ikd ll - makalah teori pendekatan sosial dalam kesehatan

19
BAB II PEMBAHASAN A. Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”.Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Selain itu, gayahidup menurutSuratno dan Rismiati(2001) adalah pola hidup seseorang dalam duniakehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yangbersangkutan. Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of 1

Upload: yanuar-saputra

Post on 14-Sep-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

okokoo

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASAN

A. Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions).Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).Selain itu, gayahidup menurutSuratno dan Rismiati(2001) adalah pola hidup seseorang dalam duniakehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yangbersangkutan.Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.

B. Kesehatan Sehat menurut WHO (World Health Organization) adalah keadaan sehat badan, mental (rohani), dan sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan cacat semata. Maksudnya, jasmani, rohani dan sosial ekonominya dalam keadaan sempurna tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan.

Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristikberikutyang dapatmeningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman danMandle. 1994):1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yangmenyeluruh.2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal daneksternal 3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dansosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalampengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsurfisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, Intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya

C. Pola Hidup Kesehatan Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya. Misalnya, seorang perokok atau sering minum-minuman keras, tentu saja itu bukan pola hidup sehat.

A. Gaya Hidup Menentukan Kesehatan Pilihan untuk menjalani gaya hidup memang sangat menentukan kesehatan. Pilihan Gaya hidup pada usia muda akan mempengaruhi kesehatan di usia senja. Berikut adalah beberapa gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan yang harus anda hindari :a. Merokok:ada 4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok. Racun-racun yang utama adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas karbonmonoksida.

b. Minum-minuman keras:Menurut WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Dampak negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak negatifnarkoba(opium, kokain, dan lain-lain).Dalam majalahMedicine Internasional, disebutkan segudang efek buruk mengonsumsiminuman keras, berupa gangguan tenggorokan dari mulai radang, pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.Selain itu, minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir, liver,gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit lain yang berujung pada kematian.c. Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimia: Sesungguhnya, obat bukanlah solusi untuksehat. Obat kimia dalam resep dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya meredakan gejala, namun tidak mengobati penyakit. Jika dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan kimia dalam jangka panjang akan menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan hati,ginjal, dan jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.

E. Teori Sosial dalam Kesehatan 1. Teori Perilaku Individu Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902 - 1994 ) dimana Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut mati. Erikson menekankan bahwa perubahan pada setiap tahap perkembangan terjadi sepanjang siklus kehidupan manusia.Psikosial membagi tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahap yang masing masing memiliki tugas perkembangan yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang dihadapi pada setiap tahapan. Menurut Erikson krisis pada rentang perkembangan manusia merupakan penunjang untuk peningkatan potensi pada diri manusia, semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangan manusia tersebut.Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu. Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal)maupun dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individumencakup perilaku yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang tidaktampak (inert behavior atau covert behavior).Perilaku yang tampak adalahperilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut. Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula. Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis/ biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

(a) Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003; Green, 2000). Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior).Perilaku yang didasari pengetahuanumumnya bersifat langgeng.Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulusatau obyek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehinggamanifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 ). Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999).Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang ( Green, 2000). Kepercayaan: Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya.

(b) Persepsi Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya. Motivasi mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa latin movere, yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan.Motivasi itu bersifat alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera mencapai tujuan. Motivasi sebagai motor penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan.

2. Teori Sosial Kognitif Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980.Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya. Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari skema-skema.Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respons terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini.Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.Piaget memakai istilah scheme dengan istilah struktur. Scheme adalah pola tingkah laku yang dapat diulang .Scheme berhubungan dengan :1. Refleks-refleks pembawaan: misalnya bernapas, makan, minum. 2. Scheme mental ; misalnya scheme of classification, scheme of operation. ( pola tingkah laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati).

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek: Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf, Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya,Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi, Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks sedangkan Adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi .

Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori kognitif: Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotor diarahkan, Organisasi: adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna nmengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang lebih tinggi Skema,suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.

3. Teori Perilaku Interpersonal Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya : Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisas Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan.Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual.Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa.Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimiliki manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan dipengaruhi oleh kebiasaan dan juga kondisi pemfasilitasi.

