im apr 2019 - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/newsletter/im apr 2019.pdf · desain...

16
16 6 INF MARITIM NEWSLETTER, MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 Indeks Logistik dan Layanan Pelabuhan Indonesia Naik Pendaftar Mudik Sepeda Motor Gratis Telah 50% Lebih Bekerja dengan Hati

Upload: doandan

Post on 05-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

166

INF MARITIMNEWSLETTER, MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Edisi IV 2019

Indeks Logistik dan Layanan Pelabuhan Indonesia Naik

Pendaftar Mudik Sepeda Motor Gratis Telah 50% Lebih Bekerja dengan Hati

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN LAUT

SUSUNAN PENGURUS

Penanggung JawabDirektur Jenderal Perhubungan Laut

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

PengarahDirektur Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Direktur KepelabuhananDirektur Perkapalan dan Kepelautan

Direktur KenavigasianDirektur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

Redaktur PelaksanaKepala Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat

RedakturKepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat

Penyunting/EditorSilo Darmono

Staf RedaksiPresti Febriana

Putri Mayan KalingiKhairil Nur Wibowo

Anik Vianti

Desain Grafis & FotograferTim Desain Grafis

Indi AstonoAbdurahman

SekretariatRustam HidayatIbrahim Pilpala

Alamat RedaksiGedung Karya Lt. 15. Kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka Barat No.8. Jakarta 10110

021 – 3847118 ext. 4135

[email protected]

@djplkemenhub151

Ditjen Perhubungan Laut dan Fan Page

djplkemenhub151

djplkemenhub151

INF MARITIM

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan Rapat Kerja (Raker) tahun 2019 yang telah dilaksakan pada tanggal 8 – 10 April di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Raker yang

mengambil tema “Transportasi Laut yang Bersih, Efektif, dan Terintegrasi” ini dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sedangkan penutupan Raker dilakukan oleh Sekretris Jenderal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha.

Tema besar Raker tersebut diatas merupakan sebuah upaya dan komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk terus memberikan dan meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama bagi para pengguna jasa di bidang transportasi laut. Semangat pengabdian seperti itulah yang kemudian melahirkan tikad bahwa seluruh insan perhubungan laut siap bekerja dengan hati yang kemudian menjadi tagline “Bekerja dengan Hati. Pastinya!”

Tagline tersebut bahkan kemudian dibuatkan sebuah jingle lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi sekaligus musisi terkenal tanah air, Yana Yulio. Menteri Perhubungan sendiri berkenan meresmikan peluncuran jingle tersebut bersamaan dengan acara pembukaan Raker.

Komitmen untuk “Bersih, Efektif, dan Terintegrasi” juga berpadu dengan upaya peningkatan pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi berbasis digitalisasi, sehingga mampu menghadirkan pelayanan yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

Kami bersyukur dan sekaligus berterima kasih kepada Menteri Perhubungan yang memberikan apresiasi dan penghargaan atas berbagai upaya dan kerja keras seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sehingga menghasilkan berbagai hasil kerja nyata seperti turut serta meningkatkan Logistic Performance Index dari peringkat 63 di Tahun 2016 menjadi peringkat 46 di tahun 2018. Kemudian berhasil menempatkan Indonesia menduduki peringkat ke-III di Asia Tenggara untuk Index Pelayanan di Pelabuhan, dan yang sejalan dengan penurunan Dwelling Time di pelabuhan.

Banyak lagi berita-berita menarik dan informatif di Info Maritim edisi keempat ini, termasuk berita tentang perkembangan program Mudik Gratis sepeda motor dengan kapal laut yang peminatnya telah mencapai 50 persen lebih hanya dalam waktu 13 hari sejak pendaftaran dibuka. Sedangkan pendaftarannya baru akan di tutup sekitar satu bulan lagi. Juga berita-berita seperti program kontainer masuk desa atau mini kontainer, perkembangan rencana pemisahan alur Selat Lombok dan Selat Sunda, rencana operasi kapal RoRo di Selat Malaka, penyerahan hibah kapal-kapal Perla, dan berita menarik lainnya. (Wisnu)

Bersih, Efektif, dan Terintegrasi

KOLOM Redaksi

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Indeks Logistik dan Layanan Pelabuhan Indonesia Naik

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

(Raker Ditjen Hubla) Tahun 2019 yang

diselenggarakan dari tanggal 8 – 10 April

2019 ini dengan tema “Transportasi Laut

yang Bersih, Efektif dan Terintegrasi” di Kantor

Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta,

Senin, 8 April 2019.

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Pembukaan Raker Ditjen Hubla diawali dengan launching jingle Di-rektorat Jenderal Perhubungan Laut yang berjudul “Kerja dengan Hati, Pa-stinya!” dan dinyanyikan langsung oleh Yana Julio. Adapun launching jingle ini ditandai dengan penyerahan piringan hitam dari Yana Julio kepada Menteri Perhubungan.

Dalam sambutannya, Menhub Budi Karya meminta agar seluruh ja-jaran Ditjen Hubla dapat bekerja den-gan hati dalam menjalankan tugas dan mengabdi kepada bangsa. “Ada visi misi yang bagus dari Ditjen Hubla yaitu mereka ingin bekerja dengan hati ka-rena jika kita bekerja dengan hati dan sungguh-sungguh bisa menyelesaikan pekerjaan,” ujar Menhub.

