web viewalkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ......

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia yang berpotensi menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Salah satu bidang yang cukup menjajikan yakni bidang pertanian. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Selama proses budidaya tanaman terdapat beberapa kendala yang selalu menyertai seperti keberadaan hama pengganggu. Kendala tersebut dapat diatasi dengan pemberian pestisida pada tanaman. Terdapat beberapa jenis pestisida yang lazim digunakan, salah satunya adalah pestisida nabati yang dinilai ramah 1

Upload: vantram

Post on 01-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua

di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya

keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia yang

berpotensi menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang

berkelanjutan (green economy). Salah satu bidang yang cukup menjajikan

yakni bidang pertanian.

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,

atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan

pemanfaatan sumber daya hayati dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme

dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan

tempe atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau

eksploitasi hutan.

Selama proses budidaya tanaman terdapat beberapa kendala yang selalu

menyertai seperti keberadaan hama pengganggu. Kendala tersebut dapat

diatasi dengan pemberian pestisida pada tanaman. Terdapat beberapa jenis

pestisida yang lazim digunakan, salah satunya adalah pestisida nabati yang

dinilai ramah lingkungan karena berasal dari bahan dasar tanaman.

Penggunaan pestisida nabati selain dapat mengurangi pencemaran

lingkungan, harganya relatif murah apabila dibandingkan dengan pestisida

kimia.

Berbagai bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati

diantaranya adalah tanaman sirsak dari famili Annonaceae. Pestisida nabati

daun sirsak efektif mengendalikan hama trips. Apabila pestisida daun sirsak

ditambahkan dengan bahan lain seperti daun tembakau, jeringau ataupun

bawang putih akan efektif pula mengendalikan hama belalang, ulat ataupun

wereng coklat.

1

Page 2: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

1.2. Rumusan Praktikum

Pada percobaan kali ini dapat ditarik rumusan praktikum tentang berapa

konsentrasi larutan pestisida nabati daun sirsak yang tepat untuk

menanggulangi hama belalang?

1.3. Tujuan Praktikum

a. Mengetahui metode pengolahan pestisida nabati daun sirsak untuk

menanggulangi hama belalang.

b. Membuat pestisida nabati daun sirsak yang ramah lingkungan.

1.4. Manfaat Praktikum

a. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pestisida nabati daun sirsak.

b. Mahasiswa mampu membuat pestisida nabati daun sirsak sebagai

penanggulangan hama belalang yang ramah lingkungan.

2

Page 3: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pestisida Nabati

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap mengganggu. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, larutan atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida.

Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida nabati

cukup mendukung untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama

tanaman komersial. Pestisida nabati pun dapat menjamin keamanan

ekosistem. Dengan pestisida nabati, mayoritas hama hanya terusir dari

tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida nabati

dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari

ketergantungan pada pestisida kimia.

Penggunaan pestisida nabati harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan

kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida nabati yang disemprotkan ke

tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus

diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama(Sudarsono.

2006).

Menurut Jacobson, bahan alam yang paling menjanjikan prospeknya

untuk dikembangkan sebagai pestisida ada pada tanaman famili Meliaceae

3

Page 4: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

(misalnya nimba), Annonaceae (misalnya sirsak), Rutaceae, Asteraceae,

Labiateae, dan Canellaceae.

Prinsip kerja pestisida nabati ada tiga yaitu menghambat, merusak, dan

menolak. Cara kerja pengendaliannya bisa melalui perpaduan beberapa cara

ataupun cara tunggal. Berikut adalah beberapa mekanisme kerja pestisida

nabati dalam melindungi tanaman dari organisme pengganggu:

a. Menghambat proses reproduksi serangga hama

b. Mengurangi nafsu makan

c. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa, sehingga

perkembangbiakan serangga hama dapat dihambat

d. Menghambat pergantian kulit

Dalam upaya pengembangan pestisida nabati tersebut, beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah (i) mudah didapat,  bahan baku cukup tersedia,

berkualitas, kuantitas dan kontinuitas terjamin; (ii) mudah dibuat, sederhana

dan dalam waktu yang tidak lama; (iii) kandungan senyawa pestisida harus

efektif pada kisaran 3-5% bobot kering   bahan; (iv) selektif; (v) bahan yang

digunakan bisa dalam bentuk segar atau kering; (vi) efek residunya singkat,

tetapi cukup lama efikasinya; (vii) sedapat mungkin pelarutnya air (bukan

senyawa sintetis); (viii) budidayanya mudah, tahan terhadap kondisi suhu

optimal; (ix) tidak menjadi gulma atau inang hama penyakit; (x) bersifat

multiguna.

