

Karakteristik KTSP dapat diketahui antara lain dari bagaimana

sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses

pembelajaran, pengelolaan, sumber belajar, profesionalisme tenaga

kependidikan, serta sistem penilaian. Mulyasa (2007) terdapat 4 karakteristik

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:

1) Pemberian otonomi luas Kepada sekolah dan satuan Pendidikan

KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan,

disertai seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum

sesuai dengan kondisi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi

kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran

sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat.

2) Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang tinggi

Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat

dan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan

masyarakat tidak hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan,

tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta

mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3) Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional

Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum

merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan integritas

profesional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang

direkrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang direkrut oleh

sekolah merupakan pendidik profesional dalam bidangnya masing-masing,

sehingga mereka bekerja berdasarkan pola kinerja profesional yang

disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung

keberhasilan pembelajaran peserta didik. Dalam proses pengambilan

Page 35: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

bottom-up

demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap

keputusan yang diambil beserta pelaksanaanya.

4) Tim kerja yang kompak dan Transparan

Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran

didukung oleh kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai pihak

yang terlibat dalam pendidikan. Dengan demikian, kebehasilan KTSP

merupakan hasil sinergi (synergistic effect) dari kolaborasi tim yang

kompak dan transparan. Dalam konsep KTSP yang utuh kekuasaan yang

dimiliki sekolah dan satuan pendidika, terutama mencakup pengambilan

keputusan tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta

penilaian hasil belajara peserta didik.

f. Landasan Pengembangan KTSP

KTSP dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah

sebagai berikut:

1) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas

2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3) Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar isi

4) Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

5) Permendiknas No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan permendiknas no.22,

dan 23. (Pusat Penataran Guru Teknologi Bandung, 2006: 1)

g. Prinsip Pengembangan KTSP

Dalam bukunya Mulyasa (2007) mengemukakan prinsip-prisip

pengembangan KTSP, antara lain:

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan

lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prisip bahwa peserta didik memiliki

posisisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 36: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa

membedakan agama, suku, budaya, dan adat-istiadat, serta status sosial

ekonomi dan gender.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu

semangat kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan secara tepat perkembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni.

4) Relevan dengan Kebutuhan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan

kurikulum harus mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan

integritas pribadi, kecerdasan spritual, ketrampilan berpikir (thinking skill),

kreatifitas sosial, kemampuan akademik, dan ketrampilan vokasional.

5) Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, informal,

dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

Page 37: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

7) Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,

nasional, dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

2. Tinjauan Tentang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Pegertian Implementasi KTSP

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,

kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan

dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan

Mulyasa dalam bukunya Muhammad Joko Susilo bahwa Implementasi

kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau

tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran, sehingga terjadi perubahan

Mulyasa (2006: 246) mengemukakan bahwa Implementasi

pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses

penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas

pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi

tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingk

Mulyasa (2007: 247) Tiga faktor yang mempengaruhi implementasi KTSP

yaitu adanya dukungan dari kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru,

Implementasi KTSP juga dapat diartikan sebagai aktualisasi

kurikulum operasional dalam bentuk pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas

dapat dikemukakan bahwa implementasi kurikulum adalah operasional

konsep kurikulum yang masih bersifat tertulis menjadi aktual dalam bentuk

kegiatan pembelajaran.

Page 38: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Kegiatan Pokok Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Menurut Muhammad Joko Susilo (2007) secara garis besarnya

implementasi KTSP mencakup tiga kegiatan pokok, meliputi:

1) Pengembangan Program

Pengembangan KTSP mencakup pengembangan program tahunan

(program umum umum setiap mata pelajaran), program semester (berisi

hal-hal yang akan disampaikan dalam semester tersebut), program

modul/pokok bahasan ( lembar kerja, kunci, soal, dan jawaban), program

mingguan dan harian (untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan peserta

didik), program pengayaan dan remidial, serta program bimbingan dan

konseling.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan

perilaku bagi peserta didik. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran

berbasis KTSP mencakup tiga hal, yaitu pre test, pembentukan

kompetensi, post test.

3) Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian kelas,

test kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,

benchmarking, dan penilaian.

c. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Menurut Hasan yang dikutip oleh Mulyasa (2007: 246) pembelajaran

berbasis KTSP sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:

1) Karakteristik KTSP, mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasannya

bagi pengguna di lapangan.

2) Strategi pembelajaran, yaitu srategi yang digunakan dalam pembelajaran,

seperti diskusi, pengamatan, tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat

mendorong pembentukan kompetensi peserta didik.

3) Karakteristik pengguna kurikulum, meliputi pengetahuan, ketrampilan,

nilai, dan sikap guru terhadap KTSP, serta kemampuannya untuk

merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran.

Page 39: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dalam suatu pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku

bagi peserta didik. Mulyasa (2007) mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga hal, yaitu pre test (tes awal),

pembentukan kompetensi, dan post tes. Ketiga hal tersebut dijelaskan berikut

ini:

1) Pre Test (tes awal)

Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pre test.

Pre test ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre test memegang

peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran.

2) Pembentukan Kompetensi

Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan proses

pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik,

dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran

dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan

menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas

guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembentukan

kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara

aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya. Kualitas pembentukan

kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Pada

pembelajaran tuntas, kriteria pencapaian kompetensi yang ditetapkan

adalah minimal 75 % oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran diakhiri

dengan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik dan diikuti rencana

tindak lanjutnya.

3) Post Test

Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post test. Sama

halnya dengan pre test, post test juga memiliki banyak kegunaan, terutama

dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi.

Fungsi post test antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :

Page 40: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun

kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara

hasil pre test dan post test.

b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai

oleh peserta didik, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum

dikuasainya.

c) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan

remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk

mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi.

d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang telah dilaksanakan,

baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

Dalam pengembangan KTSP juga perlu didukung oleh iklim

pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman,

dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang

dan menyenangkan. Iklim yang demikian akan mendorong terwujudnya

proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan bermakna.

d. Evaluasi/Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Evaluasi atau penilaian dibedakan menjadi dua, yaitu evaluasi yang

dilakukan oleh pihak dalam (guru dan pengelola sekolah) yang selanjutnya

disebut evaluasi diri dan evaluasi oleh pihak luar (badan independen atau

badan akreditasi sekolah). Sasaran evaluasi secara garis besar mencakup

masukan (termasuk program), proses, dan hasil. Diberlakukannya KTSP

mengharapkan adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran, termasuk

dalam penilaian. Mulyasa (2007: 258) menjelaskan, Penilaian hasil belajar

dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar,

penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, dan

i berikut:

Page 41: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Penilaian Kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan

ujian akhir. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran

dalam kompetensi dasar tertentu. Ulangan harian terdiri dari seperangkat

soal yang harus dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur

yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian

minimal dilakukan tiga kali setiap semester. Ulangan harian ini terutama

ditujukan untuk memperbaiki program pembelajaran, tetapi tidak

menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan-tujuan lain, misalnya

sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta

didik.

Ulangan umum dilaksanakan setiap akhir semester, dengan bahan yang

diujikan sebagai berikut:

a) Ulangan umum semester pertama soalnya diambil dari materi

semester pertama.

b) Ulangan umum semester kedua soalnya merupakan gabungan dari

materi semester pertama dan kedua, dengan penekanan pada materi

semster kedua.

Ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang

diujikan meliputi seluruh kompetensi dasar yang telah diberikan, dengan

penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas tinggi.

Hasil evaluasi ujian akhir ini terutama digunakan untuk menentukan

kelulusan bagi setiap peserta didik, dan layak tidaknya untuk

melanjutkan pendidikan pada tingkat di atasnya. Penilaian kelas

dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta

didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk

perbaikan proses pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas.

2) Tes Kemampuan Dasar

Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan

membaca, menulis, dan berhitung yang diperlakukan dalam rangka

Page 42: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memperbaiki program pembelajaran (program remedial). Tes

kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III.

3) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggrakan kegiatan

penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

4) Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang

sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang

memuaskan. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat

keberhasilan, keberhasilan kurikulum dan pendidikan secara keseluruhan,

dan dapat digunakan untuk memberikan peringkat kelas, tetapi tidak

untuk memberikan nilai akhir peserta didik. Hal ini dimaksudkan sebagai

salah satu dasar untuk pembinaan guru dan kinerja sekolah.

5) Penilaian Program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan

Dinas Pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian

program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar,

fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan

tuntuntan perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman.

3. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi Guru

Menurut Broke and Stone yang dikutip oleh Mulyasa (2007: 25)

...descriptive qualitative

nature of teacher behaviour appears to be entirely meaningful

guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh

arti.)

Menurut Charles yang juga dikutip oleh Mulyasa (2007: 25)

mengemukakan bahwa: Competency as rational performance which

satisfactorily meets the objective for a desired condition

Page 43: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan

sesuai dengan kondisi yang diharapkan.). Dalam Undang-Undang RI No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa Kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

Menurut Uzer Usman (2001:

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara

Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian

khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria kompetensi secara

profesional. Kriteria guru yang dinilai kompeten secara profesional apabila:

1) Guru tersebut harus mampu mengembangkan tanggung jawab dengan

sebaik-baiknya.

2) Guru tersebut harus mampu menjalankan peran-peranannya secara berhasil.

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam mencapai tujuan pendidikan (tujuan

instruksional) sekolah.

4) Guru tersebut harus mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar

mengajar di dalam kelas. (Hamalik, 2006: 38)

Tugas guru dalam menjalankan profesi kependidikannya yang teramat

luas, termasuk di dalamnya tugas guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar.

Akan tetapi, muara tugas utama kedua peran tersebut terjadi pada arena proses

pembelajaran, yaitu suatu upaya guru dalam menciptakan situasi interaksi

pergaulan sosial dengan merekayasa lingkungan yang kondusif bagi terjadinya

perkembangan optimal peserta didik. Guru memainkan multiperan dalam proses

pembelajaran yang diselenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi.

Salah satu tugas utama guru adalah mengajar. Guru akan memiliki

kompetensi mengajar apabila memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis

berbagai metode pembelajaran. Seorang guru harus selalu memiliki ilmu

pengetahuan. Ia harus mampu mengupayakan dirinya sendiri agar memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang ilmu pengetahuan.

