imdia seminar teknologi die casting bab 1 prosessampai ...ind).pdf · bab 1‐1 prosespeleburan...

28
IMDIA Seminar Teknologi Die Casting Rabu 18 Maret 2009 Die Casting TroubleShooting Kedua Bab1 Alur sampai dengan produk Casting terbentuk 1 Proses Peleburan 11 Proses peleburan (melting process) 12 Komposisi kandungan material aluminium 13 Dampak yang diberikan oleh tiap elemen dasar material aluminium. 2 Proses Casting 21 Perencanaan Casting 22 Struktur Die Cast Machine 23 Proses Kerja Die Cast Machine 24 Quality Control pada Proses Casting 3 Struktur Dasar Die Casting Bab 2 Mengapa Casting trouble bisa terjadi. 1 Trouble umum pada Casting, dan penyebabnya 2 Gejala trouble umum pada Casting dan countermeasuresnya 3 Trouble yang disebabkan oleh produk 4 Trouble yang disebabkan oleh die 5 Trouble yang disebabkan oleh mesin 6 trobule yang disebabkan oleh material Bab 3 Quality improvement 1 Contoh sosialisasi/pengembangan 2 Contoh improvement 3 Cara pengontrolan kualitas 1/56 Bab 1 Proses sampai dengan Produk Jadi Casting 2/56

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

IMDIA Seminar Teknologi Die CastingRabu 18 Maret 2009

Die Casting Trouble‐Shooting Kedua

Bab1 Alur sampai dengan produk Casting terbentuk

‐1 Proses Peleburan1‐1 Proses peleburan (melting process)1‐2 Komposisi kandungan material aluminium1‐3 Dampak yang diberikan oleh tiap elemen dasar material aluminium.

‐2  Proses Casting2‐1 Perencanaan Casting2‐2 Struktur Die Cast Machine2‐3 Proses Kerja Die Cast Machine2‐4 Quality Control pada Proses Casting

‐3 Struktur Dasar Die Casting

Bab 2 Mengapa Casting trouble bisa terjadi. 

‐1 Trouble umum pada Casting, dan penyebabnya‐2 Gejala trouble umum pada Casting dan countermeasuresnya‐3 Trouble yang disebabkan oleh produk‐4 Trouble yang disebabkan oleh die‐5 Trouble yang disebabkan oleh mesin‐6 trobule yang disebabkan oleh material

Bab 3 Quality improvement

‐1 Contoh sosialisasi/pengembangan‐2 Contoh improvement‐3 Cara pengontrolan kualitas

1/56 Bab 1 Proses sampai dengan Produk Jadi Casting 2/56

Bab 1‐1 Proses Peleburan 3/56

1‐1 Proses Peleburan ‐1Nama Proses Rincian Proses Kerja Persyaratan

5. Pengolahan molten/fluxing

・Memasukkan flux ke dalam molten , kemudianmengaduknya dengan tongkat/batangandeoxidasi. ・Pastikan jumlah flux yang dimasukkan

sesuai dengan ketentuan.

・Lakukan pengadukan sampai mencapaibagian dalam molten, bukan sekedarmengaduk permukaan atasnya saja.

・Waktu pengadukan sesuai denganketentuan yang ada.

・Diamkan setelah pengadukan sesuaidengan ketentuan yang ada.

Bab 1‐1 Proses Peleburan 4/56

1‐1 Proses Peleburan ‐2

memasukkanflux

pengadukan

membersihkanslag

*Setelah didiamkan, ambil slag yang mengumpul pada permukaancairan logam metal.

Bab 1‐1 Proses Peleburan 5/56

1‐1 Proses Peleburan ‐3

Nama Proses Rincian Proses Kerja Persyaratan

6. Mengeluarkanmolten

・Pindahkan pengangkut ke pintupengeluaran molten.

・Pastikan suhu molten yang dituangsesuai dengan ketentuan yang ada.

・Buka taphole, pindahkan/tuang moltenpengangkut molten (transfer laddledll)

・Pastikan wadah/tempat molten di dalampengangkut terbuat dari bahanyang mampu menjaga suhu molten tetapstabil.

・Pada waktu mengeluarkan molten, ambil test piece (sample)  dilaku‐kan analisa.

・Lakukan penyaringan benda‐benda asing(benda selain daripada logam) bila perlu.(alat penyaring glass wool)

7. Memindahkanmolten

・Molten diangkut ke holding furnace mesin

8. Pengukuran zat‐zat komponen

・Diukur dengan countret (spectrum   analyzer)

・Pastikan berada pada standar/ketentuanyg ada.

Bab 1‐1 Proses Peleburan 6/56

1‐2 Komposisi Bahan Aluminium

Bab 1‐1 Proses Peleburan 7/56

1‐3 Pengaruh tiap Elemen Dasar Material Aluminium 1Elemen Dasar

②  Memperbesar shrinkage ②  percampuran bubuk besi, insert besi  pada ③  Degradasi  daya tahan karat      scrap cycle

①  Meningkatkan intensitas  /kekuatan ①  percampuran bubuk tembaga dari        

       machining

①  Menurunnya toughness ①  percampuran logam campuran Al‐Si②  Daya potong berkurang       dari  penggunaan material  daur 

①  Meningkatkan daya casting ①  percampuran bubuk seng akibat 

       penggunaan material  daur ulang/recycle

Dampak Baik Dampak Buruk Rute Percampuran

Fe①  Mencegah over heat

①  Munculnya hardspot ①  crucible, ladle  peleburan besi

Cu①  Degradasi  daya tahan karat②  Menurunkan kekerasan③  Terbaginya waktu pemanasan

①  Meningkatkan kekuatan②  Meningkatkan daya casting

②  Meningkatkan daya potong dalam

③  Meningkatkan daya tahan karat④  Meningkatkan daya pemotongan 

      apabila mengkristalSi

②  Sebagai  MgZn2, meningkatkan intensitasZn

     ulang/recycle

     penggunan material  daur ulang①  Menurunnya daya tahan karat②  Menurunnya toughness③  Kalau terlalu banyak akan      mengakibatkan crack/retak

Bab 1‐1  Proses Peleburan 8/56

1‐3 Pengaruh tiap Elemen Dasar Material Aluminium 2

Elemen Dasar

①  Percampuran bubuk magnesium,    logam campuran Al ‐Mg dari  penggunaan

dalam machining

①  Percampuran logam campuran Al ‐Mn        suhu tinggi

③  Meningkatkan daya  tahan karat

①  Meningkatkan ketahanan terhadap  ①  Menurunnya  daya  tahan karat ①  Percampuran logam campuran     suhu tinggi .     nickel  dari  penggunaan materia l  daur ②  Mengurangi  jumlah Fe

