ii tugas

11
II.8. Kegiatan penambangan di Tambang Banko Barat pit 3 Barat Kegiatan penambangan pada Pit-3 Barat adalah menggunakan metode kombinasi shovel and truck. Aktifitas panambangannya meliputi kegiatan land clearing, pengupasan lapisan penutup (top soil), penggaruan (ripping), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), penimbunan disposal (dumping), ripping Batubara, loading batubara, hauling batubara, dumping batubara. Dalam pembahasan ini dijelaskan mengenai kegiatan penambangan di Banko Barat yang menggunakan metode kombinasi shovel and truck. Pada proses penambangan, penggalian batubara dilakukan dengan menggunakan alat angkut dump truck Carterpillar 773E sedangkan untuk mengangkut batubara menggunakan alat angkut dump truck SCANIA P 420. Adapun Gambar 2.9 Foto Kegiatan Penambangan Shovel-Truck

Upload: sherly-andalia-gusnadi

Post on 26-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssd

TRANSCRIPT

Page 1: II tugas

II.8. Kegiatan penambangan di Tambang Banko Barat pit 3 Barat

Kegiatan penambangan pada Pit-3 Barat adalah menggunakan metode kombinasi

shovel and truck. Aktifitas panambangannya meliputi kegiatan land clearing, pengupasan

lapisan penutup (top soil), penggaruan (ripping), pemuatan (loading), pengangkutan

(hauling), penimbunan disposal (dumping), ripping Batubara, loading batubara, hauling

batubara, dumping batubara. Dalam pembahasan ini dijelaskan mengenai kegiatan

penambangan di Banko Barat yang menggunakan metode kombinasi shovel and truck.

Pada proses penambangan, penggalian batubara dilakukan dengan menggunakan alat

angkut dump truck Carterpillar 773E sedangkan untuk mengangkut batubara

menggunakan alat angkut dump truck SCANIA P 420. Adapun

Gambar 2.9

Foto Kegiatan Penambangan Shovel-Truck

Secara umum kegiatan penambangan Tambang Banko Barat Pit 3 Barat dibagi dalam

beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)

Pembersihan lahan (land clearing) dilakukan untuk membersihkan semak-

semak, pohon-pohon, dan menyingkirkan material yang akan menghalangi kegiatan

penambangan. Dalam proses land clearing ini, penambangan Banko Barat ini

menggunakan bulldozer D8R.

Page 2: II tugas

i. Lahan yang akan di Land Clearing terlebih dahulu telah di survey dan

bebas dari kemungkinan sengketa karena belum diselesaikan proses tanam

tumbuh.

ii. Apabila terdapat pohon dengan diamter > 30 cm dan kuantitas pohon

cukup banyak maka disarankan menggunakan fasilitas chain saw terlebih

dahulu.

iii. Apabila telah selsai proses penebangan pohon dengan chain saw

selanjutnya digunakan bulldozer untuk tahap final land clearing.

iv. Dalam proses land clearing, bulldozer tidak diperbolehkan memotong

tanah terlalu dalam yang akan mengakibatkan berkurangnya lapisan top

soil.

v. Material (pohon dan sejenisnya) yang di land clearing sedapat mungkin

harus dikumpulkan ke dalam satu tempat untuk memudahkan proses

pemindahan.

vi. Luas area yang di land clearing harus mematuhi batas yang telah di

keluarkan dalam boundary design yang dikeluarkan departemen

perencanaan.

2. Perintisan (Pioneering)

Kegiatan pioneering yang merupakan kegiatan lanjutan dari land clearing

berupa pembuatan jalan angkut dan meratakan front kerja alat-alat mekanis leluasa

beroperasi. Biasanya alat mekanis yang digunakan adalah bulldozer CAT D9R. Proses

pembukaan jalan di tambang, yaitu dengan melakukan penggalian lapisan tanah humus

yang berada pada lapisan paling atas. Tanah humus ini sengaja dipisahkan pada

disposal tersendiri guna disimpan dan akan ditabur kembali pada saat reklamasi.

(Gambar 2.10).

Page 3: II tugas

Gambar 2.10. Bulldozer D9R

3. Pembongkaran (loosening)

Pembongkaran (ripping) merupakan proses pemberaian lapisan tanah penutup,

batuan induk yang menutupi batubara dan juga lapisan batubara sehingga alat muat

atau excavator mudah untuk melakukan kegiatan loading. Untuk lebih jelas lihat

(Gambar 2.11.)

Gambar 2.11. Bulldozer Catterpillar D9R yang Beroperasi di Paket 09-218

Proses pembongkaran pada Tambang Banko Barat Pit-3 Barat-extension

dilakukan dengan menggunakan alat mekanis yaitu bulldozer CAT D9R. Berikut

adalah gambar bulldozer Caterpillar D9R

4. Penggalian (digging) dan Pemuatan (loading)

Alat gali muat yang digunakan pada Tambang Banko Barat Pit 3 Barat-extension ini

yaitu hydraulic excavator Caterpillar 385 C untuk kegiatan penggalian dan pemuatan

overburden dan hydarulic excavator Caterpilar 345 C untuk kegiatan penggalian dan

pemuatan batubara. (Gambar Backhoe Caterpilar 385)

Page 4: II tugas

Gambar 2.10. Excavator Backhoe Caterpillar 385

Kegiatan penggalianmerupakan kegiatan pemecahan atau pemberantaian material

(yang telah di bongkar oleh ripping ataupun yang belum) baik lapisan tanah penutup

