imitasi genetis dihibrid

11
Praktikum Genetika 20 Nov Imitasi Perbandingan Genetis Dihibrid Gustri Rahayu A1C410007 Abstrak.Persilangan dihibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan dua sifat beda.Persilangan ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel 2 atau yang disebut II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau pengelompokan gen secara bebas.Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (random) dan mengecek kebenaran dari rasio perbandingan fenotip 9:3:3:1 atau genotif 1:2:1:2:4:2:1:2:1 yang dibuat oleh mendel dengan pengujian X2 (uji Chi-square). Metode chi kuadrat adalah cara yang tepat untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Kata Kunci : Persilangan dihibrid,Genotif,Fenotif,uji chi kuadrat. Pendahuluan Hibrid adalah turunan dari suatu persilangan antara dua individu yang secara genetik berbeda. Arti hibrid semacam itu juga dikemukakan oleh Gardner. Hibrid dapat dibedakan menjadi monohibrid, dihibrid, trihibrid dan bahkan polihibrid tergantung pada jumlah sifat yang diperhatikan pada persilangan itu.Persilangan dihibrid adalah persilangan antar individu untuk 2 gen yang berbeda. Suatu genotif dihibrid adalah heterezigot pada dua lokus. Dihibrid membentuk empat 1

Upload: saey-aiiu-bhe

Post on 06-Aug-2015

414 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

Imitasi Perbandingan Genetis Dihibrid

Gustri Rahayu

A1C410007

Abstrak.Persilangan dihibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan

dua sifat beda.Persilangan ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel 2 atau yang disebut

II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau pengelompokan gen secara

bebas.Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

kemungkinan gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (random)

dan mengecek kebenaran dari rasio perbandingan fenotip 9:3:3:1 atau genotif

1:2:1:2:4:2:1:2:1 yang dibuat oleh mendel dengan pengujian X2 (uji Chi-square). Metode

chi kuadrat adalah cara yang tepat untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh

dari hasil persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara

teoritis.

Kata Kunci : Persilangan dihibrid,Genotif,Fenotif,uji chi kuadrat.

Pendahuluan

Hibrid adalah turunan dari suatu persilangan antara dua individu yang secara

genetik berbeda. Arti hibrid semacam itu juga dikemukakan oleh Gardner. Hibrid dapat

dibedakan menjadi monohibrid, dihibrid, trihibrid dan bahkan polihibrid tergantung pada

jumlah sifat yang diperhatikan pada persilangan itu.Persilangan dihibrid adalah persilangan

antar individu untuk 2 gen yang berbeda. Suatu genotif dihibrid adalah heterezigot pada

dua lokus. Dihibrid membentuk empat gamet yang secara genetic berbeda dengan

frekunesi yang kira-kira sama karna orientasi acak dari pasangan kromosom nonhomolog

pada piringan metaphase meiosis pertama (Pai,1992:74).

Eksperimen Mendel dengan bentuk biji dan warna ercis adalah sebuah contoh dari

persilangan dihibrid. Metode Punnett kuadrat menentukan rasio fenotipe dan genotipenya.

Metode ini pada dasarnya sama dengan persilangan monohibrid. Perbedaan utamanya ialah

masing-masing gamet sekarang memiliki 1 alel dengan 1 atau 2 gen yang berbeda .Ratio

fenotif klasik yang dihasilkan dari prkawinan dihibrida adalah 9:3:3:1 ratio ini diperoleh

dari alel-alel kedua lokus memperlihatkan hubungan dominan dan resesif.ratio ini dapat

dimodifikasi jika atau kedua lokus mempunyai alel-alel dominan dan alel lethal (Yatim,

1983:104).

1

Page 2: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat berhubungan

dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau

pengelompokan gen secara bebas.Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana

gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II

disebut juga hukum asortasi.

Mendel menggunakan kacang ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua

sifat beda, yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk biji bulat, b untuk biji kisut, K untuk

warna kuning dan k untuk warna hijau.Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote

(BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat

kuning. Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan

membentuk empat macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing dengan

kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16 kombinasi.yang terdiri dari

empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16

kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan induknya semula dan dua lainnya

merupakan fariasi baru (Kimball,1983:88).