Page 44: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui

pendidikan, kompetensi guru menunjuk kepada penampilan dan perbuatan yang

rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas

pendidikan. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh

membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan

materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,

pengembangan pribadi dan profesionalisme.

b. Macam-macam Kompetensi Guru

Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar peserta didik,

kompetensi guru berperan penting. Proses pembelajaran dan hasil belajar para

peserta didik bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi

kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru

yang mengajar dan membimbing para peserta didik. Guru yang berkompeten

akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para peserta didik

berada pada tingkat optimal. Agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai

dengan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, maka guru harus

melengkapi dan meningkatkan kompetensinya.

Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan

adanya standar kompetensi. Berdasarkan UU RI No. 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi sosial. Syaiful Sagala (2009) mengemukakan bahwa kompetensi

guru meliputi:

1) Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran

peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Guru memiliki latar

belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara

akademik dan intelektual. Pada sistem pengelolaan pembelajaran yang

Page 45: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian

antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu,

guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan

pembelajaran di kelas. Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan

ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari

lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.

b) Pemahaman terhadap peserta didik. Guru memiliki pemahaman akan

psikologi perkembangan anak, sehingga dapat mengidentifikasi

problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan

pendekatan yang tepat.

c) Pengembangan kurikulum/silabus. Guru memiliki kemampuan

mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan

dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

d) Perancangan pembelajaran. Guru memiliki perencanaan sistem

pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua

aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat

direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang

kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Guru

menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan

menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat

mengaktualisasikan potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih

dan dikembangkan.

f) Evaluasi hasil belajar. Guru memiliki kemampuan untuk

mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan,

respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat

mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat,

melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan

solusi secara akurat.

g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Guru memiliki kemampuan untuk

Page 46: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali

potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang

dimiliki.

2) Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal pendidik yang

mencerminkan kepribadian. Kepribadian mencakup semua unsur, baik

fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan

tingkah laku seseorang merupakn cerminan dari kepribadian seseorang.

Kompetensi kepribadian meliputi:

a) Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai

norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku.

b) Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai

pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

c) Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik,

sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam

berpikir dan bertindak.

d) Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh

positif terhadap peserta didik.

e) Berakhlak mulia dan memiliki perilaku yang diteladani oleh peserta

didik, bertindak sesuai norma religius.

3) Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan

masyarakat sekitar. Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan

pendidik sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, yaitu:

a) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman

sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.

b) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap

lembaga kemasyarakatan.

c) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun

secara kelompok

Page 47: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki pendidik, antara lain

berikut ini:

a) Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta

didik.

b) Bersikap simpatik.

c) Dapat bekerja sama dengan Komite sekolah maupun Dewan

Pendidikan.

d) Pandai bergaul dengan Kawan sekerja dan Mitra Pendidikan.

e) Memahami lingkungan sekitarnya dan sosial. (Wanda, 2009)

4) Kompetensi profesional yaitu kemampuan pendidik dalam penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan sesuai

dengan kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi yang terdiri dari

sub kompetensi:

a) Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar

b) Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang ada

dalam kurikulum KTSP

c) Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi

materi ajar

d) Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait

e) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi peserta didik untuk

mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian standar

pendidikan yang ditetapkan.

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi

Guru

Mulyasa dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 97) mengemukakan

bahwa kompetensi dalam kurikulum ...is a knowledge, skills, and abilities or

capabilities that person achieves, which become part of his or her being to the

Page 48: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and

. (Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,

afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.)

Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran.

Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran ini sesuatu

yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar

yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak

sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika dan

estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Guru

adalah figur yang sangat berperan dalam proses dan hasil belajar peserta didik.

Karakter guru perlu dibangun sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

zaman. Guru tidak berperan lagi sebagai penyampai informasi tetapi guru juga

harus mampu menjadikan dirinya sebagai fasilitator agar peserta didik dapat

belajar dengan lebih optimal. Mulyasa (2007: 164) mengemukakan bahwa Agar

KTSP dapat dikembangkan secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran, guru perlu memiliki hal-hal sebagai berikut:

1) Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan

kompetensi lain dengan baik.

2) Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu

profesi.

3) Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya.

4) Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk

kompetensi peserta didik.

5) Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam

kaitannya dengan pembentukan kompetensi

6) Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir

7) Menyiapkan proses pembelajaran.

8) Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik, serta

Page 49: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

9) Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan

dikembangkan.

Karakteristik guru yang berhasil dalam mengembangkan pembelajaran

secara efektif dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Respek dan memahami dirinya, serta dapat mengontrol dirinya (emosinya

stabil)

2) Antusias dan bergairah terhadap bahan, kelas, dan seluruh kegiatan

pembelajaran.

3) Berbicara dengan jelas dan komunikatif (dapat mengkomunikasikan idenya

terhadap peserta didik)

4) Memperhatikan perbedaan individual peserta didik

5) Memiliki banyak pengetahuan, inisiatif, kreatif, dan banyak akal

6) Menghindari sarkasme dan ejekan terhadap peserta didik

7) Tidak menonjolkan diri, dan menjadi teladan bagi peserta didik.

Gordon dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 99) menjelaskan tentang aspek

atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi guru dalam KTSP yaitu

sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya

seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan

bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan

kebutuhannya.

2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman kognitif, dan efektif yang

dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan

pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan

kondisi peserta didik.

3) Kemampuan (skills) yaitu sesuatu yang dimiliki seorang individu untuk

melakukan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya

kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana dalam

untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.

Page 50: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara

psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru

dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain).

5) Sikap (attitude) yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau

reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi

terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan

sebagainya.

6) Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu

perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.

Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru-peserta

didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Proses tersebut akan

berlangsung secara optimal dan efektif bila direncanakan dengan baik dan

dikelola dengan baik pula. Kompetensi guru harus diperhatikan secara seksama

dan proporsional. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kompetensi bagi

para guru dalam melaksanakan KTSP.

Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mambo (2007) Banyak kelompok guru yang

mendiskusikan hal-hal yang lebih teknis seperti substansi mata pelajaran yang

harus disampaikan kepada peserta didik dan cara penyusunan KurikulumTingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang efektif, semua itu secara langsung maupun tak

langsung akan meningkatkan kompetensi para guru.

Dalam garis besarnya unsur-unsur pokok dalam implementasi KTSP

yaitu meliputi pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

hasil belajar. Guru diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.

Tiga kegiatan pokok dalam KTSP yang dapat meningkatkan kompetensi

guru yaitu: (1) pengembangan program, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3)

evaluasi hasil belajar.

Page 51: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1) Pengembangan program

a) Implementasi KTSP dalam hal pengembangan program menuntut guru

untuk memahami tujuan yang hendak dicapai, isi/materi bahan pelajaran

dari setiap pokok bahasan, alokasi waktu untuk setiap bahan pelajaran, dan

sumber belajar yang akan digunakan, oleh karena itu guru berupaya untuk

menyusun dan menjabarkan silabus ke dalam RPP dengan cara merumuskan

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, alokasi waktu, materi yang akan

disampaikan, metode pembelajaran yang digunakan, langkah-langkah dalam

proses pembelajaran, menentukan sumber belajar sampai dengan teknik

evaluasi/penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil pembelajaran

peserta didik dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi

yang dirumuskan oleh BSNP, sehingga kegiatan dalam mengembangkan

program ini dapat meningkatakan kompetensi pedagogik guru.

b) Kegiatan dalam pengembangan program ini juga menuntut guru untuk

menyesuaikan antara program pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan

kondisi peserta didik dan lingkungan belajar, oleh karena itu guru dapat

bijaksana dengan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak

sehingga mampu meningkatkan kompetensi kepribadian guru.

c) Guru dalam mengembangkan program dituntut untuk bekerja sama dengan

pihak-pihak terkait antara lain komite sekolah, kepala sekolah, dan kawan

sekerja, oleh karena itu guru mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama

baik secara individu maupun kelompok secara efektif sehingga dapat

meningkatkan kompetensi sosial.

d) Guru dalam mengembangkan program dituntut untuk mamahami secara luas

dan mendalam terhadap materi pelajaran yang akan di dilaksanakan dalam

proses pembelajaran khususnya mata pelajaran ekonomi, oleh karena itu

guru berupaya menguasai materi yang diajarkan sesuai dengan kompetensi

yang sudah di tetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan, sehingga

kegiatan dalam hal pengembangan program ini mampu meningkatkan

kompetensi profesional guru.

Page 52: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Pelaksanaan pembelajaran

a) Pelaksanaan pembelajaran dalam KTSP menuntut guru untuk

mengimplementasikan kurikulum dengan cara mengaktualisasikan RPP

dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas kepada peserta didik, oleh karena

itu guru berupaya untuk menciptakan situasi belajar yang aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga potensi peserta didik dapat dilatih dan

dikembangkan, dengan upaya yang dilakukan guru tersebut mampu

meningkatkan kompetensi pedagogik.

b) Guru dalam melaksanakan pembelajaran dituntut untuk memiliki

konsistensi dalam bertindak sehingga membawa pengaruh positif terhadap

peserta didik, oleh sebab itu guru berupaya untuk berperilaku positif dengan

tidak mengeluarkan kata-kata jorok dalam proses pembelajaran, dengan

upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kepribadian

guru.

c) Pelaksanaan pembelajaran menuntut guru untuk dapat menciptakan suasana

kelas yang kondusif dan menyenangkan supaya peserta didik terlibat secara

aktif baik fisik, mental, maupun sosialnya, oleh sebab itu guru berupaya

mengaktifkan siswa dengan cara berkomunikasi dengan peserta didik baik

itu dengan tanya jawab ataupun memberikan sedikit humor supaya peserta

didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran. Dengan upaya

tersebut diharapkan kompetensi sosial guru meningkat.

d) Pelaksanaan pembelajaran KTSP menuntut guru untuk memahami materi

secara luas dan mendalam, oleh sebab itu dalam menjelaskan materi

pelajaran guru dapat mengkaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-

hari, dengan usaha tersebut diharapkan kompetensi profesional guru

meningkat.