2.2. Tanaman Sirsak

Tanaman sirsak memiliki klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales

4

Page 5: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

Tanaman Annona muricata (sirsak) mengandung zat toksik bagi serangga

hama. Serangga yang menjadi hama di lapangan maupun pada bahan simpan

mengalami kelainan tingkah laku akibat bahan efektif yang terkandung pada

daun sirsak. Disamping itu dapat juga menyebabkan pertumbuhan serangga

terhambat, mengurangi produksi telur dan sebagai repellen (penolak) (Gruber

dan Karganilla, 1989).

Tanaman sirsak (Annona muricata L) cukup potensial untuk digunakan

sebagai bahan pestisida nabati. Kandungan daun sirsak mengandung senyawa

acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi

tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent.

Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian

tanaman yang disukainya. Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun

perut yang bisa mengakibatkan serangga hama menemui ajalnya (Hartati, Z.

2002). Acetogenin adalah senyawa polyketides dengan struktur 30–32 rantai

karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Rantai

furanone dalam gugus hydrofuranone pada C23 memiliki aktifitas sitotoksik,

dan derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksik adalah asimicin, bulatacin,

dan squamocin (Kardinan, A. 2000).

5

Gambar 1. Tanaman sirsakSumber: bsmtestpage.blogspot.com, 2011.

Page 6: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Kematian larva yang diakibatkan oleh pestisida nabati daun sirsak

memperlihatkan indikasi tidak sempurnanya proses ekdisis terbukti dengan

adanya sejumlah larva yang gagal melepaskan kutikula lamanya. Larva yang

mengalami gejala ini lama-kelamaan akan mati dengan memperlihatkan

gejala kematian akibat pengaruh simultan dari toksisitas larutan, kelaparan

dan gagal melepaskan proses ganti kulit, terlihat adanya larva menjadi

mengecil dan berwarna gelap (Gionar, 2004).

Hama sasaran pestisida nabati dari sirsak diantaranya adalah:

a. Macam-macam aphis

b. Wereng coklat (Nilaparvata)

c. Kutu sisik hijau (Coccus viridis)

d. Macam-macam ulat

e. Kumbang labu merah (Aulachopora foveicollis)

f. Kepik hijau 

g. Hama kapas (Dysdercus koeniglii)

h. Hama trips

2.3. Kandungan Daun Sirsak

Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin,

bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin

memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Dalam hal ini, serangga hama

tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya.

Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa

mengakibatkan serangga hama menemui ajalnya (Kurniadhi, 2001). Pestisida

nabati daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi hama belalang

dan hama-hama lainnya (Kardinan, 2000).

Kandungan kimia daun sirsak:

a. Alkaloida

Alkaloida merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang

terbesar. Alkaloida  mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung

satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian

dari sistem siklik. Alkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang

6

Page 7: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

menonjol sehingga digunakan secara luas dalam bidang pengobatan

(Harborne, 1987).Ada tiga pereaksi yang sering digunakan dalam

skrining fitokimia untukmendeteksi alkaloida sebagai pereaksi

pengendapan  yaitu pereaksi Mayer, pereaksi Bouchardat, dan pereaksi

Dragendorff (Farnsworth, 1966).

b. Flavonoida

Flavonoida mencangkup banyak pigmen yang paling umum dan

terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai

angiospermae.Pada tumbuhan tinggi, flavonoida terdapat baik dalam

bagian vegetatif maupun dalam bunga.Pigmen bunga flavonoida

berperan jelas dalam menarik burung dan serangga penyerbuk

bunga.Beberapa fungsi flavonoida pada tumbuhan ialah pengatur

tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus serta kerja

terhadap serangga (Robinson, 1995).

c. Saponin

Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang

menyerupai sabun (bahasa latin  sapo  berarti sabun). Saponin tersebar

luas diantara tanaman tinggi.Saponin merupakan senyawa berasa pahit,

menusuk, menyebabkan bersin dan mengakibatkan iritasi terhadap

selaput lendir. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang

menimbulkan busa jika dikocok.Dalam larutan yang sangat encer saponin

sangat beracun untuk ikan, dan tumbuhan yang mengandung saponin

telah digunakan sebagai racun ikan selama beratus-ratus tahun

(Robinson,1995: Gunawan, et al, 2004). 

d. Tanin

Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam

golongan polifenol yang terdapat dalam tumbuhan, yang mempunyai rasa

sepat dan memiliki kemampuan menyamak kulit.Tanin terdapat luas

dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus

dalam jaringan kayu (Harborne, 1987).

