ii··~ 111 - institutional repository uin syarif...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELA YANAN, FASILITAS
DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Kasus Pada Bank BNI'46 KCP UIN SyarifHidayat!lllah Jakarta)
II··~ 111 Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JA~:ARTA
Oleh
Didi Mohamad Abdi
NIM: 103081029185
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, J~ASILITAS, DAN
NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Kasus Pada Bank BNl'46 KCP VIN SyarifHidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Ge:lar Smjana
Oleh
Didi Mubamad Abdi
NIM: 103081029185
Di Bawah Bimbiugan
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP.131 474 891
Penguji Ahli
,:' Prof.Dr. Ahmad Rodoni, MM
NlP: 150 317 955
JURUSAN MANAJEMEN
Pembimbing II
Heryanto, SE, M.Si
NlP.131 569 931
FAKULTAS EKONOMI DAN lLMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF IDDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
I-lari ini Senin Tanggal 09 Februari Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Didi Muhammad Ahdi Nim: 103081029185 dengan judul Skripsi"ANALISIS PENGARUII KUALlTAS PELAYANAN, FASILITAS DAN NILA/ PELANGGAN TERIIADAP KEPUASAN NASABAII" (Studi Kasus Pada Bank BNI' 46 KCP UIN Syarif I-lidayatullah Jakarta). Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangasung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakarta.
Jakmia, 09 Februari 2009
Tim Pengnji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Ketua
q;:_
Prof. Dr. Ahmad Rod~ Penguji Ahli
);1~ Suheudra, S.Ag.MM
Sekretaris
I
n
DAFT AR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI Nama Jenis Kelamin Tempat & Tgl. Lahir Ag am a Alamat
Telepon
PENDIDIKAN 1991-1997 1997-2000 2000-2003 2000-2009
Didi Muhamad Ahdi Laki-laki Lebak, 05 Januari 1985 Islam JI. Raya Saketi - Malingping Kp. Cipadung RT. 02/02, Ds. Bendungan, Kee. Banjarsari, Kab. Lebak 42355 0817721385/02197584801/08567111705
MI Malangnengah, Banjarsari SLTP Negeri I Bojong, Pandeglang SMK Negeri l Rangkasbitung Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatuulah Jakarta
ID PENGALAMAN ORGANISASI 2001 -2002 2001-2002
2005-2006
Pengurus OSIS SMK Negeri 1 Rangkasbitung Bendahara Pramuka SMK Negeri I Rimgkasbitung Pengurus Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul "Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan N ilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank BNI'46 KCP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas peiayanan, fasilitas dan nilai pelanggan yang mempengaruhi kepuasan nasabah serta untuk mengetabui dan menganalisis variabel manakab yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabab. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalab regresi tinier berganda.
Hasil dari analisis menunjukkan babwa variabel-variabei yang mempengaruhi kepuasan nasabah seperti kualitas pelayanan, fasilitas dan nilai pelanggan secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah .
Kata kunci : Kualitas pelayanan, Fasilitas, Nilai pelanggan dm1 Kepuasan
iii
KATA PENGANTAR
(':!'>-)\<)=. )kll\r""i
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat sehat dan iman-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia kepada
jalan kebenaran.
Penuiis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan penulis baik baik dalam pengetahuan
maupun dalam teknik penulisannya, oleh karena itu dengan rendah hati dan
lapang dada penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat membangun
dari semua pihak. Penyelesaian ini skripsi ini tidak terle:pas dari kontribusi
beberapa pihak, karenanya penulis penulis dengan sepenuh hati mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak secara
langsung yang membantu, mendorong serta memberikan inspirasi sehingga
skripsi ini bias selesai sesuai dengan target. Secara khusus penulis ucapkan terima
kasih kepada :
I. Terima kasih yang sebesar-besamya untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang
senantiasa memberikan doa, bimbingan, kesabaran, keikhlasannya dan
bantuan baik secara moril ;naupun materil da spirituil. Semoga Allah SWT
selalu memberikan perlindungan dan rahrnatNya pada Ayahanda dan lbunda
tercinta.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan dan seklaigus pembimbing
I, yang telah meluangkan waktu dan fikirannya dalam membimbing skripsi
ini, dari proses review hingga selesai skripsi ini beliau banyak membantu
meskipun ditengah kesibukannya tetapi beliau tidak pernah lelah untuk
mendengarkan dan memberikan solusi kepada penulis.
iv
3. Bapak Heryanto, SE. M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu dan fikirannya dalam membimbing skripsi ini, hingga
skripsi ini selesai.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Selaku penguji ahli terima kasih atas
nasehat dan masukan dalam proses penyempumaan skrip:>i ini.
5. Seluruh dosen, karyawan dan petugas perpustakaan Faocultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial atas semua curahan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayanannya,
semoga bermanfaat bagi kami.
6. Terima kasih kepada teman-teman manajemen angkatan 2003, yang ada di
kelas manajemen A, B, C, D. Khususnya teman-teman kelas manajemen A
angkatan 2003, tumbuh dan berkembang di kelas manajemen A. Terima kasih
atas dukungan dan semangatnya.
Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena
keterbatasan ruang dan waktu. Akhimya penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besamya dan hanya iringan do'a yang dapat penulis berikan untuk setiap
kebaiak.• yang telah kalian berikan. Akhimya penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Amiiin
Jakarta, 05 Maret 2009
Penulis
v
DAFI'ARISI
Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. .
Abstract .................................................................................................... ii
Abstrak ..................................................................................................... iii
Kata Pengantar ......................................................................................... iv
Daftar Isi ... ... . . .... ... .. ......... ....... .. .. ... . . .. ......... ..... ....... ... . .. . .. ... . .. . ......... .. .. .... vi
Daftar Tabel ............................................................................................. x
Daftar Garn bar.......................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ........................................... .
B. Perumusan Masalah ..................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian .. .. . .... ... ...... .. .... .. ........ .. ........... .... 9
2. Manfaat Penelitian ................................................. 9
BAB II. T!NJAUAN PUST AKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran ..........................•.... 11
B. Kualitas Pelayanan
I. Pengertian Kualitas Pelayanan ............................... 13
2. Komponen dan Dimensi Kualitas Pelayanan .......... 16
3. Prinsip Kualitas Pelayanan ..................................... 20
C. Fasilitas ....................................................................... 22
I. Desain Fasilitas ....................................................... 24
2. Tata Letak Fasilitas ................................................ 25
D. Nilai Pelanggan ........................................................... 25
I. Nilai Fungsional............................... ... ................... 27
2. Nilai Sosial ......... ., ................................................. 28
3. Nilai Emosional .................................................... 29
4. Pengorbanan Biaya ................................................ 29
vi
E. Kepuasan ..................................................................... 31
I. Model Kepuasan Pelanggan
a. Model Kognitif.. ............................................... 33
b. Model Afektif .................................................. 34
2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ........................... 36
a. Apa yang Diukur ............................................. 3 7
b. Metode Pengukuran .......................................... 39
F. Penelitian Terdahulu .................................................... 40
G. Kerangka Pemikiran ..... ............................................... 4 7
H. Hipotesis........... ..... .. ..... ........... ..... ....................... ........ 48
BAB ID. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 50
B. Metode Pengumpulan Sampel
I. Populasi ...................... :.......................................... 50
2. Sampel ................................................................... 50
C. Metode Pengumpulan Data
I. Data Primer atau Lapangan (Field Research) ......... 51
2. Data Kepustakaan (Library Research).................... 51
D. Metode Analisis
I. Uji Validitas dan Realibilitas .................................. 52
a. Uji Validitas .. .' ................................................... 52
b U .. R J'b'I' ./ 5< . ~I ea I I 1tas,.............................. ................... -
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas ................................................. 54
b. Uji Multikolineritas .......................................... 55
c. Uji Heterokedastisit:ts............. .......................... 56
3. Uji Regresi Berganda ............................................. 56
a. Koefisien Determinasi (R.2) ................................. 57
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial dengan T-Test .................................. 58
vii
b. Uji Simultan dengan F-Test .............................. 58
E. Operasional Variabel Penelitian ................................... 58
BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian ........... 62
I. Sejarah Singkat Perusahaan..................................... 62
a. Visi, Misi, dan Values Bank BNI'46 ................ 64
b. Struktur Organisasi............................................ 64
c. Budaya Perusahaan .......................................... 67
d. Anak Perusahaan ............................................... 67
e. Filosofi Logo Baru ............................................ 68
f. Penghargaan ..................................................... 69
2. Perkembangan Usaha ........................... .................. 70
a. Pencapaian DI Bidang Dana dan Jasa ............... 72
b. Pencapaian Di Bidan perkreditan ...................... 74
c. Pencapaian Di Bidang TekonologL .................. 75
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Validitas dan Realibilitas ....................................... 76
a. Analisis DeskriptifTentang Kualitas Pelayanan 80
b. Analisis DeskriptifTentang Fasilitls ................ 86
c. Analisis DeskriptifTentang Nilai Pelanggan .... 89
d. Analisis DeskriptifTentang Kepuasan ........ · ...... 92
2. Analisis Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas dengan P-Plot ........................... 96
b. Uji Muliikonlieritas .......................................... 97
c. Uji Heterokedastisitas..................... .................. 98
3. Analisis Uji Regresi Berganda ......... ...................... I 00
a. Koefisien Determinasi (R2) ................................. !01
4. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Parsial de:1g;an F-Test ................................. 102
b. Uji Simultan dengan T-Test.. ............................ 103
viii
Nomor
2.1
3.1
3.2
4.1
4.2
4.33
4.34
4.35
4.36
4.37
DAFT ART ABEL
Keterangan Halaman
Elemen-elemen physical evidence ......... ................ 23
Skala likert ............................................................. 52
Operasional variabel penelitian .............................. 56
Hasil try out ......................................... ................. 78
Hasil penyebaran kuisioner .................................... 79
Uji rnultikolineritas ............................................... 98
Regresi berganda (Coefficienla0) ........................... I 00
Koefisien deterrninasi (model summa1y1') ............... l OJ
Uji parsial dengan F-test (ANOVAh) ....................... 102
Uji sirnultan dengan T-test (Coefficients") ............. 107
A. Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Saat ini bank rnenjadi salah satu kegiatan usaha yang rnernegang
peranan penting perekonornian di negara kita. Bank juga merupakan salah satu
produk jasa yang digunakan oleh orang banyak atau rnasyarakat. Era
globalisasi yang terjadi abad ini rnenjadikan perbankan sernakin dimintai
rnasyarakat, baik di kota rnaupun di daerah. Dalarn perturnbuhannya hingga
sekarang, persaingan terus rnengalarni peningkatan, dirnulai jenis produk,
fasilitas sarnpai pelayanan yang diberikan, sehingga nasabahpun lebih selektif
dalarn rnemilih bank.
Persaingan pasar yang ketat rnendorong negara di dunia rnelakukan
deregulasi bisnis perbankan yang rnernbuat jurnlah bank rnenjadi rneningkat
pesat serta kantor yang tersebar !uas yang telah rnernberikan lebih banyak
kebebasan kepada para nasabah untuk rnernilih bank mana yang rnereka sukai.
Keadaan ini rnernbuat bank hams bersaing rnernperebutkan nasabah atau
pasar, berlornba untuk rnencari nasabah sebanyak rnungkin dengan berbagai
cara yang bisa dilakukan. Sernua rnernperbaiki diri dengan terns rneningkatkan
kualitasnya.
Industri perbankan Indonesia telah rnengalami pasang surut dirnulai
pada tahun 1983 ketika berbtlgai rnac:trn deregulasi rnulai dilakukan
pernerinta.1. Kernudian bisnis perbankan berkernbang dengan pesat pada kurun
waktu 1988 - 1996. Pada pertengahan tahun 1997 industri perbankan akhirnya
terpuruk sebagai imbas dari terjadinya krisis moneter dan krisis ekonomi yang
melanda perekonomian Indonesia (Lukman Dandawijaya, 2003;9).
Kontribusi sektor perbankan dalam PDB (Produk Domestik Bruto) atas
dasar harga berlaku menurut lapangan usaha (Miliyar Rupiah}, khususnya
bank dalam kurun waktu empat tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2002 -
2005 masing-masing sebesar 68.306,7, 74.496, 9, 78.553,7, 88.287,4. Angka
tersebut menunjukan meningkatnya kontribusi sektor bank dalam PDB,
namun pertumbuhannya mengalami penurunan dari tahun 2002 - 2005, yakni
masing-masing sebesar 3, 75%, 3, 70%, 3,45%, dan 3,23% (Sumber:
Pendapatan Nasional BPS, 2005).
Dunia perbankan merupakan badan usaha yang berorientasi profit,
kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah
mempakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggan11ya dakan terpenuhi,
oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan perlu
mengemas kegiatan pemasaran secara terpadu dan terns mene111s melakukan
riset pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. (Kasmir, 2004: 60).
Nasabah selalu menginginkan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan mereka, dan menumut bank untuk memberikan pelayanan yang
terbaik. Faktor tersebut merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
peril&ku kebutuhan dari para nasabahnya. Bank harus selalu siap
mengadaptasikan kebijakan-kebijakannya guna meraih dan mempertahankan
sebanyak mungkin pangsa pasar, sebab kepiawaian bank dalarn
mengidentifikasikan, memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan
nasabah sangat dibutuhkan dalarn menghadapi persaingan. Pentingnya
pengetahuan mengenai nasabah merupakan kekuatan s.uatu perusahaan di
dalarn memberikan pelayanan dan mempertahankan pangsa pasar. Semakin
lengkap infonnasi yang dimiliki serta kemarnpuan manajemen untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabah, maka hal
tersebut sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan ..
Dari pandangan di atas dapat diketahui bahwa hank haruslah selalu
dekat dengan nasabah. Tugas dari para manajer tentunya harus lebih mengenal
nasabah secara lebih detail. Sudah semestinya bank melihat dan selalu
berorientasi pada nasabah agar dapat memanfaatkan peluang yang ada,
sehingga bank dapat terus tumbuh.
Dari apa yang telah di ungkapkan di atas, dapat diperoleh gambaran
bahwa dalam mengembangkan bisnis perbankan yang berorientasi pada
nasabah bukanlah mempakan suatu hal yang mudah dicapai. Banyak faktor
yang mesti diperhatikan dan dikembangkan, baik <lari sisi produk atau jasa
maupun dukungan pelayanan, meliputi manajemen dan organisasi yaug solid,
implementasi teknologi dan jaringan, serta -dukungan sumber daya manusia
yang handal dan profesional. Di sini perusahaan haus atau betul ha! apa saja
yang dianggap penting oleh konsumen.
Salah satu cara untuk mendekatkan nesabah kepada bank adalah
dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas agar para nasabah
mengetahui bahwa mereka merupakan aspek yang penting bagi kelangsungan
hidup bank. Mereka akan merasa dihargai, dan akan rnemberikan dampak
positif bagi perusahaan. Pada saat ini, pelanggan selalu membutuhkan
pelayanan dan fasilitas yang baik, di mana mereka berada, maka sudah
sepantasnya pihak bank memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik pula
untuk pelanggan atau nasabah.
Untuk itu, kualitas pelayanan dan fasilitas menjadi tolak ukur
keunggulan dayasaing perusahaan yang timbul dari nilai yang mampu
diciptakan oleh suatu perusahaan bagi konsumermya.. Apakah nilai itu
didasarkan pada biaya lebih rendah, pelayanan yang diberikan atau atas asas
manfaat untuk mengimbangi harga produk atau jasa yang diberikan. Karena
itu perusahaan harus melakukan pemantauan terns menerus untuk mengetahui
beragamanya keinginan dan kebutuhan konsumen, misalnya melalui
pengamatan langsung atau melakukan riset terhadap harapan konsumerinya.
Salah satu metode ya.ng dikembangkan adalah Service Quality yang
dikembangkan oieh Zeithaml, etal, yang dikutip oleh Fandi Tjiptono dan
Gregorius Chandra (2005: 156). Metode ini disebut juga dengan SERVQUAL,
dibagi menjadi lima dimensi pokok, yaitu Reliability, Assurance, Tangibles,
Empathy, dan Responsiveness. Berdasarkan metode tersebut dapat diketahui
seberapa besar tingkat kualitas pelayanan jasa terhadap suatu perusahaan,
khususnya perusahaan perbankan, dan dapat diketahui seberapa besar
pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan atau nasabah.
A
Agar perusahaan dapat unggul atau bahkan hanya untuk bertahan
hidup setiap perusahaan memerlukan filosofi baru, hanya perusahaan yang
berwawasan pelanggan yang akan hidup. Karena mereka bisa memberikan
nilai lebih baik dari pada saingannya, kepada pelanggan sasarannya, mereka
akan cepat mendapatkan pelanggan, bukan hanya membuat produk atau
merekayasa pasar.
Pelanggan masa kini menghadapi beraneka ragam produk, merek,
harga dan pemasok. Pelanggan selalu ingin mendapatkan nilai tertinggi tetapi
mereka dibatasi oleh basil pencahariannya pengetahuan, mobilitas, dan
penghasilan yang terbatas. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan
bertindak berdasarkan hal itu, mereka akan tahu apakah :matu tawaran benar
benar memenuhi harapan nilainya, yang berpengaruh terhadap kepuasan
mereka dan semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh pelanggan maka
semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi). Semakin besar
nilai, semakin disenangilah produk atau jasa itu.
Dewasa ini kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral dalam
misi dan tujuan sebagian besar organisasi atau perusahaan. Meningkatnya
intensitas kompetisi global dan domestik, berubahnya preferensi dan perilaku
pelanggan, serta revolusi teknologi informasi merupakan sebagian di antara
sekian banyak faktor yang mendorong organisasi bisnis dan non bisnis untuk
mengalihkan fokusnya ke arah customer oriented.
Orientasi perusahaan seha1usnya berfokus pada konsumen. Perusahaan
akan memperoleh keuntungan apabila perusahaan tersebut dapat memuaskan
konsumen. Konsumen akan merasa puas jika benefit yang mereka peroleh dari
mengkonsumsi barang atau jasa sesuai dengan apa yllllg mereka harapkan.
Dengan kata lain, barang atau jasa yang bemilai unggul akan dapat
memuaskan pelanggannya lebih baik dari pesaing.
Jadi, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa setelah
membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk
dan harapan-harapannya (Kotler, 2004: 42). Perasaan ini didapat setelah
pelanggan menilai hasil kinerja yang didapat dari sebuah perusahaan setelah
menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Produk dalam ha! ini adalah
jasa, fasilitas, dan perusahaan adalah bank.
