ii. tinjauan pustaka 2.1 konsep koperasi 2.1.1 pengertian ... · koperasi dapat memberikan...

12
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluaraga. Dalam suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama- sama ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga. Selain itu, menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian bahwa koperasi memiliki tujuan dan peranan penting dalam menjalankan usahanya. Dalam Bab II pasal 3 No. 26 tahun 1992 dikatakan bahwa : “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut memnbangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”, dari bunyi pasal 3 tersebut jelas, bahwa koperasi hendak memajukan kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Sedangkan peranan koperasi menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 dikatakan bahwa fungsi dan peranan koperasi adalah sebagai berikut. 1. Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran. Kehadiran koperasi KUD, misalnya diharapkan dapat menolong nasib mereka yang membutuhkan pekerjaan, karena dengan adanya KUD tersebut akan dibutuhkan banyak pekerja untuk mengelola usahanya. 8

Upload: phamdien

Post on 10-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

20

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Koperasi

2.1.1 Pengertian Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2

dikatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai suatu usaha

bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan

keluaraga. Dalam suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-

sama ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga. Selain itu,

menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian bahwa

koperasi memiliki tujuan dan peranan penting dalam menjalankan usahanya.

Dalam Bab II pasal 3 No. 26 tahun 1992 dikatakan bahwa : “koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut memnbangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945”, dari bunyi pasal 3 tersebut jelas, bahwa koperasi

hendak memajukan kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Sedangkan peranan

koperasi menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 dikatakan bahwa

fungsi dan peranan koperasi adalah sebagai berikut.

1. Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran.

Kehadiran koperasi KUD, misalnya diharapkan dapat menolong nasib mereka

yang membutuhkan pekerjaan, karena dengan adanya KUD tersebut akan

dibutuhkan banyak pekerja untuk mengelola usahanya.

8

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

21

2. Koperasi dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat.

Misalnya KUD yang bergerak di bidang pertanian. KUD tersebut dapat

menyediakan alat-alat pertanian yang dibutuhkan petani dengan harga lebih

murah, sehingga petani akan membeli kebutuhan tersebut di KUD dan dapat

meningkatkan usahanya.

3. Koperasi dapat berperan serta meningkatkan pendidikan rakyat, terutama

pendidikan perkiperasian dan dunia usaha.

Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian

secara berantai para anggota koperasi dapat mengamalkan pengetahuan

tersebut kepada masyarakat sekitarnya.

4. Koperasi dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi.

Sikap ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan fasilitas dari pemerintah

harus dihilangkan. Koperasi harus dapat mandiri, sehingga mampu bersaing

dengan badan usaha yang lain. Majunya koperasi akan dapat member dorongan

untuk meningkatkan taraf hidup para anggota dan masyarakat.

5. Koperasi Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi.

Demokrasi ekonomi yang dimaksud adalah demokrasi berdasar Pancasila dan

UUD 1945, dimana demokrasi ekonomi tersebut menekankan peran aktif

masyarakat dalam pembangunan, sedangkan pemerintah hanya wajib member

dorongan, pengarahan dan bimbingan.

Di KUD Mandiri Cisurupan pun sudah menerapkan nilai-nilai koperasi

tersebut dimana bergabungnya para peternak dengan koperasi atas keinginan

mereka sendiri tanpa adanya paksaaan dari pihak manapun, pengelolaanya

dilakukan oleh para pengurus koperasi yang dipilih oleh anggota koperasi pada

9

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

22

rapat anggota, pembagian sisa hasil usaha dilakukan berdsarkan besarnya usaha

yaitu berdasarkan hasil produksi susu yang dihasilkan masing-masing ternak yang

dimiliki, selain itu KUD Mandiri Cisurupan juga sudah berhasil melakukan

kerjasama dengan Industri Pengolahan Susu (IPS).