Umumnya tumbuhan yang mengandung tanin dihindari oleh

pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat.Salah satu fungsi tanin

7

Page 8: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

dalam tumbuhan adalah sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan

(herbivora) (Harborne, 1987).

e. Glikosida

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan gula dan bukan

gula. Bagian gula biasa disebut glikon sementara bagian bukan gula

disebut aglikon atau genin (Gunawan, et al, 2002).Klasifikasi

(penggolongan) glikosida sangat sukar. Bila ditinjau dari gulanya, akan

dijumpai gula yang strukturnya belum jelas. Sedangkan bila ditinjau dari

aglikonnya akan dijumpai hampir semua golongan konstituen tumbuhan,

misalnya tanin, sterol, terpenoid,  dan flavonoid. Hampir semua glikosida

dapat dihidrolisis dengan pendidihan dengan asam mineral.  Hidrolisis

dalam tumbuhan juga terjadi karena enzim yang terdapat dalam

tumbuhan tersebut. Nama enzimnya secara umum adalah beta

glukosidase, sedangkan untuk ramnosa nama enzimnya adalah ramnase

(Anonimc, 2010).

f. Glikosida Antrakuinon

Golongan kuinon alam terbesar terdiri atas antrakuinon.Beberapa

antrakuinon merupakan zat warna penting dan sebagai pencahar.

Keluarga tumbuhan yang kaya akan senyawa jenis ini adalah Rubiaceae,

Rhamnaceae, Polygonaceae.Antrakuinon biasanya berupa senyawa

kristal bertitik leleh tinggi, larut dalam pelarut organik biasa, senyawa ini

biasanya berwarna merah, tetapi yang lainnya berwarna kuning sampai

coklat, larut dalam larutan basa dengan membentuk warna violet merah

(Robinson, 1995).

g. Steroid/Triterpenoid

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari

enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon

C30 asiklik, yaitu skualen. Triterpenoid adalah senyawa tanpa warna,

berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optik. Uji yang

banyak digunakan ialah reaksi Liebermann – Burchard (asam asetat

anhidrida – H2SO4 pekat) yang kebanyakan triterpena dan sterol

8

Page 9: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

memberikan warna hijau biru. Steroida adalah triterpena yang kerangka

dasarnya sistem cincin siklopentana perhidrofenantren  (Harborne, 1987).

Dahulu steroida  dianggap sebagai senyawa satwa tetapi sekarang ini

makin banyak senyawa steroida yang ditemukan dalam jaringan

tumbuhan (fitosterol). Fitosterol merupakan senyawa steroida yang

berasal dari tumbuhan.Senyawa fitosterol yang biasa terdapat pada

tumbuhan tinggi yaitu sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol

(Harborne, 1987).

Beberapa peneliti melakukan kajian tumbuhan ini sebagai biopestisida.

Buah yang mentah, biji, daun dan akarnya mengandung senyawa kimia

annonain.Bijinya mengandung minyak 42 – 45 %, merupakan racun kontak

dan racun perut.Bermanfaat sebagai insektisida, repellent (penolak), dan

antifeedant.

Dari tanaman sirsak telah berhasil diisolasi beberapa senyawa acetogenin

antara lain akan bersifat asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi

tinggi, senyawa acetogenin anti feedant bagi serangga, sehingga

menyebabkan serangga tidak mau makan.Pada konsentrasi rendah bersifat

racun perut dan dapat menyebabkan kematian.Senyawa acetogenin

bersifat sitotoksik sehingga menyebabkan kematian sel. Bulatacin diketahui

menghambat kerja enzim NADH – ubiquinone reduktase yang diperlukan

dalam reaksi respirasi di mitokondria.

2.4. Karakteristik dan Kandungan Daun Tembakau

Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman

genus Nicotiana.Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida,

dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.Tembakau

dicirikan dengan keadaan tanaman yang kokoh dan besar dengan ketinggian

tanaman sedang, daunnya tipis dan elastis, bentuk daun bulat lebar,

bermahkota slinder dan daunnya berwarna cerah.

Deskripsi morfologi tembakau adalah sebagai berikut:

Habitat : Semak, semusim, tinggi ± 2 m

9

Page 10: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Batang : Berkayu, bulat, berbulu, diameter ± 2 cm, hijau

Daun : Tunggal, berbulu, bulat telur, tepi rata, ujung runing, pangkal

tumpul 20-50 cm, lebar 2-30 cm, tangkai panjang 1-2 cm, hijau

keputih-putihan.

Bunga : Majemuk, tumbuh di ujung batang, kelopak bungan berbulu,

benangsari lima, kepala sari abu-abu, kepala putik satu, mahkota

berbentuk terompet berwarna merah muda.