①  Menurunnya  tingkat hantar ①  Percampuran logam campuran Al ‐Ti

②  Memperburuk molten flow

Mg

Mn

Ni

③  Meningkatkan kekuatanTi

②  Meningkatkan daya  potong

③  Efek bubuk krista l  mikroskopik

①  Efek bubuk krista l  mikroskopik②  Meningkatkan daya  casting

    ulang

③  Memperbesar bubuk kris tal   dari  penggunaan materia l  daur ulang

      l i s trik       dari  penggunaan materia l  daur  ulang

②  Munculnya  pinhole③  Degradasi  daya  tahan karat

①  Meningkatkan ketahanan terhadap  ①  Menurunnya  daya  casting

②  Mengimbangi  kerugian akibat Fe②  Munculnya  hardspot

④  Menurunnya  toughness      material  daur ulang/recycle

①  Meningkatkan kekuatan

Pengaruh Baik  Dampak Buruk  Rute  Percampuran

①  Munculnya  hardspot

1‐1  Perencanaan dan Kualitas CASTING 9/56

Perencanaan dan Kualitas Casting2‐1 Perencanaan Casting ‐1

10/56Bab 1‐2 Proses Casting2‐2  Konstruksi Die Cast Machine ‐1

1. Masing‐masing Nama Komponen Die Cast Machine

11/56

2‐2 Konstruksi Die Cast Machine ‐2

Bab 1‐2 Proses Casting

2. Struktur dan Fungsi pada Die Cast Machine

perangkat die clamping

12/56

2‐2 Susunan Die Cast Machine ‐3

3. Basic Layout

Bab 1‐2 Proses Casting

Insert device

automatic spray unitextractor unit

ke penampung material recycle

wadah penampung FP

unit de‐burring trimming press unit

13/56

2‐3  Proses Kerja untuk Die Cast Machine ‐1

Bab 1‐2 Proses CastingDie clamping, pouring

clamping 

molten tip

1‐1  Persyaratan dan Control Point CASTING 14/56

Proses Injection dan Gelombang Injection2‐3 Proses Kerja Dia Cast machine ‐1‐1

15/56Bab 1‐2  Proses Casting

2‐3  Proses Kerja untuk Die Cast Machine ‐2

ejector extractor

16/56Bab 1‐2 Proses Casting

2‐3 Proses Kerja untuk Die Cast Machine ‐3

Die lubricant 

DC

Proses Kerja Operator

1.Pengecekan sebelum proses kerja   ・・・ Cek List Sebelum Proses Kerja

2.Cek Persyaratan Casting ・・・ Standar Kerja(Lembar Persyaratan Casting)

3.Proses Kerja Casting ・・・ Lembar Standar Kerja4.Isi dan Pemasangan Tag ・・・ tidak ada5.Proses Kerja Pemasangan  ・・・ Lembar Standar Kerja,Lembar 

Standar Persiapan6.Pencatatan Rincian Proses Kerja  ・・・ Casting Daily Report7.Bersih‐bersih ・・・ tidak ada8.Penukaran Lot Mark ・・・ tidak ada9.Proses Pengolahan Sisa Cairan Logam Metal 

pada Tungku Penyimpan   ・・・ Lembar Standar Kerja

Standar KerjaTiap proses kerja ada Standar Kerja, dan pihak yang bertanggung jawab (Person In Charge), harus melakukan proses kerja benar‐benar dengan mematuhi Standar Kerja tsb.

Lembar PersyaratanCasting

Hal‐hal harus selalu dipatuhi dalam proses casting(karena berdampak besar kepada kualitas)

2008/08/22

17/56

2‐4  Quality Control untuk Proses Casting ‐1

Bab 1‐2 Proses Casting

Hal‐hal iniharus diperiksa tiap harinya

18/56

2‐4  Quality Control untuk Proses Casting ‐

2

Standar Kerja ‐1

Bab 1‐2 Proses Casting

2008/08/222‐4  Quality Control 

untuk Proses Casting ‐3

Standar Kerja ‐2

Bab 1‐2 Proses Casting 19/56

Ini yang harus selalu dipatuhi dalam proses casting (karena berdampak besar pada kualitas)

20/56

Contoh lembarPersyaratanCasting

Bab 1‐2  Proses Casting2‐4 Quality Control 

untuk Proses Casting ‐4

Hal‐hal iniharus diperiksa tiap harinya

DC

cooling manifoldPipa saluran untuk membagi/mengumpulkan air pendinginPipa saluran untuk membagi/mengumpulkan air pendingin

guide pin

slider stopper

Menentukan posisi slide cavity dan juga menerima beban castingMenentukan posisi slide cavity dan juga menerima beban casting

cavity fix

gate sleeve

safety cover

main body fix dies

cooling manifold

Komponen yang digunakan sebagai pintu/gate masuk molten. Untuk mendinginkan jalur yang dilalui oleh molten dipasang rangkaian pendingin/cooling.

Komponen yang digunakan sebagai pintu/gate masuk molten. Untuk mendinginkan jalur yang dilalui oleh molten dipasang rangkaian pendingin/cooling.

Cover yang menglindungi pekerja dgn menghentikan aluminium apabila terjadi burr spit

Cover yang menglindungi pekerja dgn menghentikan aluminium apabila terjadi burr spit

Block yang akan menjaga susunan cavity serta dies parts yang lainnya.Dipasang di sisi fixed M/C

Block yang akan menjaga susunan cavity serta dies parts yang lainnya.Dipasang di sisi fixed M/C

Block yang akan mencetak produk,dibentuk sesuai bentuk produk.Dipasangkan ke main body fix dies.

Block yang akan mencetak produk,dibentuk sesuai bentuk produk.Dipasangkan ke main body fix dies.

Pipa saluran untuk membagi/mengumpulkan air pendinginPipa saluran untuk membagi/mengumpulkan air pendingin

Umumnya dipasang di fix dies, untuk men‐guide/beri panduan serta sebagai center (pusat) bagi  fix dan move.

Umumnya dipasang di fix dies, untuk men‐guide/beri panduan serta sebagai center (pusat) bagi  fix dan move.

【【MasingMasing--masing nama bagian pada Fix Diemasing nama bagian pada Fix Die】】

21/56Bab 1‐3 Konstruksi Die Casting3-1 Konstruksi Dasar Die dan Komponen CASTING -1

cavity move

hydraulic cylinder

slide cavityguide bushUmumnya dipasang di moving die, memberikan guide dan juga core bagi fixed dan moving die.

Umumnya dipasang di moving die, memberikan guide dan juga core bagi fixed dan moving die.

distributor

cooling manifold

Silinder yang menggerakkan slide cavitySilinder yang menggerakkan slide cavity

Dirangkaikan ke gate sleeve, berfungsiuntuk menentukan metal flow. Dipasangkan rangkaian pendingin untukmendinginkan molten.

Dirangkaikan ke gate sleeve, berfungsiuntuk menentukan metal flow. Dipasangkan rangkaian pendingin untukmendinginkan molten.

【【 MasingMasing--masing nama bagian pada move diemasing nama bagian pada move die 】】

22/56Bab 1-3 Konstruksi Die Casting3-1 Konstruksi Dasar Die dan Komponen CASTING -2

Block yang mencetak bentuk produk, dibentuk sesuai bentuk produk.

Block yang mencetak bentuk produk, dibentuk sesuai bentuk produk.

Pipa saluran untuk membagi/Mengumpulkan air pendingin.Pipa saluran untuk membagi/Mengumpulkan air pendingin.

Block yang mencetak bentuk produk, dibentuk sesuai bentuk produk.dipasangkan ke main body move dies.

Block yang mencetak bentuk produk, dibentuk sesuai bentuk produk.dipasangkan ke main body move dies.

ejector plate

Plate tempat dipasangkannyaextrusion pinPlate tempat dipasangkannyaextrusion pin

Pin yang mendorong keluar produk hasil castingdari dalam dies.

Pin yang mendorong keluar produk hasil castingdari dalam dies.

ejector pin

slide cavity

cavity fix

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.Dipasangkan pada main body fix dies.

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.Dipasangkan pada main body fix dies.

cooling manifold

Pipa saluran untuk membagikan/mengumpulkanair pendingin

Pipa saluran untuk membagikan/mengumpulkanair pendingin

cavity move

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.Dipasangkan di main body moving die.