Kepuasan merupakan salah satu kunci utama dalam mem pertabankan
kesetiaan konsumen kepada perusahaan. Makin senang konsumen dengan
suatu produk baik barang ataupun jasa, makin besar kemungkinan konsumen
akan kembali membeli atau menggunakan jasa, dan semakin kecil
kemungkinannya beraiih ke produk saingannya. Hal ini juga tentunya akan
menarik minat dari konsumen barn. Hanya perusahaan yang berwawasan
konsumen yang akan hidup, karena mampu memberikan nilai yang lebih baik
daripada saingannya kepada konsumen sasarannya.
Apabila nasabah merasa puas, maka mereka akan membawa
keuntungan yang tidak sedikit bagi bank. Karena pelanggan atau Customer
yang merasa puasa akan memberikan peluang unruk menggunakan jasa
transa:-:s; perbankan berikutnya di masa yang akan dat311g. Pelanggan yang
puas akan cenderung akan mengatakan ha! yang baik tentang jasa pelayanan
kepada pihak lain. Kepuasan pelanggan, khususnya nasabah bagi pihak Bank
merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan persaingan.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk me1tjadikan Bank BNI' 46 sebagai
objek penelitian, didasari atas pertimbangan bahwa BNI' 46 merupakan salah
satu bank terbesar di Indonesia memiliki sekitar 949 cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia dan 5 cabang luar negeri. BNI' 46 memiliki beberapa jenis
usaha yaitu bisnis koperasi, bisnis perbankan intemasional, bisnis tresud,
bisnis anak perusahaan dan bisnis rite I. Sampai saat ini BNI' 46 memiliki lebih
dari 7 juta nasabah, 2200 ATM ditambah 5000 ATM LINK dan 5000 ATM
Bersama BNI' 46 juga memiliki fasilitas Phone Plus yang merupakan layanan
perbankan 24 jam yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi
perbankan melalui telepon.
Bank BNI'46 sebagai salah satu bank pemerintah terbesar, selalu
berupaya untuk berperan secara eksis dari waktu ke waktu dalam percaturan
perbankan, khususnya di Indonesia. Bank BN!'46 dituntut untuk melakukan
suatu usaha yang kontinyu dan komprehensif, agar output sesuai dengan
kebutuhan nasabah maupun calon nasabah, bahkan nasabah dari competitor
sekalipun.
Selain itu, antara kantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat
BNI' 46 saat ini seluruhnya terhubung dengan menggunakan sarana
komunikasi canggih yaitu sebuah transponder pada sate lit palapa B4P. BNI' 46
adalah salah satu clari dua bank di Indonesia yang m1~nggunakan jaringan
teiekomunikasi pribadi guna menambah keyakinan pada keamanan dan
7
kehandalan dalam beroperasi. Sistem yang digunakan adalah didasarkan pada
teknologi VSAT. Kegunaan sistem tersebut diantaranya adalah sebagai sarana
transaksi kiriman uang, transaksi SWIFT dan transaksi Point of Sale (POS).
Meningkatnya intensitas persaingan pada industri perbankan,
khususnya disektor riterl, Bank BNI' 46 yakin bahwa teknologi terse but
dibutuhkan untuk tetap menjadi yang terdepan, dalam teknologi perbankan
untuk memberikan layanan terbaik kepada selurnh nasabah. Saat ini, Bank
BNI' 46 telah tergabung daiam jaringan VISA dan Master Card dan melayanai
telebanking serta sistem pembayaran berbagai tagihan.
Melihat kondisi tersebut dan dalam upaya untuk tetap berperan serta
dalam percaturan perbankan khususnya di Indonesia, BNJI '46 terns melakukan
suatu penyempumaan secara terns menerns, agar produk jasa yang ditawarkan
sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kesesuaian produk dengan kebutuhan
nasabah ini memiliki peran sentral pada saat penetrasi pasar, baik untuk
meraih pasar sendiri, akuisisi nasabah pesaing maupun pasar barn, yaag
akhimya akan menarik minat dari nasabah untuk terns meningkatkan jum!ah
transiaksinya. BNI'46 juga terns bernsaha untuk mcningkatkan kualitas
pelayanan jasa dengan terns memperbaiki sumber drnya yang ada, yang
kesemuanya akan memberikan kepuasan kepada nasabah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dan menganalisa seberapa besar tingkat kepuas'ln
nasabah terha<lap perusahaan (Bank). Dalam hal ini penulis akan meneliti pada
Bank BNI' 46 Kantor Cabang Pembantu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan judul ''ANAL/SIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
FASILITAS DAN NILAI PELANGGAN TERIJAl>AP KEPUASAN
NASABAIJ" (Studi Kasus Pada Nasabah Bank BNI'46 KCP UIN Jakarta).
B. Perumusan Masalali
Berdasarkan latar belakang di atas maka penuli:; dapat merumuskan
masalah sebagai berikut
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan,
fasilitas, dan nilai pelanggan terhadap kepuasan
2. V ariabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisa pengaruh antara kualitas pelayanan, fasilitas, dan
nilai pelanggan terhadap kepuasan.
b. Untuk menganalisa pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap kepuasan.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau kegunaan
penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
Q
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat bennanfaat bagi perusahaan
untuk dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan sumber daya
manusia atau karyawannya agar tercipta kualitas pelayanan yang lebih
baik lagi.
b. Bagi Penulis
Sebagai ruang inspirasi untuk mengaplikasikan berbagai teori
yang didapat selama di bangku kuliah baik secara fonnal maupun
infonnal.
c. Bagi Akademisi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
bagi penulis yang lainnya, dan memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu di jurusan manajemen pemasaran pada
khususnya.
d. Bagi Nasabah/konsum~n
Sebagai bahan pertimbangan bagi nasabah apakat1 layak atau
tidak untuk menginvestasikan dananya pada sebuah bank.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Sebelum mendefinisikan pegertian manajemen pemasaran, penulis
terlebih dahulu memisahkan arti manajemen dan pemasaran terlebih dahulu,
hal ini di lakukan agar terdapat pengertian yang jelas tentang ma.'lajemen
pemasaran. Bila mempelajari literatur manajemen, maka akan di temukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian,yaitu manajemen
sppagai Sl!flfll proses,seb1111ai kolf'lqif!tas orang yang melakukan aktivitas • ' - • ¥ ' ; - ' ' - ;
manajemen, manajemen sebagai suatu seni dan sebagai suatu ilmu.
Pengertian manajemen suatu proses, berbeda-beda definisi yang di
berikan oleh para ahli.Dalam Encyclopedian of the science di katakan bahwa
manajemen adalah suatu proses dengan pelaksanaan suatu tujuan tertentu di
selenggarakan dan di awasi.haiman mengatakari bahwa manajemen adalah
fungai untuk mencapai suat.i melalui kegiatan orang lain dan mengeva terry
luasi usaha individu untuk mencapi tujuan bersama.George R Terry
menyatakan manajemen adalah pencapaian tujuan yang di tetapkan terlebih
dahulu dengan menggunakan kegiatan orang iain. Menurut pengertian yang ke
dua,manajemen adalah kolektivitas orang melakukan aktivitas manajemen,
jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu di sebut manajemen.
11
Menurut pengertian yang ke tiga, manajemen itu adalah seni atau
ilmu.Chester I Bernard dalam bukunya The Ffuncion Of Executif, menyatakan
manajemen adalah senidan juga sebagai ilmu.demikian pula dengan Henry
Fayol,Alfin Brown dan Ggeorge R.Terry beranggapan bahwa manajemen itu
adalah ilmu sekaligus seni.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata
mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajeman sebagai ilmu
berfungsi menerangkan fenomena, gejala clan kejadianjadi memberikan
penjelasan. Dari berbagai definisi diatas, manajemen dapat di artikan sebagai
seni clan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan clan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapakan
(Manullang,2004:3-5). Sebagai perbedaan definisi tentang manajemen,definisi
pemasaran pun di definisikan berbeda-beda menurut para ahli. William J
Stanton mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistt:m keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang di tujukan dari kegiatan bisnis yimg di tujukan untuk
mercncanakan, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan
barang clan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada embeli yang ada
maupaun pembeli potensial (brief book edukasi professional ayariah,
2005: 15). Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,
memberi harga,melakukan promosi dan mendistribusikan ide barang dan jasa
untuk menciptakun perrukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi
{Carl Mc Dania! dan Roger Gates, 2001 :4). Sedangkan menurut hermawan
kartajaya (briefcase book edukasi professional syariah, 2005: 15)
1~
mendefinisikan pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarah proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu
inisiator kepada stakholder-nya. Setelah mendefinisikan manajemen dan
pemasaran secara terpisah, selanjutnya mendefinisikan manajemen secara
utuh. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang dan jasa dan
gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Philip khotler dan A.B
Susanto,2000:19). Menurut emie dan kurniawan (2005,14) menyebutkan
manajemen pemasaran sebagai berikut:
Manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang di butuhkan oleh konsumen,dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat di wujudkan.
B. Kualitas Pelayanan (Service Quality)
Kualitas pelayanan merupakan persepsi dari konsumen karena
sifatnya yang tidak nyata (intangible) serta produksi dan konsumsinya
berjalan secara simultan atau bersamaan.
1. Pengertian Kualitas Peiayanan
Memberikan Kualitas Pelayiman yang b'1ik merupakan hal yang
jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat berorientasi
pada kualitas yang baik dapat menciptakan citra yang baik bagi
perusahaan .
Men:.irut kotler (2003:84) definisi kualitas adalah sebagai berikut:
"Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability lo satisjY started or implied needs".
Artinya kualitas merupakan totalitas ciri-dri dan karakteristik suatu
produk atau jasa yang berpusat pada kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Berdasarkan definisi di atas, kualitas pelayar1an jasa digambarkan
sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sama dengan kepuasan, yang dihasilkan
dari perbandingan antara harapan konsumen dengan kemampuan
perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat tergantung pada dua
variabel, yaitu pelayanan yang diharapkan atas pelayanan yang didapatkan
dan pengalaman yang telah dialami sebelumnya, pada saat mendapat
pelayanan.
Di dalam sebuah perusahaan jasa yang terkenal, biasanya
perusahaan jasa tersebut akan berjuang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualita8 pelayanannya agar menjadi lebih baik lagi, dengan
tujuan untuk mendapatkan kesetiaan dari konsumen.
Akhir pencapaian perusahaan adalah kepuasan konsumen, maka
kata layanan lebih tepat dipakai dalam pemasaran, sebab jika
menggu.1a:Can kata tersebut perusahaan di tempatkan dalam posisi
'melayanai' sehingga harus peduli terhadap kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Bahwasanya layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain. Pada dasamya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun produk layanan bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Kualitas pelayanan yang diterima konsmnen dinyatakan dalam
ukuran besarnya ketidak sesuaikan antara harapan dan keinginan
konsumen dengan tingkat persepsi mereka terhadap jasa yang akan
diperoleh. Kualitas pelayanan jasa yang diperoleh selanjutnya
diinterpretasikan pada perbedaan dalam tingkat/derajat dan arah pada
persepsi kualitas pelayanan dan harapan pelayanan yang akan diterima
oleh konsumen. (Valeri Zeithaml, pruasuraman dan bary, 1996).
Lewis dan Booms (1983) mernpakan pakar yang pertama kali
mendefinisikan kualitas jasa sebag:ai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu dan sesuai dengan elkspektasi pelwggan.
Berdasarkan definisi ini kualitas jasa bisa diwujudkan meialui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyimpanan untuk
mengimbangi harapan pelanggan.
Dengan demikian, ada dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas jasa: yaitu j&sa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang
diterima, dirasakan, atau dipersepsikan (perceived service) (Parasuraman,
et. al., 1985) dalam Pandy Tjiptono (2005: 260). Apabila layanan yang
diterima, dirasakan atau dipersepsikan sesuai dengan jasa yang diharapkan
konsumen, maka kualitas jasa bersangkutan akan dipersepsikan baikatau
positif. Jika layanan yang diterima, dirasakan atau dipersepsikan melebihi
jasa yang diharapkan maka kualitasjasa dipersepsikan ideal. Sehinggajika
!ayanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari pada yang
diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan negatif at au buruk. Oleh
sebab itu, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenubi harapan pelanggannya secara konsisten.
Sehingga pada waktu mendatang konsumen akan mengulang untuk
menggunakan jasa tersebut.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kualitas pelayanan hams dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir
pada kepuasan. Jadi, kualitas pelayanan adalah bagaimana tanggapan
konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang dirasakannya.
2. Komponen dan Dimensi Knalitas Pelayanan
dewasa ini konsep dan pengukuran kualitas layanan telah
berkembang dengan pesat. Salah satu kontiributor utama dalarn
mengembangkan pengukuran kualitas layanan a,dalah Parasuraman,
Zeithaml dan Bery mulai tahun 1985 (Fandy Tjiptono, 2005:273). Dari
serangkaian peneiitian yang mereka lakukan terhadap berbagai perusahaan
jasa mereka berhasil mengidentifikasikan sepuluh dimensi pokok kualitas
pelayanan jasa yang terdiri dari (reliability, responsivitas, kompetensi
1 ti
d Empati (empathy),berarti perusahaan miemahami masalah
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan serta
memberikan perhatian secara pribadi dan memiliki jam operasi yang
nyaman.
e Bukti langsung (tangible), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta
penampilan karyawan.
Gronnoos (dalam Pandy Tjiptono, 2005:261) mengemukakan enam
kriteria dalam menilai kualitas jasa yang dipersepsikan baik, yaitu sebagai
berikut:
a ProfesionaHsme dan keahlian (professionalism and skill), pelanggan
menyadari bahwa penyedia jasa, karyawan, serta sistem operasi dan
sumber daya fisik mempunyai pengetahuan dan keahlian yang
diperlukan untuk memecahkan masalah-masalal!t mereka dengan cara
yang profesional (kriteria yang berhubungan dengan hasil).
b Sikap dan prilaku (attitude and behavior): pelamggan merasa iJahwa
para karyawan memperhatikan mereka dan berkepentingan umuk
pemecahan masalah mereka dengan cara yang spontan dan senang hati
(kriteria yang berhubungan dengan proses).
c Mudah diakses dan fleksibel (accessibflity and flexibility): pelanggan
mernsa b~l!wa penyedia jasa, lokasi kerja, jam kerja karyawan dan
sistem operasionalnya, dirancang dan dioprasikan sedemikian rupa,
sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu
JR
dirancang agar dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan permintaan
dan keinginan pelanggan (kriteria yang berhubungan dengan proses).
d Keandalan dan sifat dipercaya (reliability and trustworthiness):
pelanggan masih bisa mempercayakan segala sesuatunya kepada
penyedia jasa beserta karyawan dan sistenmya (kriteria yang
berhubungan dengan proses).
e Menemukan kembali (recovery): pelanggan menyadari bahwa bila uda
kesalahan, sesuatu yang tidak diharapkan, malca penyedia jasa akan
segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari
pemecahan yang tepat (yang berhubungan dengan proses).
f Reputasi dan dapat dipercaya (reputation and credibility): pelanggan
meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan
memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanannya.
Gummesson (1987) memfokuskan pada sumber-sumber
kualitasnya yang terdiri dari:
a Kualitas desain, menjelaskan bahwa kua!itas pelayanan ditentukan
pada waktu pertama . jasa didesain untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
b Kualitas produksi, menjelaskan bahwa kualitas pelayanan ditcntukan
oleh kerjasama departemen produksi/operasi dan departemen
pemasaran.
c Kualitas penyampaian, menjelaskan bahwa kualitas penyampaian
ditentukan oleii janji perusahaan kepada pelanggan.
10
d Kualitas hubungan, menjelaskan babwa kualitas pelayanan ditentukan
oleh hubungan profesional dan sosial antara perusahaan dengan
stakeholder (pelanggan, pemasok, agen, karyawan, perusabaan dan
pemerintah).
3. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan
Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang
kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas pelayanan,
perusabaan harus mampu memenuhi 6 prinsip utama yang berlaku bagi
perusahaan jasa. Ke enam prinsip tersebut merupakan penyempurnaan
kualitas secara berkesinambungan dengan di dukung oleh karyawan dan
pelanggan. Menurut Wolkins (dalam Scheving dan Christopher, I 993) ada
enam prinsip pokok, antara lain:
a Kepemimpinan
Strategi kualitas perusabaan harus mernpakan inisiatif dan
komitmen dari manajemen puncak, manaj<~men puncak harus
memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitas. Tanpa
adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk
meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.
b Pendidikan
Semua personal perusahaan dari manajemen puncak sampai
karyawan opernsional harus memperoleh pendidikan mengenai
kualitas. Aspek-aspek yang perlu mendapatkan tekanan dalam
pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis,
alat dan teknik implementasi strategi kualitas, dan peranan eksektutif
dalam implementasi strategi kualitas.
c Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan
tujuan yang dipergunakan dalam mengarahkrun perusahaan untuk
mencapai visinya.
d Review
Proses review satu-satunya alat yang paling penting efektif bagi
manajemen untuk merubah perilaku organisasi. Proses ini merupakan
suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatiian yang konstan dan
terus menerus untuk mencapai kualitas.
e Komunikasi
Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi
oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus
dilakukan dengan karyawan, peiangga;1 pemegang saham perusahaan,
pernerintah, masyarakat, dan lain-lain.
f Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek penting dalam
implementasi strategi perusahaan. Setiap karyawan yang berprestasi
sebaiknya diberi pcnghargaan, dan prestasinya tersebut perlu diakui.
Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral karyawan, rasa
bangga dan rasa kepemilikan setiap dalam orga11isasi, sehingga dapat
memberikan kontribusi besar bagi pelanggan yang dilayani.
') 1
C. Fasilitas
Fasilitas merupakan wujud nyata atas keberadaan fasilitas-fasilitas
fisik, peralatan, karyawan dan alat-alat pendukung yang berwujud dari
perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Karakteristik
intangibilitas jasa berimplikasi pada sulitnya pelanggan potensial
mengevaluasi sebuah jasa sebelum jasa tersebut dikonsumsi dan pada
gilirannya akan menyebabkan persepsi terhadap risiko pembelian meningkat
secara signifikan. Oleh karena itu, salah satu unsur penting dalam perencanaan
pemasaran adalah mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan
menawarkan bukti fisik (physical evidences) untuk penyampaian jasa yang
dijanjikan. Bukti fisik ini bisa beraneka ragam, diantaranya brosur,
penampilan karyawan, gedung, dan fasilitas fisik, garansii dan seterusnya. Jasa
bersifat intangible, karena pelanggan sering kali mengandalkan tangible cues
atau physical evidence dalam mengevaluasi sebuah jasa sebelum membelinya
dan menilai kepuasannya selama dan setelah konsumsi. Seeara garis besar,
physical evidence meliputi fasilitas fisik organisasi (sericescave) dan bentuk
bentuk komunikasi fisik lainnya.
