ida sang hyang widhi wasa karena berkat asung kertha wara ......laporan kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/
Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat asung kertha wara nugrahanya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar Tahun 2020 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LkjIP ) Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar yang merupakan ukuran kinerja
pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi dari seluruh elemen kegiatan yang
dilaksanakan selama satu tahun yang mengacu pada perjanjian kinerja
yang harus diwujudkan sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Disamping itu pula, penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LkjIP) sebagai implementasi akuntabilitas kinerja dan
komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar untuk menciptakan
tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel dalam
upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi hasil ( result
oriented government ).
Kami berharap mudah-mudahan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LkjIP) dapat dijadikan parameter keberhasilan dan tolak
ukur terhadap pencapaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam
pelaksanaan pembangunan di Kota Denpasar.
Denpasar, Pebruari 2021
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar
Drs. I Dewa Gede Anom Sayoga, MM
Pembina Utama Muda
Nip.19611231 198503 1 166
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …............................................................................ i
DAFTAR ISI ….......…...……………………...................................... ii
DAFTAR TABEL ….......…...……………………...................................... iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
A. LATAR BELAKANG ...............................................................
B. MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................
C. GAMBARAN UMUM ..............................................................
D. STRUKTUR ORGANISASI ...................................................
E. ISU STRATEGIS ...................................................................
1
1
2
4
6
9
BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................... 13
A. RENCANA STRATEGIS ...................................................... 13
B. PERJANJIAN KINERJA........................................................ 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................... 23
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ..................................... 24
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ......................................... 25
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN................................................ 52
BAB IV PENUTUP ………………............……………………………...........….
A. KESIMPULAN ......................................................................
B. SARAN ................................................................................
58
58
60
iii
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 18
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Polisi
Pamong
19
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) 20
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar Tahun 2020
22
Tabel 3.1 Tingkat Pencapaian Kinerja 24
Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Tahun 2020
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
25
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Penegakkan Perda
dan Perwali di Kota Denpasar Tahun 2020
27
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penertiban Pelanggaran Perda dan
Perwali di Kota Denpasar Tahun 2020
28
Tabel 3.5 Tindak Lanjut Berupa Sidang Tipiring Tahun 2020 30
Tabel 3.6 Rekapitulasi Jumlah Kasus Pelanggaran Perda dan Perwali
Yang tertangani
32
Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
Penegakkan Perda dan Perwali Di Kota Denpasar Tahun
2017-2020
33
Tabel 3.8 Jumlah PNS pada Sat.Pol PP Kota Denpasar 34
Tabel 3.9 Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Denpasar
35
Tabel 3.10 Perbandingan Anggaran Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Tahun
2019 dan Tahun 2020
37
Tabel 3.11 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota
Denpasar
38
Tabel 3.12 Sarana Kendaraan Operasional Sat.Pol PP Kota Denpasar 40
Tabel 3.13 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar Tahun 2020
45
Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar Tahun 2017-2020
47
iv
Tabel 3.15 Realisasi Anggaran dan Tingkat Efisiensi Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
49
Tabel 3.16 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
49
Tabel 3.17 Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Dalam Penanganan Penanggulangan Covid-19
51
Tabel 3.18 Rincian Pergeseran Anggaran Selama Tahun 2020 53
Tabel 3.19 Realisasi Pencapaian Kinerja Keuangan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar Tahun 2020
54
Tabel 3.20 Realisasi Pencapaian Kinerja Keuangan (Belanja Langsung) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar Tahun 2020
54
Tabel 3.21 Perbandingan Realisasi Keuangan Tahun 2019 dan 2020 56
iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar Tahun 2020 merupakan wujud pencapaian kinerja dari Pelaksanaan
Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Pamong Praja Kota Denpasar Tahun
2016-2021.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar Tahun 2020 mempunyai kedudukan dan peran yang strategis
dalam melaksanakan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin
dicapai oleh Pemerintah Kota Denpasar selama kurun waktu lima tahun
sesuai dengan Misi ke-tiga : “Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Tata
Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) Berdasarkan Penegakan
Supremasi Hukum (Law Enforcement)”., yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Kota Denpasar Tahun 2016–2021, maka dapat dirumuskan tujuan
dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai sesuai dengan Rencana Strategis
(RENSTRA) Satuan Pamong Praja Kota Denpasar Tahun 2016-2021 yaitu :
Visi : Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan
Misi Ketiga
: “Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) Berdasarkan Penegakan Supremasi Hukum (Law Enforcement)”.