2.1.2 Pembangunan Peternakan dan Koperasi

Menurut Handoko (2003), usaha koperasi umumnya masih berskala kecil,

namun usaha kecil ini sangat mendukung perekonomian bangsa. Pembangunan

peternakan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia

yang terus meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, dan relatif

lebih meningkatnya taraf hidup masyarakat. Keberhasilan pembangunan sektor

ini berdampak pada perubahan pola konsumsi masyarakat yang tadinya banyak

mengkonsumsi karbohidrat ke konsumsi protein hewani seperti daging, telur,

dan susu. Sebagian dari permintaan akan produk hewani tersebut belum

sepenuhnya dapat dilayani oleh produksi dalam negeri, dengan demikian para

peternak diharapkan lebih meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha ternak,

kiranya dapat difasilitasi jika para peternak yang umumnya terdiri atas peternak

kecil mau bergabung dalam suatu wadah koperasi.

Cernea (1991) mengatakan bahwa “mengutamakan manusia” dalam

pembangunan dapat dipandang sebagai keinginan yang manusiawi dari para

perencana pembangunan. Pengertian dari hal tersebut juga sebagai suatu

permintaan yang sungguh-sungguh agar memberikan prioritas pada aspek dasar

dalam pembangunan. Makna ini harus digunakan dalam jangka panjang apapun

rintangannya. Mengutamakan manusia dalam pembangunan, termasuk dalam

pembangunan koperasi, dalam perjalanannya sangat sering tidak semulus konsep

10

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

23

idealnya. Koperasi yang seharusnya mengutamakan para anggota, sering

terkalahkan oleh kepentingan-kepentingan lain, baik itu dari dalam koperasi

sendiri maupun dari luar koperasi. Sementara para anggota sendiri

kesejahteraannya terabaikan, hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan keruntuhan

institusi koperasi. Untuk melihat bagaimana berkembang tidaknya koperasi, dapat

dilihat dari kondisi aktual koperasi itu. Aspek-aspek yang bisa memberikan

gambaran tentang performa koperasi antara lain dengan melihat profil koperasi

berdasarkan dimensi sistem pengelolaan usaha, permodalan dan usahanya.

Krisnamurti (1998) menyatakan sedikitnya ada lima alasan mengapa

kegiatan usaha dilakukan dengan badan hukum berbentuk koperasi. Pertama,

karena koperasi merupakan perusahaan komunitas. Koperasi mempertahankan

manfaat ekonomi dalam masyarakat yang bersangkutan. Keuntungan tidak dibawa

keluar oleh kepentingan luar karena anggota koperasi pemilik, dan keberadaan

koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak dapat

dipenuhi oleh bentuk usaha atau perusahaan lainnya. Kedua, koperasi mendorong

demokrasi, setiap anggota dalam koperasi mengembangkan modal bersama-sama,

mengangkat pengurus dan menerima manfaat dari koperasi dengan prinsip

kebersamaan dan pemerataan. Pemecahan masalah dan kebijakan usaha juga

diputuskan secara demokratis melalui suatu mekanisme tertentu. Ketiga, koperasi

mengembangkan pasar terbuka. Keberadaan koperasi dengan melibatkan banyak

anggota mencegah pemusatan kekuatan ekonomi pada beberapa swasta tertentu.

Keempat, koperasi meningkatkan harkat hidup dan harga diri manusia. Kelima,

koperasi merupakan sistem untuk melakukan pembangunan, terutama jika

kegiatan komunitas dikembangkan dalam jaringan regional dan nasional. Di era

11

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

24

globalisasi dewasa ini, koperasi masih relevan sebagai institusi rakyat untuk

memperjuangkan bisnis dan ekonominya. Koperasi masih bisa diandalkan dengan

cara memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk membangun

koperasi berdasarkan kekuatan sendiri agar rakyat dapat menerapkan doktrin

koperasi yang sebenarnya.

2.1.3 Usaha Koperasi dan Kemitraan Koperasi

Menurut Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah (1999)

SHU atau sisa hasil usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

waktu satu tahun buku setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan dalam

pengelolaan koperasi, penyusutan, dan kewajiban lainnya, serta pajak pada tahun

buku yang bersangkutan. Proporsi alokasi penjatahan dan pembagian SHU

ditentukan dalam anggaran dasar koperasi.