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.Dipasangkan di main body moving die.

distributor

Menentukan arah aliran casting, menggunakan core yang dipasangkan dgn runner sleeve.Dipasang rangkaian pendingin untuk mendinginkan jalur aliran molten

Menentukan arah aliran casting, menggunakan core yang dipasangkan dgn runner sleeve.Dipasang rangkaian pendingin untuk mendinginkan jalur aliran molten

gate sleeve

Komponen yang digunakan sebagai pintu masuk molten. Dipasangkan rangkaianPendingin untuk mendinginkan jalur aliran molten.

Komponen yang digunakan sebagai pintu masuk molten. Dipasangkan rangkaianPendingin untuk mendinginkan jalur aliran molten.

ejector guide bar

ejector guide bush

Memberikan panduan dan Menentukan posisi gerakan ejector

Memberikan panduan dan Menentukan posisi gerakan ejector

Memberikan panduan dan Menentukan posisi gerakanejector

Memberikan panduan dan Menentukan posisi gerakanejector

【【 MasingMasing--masing bagian Dilihat dari tampak sampingmasing bagian Dilihat dari tampak samping】】

23/56

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.

Block yang dibentuk sesuai bentuk produk yang digunakan sebagai cetakan.

Bab 1-3 Konstruksi Die Casting3-1 Konstruksi Dasar Die dan Komponen CASTING -3

IMDIA Seminar Teknologi Die CastingRabu, 18 Maret 2009

Die Casting Trouble‐Shooting ke‐II

Bab1 Alur sampai dengan produk Casting terbentuk

‐1 Proses Peleburan1‐1 Proses peleburan1‐2 Komposisi kandungan material aluminium1‐3 Dampak yang diberikan oleh tiap elemen dasar material aluminium.

‐2  Proses Casting2‐1 Perencanaan Casting2‐2 Struktur Die Cast Machine2‐3 Proses Kerja Die Cast Machine2‐4 Quality Control pada Proses Casting

‐3 Struktur Dasar Die Casting

Bab 2 Mengapa Casting trouble bisa terjadi. 

‐1 Trouble umum pada Casting, dan penyebabnya‐2 Gejala trouble umum pada Casting dan countermeasuresnya‐3 Trouble yang disebabkan oleh produk‐4 Trouble yang disebabkan oleh die‐5 Trouble yang disebabkan oleh mesin‐6 Trouble yang disebabkan oleh material

Bab 3 Quality improvement

‐1 Contoh sosialisasi/pengembangan‐2 Contoh improvement‐3 Cara pengontrolan kualitas

24/56

Trouble yang terjadi pada Casting, disebabkan oleh 4 faktor elemen, yaitu :

ProdukDie

Casting MachineMaterial

Ke‐4 elemen faktor di atas, bisa terlihat saling berkombinasi, tergantung dari kondisi pada saat terjadinya trouble, Sehingga,  untuk melakukan analisa perlu adanya 

pengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Pada seminar kali ini, akan dijelaskan pengetahuan dasar mengenai elemen‐elemen dasar yang disebutkan di atas, agar nantinya dapat dipergunakan dalam melakukan analisa.

2‐1 4 Elemen Dasar Casting Trouble25/56 Bab 2‐1 Trouble Umum pada Casting dan Penyebabnya

26/56

Nama Defect

Ketebalan Produk

Ketidak seragaman Ketebalan 

Produk

Draft angle

Bentuk Produk

Design D

ies

Design Cooling D

ies

Casting Design

Kekuatan Die

Dies Polishing

Kepresisian Dies

Heat Treatm

ent Dies

Bahan &

 temperatur sleeve

Clearance tip dan sleeve

Lubrikasi sleeve

Kepresisian Dies Clam

ping

Kecepatan Plunger

Start Point High Speed Injection

Kecepatan Gate

Waktu Pengisian/filling tim

e

Temperatur Dies

Temperatur m

olten

Jenis dan volume dies lubricant

Casting Cycle time

Jm l benda asing

Handling Produk &

 Die

 (1)Keriput ○ ○ ○ ◎ ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○

 (2)Cold shut ◎ ◎ ○ ◎ ○ ◎ ◎

 (3)Shrinkage ◎ ○ ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○

 (4)Pimpling/gelembung ◎ ○ ○ ◎ ○ ◎

 (5)Porosity pd bagian gate ○ ○ ○ ○ ○ ○

 (6)Dent ○

 (7)Miss run (short shot) ○ ○ ○ ○ ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○ ◎ ○ ○ ○

 (8)Under fill ○ ○ ◎ ◎ ○

 (9)Crack ◎ ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ◎ ○ ○

(10)Gnawing/scratch ○ ○ ○ ◎ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○ ○

(11)Lecet die ○ ○ ◎

(12)Lecet heat check ○ ◎ ○ ◎ ◎ ○ ○ ○ ○

(13)Soldering ○ ◎ ◎ ○ ○ ◎ ○ ○ ○

(14)Die erosion ◎ ○ ○ ○ ◎

(15)Casting flash/burr ◎ ○ ○ ◎ ○ ○ ○

(16)Terkelupas ◎ ○ ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

(17)Perubahan warna ○ ○ ◎ ○

(18)Pin hole ○ ○ ◎ ◎

◎ : ountermeasures umum○ : countermeasures lainnya

Countermeasures

Defect

Handling

Cairan Metal

PersyaratanDesign Produk

PersyaratanDesign Die

PersyaratanDie

Persyaratan Mesin

Persyaratan Injectionatau jugaCasting

Defect Permukaan pada Die Cast dan Preventive Countermeasuresnya

4 elemen dasar

Produk

Die

Machine

Material

Bab 2‐1 Trouble Umum pada Casting dan Penyebabnya27/56

Nama Defect

Ketebalan Produk

Ketidak seragaman Ketebalan Pro d

Draft angle

Bentuk Produk

Design D

ies

Design Cooling D

ies

Casting Design

Ketahanan Dies

Dies Polishing

Kepresisian Dies

Heat Treatm

ent Dies

Bahan & tem

peratur sleeve

Clearance tip dan sleeve

Lubrikasi sleeve

Kepresisian Dies Clam

ping

Kecepatan Plunger

Start Point High Speed Injection

Kecepatan Gate

Waktu Pengisian/filling tim

e

Temperatur D

ies

Temperatur m

olten

Jenis dan volume dies lubricant

Casting Cycle time

Jm l benda asing

Fluxing

Handling Produk &

 Die

(1)  Cavity hole ◎ ◎ ◎ ◎ ◎ ◎ ◎ ○

(2)  Blow hole ◎ ○ ○ ◎ ◎ ◎ ◎ ○

(3)  Masuknya benda asing ○ ○ ◎ ◎ ◎

(4)  Segregation ○ ◎ ○ ◎ ○ ○ ○

(5)  Hard spot ○ ○ ○ ◎ ○ ○ ◎ ◎ ○

(6)  Torn chill zone ○ ○ ◎ ◎ ○ ○ ◎ ◎ ◎ ◎

(7)  Defect pengisian ◎ ◎ ◎ ◎ ○ ◎ ○ ◎ ◎ ○

◎ : countermeasures pada umumnya○ : countemeasures lainnya

CountermeasuresCairan Metal

Defect

Handling

PersyaratanDesign Produk

PersyaratanDesign Die

PersyaratanDie

Persyaratan Mesin

Persyaratan Injectionatau jugaCasting

Defect Bag Dalam Die Cast dan Preventive Countermeasuresnya

4 elemen dasar

Produk

Die

Machine

Material

28/56

Trouble GEJALA COUNTERMEASURES

湯じわPermukaan kasar, kerutan kecil yang muncul akibat sebagian  kecil  molten tidak menyatu.

