ikhtisar eksekutif · web viewsetidaknya jika dilihat dari aspek akuntabilitas pengelolaan dan...
TRANSCRIPT
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja ini merupakan pertanggungjawaban Inspektorat Kabupaten Bantul dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta sebagai pertanggungjawaban atas kewenangan dan pengelolaan terhadap sumberdaya dengan didasarkan perencanaan stratejik yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban dalam laporan ini meliputi aspek sumber daya sebagaimana anggaran yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran Inspektorat Kabupaten Bantul tahun 2015.
Terdapat 1 (satu) tujuan, 2 (dua) sasaran dengan 5 (lima) indikator kinerja yang dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) program dan 33 (tiga puluh tiga) kegiatan. Secara umum ketercapaian dari 5 (lima) indikator kinerja tersebut termasuk kategori berhasil, walaupun diakui bahwa ketercapaian tersebut belum menggambarkan pencapaian kualitas dari masing-masing sasaran. Hal ini dikarenakan terbatasnya dokumen yang diandalkan untuk melakukan analisis, serta indikator-indikator kinerja yang belum reliabel sehingga belum mampu menilai ketercapaian masing-masing indicator kinerja dari aspek kualitasnya. Hambatan lain adalah tidak adanya sistem manajemen informasi yang memungkinkan untuk melakukan analisis dan penilaian terhadap efektifitas dan efisiensi atas kinerja Inspektorat .
Diharapkan laporan ini merupakan informasi atas kinerja Inspektorat Kabupaten Bantul tahun 2015, sehingga tetap memberi manfaat. Setidaknya jika dilihat dari aspek akuntabilitas pengelolaan dan pemanfaatan anggaran yang diberikan kepada Institusi Inspektorat Kabupaten Bantul. Mengingat transparansi dalam pengelolaan anggaran adalah merupakan salah satu indikator bagi penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM
Inspektorat Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007, tanggal 20 November 2007. Tahun 2014 jumlah PNS di Inspektorat Kabupaten Bantul 46 orang dengan rincian 9 (Sembilan) orang pejabat struktural, 19 (Sembilan belas) orang berstatus sebagai pejabat fungsional auditor dan 18 (delapan belas) orang staf.Adapun jumlah PNS di Inspektorat Kabupaten Bantul berdasarkan kualifikasi
pendidikan, pangkat dan golongan adalah sebagai berikut :
Jenis Pendidikan Jml Gol JmlSD SMP SMA D1/D3 S1 S2 S3 I II III IV- 2 9 3 25 7 - 46 - 8 27 11 46
Pembinaan karier pegawai dilakukan secara berjenjang. Untuk meningkatkan kompetensi para pegawai dijadwalkan mengikuti kursus-kursus maupun diklat. Kepada para pegawai juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan jenjang pendidikan, baik melalui beasiswa yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah maupun atas biaya sendiri.
1.2 ASPEK STRATEJIK
Keberadaan institusi Inspektorat Kabupaten Bantul adalah sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sesuai Perda Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015, maka arah kebijakan di bidang pengawasan telah disebutkan secara jelas. Arah kebijakan tersebut adalah melaksanakan pengawasan dengan mengedepankan aspek pembinaan.
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 2
Sejalan dengan arah kebijakan di atas, maka arti pentingnya keberadaan Inspektorat Kabupaten Bantul juga dapat dianalisis dengan metode SWOT. Metode analisis tersebut memungkinkan untuk mendapatkan gambaran tentang kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) serta gambaran peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Inspektorat Kabupaten Bantul adalah: SDM aparat pengawasan telah memiliki sertifikat auditor, adanya pedoman pengawasan, adanya kode etik auditor. Sedangkan kelemahan yang ada diantaranya: SDM pengawasan dan auditor banyak yang memasuki usia pensiun, dukungan anggaran dan sarana prasarana kerja belum memadai, implementasi audit sesuai PKA dan KAK belum sepenuhnya dilaksanakan oleh auditor serta terbatasnya kesempatan auditor mengikuti diklat peningkatan kemampuan teknis dan kompetensi substansi.