Tujuan Sasaran
1. Terwujudnya Penegakkan
Perda dan Perwali di Kota
Denpasar
2. Terwujudnya Perlindungan
masyarakat di Kota
Denpasar
1. Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
2. Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Untuk mencapai sasaran strategis ditetapkan indikator kinerja sasaran
dengan capaian kinerja seperti tabel berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF
v
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar
41 %
88,64 %
100%
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar
1.300 (Rasio Linmas :
3,20)
1.303 (Rasio Linmas :
3,20)
100%
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Peningkatan Kapasitas tata kelola pemerintahan serta
untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance), maka pemerintah diharuskan mampu
mewujudkan aspirasi masyarakat melalui upaya mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan akuntabel dengan menyelenggarakan
manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, berdayaguna
dan berhasil guna serta bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme
(KKN) sesuai amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar merupakan salah
satu alat negara dan pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah
dalam menjalankan fungsi Penegakkan hukum, dalam hal ini adalah
penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota (Perda dan
Perwali), serta sebagai OPD yang mengemban tugas dalam
Pemeliharaan Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat, serta
aspek perlindungan masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar mempunyai peranan penting dan strategis dalam
mewujudkan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat di Daerah.
Upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara
2
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
diharapkan mampu menjadi sebuah impelementasi dan komitmen
pemerintah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government),
transparan dan akuntabel dalam upaya mewujudakan pemerintahan
yang berorientasi hasil (result oriented government).
Kapasitas Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara Pemerintah
di Daerah berkewajiban meenyelenggarakan pemerintahan yang baik
dan mampu mempertanggung jawabkannya melalui Sistem Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Untuk memenuhi
hal tersebut, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 sebagai
wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja
aparatur.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar Tahun 2020 dimaksudkan
sebagai upaya penggambaran akuntabilitas kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Denpasar. Selain itu LKjIP juga digunakan
sebagai dokumen tolok ukur kinerja, yang didalamnya menunjukkan
target-target yang harus dicapai berdasarkan tolok ukur indikator
kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dan data yang terkandung
3
didalamnya bersentuhan langsung dengan aspek penegakan hukum
kaitannya dengan penegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan
Peraturan Walikota (Perwali) serta memberikan pelayanan bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi keberadaan Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Denpasar.
Adapun Laporan Penyusunan LKjIP berdasarkan beberapa
landasan hukum yakni:
a) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
b) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
c) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Semesta Berencana Kota Denpasar 2016–2021
Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar adalah:
a) Sebagai bahan pertanggungjawaban kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Denpasar Tahun 2020 kepada Walikota
Denpasar dan pihak yang berkepentingan (stakeholder),
dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance) yang ditandai dengan adanya transparansi,
partisipasi serta akuntabilitas.
4
b) Sebagai upaya untuk memberikan umpan balik (feedback)
dalam rangka penyempurnaan kebijakan yang diperlukan
dan peningkatan kinerja internal Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Denpasar.