Pada kesempatan tersebut, Men-hub juga menyampaikan apresiasi ke-pada Ditjen Perhubungan Laut atas beberapa capaian pada sektor transpor-tasi laut di tahun 2018.

Beberapa capaian di tahun 2018 di antaranya keberhasilan Indonesia menduduki peringkat ke-III di Asia Tenggara untuk Index Pelayanan di Pe-labuhan yang sejalan dengan penuru-nan Dwelling Time di pelabuhan.

Begitu juga dengan Logistic Perfor-

mance Index yang telah mengalami pe-ningkatan peringkat yang cukup signi-fikan dari peringkat 63 di Tahun 2016 menjadi peringkat 46 di tahun 2018.

Apresiasi juga diberikan atas ki-nerja dan pelayanan di Pelabuhan Tan-jung Priok yang pada tahun 2018 telah berhasil menerima Penghargaan Wi-layah Bebas Korupsi (WBK). Menhub berharap pelabuhan-pelabuhan lain dapat mengikuti Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi pelabuhan bebas korupsi dan meningkatkan kinerja pe-layanan menjadi lebih baik.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhu-bungan Laut R. Agus H. Purnomo men-gatakan bahwa saat ini Indonesia tengah menyongsong era Industri 4.0 sehingga Ditjen Perhubungan Laut harus sege-ra merespon dan beradaptasi, dengan mengimplementasikan teknologi infor-masi dalam kegiatan operasional dan pelayanan kepada para stakeholder.

“Dengan adanya digitalisasi pelaya-nan melalui penerapan Inaportnet dan Delivery Order Online, diharapkan da-pat menurunkan biaya logistik nasional dan Dwelling Time,” tutur Dirjen Agus.

Selain itu, Dirjen Agus akan terus mendorong agar Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Ditjen Hubla dapat melepaskan ketergantungan terhadap APBN. Salah satunya melalui percepatan pemben-tukan Badan Layanan Umum (BLU) sehingga ke depannya dapat menin-gkatkan daya saing pelayanan dan efi-siensi pengelolaan anggaran.

“Begitu juga dalam pembangunan infrastruktur, dapat memanfaatkan pembiayaan dari sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Ba-dan Usaha (KPBU) seperti yang telah diterapkan pada Pelabuhan Anggrek dan Pelabuhan Bau Bau ataupun me-lalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) yang telah diterapkan dalam Pembangunan Pelabuhan Probolinggo dan Sintete,” jelasnya.

Dirjen Agus menambahkan, tan-tangan lain yang dihadapi ialah berda-sarkan data World Economic Forum pada 2016, tiap tahunnya 8 juta ton sampah plastik mengalir ke laut yang dapat membahayakan ekosistem laut.

“Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan kebi-jakan untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025. Ke-bijakan Rencana Aksi Nasional Pen-gelolaan Sampah Laut tersebut seba-gaimana tercantum dalam Peraturan

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Presiden Nomor 83 Tahun 2018,” imbuh Dirjen Agus.

Bersih dari KorupsiPada kesempatan itu, Dirjen Agus

juga menyampaikan dukungannya se-cara penuh untuk terus menerus secara berkesinambungan memberantas tin-dak pidana korupsi guna mewujudkan Pemerintahan yang anti korupsi.

“Sebagai regulator di bidang pelay-aran yang sarat dengan pelayanan dan perizinan, insan Perhubungan Laut tentunya sangat rentan dengan go-daan untuk melakukan tindak pidana korupsi. Untuk itu, tentunya perlu di-berikan pembekalan dan pemahaman terkait tindak pidana korupsi tersebut,” ujar Agus.

Guna memberikan pembekalan dan pemahaman terkait tindak pida-na korupsi kepada seluruh jajaran Di-rektorat Jenderal Perhubungan Laut, Ditjen Hubla mengundang Direktur Tindak Pidana Korupsi, Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Erwanto Kurniadi, SH, MH, memberikan pembekalan ke-pada seluruh peserta raker.

Rumusan StrategisPelaksanaan Raker Ditjen Hubla

menghasilkan 5 rumusan strategis be-serta rekomendasi tindak lanjut yang sebelumnya telah dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dibagi menjadi 5 Komisi.

Adapun kelima rumusan dan reko-mendasi yang dihasilkan meliputi: Op-timalisasi penerimaan dan pemanfaa-tan PNBP untuk peningkatan kinerja pelayanan; Penegakan hukum dan upaya penanggulangan sampah di laut; Peran transportasi laut dalam menjaga dan meningkatkan konektivitas; Badan Layanan Umum (BLU) dan peningka-tan pembinaan peluang usaha sektor transportasi laut; dan integrasi sistem informasi dan peningkatan kompeten-si SDM dalam rangka percepatan im-plementasi digitalisasi pelayanan.

“Selama tiga hari pelaksanaan Ra-pat Kerja kali ini, telah menghasilkan beberapa keputusan bersama yang ten-tunya perlu ditindaklanjuti oleh selu-ruh jajaran Ditjen Hubla,” ujar Sekre-taris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha.

Rumusan pertama terkait dengan upaya optimalisasi penerimaan dan pemanfaatan PNBP, Arif mengung-

kapkan bahwa Ditjen Hubla akan melakukan penyesuaian tarif dan je-nis PNBP yang akan ditindaklanjuti dengan melakukan revisi tarif PNBP pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan. Kedua, terkait isu pene-gakan hukum di laut, Arif menegaskan bahwa Ditjen Hubla perlu melakukan berbagai upaya di antaranya peningka-tan fasilitas utama dan sarana pendu-kung Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) serta peningkatan kompetensi SDM KPLP dalam rangka penegakan hukum.