')')
El emen-e emen p11vs1ca ev1 ence Tabet 2.1
b . "d Servicescape Komunikasi fisik lainnya
Eksterior Fasilitas Jas Kartu bisnis (kartu nama)
Desain eksterior Alat tulis
Signage Rekening tabungan
Tempat parkir La po ran
Landscape Busana karyawan
Lingkungan sekitar Karyawan
Interior fasilitas jasa Brosur
Desain interior Situs internet
Peralatan Virtual servicescape
Signage
Layout
Kualitas udara/temperatur
Pemahaman mengenai servicescape sangat penting bagi pemasar jasa,
karena sevicescape bisa memainkan beberapa peranan se:kaligus, yaitu sebagai
package, facilitator, socializer dan differentiator. Fasilitas perusahrum pada
hakekatnya "membungkus" atau "mengemas" jasa yang ditawarkan dan
mengkomunikasikan citra ekstemal tentang apa yang ada di dalamnya kepada
produksi jasa. Fasilitas fisik bisa menyediakan informasi kepada pelanggan
mengenai cara kerja proses produksi jasa. Salah satu contoh adalah menu dan
hrosur yang menjelaskan penawaran perusahaan dan memudahkan proses
pemesanan oleh pelanggan. Desain serviscape berperan besar dalam proses
sosialisasi melalui pengomunikasian nilai-nilai, norma, perilaku, peran, dan
pola hubungan antar karyawan, serta antara pelanggan dengan karyawan.
Fasilitas fisik bisa digunakan penyedia jasa untuk mendiferensialkan
perusahaannya dari para pesaing dan mengkomunikasikan tipe segmen pasar
yang ingin dilayani. Perubahan lingkungan fisik juga bisa dimanfaatkan untuk
melakukan repositioning dan/atau menarik segmen pasar baru.
Desain dan Tata Letak Fasilitas Jasa
Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan
persepsi pelanggan. Pada sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari
interaksi antara pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas
jasa tersebut di mata pelanggan.
1. Desain fasilitas jasa
Fakt0r-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan
desain fasilitas jasa meliputi hal-hal sebagai berikut:
a Sifat dan tujuan organisasi
b Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat
c Fleksibilitas
d F aktor esteris
e Masyarakat dan lingkungan sekitar
f Bia ya kontruksi da'1 operasi
2. Tata letak fasilitas jasa
Lingkungan dan setting tempat penyampaian jasa merupakan aspek
yang tidak kalah pentingnya dan tidak boleh diabaikan dalam desain jasa.
Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atmosfer
(suasana) yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasili1as jasa bersangkutan.
Mudie & Cortam (1993), terdapat enam faktor yang harus dipertimbangkan
secara cermat menyangkut tata letak fasilitas jasa sebagai berikut:
a. Perencanaan spasial
b. Perencanaan ruangan
c. Perlengkapan/perabotan
d. Tata cahaya
e. Wama
f. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafts.
D. Nilai Pelanggan
Nilai adalah konsep yang cukup tua dalam pemasaran. Semua
menyimpulkan bahwa nilai adalah penting. Seorang akan merasa puas jika
dalam mengkonsumsi produk, ia mendapatkan niali yang positif. Hasil
customer value yang positif menunjukan bahwa sebuah produk di persepsi
dengan baik oleh konsumen, dalam arti konsumen mernsa mendapat manfaat
produk yang lebih besar disbanding biaya ya11g hams dikeluarkan untuk
mengkonsumsi produk tersebut.
Menurut Mudie ( 1997), nilai tidaklah rill melainkan abstrak. Dengan
kata lain, nilai itu berasal dari persepsi konsumen mengenai berapa sebenamya
harga yang layak pada produk apabila ditinjau dari kualitasnya. Woodruff
(1997) mendefiniskan nilai pelanggan sebagai pilihan pelanggan terhadap ,
dan evaluasi diri, atribut produk, atribut kinerja, dan konsekuensi dalam hal
maksud dan tujuan pelanggan, Zeithaml (l 9ll8) mendaptkan nilai sebagai
penilain pelanggan secara menyeluruh atas kegunaan suatu produk
berdasarkan persepsi tentang apa yang mereka peroleh atas apa yang mereka
berikan. Sedangkan menurut Dodds, et al (1991) nilai adalah trade-off
(pertukaran) antara manfaat atau kualitas yang diterima pelanggan dari suatu
produk dengan pengembangan yang dilakukannya dalam bentuk harga yang
mereka bayarkan.
Menurut Philip Kotler (1997) Cuslomer Delivered Value (nilai yang
diterima pelanggan) adalah selisih antara total customer value (total nilai bagi
pelanggan) dan total customer cost (total biaya pelanggan). Tola/ customer
value Gumlah nilai bagi pelanggan) adalah kumpulan manfaat yang
diharapkan diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Tola/ customer
cost (biaya total pelanggan) adalah kumpulan pengorbanan yang diperkirakan
pelanggan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperolc:h atau menggunakan
produk atau jasa tertentu.
Menurut Gale (! 994) bahwa : persepsi konsumen terhadap nilai atas
kualitas yang ditawaikan relative lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi
tingkat loyalitas konsumen, semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan, maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Dan hubungan yang diinginkan adalah hubungan yimg bersifat jangka
panjang, sebab usaha dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan diyakini
akan jauh lebih besar apabila harus menarik pelanggan baru atau pelanggan
yang sudah meninggalkan perusahaan, dari pada mempertahankannya. Bagi
pelanggan, kinerja produk yang dirasakan sama atau l(:bih besar dari yang
diharapkan, yang dianggap bemilai dan dapat memberikan kepuasan (Kotler,
2000). Nilpi atribut adalah karakteristik-karakteristik produk yang ada di
benak dan d\jelaskan oleh pelanggan. Nilai konsekuensi adalah penilaian
subyektif pelanggan sebagai konsekuensi dari penggunaan atau pemanfaatan
produk.
Nilai yang diterima pelanggan merupakan selisih antara total nilai
pelanggan dikurangi total biaya pelanggan (Khotler, 2000). Nilai pelanggan
dapat berasal dari beberapa sumber yaitu: nilai produk, nilai layanan, nilai
personal dan nilai image. Sedangkan total biaya pelanggan terdiri dari harga
produk, biaya waklu, biaya energi dan biaya sikologis. Senentara itu Yang et.
at (2004) mengemukakan empat komponen penting dari nilai pelanggan yaitu:
nilai ftmgsional, nilai social, nilai emosional dan sejumlah pengorbanan baik
yang bersifatjinancial maupun 1wnfinancial.
1. Niiai Fungsional.
Nilai fungsional didefinisikan sebagai persepsi tentang nilai yang
diperoleh dari suatu alternative karena fungsinya atau kinerja fisiknya
(Sheth, newman et al. 1991 ). Dengan kata lain, nilai fungsional itu adalah
kualitas dari hasil penggunaan barang atau jasa secarm fisik yang mengacu
pada seberapa baik sebuah produk atau jasa menjalankan fungsi utamanya
secara konsisten (Sheth, Mittal et al. 1999), menurut Sweney dan Souter
(200 I) nilai fungsional dapat dibagi menjadi dua aspek yaitu: kuaiitas dan
harga. Nilai fungsional (Price/value for money) adalah nilai yang
diturunkan dari produk karena pengurangan persepsi terhadap biaya
jangka pendek dan jangka panjang. Nilai fungsional (performance/quality)
nilai yang diturunkan dari kualitas yang dirasakan dari kinerja yang
diharapkan dari produk. Yang et al. (2004) mengemukakan bahwa manfaat
manfaat fungsional itu diturunkan dari kualitas yang dirasakan dari produk
atau jasa yang dikonsumsi.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial nilai yang diterima dari suatu alt1~matif yang memiliki
asosiasi dengan satu atau lebih kelompok sosial yang spesifik (Sheth,
Newraan et al. 1991 ). Altematif memperoleh nilai melalui asosiasi dengan
streotipe demografis, sosial ekonomis dan budaya, kelompok etnis.
Dengan kata lain nilai sosial adalah yang diturunka_n dari kemampuan
produk memperluas konsep diri (sweney dan souter. 2001) konsumen
membeli produk yang menyampaikan sebuah imej yang sesuai dengan
norma dari teman-teman mereka dan menyampaikan imej social yang
ingin mereka proyeksikan, sementara itu Yang et al. (2004)
mengemukakan bahwa manfaat social itu merupakan kegunaan social
yang diperoleh konsumen ketika mengkonsumsi barang atau jasa. Sweney
dan Souter (200 I) membagi manfaat social ini m1~njadi em pat item:
produk membantu konsumen merasa ditedma, meningkatkan persepsi
konsumen, menciptakan kesan yang baik pada orang lain, dan memberikan.
pengakuan social pada konsumen.
3. Nilai Emosional
Barlow dan Maul (2000) menyatakan bahwa nilai emosional
adalah nilai ekonomis atau nilai uang dari perasaan ketika pelanggan
merasakan produk/jasa perusahaan. Selanjutnya nilai emosional ini dapat
juga mengacu pada perasaan yang dialami pelanggan ketika mereka
berhadapan dengan perusahaan atau personal selingnya. Sementara itu
Sheth, Newman et al. (1991) mendefinisikan nilai. emosicnal sebagai
persepsi nilai yang diperoleh dari suatu altematif karena kemampuannya
membangkitkan perasaan atau kondisi afektif. Menurut Izard (1997) emosi
ini memiliki sepuluh komponen yaitu minat, kesenangan, kejutan, marah,
malu, khawatir, menyusahkan, dan jijik. Dalam membeli barang/jasa
konsumen dapat merasakan emosi seperti di atas. Menurut pendapat Yang
et al. (2004) nilai emosional itu berasal dad kondisi afeksi konsumen
ketika mengkonsumsi barang/jasa
4. Pengorbanan Biaya
Pengorbanan/biaya pelanggan merupakan salah satu komponen
nilai yang mengacu pada apa yang telah diberikan oieh pelanggan vntuk
mendapatkan/mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Pengorbanan
konsumen itu tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga bisa dalam
')Q
bentuk non uang. Misalnya, dalam mendapatkan suatu produk, konsumen
tidak ban ya mempertimbangkan harga yang dibayarkan tetapi mereka juga
mempertimbangkan waktu, tenaga, dan beban psikologis (Kotler, 2000:
Heskett et al. 19997; Zeithaml, 19998; Carothers dan Adams 19991).
Sementara itu Yang et al. (2004) mendefinisikan pengorbanan/biaya
pelanggan dalam hal kerugian yang berasal dari produk/jasa sehubungan
dengan tambahan beban biaya jangka pendek dan jangka panjang.
Menurut Kotler (2000). Produk/jasa yang memiliki customer deliverd
value yang unggul akan mampu memberikan kepuasan yang optimal pada
pelanggan. Hal ini sejalan dengan pendapat Fomel et al. (1996) dan Bojanic
(1996) yang mengatakan buhwa nilai pelanggan memiliki kontribusi terhadap
kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan itu sendiri merupakan
konsekuensi dari nilai yang diterima/dirasakan pelanggan.
Nilai pelanggan memiliki sejumlah karakteristik utama. Pertama, nilai
bersifat instrumental. Artinya produk dan jasa sebenamya hanyalah alat untuk
memenuhi kcbutuhan dan keinginan pelanggan. Kedua, nilai bersifat dinamis
seiringan dengan perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ketiga, nilai
bersifat hierarkis, di mana nilai universal merupakan fondasi utama (Sheth
&Mittal, 2004).
Penyampaian nilai (value delivery) memiliki dua dimensi utama, yakni
efektivitas can efisien£i. Efektivitas merupakan ukuran kemampuan
produk/jasa dalam merner.uhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sedangkan
efisiensi mencerminkan biaya minimal bagi pelanggan dalam mendapatkan
nilai tersebut ( diukur berdasarkan uang, waktu, darn usaha fisik yang
diperlukan).
E. Kepuasan Konsnmen
Perusahaan dapat menarik pelanggan dan mengungguli pesaing mereka
dengan mengenali, memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggannya
dengan baik. Mendapatkan konsumen bulam berarti memiliki mereka.
Mempertahankan konsumen tetap loyal justru lebih sulit dan ini dapat dicapai
bila perusahaan terfokus pada pada kepuasan tinggi yang dirasakan
pelanggannya. Kepuasan pelanggan merupakan fimgsi dari kesan kinerja dan
hara pan.
Menurut Kotler (2000) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandi11gan antara kesannya
terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan Day
dalam Tjiptono (2000) kepuasan pelanggan itu merupakan respon pelanggan
terhadap evaluasi dan ketidaksesuaian (disconfinnation) yang dipersepsikan
antara har&pan awal sebelum pembelian (norma kinerja lainnya) dan kinerja
aktual produk yang dirasakan setelah pembeliannya.
Jika kinerja yang dirasakan berada di bawah harapan, pelanggan akan
dikecewakan. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan, pelanggan akan
merasa puas, sedangkan jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan aka
mernsa sangat puas. Dan kepuasan ini tentu akan dapat dirasakan setelah
pelanggan yang bersangkutan mengkonsumsi produk tersebut. Kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu produk akan mempengaruhi prilaku
selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukan probabilitas
yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Kotler (2000); Zeitham, Berry, dan Parasuraman (1990) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah ia
membandingkan antara kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan
hnrapannya.
Meskipun banyak definisi mengenai kepuasan, definisi yang dominan
dan banyak dipakai adalah definisi yang didasarkan pada disconjirmation
paradigm (Oliver, 1997). Dalam paradigrna diskonfirmasi, kepuasan
pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi pumabeli, di mana persepsi terhadap
kinerja jasa yang dipilih memenuhi harapan pelanggan.
Pada industri jasa, kepuasan pelanggan selalu dipengaruhi oleh
kualitas int.:raksi antara pelanggan dan karyawan yang melakukan kontak
layanan (service encounter) yang terjadi pada saat p1~langgan berinteraksi
dengan organisasi untuk memperoleh jasa yang dibelinya..
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan persepsi pelanggan terhadap apa yang diterima setelah
mengkonsumsi atau menggunakan produk yang ia beli. Secara konseptual,
kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut:
Tujuan perusahaan Em dan keinginan onsumen
! Produk ~an Konsumen
adapProduk
i Nilai Produk Bagi
Konsumen
I l
.. ..
Tingkat Kepuasan Konsumen
Gambar. 2.1 Se1:ara konseptual kepuasan pelanggan
1. Model Kepnasan Pelanggan
a. Model Kognitif
Komponen Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, stereotype
ya11g dimiliki individu mengenai sesuatu. Model teori yang terrnasuk
di sini adalah expectancy disconfinnation modd, equity theory dan
attribution theory (Anwar, 1995).
Kepuasan konsumen berdasarkan model kognitif ditentukan
oleh dua variabel yaitu harapan pra pembelian dan persepsi puma beli.
Perbedaan kedua variabel tersebut menimbulkan diskonfinnasi
(Tjiptono, 2001: 145). Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah
respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfinnasi
yang dirasakan antara harapan sebelumnya (norma kinerja lalin) dan
nonna kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian.
Kepuasan konsumen merupakan evaluasi puma pembelian di mana
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama
atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul
apabila hasil diperoleh tidak memenuhi harapan konsumen (Eangil,
1998).
Sedangkan perbandingan dalam model kognitif terdiri dari dua
teori yang menentukan (Tjiptono, 2001: 145), clan itu terdiri dari:
I) Equity Theory memandang kepuasan konsumen dari rasio antara
outcome dengan input. Seseorang akan puas bila hasil yang
diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan dirasa
adil. Hal ini berarti syarat minimal untuk mencapai kepuasan
konsumen adalah apabila hasil perbandingllill antara nilai yang
dikeluarkan oleh produk atau jasa dengan nilai produk atau jasa
sarna dengan I.
2) Attribution Theory adalah teori yang menyatakan bahwa individu
yang menjumpai suatu masalah akan termotivasi untuk
menegaskan apakah pengaruh sebab akibat pada orang
bersangkutan berkarakteristik internal atau ekstemal
b. Model Afektif
Emosi atau perasaan seorang konsumen terhadap suatu produk
atau jasi; tertentu, membentnk komponen afektif dari suatu sikap
(Schiffirman dan Kamuk, 1997). Komponen afektif ini mernpakar.
perasaan individu terhadap obyek sikap dan menyangkut masalah
emosi (Azwar, 1996). Fokus model afektif lebih di titik beratkan pada
tingkat aspirasi, learning behavior, emosi, perasaan spesifik (seperti:
kepuasan keengganan menggunakan produk lain). Maksud dari fokus
ini agar dapat diukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu,
tingkat kepuasan konsumen cenderung mengikuti perasaan atau emosi
pada suatu saat tertentu (Tjiptono, 2001: 149).
Ada beberapa metode yimg digunakan untuk memantau
kepuasan konsumen (Kotler, 1996: 265) menggunakan empat metode,
yaitu:
1) Si stem keluhan dan saran
2) Survey kepuasan konsumen
3) Ghost shopping
4) Analisis kehilangan konsumen
Metode survey merupakan yang paiing; banyak digunakan
dalam pengukuran kepuasan konsumen, sehubungan dengan itu ada 4
metode pengukuran jika menggunakau metode survey yaitu (Tjiptono,
1997: !48):
I) Directly reported satisfaction
Mengukur kepuasan secara langsung dengan pertanyaan
yang mengungkapkan seberapa puas perasaan konsumen
2) Derived dissatisfaction
Mengukur kepuasan konsumen dengan pertanyaan
mengenai seberapa besar harapan terhadap suatu atribut tertentu
dan seberapa besar yang dia rasakan.
3) Problem analysis
Mengukur kepuasan konsumen dengan pertanyaan
mengenai masalah yang dihadapi berkaitan dengan penggunaan
suatu produk dan perbaikan yang dirasakan
4) Importance peiformance analysis
Mengukur kepuasan konsumen dengan merengking
berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya
setiap elemen dan seberapa baik kinerja pernsahaan dari masing
masiug elemen.