Namun demikian peluang yang dimiliki Inspektorat Kabupaten Bantul memungkinkan institusi ini untuk dapat bekerja secara optimal. Analisis peluang tersebut antara lain: political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam system manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional, Inspektorat selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal (SPIP) yang strategis, perubahan paradigma pengawasan dimana aparat pengawasan sebagai mitra auditi, semakin meningkatnya transparansi masyarakat sejalan dengan era demokratisasi, komitmen tinggi dari pimpinan untuk mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi dan pemberantasan KKN dalam rangka terciptanya good governance.
Namun demikian keberadaan Inspektorat Kabupaten Bantul untuk dapat melaksanakan tugas secara obyektif dan profesional juga dapat terganggu. Hal tersebut dimungkinkan jika terjadi ancaman terhadap kinerja Inspektorat Kabupaten Bantul. Analisis ancaman yang mungkin terjadi adalah: masih adanya pejabat memandang pengawasan sebagai wahana mencari kesalahan dan belum memandang sebagai fungsi
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 3
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi, dinamika perubahan manajemen birokrasi pemerintah masih berorientasi pada pembenahan aspek perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembenahan system pengawasan masih tertinggal serta reward kepada tenaga fungsional auditor belum memadai yang pekerjaannya mengandung resiko dan menuntut profesionalisme.
Agar dapat menjadi penjamin mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik di Kabupaten Bantul, maka telah ditetapkan beberapa strategi. Yaitu: 1. meningkatkan kualitas pengawasan, profesionalisme dan independensi
aparat pengawasan;2. meningkatkan pemantauan dan evaluasi kebijakan pembangunan;3. percepatan penyelesaian tindaklajut hasil pengawasan oleh auditor
baik eksternal maupun internal;4. meningkatkan koordinasi, singkronisasi dan sinergi dengan seluruh
aparat pengawasan;5. Meningkatkan budaya pengawasan.6. melakukan kerjasama yang bersifat horisontal antar instansi, karena
mewujudkan pemerintahan yang demokratis, transparan dan akuntabel mensyaratkan adanya dukungan dari pihak-pihak tersebut.
Strategi lain yang ditempuh adalah kerjasama dengan instansi vertikal dalam bidang pengawasan, seperti Inspektorat Provinsi, Irjen, BPKP dan BPK. Hal ini perlu mengingat sumberdaya yang ada di Inspektorat Kabupaten Bantul juga terbatas, baik dari aspek kompetensi APIP, dana, sarana dan prasarana. Strategi yang juga diperlukan adalah bekerjasama dengan masyarakat. Data dan informasi masyarakat yang akurat diharapkan mampu meningkatkan kinerja Inspektorat Kabupaten Bantul dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam aspek penyelenggaraan pemerintahan.
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 4
1.3 ORGANISASI INSPEKTORAT
Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Bantul sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 adalah sebagai berikut :1. Kedudukan
Inspektorat Kabupaten Bantul adalah unsur penunjang tugas Pemerintah Daerah dalam bidang pengawasan daerah. Inspektorat Kabupaten Bantul dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati
2. Tugas Pokok dan FungsiTugas pokok Inspektorat Kabupaten Bantul adalah melaksanakan kewenangan di bidang pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pemerintah daerah dan pemerintah desa yang dilaksanakan oleh perangkat daerah dan perangkat desa.Fungsi Inspektorat Kabupaten Bantul adalah :1) Pelaksanaan pengawasan terhadap urusan pemerintahan dan
aparatur, pembangunan perekonomian, kesejahteraan sosial serta pengurusan pendapatan dan kekayaan daerah dan desa.
2) Pelaksanaan pengujian, penilaian monitoring dan evaluasi atas hasil setiap unsur dan kegiatan instansi perangkat daerah dan desa.
3) Pelaksanaan pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan terhadap adanya penyimpangan atau penyalahgunaan tugas dan wewenang perangkat daerah dan desa.
4) Pelaksanaan tindaklanjut hasil pemeriksaan pengawasan internal dan eksternal.
5) Penyelenggaraan rumah tangga dan kesekretariatan Inspektorat.