SEMI DOMINANSI DALAM DIHIBRID

Apabila dominansi nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah

9:3:3:1. Pada semidominansi (artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna yang

teritermedier ) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1

PERKAWINAN DIHIBRID PADA HEWAN

Pada marmot misalnya, rambut hitam ditentukan oleh gen H yang dominant

terhadap rambut putih h. rambut kasar ditentukan oleh gen K yang dominant terhadap

rambut halus k. Cara penurunan gen-gen tersebut sama dengan pada tanaman, sehingga

dalam F2 didapatkan perbandingan 9 hitam kasar: 3 hitam halus: 3 putih kasar: 1 putih

halus.

PERKAWINAN DIHIBRID PADA MANUSIA

Misalnya sifat kidal adalah resesif ditentukan oleh gen kd. Sifat normal adalah

dominant ( ditentukan oleh gen Kd ), rambut keriting adalah dominant ditentukan oleh gen

Kr terhadap rambut lurus yang ditentukan oleh gen kr. Sepertihalnya tumbuh-tumbuhan

dan hewan, maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 9:3:3:1. dalam kenyataanya akan

sulit bahkan tidak mungkin menemukan perbandingan itu, mengingat jumlah anak dalam

satu keluarga semakin sedikit.

2

Page 3: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

Alele memisah (segregasi) satu dari yang lain selama pembentukan gamet dan

diwariskan secara rambang ke dalam gamet-gamet yang sama jumlahnya. Sebagai dasar

segregasi satu pasang alele terletak pada lokus yang sama dari kromosom homolog.

Kromosom homolog ini memisah secara bebas pada anafase I dari meiosis dan tersebar ke

dalam gamet-gamet yang berbeda (Crowder,1990:102)

Menurut Hasyim(2005 :81),persilangan dihibrid dominansi tidak penuh dinamakan

pula persilangan dihibrid intermediet.Ciri persilangan jenis ini ialah jika sifat individu hasil

persilangan tidak sama dengan salah satu sifat induknya.Sebagai contoh,tanaman

semangka berbiji banyak dan berasa manis (BBMM) disilangkan dengan semangka berbiji

sedikit dan berasa hambar (bbmm) akan menghasilkan semangka berbiji sedang dan berasa

sedang (BbMm).Sifat ini berbeda dengan induknya.

χ2 (chi-square) merupakan alat bantu untuk menentukan seberapa baik kesesuaian

suatu percobaan (goodness of fit). Pada uji ini penyimpangan nisbah amatan (observed)

dari nisbah harapan (expected) dengan rumus

χ2 = Σ (O – E)2 ⁄ E

χ2 = (O1 – E1) ⁄ E1 + (O2 – E2) ⁄ E2 + .......... + (On – En) ⁄ En

Nilai χ2 diinterpretasikan sebagai peluang dengan mencocokkannya ke tabel χ2

berdasarkan derajat bebasnya. Derajat bebas (db) adalah banyaknya fenotip yang dapat

diekspresikan (n) dikurangi satu. Pada satu sifat beda berkedominanan penuh terdapat dua

fenotip dan db = n-1 = 2-1 = 1. Pada dua sifat beda berkedominanan sebagian, db = 9-1 = 8

(Anonim,2010:1).

Untuk memutuskan dapat diterima atau tidaknya bahwa sebaran pengamatan

sama dengan sebaran harapan dilakukan pengujian dengan menggunakan criteria statiska

X2 (khi-kuadrat) sebagai berikut :

a.Bila X2 hitung < X2 db α, maka diterima bahwa sebaran pengamatan tidak berbeda nyata

dengan sebaran harapan.

b.Bila X2 hitung > X2 db α, maka sebaran pengamatan berbeda dari sebaran harapan.

