landasan teori perkreditan

21
 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Umum Perkreditan Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tent ang Per bank an Kre dit adala h  penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,  berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pi hak lain ya ng me waj ibkan pi hak pemi nj am untuk me lunas i hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau  pembagian hasil keuntungan. (Siamat, 1995, hal : 96 ) Kr edit da pa t di ke lo mp okka n be rdas ar ka n be be ra pa kr it er ia , diantaranya adalah : (Siamat, 1995, hal : 97-98 ) A. Tuju an Kred it , dala m ha l in i kr edit da pa t di beda ka n menur ut tujuannya, yaitu : a.1. Kredit Komersil (commercial loan) Yaitu kredit yang di berikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan. Kredit ini meliputi antara lain : kredit leveransir, kredit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya. a.2. Kredit Konsumtif (consumer loan) Ya it u kr edit yang di beri ka n ol eh ba nk untu k me me nuhi kebutu han debit ur yang bersifat konsumt if. Oleh karena itu, kredit ini  bagi debitur tidak digunakan sebagai modal kerja untuk memperoleh data melainkan semata-mata digunakan untuk membeli barang atau kebutu han-keb utuhan lainny a mis alnya membel i proper ty (rumah), mobil, dan berbagai macam barang konsumsi lainnya. 4

Upload: advisory58

Post on 13-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 1/21

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Umum Perkreditan

Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Kredit adalah

  penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

  berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank 

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau

 pembagian hasil keuntungan. (Siamat, 1995, hal : 96 )

Kredit dapat di kelompokkan berdasarkan beberapa kriteria,

diantaranya adalah : (Siamat, 1995, hal : 97-98 )

A. Tujuan Kredit , dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut

tujuannya, yaitu :

a.1. Kredit Komersil (commercial loan)Yaitu kredit yang di berikan untuk memperlancar kegiatan usaha

nasabah dibidang perdagangan. Kredit ini meliputi antara lain : kredit

leveransir, kredit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya.

a.2. Kredit Konsumtif (consumer loan)

Yaitu kredit yang di berikan oleh bank untuk memenuhi

kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. Oleh karena itu, kredit ini

 bagi debitur tidak digunakan sebagai modal kerja untuk memperoleh

data melainkan semata-mata digunakan untuk membeli barang atau

kebutuhan-kebutuhan lainnya misalnya membeli property (rumah),

mobil, dan berbagai macam barang konsumsi lainnya.

4

Page 2: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 2/21

a.3. Kredit Produktif 

Yaitu produktif kredit yang di berikan oleh bank dalam rangka

membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapatmemperlancar produksi misalnya pembelian bahan baku, pembayaran

upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran, dan distribusi dan

sebagainya.

B.  Penggunaan Kredit , dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut

 penggunaannya, yaitu :

 b.1. Kredit Modal Kerja (KMK)

Yaitu kredit yang di berikan untuk menambah modal kerja

debitur. Kredit Modal Kerja ini pada prinsipnya meliputi modal kerja

untuk tujuan komersil industri, kontraktor bangunan dan sebagainnya.

Modal kerja untuk perdagangan misalnya kredit ekspor, kredit

  pertokoan dan sebagainya. Sedangkan kredit modal kerja industri

misalnya kredit modal kerja pabrik tekstil dan sebagainya. Jadi

 prisipnya kredit modal kerja ini adalah penggunaan modal yang akan

habis dalam satu siklus usaha yaitu dimulai dari perolehan uang tunai

dari kredit bank kemudian digunakan untuk membeli barang dagangan

atau bahan-bahan baku (kemudian diproses menjadi barang jadi) lalu

di jual (bias dengan kredit atau tunai) selanjutnya memperoleh uang

kas kembali.

 b.2. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang di berikan oleh bank untuk digunakan

melakukan investasi dengan membeli barang-barang modal. Kredit

investasi menurut ketentuan Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1998

adalah kredit jangka menengah atau panjang untuk membiayai

5

Page 3: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 3/21

 pengadaan barang-barang modal maupun jasa yang diperlukan dalam

rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, relokasi dan pendirian

 proyek baru.C.  Jangka Waktu Kredit , dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut

 jangka waktunya, yaitu :

c.1. Kredit Jangka Pendek (Short term-loan)

Yaitu kredit yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari

satu tahun. Biasanya kredit ini untuk membiayai kelancaran operasi

 perusahaan termasuk pula kredit modal kerja.

c.2. Kredit Jangka Menengah (Medium term-loan)

Yaitu kredit yang jangka waktu pengembaliannya 1 s/d 3 tahun.

