partisipasi anggota koperasi

22
PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 KATA PENGANTAR Persoalan menyangkut tata kehidupan koperasi dalam prakteknya menghadapi kendala terutama pemahaman mendasar mengenai pemahaman nilai, prinsip, dan manajemen koperasi, sehingga hal ini ikut mempengaruhi keberadaan dan tumbuh berkembangnya koperasi di masyarakat. Pengenalan perkoperasian kepada khalayak akan menstimulasi pemahaman dan minat mayarakat menjadi anggota maupun mendirikan koperasi sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Praktek berkoperasi masih dihadapkan pada kendala dalam penyelenggaraan keorganisasian dan usaha koperasi. Buku saku berisi uraian praktis perkoperasian, yang dapat dijadikan pegangan umum dan bahan bacaan singkatbagi berbagai kalangan masyarakat, serta dapat membuka wawasan pembacanya mengenai koperasi. Buku saku perkoperasian ini masih terdapat banyak kekuarangan, sehingga saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun diperlukan bagi penyempurnaannya. Walau dengan segala kekurangannya, buku saku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi koperasi, anggota, pengurus, pengawas dan masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Semoga Allah SWT memberkati dan menempatkan karya ini sebagai amal kebajikan. Amin… Jakarta, 2010 Deputi Bidang Pengembangan SDM DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................ .................................................... i

Upload: nova-puspita

Post on 04-Jul-2015

1.309 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASIDEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAKEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAHREPUBLIK INDONESIATAHUN 2010KATA PENGANTARPersoalan menyangkut tata kehidupan koperasi dalam prakteknya menghadapi kendalaterutama pemahaman mendasar mengenai pemahaman nilai, prinsip, dan manajemenkoperasi, sehingga hal ini ikut mempengaruhi keberadaan dan tumbuh berkembangnyakoperasi di masyarakat. Pengenalan perkoperasian kepada khalayak akan menstimulasipemahaman dan minat mayarakat menjadi anggota maupun mendirikan koperasi sesuaidengan nilai dan prinsip koperasi.Praktek berkoperasi masih dihadapkan pada kendala dalam penyelenggaraankeorganisasian dan usaha koperasi. Buku saku berisi uraian praktis perkoperasian, yangdapat dijadikan pegangan umum dan bahan bacaan singkatbagi berbagai kalanganmasyarakat, serta dapat membuka wawasan pembacanya mengenai koperasi.Buku saku perkoperasian ini masih terdapat banyak kekuarangan, sehingga saran,kritik, dan masukan yang bersifat membangun diperlukan bagi penyempurnaannya. Walaudengan segala kekurangannya, buku saku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi koperasi,anggota, pengurus, pengawas dan masyarakat untuk lebih memahami koperasi. SemogaAllah SWT memberkati dan menempatkan karya ini sebagai amal kebajikan. Amin…Jakarta, 2010Deputi Bidang Pengembangan SDMDAFTAR ISIKata Pengantar ................................................................................................................ iDaftar Isi .......................................................................................................................... iiiPARTISIPASI ANGGOTA ................................................................................................ 11. Pentingnya Partisipasi ................................................................................................ 12. Bentuk Partisipasi Anggota ........................................................................................ 53. Rangsangan Partisipasi ............................................................................................. 94. Upaya Meningkatkan Partisipasi Anggota .................................................................. 11DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21PARTISIPASI ANGGOTA1. Pentingnya PartisipasiPartisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secaraharfiah, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang yang mempunyai visi dan misiyang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi. Pendirian koperasiditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, artinya perusahaan koperasi sejatinya mampumemenuhi kebutuhan anggotanya, artinya perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhikebutuhan anggotanya, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan perusahaankoperasi, perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan koperasi dalam bentukkontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut menanggung resiko usaha koperasi, sertasecara proaktif ikut serta dalam berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usahakoperasi.Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual identity), yaituanggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajibberpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat keputusan; sedangkansebagai pengguna/pelanggan, anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang,maupun jasa yang disediakan oleh koperasi. Derajat ketergantungan antara anggota denganperusahaan koperasi atau sebaliknya akan menentukan baik buruknya perkembangan