3) Evaluasi hasil belajar

a) Evaluasi hasil belajar dalam KTSP menuntut guru untuk mengetahui

kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar,

memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran, dan

Page 53: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

penentuan kenaikan kelas, oleh sebab itu guru memberikan evaluasi harus

sesuai dengan materi yang sudah disampaikan sehingga dapat meningkatkan

kompetensi pedagogik guru.

b) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk bijaksana dalam

memberikan penilaian secara objektif, oleh sebab itu guru dalam

memberikan penilaian tidak pilih kasih dan terbuka terhadap peserta didik,

dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi

kepribadian guru.

c) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk mengetahui

kemampuan peserta didik dalam pembelajaran apakah sudah sesuai dengan

tujuan yang diharapakan, oleh sebab itu guru berupaya untuk

berkomunikasi dan berinteraksi terhadap peserta didik mengenai kesulitan-

kesulitan apa saja yang dihadapi, dengan upaya tersebut diharapkan mampu

meningkatkan kompetensi sosial guru.

d) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk dapat menyusun

perangkat penilaian hasil belajar, oleh karena itu guru memberikan evaluasi

harus sesuai dengan materi yang sudah diajarkan kepada peserta didik.

Upaya tersebut mampu meningkatkan kompetensi profesional guru.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokok

dalam implementasi KTSP dapat meningkatkan kompetensi guru, baik

meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun

profesional.

B. Kerangka Berfikir

Kurikulum yang sekarang diterapkan di Indonesia adalah KTSP.

Kurikulum KTSP disusun oleh sekolah dengan berpedoman pada standar isi

dan standar kelulusan. Implementasi kurikulum KTSP mengisyaratkan dan

menuntut guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri dengan mengacu

pada standar isi dan standar kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP.

Perubahan kurikulum tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar

terhadap insan pendidikan terutama para guru termasuk guru ekonomi SMA

Page 54: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Islam 1 Surakarta dan peserta didik. Hal itu dikarenakan antara guru, peserta

didik dan kurikulum merupakan komponen pendidikan yang sangat

menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Kompetensi guru semakin meningkat dengan diberlakukannya KTSP.

Implementasi KTSP terbagi dalam tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan

program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Pertama,

perencanaan program misalnya upaya guru untuk menjabarkan silabus dan

RPP meningkatkan kompetensi pedagogik, upaya guru untuk menyesuaikan

program dengan kondisi peserta didik menunjukkan keterbukaan dalam berfikir

dan bertindak meningkatkan kompetensi kepribadian, guru dapat bekerja sama

dan berkomunikasi secara efektif dengan pihak-pihak terkait sehingga

meningkatkan kompetensi sosial, guru mampu menguasai materi yang

diajarkan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga meningkatkan

kompetensi profesional. Kedua, kegiatan pembelajaran upaya yang dilakukan

guru untuk meningkatkan kompetensinya yaitu antara lain dengan cara

menciptakan suasana yang aktif, kreatif, dan menyenangkan meningkatkan

kompetensi pedagogik, berperilaku positif sehingga berpengaruh positif pula

terhadap peserta didik meningkatkan kompetensi kepribadian, guru mampu

berkomunikasi secara efektif terhadap peserta didik meningkatkan kompetensi

sosial dan guru juga mampu mengkaitkan antara materi dengan kehidupan

sehari-hari sehingga meningkatkan kompetensi profesional. Ketiga,

pelaksanaan evaluasi meningkatkan kompetensi guru yaitu dalam

mengevaluasi berupaya menyesuaikan dengan materi meningkatkan

kompetensi pedagogik, bijaksana dan objektif dalam memberikan penilaian

meningkatkan kompetensi kepribadian, guru mampu berkomunikasi dan

berinteraksi mengenai kesulitan yang dihadapi peserta didik meningkatkan

kompetensi sosial dan yang terakhir guru dalam memberikan evaluasi harus

sesuai dengan materi yang diajarkan meningkatkan kompetensi profesional.

Implementasi KTSP di sekolah, tidak lepas dari kendala-kendala yang

dihadapi. Kendala tersebut antara lain guru belum terbiasa mengembangkan

kurikulum sendiri, karena kurikulum sebelumnya guru langsung menerapkan

Page 55: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kurikulum yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan. Kendala yang kedua yaitu

peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran karena guru masih

menggunakan metode konvensional, dan kendala yang ketiga yaitu sarana dan

prasarana yang tersedia di sekolah belum lengkap sehingga belum

dimanfaatkan secara optimal, upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut

adalah sekolah memberikan sosialisasi KTSP terhadap semua komponen-

komponen yang ada di sekolah terutama guru, guru mulai menerapkan metode

pembelajaran inovatif untuk mengaktifkan peserta didik, dan melengkapi

sarana prasarana dengan bantuan dari donatur dan komite sekolah. Berdasarkan

uraian di atas maka dapat dibuat alur pemikiran untuk memberikan gambaran

nyata tentang penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 56: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 1. Kerangka Berfikir Implementasi KTSP dalam upaya

meningkatkan kompetensi guru

Kendala-kendala dalam implementasi KTSP:

a. Guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum

sendiri dan pembelajaran masih konvensional

b. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran

c. Sarana dan prasarana kurang lengkap

Implementasi KTSP:

a. Pengembangan program

b.Pelaksanaan pembelajaran

c. Evaluasi hasil belajar

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam

implemenatsi KTSP:

a. Sekolah memberikan evaluasi tetang KTSP dan

Guru mengikuti workshop tentang pembelajaran

inovatif

b. Guru menerapkan model pembelajaran inovatif

dan memberikan reward bagi siswa yang aktif

c. Melengkapi dan mengoptimalkan sarana dan

prasarana

Kompetensi guru menjadi meningkat

a. Kompetensi Pedagogik

b. Kompetensi Kepribadian

c. Kompetensi Sosial

d. Kompetensi Profesional

Implementasi KTSP berjalan dengan efektif

a. Guru mampu membuat Silabus dan RPP

b. Pelaksanaan pembelajaran yang aktif

c. Evaluasi hasil belajar tercapai

Page 57: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam 1 Surakarta. Pertimbangan

pemilihan lokasi ini adalah sebagai berikut :

a. SMA Islam 1 Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah

atas yang melakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

b. SMA Islam 1 Surakarta terdapat data yang memadai untuk keperluan

penelitian tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Waktu Penelitian

Waktu merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan dalam suatu

aktivitas penelitian. Seorang peneliti seharusnya memiliki target waktu untuk

melaksanakan tahap demi tahap penelitian yang dilakukan. Lama sedikitnya

waktu tergantung luas sempitnya masalah yang diteliti, serta kesungguhan dari

peneliti itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini direncanakan

dilaksanakan selama 6 bulan, terhitung dari bulan Maret 2010 sampai dengan

bulan Agustus 2010.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang

menekankan pada masalah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam hal ini peneliti tidak

membuktikan ataupun menolak hipotesis yang dibuat sebelum peneliian

dilaksanakan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

kualitatif, karena data yang terkumpul dideskripsikan ke dalam kalimat-kalimat

yang memiliki arti yang lebih mendalam.

Page 58: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

adalah adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berb

Peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif juga didasarkan asumsi

bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme, artinya

realita yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sehingga obyek

penelitian dan permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan

mendalam. Peneliti tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek,

sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya.

2. Strategi Penelitian

Dalam mengkaji permasalahan penelitian secara mendetail dan lengkap,

diperlukan suatu pendekatan permasalahan melalui pemilihan strategi yang dipilih

oleh peneliti yang digunakan sebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan

informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian. Strategi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tunggal terpancang. Strategi tunggal terpancang disini

mengandung pengertian tunggal dalam arti hanya satu lingkup lokasi penelitian

yaitu SMA Islam 1 Surakarta. Sedangkan terpancang pada tujuan penelitian

maksudnya bahwa yang harus diteliti dibatasi pada aspek-aspek yang sudah

dipilih sebelum melaksanakan penelitian lapangan. Dalam penelitian ini

terpancang pada tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan terhadap kompetensi guru mata pelajaran ekonomi

kelas X di SMA Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang

menekankan pada masalah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

maka bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

pendekatan studi kasus karena penelitian ini hanya mencakup lingkungan SMA

Islam 1 Surakarta dan masalah yang dikaji adalah pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Page 59: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Satuan Pendidikan dan usaha yang dilakukan sekolah untuk menanggulangi

kendala tersebut dalam upaya meningkatkan kompetensi guru.

empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana

batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana

penelitian terhadap masalah empiris dengan mengikuti rangkaian prosedur yang

telah dispesifikan sebelumnya.

C. Sumber Data

Menurut Lexy J.Moleong (2009: 157

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain- . Menurut H.B Sutopo (2002) Sumber

data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, dan tingkah laku, tempat atau

lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain. Sumber data dalam

penelitian ini adalah:

1. Informan

Informasi diperoleh dari informan, yaitu orang-orang yang memberikan

informasi kepada peneliti karena orang tersebut dirasakan mengetahui dan

memahami permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian ini. Informan

yang dianggap berhubungan dengan penelitian ini adalah :

a. Kepala sekolah SMA Islam 1 Surakarta

b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Islam 1 Surakarta

c. Guru mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Islam 1 Surakarta

d. Peserta didik

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan

penelitian juga merupakan salah satu jenis summber data yang bisa

dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi, peristiwa

atau aktivitas yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang

Page 60: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

merupakan tempat maupun lingkungannya (H.B.Sutopo, 2002). Tempat yang

digunakan untuk penelitian ini adalah SMA Islam 1 Surakarta, sedangkan

peristiwa yang relevan dengan permasalahannnya adalah mengenai

implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam 1 Surakarta yang menyangkut

terhadap kompetensi guru mata pelajaran ekonomi kelas X di sekolah.

3. Dokumen dan Arsip

Dokumen atau arsip merupakan sumber data yang penting, walaupun

dikatakan bahwa sumber diluar kata atau tindakan merupakan sumber kedua,

jelas hal itu, tidak bisa diabaikan, karena dalam banyak hal dokumen sebagai

sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan. Menurut H.B Sutopo (2002: 54

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sejarah berdirinya

SMA Islam 1 Surakarta, denah lokasi gedung SMA Islam 1 Surakarta, dan data

lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

D. Teknik Sampling

Menurut H.B Sutopo (2002: 55

bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang

dalam penelitian kualitatif sering dinyatakan

sebagai internal sampling artinya cuplikan diambil untuk mewakili informasinya,

dengan kelengkapan dan kedalaman yang tidak ditentukan oleh jumlah sumber

datanya, melainkan oleh kedalaman pemahaman akan informasi oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel.