・Menaikkan temperatur die, molten.

・Percepat kecepatan gate, untuk memperpendek waktu pengisian.

・Memasang over flow, gas vent

湯境

Garis pembatas yang terbentuk akibat cairan logam metal tidak menyatu dengan sempurna di titik pertemuan cairan  logam metal.

・Menaikkan temperatur die, molten.

・Usahakan tidak ada bagian tipis yang terlokalisasi pada parts.

・Buat volume/jml aliran pengisian  (filling flow) yang sesuai

ひけCekungan yang muncul akibat penyusutan pada saat  molten  mengeras/membeku.

・Hilangkan ketebalan produk dengan perbedaan yang terlalu mencolok..

・Tambahkan lengkungan pada bagian sudut atau pojok di produk.

・Mengurangi temperatur die, molten.

ふくれGundukan yang muncul pada permukaan casting akibat  dari  gas yang terkandung pada casting.

・ Pasang penghilang gas/venting  yang secukupnya..

・Mengurangi temperatur pada permukaan die

Lubang kecil yang muncul di bagian gate pada produk

・Menaikkan pressure pada tahapan final pressing.

・Setting curing time sampai dengan selesainya proses pengerasan pada bagian  gate

・Setting volume/jml molten yang secukupnya.

打こんDekok yang muncul pada saat pemindahan, pengambilan  produk.

・Berhati‐hati pada saat handling, pemindahan, pembungkusan/packing produk.

・Berhati‐hati saat mengambil keluar produk.

湯回り 不良Produk mengeras walaupun 1 bagian cavity belum terisi  sempurna oleh cairan logam metal.

・Naikkan temperatur die, molten.

・Ubah posisi, ukuran gate. Pasang perangkat gas vent, over flow. 

2‐1 Gejala Umum Trouble pada Die Cast dan Countermeasures‐nya.

keriput

cold shut

Cekung

porosity padabagian gate

Pimpling/gelembung

miss run 

Dent

29/56

Trouble GEJALA COUNTERMEASURES

割れ Retakan yang muncul di 1 bagian pada produk.

・Menaikkan temperatur die, molten.

・Mempercepat kecepatan gate, perpendek waktu pengisian.

・Pasang over flow, gas vent.

かじりLecet guratan yang timbul di permukaan produk, saat mengambil produk dari die.

・Lakukan surface polishing dies sebaik mungkin.

・Hilangkan heat check pada die.

・Hilangkan under cut yang ada pada permukaan dinding die.

Lecet pada die.

・Berhati‐hati pada handling, pemindahan die.

・Hati‐hati supaya alat/tools dalam casting tidak melukai/meleceti die.

・Hilangkan dent yang ada di dalam cavity.

Lecet akibat heat cek yang menempel pada permukaan die,  tertinggal di  produk.

・Lakukan surface polishing dies sebaik mungkin.

・Lakukan pre‐heating pada dies sebelum memulai casting.

焼きつき

Kurangnya ketebalan produk atau juga munculnya permukaan yang kasar akibat menempelnya molten pada permukaan die.

・Lakukan analisa,  improvement pada arahan gate.

・Pikirkan pendinginan/cooling pada die. Pasang pendinginan secaraterbatas  pada bagian menempel (burn on)  tsb.

・Lakukan polishing (penggosokkan), surface treatment (penanganan permukaan) dies sebaik mungkin.

ピンホールLubang kecil berbentuk seperti bola yang muncul di bagian  tengah lapisan

・Menaikkan casting pressure.

・Penempatan  gas vent yang  secukup mungkin.

欠け込み Lecet/kerusakan pada casting pada saat  trimming( pengambilan ) gate, ataupun flash

・Buat improvement pada cara penekukan gate, flash.

・buat bentuknya agar tidak mudah lecet.

2‐1 Gejala Umum Trouble pada Die Cast dan Countermeasures‐nya.

crack

gnawing/scratch

Lecet padadie

soldering

pin hole

under fill

heat check

30/56

Trrouble GEJALA COUNTERMEASURES

Lubang yang muncul pada bagian dalam produk akibat percampuran udara dalam dies atau juga gas di dalam molten ataupun die lubricant ke dalam molten. 

・Menambahkan casting pressure 

・Menambahkan core pin pada di tempat munculnya blow hole.

・Pasang over flow, gas vent.

介在物混入 Masuknya benda asing ke dalam produk.

・Usahakan agar benda asing tidak masuk ke return material/material daur ulang

・Usahakan agar oli, pasir, sampah tidak menempel pada material daur ulang.

・Hilangkan dross, karat logam dll pada alat yag dipakai dalam  proses melting.

偏析

Akibat dari efek pemisahan struktur kandungan aluminium yang kemudian mengeras  menyebabkan munculnya bagian yang keras  di dalam produk.

・Segera lakukan casting segera setelah molten dituang.

・Usahakan sedemikian rupa agar tidak ada kandungan yang memberikan efek  pendingianan cepat seperti Ca,Mg,Na.

・Terutama, buat agar Ca berada di bawah 0.05

ハードスポット

Partikel sangat keras yang muncul pada bagian dalam produk dan yang dapat menghambat proses pemotongan (cutting)

・Kurangi variasi temperatur pada casting, buat sedemikian rupa agar selalu  dalam kondisi bisa menyatu secara sempurna.

・Tidak menggunakan batu merah yang cepat memberikan respon pada aluminium  seperti batu merah yang materialnya berasal dari aluminium rendah.

引け巣 Lubang yang muncul di bagian dalam produk akibat penyusutan setelah pengisian cairan logam metal.

・Hilangkan selisihkan perbedaan ketebalan produk yang terlalu besar.

・Lakukan penekanan di salah satu bagian/penekanan partially.

2‐1 Gejala Umum Trouble pada Die Cast dan Countermeasures‐nya.

blow hole

masuknya benda asing

segregation

hard spot

shrinkage

2‐3 Trouble yang disebabkan oleh Produk 31/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 1  Bentuk Produk

bocor

1 .1 Ketidakseragaman ketebalan produk

Gejala

1. Di bagian dalam terkumpul lubang‐lubang 

1. Kebocoran oli, tekanan

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Mengubah bentuk, melakukan pengikisan untuk menyeragamkan ketebalan produk.

lubang oli

bocor

*blow hole adalah

・ Gas yang muncul akibat udara di dalam die, cairan logam metal, spray pemisah die, yang dimana masuk ke dalam cairan logam metal dan meninggalkan lubang besar pada bagian dalam produk.