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen mempengaruhi perilaku
konsumen berikutnya. Untuk mengatasi ketidakpuasan, konsumen
mempunyai pilihan antara lain melukan tindakan atau tidak melakukan
tindakan. Jika ia mekualitaskan untuk melaknkan: tindakan, biasanya
berhubungan dengan kepentingan umum, yaitu dengan mengajukan
keluhan kepada perusahaan atau melaporkan kepada lembaga yang
menangani kepentingan konsumen
2. Pengukuran Kepuasan Konsmnen
Meskipun belum ada konsensus menge:nai cara mengukur
kepuasan konsumen, sejumlah studi menunjukan bahwa ada tiga aspek
penting yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran kepuasan
konsumen yaitu: kepuasan generasi atau keseluruhan, konfirmasi harapan
yakni tingkat kesesuaian antara kinerja dengan ekspektasi, dan
perbandingan dengan situasi ideal yaitu kinerja produk dibandingkan
dengan produk ideal menurut persepsi konsumen.
Mengingat kepuasan konsumen merupakan ukuran relatif, maka
pengukurannya tidak boleh hanya bersifat on time atau single shout
studies. Justru sebaliknya pengukuran kepuasan pelanggan harus
dilakukan secara regular (longitudinal) agar datpat menilai setiap
perubahan yang terjadi dalam kaitannya dengan jalinan relasi dengan
setiap pelanggan, selain itu perusahaan juga dapat melakukan patok duga
(benchmarking) dengan kinerja masa lalu dan kinerja para pesaing, baik
dalam industri sejenis maupun industri berbeda. Dalam ha! implementasi
pengukuran kepuasan pelanggan, terdapat tiga aspek penting yang saling
berkaitan yakni:
a. Apa yang dinkur
Tidak ada satu pun ukuran tunggal "terbaik" mengenai
kepuasan pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun
demikian, di tengah beragamanya cara mengukur kepuasan pelanggan,
terdapat kesamaan paling tidak dalam enam konsep inti mengenai
objek pengukuran sebagai berikut:
0.7
I) Kepuasan pelanggan keseluruhan
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan
pelanggan adalah langsung menanyakan kepada pelanggan
seberapa puas mereka dengan produk atau jasa spesifik tertentu.
Biasanya ada dua bagian dalam proses pengukuran. Pertama,
mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa
perusahaan bersangkutan. Kedua, menilai dan membandingkan
dengan tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap produk
a tau jasa para pesaing.
2) Dimensi kepuasan pelanggan
Berbagai penelitian memilih kepuasan pelanggan ke dalam
komponen~komponennya Umumnya preses semacam ini terdiri
atas empat langkah. Pertama, rnengidentifikasi dimensi-dimensi
kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai
produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik seperti
kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau keramahan staff layanan
pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai produk atau jasa
pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Keempat,
meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang
menurut mereka paling penting dalarn menilai kepuasan pelanggan
keselufllhan.
3) Konfirmasi
Dalam konsep ini kepuasan tidak diukur langsung, namun
disimpulkan berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara
harapan pelanggan dengan kinerja aktual produk perusahaan pada
sejumlah atribut atau dimensi penting.
4) Mina! pembe!ian uang
Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan
menanyakan apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan
jasa perusahaan lagi.
5) Kesediaan untuk merekomendasi
6) Ketidakpuasan pelanggan
Beberapa macam aspek yang sering ditelaah guna
mengetahui ketidakpuasan pelanggan meliputi: komplain, retur
atau pengembalilm produk, biaya garnnsi, product recall
(penarikan kembali produk dari pasar), gethok tular negatif, dan
defections (konsumen yang beralih ke pesaing).
b. Metode pengukuran
Ada empat metode yang banyak dipergunakan dalam mengukur
kepuasan pelanggan: sistem keluhan dan saran, ghost shopping, lost
customer analysis, survey kepuasan pelanggan.
10
F. Penelitian Terdabulu
Penulis merujuk pada pada lima penelitian terdahulu dalam melakukan
penelitian. Penelitian pertama dilakukan oleh Alida Palilati (2007) dengan
judul "Pengaroh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan Di Sulawesi Sela/an". Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kausal, yang menjelaskan hubungan kausal antar variable-variabel
penelitian, dilakukan untuk menentukan pola hubungan sebab akibat dari
variable-varibel independent terhadap variabel dependennya. Untuk mengatasi
kesalahpahaman yang mungkin timbul, maka definisi operasional dalam
penelitian ini yaitu para nasabah bank umum, baik pemerintah maupun swasta
yang ada di wilayah propinsi Sulawesi Selatan, mengingat jumlah populasi
bank yang begitu besar, maka perlu dilakukan pengambilan sample yang
representative yang dapat menggambarkan populasi secara tepat.
Pengumpulan data dilaksa1mkan dalam satu periode waktu (cross sectional),
selama 3 (tiga) bulan, dengan beberapa tahapan, yaitu: (!). Penetapan wilayah
sample didasarkan pada tempat tinggal responden. (2)1. Pengumpulan data
dilakukan sesaat setelah nasabah selesai melakukan transaksi (pembelian)
dengan pihak bank. Jika pengisian tidak di!pat dilakukan atau diselesaikan di
tempat, maka pengisian kuisloner dilanjutkan ke rumah responden. Sedangkan
teknik analisis terhadap model penelitian adalah konfomatori factor, teknik
analisis regresi dan teknik analisa simultan. Ketiga ha! L'li diolah dengan
menggunakan program LISREL 8.30. Dalam penelitian ini ada beberapa
indicator validitas model yang digunakan antara lain, adalah : (a). Root Mean
Al\
Square Error of Approximation (RMSEA), dengan interpretasi nilai 0.05 =
mendekati kesesuaian, 0.05-0.08 tingkat kesesuaian wajar, 0.08-0.10 tingkat
kesesuaian cukup wajar dan nilai 0.10 sangat tidak sesuai. (b ). Goodress of Fit
Indeks (GFI) adalah nilai indeks kesesuaian yang lebih terstandarisasi. GFI ini
mirip dengan koefisien determinasi. Index dari metod1: ini secara teoritis
berkisar antara 0-1, (b ). pengujian parameter dengan setiap jalur digunakan
nilai p dari uji-t, yaitu pengujian koefisien regiresi variable dibakukan secara
parsial. Demikian pula pengujian terhadap parameter pengukuran digunakan
basil uji-t, (d). pengujian model pengukuran (validitas dan reabilitas) dapat
dilakukan dengan memeriksa koefisien korelasi antara skor suatu individu
dengan skor total seluruh indicator, jika lebih besar dari 0,3 (r2: 0,3), maka
instrumen tersebut dianggap valid. Sedangkar1 untuk memeriksa reliabilitas
instrument digunakan koefisien alpha Cronbach. Berdasarkan penelitian ini
menyatakan bahwa ada dua bentuk (pola) hubungan yang dapat tercipta dari
hubungan antara variable dengan variable loyal. Hubungan yang pertama
adalah hubungan tidak langsung yang signifikan negatif antara variable nilai
pelanggan dengan loyalitas melalui variable kepuasan sebagau variable
mediator, dan kedua adalah hubungan langsung yang signifikan positif antara
nilai dan loyalitas. Rata-rata tingkat kepuasan adquete dengan desired untuk
nasabah berada di bawah harapan yang diinginkan oleh nasabah. Walaupun
basil tersebut menunjukan nasabah tidak puas kepada bank, namun
ketidakpuasan itu masih berada di dalam batas .. batas toleransi.
41
Pene/itan kedua dilakukan oleh Linda Wati, Syafiizal (2006), dengan
judul "Pengaruh Ni/ai Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Beberapa Merek
Hand phone ". Untuk metodologi penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Andalas yang memiliki Hand phone. Data penelitian ini adalah data primer,
yang diperoleh dengan cara survey, adapun definisi operasional variable
penelitian ini memiliki empat variable independent yaitu: nilai fungsional,
nilai social, dan nilai emosional. Sedangkan variabel deptmden dari penelitian
ini adalah kepuasan secara menyeluruh, definisi operasional dari variable
penelitian itu adalah sebagai berikut: !). Nilai Fungsional (kinerja/Kualitas),
2). Nilai Fungsional Harga (Nilai Uang), 3). Manfaat Sosial dan 4). Manfaat
Emosional. Data penelitian ini akan dianalisis dengan metode statistik
deskriptif dan analisa regresi berganda. Dari hasil penelitian mengungkapkan
bahwasanya driver yang utama dari customer value terhadap Hand phone ini
adalah emosional value, yang berarti produk ini dapat mendatangkan
kesenangan, kenikmatan dan suasana rilek terhadap konsumen. Driver kedua
adalah kualitas produk, yang berarti konsumen merasakan bahwa produk
Hand phone ini cukup berkualitas. Driver ketiga adalah harga, di mana harga
yang dirasakan konsumen saat ini mendatangkan value yang relative kecil
dibandingkan dengan nilai emosional dan kualitas prnduk. Driver terakhir
adalah social value, diman driver ini menghasilkan value yang paling kecil
bagi konsumen. Dcngan kata lain Hand phone kurang menciptakan asosiasi
dan persepsi khusus bagi pemakainya. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap
4?
value yang mereka terima dari Hand phone relative baik, di mana besar
kemungkinan mereka akan membeli lagi untuk yang sama di masa datang dan
akan menceritakan hal-hal yang positif tentang produk te,rsebut kepada orang
lain. Value yang diterima konsumen saat ini hanya baru sama dengan value
yang mereka harapkan. Hasil regresi yang memperlihatkan bahwa dari
keempat driver ini, hanya variable harga yang memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukan bahwa
konsumen semakin hati-hati dan teliti dalam membelanjakan uangnya. Pilihan
produk yang tersedia semakin banyak sehingga konsumen cenderung memilih
produk yang relative baik dengan merek yang terkenal dengan tingkat harga
yang memuaskan.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Alida Palilati (2004) dengan judul
"Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasaboh Tabungan
Perbankan Di Wilayah Etnik Bugis ". Penelitian ini bermaksud untuk
mengaltj i dan mengukur hubungan antara tingkat kepuasan atas kinerja
atribut-atribut tabungan dengan perilaku loyal nasabah kepada bank.
Hubungan antara tingkat kepuasan atas kinerja atribut-atribut tabungan, dan
prilaku (Joyalitas) akan diprediksi melalui pengukuran terhadap selisih antara
komponen tingkat nilai yang diterima nasabah dengan tingkah harapan
adequate dan tingkat harapan desired. Populasi penelitian in adalah para
nasabah bank umum, baik pemerintah maupun swasta yang ada di wilayah
etnis Bugis. Teknik analisis data yang digunakan adalah data primer. yar;g
diperoleh dari 477 orang sample (responden nasabah) yang dikumpulkan dari
Penelitian keempat dilakukan oleh Selmy Dedy (2007), dengan judul
"Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Nilai Pelanggan, Kepuasan
Pelanggan dan Prilaku Pasca Pembelian" (Studi pada Pelanggan PT.
Matahari Putra Prima. Tbk di Jawa Timur). Tingkat persaingan pada bisnis
rite! dan semakin rasionalnya konsumen di dalam berbelanja akibat krisis
ekonomi ini, menjadi sulit bagi peritel-peritel di dalam mempertahankan
pelanggan, api:lagi mempertahankan total belanja pelanggan. Latar belakang
dan rumusan masa!ah yaitu menjelaskan menjelaskan variabel yang satu
terhadap variabel yang lain, penelitian ini termasuk penditian termasuk jenis
penelitian penjelasan/eksplanatori. Konsep penelitian ini adalah Pengaruh
kualitas layanan terhadap nilai pelanggan, pengaruh kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan, pengaruh kualitas layanan terhadap prilaku
pascapembelian, pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan,
pengaruh nilai pelanggan terhadap prilaku pascapemlbelian dan pengaruh
kepuasan pelanggan terhadap prilaku pascapembelian. Lokasi penelitian
dilakukan di 3 (tiga) kabupaten kota yaitu Kota Surabaya, Kota Malang dan
Kabupaten Jember, subjek yang menjadi populasi sarnpel yaitu pelanggan
yang memiliki Matahari Club Card (MMC), peneliti mengambil sample
sebanyak 180 responden dari 39.000 pelanggan, teknik pengambilan sample
yaitu proporsionated random sampling dan alat analisi:; dalam penelitian ini
menggunakan SEM dengan software AMOS. Adapun hasil penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut :!). Ada pengaruh yang signifikan ar.tara
kualitas layanaa terhadap nilai pelanggan, 2). Ada pengaruh yang signifikan
antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, 3). Ada pengaruh yang
tidak signifikan antara kualitas layanan terhadap prilaku pascapembelian
secara langsung, namun secara langsung pengaruh kualitas layanan terhadap
terhadap prilaku pascapembelian sangat kuat melalui nilai pelanggan dan
kepuasan pelanggan. Ada pengaruh yang tidak sig~ifikan antara nilai
pelanggan terhadap kepuasan pelanggan, ada pengaruh yang signifikan antara
nilai pelanggan terhadap prilaku pascapembelian, ada pengaruh yang
signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap prilaku paiscapembelian.
Pene/itian ke /ima dilakukan oleh Suryati dengan judul Pengaruh
"Pengaruh Kua/itas Pelayanan dan Fasilitas terhadap Kepuasan Nasabah
Pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Girii Sukadana Baturetno
Peneiitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Kuallitas Pelayanan Dan
Fasilitas Perbankan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Giri Sukadana Baturetno Kabupaten Wonogiri.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah mc:tode angket. Angket
dilakukan pada nasabahdengan sampel para kaiyawan. Data yang
dikumpulkan adalah data primer berupa angket. Penentuan sainpel
menggunakan metode random sampling. Data diolah menggunakan program
SPSS for Windows V. 11.5. Pengujian hipotesis penelitian ini dengan
persamaan regresi tinier sederhana uji t dan uji F. Berdasarkat1 perhitungan
maka koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (XI) sebesar 3.308 berarti
ada pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
sebesar 33.08%. Hasil t hitung sebesar 3.072 yang lebih besar dari ttabel yaitu
sebesar 1.980 atau (3.072> 1.980) maka Ho ditolak, dengan signifikansi
sebesar 0.003 < 0.005 maka kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
kepuasan nasabah secara signifikan. Koefisien regrnsi variabel fasilitas
perbankan (X2) sebesar 3.280 berarti ada pengaruh positif antara fasilitas
perbankan terhadap kepuasan nasabah sebesar 33.08%. Basil t hitung sebesar
2.702 yang lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 1.980 atau (2.702>1.980)
maka Ho ditolak, · dengan signifikansi sebesar 0.001 < 0.005 maka fasilitas
perbankan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah secara signifikan.
V ariabel kualitas pelayanan dan fasilitas perbankan bersama-sama
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PD Bank Perkreditan Rakyat Giri
Sukadana Baturetno Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan hasil diatas maka nilai
F sebesar 4.725, sementara F Tabel F ? = 5% ; 6 -1; (60-6-1) = 4.44. atau
4. 725 > 4.44 , didukung nilai signifikansi sebesar 0.001 <0.005 1J1aka variabel
kualitas pelayanan dan fasilitas perbankan bersama-sama berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah PD Bank Perkreditan Rakyat Giri Sukadana
Baturetno Kabupaten Wonogiri secara signifikan teri:mkti.
G, Kerangka Berpikir
Pemikiran ini mengacu berdasarkan kerangka pernikiran bahwa pilihan
terhadap kepuasan nasabah dipengaruhi oleh kualitas pe:layanan, fasilitas dan
nilai pelanggan. Oleh karena itu, penulis menggambarkan dalam skema
kerangka teofi berdasarkan pembahasan dalam tinjauan pustaka, yaitu sebagai
berikut:
A7
Kualitas Pelayanan
Fasilitas
Nilai Pelanggan
H. Hipotesis Penelitiac
Gambar. 2.2 Kerangk# pemiWra11
K1:puasan Konsumen
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah:
Hipotesis ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima jika faktanya
membenarkan. Jadi hipotesis merupakan dugaan st:mentara yang perlu
dibuktikan kebenaram1ya.
Hipotesis dari skripsi ini adalah sebagai berikut :
I. Ho : PI = 0 ; Tidak terdapat pengaruh yang sig1ifikan antara kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah
Ha : po c# 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap kepuasa.-. nasabah
2. Ho : P2 = 0 ; Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas
terhadap kepuasan nasabah
Ha : Po c# 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas terhadap
kepuasan nasabah.
3. Ho P3 = 0 ; Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai
pelanggan terhadap kepuasan nasabah
Ha : po i- 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan aintara nilai pelanggan
terhadap kepuasan nasabah.
4. Ho : pj = 0 ; Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas,
fasilitas, dan nilai pelanggan terhadap kepuasan nasabah
Ha : pj i- 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai pelanggan,
fasilitas dan nilai pelanggan terhadap kepuasan nasabah.
BAB DI
METODOLOGI PENELITIAN
A. RUAi"IG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini adalah untuk mendapatkan data atau fakta di lapangan
yang valid, benar, dan dapat dipercaya, yang akan di t•~liti adalah Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Fasilitas, dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank BNI'46 KCP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Objek dari
penelitian ini adalah nasabah Bank BNI' 46.
B. METODEPENENTUANSAMPEL
1. Popalasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota
dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Dalam hal ini semua nasabah
yang menabung di Bank BN1'46 KCP UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Sampel
Sedangkan teknik pengambilan sampel populasi, metode yang
digunakan adalah simple random sampling yaitu metode penarikan sampel
probabilitas dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki
kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai responden. (Hamid Abdul,
2005:26)
Sampel yang dibutuhkan o!eh penulis sebagai sumber data dalam
penelitian ini adalah semua nasabah yang menabung di Bank BNI' 46 KCP
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seorang mencari informasi dari 100
orang akan memperoleh hasil yang lebih detail dibandingkan menggali
informasi dari 1000 responden (Joko Subagyo, 2004:29). Jadi sampel yang
dibutuhkan sebanyak 100 orang nasabah.
C. METODEPENGUMPULANDATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini bempa data primer dan data
sekunder. Bentuk-bentuk teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan sebagai berikut:
1. Penelitian Primer atau Lapangan (Field ll.esearclt)
a. Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang terstruktur
yang terdiri dari sekumpulan pertanyaan tertulis yang ditunjukkan
kepada konsumen, atau dilakukan dengan cant membagikan daftar
pertanyaan untuk diisi oleh konsumen.
