ife efe dan bab 1

50
69 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian No.228, tanggal 14 Agustus 1990. Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman (Indofood Tower) Jalan Jendral Sudirman Kav. 76-78. Bersadarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, tanggal 5 Februari 1994, perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 1994 tersebut PT Indofood Sukses Makmur Tbk terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan resmi menjadi perusahaan publik. Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk- produknya dikenal diseluruh penjuru nusantara. Indofood mengoperasikan empat kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi: a. Produk konsumen bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam divisi Mi instan, Penyedap Makanan, makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakusisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Daisy Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.

Upload: tentenms6645

Post on 25-Jul-2015

393 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: IFE EFE dan BAB 1

69 

 

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profile Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan

nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian No.228, tanggal 14 Agustus

1990. Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman (Indofood Tower) Jalan Jendral

Sudirman Kav. 76-78. Bersadarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, tanggal 5

Februari 1994, perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma

menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 1994 tersebut PT Indofood Sukses

Makmur Tbk terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan resmi menjadi perusahaan publik.

Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara progresif telah

bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan

operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi

dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para

pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di

Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-

produknya dikenal diseluruh penjuru nusantara. Indofood mengoperasikan empat kelompok

Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:

a. Produk konsumen bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam div isi Mi instan,

Penyedap Makanan, makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan

diakusisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Daisy Dairy merupakan segmen

baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi grup ini di pasar yang memilik i

pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Div isi Bumbu dan Kemasan.

Page 2: IFE EFE dan BAB 1

70 

 

b. Bogasari memilik i kagiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit.

Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.

c. Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan

kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak

goreng, margarine dan shortening. Disamping itu, kegiatan usaha Grup ini juga

mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.

d. Distribusi, memilik i jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini

mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak

ketiga.

Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimiliknya,

bahkan banyak diantara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama

bertahun-tahun, ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi),

dairy ( Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci biru dan cakra Kembar),

minyak goreng ( Bimoli), margarine (Simas Palma). Meskipun menghadapi kompetisi ketat,

merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal

atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen

pasar.

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaam

Menjadi Perusahaan Total Food Solutions

Misi Perusahaan

1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan Indofood, proses produksi

Indofood, dan teknologi Indofood.

2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau,

yang merupakan pilihan pelanggan.

Page 3: IFE EFE dan BAB 1

71 

 

3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun international.

4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,

khususnya dalam bidang nutrisi.

5. Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.

4.1.2 Riwayat Perusahaan

Tabel 4.1 Riwayat Indofood

Tahun Keterangan

1990 Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

1994 Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.

Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham

dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa

Efek Indonesia.

1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1996 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.

1997 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di

bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.

Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan

1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.

2000 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5.

Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.

2001 Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali

saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan

(ESOP).

2002 Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.

Page 4: IFE EFE dan BAB 1

72 

 

Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta

saham.

Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.

2003 Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.

Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.

2004 Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham.

Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun.

Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.

2005 Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.

Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh

perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan

saham.

2006 Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.

Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari

Pte. Ltd.

Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di

Kalimantan Barat.

2007 Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura

dan menempatkan saham baru.

Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.

Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan

perkebunan Rascal Holding Limited.

Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti

Sejati Plantation dan memilik i sebesar 70% kepemilikan.

Page 5: IFE EFE dan BAB 1

73 

 

Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London

Sumatra Indonesia Tbk.

2008 Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Laju Perdana

Indah dan memilik i sebesar 60% kepemilikan.

Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan

menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock.

Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memilik i

secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah

perusahaan dairy terkemuka.

Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan

perkebunan yang memilik i fasilitas bulk ing.

2009 Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.

Pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu menjadi PT

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).

Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar

Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.

Melakukan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan

di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yaitu PT Gizindo

Prima Nusantara (Nutrisi & Makanan Khusus), PT Indosentra

Pelangi (Penyedap Makanan), PT Cipta Kemas Abadi

(Kemasan Fleksibel) dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur

(Biskuit) ke dalam ICBP.

2010 Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui

pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup

CBP, dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% yaitu PT

Page 6: IFE EFE dan BAB 1

74 

 

Surya Rengo Containers (Kemasan Karton), PT Nestlé

Indofood

Citarasa Indonesia (Memasarkan Produk Kuliner), Indofood

(M) Food Industries Sdn Bhd (Kegiatan Usaha Mi Instan di

Malaysia), PT Indofood Fritolay Makmur (Makanan Ringan)

dan Drayton Pte. Ltd. (Dairy), ke dalam ICBP.

Sumber : Annual Report Tahun 2009

4.1.3 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan sesuatu yang diyakini akan menghantarkan

perusahaan sampai tujuannya. Karyawan yang memahami, menghayati dan

mengamalkan budaya perusahaan adalah juga yang akan tiba bersama-sama pada

tujuan perusahaan. Sudah lebih dari 20 tahun Indofood mencanangkan CONSISTENT

sebagai budaya perusahaan. CONSISTENT merupakan istilah yang menggambarkan

komitmen Indofood, yang kemudian juga merupakan singkatan dari gabungan kata-

kata yang menjadi prinsip-prinsip budaya organisasi Indofood. Prinsip pedoman

CONSISTENT Indofood adalah consumer, innovation, staff, excellence, dan

teamwork.

1. Konsumen (Consumer)

a. Memberi nilai terbaik kepada konsumen

b. Memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen

c. Mempertahankan loyalitas konsumen

2. Inovasi (Innovations)

a. Melihat ke depan untuk menghadapi masa yang akan dating

b. Memimpin dalam industry

c. Merubah untuk menjadi lebih baik

Page 7: IFE EFE dan BAB 1

75 

 

d. Menciptakan gagasan baru dalam persaingan

3. Staf (Staff)

a. Dedikasi terhadap profesionalisme

b. Berikan apa yang telah di janjikan

c. Memilik i integritas pribadi yang tangguh

4. Keunggulan (Excellence)

a. Mencapai standar mutu dunia

b. Memberi pelayanan bebas cacat

c. Meningkatkan citra baik perusahaan

d. Mengejar prestasi terbaik

5. Kerjasama (Teamwork)

a. Berupaya untuk mencapai tujuan yang satu

b. Bersikap sebagai pelaku tim yang baik

c. Memperlancar proses fungsional silang

4.1.4 Logo dan Produk Perusahaan

G

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

Sumber : PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Page 8: IFE EFE dan BAB 1

76 

 

Tabel 4.2 Produk Indofood

Produk Keterangan Produk

Mie Instan

Susu

Penyedap Makanan

Makanan Ringan

Page 9: IFE EFE dan BAB 1

77 

 

Nutrisi dan Makanan

Khusus

Bogasari

Minyak Goreng dan

Margarine

Sumber : Annual Report Indofood 2009

PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai holding company memproduksi

berbagai macam produk makanan, yaitu :

1. Mie Instan

Indofood merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan

kapasitas produksi mencapai lebih dari 15 miliar bungkus per tahun.

Beragam merek yang dimilik inya seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura,

Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, ditujukan untuk berbagai

Page 10: IFE EFE dan BAB 1

78 

 

segmen konsumen. Merek-merek tersebut dikenal atas produknya yang

berkualitas, memilik i citra rasa yang tinggi dan diterima dengan baik oleh

berbagai segmen pasar.

2. Dairy

Akuisisi Indolakto pada bulan Desember 2008 memberikan peluang bagi

Indofood untuk mengembangkan bisnis Grup CBP ke dalam industri dairy.