blow hole

blow hole blow hole

kikisan

kikisan

AFTER

32/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 1 Bentuk produkbocor

Gejala

1.2 Perbedaan ketebalan produk  yang drastis

1. Pada dinding bagian dalam di sudut atau bagian dalam produk muncul ronggga‐rongga kasar

Trouble pada Produk

1. Kebocoran oli, tekanan2. Kurangnya intensitas produk

Countermeasures

1. Mengubah bentuk, melakukan pengikisan untuk menyeragamkan ketebalan produk.

shrinkage

AFTER

* Cavity hole adalah

・ Lubang yang muncul yang bagian dalam produk akibat penyusutan setelah pengisian cairan logam metal

kikisan kikisan

kikisan

2‐3 Trouble yang disebabkan oleh Produk

33/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 1 Bentuk Produk1.1 Ketidakseragaman 

ketebalan produk.Gejala

1. Timbul akibat kekuatan penyusutan pada saat produkmengeras.

Trouble pada Produk

1. Kebocoran tekanan, oli

Countermeasures

1. Mengubah bentuk produk untuk menyeragamkan ketebalan produk.

crack

ketebalan diseragamkan

crack

AFTER

crack

ketebalan diseragamkan

2‐3 Trouble yang disebabkan oleh Produk

dibuat lbh besar daripada R5

34/56

crackPenyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 1 Bentuk Produk1.1 Bagian hot spot pada  

produk

Gejala

1. Timbul akibat kekuatan penyusutan pada saat produk mengeras di bagian hot spot pada bagian sudut, pojok produk.

Trouble pada Produk

1. Kebocoran tekanan, oli

Countermeasures

1. Menambahkan lengkungan pada bagian sudut, pokok di produk

2. Menjauhkan ketebalan material dari hot point

Menjauhkan ketebalan meterialdari hot point

crack

hot pointcrack

Metal flow menjadi lbh lancar dan dapat mencegah retak dgn memperbesar R di bagian pangkal rib.

AFTER

hot point

2‐3 Trouble yang disebabkan oleh Produk

35/56

miss run (short shot)Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 1 Bentuk Produk1 .1 Bagian yang berbelok. Bagian kantung dengan jalur yang kecil

Gejala

1. Produk mengeras walaupun cairan logam belum mengisi sempurna bagian berbelok yang mudah muncul casting defect.

Trouble pada Produk

1. Defect bentuk

Countermeasures

1. Hindari bentuk produk dimana ada belokan tajam

2. Pasang rib di bagian boss dll yang mudah muncul miss run

AFTER

mudah muncul miss run

Memperlancar molten flow

mudah muncul miss run

lbh dari 30°

1.5

5.0

menambahkan rib

2‐3 Trouble yang disebabkan oleh Produk Bab 2‐4 Trouble yang disebabkan oleh Die 36/56

die chipped /drop offPenyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 2 Bentuk Die2 .1 Bentuk die yang 

tipis

Gejala

1. Intensitas/kekuatan dies lemah, sehingga muncul lecet pada die akibat guncangan

Trouble pada Produk

1. Defect bentuk

Countermeasures

1. Menambahkan intensitas dengan melakukan cast out pada upper dan lower die.

2. Menghilangkan bagian tipis pada die dgn mengubah posisi rib

AFTER

die chipped pd bagian tipis die

cast out dari lower die

bagian yg tipis

bag tipis pada die bisa dihilangkan dgn mengubah posisi rib

die chipped

37/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 2 Perencanaan Pendinginan

2 .1 Bag yang tebal pada produk (volume panas besar)

Gejala

1. Gas terkumpul pada bagian dengan volume panas yang besar (bagian produk yang tebal)

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Menambahkan spot cooling pada bagian yang tebal tsb.

AFTER

tambah pendinginan (cooling)

lubang oli

blow hole

lubang oli

blow hole

blow hole

tambah pendinginan (cooling)

1. Kebocoran tekanan, oli

Bab 2‐4 Trouble yang disebabkan oleh Die 38/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 2 Ejector pin2 .1 Kurang tepatnya  

penempatan ejector pin

Gejala

1. Perubahan bentuk pada produk

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Menambahkan ejector pin (menyeimbangkan ejector pin)

2. Mempertebal  (memperbesar) ejector pin

AFTER

ejector pin

deformasi/perubahan bentuk

1. Perubahan bentuk pada produk

tambah ejector pin

ejector pin

mempertebal ejector pin

Bab 2‐4 Trouble yang disebabkan oleh Die

Bab 2‐5   Trouble yang disebabkan oleh Mesin 39/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 3 Tidak tepatnya Persyaratan Casting

3 .1 Daya tekan casting yang lemah

Gejala

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Menambahkan casting pressure

AFTER

pin hole

1. Gas terkumpul pada bagian dgn volume panas yang tinggi (bagian yang tebal), sehingga  mengurangi kepadatan produk.

pin hole

bocor

daya tekan

1. Kebocoran tekanan dan  kebocoran oli

pin hole

daya tekan

40/56

Penyeban Timbulnya Trouble

2‐ 2. 3 Ketidaksejajaran pada permukaan sambungan die

3 .1 Machine platen tenggelam, miring

Gejala

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Memperbaiki kesejajaran machine platen

AFTER

munculnya burr (flash)

1. Muncul burr (flash)2. Burr (flash) di bagian parting line 

(pembatas) fix dan move besar (tebal).

1. Defect bentuk produk2. Banyak muncula burr (flash) di 

parts.

move dies

fix dies

fix dies

move dies

muncul burr

Bab 2‐5   Trouble yang disebabkan oleh Mesin

Bab 2‐6   Trouble yang disebabkan oleh Material 41/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 3 Tercampurnya benda oksidasi

3 .1 Di dalam produk ikut tercasting benda oksidasi, benda asing dll.

Gejala

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Bersihkan  dross yang ada pada permukaan molten.

2. Kontrol agar benda/material asing tidak masuk ke dalam material recyle.

AFTER

hard spot

1. Pada bagian dalam produk muncul hardspot (serbuk‐serbuk yang keras dan menghambat pemotongan yang muncul di dalam produk)

hard spot

1. Defect pada produk2. Patahnya alat pemotong

42/56

Penyebab Timbulnya Trouble

2‐ 2. 3 Tercampurnya benda bkn logam3 .1 Tdk melakukan proses fluxing3 .2 Tidak mengambil waktu cukup saat   

mendiamkan cairan logam.

Gejala

Trouble pada Produk

Countermeasures

1. Lakukan proses fluxing  sebaik mungkin.

2. Ambil waktu secukupnya saat mendiamkan  molten.

AFTER

hard spot

1. Munculnya hard spot pada bagiandalam produk (serbuk‐serbuk yang keras dan menghambat pemotongan yang muncul di dalam produk)

hard spot

1. Defect pada produk2. Patahnya alat potong

Bab 2‐6   Trouble yang disebabkan oleh Material

IMDIA Seminar Teknologi Die CastingRabu, 18 Maret 2009

Die Casting Trouble‐Shooting ke‐II

Bab1 Alur sampai dengan produk Casting terbentuk

‐1 Proses Peleburan1‐1 Proses peleburan1‐2 Komposisi kandungan material aluminium1‐3 Dampak yang diberikan oleh tiap elemen dasar material aluminium.

‐2  Proses Casting2‐1 Perencanaan Casting2‐2 Struktur Die Cast Machine2‐3 Proses Kerja Die Cast Machine2‐4 Quality Control pada Proses Casting

‐3 Struktur Dasar Die Casting

Bab 2 Mengapa Casting trouble bisa terjadi. 

