iii bahan dan metode penelitian 3.1.1. -...
TRANSCRIPT
III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1.Bahan Penelitian
3.1.1. Ternak Percobaan
Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler (ayam ras
pedaging) strain Cobb mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100
ekor dan koefisien variasi < 10%. Ayam dibagi secara acak kedalam 20 unit
kandang, tiap kandang berisi 5 ekor. Ayam ditempatkan ke dalam 5 perlakuan jenis
probiotik yang diberikan dan masing-masing perlakuan di lakukan pengulangan
sebanyak 4 kali.
3.1.2. Kandang Percobaan
Jenis kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang semi close
house dengan sistem flock terdiri dari 5 ekor Ayam Broiler. Flock kandang
berukuran 1 x 0,5 x 0.5 m terbuat dari semen sebagai alas serta sisinya terbuat dari
semen.
3.1.3. Ransum Percobaan
Ransum yang digunakan selama penelitian adalah ransum berbentuk
crumble (fase prestarter) pellet (fase starter dan finisher). Ransum yang digunakan
diperoleh dari PT Charoen Pokphand. Kandungan protein pada fase prestarter
(umur 1-10 hari), starter (11-18 hari) dan finisher (19 hari-panen) masing-masing
adalah 22,5 – 24,0 %, 21,5 – 23,8 % dan 19,5 – 21,5 %. Kandungan energi pada
fase prestarter, starter dan finisher masing-masing adalah 2950-3050 kcal/kg, 3025-
3125 kcal/kg dan 3125 – 3225 kcal/kg.
2
Tabel 4. Persyaratan Mutu Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler)
No Parameter Satuan
Persyaratan
Starter*
(1-21 hari)
Finisher**
(21-panen)
1 Kadar air % Maks 14,0 Maks 14,0
2 Protein kasar % Min 19,0 Min 18,0
3 Lemak kasar % Maks 7,4 Maks 8,0
4 Serat kasar % Maks 6,0 Maks 6,0
5 Abu % Maks 8,0 Maks 8,0
6 Kalsium (Ca) % 0,90-1,20 0,90-1,20
7 Fosfor (P) total % 0,60-1,00 0,60-1,00
8 Fosfor (P) tersedia % Min 0,40 Min 0,40
9 Total alfatoxin µg/kg Maks 50,0 Maks 50,0
10 Energi metabolisme Kcal/kg Min 2900 Min 2900
11 Asam amino
Lysin
Metionin
Metionin + sistin
%
%
%
Min 1,10
Min 0,40
Min 0,60
Min 0,90
Min 0,30
Min 0,50
Sumber : * SNI 01-3930-2006
** SNI 01-3931-2006
3.2.Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1. Alat yang Digunakan
a) Pemeliharaan
- Kertas koran
- Sekam padi
- Bilik bambu
- Lampu 65 watt
- Round Feeder
- Round Waterer
- Alat kebersihan (ember, spons cuci)
- Cat kapur
- Timbangan
3
- Paku
- Kawat Besi
b) Analisis Kadar Kolesterol Daging
- Waterbath
- Spektrometer
- Kuvet Spektrometer
- Kuvet
- Pipet piston
- Tabung reaksi
- Tabung sentrifuga
- Gelas piala 50 mL
- Tabung ber-EDTA 5 mL
- Spuit 5 mL
- Kertas label
- KIT
- Plastik Bening
- Termos Es
- Mortar
c) Analisa pH Usus
- Gunting
- Plastik
- Label
- Masker
- pH Meter
4
3.2.2. Bahan yang Digunakan
a. Susu Sapi
b. Susu Fermentasi
c. Susu Kedelai Fermentasi
d. Eter-Alkohol 12 mL
e. Standar kolesterol (0.4 mg/mL) 5 mL
f. Ekstrak kloroform 2.5 mL
g. Asam asetat anhidrida 2 mL
h. H2SO4 pekat 0.1 mL
i. Larutan Standar
j. Air
k. Ayam Broiler
3.3.Metode Penelitian
3.3.1. Prosedur Perhitungan Kebutuhan Susu Fermentasi Per Minggu
Sesuai Dengan Bobot Ternak.
Pemberian susu fermentasi 1,25% dari bobot badan rata-rata ayam per ekor
per minggu. Setelah kebutuhan susu fermentasi diketahui, maka kemudian dibuatlah
susu fermentasinya.
3.3.2. Tahap Persiapan Kandang
A. Persiapan Kandang
Persiapan hewan coba dilakukan seminggu sebelum DOC (Day Old
Chick) datang yaitu dengan mensucihamakan kandang dari bakteri, virus,
parasit, dan serangga dengan desinfektan dan pengapuran lantai dan dinding
kandang. Persiapan selanjutnya adalah membuat sekat-sekat kandang dimana
ukurannya tinggi x lebar x panjang berturut-turut adalah 1m x 0,5m x 0,5m.