Peneliti lebih cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui

informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk

menjadi sumber data yang mantap. Teknik ini dikenal dengan nama Purposive

Sampling, bahkan di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam

memperoleh data. Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yaitu

Page 61: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

lama-

jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum memberikan data yang

lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang akan digunakan untuk

memperoleh data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan salah

satu unsur yang sangat penting dalam penelitian, karena data yang terkumpul

dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan.

Beragam sumber data yang menuntut cara atau teknik pengumpulan data tertentu

yang sesuai guna mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab

permasalahannya. Berdasarkan dari jenis sumber data yang dipergunakan dalam

penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari :

1. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik yang paling banyak digunakan

dalam penelitian kualitatif terutama dalam penelitian lapangan.Menurut

Sugiyono (2007: pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan

makna dalam suatu topik tertentu Wawancara adalah Sebuah dialog yang

(Suharsimi Arikunto, 2002: 131).

Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka

antara pencari informasi dengan sumber informasi. Peneliti menggunakan

teknik pengumpul data dengan wawancara untuk mendapatkan informasi

mengenai:

a. Implementasi KTSP di SMA Islam 1 Surakarta dari awal pemberlakuan

usaha yang dilakukan pihak sekolah, sosialisasi, sampai dengan kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaaan KTSP di SMA Islam 1 Surakarta.

Page 62: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru mata

pelajaran ekonomi kelas X dalam mengimplementasikan KTSP .

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara

untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

2. Observasi

Teknik observasi yang digunakan untuk menggali data dari sumber yang

berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda. Menurut HB. Sutopo (2002)

observasi dibagi dua yaitu observasi secara langsung maupun tidak langsung

dengan melakukan pengamatan secara langsung dan terjun ke lokasi penelitian

yaitu di SMA Islam 1 Surakarta. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas

subjek dan kondisi lingkungan penelitian selama penelitian berlangsung baik

secara formal maupun informal.

3. Analisis Dokumen

Menurut Sugiyono (2007: Studi dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-

menganalisis dokumen dan arsip digunakan untuk melengkapi data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan agar data yang diperlukan

menjadi benar-benar valid, karena sumber data yang berupa dokumen

merupakan sumber daya yang stabil, kaya dan bersifat alamiah karena sesuai

dengan konteks lahiriah.

F. Validitas Data

Untuk menetapkan keabsahan data agar hasil dari penelitian dapat

dipertanggungjawabkan, maka diperlukan teknik pemeriksaaan data yang tepat.

Menurut HB. Sutopo (2002: 78) Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan

Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi

peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Lexy J.Moleong (2009: 330)

Page 63: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

keabsahan data

yang meanfaatkan sesuatu yang lain dari data tersebut untuk keperluan

Patton dalam HB.Sutopo (2002: 92) membagi trianggulasi menjadi empat

macam yaitu:

1. Trianggulasi Data atau Sumber yaitu pengumpulan data yang

sejenis dengan menggunakan berbagai sumber yang berbeda.

2. Trianggulasi Metode yaitu pengumpulan data sejenis dengan

menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda.

3. Trianggulasi Teori yaitu mengkaji salah satu topik permasalahan

dengan menggunakan perspektif teori yang berbeda.

4. Trianggulasi Peneliti yaitu pengumpulan data yang semacam yang

dilakukan oleh beberapa peneliti.

Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi

data atau sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Patton

dalam Lexy J.Moleong (2009: 330), trianggulasi sumber data dapat dicapai

dengan :

a. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

yang berpendidikan baik menengah ataupun tinggi, orang berada,

orang pemerintahan.

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Peneliti juga menggunakan trianggulasi metode karena dalam penelitian

ini, metode yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis

dokumen, sehingga dengan menggunakan pengumpulan data yang berbeda,

sumber data sejenis yang dihasilkan dapat diuji kemantapan informasinya.

Dengan kedua cara tersebut, diharapkan hasil dari data yang terkumpul dalam

penelitian benar-benar dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil dari wawancara.

Page 64: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

G. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif tidak menguji hipotesis yang dibuat sebelum

penelitian. Proses analisis data dilakukan bersamaan dan berkelanjutan dengan

proses pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh HB.

Sutopo (2006) menyatakan bahwa terdapat dua model analisis dalam penelitian

kualitatif yaitu model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis) dan

model analisis interaktif.

Model analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model analisis

interaktif, yaitu model analisis dimana tiga komponen pokok dalam penelitian

kualitatif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan dilakukan

dengan cara interaksi, baik antar komponennya, maupun dengan proses

pengumpulan data yang berbentuk siklus. Peneliti memilih model analisis

interaktif dengan alasan bahwa dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara

tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung. Sesudah proses pengumpulan datanya berakhir,

peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen tersebut dengan menggunakan

waktu yang masih tersisa.

Pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu membuat reduksi data dan

sajian data, yaitu yang berupa catatan lapangan yaitu data yang telah digali dan

dicatat. Reduksi dan sajian data ini harus disusun pada waktu peneliti sudah

mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian. Pada

waktu pengumpulan data berakhir, peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik

kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi

data dan sajian data. Model analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 65: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 2. Model Analisis Interaktif

Sumber: HB.Sutopo (2002: 96)

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data yang

diperoleh di lapangan yang berasal dari sumber data yang telah dipilih dengan

menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama, yaitu dengan cara

membatasi permasalahan penelitian dan membatasi pertanyaan-pertanyaan

pokok yang perlu dijawab dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar banyaknya

data yang terkumpul di lapangan dapat dengan mudah dikendalikan.

3. Sajian Data

Setelah dilakukan reduksi data, kemudian diikuti dengan penyusunan

sajian data yang berupa cerita sistematis dan logis supaya makna peristiwanya

menjadi lebih jelas dipahami, dengan dilengkapi perabot sajian yang

diperlukan (matriks, gambar dan sebagainya) yang sangat mendukung

kekuatan sajian data.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti melakukan usaha

untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasar semua hal yang

terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Ketiga kegiatan analisis tersebut

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

Sajian data

verifikasi

Reduksi

data

Pengumpulan data

Page 66: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

H. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian, peneliti harus melakukan beberapa langkah atau

prosedur penelitian. Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut adalah :

1. Studi Pendahuluan

Dalam tahap ini peneliti melakukan persiapan awal yaitu penjajagan

lapangan untuk mengenal segala unsur yang ada di lapangan yang ada

kaitannya dengan penelitian dengan tujuan untuk persiapan peneliti dari segi

fisik, mental dan spiritual.

2. Tahap Pra lapangan

Dalam tahap ini peneliti belum terjun ke lapangan, melainkan masih

berkonsentrasi dalam pembuatan proposal penelitian sampai dengan

pengurusan berkas perijinan penelitian di lapangan.

3. Tahap Lapangan

Tahap ini peneliti mulai terjun ke lapangan untuk mulai mengumpulkan

data yang diperlukan dalam penelitian.

4. Tahap Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari lapangan akan diproses. Pemrosesan data

dilakukan dari awal sampai pengumpulan data berakhir.

5. Tahap Penulisan dan Perbanyakan Laporan

Merupakan tahap terakhir dari prosedur penelitian, yaitu kegiatan

menyusun penelitian dalam bentuk laporan yang harus

dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji, sampai pembuatan dalam

bentuk skripsi beserta penggandaanya.

Apabila digambarkan dalam bentuk skema, maka prosedur penelitian

yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Page 67: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 3. Prosedur penelitian tentang Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan kompetensi

guru mata pelajaran ekonomi kelas X (studi kasus di SMA

Islam 1 Surakarta Tahun ajaran 2009/2010)

Prosedur penelitian ini dimulai dengan observasi singkat yang dilakukan

untuk memahami lokasi yang dipilih sebagai objek penelitian. Selanjutnya

menyusun proposal yang diajukan sebagai acuan sementara untuk proses

penelitian berikutnya. Setelah pembuatan proposal adalah kegiatan pengurusan

perijinan pada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan penelitian. Selanjutnya

peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang

telah terkumpul kemudian dilanjutkan dengan proses analisis data dan dilakukan

penarikan kesimpulan. Kesimpulan akhir yang telah mantap merupakan akhir dari

kegiatan penelitian. Hasil penelitian kemudian dipertanggungjawabkan di hadapan

tim penguji pada kesempatan tertentu.

Penulisan

proposal

Pelaksanaan

Pengumpulan

data dan analisis Analisis

akhir

Penulisan

laporan

Penarikan

kesimpulan

Page 68: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMA Islam 1 Surakarta

Berdirinya Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam 1 Surakarta diawali pada

tahun 1967 yaitu Yayasan Pendidikan Islam Surakarta yang bergerak di bidang

dakwah islam mendirikan Sekolah Dasar di atas tanah ± 200 m² di Jalan Brigjen

Sudiarto 151 Solo. Sekolah Dasar tersebut mempunyai 3 kelas. Pada sore hari,

gedung Sekolah Dasar dipergunakan untuk sekolah Diniah atau Sekolah yang

memberikan pelajaran Agama Islam. Yayasan mempunyai rencana akan

mendirikan Sekolah Dasar ke gedung lain ± 500 m² sebelah utara gedung lama

yang pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Perguruan Muhammadiyah.

Pada bulan Maret tahun 1972 di gedung tersebut didirikan pondok

pesantren Islam Al-Mukmin, karena perkembangannya yang cukup maju sehingga

gedung yang hanya 5 lokal tidak mampu menampung santri-santrinya. Pada awal

tahun 1974 pondok pesantren Al-Mukmin kemudian dipindahkan ke desa Ngruki

Grogol, Sukoharjo. Gedung yang lama kemudian dipergunakan untuk pendidikan

Madrasah khusus putri sampai tahun 1976 yang kemudian ikut pindah ke Ngruki

Grogol, Sukoharjo. Yayasan berusaha untuk memanfaatkan gedung yang kosong

tersebut untuk pendidikan umum.