‐1 Trouble umum pada Casting, dan penyebabnya‐2 Gejala trouble umum pada Casting dan countermeasuresnya‐3 Trouble yang disebabkan oleh produk‐4 Trouble yang disebabkan oleh die‐5 Trouble yang disebabkan oleh mesin‐6 Trouble yang disebabkan oleh material

Bab 3 Quality improvement

‐1 Contoh sosialisasi/pengembangan‐2 Contoh improvement‐3 Cara pengontrolan kualitas

43/56Bab 3‐1  Contoh Pengembangan: Quality Improvement

44/56

Pengembangan untuk menghilangkan Masalah Kualitas Casting  (Defect in process 1/20)

Pengembangan untuk menghilangkan Masalah Kualitas

Casting(Defect In Process)●Bayangan

Di market semua claim yang muncul adalah masalah kebocoran oli, namun pada kenyataannya sekarang inipun kebocoran tekanan sering muncul pada next process (customer, proses pengolahan/assembly)Sedangkan di bagian prngolahan sendiri, yang dimana ada penjaminan kualitas (quality assurance) denganmesin QA pada proses inpeksi, atau juga assembly‐nya, ternyata di market sering masalah tersebut munculMeka dari itum untuk menurunkan kebocoran tekanan ini, selain daripada pelaksaan sosialisasi item‐item pengontrolan kritikal, perlu juga adanya pembinaan kegiatan one process one improvement, dimana di dalamkegiatan ini semua pihak ikut terlibat, untuk merealisasikan target defect in process 1/20.

1‐1  Contoh Pengembangan: Quality Improvement 45/56

Pengembangan untuk menghilangkan Masalah Kualitas Casting  (Defect in process 1/20)

Pengembangan untuk menghilangkan Masalah Kualitas

Casting(工程内不良)●BayanganDi market semua claim yang muncul adalah masalah kebocoran oli, namun pada kenyataannya sekarang ini pun kebocoran tekanan seringmuncul pada next process (customer, proses pengolahan/assembly)Sedangkan di bagian prngolahan sendiri, yang dimana ada penjaminan kualitas (quality assurance) dengan mesin QA pada proses inpeksi, atau juga assembly‐nya, ternyata di market sering masalah tersebut munculMeka dari itum untuk menurunkan kebocoran tekanan ini, selain daripada pelaksaan sosialisasi item‐item pengontrolan kritikal, perlu jugaadanya pembinaan kegiatan one process one improvement, dimana di dalam kegiatan ini semua pihak ikut terlibat, untuk merealisasikantarget defect in process 1/20.

RPP #2

46/56

RPP

名 前

品 質 改 善 シート

Bab 3‐2  Contoh Quality Improvement

Bab 3 ‐ 2  Contoh Perbaikan Kualitas ‐ 1 47/56

Trouble OKFaktor NG

• Die hair crack pada bagian 1. Kekuatan Dies kurang : product (cavity) - Material dies NG - Komposisi material Dies - Sedang diperiksa oleh Supplier - ER supplier

- Heatreatment NG - Mengecek proses heatreatment Dies - Sudah ada lampiran Certificate OK1. Lansung produksi setelah Trial 1 - Kekerasan Dies NG - Cek kekerasan HRC Dies - HRC 46,3 Fix Cavity OK Trial 1= 100 shot (Instruksi PT.TAS HRC 45 - 47) HRC 47 Move Cavity OK Masspro = 13000 shotSeharusnya proses Nitriding 2. Stres didalam die terlalu besar :dilakukan setelah Trial 2. - Temperature dies tinggi - Jarak cooling dan posisi cooling Dies - Jarak cooling dari produk 14,8mm OK

(cooling system kurang bagus) Alur cooling lurus, 4 buah OK2. Mass production berjalan saat kondisi Dies belum Nitriding - Perbedaan temperature 4 cavity d - Memeriksa temperatur 4 cavity Machine - Minta caster check temperature (merupakan urgent order dr (temperature gate cavity tinggi) sebelum dan setelah spray → Tdk dilakukan pengecekan NG Cek temperatur saat produksi. FL caster customer)

- Polishing setelah EDM NG - Check surface polishing stlh EDM Dies - Polishing sudah dilakukan OK - Bentuk R dies terlalu kecil - Check besar R Dies - R = 1.5 mm - 2 mm - - Diperbesar sampai toleransi FL caster - Perlakuan spray kurang optimal - Check waktu spray dan posisinya Machine - Minta caster check waktu spray maksimal sehingga temperature dies naik, → Spray tdk maksimal di area NG NG Optimalkan spray di area rib. FL caster

- Check temperature dies Machine - Minta caster check temperature→ Tidak dilakukan pengecekan NG Cek temperatur saat produksi. FL caster

- Tidak melakukan proses Nitriding - Check apakah sudah di-Nitriding DIes - Belum di-Nitriding NG - Pastikan proses nitriding dilakukan FL caster sebelum masuk masspro sebelum masspro untuk project (Proses Nitriding bertujuan untuk selanjutnya menghilangkan stress dan menambahkan HRC permukaan dies. sehingga dapat mencegah crack) - Maintenance dies (polishing - Check frekuensi maintenance Dies - Maintenance dies /30.000shot OK FL caster tidak dilakukan) dies.

- Tidak dilakukan pemanasan di - Check standard pemanasan dies Machine - Pemanasan menggunakan NG - Ganti menggunakan LPG atau FL caster dies. acetyline minyak tanah

- Casting Parameter kurang bagus - Metal presure terlalu tinggi - Check metal pressure Machine - Metal pressure 90Mpa. OK FL caster - Temperature molten terlalu - Check temperatur molten Machine - Temperatur molten 600 OK FL caster tinggi.'

ER

FL

FL

YNFL

FL

Lembar Perbaikan Produksi Casting - 2・3・4

CekPICRencana Pelaksanaan

Feb Mar Apr Mei Jun

PT Tridaya Artaguna SantaraNama Perusahaan

Kemungkinan Penyebab Item yang perlu Diperiksa

Fen Liem

Rincian Permasalahan Hasil Pemeriksaan Rincian Perbaikan

 Nama Perbaikan : Perbaikan untuk Crack Dies (cylinder head cover) PIC Penerima

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 2 48/56

Trouble OKFaktor NG

Porosity Problem 1 Casting MachineSettingan parameter Cek settingan parameter Machine Tdk ada perubahan parameter setting OKPosisi Spray Cek Posisi Spray Machine Tdk ada perubahan parameter setting OK

2 Perubahan pada spesifikasi product Cek kondisi porosity dibagian Product Ditemukan porosity dibagian Groove NG Menambah cooling di area Groove FL TAS- Perubahan proses machining di groove customer (Additional groove) dari bulan Oktober

→ Trial pd 13 Maret (20Pcs), seluruhnya OK

3 Perubahan temperatur air diposisi IN Cek temperatur air yang di alirka Machine Sedang diperiksa - FL SAS

4 Perubahan pada jumlah molten Cek jumlah molten (cek tebal Machine Tidak ada perubahan pada volume OKbiskuit) molten

5 Cooling system tidak berfungsi dengan Cek kondisi pipa cooling Dies Menurut standar caster Dibersihkan OKbaik pada insert (tersumbat atau tidak) setiap 30.000 shot

(tetapi tidak memeriksa debit air NG Memeriksa debit air tiap 30.000 shot SS SASantara IN dan OUT) →akan dilakukan (konfirmasi di caster , 2/19)

6 Cooling pada area Center pin Fix dan Cek posisi cooling dan Diameter Dies Posisi dan Diameter lubang cooling NG Menambah cooling di area Groove FL TASMove tidak bagus lubang cooling kurang besar (efek cooling tidak efektif) → Trial pd 13 Maret (20Pcs), seluruhnya OK

Keterangan :1. Presentasi reject bulan November 0,73 % (54/7360) Jumlah shot 65.000 shot

2. Presentasi reject bulan Desember 2,46% (211/8576) Jumlah shot 80.338 shot3. Presentase reject bulan Januari 536/6982×100=7.78%