Biasanya kredit ini untuk menambah modal kerja misalnya untuk 

membiayai pengadaan bahan baku. Kredit jangka menengah dapat

 pula dalam bentuk investasi.

c.3. Kredit Jangka Panjang (Long term-loan)

Yaitu kredit yang jangka waktu pengambaliannya atau jatuh

temponya melebihi 3 tahun. Misalnya kredit investasi yaitu kredit

untuk membiayai suatu proyek, perluasan usaha atau rehabilitasi.

D.  Barang Jaminan, dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut

 barang jaminannya, yaitu :

d.1. Kredit dengan jaminan (Secured loan)

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dengan adanya suatu

 jaminan dari debitur.

6

Page 4: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 4/21

d.2. Kredit dengan tanpa jaminan (Unsecured loan)

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank tanpa suatu jaminan dari

debitur.

E.   Kredit Non Kas, adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada

nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah

diperjanjian telah direalisasikan atau efektif. Kredit non kas ini di

 bedakan menjadi :

e.1. Bank Garansi

• Jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh Bank 

Indonesia yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap

  pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin

melakukan cedera janji.

• Jaminan dalam bentuk penanda tanganan kedua dan seterusnya

atas surat-surat berharga seperti aval dan endosemen yang dapat

menimbulkan membayar bagi bank apabila yang dijamin cedera

 janji.

• Jaminan lain yang terjadi karena perjanjian bersyarat sehingga

dapat menimbulkan kewajiban financial bagi bank.

e.2. Fasilitas pembukaan L/C

Pemberian fasilitas pembukaan L/C kepada nasasbah dalam pelaksanaan transaksi pembelian barang baik yang berkaitan dengan

 perdagangan dalam negri maupun dengan luar negri.

2.2. Definisi Sistem Informasi Menejemen.

7

Page 5: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 5/21

Di Era Globalisasi ini sistem informasi sangatlah diperlukan, apalagi

dalam usaha untuk mendapatkan informasi yang baik, akurat dan dapatdipercaya.

Sebelum berlanjut pada pengertian Sistem Informasi Manajemen

hendaknya harus diketahui dahulu apa pengertian dari Sistem.  Sistem adalah

Sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan (Gary Bruch & Starter : Halaman l4 : 1979) .  Informasi  adalah penyajian

yang mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya

tidak mengerti menjadi lebih jelas (Gary Bruch & Starter : Halaman 5 : 1979). 

Menurut Gordon Bruch & Starter Sistem Informasi Manajemen

adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk 

mendukung operasi manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari

sistem organisasi (Gordon B Dafis : Halaman 68 : 1974).

2.3. Software Pendukung Penyusunan Aplikasi.

Dalam melakukan penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Kredit

(ASIK) ini Penulis menggunakan beberapa software pendukung,

diantaranya adalah :

A. Microsoft Access.

Software ini digunakan oleh penulis untuk melakukan

  penyimpanan serta pemeliharaan database. Software ini juga

merupakan salah satu Program Aplikasi Basis data (database) paling

lengkap dan canggih saat ini. Degan menggunakan Microsoft Access

kita dapat merancang, membuat dan mengelola database dengan

mudah. Namun demikian disini Penulis tidak membicarakan Microsoft

8

Page 6: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 6/21

Access sebagai suatu Program Aplikasi, tetapi hanya sebatas sebagai

Aplikasi pengelolaan database.

Dengan Menggunakan Microsoft Access ini Penulis melakukan penanganan berbagai hubungan atau relasi-relasi antar data base, serta

melakukan perhitungan-perhitungan dan rumus-rumus yang telah

tersedia dalam Microsoft Access tersebut.

Gambar 2.3.A. Tampilan Layar Microsoft Access 97

Microsoft Acces sudah melalui proses pengembangan yang

dilakukan oleh Microsoft sejak Microsoft access 95 sampai dengan

yang terakhir Microsoft 2000, dengan harapan program aplikasi

database ini dapat lebih mudah digunakan dan mudah di integrasi

dengan aplikasi program Microsoft lainnya.

9

Page 7: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 7/21

Dengan menggunakan Microsoft access sebagai pengolaan data

 base, maka kita dapat mengolah seluruh data yang kita miliki kedalam

sebuah file database. Database pada access tersebut dapat terdiri dariatas satu atau beberapa table dan Query. Tabel dan Query inilah yang

akan menjadi target untuk melakukan pengolahan data yang akan

menjadi sutu database (Santoso, 2000, hal :1 - 5 ).

B. Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemograman yang

digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis

(GUI – Graphical User Interface).

Microsoft Visual Basic merupakan even-driven programming 

(pemograman terkendali kejadian), artinya program menunggu sampai

adanya respon dari pemakai berupa event/kejadian tertentu (tombol

diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika even terdeteksi, kode yang

 berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan (Kusumo,

2000, hal : 1 ).

Berikut ini adalah point-point penting dalam sejarah

 perkembangan Visual Basic, sebagai berikut : (Kusumo, 2000, hal : 1-3 ).

• Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu program

Visual Basic untuk DOS dan untuk Windows.

• Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993.

• Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir tahun 1995 (tambahan dukungan

untuk aplikasi 32 bit).

• Visual Basic 6.0 yang dirilis pada akhir tahun 1998

• Kemudian yang saat ini sedang berkembang adalah VB.Net yang

dirilis pada awal 2002.

10

Page 8: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 8/21

Berikut adalah keterangan mengenai struktur aplikasi Visual

Basic 6.0, sebagai berikut :

• Project adalah sekumpulan modul. Jadi project (proyek) adalah

 program itu sendiri. Project disimpan dalam file dengan akhiran

 .VBP .

• From adalah Windows atau jendela dimana kita membuat user 

interface/tampilan.

• Kontrol/Control adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukan

 pada form untuk membuat interaksi dengan pemakai (text, box,

label, scroll bar, tombol command)

• Properti/Properties adalah nilai atau karakteristik yang dimiliki

oleh sebuah objek Visual Basic. Visual Basic menerapkan

 properti default/standar. Anda dapat merubah property pada saat

mendisain program atau run time ketika program dijalankan.

• Metode/Methods adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia

 pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas

khusus.

• Prosedur kejadian/Even Procedures adalah kode yang

 berhubungan dengan suatu objek. Kode ini di eksekusi ketika ada

respon dari pemakai berupa even tertenu.

• Prosedur umum/General Procedures adalah kode yang tak 

 berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh

aplikasi.

• Modul/Module adalah Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi

variable dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.

Pada saat pertama kali progrmer membuat program aplikasi,

akan terdapat jendela proyek yang berisis semua file yang dibutuhkan

11

Page 9: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 9/21

untuk menjalankan program aplikasi Visual Basic yang dibuat. Pada

tampilan Visual Basic terdapat tiga icon Viw Code, View Object,

Toggle Folders.Icon View Code dipakai untuk menampilkan jendela editor kode

  program. Icon View Objectdipakai untuk menampilkan bentuk 

formulir(Form) dan Icon Toggle Folders digunakan untuk 

menampilkan folder. (Yuswanto, 2001, hal : 24)

Gambar 2.3.B. Tampilan Layar Visual Basic 6.0

C. Seaget Crystal Report.

Mencetak data umunya dijadikan hasil akhir dari rangkaian

 proses pengolahan data untuk tujuan pelaporan atau dokumentasi.Misalnya proses cetak yang digunakan untuk pelaporan adalah cetak 

kwitansi pembayaran dari transaksi pembelian/penjualan yang telah

dilakukan.

12

Page 10: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 10/21

Salah satu softwere yang digunakan penulis dalam membuat

laporan adalah dengan menggunakan Crystal Report. Crytal Report

merupakan Softwere Report Designer yang merupakan programterpisah dari Microsoft Visual basic. (Yuswanto, 2001, hal : 182 )

Gambar 2.3.C. Tampilan Layar Cristal Report 9

2.4. Data Flow Diagram.

Data Flow Diagram (DFD) yaitu suatu modelling tool yang

memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu

 jaringan (network) proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh

 penghubung yang disebut Flow atau alur data. Data Flow Diagram sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem

yang akan dikembangkan secara logika atau tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik, dimana data tersebut mengalir atau akan disimpan.

(Fathansyah, 2001, hal : 99 )

13

Page 11: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 11/21

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk 

  pengembangan sistem yang terstruktur. Alasan utama penggunaan DFD

adalah sebagai berikut:

• DFD membantu para analis sistem:

Untuk meringkas data informasi tentang sistem

Untuk mengetahui komponen kunci tentang sistem

Untuk mengetahui hubungan antara sistem

Untuk membantu perkembangan aplikasi secara efektif 

• DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk 

 perkembangan alternatif sistem fisik.

• DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk 

 perkembangan alternatif sistem fisik.

• DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai

dan sistem analis.

