implementasi jurnalisme advokasi pada sigi...

127
IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI INVESTIGASI SCTV EPISODE MIMPI SEMU TELUK JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Achmad Fauzi NIM. 1112051100046 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/1440H

Upload: leliem

Post on 07-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI

INVESTIGASI SCTV EPISODE MIMPI SEMU TELUK

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Achmad Fauzi

NIM. 1112051100046

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018/1440H

Page 2: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

IMPLEMENTASI JTJRNALISME ADVOKASI PADA SIGI

INVESTIGASI SCTV EPISODE MIMPI SEMU TELUK

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi P ersyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Achmad Fauzi

NIM 11120s1100046

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN TLMU KOMUNIKASI

T]NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2A18fi440IJ

Ade Masturi, M4NrP.197s06062007101001

Page 3: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi karya Achmad Fauzi 1112051100046, yang berjudulImplementasi Jurnalisme Advokasi pada SIGI InvestigasiSCTV episode Mimpi Semu Teluk Jakarta telah diujikandalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta, pada tanggal 13 November 2018 , Skripsi ini telahditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SarjanaSosial (S.Sos) pada Program Studi Konsentrasi Jumalistik.

Jakarta, 13 November 2018

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota

nguji I Penguji II

4Rizaluddin Kurniawan. M.SiNIDN.2026067905

Pembi

NrP. 19780114 NIP. 1 971 0 4122000032001

ry,/Ade Masturi. M.A

NIP. I 97506062007101001

Page 4: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

1.

2.

J.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata

1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yarrg

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan

hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari

karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di di UIN Syhrif Hidayatullah Jakarta'

Tangerang Selatan,

3 Oktober 2018

111

Page 5: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

iv

ABSTRAK

Achmad Fauzi

1112051100046

Impelementasi Jurnalisme Advokasi pada Program Televisi

Sigi Investigasi SCTV episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Seiring pekembangan teknologi informasi, jurnalisme

juga ikut berkembang di dalamnya. Dewasa ini jurnalisme tidak

hanya lagi menyediakan berita yang sifatnya informatif saja,

jurnalisme juga dapat mengadvokasi isu-isu yang sedang

diangkat oleh suatu media.

Perkembangan itu memunculkan apa yang disebut dengan

jurnalisme baru. Dalam tataran jurnalisme baru terdapat beberapa

jenis yaitu jurnalisme jurnalisme advokasi, jurnalisme presisi,

jurnalisme alternative, dan jurnalisme sastra.

Jurnalisme advokasi mempunyai enam unsur di dalamnya.

Pertama, titik berat berita yaitu mengungkapkan masalah serius,

ancaman terhadap kelompok minoritas dan penduduk asli. Kedua,

terkait isu yang diangkat seputar permasalahan orang kecil,

pelanggaran HAM, keberanian, dan perlawanan rakyat kecil.

Ketiga, narasumber utamanya korban, yaitu rakyat kecil,

kelompok minoritas, saksi mata. Keempat, prioritas kerjanya

memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen

masyarakat yang tidak mampu bersuara. Kelima, terkait azas

Page 6: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

v

legalitas dilakukan bila perlu menyamar seperti anggota intel dan

dalam penulisan berita berusaha menyamarkan nama narasumber

(dikhawatirkan mengalami ancaman dan penghilangan secara

paksa). Keenam, terkait harapan pasca pemuatan maksudnya

memunculkan perdebatan dan polemik pada masyarakat yang

berujung pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar

pemerintah memperbaiki kebijakan.

Berdasarkan penelitian, Sigi Investigasi sebagai program

televisi di SCTV dalam praktik kerjanya melakukan hampir

semua unsur dalam jurnalisme advokasi. Program televisi Sigi

Investigasi dalam praktik kerjanya hanya tidak melakukan

penyamaran dalam kerja jurnalistiknya. Dari hampir terpenuhinya

unsur-unsur di dalam jurnalisme advokasi, penelitian ini dapat

melihat jika program televisi Sigi Invetigasi SCTV telah

melakukan apa yang disebut dengan jurnalisme advokasi

Kata kunci: Jurnalisme Baru, Jurnalisme Advokasi, Sigi

Investigasi, SCTV.

Page 7: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil „Alamiin, segala puji dan syukur

kepada Alloh SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya. Karena ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Impelementasi Jurnalisme Advokasi

pada Program Televisi Sigi Investigasi SCTV episode Mimpi

Semu Teluk Jakarta”, skripsi ini merupakan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penelitian

ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman. Penyusunan skripsi ini tidak lepas

dari bimbingan, bantuan, dan dukungan yang sangat berarti dari

semua pihak, Khususnya Bapak Ade Masturi M.A, selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah memberikan saran, waktu,

bimbingan, semangat, pengetahuan, dan nasehat-nasehat yang

sangat bermanfaat bagi penulis. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis haturkan Alhamdulillah atas kekuatan

Allah SWT yang telah mencurahkan anugerah-Nya dan ingin

berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orangtua saya tercinta yaitu Bapak Sahroni dan Ibu

Sumarsih, serta kedua adik saya Dwi Puspa dan Ilham

Yang tiada hentinya mendo‟akan, memberikan dukungan

moral dan material, serta selalu memberikan support

Page 8: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

vii

kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.

H. Arief Subhan, M.Ag., Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dra. Hj. Roudhonah,

M.Ag, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum dan Dr. Suhaimi, M.Si., selaku wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

3. Kholis Ridho, M.SI, ketua Konsentrasi Jurnalistik, dan

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik. Terima kasih telah banyak meluangkan

waktunya untuk membantu dan mengarahkan selama

kuliah.

4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih untuk ilmu dan pengalamannya.

5. Segenap pimpinan, staff dan karyawan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta segenap pimpinan

dan staff perpustakaan utama dan fakultas. Terima kasih

telah membantu penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.

6. Bagus Adie, selaku penanggungjawab program televisi

Sigi Investigasi SCTV episode Mimpi Semu Teluk

Jakarta yang telah meluangkan waktunya untuk

diwawancarai. Terima kasih telah meluangkan waktunya.

7. Dzakia Khairat, sebagai orang terdekat penulis. Terima

kasih karena selalu memberikan semangat, dukungan,

doa, dan bantuan tiada henti agar penulis bisa

Page 9: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

viii

menyelesaikan skipsi ini. Yang selalu ada setiap dan

bersedia selalu mendampingi.

8. Untuk teman-teman Jurnalistik, Rheza Alfian, Harry

Riandayasa, Roni Kurniawan, Angga Satria Perkasa,

Yusuf Yanuar, Parama Sumbada, Alief Mumtaz, Farouq

Audah, Reza Amanda, M. Badruzaman, Yasir Arafat.

Terima kasih telah memberikan banyak moment yang

menyenangkan sehingga perkuliahan ini berkesan.

Semoga kita sukses kawan.

9. Untuk teman-teman Futsal SMA 32 Jakarta Bang Doddy,

Syarivan, Rio, David, Fariz, Naim, dan lain-lain terima

kasih telah selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi

penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan segala

ketulusan dan kerendahan diri, penulis mohon maaf apabila ada

kesalahan dan kelemahan dalam skripsi ini.

Page 10: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

ix

Tangerang Selatan, September

2018

Achmad Fauzi

Page 11: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………...ii

LEMBAR PERNYATAAN…………………………..iii

ABSTRAK……………………………………….…….iv

KATA PENGANTAR………………………………...vi

DAFTAR ISI……………………………………….…..x

DAFTAR TABEL………………………………….…xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………1

A. Latar Belakang Masalah………………………..1

B. Batasan dan Rumusan Masalah………………...6

C. Tujuan Penelitian……………………………….6

D. Manfaat Penelitian……………………………...7

E. Metodologi Penelitian…………………………..7

F. Tinjauan Pustaka…………………………....…15

BAB II LANDASAN TEORI…………………….…...17

A. Jurnalisme Baru………………………….…….17

B. Advokasi………………………………………22

C. Jurnalisme Advokasi…………………………..25

D. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial……………33

E. Televisi………………………………………..36

Page 12: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

xi

BAB III GAMBARAN UMUM………………………39

A. Gambaran Umum Jurnalisme Advokasi………39

B. Gambaran Umum SCTV………………………42

1. Sejarah SCTV……………………………….42

2. Visi, Misi, dan Tujuan SCTV………………43

C. Gamabaran Umum Sigi Investigasi…………...44

1. Sejarah Sigi Investigasi……………………..44

2. Struktur Sigi Investigasi…………………….45

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA………..47

A. Temuan dan Analisis program Televisi Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta……………..47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………84

A. Kesimpulan………………………………………84

B. Saran……………………………………………..85

DAFTAR PUSTAKA…………………………………86

LAMPIRAN…………………………………………...90

1. Transkrip program Televisi Sigi Investigasi episode

Mimpi Semu Teluk Jakarta………………………………….90

2. Transkrip wawancara dengan penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus

Adie…………………………………………………………101

Page 13: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Macam-Macam Jurnalisme Advokasi………...21

Tabel 2. Setting dan Tipe Advokasi. Sumber:

dikembangkan dari DuBois dan Miley dalam Edi Suharto (2009)

yang sudah dimodifikasi………………………………………..25

Tabel 3. Perbedaan Jurnalisme Advokasi dengan

Jurnalisme Umum………………………………………………30

Tabel 4. Analisis unsur pertama jurnalisme advokasi pada

Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta…………...57

Tabel 5. Analisis unsur kedua Jurnalisme Advokasi pada

Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta…………...64

Tabel 6. Analisis unsur ketiga Jurnalisme Advokasi pada

Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta…………...72

Tabel 7. Analisis unsur keempat Jurnalisme Advokasi

pada Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta……..76

Tabel 8. Analisis unsur kelima Jurnalisme Advokasi pada

Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta…………...78

Tabel 9. Analisis unsur keenam Jurnalisme Advokasi pada

Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta…………...82

Page 14: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pers mempunyai fungsi sebagai media informasi

pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.1 Dalam praktiknya,

sebagaimana yang tertuang pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ),

pers berhak melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum,

selain itu pers juga berhak memperjuangkan keadilan dan

kebenaran.

Pers juga mempunyai peran penting dalam mengawasi

pemerintahan yang ada. Dengan kekuatannya, pers dapat terus

memperlihatkan ke publik, apa yang sedang direncakan dan

dikerjakan oleh pemerintah. Dengan kata lain, publik dapat selalu

mengawasi pemerintahan yang berkuasa melalui media massa

yang ada.

Peran pers sebagai kontrol sosial dan anjing penjaga

pemerintah (watchdog), mirip dengan konsep advokasi. Dalam

media massa, proses advokasi lebih sering dikenal dengan nama

Jurnalisme Advokasi. Menurut Komunikolog Amerika Serikat,

Fred Fedler, jurnalisme advokasi adalah kegiatan jurnalistik yang

berupaya menyuntikkan opini ke dalam berita. Tiap reportase,

1 Undang – Undang No. 40 Tahun 1999 Pasal 3.

Page 15: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

2

tanpa mengingkari fakta, diarahkan untuk membentuk opini

publik.2 Rangkaian opini yang dibentuk berdasarkan liputan –

liputan yang dilakukan wartawan secara intens dan detil. Jadi,

opini yang dibentuk adalah realitas, fakta, peristiwa yang terjadi

di masyaraka. Fungsi-fungsi pers tersebut tidak cukup hanya

memerlukan gaya jurnalistik lama untuk dapat menjalankan

fungsi-fungsi pers itu, sehingga seperti the theory of objective

reporting3 yang meskipun di kalangan wartawan Amerika

objective reporting menjadi kebanggaan profesi yang berpegang

teguh pada pendiriannya, bahwa melaporkan fakta adalah satu

satunya tugas mereka. Kemudian, opini dipisahkan secara tajam

dari fakta dan opini hanya dituangkan dalam tajuk rencana, tetapi

tahun-tahun berikutnya objective reporting itu mendapat kritik

yang pedas atas dasar bahwa cara penulisan seperti itu

mengabaikan pengutaraan seluruh kebenaran, dan gagal dalam

menyajikan berita kepada para pembaca atas dasar yang cukup

untuk menilai berita dalam hubungannya dengan tujuan sosial.4

Itu disebabkan dalam perkembangannya jurnalistik tidak hanya

menyebarluaskan informasi, tetapi juga dipergunakan oleh kaum

idealis untuk melakukan kontrol sosial melalui tindakan

persuasif. Jadi, jurnalistik tidak menyiarkan informasi semata,

2 Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, (Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h. 9. 3 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru (Ciputat, Kalam Indonesia: 2005),

h. 13. 4 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 14.

Page 16: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

3

tetapi juga membujuk dan mengajak khalayak untuk mengambil

sikap tertentu agar berbuat sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.5

Kritik atas jurnalistik lama dan objective reporting

tersebut memunculkan inovasi dalam bentuk tulisan, penyajian

serta teknik liputan lebih mendalam dan menyeluruh. Perubahan

itu terjadi dalam lingkup perkembangan jurnalistik yang telah

dilakukan oleh salah satu media massa cetak, yaitu harian

Indonesia Raya. Harian Indonesia Raya (1949-1958 dan 1968-

1974) bisa dikatakan tipikal awal penerbitan pers yang

mengarahkan liputannya ke dalam bentuk investigatif. P.

Swantoro dan Atmakusumah mengatakan bahwa berbagai berita

yang disuguhkan Harian Indonesia Raya sering mencerminkan

sikapnya untuk 'berjihad' menentang apa yang dipandangnya

sebagai korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan dan

ketidakbenaran serta feodalisme dalam bersikap. Visi jurnalisme

Harian Indonesia Raya mengambil konsep advocacy journalism,

sebuah aliran dari new journalism yang berkembang di Amerika

Serikat, tahun 1960-an, dengan mengambil format pemberitaan

crusading dalam materi-materi liputannya. Berita penyidikan

(investigative reporting) merupakan perangkat teknik pelaporan

surat kabar ini.6

Kemudian yang lebih terbaru melaksanakan konsep

Jurnalisme Advokasi ialah WatchDoc. Walaupun WatchDoc tidak

mengklaim dirinya melakukan jurnalisme advokasi, namun

5 Sudirman Teba, Jurnalistk Baru, h. 11.

6 Arif Priyadi, Implementasi Jurnalistik Advokasi Pada Delik di

RCTI, 2015, hal. 5

Page 17: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

4

WatchDoc sering terlihat melakukan praktik advokasi melalui

sejumlah karya jurnalistik, terutama film dokumenter. Mereka

selalu blak-balakan dalam membela sesuatu, seseorang, atau

sekelompok orang. Sebagian besar dokumenter karya WatchDoc

selalu menunjukkan keberpihakan, terutama kepada warga.

Menurut F.X. Lilik Dwi Mardjianto, Ketua Program Studi

Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara, jurnalisme

advokasi bukanlah propaganda, jurnalisme advokasi adalah karya

yang faktual.7 Jurnalisme advokasi akan menjadi penyeimbang di

tengah – tengah hegemoni media massa yang kerap kali

menggunakan frekuensi publik untuk kepentingan bisnis si

pemilik media. Hal ini akan menjadi oase di tengah hingar –

bingar produk jurnalistik yang ada saat ini.

Penggunaan program televisi sebagai media untuk

advokasi juga menambah ketertarikan khalayak untuk

melihatnya. Program televisi, termasuk produk jurnalistik, karena

dalam pengelolaannya, program televisi mengedepankan fakta-

fakta, namun fakta-fakta tersebut dibingkai sedemikian rupa

untuk memengaruhi opini publik.

Program televisi yang menggunakan konsep jurnalisme

advokasi tergambar stasiun televisi SCTV, khususnya ada

program SIGI Investigasi. Dalam program SIGI Investigasi, tidak

jarang menampilkan isu – isu ketimpangan, kerusakan alam, dan

7

http://nasional.kompas.com/read/2016/10/27/14021991/membongkar.kubur.jur

nalisme.advokasi.

Page 18: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

5

intoleransi. Seperti isu lingkungan Mimpi Semu Teluk Jakarta,

pro kontra Samin vs Semen, Prahara Teluk Banten, Reklamasi

Teluk Jakarta, dan lain-lain. Program SIGI Investigasi tayang

setiap hari Minggu jam 01.00 WIB.

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pada episode

Mimpi Semu Teluk Jakarta. Episode ini cukup menarik perhatian

karena membahas teluk Jakarta yang tercemar akibat berbagai

macam limbah. Mulai dari limbah pabrik, limbah rumah tangga

hingga limbah akibat pembangunan pulau reklamasi.

Teluk Jakarta merupakan perairan yang berada di utara

Jakarta, teluk ini juga menjadi mata pencaharian masyarakat

sekitar yang menjadi nelayan. Akibat tercemarnya teluk Jakarta,

mata pencaharian nelayan sekitar pun ikut terganggu. Air menjadi

tercemar, sehingga ikan dan tangkapan nelayan lainnya menjadi

semakin berkurang. Tidak hanya soal kuantitas, dari segi kualitas

tangkapan pun cukup menjadi buruk, hasil tangkapan nelayan

diduga mengandung bahan berhaya.

Pertentangan antara Kode Etik Jurnalistik, objecting

reporting, penyuntikkan opini, jurnalisme baru, dan fungsi –

fungsi jurnalisme yang telah dipaparkan di atas menjadi masalah

menarik yang perlu diteliti dalam praktiknya di media massa.

Peneliti tertarik melakukan penelitian ini dengan judul penelitian

Implementasi Jurnalisme Advokasi pada Program Televisi SIGI

Investigasi di SCTV.

Page 19: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk memudahkan penelitian ini diperlukan pembatasan

masalah:

a. Penelitian ini terfokus kepada praktik jurnalistik advokasi

dalam Program Televisi SIGI Investigasi di SCTV.

b. Program SIGI Investigasi yang diteliti adalah video yang

didownload pada situs http://www.sctv.co.id/shows/sigi-

investigasi yang ditayangkan di SCTV pada tanggal 15

Mei 2016 yang berjudul “Mimpi Semu Teluk Jakarta”.

2. Rumusan Masalah

Masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana praktik jurnalisme advokasi yang terdiri

dari 6 unsur, melalui unsur titik berat berita, isu yang

diangkat, dan pemilihan narasumber, prioritas kerja

jurnalis, asas legalitas dalam peliputan berita, dan harapan

pasca pemuatan program pada program televisi SIGI

Investigasi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menangkap implementasi jurnalistik advokasi melalui unsur

titik berat berita, isu yang diangkat, dan pemilihan narasumber

Page 20: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

7

pada program televisi SIGI Investigasi. Mengetahui implementasi

jurnalistik advokasi melalui unsur prioritas kerja jurnalis, asas

legalitas dalam peliputan berita, dan harapan pasca pemuatan

berita pada program televisi SIGI Investigasi.

D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat dalam penelitian ini:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

pembaca terkait dengan pemahaman jurnalistik advokasi di

program televisi bagi civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, khususnya Konsentrasi Jurnalistik, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi penelitian serupa dan memberi gambaran kepada

masyarakat tentang implementasi jurnalistik advokasi yang

terkandung dalam program televisi SIGI Investigasi.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konstruktivis. Pendekatan konstruktivis mempunyai penilaian

sendiri bagaimana media, wartawan, dan berita dilihat menurut

Page 21: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

8

sudut pandangnya.8 Paradigma ini dapat digunakan untuk melihat

bagaimana realitas dikonstruk oleh wartawan melalui

subjektivitas sehingga terbangun konstruksi sosial.

Dalam paradigma konstruktivis, realitas itu bersifat

subjektif. Realitas hadir karena konsep subjektif wartawan,

realitas itu tercipta lewat konstruksi dan pandangan tertentu.9

Dengan kata lain, pendekatan konstruktifis melihat fakta atau

peristiwa bukanlah secara natural tetapi hasil konstruksi.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini juga menentukan metode penelitian dengan

menggunakan teori jurnalistik advokasi berupa unsur-unsur yang

ada di dalamnya. Unsur-unsur tersebut pertama adalah titik berat

berita berupa pengungkapan masalah serius, ancaman terhadap

kelompok minoritas dan penduduk asli atau menekankan unsur

kebenaran yang didapat berdasarkan hasil laporan investigasi.