Begitu pun dengan isu perlindun-gan lingkungan maritim, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Renca-na Aksi Nasional Pengelolaan Sampah Laut untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025..

Selain itu, rekomendasi menin-gkatkan peran transportasi laut dalam meningkatkan konektivitas sebagai upaya menurunkan biaya logistik na-sional, Pemerintah akan terus menin-gkatkan ketersediaan infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan yang mema-dai, penyempurnaan data kinerja pada masing-masing pelabuhan, keterse-

diaan konektivitas angkutan laut beru-pa jaringan kapal tol laut yang meliputi kapal komersial dan kapal kewajiban pelayanan publik (PSO), peningkatan pelayanan di terminal penumpang dengan penerapan e-ticketing secara penuh serta peningkatan koordinasi dengan Pemda/instansi terkait dalam hal perizinan.

Rekomendasi Badan Layanan Umum (BLU), Ditjen Hubla mengu-sulkan 6 (enam) Distrik Navigasi, Ba-lai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), Balai Kesehatan Kerja Pelay-aran (BKKP) maupun UPT lain yang berpotensi menjadi BLU.

Adapun rumusan terkait dengan upaya integrasi sistem informasi dan peningkatan kompetensi SDM dalam rangka percepatan implementasi digi-talisasi pelayanan dan operasional.

“Saya minta kepada seluruh jajaran Ditjen Hubla untuk bersinergi dan me-lakukan langkah-langkah yang cepat dan efektif dalam mewujudkan inte-grasi dan digitalisasi melalui pengem-bangan dan integrasi aplikasi operasio-nal berbasis online baik di lingkungan internal Ditjen Hubla maupun dalam pelayanan di pelabuhan, penyempur-naan organisasi dan tupoksi bidang IT serta penyusunan panduan pengem-bangan sistem data dan informasi,” kata Arif. (Silo)

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

“Kuota untuk keberangkatan kapal tanggal 30 Mei 2019 sebanyak 1.000 se-peda motor dan 2.000 orang dan saat ini telah terdaftar 534 sepeda motor dan 1.321 orang penumpang. Sehing-ga masih ada sisa kuota sepeda motor sebanyak 466 dan 679 orang,” kata Di-rektur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Capt. Wisnu Handoko di Jakarta, Sabtu, 20 April 2019.

Sementara itu, untuk kapal mudik gratis sepeda motor tahun 2019 den-gan jadwal keberangkatan tanggal 1 Juni 2019 tercatat 721 sepeda motor dan 1.601 orang penumpang dari total 1.000 sepeda motor dan 2.000 orang yang telah mendaftar di mudikgratis.dephub.go.id. Sehingga kuota yang ter-sisa 279 sepeda motor dan 399 orang.

Sedangkan untuk arus balik, dise-butkan Capt. Wisnu, jumlah pendaftar

terbanyak untuk keberangkatan mudik gratis arus balik dari Semarang pada 8 Juni 2019, mencapai 1.155 orang dan 519 sepeda motor dari total kuota se-banyak 2.000 orang dan 1.000 sepeda motor. Dengan demikian kuota yang tersisa tinggal 481 sepeda motor dan 845 orang.

Begitu juga dengan jadwal kebe-rangkatan kapal arus balik dari Se-marang tanggal 10 Juni 2019 telah terdaftar sebanyak 1.649 orang dan 750 sepeda motor dengan total kuota sebanyak 2.000 orang dan 1.000 sepeda motor. Adapun sisa kuotanya tinggal 351 orang dan 250 sepeda motor.

Capt. Wisnu menyebutkan bahwa kondisi ini sangat menggembirakan karena pada hari ke-13 sejak pendafta-ran mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut dimulai pada 8 April 2019, minat masyarakat untuk ikut serta pro-

gram mudik gratis dengan kapal cukup tinggi.

Capt. Wisnu optimis bahwa tingkat keterisian untuk mudik gratis khususn-ya arus mudik akan terus bertambah hingga nanti berakhirnya waktu pen-daftaran mudik gratis dengan sepeda motor pada 30 Mei 2019.

“Program mudik gratis sepeda mo-tor dengan kapal laut ini diharapkan dapat mengurangi beban penggunaan jalan raya yang sudah padat selama mudik Lebaran,” ujar Capt. Wisnu.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut sejak tanggal (8/4) telah membuka pendaftaran online mudik gratis sepe-da motor dengan kapal laut tahun 2019 dengan rute Jakarta – Semarang dan Semarang – Jakarta melalui website: http://mudikgratis.dephub.go.id.

Adapun jadwal keberangkatan an-

PENdafTaR MudIK SEPEda MOTOR GRaTIS TELaH 50% LEBIH

Pendaftar mudik gratis sepeda motor

dengan kapal laut tahun 2019 yang

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan perhari ini (20/4) terus meningkat

dan telah mencapai sekitar 59 persen

atau 2.922 orang dari target kuota yang

disediakan.

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

gkutan laut mudik gratis dengan kapal bagi pengendara sepeda motor dari Pe-labuhan Tanjung Priok Jakarta – Tan-jung Emas Semarang pada tanggal 30 Mei dan 1 Juni 2019. Sedangkan untuk jadwal arus balik dari Pelabuhan Tan-jung Emas Semarang – Tanjung Priok Jakarta mulai tanggal 8 dan 10 Juni 2019.