Buah : Kotak, bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat

Biji : Kecil, coklat

Akar : Tunggang, putih

Daun tembakau mengandung alkaloida, saponin, flavonida dan politenol

dan mengandung zat alkaloid nikotin yang sangat ampuh untuk membasmi

serangga.Zat ini juaga digunakan sebagai bahan utama insektisida.

Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

nabati dengan bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam

mengendalikan serangga hama adalah senyawa nikotin dan turunannya antara

lain alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan senyawa nikotin lainnya. Senyawa ini

bekerja sebagai racun kontak, racun perut dan fumigan.Daun tembakau kering

mangandung 2-8 % nikotin.  Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi

sangat cepat. Nikotin bertindak sebagai racun kontak untuk hama.

2.5. Hama Belalang

Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga

pertumbuhan dan perkemabanganya terganggu.Tumbuhan tidak selamanya

bisa hidup tanpa gangguan.Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh

binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat

disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya.

Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa

contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordoOrthoptera. Serangga ini memiliki antena yang

10

Page 11: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Salah satu jenis belalang yang sering menjadi pengganggu pertumbuhan tanaman adalah belalang kembara (Locusta migratoria manilensis).

Kerusakan dan kerugian yang ditimbulakan olah hama belalang kembara

sangat bervariasi diikuti dengan peningkatan populasi yang tinggi. Belalang

ini mempunyai sifat cenderung untuk membentuk kelompok yang besar dan

suka berpindah tempat (bermigrasi), sehingga dalam waktu yang singkat

dapat menyebar pada areal yang luas.Kelompok yang bermigrasi dapat

memakan tumbuhan yang dilewatinya selama dalam perjalanan.Perilaku

makan belalang kembara dewasa biasanya diwaktu hinggap pada sore hari

sampai malam dan pada pagi hari sebelum terbang. Kelompok nimfa yang

bermigrasi dapat memakan tumbuhan yang dilokasi selama dalam perjalanan.

Tanaman yang paling disukai belalang kembara adalah kelompok

Graminae yaitu padi, jagung, sorgum, tebu alang-alang, gelagah dan berbagai

jenis rumput.Selain itu belalang dapat memakan daun kelapa, bambu, kacang

tanah, petsai, sawi, kubis daun. Tanaman yang tidak disukai antara lain

kacang hijau, kedelai, kacang panjang, ubikayu, tomat, ubi jalar dan kapas.

11

Page 12: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

2.6. Keuntungan dan Kelemahan Daun Sirsak sebagai Pestisida Nabati

Pestisida nabati memiliki berbagai macam keuntungan. Menurut Stoll

(1995) dibandingkan dengan pestisida sintetik pestisida nabati mempunyai

sifat yang lebih menguntungkan yaitu:

a. Mengurangi resiko hama mengembangkan sifat resistensi

b. Tidak mempunyai dampak merugikan bagi musuh alami hama

c. Mengurangi resiko terjadinya letusan hama kedua

d. Mengurangi bahaya bagi kesehatan manusia dan ternak

e. Tidak merusak lingkungan

f. Tidak merusak persediaan air tanah dan air  permukaan

g. Mengurangi ketergantungan petani terhadap agrokimia

h. Biaya dapat lebih murah.

Di samping itu, pestisida nabati juga memiliki beberapa kelemahan,

yaitu:

a. Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka

waktu yang cepat

b. Pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi

hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama menjadi tidak berminat

mendekati tanaman budi daya

c. Mudah rusak dan tidak tahan terhadap matahari

d. Perlu dilakukan penyemprotan berulang. Hal ini tentu saja kurang efektif

dan efisien.

12

Gambar 2. Belalang kembaraSumber:saungurip.blogspot.com, 2012

Page 13: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Rancang Bangun

Praktikum pembuatan pestisida nabati daun sirsak ini menggunakan

metode eksperimen.Perlakuan terdiri dari 4 macam yaitu tanaman sawi di pot

pertama sebagai kontrol, pot kedua disemprot larutan pestisida nabati daun

sirsak konsentrasi 25%, pot ketiga dengan konsentrasi 50% dan pot keempat

terkonsentrasi 75%. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan.

Pada tiap tanaman sawi setelah disemprot diberi belalang kemudian

ditutup dengan kerangka kasa yang memiliki ventilasi udara. Pengamatan

dilakukan setiap hari (selama tiga hari) terhadap serangan belalang dan

efektivitas pestisida. Dilakukan penghitungan prosentase pada hari terakhir

pengamatan. Setelah itu, akan kita lihat jumlah belalang yang mati setelah

perlakuan penyemprotan pestisida nabati.