Kedua, isu yang diangkat yaitu permasalahan orang kecil,

pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), atau keberanian dan

perlawanan rakyat kecil. Ketiga, narasumber yang dipilih adalah

rakyat kecil, kelompok minoritas, saksi mata. Keempat, prioritas

kerja dalam jurnalistik advokasi yaitu memunculkan masalah

pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat yang tidak

mampu bersuara. Kelima, asas legalitas dalam peliputan bila

perlu menyamar seperti anggota intel dan dalam penulisan berita

8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: LkiS, 2008 ) h. 22. 9 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

h. 22.

Page 22: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

9

berusaha menyamarkan nama narasumber (dikhawatirkan

mengalami ancaman dan penghilangan secara paksa). Terakhir

adalah keenam berupa harapan pasca-pemuatan berita yaitu

muncul perdebatan dan polemik pada masyarakat yang berujung

pada penguatan hak-hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah

memperbaiki kebijakan.10

3. Objek Penelitian

Penelitian ini memiliki objek yaitu isi video “Mimpi

Semu Teluk Jakarta” pada program televisi SIGI Investigasi.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian diadakan selama tiga bulan sejak

Februari 2018 - September 2018. Tempat pengambilan data

dokumentasi berupa rekaman tayangan SIGI Investigasi di situs

resmi Sigi Investigas SCTV.

Tempat penelitian lainnya untuk mendapatkan data

referensi adalah Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

5. Teknik Pengumpulan Data

Ada dua metode pengumpulan data dalam penelitian ini:

a. Dokumentasi

10

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan: Strategi

Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005)

h. 59.

Page 23: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

10

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi

untuk mengumpulkan data. Dokumentasi bisa berbentuk

dokumen publik atau dokumen privat. Dokumen publik

misalnya laporan polisi, berita-berita surat kabar, transkrip

acara TV, dan lainnya. Dokumen privat misalnya memo,

surat-surat, catatan telepon, buku harian individu, dan

lainnya.11

Jadi, data dokumentasi yang kemudian

didapatkan berupa rekaman program televisi SIGI

Investigasi. Selain itu, dokumen yang juga dikumpulkan

berupa secara umum profil stasiun televisi SCTV.

Dalam mengumpulkan data diperlukan juga buku-

buku ilmiah atau karya-karya ilmiah yang terkait dengan

tema penelitian ini dan juga menggunakan. Semua itu

didapatkan melalui pencarian di perpustakaan.

Metode pengumpulan data yang digunakan

peneliti adalah telaah narasi video. Dokumen yang

dimaksud adalah segala catatan baik hardcopy maupun

softcopy, dalam hal ini berupa video.

b. Wawancara

Peneliti juga melakukan wawancara dengan

penanggungjawab dalam acara Sigi Investigasi untuk

melakukan beberapa klarifikasi. Klarifikasi dilakukan

11

Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2006), h.120.

Page 24: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

11

agar tidak terjadi kesalahan dalam menganlisis data yang

ada.

Wawancara dilakukan di gedung SCTV di

Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19 lantai 9 tanggal 10

Juli 2018 bersama penanggungjawab Sigi Investigasi

Episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie.

6. Teknik Analisis Data

Proses penelitian kualitatif akan melibatkan data verbal

yang banyak, yang harus ditranskripkan, objek-objek, situasi,

ataupun peristiwa dengan aktor yang sama atau bahkan sama

sekali berbeda. Biasanya data atau informasi yang diterima oleh

peneliti belum siap untuk dianalisis sebab masih dalam bentuk

kasar. Sebut saja misalnya, catatan lapangan yang masih dalam

coretan-coretan yang sulit untuk dibaca orang lain, rekaman yang

belum ditranskripkan (dibuat dalam naskah verbatim, foto-foto

yang belum dicetak, atau belum dikelompokkan). Kesemua itu

perlu ditata, diedit, diperbaiki, kemudian diketik ulang.12

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

12

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 147.

Page 25: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

12

dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.13

Selanjutnya, semua data yang terkumpul dan tertata

dianalisis dengan menggunakan teori jurnalime advokasi berupa

unsur-unsur teori tersebut. Teori itu memiliki enam unsur sebagai

alat analisis dalam penelitian ini. Unsur pertama adalah titik berat

berita. Kemudian, unsur kedua berupa isu yang diangkat. Ketiga,

unsur ketiga ialah narasumber yang diwawancarai. Keempat,

prioritas kerja dalam jurnalistik advokasi. Kelima, asas legalitas

yang digunakan dalam peliputan jurnalistik advokasi. Keenam,

harapan pasca-pemuatan berita.

Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada

dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan

makna (making sense of) terhadap data, menafsirkan

(interpreting), atau mentransformasikan (transforming) data ke

dalam bentuk-bentuk narasi. Kemudian, narasi – narasi itu

mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi

ilmiah (thesis) yang akhirnya sampai pada kesimpulan-

kesimpulan final.14

7. Sumber Data

Dalam penelitian ini diperrlukan dua jenis sumber data.

Penjelasan masing-masing sumber data tersebut sebagai berikut:

13

Sugiono, Memahami Penelitian Kulalitatif, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 89. 14

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKiS

Yoyakarta, 2008), h. 100.

Page 26: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

13

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari

sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan.

Sumber data ini bisa responden, dari hasil pengisian

kuesioner, wawancara, dan observasi. Dalam analisis isi,

data primernya adalah isi komunikasi yang diteliti. Karena

itu sumber datanya berupa dokumentasi. Data primer ini

termasuk data mentah (row data) yang harus diproses lagi

sehingga menjadi informasi yang bermakna.15

Karena itu,

data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

data yang bersumber langsung dari SCTV. Kemudian,

penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari

dokumentasi, dan studi pustaka.

b. Data Sekunder

Ada sumber data yang berasal selain dari subjek

penelitian, sehingga menurut Rachmat Kriyantono data

tersebut adalah data sekunder atau data yang diperoleh

dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga

dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang

telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti

tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga

menjadi informatif bagi pihak lain. Karena data sekunder

itu bersifat melengkapi data primer, peneliti dituntut hati-

hati atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data

15

Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 42.

Page 27: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

14

tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset penelitiatau

mungkin terlalu banyak (overloaded). Selain melengkapi,

biasanya data sekunder ini sangat membantu periset bila

data primer terbatas atau sulit diperoleh.16

8. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

karya Hamid Nasuhi dkk. yang diterbitkan oleh Center for

Quality Development and Assurance (CeQDA) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Sistematika Penulisan

Skripsi ini membagi penulisannya ke dalam lima bab

untuk memudahkan pembatasan secara sistematis. Kelima bab itu

sebagai berikut:

BAB I berupa pendahuluan yang berisi Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab ini juga berisi Tinjauan

Pusaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II memiliki isi teori-teori yang menjadi landasan

penelitian. Judul pada bab ini dikenal dengan Landasan Teoritis.

16

Rachmat kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 42.

Page 28: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

15

Bab ini menjelaskan teori yang mencakup Jurnalistik Advokasi

berisi pengertian jurnalistik secara umum, pengertian advokasi

berserta jenis-jenisnya, pengertian jurnalistik advokasi dengan

unsur-unsur yang ada di dalamnya.

BAB III merupakan gambaran umum yang

menggambarkan profil SCTV sebagai sebuah stasiun televisi,

sehingga isinya mencakup sejarah, visi dan misi, dan struktur

organisasi. Selain itu, ada juga penjelasan profil SIGI Investigasi.

BAB IV adalah temuan dan analisis data. Dalam bab ini

dianalisis data-data yang telah diperoleh peneliti. Ada enam unsur

jurnalistik advokasi sebagai alat analisis dalam penelitian ini.

Unsur pertama adalah Titik Berat Berita. Kemudian, unsur kedua

isu yang diangkat dalan jurnalistik advokasi. Ketiga, unsur ketiga

ialah Narasumber yang diwawancarai. Keempat, prioritas kerja

dalam jurnalistik advokasi. Kelima, asas legalitas yang digunakan

dalam peliputan jurnalistik advokasi. Keenam, harapan pasca-

pemuatan berita hasil dari jurnalistik advokasi.

BAB V berisi kesimpulan dari hasil analisis penelitian ini.

Penulis menyimpulkan program televisi SIGI Investigasi.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini tidak lepas dari pengaruh karya skripsi lain

yang pembahasannya mendekati tema yang ditentukan.

Meskipun, skripsi lain tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Pengaruh dan detail perbedaan - perbedaan itu didapatkan setelah

Page 29: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

16

melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga

ditemukan tiga skripsi yang memengaruhi penelitian ini. Skripsi-

skripsi itu juga sebagai bukti tidak ada judul skripsi yang sama

seperti penelitian ini.

Pertama skripsi karya Arif Priyadi, dengan NIM

109051000175, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta degan judul skripsi Implementasi

Jurnalistik Advokasi pada Delik di RCTI. Ada beberapa

perbedaan dalam skripsi Arif Priyadi dengan peneliti, yaitu

subjek dan objek penelitian masalah.

Kedua, skripsi karya Rizki Virda Ulfha dengan NIM

108051100048 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul

Implementasi Jurnalisme Investigasi Program Sigi Investigasi Di

SCTV. Penulis mengambil skripsi ini sebagai rujukan karena ada

kesamaan media massa yg diteliti adalah televisi. Tetapi ada

perbedaan dalam hal rumusan masalah, subjek dan objek

penelitian, serta teknik analisis yang digunakan berupa teori

investigative reporting. Kemudian, perbedaan yang lain, Rizki

Virda Ulfha menggunakan teori jurnalisme investigatif sedangkan

penulis menggunakan teori jurnalisme advokasi beserta unsur-

unsurnya.

Page 30: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Jurnalisme Baru

Sejarah munculnya jurnalisme baru berkembang di

Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Istilah ini muncul akibat

adanya kebosanan terhadap standar baku dalam melakukan tugas

jurnalistik seperti peliputan dan penulisan berita.17

Standar baku

yang ditetapkan saat itu juga dianggap membatasi ruang gerak

wartawan, teknik penulisan serta bentuk laporan berita.

Pencetus jurnalisme baru ini ialah Fred Fredler, seorang

wartawan dan komunikolog asal Amerika Serikat yang dalam

bukunya berjudul An Introducing to the Mass Media merumuskan

jurnalisme baru ke dalam empat fase, yaitu jurnalisme advokasi,

jurnalisme alternatif, jurnalisme presisi, dan jurnalisme sastra.

Tidak hanya Fredler, Everette Dennis dalam bukunya Magic

Writting Machine membagi jurnalisme baru ke dalam lima jenis,

yaitu jurnalisme nonfiksi baru, jurnalisme alternatif, jurnalisme

advokasi, jurnalisme bawah tanah dan jurnalisme presisi. 18

Dalam era jurnalisme lama, cara kerja wartawan hanya

terfokus pada kegiatan pada kegiatan reportase yang berupa

pencatatan peristiwa. Setelah dicatat, berdasarkan fakta yang ada,

wartawan akan memuat beritanya di media massa. Kebosanan ini

17

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan,

(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005) h. 43. 18

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, h. 44.

Page 31: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

18

membuat perintis jurnalisme baru mulai melakukan inovasi

dalam

Page 32: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

19

bentuk tulisan, penyajian, serta liputan yang mendalam dan

menyeluruh, wartawan tidak lagi hanya mencatat peristiwa sesuai

fakta, lalu memuatnya di media massa.

Kelahiran jurnalisme baru juga akibat protes para perintis

jurnalisme baru kepada jurnalis senior yang memimpin media

tapi enggan beranjak dari ruang redaktur eksekutif. Jurnalis

senior enggan melakukan inovasi dalam penyajian realitas-

peristiwa-berita yang menampilkan persoalan kemanusiaan

secara lebih utuh. Akibatnya jurnalis baru merasa terbelenggu

oleh metode laporan news story yang telah tumpul, tidak relevan

lagi, bahkan sesat dan meremehkan fakta-fakta yang terjadi di

masyarakat. Para jurnalis lama atau jurnalis senior tidak mau

membuka diri terhadap wacana real time. Berbagai peristiwa

perlu dilaporkan tanpa dihalani sekat-sekat waktu deadline. Gaya

pelaporan jurnalisme lama oleh para perintis jurnalisme baru

dinilai mempunyai banyak kemungkinan bias, cacat, bahkan

bodoh dalam memetakan pandangan terhadap peristiwa.19

Dalam jurnalisme baru, wartawan dapat mengembangkan

berbagai teknik dalam peliputan dan pelaporan berita ke dalam

gaya jurnalisme yang lebih bersemangat dan memberi

pengetahuan tambahan bagi pembaca untuk ikut berperan aktif

dalam menganalisa berita.20

Kelebihan lain dalam jurnalisme baru

ini ialah wartawan dapat membuat berbagai bentuk pencarian

berita sesuai teknik dan kreasi masing-masing, sehingga berita

19

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2002) h. 7. 20

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru, h. 44.

Page 33: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

20

menjadi lebih luwes dan tidak kaku. Wartawan juga dapat

berfungsi menciptakan opini publik dan meredam konflik yang

terjadi di tengah masyarakat. Wartawan juga dapat menjadi

mediator antara masyarakat dan pemerintah.

Menurut kalangan akademisi Amerika Serikat, secara

umum eksplorasi hasil kerja para jurnalis baru itu dapat

didefinisikan dalam empat bentuk pengembangan, yaitu

menggambarkan kegiatan jurnalistik yang bertujuan menciptakan

opini publik dengan penekanan pada objektifitas pers demi

bekerjanya fungsi watchdog atau anjing penjaga moral,

memetakan upaya jurnalisme yang mengkhususkan target

pembacanya dengan model penerbitan jurnal-jurnal kecil yang

memuat materi khusus berdasarkan profesi atau kebutuhan

tertentu sekelompok masyarakat, menggunakan metode ilmiah

dalam teknik reportase dan mengadopsi langkah-langkah

penelitian yang disyaratkan oleh dunia akademis ke dalam teknik

pencarian berita, dan membuat sajian berita yang sejenis dengan

kreasi sastra degan secara kreatif menjiplak nilai, norma, dan

kaidah penulisan sastra serta mengemasnya menjadi gaya baru

dalam penulisan nonfiksi.21

Di sisi lain, jurnalisme baru juga lahir akibat

perkembangan masyarakat yang menuntut para reporter untuk

lebih banyak membingkai liputannya dalam reportase yang lebih

menyeluruh dan mendalam. Kompleksitas masyarakat tidak lagi

bisa ditangkap oleh tata kerja reportase lama yang hanya

21

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra h. 8.

Page 34: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

21

Jurnalisme Baru

Jurnalisme

Advokasi

Jurnalisme

Presisi

Jurnalisme

Alternatif

Jurnalisme

Sastra

mencatat peristiwa sesuai fakta dan memuatnya di koran setiap

pagi atau sore menampilkan headlines.22

Sejak itulah jurnaisme baru konsisten dengan gaya

jurnalisme yang penuh pikiran terhadap persoalan masyarakat

yang terjebak dalam birokrasi kapitalisme industrial. Karena itu,

para jurnalis baru berusaha memuaskan naluri pelaporan

jurnalisme mereka dengan kerja jurnalistik yang tidak hanya

berhenti pada wacana pemikiran kelembagaan media massa yang

menganggap struktur birokrasi keredaksian yang angkuh. Usaha

pembaruan itu akhirnya membuahkan hasil.23

Penolakan jurnalis

baru terhadap kinerja jurnalisme lama menghasilkan bentuk-

bentuk pengembangan jurnalisme dan banyak kegiatan lain.

Penulisan bukan lagi sekadar upaya untuk menampilkan nilai-

nilai human interest secara lebih dramatis.

Tabel 1. Macam-Macam Jurnalisme Advokasi

22

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, h. 6. 23

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, h. 8.

Page 35: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

22

B. Advokasi

Pengertian advokasi pada dasarnya dilihat secara

kontekstual. Advokasi sebagai sebuah objek studi dapat dilihat

dari beberapa sudut pandang. Pengertian tentang advokasi harus

mempertimbangkan keadaan dan konteks yang terjadi dalam

sebuah kejadian.24

Pengertian advokasi sangat lekat dengan

profesi hukum. Namun demikian dalam studi politik tentu

berbeda dengan studi hukum. Studi politik menekankan adanya

aktor (actor), relasi (relations), dan sumber daya (resource).25

Menurut bahasa Inggris, to advocate tidak hanya memiliki arti to

defend (membela), tetapi juga to promote (mengajukan atau

mengemukakan) yang juga memiliki arti untuk berusaha to create

(menciptakan) dan to change (sesuatu yang baru atau melakukan

perubahan).

Advokasi juga bermakna suatu usaha sistematik dan

terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya

perubahan kebijakan publik secara bertahap semakin maju ke

depan (gradual and incremental change). Advokasi ditujukan

untuk mengubah, menyempurnakan, atau membela suatu

kebijakan tertentu tanpa harus menguasai atau merebut kekuasaan

politik.26

24

Valerie Miller dan Jane Covey, Pedoman Advokasi: Perencanaan,

Tindakan, dan Refleksi Edisi terjemahan oleh Hermoyo, (Yogyakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2002), h. 27. 25

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2008), h.59-65. 26

Roem Topatimasang, Mengubah Kebijakan Publik, (Yogyakarta:

INSIST Press, 2005), h. 7.

Page 36: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

23

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan advokasi merupakan buah dari hasil tatanan ruang

politik baru yang telah menggantikan tatanan ruang politik lama

yakni di era demokrasi, sehingga memungkinkan kerja-kerja dari

kelompok-kelompok masyarakat lebih leluasa untuk

memperjuangkan hak-hak mereka ketika suara mereka kurang

didengar dalam suatu masalah tertentu agar dipertimbangkan oleh

pembuat kebijakan. Kelompok-kelompok tersebut berusaha untuk

memperkuat diri serta mempengaruhi pihak lain guna mendukung

dan memperluas jangkauan kerja-kerja mereka. Kemudian

sampai pada mempengaruhi ataupun mengubah kebijakan.

Berpijak pada literatur pekerjaan sosial, menurut Sheafor

dan Horejsi, DuBois dan Miley, advokasi dapat dikelompokan ke

dalam dua jenis, yaitu advokasi kasus (case advocacy) dan

advokasi kelas (class advocacy).27

1. Advokasi kasus adalah kegiatan yang dilakukan seorang

pekerja sosial untuk membantu klien agar mampu menjangkau

sumber atau pelayanan sosial yang telah menjadi haknya.

Alasannya: terjadi diskriminasi atau ketidakadilan yang dilakukan

oleh lembaga, dunia bisnis atau kelompok profesional terhadap

klien dan klien sendiri tidak mampu merespon situasi tersebut

dengan baik. Pekerja sosial berbicara, berargumen dan

bernegosiasi atas nama klien individual. Karenanya, advokasi ini

sering disebut pula sebagai advokasi klien (client advocacy).

27

Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), h. 165.

Page 37: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

24

2. Advokasi kelas menunjuk pada kegiatan-kegiatan atas

nama kelas atau sekelompok orang untuk menjamin terpenuhinya

hak-hak warga dalam menjangkau sumber atau memperoleh

kesempatan-kesempatan. Fokus advokasi kelas adalah

mempengaruhi atau melakukan perubahan-perubahan hukum dan

kebijakan publik pada tingkat lokal maupun nasional. Advokasi

kelas melibatkan proses-proses politik yang ditujukan untuk

mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah yang berkuasa.

Pekerja sosial biasanya bertindak sebagai perwakilan sebuah

organisasi, bukan sebagai seorang praktisi mandiri. Advokasi

kelas umumnya dilakukan melalui koalisi dengan kelompok dan

organisasi lain yang memiliki agenda yang sejalan.

Advokasi yang dilakukan pekerja sosial dalam membantu

orang miskin seringkali sangat berkaitan dengan konsep

manajemen sumber (resource management). Untuk strategi

advokasi dibagi ke dalam tiga setting (mikro, mezzo dan makro)

dan mengkajinya dari empat aspek (tipe advokasi, sasaran/klien,

peran pekerja sosial dan teknik utama).28

28

Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), h. 165.

ASPEK SETTING

MIKRO MEZZO MAKRO

Tipe advokasi Advokasi kasus Advok

asi

kelas

Advokasi kelas Legislat

iv

advoka

si

Page 38: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

25

Setting dan Tipe Advokasi

Tabel 2. Setting dan Tipe Advokasi. Sumber: dikembangkan dari

DuBois dan Miley dalam Edi Suharto (2009) yang sudah

dimodifikasi.