2. Peneiitian Kepusta!raan (library Research)
Penelitian kepustakaan ini berupa data yang diambil dari beberapa
literatur seperti buku-buku, jumal, majalah, makalah, modul, dan website
perusahaan yang berkairan dengan permasalahan yang akan diteliti.
D. METODE ANALISIS
1. Metode Analisis
Metode analisis data dalam penelitian ini rnenggunakan
rnenggunakan rnetode kualitatif. Metode kualitatif rnenginterpretasikan
hasil-hasil dari kuesioner, interview dan observasi. Penelitian ini
rnenggunakan skala Likert yaitu rnenghadapkan responden pada
pertanyaan rnenyangkut tanggapan konsurnen mengenai Kualitas
Pelayanan, Fasilitas dan nilai pelanggan yang dapat dilihat pengaruhnya
terhadap Kepuasan nasabah. lnstrurnen pe1tanyaan ini akan rnenghasilkan
total skor bagi tiap anggota sarnpel yang diwakili nleh setiap nilai skor
seperti yang tercanturn pada tabel skala likert di bawah ini :
KATEGORI
Sangat Setuj u
Setuju
Ragu
Tidak Setuju
Tabet 3.1 Skala Likert
BOBOTNILAI
5
4
3
2
Sar.gat Tidak Setuj11 l
2. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Peligujian Validitas
·-
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh rnana
alat ukur benar-benar rnarnpu rnengukur sesuatu yang seharusnya
diukur. Uji validitas terhadap instrumen dilakukan agar penelitian ini
memberikan hasil sesuai dengan tujuan penelitian. Validitas juga
menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkapkan suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran, yang
dilakukan dengan instrumen tersebut. Butir pertanyaan dikatakan valid
jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation> dari r-tabel.
Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil
penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor
totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi
dengan skor tetalnya maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur
tersebut valid.
Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi
syarat adalah apabila r = positif (+). Jadi jika korelasi antara skor item
dengan skor total negatif (-), maka butir dan instrumen tersebut
dinyatakan tidak valid (Nur Indrianto dan Bambang Supomo,
2003:124).
b. Pengujian Realibilitas
Uji realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab ha! yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pert.anyaan yang merupakan dimana suatu variabel
dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Pengujian realibilitas
bertujuan untJk mengetahui sejauh mana konsistensi hasil pengukuran
apabila pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Instrumen yang
reliabel tidak bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tersebut. lnstrum:ln yang reliabel akan
menghasilkan data yang benar atau data yang s•esuai dengan kondisi
yang sesungguhnya. Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan
baikjika memiliki nilai Cronbach' Alpha> dari 0,6
3. Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang
baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik, baik itu
multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang yang
memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan
beberapa cara, diantaranya:
1) Normal P-Plot
Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuii garis diagc.m;l.
b. Multikolineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain dalam suatu model (Nugroho:2005:58).
Artinya, uji ini melihat adakah hubungan linier antara variabel
dependen dan independen pada sebuah regresi .
Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari
beberapa hal (Nugroho:2005:58):
I) Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan
nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolineritas VIF = I/Tolerance, jika VIF = I 0
maka Tolerance = 1110 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin
rendah Tolerance.
2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel
independen kurang dari 0. 7, maka model di1pat dinyatakan be bas
dari asumsi k!asik multikolineritas. Jika lebih dari 0.7 maka
diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel
independen sehingga terjadi multikolineritas.
3) Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun
R-Square di atas 0.60 namun tidak ada variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependt'n, maka model terkena
multikolineritas.
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain, atau gambaran hubungim antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residual. Cara mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola
gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot
yang menyatakan model linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika :
a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kenmdiiu1 menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
4. Uji Regresi Berganda
Regresi berganda yaitu suatu regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier
berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi
asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik,
baik itu m1•ltikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
Adapun persamaan dari regresi berganda terse:but yaitu:
Y=a+bX1 + bX2+bX3+e J Di mana:
Y = Kepuasan Konsumen
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Fasilitas
X3 = Nilai Pelanggan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel bebas
e =Error
a. Koefisien Detenninasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) beriujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Nilai R Square dikatakan baikjika di atas 0.5 karena nilai R
Square berkisar antara 0 sampai I. Pada output SPSS koefisien
detenninasi terletak pada tabel Model ~ummar/ dan tertulis R Square
5. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial den~ T-Test,
Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besamya pengaruh masing
masing variabel independen secara individual (parsfal) terhadap variabel
dependen. Pad!kQUtpUt SPSS dapt dilihat pada tabd Coefficients". Nilai
dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing
masing variabel independen; jika p-value Jebih kecil dari level of
significant yang ditentukan, atau t-hitung CP8da kolom t) lebih besar dari t
tabel.
b. Uji Sirtmltan dengan F-Test
Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada
output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari level of
significant yang ditentukan, atau F-hitung (pada kolom F) lebih besar dari
F-tabel. F-tabel dihitung dengan cara dfl = k-1, dan df2 = n- k, k adalah
jumlah variabel dependen dan independen.
E. OPERASIONAL V ARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel
dependen Jan variabel indepenJen, dengan penjelasan sebagai berikut:
I. Variabel terikat (dependen) (Y)
Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan
Nasabah
2. V ariabel be bas (independen) (X)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan (X1),
Fasilitas (X2), dan Nilai Pelangga (X3).
Varlabel
Kualitas
Pelayanan
(XI)
L
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitiarn
Sub lndlkator
Varlabel
• Bank memberikan
pelayanan sesuoi yang
dijanjikan Reliability
1· Karyawan menyimpan
catatan atau dokumen
tanpa ada kesalohan
• Karyawan dGpat di
andalkan dalom
Responsive menangani masolah
ness • Karyawan rnelayani
nasabah dengan
sungguh-sungguh
• Bank memberikan rasa
arnan kepada nasabah
Assurance sewaktu melakukan
transaksi
Skala
Or din
al
I
• Bank menjamin
kerahasiaan tc1bungan
nasabah
• Karyawan selalu
bersikap sopan
Tangibles • Fasilitas fisik sesuai
dengan jasa yang
ditawarkan
• Pihak bank sungguh-
sungguh
Empathy mengutamakan
kepentingan nasabah
• Karyawan memahami
kebutuhan nasabah
Fasilitas (X2) Sistem • Memudahkan nasabah
online melakukan transaksi
setiap saat
~ Nasabah bis a
I mendapatkan beragam
informasi dengan
mudah dan cepat Ordin
• Sis tern antrian yang al
terorganisir
• Mesin ATM yang lengkap
dan tersebar luas I • Keber~ihan, ta1a letak
ruangan dan peralatan
rapi den menarik
• Fasilitos memadai sesuai
dengan jenis jasa yang
disediakan
• Bank meng~iunakan
peralatan modern
Nilai Current • Kenyataan yang
pelanggan Customer did a pat dalam
(X3) service bertransaksi sesuai
(CCS) dengan yang nasabah
harapkan
• Pelayanan sesuai
dengan l<ebutuhan
nasabah
• Kualitas pelayanan
sesuai dengan yang Or din
dlharapkan al
• Keinginan yang nasabah
harapkan dipenuhi oleh
bank
• Pelayanan yang I dilakukan bank
mendekati
kesempurnaan
• Karyawan l<onsisten
dalam mernberikan
pelayanan
Kepuasan Respon • Soya merasa puas
(Y) pelanggan karena bank Ordiri
memberikan pelayanan al
yc:mg <::~J?()t
• Soya merasa puas
terhadap sarano parkir
yang ado
• Soya merasa puas
terhadap pelayanan
yang diberikan oleh
karyawan
• Soya merasa puas
dengan keseluruhan
kinerja bonk
• Soya merasa puas
dengan fasilitas yang
disediakan
• Nasabah memberikan
informasi yang positif
tentang perusahaan
kepada orang lain
• Soya meraso puas
I I
karena bank
memberikan informasi
yang dibutuhkan
nasabah
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Um nm dan Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Pernsahaan
Bank Negara Indonesia, mernpakan bank pe1rtama yang didirikan
dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Indonesia, yaitu ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada
malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak
pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai hari
keuangan nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5
Juli ditetapkan sebagai hari bank nasional.
Menyusul penunjukkan de javasche bank yang merupakan warisan
dari pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tabun 1949, pemerintah
membatasi peranan bank negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau
' bank sentral. Nak negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank
pembangunan, dan kemudian diberi hak untuk bertindak sebagai bank
devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar ncgeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status
bank negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Perubahan ini memberikan pelayanan yang baik clan luas bagi sektor usaha
nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai
bagian dari identitas pendirian, nama bank negara Indonesia 1946 resmi
digunakan mulai akhir tahun 1968. perubahan ini menjadikan Bank
Negara Indonesia lebih dikenal luas sebagai 'BNI'46. penggunaan nama
panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan
dengan perubahan identitas pernsahaan tahun 1988. Tahun 1992 status
hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia
(Persero ), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik
diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun
1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan
kemajuan lingkungan, sosial budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempumaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke
masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi clan komitmen BNI terhadap
perbaikan kualitas kinerja secara terus menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan proyek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit, sebutan 'Bank
BNl' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian '46'
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai
bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada
63
sejarahnya. BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan bangsa.
a. Visi, Misi, Values Bank BNI'46
Visi BNI : "Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam
layanan dan kinerja ".
Misi BNI "Memaksimalkan Stockholder Value dengan
menyedia.1<an solusi keuangan yang fokus pada segmen
pasar yang korporasi, komersial dan konsumer".
Values : "Kenyamanan dan Kepuasan"
b. Struktur Orgauisasi
I) Komisaris
(a) Komsaris Utama : Ery Riyana Hardjapamekas
(b) Wakil Komisaris Utama : Suwarsono
( c) Komisaris Independen : Achjar Byas
( d} Komisaris : H. M. S Latif
( e) Komisaris
( f) Komisaris
(g) Komisaris
2) Direktur
(a) Dierektur Utama
(b) Wakil Direktur Utama
( c) Direktur
( d) Direktur
: Parikesit Suprapto
: Achil Ridwan Djajaningrat
: Fero Foerbonegoro
: Gato! Mudiantoro Suwondo
: Felia Salim
: Achmad Baiquni
: Bien Subiantoro
(e) Direktur
( f) Direktur
(g) Direktur
(h) Direktur
(i) Direktur
: Suwoko Singoastro
: Darwin Suzandi
: Yap Tjay Soen
: Khrisna R. Suprapto
: Ahdi Jumhari Luddin
OfflCE
DMSI St.M!Ell DAYA
MA.M.JSIA
OJVr PllATlHAN&
""""""~" ""' OM•
"' "'
OlROOl!R KONSUMER
OM>!
'"o" KONSlMN
OMSI SISNIS KARTU
OMSI DANA&:JASA KONSIJl...£N
OMS!
""""' "'"'Ga.ENT u
DANA PfNSJUN
""""°' KEUANGAN
b!ROOUR USAHAKEClt.,
MENENGAJi &SYARIAH
OMSI
""'"' >EOL
Dl\llSI USAHA
"""""'" OIVISl
""'"' "MIAH
STRUKTUR ORGANSIASI LAMP.IRAN SURAT KEJ:lJilJ~JJIREKSJ
PT BANKNEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Nomor KP/ 125 iDIR/R
OlROOlJR KORPORASI
OMSI ~POAASll
OMSI KORPORASl2
RAPATUMUMPfMECANG SAHAM (RUPS)
KOMISARIS
DIREKTUR UT AMA (O!IM E>:e<:utlva Officer /CEOJ
11
WAKJL DIREKTUR UT AM.
'Chief RlskOffker I Cll.O'
DIREKTUR TRESURI
& INTERNASIONAJ.
I ~-j OMS! TRHU~I
IY OMS! INTEilNAS!ONAL
11
OmEKTUR;] KEUANGAN (Ch!eff1natKlal~/ •
CFO)
IH ~~~N l
I 1-( """''"""""'" ) , PBIUSAHAAN
Ianggal 06 Mei 2008 Lampl ran 1
Di\EKTUR DIREKTUR JAR!NGAN& !<EPA Tl.HAN &:
c>lJEF OPERAS I MANAJEMEN RIS!KO NORMA"
oma
OMSI OM>I OM' JAlUNOAN& KEPATl.IHAN lB<NOl.00
LA YANAN JN<ORMASt
H OIVISl SA TUAN
HUl<UM PENCAWASAN
INTU<N - ' KREDIT KK.15US l ~ L..j DlVlSI I l)MSI
OMSI IASAltft!,IJ.,,(;AN
.& DANA INSlTTUSt
N """" R!~KO FfRENCANAAN
STRATfClS
~~ PfRUSAH.\AN & KESEKAf.TARIA TAN
{CORPOMTE Sf.CP.ETAllV)
~=ill)_; 1. Chief Risk Offker memayungi Enterprise Risk Management 2. Terrnasuk Senior Credit Approval 1 & fungsi ORK saat ini scdang dipertimb
kemungklna:inya untuk di masukkan ke dalam maslng·masing Unit Blsnis 3. Dapat merangkap sebagal Pemlmpin Divis! Tckno:ogi lnformasi
Garis Ko1nunlkasl I Penyampaian 1nformasi
I '""" l I '"""' I I '"""' I I ~~ I I KQMITE
c. Budaya Perusabaan
Budaya kerja BNI "PRINSIP 46" merupakan tuntutan insan
BNI terdiri dari:
I) 4 (em pat) Nilai Buda ya Kerja
(a) Profesionalisme
(b) Integritas
( c) Orientasi Pelanggan
( d) Perbaikan Tiada Henti
2) 6 (enam) Nilai Perilaku Utama Jnsan BNI
(a) Meningkatkan kompetensi dan memberikim hasil terbaik
(a) Jujur, Tulus, clan Ikhlas
(a) Disiplin konsisten dan bertanggungjawab
(a) Memberikan layanan krbaik melalui komitmen yang sinergi
(a) Senantiasa melakukan penyempurnaan
(a) Kreatif dan inovatif
d. Anak Perusabaan
Bank BNI memiliki l 0 anak perusahaan, diantaranya:
I) PT. Bank Finconesia
2) PT. BNI Multi Finance
3) PT. Bina Usaha Indonesia
4) PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
5) PT. BNI Nomura Jafco Investment
6) PT. EN! Securities
67
7) PT. Pembiayaan Arta Negara
8) PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu
9) PT. BNI Nomua Jafco Manajemen Ventura
I 0) PT. BNI Life
e. Filosofi Logo Baro
I) Identitas Baru BNI - Dasar Pembuatan Desain
ldentitas logo baru BNI merupakan basil desain ulang
untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih
modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi
yang baru. ldentitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang
tersusun dari simbol "46" dan kata "BNI" yang selanjutnya
dikombinasikan dalam suatu bentuk logo barn BNI
2) HurufBNI
Huruf "BNI" dibuat dalam warna turquoise baru, untuk
mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohar1, dan citra yang lebih
modem. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan
struktur orisinal dan unik.
3) Simbol "46"
Angka "46" mernpakan simbolisasi tanggal kelahiran BN!,
sekaligus mencerminkan warisan sebagai bank pertama di
Indonesia. Dalam logo ini, angka "46" dilet:ikkan secara diagonal
menembuts kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BN!
barn yang modern.
68
4) Palet Wama
Palet wama korporat telah didesain ulang, namun tetap
mempertahankan wama korporat yang lam!!, yakni turquoise yang
digunakan pada logo baru ini lebih galap, kuat mencerminkan citra
yang lebih stabil dan lebih kokoh. Wama jingga yang baru lebih
cerah dan kuat, mencerminkan citra yang lehih percaya diri dan
segar.
f. Penghargaan
I) Majalah Investor - BUMN terbaik 2002(Best Peiformance)
Bank BNI tercatat sebagai perusahaan sektor perbankan
dengan kinerja terbaik.
2) Outstanding Growth Award 2003
Penghargaan dari visa lntemasional Asia Pasifik untuk
pertumbuhan keanggotaan tertinggi di Indonesia selama periode
satu tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2003.
3) The Value Creator Aword2004 dan 2005
Penilaian sebagai "salah satu bank publik terbaik" tahun 2003 dl!n
2004, berdasarkan kontribusinya pada penciptaan Economic Value
Added (EVA), dari majalah SW A, Markplus and Maksi Ul.
4) Annual ReportAword2004
Peringkat kedua dal1tm penghargaan laporan tabungan
terbaik 2004 untuk kategori "BUMN Kcul!ngan Tercatat".
liQ
5) Bisnis Indonesia Aword 2005
Penghargaan sebagai "Bank Nasional Terbaik 2005" dari
harian bisnis Indonesia.
6) The Banker Aword2005
Predikat "Bank of The Year In Indonesia 2005" dari
publikasi The Banker yang berbasis di London.
7) Indonesian Customer Satisfaction Aword 2005
Penghargaan tahun 2005 untuk kategori "Deposit Account"
dari lembaga survey ICSA.
8) Customer Service Championship 206
Juara 3 Customer Service Championship dari Center for
Customer Satisfaction and Loyality.
9) Pemenang Anugrah Media Humas 2007
BAKOHUMAS BUMN untuk kategori website.
2. Perkembangan Usaha
Tahun 2004 ditandai dengi:n tekad dan komi1men seluruh personal
BNI untuk pulih dari berbagai kejadian yang memprihatinkan di tahun
sebelumnya, serta merebut kembali maupun menjaga kepercayaan
masyarakat. Hanya dalam' hitungan hari setelah penunjukkan tim
Manajemerr baru di bulan Desember 2003, cetak-biru tersebut
ciikembangkan menjadi peta navigasi komprehensif yang merinci langkah
langkah spesifik BNI dalam tahap stabilisasi tal1ap pemulihan dan
70
akhimya tahap transfonnasi BNI menjadi organ isasi dinamis, serta
inovaitfyang dapat dibanggakan.
Langkah-langkah awal BNI menuju transformasi dimulai diparuh
kedua tahun 2004, bulan Juli 2004 sesuai jadwal. BNI memperkenalkan
identitas perusahaan baru yang menggambarkan prospek masa depan yang
lebih baik, sekaligus mencenninkan upaya pemulihan kepercayaan diri
setelah melalui tahun yang memprihatinkan.