Tabel 1. Respon belalang setelah penyemprotan

Perlakuan Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

Kontrol

Konsentrasi 25%

Konsentrasi 50%

13

Gambar 3. Tanaman sawiSumber: blog.ub.ac.id , 2012.

Page 14: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Konsentrasi 75%

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum pembuatan pestisida nabati

daun sirsak adalah sebagai berikut:

a. Blender : Untuk menghaluskan daun sirsak

b. Gunting : Untuk memotong daun sirsak

c. Gelas Ukur : Untuk mengukur konsentrasi larutan

d. Saringan (kain) : Untuk menyaring hasil blender

e. Corong : Mempermudah memasukkan larutan ke dalam botol

f. Tempat larutan : Sebagai tempat penyimpanan larutan, bisa memakai

botol

g. Kerangka jaring : Untuk membatasi jarak terbang belalang

h. Sprayer : Untuk menyemprotkan larutan ke tanaman sawi

i. Pot : Tempat pemindahan tanaman sawi dewasa

j. Stapler : Untuk mengaitkan jaring untuk dojadikan kerangka

jaring

Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Daun sirsak 100 lembar (175 gr)

b. Daun tembakau 25 gr

c. Air 1000 mL

d. Hama belalang kembara 8 ekor

e. Tanaman sawi

14

Gambar 4. Lembaran daun sirsakSumber: obatacemaxs.web.id, 2013.

(Sumber :Ae_yhunt, 2012)

Page 15: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

3.3. Prosedur Kerja

a. Menyiapkan tanaman uji coba:

1) Membeli tanaman sawi di petani

2) Memindahkan sawi ke pot

3) Meletakkan di tempat yang terkena sinar matahari

4) Menyiram setiap pagi hari

5) Menutup tanaman sawi dengan menggunakan kerangka jaring

b. Pembuatan pestisida nabati daun sirsak:

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Memotong 100 lembar daun sirsak dan 25 gr daun tembakau kering

dengan menggunaangunting

3) Memasukkan seluruh potongan daun sirsak dan daun tembakau ke

dalam blender

4) Memasukkan air ke dalam blender

5) Menghaluskan dengan blender

6) Menyaring hasil campuran daun sirsak, daun tembakau, dan air lalu

memasukkan ke dalam botol

7) Menutup botol dan mendiamkan selama 1 minggu

(Tujuan didiamkan adalah agar terjadi fermentasi dan pengendapan

larutan. Semakin busuk, semakin ampuh larutan)

8) Setelah 1 minggu, melakukan pengenceran larutan pestisida dengan

konsentrasi berbeda

9) Memasukkan hasil larutan ke dalam gelas ukur sebanyak:

Konsentrasi 25% (larutan 25 ml dan air 75ml)

Konsentrasi 50% (larutan 50 ml dan air 50 ml)

Konsentrasi 75% (larutan 75 ml dan air 25 ml)

10) Setelah bahan tercampur rata, masukkan tiap larutan yang telah diukur

konsentrasinya ke dalam sprayer

11) Mengaplikasikan / menyemprotkan ke tanaman budidaya (sawi)

15

Page 16: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

c. Menyiapkan hama:

1) Menangkap hama belalang di sawah

2) Meletakkan 2 ekor belalang ke setiap tanaman sawi yang telah ditutup

dengan kerangka jaring

3.4. Lokasi Praktikum

1) Pembuatan larutan pestisida nabati daun sirsak dan tembakau di rumah

salah satu anggota kelompok, yaitu di Griya Mapan Sentosa EJ-42

Sidoarjo.

2) Peletakan, penyiraman, dan pengaplikasian pestisida nabati pada tanaman

sawi serta pembuatan kerangka jaring dilakukan di asrama putri Kampus

C Universitas Airlangga Surabaya.

3.5. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Tabel 2. Time Schedule Praktikum

No. Waktu Kegiatan1. 27 Maret 2013 Persiapan alat

2. 31 Maret 2013 Pengambilan daun sirsakPembelian daun tembakau kering

3. 10 April 2013Pembuatan pestisida nabati daun sirsakPembelian tanaman sawi

4. 11 April 2013 Pembelian pot5. 11 April 2013 Pemindahan tanaman sawi ke pot6. 12 April 2013 Pembelian jaring / net7. 14 April 2013 Penangkapan belalang8. 16 April 2013 Pembuatan kerangka jaring

9. 17 April 2013 Memasukkan belalang ke tanaman sawi

10. 17-19 April 2013

Penyemprotan pestisida nabati ke tanaman sawiMengamati serangan belalang dan efektivitas pestisida