Analisis terhadap usaha koperasi antara lain dapat dilakukan berdasarkan

jenis unit usaha dan volume usahanya. Namun demikian, dapat juga dikaji dari

segi aspek bentuk-bentuk usaha kerjasama dengan pihak lain, partisipasi anggota

dalam usaha, bagaimana pelaksanaan rencana operasional program dan

rencana kerjanya, serta aspek administrasi organisasi dan sarana usaha.

Pengkajian aspek usaha koperasi sangat perlu dilakukan, sebab koperasi

memiliki peranan yang cukup berarti dalam memberdayakan perekonomian

masyarakat luas. Pada sisi lain, pengembangan usaha koperasi masih berhadapan

dengan beberapa hambatan antara lain masih rendahnya aspek sumber daya

manusia yang tercermin dari kurang berkembangnya semangat atau jiwa

wirausaha, lemahnya penyerapan inovasi dan kurangnya kreativitas, serta

rendahnya etos kerja dan profesionalisme. Kondisi seperti ini pada gilirannya

12

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

25

akan menghambat daya saing dan kemampuan dalam menciptakan dan

memanfaatkan peluang usaha.

Usaha kecil perlu memberdayakan dirinya dengan beberapa cara

diantaranya adalah dengan pembinaan dan pengembangan usaha kecil melalui

kemitraan usaha. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas

secara optimal. Secara rinci, Hakim (2004) memaparkan tujuan dari kemitraan,

yaitu :

a. Tujuan dari Aspek Ekonomi

Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan

kemitraan secara konkrit adalah :

1. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat.

2. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan agar lebih

menguntungkan.

3. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil.

4. Meningkatkan ekonomi pedesaan, wilayah dan nasional.

5. Memperluas kesempatan kerja.

6. Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional

b. Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya

Sebagai wujud tanggungjawab sosial dari pengusaha besar menurut Hakim

(2004) diwujudkan melalui pemberian pembinaan dan bimbingan kepada usaha

kecil. Dengan pembinaan dan bimbingan terus menerus, diharapkan pengusaha

kecil dapat tumbuh dan berkembang sebagai komponen ekonomi yang tangguh

dan mandiri. Selain itu, berkembangnya kemitraan diharapkan dapat menciptakan

pemerataan pendapatan dan mencegah kesenjangan sosial. Dari segi pendekatan

13

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

26

kultural, tujuan kemitraan adalah agar mitra usaha dapat menerima dan

mengadaptasikan nilai-nilai baru dalam berusaha seperti perluasan wawasan,

prakarsa dan kreativitas, berani mengambil resiko, etos kerja, kemampuan aspek-

aspek manajerial, bekerja atas dasar perencanaan dan berwawasan ke depan.

c. Tujuan dari Aspek Teknologi

Usaha kecil mempunyai skala usaha yang kecil, baik dari sisi modal,

penggunaan tenaga kerja dan orientasi pasar. Selain itu, usaha ini bersifat pribadi

atau perorangan sehingga kemampuan mengadopsi teknologi baru cenderung

rendah. Dengan demikian diharapkan dengan adanya kemitraan, perusahaan besar

dapat membina dan membimbing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk

mengembangkan kemampuan teknologi produksi, sehingga dapat meningkatkan

produktivitas dan efisiensi usaha.

d. Tujuan dari Aspek Manajemen

Pengusaha kecil selain memiliki tingkat teknologi yang rendah juga

memiliki pemahaman manajemen usaha yang rendah. Dengan kemitraan usaha

diharapkan pengusaha besar dapat membina pengusaha kecil untuk membenahi

manajemen, meningkatkan mutu SDM dan memantapkan organisasi usaha.

2.2 Konsep Pendapatan dalam Usaha Ternak

2.2.1 Biaya Usaha Ternak Sapi Perah

Soekartawi et.al (1986) mendefinisikan pengeluaran total usahatani

sebagai nilai semua masukan yang dikeluarkan dan habis terpakai di dalam proses

produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja yang berasal dari keluarga peternak.

Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : (a) biaya tetap; dan

(b) biaya tidak tetap. Biaya tetap ini umumnya didefinisikan sebagai biaya yang

14

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

27

relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh

banyak atau sedikit. Di sisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel didefinisikan

sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh.