3. Struktur OrganisasiInspektorat Kabupaten Bantul dipimpin oleh seorang Inspektur kemudian berturut-turut di bawahnya adalah :1) Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris dan membawahi :
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 5
(1) Ka. Sub Bag Umum, Kepegawaian dan Keuangan(2) Ka. Sub Bag Perencanaan Program(3) Ka. Sub Bag Evaluasi, Data dan Laporan
2) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan; 3) Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian;4) Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Sosial;5) Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan aset;6) Kelompok Jabatan Fungsional.
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 6
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Inspektorat Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Stratejik (Renstra) selama lima tahun ke depan (tahun 2011-2015). Meskipun telah ditetapkan selama lima tahun, namun tetap dimungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan dinamika arah pembangunan yang ada di lingkup pemerintahan Kabupaten Bantul.
2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Inspektorat Kabupaten Bantul menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Surat Keputusan Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul Nomor 08a Tahun 2013 Tanggal 3 Januari 2013 sebagai berikut :
Tabel 1Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Indikasi penyimpangan anggaran
Jumlah Indikasi Penyimpangan x 100%Jumlah APBD
% 5
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP x 100%Jumlah Seluruh SKPD
% 90
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.Jmlh Temuan Rik.Eksternal dan Internal yg ditindak lanjuti x 100%Jumlah Temuan Pemeriksaan Eksternal dan Internal
% 80
SKPD yang nilai AKIP baikJumlah SKPD yang nilai AKIP baik x 100%Jumlah Seluruh SKPD
% 80
2 Tertanganinya pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.Jumlah Kasus yang ditindak lanjuti x 100%Jumlah Kasus
% 100
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 7
2.2 Rencana Strategisa. VISI
Sebagai pandangan ideal untuk mewujudkan cita-cita sebuah organisasi, maka pernyataan Visi telah dirumuskan secara bersama-sama untuk menjadi pedoman bersama dalam mewujudkan cita-cita Inspektorat Kabupaten Bantul. Adapun pernyataan Visi adalah: “TERWUJUDNYA PENGAWASAN YANG BERKUALITAS SEBAGAI PENJAMIN MUTU GUNA PENCAPAIAN BANTUL PROJOTAMANSARI DEMOKRATIS DAN AGAMIS”
b. MISITerdapat tiga misi yang ingin diwujudkan, yaitu “Mengoptimalisasi pengawasan dalam rangka pencapaian transparasi, efektifitas dan efisiensi birokrasi”.
c. TUJUANSebagaimana definisi yang ada dalam penyusunan Renstra, maka pengertian tujuan adalah suatu target kinerja yang dapat dicapai dalam waktu tertentu dan terukur. Dengan memperhitungkan kondisi stratejik yang ada maka Inspektorat Kabupaten Bantul telah ditetapkan tujuan, yaitu “Mendorong tercapainya peningkatan transparasi, efektifitas dan efisiensi birokrasi”
d. SASARANSasaran adalah suatu pernyataan yang merujuk pada tugas-tugas spesifik sebuah organisasi yang akan dicapai dalam waktu tertentu. Adapun sasaran yang telah ditetapkan adalah :1) Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi;2) Tertanganinya pengaduan masyarakat
e. PROGRAMAdapun Program-program yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 8
7. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
f. KEGIATANPada tahun anggaran 2015 sesuai dokumen pelaksanan anggaran yang ada maka Inspektorat Kabupaten Bantul melaksanakan 7 (tujuh) program dengan 33 (tiga puluh tiga) kegiatan dan dengan jumlah anggaran sebesar Rp.2.382.057.800,00 Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan jasa surat menyurat2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3.Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
4. Penyediaan jasa administrasi keuangan5. Penyediaan jasa kebersihan kantor6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja7. Penyediaan alat tulis kantor8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
11. Penyediaan makanan dan minuman
12. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
13. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
14. Penyediaan Jasa Keamanan
15. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor
16. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
17. Pembinaan Disiplin Aparatur
18. Pendidikan dan pelatihan formal
19. Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional
20. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
21. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
22.