C. GAMBARAN UMUM
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah merupakan salah satu landasan hukum yang menjiwai
pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk itu, masing-
masing Daerah membuat landasan hukum baik berupa Peraturan
Daerah atau Peraturan Kepala Daerah sebagai landasan hukum
pembentukan Sat.Pol.PP di Daerah. Hal ini juga dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kota Denpasar.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar dibentuk sebagai
Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas
Walikota. Sebagai Lembaga Teknis Daerah Satuan Polisi Pamong
Praja bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintahan
Kota yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar berdasarkan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 44
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kota Denpasar. Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Denpasar mempunyai kedudukan, tugas pokok, dan
fungsi sebagai berikut:
5
1. Menetapkan program/rencana kerja Satuan Polisi Pamong Praja
berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2. Mengkoordinasikan antar Instansi/Lembaga terkait sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
3. Memimpin penyusunan dan perumusan langkah–langkah
strategis dan operasional satuan bersama sekretaris dan para
kepala bidang dilingkungan satuan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
4. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5. Menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah yang berlaku di wilayahnya;
6. Menyelenggarakan pelayanan di bidang ketenteraman dan
ketertiban umum serta perlindungan kepada masyarakat;
7. Melaksanakan tindakan represif dalam rangka mencegah
timbulnya pelanggaran;
8. Memimpin tindakan penertiban non-yustisial terhadap warga
masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan
pelanggaran atas Perda dan/atau Perwali;
9. Mengkoordinasikan dan membangun sinergitas dengan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Daerah dan atau aparatur lainnya;
10. Memimpin pelaksanaan penindakan warga masyarakat,
aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
11. Menyelenggarakan tindakan penyelidikan dan penyidikan
terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perwali;
12. Menyelenggarakan tindakan administratif terhadap warga
masyarakat, aparatur, dan/atau badan hukum yang melakukan
pelanggaran atas Perda dan Perwali;
6
13. Mengkoordinasikan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan
pengawasan, pembinaan dan penertiban pelanggaran atas Perda
dan Perwali;
14. Menerima tembusan ijin-ijin yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang sebagai bahan dalam rangka pengawasan pembinaan
dan penertiban pelanggaran Perda dan Perwali;
15. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;
16. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan
dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
17. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
18. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi
kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan
karier bawahan;
19. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
di bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
20. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan
laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan;dan
21. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Sat. Pol. PP Kota Denpasar dibentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011,
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja; Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, serta Peraturan
7
Walikota Denpasar Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kota
Denpasar, Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk dengan kedudukan
sebagai Lembaga Teknis Daerah.
Susunan Organisasi Satuan Polisi pamong Praja Kota Denpasar
terdiri dari :
1. Kepala Satuan
2. Sekretariat, dipimpin oleh seorang sekretaris yang bertanggung
jawab kepada Kepala Satuan, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
3. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggung jawab
kepada Kepala Satuan terdiri dari :
a. Seksi Operasional dan Pengendalian
b. Seksi Kerja Sama Tramtibum
c. Seksi Penertiban
4. Bidang Penegakan Peraturan Daerah, dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Satuan,
terdiri dari:
a. Seksi Pembinaan, Penyuluhan, dan Pengawasan
b. Seksi Penyelidikan, Penyidikan, dan Penindakan
c. Seksi Deteksi Dini dan Evaluasi
5. Bidang Perlindungan Masyarakat, dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Satuan terdiri
dari:
a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat
b. Seksi Bina Potensi Masyarakat
c. Seksi Pengerahan dan Pengendalian Linmas
6. Bidang Sumber Daya Aparatur, dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Satuan terdiri
dari:
8
a. Seksi Pelatihan Dasar
b. Seksi Teknis Fungsional
c. Seksi Data dan Pengembangan
Adapun Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar dimuat pada Gambar 1.1.
Sat.Pol. PP Kota Denpasar memiliki peranan yang strategis
karena diposisikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki
tugas pokok dan fungsi melaksanakan segala program turunan
kegiatan yang berkaitan Penegakkan hukum utamanya adalah
penegakkan Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Walikota (Perwali)
dan peraturan perundang-undangan lainnya. Serta sebagai pelaksana
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar
9
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.
Hal tersebut tidak terlepas dari posisi Kota Denpasar sebagai ibu Kota
Provinsi yang mana isu trantibum dan linmas amat memegang
peranan penting dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan di
Kota Denpasar.
E. ISU STRATEGIS
Secara umum, permasalahan utama (strategic issued) yang dihadapi
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar antara lain:
1. Belum Optimalnya Peningkatan keamanan, ketertiban dan
ketentraman masyarakat serta penegakan Perda dan Perwali;
2. Belum Optimalnya Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
melalui pendekatan humanif dan persuasif;
3. Belum Optimalnya Peningkatan peranan Satpol PP Kota Denpasar
dalam deteksi dan cegah dini terhadap pelanggaran perda dan
perwali
4. Belum Optimalnya Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Satpol PP;
5. Belum Optimalnya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
(Satuan Perlindungan Masyarakat) dalam memelihara ketentraman
dan ketertiban umum, keamanan dan kenyamanan lingkungan;
6. Belum Optimalnya Peningkatan fungsi kelembagaan dan
pengembangan pola hubungan kerjasama yang baik antar daerah
maupun Pihak ketiga.