Page 2: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

organisasi maupun usaha koperasi. Semakin kuat ketergantungan anggota dengan perusahaankoperasi, maka semakin tinggi dan baik perkembangan organisasi dan usaha koperasi,sehingga koperasi merasakan manfaat keberadaan koperasi dan kopreasi semakin sehatberkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara penuh. Koperasimemberikan manfaat (cooperative effect) secara ekonomi langsung maupun tidak langsungbagi anggota, da anggota mendukung, berinteraksi, dan proaktif bagi perkekmbangan usahakoperasi.Partisipasi anggota dengan perusahaan koperasi seringkali juga terjadi konflik ataubiasanya terjadi ketimpangan karena perbedaan kepentingan atau adanya konflik kepentinganantara anggota dengan koperasi. Perbedaan kepentingan ini dilatarbelakangi juga olehhomogenitas kepentingan anggota dengan perusahaan koperasi akan semakin harmonishubungan keorganisasi maupun keusahaan koperasi, sehingga partisipasi anggota jugasemakin tinggi. Beberapa kepentingan yang berkait dengan hal ini menyangkut tingkatpelayanan, kepentingan organisasi, serta penentuan dan pembagian sisa hasil usaha. Koperasisebagai perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan anggota dengan berbagai variasinyamaupun keterpencaran jarak anggota dalam proses pelayanan atas kebutuhan anggota.Koperasi diharuskan meningkatkan pelayanan kepada anggota-anggotanya, mengingatpelayanan terkait dengan adanya tekanan persaingan dari organisasi perusahaan lain (nonkoperasi). Koperasi harus layak dan efisien memberikan layanan yang dapat dinikmati secarasocial ekonomi oleh anggota, disamping juga mampu mengantisipasikan kemungkinanperubahan kebutuhan atau kepentingan dari anggota. Perubahan kebutuhan anggotaberhubungan lurus dengan perubahan waktu peradaban, dan perkembangan jaman, sehinggahal ini menentukan pula pola kebutuhan angota dalam konsumsi, produksi, maupun distribusi.Kondisi ini memposisikan koperasi harus mampu memberikan pelayanan prima yangdisesuaikan dengan kebutuhan anggota. Jika perusahaan koperasi member pelyanan kepadaanggota yang jauh lebih besar, lebih menarik, dan lebih primadibanding dengan dariperusahaan non koperasi, maka koperasi akan mendapat partisipasi penuh dari anggota.Demikian pula sebaliknya, partisipasi anggota yang tinggi dalam memanfaatkan segala layananbarang, jasa, yang tersedia dikoperasi pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitaspelayanan terbaik dan prima oleh perusahaan koperasi.2. Bentuk Partisipasi AnggotaPartisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosional dari orang-orang dalam situasikelompok yang mendorong orang-orang tersebut memberikan kontribusinya terhadap tujuankelompoknya itu dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan tersebut. Partisipasianggota koperasi berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional terhadapkoperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab ataspencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi.Partisipasi anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai keterlibatan para anggotasecara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah danlangkah usaha, pengwasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalampemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha.Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagaibentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilikmaupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentukpencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan,kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, sertapemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggotakoperasi menyangkut partisipasi terhadap sumberdaya, pengambilan keputusan, danpemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif.Sejalan dengan kedudukan anggota koperasi yang memiliki identitas ganda baik sebagaipemilik maupun pengguna/pelanggan, maka bentuk partisipasi anggota juga mengikutinya.

Page 3: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

Sebagai pemilik, anggota memberikan kontribusi terhadap pembentukan dan pertumbuhanperusahaan koperasi dan bentuk kontribusi keuangan, penyertaan modal, pembentukancadangan, simpanan, serta ikutserta dalam mengambil bagian dalam penetapan tujuan,pembuatan keputusan koperasi maupun aktif dalam proses pengawasan terhadap tatakehidupan organisasi koperasi dan kinerja usaha koperasi. Selanjutnya sebagai pengguna,anggota memanfaatkan berbagai potensi dan layanan yang disediakan koperasi dalammemenuhi kebutuhan anggota dan menunjang kegiatan usaha koperasi.Berdasarkan penjelasan diatas, maka secara generic terdapat beberapa bentuk partisipasianggota koperasi, yaitu :1) Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota (kehadiran, keaktifan, danpenyampai/mengemukakan pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi).2) Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis simpanan, simpanan pokok,simpanan wajib, simpanan sukarela/manasuka, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan,penyertaan modal).3) Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis unit usaha, jumlah danfrekuensi pemanfaatan layanan dari setiap unit usaha koperasi, besaran transaksiberdasarkan waktu dan unit usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau penjualanbarang maupu jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara pengambilan, bentuktransaksi, waktu layanan).4) Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan kritik, tata carapenyampaian kritik, ikut serta melakukan pengawasan jalannya organisasi dan usahakoperasi).3. Rangsangan PartisipasiSetiap anggota koperasi akan mengambil keputusan untuk berpartisipasi, terlibat, ikut sertauntuk mempertahankan atau memelihara secara aktif hubungannya dengan organisasikoperasi, jika insentif yang diperoleh anggta sama besar atau lebih dari kontribusi yangdiberikannya. Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaan barang dan jasa olehperusahaan koperasi dapat menjadi rangsangan penting bagi anggota untuk ikut memberikankontribusinya bagi pemupukan modal dan pertumbuhan koperasi. Insentif perangsang yangdikehendaki oleh anggota berkait erat dengan seberapa besar upaya pemenuhan kebutuhanoleh perusahaan koperasi dapat dirasakan oleh anggota secara subyektif yang dapatmeningkatkan kepentingan ekonomi atau usaha rumah tangga anggota. Insentif juga dapatdirasakan dalam bentuk layanan barang dana jasa di perusahaan koperasi sama sekali tidaktersedia di pasar atau tidak disediakan oleh lembaga lain. Selain itu, insentif rangsangan dapatberwujud pelayanan barang dan jasa disediakan dengan harga, kualitas, dan kondisi yang lebihbaik, lebih menguntungkan dibandingkan dengan barang dan jasa yang ditawarkan di pasaratau lembaga lain non koperasi.Sebaliknya, jika pelayanan barang dan jasa di koperasi yang tidak memenuhi kebutuhananggota, harga yang lebih tinggi atau dengan kondisi yang lebih buruk daripada yangditawarkan di pasar atau lembaga non koperasi, menyebabkan partisipasi anggota semakinmenurun. Koperasi sebagai badan usaha harus memperhatikan kondisi ini sebagai upayaperbaikan layanan, sehingga perbaikan layanan kepada anggota merupakan keharusan bukanbeban usaha, agar partisipasi anggota semakin besar sehingga anggota semakin memilikiusaha koperasi dan berkontribusi dalam pemanfaatan pelayanan usaha koperasi secara terusmenerus.4. Upaya Meningkatkan Pertisipasi AnggotaTerdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunakanpendekatan materi maupun non materi. Pendekatan materi yang dimaksud adalah memberikankomisi dan insentif, pemberian bonus, ,aupun pemberian tunjangan atas aktivitas keterlibatananggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi maupun layanan barang/jasa yangdikoperasi. Selanjutnya pendekatan non materi yaitu memberikan motivasi kepada semua