Penanganan kasus pengaduan dan pemeriksaan khusus di lingkungan pemerintah daerah
23. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
24 Percepatan Pemberantasan KKNLAKIP Inspektorat Tahun 2015 9
.25. Pemutakhiran Data
26. Koordinasi Penyusunan PKPT
27. Fasilitasi Pelaksanaan SPIP di Kabupaten Bantul
28.
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Online
29. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
30. Fasilitasi Pelaksanaan FORPI di Kabupaten Bantul
31.
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
32. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD
33. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen yang memuat rencana capaian indikator sasaran, program dan capaian indikator kegiatan. Adapun RKT Inspektorat Kabupaten Bantul tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 2Rencana Kinerja Tahunan
Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target1 Meningkatnya transparansi,
efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Indikasi penyimpangan anggaran % 5
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 90
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 10
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.
% 80
SKPD yang nilai AKIP baik % 80
2 Tertanganinya pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.
% 100
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 11
2.4 Penetapan KinerjaPenyusunan penetapan kinerja tahun 2015 mengacu pada RKT Tahun 2015. Secara garis besar penetapan kinerja tahunan tahun 2015 meliputi 2 (dua) sasaran strategis, pengukuran pencapaian sejumlah sasaran tersebut dilakukan melalui 5 (lima) indikator kinerja beserta targetnya yang dituangkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3 Penetapan Kinerja (TAPKIN)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Anggaran1 Meningkatnya
transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Indikasi penyimpangan anggaran
% 5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.107.641.850 Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
775.058.200
Percepatan pemberantasan KKN
129.072.100
Koordinasi penyusunan PKPT
24.873.300
Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
21538150
Fasilitasi Pelaksanaan FORPI di Kabupaten Bantul
157.100.100
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 90 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
149.659.300 Fasilitasi SPIP 149.659.300
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.
% 80 Prog. Pening. Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
137.276.700 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
104.280.000
Pemutakhiran data 32.996.700
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 12
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran Kegiatan AnggaranSKPD yang nilai AKIP baik
% 80 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
17.269.300 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Online
17.269.300
2 Tertanganinya pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.
% 100 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
133.566.600 Penanganan Kasus Pada Wilayah Pemerintahan Dibawahnya
133.566.600
1.545.413.750 1.545.413.750
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 13
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas pada hakikatnya merupakan suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan suatu organisasi kepada pihak yang berhak atau memiliki kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi untuk mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan Misi Organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Peran Inspektorat Kabupaten Bantul dalam mendukung pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pemerintah di lingkungan Pemerintahan Daerah, diharapkan dapat menjadi lembaga yang strategis dalam upaya menciptakan kepemerintahan yang baik (Good governance). Dalam rangka mewujudkan eksistensi lembaga pengawasan tersebut, Inspektorat Kabupaten Bantul telah melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor: 239/IX/6/8/2003 dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada sesuai dengan Visi dan Misi Organisasi sehingga memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran dan program/kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan.
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 14
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 15
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASIa. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tabel 4Pencapaian IKU
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Prosentase1 Meningkatnya transparansi,
efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Indikasi penyimpangan anggaran % 5 0,251 194,98
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 90 82 91,11
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.
% 80 89 111,25
SKPD yang nilai AKIP baik % 80 96 1202 Tertanganinya pengaduan
masyarakatPersentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.
% 100 91 91
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 16
b. Pencapaian Sasaran StrategisCapaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumuan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis.Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :a. 85 % - 100 % : Sangat Berhasil,b. 70 % - < 85 % : Berhasil, c. 55 % - < 70 % : Cukup Berhasil, d. < 55 % : Tidak Berhasil.Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 5Capaian Kinerja Sasaran
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Tahun Interval2011 2012 2013 2014 2015 <55 55-
7070-85
>85
1 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Indikasi penyimpangan anggaran % 0,37 0,20 0,21 0,6 0,251 194,98
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 0 0 34 103,53 82 91,11
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.
% 95 95 96 114,01 89 111,25
SKPD yang nilai AKIP baik % 70 70 70 116,67 96 1202 Tertanganinya
pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.
% 100 100 100 109 91 91
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 17
c. Analisis Capaian Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target Tahunan
Triwulan Target
Realisasi
Keterangan Per Triwulan
Keterangan
1 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Persentase jumlah temuan eksternal dan
internal yang ditindaklanjuti.