Pada bulan Mei sampai bulan Juni 1979 SMA Islam 1 Surakarta

mendaftarkan pendirian sekolah ke Kanwil Depdikbud Prop. Jateng, ijin

operasional SMA Islam 1 Surakarta diterbitkan pada tanggal 8 Juli 1979. Pada

waktu pendaftaran peserta didik baru, SMA Islam 1 Surakarta mendapatkan ± 30

peserta didik. Pada waktu itulah secara resmi SMA Islam 1 Surakarta berdiri

hingga sekarang.

Page 69: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Visi dan Misi SMA Islam 1 Surakarta

a. Visi

Terwujudnya insan bertaqwa, berprestasi, terampil dan berjiwa wirausaha

b. Misi

1) Memperluas pengetahuan untuk menguasai IPTEK

2) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga peserta didik dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki

3) Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi

modern

4) Mengoptimalisasi bakat dan ketrampilan peserta didik sehingga memiliki

kemandirian dan kecakapan hidup ditengah masyarakat

5) Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah

sebagai konsep dasar menuju sukses

6) Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki

tanggung jawab dan berdedikasi tinggi

7) Meningkatkan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa

sehingga menjadi sumber kearifan dalam berperilaku

8) Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dari

dalam bidang olahraga dan seni sehingga dapat berkembang secara

optimal

9) Membudayakan etika pergaulan yang saling senyum, salam, dan sapa serta

berjabat tangan oleh seluruh warga sekolah saat berada di lingkungan

sekolah sehingga dapat terjalin persaudaraan yang erat dan

kesetiakawanan sejati, saling asah, asih, dan asuh.

3. Kondisi Lingkungan SMA Islam 1 Surakarta

a. Lokasi SMA Islam 1 Surakarta

berada di Jalan Brigjen Sudiarto 151 Solo, tepatnya berbatasan dengan:

1) Sebelah utara : Kali Jenes

2) Sebelah barat : Jalan Brigjen Sudiarto

Page 70: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Jika dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar SMA Islam 1 Surakarta yang

strategis, maka dapat dikatakan bahwa keadaan lingkungan belajar peserta

didik cukup terjamin ketenangannya, walaupun SMA Islam 1 Surakarta

terletak di tepi jakan raya, namun letaknya sangat strategis, dan bangunan

sekolah yang agak masuk dan tertutup menjadikan prose pembelajaran

tidaj terganggu oleh lalu lalangnya kendaraan.

b. Sarana dan Prasarana SMA Islam 1 Surakarta

Secara umum, gedung SMA Islam 1 Surakarta dalam keadaan baik dan

memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan pembelajaran. Di samping itu, di

atas tanah yang luasnya yaitu ± 200 m² didirikan ruangan-ruangan yang

menunjang kegiatan pembelajaran terdiri dari:

a. Ruang Kepsek : 1

b. Ruang Guru : 1

c. Ruang TU : 1

d. Ruang BP : 1

e. Ruang Kelas : 9

f. Ruang Komputer : 1

g. Ruang UKS : 1

h. Ruang Perpustakaan : 1

i. Kantin : 2

j. Koperasi : 1

k. Mushola : 1

l. Masjid : 1

m. Aula : 1

n. Ruang Pelaksana : 1

o. Ruang Sablon : 1

p. Ruang Ketrampilan : 1

q. Ruang Kesenian : 1

r. Ruang Tata Boga : 1

s. Ruang Multimedia : 1

t. Lapangan Basket : 1

Page 71: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

u. Kamar mandi Guru : 2

v. Kamar mandi Peserta didik : 2

w. Laboratoriun : 2

x. Ruang Jaga : 1

c. Struktur organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009/2010

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta

Sumber: Arsip TU SMA Islam 1 Surakarta

KANWIL DIKPORA

PROP. JATENG

DIKPORA

KOTA SURAKARTA

KEPALA SEKOLAH

DRS. KADARUSMAN KOMITE

SEKOLAH

YPIA AL-MUKMIN

SURAKARTA

KA. TU/ STAF

WK.

KURIKULUM

WK.

KEPESERTA

WK.

SARANA

WK.

HUMAS

KOORDINATOR BP GURU

PESERTA

Page 72: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Keadaan Guru, Karyawan, dan Peserta didik

Tabel.1 Daftar guru mata pelajaran di SMA Islam 1 Surakarta

Tahun ajaran 2009/2010

No. Nama Guru Mata Pelajaran

1. Drs. Bambang Kusparnanto Seni musik, bhs. Jawa

2. Drs. Sudirman BP

3. Drs. Sudadi Wahyono PPKN

4. Drs. Sunarno Sejarah

5. Heny Farida Rifai, B.A Ekonomi

6. Rachmad Widodo, Bsc Matematika

7. Giyatmi, S.Pd Biologi

8. Dwi Djajanti, S.Pd Kimia

9. Mujono Yasin Penjaskes

10. Drs. Safawi BTA

11. Sri Handayani, S.Pd Bhs. Indonesia

12. Yunie Dwi Ratnawati, S.Pd Fisika

13. Drs. Sadarma Bhs. Indonesia

14. Saptaning Murtiati, S.Pd Sosiologi

15. Endritanto, S.Pd Penjaskes

16. Imam Muhtarom, S.Pd TIK, komputer

17. Indah Purnamaningsih, S.Pd Matematika

18. Drs. Mulyono Biologi

19. Sumardi, S.Pd Bhs. Inggris

20. Sunarman Biologi

21. Drs. Ponco Budiyanto Kimia

22. Drs. Ali Mursyidi Bhs. Inggris

23. Muh. Tafif, B.A Bhs. Arab

24. Drs. Suhadi BTA

25. Dra. Mujiasri Geografi

26. Bhs. Inggris

27. Dra. Sri Sukamti, S.Ag Syariah, Aqidah

Page 73: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

28. Sugiyo, S.Ag akhlaq

29. Drs. Daliyo Bhs. Indonesia

30. Joko Sriyanto Matematika

31. Atin Nur Widayati, S.Pd Akuntansi

32. Warso, S.Pd Bhs. Inggris

Tabel.2 Daftar Karyawan di SMA Islam 1 Surakarta

Tahun ajaran 2009/2010

No. Nama Karyawan Jabatan

1. Sukimin Ka. TU

2. Mujiman Staf TU

3. Rahmawati Staf TU

4. Joko Suprapto Bendahara

5. Heri suranto Perpustakaan

6. suyoto Jaga malam

7. muhammadi Kebersihan

8. Handoko aji Nugroho Kebersihan

Tabel.3 Daftar Rekap Peserta didik di SMA Islam 1 Surakarta

Tahun ajaran 2009/2010

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

X 1 20 18 38

X 2 22 18 40

X 3 19 19 38

XI-IA 7 18 25

XI-IS 1 13 20 33

XI-IS 2 14 17 31

XII-IA 16 17 33

XII-IS 1 20 14 34

XII-IS 2 18 15 33

TOTAL 305

Page 74: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Sesuai dengan data atau informasi yang berhasil dikumpulkan, maka untuk

langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis terhadap data-data atau informasi

guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sejak awal penelitian.

Peneliti dalam hal ini menggunakan analisis interaktif, yaitu dengan

mendeskripsikan data-data yang telah terkumpul kemudian disusun secara

sistematis, sehingga mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan.

Permasalahan yang dikaji peneliti yaitu mengenai implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan kompetensi

guru mata pelajaran ekonomi kelas X, sesuai dengan rumusan masalah yang telah

ditentukan sebelumnya, maka deskripsi masalah yang dirumuskan meliputi

implementasi KTSP di SMA Islam 1 Surakarta yaitu kegiatan perencanaan

program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar dalam upaya

meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi kelas X, kendala yang

dihadapi dalam meningkatkan kompetensi guru, dan usaha untuk megatasi

kendala dalam pelaksanaan KTSP di SMA Islam 1 Surakarta.

1. Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam 1 Surakarta

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai diberlakukan di SMA Islam

1 Surakarta sejak tahun ajaran 2006/2007. Informasi ini sebagaimana

dikemukakan oleh informan 1 yang mengungkapkan bahwa pelaksanaan KTSP

mulai disosialisasikan sejak tahun 2006. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum

yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Tujuannya untuk

menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing dengan cara mengelola dan

memberdayakan potensi sekolah yang ada. Dasar pelaksanaan KTSP adalah UU

RI no. 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP RI no. 19 th 2005

tentang SNP, dan Permendiknas no. 24 th 2006 tentang pelaksanaan

Permendiknas no.22 dan 23. (Catatan Lapangan No.1)

Pelaksanaan KTSP di SMA Islam 1 Surakarta sudah berjalan baik namun

masih belum optimal. Pihak sekolah pernah memberikan sosialisasi tentang ktsp

terhadap guru-guru mata pelajaran, namun hal itu hanya dilakkan beberapa kali

Page 75: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

saja. Hal itu menyebabkan beberapa guru belum siap dalam membuat

perangkatnya sendiri karena sebelumnya semuanya dari pusat. Sarana dan

prasarana di sekolah juga belum lengkap dalam menunjang pembelajaran, hal ini

dikarenakan terbatasnya dana. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan sarana

dan prasarana yang seadanya. (Catatan lapangan no.2)

Berdasarkan hasil wawancara, observasi serta studi dokumentasi dapat

diketahui persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

ekonomi SMA Islam 1 Surakarta. Secara garis besarnya meliputi sebagai berikut:

a. Perencanaan Program Pembelajaran

Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru ekonomi bahwa

pengembangan program pembelajaran dalam KTSP yaitu berupa Silabus dan

RPP. Guru sudah membuat program pembelajaran untuk satu tahun ajaran.