Page 4: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

komponen, dengan jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam proses pengambilankeputusan secara bersama.Terdapat berbagai macam cara untuk meningkatkan pertisipasi anggota, namun cara manayang paling tepat dan baik tidaklah dapat ditetapkan dengan pasti, karena akan sangatbergantung pada situasi dan kondisinya. Oleh karena itu, pengurusdan pengelola koperasisebagai orang yang mengurus dan memelihara organisasi dan usaha koperasi harus dapatmencari bentuk dan cara yang tepat untuk memastikan cara yang mana yang cocok, baik, dantepat guna meningkatkan partisipasi anggota terhadap koperasi.Salah satu di antara cara untuk meningatkan partisipasi anggota adalah melalui upayapelibatan secara aktif seluruh komponen dan anggota koperasi dalam perencanaan usaha danproses pengambilan keputusan. Keterlibatan dan keaktifan anggota dalam perencanaan usahadan proses pengambilan keputusan secara langsung bersama segenap angota merupakanupaya bersama untuk merancang bangun secara bersama pola dan struktur pelayanankoperasi terhadap anggota, kerangka kerja perusahaan, dan indikasi kinerja keberhasilankoperasi sebagai badan usaha. Proses perencanaan usaha dan pengambilan keputusan yangpartisipatif dan kolaboratif dari segenap anggota dan pengurus, pengelola akan meningkatkankesadaran pemanfaatan pelayanan dan rasa tanggung jawab semua pihak untuk memperjuangkemajuan dan perkembangan koperasi. Dengan kesadaran, semangat kebersamaan, dantanggung jawab segenap anggota inilah yang meningkatan partisipasi anggota sehingga padaujung-ujungnya mampu menumbuhkembangkan koperasi.Secara praktek dan kenyataan di lapangan, pelibatan atau keterlibatan perencanaan usahadan proses pengambilan keputusan bersama dalam koperasi tidaklah mudah. Tidak dapatdipungkiri bahwa proses partisipatif dan kolaboratif alam menyususn perencanaan usaha darikoperasi memerlukan waktu, biaya, dan tenaga. Oleh karena itu, penanaman kesadaran diriterhadap anggota, pengururs, pengelola, dan pengawas terhadap upaya capaian tujuan usahakoperasi secara bersama haruslah dipahami sebagai kebutuhan dan tujuan bersama. Anggotaperlu menyadari tujuan pelayanan usaha yang dilakukan oleh pengurus dan pengelola,sementara pengurus juga harus menyampaikan secara utuh perencanaan usaha yangdimaksud sedemikian rupa hingga anggota dapat memahami, menyadari, dan ikut bertanggungjawab atas upaya pencapaian tujuan usaha termaksud. Dengan demikian komunikasi yangefektif dari interaksi antara anggota dan perusahaan koperasi dalam perencanaan usaha danproses pengambilan keputusan secara bersamaan dan bertanggung jawab menjadi kebutuhansekaligus prasyarat bagi partisipasi anggota.Kepuasan dan nilai guna juga seringkali menjadi factor yang mempengaruhi keterlibatananggota dalam perencanaan usaha atau proses pengambilan keputusan koperasi. Tidak dapatdipungkiri bahwa terdapat sekelompok orang yang masih kurang puas atau kurang menerimasutau keputusan. Oleh karenanya, ada baiknya bagi pihak yang merasa kurang puas dapatdiminta tanggapan atau sarannya atas perencanaan usaha dan keputusan yang akan atau telahdiambil, tentunya disesuaikan dengan situasi, dan kondisi, dan tingkat relevansinya. Cara iniberarti membuka peluang dan penghargaan terhadap ketidakpuasan, sehingga tanggapan dansaran yang diajukan dari yang kurang puas menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagipenyempurnaan keputusan yang akan atau telah diambil oleh koperasi.Penghargaan diri atas keberadaan setiap anggota dalam setiap tahapan perencanaanusaha dan pengambilan keputusan dalam koperasi merupakan sisi positif atas pengakuananggota oleh perusahaan koperasi berkesempatan terlibat dalam proses manajemen danpengambilan keputusan perusahaan koperasi. Penghargaan, pengakuan, dan kesempaanterlibat dari anggota ini menjadi embrio dan pemacu bagi anggota untuk bertanggung jawabpenuh terhadap pelaksanaan usaha koperasi dan merealisasikannya untuk memajukankoperasi, sehingga pada akhirya anggota, pengurus, pengelola, dan pengawas dengan penuhsukarela dan bertanggung jawab atas pelaksanaan usaha dan kemajuan koperasi.Peningkatan partisipasi anggota berhubungan erat dengan tingkat pelayanan, sementara