Lembar Perbaikan Produksi Casting - 2・3・4

Rincian Perbaikan Rencana PelaksanaanRincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Item yang perlu Diperiksa Hasil Pemeriksaan CekFeb Mar Apr Mei Jun

Nama Perusahaan PT Tridaya Artaguna Santara

 Nama Perbaikan : perbaikan untuk Porosity dies (cylinder Engine) PIC Penerima Fen Liem

PIC

AREA POROSITY

FIX

MOVECurrent

NEW

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 3 49/56

Trouble OK

Faktor NG

Porosity pada area tachometer 1) Filling ratio sleeve rendah ■ Cek filling ratio Mesin ■ Filling ratio 29% NG Menaikkan filling ratio.Diameter 75 → 70mm

Design dan produksi dies dilakukan (Filling ratio 35%)di customer

2) Machining allowance besar ■ Cek machining allowance Produk ■ Casting 12mm NG Diameter insert pin diperbesarData NG claim problem bocor          After machining 14mm Casting diameter 12mm → 13mmtachometer (after locktight)Bulan November : 2085pcs 3) Machining allowance besar ■ Cek machining allowance Produk ■ Core pin pendek NG Memanjangkan core pin Total delivery : 17789pcs (11.72%)Bulan Desember : 2313pcsTotal delivery : 13392pcs (17.27%) 4) Temperatur dies di area NG tinggi■ Cek diameter, panjang serta DiesBulan Januari : 1451pcs        posisi lubang coolingTotal delivery : 12126pcs (11.96%)

[Hasil Pemeriksaan untuk Move]

Alur barang NG (Januari 09)

[Hasil Pemeriksaan untuk Fix]

Menambahkan jet cooling di dalam pintachometer

Squezee pin

CekPIC

Customer

Customer

Customer

+Daryono

Jun

Rencana Pelaksanaan

Feb Mar Apr

+Daryono

Rincian Perbaikan

PIC Penerima

Nama Perusahaan

NG

Customer

Customer

Customer

Customer

PT. Sinar Alum Sarana

Kristiforus

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4

 Nama Perbaikan : Perbaikan Porosity pada Cover R C/C KEHL

+Daryono

Mei

+Daryono

Item yang perlu Diperiksa

NG

Rincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Hasil Pemeriksaan

Bocor darilubang oil

Shrinkage

Porosity

Kirim ke customer (12128)

Test bocor after machining (12128)

OK NG (3637pcs) : 30%

Locktight

Leak test

OK NG 1451pcs : 11.96%

Return to SAS

Tambahan spot cooling

Tambahan spot cooling

mempertimbangkan/koordinasi

mempertimbangkan/koordinasi

mempertimbangkan/koordinasi

mempertimbangkan/koordinasi

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 4 50/56

Trouble OK

Faktor NG

Produk patah saat dilakukan tensile 1)  Gas terjebak, shrinkage ■ Tes belah part upper bracket di Produk ■ Porosity dgn ukuran besar NG ■ Pemakaian tablet degasser danstrenght (uji tarik). Setelah dibelah         bag leher area porosity dgn           (diameter >1mm)     fluxing nitrogen di holding mesinditemukan porosity.        metode horizontal  terhadap 

       parting line.Metode uji tarik 

2) Kapasitas Over Flow kurang ■ Volume Over Flow Dies ■ Overflow tipis NG ■ Mempertebal overflow area kepala

3) Temperatur dies area NG tinggi ■ Cek posisi serta jarak cooling ke  Dies ■ Penempatan cooling jauh NG ■ Penambahan cooling

4) Metal pressure rendah ■ Actual metal pressure Mesin ■ Metal pressure  500kgf/cm² NG ■ Menghitung ulang casting parameter.       Diusahakan lebih dari 600kgf/cm²

+Daryono

SAS

SAS

SAS

Customer

PIC CekFeb Mar Apr Mei Jun

Rincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Item yang perlu Diperiksa Hasil Pemeriksaan Rincian PerbaikanRencana Pelaksanaan

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4Nama Perusahaan PT. Sinar Alum Sarana

 Nama Perbaikan : Perbaikan Porosity pada Upper Bracket PIC Penerima Kristiforus

Blank Casting (visual OK)

Finishing process (visual OK)

Tapping process M10 (visual OK)

Clamping process dgnmengikat produk denganbesi pejal dgn ulir M10

Clamping padamesin

Setting parameter (speed load)

Running test until broken

Keropos pada area leher part

Keropos pada bagiantebal dari part

Keropos ukuranbesar

Sebelum ditebalkan Overflow dipertebalmempertimbangkan/koordinasi

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 5 51/56

20mm

ParameterAnalysis

Trouble OK

Faktor NG

Yujiwa / Flow Line 1) Temp Dies rendah ■ Cek Temp dies Sebelum &  ‐ Sur    setelah spray  (Area Flow Line)

■ Design Cooling NG ■ Posisi & kedalaman Cooling Dies ‐ Pasang Valve U/setiap Cooling IN Nddagar dapat melakukan pengon‐

■ Arah dan durasi waktu ■ Cek arah penyemprotan spray & Machine ‐ trolan temperatur air di tiap Sur      penyemprotan NG     durasi waktu penyemprotan cooling.

        di area flowline Akan meminimalkan jumlah spray di point yang bermasalahdengan miss run.→ membuat standar/manual

2) Temp molten rendah ■ Cek temp. molten Material ■ Temp. molten 667°C OKF. G 7077.6NG Yujiwa 118.2

1.67% 3) Metal pressure rendah ■ Cek metal pressure Machine ■ 902 kg/cm² OK

4) Sleeve Filling Ratio terlalu ■ Cek Sleeve Filling Ratio Machine ■ 35 % (ideal > 35% ‐ 40 %) OK  rendah

5) Gas vent tidak ada ■ Cek gas vent ada / tidak Dies ■ Hasil pemeriksaan tidak ada NG Dibuatkan gas vent TR/NR(jarak dari tepi min. 25mm, dengan tebal 0.1~0.15)(Disccus With Customer)

6) Filling time terlalu panjang ■ Filling time Dies ■ (WOF + WP) / Vg x (2,4 x 100  OK        x Ag) :0.02s       ( Ideal < 0,1 Sec)

Item yang perlu Diperiksa CekPICRencana Pelaksanaan

Feb Mar Apr Mei Jun

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4PT. Cikarang Perkasa Mfg

Honggo Setyawan 

Rincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Hasil Pemeriksaan Rincian Perbaikan

 Nama Perbaikan : Perbaikan Flow Line di Cover Cylinder Head ‐ UW PIC Penerima

Nama Perusahaan

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 6 52/56

ParameterAnalysis

Trouble OK

Faktor NG

Yujiwa / Flow Line 1) Temp Dies rendah ■ Cek Temp dies Sebelum & ‐ Sur    setelah spray  (Area Flow Line) 

■ Design Cooling NG ■ Posisi & kedalaman Cooling Dies ‐ Pasang Valve U/tiap cooling IN Nddagar dapat melakukan pengon‐

■ Cek arah penyemprotan spray &Machine ‐ trolan temperatur air di tiap Sur    durasi waktu penyemprotan cooling.        di area flowline Akan meminimalkan jumlah 

spray di point yang bermasalahdengan miss run.→ membuat standar/manual

2) Temp molten rendah ■ Cek temp. molten Material ■ Temp. molten 667°C OKF. G 12813.8NG Yujiwa 147.2