Silabus yang dibuat oleh guru mengacu dari BNSP, guru tinggal menyesuaikan

dengan karakteristik dan kondisi peserta didik. Guru sebelum mengajar selalu

melihat RPP untuk menentukan materi selanjutnya. RPP yang telah dibuat guru

untuk beberapa kali pertemuan. Penyusunan RPP dilakukan dengan melihat

silabus untuk memahami isinya yang meliputi standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi waktu, sistem

penilaian dan sumber belajar. RPP tersebut merupakan penjabaran dari silabus

yang berisi garis besar apa yang akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik

selama proses pembelajaran. (Catatan Lapangan No.5)

Kegiatan guru setelah memahami silabus yaitu menyusun RPP serta

menentukan metode pembelajaran yang disesuaikan materi yang dikembangkan

dengan kebutuhan peserta didik. Silabus dan RPP disusun untuk jangka waktu

satu tahun ajaran, RPP yang telah disusun tersebut digunakan sebagai persiapan

mengajar setiap pertemuan tatap muka. Sumber belajar yang digunakan oleh guru

berupa buku pendamping yang relevan dengan materi untuk melengkapi materi

yang sekiranya di LKS belum ada.

Berdasarkan data mengenai Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang terlampir dan hasil wawancara, observasi, serta analisis

dokumen mengenai perencanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru

Page 76: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kompetensi dan kesiapan sebelum

berhadapan dengan peserta didik.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,

peserta didik dengan guru, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta

didik.

Hasil wawancara dengan guru ekonomi mengenai pelaksanaan pembelajaran

bahwa upaya yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan

suasana yang kondusif dan menyenangkan. Pelaksanaan pembelajaran dimulai

dengan melakukan pretest terlebih dahulu, guru menunjuk beberapa peserta didik

untuk menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya, lalu menjelaskan materi, memberi contoh sesuai dengan

kehidupan sehari-hari. Materi pokok dijelaskan dulu, baru prakteknya dengan

mengerjakan latihan di LKS, memberi tugas, memberikan pertanyaan dan tanya

jawab. Cara menyampaikan materi masih seperti dahulu dengan metode

konvensional, guru sebagai sumber utama. Pengalaman langsung dengan

membawa peserta didik keluar belum pernah dilakukan karena kondisi peserta

didik yang belum memungkinkan diajak keluar. Media pembelajaran hanya

menggunakan whiteboard. (Catatan Lapangan No.6)

Pada awal pembelajaran, guru selalu memberikan pertanyaan kepada

beberapa peserta didik mengenai materi sebelumnya, hal ini dilakukan untuk

mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi-materi yang sudah

diajarkan, lalu guru mulai menjelaskan materi selanjutnya. Guru dalam

menjelaskan biasanya dengan ceramah, sambil peserta didiknya mencatat apa

yang telah disampaikan guru tadi. Dalam memudahkan pemahaman peserta didik

biasanya guru memberikan contoh dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari,

Page 77: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dengan begitu peserta didik lebih paham. Pada akhir pembelajaran, guru

memberikan latihan soal di LKS untuk dikerjakan oleh peserta didik dirumah.

(Catatan Lapangan No.19)

Hal senada juga diungkapkan oleh peserta didik kelas X-1 yang

mengatakan bahwa cara mengajar guru ekonomi menyenangkan, namun guru

masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, suasana kelas

saat pelajaran tidak tegang saat peserta didik mulai jenuh biasanya guru

menciptakan kelucuan-kelucuan agar peserta didik tidak bosan, tetapi guru masih

fokus terhadap materi. Dalam penyampaian materi biasanya guru memberikan

contoh-contoh lebih dari satu dan dihubungkan dengan contoh konkrit jadi materi

lebih mudah dipahami. Guru belum pernah mengajak untuk praktek ke lapangan,

biasanya guru hanya menggambarkan kedaan yang ada di sekitar kita. (Catatan

Lapangan No.15)

Berdasarkan hasil observasi guru dalam mengajar di kelas dapat

diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas terdiri dari tiga bagian yaitu:

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, serta kegiatan penutup. Berikut merupakan

data mengenai pelaksanaan pembelajaran guru di kelas.

Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas X-3

Bagian Jenis Kegiatan Upaya guru

Kegiatan

Pendahuluan

Apersepsi

Guru mengetes peserta didik

dengan memberi beberapa

pertanyaan mengenai materi

sebelumnya.

Memotivasi Peserta

didik

Memberitahu tujuan

pembelajaran, gambaran dan

kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan

inti

Menyampaikan

bahan

Penyampaian dengan ceramah

dan menjelaskan materi dengan

lancar.

Memberikan contoh Lebih dari satu contoh dan

semuanya sesuai dengan materi

Menggunakan

media

Menjelaskan dengan gambar

atau poin-poin penting di

whiteboard

Memberi

kesempatan untuk

peserta didik terlibat

Menunjuk beberapa peserta

didik untuk menambahi contoh-

contoh selain contoh yang sudah

Page 78: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

aktif disebutkan oleh guru sesuai

dengan materi.

Kegiatan

penutup

Memberikan

penguatan

Review materi yang diajarkan,

kesempatan bertanya bagi

peserta didik.

Kesimpulan

Guru beserta peserta didik

menarik kesimpulan bersama,

penugasan mengerjakan LKS.

Penutup Penugasan dalam bentuk latihan

LKS, membacakan materi untuk

pertemuan berikutnya serta

memberikan salam penutup.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa setiap awal

pelajaran guru memulainya dengan melakukan pre test dengan cara memberikan

pertanyaan lesan kepada peserta didik yang ditunjuk, hal ini dilakukan untuk

mengetahui pemahaman awal peserta didik terhadap materi sebelumnya.

Memotivasi peserta didik dengan memberitahu tujuan pembelajaran, gambaran

dan kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan inti dalam pembentukan kompetensi peserta didik, guru

menyampaikan materi dengan lancar dan sistematis serta memberikan contoh-

contoh konkrit yang berkaitan dengan materi. Hal tersebut juga sesuai dengan

pendapat salah seorang peserta didik yang menyatakan bahwa cara guru ekonomi

menyenangkan, suasana kelas juga tidak tegang. Saat peserta didik mulai jenuh,

guru biasanya menciptakan kelucuan-kelucuan agar peserta didik tidak bosan,

tetapi pada intinya suasana pelajaran menyenangkan. Guru mengajar

menggunakan media whiteboard untuk memudahkan pemahaman peserta didik

dan selalu melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Kegiatan penutup dilakukan guru dengan cara mengulas tentang hal pokok

yang telah disampaikan, menyimpulkan materi bersama peserta didik serta

memberikan penugasan untuk mengerjakan LKS, dan membacakan materi pada

pertemuan berikutnya. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam penutup oleh

guru.

Page 79: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Kesimpulan: Berdasarkan wawancara dan hasil observasi di kelas pada saat guru

mengajar dapat diketahui bahwa guru dalam mengajar sudah mempunyai

kompetensi yang cukup. Hal tersebut dapat terlihat pada saat guru guru mengajar

berpenampilan rapi, dalam menyampaikan materi cukup lancar, urutan materi

jelas dan sangat menguasai materi ajar serta tidak pernah mengeluarkan ucapan

yang jorok. Guru juga berupaya dekat dengan peserta didik dengan cara

menghilangkan kesan kaku di hadapan peserta didik

c. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar

Pelaksanaan penilaian di SMA Islam 1 Surakarta adalah dengan

menetapkan standar penilaian atau KKM 60 untuk mata pelajaran ekonomi.

Dalam penilaian ini seseorang dianggap telah berhasil apabila nilainya 60 atau

lebih, sedangkan peserta didik yang nilainya kurang dari 60 dianggap belum

berhasil dan harus mengikuti remidi. Evaluasi terhadap prestasi belajar peserta

didik berbentuk ulangan harian, penugasan, dan tes blok semester. Dalam KTSP

nilai tugas itu sama dengan nilai test atau ulangan, sehingga apabila ada peserta

didik yang nilai ulangannya jelek, namun nilai tugasnya baik, hal itu akan sangat

membantu peserta didik. Evaluasi pembelajaran digunakan untuk mendeteksi

seberapa besar keberhasilan suatu pembelajaran. Guru tidak melakukan

pengayaan karena terbatasnya waktu. Penilaian yang dilakukan guru meliputi

aspek kognitif dan afektif saja, penilaian psikomotorik belum dilakukan karena

guru belum pernah mengajak praktek ke lapangan atau unjuk kerja. (Catatan

Lapangan No.7)

Evaluasi terhadap peserta didik yaitu berbentuk ulangan harian,

penugasan, dan ulangan semester. Peserta didik diberi penugasan untuk

mengerjakan LKS di rumah maupun penugasan lainnya agar peserta didik

memahami serta mendalami benar tentang materi yang diberikan guru. Evaluasi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan suatu pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar peserta didik dilaporkan kepada orang tua setiap semester.

Penilaian atau evaluasi dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes dalam

bentuk tertulis, maupun lisan.

Page 80: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Penilaian yang dilakukan guru biasanya nilai dari ulangan harian, tugas,

latihan soal di LKS, dan nilai ulangan semester. Bagi peserta didik yang nilainya

masih kurang dari 60 diadakan remidi. Nilai mid semester dibagikan peserta didik

untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar lagi.(Catatan Lapangan

No.16)

Guru menilai hasil belajar peserta didik dari nilai ulangan harian, tugas,

dan semesteran. Nilai tugas sangat membantu peserta didik untuk menambah nilai

ujian yang masih rendah. Remidi dilakukan untuk peserta didik yang nilai

ujiannya masih rendah. (Catatan Lapangan No.24)

Hal senada juga disampaikan oleh informan 6 yang mengatakan bahwa

penilaian guru meliputi hasil dari nilai ulangan, tugas, dan semesteran. Hasil

semesteran nanti dibagikan kepada orang tua. Nilai dari tugas akan menambah

nilai akhir semesteran. Bagi yang nilainya kurang dari 60, guru mengadakan

remidi.( Catatan Lapangan No.28)

Kesimpulan: berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa

guru melakukan penilaian dari hasil tugas, ulangan harian, dan semesteran. Guru

juga melakukan remidi bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM

yaitu 60. penilaian guru hanya dilihat dari aspek kognitif dan afektif saja, guru

belum menilai dari aspek psikomotorik karena guru belum pernah melakukan

praktek ke lapangan.