Page 5: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

pelayanan berhubungan pula dengan beban kerja atau daya dukung yang ada di koperasi.Salah satu yang berkait dengan ini adalah pengaturan fungsi dan peran dari pengelola dalamemberikan pelayanan prima bagi anggota, sehingga diperlukan pengaturan ataupendelegasian kewenangan yang jelas dan proporsional. Semua unsure pengelola koperasiharus memiliki fungsi dan tugas yang jelas dan merasakan bahwa fungsi tersebut merupakankepercayaan dari anggota koperasi. Demikian pula, anggota haru meyakini bahwa apa yangdilakukan oleh pengelola koperasi kepada diri anggota merupakan tugas yang telahdidelegasikan kepada pengurus dan memberikan kepercayaan kepada pengelola koperasimemberikan pelayanan prima kepada anggota koprasi.Upaya peningkatan partisipasi anggota akan berhasil manakala ada kesesuaian antaraanggota, manajemen koperasi, dan program koperasi. Kesesuaian ini dapat dilihat dari unit,tingkat, kemauan, dan kemampuan dari pelayanan yang disediakan oleh koperasi. Kompetensidan motivasi anggota dalam mengemukakan minat kebutuhanya kepada koperasi terefleksikandalam keputusan manajemen koperasi dalam memberikan layanan barang dan jasa kapadaanggota koperasi.Anggota mengemukakan pendapat, saran dan kritik yang membangun bagi koperasi, danselanjutnya manajemen koperasi mampu menindak lanjuti dan menyelesaikannya secara efektifdan professional hingga dirasakan manfaatnya oleh anggota koperasi. Misalnya adalah jika unitusaha yang tersedia di koperasi memiliki kesesuaian yang tinggi dengan kebutuhan anggota,manajemen, maupun program koperasi, maka akan diikuti dengan tingkat partisipasi anggotayang tinggi pula. Kegiatan usaha utama koperasi yang sesuai misalnya menyangkutpenyediaan sarana produksi, pembelian hasil produksi anggota, penjualan barang konsumen,penyediaan fasilitas kredit, layanan pembiayaan usaha, layanan jasa pembayaran listriktelepon-air, dan layanan jasa pendidikan, dan layanan lainnya.Kesesuaian antara anggota, manajemen koperasi, dan program koperasi akan tercapaipada saat mekanisme pengendalian partisipasi mencapai optimal dalam mengemukakanberpendapat (voice), dalam mengambil keputusan (vote), dan hak keluar (exit). Keterkaitan dariketiga komponen partisipasi anggota yang kuat dan utuh sehingga menunjang perkekmbanganusaha koperasi.Partisipasi yang efektif akan berujung pada rangkaian kesesuaian antara kemampuanmanajemen koperasi dalam melaksanakan tugas dari program yang ditetapkan, keputusanprogram manajemen mencerminkan minat dari anggota, dan minat anggota akan tercermindalam keputusan program manajemen koperasi. Dengan demikian, meningkatkan partisipasianggota memerlukan kemauan dan kemampuan segenap komponen organisasi koperasi,waktu yang cukup dan terus menerus, system imbalan yang adil dan promotif, dan sinergikepentingan antar segenap pelaku yang terlibat dalam usaha koperasi. Jika yang terjadisebaliknya, maka konflik kepentingan antar anggota, manajemen koperasi, dan programkoperasi,m serta diikuti dengan pertentangan kepentingan pengelola, pengurus, pengawas,manajer, dan karyawan, anggota, atau lembaga Pembina koperasi akan mempersulit partisipasidan memperlemah kedudukan koperasi dalam memberikan manfaat ekonomi bagi anggota danlingkungannya.MOTIVASI ANGGOTA BERPARTISIPASIHubungan Partisipasi Anggota dengan Manfaat AnggotaManfaatAnggotaKepuasanAnggotaMotivasiAnggotaPartisipasiAnggota