Di samping itu, sebagai bagian dari strategi bisnisnya, BNI
meningkatkan cakupan dan ragam jalur distribusi, memperkuat
pengelolaan risiko, dan membenahi seluruh SBU (Strategi Business Unit)
yang ada. Untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan, BNI menjalin
komitmen strategis dengan beberapa lembaga terkemuka pada tahun 2004,
tennasuk antara lain dengan Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi
Bandung, Garuda Indonesia, Indosat dan Pos lndonesia.
Hasil-hasil operasional BNI tahun buku 2004 mencerminkan
keberhasilan upaya-upaya tersebut, laba bersih meningkat 278,25%
menjadi Rp. 3, 14 Triliun, terntarna akibat kenaikim signifikan sebesar
37,63% pada pendapatan bunga bersih dan se:besar 35,68% pada
pendapatan operasional lainnya. Setelah pencadanga11 penuh atas kerugian
akibat kasus L/C fiktif di tahun 2003, BNI berupaya keras meningkatkan
pendapatan di tahun 2004 untuk mengkompenasi kerugian tersebut,
dengan basil yang menggembirakan. Pencapaian terst>but telah signifikan
bila mengingat kontributor terbesar adalah pendapatan bunga dari kredit.
71
Ini mencenninkan komitmen BNI dalam menangani ketergantungan pada
Obligasi Pemerintah dan meningkatkan fungsi BNI di bidang intennediasi
keuangan.
Secara umum, BNI selama tahun 2005 telah melakukan berbagai
inisiatif strategi yang sejalan dengan PETA NA VIGASI. Berikut ini secara
ringkas disampaikan highlight pencapaian kine~ja non-finansial di
beberapa bidang, diantaranya:
a Pencapaian di Bidang Dana dan Jasa
1. Meningkatny;a jumlah nasabah dana dari 6,2 juta nasabah di tahun
2004 menjadi 8,5 juta nasabah di tahun 200. Hal ini didorong oleh
makin intensifnya aktivitas promosi, adanya produk yang inovatif
dan memenuhi kebutuhan nasabah serta dukungan teknologi yang
lebih handal dengan selesainya implementasi ICONS (Integrated
Centralized Online System).
2. Peluncuran BNI Card dan BNI Syari'ah Card untuk menggantikan
kartu ATM sebelumnya (Kartu Plus dan Syari'ah Plus), yang
berfungsi tidak hanya sebagai krutu ATM namun juga sebagai
debit card di lebih dari 900.000 merchant berlogo Master Card di
seluruh dunia.
3. DPLK BNl sebagai salah satu DPLK t<:rbesar di Indonesia
mencatat kenaikan jumlah anggota baru sebanyak 19.134 menjadi
lebih dari 343 ribu anggota dari 1.430 perusahaan dengan total
dana yang dikelola sebesar Rp. 2 triliun.
7?
4. Meningkatnya kualitas transaksi di ATM BNI dengan adanya
tambahan 7 fitur ATM selama tahun 2005, yaitu pembayaran tiket
Garuda, pembayaran kartu kredit,HSBG, pembayaran Citibank
Ready Cash, pembayaran Kredit Tanpa Agunan Standard
Chartered pembayaran StarOne postpaid Isi ulang StarOne
prepaid dan pembayaran Qtrevel Agent (Q-Pay), serta naiknya
volume transaksi ATM dari Rp. 18 Milyar/ATM (2004) menjadi
Rp. 41 Milyar/ATM.
5. Pembentukan BNI Treasury Remote Area Service untuk melayani
nasabah di luar Jakarta serta adanya fasilitas e-trading yang
memungkinkan nasabah untuk mengetahui informasi k'Urs dan
bertransaksiforex secara on-line.
6. Diselesaikan sentralisasi transa.1':si trade finance untuk cabang di
luar jabotabek ke pusat pemrost:san dokume:n (Trade Processing
Center), sedangkan rencana serupa untuk 23 cabang utama di
wilayah Jabotabek saat ini sudah dalam tahap penyelesaian.
7. Perakhir tahun 200, jaringan distribusi BNI merupakan salah satu
yang terluas di Indonesia, dengan 950 kantor cabang (termasuk 34
kantor cabang syari'ah), dan 2.272 ATM (t<:rmasuk relokasi 128
A TM dan 5 A TM drive trought) yang didukung oleh 23 Regional
ATM Center, Jaringim ATM BNI saat ini adalah yang terbesar
ketiga setelah BCA, dan Bank Mandiri.
b Pencapaian di Bidang Perkreditan
I. Di segment kredit konsumen, telah dilakukan penambahan staf
marketing (sales forces), pembenahan proses kredit (Customer
loan processing center), pemanfaat IT untuk menyederhanakan
proses aplikasi kredit sehingga lebih cepat dan efisien, pelatihan
staf, penerapan pricing strategi yang lcbih efektif serta peningkatan
market awareness.
2. Di segmen kredit komersial, penataan platform perkreditan yang
dilakukan tahun 2004 melalui pembentukan 12 Sentra Kredit
Menengah (SKM) dan 43 Sentra Kredit Kecil (SKC) merupakan
strategi yang dilakukan BNI untuk dapat memasarkan, memproses,
menyalurkan dan memonitor kredit dengan efisien dan efektif. Di
tahun 2005, BNI memecah SKM Jakarta me1tjadi dua untuk dapat
mengcover pasar yang lebih luas, serta melakukan relokasi dan
regrouping SKC untuk meningkatkan prestasi di daerah yang
potensial.
3. Khusus kartu kredit, BNI Card Center makin memantapkan
posisinya sebagai penerbit kartu kredit te1rbesar kedua setelah
Citibank dengan pertumbuhan 14,5% di tahun 2005 menjadi lebih
dari I juta kartu.
4. secara umum, kinerja perkreditan mengalami tekanan cukup berat
di tahun 200 terutama disebabkan oleh memburuknya kondisi
makro.
5. Upaya recovery, atas kredit macet juga masih menghadap kendala
mengingat bank-bank BUMN memiliki keterbatasan dalam
pemberian diskon (haircut) atas hutang pokok.
c Pencapaian di Bidang Teknologi
I. BNI berhasil menyelesaikan implementasi ICONS di segmen
cabang {termasuk syari'ah) di seluruh Indonesia, saat ini, ICONS
menangani lebih dari 9 juta rekening dan melayani sekitar 2,8 juta
transaksi per hari dengan rata-rata waktu proses kurang dari 0, I
detik per transaksi.
2. BNI ICONS juga mendukung sentralisasi bock-office, antar lain
akunting, process eek dan kliring, procurement center, dan lain
lain.
3. Di tahun 2005, BNI berhasil melakukan migrasi 240 remote VSAT
(Very Small Aperture Terminal) yang menghubungkan cabang dan
ATM BNI di seluruh Indonesia dari satelit Palapa B-4 ke Satelit
Telkom -1.
4. Teknologi BNI memperoleh ISO 9001:2000 Certification for
System Development Life Cycle.
5. Untuk menjamin Koneksi antar unit operasional selama 7x24 Jam.
BNI mengaktifkan sentra!isasi VSAT-IP dan jaringan VPN-IP
serta di dukung oleh IT Command Center untuk memonitor sistem
jaringan dan A TM di seluruh Indonesia.
6. Dalam rangka Business Continuity Plan (BCP), BNI membangun
Disaster Recovery Site (DRS) yang handal dan memberikan
jaminan keberlangsungan operasional bisnis jika terjadi
gangguan/disaster.
B. Penernuan dan Pembahasan
1. Validitas dan Realibilitas
Pengujian instrumen validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika
intsrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur (kctepatan).
Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat
adalah apabila r = positif (+). Jadi korelasi antar pemyataan dengan skor
total negatif (-) maka pernyataan dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid.
Pengujian reiiabilitas adalah berkaitan dengan masalab adanya
kepercayaan terhadap alat tes (Instrument). Suatu instrumen dapat
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila basil dari pengujian
tersebut menunjukan hasil tetap. Dengan demikian instrumen yang reliabl
akan menghasilkan data yang benar atau data yang sesuai dengan kondisi
yang sesungguhnya. Re!iabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik
jika memiliki nilai Crombach' Alpha> dari 0.6.
76
Untuk mengetahui apakah pemyataan yang diajukan kepada
nasabah dapat dikatakan valid atau tidak, maka penulis melakukan uji coba
atau try out kepada 15 responden dengan memberikan 30 pemyatar.n untuk
menguji validitas clan reliabilitas dari seluruh pemyataan yang telah
diberikan.
Kuisioner yang diberikan kepada nasabah dibagi menjadi empat
variabel utama yaitu: Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Nilai Pelanggan dan
Kepuasan Nasabah. Kualitas Pelayanan dibagi menjadi I 0 pemyataan ,
Fasilitas dibagi menjadi 7 pemyataan, Nilai Pelauggan di bagi menjadi 6
pemyataan, dan Kepuasan dibagi menjadi 7 pemyataan. Setelah dilakukan
try out terhadap 15 responden dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
77
Tabel 4.1 Hasil Try Out instrument pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan nilai
pelanggan terhadap kepuasan nasabah pada bank BNI'46 KCP UlN Syarif Hidayatullah Jakarta
No. Pernvataan Korelasi Item Crombacha Keterangan I .686 .931 Valid dan Reliabel 2 .766 .928 Valid dan Reliabel 3 .308 .934 Valid dan Reliabel 4 .673 .930 Valid dan Reliabel 5 .280 .934 Valid dan Reliabel 6 .309 .934 Valid dan Reliabel 7 .572 .931 Valid dan Reliabel 8 .507 931 Valid dan Reliabel 9 .657 .929 Valid dan Reliabel 10 .716 .929 Valid dan Reliabel 11 .506 .932 Valid dan Reliabel 12 .607 .930 Valid dan Reliabei 13 .454 .932 Valid dan Reliabel 14 .320 .933 Valid dan Reliabel 15 .349 .933 Valid dan Reliabel 16 .574 .931 Valid dan Reliabel 17 .612 930 Valid dan Reliabel 18 .253 .934 Valid dan Reliabel 19 .528 .931 Valid dan Reliabel 20 .580 .931 Valid dan Reliabel 21 .504 .931 Valid dan Reliabel 22 .660 929 Valid dan Reliabel 23 .800 .927 Valid dan Re!iabel 24 .698 .930 Valid dan Reliabel 25 .767 .928 Valid dan Reliabel 26 .649 .930 I Valid dan Reliabel 27 .831 .927 Valid dan Reliabel 28 .564 .931 Valid dan Reliabel 29 .387 .933 Valid dan Reliabel 30 .325 .933 Valid dan Reliabel
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil uji SPSS di atas dapat diperoleh bahwa semua data valid
karena nilai K.01·elasinya adalah positif (+). Semua pernyataan yang valid
penulis anggap sudah bisa di jadikan acuan, kemudian disebarkan kepada
78
nasabah bank BNI' 46 KCP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk I 00
responden.
Tabel 4.2 Hasil penyebaran kuesioner instrument pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas
dan nilai pelanggan terhadap kepuasan nasabah pada bank BNI' 46 KCP UIN SyarifHidayatullah Jakarta
No. Pemyataan Korelasi Item Crombacha Keterangan I .049 .923 Valid dan Reliabel 2 .539 .916 Valid dan Reliabel 3 .330 .919 Valid dan Reliabel 4 .614 .915 Valid dan Reliabel 5 .490 .917 Valid dan Reliabel 6 .461 .917 Valid dan Reliabel 7 .525 .916 Valid dan Reliabel 8 .546 .916 Valid dan Reliabel 9 .628 .915 Valid dan Reliabel 10 .627 .914 Valid dan Reliabel II .576 .915 Valid dan Reliabel 12 .632 .914 Valid dan Reliabel 13 .536 .916 Valid dan Reliabel 14 .432 .917 Valid dan Reliabel 15 .355 .9Hs Valid dan Reliabel 16 .530 .916 Valid dan Reliabel 17 .601 .915 Valid dan Reliabcl 18 .395 .918 Valid dan Reliabel 19 .586 .915 Valid dan Reliabe! 20 .542 .916 Valid dan Reliabel 21 .599 .915 Valid dan Reliabel 22 .504 .916 Valid dan Reliabel 23 .595 .915 Valid dan Reliabel 24 .605 .915 Valid dan Reliabel - 25 .463 .917 Valid dan Reliabel 26 .562 .916 Valid dan Reliabel 27 .691 .913 Valid dan Reliabel 28 .415 .918 Valid dan Reliabel 29 .145 .921 Valid dan Reliabel 30 .482 .917 Valid dan Reliabel
Sumber: Data primer yang telah d10lah
a Analisis Deskirptif ten tang Kualitas Pelayanan
Analisis tentang tingkat pelaksanaan kuali1as pelayanan dapat
diukur dengan menggunakan indikator yang telah ditentukan, indikator
tersebut adalah: Reliability atau kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat
kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang
disepakati. Assurance atau perilaku para karyawan yang mampu
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan bisa
menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Tangibles atau daya tarik
fasilitas fisik, perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta
penampilan karyawan, Empathy atau kemampuan pt:rusahaan memahami
masalah para pelanggan, serta memberikan pengharapan personal kepada
para pelanggan. Responsiveness kesediaan dan ke:mampuan karyawan
untuk membantu dan merespon permintaan mereka, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan k<:mudian memberikan
jasa yang secara cepat.
Tabel 4.3 Bank memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Res[>onden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuiu 2 2 2% Ra<>u 3 32 32% Setuiu 4 63 63%
San<>at Setuiu 5 13 13% Jumlah 100 100%
Sumber: Data rrimer yang telah diolah Hasil penelitian sebagai mana terlihat pada tabel 4.3, penilaian
responden mer.genai kemampuan bank memberikan pelayanan sesuai yang
!!fl
dijanjikan sebanyak 2 orang responden menyatakan tidak setuju, 32
responden menyatakan ragu, 63 responden menyatakan setuju, dan 13
responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menjelaskan bahwa pada
umumnya bank mampu untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan.
Tabel 4.4 Karyawan menyimpan catatan atau dokumen tanpa ada kesalahan
Skala Penilaian Bo bot I Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju l 0 0%
Tidak Setuiu 2 6 6% Ragu 3 39 39% Se~ju 4 48 48%
Sangat Setuiu 5 7 7% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d10lah
Pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa 6 responden menyatakan
tidak setuju, 39 responden menyatakan ragu, 48 responden menyatakan
setuju, dan 7 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti pada
umumnya setiap dokumen dicatat tanpa ada kesalahan, tetapi tidak
dipungkiri bahwa pemah terjadi k.:salahan walaupun sangat jarang.
Tabel 4.5 Karyawan dapat diandalkan dalam menangani masalah
yang dihadapi nasabah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah R;sQondem I Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0%
Tidak Setuiu 2 5 5% Ragu 3 27 27% Setuiu 4 61 61%
Saneat Setuiu 5 7 7% ·-Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
81
Pada tabel 4.5, terlihat bahwa 5 responden menyatakan tidak
setuju, 27 responden menyatakan ragu, 61 responden menyatakan setuju,
dan 7 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
petugas pada umumnya dapat diandalkan dalam menangani masalah yang
dihadapi nasabah.
Tabel 4.6 Karyawan melayanai nasabah dengan sungguh-sungguh
Skala Penilaian Bobot Jumlah Resoonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju l 0 0%
Tidak Setuiu 2 2 2% Ram1 3 22 22% Setuju 4 67 67%
Sangat Setuiu 5 9 9% Jumlah 100 100%
Sumber: Data prtmer yang telah dmlah
Dapat dilihat pada tabel 4.6 di atas bahwa 2 responden menyatakan
tidak setuju. 22 responden menyatakan ragu, 67 responden menyatakan
setuju, dan 9 responden menyataka.'1 sangat setuju. lni menunjukan bahwa
kemampuan petugas dalam melayani nasabah dengan sungguh-sungguh
pada umumnya berjalan dengan baik.
Tabel 4.7 Bank memberikan rasa aman terhadap nasabah sewaktu
melakukan transaksi
Skala Penilaian Bo bot Jumlah ResEonde'n Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuiu 2 4 4% Ragu 3 17 17% Setuju 4 61 61%
Sangat Setuiu 5 18 18% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan basil penelitian pada tabel 4. 7 dapat diketahui bahwa
4 responden menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan ragu, 61
responden menyatakan setuju, dan 18 responden menyatakan sangat
setuju. lni berarti bahwa BNI' 46 telah memberlakukan sistem keamanan
dengan baik, sehingga bank dapat memberikan rasa aman terhadap
nasabah sewaktu melakukan transaksi.
Tabel 4.8 Bank menjamin kerahasiaan tabungan nasahah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sanllllt Tidak $setuiu I 0 0%
Tidak Setuju 2 I 1% Riw.u 3 11 11% Setuju 4 64 64%
Sangat Setuiu 5 24 24% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d1olah
Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa I n:sponden menyatakan
tidak setuju, 11 responden menyatakan ragu, 64 responden menyatakan
setuju, dan 24 responden menyatakan sangat setuju. lni berarti bahwa
kP-mampuan bank untuk menjamin kerahasaiaan tabungan nasabah
memang baik. Hal ini diperlukan karena kerahasiaan tabungan nasabah
memang ha! yang sangat penting untuk dilakukan oleh sebuah lembaga
keuangan.
Tabel 4.9 Karyawan selalu bank bersikap sopan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu I 0 0%
Tidak Setuju 2 1 1% Ragu 3 11 11% Setuju 4 66 66%
Sangat Setuju 5 22 22% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d1olah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas bahwa I responden menyatakan tidak
setuju, 11 responden menyatakan ragu, 66 responden menyatakan setuju,
dan 22 responden menyatakan sangat setuju. Hal inii menunjukan bahwa
petugas bank memang bersikap sopan dalam melayani nasabah, tetapi
mungkin juga ada hal-hal yang tidak disukai nasabah terhadap karyawan.
Tabel 4.10 fasilitas fisik sesuai dengan jasa yang ditawairkan.
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resoonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju 1 0 0%
Tidak Setuju 2 4 4% Ra!!ll 3 I 30 30% Setuiu 4 52 52%
Sangat Setuiu 5 14 14% Jumlah
... 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa 4 wsponden menyatakan
tidak setuju, 30 responden menyatakan ragu, 52 responden menyatakan
setuju, dan 14 responden men)'atakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden mengakui bahwa bank sudah dapat melayanai
dengan benar sejak pertama hinge;a akhir.