16

Page 17: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

3.6. Rincian Biaya

Pot Rp 5.000,00

Daun tembakau 1 ons Rp 6.000,00

Jaring Rp 40.000,00

Kerangka kawat Rp 10.000,00

Tanaman sawi Rp 20.000,00

Total Rp 81.000,00

17

Page 18: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Praktikum

Tabel 1. Respon belalang hari pertama setelah penyemprotan (Rabu, 17 April

2013)

PERLAKUAN ULANGAN I(7-8 kali)

ULANGAN II(7-8 kali)

ULANGAN III(7-8 kali)

KONTROL

-2 belalang hinggap di daun-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di daun-Daun dimakan

-2 belalang hinggap di daun-Daun dimakan

KONSENTRASI 25%

-1 belalang hinggap di jaring, 1 di daun-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

KONSENTRASI 50%

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

KONSENTRASI 75%

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

Tabel 2. Respon belalang hari kedua setelah penyemprotan (Kamis, 18 April

2013)

PERLAKUAN ULANGAN I(7-8 kali)

ULANGAN II(7-8 kali)

ULANGAN III(7-8 kali)

KONTROL-2 belalang hinggap di daun-Daun dimakan

-2 belalang hinggap di daun-Daun dimakan

-2 belalang hinggap di daun-Daun dimakan

KONSENTRASI 25%

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-1 belalang hinggap di jaring, 1 di daun-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

KONSENTRASI -2 belalang -2 belalang -2 belalang

18

Page 19: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

50%hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

KONSENTRASI 75%

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-Daun tidak dimakan

Tabel 3. Respon belalang hari ketiga setelah penyemprotan (Jumat, 19 April

2013)

PERLAKUAN ULANGAN I(7-8 kali)

ULANGAN II(7-8 kali)

ULANGAN III(7-8 kali)

KONTROL-2 belalang di jaring-daun dimakan

-2 belalang di jaring-daun dimakan

-2 belalang di daun-daun dimakan

KONSENTRASI 25%

-2 belalang di jaring-daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-daun tidak dimakan

-1 belalang hinggap di daun, 1 di jaring-daun tidak dimakan

PERLAKUAN ULANGAN 1 ULANGAN II ULANGAN III

KONSENTRASI 50%

-1 belalang hinggap di batang, 1 di jaring-daun tidak dimakan

-1 belalang hinggap di batang, 1 di jaring-daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-daun tidak dimakan

KONSENTRASI 75%

-1 belalang hinggap di daun, 1 di jaring-daun tidak dimakan

-1 belalang hinggap di daun, 1 di jaring-daun tidak dimakan

-2 belalang hinggap di jaring-daun tidak dimakan

4.2 Pembahasan

Praktikum yang dilakukan adalah dengan cara melihat respon belalang

setelah dilakukan penyemprotan pestisida nabati pada tanaman sawi. Belalang

yang digunakan praktikum merupakan jenis belalang yang memang suka

mengkonsumsi tanaman sawi, yaitu belalang kembara. Frekuensi

penyemprotan tanaman sawi adalah sekitar 7-8 kali penyemprotan hingga

seluruh permukaan daun telah merata disemprot dengan pestisida nabati.

19

Page 20: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Pada hasil pengamatan pertama, yaitu pada hari pertama penyemprotan,

terlihat bahwa belalang pada perlakuan kontrol hinggap di daun pada semua

ulangan, namun daun baru dimakan oleh belalang pada ulangan kedua dan

ketiga. Pada ulangan pertama perlakuan kontrol, kemungkinan belalang tidak

atau belum memakan daun sawi dikarenakan belalang baru diletakkan di daun

sawi. Belalang masih beradaptasi dengan lingkungan barunya (di dalam

jaring), sehingga setelah 3 jam atau pada ulangan kedua baru terlihat belalang

mau memakan daun sawi. Perlakuan kedua yaitu konsentrasi 25% terlihat

belalang hinggap di jaring, hanya sekali terlihat hinggap di daun yaitu pada

ulangan pertama, dan satu lagi di jaring. Perlakuan ketiga yaitu konsentrasi

50% pada tiap ulangan belalang hinggap di jaring. Konsentrasi 75%, pada

semua ulangan belalang hinggap di jaring. Dari semua perlakuan 25%, 50%,

dan 75% tidak ada daun yang dimakan oleh belalang.

Pada hasil pengamatan kedua, yaitu pada hari kedua penyemprotan.

Pada perlakuan kontrol belalang hinggap di daun dan daun juga dimakan pada

setiapa ulangan. Pada konsentrasi 25% semua belalang ada di jaring pada

ulangan satu dan tiga. Pada ulangan kedua, satu belalang ada di daun, dan

satu lagi di jaring. Pada konsentrasi 50%, belalang pada semua ulangan

hinggap di jaring. Pada konsentrasi 75%, semua belalang ada di jaring. Tidak

ada daun yang dimakan oleh belalang pada perlakuan konsentrasi 25%, 50%,

dan 75%.

Pada hasil pengamatan ketiga, yaitu pada hari ketiga penyemprotan.

Belalang yang ada pada perlakuan kontrol pada ulangan pertama dan kedua

ada di jaring, sementara pada ulangan ketiga kedua belalang ada di daun dan

sedang makan daun. Jadi, pada perlakuan kontrol daun dimakan belalang

pada setiap ulangan. Pada konsentrasi 25% belalang hinggap di jaring pada

ulangan pertama dan kedua. Sementara pada ulangan ketiga, satu belalang

ada di daun, dan satu lagi di jaring. Namun tetap tidak ada daun yang

dimakan. Konsentrasi 50% pada ulangan pertama dan kedua, satu belalang

ada di batang tanaman dan satunya lagi di jaring. Sementara pada ulangan

ketiga, kedua belalang ada di jaring. Tidak ada daun yang dimakan. Pada

konsentrasi 75% pada ulangan satu dan dua, satu belalang hinggap di daun

20

Page 21: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

dan satu lagi di jaring. Namun pada ulangan ketiga belalang keduanya ada di

jaring dan tidak ada daun yang dimakan. Tidak ada daun yang dimakan oleh

belalang pada perlakuan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%.

Dari hasil pengamatan juga dapat dilihat bahwa semua belalang setelah

pengamatan ketiga yang mendapatkan perlakuan penyemprotan pestisida

nabati daun sirsak akan menjauh dari daun dan lebih sering hinggap di jaring.

Semua belalang masih hidup hingga tiga hari perlakuan. Dengan konsentrasi

75%, belalang lebih sering hinggap di jaring di bagian atas, seperti akan

kabur dari jaring. Dapat disimpulkan bahwa pestisida nabati konsentrasi 75%

akan lebih efektif untuk mengusir belalang dari tanaman tanpa harus

membunuh belalang, karena hanya mengusirnya dari tanaman. Dengan

demikian, keamanan dan keseimbangan ekosistem akan dapat terjaga.

Keuntungan menggunakan pestisida nabati daun sirsak antara lain:

1. Dapat mengurangi hama belalang yang menjadi hama bagi tanaman

budidaya tanpa merusak ekosistem.

2. Mengurangi penggunaan bahan kimia dalam budidaya tanaman

3. Lingkungan lebih terjaga karena tidak ada residu bahan kimia

4. Tanaman budidaya terutama sayuran dapat tetap sehat untuk

dikonsumsi karena tidak menggunakan pestisida kimia

21

Page 22: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Cara membuat pestisida nabati adalah dengan menghaluskan daun

sirsak dan daun tembakau yang telah dipotong kemudian dicampur dengan

air. Setelah dihaluskan / diblender, menyaring hasil yang sudah diblender dan

hasil saringan disimpan dalam botol selama satu minggu untuk fermentasi.

Setelah 1 minggu, melakukan pengenceran larutan pestisida dengan

konsentrasi berbeda. Setelah itu, mengaplikasikan/ menyemprotkannya ke

tanaman sawi. Tanaman sawi diberi belalang, lalu dilihat perlakuan belalang.

Konsentrasi yang paling cocok digunakan sebagai pestisida nabati

adalah pada konsentrasi 75%. Karena pada konsentrasi tinggi, pestisida nabati

mengandung senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent.

Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian

tanaman yang disukainya. Sehingga belalang akan pergi meninggalkan

tanaman. Oleh sebab itu, pestisida nabati pun dapat menjamin keamanan

ekosistem. Karena dengan pestisida nabati, mayoritas hama hanya terusir dari

tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida nabati

dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari

ketergantungan pada pestisida kimia.

5.2 Saran

Untuk penggunaan pestisida nabati dalam skala besar masih diperlukan

penelitian lebih lanjut terutama untuk volume penyemprotan dan hama yang

akan dikendalikan.

22

Page 23: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

DAFTAR PUSTAKA

Ae_yhunt, 2012.Manfaat Daun Sirsak sebagai Pestisida Nabati.http://karyatulisagribisnisku.blogspot.com/2012/11/manfaat-daun-sirsak-sebagai-pestisida.html. Diakses tgl 4 Maret 2013.

Alimin.2012. Ramuan Pestisida Nabati dari Daun Sirsak (Annona muricata L).http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/index.php?option=com_content&view=article&id=156:ramuan-pestisida-nabati-dari-daun-sirsak-annona-muricata-l-&catid=15:home. Diakses tgl 11 Desember 2012.