1.15% 3) Metal pressure rendah ■ Cek metal pressure Machine ■ 840,28 kg/cm² OK

4) Sleeve Filling Ratio terlalu ■ Cek Sleeve Filling Ratio Machine ■ 31.7% (ideal < 35% ‐ 40 %) NG (Improve  next dies) Sur  rendah

5) Gas vent tidak ada ■ Cek gas vent ada / tidak Dies ■ Hasil pemeriksaan tidak adaNG Dibuatkan gas vent TR/NR(jarak dari tepi min. 25mm)(Disccus With Customer)

6) Filling time terlalu panjang ■ Filling time Dies ■ (WOF + WP) / Vg x (2,4 x 10 OK         x Ag) : 0.026s( Ideal < 0,1 Sec)

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4Nama Perusahaan PT. Cikarang Perkasa Mfg

 Nama Perbaikan : Perbaikan Flow Line Cover Cylinder Head ‐ UY PIC Penerima Honggo Setyawan 

Rincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Item yang perlu Diperiksa Hasil Pemeriksaan Rincian PerbaikanRencana Pelaksanaan

PIC CekFeb Mar Apr Mei Jun

Trouble OK

Faktor NG

Porosity / Suana 1). Henkaten ■  Parameter Casting ■ Cek parameter casting Machine ■ Tidak ada OK■  Temperatur Alumunium ■ Cek Temperatur Alumunium Material ■ Setting Ok, actual tidak diukur NG Cek & Kontrol temperatur alum

         (saat tuang) saat tuang ke holding furnace& ladle transfer

■  Temperatur Dies ■ Cek Temperatur Dies (sebelum & Dies ■ Belum ada ‐ Periksa secara rutin. (Cooling system)        sesudah spray) =>point bermasalah■ Kedalaman Cooling Dies ■ Cek penyumbatan cooling system Dies ■ Belum ada ‐ Periksa secara rutin.■ Perubahan temperatur air ■ Cek temperatur & pressure air Machine ■ Belum ada ‐ Periksa secara rutin.    (suhu & Pressure) pada    posisi "in"■ Die lubricant ■ Cek arah penyemprotan & Vol.  Machine ■ Belum ada ‐ → membuat standar/manual

       spray die lubricant■ Proses produksi ■ Cek jumlah produksi  ■ Berkurang  ‐ Mengeluarkan molten ketika

    ( alumunium lama diholding) tidak ada produksi.■ Cek handling alumunium Material ■ sama point 1.b NG

2). Temperetur di point yg ber ■ Cek temperatur Dies Menambahkan cooling di insert      masalah terlalu tinggi bgn move(Usulan u/ kedepannya

Atau memperbesar over flowdan gasvent(Usulan)

Hasil improve :Dia 5.5 to Dia 6 (C1105)Depth 11.5 to 12.7 (Shift rod)Prod = 5877NG = 46% NG = 0.7%( Prod Apr ‐ Juli 08)

Agt ‐ Sept 08 Prod DownProd = 1170NG = 44% NG = 3.7%

PIC CekFeb Mar Apr Mei Jun

Kemungkinan Penyebab Item yang perlu Diperiksa Hasil Pemeriksaan

Nama Perusahaan PT. Cikarang Perkasa Mfg

 Nama Perbaikan : Perbaikan Kebocoran Case Front PIC Penerima Honggo Setyawan 

Rincian PerbaikanRencana Pelaksanaan

Sur

Sur

Ndd

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4

Sur

Sur

NddNdd

Sur

Rincian Permasalahan

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 7 53/56

Leak Area

Pitch antar lub <10 mm

LEAK

ParameterAnalysis

Bab 3 - 2 Contoh Perbaikan Kualitas - 8 54/56

Trouble OK

Faktor NGPorosity / kropos machine ■ 68% (normal  : >35%~40%) OK

■  Casting pressure rendah ■ Cek casting machine ■ 546.67 kgf/cm² OK       pressure

■  Filling time panjang (lambat■ Cek filling time die ■ Filling time (Wof + Wp)/(Vgx2.4x100xAg) NG ■ Mengubah filling time menjadi < 0.1s      = 0.27 s   Untuk itu, harus mengubah kecepatan (normal  <0.1 s)   high speed (0.9m/s → 2.5m/s dan mengu‐

        rangi casting pressure (546 kgf/cm² → ■ Cek filling time machine ■ Area proyeksi casting = 1300.61cm²         350 kgf/cm²)

         tidak maksimal■ Die opening force (Ac x Pm/1000) ■ Seharusnya produk ini harus memakai

  = 711.00 ton (sekarang memakai mesin 500ton)   mesin 800 ton (1300 cm²×600 kgf/cm²

pada tahapan trial ke‐2

  Dikarenakan filling time pada tahapan trial in NG ■ Ganti ke vacuum casting  adalah 0.27s, sehingga produk sudah telanjur  membeku pada saat timbul pressure dengan   besar 546kgf/cm². Oleh karena itu, menurut perki‐  raan, pressure yg didapatkan oleh produk saat   masih dalam kondisi belum membeku hanyalah   kurang dari 300 kgf/cm²

■  Filling ratio terlalu rendah ■ Cek filling ratio

■ Pressure pada saat intent Suroso&

Alam=780 ton)

■ Karena die opening force lebih besar daripada  tonage mesin, maka akan menimbulkan flash

Item yang perlu Diperiksa CekPIC

Rencana PelaksanaanFeb Mar Apr Mei Jun

Lembar Perbaikan Produksi Casting ‐ 2・3・4PT. Moradon Berlian Sakti

Suroso & Salam

Rincian Permasalahan Kemungkinan Penyebab Hasil Pemeriksaan Rincian Perbaikan

 Nama Perbaikan : Pengatasan Keropos pada Die Hub PIC Penerima

Nama Perusahaan

dipertimbangkanlebih lanjut

ParameterAnalysis

Mencari permasalahan‐nya

Mencari penyebab‐nya

Melakukan countermea‐sures

Memperbaiki standar/ketentuan(membuat standar/ketentuan 

baru)

Bab 3‐3  Cara Pengontrolan Kualitas 55/56

・ Aktivitas Quality Control secara lebih spesifik, dilakukan dengan tahapan yang biasa disebut Deming Cycle, dimana dengan begitu pengontrolan kualitas di lapangan akan bertambah baik.

P① rencana

(plan)

D② lakukan

(do)

A④ penanganan

(action)

C③ analisa

(cek)

P. (PLAN) ・・・ Menentukan metode kerja yang benar untuk menghasilkan produk yang baik, kemudian menyusun standar kerja dan inspeksi.

D. (DO) ・・・ Melakukan hal‐hal yang sudah di‐planning (direncanakan) dgn benar‐benarC. (CHECK)    ・・・ Memeriksa apakah metode kerja sudah benar dijalankan, produk yang dihasilkan   

sudah benar.A. (ACTION)  ・・・ Setelah Cek, apabila menemukan defect, lakukan analisa kemudian perbaiki 

standar/ketentuan.

Untuk melakukan perbaikan

Melakukan analisa hubungan pada karakteristik penyebabnya

*Kemudian standar /ketentuan yang sudah dibuat tadi, dikontrol lagi dengan  cycle P.D.C.A

Terimakasih telah menyempatkan untuk hadir di tengah‐tengah kesibukan saudara‐saudara 

semuanya.

Mohon kehadirannya juga pada kesempatan berikut.

56/56