Dalam jangka pendek ditemui biaya tetap dan biaya variabel, namun

dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel. Biaya tetap yaitu biaya yang

besarnya tidak tergantung dari jumlah produksi, antara lain mencakup kandang,

lahan, peralatan dan pajak. Sementara biaya variabel yang yang dikeluarkan

tergantung dari besarnya jumlah output yang dproduksi, meliputi antara lain,

biaya pakan, obat-obatan, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya (Mubyarto, 1989).

Menurut Gittinger (1986) cara yang praktis untuk menentukan besarnya hasil

secara keseluruhan dari suatu usaha pertanian adalah dengan membandingkan

manfaat yang diterima dengan atau tanpa usaha. Usaha ini dalam rangka

pemanfaatan limbah ternak sapi perah.

2.2.2 Penerimaan Usaha Ternak Sapi Perah

Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka

waktu tertentu dan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi total dengan

harga satuan dari hasil produksi tersebut (Soekartawi et al, 1986). Penerimaan

usahatani dibagi menjadi :

a. Penerimaan Tunai Usahatani

Penerimaan tunai uasaha tani adalah nilai yang diterima dari penjualan

usahatani.

15

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

28

b. Penerimaan Kotor / Total Usahatani

Penerimaan kotor atau total usahatani adalah penerimaan dalam jangka

waktu (biasanya satu tahun atau satu musim), baik yang dijual (tunai) maupun

yang tidak dijual (tidak tunai, seperti konsumsi keluarga, bibit, dan pakan ternak).

Menurut Siregar (1990), penerimaan usahaternak sapi perah terdiri dari

penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penjualan susu, penjualan sapi-sapi

afkir, dan penjualan pedet yang tidak digunakan untuk mengganti sapi laktasi

merupakan penerimaan tunai usaha ternak sapi perah. Penjualan limbah kotoran

ternak sapi perah yang digunakan untuk input usahatani peternak, penjualan susu

untuk konsumsi keluarga merupakan penerimaan tidak tunai.

2.3 Perkembangan Usaha Ternak Sapi Perah di Indonesia

Menurut Sudono (1999), koperasi sapi perah merupakan perusahaan yang

bergerak di dalam produksi susu segar dan kemudian dipasarkan ke industri susu

sebagai bahan baku susu olahan dan produk asal susu lainnya. Koperasi dalam

memproduksi susu segar bermitra dengan peternak rakyat yang menjadi anggota

koperasi. Sebagai anggota koperasi, peternak adalah juga pemegang saham

melalui simpanan wajib dan simpanan pokok dan sebagainya. Dengan demikian

keberhasilan koperasi dalam bisnis susu segar secara langsung merupakan

keberhasilan para peternak anggota itu sendiri. Sebaliknya jika terjadi

mismanajemen dalam pengurusan koperasi akan merugikan perkembangan

peternak anggota koperasi. Pada kenyataannya, berbagai laporan penelitian

memperlihatkan bahwa usaha sapi perah rakyat selama 25 tahun terakhir tidak

mengalami perkembangan, malah cenderung statis, khususnya dalam ukuran

usaha yang tetap bertahan pada skala 2-3 ekor per peternak. Pada sisi koperasi

16

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

29

dilaporkan pula bahwa hanya 20 persen dari total koperasi sapi perah yang dapat

dinyatakan beroperasi secara layak dengan tingkat produksi yang relatif tinggi.

Permintaan susu dalam negeri relatif besar dan terus mengalami pertumbuhan dan

baru dapat dipenuhi 30 persen sedangkan sisanya dipenuhi melalui impor.