7. Belum Optimalnya Peningkatan sarana dan prasarana pendukung
kinerja Satpol PP Kota Denpasar
10
a. Permasalahan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar antara lain :
1. Masih kurangnya wawasan, dan keterampilan, Personil Sat.Pol PP
serta keterbatasan jumlah personil anggota Satpol PP Kota
Denpasar yang bertugas di regu induk maupun yang bertugas di
tingkat kecamatan, dan juga kebutuhan/permintaan SKPD lingkup
Pemerintah Daerah Kota Denpasar maupun pada tempat
pengamanan Kepala Daerah, sehingga membutuhkan upaya
peningkatan kapasitas anggota Satpol PP Kota Denpasar untuk
menjaga situasi aman dan tertib.
2. Dengan meningkatnya kegiatan pada Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar, berpengaruh pula terhadap kebutuhan sarana dan
prasarana yang memadai, hingga dipandang perlu penambahan
sarana dan prasarana untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
3. Masih Kurangnya pelaksanaan jalinan kerja sama dan koordinasi
dengan seluruh aparat keamanan dan ketertiban serta aparat
penegak hukum lainnya.
4. Masih kurangnya kesadaran hukum masyarakat untuk mematuhi
Perda dan Perwali di Kota Denpasar .
5. keberadaan Satuan Perlindungan Masyarakat di tatanan
Pemerintahan Desa/Kelurahan Perlu lebih diberdayakan lagi
dalam rangka mewujudkan ketentraman dan ketertiban
b. Tantangan :
1. Satpol PP Kota Denpasar pada masa mendatang harus memiliki
pejabat fungsional atau pejabat PPNS Pol PP yang sigap dan handal
serta dapat menjalankan tugasnya. Serta Jumlah kapasitas
11
anggota Satpol PP yang menduduki jabatan fungsional haruslah
memadai dengan memperhitungkan jumlah personel dengan
jumlah penduduk Kota Denpasar dan unsur kewilayahan.
2. Belum semua personil memiliki sertifikat Diklat Dasar Polisi
Pamong Praja.
3. Kurangnya pemahanan personil terhadap perkembangan
peraturan perundang-undangan.
4. Satpol PP Kota Denpasar harus dapat memiliki dukungan sarana
maupun prasarana yang memadai terutama dari segi
perlengkapan/peralatan personel dilapangan, pengadaan
kendaraan yang dapat menggerakan mobilitas anggota Satpol PP
bersifat progresif, guna menunjang tugas-tugas Satpol PP yang
kerap berinteraksi dengan masyarakat maupun dengan
kelembagaan internal lingkup pemerintahan daerah secara lebih
tajam.
5. Satpol PP Kota Denpasar harus dapat menyelesaikan kasus-kasus
pelanggaran Perda dan Perwali daerah secara lebih proporsional
dengan mengedepankan cara-cara persuasif ketimbang represif;
c. Peluang (Opportunitis)
1. Bergabungnya Satuan Linmas pada masing–masing Desa/
Kelurahan dalam wadah Satpol. PP.
2. Semakin baiknya partisipasi aktif masyarakat yang terlibat untuk
melaporkan setiap kejadian pelanggaran peraturan perundang –
undangan melalui alat komunikasi, media elektronik maupun
media – media lainnya.
3. Mulai adanya Dukungan pemerintah dalam peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia anggota Satpol PP Kota Denpasar melalui
12
pendidikan dan pelatihan yang diadakan kelembagaan instansi
vertikal maupun pemerintah provinsi /pusat;
4. Mulai tumbuhnya tingkat kesadaran masyarakat Kota Denpasar
untuk mentaati perundang-undangan daerah yang diterbitkan
pemerintah Kota Denpasar, dalam rangka menjaga ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat;
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penyajian laporan akuntabilitas Instansi Pemerintah
(LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
menjelaskan secara ringkas latar belakang, isu strategis,
struktur organisasi.