Hal ini merupakan langkah penting menuju strategi jangka panjang Indofood

untuk menjadi perusahaan makanan yang progresif. Industri dairy

mencatatkan pertumbuhan yang pesat seiring dengan meningkatnya

kesadaran masyarakat mengenai kandungan nutrisi dalam produk-produk

dairy. Dengan konsumsi produk dairy per kapita di Indonesia yang masih

rendah saat ini, yaitu sekitar 9 liter per tahunnya, industri dairy memilik i

potensi pertumbuhan ke depan yang menjanjikan.Indolakto merupakan

produsen dairy terbesar kedua di Indonesia, yang memproduksi antara lain

susu kental manis (SKM), susu ultra high temperature (UHT), susu steril

dalam botol, susu pasteurisasi dan susu bubuk, serta es krim, minuman

yoghurt dan mentega. Indomilk, merek utama Div isi ini, merupakan salah

satu merek terkemuka di Indonesia yang telah melekat di hati para

konsumen selama lebih dari 40 tahun. Selain itu, Div isi ini memilik i merek-

merek lain seperti Cap Enaak dan Tiga Sapi untuk produk susu, Orchid untuk

mentega, Indoeskrim untuk es krim, dan Nice untuk minuman yoghurt.

3. Penyedap Makanan

Div isi Penyedap Makanan memproduksi serangkaian produk kuliner baik

untuk Grup Indofood maupun PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI),

perusahaan asosiasi yang bertanggung jawab atas pemasaran produk-

Page 11: IFE EFE dan BAB 1

79 

 

produk kuliner dari Div isi Penyedap Makanan. Di samping itu, Div isi ini juga

memproduksi dan memasarkan produk sirup dengan merek "Indofood".

4. Makanan Ringan

Div isi ini memproduksi berbagai jenis makanan ringan modern termasuk

keripik kentang moderen, keripik singkong tradisional Indonesia dan produk

makanan ringan lainnya, yang dipasarkan dengan berbagai merek seperti

Chitato, Qtela, Lays, Cheetos, Chik i dan Jetz. Industri makanan ringan

moderen terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini,

didorong oleh pengaruh gaya hidup moderen dan pertumbuhan jumlah

convenience stores. Produk makanan ringan untuk segme bawah mengalami

pertumbuhan paling pesat, terutama dipicu oleh masuknya para pemain baru

ke pasar. Meskipun persaingan pasar semakin ketat, Div isi ini mampu

mempertahankan kepemimpinan pasarnya, dan mencatatkan pertumbuhan

yang sehat.

5. Makanan Khusus dan Nutrisi

Div isi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi makanan untuk bayi dan

anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. Dua merek utama ditujukan untuk

segmen konsumen yang berbeda yaitu: Promina untuk segmen menengah

ke atas dan SUN untuk segmen menengah ke bawah. Industri makanan bayi

di tahun 2009 meningkat, didorong oleh pertumbuhan ekonomi di dalam

negeri dan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

makanan bernutrisi untuk bayi. Kondisi persaingan terus meningkat, dimana

para pemain kelas dunia dengan merek-merek yang sudah mapan

meningkatkan kegiatan perik lanan dan promosinya. Meskipun demikian,

Div isi ini mampu mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan

Page 12: IFE EFE dan BAB 1

80 

 

membukukan pertumbuhan volume yang signifikan, baik untuk produk bubur

bayi maupun bubur bayi lanjutan.

6. Bogasari

Sejak bergabung dengan kelompok usaha Indofood pada tahun 1995,

Bogasari memainkan peranan penting dalam keberhasilan Indofood menjadi

perusahaan Total Food Solutions yang terintegrasi. Setelah beroperasi di

Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Bogasari merupakan perusahaan

penggilingan tepung terigu terintegrasi terbesar di Indonesia. Selain itu,

Bogasari juga memproduksi pasta untuk konsumsi pasar di dalam maupun

luar negeri, serta biskuit yang dipasarkan dengan merek Trenz. Untuk

mendukung kegiatan operasionalnya, Bogasari mengoperasikan bisnis

perkapalannya sendiri yang terdiri dari dua unit kapal panamax dan empat

unit kapal handymax, yang terutama digunakan untuk mengangkut gandum

dari Australia dan belahan bumi bagian Utara. Di samping itu, Bogasari juga

memilik i pabrik kemasan yang memproduksi kantong tepung terigu

polypropylene.

7. Minyak Goreng dan Margarin

Div isi Minyak Goreng & Margarin memproduksi minyak goreng, margarin dan

shortening, serta memasarkan produknya dengan berbagai macam merek

baik untuk konsumsi ekspor maupun domestik. Dengan mereknya yang

terkemuka untuk minyak goreng yaitu Bimoli, serta merek-merek lainnya

seperti Happy Salad Oil dan Delima, Div isi ini berhasil mempertahankan

kepemimpinannya di pasar minyak goreng bermerek di Indonesia. Produk-

produk margarin dan shortening dengan merek Simas Palmia, Palmia dan

Amanda, juga merupakan pemimpin di pasar domestik. Sekitar 75% dari

total penjualan margarine dan shortening merupakan penjualan di pasar

Page 13: IFE EFE dan BAB 1

81 

 

domestik, yang mana sebagian besar dari penjualan tersebut ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri seperti pengusaha roti,

makanan ringan dan biskuit. Div isi ini mengoperasikan empat pabrik

penyulingan yang berlokasi di berbagai kota besar di Indonesia, yaitu

Jakarta, Surabaya, Medan dan Bitung. Dengan pembangunan pabrik

penyulingan baru di Jakarta yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun

2010, kapasitas penyulingan Div isi ini akan mencapai 1,4 juta ton per

tahunnya.

4.1.5 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang digunakan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk

adalah Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU). Karena Indofood mengelompokkan div isi-

div isi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada

seorang kepala div isi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur

eksekutif. Berikut adalah gambar struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur

Tbk:

Page 14: IFE EFE dan BAB 1

82 

 

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Sumber: PT Indofood Sukses Makmur Tbk

1. Dewan Komisaris

Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam

menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independen

tersebut adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof.

Dr. Wahjudi Prakarsa.

2. Direksi

Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan

anggota direksi lainnya dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur

Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis

Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat

Page 15: IFE EFE dan BAB 1

83 

 

tercapai. Direktur Utama Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan

delapan direksi lainnya yaitu; Franciscus Welirang, Thomas Thjie,

Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja, Peter Kradolfer, Moleonoto,

Axton Salim, dan Werianty Setiawan.

3. Komite Audit

Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.

29/PM/2004). Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT

Indofood Sukses Makmur Tbk dalam menjalankan peran pengawasan

dengan mengkaji laporan keuangan perseroan.

4. Audit Internal

Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem

pengendalian internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur

telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta

memastikan realibility informasi operasional dan keuangan serta

kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan Perseroan. Di samping itu, juga

bertanggung jawab kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan

audit, dan mengawasi operasi Perseroan untuk memberikan keyakinan

bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan dengan baik.

Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota Komite Audit

dan Direksi.

5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan

dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat.

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan

kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan

Page 16: IFE EFE dan BAB 1

84 

 

saran kepada Direksi tentang perubahan peraturan serta mengatur

pertemuan Direksi.

6. Manajemen Operasional

Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas

setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan

operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Div isi

operasional meliputi; Mi Instan, Packaging, Dairy, Food Seassonings,

Snack Foods, Bogasari, Agribisnis, Distribusi, Internasional, Nutrisi dan

Makanan Khusus.

7. Manajemen Korporasi

Setiap Manajer Korporasi memilik i fungsinya masing-masing sebagai

pengelola kegiatan Perseroan. Div isi korporasi meliputi; pengelola

keuangan, controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor

Relations & Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate

Public Relations, Legal, Corporate Internal Audit, Research and

Development, dan Teknologi Informasi.

8. Investor Relations

Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk

mengkomunikasikan secara proaktif k inerja keuangan Perseroan maupun

informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis

maupun investor.

9. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko

Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan

penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko dan

pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan

keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan Direksi.

Page 17: IFE EFE dan BAB 1

85 

 

4.1.6 Proses dan Kegiatan Bisnis

PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengelola seluruh tahapan proses produksi

produk makanan yang dimilik inya, mulai dari produksi dan pengelolaan bahan baku

hingga menjadi produk yang siap di jual kepada pelanggan.

Gambar 4.3 Proses Bisnis

Sumber: Hasil Penelitian, 2010

Berdasarkan gambar dari proses bisnis yang ditampilkan di atas, adapun

penjelasan prosedur dari gambar proses bisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk

adalah sebagai berikut:

1. Indofood memilik i perkebunan yang bekerja sama dengan para petani untuk

mengelola hasil pertanian/perkebunan yang akan dijadikan sebagai bahan baku

untuk memproduksi berbagai produknya.

2. Hasil dari pertanian/perkebunan tersebut kemudian diolah sehingga menjadi

bahan baku yang siap untuk diproduksi di pabrik Indofood sehingga menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual.

Page 18: IFE EFE dan BAB 1

86 

 

3. Di pabrik produksi semua bahan baku diolah sebaik mungkin sehingga menjadi

produk yang berkualitas tinggi, di pabrik tidak hanya terdapat kegiatan produksi,

namun juga kegiatan research yang berfungsi untuk mengendalikan komposisi-

komposisi yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dengan baik,

kegiatan ini dilakukan dengan mengambil sample secara random dan menelitinya

dalam sebuah ruangan laboratorium untuk memastikan produk tersebut sudah

layak dipasarkan sebagai produk berkualitas.

4. Pengemasan juga dilakukan di pabrik, semua bahan baku yang telah diolah dan

menjadi produk jadi kemudian disortir ke dalam ruangan pengemasan, tenaga

kerja yang ber-skill tinggi yang dimilik i oleh Indofood mengemas produk dengan

cepat dan baik.

5. Distribusi merupakan komponen utama dalam mata rantai kegiatan operasional

Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Indofood tidak memilik i

gudang penyimpanan pada pabriknya, setiap 8 jam sekali produk siap untuk

kemudian langsung didistribusikan pada outlet ritel/pasar tradisional. Melalui

jaringannya yang luas, maka menjamin ketersediaan produk-produk Indofood di

hampir seluruh pelosok Nusantara. Bagian Distribusi ini mendistribusikan secara

baik produk-produk Indofood maupun produk-produk pihak ketiga.

6. Indofood telah berhasil meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan. Stock

point berlokasi di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi

termasuk pasar tradisional, sehingga memungkinkan untuk mendistribusikan

produk-produk di wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.

7. Pada tahap akhir ini, produk yang telah didistribusikan dari pabrik k ini telah

tersedia pada otlet-outlet ritel serta pasar tradisional di setiap wilayah, disinilah

terjadi kegiatan transaksi jual-beli dengan pelanggan. Pelanggan dapat dengan

Page 19: IFE EFE dan BAB 1

87 

 

mudah menemukan produk Indofood karena sistem pendistribusiannya yang

luas.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan terbesar di

Indonesia tentu saja tidak hanya berfokus pada bagaimana menciptakan produk

yang berkualitas tinggi. Indofood pun menjalankan div isi Public Relation untuk

menjaga nama baik perusahaan dimata publiknya. Corporate Public Relation (CPR)

Indofood juga mengadakan berbagai kegiatan sosial, program-program tersebut

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen, pemerintah, karyawan,

mitra usaha dan masyarakat dimana Indofood beroperasi, dan pada saat bersamaan

juga menciptakan nilai bagi perusahaan dan investor.

4.2 Hasil Pengambilan Data

Penulis memperoleh data dan informasi dengan membaca buku-buku untuk

mendapatkan teori mengenai internet, knowledge management, dan lain

sebagainya. Selain buku-buku yang digunakan, penulis juga menggunakan internet

untuk mendapatkan teori-teori dan jurnal yang dibutuhkan dalam penulisan ini.

Penulis juga melakukan program Internship atau magang yang penulis telah

laksanakan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada bulan Juni hingga September

2010 lalu sangat membantu penulis untuk mendapatkan data-data dan informasi

mengenai perusahaan yang penulis butuhkan.

Selama melakukan aktiv itas internship, penulis membantu div isi Public

Relation di Indofood. Salah satunya monitoring media setiap pagi hari, menganalisis

pemberitaan yang ada di media yang berkaitan langsung dengan citra Indofood.

Selain itu penulis juga dilibatkan dalam beberapa meeting, termasuk meeting

mengenai media monitoring online. Penulis juga ikut serta membantu pembuatan

website untuk Indofood CBP.

Page 20: IFE EFE dan BAB 1

88 

 

4.3 Analisis SWOT

4.3.1 Kekuatan Perusahaan

Di setiap organisasi pastinya memilik i kekuatan tersendiri yang

membuatnya berbeda dari organisasi yang lainnya. Begitu pula dengan

Indofood. Selama berjalannya kegiatan belajar-mengajar, SMPK Sang Timur

selalu menilai diri sebesar apa kekuatan yang dimilik inya. Berdasarkan hasil

wawancara dapat diketahui kekuatan – kekuatan Indofood adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.3 Kekuatan Perusahaan

Kekuatan Keterangan

1. Memilik i brand image yang baik S1

2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-agribisnis S2

3. Memilik i jaringan distribusi yang luas S3

4. Memilik i fokus komunikasi yang baik S4

5. Memilik i strategi perusahaan yang baik S5

Sumber : Penulis

1. Memilik i brand image yang baik.

Indofood telah memilik i posisi yang kuat di mata masyarakat. Banyak di

antara merek – merek Indofood melekat di hati masyarakat Indonesia

selama bertahun-tahun. Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-

merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing

segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima

dengan baik oleh berbagai segmen pasar.

2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-agribisnis.

Page 21: IFE EFE dan BAB 1

89 

 

Strategi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan kegiatan

usaha berbasis agribisnis maupun non-agribisnis membuat Indofood

mampu membantu mempertahankan kinerja dan kualitasnya. Dalam

bidang agribisnis, Indofood melakukan penelitian dan pengembangan,

pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan,

branding, serta pemasaran minyak goreng, margarine dan shortening.

Disamping itu, kegiatan lain yang juga dilakukan oleh Indofood

mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.

Dalam bidang non-agribisnis, Indofood senantiasa mengembangkan

berbagai produk baru dan memproduksi inovasi baru yang sesuai

dengan selera konsumen di Indonesia, memperluas jaringan distribusi

dan memperkokoh brand image guna mempertahankan posisi

perusahaan sebagai pemimpin pasar.

3. Memilik i jaringan distribusi yang luas.

Grup Distribusi merupakan komponen utama dalam mata rantai kegiatan

operasional Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Melalui

jaringannya yang luas, Indofood menjamin ketersediaan produk-produk

Indofood di hampir seluruh pelosok Nusantara. Grup ini mendistribusikan

baik produk-produk Indofood maupun produk-produk pihak ketiga. Sejak

tahun 2005, penambahan jumlah stock point dikombinasikan dengan

logistik pasokan dan pengiriman barang yang lebih efisien, telah berhasil

meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan. Stock point berlokasi di

wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi termasuk pasar

tradisional, sehingga memungkinkan untuk mendistribusikan produk-

produk di wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.

Program ini juga berhasil meningkatkan standar pelayanan yang

Page 22: IFE EFE dan BAB 1

90 

 

diberikan. Berbagai langkah perbaikan lain seperti pembentukan tim

merchandise, peningkatan kunjungan kepada pedagang eceran dan

koordinasi dengan prinsipal pihak ketiga melalui program promosi

bersama juga telah dilaksanakan.

4. Memilik i fokus komunikasi yang baik.

Indofood berusaha menciptakan komunikasi yang baik kepada

stakeholdernya. Fokus pada program komunikasi menyeluruh juga

menjadi kekuatan yang terus dipertahankan oleh perusahaan dengan

tujuan untuk meningkatkan awareness konsumen guna menjaga

loyalitas.

5. Memilik i strategi perusahaan yang baik.

Strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Indofood Sukses

Makmur Tbk selama ini membawa dampak positif bagi perusahaan.

Program ik lan dan promosi yang terus dilakukan oleh Indofood, hal ini

mengakibatkan permintaan atas produk konsumen bermerek meningkat

seiring dengan naiknya daya beli konsumen. Dari data yang penulis dapat

(annual report 2009) Indofood telah menguasai sekitar 66,67% pangsa

pasar dari produk mi instan, maka dengan kekuatan yang dimilik i oleh

Indofood ini dapat mengambil peluang yang ada dan mempertahankan

baik kepemimpinan pasar maupun pricing power, perusahaan juga dapat

memperkuat brand image melalui perbaikan kualitas secara terus –

menerus.

Page 23: IFE EFE dan BAB 1

91 

 

4.3.2 Kelemahan Perusahaan

Tabel 4.4 Kelemahan perusahaan

Kelemahan Keterangan

1. Sistem penyebaran informasi sederhana W1

2. Pemanfaatan teknologi belum optimal W2

3. Knowledge yang tidak terdokumentasi

dengan baik

W3

4. Jaringan intranet belum dioptimalkan W4

Sumber : Penulis

1. Sistem penyebaran informasi masih sederhana.

Penyebaran informasi yang dilakukan oleh internal Indofood masih

sangat sederhana. Contohnya untuk penyebaran berita – berita dari

media massa masih tradisional yaitu menggunakan kliping kertas. Hal ini

mengakibatkan ketersediaan informasi terbatas karena tidak setiap

karyawan mendapat k lipping tersebut.

2. Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.

Teknologi informasi merupakan salah satu sarana yang praktis bagi

berbagai perusahaan dalam melakukan setiap kegiatan perusahaan

khususnya dalam kegiatan penginformasian, begitu juga dengan PT

Indofood Sukses Makmur Tbk. Teknologi informasi akan memberikan

manfaat yang sangat besar jika perusahaan bisa memanfaatkannya

secara optimal. Namun, dalam pengoptimalan teknologi informasi ini

Indofood masih dinilai kurang dan hal ini disebabkan karena kurangnya

Page 24: IFE EFE dan BAB 1

92 

 

pengetahuan dan kemampuan karyawan mengenai manfaat yang dapat

diberikan oleh teknologi informasi.

3. Knowledge yang tidak terdokumentasi dengan baik.

Pemanfaatan fasilitas dan teknologi yang kurang maksimal dan hanya

dimanfaatkan pada level tertentu saja. Hal ini membuat knowledge yang

terdokumentasi kurang lengkap. Selain itu besarnya jumlah karyawan

juga membuat sulitnya knowledge terdokumentasi.

4. Jaringan intranet belum dioptimalkan.

Jaringan intranet yang tersedia belum dioptimalkan sehingga pengiriman

laporan dan kliping kadang masih menggunakan cara tradisional. Portal

perusahaan untuk Div isi Public Relation juga belum secara optimal

bekerja.

4.3.3 Peluang Perusahaan

Tabel 4.5 Peluang perusahaan

Peluang Keterangan

1. Penggunaan internet yang semakin meluas

dikalangan masyarakat.

O1

2. Pemanfaatan media monitoring online dalam

kegiatan perusahaan

O2

3. Melakukan kerja sama dengan perusahaan

yang memilik i produk sejenis

O3

4. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat O4

5. Adanya pasar global O5

Sumber : Penulis

Page 25: IFE EFE dan BAB 1

93 

 

1. Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat.

Teknologi informasi yang terus berkembang merupakan salah satu faktor

yang dapat menciptakan peluang bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk .

Semakin meluasnya pengguna internet dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar mampu

lebih unggul dari perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang yang

sama.

2. Pemanfaatan media monitoring online dalam kegiatan perusahaan.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet pada masyarakat

dewasa ini, hendaknya perusahaan juga dapat memanfaatkan layanan

yang disediakan agar setiap berita – berita dan informasi cepat

terdistribusi ke internal perusahaan.

3. Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang memilik i produk sejenis.

Melakukan kerja sama dengan perusahaan lain yang memilik i produk

sejenis juga dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat

menjangkau pelanggan lebih luas lagi, serta dapat terus meningkatkan

kinerja perusahaan.

4. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat.

Daya beli masyarakat yang meningkat memberikan dampak yang sangat

positif bagi perusahaan. Faktor tersebut dapat dijadikan sebuah peluang

yang bagus bagi perusahaan untuk terus memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh pelanggan serta meningkatkan kepercayaan secara

terus menerus yang memungkinkan dalam pencapaian kinerja yang lebih

baik.

Page 26: IFE EFE dan BAB 1

94 

 

5. Adanya pasar global.

Adanya pasar global dapat dijadikan suatu peluang yang baik. Dengan

adanya pasar global tenaga kerja, perusahaan bisa saja memperkerjakan

orang – orang luar negeri yang memilik i kemampuan dan kemauan kerja

yang lebih baik.

4.3.4 Ancaman Bagi Perusahaan

Tabel 4.6 Ancaman Perusahaan

Ancaman Keterangan

1. Penyalahgunaan teknologi informasi T1

2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil T2

3. Ketatnya persaingan bisnis T3

4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek

lulusan yang ada

T4

Sumber : Penulis

1. Penyalahgunaan teknologi informasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa akan penyalahgunaan terhadap teknologi

itu sendiri yaitu dengan maraknya Hacker yang berniat buruk dan hal ini

dapat merugikan perusahaan serta menjadi ancaman bagi perusahaan.

2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil.

Keadaan ekonomi Negara yang tidak stabil seperti terjadinya penurunan

nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi yang fluktuatif, serta krisis

global, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi

keadaan perusahaan.

Page 27: IFE EFE dan BAB 1

95 

 

3. Ketatnya persaingan bisnis.

Banyaknya produk subtitusi yang beredar dipasaran cukup

mempengaruhi Indofood untuk tetap mempertahankan konsumennya.

Indofood harus mencermati peasaing – pesaing yang ada agar tetap bisa

bersaing. Selain itu Indofood perlu melakukan inovasi baru dan

mempertahankan kualitasnya agar konsumen tetap loyal.

4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek lulusan yang ada.

Banyak lulusan yang bernilai tinggi, tetapi kenyataannya lulusan tersebut

kurang mahir dalam practical. Kemampuan yang dimilik i hanya sebatas

kemampuan teoritis saja.

4.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal

4.4.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Faktor-faktor internal dalam matriks evaluasi faktor internal adalah kekuatan

dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan evaluasi faktor – faktor internal diatas

maka dapat dilakukan matriks evaluasi faktor internal:

Tabel 4.7 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor Internal

Bobot

Peringkat

Skor

Bobot

Kekuatan

1. Memilik i brand image yang baik 0,196 4 0,784

2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-

agribisnis

0,036 3 0,108

3. Memilik i jaringan distribusi yang luas 0,026 3 0,078

Page 28: IFE EFE dan BAB 1

96 

 

4. Memilik i fokus pada komunikasi 0,072 4 0,288

5. Memilik i strategi yang baik 0,146 4 0,584

Kelemahan

1. Sistem penyebaran informasi masih

sederhana

0,196 1 0,196

2. Pemanfaatan teknologi informasi

belum optimal

0,095 2 0,190

3. Knowledge yang tidak terdokumentasi

dengan baik

0,115 2 0,230

4. Jaringan intranet belum dioptimalkan  0,118 2 0,236

Total 1,00 2,694

Sumber : Penulis

4.4.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Faktor-faktor eksternal dalam matriks evaluasi faktor eksternal adalah

peluang dan ancaman perusahaan. Berdasarkan evaluasi faktor – faktor eksternal

diatas maka dapat dilakukan matriks evaluasi faktor eksternal:

Tabel 4.8 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Bobot

Peringkat

Skor

Bobot

Peluang

1. Penggunaan internet yang semakin

meluas dikalangan masyarakat

0,090 2 0,270

2. Pemanfaatan media monitoring online

dalam kegiatan perusahaan

0,017 2 0,034

Page 29: IFE EFE dan BAB 1

97 

 

3. Melakukan kerja sama dengan

perusahaan yang memilik i produk

sejenis

0,146 3 0,438

4. Semakin meningkatnya daya beli

masyarakat

0,183 4 0,732

5. Adanya pasar global 0,143 3 0,429

Tantangan

1. Penyalahgunaan teknologi informasi 0,102 2 0,204

2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil 0,084 2 0,168

3. Ketatnya persaingan bisnis 0,183 3 0,549

4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek lulusan yang ada 

0,052 1 0,052

Total 1,00 2,876

Sumber : Penulis

Dari hasil matriks IFE (Internal Factor Evaluation) diketahui bahwa total nilai

IFE yang diperoleh dari perusahaan adalah sebesar 2,694 dan dari matrik EFE

(External Factor Evaluation) diketahui total nilai EFE yang diperoleh perusahan

sebesar 2,876. Dari nilai IFE sebesar 2,694 dapat disimpulkan bahwa perusahaan

memilik i posisi internal yang sangat kuat karena berada dia atas nilai rata – rata 2,5.

Sedangkan dari nilai EFE sebesar 2,876 mengindikasikan bahwa perusahaan

memberikan respon yang cukup baik terhadapa peluang dan ancaman yang ada

dalam industri atau dengan kata lain strategi perusahaan secara efektif dapat

memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negative dari

ancaman eksternal.

Page 30: IFE EFE dan BAB 1

98 

 

V

4.5 Matriks Internal Eksternal (IE)

Dari hasil perhitungan IFE EFE yang telah didapat diatas, maka dapat dihubungkan

ke mattriks IE sebagai tahap pencocokan dari perumusan strategi. Dengan nilai IFE sebesar

2,694 dan nilai EFE sebesar 2,876 maka diketahui posisi perusahaan berada di sel ke lima

yang berarti perusahaan dalam keadaan cukup baik dan harus mempertahankan dan

memelihara usahanya dengan berbagai cara seperti penetrasi pasar dan pengembangan

produk. Perusahaan juga perlu melalukan upaya untuk memberlakukan karyawan melalui

contohnya pelatihan – pelatihan.

Skor Bobot Total IFE

Sko

r B

obot

Tot

al E

FE

Kuat

3,00 – 4,00

Sedang

2,00 – 2,99

Lemah

1,00 – 1,99

Tinggi

3,00 – 4,00 I II III

Sedang

2,00 – 2,99 IV

VI

Rendah

1,00 – 1,99 VII VIII IX

Gambar 4.4 Matriks Internal Eksternal

Page 31: IFE EFE dan BAB 1

99 

 

4.6 Matriks SWOT

Tabel 4.9 Matriks SWOT

IFAS atau EFI

sEFAS atau EFE

STRENGHTS (S)

1. Memiliki brand image yang

baik

2. Memiliki bisnis agribisnis

dan non-agri bisnis

3. Memiliki jaringan distribusi

yang luas

4. Memiliki fokus pada

program komunikasi

menyeluruh

5. Memiliki strategi yang baik

WEAKNESSES (W)

1. Sistem penyebaran informasi

masih sederhana

2. Pemanfaatan teknol ogi

informasi yang belum

optimal

3. Knowledge yang tidak

terdokumentasi

4. Jaringan intranet belum

dioptimalkan

OPPORTUNITIES (O)

1. Penggunaan internet yang

meluas dikalangan

masyarakat

2. Pemanfaatan media

monitoring online dalam

kegiatan perusahaan

3. Melakukan kerjasama

dengan perusahaan sejenis

4. Semakin meningkatnya

daya beli masyarakat

5. Adanya pasar global

Strategi SO

- Meningkatkan teknologi untuk

mendukung kinerja perusahaan.

(S1, S4, S5, O1, O2)

- Memberikan informasi melalui

teknologi yang ada baik internet

dan intranet sebagai media

informasi. (S4, S5, O1, O2)

- Menciptakan budaya sharing

knowledge untuk peningkatan

performa. (S4, S5, O2, O5)

Strategi WO

- Memanfaatkan teknologi

informasi dengan

menggunakan internet dan

intranet sehingga informasi

dapat diterima oleh internal

dan eksternal perusahaan.

(W1, W2, W3, W4, O1, O2,

O3, O4, O5)

- Melakukan knowledge

management.

(W3, W4, O5)

THREATS (T)

1. Penyalahgunaan teknologi

informasi

2. Krisis keuangan global

3. Ketatnya persaingan bisnis

4. Ketidakseimbangan antara

teori dan praktek lulusan

yang ada

Strategi ST

- Memberikan informasi dan

pengetahuan baru mengenai

Indofood ke internal

perusahaan dan eksternal

perusahaan secara online unt uk

meningkatkan citra perusahaan

dan memenangkan persaingan

dalam dunia industri.

(S1, S2, S4, S5, T1, T3)

- Menjaga loyalitas pelanggan

dengan meningkatkan

pelayanan bagi para pelanggan.

(S1, S2, S3, S5, T1,T2, T3)

Strategi WT

- Melakukan inovasi dalam

sistem publikasi perusahaan

dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan media

internet untuk meningkatkan

daya saing perusahaan.

(W1,W2, W3, W4, T1, T3)

- Menggunakan teknologi

informasi untuk membantu

memudahkan kegiatan

karyawan dalam memberikan

informasi .

(W1, W2, W4, T1, T3)

Sumber : Penulis

Page 32: IFE EFE dan BAB 1

100 

 

4.7 Analisi Studi Observasi

4.7.1 Analisis Kondisi Perusahaan

Menurut Institute of Public Relations (IPR) dalam praktik Public Relation

merupakan usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinyu untuk

menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antar

suatu organisasi dengan publiknya (Gregory, 2004:2), dapat digambarkan bahwa

Indofood pun menjalankan div isi PR untuk menjaga nama baik perusahaan dimata

publiknya. Aktiv itas yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut salah satunya

dilakukan melalui aktiv itas media relations.

Selama melakukan internship selama 3 bulan, penulis diikutsertakan dalam

berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Public Relations. Salah satunya

kegiatan yang dilakukan adalah News Media Monitoring. Kegiatan media monitoring

juga merupakan salah satu aktiv itas media relations untuk memantau pemberitaan

tentang Indofood setiap harinya.

Dalam melakukan internship, penulis menganalisis dan melakukan beberapa

hal antara lain:

• Melakukan monitoring media secara tradisional.

Sebagai perusahaan yang besar Indofood selama ini menggunakan cara

yang tradisional dalam pengumpulan berita dan informasi dengan

berlangganan koran dan memotong berita yang terkait dengan Indofood.

Page 33: IFE EFE dan BAB 1

101 

 

Gambar 4.5 Proses monitoring media secara tradisional

1. Seleksi Berita

Seleksi berita dilakukan secara tradisional. Setiap pagi koran dan

beberapa majalah sudah ada di ruangan CPR. Jam 08.00 pagi mulai

melakukan seleksi berita. Setiap berita diseleksi secara manual. Satu per

satu koran dibaca, jika ada hal-hal yang berkaitan dengan Indofood

Group, isu-isu mengenai ekonomi, komoditi, atau bahan pangan, maka

artikel atau pemberitaan mengenai hal tersebut ditandai terlebih dahulu.

Semua koran dan majalah yang tersedia harus dibaca dan diseleksi.

2. Editing

Setelah semua koran dan majalah selesai diseleksi, semua artikel dan

pemberitaan dalam koran yang sudah ditandai difotocopy terlebih

dahulu. Kemudian, semua artikel dan pemberitaan yang telah dicopy

digunting dan ditempelkan pada kertas template yang sudah disediakan.

Pada kertas template ter sebut terdapat potongan artikel, sumber,

halaman pemberitaan, dan tanggal pemberitaan.

Page 34: IFE EFE dan BAB 1

102 

 

3. Data Collection

Setelah proses editing selesai, semua data dan informasi yang ada

dikumpulkan. Kemudian disusun berdasarkan topik-topik yang ada

sehingga memudahkan untuk mengklasifikasikannya dan dilampirkan

daftar artikel atau pemberitaan tersebut.

4. Distribusi Berita

Setelah kliping pemberitaan siap, maka kliping tersebut akan dicopy atau

diperbanyak untuk disebarkan ke beberapa orang di div isi CPR, BOD,

dan beberapa karyawan lain.

• Kebutuhan informasi tidak terpenuhi secara maksimal

1. Membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan data dan informasi.

Dalam pembuatan dan pengumpulan data akan memakan waktu yang

cukup lama. Hal ini disebabkan karena harus membaca seluruh koran

dan majalah langganan kemudian jika ada pemberitaan yang berkaitan

dengan indofood atau da isu – isu hangat, maka artikel tersebut harus

digunting. Setelah digunting maka ditempel kembali kedalam kertas

template khusus. Setelah terkumpul barulah difotocopy dan disebarkan.

Karena hal tersebut memakan waktu lama, maka terkadang pihak

Corporate Public Relation tidak sempat menganalisis dan melihat apakah

pemberitaan tersebut memilik i tone positif atau negatif. Terlihat bahwa

hal ini mempengaruhi k inerja karyawan. Kinerja karyawan kurang

maksimal. Seharusnya karyawan bisa melakukan analisis dan

pembelajaran dari berita tersebut, tapi karena terbentur masalah waktu

maka terkadang tidak melakukan hal tersebut. Jika tetap memaksakan,

pekerjaan lain yang harus dikerjakan akan terbengkalai.

Page 35: IFE EFE dan BAB 1

103 

 

2. Tidak ada backup data.

Karena pembuatan monitoring media masih tradisional, maka setiap

pemberitaan dan data dalam bentuk hardcopy atau kertas tidak ada

softcopy. Kelemahan dalam menggunakan cara tradisional dalam hal ini

adalah kertas merupakan bahan yang tidak tahan lama, mudah tercecer,

dan mudah hilang. Padahal data-data tersebut masih harus digunakan

kembali. Perusahaan dapat mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,

dan mendistribusikan pengetahuan dari data-data yang ada untuk

digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari serta dapat mengelola

pengetahuan yang ada di dalamnya, baik identifikasi, penciptaan,

sampai penyebaran pengetahuan ke orang-orang yang ada dalam

perusahaan tersebut.

3. Penyebaran informasi tidak merata.

Karena pembuatannya dari kertas, maka tidak semua karyawan di

perusaahan dapat mengetahui informasi apa saja yang ada setiap

harinya. Hal ini berkaitan dengan biaya. Jika harus mengcopy untuk

setiap orangnya, maka dapat dipastikan biaya yang dikeluarkan akan

sangat tinggi. Hal ini menjadi salah satu penghambat pendistribusian

informasi.

4. Monitoring Media hanya sebagai aktiv itas rutin.

Dengan menggunakan cara tradisional, k inerja yang dihasilkan juga

kurang maksimal sehingga tidak ada tindak lanjut dari kegiatan ini.

Kegiatan ini hanya terlihat seperti rutinitas.

Page 36: IFE EFE dan BAB 1

104 

 

4.7.2 Pengembangan News Media Monitoring Online

Indofood mulai mengembangkan media monitoring online dengan

berlangganan agency monitoring, sehingga setiap pagi Indofood akan mendapatkan

laporan pemberitaan setiap pagi dalam bentuk online dan tidak perlu berlangganan

koran lagi. Upaya tersebut lebih efektif sebab waktu yang digunakan untuk

monitoring sebelumnya bisa berkurang dan dimanfaatkan untuk melakukan aktiv itas

yang penting lainnya. Upaya-upaya yang dilakukan Indofood untuk melakukan

evaluasi dan monitoring media antara lain dengan menggunakan :

1. Menghitung media yang mempublikasi

2. Melihat posisi letak halaman

Semakin banyak media yang mempublikasikan akan semakin baik.

Utamanya, bila berada pada posisi yang strategis. Berita di posisi strategis akan

mudah mendapat perhatian dari pembaca (bila surat kabar atau majalah), head line

untuk media penyiaran. Posisi yang strategis, diperkirakan akan memberikan dampak

pemberitaan yang kuat bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

1. Melihat luas kolom publikasi

Luas kolom/ durasi siaran berita organisasi di media massa, merupakan hal yang

perlu dipertimbangkan. Makin luas kolom berita di halaman surat kabar/ majalah

atau makin lama durasi siaran berita di radio atau televisi, maka akan semakin

membuat publik lebih memperhatikan serta berdampak cukup kuat.

2. Metode analisa isi

Analisa isi adalah suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi

secara sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak.

Tujuan analisa isi untuk :

a. Mengetahui kecenderungan opini publik atas informasi di media massa.

Page 37: IFE EFE dan BAB 1

105 

 

b. Mengetahui kecenderungan isu yang makin menghangat atau mulai menurun

pemberitaannya.

c. Mengetahui posisi perusahaan di mata publik eksternal.

Seperti yang diuraikan diatas, dari kegiatan media monitoring online

perusahaan tentu dapat mengetahui apa yang terjadi baik berkaitan perusahaan

ataupun tidak berkaitan. Selain itu perusahaan dapat mengetahui isu-isu apa yang

beredar. Setelah memonitoring media tersebut akan menghasilkan data-data yang

berkaitan. Data tersebut disimpan dan diupload ke portal sehingga setiap hari

seluruh perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa yang terkait dengan perusahaan,

isu apa yang sedang hangat, kegiatan yang sudah dan akan dilakukan di indofood

dan berita apa saja yang terbaru baik dari dalam perusahaan ataupun luar

perusahaan.

Dari segi pemenuhan kebutuhan informasi, informasi yang disediakan

menggunakan media monitoring online sangat terpenuhi. Informasi dapat tersebar

cepat. Tidak hanya sekedar hasil scan dari media, tetapi juga ada pembahasan, tone

pemberitaan media, serta kesimpulan dari pemberitaan media setiap harinya. Setiap

pemberitaan media yang didapat akan dibaca dan dianalisis sehingga penerima

informasi dapat lebih mudah mengetahui informasi tersebut tanpa harus membuka

paper online yang disediakan mediabanc.

Kebutuhan akan informasi ini juga mudah diakses. Semua karyawan

perusahaan dapat mengakses informasi ini melalui portal Indofood. Dalam portal

tersebut terdapat kebutuhan informasi yang diperlukan oleh internal perusahaan.

Informasi ini tidak hanya dapat diakses melalui komputer tapi dapat juga diakses

melalui handphone atau blackberry.

Page 38: IFE EFE dan BAB 1

106 

 

4.7.3 Keuntungan News Media Monitoring Online

News Media Monitoring Online terintegrasi untuk memantau seluruh media termasuk

media cetak, televsi, radio, internet, dan secara terus – menerus dilakukan untuk

menyediakan data dan informasi yang akurat sejalan dengan tujuan dengan kegiatan

dan tujuan perusahaan. Informasinya dapat berupa:

• Opini publik yang bertentangan dengan aktiv itas organisasi atau

perusahaan.

• Masalah-masalah yang terkait dengan citra organisasi atau

perusahaan.

• Aktiv itas yang dilakukan oleh organisasi atau perusahan dan

perusahaan pesaing.

• Masalah keuangan dan kinerja perusahaan atau organisasi.

• Ik lan-ik lan yang ditampilkan oleh perusahaan atau organisasi.

• Tren mengenai pemilu.

• Opini publik melalui sumber non formal seperti blog, newsgroup, dan

lain-lain.

Keuntungan News Media Monitoring Online antara lain:

• Memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk menganalisa dan

menarik kesimpulan dari sudut pandang masyarakat umum. Ini sangat

membantu untuk menentukan kebijakan mana yang harus diambil yang

berhubungan dengan citra organisasi atau citra perusahaan.

• Membantu organisasi atau perusahaan untuk menilai efektiv itas dari

aktiv itas perik lanan atau public relation.

• Membantu organisasi atau perusahaan mendeteksi penyebaran informasi

yang salah di sebuah komunitas dan menyediakan informasi singkat

untuk respon cepat.

Page 39: IFE EFE dan BAB 1

107 

 

• Investor dapat melakukan analisis informasi keuangan dan kinerja dari

organisasi atau perusahaan untuk membantu menentukan keputusan

investasi. Informasi ini disediakan oleh data dari liputan media.

• Membantu pemasaran untuk menentukan karakteristik pasar.

• Membantu menentukan kriteria organisasi politik.

4.7.4 Perbedaan News Media Monitoring Secara Tradisional dan Secara

Online

Ada perbedaan jika menggunakan perusahaan menggunakan media

monitoring online. Perbedaan itu antara lain:

1. Pembuatan dan pengumpulan data lebih efektif karena tidak perlu menggunting

artikel kemudian menepelkan lagi kedalam kertas template. Dari segi waktu lebih

cepat karena berita sudah tersaji jam 07.00 pagi dari mediabanc dan akan terus

terupdate sampai jam 14.00. Semua berita yang terkait telah disediakan dari

mediabanc sehingga tidak perlu mencari lagi. Yang hanya perlu dilakukan adalah

memilih berita dan menganalisisnya. Hal ini juga akan mempengaruhi k inerja

dari karyawan tersebut. Akan ada tambahan pengetahuan dan skill bagi para

karyawan.

2. Data atau dokumentasi dari pemberitaan media setiap harinya akan tersimpan

secara terstuktur dalam server IT sehingga resiko untuk kehilangan data lebih

kecil. Jika data tersebut diperlukan sewaktu-waktu dapat dengan cepat

digunakan kembali. Setiap data ini juga dapat dijadikan pembelajaran sehingga

pihak perusahaan dapat menngetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana

mencegah hal-hal negative terjadi, dan lain – lain.

3. Data atau dokumentasi yang ada setelah disimpan di server akan diupload ke

portal perusahaan sehingga memudahkan seluruh karyawan untuk mengakses

Page 40: IFE EFE dan BAB 1

108 

 

informasi ter sebut. Pendistribusian informasi akan lebih optimal karena dapat

diakses darimana saja.

Tabel 4.10 Tabel Perbandingan

Cara lama atau Tradisional Online clipping (News Media Monitoring

Online)

Biaya berlangganan koran dan majalah ±

Rp. 3.300.000 plus biaya lain – lain

seperti fotocopy, lem, kertas, listrik, print

± Rp. 800.000 (dengan asumsi tidak

setiap karyawan dapat handout dari

k liping tersebut)

Biaya berlangganan ± Rp. 4.000.000

Waktu kliping ± 3 jam Waktu lebih cepat karena berita sudah

tersaji jam 07.00 pagi.

Media yang dipantau hanya media cetak

tidak termasuk media online.

Berita yang disampaikan dari media

cetak, online, televise, dan radio.

Penggunaan kertas yang banyak. Paperless.

Berbentuk hardcopy sehingga hanya

tersedia di kantor.

Mudah diakses dimana saja dan lebih

modern.

Penyimpanan data tidak praktis. Dokumentasi k liping akan lebih teratur

karena tersimpan di server IT.

Sumber : Studi Observasi

Page 41: IFE EFE dan BAB 1

109 

 

4.7.5 Knowledge Goals News Media Monitoring Online

Gambar 4.6 Hubungan strategi dengan knowledge goals

Sumber : Hasil Observasi

• Menciptakan budaya self learning pada setiap karyawan yang

terdapat di dalam perusahaan sehingga dalam hal ini, karyawan

perusahaan dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang

dimiliknya.

• Menciptakan budaya knowledge sharing di dalam perusahaan

sehingga setiap sumber daya manusia yang terdapat di dalam

perusahaan memilik i kebiasaan untuk selalu melakukan sharing atas

setiap knowledge yang dimilik inya dimana hal tersebut jelas

menciptakan suatu pola interaksi yang baik bagi lingkunag internal

perusahaan.

• Menjaga dan memelihara knowledge yang penting untuk perusahaan

agar tidak hilang akibat orang tersebut meninggalkan perusahaan

Page 42: IFE EFE dan BAB 1

110 

 

atau sudah tidak bekerja lagi. Memanfaatkan dan membuat

pendokumentasian dari setiap knowledge mampu untuk mendukung

perusahaan untuk mencapai tujuannya dan mengoptimalkan kinerja.

• Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam

perusahaan serta membantu perusahaan dalam menyelesaikan

setiap masalah yang dihadapi melalui pendokumentasian knowledge

knowledge yang baik dalam perusahaan.

• Meningkatkan pengetahuan dan keahlian dari setiap sumber daya

manusia yang terdapat dalam perusahaan dengan mendistribusikan

setiap dokumentasi pelatihan dan knowledge yang terdapat di dalam

perusahaan secara merata.

Pemberitaan yang ada bisa dilihat dari email maupun pada portal

perusahaan. Pada saat pengiriman e-clipping, setiap karyawan dapat membaca

pemberitaan yang ada dan mengeluarkan pendapat yang ada sehinggan informasi

dan ide-ide yang baru dapat disharingkan dengan baik. Karena setiap indiv idu

memilik i pengetahuan dan pemikirin tersendiri dalam menganalisis suatu hal.