Kuota yang disiapkan oleh Kemen-terian Perhubungan cq Direktorat Jen-deral Perhubungan Laut untuk mudik gratis dengan kapal tahun ini adalah sebanyak 4.000 sepeda motor dan 8.000 orang penumpang, yang terdiri dari 2.000 sepeda motor dan 4.000 orang penumpang untuk arus mudik, serta 2.000 sepeda motor dan 4.000 orang penumpang untuk arus balik.

Dalam pelaksanaan mudik gratis dengan kapal tahun 2019 ini, Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan 1 (satu) unit kapal penumpang untuk melayani mudik gratis sepeda motor dengan kapal.

Ditjen Perhubungan Laut juga menyiapkan nomor hotline servi-ce mudik gratis sepeda motor den-gan kapal laut di 082299052018 dan 08197992019.

Berikut adalah beberapa informasi penting terkait ketentuan dan persya-ratan yang harus dipenuhi oleh pemu-dik yang mau mendaftar mudik gratis dengan kapal bagi pengendara sepeda motor, yaitu:

1) Pendaftaran Mudik Gratis bagi pengendara sepeda motor dapat di-lakukan secara Online mulai 8 April 2019 s.d. 15 Mei 2019, melalui website : http://mudikgratis.dephub.go.id/, Isi data dan lengkapi persyaratan lalu da-

patkan kode booking lalu bawa kode booking ke tempat verifikasi untuk mendapatkan tiket mulai dari tanggal 11 April s.d 18 Mei 2019.

2) Pendaftaran Langsung dila-kukan dengan membawa persyaratan seperti KTP, SIM C, STNK, KK asli pada tanggal 15 Mei s.d 29 Mei 2019 pukul 09.00 WIB – 16.00 WIB. (Setiap hari, selama kuota masih tersedia).

3) Adapun Lokasi Verifikasi Dan Pendaftaran Langsung dilakukan di Terminal Penumpang Nusantara, Pe-labuhan Utama Tanjung Priok, di Jl. Panaitan no. 105 Tanjung Priok Jakarta Utara dan Kantor pusat Kementerian Perhubungan, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat.

“Kami juga menyiapkan no-mor hotline service mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut di 082299052018 dan 08197992019. Pe-tugas kami akan melayani pertanyaan dari masyarakat seputar mudik gratis tersebut dengan senang hati agar mu-dik gratis sepeda motor melalui kapal laut ini sejalan dengan slogan Ditjen Perhubungan Laut yaitu PASTINYA (Pelayaran Aman Selamat Tertib dan Nyaman),” tutup Capt. Wisnu. (Silo)

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIMMEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi III 2018 INF MARITIM

Hal tersebut ditandai oleh pengiriman perdana 3 ton beras yang diangkut kapal Tol Laut, KM. Logistik Nusan-tara II dengan tujuan desa-desa di kecamatan Essang Ka-bupaten Talaud, Sulawesi Utara pada, Rabu, 10 April 2019, dari Surabaya, Jawa Timur.

“Tiga ton beras tersebut diambil dari Bulog untuk Ba-dan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan menggunakan mini kontainer agar dapat menjangkau desa-desa di Ke-camatan Essang dengan menggunakan kapal tol laut, KM. Logistik Nusantara II,” ujar Direktur Lalu Lintas dan An-gkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko.

Adapun kapal KM Logistik Nusantara II telah diberan-gkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara. Selanjutnya dari Pela-buhan Bitung, Mini Kontainer akan diteruskan mengguna-kan kapal KM. Kendhaga Nusantara I sebagai kapal feeder menuju Pelabuhan Melonguane.

Capt. Wisnu menerangkan bahwa mini kontainer ini berguna untuk menjangkau wilayah-wilayah yang memili-ki keterbatasan akses alat bongkar muat di Pelabuhan dan akses jalan raya.

Setelah tiba di Pelabuhan Melonguane, mini Kontainer dikeluarkan dari kontainer 20 feet dan dinaikan ke kapal perintis KM. Sabuk Nusantara 95 menuju Pelabuhan Es-sang dan selanjutnya diteruskan ke gudang desa.

PROGRaM MINI KONTaINER Mulai angkut 3 Ton Beras ke Talaud

Program Kontainer Masuk Desa yang digagas oleh Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Maritime Research Institute Nusantara (Marin Nusantara) telah resmi dimulai.

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIMMEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi III 2018 INF MARITIM

“Dengan adanya program kontai-ner masuk desa tentunya akan mendu-kung program tol laut dengan skema end to end. Dan dengan program ini diharapkan kehadiran negara akan se-makin dirasakan oleh masyarakat uta-manya di daerah 3TP (Tertinggal, Ter-depan, Terpencil dan Pedalaman) serta dapat menurunkan disparitas harga an-tara Indonesia bagian Barat dan Indo-nesia Bagian Timur,” kata Capt. Wisnu.

Selain diharapkan mampu menu-runkan disparitas harga, lanjut Capt. Wisnu, program kontainer masuk desa diharapkan dapat memastikan keterse-diaan berbagai bahan pokok dan pen-ting di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.