% 80 Triwulan 1 20 34,13 Jumlah Temuan dari eksternal (BPK) ada
12 dengan 23 Rekom ditindak lanjuti 23
(100%), sedangkan Jumlah Temuan dari internal (Inspektorat) ada 78 dengan 103
Rekom ditindak lanjuti 20 (19%)
Jumlah Temuan dari eksternal (BPK) ada 53
Rekom ditindak lanjuti 53 (100%),
sedangkan Jumlah Temuan
dari internal (Inspektorat)
ada 343 Rekom ditindak lanjuti
305 (89%)
Triwulan 2 20 45,14 Jumlah Temuan dari eksternal (BPK) ada
13 dengan 23 Rekom ditindak lanjuti 23
(100%), sedangkan Jumlah Temuan dari internal (Inspektorat) ada 94 dengan 138
Rekom ditindak lanjuti 32 (23,19%)
Triwulan 3 20 88 Jumlah Temuan dari eksternal (BPK) ada 53 Rekom ditindak lanjuti 53 (100%), sedangkan Jumlah
Temuan dari internal (Inspektorat) ada 335
Rekom ditindak lanjuti 298 (89%)
Triwulan 4 20 89 Jumlah Temuan dari eksternal (BPK) ada 53 Rekom ditindak lanjuti 53 (100%), sedangkan Jumlah
Temuan dari internal (Inspektorat) ada 343
Rekom ditindak lanjuti 305 (89%)
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 18
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target Tahunan
Triwulan Target
Realisasi
Keterangan Per Triwulan
Keterangan
SKPD yang nilai AKIP baik
% 80 Triwulan 1 0 0 Reviu Laporan Kinerja Pemda Telah Dilaksanakan,
Evaluasi SAKIP pada SKPD dilaksanakan Bulan April dan Mei
tahun 2015
Reviu Laporan Kinerja Pemda
Telah Dilaksanakan, Evaluasi SAKIP dilaksanakan
dengan sampel 32 SKPD dari 33
SKPDTriwulan 2 80 96 Reviu Laporan Kinerja
Pemda Telah Dilaksanakan, Evaluasi SAKIP
dilaksanakan dengan sampel 32 SKPD dari
33 SKPDTriwulan 3 0 96Triwulan 4 0 96
Indikasi penyimpangan anggaran
% 5 Triwulan 1 1 0,13 Jumlah Rekom pengembalian
uang/barang ke daerah/negara dari
BPK sebesar Rp. 2.595.700.747,55 sedangkan dari
Inspektorat sebesar Rp. 16.513.955
Jumlah Rekom pengembalian
uang/barang ke daerah/negara
sebesar Rp. 5.565.348.654,
01 dari total APBD TA. 2015
sebesar Rp. 2.215.268.337.
075,43Triwulan 2 1 0,137 Jumlah Rekom
pengembalian uang/barang ke
daerah/negara dari BPK sebesar Rp. 2.697.318.647 sedangkan dari
Inspektorat sebesar Rp. 17.923.200
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satua Target Triwulan Targe Realisas Keterangan Per Keterangan
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 19
n Tahunan t i TriwulanTriwulan 3 1 0,13 Jumlah Rekom
pengembalian uang/barang ke
daerah/negara dari BPK sebesar Rp. 2.697.318.647 sedangkan dari
Inspektorat sebesar Rp. 17.923.200
Triwulan 4 2 0,251 Jumlah Rekom pengembalian
uang/barang ke daerah/negara
sebesar Rp. 5.565.348.654,01 dari total APBD TA. 2015 sebesar Rp.