R4
Tabel 4.11 Pihak bank sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan nasabah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Se(l!ju 2 3 3% Ral!U 3 38 38% Setuiu 4 54 54%
Sangat Se(l!ju 5 5 5% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d1olah
Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa 3 responden menyatakan tidak
setuju, 38 responden menyatakan ragu, 54 responden menyatakan setuju,
dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
pelaksanaan pihak bank untuk sungguh-sungguh untuk mengutamakan
kepentingan nasabah sudah baik.
Tabel 4.12 Karyawan memahami kebutuhan nasabah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah ResEonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu I 0 0%
Tidak Setuju 2 5% 5% Ral!ll 3 35 35% Setuiu 4 54 54%
Sangat Se(l!ju 5 6 6% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.12 dapat di ketahui bahwa 5 responden menyatakan
tidak setuju, 35 responden menyatakan ragu, 54 responden menyatakan
setuju, dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa karyawan pada umumnya dapat memaha.-ni kebutuhan nasabah.
b Analisis Deskriptif tentang Fasilitas
Tabel 4.13 Memudahkan nasabah melakukan transaksi setiap saat
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju 1 0 0%
Tidak Setuju 2 5 5% Rairu 3 18 18% Setuiu 4 63 63%
Sangat Setuiu 5 14 14& Jumlah IOO 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel 4.13 di atas menunjukan 5 responden menyatakan tidak
setuju, 18 responden menyatakan ragu, 63 responden menyatakan setuju,
dan 14 responden menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju. Artinya fasilitas
yang disediakan oleh BNI' 46 KCP U!N Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
digunakan setiap saat untuk melakukan transaksi dengan mudah, aman dan
nyaman.
Tabel 4.14 Nasabah bisa mendapatkan beragam informasi dengan mudah
dan cep4t
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resnonde:n Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju 1 0 0%
Tidak Setuiu 2 ., 7% ,
Ragu 3 22 22% Setuju 4 57 57%
Sangat Setuj u 5 14 14& Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d10lah
Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa 7 responden menyatakan tidak
setuju, 22 responden menyatakan ragu, 57 respond·~n menyatakan setuju
dan 14 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa
86
sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pemyataan di atas.
Artinya informasi yang disediakan/diberikan oleh bank dapat diterima
dengan cepat oleh nasabah 1
Tabel 4.15 Sistem antrian yang terorganisir
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setl!iu 1 0 0%
Tidak Setuiu 2 4 4% Ragu 3 16 16% Setuju 4 67 67%
Sangat Setuiu 5 13 13% Jumlah IOO 100% .
Sumber: Data pnmer yang telah d10lah
Dapat diketahui pada tabel 4.15 di atas bahwa 4 responden
menyatakan tidak setuju, 16 responden menyatakan ragu, 67 responden
menyatakan setuju, dan 13 responden menyatakan sangat setuju. Dengan
demikian bahwa sistem antrian yang dilakukan o!eh BNI'46 KCP UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sudah baik, akan tetapi masih perlu untuk
ditingkatkan lagi.
Tabel 4.16 Mesin ATM yang lengkap dan tersebar luas
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu I 0 0%
Ticlak Setuiu 2 3 3% Rallli 3 15 15% -Setuiu 4 67 67%
Sangat Setuju 5 15 15% Jumlah 100 100%
Surnber: Data pnmer yang telah d1olah
Pada tabel 4.16 di atas terlihat bahwa 3 responde11 menyatakan
tidak setuju, 15 responden menyatakan ragu, 67 responden menyatakan
R7
setuju, dan 15 responden menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa
mesin ATM yang disediakan oleh BNI'46 KCP UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta merupakan salah satu kebutuhan nasabah untuk melakukan
transaksi.
Tabel 4.17 Kebersihan tata letak ruangan dan peralatan rapi dan menarik
Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $set1\iu 1 0 0%
Tidak Setuju 2 2 2% Ragu 3 22 22% Setl!iu 4 63 63%
Sangat Setuiu 5 13 13% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa 2 _ responden
menyatakan tidak setuju, 22 responden menyatakim ragu, 63 responden
rnenyatakan setuju, dan 13 responden sangat setuju, ini berarti bahwa
sebagian besar nasabah melihat bahwa kebersihan d.an tata letak ruangan
dan peralatan pada BNI'46 KCP UIN SyarifHidayatullah Jakarta rapi dan
menaraik,
Tabel 4.18 Fasilitas memadai sesuai dengan jenis jasa yang disediakan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resnonden Prosentase (%) Sanoat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuju 2 3 2% Ra!!U 3 23 23% Setuiu 4 65 65%
Sangat Setuju 5 10 10% Jumlah JOO 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dapat dilihat pada label 4.18 di atas bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan ragu, dan 65
responden menyatakan setuju, dan IO responden menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukan bahwa bank memberikan fasilitas dengan baik
dan sesuai dengan jenis jasa yang disediakan.
Tabel 4.19 Bank menggunakan peralatan modem yang sesuai dengan kebutuhan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0
Tidak Setuiu 2 I 1% Ragu 3 16 16 Setuju 4 69 69%
Sangat Setuju 5 14 14% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d10lah
pada tabel 4.19 di atas menuajukan bahwa I responden
menyatakan tidak setuju, 16 responden menyatakan ragu, 69 responden
menyatakan setnju, dan 14 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menandakan bahwa peralatan yang digunakan oleh BN1'46 KCP UfN
Syarif Hidayatnllah Jakarta sudah cukup modem dan sesuai dengan
kebutuhan nfil:llbah.
c Analisis Deskriptif tentang Nilai Pelanggan
Tabet 4.20 Kenyataan yang didapat dalam bertransaksi sesuai dengan
bah h kan arapJ yangnasa Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%)
Sangat Ticiak $setuju 1 0 0% Tidak Setuiu 2 8 8%
Ragu 3 23 23% Setu_ju 4 61 61%
Sangat Setuju 5 8 8% Jumlah 100 100%
Sebagaimana terlihat pada label 4.20 di alas tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden yang menyalakan tidak
setuju, 23 responden menyatakan ragu, 61 responden menyalakan setuju,
dan 8 responden menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa sebagian
besar nasabah berpendapat bahwa kenyataan yang didapat dalam
melakukan transaksi sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 4.21 Pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0%
Tidak Setuiu 2 2 2% Ragu 3 24 24% Setuju 4 63 63%
Sangat Setuju 5 11 11 Jumlail 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah dmlah
Pada tabel 4.21 di atas menunjukan bahwa 2 responden yang
menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu, 63 responden
menyatakan setuju, dan 11 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden samgat setuju bahwa
pelayanan yang diberikan bank sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Tabel 4.22 Kualitas pelayanan sesuai dengan yang diharapkan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0%
Tidak Senuu 2 5 5% Ragu 3 24 24% Setuju 4 62 62%
Sangat Setuiu 5 9 9% I Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diol;;h
QO
Dapat diketahui pada tabel 4.22 menunjukan 5 orang responden
menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu, 62 responden
menyatakan setuju, dan 9 responden menyatakan sangat setuju. Dengan
demikian dapat di ambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan yang
diberikan oleh bank sesuai dengan yang diharapkan ..
Tabel 4.23 Keinginan yang nasabah harapkan dipenuhi oleh bank
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0%
Tidak Setuiu 2 3 3% Ragu 3 36 36% Setuiu 4 52 52%
Sangat Setuiu 5 9 9% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Pada tabel 4.23 di atas terlihat bahwa 3 responden menyatakan
tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu, 52 responden menyatakan
setuju, dan 9 orang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa keingL•mn yang diharapkan nasabah pada umumnya
dipenuhi oleh bank.
Tabel 4.24 Pelayanan yang dilakukan bank mendekati kesempumaan
Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuiu 2 10 10% Ragu 3 34 34% Setuiu 4 52% 52%
Sangat Setuiu 5 4 4% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d1olah
91
Data yang terdapat pada tabel 4.24 di atas hahwa 10 responden
menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan ragu, 52 responden
menyatakan setuju, dan 4 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa
pelayanan yang dilakukan bank sudah mendekati kesempuranaan.
Tabel 4.25 Karyawan konsisten dalam memberikan pelayanan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0%
Tidak Se~ju 2 3 3% Ragu 3 26 26% Se~ju 4 57 57%
Sangat Setuju 5 14 14% Jumlah 100 100%
Sumber: Data pnmer yang telah d10lah
Dari tabel 4.25 di atas menunjukan 3 responden menyatakan tidak
setuju, 26 responden menyatakan ragu, 57 responden menyatakan setuju,
dan 14 responden menyatakan setuju dari pemyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju, artinya
karyawan memberikan pelayanan yang sesuai kepada nasabah.
d Analisis Deskrptif tenggang Kepuasan
Tabel 4.26 Sava merasa puasa karena bank mem be rikan pelavanan vang cepat
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resnonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuiu 2 10 10% Ragu 3 17 17% Setuju 4 61 61%
Sangat Setuju 5 12 12% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
(}')
Dari tabel 4.26 di atas menunjukan bahwa I 0 responden
menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan ragu, 61 responden
menyatakan sangat setuju, dan 12 responden menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukan bahwa kemampuan bank untuk melayani dengan cepat
pada umumnya diakui oleh nasabah, tetapi akan lebih baik bila waktunya
dipersingkat sehingga akan lebih efisien dalam pemanfaatan waktu.
Tabel 4.27 Saya merasa puas terhadap sarana parkir yang ada
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sanirat Tidak $setuiu l 0 0%
Tidak Setuiu 2 9 9% Ra<m 3 29 29% Setuju 4 58 58%
Sangat Setuiu 5 4 4% Jmnlah JOO 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Pada tabel 4.27 di atas diketahui bahwa 9 responden menyatakan
tidak setuju, 29 responden menyatakan ragu, 58 responden menyatakan
setuju, da."J 4 responden menyatakan sangat setuju. lni berarti dengan
adanya sarana parkir akan memberikan kenyamanan bagi para nasabah
dalam melakuka."J transaksi, khususnya bagi yang membawa kendaraan.
Tabel 4.28 Saya merasa puasa terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resnonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju 1 0 0%
Tidak SetQju 2 3 3% Ragu 3 27 27% Setuiu 4 59 ' 59%
Sangat Setuju 5 11 l 1% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Q1
Sebagaimana hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.28 di atas
menunjukan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 27 responden
menyatakan ragu, 59 responden menyatakan setuju, dan 11 responden
menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa nasabah merasakan bahwa
pada umumnya mereka puas dengan pelayanan yang diberikan. Dan hal ini
mutlak untuk ditingkatkan karena melayani nasabah merupakan hal yang
sangat penting.
Tabel 4.29 Saya merasa puas dengan keselumhan kinerja bank
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resoonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju 1 0 0%
Tidak Setuiu 2 4 4% RamI 3 36 36 Setuiu 4 49 49%
Sangat Setuiu 5 II 11% Jumlah 100 100% .
Sumber: Data pnmer yang telah d1olah
Pada tabel 4.29 dapat diketahui bahwa 4 responden menyatakan
tidak setuju, 36 responden menyatakan ragu, 49 responden menyatakan
setuju, dan 11 responden menyatakan sangat setnjn, ini herarti sebagian
besar nasabah merasa puas der.gan keselumh'ln kinerja bank
Tabel 4.30 Saya merasa puas terhadap fasilita~ yang disediakan
Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuju I 0 0%
Tidak Setuiu 2 8 8% Ragu 3 26 26% Setuju 4 60 60%
Sangat Setuiu 5 6 6% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
OA
Pada tabel 4.30 di atas terlihat bahwa 8 responden menyatakan
tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu, 60 responden menyatakan
setuju, clan 6 responden menyatakan sangat setuju. lnii menunjukan bahwa
sebagian besar orang melihat bahwa fasilitas yang dis1:diakan oleh BN1'46
KCP UIN Jakarta sudah baik
Tabel 4.31 Nasabah memberi informasi yang positif tentang perusahaan
kepada orang lain
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Resoonden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu l 0 0%
Tidak Setuju 2 5 5% Ral!U 3 32 32% Setuiu 4 58 58%
Sangat Setuiu 5 5 5% Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa 5 responden menyatakan
tidak setuju, 32 responden menyatakan ragu, 58 responden menyatakan
setuju, dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa nasabah akan memberikan informasi yang positif kepada orang lain
kalau nasabah merasa puas terhadap bank.
I
Tabel 4.32 Saya merasa puas karena bank memberikan infonnasi yang
dibutuhkan nasabah
Skala Penilaian Bo bot Jumlah Responden Prosentase (%) Sangat Tidak $setuiu 1 0 0
Tidak Setuiu 2 1 1% Ragu 3 19 19% Setuiu 4 71 71%
Sangat Setuiu 5 9 9% Jumlah JOO 100%
Sumber: Data primer yang telah d10lah
Pad label 4.32 di alas menunjukan bahwa l responden menyatakan
tidak setuj u, 19 responden menyatakan ragu, 71 resiponden menyatakan
setuju, dan 9 responden menyatakan sangat setuju.. lni berarti bahwa
kinerja bank yang dirasakan nasabah dalam memberikan informasi di nilai
sudah baik, tapi masih perlu untuk ditingkatkan.
2. Analisis Uji Asumsi Klasik
a Uji Normalitas
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki
distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dcngan beberapa cara,
diantaranya:
I) Normal P-Plot
Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal.
Berikvt ini adalah gambar 4.2 basil nji normalitas pada
kurva normal P-Plot.
Normal P-P Plot of Regreeslon Standardized Ret>ldual
1.0
~ Q.
e On
" 0 ..., J!l :: 0.4 0.
ill
Dependent Variable: Kepuasan
0.4 .
Observed Cum Prob
Gambar4.2 Normal P-Plot
Berdasarka.'l gambar 4.2 di atas hasil dari output SPSS
normal P-Plot menunjukan adanya titik-titik d;ata yang menyebar di
sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa .modi"!
regresi layak digunakan.
b Multikolineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain dalam suatu model. Artinya, uji iili melihat adakah
hubungan linier antara variabel dependen dan independen pada sebuah
regresi
0"7
Pada label 4.34 di bawah ini adalah hasil uji multikolineritas
Tabet 4.33 Uji Multikolineritas
Coefficients'
Collinearity Statii;tics
Model Tolerance VIF
1 Kualitas Pelayanan .728 1.374
Fasilitas .692 1.444
Nilai Pelanggan .606 1.651 --a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan label 4.33 di alas Variance lliflation Factor (VIF)
pada hasil output SPSS tabel Coefficients, masing-masing variabel
independent memiliki VIF tidak lebih dari I 0 dan nilai Tolerance tidak
kurang dari 0, I. Maka dapat dinyatakan model re>gresi tinier berganda
terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam
penelitian.
c Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residua/. Cara mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola
Oll
gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot
yang menyatakan model linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika :
a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit clan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Scattorplot
Depend&ntVarlable: Kepuasan
_, ' Rotgro$Slon SbndardJzud P~odlctod V;1luo
Gambar4.3 Uj i Heterokedastisitas
Hasil output SPSS pada gambar 4.3 di atas; menunjukan bahwa
titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol
serta titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas, atau di bawah saja,
penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian ir.enyempit dan melebar kembali dan penyebaran titik-
titik data sebaiimya tidak berpola. Maka dapat disimpulkan bahwa model
00
regresi tinier berganda bebas dari asumsi klasik heterokedastisitas dan
layak digunakan dalam penelitian.
3. Analisis Uji Regresi Berganda
Tabel. 4.34 Regresi berganda
Coefficients'
-Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 1.391 2.317
Kualitas Pelayanan .209 .055
Fasilitas .302 _084
Nila! Pelanggan .376 .106
a_ Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh
persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 1,391 + 0,209X1 + 0,302X2 + 0,375X3
Di mana: Y = Kepuasan Nasabah
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Fasilitas
X3 = Nilai Pelanggan
Variabel kualitas pelayanan (X 1) mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kepuasan (Y} dengan koefisien 0,209. Artinya setiap
penambahan I satuan variabel kualitas µelayanan (X1) akan meningkatkan
lilt\
variabel kepuasan (Y) sebesar 0,209 dengan anggapan variabel yang
lainnya konstan.
Variabel Fasilitas (X1) mempunyai pengamh yang positifterhadsp
kepuasan (Y) dengan koefisien 0,302. Artinya sctiap penambahan I
satuan variabel Fasilitas (X1) akan meningkatkan variabel kepuasan (Y)
sebesar 0,302 dengan anggapan variabel yang lainnym konstan
Variabel Nilai Pelanggan (X1) mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kepuasan (Y) dengan koefisien 0,376. Artinya setiap
penambahan I satuan variabel kualitas pelayanan {X1) akan meningkatkan
variabel kepuasan (Y) sebesar 0,376 dengan anggapan variabel yang
lainnya konstan.
a) Koefisien Determioasi (R2)
I Model R
1 .739"
Tabel 4.35 Koefisien Detenninasi (R2
)
Model Summary"
Adjusted R Std. Error of the
R Square Square Estin1ate
.546 .532 :2.28414
Durbin-Watson
1.769
a. Predictors: (Constant), Nilai Pelanggan , Kualitas Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan
Sumbcr: Data primer yang telah diolah
Dari tabel 4.34 di atas menunjukan bahwa output SPSS tersebut
memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted
R Square) sebesar 0,532. Artinya, 53,2% variahel kepuas8n dijelaskan
11)1
oleh variabel kualitas pelayanan, fasilitas, dan nilai pelanggan, dan
sisanya 46,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang
digunakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda
layak dipakai untuk penelitian, karena sebag:ian besar variabel
kepuasan dijelaskan oleh variabel-variabel kualitas pelayanan, fasilitas,
dan nilai pelanggan yang digunakan dalam model.
4. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Simultau dengan F-Test
Model
1 Regression
Residual
Total
Tabel 4.36 Uji F-Hitung
ANOVA'
Sum of -
Squares di Mean Square
601.649 3 200.S!iO
500.661 961 5.2'17
1102.510 S9I -
F
38.439
a. Predictors: (Constant), Nilai Pe!anggan , Kualitas Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber: Data primer yang telah diolah
Sig.
.ODO'
Berdasarkan tabel Anova di atas diperoleh nilai F hitung sebesar
38,439 dan F mbcl 2, 76 artinya F hitung > F iabel dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05, ( dt1 = 4-1 = 3 dan dt2 = 100-4 = 96) .Maka Ha diterima
dan Ho ditolak sehingga model regresi bisa dipakai untuk
l(J')
memprediksi variabel kepuasan atau dengan kata lain secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan.