“Program Kontainer Masuk Desa ini akan mempermudah akses pema-saran hasil komoditas desa ke berbagai wilayah, baik dalam maupun luar ne-geri yang selama ini menjadi kendala banyak desa di Indonesia sehingga ekonomi desa pun akan tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik,” kata Capt. Wisnu.

Pada kesempatan ini, Capt. Wisnu mengajak semua pihak dapat membe-rikan dukungan terhadap penyelengga-raan angkutan logistik melalui Tol Laut ini dan meminta agar masyarakat op-timis dengan keberadaan tol laut yang setiap tahunnya terus menunjukan tren peningkatan dan terus melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan guna menurunkan disparitas harga antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia.

“Keoptimisan dan dukungan dari

semua pihak akan menjadikan kekua-tan yang luar biasa untuk menyukse-skan program tol laut ini sebagai bagian dari konektivitas laut seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari tren pencapaian tol laut yang terus meningkat dari tahun ke tahun seperti jumlah trayek dan statistik penurunan harga di wilayah timur Indonesia. Na-mun demikian, meski ada kekurangan, kami memastikan bahwa Negara selalu hadir untuk masyarakat dan mema-stikan manfaat tol laut dapat tepat sa-saran dan dinikmati oleh masyarakat langsung,” kata Capt. Wisnu.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Marine Service, Eko Hariya-di mengatakan bahwa mini kontainer banyak kelebihan salah satunya adalah bisa dilipat ,dan masuk ke kontainer 20 feet dan mempunyai kapasitas 3 ton per mini kontainer.

“Rencana produksi tergantung per-mintaan Market ,tapi sanggup mem-produksi 1000 container dalam waktu 3 bulan dan tidak perlu ada stuffing dan stripping lagi di Pelabuhan. Ber-sifat End to End ,dari gudang penjual ke pembeli serta sanggup menjangkau daerah terpencil,” kata Eko.

Sebagai informasi, Pemerintah mendorong penyelenggaraan angkutan logistik Tol Laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan), tapi sampai end to end (langsung sam-pai ke konsumen), sehingga tepat sasa-ran ke masyarakat agar dapat merasa-kan harga yang terjangkau.

Program kontainer masuk desa dimaksud merupakan hasil sinergi BUMN yaitu PT. Pelni sebagai operator kapal, PT. Pelindo Marin Service seba-gai Penyedia Mini Kontainer, Perum Bulog sebagai pemasok produk dan Bumdes sebagai distributor produk.

Saat ini, Pelni sendiri sudah me-layani Tol Laut dengan rute Tanjung Perak-Makassar-Bitung-Tidore-Moro-tai-Buli-Maba-Gebe-Tidore-Tanjung Perak dengan kapal KM. Logistik Nu-santara 2 dan kapal KM. Logistik Nu-santara 3 untuk mengangkut barang-barang kebutuhan pokok dan barang penting.

Kemenhub telah menyiapkan kapal perintis milik negara dengan ukuran 200 GT s/d 2000 GT dengan kapasi-tas angkut 30.000 penumpang, untuk mendukung kapal tol laut membawa logistik ke daerah-daerah hinterland atau daerah-daerah yang berada di se-kitar pelabuhan yang disinggahi kapal tol laut, yang tidak bisa dijangkau den-gan kapal tol laut.(Silo)

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) kembali menandatan-gani perjanjian kerjasama terkait pendelegasian kewenangan pelaksanaan persetujuan, survei dan

sertifikasi statutoria kapal berbendera Indonesia, yang me-rupakan perpanjangan dari MoU yang telah ditandatangani setahun sebelumnya. Perjanjian Kerjasama tersebut ditanda-tangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dan Direktur Utama PT. BKI, Rudiyanto, di Jakarta, pada Senin, 49 April 2019.

Dirjen Agus menjelaskan, bahwa Ditjen Perhubungan Laut adalah Instansi Pemerintah yang memiliki kewenan-gan dan tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan bahwa kapal-kapal ber-bendera Indonesia telah memenuhi ketentuan konvensi In-ternational Maritime Organisation (IMO), termasuk di an-taranya melakukan survei dan sertifikasi statutoria.

Kemenhub Perpanjang Pendelagasian Survei dan Sertifikasi Statutoria PT BKI

“Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kami selaku Instansi Pemerintah, mendelegasikan kewenangan kami un-tuk melaksanakan persetujuan, survei dan sertifikasi statuto-ria kapal berbendera Indonesia kepada PT. BKI,” ujar Agus.

Dalam perjanjian ini dijelaskan mengenai ruang lin-gkup, jangka waktu, ketentuan dan persyaratan-persyaratan dari kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Indone-sia, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Perjanjian kerjasama ini, menurut Agus, juga diharapkan dapat men-dorong PT. BKI (Persero) untuk menjadi anggota Asosiasi Badan Klasifikasi Internasional (IACS Member).

Sementara itu, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Sudiono, mengungkapkan bahwa sebelumnya, Ditjen Perhubungan Laut telah menunjuk PT BKI (Persero) sebagai Recognized Organization (RO) untuk melaksanakan survei dan sertifikasi statutoria atas nama Pemerintah Indonesia pada kapal-kapal berbendera Indonesia yang berlayar di luar daerah pelayaran kawasan Indonesia atau pelayaran interna-sional.

“Adapun pada perjanjian ini, PT. BKI juga diberikan be-berapa kewenangan untuk melaksanakan survei dan sertifi-kasi statutoria bagi kapal-kapal berbendera Indonesia yang hanya berlayar pada daerah pelayaran di wilayah perairan Indonesia,” jelas Sudiono.