Page 6: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

DAFTAR PUSTAKADepartemenKoperasidanPembinaanPengusahaKecil, R.I. 1993, Pelatihan DasarPerkoperasian Bagi Pengurus Koperasi/KUD, Jakarta.Folke Dubell, 1985. Pembangun Koperasi Suatu Metode Perintisan dan PengorganisasianKoperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet Riyadi Bisri, Jatinangor : Ikopin.Hanel, Alfred. 1994. Dual or Double Nature of Cooperative. Dalam Internasional Handbookof CooperativeOrganizations. Vandenhoec&Ruprecht. Gottingen.Herman Soewardi. 1995. Filsafat Koperasi atau Cooperativism. UPT Penerbitan Ikopin.Ima Soewandi, tanpa tahun Latar Belakang Sejarah dan Sendi Dasar Koperasi (sebuah outline),Jakarta : Departemen Perdagagan dan Koperasi.Munkner, 1989. Pengantar Hukum Koperasi, Bandung : UnpadRopke, Jochen, 1995. The Economic Theory of Cooperative Enterprises in DevelopingCountries. With Special Reference to Indonesia. Marburg.Sagimun, M.D. 1990. Koperasi Indonesia. CV Masagung. Jakarta.Suarny Amran, 1992. Analisis Beberapa Permasalahan Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga, dalam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pembangunan Koperasi, Editor Rusididan Maman Suratman, Jatinangor, Bandung : Ikopin.Tim Ikopin. 2000. Penjiwaan Koperasi. Bandung: Ikopin. Jatinangor, Bandung : IkopinT. Gilarso.1989. Pengelolaan Koperasi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, Tentang Perkoperasian.

Page 7: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

M.K.EKONOMI KOPERASI‘ PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI’monopoliDISUSUN OLEH KELOMPOK …KELAS A PENDIDIKAN EKONOMIFRICILIANE TURANGMERLINA RASU

UNIVERSITAS NEGERI MANADOFAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI PEND. EKONOMI2008 – 2009BAB 5PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI1. PENGERTIAN KOPERASISecara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asingparticipation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalammencapai tujuan. Seseorang pimpinan akan berhasil dalammelaksanakn tugasnya bilamana pemimpin tersebut mampumeningkatkan pertisipasi semua komponen atau unsur yang ada.Oleh karena itu seorang pimpinan dalam bidang apapun, mulaidari tingkat paling atas sampai tingkat paling bawah harusmampu meningkatkan partisipasi semua komponen atau unsuryang ada.Partisipasi bisa dipandang dari sifatnya, bentuknya,pelaksanaan dan peran serta perorangan/ sekelompok orang.Dimensi dimensi partisipasi yakni:a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnyaDipandang dari sifatnya partisipasi adalah berupapartisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela(foluntary)b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknyaDipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapatbersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifatinformal (informal participation). Pada koperasi kedua bentukpartisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama sama.Manajemen koperasai bisa merangsang partisipasi anggotasecara formal maupun informal, tergantung situasi dan kondisiserta atuan aturan koperasi yang diberlakukan.c. Partisapasi dipandang dari pelaksanaannyaDipandang dari pelaksanaannya, partisipasi dapatdipandang secara langsung dan tidak langsung. Partisipasilangsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan

Page 8: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

pandangan, membahasa pokok persoalan, mengajukankeberatan secara langsung terhadap keinginan orang lain atauterhadap ucapannyad. Dimensi partisipasi dipandang dari kepentigannyaDipandang dari segi kepentigannya partisipasi dalamkoperasi dapat berupa partisipasi kontributif (contributifparticipation) dan partsisipasi insentif (incentif participation).Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat peran gandaanggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelangganAntara partisipasi kontributif dengan partisipasi intensifterdapat hubungan yang sangat erat.a. Dalam rangka mebiayai pertumbuhan koperasi,kontribusi keugan baik yang berupa simpanan pokok,simpanan wajib, simpanan sukarela maupun yangberasal dari usaha sendiri para anggota ( partisipasikonstribusi keuangan) sangat diperlukan.b. Setelah dana terkumpul tersebut digunakan olehperusahaan koperasi, proses pengambilan keputusanmengenai penetapan tujuan dan kebijaksanaan sertaproses pengawasan jalannya perusahaan koperasiharus melibatkan anggota karena anggota sebagaipemilik perusahaan koperasi (partisipasi kontributifanggota dalam pengambilan keputusan)c. Tetapi untuk mendukung pertumbuhan koperasianggota sebagai pelanggan/pemakai harusmemanfaatkan setiap pelayanan yang diberikan olehkoperasi (partisipasi insintif)2. ARTI PENTINGNYA PARTISIPASIPartisipasi merupakan faktor yang paling menentukandalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatuorganisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungandengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikansemua program yang harus dilaksanakan oleh manajemen perlumemperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen yangada dalam organisasi. Tanpa dukungan semua unsur ataukomponen, pelaksanaan program program manajemen tidakakan berhasil dengan baik.Dalam koperasi, semua program manajemen harusmemperoleh dukungan dari anggota. Untuk keperluak itu pihakmanajeman harus memperoleh dukungan dari anggota. Untukkeprluan itu pihak manajemen memerlukan berbagai informasiyang berasal dari anggota, khususnya informasi tentangkebutuhan akan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akanmungkin diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalandengan baik.Bagi seorang pemimpin keikutsertaan semua unsur atau

Page 9: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

komponen adalah penting untuk menunjang atau mendukungprogram program yang ditetapkan. Kebrhasilan seorangpemimpin sangat tergantung dari kemajuan dan kemampuanbawahan dalam berpartisipasi terhadap berbagai aktivitas yangmendukung pencapaian tujuan organisasi.Dalam peningkatan pertisipasi tersebut setidak tidaknyaharus mampu meningkatkan rasa harga diri, menimbulkan rasaikut memiliki atau rasa ikut anderbeni. Bila hal ini dapat berhasil,maka diharapkan semangat dan kegairahan serta rasa tanggungjawab bawahan dapat ditingkatkan. Sehingga rencana rencanadan keputusan keputusan yang dibuat akan dapat dilaksanakandan dapat diralisasikan dengan baikMengenai pentingnya partisipasi dalam kehidupankoperasi ditegaskan bahwa koperasi adalah badan usaha(perusahaan) yang pemilik dan pelanggan adalah sama.Partisipasi diperlukan untuk mengatasi penampilan yang burukdari koperasi, menghilangkan salah tindak pihak manajemen danmembuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan..Dalam suatu koperasi, intensitas partisipasi dapat jauhlebih banyak kerena fakta bahwa anggota bukan hanyapelanggan tetapi juga pemilik dari sutu perusahaan. Paraanggota dapat mempengaruhi dan mgendalikan manajementidak hanya memberikan saran dan kritik terhadap pelayananyang diberikan tetapi juga bila diperlukan dapatmemberhentikan pihak manajemen dari fungsi yangdidudukinya.3. RANSANGAN PARTISIPASIMenurut Hanel (1989) insentifa dan kontribusi anggotaperseorangan terhadap koperasinya dapat dijelaskan sebagaiberikut:a. Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaanbarang dan jasa oleh perusahaan koperasi akan menjadiperangsang penting bagi anggota untuk turut memberikankontribusinay bagi pembetukan dan pertumbuhankoperasi. Dalam hal ini intensitas perangsang yangdikehendaki para anggota itu sangat berkaitan erat denganseberapa jauh barang dan jasa tersebut:- memenuhi kebutuhan yang secara subjektifdirasakan oleh masing masing anggota, sehinggadapat meningkatkan kepentingan rumah tangga,usaha tani, atau unit usahanya- sama sekali tidak tersedia dipasar atau tidakdisediakan oleh lembaga lembaga pemerintah- disediakan dengan harga dan kualitas atau kondisiyang lebih menguntungkan dibandingkan denganbarang atau jasa yang ditawarkan dipasar atau

Page 10: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

badan badan pemerintahb. Kontribusi para anggota dalam pembentukan danpertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk saranakeuangan akan dinilai oleh mereka atas dasar biayaoportunitas (opportunity cost) yang mungkin akan mahalbagi para anggota yang miskin, terutama yangmenyangkut masalah keuanganc. Partisipasi anggota dalam pegambilan keputusan sepertidalam penetapan tujuan dan dalam pengawasan tatakehidupan koperasinya- Apabila anggota dapat memasukan tujauntujuannya kedalam koperasi menjadi tujuankelompok koperasi dan organisasi koperasi yangbersangkutan, maka mereka mungkin akanmeganggap kesempatan kesempatan partisipasiitu sebagai suatu perangsang- Jika partisipasi dalam rapat rapat dan diskusidiskusi kelompok memakan waktu dan akhirnyamenimbulkan pula sejumlah beban biayaperjalanan dan sebagainya, maka anggota akanmempertimbangkan biaya oportunitis yangberkaitan dengan ituOleh karena itu ditinjau dari sudut pandang para anggotaperseorangan yang menilai keinginannya, maka dimensipartisipasi akan saling berkaitan satu dengan yang lain dandapat dijelaskan sebagai berikut:a. Para anggota perseorangan akan berpartisipsi dalampelayanan perusahaan koperasi:- Jika kegiatan tersebut sesuai dengankebutuhannya- Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga,mutu, atau syarat syarat yang lebihmeguntungkan daripada yang diperolehnya daripihak laindilaur koperasib. Untuk maksud tersebut, para anggota harusmenyetujui dan harus digerakkan melalui ketentuanketentuan organisaso untuk berperan serta dalammembiayai perusahaan koperasi, yang harus bersaingsecara efisien, memiliki kapasitas yang cukup danstruktur organisasi yang sesuai serta manajemen yangprofesionalc. Hal itu berarti bahwa para anggota harus memiliki hakdan kesempatan serta termotivasi dan sanggupberpartisipasi dalam megambil keputusan mengenaitujuan yang hendak dicapai dan didalammegendalikan/mengawasi prestasi organisasi koperasi