Dalam pembuatan Data Flow Diagram (DFD) dibutuhkan empat

komponen yaitu:

A. Proses

Proses menggambarkan kegiatan atau kerja dari sistem yang

mentranformasikan input ke output. Proses ini presentasikan dengan

simbol:

Gambar 2.4.a

B. Data Flow atau Arus Data

14

Page 12: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 12/21

Data Flow digunakan untuk menunjukkan arus data yang berupa

masukan atau hasil proses dari proses sistem. Data Flow ini

dipresentasikan dengan simbol:

Gambar 2.4.b

C. Data Store atau Penyimpanan Data

Penyimpanan data digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data.

Data store ini dipresentasikan dengan simbol:

Gambar 2.3.c

D. Terminator  

Merupakan representasi dari entity luar dimana system berkomunikasi.

Gambar 2.4.d

2.5. Entity Relationship Diagram

Entity adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dimana

informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Selain itu dikenal juga

suatu atribut yaitu karakteristik dari suatu entity atau relationship yang

menyediakan penjelasan detil tentang entity tersebut.

Diagram ini berfungsi untuk memudahkan pemecahan masalah dalam

merancang suatu sistem komputerisasi.

15

Page 13: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 13/21

Berikut merupakan Nama, Simbol serta definisi yang digunakan dalam

Entity relationship diagram :

A. Entity, Merupakan suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam

lingkungan user. Digambarkan dengan :

  Gambar 2.5.A Entity

B. Relationship, Merupakan penghubung antara suatu entity dengan

entity yang lain. Digambarkan dengan :

 

Gambar 2.5.C Relationship

C. Atribut, Merupakan elemen yang berfungsi mendeskripsikan karakter 

entity. Digambarkan dengan :

  Gambar 2.5.C Atribut

D. Derajat dari Relationship

Derajat atau tingkat dari relationship menyatakan jumlah entity yang

 berpartisipasi dalam suatu relation, terbagi menjadi :

d.1. Unary Degree ( tingkat satu ), yaitu bila satu entity mempunyai

relasi dirinya sendiri.

16

Page 14: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 14/21

  Gambar d.1 Unary Degree

d.2. Binary Degree ( tingkat dua ), yaitu bila satu relasi

menghubungkan dua entity.

Gambar d.2 Binary Degree

d.3. Ternary Degree ( tingkat tiga ), yaitu bila satu relasi

menghubungkan tiga entity

  Gambar d.3 Ternary Degree

E. Cardinality Ration

Cardinality Ration adalah batasan yang menjelaskan jumlah

keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality

Ration antara lain adalah : (Elmasri, 1989, h:40-47)

e.1. One to One Relationship 1 : 1

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah

 berbanding satu, hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda

lingkaran untuk menunjukan tabel atau relasi antara keduanya yang

mewakilkan dengan tanda panah tunggal.

17

Page 15: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 15/21

  Gambar e.1 1: 1

e.2. One to Many Relationship 1 : M / M : 1

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah

  berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu.

Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk 

menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda

 panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

  Gambar e.2 1: M

e.3.Many to Many Relatiornship M : N / N : M

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak 

  berbanding banyak. Hubungan tersebut digambarkan dengan tanda

lingkaran untuk menunjukkan tabel dari relasi antara keduanya

diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukkan hubungan

 banyak.

  Gambar e.3 M : N

F. Transformasi dari Diagram Entity Relationship ke Database Relational

18

1M

MM

Page 16: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 16/21

Dalam mentransformasikan Diagram E-R ke database relational,

  para perancang database perlu mengikuti aturan-aturan yang ada.

Aturan-aturan tersebut membantu para perancang database dalammendapatkan database yang baik. Adapun aturan-aturan Tranformasi

adalah sebagai berikut:

f.1. Bila Cardinality Ratio 1: 1 dan participation constraint dari

kedua entity adalah total, maka dapat dibuat suatu tabel, dan primary

key dapat dipilih salah satu.

  Gambar f.1 1 : 1 Satu Tabel

Skema database relasional : Customer/Bank (Base No.,……, Kode

GL.,….).

f.2. Bila cardinality Ratio 1:1 dan participation constraint dari salah

satu entity adalah total, maka perlu dibuat 2 tabel dan primary key

 pada entity yang partial harus dijadikan foreign key pada tabel lain.

  Gambar f.2 1 : 1 Dua Tabel

Skema database Relational :

19

11

Base No.

Customer/Bank Mempuny

ai Product

Kode GL

11

Base No.