Sudiono menambahkan, bahwa Ditjen Perhubungan Laut berhak melakukan pengawasan terhadap program-pro-gram yang dilaksanakan PT. BKI, menerima laporan secara tertulis, serta menerima pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap pemeriksaan dan penerbitan sertifikasi statutoria kapal berbendera Indonesia sesuai den-gan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Kita akan melakukan pengawasan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali dalam bentuk audit, monitoring, eva-luasi dan review,” jelas Sudiono.(Bowo)

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

“Untuk program jangka pendek kelembagaan Penjagaan Laut dan Pan-tai, sesuai dengan hasil Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2019, kita akan bersama-sama membahas usulan revisi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad pada pem-bukaan kegiatan Penyusunan Kelemba-gaan Penjagaan Laut dan Pantai di Tan-gerang , Selasa, 23 April 2019.

Sebelumnya, di bulan Maret 2018 lalu, Direktorat Jenderal Per hubungan Laut melalui Direk torat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai telah men-ginisiasi pelaksanaan Penyusunan Ma-teri Muatan Rancangan Peraturan Pe-merintah dan Kelembagaan Penjagaan Laut dan Pantai yang telah mengha-silkan Rancangan Peraturan Pemerin-tah tentang Penjagaan Laut dan Pantai yang memuat mengenai kewenangan, identitas serta organisasi dan tata kerja

Penjagaan Laut dan Pantai.“Salah satu hasil rekomendasi

kegiatan tersebut adalah percepatan pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penjagaan Laut dan Pantai dan penyusunan Peratu-ran Presiden tentang Organisasi dan Tata Kerja Penjagaan Laut dan Pantai,” ujar Ahmad. Menurut Ahmad, guna menindaklanjuti rekomendasi penyu-sunan Peraturan Presiden tentang Or-ganisasi dan Tata Kerja Penjagaan Laut dan Pantai, Direktorat KPLP mengi-nisasi kegiatan Penyusunan Kelemba-gaan Penjagaan Laut dan Pantai yang akan membahas kelembagaan Penja-gaan Laut dan Pantai dalam 2 (dua) perspektif.

“Satu, penyusunan kelembagaan Penjagaan Laut dan Pantai sesuai den-gan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan ke-dua, penata kelembagaan Penjagaan Laut dan Pantai dengan mengusulkan revisi Keputusan Menteri Perhubungan No-mor KM 65 Tahun 2002 tentang Organi-sasi dan Tata Kerja Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai,” ujar Ahmad.(Presti)

Kemenhub Susun Kelembagaan SEa aNd COaST GuaRdKementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut terus berkomitmen untuk mengawal keselamatan dan keamanan pelayaran, salah satunya dengan menyusun kelembagaan penjagaan laut dan pantai (sea and coast guard) yang juga merupakan salah satu rekomendasi hasil rapat kerja Ditjen Perhubungan Laut tahun 2019.

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan konektivitas an-tara negara, khususnya di Asia Tenggara, Indonesia melalui Ke-

menterian Perhubungan Cq. Direkto-rat Jenderal Perhubungan Laut menar-getkan untuk segera mengoperasikan kapal Roll On-Roll Off (RoRo) dengan Rute Dumai-Malaka pada akhir tahun 2019.

Demikian disampaikan oleh Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan 3rd Task Force Melaka-Dumai RoRo Ferry Operation Meeting yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada, Ka-mis, 4 April 2019.

Selaku Ketua Delegasi Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhu-bungan Laut, Arif Toha, mengun-gkapkan bahwa pertemuan ini me-rupakan tindak lanjut dari 2nd Task Force Melaka-Dumai RoRo Ferry Ope-ration Meeting yang digelar di Pekan-baru pada bulan September tahun 2018

yang lalu.“Pada pertemuan kali ini, kita akan

membahas tindak lanjut dari perte-muan sebelumnya yang menghasilkan beberapa kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia,” ujar Arif.

Pada pertemuan sebelumnya, salah satu pembahasan adalah terkait Stan-dar Operasi dan Prosedur (SOP) dari Customs, Immigration, Quarantine and Security (CIQS) di kedua negara.

Telah disepakati, bahwa kedua ne-gara harus melaksanakan dan mem-praktekan persyaratan CIQS yang telah ada dan dilaksanakan di negara masing-masing.

“Oleh karena itu, kita tidak akan merancang SOP atau peraturan baru, namun hanya akan menyamakan SOP di Pelabuhan masing-masing negara. Semua Departemen CIQS akan bekerja sama dengan Operator Pelabuhan ma-sing-masing dan nantinya akan men-dapatkan tinjauan dan umpan balik

terkait persyaratan teknis terkait per-syaratan teknis dan administrasi CIQS dalam pengimplementasian RoRo Dumai-Malaka di Pelabuhan masing-masing,” jelas Arif.

Persyaratan peraturan transporta-si darat juga menjadi highlight pem-bahasan antara Indonesia dan Ma-laysia. Kedua negara sepakat untuk menyempurnakan aturan-aturan yang ada tentang transportasi darat di ne-gara masing-masing. Selain itu, harus ditetapkan Standar Operasi Prosedur sebelum layanan RoRo Dumai-Malaka diimplementasikan, termasuk yang terkait dengan pembatasan jenis-jenis kendaraan yang boleh memasuki ke-dua negara.

