ilmu kesehatan masyarakat copy

12
TUGAS KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER JUDUL : KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH : RIZA MAULITA (1302101010090) SEDRISA LIDYA PERTIWI (1302101010192) WAHYUNI AZANI (1302101010197) DESI ANDRIANI (1302101010202) WIDYA HANIFA (1302101010227) KELOMPOK : 5 KELAS : B/02 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

Upload: desi-andriani

Post on 17-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

berkaitan dengan kesehatan masyarakat veteriner

TRANSCRIPT

TUGAS

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

JUDUL : KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :RIZA MAULITA (1302101010090)

SEDRISA LIDYA PERTIWI (1302101010192)

WAHYUNI AZANI (1302101010197)

DESI ANDRIANI (1302101010202)WIDYA HANIFA (1302101010227)KELOMPOK : 5KELAS : B/02

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2014/2015

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

A. Mengenal Ilmu KesehatanMasyarakat

Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit menular, dan melakukan pendidikan kesehatan untuk masyarakat/perorangan.

Pengertian Sehat :

1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (Perkin 1938)

2. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957)

3. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977)

4. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992)

Menurut H.L Blum, ada 4 faktor yang bersama-sama mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Kesehatan Lingkungan

2. Perilaku

3. Pelayanan Kesehatan

4. Genetik

Perbedaan Pelayanan Kedokteran Dengan Pelayanan Kesehatan Masyarakat :

1. Pelayanan Kedokteran1. Tenaga pelaksananya terutama adalah para dokter

2. Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit

3. Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga

4. Kurang memperhatikan efisiensi

5. Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran

6. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat dengan undang-undang

7. Penghasilan diperoleh dari imbal jasa

8. Bertanggung jawab hanya kepada penderita

9. Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan

10. Masalah administrasi amat sederhana2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1. Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat

2. Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit

3. Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan

4. Selalu berupaya mencari cara yang efisien

5. Dapat manarik perhatian masyarakat misalnya dengan penyuluhan kesehatan

6. Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat7. Penghasilan berupa gaji dari pemerintah

8. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat

9. Dapat memonopoli upaya kesehatan

10. Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KesehatanHealth is not everything but without health everything is nothing artinya Kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya bukan apa-apa. Slogan di atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita sehari-hari, karena betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin mahal menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita.

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu: faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan.

a. Faktor GenetikFaktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu perlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan penyakit. Misalnya seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetas melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan orangtuanya .Olehkarenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi dapat di umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/prilakun manusia adalah pelatuknya (trigger).

Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

b. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Misalnya, jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan kebutuhan, serta informasi tentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap Kab/Kota

c. Faktor Prilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya, Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu-ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu penyakit.Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti diare dan lainnya.

d. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk si sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.

Untuk menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L.Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai dengan faktor-faktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.Analisis ke 4 faktor tersebut perlu dilakukan secara cermat sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di rumuskan dengan jelas. Analisis ke 4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi (bagian dari fungsi perencnaan)untuk pengembangan program kesehatan di suatu wilayah tertentu.C. Pencegahan Penyakit (Usaha Preventif)Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan, dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu :

Usaha pencegahan (usaha preventif)

Usaha pengobatan (usaha kuratif)

Usaha rehabilitasi

Dari ke tiga jenis usaha ini,usaha pencegahan penyakit medapat tempat yang utama, karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi. Dapat kita mengerti mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

Leavell dan clark dalam bukunya Preventive Medicine for the doctor in his community membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah :

Masa sebelum sakit

a. Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.Beberapa usaha di antaranya :

-Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.

-Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.

-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

-Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

b. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.Beberapa usaha di antaranya :

-Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.

-Isolasi penderitaan penyakit menular .

-Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.-Pada masa sakit

a.Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).

Beberapa usaha di antaranya :

-Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan.

-Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan.

b.Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation). Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat (dibatasi), dan fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.

c.Rehabilitasi (Rehabilitation)

Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.Rehabilitasi ini terdiri atas :

1) Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.

2) Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan.3) Rehabilitasi sosial vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.

4) Rehabilitasi aesthesis usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan.D. Upaya-Upaya Kesehatan Masyarakat Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.b. Perbaikan sanitasi lingkungan

c. Perbaikan lingkungan pemukiman

d. Pemberantasan Vektor

e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat

f. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

g. Pembinaan gizi masyarakat

h. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

i. Pengawasan Obat dan Minuman

j. Pembinaan Peran Serta Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

http://kipongkipongdotcom.file.wordpress.com