2. Kendala SMA Islam 1 Surakarta dalam Implementasi KTSP

Implementasi KTSP di SMA Islam 1 Surakarta sudah empat tahun

dilaksanakan. Secara umum dalam pelaksanaannya masih menemui berbagi

kendala. Kendala-kendala yang dialami oleh SMA Islam 1 Surakarta dalam

mengimplementasikan KTSP adalah sebagai berikut:

Kendala dari pihak guru yaitu guru belum optimal dalam membuat

perangkat pembelajaran, karena selama ini sudah dibuatkan oleh pusat. Peserta

didik di sekolah ini kurang begitu ada motivasi dan antusias dalam belajar,

sehingga menyebabkan prestasi di sekolah ini rendah. Sarana dan prasarana di

sekolah juga kurang begitu mendukung di setiap kelas belum disediakan LCD dan

Page 81: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

OHP, buku-buku penunjang pembelajaran masih terlalu sedikit yang disediakan di

perpustakaan.(Catatan Lapangan No.3)

Guru ekonomi juga menambahkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi

guru ada berbagai faktor, guru masih mengajar dengan model pembelajaran

konvensional. Faktor lainnya yaitu dari peserta didik, rendahnya antusias peserta

didik dalam belajar mempengaruhi kurang aktif dalam pembelajaran di kelas,

sarana dan prasarana pembelajaran disini masih belum lengkap, karena

terbatasnya dana belum disediakan LCD atau OHP jadi guru hanya menggunakan

media whiteboard saja.(Catatan Lapangan No.13)

Pernyataan diatas diperkuat oleh peserta didik kelas X-1 yang mengatakan

bahwa peserta didik disini kebanyakan hanya mempunyai LKS tidak mempunyai

buku pendamping lainnya sehingga peserta didik hanya tergantung dengan guru

saja. Dalam menjelaskan materi guru hanya ceramah sehingga membuat kami

jenuh, namun bila kami sudah terlihat mulai bosan biasanya guru memberikan

guyonan-guyonan, supaya kami tetap fokus pada materi.Upaya yang kami lakukan

dengan meminjam buku pelajaran dari kakak kelas atau bertanya pada guru bila

ada materi yang kami belum pahami.(Catatan Lapangan No.18)

Kendala pada waktu pembelajaran di kelas adalah peserta didik ramai dan

kondisi kelas panas, karena di dalam kelas tidak ada kipas angin ataupun AC.

Pembelajaran juga hanya mengandalkan guru, karena peserta didik hanya

mempunyai LKS. (Catatan Lapangan No. 30)

Guru dalam menjelaskan dengan ceramah, peserta didik lain ada yang

ramai sendiri mengganggu konsentrasi, peserta didik juga hanya mempunyai LKS

saja, suasana di kelas panas karena dalam kelas tidak ada kipas angina tau AC.

(Catatan Lapangan No.34)

Kesimpulan: berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa

kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi KTSP yaitu dari pihak guru

dalam mengajar masih menggunakan metode konvensional, peserta didik yang

kurang aktif, dan sarana prasarana yang belum optimal.

Page 82: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3. Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam

Mengimplementasikan KTSP

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengatakan bahwa upaya yang

dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala tersebut adalah guru lebih sering

diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan atau workshop mengenai pelaksanaan

KTSP agar menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi yang

dimilikinya. Guru harus dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

meningkatkan intensitas belajarnya. Sekolah juga meningkatkan koordinasi

dengan pihak-pihak terkait mengenai sarana dan prasarana, untuk melengkapi

sarana dan prasarana yang masih kurang koordinasinya dengan Yayasan dan

Dinas Pendidikan. (Catatan Lapangan No. 4)

Hal senada juga disampaikan oleh guru ekonomi bahwa guru sering

diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan, workshop mengenai metode

pembelajaran inovatif, guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik

untuk bisa aktif di dalam kelas, mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah

ada dulu, sedangkan untuk model pembelajaran, guru sedikit-sedikit sudah mulai

menerapkan model pembelajaran inovatif. (Catatan Lapangan No. 14).

Kesimpulan: upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru

yaitu dengan mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan mengenai

pembelajaran inovatif, guru harus dapat memberikan motivasi kepada peserta

didik untuk bisa aktif dalam pembelajaran di kelas, dan sekolah juga

berkoordinasi dengan yayasan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana untuk

menunjang pembelajaran.

C. Pembahasan

1. Implementasi Kurikulum KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan konsep kurikulum yang

menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dalam pelaksanaanya ada tiga

kegiatan pokok yaitu:

Page 83: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a. Perencanaan Program

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 bahwa perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode

pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran

beserta penilaiannya. Oleh karena itu, silabus hendaknya disusun yang

sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling terkait guna

tercapainya kompetensi dasar. (Depdiknas, 2002: 13). Menurut Nurhadi (2005:

151) rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang disusun oleh guru

untuk satu atau dua kali pertemuan, untuk mencapai target satu kompetensi

dasar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diturunkan dari silabus yang telah

disusun dan bersifat aplikatif di kelas.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mata

pelajaran ekonomi SMA Islam 1 Surakarta sudah melaksanakan sesuai dengan

konsep KTSP. Guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan

menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan

karakteristik peserta didik.

Dalam hal ini perencanaan pembelajaran oleh guru sebagai persiapan

mengajar bahwa guru telah membuat perencanaan pembelajaran mulai dari

silabus, RPP, serta material yang lainnya. Guru telah mempunyai kompetensi

untuk membuat RPP yang merupakan penjabaran dari silabus yang dibuat serta

guru telah menuangkan segala kompetensi dan kreatifitasnya dalam

penyususnan RPP tersebut. Dengan demikian guru telah mempunyai kesiapan

yang matang sebelum berhadapan dengan peserta didik.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Syarifudin dan Basyirudin (2002: 72) pembelajaran merupakan inti

dari seluruh kegiatan dalam rangka mengimplementasikan kurikulum untuk itulah

sampai ada yang mengemukakan bahwa implementasi kurikulum sebagai proses

pembelajaran. Lebih lanjut Martinis (2007) mengemukakan bahwa pembelajaran

Page 84: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara timbal balik antara guru

peserta didik dalam memahami, mendiskusi, tanya jawab, mendemonstrasi,

mempraktikkan materi pelajaran di dalam kelas.

Menurut Mulyasa (2006) pelaksanan pembelajaran KTSP meliputi tiga hal yaitu:

1) Pre test

Berperan penting dalam proses pembelajaran meliputi menyiapkan peserta

didik dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui kemajuan peserta didik,

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan mengetahui darimana

seharusnya proses pembelajaran dimulai. Dalam pelaksanaan di lapangan

guru sebelum pembelajaran dimulai biasanya menanyakan materi sudah

sampai mana dan apakah peserta didik telah memahami materi atau belum.

Pre test dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada peserta didik

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Materi yang ditanyakan adalah

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pada saat pre test diberikan oleh

guru, hanya beberapa peserta didik yang dapat menjawabnya. Guru akan

mengulang materi apabila peserta didik belum menguasai materi.

2) Pembentukan kompetensi

Dalam kajian teori pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dalam

proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta

didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses

pembelajaran menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan

lingkungan yang kondusif sehingga melibatkan peserta didik secara aktif

baik metal atau fisik, untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan strategi

belajar yang bervariasi. Pelaksanaan di lapangan proses pembelajaran yang

dilakukan diawali dengan adanya penjelasan materi pokok terlebih dahulu

oleh guru secara rinci, kemudian dalam menjelaskan guru selalu

memberikan contoh yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari (CTL),

memberikan pertanyaan lesan kemudian peserta didik menjawab dengan

mengacungkan jari terlebih dahuli (metode struktural), dan diakhiri dengan

penugasan latihan di LKS (pembelajaran modul). Belajar tuntas dilakukan

dengan adanya remidi. Praktek langsung ke lapangan belum pernah

Page 85: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dilakukan hanya lewat tugas untuk mencari data atau mengamati kegiatan

ekonomi yang ada kaitannya dengan materi.

3) Post test

Dalam kajian teori digunakan untuk mengetahui penguasaan peserta didik

terhadap kompetensi yang ditentukan serta untuk mengetahui peserta didik

yang mengikuti kegiatan remidial atau pengayaan. Pelaksanaan di lapangan

post test dilakukan dengan memberi latihan atau tugas di rumah setelah

materi selesai dijelaskan, pertanyaan lesan, ulangan harian, dan tes.

Dihubungkan dengan kajian teori di atas telah diketahui bahwa pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sudah baik, hal ini terlihat dari

cara guru untuk dapat mengatur pembelajaran dengan suasana yang

menyenangkan serta menghilangkan kesan kaku dengan peserta didik.

Dalam pembelajaran guru memberikan contoh konkrit, sehingga materi

mudah diterima oleh peserta didik.

c. Evaluasi /Penilaian Hasil Belajar

Menurut Percival dalam Oemar Hamalik (2007: 146) evaluation as a

series of activities that are designed to measure the effectiviness of a

teching/learning system as a whole (evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang

dirancang untuk mengukur keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai suatu

keseluruhan). Dihubungkan dengan teori tersebut, guru mata pelajaran ekonomi

juga telah melaksanakan kegiatan evaluasi untuk mengukur sejauh mana peserta

didik mampu menyerap materi yang telah disampaikan dalam bentuk tes lisan

maupun tes tertulis untuk kemudian diambil tindak lanjut untuk memperbaiki

proses pembelajaran agar lebih berkualitas. Evaluasi yang dilakukan guru adalah

setelah guru selesai menyampaikan satu maupun dua kompetensi dasar dalam

bentuk ulangan harian, mid semester dan ujian semester. Evaluasi tersebut

dilaporkan kepada orang tua peserta didik dalam bentuk raport setiap semester.

Pelaksanaan penilaian di SMA Islam 1 Surakarta adalah dengan

menetapkan standar penilaian atau batas tuntas 60 untuk mata pelajaran ekonomi.

Dalam penilaian ini peserta didik dianggap telah berhasil apabila nilainya 60 atau

lebih sedangkan peserta didik yang nilainya kurang dari 60 dianggap belum

Page 86: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

berhasil dan harus mengikuti remidi. Remidi dilakukan setelah tes selesai,

pengayaan tidak dilaksanakan karena waktu yang terbatas untuk mengejar materi

selanjutnya. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas dengan melakukan penilaian

setiap tatap muka. Jenis penilaian yang dilakukan adalah ulangan harian, ulangan

mid semester, akhir semester, pemberian tugas.