“Terkait hal tersebut, kita telah se-pakat untuk membentuk sub-commit-tee yang akan membahas khusus men-genai transportasi jalan dengan masa waktu kerja selama 4 bulan,” ungkap Arif.(Mayan)

RoRo dumai-Malaka Mulai Operasi akhir Tahun 2019

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut menyaksikan penandatanganan Serah Terima Hibah Kapal Pelayaran Rakyat Pembangunan Tahun Anggaran 2018 dari Kementerian Perhubungan (Ditjen Perhubungan Laut) kepada sembilan pemerintah daerah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 15 April 2019.

Adapun provinsi dan kota yang menerima hibah kapal Pelra tersebut yaitu Pemerintah Daerah Prov. Lampung, Kota Bengkulu, Kota Bima (Nusa Tenggara Barat), Kab. Kampar (Provinsi Riau), Pesisir Barat Lampung, Kab. Kayong Utara (Kalimantan Barat), Kab. Mesuji (Provinsi Lampung), Kota Pariaman (Provinsi Sumatera Barat), Kab. Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat).

“Rata-rata Pemda yang menerima kapal Pelra ini akan memanfaatkan sebagai angkutan penumpang dan wisata. Safety kapal pelra juga sudah baik,” ujar Menhub Budi.

Pengadaan kapal Pelra ini, menurut Menhub dilakukan agar konektivitas bagi masyarakat meningkat namun tetap memperhatikan aspek kearifan lokal dan pelayaran rakyat

“Kapal Pelra ini desainnya seperti kapal pinisi. Namun demikian, kami tetap ingin agar kapal Pelra selanjutnya memiliki pengembangan agar dari segi desain lebih efisien, berdaya guna, lebih memiliki daya tahan, dan utilisasi,” jelas Menhub.

Menhub Budi memaparkan laut adalah masa depan Indonesia karena 2/3 dari luas wilayah Indonesia merupakan perairan. ” Presiden Joko Widodo berpesan agar laut Indonesia dapat lebih bersaing di masa mendatang,” lanjutnya.

Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo mengatakan 94 kapal Pelra telah dibangun untuk tahun anggaran 2018. “Tahun 2018 sudah diserahkan 24 unit kapal (pembangunan Tahun Anggaran 2017), tahun ini diserahkan 32 unit kapal dan simbolis diserahkan 12 kapal. Tahun depan, rencananya kami akan membangun 50 unit kapal,” papar Dirjen Agus.

Lebih lanjut, Dirjen Agus menyampaikan bahwa kapal Pelra yang dihibahkan tersebut dapat menampung 24 penumpang, mengangkut barang hingga 20 ton, dan memiliki kecepatan 9 knot. Dirinya berharap kapal Pelra tersebut dapat mendukung konektivitas di daerah-daerah dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di daerah masing-masing. (Presti)

Kemenhub Serahkan 12 Kapal Pelra ke Pemerintah daerah

Kementerian Perhubungan menghibahkan secara simbolis 12 unit kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) Tahun Anggaran 2018 kepada sembilan pemerintah daerah. Diharapkan kapal-kapal ini akan semakin meningkatkan konektivitas dan pelayaran rakyat.

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Sebagai salah satu negara anggota Asia-Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA), Indonesia berkesempatan menyampaikan paparan mengenai paper “Update on the Indonesia’s Proposals on the

Establishment of New Traffic Separation Schemes and Associated Routeing Measures in Sunda and Lombok Straits” pada Pertemuan 20th Session of APHoMSA yang dilaksanakan tanggal 15 - 17 April 2019 di Seoul, Republic of Korea.

Pada pertemuan dimaksud, delegasi Indonesia dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha yang didampingi oleh Kasubdit Alur Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut, Topan Rindoyo.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Indonesia tersebut, Sesditjen Arif menjelaskan bahwa pada Sidang Plenary International Maritime Organization (IMO) Sub Committee Navigation Communication and Search and Rescue (NCSR) ke-6 yang diselenggarakan di Markas Besar International Maritime Organisation (IMO), London pada tanggal 16-25 Januari 2019 lalu menyetujui penetapan bagan pemisahan alur laut atau Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok.

Adapun penetapan TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok ini merupakan salah satu pencapaian Indonesia setelah melalui perjuangan panjang selama kurang lebih dua tahun sampai IMO menyetujui proposal pengajuan TSS oleh

Indonesia tersebut. “Untuk itu, Indonesia akan melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam pengimplementasian penuh TSS di kedua selat tersebut, dalam hal ini IMO terus memonitor pelaksanaan dan implementasinya,” ujar Arif saat memaparkan paper Indonesia pada Forum APHoMSA, Senin April 2019.

Arif menyampaikan bahwa Indonesia terus melakukan persiapan terkait rencana implementasi TSS Selat Sunda dan Selat Lombok sampai kemudian diadopsi pada Sidang IMO Maritime Safety Committee (MSC) ke-101 pada bulan Juni 2019 mendatang. “Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, antara lain melakukan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang keselamatan pelayaran di area TSS yang telah ditetapkan, meliputi Vessel Traffic System (VTS), Stasiun Radio Pantai (SROP), Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), serta peta elektronik terkini dan memastikan operasional dari perangkat-perangkat penunjang keselamatan pelayaran tersebut selama 24 jam 7 hari.