4. Teori Motivasi untuk Proteksi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti menggerakkan (to move).Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita sendiri didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang mengancam, kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas perilaku pencegahan yang disarankan, dan yang dirasakanself efficacy.

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok.Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian coping.Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana seriusnya situasi ini.Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons situasi.Penilaian mengatasi terdiri dari keduakeberhasilan dan efektivitas diri.Keberhasilan adalah harapan individu yang melaksanakan rekomendasi dapat menghapus ancaman tersebut.Self-efficacy adalah kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan tindakan sukses seperti Pencegahan primer yaitu mengambil tindakan untuk memerangi risiko mengembangkan masalah kesehatan.(Misalnya, mengendalikan berat badan untuk mencegahtekanan darah tinggi) dan pencegahan sekunder yaitu mengambil langkah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.(Misalnya, mengingat untuk mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah).

F. Pendekatan untuk Mengubah Perilaku Dua cara pendekatan yang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah adalah:(a) pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan meliputi pemberian informasi secara sederhana tentang risiko kesehatan, pemberian label pada makanan dan rokok,(b) Peraturan perundangan walaupun kurang populer, apalagi dilakukan dengan memberikan larangan yang ternyata efektif menurunkan kejadian cirrhosis liver.

G. Faktor Psikososial mempengaruhi Perilaku KesehatanTeori Psikososial, Erik Erikson ( 1902 -1994 )Psikosial membagi tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahap yang masing masing memiliki tugas perkembangan yang khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang dihadapi pada setiap tahapan. Menurut Erikson krisis pada rentang perkembangan manusia merupakan penunjang untuk peningkatan potensi pada diri manusia, semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangan manusia tersebut.Selain perilaku individu berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang, banyak faktor lain yg berpengaruh, seperti lingkungan sosial, faktor demografi (ras, gender, status perkawinan), dan yg paling penting sbg prediktor adalah status sosial ekonomi (income, pendidikan, dan status pekerjaan).Teori perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory of self efficacy atau locus of control, fokus pada sikap dan kepercayaan individual sebagai penentu perilaku mereka.Perspektif lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan meliputi hubungan inter-personal, institutional, dan public policy seperti Peraturan dan Undang-Undang.

H. Program Intervensi Paling EfektifProgram intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada berbagai tingkatan dengan sasaran menciptakan lingkungan sosial yang nyaman untuk berperilaku sehat. The San Francisco AIDS prevention program adalah contoh program yg berhasil menurunkan secara signifikan penularan penyakit HIV, namun memang diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah kambuhnya lagi perilaku yang tidak sehat.Peningkatan public health advocacy disadari menjadi cara yang paling paling efektif meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh masyarakat dalam meningkatkan lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk berperilaku sehat.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDi era moderenisasi Teori pendekatan social dalam masyarakat bermanfaat sekali untuk di pelajari untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas, dan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dimana pendekatan tersebut berlandaskan beberapa teori yang di kemukakan oleh para ahli yang telah diteliti agar pendekatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan terarah. Teori tersebut meliputi teori psikososial, kognitif, interpersonal dan teori motivasi untuk proteksi.Terlebih lagi sebagai seorang perawat yang professional kita di tuntut agar bias melakukan pendekatan bersosialisai dengan individu itu sendiri , dan masyarakat yang luas agar dapat mewujudkan pola hidup sehat.

B. SaranSemoga wacana yang kami sajikan ini dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya mengingat kita adalah calon-calon tenaga kesehatan

Daftar pustaka

4. http://www.gobookee.org/get_book.php?u=aHR0cDovL2RvbmFwYXJhbWl0YS5maWxlcy53b3JkcHJlc3MuY29tLzIwMTMvMDIvdGVvcmktcHNpa29zb3NpYWwucGRmClRlb3JpIFBzaWtvc29zaWFsLCBFcmlrIEVyaWtzb24gKCAxOTAyIC0gMTk5NCAp4. http://www.gobookee.org/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget/4. Wikipedia.org

11