Secara teoritis, penelitian ini mendukung konsep pemsaran
tentang kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh Philip Kotler
yang mengemukakan bahwa kepusan adalah piirasaan senang atau
kecewa setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja
(hasil) dari suatu produk dan harapan-harapannya. Ini berarti bahwa
pelanggan akan merasa puas setelah menilai kine1ja dari sebuah
perusahaan setelah menggunakan produk dari perusahaan tersebut.
b. Uji Parsial dengan T-Test
Tabel 4.37 Uji T-Hitung
Coefficients' -Unstandardized Standardizi:d
Coefficients Coefficient~
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.391 2.317
Kualitas Pelayanan .209 .055 .'107
Fasilitas .302 .084 .297
Nilai Pelanggan .376 .106 .312
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Data primer yang telah diolah
I Sig.
.601 .550
3803 .000
3 588 .001
3.532 .001
Analisis tabel Coefficients untuk mengetahui pengaruh
variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen adalah
sebagai berikut:
1) Pengarub Kualitas Pelayaoan terhadap Ke1masao
Dari tabel coefficients di atas dapat diketahui bahwa t hitung
lebih besar dari t label yaitu 3,809 > 2,00 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga berarti
secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kualitas pylayanan terhadap kepuasan.
J-Iasil ini sesuai dengan penelitiim terdahulu tentang
pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan
nasabah perbankan oleh Suryati pada perusahaan daerah bank
perkredian rakyat giri sukadana baturetno kabupaten wonogiri
dengan memakai metode pengujian hipotesis penelitian dengan
persamaan regresi linier sederhana., bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.
Sesuai pada teori pada bab sebelumnya (Bab II: 15-16),
ada dua faktor utama yang mempengaruhi !rnalitas jasa: yaitu jasa
ya;1g diharapkan (expected service) dan jasa yang diterima,
dirasakan, atau dipersepsikan (perceived servlce) (Parasuraman, et.
al., 1985) dalam Fandy Tjiptono (2005: 260). Apabila layanan
yang diterima, dirasakan atau dipersepsikan sesuai dengan jasa
yang diharapkan konsumen, maka kualitas jasa bersangkutan akan
dipersepsikan baikatau positif. Jika layanan yang diterima,
dirasakan atau dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan maka
kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sehingga jika layanan yang
11\LI.
diterima atau dirasakan lebih rendah dari pada yang diharapkan
maka kualitas layanan dipersepsikan negatif at au buruk. Oleh
sebab itu, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara
konsisten. Sehingga pada waktu mendatang konsumen akan
mengulang untuk menggunakan jasa tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Suryati. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan
kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada
nasabah bank BNI' 46 KCP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) Pengaruh Fasilitas terhadap Kepuasan
Dari tabel coefficients diperoleh nilai t hitung lebih besar dari
t 1abeI yaitu 3,588 2,00 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Maka
Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga b1erarti secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel fasilitas terhadap
kepuasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu dari
Suryati yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Perbankan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Giri Sukadana Baturetno Kabupa<en
Wonogiri, bahwa fasilitas berpengaruh :signifikan terhadap
kepuasan.
Jadi, fasilitas merupakan wujud nyata atas keberadaan
fasilitas-fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan alat-alat
pendukung yang berwujud dari bank dalam memberikan
pelayanan kepada nasabah .
Jadi dapat disimpulkan bahwa, fasilitas memiliki peranan
penting karena fasilitas ini menjadi perhatian bagi nasabah dalam
transaksi. Hal ini disebabkan karena nasabah mempunyai
anggapan bahwa ukuran fasilitas berhubungan dengan
ketersediaan berbagai macam barang/jasa yang mengakibatkan
ketergantungan nasabah pada bank. Konsumen juga
mengasumsikan bahwa fasilitas yang baik adalah yang
menyediakan apa yang mereka butuhkan sehingga tidak perlu
keluar dari are& bank B:NI '46.
3) Pengarub Nilai Pelanggan terhadap Kepu2tsan
Pada tabel coefficients di atas diketahui bahwa nilai t hitung
lebih besar dari t tabel 3,532 > 2,00 dan nilai signifikansi 0,001 <
0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga berarti secara
parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel fasilitas
terhadap kepuasan.
Dari hasil ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu dari
Linda Wati, Syafrizal yang berjudul Pengaruh nilai terhadap
kepuasan Pelanggan Pada Beberapa Merek Handphone. Bahwa
nilai pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.
Artinya, Nilai yang diterima pelanggan merupakan selisih
antara total nilai pelanggan dikurangi total biaya pelanggan
(Khotler, 2000). Nilai pelanggan dapat bcrasal dari beberapa
sumber yaitu: nilai produk, nilai layanan, nilai personal dan nilai
image. Sedangkan total biaya pelanggan terdi.ri dari harga produk,
biaya waktu, biaya energi dan biaya sikologis ..
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik
nilai pelanggan, maka akan meningkatk1m kepuasan. Hal ini
berarti bahwa, nilai yang diberikan pelanggan diakui dan disetujui
oleh seluruh nasabah, di mana nasabah menilai bahwa manfaat
yang diterima sesuai dengan pengorbanan yang dikeluarkan baik
itu dalam hat menghemat waktu, menghemat biaya, dan nilai iebih
dari bank sejenis.
lf\"7
senang atau kecewa setelah membandingkan antara persepsi terhadap
kinerja (hasil) dari suatu produk dan harapan-harapannya.
B. Im plikasi
Dari hasil kesimpulan di atas, bahwa terdapat pengaruh yang kuat
a.'1tara kualitas pelayanan (X1), fasilitas (X2), nilai pelanggan (X3) terhadap
kepuasan pada Bank BNl'46 KCP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka
implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan bahan masukan atau
pertimbangan bagi perusahaan dalam rangka pengembangan strategi
pemasaran untuk menghadapi persaingan. Sebagai bahan informasi dalam
mengetahui besamya pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas dan nilai
pelanggan terhadap kepuasan pada bank BNI'46 KCP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.10
DAFfAR PUST AKA
Agung, Bhuono Nugroho, "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS", Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005
Basu Swasta D, "Manajemen Pemasaran ", Edisi I, BPFE, Yogyakarta, 2000
Dedy, Selmi, "Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Nilai P'elanggan, Kepuasan Pelanggan dan Prilaku PascaPembelian (Studi Pada Pelanggan PT. Matahari Putra Prima. Tbk di Jawa Timur)", Jumal Aplikasi Manajemen Vol. 5 No. 3, Desember2007.
Huasar Huasain, "Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen ", Gramedia, Jakarta, 2000
Hamid, Abdul, "Buku Panduan Penulisan Skripsi ", Cetakan II, FEIS UIN Pres, J~r%ioo1
H11rtooq, "SPSS 16.Q 4nalisis pqta Statisti/ql drm Pe/1f/i"tl(1n ", Eqisj Kl'du'h Y ogyiikarta,:·2008 · · · · ·
Idrianto, Nur dan Bambang Supomo, "Metodologi Penelitian ", Jakarta, 2002
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, lmplementasi, dan Pengendaliann", Edisi kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991.
Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, lmplementasi dan Pengendalian", Edisi kesembilan, Penerbit Prenhalindo, Jakarta, I 997.
Kotler, Philip dan Amstr0ng, Garu, "Prinsip-prinsip Pemasaran ", Penerbit Erlangga, Jakarta, 200 I.
Palilati, Alida, "Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Perbankan Di Wilayah Etnik Bugis ", Jumal Analisis Vol. I No. 2, Maret, 2004.
Palilati, Alida, "Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Perbankan Di Sulawesi Selatan", Jumal ManajemP.n dan Kewirausahaan Vol 9 No. I, Maret, 2007.
Sugiyono, "Metodologi Penelitun lJisnis ", CV Alfabeta, Bandung, 2005.
Supranto, J., "Mengukur Ting/wt Kepuasan Pe/anggan" Rineka Cipta, Jakarta, 2001
111
Nama
Nim
Jurusan
Fakultas
QUESIONER PENELITIAN.
: Didi Muhamad Ahdi
: 1030 8102 9185
: Manajemen
: Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas : Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jaka1ta
Sedang melakukan penelitian untuk Tugas Akhir Program Sarjana Strata Satu (S 1) dengan
Judul: "Analisis Pengarull Kualiias Pe/ayanan, Fasilitas Dan Nilai Pelanggan Terltadap
Kepuasan Nasaba/1" (Studi Kasus Pada Nasabah BNI'46 KCP UIN Jakarta).
Dalam rangka pengumpulan data saya mohon kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/I untuk
mengisi angket yang telah disediakan mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung dari
pengisian Bapak/Jbu, Saudara/I. Saya mohon agar kiranya Bapak/iibu, Saudara/I dengan sejujur
jujumya. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih
Data Responden:
Nama
Jenis Kelamin : Laki-laki LJ Perempuan LJ Pekerjaan : Karyawan/ti I m ml Pegawai Negeri I I Mahasiswa/i I mm I Lain-lain 1----- I
Petunjuk Pengisian
lsilah pemyataan di bawah ini dengan memberikan tanda ( V ) pada altematif jawaban
yang tersedia pada kolom jaw«ban. Adapun makna dari altematif jawaban dimaksud adalah
sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R =Ragu
TS = Tidak Setuj u
STS = Sangat Tidak Setuju
"'
A. Kualitas Pelayauau X1
No Pernyataan SS s R TS STS
I Bank memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanj ikan
2 Kary a wan menyimpan catatan atau dokumen tanpa ada
kesalahan
3 Karyawan dapat diandalkan dalam menangani masalah yang
dihadapi nasabah
4 Karyawan melayani nasabah dengan sungguh-sungguh
5 Bank memberikan rasa aman terhadap nasabah sewaktu
melakukan transaksi .... - ". . ". -· ·- -·- . "".
6 Bank menjamin kerahasiaan tabungan nasabah
7 Karyawan selalu bersikap sopan
8 Fasilitas fisi!> sesuai dengan yang ditawrkan
9 Pihak Bank sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan
nasabah
10 Karyawan memahami kebutuhan nasabah J B. Fasilitas X2
No Pernyataan lss s R TS STS
I Memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi setiap saat
2 Nasabah bisa mendapatkan b~ragam infonnasi dengan
mudah dan cepat
3 Sistem antrian yang terorganisir
4 Mesin A TM yang lengkap dan tersebar luas
5 Kebersihan dan tata letak ruangan rapi dan manarik
6 Fasilitas memadai sesuai dengan jenis jasa yang disediakan
7 Bank menggunakan peralatan modem yang sesuai dengan
kebutuhan
C. Nilai Pelanggan Xi
No Pernyataan SS s R TS STS
I Kenyataan yang didapat dalam bertransaksi sesuai dengan
yang diharapkan
2 Pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah
3 Kualitas pelayanan sesuai dengan yang diharapkan
4 Keinginan yang saya harapkan dipenuhi oleh Bank
5 Pelayamm yang dilakukan Bank mendekati kesempumaan
6 Karyawan konsisten dalam memberikan pelayanan
D. Kepuasan (Y)
No I Pernyataan SS s R TS STS
l Saya merasa puas karena Bank memberikan pelayanan yang
cepat
2 Saya merasa puas terhadap sarana parkir yang ada
3 Saya merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
karyawan
4 Saya merasa puas dengan keseluruhan kinerja Bank
5 Saya merasa puas terhad&p fasilitas yang disediakan
6 Nasabah memberi informasi yang positif t~n!ang
perusahaan kepada orang lain I I
7 Karyawan memberikan informasi yang dibutuhkan nasabah
'
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately z,ero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displa;yed as system missin values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N % Cases Valid 100 100.0
Excluded. 0 .o Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items
.919 .919 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N P1 3.8700 .64597 100 P2 3.7000 .67420 100 P3 3.5600 .71520 100 P4 3.9400 .72223 100 P5 4.0900 .60461 100 P6 4.1100 .61783 100 P7 3.8300 .60394 100 PB 3.8100 .63397 100 pg 3.6100 .68009 100 P10 3.7600 .74019 100 Pl1 3.8600 .71095 100 P12 3.7500 .79614 100 P13 3.8900 .66507 100 P14 3.9400 .64854 100 P15 3.8700 .64597 100 P16 3.8100 .64659 100 P17 3.9600 .58465 100 P18 3.6900 .73437 100 PHl 3.8300 .63652 100
Item Statistics
Mean Std. Deviation N P23 3.8200 .70180 100 P24 3.7500 .79614 100 P25 3.5700 .71428 100 P26 3.7800 .67540 100 P27 3.6700 .72551 100 P28 3.6400 .71802 100 P29 3.6300 .66142 100 P30 3.8300 .58698 100
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
P1 109.4300 123.92'4 .Q,<19 .923 P2 109.6000 116.727 .539 .916 P3 109.7400 119.366 .330 .919 P4 109.3600 115.000 .614 .915 P5 109.2100 118.228 .490 .917 P6 109.1900 118.458 .461 .917 P7 109.4700 117.787 .525 .916 PS 109.6900 117.145 .546 .916 pg 109.6900 115.408 .628 .915 P10 109.5400 114.554 .627 .914 P11 109.4400 115.724 .576 .915 P12 109.5500 113.684 .632 .914 P13 109.4100 116.891 .536 .916 P14 109.3600 1 •8.516 .432 .917 P15 109.4300 119.601 .355 .S18 P16 109.4900 117.202 .530 .916 P17 109.3400 117.095 .601 .915 P18 109.6100 118.200 .395 .918 P19 109.4700 116.575 .586 .915 P20 109.5500 116.533 .542 .916 P21 109.6200 115.612 .599 .915 P22 109.8000 116.545 .504 .916 P23 109.4800 115.565 .595 .915 P24 109.5500 114.109 .605 .915 P25 109.7300 117.371 .463 .917 P26 109.5200 116.394 .562 .916 P27 109.6300 113.811 .691 .913 P28 109.6600 118.045 .415 .918 P29 109.6700 122.486 .145 .921 P30 109.4700 118.534 .482 I . .917
Scale Statistics
Mean J V&riance J.Std. Deviation l N of Items ]
Regression
Variables Entered/Removed,
~ode Variables Variables Entered Removed Method
1 Nilai Pelanggan, Kualltas Enter Pelayanan, Fasilitas a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan
Model Summaryb
~ode Adjusted R Std. Error of Durb R R Snuare Snuare the Estimate Wat!
1 .739a .546 .532 2.28414 a. Predictors: (Constant), Nilai Pelanggan , Kualitas Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan
ANOVJ!b
Sum of ....... Snuares di Mean Snuare F. _ _.._..;s"';i,.o . ..._-1
•..
1 Regression 601.649 3 200.550 38.439 .ooo, Residual 500.861 96 5.217 Total 1102.510 99
a. Predictors: (Constant), Nilai Pelanggan , Kualilas Pelayanan, Fasilitas
l>. Depandent Variable: Kepu2san
Coefficients.
Stondardized Unstandardizeu Coefficients Coefficienl'!__
··-·-· B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.391 2.317
Kualitas Pelayanan .209 .055 .307 Fasilltas .302 .084 .297 Nilai Pelanggan .376 .106 .312
a. Dependent Variable: Kepuasan
Coefficients.
Collineari~ Statistics .. _._, Tolerance VIF
1 (Constant)
Kualitas Pelayanar. .728 1.374 Fasilitas .692 1.444 Nilai Pelanggan .606 1.651
a. Deoendent Variable: Keouasan
t
.601
3.803
3.588
3.532
Sin.
.550
.000
.001
.001
Collinearity Diagnostic&
·-Dime
Variance Pronortions
Kualitas ~ode nsio Condition n Eiaenvalue Index <Constant\ Pelavanan
1 1 3.977 1.000 .00 .00 2 .009 20.658 .00 .74 3 .006 22.969 .82 .02 4 .006 25.379 .16 .24 ·-
a. Dependent Variable: Kepuasan
Collinearity Diagnostic&
Dime Variance Prooortions
Mode nsio Nilai I n Fasilitas Pelannnan 1 1 .00 .00
2 .41 .01 3 .02 .41 4 .56 .56
a. Dependent Variable: Kepuasan
Residuals Statistics.
Minimum Maximum II/lean Std. Deviation N Predicted Value 18.5794 31.7429 26.0700 2.46521 100 Std. Predicted Value -3.039 2.301 .000 1..000 100 Standard Error of .234 1.440 .420 .161 100 Predicted Value Adjusted Predicted Value 18.9346 31.7526 26.0660 2.46512 100 Residual -6.60854 4.80329 .00000 2.24927 100 Std. Residual -2.893 2.103 .000 .985 100 Stud. Residual -2.946 2.142 .001 1.008 100 Deleted Residual -6.85961 4.98134 .00402 2.3fi665 100 Stud. Deleted Residual -3.075 2.183 .000 1.020 100 II/lat.al. Pistance .045 38.346 2.970 4.539 100 Cook's Distance .000 .098 .012 .022 100 Centered Leverage Value .000 .387 .030 .046 100
a. Elependent Variable: Kepuasan
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kepuasan
1.n-r-----------·
0.8
,g
2 a.. E o.6 ::s ()
"ti J!! ~ 0.4
Jl 0.2
o.n-i"2'C---,----,----,----r---I 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observ~d Cum Prob
I
3-
iii ::l "t:I z-"iii CD ci: "t:I 1-CD
.!:! ... c CD 0-"t:I ::l ... II)
c: R1-0 0 "iii fl)
! -2-Cl CD ci:
-3-
' -4
Scatterplot
Dependent Variable: Kepuasan
0 0
0 0
0
' -2
0 0
0 0 0 0 0
00 0
0 o ~o o . "lOQoo 0 ~o co~o
0 0 Oo ~o o cei, · o
0 0 0 0 0
0
0
0
• 0
0
0
0 0 °o
0
0
0
0 0
• 2
Regression Standardized Predicted Value
Coefficients.
Standardized I Unstandardized Coefficients Coefficients
"h..OoO B Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 1.391 2.317 .601 .550
Kualitas Pelayanan .209 .055 .307' 3.803 .000 Fasilitas .302 .084 .297' 3.588 .001 Nilai Pelanggan .376 .106 .312: 3.532 .001
a. Dependent variable: Kepuasan
Coefficients.
Collineariru Statistics .. ~ ... ~· Tolerance VIF 1 Kualitas Pelayanan .728 1.374
Fasilitas .692 1.444 Nilai Pelanggan .606 1.651
a. Dependant Variable: Kepuasan