C. Jurnalisme Advokasi

Salah satu jenis jurnalisme baru ialah jurnalisme advokasi.

Jurnalisme advokasi adalah kegiatan jurnalistik yang dilakukan

oleh wartawan dengan cara menyuntikan opini ke dalam berita,

tanpa mengingkari fakta.29

Berdasarkan hasil reportase, wartawan

mengarahkan fakta untuk membentuk opini publik. Penulisan

29

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Satra, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1992) h. 9.

Sasaran/klien Individu

dan

keluarga

Advoka

si kelas

kelomp

okok

formal

dan

organisa

si

Advokasi

kelas

masyarakat

lokal dan

nasional

Angg

ota

legisla

tif

Peran

pekerja

sosial

Broker Mediator Aktivis

Analis

Kebijakan

Aktivis

Analis

Kebijak

an

Teknik utama Manajeme

n kasus

(case

manageme

nt)

Jejaring

(networkin

g)

Aksi sosial

Analis

is

kebijak

an

Aktivis

Analis

Kebijak

an

Page 39: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

26

jurnalisme advokasi lebih mempercayai objektifitas fakta dari

berita yang dicampur dengan pikiran wartawan. Dalam

jurnalisme advokasi, wartawan menyajikan keterampilannya

menyajikan fakta (korelasi hasil liputan dengan pengamatan

wartawan) sehingga memunculkan liputan investigasi.

Pemberitaan jurnalisme advokasi lebih banyak ditujukan untuk

suatu kepentingan tertentu yang disajikan dalam bentuk

pemberitaan fakta dan peristiwa.

Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam penulisan

pemberitaan advokasi. Eni Setiati, mengutip dari Stanley & The

People Journalism Optiion, Transcend Peace and Development

Network, 1998.30

menuliskan dalam penulisan pemberitaan

jurnalisme advokasi, wartawan menulis liputan fakta secara

intens dan benar. Jadi, opini yang ditulis wartawan dalam

pemberitaannya memiliki korelasi erat dengan realitas fakta yang

mengandung kebenaran dan diolah berdasarkan sudut pandang

wartawan yang mencatat fakta di lapangan. Jurnalisme advokasi

mempercayai objektifitas fakta berita yang diolahnya. Kerja

jurnalisme advokasi tidak mau terbelenggu seperti penyusunan

berita ekonomi, olahraga, dan lain-lain. Penggunaan jurnalisme

advokasi misalnya dalam pemberitaan cacatnya pemerintahan

orde baru. Pemberitaan tersebut melontarkan caci-maki terhadap

pemerintahan orde baru untuk menciptakan isu dan memancing

opini masyarakat.

30

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan,

(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2005) h. 99.

Page 40: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

27

Pemberitaan jurnalisme advokasi mempunyai titik berat

berita pada pengungkapan masalah serius dan ancaman terhadap

kelompok minoritas dan penduduk asli. Titik berat berita juga

pada penekanan unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil

laporan invetigasi.

Terkait isu yang diangkat, jurnalisme advokasi

mengangkat isu terkait permasalahan orang kecil, pelanggaran

Hak Asasi Manusia, keberanian dan perlawanan rakyat kecil.

Untuk narasumber, dalam jurnalisme advokasi lebih banyak

menggunakan narasumber dari korban, yaitu rakyat kecil,

kelompok minoritas, dan saksi mata.

Pada prioritas kerja jurnalisme advokasi, yaitu

memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen

masyarakat yang tidak mampu bersuara. Untuk asas legalitas,

wartawan yang menulis berita dengan jenis jurnalisme advokasi

diperkenankan menyamar seperti anggota intel dan dalam

penulisan berita berusaha menyamarkan nama narasumber yang

dikhawatirkan mengalami ancaman dan penghilangan paksa.

Pada akhir pemberitaan jurnalisme advokasi yaitu adanya

harapan pasca pemuatan berita, diharapkan muncul perdebatan

dan polemik pada masyarakat yang berujung pada penguatan hak-

hak rakyat dan tuntutan agar pemerintah memperbaiki kebijakan.

Berikut tabel perbedaan jurnalisme umum dan jurnalisme

advokasi.31

31

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, h. 100.

Page 41: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

28

Jurnalisme Umum Jurnalisme Advokasi

Titik Berat

Berita

Menekankan unsur

sensasional dan

permasalahan orang

banyak.

Mengungkapkan

masalah serius,

ancaman terhadap

kelompok minoritas

dan penduduk asli.

Menekankan pada

ketentuan liputan

berimbang (bersikap

hati-hati pada

pemberitaan yang

mengandung unsur

SARA) dan selalu

menginformasikan

kebenaran informasi.

Menekankan pada

unsur kebenaran yang

didapat berdasarkan

hasil laporan

investigasi

Isu yang

Diangkat

Masalah nasional yang

genting, persitiwa yang

terjadi di masyarakat,

selebritis, wabah

penyakit, hiburan, dan

lain-lain.

Permasalahan orang

kecil, pelanggaran

HAM, keberanian,

dan perlawanan

rakyat kecil.

Narasumber

Utama

Tokoh yang punya

nama besar, pejabat atau

selebritis.

Korban, yaitu rakyat

kecil, kelompok

minoritas, saksi mata.

Page 42: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

29

Prioritas Kerja Membuat tulisan

mampu berbicara

seperti layaknya video

klip.

Memunculkan

masalah pelanggaran

negara terhadap

elemen masyarakat

yang tidak mampu

bersuara.

Asas Legalias Menekankan tampilan

formal wartawan

dengan menunjukan

identitas seperti kartu

pers atau surat tugas.

Bila perlu menyamar

seperti anggota intel

dan dalam penulisan

berita berusaha

menyamarkan nama

narasumber

(dikhawatirkan

mengalami ancaman

dan penghilangan

secara paksa).

Harapan Pasca

Pemuatan

Berita

Masyarakat/pembaca

menjadi terhibur,

masyarakat mengetahui

berita mutakhir dan

mengikuti tren isu atau

gosip (mode, kesehatan,

tekhnologi, dan lain-

lain).

Muncul perdebatan

dan polemik pada

masyarakat yang

berujung pada

penguatan hak-hak

rakyat dan tuntutan

agar pemerintah

memperbaiki

kebijakan.

Page 43: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

30

Tabel 3. Perbedaan Jurnalisme Advokasi dengan Jurnalisme

Umum.

Di atas adalah unsur-unsur yang membedakan antara

jurnalisme umum dengan jurnalisme advokasi, yang mempunyai

kekhususan dalam pemuatan laporannya.

Jurnalisme advokasi lebih mempercayai objektifitas fakta

berita. Objektifitas, bagi jurnalisme advokasi, adalah sesuatu

yang tidak bisa didefinisikan atau dicapai oleh wartawan betapa

pun usahanya memberikan rangkaian fakta. Setiap wartawan,

dalam persinggungannya dengan realitas persoalan kemanusiaan

dipengaruhi oleh referensi pemikiran dan pengalaman sosial

mereka di masa lalu.32

Setiap wartawan mempunyai kerangka

pemikiran dan pengalaman berbeda-beda. Karena itulah,

rangkaian fakta yang dicerap dan dilaporkan para jurnalis lama

dinilai sebagai fakta-fakta mentah bila diukur berdasarkan

objektifitas kebenaran yang hendak diraih. Objektifitas fakta akan

lebih kuat jika dicampur dengan pikiran wartawan yang memakai

metode pelipuran terukur dan terfokus pada persfektif amaran

tertentu. Jadi, kerja jurnalisme advokasi berbeda. Ia tidak mau

terbelenggu oleh kerja menyusun berita rutin seperti berita

obituari, perampokan bank, dan hasil pertandingan olahraga.

Lebih dari itu, kerja jurnalisme advokasi tersalur dalam

keterampilan menyajikan fakta yang merupakan korelasi antara

hasil amatan wartawan dan pemikiran tertentu.

32

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, h. 10.

Page 44: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

31

Di satu sisi, kegiatan jurnalisme advokasi mewujudkan

pelaksanaan liputan investigatif. Mereka menjaring informasi,

mempelajarinya, kemudian menuangkan konklusinya ke dalam

sebuah makna. Mereka percaya bahwa jika seorang reporter

mampu menguasai topik tertentu, misalnya politik, opininya

dianggap memiliki validitas opini narasumber yang biasanya

diambil untuk dikutip. Maka, dimulai dari dengan kerangka

referensi tertentu, para jurnalis advokasi mewawancarai

narasumber atau tokoh berita yang telah direncanakan. Mereka

meliput berbagai peristiwa yang terkait dengan acuan opini yang

telah ditentukan untuk kemudian mereka simpulkan dalam bentuk

isu.

Pengamat jurnalisme Jack Newfield dalam bukuya

Journalism: Old, New, and Corporate menjelaskan:33

Jurnalisme advokasi telah mematahkan halangan

artifisial yaitu waktu kerja dan waktu luang, serta

pengetahuan pribadi dan pengetahuan khalayak. Ia

berhasil karena ia menulis dengan memilih subjek, dan

menumbuhkan imajinasi, ketika mengerjakan tugas city

desk dan mendapat persetujuan dari bagian editing dan

copy desk. Ia adalah orang bebas yang mengandalkan

insting, intelegensi, dan disiplin. Ia mengeyahkan orang-

orang yang coba mengalanginya dengan realitas.

33

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, h. 11.

Page 45: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

32

Di Indonesia, jurnalisme advokasi telah dipraktekkan

ketika wacana pers dipenuhi diskusi mengenai pers partisan. Di

masa orde baru, idealisme perjuangan politik tertentu yang

disajikan melalui penerbitan underground newspapers terangkut

dalam berita-berita yang menekankan opini tertentu. Gaya

pemberitaan seperti ini membingkai fakta berita yang ditujukan

untuk menciptakan isu-isu hangat di masyarakat, misalnya berita

tentang pengucilan atau pembuangan ke tempat lain, bahkan

penahanan sejumlah wartawan secara sistematis oleh aparat

kekuasaan.

Dalam pers yang telah mapan, wartawan-wartawan sering

melakukan advokasi pemberitaan. Pemberitaan mereka, yang

dikemas dalam bahasa yang eufemistis, mencoba menyuntik

opini publik dengan opini yang menentang sejumlah kebijakan

pemerintah. Ketika masa orde baru mulai terlihat keruntuhannya,

dalam ketegangan mencari dan melaporkan berita, wartawan

memfokuskan pemberitaan pada advokasi yang mengembangkan

jargon Korupsi-Kolusi-Nepotisme atau KKN dan jargon

represivitas kekuasaan.34

Wacana advokasi pemberitaan juga

telah muncul sebelumnya pada saat masa orde baru, misalnya

dengan menyoroti berbagai kecacatan kekuasaan pemerintah

yang mirip caci maki.

Demikianlah jurnalisme advokasi menegaskan bentuk

pemberitaan yang berbeda dengan jurnalisme lama dalam

mengukur objektifitas fakta berita. Ada upaya lain yang

34

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Sastra, h. 12.

Page 46: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

33

dilakukan jurnalis advokasi dalam merangkai fakta berita. Ada

kepentingan lain yang mereka sajikan dalam pemberitaan fakta

peristiwa. Dengan kata lain, jurnalisme advokasi menolong

jurnalisme untuk lebih bertanggungjawab dalam menentukan

posisi dalam kaitannya dengan isu-isu kritis. Menurut kalangan

yang melakukan kerja advokasi, pembaca memerlukan banyak

interpretasi, penjelasan, dan arahan informasi yang signifikan dan

berkaitan dengan berbagai fakta yang telah diberitakan.

D. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial

Teori pers tanggung jawab sosial merupakan

pengembangan dari teori pers librtarian yang sebelumnya sudah

dahulu muncul dan berkembang.35

Teori ini mulai berkembang di

Amerika Serikat pada abad ke-20 dengan asumsi utama bahwa

kebebasan, mengandung di dalamnya suatu tanggung jawab yang

sepadan; dan pers, yang telah menikmati kedudukan terhormat

dalam pemerintahan harus bertanggungjawab kepada masyarakat

dalam menjalankan fungsi-fungsi penting komunikasi massa

dalam masyarakat modern.

Banyak hal yang mempengaruhi lahirnya teori ini, salah

satunya adalah revolusi teknologi dan industri yang mengubah

wajah dan cara hidup bangsa Amerika, dan yang mempengaruhi

sifat dasar pers. Hal lainnya adalah suara-suara kritik yang tajam,

yang semakin sering diucapkan pada saat media telah tumbuh

35

Fred S. Siebert, Theodore Peterson, Wilbur Schramm, Empat Teori

Pers, (Jakarta: PT. Intermasa, 1986), h. 83.

Page 47: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

34

semakin besar dan penting, dan yang mengndung ancaman

pengaturan oleh pemerintah. Hal lainnya lagi ialah adanya iklim

intelektual yang baru, di mana orang-orang mulai mencurigai

kebenaran asumsi-asumsi dasar Jaman Terang. Terakhir adalah

adanya perkembangan jiwa profesional, ketika kegiatan

jurnalistik mulai menarik perhatian pada terpelajar, dan ketika

kemudian industri komunikasi mencerminkan adanya perasaan

bertanggungjawab di kalangan kaum bisnis dan industrialis.36

Pada dasarnya fungsi pers tanggung jawab sosial

mempunyai fungsi yang sama dalam teori libertarian, namun teori

ini tidak puas terhadap interpretasi para pemilik dan pelaksana

media tentang fungsi itu, dan terhadap cara pers melaksanakan

fungsi itu.37

Teori tanggung jawab sosial menerima peran pers dalam

melayani sistem politik, memberi penerangan kepada masyarakat

dan menjaga hak-hak perorangan, tetapi teori tanggung jawab

sosial menyatakan bahwa selama ini pers yang menggunakan

teori libertarian tidak menjalankan fungsi ini dengan sempurna.

Teori pers tanggung jawab sosial menerima pers dalam melatani

sistem ekonomi, tetapi tidak menghendaki diprioritaskannya

fungsi ini melebihi fungsi mendukug proses demorasi atau

memberikan penerangan kepada masyarakat.

36

Fred S. Siebert, Theodore Peterson, Wilbur Schramm, Empat Teori

Pers, h. 88.

37

Fred S. Siebert, Theodore Peterson, Wilbur Schramm, Empat Teori

Pers, h. 84.

Page 48: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

35

Teori ini menerima peran pers dalam menyajikan hiburan,

dengan syarat hiburan itu harus baik. Teori tanggung jawab sosial

juga menerima keharusan pers sebagai lembaga yang bebas

secara fiansialnya, tetapi bila perlu teori ini akan melarang

beberapa media tertentu memasuki pasar. Itulah fungsi-fungsi

yang sedianya berada dalam teori pers libertarian dan diserap

oleh teori pers tanggung jawab sosial namun dengan tambahan-

tambahan serta pengurangan subtansi yang dimiliki teori pers

sebelumnya.

Teori pers tanggung jawab sosial memiliki imbas terhadap

fungsinya. Seiring berjalannya waktu, teori pers tanggung jawab

sosial membuat media massa mempunyai kontrol terhadap

pemerintah maupun sosial. Sejumlah pakar yang berkecimpung di

dunia jurnalisme juga mengakui komunikasi massa sebagai alat

kontrol sosial dan pemeliharaan tertib masyarakat. Kontrol sosial

oleh media massa dianggap begitu ekstensif dan efektif sehingga

sebagian pengamat menganggap kekuatan utama media memang

sebagai alat kontrol sosial yang baik.38

Di Indonesia menurut Undang-Undang Pers no. 40 tahun

1999, pers mempunyai beberapa fungsi, di antaranya ialah fungsi

kontrol sosial.39

Dalam fungsi pers sebagai kontrol sosial

terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-

unsur Social Participation (keikutsertaan rakyat dalam

pemerintahan); Social Responsbility (pertanggung jawaban

38

Haris Munandar, Dudy Priatna, Media Massa & Masyarakat

Modern, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), h. 39. 39

Undang-Undang Pers no.40 tahun 1999 Pasal 3.

Page 49: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

36

pemerintah terhadap rakyat); Social Support (dukungan rakyat

terhadap pemerintah); Sosial Control (pengawasan terhadap

tindakan-tindakan pemerintah dimasyarakat). Pers harus bisa

menjembatani semua pihak, kontrol sosial dan dapat memberikan

informasi yang berimbang dan aktual yang pada akhirnya dapat

memberikan solusi dalam setiap kerja-kerja pemerintah.

Pelaksanaan fungsi kontrol sosial oleh pers sebagian besar

ditujukan kepada pemerintah dan aparat negara. Karenanya,

fungsi ini selalu membela kepentingan masyarakat (watch dog of

the public interest). Namun, sesungguhnya kontrol sosial ini juga

dapat diberikan kepada masyarakat sebagai bagian dari sistem

kemasyarakatan.

Di atas adalah berbagai macam landasan teori mengapa

penelitian ini dibuat, selain itu landasan-landasaran teori yang

sudah dipaparkan merupakan bahan pendukung untuk

menguatkan penelitian ini.

E. Televisi

Dibanding dengan media massa lainnya, televisi

mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gebungan dari

media dengar dan gambar, bisa bersifat informatif, hiburan,

maupun pendidika, bahkan gabungan dari ketiga unsur diatas,

televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared

images and message) yang sangat besar dalam sejarah, dan ini

telah menjadi mainstream bagi lngkungan simbolik masyarakat.

Dan televisi merupakan sistem bercerita (stary-telling) yang

Page 50: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

37

tersentralisasi.40

Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang

menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi,

dibandingkan menghabiskan waktu mengobrol bersama

keluarganya, Siaran televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang

membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk pada sistem

lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi

dapat menayangkan beberapa acara hiburan seperti, film, musik,

kuis, talk show, dan sebagainnya.41

Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan

berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada

khalayak umum. “Televisi merupakan hasil produk teknologi

tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk

audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan

yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan

tindak individu”. lebih luas lagi dinyatakan bahwa: “Televisi

adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan

penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar

tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal

listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat

penerima”. Berdasarkan pendapat di atas menjelaskan bahwa

televisi adalah sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi

pesan dalam bentuk sudio visual gerak dan merupakan sistem

pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali

40

Syaputra Iswandi, Rezim media, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2013) h.41. 41

Morrison, Media penyiaran, strategi mengelola radio dan televisi,

(Tangerang: Ramdina Perkasa, 2005), h.2.

Page 51: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

38

gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi sangat

berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak

umum. Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan

media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan nilai-

nilai yang konsumtif dan permisif.

Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran,

kualitas suara, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta

diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah.

Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai

dramatikal yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang

dihasilkan secara simultan. Berdasarkan uraian di atas maka

dapat didefinisikan bahwa siaran televisi adalah suatu pemancar

yang diproyeksikan melalui pendekatan sistem lensa, suara, dan

menghasilkan gambar yang bergerak dan berisikan suatu

informasi yang beranekaragam yang dapat diterima oleh setiap

kalangan masyarakat.

Page 52: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Jurnalisme Advokasi

Jurnalisme advokasi merupakan salah satu dari jurnalisme

baru.42

Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam penulisan

pemberitaan advokasi. Eni Setiati, mengutip dari Stanley & The

People Journalism Optiion, Transcend Peace and Development

Network, 1998.43

menuliskan dalam penulisan pemberitaan

jurnalisme advokasi, wartawan menulis liputan fakta secara

intens dan benar. Jadi, opini yang ditulis wartawan dalam

pemberitaannya memiliki korelasi erat dengan realitas fakta yang

mengandung kebenaran dan diolah berdasarkan sudut pandang

wartawan yang mencatat fakta di lapangan. Jurnalisme advokasi

mempercayai objektifitas fakta berita yang diolahnya. Kerja

jurnalisme advokasi tidak mau terbelenggu seperti penyusunan

berita ekonomi, olahraga, dan lain-lain. Penggunaan jurnalisme

advokasi misalnya dalam pemberitaan cacatnya pemerintahan

orde baru. Pemberitaan tersebut melontarkan caci-maki terhadap

pemerintahan orde baru untuk menciptakan isu dan memancing

opini masyarakat.

42

Septiawan Santana Kurnia, Jurnalisme Satra, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1992) h. 9.

43

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan,

(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2005) h. 99.

Page 53: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

40

Di Indonesia, jurnalisme advokasi telah dipraktekkan

ketika wacana pers dipenuhi diskusi mengenai pers partisan. Di

masa orde baru, idealisme perjuangan politik tertentu yang

disajikan melalui penerbitan underground newspapers

Page 54: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

41

terangkut dalam berita-berita yang menekankan opini tertentu.

Gaya pemberitaan seperti ini membingkai fakta berita yang

ditujukan untuk menciptakan isu-isu hangat di masyarakat,

misalnya berita tentang pengucilan atau pembuangan ke tempat

lain, bahkan penahanan sejumlah wartawan secara sistematis oleh

aparat kekuasaan.

Dalam pers yang telah mapan, wartawan-wartawan sering

melakukan advokasi pemberitaan. Pemberitaan mereka, yang

dikemas dalam bahasa yang eufemistis, mencoba menyuntik

opini publik dengan opini yang menentang sejumlah kebijakan

pemerintah. Ketika masa orde baru mulai terlihat keruntuhannya,

dalam ketegangan mencari dan melaporkan berita, wartawan

memfokuskan pemberitaan pada advokasi yang mengembangkan

jargon Korupsi-Kolusi-Nepotisme atau KKN dan jargon

represivitas kekuasaan. Wacana advokasi pemberitaan juga telah

muncul sebelumnya pada saat masa orde baru, misalnya dengan

menyoroti berbagai kecacatan kekuasaan pemerintah yang mirip

caci maki.

Demikianlah jurnalisme advokasi menegaskan bentuk

pemberitaan yang berbeda dengan jurnalisme lama dalam

mengukur objektifitas fakta berita. Ada upaya lain yang

dilakukan jurnalis advokasi dalam merangkai fakta berita. Ada

kepentingan lain yang mereka sajikan dalam pemberitaan fakta

peristiwa. Dengan kata lain, jurnalisme advokasi menolong

jurnalisme untuk lebih bertanggungjawab dalam menentukan

posisi dalam kaitannya dengan isu-isu kritis. Menurut kalangan

Page 55: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

42

yang melakukan kerja advokasi, pembaca memerlukan banyak

interpretasi, penjelasan, dan arahan informasi yang signifikan dan

berkaitan dengan berbagai fakta yang telah diberitakan.

B. Gambaran Umum SCTV

1. Sejarah SCTV

SCTV bermula dari Jalan Darmo Permai, Surabaya,

Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk

wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto,

Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin

Departemen Penerangan No. 1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No.

150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran

siaran SCTV meluas mencapai Pulau Bali dan sekitar.44

Baru pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan

No 111/1992 SCTV melakukan siaran nasional ke seluruh

Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi

dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat

kekuasaan maupun ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993

sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran

nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.

Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara

nasional dari Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi

perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada

konvergensi media SCTV mengembangkan potensi

multimedianya dengan meluncurkan situs

44

Diakses pada Situs Resmi www.sctv.co.id pada tanggal 30 April

2018 pukul 15.00 WIB.

Page 56: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

43

http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui

kedua situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan

masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga

menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya,

melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM),

SCTV mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara

dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju konsep

industri media baru.dan kendaraan niaga baik untuk perorangan

maupun korporasi.

Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, berbagai

prestasi diraih dari dalam dan luar negeri antara lain: Asian

Television Awards (2004 untuk program kemanusian Titian

Kasih (Pijar), 1996 program berita anak-anak Krucil), Majalah

Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu

dari 200 perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic

Awards (untuk program berita, pembaca berita dan program

current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Berbagai

penghargaan tersebut membuat manajemen SCTV memandang

perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun

televisi keluarga. Maka sejak Januari 2005, SCTV mengubah

logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan dinamis: Satu Untuk

Semua.

2. Visi, Misi, dan Tujuan SCTV

1. Visi SCTV

Page 57: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

44

Visi SCTV adalah menjadi stasiun unggulan yang dapat

memberikan kontibusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa,

serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Misi SCTV

Membangun SCTV sebagai jaringan televisi swasta yang

terkemuka di Indonesia, dengan menyediakan beragam program

kreatif, inovatif, dan berkualitas untuk pemirsa, berdasarkan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

3. Tujuan SCTV

Pada dasarnya SCTV memiliki peranan penting dalam

program mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan

tujuan awal SCTV berdiri, yaitu sebagai media informasi untuk

ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

terus memberikan pelayanan dan program yang berkualitas serta

berkesinambungan.

C. Gamabaran Umum Sigi Investigasi

1. Sejarah Sigi Investigasi

Sigi Investigasi (sebelumnya Sigi 30 Menit) merupakan

sebuah acara televisi yang ditayangkan oleh SCTV setiap hari

Minggu pada pukul 01:00 WIB malam. Acara ini pertama kali

dimulai pada tahun 2005. Berisi acara yang berhubungan dengan

investigasi dan mengudara selama 30 menit.

Page 58: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

45

Acara ini mengungkap secara lengkap dan mendalam

berbagai topik hangat dan menarik, baik di bidang kriminalitas,

sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Berbagai peristiwa tersebut

dilihat dari berbagai sudut pandang sehingga peristiwa yang

diangkat menjadi jelas, lugas, dan imbang.45

Sigi Investigasi memenangkan Panasonic Gobel Awards

untuk kategori Program Investigasi Terfavorit pada tahun 2012.

2. Struktur Sigi Investigasi46

Pemimpin Redaksi: Mohamad Teguh

Wakil Pemimpin Redaksi: Endah Saptorini

Kepala Program Khusus: Andi Muhyiddin

Produser: Joy Astro

Tim Sigi Investigasi: Dwi Sapto dan Bagus Adie

Editor: Sony

Grafis: Buci

Narator: Joy Astro

45

Diakses dari http://www.sctv.co.id/shows/sigi-investigasi pada 30

April 2018 pukul 17.00 WIB. 46

Diakses dari http://www.sctv.co.id/shows/sigi-investigasi pada 30

April 2018 pukul 17.00 WIB.

Page 59: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

46

Page 60: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

47

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan dan Analisis program Televisi Sigi Investigasi

episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Dalam bab ini disajikan data deskripsi dengan

mentranskip program Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi

Semu Teluk Jakarta. Data transkip yang disajikan tidak

mencakup semua informasi tiap detiknya karena disesuaikan

dengan kebutuhan penelitian. Setelah mentranskip, dilanjutkan

dengan analisis data transkip dengan unsur-unsur jurnalisme

advokasi.

Program Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu

Teluk Jakarta berdurasi 22 menit 51 detik merupakan produk

jurnalistik yang mendokumentasikan keadaan Teluk Jakarta yang

sudah tercemari limbah. Akibat dari tercemarnya Teluk Jakarta

ialah penurunan kualitas dan kuantitas pendapatan nelayan yang

ada di Teluk Jakarta. Berikut data transkrip program Televisi Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta:

Program Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu

Teluk Jakarta memberi ruang kepada korban-korban tercemarnya

teluk Jakarta. Tercemarnya teluk Jakarta disebabkan karena

banyak faktor, salah satunya ialah reklamasi.

Page 61: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

48

Dalam pengemasannya, Sigi Investigasi menggunakan

pembawa acara dan narator untuk menambah informasi.

Pembawa acara dan narator hanya menyampaikan fakta-fakta

yang ada dalam tangkapan kamera tanpa ditambah opini secara

langsung.

Dalam penelitian ini, Tim Sigi Investigasi episode Mimpi

Semu Teluk Jakarta seolah ingin membangun persepsi kepada

publik melalui sebuah program televisi bahwa apa yang terjadi di

perairan teluk Jakarta ialah sangat memprihatinkan. Tim Sigi

Investigasi ingin mengungkap apa saja penyebab tercemarnya

teluk Jakarta dan siapa yang harus bertanggungjawab terhadap

pemeliharaan di sekitar perairan teluk Jakarta.

Perairan teluk Jakarta yang sudah tercemar tentu

membawa dampak buruk bagi warga sekitar. Hal tersebut

berdampak pada nelayan yang menggantungkan hidupnya dari

hasil tangkapan di perairan teluk Jakarta. Sebut saja nelayan

kerang yang sekarang pendapatannya sudah menurun akibat

kotornya kerang yang ditangkap. Tidak hanya kuantitas saja yang

berkurang, kualitas hasil tangkapan pun berimbas, banyak sekali

kandungan berbahaya dalam kerang yang tidak layak untuk

dikonsumsi oleh tubuh.

Selanjutnya, data transkip Program Televisi Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta dianalisis

mengunakan enam unsur jurnalisme advokasi. Unsur pertama

adalah titik berat berita, kemudian yang kedua, isu yang diangkat.

Unsur ke tiga, narasumber utama, unsur ke empat, prioritas kerja

Page 62: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

49

dalam jurnalisme advokasi. Unsur ke lima, asas legalitas dalam

peliputan. Terakhir unsur yang ke enam, harapan pasca pemuatan

berita.

Analisis pertama Program Televisi Sigi Investigasi

episode Mimpi Semu Teluk Jakarta menggunakan unsur pertama

yaitu titik berat berita berupa pengungkapan masalah serius,

ancaman terhadap kelompok minoritas dan penduduk asli atau

menekankan unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil

laporan investigasi. Temuan data untuk unsur pertama mengenai

titik berat berita berada di menit 00.45-1.14, 01.29-1.55, 08.58-

09.10, 16.25-17.47, 18.35-21.00 yang berupa suara narator,

kutipan wawancara dengan warga, dan hasil investigasi tim Sigi

Investigasi.

Berikut temuan dan analisisnya:

Analisis unsur pertama jurnalisme advokasi pada Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur pertama

jurnalisme advokasi Temuan Data

Page 63: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

50

Titik Berat Berita :

a) Mengungkap

masalah serius,

ancaman terhadap

kelompok dan

penduduk asli.

b) Menekankan pada

unsur kebenaran yang

didapat berdasarkan

hasil laporan

investigasi

(00.45-1.14) Suara oleh pembawa acara,

gambar pembawa acara: Pencemaran

menjadi program besar yang terjadi di

teluk Jakarta. Mulai dari sampah

domestic, sampah buangan pabrik,

membuat keharmonisan dan kehidupan

biota laut terganggu. Ujung-ujungnya

berimbas kepada para nelayan yang

mencari nafkah bergantung kepada teluk

Jakarta. Hasil laut menyusut dengan

kualitas yang juga dipertanyakan karena

diduga terpapar pencemaran. Benarkah

pencemaran di teluk jakarta sudah pada

tahap memprihatinkan, saudara mari kita

simak mimpi teluk jakarta selengkapnya.

(01.29-1.55) Suara oleh narator, gambar

perairan teluk jakarta: Perairan teluk

jakarta menjadi bagian yang tidak

terlepaskan bagi masyarakat yang

menggantungkan hidupnya dari teluk

Jakarta. Sayang, kondisi perairan

tercemar sampah domestik rumah

tangga. Selain itu, sejumlah faktor

pencemaran lainnya mempengaruhi

perairan ini yang berdampak pada para

nelayan.

Page 64: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

51

(08.58-09.10) Suara narator, gambar

perairan teluk Jakarta: Pencemaran teluk

jakarta memang cukup mengganggu

aktivitas para nelayan setempat,

khususnya yang menjadikan teluk ini

menjadi mata pencaharian sehari-hari.

(16.25-17.47) Suara Yeti (Peneliti

Mikribiologi Oseanografi LIPI), gambar

wawancara narasumber dan perairan

teluk Jakarta: Pencemaran dari buangan

manusia itu sudah cukup jauh dan

tingkatnya itu memang bergradasi. Jadi

tentunya paling berat itu di pesisir

kemudian semakin ke laut semakin

berkurang. Tapi jika kita lihat dari

presentase jumlah yang sudah tercemar

itu 40 persen dari stasiun yang kita amati

itu kita punya 23. 40 persen itu sudah

melewati ambang batas. Ketika jumlah

bakteri coliformnya tinggi, itu

menunjukkan bahwa ada virus, ada

parasit, ada bakteri penyebab penyakit

umumnya diare yang terdapat diperairan

tersebut. Jadi kalau ketika perairan kita

seperti itu, sangat membahayakan ketika

kita menggunakan perairan itu untuk

Page 65: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

52

berenang. Bisa menyebabkan terhirup

atau terminum dan juga jika kita punya

budidaya di sana bakteri yang ada di

perairan itu kan tentunya akan

menempelkan biota yang tumbuh di situ.

(18.35-21.00) Suara Dwi Hindarti

(Peneliti Bidang Ekotoksikologi LIPI),

gambar wawancara narasumber,

laboratorium: Dia dipaksakan buat

dalam tanda kutip. Jadi nanti sperma

sama ovumnya biar keluar sendiri, yang

warna putih sel sperma kalau yang

kuning sel telur. Telurnya bagus, dia

matang donat jadi memang dia sudah

dewasa kerangnya dan spermanya juga

banyak. Gerakannya juga bagus dan

sehat. Kadang kalau kerang yang tidak

sehat itu, spermanya juga gerakannya

tidak kencang. Tapi tadi dengan telurnya

yang bentuknya bulat, warnanya orange

jadi matang donat. Ini telur yang sudah

diberi sperma dengan harapan telurnya

bisa dibuahi. Kalau jumlah spermanya

cukup dan kondisi telurnya bagus

fertilisasi akan terjadi. Itulah yang akan

kita uji, apakah bisa berkembang normal

Page 66: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

53

atau tidak. Kalau kondisi perairannya

normal, ia akan berkembang baik. Tapi

kalau kondisi perairannya tercemar,

mungkin akan terganggu

perkembangannya. Kan kita mau

melihat perkembangan larva, jadi kalau

di dalam itu mereka memijah, mereka

bisa menjadi pendatang dewasa tidak.

Normalnya kan kalau tidak ada

gangguan, dia akan menjadi pendatang

dewasa. Nah, pada suatu state yang itu

kritikal banget buat mereka, kalau tidak

mencapai state itu dia mati. Ketika ada

gangguan tidak bisa mencapai itu. Yang

kami ukur adalah natrium koprt itu

tembaga, seng dan merkuri. Satu lagi

timah hitam. Jadi dari logam beratnya 5

unsur itu, kemudian yang lain adalah

bahan organiknya adalah pah atau bahan

toxic dari minyak. Biota yang

sidementeri yang tinggal di dalam dasar,

yang tidak bisa bergerak bebas seperti

kerang. Dia otomatis akan menyerap

bahan pencemar itu.

Analisis

Page 67: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

54

Poin pertama, mengungkap masalah serius, ancaman

terhadap kelompok dan penduduk asli. Suara oleh pembawa acara

dengan gambar pembawa acara pada menit 00.45-1.14:

Pencemaran menjadi program besar yang terjadi di teluk

Jakarta. Mulai dari sampah domestic, sampah buangan pabrik,

membuat keharmonisan dan kehidupan biota laut terganggu.

Ujung-ujungnya berimbas kepada para nelayan yang mencari

nafkah bergantung kepada teluk Jakarta. Hasil laut menyusut

dengan kualitas yang juga dipertanyakan karena diduga terpapar

pencemaran. Benarkah pencemaran di teluk jakarta sudah pada

tahap memprihatinkan, saudara mari kita simak mimpi teluk

jakarta selengkapnya. Dengan menggunakan kata

„memprihatinkan‟ Sigi Investigasi ingin menunjukan keadaan

teluk Jakarta sudah tidak pada tahap yang wajar. Dapat dianalisis,

sebab teluk Jakarta sudah pada tahap memprihatinkan karena

sudah tercemar dari sampah domestic, dan sampah buangan

pabrik sehingga membuat keadaan laut terganggu. Kemudian

disambung dengan suara narator di menit 01.29-1.55 dengan

gambar perairan teluk jakarta: Perairan teluk jakarta menjadi

bagian yang tidak terlepaskan bagi masyarakat yang

menggantungkan hidupnya dari teluk Jakarta. Sayang, kondisi

perairan tercemar sampah domestik rumah tangga. Selain itu,

sejumlah faktor pencemaran lainnya mempengaruhi perairan ini

yang berdampak pada para nelayan. Dari hasil transkrip menit

01.29-1.55 dapat dianalisis rusaknya perairan teluk Jakarta yang

sudah mencapai tahap memprihatinkan sangat berpengaruh

Page 68: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

55

terhadap kehidupan nelayan sekitar karena masyarakat dan

nelayan sekitar menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Hal

tersebut tentu dapat mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.

Keadaan itu didukung oleh penelitian investigasi yang dilakukan

tim Sigi Invetigasi pada menit 16.25-17.47 dengan Peneliti

Mikribiologi Oseanografi LIPI, Yeti, dengan gambar wawancara

narasumber dan perairan teluk Jakarta: Pencemaran dari

buangan manusia itu sudah cukup jauh dan tingkatnya itu

memang bergradasi. Jadi tentunya paling berat itu di pesisir

kemudian semakin ke laut semakin berkurang. Tapi jika kita lihat

dari presentase jumlah yang sudah tercemar itu 40 persen dari

stasiun yang kita amati itu kita punya 23. 40 persen itu sudah

melewati ambang batas. Ketika jumlah bakteri coliformnya

tinggi, itu menunjukkan bahwa ada virus, ada parasit, ada

bakteri penyebab penyakit umumnya diare yang terdapat

diperairan tersebut. Jadi kalau ketika perairan kita seperti itu,

sangat membahayakan ketika kita menggunakan perairan itu

untuk berenang. Bisa menyebabkan terhirup atau terminum dan

juga jika kita punya budidaya di sana bakteri yang ada di

perairan itu kan tentunya akan menempelkan biota yang tumbuh

di situ. Pada hasil transkrip menit 16.25-17.47, menekankan pada

unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil laporan

investigasi (poin kedua). Hasil penelitian investigasi yang

dilakukan tim Sigi Investigasi membuktikan kondisi perairan

teluk Jakarta sudah tercemar. Hal tersebut ditandai dengan

adanya virus, parasite, dan bakteri penyebab penyakit diare di

Page 69: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

56

area teluk Jakarta. Kemudian dilanjutkan pada menit 18.35-21.00

dengan narasumber Dwi Hindarti (Peneliti Bidang

Ekotoksikologi LIPI), dengan gambar wawancara narasumber,

laboratorium: Dia dipaksakan buat dalam tanda kutip. Jadi nanti

sperma sama ovumnya biar keluar sendiri, yang warna putih sel

sperma kalau yang kuning sel telur. Telurnya bagus, dia matang

donat jadi memang dia sudah dewasa kerangnya dan spermanya

juga banyak. Gerakannya juga bagus dan sehat. Kadang kalau

kerang yang tidak sehat itu, spermanya juga gerakannya tidak

kencang. Tapi tadi dengan telurnya yang bentuknya bulat,

warnanya orange jadi matang donat. Ini telur yang sudah diberi

sperma dengan harapan telurnya bisa dibuahi. Kalau jumlah

spermanya cukup dan kondisi telurnya bagus fertilisasi akan

terjadi. Itulah yang akan kita uji, apakah bisa berkembang

normal atau tidak. Kalau kondisi perairannya normal, ia akan

berkembang baik. Tapi kalau kondisi perairannya tercemar,

mungkin akan terganggu perkembangannya. Kan kita mau

melihat perkembangan larva, jadi kalau di dalam itu mereka

memijah, mereka bisa menjadi pendatang dewasa tidak.

Normalnya kan kalau tidak ada gangguan, dia akan menjadi

pendatang dewasa. Nah, pada suatu state yang itu kritikal banget

buat mereka, kalau tidak mencapai state itu dia mati. Ketika ada

gangguan tidak bisa mencapai itu. Yang kami ukur adalah

natrium koprt itu tembaga, seng dan merkuri. Satu lagi timah

hitam. Jadi dari logam beratnya 5 unsur itu, kemudian yang lain

adalah bahan organiknya adalah pah atau bahan toxic dari

Page 70: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

57

minyak. Biota yang sidementeri yang tinggal di dalam dasar,

yang tidak bisa bergerak bebas seperti kerang. Dia otomatis akan

menyerap bahan pencemar itu. Hasil transkrip pada menit 18.35-

21.00 dengan narasumber Dwi Hindarti (Peneliti Bidang

Ekotoksikologi LIPI) ialah penelitian investigasi terkait keadaan

kerang di perairan teluk Jakarta. Investigasi tersebut ingin

mengetahui apakah ada tembaga, seng dan merkuri di dalam

kerang yang diambil dari perairan teluk Jakarta.

Tabel 4. Analisis unsur pertama jurnalisme advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis pertama, menggunakan unsur pertama jurnalisme

advokasi yaitu titik berat berita: mengungkap masalah serius,

ancaman terhadap kelompok dan penduduk asli, menekankan

pada unsur kebenaran yang didapat berdasarkan hasil laporan

investigasi. Dalam unsur pertama ini, Tim Sigi Investigasi

berusaha membangun persepsi bahwa nelayan di perairan teluk

Jakarta sangat tercanma secara kesehatan dan ekonomi. Nelayan,

sebagai penduduk asli perairan teluk Jakarta menurun hasil

tangkapannya karena ikan dan kerang sudah jarang lagi terlihat di

perairan teluk Jakarta. Akibatnya, pendapatan yang dihasilkannya

pun berkurang, tentu hal itu sangat mengancam bagi warga

sekitar. Tidak hanya mewawancarai korban dari tercemarnya

perairan teluk Jakarta, Tim Sigi Investigasi pun melakukan

penelitian invetigasi, tujuannya ialah mengetahui apakah benar

hasil tangkapan nelayan ikut tercemar seiring kotornya ekosistem

di perairan teluk Jakarta. Hasilnya pun berbanding lurus, hasil

Page 71: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

58

tangkapan nelayan seperti kerang pun sudah tercemar limbah

beracun, termasuk merkuri.

Untuk mendapatkan data yang maksimal, Tim Sigi

Investigasi pun sampai melakukan investigasi dalam pencarian

data.

Yang standarnya itu gak jauh juga sebetulnya dari

pencarian data sekuat mungkin, artinya yaitu kita gak

boleh mencari data yang setengah-setengah. Karena

perbedaan kami dengan berita-berita pendek harian itu

kan, Kalau harian biasa lebih ke persoalan tapi tanpa ada

solusi. Nah dalam hal ini kita betul-betul persoalannya

harus terjawab, permasalahannya juga, dan sama

terkahir soal solusi. Solusi yang akan diambil tuh apa

dari liputan ini, karena kan kita tidak bisa lepas sebatas

bicara soal penyimpangan, pelannggaran tanpa adanya

solusi. Makanya dari sini kita biasanya di segmen-segmen

akhir kita memberikan satu segmen di mana itu adalah

solusi yang terbaik buat persoalan yanng sedang kita

angkat. Jadi memang untuk pemilihan narsumnya juga

tidak bisa sembarangan.47

Analisis kedua Program Televisi Sigi Investigasi episode

Mimpi Semu Teluk Jakarta menggunakan unsur jurnalisme

47

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 72: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

59

advokasi yang kedua tentang isu yang diangkat yaitu

permasalahan orang kecil, pelanggaran HAM, keberanian dan

perlawanan rakyat kecil. Data yang ditemukan berupa percakapan

warga di menit 02.07-02.58, 05.15-05.30, 06.09-06.40, 07.04-

07.13, 09.17-09.25, dan 10.33-11.28.

Berikut ini temuan dan analisisnya:

Analisis unsur kedua jurnalisme advokasi Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur kedua

jurnalisme advokasi Temuan Data

Isu yang diangkat:

Permasalahan orang

kecil, pelanggaran

HAM, keberanian dan

perlawanan rakyat

kecil.

(02.07-02.58) Suara nelayan dan

reporter, gambar nelayan kerang:

Biasanya ngambil empat puluh ember

digajinya tiga puluh lima. Sekarang,

semenjak ada yang namanya kerang

hitam, kita ya susah mata

pencahariannya. Kok sekarang banyak

kerang hitam, dari mana pak? Dari

semenjak ada reklamasi pantai itu, jadi

begini kurangnya. Lebih banyak kerang

hitamnya. Kalau kerang hitamnya dua

puluh kerang hijaunya satu. Biasanya

biar ada gede begini, kecilnya seperti ini

tapi hijau. Mau tidak mau ya diambil

saja, soalnya yang begini ditarik juga

Page 73: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

60

tidak ada hasil, tidak ada harganya.

(05.15-05.30) Suara narator, gambar

perairan teluk Jakarta: Perairan teluk

jakarta tidak hanya memberikan rezeki

bagi nelayan kerang hijau, masyarakat

setempat pun terutama kaum perempuan

ikut memanfaatkan hasil laut sebagai

pengupas kerang walau rezeki sebagai

pengupas kerang pun semakin

menyusut.

(06.09-06.40) Suara tanya jawab

pengupas kerang, gambar nelayan

pengupas kerang: Kegiatan ini setiap

hari bu? Iya setiap hari ini. Tapi

hasilnya masih banyak? Ya tergantung

banyak kerangnya, kalo gak ada ya

paling sehari dapat empat ribu, dapat

dua ember tiga ribu, ada yang tiga

ember dan empat ember. Kan tiga ribu

seember penuh ini. Kalau yang nenek

pilihin paling kuatnya dua ember enam

ribu buat makan sehari, terkadang kalau

kurang pindah tempat lagi kesana, kan

tidak hanya satu orang saja yang

dagang, tetapi banyak orang.

(07.04-07.13) Suara narator, gambar

Page 74: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

61

seorang nelayan: Sementara di sisi lain

teluk Jakarta, Amin, nelayan ikan

menggunakan alat tembak tradisional

sangat menggantungkan hidupnya dari

perairan ini.

(09.17-09.25) Suara narator, gambar

perairan teluk Jakarta: Nelayan setempat

meyakini pencemaran laut ini salah

satunya disebabkan aktivitas

pembuangan limbah pabrik

pergudangan di sekitar teluk Jakarta.

(10.33-11.28) Suara narasumber Alan

Koropitan (Ahli Oseanografi IPB),

gambar narasumber, kondisi wilayah

Jakarta: Teluk jakarta itu tercemar

karena implikasi dari pembangunan di

DKI jakarta. Kita tahu sejak tahun 1969

itu pembangunan sangat masif dan telah

terjadi konvensi lahan. Kalau kita

bandingkan dari peta di satelit itu antara

tahun 70an dan 2004 itu sudah terjadi

konvensi lahan sebesar 80 persen.

Dengan demikian, terjadi perubahan

atau konfensi lahan termasuk di daerah-

daerah aliran sungai. Dan ini

implikasinya adalah sedimen. Kemudian

Page 75: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

62

yang kedua, dengan aktivitas di

perkotaan itu limbah organik. Dan yang

ketiga termasuk di dalamnya logam

berat.

Analisis

Percakapan reporter dengan nelayan pada menit 02.07-

02.58: Biasanya ngambil empat puluh ember digajinya tiga puluh

lima. Sekarang, semenjak ada yang namanya kerang hitam, kita

ya susah mata pencahariannya. Kok sekarang banyak kerang

hitam, dari mana pak? Dari semenjak ada reklamasi pantai itu,

jadi begini kurangnya. Lebih banyak kerang hitamnya. Kalau

kerang hitamnya dua puluh kerang hijaunya satu. Biasanya biar

ada gede begini, kecilnya seperti ini tapi hijau. Mau tidak mau ya

diambil saja, soalnya yang begini ditarik juga tidak ada hasil,

tidak ada harganya dan hasil transktip menit 05.15-05.30, 06.09-

06.40, 07.04-07.13, 07.04-07.13 membicarakan tentang nelayan

yang penghasilannya turun, kotornya kerang, hingga Amin,

seorang nelayan yang masih menggunakan alat tadisional. Dari

percakapan tersebut dapat dilihat tim Sigi Investigasi mengangkat

isu yang menyangkut orang kecil yaitu nelayan. Permasalahannya

ialah perairan teluk Jakarta yang sudah tercemar sehingga hasil

tangkapan nelayan, khususnya kerang menjadi hitam kotor. Hal

tersebut tentu mempengaruhi pendapatan nelayan. Keadaan

Page 76: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

63

perairan teluk Jakarta yang berimbas pada hasil tangkapan itu pun

didukung oleh hasil liputan media massa nasional lainnya.

Misalnya oleh BBC Indonesia yang mengatakan hasil telaah

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) mengatakan kerang di perairan teluk Jakarta

mengandung bahan berbahaya. Tidak hanya merkuri, peneliti

LIPI, Zainal Arifin bahkan menyebut "kerang hijau di Teluk

Jakarta juga memiliki kandungan arsenik yang tinggi; 6,77, tiga

kali lipat dari batas yang bisa dikonsumsi.48

Tentu nelayan

sebagai orang kecil tidak dapat berbuat banyak, mereka hanya

dapat merasakan dampak yang terjadi akibat rusaknya perairan

teluk Jakarta.

Dari sisi Hak Asasi Manusia (HAM) tim Sigi Investigasi

berusaha mengangkat bagaimana dan siapa yang sebenarnya

bertanggungjawab terkait rusaknya perairan teluk Jakarta. Pada

menit 09.17-09.25, narator mengatakan Nelayan setempat

meyakini pencemaran laut ini salah satunya disebabkan aktivitas

pembuangan limbah pabrik pergudangan di sekitar teluk Jakarta.

Namun setelah itu pada menit

10.33-11.28, seorang ahli Ahli Oseanografi IPB Alan

mengatakan Teluk jakarta itu tercemar karena implikasi dari

pembangunan di DKI jakarta. Kita tahu sejak tahun 1969 itu

pembangunan sangat masif dan telah terjadi konvensi lahan.

Kalau kita bandingkan dari peta di satelit itu antara tahun 70an

48

Diakes dari BBC Indonesia dengan judul Tercemar merkuri, kerang

hijau dari Teluk Jakarta „sebabkan kanker‟ pada 25 Juli 2018 pukul 17.00

WIB. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-40679343

Page 77: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

64

dan 2004 itu sudah terjadi konvensi lahan sebesar 80 persen.

Dengan demikian, terjadi perubahan atau konfensi lahan

termasuk di daerah-daerah aliran sungai. Dan ini implikasinya

adalah sedimen. Kemudian yang kedua, dengan aktivitas di

perkotaan itu limbah organik. Dan yang ketiga termasuk di

dalamnya logam berat. Dapat dianalisis, bahwa tim Sigi

Investigasi ingin mengarahkan penonton untuk berasumsi kalau

sebab rusaknya perairan teluk Jakarta ialah dampak

pembangunan yang dilakukan DKI Jakarta. Diketahui, saat ini

DKI Jakarta telah mengizinkan pembangunan pulau reklmasi

yang ada di teluk Jakarta. Tentu saja hal itu tidak dapat

dikesampingkan, pembangunan pulau reklamasi yang ada di

perairan teluk Jakarta memang menimbulkan dampak buruk bagi

nelayan.

Tabel 5. Analisis unsur kedua Jurnalisme Advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis yang kedua yaitu mengenai isu yang diangkat,

yaitu permasalahan orang kecil, pelanggaran HAM, keberanian

dan perlawanan rakyat kecil. Tim Sigi Investigasi dalam memilih

sebuah isu yang diangkat berawal dari sebuah keresahan yang

dialami masyarakat. Dalam wawancara dengan reporter sekaligus

penanggungjawab liputan episode Mimpi Semu Teluk Jakarta,

Bagus Adie di kantornya SCTV.

Kalo kebijakan dari redaksi si sebetulnya lebih ke

arah yang pertama itu menyita perhatian publik, apapun

itu kasusnya. Yang kedua itu lebih ke yang banyak

Page 78: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

65

merugikan masyarakat, entah itu dari kebijakan, entah itu

dari segala hal yang utamanya sebetulnya masyarakat tuh

merasa kaya ini sebenarnya mau di kemanain sih

kebijakan ini gitu loh. Akhirnya banyak kejadian-kejadian

itu yang tidak berpihak pada masyarakat. Apapun itu

entah itu kriminal, sosial, politik, dan yang lainnya.49

Dalam episode Mimpi Semu Teluk Jakarta, orang kecil

yang dimaksud ialah nelayan itu sendiri. Dalam tayangan ini,

permasalahannya terletak pada tercemarnya perairan teluk Jakarta

yang merugikan nelayan. Adapun pelanggaran ialah terletak pada

bagaimana ketidakseriusan pemerintah dalam memperbaiki

perairan teluk Jakarta yang sudah tercemar dan rusak sejak lama.

Jadi kami ini (isu yang diangkat) bukan cuma

menyita perhatian publik tapi juga di situ ada pro-kontra

yang jelas, pr0-kontranya. Jadi kami dateng ke situ itu

untuk sedikit agak meluruskan. Mungkin yg namanya pro-

kontra kan semua orang ada yg pro dengan ketentuan-

ketentuan ini, ada alasan-alasan ini kenapa saya por dan

yang kontra, nah kami hadir secara umum artinya bukan

lagi berpikir soal objektif tapi kami menyuguhkan secara

subjektif. Makanya pemilihan narsum itu harus jelas,

narsum ini tidak punya kepentingan utk di pihak A dan di

49

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 79: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

66

pihak B, mkanaya kami hadir utk di tengah2 itu. Kita

betul-betul kasih ruang yang sama, terserah mereka mau

bicara apa, nanti kita perkuat dengan keterangan ahli

yang mengatakan itu bahwa betul gak sih bisa rusak, atua

memang ada dampak sosialnya gak, makanya kita bener-

bener harus konfirmasi langsung sama ahli. Makanya

kami di situ tidak bisa beropini dengan salah satu cara

kita mengurangi opini kami, kami pilihlah narasumber itu

dari para ahli, biar mereka betul-betul bicara soal itu

karena mereka kan yang punya, mungkin sudah

melakukan penelitian dan segala macem. Kalo kami kan

cuma sebatas menyuguhkan berita-berita yang ada, gitu.

Jadi intinya sih di sini, program sigi itu bukan Cuma

memberitakan tapi betul-betul menjawab semua

pertanyaan-pertanyaan besar yang ada di masyarakat

karena bagaimanapun juga kami menentukan angle

ceritanya itu berawal dari masyarakat itu juga, keresahan

masyarakat apa sih? Nah kami tampung, kami jadikan itu

sebuah topik besar, dan kita turun ke lapangan, kita

mencari, mencari beberapa data2 yang lengkap,

selengkap-lengkapnya. Makanya di sini kami buat suatu

tayangan yang betul-betul bisa dipercaya, akuratnya,

kebenarannya, dan kami sangat-sangat menghindari

dengan adanya beberapa narasumber yang misalkan

tidak kompeten utk bicara soal beberapa kasus yang kami

sedang angkat.50

50

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Page 80: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

67

Dari kutipan di atas dapat mendukung kalau Sigi

Investigasi berusaha mengarahkan penonton kepada persepsi

yang ingin dibuat oleh Tim Sigi Investigasi dengan menampilkan

narasumber yang sudah dipilih sebelumnya.

Kalo di mimpi semua teluk jakarta itu, pada saat

itu memang kebetulan pas banget saya yang ambil gitu,

pertanyaan besarnya pada saat itu, adanya pencemaran

lingkungan, efek dari pembangunan pulau-pulau

reklamasi, dan itu kan bahkan sampe beberapa minggu

jadi running ya. Untuk kasus reklamasi, ada yg bicara

soal pro-kontra itu sah, bahkan kita mengambil

dampaknya dari teriakan masyarakat terutama nelayan

yang ngomong soal “dengan adanya teluk jakarta,

perairan jakarta jadi rusak, tercemar” dan segala

macem. Nah itu makanya kami terjun ke lapangan gitu

kan, melihat kondisi yang ada, emang kalau kami melihat,

kami jujur aja tidak persis melihat dari tahun ke tahun

sebelum dan setelah adanya reklamasi, tapi kami betul-

betul mengambil keterangan langsung dari beberapa

nelayan gitu kan, ya bukan Cuma satu, dua, atua tiga

bahkan mereka mengatakan juga bahwa pendapatan

mereka terutama untuk pencarian ikan semakin

berkurang karena kenapa? Karena biasanya itu di area-

area misalkan satu mil, dua mil, mereka bisa

mendapatkan hasil yang bagus, dan tapi dalam situasi ini

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 81: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

68

dengna sudah adanya reklamasi mereka harus berjalan

lebih jauh bahkan itu tidak menjamin hasilnya bagus gitu

kan. Karena keterangan ahli itu juga kenapa saya

mendatangkan langsung ke lapangan, biar saya

menghindari untuk beropini lagi. Jadi apa yang para ahli

itu sampaikan itu memang betul-betul mereka melihat

langsung kondisi yang ada, jadi dari situ pertanyaan saya

hanya sederhana, bagaimana pendapat para ahli ini

melihat kondisi yang ada. Jadi dari situ mereka bicara

soal betul dengan adanya reklamasi ini teluk jakarta

semakin parah, semakin bahaya pencemarannya.51

Mengenai episode Mimpi Semu Teluk Jakarta peneliti

mendapat konfirmasi bahwa pencemaran yang terjadi di perairan

teluk Jakarta memang sudah terjadi sejak lama, hanya saja pulau

reklamasi tersebut menambah pencemaran yang ada.

Analisis ketiga Program Televisi Sigi Investigasi episode

Mimpi Semu Teluk Jakarta menggunakan unsur jurnalisme

advokasi yang ketiga yaitu narasumber utama di antaranya adalah

korban, rakyat kecil, kelompok minoritas, saksi mata. Data yang

ditemukan berupa wawancara dengan warga sekitar yaitu nelayan

51

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 82: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

69

di menit 02.07-02.58, 06.09-06.40, 07.17-07.35, 09.26-10.15,

15.04-15.28.

Berikut ini adalah analisisnya:

Analisis unsur ketiga jurnalisme advokasi Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur ketiga

jurnalisme advokasi Temuan Data

Narasumber utama:

Korban, yaitu rakyat

kecil,

kelompok minoritas,

saksi mata.

(02.07-02.58) Suara nelayan dan

reporter, gambar nelayan kerang:

Biasanya ngambil empat puluh ember

digajinya tiga puluh lima. Sekarang,

semenjak ada yang namanya kerang

hitam, kita ya susah mata

pencahariannya. Kok sekarang banyak

kerang hitam, dari mana pak? Dari

semenjak ada reklamasi pantai itu, jadi

begini kurangnya. Lebih banyak kerang

hitamnya. Kalau kerang hitamnya dua

puluh kerang hijaunya satu. Biasanya

biar ada gede begini, kecilnya seperti ini

tapi hijau. Mau tidak mau ya diambil

saja, soalnya yang begini ditarik juga

tidak ada hasil, tidak ada harganya.

(06.09-06.40) Suara tanya jawab

pengupas kerang, gambar nelayan

Page 83: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

70

pengupas kerang: Kegiatan ini setiap

hari bu? Iya setiap hari ini. Tapi

hasilnya masih banyak? Ya tergantung

banyak kerangnya, kalo gak ada ya

paling sehari dapat empat ribu, dapat

dua ember tiga ribu, ada yang tiga ember

dan empat ember. Kan tiga ribu seember

penuh ini. Kalau yang nenek pilihin

paling kuatnya dua ember enam ribu

buat makan sehari, terkadang kalau

kurang pindah tempat lagi kesana, kan

tidak hanya satu orang saja yang dagang,

tetapi banyak orang.

(07.17-07.35) Suara tanya jawab

reporter dengan nelayan, gambar

seorang nelayan sedang membersihkan

hasil tangkapan: Kalau dijual bisa laku

berapa? Satu kilonya sepuluh ribu. Yang

pitik? iya, yang pitik. Berapa kira-kira

dapatnya dari semua yang ada ini?

Perkiraan paling juga seratus ribu.

Langka sekarang mah.

(09.26-10.15) Suara Tumin (Nelayan

teluk Jakarta) gambar wawancara

narasumber: Kalau musim penghujan,

ini yang sering keluar limbah. Entah

Page 84: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

71

limbah apa-apanya kita kurang tahu.

Putih warnanya dan berbusa. Tetapi,

kalau sudah tiga hari atau empat hari itu

tidak akan hilang. Terkadang sampai

tiga bulan baru beres. Dulu pernah kita

naik, sosialisasi dengan pergudangan di

sini. Tetapi mereka bilang, kita ada

pengolah limbah. Limbahnya diolah

dulu, biar ikannya tidak mati. Tapi

nyatanya justru nelayan yang

merasakan, mereka buang limbah malah

ikannya yang pada mati.

(15.04-15.28) Suara narasumber Warga

Kamal Muara, gambar kondisi

permukiman nelayan: Kalau masukinnya

airnya dari mana? Dari PAM. Beli bu?

Beli buat mandi juga, namanya gak ada

lagi airnya. Kalau buat mandi pernah

merasa gatal-gatal atau apa gak? Iya

sering, namanya kita udah ngerti dari air

kali begini kulit pada itu kaya gatal-

gatal.

Analisis

Pada menit 02.07-02.58, 06.09-06.40, 07.17-07.35, 09.26-

10.15, 15.04-15.28 terjadi percakapan dengan narasumber yang

terdiri dari nelayan ikan, nelayan kerang, dan warga sekitar

Page 85: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

72

perairan teluk Jakarta. Tim Sigi Investigasi mencoba untuk lebih

banyak mewawancarai korban dari dampak rusaknya teluk

Jakarta yaitu nelayan yang menaruh harapannya pada perairan

teluk Jakarta, dengan kata lain, tim Sigi Investigasi telah

mengakomodir keresahan-keresahan yang dialami oleh nelayan.

Nelayan sebagai korban tentu akan memberikan keterangan yang

sebenar-benarnya (fakta di lapangan) dibandingkan dengan

narasumber lainnya. Mengenai cover both side narasumber, tim

Sigi Investigasi tentu terlihat condong ke korban, yaitu nelayan,

dapat dilihat juga dengan banyaknya narasumber yang diangkat.

Cover both side hanya terlihat dari wawancara dengan

Karliansyah (Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan KLHK). Hasil wawancara itu pun membenarkan teah

terjadi pencemaran di teluk Jakarta.

Tabel 6. Analisis unsur ketiga Jurnalisme Advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis ketiga yaitu narasumber utama di antaranya

adalah korban, rakyat kecil, kelompok minoritas, saksi mata.

Dalam pemilihan narasumber, Tim Sigi Investigasi memilih

narasumber yang mengalami kerjadian secara langsung seperti

korban, juga narasumber yang sesuai topik tentu berkapasitas

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan reporter.

Kalau pemilihan narasumber memang gak bisa

sembarangan, jadi narasumber itu harus betul-betul

punya kompetensi untuk yang sesuai pada saat itu kita

Page 86: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

73

ambil liputannya gitu kan, topiknya apa, jadi gak bisa

sembarangan mas. Kita harus betul-betul melihat ni

narasumber betul-betul kompeten gak nih untuk bisa

menjawab semua pertanyaan-pertanyaan. Karena kan

sebenarnya dalam liputan itu kita harus punya

pertanyaan besar, nah pertanyaan besar itu emang harus

dijawab. Siapa orang-orangnya? Banyak juga

narasumbernya bukan cuma dari, misalkan kalo kami kan

lebih banyak ke kriminal, ya pelakunya atau mantan

pelaku, dan beberap narsum lain misalkan dari kepolisian

ataupun dari pemerintah, dan kebijakan lain yang

memang harus kita bisa ambil keterangannya untuk

ngejawab semua itu.52

Untuk episode Mimpi Semu Teluk Jakarta, Tim Sigi

Invetigasi mewawancarai korban yaitu nelayan dan warga sekitar.

Untuk ahli, Tim Sigi Investigasi mewawancarai ahli oseanografi

ITB, Peneliti Bidang Ekotoksikologi LIPI, Dirjen Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Pendidik dan

Peneliti Teknik Lingkungan UI, hingga Peneliti Mikribiologi

Oseanografi LIPI untuk mendapatkan fakta dan data yang

maksimal.

52

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 87: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

74

Analisis keempat Program Televisi Sigi Investigasi

episode Mimpi Semu Teluk Jakarta menggunakan unsur

jurnalisme advokasi yang keempat yaitu prioritas kerja dengan

memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen

masyarakat yang tidak mampu bersuara. Data yang ditemukan

berupa hasil wawancara tim Sigi Investigasi dengan ahli

Oseanografi dari ITB pada menit 10.33-11.28.

Berikut isi analisisnya :

Analisis unsur keempat jurnalisme advokasi Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur keempat

jurnalisme advokasi Temuan Data

Prioritas kerja:

Memunculkan masalah

pelanggaran negara

terhadap elemen

masyarakat yang tidak

mampu bersuara.

(10.33-11.28) Suara narasumber Alan

Koropitan (Ahli Oseanografi IPB),

gambar narasumber, kondisi wilayah

Jakarta: Teluk jakarta itu tercemar

karena implikasi dari pembangunan di

DKI jakarta. Kita tahu sejak tahun 1969

itu pembangunan sangat masif dan telah

terjadi konvensi lahan. Kalau kita

bandingkan dari peta di satelit itu antara

tahun 70an dan 2004 itu sudah terjadi

konvensi lahan sebesar 80 persen.

Dengan demikian, terjadi perubahan

atau konfensi lahan termasuk di daerah-

Page 88: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

75

daerah aliran sungai. Dan ini

implikasinya adalah sedimen.

Kemudian yang kedua, dengan aktivitas

di perkotaan itu limbah organik. Dan

yang ketiga termasuk di dalamnya

logam berat.

Analisis

Hasil transkrip pada menit 10.33-11.28 ialah wawancara

kepada Ahli Oseanografi IPB, Alan Koropitan: Teluk jakarta itu

tercemar karena implikasi dari pembangunan di DKI jakarta.

Kita tahu sejak tahun 1969 itu pembangunan sangat masif dan

telah terjadi konvensi lahan. Kalau kita bandingkan dari peta di

satelit itu antara tahun 70an dan 2004 itu sudah terjadi konvensi

lahan sebesar 80 persen. Dengan demikian, terjadi perubahan

atau konfensi lahan termasuk di daerah-daerah aliran sungai.

Dan ini implikasinya adalah sedimen. Kemudian yang kedua,

dengan aktivitas di perkotaan itu limbah organik. Dan yang

ketiga termasuk di dalamnya logam berat. Dapat dianalisis

tercemarnya perairan teluk Jakarta ialah imbas dari pembangunan

di DKI Jakarta. Sejak tahun 1969 menurut Alan, pembangunan di

Jakarta sangat massif dan telah terjadi konvensi lahan. Hal

tersebut juga didukung dari situs berita Merdeka.com bahwa

Page 89: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

76

sejak dahulu sebelum adanya reklamasi, perairan teluk Jakarta

sudah tercemar.53

Hal tersebut menjadi pertanyaan mengapa dari

dulu hingga saat ini pemerintah provinsi dan pemerintah pusat

tidak turun tangan untuk menangani permasalahan di teluk

Jakarta. Ini merupakan sebuah pembiaran oleh pihak yang

berwenang. Berarti secara tidak langsung, pemerintah yang

berwenang telah abai terhadap kehidupan masyarakat di sekitar

perairan teluk Jakarta.

Tim Sigi Investigasi memang tidak secara langsung

menunjuk siapa dalang terjadinya pencemaran perairan teluk

Jakarta, namun hal tersebut dapat dianalisis dengan pernyataan

narasumber yang dikutip oleh tim Sigi Investigasi.

Tabel 7. Analisis unsur keempat Jurnalisme Advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis keempat yaitu prioritas kerja: memunculkan

masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat yang

tidak mampu bersuara. Tim Sigi Investigasi dalam hal ini

menyoroti kinerja pemerintah yang tidak terlihat pada perbaikan

periaran teluk Jakarta. Sebab sudah sejak lama sekali pembiaran

dilakukan oleh pemerintah di kawasan ini. Sayangnya Tim Sigi

Investigasi tidak memasukan rincian-rincian pelanggaran yang

dilakukan pemerintah. Tayangan ini hanya mendokumentasikan

bagaimana keadaaan yang sebenarnya di perairan teluk Jakarta.

53

Diakses dari Merdeka.com yang berjudul Ada atau tidak reklamasi,

teluk Jakarta sudah tercemar sejak lama pada 25 Juli 2018 pukul 20.00 WIB

https://www.merdeka.com/jakarta/ada-atau-tidak-reklamasi-teluk-jakarta-

sudah-tercemar-sejak-lama.html

Page 90: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

77

Analisis kelima Program Televisi Sigi Investigasi episode

Mimpi Semu Teluk Jakarta ialah asas legalitas. Bila perlu,

menyamar seperti anggota intel dan berusaha menyamarkan nama

narasumber (dikhawatirkan mengalami ancaman dan

penghilangan secara paksa), tidak ditemukan unsur kelima dari

jurnalisme advokasi dalam Program Televisi Sigi Investigasi

episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Berikut analisisnya:

Analisis unsur kelima jurnalisme advokasi Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur kelima

jurnalisme advokasi Temuan Data

asas legalitas. Bila

perlu, menyamar

seperti anggota intel

dan berusaha

menyamarkan nama

narasumber

(dikhawatirkan

mengalami ancaman

dan penghilangan

secara paksa).

- (Tidak ditemukan)

Analisis

-

Page 91: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

78

Tabel 8. Analisis unsur kelima Jurnalisme Advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis kelima menggunakan unsur kelima dalam

jurnaliseme advokasi yaitu asas legalitas. Bila perlu, menyamar

seperti anggota intel dan berusaha menyamarkan nama

narasumber (dikhawatirkan mengalami ancaman dan

penghilangan secara paksa). Dalam hal ini tidak ditemukan unsur

asas legalitas. Tim Sigi Investigasi melakukan peliputan dengan

terang benderang, maksudnya ialah tidak ada penyamaran yang

dilakukan oleh Tim Sigi Investigasi dalam melakukan peliputan,

begitupun dengan narasumber, tidak ada narasumber yang

namanya disamarkan, semua narasumber bersedia dicantumkan

namanya dalam tayangan.

Ke TKP cuma dua orang, kameramen sama

reporter, dua aja, jadi ga banyak kami. Satu isu berdua

doang selama satu minggu betul-betul membahas sama

kameramen, apa nih, mau ambil gambar apa nih,

misalkan, kami kan kalau ada kameramen kan ada dua

sudut pandang ya, kalau kam mungkin, kalau saya

reporter sekaligus produser lapangan, saya melihat dari

kacamata misalkan ini, kasus ini narasmbernya harus ini-

ini, alur ceritanya harus ini-ini, tapi kan dari kacamata

Page 92: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

79

orang kameramen itu kan berbeda, artinya mereka lihat

langsung kondisi yang ada gitu kan.54

Jadi, dalam peliputannya, Tim Sigi Investigasi tidak

melakukan penyamaran dalam mencari berita, begitupun dengan

narasumber yang ditayangkan.

Analisis keenam Program Televisi Sigi Investigasi

episode Mimpi Semu Teluk Jakarta menggunakan unsur

jurnalisme advokasi yang keenam yaitu harapan pasca pemuatan

berita. Diharapkan muncul perdebatan dan polemik pada

masyarakat yang berujung pada penguatan hak-hak rakyat dan

tuntutan agar pemerintah memperbaiki kebijakan. Data yang

ditemukan berupa wawancara dengan ahli di menit 21.07-21.59.

Berikut isi analisisnya:

Analisis unsur keenam jurnalisme advokasi Program

Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta

Unsur keenam

jurnalisme advokasi Temuan Data

54

Hasil wawancara dengan Reporter dan Penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie pada 11 Juli 2018

pukul 09.00 WIB di kantor SCTV.

Page 93: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

80

Harapan pasca

pemuatan berita:

Muncul perdebatan

dan polemik pada

masyarakat yang

berujung pada

penguatan hak-hak

rakyat dan tuntutan

agar pemerintah

memperbaiki

kebijakan.

(21.07-21.59) Suara Alan Koropitan

(Ahli Oseanografi IPB), gambar

wawancara narasumber: Dipindahin

dulu saja, dipindahin yang tetangga kita

dekat, dia bangun untuk pemukiman

nelayan, itu kan pak jokowi maunya

begitu kan waktu gubernur. Ada

perjanjiannya itu kan. Dibangun

apartemen, di depannya itu sandar

perahu-perahu nelayan. Jadi kalau saya

mau bermimpi yah, di sini katakanlah

dibangun apartemen, ini nelayan-

nelayan punya kapal disandar di sini.

Sungainya bersih, masa tidak akan

muncul ekonomi baru? Iya kan. Ada

nanti one day tourist (turis). Kalau ini

bersih, masa orang tidak mau berenang

di sini. Kemudian apa? Di depan sini

bikin budidaya kerang, seperti di

negara-negara lain. Setelah limbahnya

diolah, tinggal organiknya dialirkan.

Jadi, organiknya nanti dijadikan nutrient

untuk budidaya kerang.

(22.03-22.34) Suara narator, gambar

pembawa acara: Revitalisasi dan

rehabilitasi mendesak untuk segera

Page 94: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

81

dilakukan. Pengembalian laut kepada

fungsi asal, salah satunya tempat

berkembang biak biota laut secara

normal menjadi prioritas utama. Juga

kesadaran masyarakat untuk menjaga

teluk Jakarta dari berbagai pencemaran,

juga sangat diharapkan, karena

masyarakat juga yang akan dirugikan

jika teluk Jakarta terkontaminasi.

Analisis

Tim Sigi Investigasi ingin mengatakan melalui

narasumbernya yaitu Alan Koropitan yang juga sebagai Ahli

Oseanografi ITB bahwa jika perairan teluk Jakarta ini diperbaiki,

akan ada sumber ekonomi baru bagi warga sekitar. Namun yang

terutama menurut Alan ialah pembersihan limbah-limbah yang

terlebih dahulu dilakukan. Sungainya bersih, masa tidak akan

muncul ekonomi baru? Iya kan. Ada nanti one day tourist (turis).

Kalau ini bersih, masa orang tidak mau berenang di sini.

Kemudian apa? Di depan sini bikin budidaya kerang, seperti di

negara-negara lain. Setelah limbahnya diolah, tinggal

organiknya dialirkan. Jadi, organiknya nanti dijadikan nutrient

untuk budidaya kerang.

Apa yang dilakukan Tim Sigi Investigasi secara tidak

langsung ingin menyampaikan kepada publik dan pemerintah jika

suatu daerah yang tercemar dan rusak ekosistemnya akan

membawa dampak buruk bagi masyarakat di sekelilingnya.

Page 95: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

82

Dengan tayangan ini seolah Tim Sigi Invetigasi menawarkan

kebijkan baru kepada pemerintah bagaimana mengelola suatu

daerah yang sudah tercemar dan rusak. Tim Sigi Investigasi

melalui narator pun mengatakan harapan untuk revitalisasi dan

rehabilitasi perairan teluk Jakarta sangat diperlukan. Revitalisasi

dan rehabilitasi mendesak untuk segera dilakukan. Pengembalian

laut kepada fungsi asal, salah satunya tempat berkembang biak

biota laut secara normal menjadi prioritas utama. Juga

kesadaran masyarakat untuk menjaga teluk Jakarta dari

berbagai pencemaran, juga sangat diharapkan, karena

masyarakat juga yang akan dirugikan jika teluk Jakarta

terkontaminasi.

Tabel 9. Analisis unsur keenam Jurnalisme Advokasi pada Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta.

Analisis terakhir ialah menggunakan unsur keenam

jurnalisme advokasi yaitu harapan pasca pemuatan. Dalam

tayangan, Tim Investigasi tidak secara rinci mengatakan apa

harapan pasca penayangan espisode ini, hanya saja Tim Sigi

Investigasi mengharapkan revitalisasi dan rehabilitasi di perairan

teluk Jakarta sangat diperlukan. Namun, Tim Sigi Invetigasi juga

menggunakan narasumber untuk mengatakan apa harapan terkait

perairan teluk Jakarta melalui Alan Koropitan yang juga seorang

ahli Oseanografi dari ITB.

Sungainya bersih, masa tidak akan muncul

ekonomi baru? Iya kan. Ada nanti one day tourist (turis).

Kalau ini bersih, masa orang tidak mau berenang di sini.

Page 96: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

83

Kemudian apa? Di depan sini bikin budidaya kerang,

seperti di negara-negara lain. Setelah limbahnya diolah,

tinggal organiknya dialirkan. Jadi, organiknya nanti

dijadikan nutrient untuk budidaya kerang.55

Melalui narasumber, Tim Sigi Investigasi mengharapkan

perairan teluk Jakarta yang bersih, karena dengan bersihnya

periaran teluk Jakarta, tentu akan memunculkan sumber-sumber

ekomomi baru, misalnya dapat mendatangkan turis untuk

berwisata di perairan teluk Jakarta.

55

Hasil transkrip ahli Oseanografi dari ITB Alan Koropitan.

Page 97: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jurnalisme memang seharusnya dapat mengontrol

keadaan di sekitarnya. Jurnalisme juga dapat menjadi corong

untuk para korban yang tidak mampu untuk bersuara. Dalam

negara demokrasi tentu tugas jurnalisme ialah tanggung jawab

sosial.

Di era audio visual sekarang ini, berbagai cara dapat

dilakukan media untuk menampilkan sebuah hasil karya

jurnalistik, baik melalui siaran Televisi, film, maupun gambar.

Sigi Investigasi yang menggunakan audio visual untuk

menyampaikan hasil karya jurnalistiknya memang tidak secara

spesifik menyebut dirinya sendiri menerapkan jurnalisme

advokasi. Namun jika dilihat cara kerjanya, Sigi Investigasi telah

menerapkan apa yang disebut dengan jurrnalisme advokasi.

Dapat dilihat dari isu yang diangkat, narasumber utama, prioritas

kerja dalam jurnalisme advokasi, asas legalitas maupun harapan

pasca pemuatan berita.

Program Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi Semu

Teluk Jakarta terang-terangan memberikan ruang kepada korban

tercemarnya perairan teluk Jakarta, isu yang diangkat mengenai

orang kecil yaitu nelayan. Narasumber yang utama pun dari

korban, yaitu nelayan. Tim Sigi Investigasi pun menggunakan

ahli dan melakukan penelitian investigasi untuk mencari fakta

Page 98: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

85

yang tersembunyi. Namun Tim Sigi Investigasi dengan terang

melakukan peliputan tanpa menyembunyikan identitas dan juga

tidak menyamarkan identitas narasumber.

B. Saran

Peneliti mengharapkan Sigi Investigasi tetap konsisten

mengangkat isu yang menyangkut kepentingan publik yang

jarang diangkat oleh media lain. Kritik dan saran yang ingin

disampaikan adalah Sigi Investigasi harus lebih detail dalam

menyajikan program televisi yang berbasis data dan fakta

lapangan hasil investigasi.

Peneliti juga mengharapkan apa yang diangkat oleh

Program Televisi Sigi Investigasi dapat menjadi cambuk bagi tim

Sigi Investigasi dalam mengawal isu-isu yang menimpa korban

yang tidak mampu bersuara.

Page 99: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

86

DAFTAR PUSTAKA

Adie, B. (2018, Juli 10). Wawancara pribadi dengan

penanggungjawab Sigi Investigasi. (A. Fauzi,

Pewawancara)

Budiarjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Eriyanto. (2008). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan

Politik Media. Yogyakarta: LKiS.

Firdaus, R. F. (2017, Juni 16). Ada atau Tidak Reklamasi, Teluk

Jakarta Sudah Tercemar Sejak Lama. Diambil kembali

dari Merdeka.com: Ada atau tidak reklamasi, teluk Jakarta

sudah tercemar sejak lama

Fred S. Siebert, T. P. (1986). Empat Teori Pers. Jakarta: PT.

Intermasa.

Haris Munandar, D. P. (2003). Media Massa & Masyarakat

Modern. Jakarta: Prenada Media Group.

Hidayat, R. (2017, Juli 25). Tercemar Merkuri, Kerang Hijau

dari Teluk Jakarta „Sebabkan Kanker‟. Diambil kembali

dari BBC Indonesia:

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-40679343

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Iswandi, S. (2013). Rezim Media. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Page 100: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

87

Kriyantono, R. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Page 101: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

88

Kurnia, S. S. (2001). Jurnalisme Sastra. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Mardjianto, F. L. (2016, Oktober 27). Membongkar Kubur

Jurnalisme Advokasi. Diambil kembali dari

www.kompas.com:

https://nasional.kompas.com/read/2016/10/27/14021991/

membongkar.kubur.jurnalisme.advokasi

Morrison. (2005). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio

dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa.

Pawito. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:

LKiS.

Priyadi, A. (2015). Implementasi Jurnalisme Advokasi Pada

Delik di RCTI. 5.

SCTV. (2005, 1 1). Sigi Investigasi. Diambil kembali dari Sigi

Investigasi: http://www.sctv.co.id/shows/sigi-investigasi

SCTV. (2015, 1 1). About SCTV. Diambil kembali dari SCTV:

http://www.sctv.co.id/about/

Setiati, E. (2005). Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan:

Strategi Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik.

Yogyakarta: Penertbit Andi.

Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Page 102: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

89

Suharto, E. (2009). Pekerjaan Sosial di Dunia Industri. Bandung:

Alfabeta.

Teba, S. (2005). Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia.

Topatimasang, R. (2005). Mengubah Kebijakan Publik.

Yogyakarta: INSIST Press.

Valerie Miller, J. C. (2002). Pedoman Advokasi: Perencanaan,

Tindakan, dan Refleksi Terjemahan oleh Hermoyo.

Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 40 tahun

1999 pasal 3.

Page 103: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

90

LAMPIRAN

1. Transkrip program Televisi Sigi Investigasi episode Mimpi

Semu Teluk Jakarta

1) (00.45-1.14) Suara oleh pembawa acara, gambar

pembawa acara: Pencemaran menjadi program besar yang

terjadi di teluk Jakarta. Mulai dari sampah domestic, sampah

buangan pabrik, membuat keharmonisan dan kehidupan biota

laut terganggu. Ujung-ujungnya berimbas kepada para

nelayan yang mencari nafkah bergantung kepada teluk

Jakarta. Hasil laut menyusut dengan kualitas yang juga

dipertanyakan karena diduga terpapar pencemaran. Benarkah

pencemaran di teluk jakarta sudah pada tahap

memperhatinkan, saudara mari kita simak mimpi teluk jakarta

selengkapnya.

1) (01.29-1.55) Suara oleh narator, gambar perairan teluk

jakarta: Perairan teluk jakarta menjadi bagian yang tidak

terlepaskan bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya

dari teluk Jakarta. Sayang, kondisi perairan tercemar sampah

domestik rumah tangga. Selain itu, sejumlah faktor

pencemaran lainnya mempengaruhi perairan ini yang

berdampak pada para nelayan.

2) (02.07-02.58) Suara nelayan dan reporter, gambar nelayan

kerang: Biasanya ngambil empat puluh ember digajinya tiga

puluh lima. Sekarang, semenjak ada yang namanya kerang

hitam, kita ya susah mata pencahariannya. Kok sekarang

Page 104: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

91

banyak kerang hitam, dari mana pak? Dari semenjak ada

reklamasi pantai itu, jadi begini kurangnya. Lebih banyak

kerang hitamnya. Kalau kerang hitamnya dua puluh kerang

hijaunya satu. Biasanya biar ada gede begini, kecilnya seperti

ini tapi hijau. Mau tidak mau ya diambil saja, soalnya yang

begini ditarik juga tidak ada hasil, tidak ada harganya.

3) (03.00-03.45) Suara narator, gambar hasil ternak kerang:

Suwardi adalah salah satu nelayan kerang hijau yang masih

bertahan di teluk Jakarta. Tak banyak hasil yang dapat

diharapkan dari kerabat kerang hijau, hasil ternak kerang

terus menurun sejak empat tahun terakhir, prihatin karena

kerang-kerang hitam justru mendominasi di keramba

miliknya beberapa tahun terakhir. Kerang yang tak laku

dipasaran terpaksa panen kerang hijau dipercepat walau

belum masuk masanya. Menggunakan perlengkapan selam

serba minim, dibantu dengan alat pernafasan dari mesin

kompresor minim Suwardi memanen kerang hijau di

kedalaman dua meter.

4) (03.57-04.23) Suara narator, gambar proses memanen kerang:

Di perairan ini kerang hijau berkembang biak, menumpang di

batang-batang bambu yang menjadi habitat hidupnya. Mereka

hidup dan tumbuh dengan menyerap nutrisi yang terbawa arus

air. Gerombolan ikan kecil juga memanfaatkan lingkungan

kerambah dari kerang hijau sebagai tempat berlindung dan

mencari makan. Dengan jarak sekitar satu mil dari bibir

pantai, kawasan ini masih bisa dibilang bermanfaat bagi

sebagian kecil biota laut.

Page 105: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

92

5) (05.15-05.30) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Perairan teluk jakarta tidak hanya memberikan rezeki bagi

nelayan kerang hijau, masyarakat setempat pun terutama

kaum perempuan ikut memanfaatkan hasil laut sebagai

pengupas kerang walau rezeki sebagai pengupas kerang pun

semakin menyusut.

6) (06.09-06.40) Suara tanya jawab pengupas kerang, gambar

nelayan pengupas kerang: Kegiatan ini setiap hari bu? Iya

setiap hari ini. Tapi hasilnya masih banyak? Ya tergantung

banyak kerangnya, kalo gak ada ya paling sehari dapat empat

ribu, dapat dua ember tiga ribu, ada yang tiga ember dan

empat ember. Kan tiga ribu seember penuh ini. Kalau yang

nenek pilihin paling kuatnya dua ember enam ribu buat

makan sehari, terkadang kalau kurang pindah tempat lagi

kesana, kan tidak hanya satu orang saja yang dagang, tetapi

banyak orang.

7) (07.04-07.13) Suara narator, gambar seorang nelayan:

Sementara di sisi lain teluk Jakarta, Amin, nelayan ikan

menggunakan alat tembak tradisional sangat menggantungkan

hidupnya dari perairan ini.

8) (07.17-07.35) Suara tanya jawab reporter dengan nelayan,

gambar seorang nelayan sedang membersihkan hasil

tangkapan: Kalau dijual bisa laku berapa? Satu kilonya

sepuluh ribu. Yang pitik? iya, yang pitik. Berapa kira-kira

dapatnya dari semua yang ada ini? Perkiraan paling juga

seratus ribu. Langka sekarang mah.

Page 106: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

93

9) (07.38-07.41) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Minimnya tangkapan yang dihasilkan Amin bukan tanpa

sebab.

10) (07.44-08.19) Suara Alan Koropitan (Ahli Oseanografi IPB)

gambar wawancara Alan Koropitan: Ya artinya, potensi ini

masih luar biasa. Cuma karena memang kita mengabaikan,

karena tadi saya cerita lingkungan itu terus turun, sehingga

dia berkurang. Tetapi artinya, kalau kita bisa kembalikan ini

ke ekosistemnya yang awal-awal atau kita rehabilitasi secara

bertahap, maka akan tumbuh dan membaik kembali stok ikan

atau stok kepiting, dan ini menjadi ekonomi yang luar biasa.

11) (08.58-09.10) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Pencemaran teluk jakarta memang cukup mengganggu

aktivitas para nelayan setempat, khususnya yang menjadikan

teluk ini menjadi mata pencaharian sehari-hari.

12) (09.17-09.25) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Nelayan setempat meyakini pencemaran laut ini salah satunya

disebabkan aktivitas pembuangan limbah pabrik pergudangan

disekitar teluk Jakarta.

13) (09.26-10.15) Suara Tumin (Nelayan teluk Jakarta) gambar

wawancara narasumber: Kalau musim penghujan, ini yang

sering keluar limbah. Entah limbah apa-apanya kita kurang

tahu. Putih warnanya dan berbusa. Tetapi, kalau sudah tiga

hari atau empat hari itu tidak akan hilang. Terkadang sampai

tiga bulan baru beres. Dulu pernah kita naik, sosialisasi

dengan pergudangan di sini. Tetapi mereka bilang, kita ada

pengolah limbah. Limbahnya diolah dulu, biar ikannya tidak

Page 107: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

94

mati. Tapi nyatanya justru nelayan yang merasakan, mereka

buang limbah malah ikannya yang pada mati.

14) (10.25-10.28) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Telah sekian lama pencemaran di teluk jakarta dibiarkan.

15) (10.33-11.28) Suara narasumber Alan Koropitan (Ahli

Oseanografi IPB), gambar narasumber, kondisi wilayah

Jakarta: Teluk jakarta itu tercemar karena implikasi dari

pembangunan di DKI jakarta. Kita tahu sejak tahun 1969 itu

pembangunan sangat masif dan telah terjadi konvensi lahan.

Kalau kita bandingkan dari peta di satelit itu antara tahun

70an dan 2004 itu sudah terjadi konvensi lahan sebesar 80

persen. Dengan demikian, terjadi perubahan atau konfensi

lahan termasuk di daerah-daerah aliran sungai. Dan ini

implikasinya adalah sedimen. Kemudian yang kedua, dengan

aktivitas di perkotaan itu limbah organik. Dan yang ketiga

termasuk di dalamnya logam berat.

16) (11.38-12.02) Suara narator, gambar keadaan sungai di

Jakarta: Tiga belas sungai di jakarta yang bermuara di

kawasan di teluk jakarta menjadi sumber petaka ini muncul.

Perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab

mengakibatkan sungai membawa berbagai macam limbah.

Mulai dari limbah organik hingga limbah yang mengandung

kimia berbahaya.

17) (12.03-12.47) Suara narasumber Firdaus Ali (Pendidik dan

Peneliti Teknik Lingkungan UI, gambar narasumber serta

kondisi perairan teluk Jakarta: Firdaus Ali (Pendidik dan

Peneliti Teknik Lingkungan UI) : Di daratan jakarta kita tidak

Page 108: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

95

punya sistem pengelolaan limbah, baik padat maupun cair.

Sehingga limbah cair kita baik itu yang berasal dari industri,

ketika industri masih banyak di DKI yaitu sebelum tahun

95an, lalu kemudian di antaranya limbah domestik yang

berasal dari aktivitas rumah tangga, yang juga dibuang

langsung ke perairan sungai dan bermuara di teluk jakarta,

lalu ditambah lagi limbah komersil. Dari kasus ikan mati

masal, yang dulu merajai lima tahun lalu menjadi tiga tahun,

lalu menjadi setiap tahun, dan sekarang setahun tiga kali. Dan

dari hasil laboratorium ikan tadi yang dites di lab ketahuan

kandungan logam beratnya.

18) (12.49-12.57) Suara narator, gambar data statistik beban

pencemaran teluk Jakarta: Data dari Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan, beban pencemaran di teluk Jakarta

cukup besar hanya delapan persen dari tujuh puluh persen

pencemaran yang masuk di teluk Jakarta yang bisa terolah.

19) (13.00-13.36) Suara Karliansyah (Dirjen Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK), gambar

wawancara narasumber: Jadi anda bisa bayangkan ini sungai

seperti konfeir yang membawa limbah pencemaran dari hulu

ke hilir. Masuk ke teluk, berkumpul di sana. Nah sekarang

lalu ada kegiatan reklamasi. Dari awal, dari diskusi kita

beberapa kali itu memang disarankan bahwa yang didarat ini

harus bersih dulu. Kenapa? Kalau ini tidak beres, lalu ada

penghalang di muara ini menjadi comberan.

20) (13.38-13.46) Suara narator, gambar kondisi sungai Jakarta:

Tapi beragam kendala dalam menormalisasi teluk Jakarta

Page 109: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

96

juga menjadi persoalan baru, salah satunya pengolahan

limbah domestik.

21) (13.47-14.22) Suara Karliansyah (Dirjen Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK): Kita mulai

tadi, dari hulu itu sebenarnya kalau industri kita amankan.

Kita setiap saat melakukan pengawasan ada namanya proper

yang setiap tahun kita umumkan. Bagaimana kinerja masing-

masing perusahaan. Kemudian misalnya dari sumber

peternakan. Banyak kalau ada ikutin, sungai ciliwung

misalnya itu beberapa segmen itu ada tempat peternakan sapi.

Kita bantu membangun pembuangan air limbahnya, bahkan

menjadi biogas. Tetapi lagi-lagi, untuk yang pengolah

domestik ini masih minim. Anda bisa lihat di jakarta baru ada

di setia budi.

22) (14.35-15.03) Suara narator, gambar permukiman nelayan

teluk Jakarta: Limbah domestik sangat erat dengan kebiasaan

hidup, tidak hanya di permukaan, air tawar yang menjadi

sumber kehidupan pun ikut tercemar. Meski saat ini

kesadaran masyarakat akan kebersihan perlahan muncul,

kesehatan warga di teluk jakarta tetap terancam.

23) (15.04-15.28) Suara narasumber Warga Kamal Muara,

gambar kondisi permukiman nelayan: Kalau masukinnya

airnya dari mana? Dari PAM. Beli bu? Beli buat mandi juga,

namanya gak ada lagi airnya. Kalau buat mandi pernah

merasa gatal-gatal atau apa gak? Iya sering, namanya kita

udah ngerti dari air kali begini kulit pada itu kaya gatal-gatal.

Page 110: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

97

24) (16.04-16.23) Suara narator, gambar permukiman nelayan di

teluk Jakarta: Dengan kondisi lingkungan yang jauh dari mutu

standar kesehatan resiko penularan bakteri atau virus pun bisa

dengan mudah terpapar ketubuh manusia. Lembaga penelitian

indonesia di tahun 2015 sempat meneliti hal ini, dan hasilnya

cukup mengkhawatirkan.

25) (16.25-17.47) Suara Yeti (Peneliti Mikribiologi Oseanografi

LIPI), gambar wawancara narasumber dan perairan teluk

Jakarta: Pencemaran dari buangan manusia itu sudah cukup

jauh dan tingkatnya itu memang bergradasi. Jadi tentunya

paling berat itu di pesisir kemudian semakin ke laut semakin

berkurang. Tapi jika kita lihat dari presentase jumlah yang

sudah tercemar itu 40 persen dari stasiun yang kita amati itu

kita punya 23. 40 persen itu sudah melewati ambang batas.

Ketika jumlah bakteri coliformnya tinggi, itu menunjukkan

bahwa ada virus, ada parasit, ada bakteri penyebab penyakit

umumnya diare yang terdapat diperairan tersebut. Jadi kalau

ketika perairan kita seperti itu, sangat membahayakan ketika

kita menggunakan perairan itu untuk berenang. Bisa

menyebabkan terhirup atau terminum dan juga jika kita punya

budidaya di sana bakteri yang ada di perairan itu kan

tentunya akan menempelkan biota yang tumbuh di situ.

26) (17.53-18.30) Suara narator, gambar hasil olahan laut,

laboratorium penelitian: Faktanya kebutuhan masyarakat akan

makanan dari laut masih cukup tinggi beragam tangkapan

hasil laut dijual di sini termasuk kerang. Padahal, tangkapan

yang berasal dari teluk Jakarta diduga sudah terkontaminasi

Page 111: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

98

limbah. Untuk membuktikannya tim peneliti dari LIPI

menguji sample kerang hijau yang diambil langsung dari

teluk Jakarta. Menggunakan metode uji toksisitas dengan

bioassay atau pengembang biakan bakal kerang baru, tim

mulai bekerja.

27) (18.35-21.00) Suara Dwi Hindarti (Peneliti Bidang

Ekotoksikologi LIPI), gambar wawancara narasumber,

laboratorium: Dia dipaksakan buat dalam tanda kutip. Jadi

nanti sperma sama ovumnya biar keluar sendiri, yang warna

putih sel sperma kalau yang kuning sel telur. Telurnya bagus,

dia matang donat jadi memang dia sudah dewasa kerangnya

dan spermanya juga banyak. Gerakannya juga bagus dan

sehat. Kadang kalau kerang yang tidak sehat itu, spermanya

juga gerakannya tidak kencang. Tapi tadi dengan telurnya

yang bentuknya bulat, warnanya orange jadi matang donat.

Ini telur yang sudah diberi sperma dengan harapan telurnya

bisa dibuahi. Kalau jumlah spermanya cukup dan kondisi

telurnya bagus fertilisasi akan terjadi. Itulah yang akan kita

uji, apakah bisa berkembang normal atau tidak. Kalau kondisi

perairannya normal, ia akan berkembang baik. Tapi kalau

kondisi perairannya tercemar, mungkin akan terganggu

perkembangannya. Kan kita mau melihat perkembangan

larva, jadi kalau di dalam itu mereka memijah, mereka bisa

menjadi pendatang dewasa tidak. Normalnya kan kalau tidak

ada gangguan, dia akan menjadi pendatang dewasa. Nah,

pada suatu state yang itu kritikal banget buat mereka, kalau

tidak mencapai state itu dia mati. Ketika ada gangguan tidak

Page 112: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

99

bisa mencapai itu. Yang kami ukur adalah natrium koprt itu

tembaga, seng dan merkuri. Satu lagi timah hitam. Jadi dari

logam beratnya 5 unsur itu, kemudian yang lain adalah bahan

organiknya adalah pah atau bahan toxic dari minyak. Biota

yang sidementeri yang tinggal di dalam dasar, yang tidak bisa

bergerak bebas seperti kerang. Dia otomatis akan menyerap

bahan pencemar itu.

28) (21.02-21.06) Suara narator, gambar perairan teluk Jakarta:

Persoalan pencemaran di teluk jakarta perlu segera

diselesaikan. Tidak hanya pembangunan ekonomi saja yang

terus dilakukan, keseimbangan alam juga patut mendapatkan

perhatian lebih.

29) (21.07-21.59) Suara Alan Koropitan (Ahli Oseanografi IPB),

gambar wawancara narasumber: Dipindahin dulu saja,

dipindahin yang tetangga kita dekat, dia bangun untuk

pemukiman nelayan, itu kan pak jokowi maunya begitu kan

waktu gubernur. Ada perjanjiannya itu kan. Dibangun

apartemen, di depannya itu sandar perahu-[perahu nelayan.

Jadi kalau saya mau bermimpi yah, disini katakanlah

dibangun apartemen, ini nelayan-nelayan punya kapal

disandar di sini. Sungainya bersih, masa tidak akan muncul

ekonomi baru? Iya kan. Ada nanti one day tourist (turis).

Kalau ini bersih, masa orang tidak mau berenang di sini.

Kemudian apa? Di depan sini bikin budidaya kerang, seperti

di negara-negara lain. Setelah limbahnya diolah, tinggal

organiknya dialirkan. Jadi, organiknya nanti dijadikan

nutrient untuk budidaya kerang.

Page 113: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

100

30) (22.03-22.34) Suara narator, gambar pembawa acara:

Revitalisasi dan rehabilitasi mendesak untuk segera

dilakukan. Pengembalian laut kepada fungsi asal, salah

satunya tempat berkembang biak biota laut secara normal

menjadi prioritas utama. Juga kesadaran masyarakat untuk

menjaga teluk Jakarta dari berbagai pencemaran, juga sangat

diharapkan, karena masyarakat juga yang akan dirugikan jika

teluk Jakarta terkontaminasi. Ya saudara, demikianlah SIGI

kali ini, kita berjumpa kembali pekan depan dengan topik

menarik lainnya. Saya Beverly Gunawan, sampai jumpa dan

salam SCTV.

Page 114: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

101

2. Transkrip wawancara dengan penanggungjawab Sigi

Investigasi episode Mimpi Semu Teluk Jakarta Bagus Adie

Bagaimana Kebijakan Redaksi Memilih Isu yang Diangkat

dalam Program Televisi Sigi Investigasi?

Kalo kebijakan dari redaksi si sebetulnya lebih ke arah yang

pertama itu menyita perhatian publik, apapun itu kasusnya. Yang

kedua itu lebih ke yang banyak merugikan masyarakat, entah itu

dari kebijakan, entah itu dari segala hal yang utamanya

sebetulnya masyarakat tuh merasa kaya ini sbenernya mau di

kemanain sih kebijakan ini gitu loh. Akhirnya banyak kejadian-

kejadian itu yang tidak berpihak pada masyarakat. Apapun itu

entah itu kriminal, sosial, politik, dan yang lainnya.

Bagaimana Pemilihan Narasumber dalam Program Sigi

Investigasi?

Kalo pemilihan narasumber memang gak bisa sembarangan, jadi

narasumber itu harus betul punya kompetensi untuk yang sesuai

pada saat itu kita ambil liputannya gitu kan, topikny apa, jadi gak

bisa sembarangan mas. kita harus betul melihat ni narasumber

betul kompeten gak nih untuk bisa menjawab semua pertanyaan.

Karena kan sebenarnya dalam liputan itu kita harus punya

pertanyaan besar, nah pertanyaan besar itu emang harus dijawab.