Nilai X2 db α: dapat ditemukan pada table sebara Khi-Kuadrat, dimana db (derajat bebas)

=k-1; dan α ditentukan berdasarkan keperluan, biasanya α = 0,05 atau selang kepercayaan

95% (Sofro,1992:88).

3

Page 4: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

Metode

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 20 November 2012, pukul 14.00-16.00 WIB,

di Ruang G3 gedung FKIP Universitas Jambi.

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan imitasi perbandingan genetis

dihibrid ini sangat sederhana yang terdiri dari Kantong baju praktikum,alat tulis Dan

karton yang telah dibentuk seperti lingkaran, untuk perorangan masing-masing 8 merah

hijau,8 me rah kuning,8 putih hijau,8 putih kuning.

Percobaan diawali dengan mengisi masing-masing kantong denganlingkaran karton

yang terdiri dari :4 me rah hijau,4 me rah kuning,4 putih hijau,4 putih kuning,kemudian

kancing diambil dengan tangan kiri untuk kantong kiri dan tangan kanan untuk kantong

kanan,dianggap bahwa pertemuan dari kombinasi kancing dikedua belah tangan adalah

zigot.perlakuan diulangi hingga kancing dalam kantong habis (16 kali).Kemudian dicatat

hasilnya.setelah di catat,kombinasi kancing dikembalikan kan ke dalam kantong asalnya

dan dikocok agar tercampur kembali.pengambilan kompbinasi kancing diulang sampai 10

kali.lalu dibuat tabel hasil percobaan individu,kumpulkan menjadi hasil kelompok Dan

hasil kelas.Kemudian dihitung persentase masing-masing genotif dan lakukan pengujian x2

(chi-square test) terhadap hasil kelas.Digunakan tabel chi-square sebagai pedoman.

Hasil Dan Pembahasan

Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil pada tabel

a. Data Individu (dominansi penuh)

Pengam

bilan ke-

R_G_

(merah hijau)

R_gg

(merah kuning)

rrG_

(putih hijau)

rrgg

(putih kuning)

Jumlah

I 9 2 3 2 16

II 11 - 2 3 16

III 9 2 5 - 16

IV 10 3 2 1 16

V 10 2 3 1 16

VI 9 3 2 2 16

VII 9 3 3 1 16

VIII 9 3 2 2 16

IX 9 3 3 1 16

4

Page 5: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

X 6 5 4 1 16

Jumlah 91 26 29 14 160

b. Data kelompok untuk dominansi penuh Dan intermediet

Nama R_G_

(merah hijau)

R_gg

(merah kuning)

rrG_

(putih hijau)

rrgg

(putih kuning)

Jumlah

Gustri 91 26 29 14 160

Susi 96 26 29 9 160

Uul 90 29 31 10 160

Nurul.k 95 31 24 10 160

Rini 87 33 32 8 160

Rahmatul 84 36 33 7 160

Fajar 100 22 26 12 160

rahman 88 30 32 10 160

Jumlah 731 233 236 80 1280

d.Data kelas

Kel R_G_

merah hijau

R_gg

merah kuning

rrG_

putih hijau

Rrgg

putih kuning

jumlah

I 430 146 172 52 800

II 731 233 236 80 1280

III 545 181 167 67 960

IV 273 95 92 20 480

V 285 63 73 59 480

VI 620 217 210 73 1120

VII 633 202 214 71 1120

VIII 471 194 200 95 960

Jumlah 3988 1331 1364 517 7200

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada praktikum ini didapat hasil seperti table di

atas.ternyata kemungkinan atau peluang yang di miliki tiap gen itu berbeda-

beda.Gambaran tentang kemungkinannya gen-gen yang di bawa oleh gamet-gamet akan

5

Page 6: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

bertemu secara acak (random) juga berbeda.Dalam pengamatan,tiap uji percobaan

memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.Hasil di atas merupakan hasil yang diperoleh dari

pengamatan individu,kelompok dan kelas.pada praktikum ini kami melakukan persilangan

dihybrid untuk mendapatkan hasil tersebut. kami melakukan persilangan dengam

mengawinkan dua individu yang memiliki dua sifat beda, yang diibaratkan dengan 4

karton yang berbeda warna, warna merah,hijau,kuning dan putih .

Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat berhubungan

dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau

pengelompokan gen secara bebas.Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana

gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II

disebut juga hukum asortasi. Berdasarkan hasil percobaan mendel Pada dominansi

penuh,akan didapatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1,sedangkan pada dominansi tidak

penuh akan diperoleh perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1 (Hasyim,2005:79). Untuk mengecek

kebenaran perbandingan fenotip Dan genotif yang dibuat mendel,dilakukan dengan

menghitung chi-kuadrat dari data kelas .

Metode chi kuadrat adalah cara yang tepat kita pakai untuk membandingkan data

percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan

hipotesis secara teotitis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai

kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.Peristiwa yang mungkin tejadi adalah peristiwa

saling asing yaitu peristiwa yang tidak mungkin terjadi bersama-sama.Peristiwa gayut

yaitu peristiwa tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa lain.

Berdasarkan data hasil uji Chi-Square diperoleh hasil bahwa X2 hitung(untuk me

rah hijau,me rah kuning,putih hijau) lebih kecil dari X2 tabel dengan demikian hasil

percobaan ini dapat di pertanggungjawabkan atau mempunyai tingkat keakuratan yang

valid sedangkan pada rrgg(putih kuning) X2 hitung lebih besar dari X2 tabel dengan data

tidak diterima.sehinggan didapatkan x2 total lebih besar dari 7,28 sehingga tingkat

keakuratan data menjadi tidak valid.ini mungkin dikarenakan terjadi kesalahan perhitungan

oleh salah satu kelompok (kelompok 3) karena kurang teliti dalam menghitung.

Pai(1992:76) mengatakan bahwa gen-gen yang menentukan sifat yang berbeda

akan berpisah secara bebas dan akan timbul lagi secara acak pada keturunannya.Hal

tersebut terjadi pada persilangan dihibrid.Seperti halnya persilangan

monohibrid,persilangan dihibrid ada yang menunjukkan dominansi penuh dan tidak

penuh.Pada dominansi penuh,akan didapatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1,sedangkan

pada dominansi tidak penuh akan diperoleh perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1.

6

Page 7: imitasi genetis dihibrid

Praktikum Genetika 20 Nov

Simpulan

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa persilangan dihibrid akan

memunculkan keturunan pada F2 sebanyak 16 buah dengan sifat dominan sebanyak 9

buah, dominan resesif 3 buah, resesif dominan 3 buah, resesif resesif 1 buah. Maka dapat

dituliskan perbandingan 9 : 3 : 3 :1 Berdasarkan data hasil uji Chi-Square diperoleh hasil

bahwa X2 hitung(untuk me rah hijau,me rah kuning,putih hijau) lebih kecil dari X2 tabel

dengan demikian hasil percobaan ini dapat di pertanggungjawabkan atau mempunyai

tingkat keakuratan yang valid sedangkan pada rrgg(putih kuning) X2 hitung lebih besar

dari X2 tabel dengan demikian data keseluruhan menjadi tidak valid.

Daftar Pustaka

Anonim,2010.Imitasi Perbandingan Gen. http://www.sarjanaku.com/2010/10/imitasi-

perbandingan-gen.html .Diakses 25 november 2012 .

Crowder, L.V., 1999. Genetika Tumbuhan. Diterjemahkan oleh L. Kusdiarti.

Yogyakarta: Gadjah Mada Uiversity Press.

Hasyim, H., 2005. Genetika Dasar. Medan: Univesitas Sumatera Utara.

Kimball, J.W., 1983. Biologi. Jilid I Edisi Kelima. Diterjemahkan oleh

oleh Machidin Apandi.Jakarta:Erlangga.

Pai, A.C., 1992. Dasar-dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat. Diterjemahkan

S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri.Jakarta: Erlangga

Sofro,A.1992.Keanekaragaman Genetik.Yogyakarta:Andiofsel.

Yatim, wildan. 1983. Genetika.Bandung: Tarsito.

7