Page 11: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

dan perusahaan koperasinya4. CARA MENINGKATKAN PARTISIPASIPeningkatan manfaat keangotaan secara operasionaldapat dilakuakn dengan berbagai cara, tergantunga dari situasidan kondisi serta kemampuan koperasi. Namun beberapa carayang dapat dilakukan yakni:a. Menyediakan barang barang atau jasa jasa yangdibutuhkan oleh anggota yang relatif lebih baik daripara pesaingnya dipasarb. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggotac. Menyediakan barang barang yang tidak tersediadipasar bebas wilayah koperasi atau tidak disediakanoleh pemerintahd. Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU)yang meningkata dari wktu ke waktue. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisniskoperasi dengan nonanggota melalui pemebrian kreditdengan bunga yang rendahf. Menyediakan berbagai tunjangan (bila mampu) bagikeanggotaan, misalnya tunjangan hari raya, tunjangankesehatan, dan lain lainAdapun untuk meningkatkan partisipsi kontributifkeuangan dapat dilaksanakan bersamaan dengan meningkatkanpartisipasi insentif , bebrapa hal yang dapat dilakukan antaralain:a. Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggotadengan menciptakan manfaat ekonomi yangmeningkat dari waktu ke waktub. Memperbesar rate of return melalui usaha yangsungguh sungguh dan profesionelc. Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggotaterhadap manajemen koperasi melalui:- Pemilihan pengurus dan pengelola yangmempunyai kemampuan manajerial, jujur, dandapat dipercaya- Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dantransparan- Memperbesar kepentingan anggota untukmengaudit koperasi5. BIAYA PARTISIPASIBiaya partisipasi adalah biaya yang timbul sebagaidampak keikutsertaan anggota dalam pengelolaan koperasi.Biaya ini tidak saja termasuk biaya penyelenggeraan rapat danbiaya perjalanan dalam rangka partisispasi, tetapi juga biayaoportunitas karena ada partisipasi. Biaya oportunitas yangdimaksud adalah kesempatan melaksanakan proses produksi

Page 12: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

yang hilang karena adanya proses partisipasiEfektifitas dan efisiensi pada koperasi pada dasrnyasangat ditentukan oleh ukuran koperasi, struktur keanggotaan,dan fungsi koperasi. Semakin besar koperasi, partisipasi akansemakin tidak efektif dan efesien, hal ini disebabkan:- Semakin besar ukuran koperasi akan semakin banyakanggotanya. Biaya partisipasi akan semakin besarkarena efektifitas rapat akan semakin rendah- Ukuran koperasi yang besar memungkinkananggota tersebar kemana mana. Semakin besarkoperasi, masalah ruang llingkup koperasi semakinluas sehingga jarak menjadi masalah dan membawadampak kepada waktu, energy, dan sumber sumber- Semakin besar ukuran koperasi, akan semakinkompleks masalah dalam koperasi itu. Untukmengatasi hal itu, diperlukan manajemen yangprofessional dibidang koperasi- Semakin besar ukuran koperasi, semakin banyakanggota yang menjadi angota tidak aktif.Factor lain yang mempengaruhi efesiensi dan efektivitaspartisipasi anggota adalah fungsi koperasi, fungsi koperasi dalamhal ini diartikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan olehkoperasi itu sendiri seperti penyediaan sarana produksi, kredit,pelayanan jasa kelistrikan, pertokoan dan lain lain. Semakinbanyak fungsi koperasi akan semakin tidak efektif partisipasi itukarena akan bertambah banyak konflik dalam koperasi.6. MODEL KESESUAIAN DALAM PARTISIPASIMenurut Ropke (1985) pada dasarnya kualitas partisipasitergantung pada interaksi 3 variabel, yaitu:a. Para anggotab. Manajemen koperasic. ProgramPartisipasi dalam melaksanakan pelayanan yangdisediakan koperasi akan berhasil apabila ada kesesuaian antaraanggota, program dan manajemen. Kesesuaian antara anggotadan program adalah adanya kesepakatan antara kebutuhananggota dan keluaran (output) program koperasi.Selanjutnya kesesuaian antara anggota denganmanajemen akan terjadi apabila anggota mempunyaikemampuan (kompetensi) dan kemauan (motivasi) dalammengemukakan hasrat kebutuhannya (permintaan) yangkemudian harus direfleksikan atau diterjemahkan dalamkeputusan manajemenTerakhir harus ada kesesuaian antara program danmanajemen, dimana tugas dari program harus sesuai dengenkemampuan manajemen untuk melaksanakan dan