2. Kendala yang Dihadapi dalam Implementasi KTSP

Pelaksanaan KTSP memberikan kewenangan kepada sekolah untuk

mengembangkan dan mengelola sumber daya, suber dana, sumber belajar, dan

mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap

kebutuhan setempat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan

khususnya kompetensi guru. Dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala

yang dihadapi oleh SMA Islam 1 Surakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan, kendala yang dihadapi oleh SMA Islam 1 Surakarta dalam

implemenentasi KTSP adalah sebagai berikut:

a. Guru

Dalam kajian teori tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan

lingkungan agar terjadi perubahan perilaku peserta didik. Menurut Mulyasa

(2007) hal-hal yang perlu dimiliki guru dalam mengimplementasikan KTSP agar

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu menguasai dan memahami

kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi lain dengan baik,

menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi,

memahami peserta didik, menggunakan metode yang bervariasi, mampu memilih

materi yang dianggap penting, mengikuti perkembangan pengetahuan,

menyiapkan proses pembelajaran, mendorong peserta didik untuk memperoleh

hasil yang baik, menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang

akan dikembangkan.

Pelaksanaan di lapangan guru masih merasa kesulitan untuk menyusun dan

mengembangkan kurikulum. Dalam kajian teori KTSP guru dituntut untuk

menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan seperti

metode inquiry, discovery, Contextual, problem solving dan sebagainya, namun

Page 87: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dalam pelaksanaannya guru mengalami beberapa hambatan sehingga penggunaan

metode pembelajaran selama ini belum bisa berlangsung secara optimal.

Pelaksanaan di lapangan, proses pembelajaran guru masih menggunakan metode

konvensional untuk menyampaikan materi kepada peserta didik.

b. Peserta didik

Kajian teori menyebutkan bahwa dalam KTSP peserta didik perlu

diposisikan sebagai subjek dari implementasi kurikulum. Peserta didik dituntut

mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan di lapangan menunjukkan bahwa peserta didik belum

sepenuhnya siap melaksanakan KTSP. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman

peserta didik tentang KTSP karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan kepada

peserta didik mengenai pelaksanaan KTSP, serta adanya tuntutan bagi peserta

didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran, akan tetapi guru selalu memotivasi

peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dengan mengembangkan pembelajaran,

sehingga mendorong peserta didik untuk aktif dalam suatu pembelajaran.

c. Sarana dan Prasarana

Kajian teori menyebutkan bahwa sarana dan prasaran belajar diharapkan

dapat memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik maupun guru, namun

dari data di lapangan sarana dan prasarana untuk pembelajaran di SMA Islam 1

Surakarta masih sangat terbatas. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran

guru hanya menggunakan media pembelajaran whiteboard, sekolah belum

menyediakan OHP atau LCD. Hal ini menyebabkan guru menjadi tidak kreatif

dan inovatif serta menyebabkan peserta didik menjadi kurang aktif dalam

pembelajaran

3. Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam

Mengimplementasikan KTSP

a. Kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan KTSP harus segera diatasi,

karena apabila tidak segera diatasi maka akan dapat mengganggu

pelaksanaan KTSP yang diterapkan di SMA Islam 1 Surakarta. Upaya-

Page 88: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

upaya yang telah dilakukan oleh pihak SMA Islam 1 Surakarta adalah

sebagai berikut Sekolah memberikan Sosialisasi dan pengembangan SDM

Sekolah senantiasa menginginkan seluruh warga sekolah lebih khususnya

para pendidik untuk melaksanakan tugas secara optimal dan

menyumbangkan kemampuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Hal yang dilakukan SMA Islam 1 Surakarta supaya guru, peserta didik, dan

seluruh komponen dapat melaksanakan KTSP adalah dengan sosialisasi

mengenai KTSP, selain itu untuk mengembangkan SDM-nya sekolah

mengirimkan guru ke penataran-penataran dan organisasi perkumpulan

guru-guru supaya kompetensi guru semakin meningkat.

b. Guru Menerapkan metode pembelajaran Inovatif

Pelaksanaan KTSP menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri

dalam belajar, untuk itulah peran guru dalam memotivasi peserta didik

diperlukan agar peserta didik lebih mandiri dan aktif dalam pembelajaran.

Guru merupakan fasilitator belajar bagi peserta didik untuk mengatasi

permasalahan belajar, apabila peserta didik belum siap mengikuti

pembelajaran KTSP yang menuntut keaktifan, guru hendaknya mengubah

metode yang digunakan dengan metode inovatif yang dirasakan dapat

membangkitkan keaktifan peserta didik.

c. Melengkapi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia akan mempermudah guru dan peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran. SMA Islam 1 Surakarta berusaha

melengkapi sarana dan prasaran yang masih kurang dengan bantuan dari

komite sekolah dan para donatur, dengan sarana dan prasarana yang lengkap

diharapkan dapat merangsang guru untuk lebih kreatif dan inovatif lagi

sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru.

Page 89: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh serta hasil analisis data yang telah

dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi KTSP terbukti berpengaruh dalam peningkatan kompetensi

guru mata pelajaran ekonomi, hal ini terbukti bahwa masing-masing

kegiatan pokok dalam implemenatsi KTSP mempunyai peranan maupun

dampak tersendiri, antara lain perencanaan pembelajaran, guru selalu

mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan

perangkat lainnya yang tersusun dengan baik dan sistematis, dalam

pelaksanaan pembelajaran, guru telah mengajar dengan lancar dan

komunikatif dengan peserta didik, dalam hal evaluasi, guru telah

melakukan evaluasi pembelajaran untuk menilai daya serap peserta didik

terhadap materi yang telah disampaikan dengan baik. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa kompetensi guru mata pelajaran ekonomi

meningkat dengan adanya implementasi KTSP.

2. Kendala-kendala yang dihadapi sekolah dalam implementasi KTSP yaitu

guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran

konvensional menyebabkan minat dan antusias belajar dari peserta didik

rendah. Hal ini menunjukkan peserta didik kurang aktif dalam proses

pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah masih kurang

memadai, hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran, guru hanya

menggunakan media whiteboard, belum ada LCD atau OHP. Buku-buku

di perpustakaan juga kurang lengkap menyebabkan menghambat jalannya

proses pembelajaran karena peserta didik tidak mempunyai buku

pendamping hanya memiliki LKS saja.

3. Usaha yang dilakukan sekolah dalam peningkatan kompetensi guru yaitu

dengan mengikutsertakan guru untuk mengikuti pelatihan berkenaan

Page 90: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dengan metode pembelajaran inovatif. Guru diharapkan mampu

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu aktif dalam

pembelajaran. Dalam hal sarana dan prasarana, sekolah dibantu dari

komite sekoleh dan para donatur untuk menambah sarana yang belum

ada di sekolah, sehingga diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana

yang mendukung proses pembelajaran di kelas, dapat merangsang guru

untuk lebih inovatif lagi dalam menyampaikan materi kepada peserta

didik.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang

saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pelaksanaan

kurikulum, faktor guru maupun peserta didik. Faktor dari pihak guru antara lain

kompetensi guru dalam mengembangkan dan menjelaskan suatu materi dari

sebuah kurikulum, kompetensi guru dalam mengembangkan model pembelajaran,

kompetensi guru dalam mengelola kelas pada saat proses pembelajaran

berlangsung, serta kompetensi guru dalam meningkatkan minat dan antusias

peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, sedangkan faktor yang berasal

dari peserta didik antara lain minat dan antusias belajar serta keaktifan peserta

didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan kurikulum KTSP

dapat meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi. Hal ini terlihat dari

upaya guru untuk melaksanaan perencanaaan program sudah sesuai dengan

kurikulum, pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuatnya, hingga evaluasi hasil belajar yang kesemuanya itu dapat

meningkatkan kemampuan atau kompetensi guru, baik itu kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, maupun profesional.

Pelaksanaan kegiatan dalam implementasi KTSP dapat dideskripsikan

terdapatnya peningkatan kompetensi guru baik kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, maupun profesional. Guru dapat menerapkan berbagai model

Page 91: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pembelajaran yang baru, inovatif dan menyenangkan yang dapat memacu peserta

didik untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Kepala Sekolah lebih meningkatkan dalam memberikan kesempatan

kepada guru mata pelajaran untuk aktif mengikuti workshop atau pelatihan

yang berhubungan dengan KTSP secara intensif.

b. Sekolah Lebih menggiatkan pendelegasian guru untuk aktif mengikuti

MGMP dalam upaya meningkatkan kompetensinya, karena dalam MGMP

guru dapat berdiskusi mengenai kesulitannya di kelas serta dapat saling

tukar pikiran dalam merancang model pembelajaran yang inovatif dan

implementasi KTSP yang efektif dan efisien.

c. Sekolah lebih mengoptimalkan sarana dan prasarana seperti penyediaan

buku-buku di perpustakaan lebih lengkap untuk meningkatkan aktivitas

belajar peserta didik.

2. Bagi Guru

a. Guru meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan dan

menyampaikan materi dengan cara mengikuti berbagai pelatihan, seminar

pendidikan maupun diskusi dengan rekan seprofesi sehingga kualitas

pembelajaran yang dilakukan dapat terus meningkat.

b. Guru membiasakan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dengan cara

memilih, dan mengkombinasikan model pembelajaran inovatif yang sesuai

dan tepat untuk pelajaran Ekonomi.

c. Guru perlu melakukan penilaian secara menyeluruh bukan hanya aspek

kognitif dan afektif saja, tetapi juga aspek psikomotorik yang dilakukan

secara berkala dengan memperhatikan proses dan hasil yang dicapai

peserta didik.

Page 92: IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ... fileIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ... MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X (Studi Di SMA Islam 1 Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

d. Guru perlu menerapkan teknik penilaian yang sesuai dengan yang

diinginkan KTSP yaitu berupa penilaian portofolio, penilaian hasil kerja

(produk), penilaian diri ( self assessment), dan penilaian sikap.

3. Bagi Peserta didik

a. Peserta didik tidak hanya mengandalkan informasi dari guru dan

menganggap guru sebagai satu-satunya pusat informasi, namun mencoba

untuk membuka diri dari buku, media cetak maupun elektronik untuk

menambah pengetahuan mereka.

b. Peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan cara berani

mengemukakan pendapat untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi

yang baik, dimana hal ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi mereka

dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang.