identifikasi kasus blok 30

35
LAKI LAKI DITEMUKAN MATI TERTELUNGKUP, LEHER TERIKAT LENGAN BAJUNYA DENGAN LUKA TERBUKA DI KETIAK KIRI DAN KEDUA TUNGKAI BAWAH. D7

Upload: letitia-kale

Post on 20-Jan-2017

153 views

Category:

Health & Medicine


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: identifikasi kasus blok 30

LAKI LAKI DITEMUKAN MATI TERTELUNGKUP,

LEHER TERIKAT LENGAN BAJUNYA DENGAN LUKA

TERBUKA DI KETIAK KIRI DAN KEDUA TUNGKAI

BAWAH.

D7

Page 2: identifikasi kasus blok 30

Identifikasi personal Penentuan atau pemastian identitas orang

yang hidup maupun mati, berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut.

IDENTIFIKASI FORENSIK A. Identifikasi Primer Pemeriksaan DNA

Pemeriksaan sidik jari

Pemeriksaan gigi

Page 3: identifikasi kasus blok 30

B. Identifikasi Sekunder tidak bisa berdiri sendiri, bisa dengan cara sederhana atau secara ilmiah.

Identifikasi ini dilakukan sampai hasilnya positif n mengetahui identitas korban tersebut.

Page 4: identifikasi kasus blok 30

1) Pemeriksaan Gigi 2) Identifikasi medik lihat keseluruhan tubuh

korban 3) Pengamatan pakaian dan perhiasan 4) Pemeriksaan dokumen KTP, SIM, kartu

golongan darah, paspor dan lain-lain 5) Metode visual memperhatikan wajah 6) Pemeriksaan sidik jari paling akurat

Pada korban (Mr. X)tidak diketahui identitasnya.

Page 5: identifikasi kasus blok 30

FORENSIK MOLEKULER DNA Fingerprint dilakukan untuk melengkapi dan

menyempurnakan berbagai pemeriksaan identifikasi personal korban.

MIS kasus mayat tak dikenal, kasus pembunuhan, perkosaan serta berbagai kasus ragu ayah (paternitas).

Page 6: identifikasi kasus blok 30

teknik PCR Ditemukan gambaran pola potongan

DNA dari individu Dapat diperoleh dari isolasi satu tetes

darah kering, dari sel-sel yang melekat pada pangkal rambut atau dari sampel jaringan apa saja yang ditemukan di TKP

epitel bibir, sperma dan rambut, darah, daging, tulang dan kuku

Page 7: identifikasi kasus blok 30

Pemeriksaan Pada MayatAutopsi PL (Pemeriksaan luar), PD

(pemeriksaan dalam)PL : terlihat tercium teraba terhadap benda yang menyertai mayat,

pakaian, perhiasan, sepatu dan lain-lain, juga terhadap tubuh mayat itu sendiri.

Page 8: identifikasi kasus blok 30

Label mayat, Tutup mayat, Bungkus mayat, Pakaian, Perhiasan, Tanda kematian

Semua yang didapatkan pada mayat harus dicatat dengan teliti

PD:Meliputi semua organ dalam tubuh korban, termasuk otot dan jaringan lemaknya

Page 9: identifikasi kasus blok 30

Thanatologi memastian kematian klinis , perkiraan

sebab kematian , dan perkiraan saat kematian yang panting untuk membantu penyidikan.

Tanda tidak pasti kematian, dan tanda pasti kematian.

Page 10: identifikasi kasus blok 30

Tanda kematian tidak pasti Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih

dari 10 menit dengan cara inspeksi, palpasi, dan auskultasi

Terhentinya sirkulasi, dilnilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba

Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya karena mungkin terjadi sapsme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.

Page 11: identifikasi kasus blok 30

Tonus otot menghilang dan relaksasi mengakibatkan pendataran daerah-daerah yang tertekan, misalnya daerah belikat dan bokong pada mayat yang terlentang.

Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian

Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air.

Page 12: identifikasi kasus blok 30

Tanda kematian pastiA. Lebam mayat (livor mortis) memperkirakan

sebab kematian, perubahan posisi mayat setelah terjadi lebam mayat yang menetap dan memperkirakan saat kematian.

B. Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat timbul 1-3 jam postmortem, dipertahankan 6-12 jam

C. Penurunan suhu tubuhD. Pembusukan mulai 24 jam postmortemE. Mumifikasi 12-14 mingguF. Adiposera

Page 13: identifikasi kasus blok 30

Cara, sebab, mekanisme mati Cara kematian wajar dan tidak wajar Sebab kematian ditusuk atau dijerat Mekanisme kematian perdarahan

masif atau asfiksia

Page 14: identifikasi kasus blok 30

Kimia asam atau basa kuat.

Mekanik Kekerasan oleh benda

tajam Kekerasan oleh benda

tumpul Tembakan senjata api

Fisika Suhu Listrik dan petir Perubahan tekanan

udara Akustik Radiasi

Traumatologi

Page 15: identifikasi kasus blok 30

Perbedaan pada trauma tajam dan tumpul Pembeda Tajam Tumpul

bentuk luka Teratur tidak

Tepi luka Rata tidak rata

jembatan jaringan tidak ada ada/tidak

folikel rambut terpotong ya/tidak Tidak

dasar luka garis/titik tidak teratur

sekitar luka bersih bisa lecet/memar

Page 16: identifikasi kasus blok 30

Ciri-ciri luka akibat kekerasan tajam pada kasus pembunuhan,bunuh diri dan kecelakaan

Pembunuhan Bunuh Diri Kecelakaan

Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar

Jumlah luka Banyak Banyak > 1

Pakaian Terkena Tidak Terkena

Luka tangkisan (+) (-) (-)

Luka percobaan (-) (+) (-)

Cedera

Sekunder

Mungkin ada (-) Mungkin ada

Page 17: identifikasi kasus blok 30

Aspek hukum dan prosedur medikolegalDasar Pengadaan Visum et Repertum1,2,6Pasal 133 KUHAP Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan

menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Permintaan keterangan ahli sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

Page 18: identifikasi kasus blok 30

Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Page 19: identifikasi kasus blok 30

Sanksi Hukum bila Menolak

Pasal 216 KUHP Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah

atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yag diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara selama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak Sembilan Ribu Rupiah.

Page 20: identifikasi kasus blok 30

Pemeriksaan Mayat untuk PeradilanPasal 222 KUHP Barangsiapa dengan sengaja

mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara palling lama Sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah.

Page 21: identifikasi kasus blok 30

Permintaan Sebagai Saksi Ahli

Pasal 179 (1) KUHAP Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli

kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

Pasal 224 KUHP Barangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru

bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam dalam perkara pidana dengan penjara paling lama Sembilan Bulan.

Page 22: identifikasi kasus blok 30

Pasal 180 KUHAP Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan

duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan saksi ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

Pasal 53 UU Kesehatan Tenaga kesehatan untuk kepentingan

pembuktian dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan.

Page 23: identifikasi kasus blok 30

Keterangan Ahli

Pasal 1 Butir 28 KUHAP Keterangan ahli adalah keterangan yang

diberikan seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (pengertian keterangan ahli saecara umum)

Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pembuktian, keterangan ahli harus “dikemas” dalam betuk alat bukti sah.

Page 24: identifikasi kasus blok 30

Alat Bukti Sah

Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana

kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindakan pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Page 25: identifikasi kasus blok 30

Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusia

Pasal 89 KUHP Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan

menggunakan kekerasan. Pasal 90 KUHP Luka berat berarti: Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan

sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan

atau pekerjaan pencarian; Kehilangan salah satu pancaindra; Mendapat cacat berat; Menderita sakit lumpuh; Terganggunya daya piker selama empat minggu lebih; Gugur atau matinya andungan seorang perempuan1.

Page 26: identifikasi kasus blok 30

Undang-udang yang berkaitan dengan tindak kekerasan atau penganiayaan sehingga menyebabkan kematian :

Pasal 338 KUHPBarang siapa dengan sengaja merampas

nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun

Page 27: identifikasi kasus blok 30

Pasal 339 KUHPPembunuhan yang diikuti,disertai atau didahului

oleh sesuatu perbuatan pidana,yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudahkan pelaksanaannya,atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan ataupun untuk memastikan penguasaan barangyang diperolehnya secara melawan hukum diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Page 28: identifikasi kasus blok 30

Pasal 340 KUHPBarang siapa dengan sengaja dan

dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam,karena pembunuhan dengan rencana(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 25 tahun.

 

Page 29: identifikasi kasus blok 30

Interpretasi peristiwa dan hasil berdasarkan kasus

• Mayat laki-laki yang dijumpai telah mulai membusuk dan mati dalam keadaan tertelungkup di sungai penuh batu-batuan dan bagian bawah celana panjang yang digulung hingga setengah tungkai bawah.

Pembusukan mulai tampak 24 jam pasca kematian berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah disebabkan terbentuknya sulf-met-Hb. Secara bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan bau busuk akan tercium.

Page 30: identifikasi kasus blok 30

Turut diperhatikan keadaan sekitar TKP yang mungkin mempengaruhi proses pembusukan menjadi lebih cepat.

Larva lalat akan dijumpai setelah pembentukan gas pembusukan nyata yaitu 36-48 jam pasca mati.

Dengan mengidentifikasi spesies lalat dan panjang larvanya maka dapat diketahui usia larva tersebut yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat kematian korban.

Page 31: identifikasi kasus blok 30

Korban mati dalam keadaan tertelungkup maka harus dipastikan apakah kepalanya terbenam di dalam air atau tidak walaupun pada saat dijumpai sungai dalam keadaan kering.

Bawah celana yang digulung harus dicurigai bahwa sebelumnya sungai ini tidak kering dan si korban berencana untuk menyeberangi sungai atau mungkin juga digulung oleh pembunuh untuk mengelirukan penyidik.

Page 32: identifikasi kasus blok 30

• Lehernya terikat dengan lengan baju miliknya sendiri dan ujung lengan baju yang lain terikat ke pohon perdu setinggi 60cm. Posisi tubuh saat ditemui relative mendatar.

Korban ditemui memakai kaos oblong saja, dan dengan kaos luar yang dipakai digunakan untuk mengikat lehernya.

Dengan ketinggian pohon yang rendah dan posisi tubuh yang mendatar, dapat disangkal bahwa korban mati karena bunuh diri.

Page 33: identifikasi kasus blok 30

Pemeriksaan dalam harus mendapatkan hasil kematian bukanlah disebabkan asfiksia mekanik untuk menyangkal dugaan bunuh diri.

• Ada satu luka terbuka ditemui di daerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah ketiak yang putus dan beberapa luka terbuka di daerah tungkai bawah kanan dan kiri sesuai kekerasan akibat benda tajam.

Luka terbuka di daerah ketiak kiri menunjukkan pembuluh darah yang putus,maka kemungkinan pembuluh darah yang putus adalah pembuluh darah besar yang menyebabkan korban meninggal karena perdarahan yang massif.

Page 34: identifikasi kasus blok 30

Luka terbuka di daerah tungkai bawah kiri dan kanan menunjukkan kemungkinan korban coba untuk melepaskan diri dan menggunakan kaki untuk menyerang pembunuhnya memandangkan tangan dan leher terikat atau mungkin juga luka karena terkena batu-batuan di sungai.

Pada pemeriksaan dilihat bagaimana dengan tepi luka,dinding luka,kedalaman dan sudut luka. Dipastikan apakah luka pada tungkai adalah luka tangkis akibat perkelahian atau tidak,dan apakah luka di daerah ketiak bersifat fatal dan tunggal.

Page 35: identifikasi kasus blok 30

KESIMPULAN Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari

pemeriksaan atas jenazah tersebut, maka saya simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang, laki-laki, Dari hasil pemeriksaan didapatkan bekas luka akibat kekerasan benda tajam. Berupa sebuah luka terbuka di bawah ketiak kiri serta memperlihatakan pembuluh darah yang robek. Terdapat tanda- tanda perdarahan yang masif. Sebab kematian adalah luka terbuka akibat kekerasan benda tajam yang menyebabkan perdarahan masif.