Drs_Oeyo, 2012. Pengaruh Pestisida Nabati Daun Sirsak Terhadap Hama Walang Sangit (Laporan Praktikum Teknik Pertanian Organik). http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/pengaruhpestisida-nabati-daun-sirsak.html. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Irianti Cristina Silaban. 2012. Manfaat Sirsak. http://blog.ub.ac.id/iriantis/2012/06/25/manfaat-sirsak/. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Neti Suriana. 2013. Pestisida Nabati: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, dan Mekanisme Kerja. http://informasitips.com/pestisida-nabati-pengertian-kelebihan-kelemahan-dan-mekanisme-kerja. Diakses tanggal 5 Maret 2012.

Urip SR. 2012.Jenis-jenis Belalang.http://saungurip.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-belalang.html. Diakses 10 Maret 2013.

23

Page 24: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

LAMPIRAN

Alat dan Bahan serta Proses Pembuatan Pestisida Nabati

24

Gelas Ukur Timbangan

Blender Blender

Page 25: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

25

Daun Sirsak (timbang)

Daun Tembakau (timbang)

Gunting Botol Memotong daun

Hasil potongan daun sirsak dan daun tembakau

Page 26: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

26

Air 1000 ml Memasukkan semua daun yang telah dipotong

Memasukkan air

Menghaluskan dengan blender

Saring hasilnya

Memasukkan hasil saringan ke dalam botol

Menghaluskan dengan blender

Page 27: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Pembuatan kerangka jaring / net, pemasangan pada tanaman sawi, dan pengaplikasian / penyemprotan pestisida nabati pada tanaman sawi.

27

Jaring / Net yang sudah dipotong

Mengaitkan jaring dengan stapler

Tanaman Sawi

Page 28: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

28

Tanaman sawi yang sudah dipasang jaring di tiap satu pot

(masing-masing untuk tanaman kontrol, pemberian pestisida nabati 25%, 50%, dan 75%)

Belalang yang sudah dimasukkan ke dalam jaring tanaman sawi

Penyemprotan pestisida nabati ke tanaman sawi

Memasangkan jaring ke tanaman sawi

Page 29: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

Rangkuman Diskusi

1. Isshaini Abzizah

Pertanyaan :

Apakah penyemprotan pestisida nabati dari daun sirsak tidak berdampak

bagi kesegaran tanaman sawi itu sendiri?

Jawaban :

Tujuan dari pembuatan pestisida nabati itu sendiri pada dasarnya adalah

untuk mengurangi ketergantungan penggunaan pestisida yang terbuat dari

bahan kimia karena pestisida kimia berdampak mematikan bagi hama

tanaman. Pestisida kimia tidak hanya berdampak pada hama pengganggu itu

saja, tetapi juga berdampak pada tanaman yang akan dikonsumsi oleh

manusia karena sudah terkontaminasi oleh pestisida kimia yang beracun dan

berbahaya bagi kesehatan manusia.

Pada pestisida nabati ini, bahannya alami karena terbuat dari tanaman.

Pada hewan uji yang dalam pembahasan makalah adalah belalang, tidak

mengakibatkan belalang uji tersebut mati, tetapi hanya terusir saja dari

tanaman, sehingga pestisida nabati aman dan tidak mengganggu

keseimbangan ekosistem serta tidak berdampak buruk bagi kesehatan

manusia. Pestisida nabati yang notabene terbuat dari tanaman diaplikasikan

juga ke tanaman. Jadi, pestisida nabati daun sirsak tidak berdampak bagi

kesegaran tanaman sawi itu sendiri.

29

Page 30: Web viewAlkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol sehingga digunakan secara luas ... Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida

2. Tiffani Lasianjayani

Pertanyaan :

Apa kandungan dan fungsi daun tembakau sebagai pestisida nabati daun

sirsak?

Jawaban :

Salah satu kandungan bahan aktif dari daun tembakau adalah nikotin. Zat

nikotin tersebut ampuh untuk mengendalikan serangga hama termasuk

belalang. Menurut literatur untuk mengendalikan hama belalang perlu

penambahan daun tembakau, karena apabila pestisida terbuat dari daun sirsak

saja tidak bisa secara khusus mengendalikan hama belalang, jadi memang

harus ditambahkan daun tembakau.

Dalam judul makalah tidak disebutkan daun tembakau dikarenakan daun

tembakau hanya sebagai tambahan saja dan bukan merupakan bahan utama

pestisida. Jumlah daun sirsak yang dipakai untuk praktikum adalah sebanyak

75 gram sedangkan daun tembakau yang dipakai adalah sebanyak 25 gram.

Jadi, daun tembakau adalah sebagai bahan tambahan.

30