Siapa orangnya? Banyak juga narasumbernya bukan Cuma dari,

misalkan kalo kami kan lebih banyak ke kriminal, ya pelakunya

atau mantan pelaku, dan beberap narsum lain misalkan dari

kepolisian ataupun dari pemerintah, dan kebijakan lain yang

Page 115: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

102

memang harus kita bisa ambil keterangannya untuk ngejawab

semua itu.

Kalau Pemilihan dari Calon Narsum di Tingkat Rapat Redaksi

atau Nanti Dapat Mengeksplor Sendiri?

Jadi memang kalo pemilihan narasumber betul, sebelumnya kan

kita biasnaya ada rapat ya nah di situ kita tentukan siapa nih

narasumber yang pas buat kita ambil keterangannya. Tapi di sisi

lain kita harus ngeliat juga kondisi lapangna karena kan

terkadang kalo kita bicara di dalam rapat itu baru sebatas

gambaran besar apa yang mau diangkat, tapi kalo kita udah

nyemplung di lapangan harus lebih peka bahkan terkdang apa

yang kita sudah susun seringkali tidak sesuai dengan apa yang

ada di lpanagan. Nah di situ kita lebih banyak nanti bisa melihat

kondisi yang ada, narsum yang pas mana gitu kan. Ada juga yang

sering seperti itu si mas, kemungkinan narsum sigi itu bisa hadir

tiba pada saat kita sudah melakukan liputan di lapangan.

Bagaimana Sudut Pandang Redaasi Sigi Investigasi dalam

Melihat Isu yang Akan Diangkat?

Page 116: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

103

Yang pasti itu ya tadi mungkin jawabannya hampir sama dengan

yang pertama itu, memang kita harus mempunyai pemikiran

besar artinya angle besarnya mau dibawa kemana sih liputan ini?

Apakah memang murni kasus yang benyak menyita publik dan

segala macem ya kita betul harus menjawab semuanya itu. Dan

kita gak boleh yang tadi kita sudah ngobrol kecil itu, kita betul

mencari data sevalid mungkin. Dalam hal ini pemilihan narsum

yang tadi juga harus jelas, jadi kita tidak bisa beropini karena

dalam tayangan ini durasinya kan cukup panjang sekitar 30menit.

Nah ini di sini ini kita tidak boleh beropini, kita betul menyaring

smeua narsum yang ada jadinya kita tanpa harus beropini sudah

bisa menjawab dari pernyataan dari narsum itu. Jadi kita sekali

lagi gak boleh beropini, karena ini kan ruangnya publik. Terserah

masyarakat mau menilai apa, mau itu buruk atau baik tergantung

amsyarakatnya saja yang menonton. Intinya sih kita Cuma bisa

mengabarkan sedetail mungkin data yang kita butuhkan untuk

menjawab angle besar yang kami angkat.

Dalam Liputan Suatu Isu Apakah Jurnalis diberi Kesempatan

untuk Berimprovisasi?

Pasti, kalau di lapangan itu kan kadang kala yang tadi saya sudah

sempet ngobrol itu, tidak sesuai dengan persiapan kami sblm

terjun ke lapangan. Nah di situ jurnalis termasuk kameramen, kan

timnya tidak banyak, Cuma ada reporter dan kameramen. Nah di

situ betul mulai berpikir yang sebenarnya, jadi kita melihat

persoalannya apa di lapangan. Kalo memang gak sesuai bahkan

anglenya itu agak bergeser sedikit itu gapapa, yang penting alur

Page 117: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

104

ceritanya, angle besarnya, pertanyaan besarnya tetap terjawab.

Makanya ga menutup kemunkinan pada sata kita di lapangan

pasti kita dikasih improvisasi itu. Tapi yang jelas, ga boleh lepas

dari angle besar yang sudah kita tentukan di awal

Dalam Melakukan Investigasi, Standar Apa Saja Yang

Digunakan Tim Sigi Investigasi?

Yang standarnya itu gak jauh juga sebetulnya dari pencarian data

sekuat mungkin, artinya yaitu kita gak boleh mencari data yang

setengah. Karena perbedaan kami dengan berita pendek harian itu

kan, kalo harian biasa lebih ke persoalan tapi tanpa ada solusi.

Nah dalam hal ini kita betul persoalannya harus terjawab,

permasalahannya juga, dan sama terkahir soal solusi. Solusi yang

akan diambil tuh apa dari liputan ini, karena kan kita tidak bisa

lepas sebatas bicara soal penyimpangan, pelannggaran tanpa

adanya solusi. Makanya dari sini kita biasanya di segmen akhir

kita memberikan satu segmen dimana itu adalah solusi yang

terbaik buat persoalan yanng sedang kita angkat. Jadi memang

untuk pemilihan narsumnya juga tidak bisa sembarangan.

Bagaimana Sistem Penyuntingan Tim Sigi Investigasi

Terhadap Sensor-Sensor Tertentu?

Sensor tertentu terkadang kita sering kali pakai, itu biasnaya pada

saat narsum yang mungkin dia adalah mantan pemain, pelaku,

dan segala macemnya itu. Karena kita harus melindungi mereka,

kita tidak bisa semata karena dia sudah berhenti, tapi ini kan aib

buat mereka. Makanya kita hargai, tidak boleh terlalu mem-blow

Page 118: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

105

up walaupun mereka sudah selesai. Sudah insyaflah dari kegiatan

itu. Ini juga terkadang ada kesepakatan juga, beberapa narsum

pengen juga dilindungin artinya mereka terkadang “mas, aku

minta tolong di-ini ya, disensor ya” ya gapapa, itu kan

kesepakatan, kami hargai mereka juga.

Ada atau Tidak Kasus Di Mana Liputan yang Sudah Dibuat

Namun Gagal Tayang? Apa Alasannya?

Jarang sekali, sangat jarang. Karena kita kan sblm liputan sudah

menngambil batasan ya, apa ini yg diambil itemnya, jadi sangat

jarang sekali bahkan belum pernah kejadian liputan yang sudah

dirangkai di lpaangan kemudian karena sesuatu hal, tayangan itu

tidak tayang, itu jarang sekali. Karena betul itu, gak bisa

sembarangan juga kita memilih topik. Karena sebelum kita

memilih topik kan betul kita bahas, panjang gitu kan dengan

redaksi. Sampai akhirnya kita menentukan satu titik A, dan itu

memang layak untuk diangkat. Jadi tidak ada persoalna lain,

entah itu dari beberapa pihak, tapi beberapa kalli saya juga

sempet mendapatkan intimidasi dan segala macem. Karena

bagaimanapun, liputan kami ini kan liputan yang memuat fakta

ya. Terkadang beberapa pihak yang sudah rapat menyimpan fakta

ini agar tdk bocor di masyarakat tapi kami berhasil

mengungkapnya. Biasalah ada intimidasi segala macem, tolong

jangan ditayangkan segala macem, tetap saja ini keputusan

redaksi kita tidak bisa semata karena adanya intimidasi itu jadi

tayangan ini gak jadi ditayangkan.

Page 119: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

106

Biasanya satu minggu, satu minggu satu isu, itu kita bahas dulu di

redaksi apa angle besarnya, itemnya apa, dan kita juga sebelum

turun ke lapangan kita betul kroscek dulu di lapangan. Jadi kita,

kalo bahasa kita tu nanem orang gitu ya, di beberapa daerah. Kita

mau ngambil kasus di mana nih, kita telpon dulu jauh hari, “mas

ini gimana perkembangannya, ada gak ini” jadi beberapa item itu

yang jadi kesepakatan bersama di redaksi, nanti kita ini-in juga

sampaikan juga di lapangan. Ada temen di lapangan “gimana nih

mas” jadi intens. Jadi selama satu minggu itu biasnaya kami

rapat, perkembangannya apa di lapangan nanti kita bahas lagi,

tentukan item ap aberikutnya, jadi dibahas lagi memang btul

cukup ribet gitu.

Berapa Lama Waktu yang Ditentukan Untuk Meliput Satu

Peristiwa?

Cukup lama mas, kalo kami ini diberi waktu untuk saat in 7 hari,

memang harus selesai artinya buat kami 7 hari ini waktu yg

sangat singkat sekali, sangat sulit, karena untuk beberapa kasus

besar misalkan ya, pencarian narsum yg pertama itu cukup sulit,

makanya kita dikasih keleluasaan untuk diaksih jangka waktu

paling enggak seminggu. Karena itu belum tentu kita hari

pertama itu bisa lansung kerja, jadi di lapangna itu kita betul,

sampe di lapangan kita pemetaan dulu biasanya hari pertama itu

baru nanti hari keduanya cari narasumber, ini betul gak, ini

masuk ga kualifikasi dan segala macem. Bahkan kami pernah itu

liputan mulai kerja itu di hari keempat, iya karena beberapa

narsum sebetulnya sudah siap sblm kami datang ke lokasi gitu,

Page 120: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

107

tapi mungkin ada beberapa faktor, ada perubahan pemikiran dari

narsum ini jadi banyak yang kabur gitu kan, nanti kami cari lagi

orang berikutnya yang memang betul bisa jadi pengganti orang

ini, makanya seringkali kami ya sangat kesulitan kalau mencari

narsum itu. Balik lagi, ini kasusnya kasus krimina;, orang pun

jarang yang mau ngomong soal ini gitu loh. Soal yang gak

mengenakan untuk beberpa pihak, bukan Cuma dari korban

karena mungkin korban merasa trauma dalam hal ini, tapi kita

betul membujuk agar dia mau ngomong misalkan. Terus ada dari

mantan pelaku atau pelaku yg masih aktif, itu juga betul bujukan

kan. Makanya dari situ negosiasi itu yg bikin kami butuh waktu

lama untuk liputan ini, gitu mas. Jadi memang cukup melelahkan,

terutama untuk pemilihan narsum. Karena itu menurut kami,

salah narsum berita yg disajikan juga kurang dapet, kurang begitu

bermanfaat buat para penonton ya, dan tdk memberikan efek

solutif. Jadi kalo misalkan kita mencari narsum yg gak pas, yg

kalo kasih keterangan menjelaskannya jga tidak lengkap, ya

masyarakat melihatnya hanya sepotong, tidak bisa menyajikan

informasi yang lengkap. Itulah perbedaanya kami dari liputan

yang biasa, kalo liputan yg biasa tadi saya sampaikan itu Cuma

sebatas ada kasus besar, diliput, selesai, tayang. Tapi tidak

memberikan solusi sebenernya permasalahannya apa sih, kenapa

hal ini terjadi, makanya kami hadir gitu kan. Tim sigi ini hadir

untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat, jadi lebih banyak

bicara soal mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa yang akan

berdampak ke depannya, solusinya apa, masyarakat hrs lebih

waspada, dan segala macem.

Page 121: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

108

Untuk pemiliha isu selain menyita perhatian org banyak, ada gak

sih faktor lain? Karena saya liat di video sigi itu ada jakarta, ada

masyarakat rembang juga, sedangkan kasus ini kalo di media lain

Cuma ngasih tau aja, ada gak si selain banyak menarik perhatian

masyarakat apakah sigi ini berpedoman pada kaum minoritas,

korban dalam suatu peristiwa?

Jadi kami ini bukan Cuma menyita perhatian publik tapi juga di

situ ada pro-kontra yang jelas, pr-kontranya. Jadi kami dateng ke

situ itu untuk sedikit agak meluruskan. Mungkin yg namanya pro-

kontra kan semua orang ada yg pro dengan ketentuan ini, adal

alasan ini kenapa saya kontra dan yang kontra, nah kami hadir

secara umum artinya bukan lagi berpikir soal objektif tapi kami

menyuguhkan secara subjektif. Makanya pemilihan narsum itu

harus jelas, narsum ini tidak punya kepentingan untuk di pihak A

dan di pihak B, mkanaya kami hadir untuk di tengah itu.

Pokoknya yang pro-kontra misalkan kasus yang tadi di rembang

itu ya, yang pabrik semen itu, dan kebetulan saya juga yg dateng

ke sana, liputan di sana, memang di sana kan ada pro-kontra

artinya dari sisi masyarakat setempatnya bicara soal kerusakan

lingkungan, segala macem takut barangkali masyarakat di situ

tidak kebagian pekerjaan tapi di sisi lain ada yg mengatakan

bahwa dengan hadirnya pabrik rembang ini bisa menghidupkan

banyak pihak, karena perekonomian desa akan lebih baik dari

sebelumnya. Nah makanya kami dateng ke situ untuk mengambil

beberapa pendapat, baik yg pro ataupun yang kontra, dan di sisi

lain kita juga bicara soal betul gak sih yang dikatakan bahwa

Page 122: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

109

adanya kerusakan lingkungan. Sebetulnya kerusakan lingkungan

itu kan sebelum adanya semen rembang itu kan sudah rusak di

sana karena banyak investor asing, investor swasta yang dateng

mengeruk lahan di sana. Makanya kami di sana sedikit betul gak

sih ini murni apakah ditunggangi oleh salah satu pihak, gitu kan.

Misalnya datengnya org yg kontra gara adanya ini. Ada

ditunggangi oleh kepentingan lain gitu loh maknaya, yaitu

makanya kita harus benar menyuguhkan semua pihak harus

bicara, kami kasih ruang, karena itu wajib buat kami itu tidak

boleh memberatkan satu pihak, dan piahk yg lain engga. Kita

betul kasih ruang yang sama, terserah mereka mau bicara apa,

nanti kita perkuat dengan keterangan ahli yang mengatakan itu

bhawa betul gak sih bisa rusak, atua memang ada dampak

sosialnya gak, makanya kita bener hrs konfirmasi lgsg sama ahli.

Maknaya kami di situ tidak bisa beropini dengan salah satu caea

kita mengurangi opini kami, kami pilihlah narasumber itu dari

para ahli, biar mereka betul bicara soal itu karena mereka kan

yang punya, mungkin sudah melakukan penelitian dan segala

macem. Kalo kami kan Cuma sebatas menyuguhkan berita yang

ada, gitu. Jadi intinya sih di sini, program sigi itu Cuma, tapi

betul menjawab semua pertanyaan besar yang ada di masyarakat

karena bagaimanapun juga kami menentukan angle ceritanya itu

berawal dari masyarakat itu juga, keresahan masyarakat apa sih?

Nah kami tampung, kami jadikan itu sebuah topik besar, dan kita

turun ke lapangan, kita mencari, mencari beberapa data yang

lengkap, selengkapnya. Makanya di sini kami buat suatu

tayangan yang betul bisa dipercaya, akuratnya, kebenarannya,

Page 123: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

110

dan kami sangat menghindari dengan adanya beberapa

narasumber yang misalkan tidak kompeten untuk bicara soal

beberapa kasus yang kami sedang angkat.

sebenernya apa sih narasi yang mau dibangun dari tim sigi

dengan narsum yang sampe ahlinya pun didatangkan langsung

gitu ke tkp, biasanya kan ahlinya Cuma di kantor atau engga di

mana aja gitu.

Kalo di mimpi semua teluk jakarta itu, pada saat itu memang

kebetulan pas banget saya yang ambil gitu, pertanyaan besarnya

pada saat itu, adanya pencemaran lingkungan, efek dari

pembangunan pulau reklamasi, dan itu kan bahkan sampe

beberapa minggu jadi running ya. Untuk kasus reklamasi, ada yg

bicara soal pro-kontra itu sah, bahkan kita mengambil dampaknya

dari teriakan masyarakat terutama nelayan yang ngomong soal

“dengan adanya teluk jakarta, perairan jakarta jadi rusak,

tercemar” dan segala macem. Nah itu (..3.8) makanya kami terjun

ke lapangan gitu kan, melihat kondisi yang ada, emang kalo kami

melihat, kami jujur aja tidak persis melihat dari tahun ke tahun

sebelum dan setelah adanya reklamasi, tapi kami betul

mengambil keterangan langsung dari beberapa nelayan gitu kan,

ya bukan Cuma satu, dua, atua tiga bahkan mereka mengatakan

juga bahwa pendapatan mereka terutama untuk pencarian ikan

semakin berkurang karena kenapa? Karena biasanya itu di area

misalkan satu mil, dua mil, mereka bisa mendapatkan hasil yang

bagus, dan tapi dalam situasi ini dengna sudah adanya reklamasi

mereka harus berjalan lebih jauh bahkan itu tidak menjamin

Page 124: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

111

hasilnya bagus gitu kan. Karena keterangan ahli itu juga kenapa

saya mendatangkan langsung ke lapangan, biar saya menghindari

untuk beropini lagi. jadi apa yang para ahli itu sampaikan itu

memang betul mereka melihat langsung kondisi yang ada, jadi

dari situ pertanyaan saya hanya sederhana, bagaimana pendapat

para ahli ini melihat kondisi yang ada. Jadi dari situ mereka

bicara soal betul dengan adanya reklamasi ini teluk jakarta

semakin parah, semakin bahaya pencemarannya. Sebenarnya dari

tahun ke tahun sudah ada sebelum adanya reklamasi, tapi dengan

adanya reklamasi ini semakin memperparah. Pendapat ahlli itu

menngatakan bahwa sebetulnya air laut itu mensuci, bisa

membersihkan diri sendiri, tapi dgn adanya reklamasi ini kan air

atau limbah yg berada di teluk jakarta ini tidak bisa bebas lepas

sampe ke tengah karena sudah dipageri ya dengan adanya teluk

reklamasi itu. Makanya dari situ kami betul menghadirkan

langsung biar narsum terutama para ahli ini melihat kondisinya

seperti apa, jadi kita mengurangi untuk beropini itu tadi dan lebih

menyajikan fakta yang menarik, karena dari kita mendatangkan

narasumber langsung itu kan di lapangan dari segi gambar itu

memang lebih menarik, tidak terpaku di dalam ruangan dan

segala macem mereka bisa bebas berimprovisasi apa yang dia

lihat, apa yang dia katakan itu sesuai dengan kenyataan yang ada.

Bahkan di teluk jakarta ini memang bukan hanya Cuma

penghasilan dari nelayan yang terutama ikan yang merosok, tapi

juga beberapa petani dari kerang juga bicara soal itu, ada

penurunan juga. Bahkan saya juga sempet menngambil sampel

dan itu dibawa ke lab, sama bicaranya juga sama, artinya tingkat

Page 125: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

112

produktifitas atau kesehatan dari kerang hijau ini memang

menurun. Menurunnya gara apa? Gara banyaknya limbah yang

sudah tercemar di teluk jakarta ini. Karena sebetulnya kerang itu,

itu kan hidupnya ga bisa kemana artinya ya nempel di situ, ya apa

yang dimakan yang ada di sekitarnya, berbeda kalo misalka

bicara soal ikan ya, ikan kan bisa jalan kemana jauh gt kan. Jadi

tingkat terpapar limbah itu kecil, tapi kalo dari kerangnya itu

memang jelas. Makanya indikasinya di beberapa wilayah kalo

mau tau tercemar apa engga sebetulnya melihat dari kerang itu

sendiri, karena kerang itu kan mmeang hidup di area situ.

Biasanya yang ke TKP Berapa Orang?

Tkp Cuma dua orang, kameramen sama reporter, dua aja, jadi ga

banyak kami. Satu isu berdua doang selama satu minggu betul

membahas sama kameramen, apa nih, mau ambil gambar apa nih,

misalkan, kami kan kalau ada kameramen kan ada dua sudut

pandang ya, kalau kam mungkin, kalau saya reporter sekaligus

produser lapangan, saya melihat dari kacamata misalkan ini,

kasus ini narasmbernya harus ini, alur ceritanya harus ini, tapi

kan dari kacamata orang kameramen itu kan berbeda, artinya

mereka lihat langsung kondisi yang ada gitu kan. Menurut saya,

biasanya ini perlu juga diambil karena melihat dari ini, visualnya

ini kita harus angkat nih, kita harus jawab. Nah hadi kita saling

tuker pikiran gitu.

Page 126: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

113

Apakah Tim Sigi Investigasi Mengklaim Melakukan

Jurnalisme Advokasi?

Kami tidak mengklaim diri kami menggunakan jurnalistik

apapun, kami hanya melakukan liputan sesuai fakta yang ada.

Bukti Foto Penulis telah Melakukan Wawancara dengan

Bagus Adie

Page 127: IMPLEMENTASI JURNALISME ADVOKASI PADA SIGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43784/1/ACHMAD... · memunculkan masalah pelanggaran negara terhadap elemen masyarakat

114