Setiap informasi baru atau ide-ide baru harus didokumentasikan dengan baik

sehingga dari semua data yang ada dapat dihasilkan pengetahuan yang baru yang

dapat digunakan untuk internal dan eksternal perusahaan.

Data-data mengenai informasi atau ide-ide baru harus dimanage dengan

baik sehingga dapat dikordinasikan dan membantu penyebaran dan pengetahuan

yang mendukung proses kegiatan perusahaan lebih spesifiknya bagian PR. Setalah

dimanage, maka pengetahuan tersebut disimpan dalam database Public Relation

agar bila terjadi sesuatu hal, kesalahan, atau permasalahan dapat menemukan solusi

dari pembelajaran tersebut.

Page 43: IFE EFE dan BAB 1

111 

 

4.8 Implikasi Solusi Terpilih

4.8.1 Menghentikan berlangganan koran, majalah, dan tabloid.

Menghentikan berlangganan media (kecuali Kompas, Bisnis Indonesia, dan

The Jakarta Post) yang ada selama ini, kemudian dialihkan untuk

berlangganan News Media Monitoring Online sebagai penyedia berita dalam

bentuk online. Berita akan tersaji setiap hari mulai pukul 07.00 pagi di

website Media Banc (e-News library). Setiap pelanggan akan diberikan user

id dan password untuk masuk dalam e-library tersebut. Media yang

dimonitor :

o Surat Kabar Harian : Kompas, The Jakarta Post, Media Indonesia, Bisnis

Indonesia, Koran Tempo, Republika, Warta Kota, Harian Ekonomi

Neraca, Investor Dialy, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Seputar

Indonesia, Jakarta Globe, Koran Kontan, Koran Jakarta, Jawa Pos.

o Tabloid : Kontan.

o Majalah : Mix, Marketing, Investor, Trust, Globe Asia, SWA, Warta

Ekonomi, Gatra, dan Tempo.

o Media Online : LKBN Antara dan detik.com

News Monitoring Agency akan memberikan layanan berupa seluruh berita

yang tercapture melalui beberapa kata kunci yang diberikan oleh

perusahaan, memberikan report bulanan yang disertai grafik. Daily report

alert 2 (dua) kali sehari yakni pukul 10.00 (Koran pagi) dan pukul 16.00

(Koran sore).

Page 44: IFE EFE dan BAB 1

112 

 

4.8.2 Melakukan kegiatan News Media Monitoring Online

Gambar 4.7 Tahapan penggunaan media monitoring online

Sumber : Hasil Observasi

Tahap – tahap yang dilakukan adalah:

1. Seleksi berita

Gambar 4.8 Mediabanc

Page 45: IFE EFE dan BAB 1

113 

 

Corporate Public Relation login atau masuk ke website mediabanc yaitu

http://www.mediabanc.ws/. Setelah login maka akan muncul pemberitaan

media berdasarkan segmen yang ada. Segmen tersebut antara lain direct

mention dan partner and competitors. Pada segmen direct mention,

pemberitaan yang ada mengutip nama Indofood, sedangkan pada partner

and competititors pemberitaan yang ada memberitakan mengenai Indofood

group, Salim Group atau competitor Indofood. Setiap berita yang terdapat

pada tiap segmen dapat dipillih sesuai kepentingan yang ada. Untuk melihat

pemberitaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan klik judul berita yang ada,

akan tampak hasil gambar scan guntingan kliping yang disediakan

mediabanc.

2. Simpan berita file sharing.

Gambar 4.9 Clipping sharing

Sumber : Hasil Observasi

Page 46: IFE EFE dan BAB 1

114 

 

Setelah memilih berita – berita yang ada, berita tersebut di save ke dalam

format pdf ke file sharing. Berita tersebut dikelompokkan berdasarkan 6

topik berita yaitu Indofood, Salim Group, Ekonomi, Pangan, Komoditi, dan

lain – lain. Berita yang ada akan disimpan ke ip address //10.126.127.31

kemudian akan muncul folder clipping sharing.

3. Upload berita ke portal Indofood

Gambar 4.10 Portal Indofood

Sumber : Hasil Observasi

Setelah login pada http://portal.indofood.corp, lalu buka CM Management. Di

dalam CM Management terdapat 6 topic berita seperti yang ada di file

sharing. Klik topik berita tersebut, kemudian upload berita-berita yang telah

disimpan ke di file sharing berdasarkan topik berita. Setiap data yang telah

disharing pada portal dapat diakses oleh seluruh karyawan Indofood.

Page 47: IFE EFE dan BAB 1

115 

 

4. Membuat hyperlink

Gambar 4.11 Hyperlink berita pada template

Sumber : Hasil Observasi

Buka file template News Summary di folder clipping sharing, kemudain insert

hyperlink pada judul pemberitaan tersebut. Lengkapi data lainnya seperti

nama media dan hal serta tone berita apakah positif atau negatif. Penilaian

tone berdasarkan impact yang akan ditimbulkan dari berita tersebut. Setelah

itu membuat summary dari keseluruhan berita.

Page 48: IFE EFE dan BAB 1

116 

 

5. Pengiriman Elektronik Kliping

Gambar 4.12 Elektronik k liping

Sumber : Hasil Observasi

Buka Lotus Notes, kemudian copy paste pemberitaan media beserta

summary yang telah dihyperlink pada template News Summary di folder

clipping sharing. Setelah copy paste pemberitaan media, k irim hasl

pemberitaan tersebut kepada seluruh karyawan.

Page 49: IFE EFE dan BAB 1

117 

 

4.8.3 Menggunakan Media Monitoring Online Sebagai Knowledge

Management

• Membuat database khusus Corporate Public Relations.

Tabel 4.11 Database

Topik:

Bulan Tahun

Indofood Group

Pangan

Ekonomi

Komoditi

Lain-lain

Sumber : Hasil Observasi

Data dan informasi yang didapat dari media monitoring online akan disimpan

di database Corporate Public Relations berdasarkan topik-topik yang ada

kemudian difolderkan setiap bulannya. Data yang ada disimpan berdasarkan

topik agar mempermudah mencari data tersebut kembali.

• Data dan informasi di-upload pada portal Indofood.

Selanjutnya data-data dari News Media Monitoring Online yang dilakukan

CPR dalam aktiv itasnya memonitoring media dapat di-upload di portal

Indofood sehingga seluruh pekerja Indofood dapat mengetahui informasi

apa saja yang terbaru dari dalam dan luar Indofood. Selain itu Corporate

Public Relations juga memilik i backup data di server IT.

• Menyimpan data dalam database Div isi Public Relation.

Data-data yang tersimpan dalam database Div isi Public Relation akan

disimpan, dipelihara, diolah, dipelajari, dan dianalasis sehingga menghasilkan

pengetahuan yang baru yang dapat membantu pengambilan keputusan pada

saat sekarang dan masa depan.

Page 50: IFE EFE dan BAB 1

118 

 

• Melakukan sharing informasi melalu intranet .

Data dan informasi yang ada akan di sharingkan untuk saling membantu

sesama karyawan sebagai suatu tim, dan bekerja sambil memanfaatkan

knowledge yang ada. Sharing data dan informasi tersebut dimanfaatkan

sebagai sarana komunikasi sebagai tempat bagi semua karyawan untuk

mengeluarkan apa yang dimilik i termasuk permasalahan dan kondisi di

lapangan demi membuat kebijakan yang lebih sesuai. Data-data tersebut

harus mudah diakses seperti melalui telepon gengam (Blackberry). Terlebih

lagi bagi BOD Indofood agar mereka dapat memanfaatkan waktu dan tetap

mengetahui info atau kabar terbaru tentang Indofood.