5
Kandang ini diberi alas koran dan pada bagian atas diberi sekam. Pemanas
yang digunakan yaitu 1 lampu 15 watt per flock yang diletakkan sedemikian
rupa dan dinyalakan sehari penuh sebelum DOC dimasukkan ke dalam
kandang.
B. Chick In
Saat ayam masuk, ayam akan ditempatkan di dalam kandang secara
bersamaan dan diberi air yang telah diberi suplemen dengan maksud untuk
mengurangi tingkat stres ayam selama transportasi dan memberikan energi
pada DOC.
C. Tahap Pemeliharaan
Ayam dipelihara selama 35 hari. Pemberian susu dan susu fermentaso
pada setiap perlakuan dilakukan dengan cara force feeding (dicekokkan).
Perlakuan mulai diberikan saat ayam berumur 3 hari pemeliharaan. Pemberian
pakan dilakukan 1 kali sehari pada sore hari dengan mengacu kepada
kebutuhan ayam broiler berdasarkan bobot badan rata-rata ayam per ekor per
minggu. Air minum diberikan secara adlibitum.
3.3.3. Pengambilan Sampel
A. Sampel Daging
a. Menyiapkan objek penelitian (ayam broiler) sebanyak 20 ekor.
b. Memotong ayam broiler.
c. Membersihkan dan melakukan proses karkasing.
d. Mengambil masing-masing 1 gram daging pada bagian paha dan dada.
B. Sampel Usus
a. Menyiapkan objek penelitian (ayam broiler) sebanyak 20 ekor.
b. Memotong ayam broiler.
6
c. Membersihkan dan melakukan proses karkasing.
d. Mengambil masing-masing usus ayam broiler.
3.3.4. Uji Kolesterol Daging
a. Mengambil daging sebanyak 2 gram diambil dari daging bagian dada dan
paha masing-masing 1 gram, lalu di haluskan menggunakan mortar.
b. Memasukkan sampel daging ke dalam tabung reaksi tambahkan etil-
alkohol 10 mL dan panaskan pada penangas air hingga mendidih
c. Memasukkan ke dalam sentrifuga selama 15 menit.
d. Menyiapkan tabung reaksi sebanyak 22 tabung dan diberi label sesuai
kebutuhan.
e. Memasukkan supernatan ke dalam tabung sampel.
f. Menyiapkan KIT untuk uji kolesterol.
g. Mengambil 1mL reagen dan memasukkannya kedalam tabung reaksi yang
akan digunakan.
h. Memasukkan air sebanyak 10µL kedalam tabung yang telah diberi reaktan
yang berlabel Blank.
i. Memasukkan larutan standar kolesterol sebanyak 10µL kedalam tabung
yang telah diberi reaktan berlabel standar sebagai sampel standar.
j. Memasukkan 10µL tiap sampel kedalam tabung reaksi yang telah diberi
reagen sesuai nama pada label.
k. Memasukkan ke dalam waterbath dengan suhu 370C selama 5 menit
sampai berwarna pink.
l. Memasukkan sampel ke dalam kuvet lalu di analisa.
7
m. Mengukur panjang gelombang absorban pada spektrofotometer dengan
terlebih dahulu menentukan panjang gelombang Blank untuk menentukan
panjang gelombang larutan standard an sampel.
n. Absorban diukur pada panjang gelombang 480 - 520 nm dan dihitung
konsentrasi kolesterolnya.
3.3.5. Uji pH Usus Ayam Broiler
Pengukuran pH dilakukan dengan pH meter sesuai petunjuk Bloom (1988)
a. Menghidupkan pH meter.
b. Membersihkan katoda indikator dengan aquades sehingga netral (pada pH
tertera 7).
c. Membersihkan katoda indikator dengan tisu.
d. Meletakkan katoda indikator pada bagian ileum dan kolon ayam broiler.
3.4.Parameter yang Diukur
Parameter yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Kadar Kolesterol Daging (%)
Penentuan kadar kolesterol darah dilakukan berdasarkan pada metode
CHOD-PAP. Yaitu kolesterol ditetapkan langsung dalam plasma dan sisi reaksi
ester kolesterol dihidrolisis, gugus 3-OH dihidrolisis kemudian hidrogen yang
merupakan hasil reaksi (Richmond, 1983) sama seperti analisis kadar kolesterol
darah.
Kadar kolesterol daging diperoleh dengan menghitung nilai absorbansi
sampel yang dimasukan dalam persamaan garis regresi larutan standar :
Kadar kolesterol daging (mg/ dl) = X = 𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x 200
Keterangan :
Kolesterol daging = Profil kolesterol (mg/dL)
8
A sampel = Absorban sampel
A standar = Absorban standar
200 = Konsentrasi standar
2) pH Usus Ayam Broiler
Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Pengukuran pH dilakukan
dengan pH metersesuai petunjuk Bloom (1988). Prinsip pengukuran pH yaitu
mengetahui kondisi asam dan basa. Pengujian pH menggunakan pH meter
elektronik. Metode yang digunakan yaitu menghidupkan ON/OFF, sebelumnya
membersihkan katoda indikator dengan aquades sehingga netral (pada pH tertera
7). Kemudian membersihkan dengan tisu lalu meletakan meletakan katoda
indikator pada usus dan kolon broiler.