Page 13: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

menyelesaikannya. Jadi efektifitas partisipasi merupakan fungsidari tingkat kesesuaian antara anggota, manajemen danprogramDengan demikian, partisipasi akan efektif apabila:a. Manajemen mampu melaksanakan tugas dari programyang ditetapkanb. Keputusan program manajemen mencerminkan hasratpermintaan para anggota, danc. Hasrat pemintaan anggota akan tercermin dalamkeputusan program manajemenDalam praktik partisipasi, tidak selalu mebuahkan hasilkarya lebih baik bagi banyak orang dan pekerjaan. Penggunaanmanajemen pertisipasi tergantung dari:a. Waktu yang tersedia, artinya partisipasi selalumembutuhkan waktu yang lebih banyakb. Kemauan anggota untuk berpartisipasi, sebab tidaksemua anggota mau berpartisipasi, sebab tidak semuaanggota mau berpartisipasi aktif pada koperasic. Sistem imbalan partisipsi tidak akan menarik jikaimbalan tidak adil atau promosi tidak wajard. sifat dari pekerjaan, artinya jika karyawan (anggota)tidak dapat mengendalikan pekerjaan, partisipasi tidakakan efektifpertentangan ini akan lebih banyak dialami oleh koperasiserba usaha (multi-purpose) yang memiliki berbagai macam unitusaha, mempunyai jumlah anggota yang relative besar danbergerak dalam wilayah kerja yang relative luas. Pada kondisiseperti ini:a. semakin banyak unit usaha yang dimiliki koperasi,semakin banyak potensi untuk terjadi pertentanganb. semakin banyak ragam usaha koperasi akan semakinbesar kekuasaan dan wewenang yang ada padamanajemen koperasi sehingga menjadi semakinkompleks dan menyebabkan meningkatnya biayapartisipasi anggotac. tingginya biaya partisipasi dalam mengontrol anggotadan tingginya biaya manajemen konflik dapatmembahayakan kelangsungan hidup perusahaankoperasi karena daya saingnya dipasar akan menurunDi Indonesia, koperasi unit desa (KUD) tidak lagi disangkalbahwa semakin mengarah ke koperasi multi-purpose, multifungsi dan multi anggota. Menurut Ropke (1985) koperasi serbausaha seperti KUD yang memiliki jumlah anggota yang besardan daerah kerja yang lebih luas dapat mengakibatkan:a. Adanya pertentangan diantara para anggota yang dapatmemperkokoh kedudukan anggota yang lebih kuat dan

Page 14: PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

lebih kayab. Banyak pertentangan antara pengelola/manajemendengan anggota. Yang akan memperkokoh kedudukanpengelola/manajemenc. Pertentangan antara KUD dengan PUSKUD yang akanmemperkokoh kedudukan PUSKUDBagi KUD yang banyak mengalami pertentangan diantarapelaku pelakunya keputusan keputusan penting akan beradapada tangan yang lebih atas, yang lebih berkuasa, yang lebihkaya atau yang banyak memiliki modal. Akibatnya partisipasidari anggota tidak dapat diharapkan. Bila demikian perananpemerintah akan cenderung terus diperlukan agar KUD tetaptumbuh dan berkembang.Menurut Yuyun Wirasasmita (1991), untuk memperbaikipartisipasi anggota agar efektif perlu dipertimbangkan hal halsebagai berikut:a. Perlunya kebijaksanaan untuk mengurangi kompleksitasarganisasi dan manajemen dengan menerapkanteknologi manajemen tepat gunab. Perunya bantuan eksternal audit untuk beberapa KUDyang belum mampu membayarc. Perlunya pegembangan system audit internal untukevaluasi dirid. Audit eksternal harus meliputi audit tentangpelaksanaan prinsip prinsip koperasi, rencana koperasitentang promosi anggota dan laporan pelaksanaan sertahasil promsi anggotae. Perlu ada desentralisasi dalam KUD dengan membentuksub sub koperasi berdasarkan kesamaan kebutuhanpelayananf. Dimungkinkan adanya lebih dari satu KUD dalam satukecamatan dimana para anggota dapat melaksanakanalat partisipasi, yaitu voice, vote, dan exit.