Arif juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan regulasi, baik lokal maupun nasional terkait dengan operasional maupun urusan teknis dalam rangka menunjang keselamatan pelayaran di TSS yang telah ditetapkan, serta melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan para instansi dan stakeholder terkait dengan penetapan TSS di kedua Selat tersebut. (Mayan)

RI Sampaikan update Pemisahan aLuR PELayaRaN SELaT LOMBOK daN SuNda

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

Pemerintah Indonesia tengah melakukan penyiapan bahan Sidang International Maritime Organization (IMO) Marine

Environment Protection Committee (MEPC) ke-74 yang akan berlangsung pada tanggal 13 s.d. 17 Mei 2019 di Kantor Pusat IMO, London. Sidang MEPC ke-74 menjadi salah satu agenda penting b agi Indonesia dalam menyua-rakan kepentingan nasional khususnya terkait dengan perlindungan lingkun-gan maritim.

Direktur Perkapalan dan Kepelau-tan Ditjen Perhubungan Laut Kemen-terian Perhubungan Capt. Sudiono mengungkapkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengama-natkan setiap negara untuk menegakan kedaulatan di wilayah perairannya da-lam konteks perlindungan lingkungan maritim.

Oleh karenanya, penegakan kedau-latan negara di bidang perlindungan lingkungan maritim harus menjadi

perhatian setiap pemangku kepentin-gan dan instansi yang berkepentingan dengan pelestarian lingkungan laut dan segala sumber dayanya.

“Dalam Sidang MEPC ke-74 ini akan membahas 3 (tiga) agenda besar yaitu Air Pollution Prevention, Ballast Water Management dan Marine Plastic Litter,” kata Sudiono.

Menurutnya, Sidang MEPC ke-74 kali ini menjadi Sidang IMO yang sangat krusial, karena setelah sidang ini ada beberapa ketentuan baru yang telah memasuki jatuh tempo pemberla-kuannya. Sebut saja pemberlakuan ke-tentuan Konvensi Ballast Water Mana-gement yang mewajibkan pemasangan Ballast Water Treatment untuk pener-bitan Ballast Water Certificate mulai 8 September 2019 dan pemberlakuan batasan sulfur 0,5% pada bahan bakar yang digunakan di kapal mulai 1 Janua-ri 2020. “Tentunya pada sidang MEPC ke-74 nanti akan banyak masukan dan usulan dari peserta sidang terhadap

kesiapan masing-masing negara untuk memenuhi ketentuan-ketentuan ter-sebut, termasuk dari Indonesia,” ujar Sudiono di Jakarta, Jumat 5 April 2019.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan persiapan matang dan diskusi secara aktif dari berbagai pihak dalam mem-berikan masukan dan telahaan berkai-tan dengan perlindungan lingkungan maritim yang akan menjadi bekal bagi delegasi Indonesia yang akan hadir da-lam sidang MEPC ke-74.

Di tahun ini juga, Indonesia akan kembali mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan IMO Kategori “C” un-tuk periode 2020-2021.

“Mengingat pentingnya penca-lonan tersebut, maka Indonesia akan memanfaatkan forum MEPC dalam kapasitasnya tidak hanya sebagai ne-gara anggota, tetapi juga statusnya se-bagai Anggota Dewan IMO Kategori C untuk menyuarakan kepentingan na-sional mengenai aspek kemaritiman,” pungkas Sudiono.(Mayan)

INdONESIa BERSIaP IKuT SIdaNG IMO-MEPC ke-74 di London

MEDIA INTERNAL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT Edisi IV 2019 INF MARITIM

“Ya, saya buka Raker Ditjen Hu-bla, ada suatu visi misi yang bagus dari kemenhub di kelautan mereka ingin bekerja dengan hati tadi ada lagu yang dinyanyikan oleh Jana Julio bahwa bekerja dengan hati itu bisa menyele-saikan pekerjaan,” ungkap Menhub.

Menurut Menhub, kita tahu bahwa tugas-tugas di laut ini sangat menan-tang. Tempatnya yang jauh terpencil dengan fasilitas terbatas dan lain-lain.

Oleh karenanya dia mengajak ja-jarannya totalitas bekerja dengan hati untuk mengerjakan dengan sungguh-sungguh segala tugas yang ada.

“Kalau ada pembangunan pela-buhan-pelabuhan, harus dipastikan di-bangun dengan baik kalau ada Tol Laut, maka harus didukung untuk mengu-rangi disparitas harga,” tuturnya.

Menhub berharap di pelayaran rakyat bisa dikembangan dengan baik sehingga bisa melayani masyarakat di pulau terujung,

“Tetapi kami mempunyai misi di pelabuhan utama yang ada di indone-sia, karena pelabuhan adalah suatu mo-tor dari kemajuan logitik suatu negara, dalam catat index logistik kita menin-gkatn dari 63 ke 46, suatu prestasi yang baik tapi tidak cukup dengan itu, kita ingin mereformasi, agar insan perhu-bungan berkontribusi dengan baik,” imbuh dia.

Dengan bekerja menggunakan hati maka tugas yang menantang akan tera-sa ringan dan dapat diselesaikan den-gan baik dan keselamatan pelayaran tetap yang utama. (Presti)

BEKERja

HaTIMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi apresiasi jargon Ditjen Perhubungan Laut “Bekerja dengan Hati” yang diluncurkan bersamaan dengan Rapat Kerja (Raker) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, Senin, 8 Maret 2019.

dengan