Percobaan dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan
menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Percobaan terdiri atas 5 perlakuan
yang ulangannya diuji 4 kali. Perlakuan yang dilakukan sebagai berikut :
T0 = Ransum basal
T1 = Ransum basal + susu sapi
T2 = Ransumba sal + susu sapi fermentasi (Streptococcus thermophillus,
Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus acidophillus)
T3 = Ransum basal + susu kedelai fermentasi (Streptococcus thermophillus,
Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus acidophillus)
T4 = Ransum basal + susu sapi fermentasi + susu kedelai fermentasi dengan
perbandingan 1 : 1 (Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus
dan Lactobacillus acidophillus)
Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = μ + αi + ɛij
9
Keterangan :
Yij = respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = nilai tengah populasi (rataan umum)
αi = pengaruh perlakuan (dosis) ke-i
ɛij = galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j
i = perlakuan ke-i (1, 2, 3, 4, 5)
j = ulangan ke-j (1, 2, 3, 4 )
Asumsi :
1. Nilai ɛij menyebar normal satu sama lain
2. Nilai harapan dari ɛij = 0
3. Ragam dari ɛij = σ2 jadi ɛij ~ NID (0,σ2)
Hipotesis yang diuji :
1. Kadar Kolesterol Daging
H0 : T4 = T0; T4 = T1; T4 = T2; T4 = T3, perlakuan 5 (T4) memiliki pengaruh
paling rendah dalam menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler.
H1 : T4 ≠ T0; T4 ≠ T1 T4 ≠ T2; T4 ≠ T3, perlakuan 5 (T4) memiliki pengaruh
paling tinggi dalam menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler.
2. pH Usus
H0 : T4 ≥ T0; T4 ≥ T1; T4 ≥ T2; T4 ≥ T3, perlakuan 5 (T4) memiliki pengaruh
paling rendah dalam menurunkan pH usus ayam broiler.
H1 : T4 < T0; T4 < T1 T4 < T2; T4 < T3, perlakuan 5 (T4) memiliki pengaruh
paling tinggi dalam menurunkan pH Usus ayam broiler.
Kaidah keputusan :
- Bila F hitung ≤ F tabel → terima H0
- Bila F hitung > F tabel → tolak H0
Berdasarkan model matematika di atas diperoleh daftar sidik ragam seperti yang
tercantum pada Tabel 5.
10
Tabel 5. Daftar Sidik Ragam
Sumber Keragaman Db JK KT F hit F Tabel
Perlakuan (T-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG
Galat T (R-1) = 15 JKG KTG
Total (T.R-1) = 19 JKT
Keterangan : T = Perlakuan R = Ulangan Db = Derajat bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah
Selanjutnya untuk menguji antar rata-rata perlakuan dilakukan uji beda nyata
jujur atau uji tukey (Honestly Significant Difference / HSD) dengan rumus :
w = qa (T, fe) sῩ
w = qa (perlakuan, db galat) ( KTG
R )1/2
Keterangan : qa = nilai tabel untuk uji tukey T = perlakuan fe = derajat bebas galat (db galat) KTG = Kuadrat tengah galat R = Ulangan
Kaidah Keputusan :
Bila d ≤ HSD, maka tidak berbeda nyata
Bila d > HSD, maka berbeda nyata
3.5.Tata Letak Percobaan
Pengacakan dilakukan agar ternak percobaan memiliki kesempatan yang sama
dalam penempatan kandang. Pengacakan dilakukan dengan menggunakan
software Microsoft Excel. Tata letak percobaan dapat dilihat pada Tabel 6.
11
Tabel 6. Tata letak Percobaan
3 T0R1
4 T4R2
9 T2R1
10 T1R4
15 T3R2
16 T0R3
2
T4 R1
5 T3R1
8 T0R2
11 T2R3
14
T4R3
17 T3R3
20 T0R4
1 T1R1
6 T1R2
7 T2R2
12 T1R3
13 T2R4
18 T3R4
19 T4R4
Keterangan :
T0 : Perlakuan ke-1 (Ransum basal tanpa pemberian susu fermentasi)
T1 : Perlakuan ke-2 (Ransum basal + susu sapi)
T2 : Perlakuan ke-3 (Ransum basal + susu sapi fermentasi)
T3 : Perlakuan ke-4 (Ransum basal + kedelai fermentasi)
T4 : Perlakuan ke-5 (Ransum basal + kombinasi susu sapi fermentasi dan
kedelai fermentasi perbandingan 1 : 1)
R1 : Ulangan ke-1
R2 : Ulangan ke-2
R3 : Ulangan ke-3
R4 : Ulangan ke-4