(overburden) ataupun batubara agar mudah untuk dimuat dan diangkut ke dumping

area (baik ke inside dump, outside dump, temporary stockpile maupun dump hopper)

sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan kegiatan pemuatan (loading) adalah suatu proses

pengisian batubara maupun tanah penutup yang sudah terberai dan terpisah dari batuan

induknya ke dalam alat angkut. Untuk kegiatan pemuatan material lihat ( Gambar)

5. Pengangkutan (Hauling)

Kegiatan ini adalah suatu proses pemindahan batubara maupun overburden dari

loading point menuju area penimbunan disposal (untuk overburden) dan stockpile

(untuk batubara) dengan menggunakan alat angkut dump truck. Dump truck yang

digunakan dalam proses pengangkutan overburden dan top soil pada Tambang

Banko Barat adalah Dump Truck HD Caterpillar 773F. Sedangkan untuk

pengangkutan batubara dilakukan dengan menggunakan Dump Truck Scania

P420 menuju temporary stockpile atau lansung menuuju dump hopper yang

Page 5: II tugas

lansung ditimbang dan dibawa ke stockpile dan selanjutnya langsung dimuat ke

kereta api. Lebih lengkapnya di tunjukan pada gambar

(a)

(b)

Gambar 2.11. : (a) Pengangkutan Batubara (b) Pengangkutan Overburden

6. Penimbunan (Dumping)

Kegiatan penimbunan (dumping) merupakan kegiatan untuk meletakan material

baik lapisan penutup (overburden) maupun batubara ke area penimbunan yang

telah di tetapkan. Area penimbunan disposal untuk overburden pada Tambang

Banko Barat Pit 3 barat-extension berjarak 2-2,5 kilometer dari front

Page 6: II tugas

penambangan, saat ini penimbunan berada di Pit 3 Barat karena lokasi Pit 3 Barat

sudah final dan akan di reklamasi.

Area penimbunan batubara sementara (temporary stockpile) Tambang Banko

Barat Pit 3 Barat untuk batubara berjarak kurang lebih 2 kilometer dari front

penambangan batubara. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar

Gambar 2.12

Kegiatan Penimbunan Overburden

Area penimbunan dump hopper berjarak kurang lebih 1,4 km dari area

penambangan batubara Tambang Banko Barat Pit 3 Barat. Area penimbunan

batubara ini disebut dengan TLS 3 (Train Loading Station 3 ) dari keseluruhan

tambang yang ada di UPTE. Untuk sistem dumping batubara. Scania P420

mencurahkan batubaranya ke jalur berongga yang akan lansung masuk ke feeder

breaker.

Pada area penimbunan ini, batubara langsung dimasukan ke alat peremuk dan di

timbang dengan precision weight scale lalu melewati metal detector dan magnetic

separator lalu di curahkan kembali ke dalam kereta api yang akan lansung dibawa

ke Tarahan ataupun Tanjung Siapi-Api.

Sering kali dump hopper ini mengalami kerusakan karena bongkah-bongkah

batubara yang relatif besar dan sering juga adanya batu sisipan yang berupa

batubara yang relatif besar dan sering juga adanya batu sisipan yang berupa

batubara yang biasanya silikaan (batu pack) yang masuk. Sehingga bila sedang

Page 7: II tugas

mengalami keruskan maka dapat menghambat. Batu Pack berwarna seperti

batubara namun memiliki densitas yang relatif besar.

1. Pemasaran Batubara

Batubara yang berasal dari front penambangan, kemudian di dumping ke dump

hopper yang kemudian akan jatuh ke coal conveyor (CC) I dan II, kemudian diteruskan

ke CC III dan akhirnya menuju stockpile. Dari stockpile batubara dimasukkan ke dalam

vibrating hopper feeder (VHF), lalu dibawa menggunakan CC IV, CC V, dan CC VI

menuju ke Train Loading Station (TLS). Di TLS ini, batubara lalu diangkut

menggunakan babaranjang untuk kemudian dibawa menuju dermaga di Kertapati dan

Tarahan. Pemasaran batubara ini lebih banyak untuk konsumsi dalam negeri antara lain

PLTU Suralaya, PLTU Tanjung Enim, PT Timah, dan PT Semen Baturaja. Selain itu,

sebagian kecil batubara dari PT BA ini diekspor ke Cina dan Jepang.

8. Perawatan Jalan

Pada Proses perawatan jalan alat yang digunakan adalah grader jenis GD 825

(Gambar 2.13) untuk scraping jalan agar kegiatan penambangan dapat berjalan optimal

dan dilakukan penyiraman oleh Scania dengan kapasitas 18.000 liter untuk kegiatan

penyiraman jalan.

Gambar 2.13

Kegiatan Scrapping

Page 8: II tugas

9. Reklamasi

Tahap akhir dalam operasi pertambangan adalah reklamasi. Proses

penutupan tambang dan recontouring, revegetasi, dan mengembalikan air dan pemulihan

permukaan tanah. Pemulihan permukaan tanah dapat dilakukan dengan menutup kembali

lahan yang telah ditambang dengan tanah penutup (overburden), lalu bagian atasnya

ditutup kembali dengan top soil. Setelah itu tanah bisa ditanami kembali dan dilakukan

penghijauan.

Reklamasi yang ada di PT. Batubara Bukit Asam telah dilakukan dengan baik

sehingga dapat memperbaiki tanah yang telah ditambang serta fungsi tanah dapat kembali

lagi. Tumbuh – tumbuhan yang telah ditanam yaitu pohon akasia dan pohon kayu putih

(Gambar 2.14).

Gambar 2.14

Reklamasi di PT. Bukit Asam