2.215.268.337.075,43Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 90 Triwulan 1 0 0 Evaluasi SPIP dilaksanakan bulan Juli s.d Desember
2015, di triwulan 1 baru Penyusunan SK
Satgas SPIP dan Juklak Evaluasi SPIP
Evaluasi SPIP (63%) dan
Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian
(RTP) di Lingkungan Kabupaten
Bantul (100%)Triwulan 2 0 0 Evaluasi SPIP
dilaksanakan bulan Juli s.d Desember
2015, di triwulan 1 baru Penyusunan SK
Satgas SPIP dan Juklak Evaluasi SPIP
Triwulan 3 45 63 Evaluasi SPIP sebanyak 20 SKPD
dari 32 SKPDTriwulan 4 45 82 Evaluasi SPIP (63%)
dan Penyusunan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) di Lingkungan
Kabupaten Bantul (100%)
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target Tahunan
Triwulan Target
Realisasi
Keterangan Per Triwulan
Keterangan
2 Tertanganinya pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan
yang ditindaklanjuti.
% 100 Triwulan 1 25 56 Realisasi Surat Tugas Kasus Sampai dengan
bulan Maret adalah 13 Surat Tugas
dengan 13 pengaduan
Jumlah Pengaduan 33,
diselesaikan secara internal
5 dan diselesaikan
melalui pemeriksaan 25
(91%)
Triwulan 2 25 100 Realisasi Surat Tugas Kasus Sampai dengan bulan Juni adalah 16 Surat Tugas dengan
16 pengaduan
Triwulan 3 25 100 Realisasi Surat Tugas Kasus Sampai dengan bulan Juni adalah 16 Surat Tugas dengan
16 pengaduan
Triwulan 4 25 91 Jumlah Pengaduan 33, diselesaikan
secara internal 5 dan diselesaikan melalui
pemeriksaan 25 (91%)
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 21
3.2 REALISASI ANGGARANRealisasi anggaran pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 8Target dan Realisasi Anggaran tahun 2015
NO KEGIATAN/PEKERJAAN ANGGARAN Rp KEUANGANRupiah %
1. Penyediaan jasa surat menyurat 5,700,000 5,598,000 98.21
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 33,500,000 28,382,747 84.72
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
5,400,000 4,891,000 90.57
4. Penyediaan jasa administrasi keuangan 15,274,300 14,854,680 97.25
5. Penyediaan jasa kebersihan kantor 20,897,000 18,187,950 87.04
6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 13,500,000 13,415,000 99.37
7. Penyediaan alat tulis kantor 9,493,950 9,389,600 98.98. Penyediaan barang cetakan
dan penggandaan 17,857,500 17,466,780 97.81
9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 112,800,000 110,700,000 98.14
10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
5,520,000 5,306,000 96.12
11. Penyediaan makanan dan minuman 19,500,000 19,128,500 98.09
12. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 148,400,000 147,299,670 99.26
13. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 3,800,000 3,275,000 86.18
14. Penyediaan Jasa Keamanan 27,600,000 27,600,000 10015. Pemeliharaan Rutin/berkala
Gedung Kantor 33,205,200 32,992,575 99.36
16. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 188,900,000 186,869,232 98.92
17. Pembinaan Disiplin Aparatur 37,007,500 32,802,630 88.6418. Pendidikan dan pelatihan
formal 0 0
19. Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional 11,149,000 10,881,090 97.6
NOKEGIATAN/PEKERJAAN ANGGARAN Rp KEUANGAN
Rupiah %
20. Pendidikan dan Pelatihan Teknis 34,400,000 33,674,920 97.89
21. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala 775,058,200 763,687,550 98.53
22. Penanganan kasus pengaduan dan pemeriksaan khusus di lingkungan pemerintah daerah
133,566,600 128,925,790 96.53
23. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan 104,280,000 99,054,250 94.99
24. Percepatan Pemberantasan KKN 129,072,100 123,570,920 95.74
25. Pemutakhiran Data 32,996,700 28,287,340 85.7326. Koordinasi Penyusunan PKPT 24,873,300 20,563,800 82.6727. Fasilitasi Pelaksanaan SPIP di
Kabupaten Bantul 149,659,300 146,123,450 97.64
28. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Online
17,269,300 16,962,110 98.22
29. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 21,538,150 21,452,530 99.6
30. Fasilitasi Pelaksanaan FORPI di Kabupaten Bantul 157,100,100 156,856,980 99.85
31. Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
89,003,000 88,978,670 99.97
32. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD 0 0
33. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD 3,736,600 3,730,700 99.84
JUMLAH 2,382,057,800 2,320,909,464 97.43
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 23
3.3 Capaian Anggaran Pendukung SasaranCapaian anggaran pendukung sasaran pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 9Capaian Anggaran Pendukung Sasaran
No Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Kinerja Program Keuangan
Target Realisasi %Realisasi Pagu Realisasi %Realisasi
1 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi.