Customer/Bank 

Mempuny

ai Product

Kode GL

Page 17: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 17/21

Customer (Base No. ,…..,) Product (Kode GL., …., Base No.)

f.3. Bila Cardinality Ratio 1:1 dan participation constraint dari kedua

entity adalah partial, maka perlu dibuat tiga tabel, primary key dari

tabel ketiga adalah gabungan primary key.

Gambar F.3 1 : 1 Tiga Tabel

Skema database Relational :

Customer/Bank ( Base No.,……,)

Product Kode GL.,…..,)

Transaksi ( Base No. ,Kode GL.)

f.4. Bila cardinality ratio 1: M dan participation constraint sisi M

adalah total, maka perlu dibuat dua atabel dan primary key pada entity

 bercardinality ratio satu harus dijadikan foregn key pada tabel lain.

  Gambar F.4 1 : M Dua Tabel

Skema database relational

Dosen (Base No,……,) Kelas ( Kode GL,…..,Base No.)

20

Base No.

MahasiswaMempuny

aiKelas

Kode GL.

1 1Customer/Bank  Transaksi Product

1 1

Base No.

Customer/Bank Mempuny

aiProduct

Kode

GL.

1 M

Page 18: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 18/21

f.5. Bila Cardinality ratio M:1 dan participaton constraint pada sisi M

adalah partial, maka perlu dibuat 3 tabel dan primary key pada tabel

ketiga adalah gabungan primary key kedua entity.

  Gambar F.5 1 : M Tiga Tabel 

Skema database relational:

Customer (Base No.,…..)

Product (Kode GL.,…..,)

Transaksi (Base No., Kode GL.)

f.6. Bila Cardinality ratio M : N, maka perlu dibuat 3 tabel dan

 primary key pada tabel ketiga adalah gabungan primary kedua entity.

  Gambar F.6 M : N Tiga Tabel 

Skema database relational:

21

Base No.

Customer/Bank  Mempuny

aiProduct

Kode GL.

1M

Base No.

Customer/Bank  Transaksi Product

Kode

GL.

M  N

Page 19: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 19/21

Customer/Bank (Base No.,…..)

Product ( Kode GL.,……,)

Transaksi ( Base No., Kode GL.)

f.7. Bila relationship mempunyai tingkat tiga (ternary degree), maka

  perlu dibuat 4 tabel dan pimary key pada tabel keempat adalah

gabungan primary key dari ketiga entity.

Gambar F.7 1 : M Empat Tabel 

Skema database relational:

Customer/Bank ( Base No., ….)

Product (Kode GL,……)

Komoditi (Kode Komoditi,…..)

Jatuh Tempo (Base No., Kode GL., Kode Komoditi)

2.6. Normalisasi

22

Base No.

Customer/Bank Mempuny

aiProduct

KodeGL.

M 1

Komoditi

Kode

Komoditi

Page 20: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 20/21

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen

menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya . Tujuan proses

normalisasi adalah untuk mengurangi anomali atau penyimpangan informasidata perubahan (update), Penyisipan (insert), Penghapusan (delete), data dan

 juga mengoptimalisasikan penggunaan tempat penyimpanan. Sampai saat

ini telah dikembangkan proses normalisasi sampai langkah bentuk normal

kelima, tapi proses bentuk normalisasi yang akan dibicarakan disini adalah

 proses normalisasi dari langkah pertama sampai dengan langkah ketiga

(3Nf). (Fathansyah, 2001, hal : 37 )

A. Bentuk tidak normal (unnormalized form)

Bentuk ini tidak merupakan kumpulan data yang akan ada keharusan

mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan

kedatangannya.

B. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai khas yaitu setiap data dibentuk 

dalam flat file (file data). Data dibentuk dalam satu record dan nilai

dari field-field berupa nilai atomik (Atomik Value ). Tidak ada set

atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multi value). Tiap

field hanya punya satu pengertian.

C. Bentuk Normal Kedua (2 NF / second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah

memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atibut bukan kunci haruslah

 bergantung secara fungsi pada kunci utama . (primary key) untuk 

membentuk normal kedua ini haruslah sudah ditentukan kunci-kunci

fieldnya. Kunci ini harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang

menjadi anggotanya .

23

Page 21: Landasan teori perkreditan

5/12/2018 Landasan teori perkreditan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/landasan-teori-perkreditan 21/21

D. Bentuk Normal Ketiga ( 3NF / Third Normal Form)

Untuk membentuk normal ketiga ini maka relasi haruslah dalam

  bentuk normal kedua dan atribut bukan primer tidak hanya

mempunyai hubungan transitip. Setiap atribut bukan kunci harus

 bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

24