ikd global warming

23
Kata Pengantar Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita ke zaman yang terang benderang. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan serta bantuan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita semua. Surabaya, November 2015

Upload: alipbata-tsajimhakho

Post on 28-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu kealaman dasar

TRANSCRIPT

Page 1: IKD Global Warming

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan

sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah

mengantarkan kita ke zaman yang terang benderang.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan

serta bantuan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh

kekurangan. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai

pihak sangat diperlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap

makalah ini dapat menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita semua.

Surabaya, November 2015

Penyusun

Page 2: IKD Global Warming

BAB I

Pendahuluan

a) Latar Belakang

Dari tahun ketahun kita dapat merasakan perubahan cuaca yang semakin tidak

menentu bahkan bisa sampai ekstrim. Dalam satu hari pada saat siang hari cuacanya sangat

panas, sedangkan pada sore sampai malam hari hujan melanda. Kejadian ini sering disebut

dengan nama pemanasan global atau global warming, dimana terjadi peningkatan suhu di

permukaan bumi. Selain itu sekarang juga telah terjadi El Nino dan La Nina adalah

merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El

Nino dan La Nina sendiri sebenarnya adalah bentuk penyimpangan pola cuaca.

Karena hal inilah maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang pemanasan

global dan penyimpangan pola cuaca seperti El Nino & La Nina, hal-hal yang

menyebabkannya, akibat yang ditimbulkannya, serta solusi dalam mengatasinya agar dapat

meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Makalah ini disusun berdasarkan informasi dari

berbagai sumber di internet sebagai pendukung dan menyempurnakan pembahasan yang

terdapat di makalah ini.

b) Rumusan Masalah

a. Apa penyebab terjadinya pemanasan global?

b. Apa saja dampak dari pemanasan global?

c. Bagaimana solusi mengatasi pemanasan global?

c) Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi lebih dalam

mengenai pemanasan global serta penyimpangan pola cuaca yang terjadi saat ini.

BAB II

Page 3: IKD Global Warming

PEMBAHASAN

A. Pemanasan global atau global warming

Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata

atmosfer, laut dan daratan Bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah

meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate

Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata

global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya

konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan

yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang

ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang

lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis

hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan

meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B. Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global ini terjadi karena beberapa hal berikut:

1. Boros Listrik

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua

orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk

hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang.

Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye

hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang

boros dalam pemakaian listrik.

2. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Page 4: IKD Global Warming

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan

suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas

yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam

pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah,

apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam

pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka

wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.

3. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba

permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan

Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari

panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari

panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun

sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap

gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang

yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.

Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi

terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan

semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang

terperangkap di bawahnya.

Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung

dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara,

bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu

berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun

memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah

“prestasi” yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan kaca.

4. Bahan Bakan Kenderaan

Page 5: IKD Global Warming

Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa

memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan. Kita

ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda

motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara

mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan

atau tetap di biarkan beredar.

5. Polusi asap dari industri Pabrik

Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik

industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan

rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.

Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan

rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di

satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.

6. Pembakaran Hutan dan ilegal loging

Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah berapa

berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber mangatakan bahwa sekitar

50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2, dimana emisi CO2 disebabkan oleh

penggunaan bahan bakarfosil dan kerusakan/pembakaran hutan.

Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga bisa

mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa yang terjadi jika hutan

sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di tebang oleh oknum yang tidak bertanggung

jawab?

Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah harus serius

dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus terjadi beberapa bulan lalu di

provinsi Riau.

7. Usia Bumi Yang sudah tua

Page 6: IKD Global Warming

Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya

sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah

menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global

dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua, lalu

pemasanan global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara mengatasi pemanasan

global yang terjadi ? Anda bisa baca di sini untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.

8. Bocornya lapisan ozon

Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada

laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon

memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan

ada yang bilang sudah bocor.

Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan

instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3,

kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua

kutub

9. Minimnya ruang terbuka hijau

Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai sejauh ini

belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah ruang terbuka hijau (RTH)

yang ada di Jakarta, sebagaimana di lansir dari media online _http://koran-jakarta.com.

Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka

hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada

beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa

di jadikan contoh bagi kota-kota lain.

10. Jumlah kendaraan terus bertambah

Page 7: IKD Global Warming

Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah

dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya

kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau

apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.

Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di

barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak

kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.

Demikianlah beberapa hal yang menjadi 10 Penyebab dari Pemanasan Global (Global

Warming). Mungin masih banyak lagi penyebabnya. Jika pembaca mempunyai pendapat

lain, silahkan tulis di kolom komentar.

11. Efek Umpan Balik

Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan global. Sebagai

contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan akibat bertambahnya gas-

gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan akan menyebabkan lebih banyaknya

air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca,

pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya

suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar

bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan

kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak

menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara

perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya

(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub

mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es

tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki

kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya

akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan

menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Page 8: IKD Global Warming

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku

(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu,

es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini

diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi

pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

12. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan

Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk

pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300

kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan

bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat

mencemari sumber-sumber air minum kita.

C. Dampak Pemanasan Global

Di bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:

1. Kekeringan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan

bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan.

Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki

saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah

kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja

akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

2. Wabah

Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai

virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan

suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim

tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs

Page 9: IKD Global Warming

(KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan

mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.

3. Banjir

Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan

logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di

seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar

yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

4. Pencairan es di kutub

Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika

(Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es di

kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es mencair,

pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota

seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan

terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu.

Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini

menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.

Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.

Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di

daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir

akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh

pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

5. Kabut asap (smog)

Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di

atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan

menyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas

yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.

Page 10: IKD Global Warming

6. Kebakaran hutan

Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah

pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan.

Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran

hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan

meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming)

7. Iklim Mulai Tidak Stabil

Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara

akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya

gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di

perairan tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak

akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju

akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di

beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk

meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari

lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1

persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain

itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih

kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang

berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan

menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang

sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

8. Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan

ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan

cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan

mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi

Page 11: IKD Global Warming

terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.

Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau

lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara

cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global

Berikut ini adalah solusi dari pemanasan global:

1. Program menanam pohon

Gambar 4.1

Apakah selama ini gerakan menanam pohon sudah di lakukan? Saya pikir sudah,

kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan besar pun

sudah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam

pohon. Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar

menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi pohon gratis

untuk di tanam setiap rumah. Tapi saya tetap sepakat bahwa menanam pohon adalah satu

cara untuk mencegah pemanasan global. Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam

perencanaan dan pelaksanaannya.

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.1 Jadi,

dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2. United Nations Environment

Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas

rumah kaca.3 Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila

mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru

akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di

sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area

hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan

merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat

menyelamatkan 1 akre pohon per tahunnya.

Page 12: IKD Global Warming

2. Jadilah vegetarian

Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan

ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka

mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan

produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan

seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long

Shadow”,2 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia

(310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).

Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan

“Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per

tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya

menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5

miliar orang di antaranya adalah pemakan daging, coba Anda hitung berapa CO2 yang

dihasilkan setiap tahunnya? Luar biasa, bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim

terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk

mengerem pemanasan global.

3. Cerdas dalam berkendara

Gambar 4.2

Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan

cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang di

tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti

ke kantor atau ke sekolah. Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya,

tapi belum mendapat respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat

jalan khusus penaik sepeda, tapi tidak.

Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini bisa

mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor yang kita naiki.

Page 13: IKD Global Warming

Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa menghemat polusi dan juga bisa

meminimalisir kemacetan.

Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki,

maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah menaiki mobil. Sama – sama

kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar

kendaraan bermotor. Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk

rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan

yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar

dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu,

Anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat

menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

4. Kurangi Bangunan Rumah Kaca

Gambar 4.3

Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa

derajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas

tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau tida bisa).

Lalu apakah sudah ada kebijakan pemerintah tentang pengurangan pembangunan

gedung atau rumah kaca? Untuk hal in saya tidak ada mendapatkan, kalau pun ada seperti

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) hanya formalitas saja. Ini terbukti dengan terus dan

terus tumbuh gedung-gedung di bangun.

Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan denda

kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa menganalisa

tentang

dampak lingkungan dalam proyek mereka.

Page 14: IKD Global Warming

5. Hemat Listrik

Gambar 4.4

Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah

bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan

alat listrik yang tidak digunakan lagi.

Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat

disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di siang hari. Dalam hal

ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat. Tapi tidak salah jika kita mulai dari

diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan

bisa cerdas dan hemat dalam penggunaaan listrik.

6. Saluran Ventilasi rumah yang cukup

Gambar 4.5

Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda

lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah. Supaya

angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan supaya angin tetap

banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa Anda menanam pohon di pekarangan

rumah Anda.

7. Jangan tebang pohon sembarangan (ilegal loging)

Gambar 4.6

Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat setiap tahun

berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan yang tandus. Tidak

terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak

bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon untuk

tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan puluhan tahun.

Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum aparat

negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak bermoral itu.Bagi pohon

Page 15: IKD Global Warming

yang di jalanan banyak hidup segan mati tak mau, karena tidak di rawat dengan baik,

apatah lagi di musim pemilu, banyak pohon yang di paku dengan sembarangan. Kampanye

tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak penebangan pohon

sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan bersama, jangan hanya karena

kepentingan seelompok orang, membuat masalah bagi bangsa dan negara.

Cara lain yang digunakan adalah

a. Pisahkan sampah kertas, plastik, kalenga agar dapat didaur ulang

b. Daur ulang sampah organic

c. Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari

d. Gunakan kipas angin

e. Beli makanan yang mengandung unsur organic

f. Kurangi belanja

Page 16: IKD Global Warming

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat

manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan

dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan

usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan

global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini

adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah

menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam

yang pernah menimpa bumi ini.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah

peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi.

Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek

rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena

tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas

tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan

menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang

diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil

emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas

rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen) dari

emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang

berasal dari semua kendaraan di dunia.

B. SARAN

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka

dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekadelah kita

memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita

menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan bumi

yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. Kami

menerima saran dari pembaca untuk kami perbaiki dan kami sempurnakan.

Page 17: IKD Global Warming

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global