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti.
% 80 89 111.25 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
137.276.700 127.341.590 927,627
SKPD yang nilai AKIP baik
% 80 96 120 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
17.269.300 16.962.110 982,212
Indikasi penyimpangan anggaran
% 5 0.251 194.98 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.107.641.850 1.086.131.780 98,058
Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai.
% 90 82 91.11 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
149.659.300 146.123.450 976,374
2 Tertanganinya pengaduan masyarakat
Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti.
% 100 91 91 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
133.566.600 128.925.790 965,255
3.4 Efisiensi Penggunaan Sumber DayaTingkat efisiensi sumber daya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 10Efisiensi Penggunaan Sumber Daya tahun 2015
No Sasaran Indikator Kinerja% Capaian
Kinerja (>=100%)
% Penyerapan
Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 Meningkatnya transparansi,
efektifitas dan efisiensi
birokrasi.
Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang
ditindaklanjuti.
111.25 0.4468 199.5
SKPD yang nilai AKIP baik
120 0 200
Indikasi penyimpangan
anggaran
194.98 0.0861 199.9
3.5 Hambatan/Kendala dan Permasalahan yang dihadapi1) Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang
pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya.
2) Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung operasional pengawasan.
3) Kurangnya sumber daya manusia aparatur pengawas yang berkualitas Auditor
4) Tindak Lanjut hasil pengawasan Internal dan Eksternal dari Auditan belum sesuai dengan rekomendasi LHP
5) Tindak Lanjut hasil pengawasan Internal dan Eksternal dari Auditan belum tepat waktu.
6) Belum sempurnanya pedoman pengawasan bagi APIP
3.6 Strategi Pemecahan Masalah
1) Mengusulkan anggaran sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2900/SJ Tanggal 23 September 2008 dengan prioritas anggaran minimal 1 % untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas.
2) Mengoptimalkan anggaran, sarana dan prasarana yang ada sesuai skala prioritas.
3) Mengusulkan penambahan dan mengirimkan personil APIP untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Bantul.
4) Koordinasi Penyelesaian Tindak lanjut 5) Pemutakiran Data Tindak lanjut6) Penyempurnaan pedoman pengawasan bagi APIP
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 26
BAB IVP E N U T U P
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab sebelumnya,
maka dapat dikemukakan kesimpulan capaian sasaran strategis yang telah
ditetapkan Inspektorat Kabupaten Bantul Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi dengan
indikator kinerja:
a. Indikasi penyimpangan anggaran dengan capaian sebesar 194,98 %
b. Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai dengan capaian
sebesar 91,11 %
c. Persentase jumlah temuan eksternal dan internal yang ditindaklanjuti
dengan capaian sebesar 111,25 %
d. SKPD yang nilai AKIP baik dengan capaian sebesar 120 %
2. Tertanganinya pengaduan masyarakat dengan indikator kinerja:
a. Persentase jumlah kasus pengaduan yang ditindaklanjuti dengan
capaian sebesar 91 %
Dalam upaya mewujudkan sasaran dan kegiatan yang belum dicapai, maka
untuk masa yang akan datang akan ditempuh langkah yang lebih konkrit
antara lain melalui:
Penyempurnaan Pedoman system kebijakan dan prosedur Pengawasan
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 27
untuk Pengukuran jumlah personil dan pengaturan alokasi waktu yang
harus disediakan dalam setiap kegiatan;
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Inspektorat akan
dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah agar diadakan
kegiatan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) bagi para pegawai
Inspektorat;
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan harus dilakukan secara terus
menerus kepada Auditan yang belum menindaklanjuti hasil temuan Aparat
Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) sehingga tidak terjadi adanya
sisa temuan yang belum ditindaklanjuti.
LAKIP Inspektorat Tahun 2015 28