Beberapa tahun lagi, Indonesia akan memasuki pasar bebas dunia, dan ini berarti

koperasi harus segera mencari jalan keluar bagi peningkatan produksi dan menjadi

tuan di rumah sendiri. Sekalipun setelah krisis ekonomi, susu impor menurun dan

penyerapan susu segar dalam negeri meningkat, IPS (Industri Pengolahan Susu)

akan lebih menyukai impor susu karena harganya akan lebih murah. Meskipun

saat ini, harga susu dunia melonjak hingga lebih dari 100% akibat kekeringan di

Australia. Selama Januari hingga Juni 2007, harga bahan baku susu berupa full

cream milk powder impor naik dari 2.900 dolar AS per ton menjadi 4.500 dolar

AS per ton. Kebutuhan susu dalam negeri yang dapat dipasok dari produksi dalam

negeri baru mencapai 45% (360.000 ton) dari total kebutuhan 800.000 ton,

sehingga sisanya masih diimpor dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan

tersebut, maka produksi dalam negeri harus ditingkatkan, baik kuantitas maupun

kualitasnya. Secara nasional, sebagian besar agribisnis sapi perah merupakan

peternakan rakyat yang ditangani koperasi, sehingga sebagian besar (90%)

produksi susu ditangani oleh koperasi.

Peternakan rakyat menurut Badan Pusat Statistik tahun 2000, populasi sapi

perah sebanyak 354,3 ribu ekor dengan skala kepemilikan 2-3 ekor per KK dan

produktivitas rendah sekitar 9-10 liter per ekor per hari. Hal ini disebabkan antara

lain kualitas pakan yang belum baik dan pemeliharaan yang belum optimal. Skala

usaha KUD sebagian besar (60%) kapasitas produksinya masih rendah, yaitu di

17

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

30

bawah 5.000 liter per hari. Skala kepemilikan sapi perah 2-3 ekor per peternak

hasilnya tidak optimal dengan produktivitas rendah berakibat kehidupan peternak

stagnan, bahkan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

2.4 Penelitian Terdahulu

Anisa (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Fungsi Biaya

dan Efisiensi Usaha Ternak Sapi Perah di Wilayah kerja KPSBU Lembang

Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa rata-rata peternak memiliki sapi laktasi

kurang dari 10 ekor atau hanya 3,18 ST dari rata-rata kepemilikan sapi 4,03 ST.

rataan produksi susu di daerah penelitian adalah 14,68 liter per ekor per hari.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya produksi terbesar yang dikeluarkan

peternak alah biaya pakan yaitu mencapai 54 persen pada peternak skala I dengan

pemilikan sapi 3,91 ST dan 69,17 persen, pada peternak skala II dengan pemilikan

sapi 4,29 ST. komponen biaya terbesar kedua dan ketiga secara berturut-turut

adalah biaya pembelian ternak dan biaya tenaga kerja. Penerimaan usaha ternak

sapi perah di daerah penelitian yang paling utama adalah dari penjualan susu.

Penerimaan sampingan usaha ternak sapi perah di lokasi penelitian berasal dari

penjualan ternak, penjualan karung, penjualan kotoran ternak, nilai perubahan

ternak dan susu yang dikonsumsi oleh keluarga peternak.

Selanjutnya, Penelitian yang sama dilakukan oleh Sinaga (2003) dengan

judul Pendugaan Fungsi Biaya Usaha Ternak Sapi Perah di Kawasan Usaha

Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa semakin besar skala usaha

maka semakin tinggi produktivitas sapi laktasi. Produksi optimal dicapai pada saat

produksi susu 670,99 liter per bulan per peternak atau 99,70 liter per ekor per

18

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Koperasi 2.1.1 Pengertian ... · Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota dan kemudian secara berantai para anggota koperasi dapat

31

bulan atau pada saat penerimaan peternak hasil penjualan susu sebesar Rp

1.072.769,75 per peternak per bulan.

Nurhayati (2000) melakukan penelitian dengan judul Pendugaan Fungsi

Biaya dan Analisis Efisiensi Usaha Peternakan Sapi Perah di Wilayah KUD

Mukti Kabupaten Bandung, menunjukkan besarnya Biaya Variabel untuk skala

usaha sampai tiga ekor sapi laktasi adalah Rp 365.270,00 per peternak per bulan

dan untuk skala lebih dari atau sama dengan empat ekor sapi laktasi adalah Rp

576.038,00 per peternak per bulan. Ini berarti bahwa semakin besar skala usaha

maka semakin besar biaya variabel yang dikeluarkan.

19