BAB II Perncanaan Kinerja
menjelaskan rencana strategis dan Penetapan Kinerja
BAB III Akuntabilitas Kinerja
mencakup Pengukuran Pencapaian Kinerja serta Analisis
Capaian Kinerja
Bab IV Penutup
menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar tahun 2020 dan
menguraikan beberapa hal yang diperlukan bagi
perbaikan kinerja dimasa datang.
13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Setiap Perangkat Daerah (PD) sesuai amanat Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah berkewajiban
menjabarkan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 ke dalam rencana strategis lima
tahunan yang disebut dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(RENSTRA-PD).
Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar Tahun 2016–2021 merupakan dokumen
perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 (lima)
tahunan yang memuat Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar berpedoman pada visi dan misi Kepala Daerah
sebagai berikut:
14
1. VISI DAN MISI
1.1. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Keadaan yang
diinginkan tersebut akan diwujudkan melalui berbagai usaha
pembangunan daerah yang terencana, terarah dan
berkelanjutan selama kurun waktu tertentu (panjang atau
menengah) dengan melibatkan pihak masyarakat, swasta dan
pemerintah.
Didalam Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun
2017 tentang RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar 2016–
2021 telah ditetapkan Visi dan Misi Kota Denpasar yang
merupakan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih
periode Tahun 2016–2021. Adapun Visi Walikota dan Wakil
Walikota terpilih periode Tahun 2016–2021 adalah sebagai
berikut:
Denpasar kreatif adalah “Denpasar Kota Hidup”. Kota
Hidup adalah kesadaran dinamis terhadap tiga daya. Pertama,
sumber daya alam untuk menggugah inovasi struktur; Kedua,
sumber daya manusia untuk menggugah dinamika kultur; dan
Ketiga, sumber daya spiritual untuk menggugah kreasi aparatur.
Prinsip-prinsip inovasi struktur bersandar pada kecerdasan,
dinamika kultur bersandar pada keseimbangan, dan kreasi
aparatur bersandar pada keharmonisan. Inilah Denpasar Kreatif.
“Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam
Keseimbangan Menuju Keharmonisan”
15
Inovasi, Dinamika dan Kreasi tersebut sebesar-besarnya
dimanfaatkan untuk mewujudkan kenyamanan, kemandirian,
keadilan dan kesejahteraan masyarakat yang sepenuhnya
dikendalikan di atas landasan kebudayaan. Kebudayaan yang
berintikan agama menjadi spirit kreatifitas, baik penciptaan,
pelestarian, maupun penyempurnaan tatanan nilai dalam rangka
memelihara keteraturan, ketertiban dan keseimbangan sosial.
Dengan demikian, Denpasar menjadi Kota cerdas, bermoral dan
religius. Inilah Denpasar berwasawasan budaya.
Wawasan budaya pada gulirannya dapat memelihara
keseimbangan, kekuatan regulasi kemampuan pemberdayaan,
kesanggupan pelayanan, dan perkembangan pembangunan.
Dengan keseimbangan ini Denpasar menjadi kota nyaman,
mandiri, adil dan sejahtera, bahkan bahagia. Inilah Denpasar
harmonis. Keharmonisan inilah kekayaan yang paling besar
dalam perbedaan dan nilai yang paling berharga dalam
keragaman.
1.2. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut, maka dituangkan dalam
bentuk misi yang dapat memberikan arah, tujuan yang ingin
dicapai dan memberikan fokus terhadap program yang akan
dilaksanakan serta untuk memberi ruang partisipasi semua
pihak. Adapun peran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
dalam mendukung pencapaian visi Kota Denpasar terkandung
dalam Misi ke – tiga (3) yaitu:
16
“Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Tata Kelola
Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) Berdasarkan
Penegakan Supremasi Hukum (Law Enforcement)”.
Sesuai dengan Misi 3 RPJPD yaitu: Mewujudkan
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
memperkuat perekonomian berbasis kerakyatan didasarkan
pada keunggulan masing-masing wilayah menuju keunggulan
kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi,
distribusi dan pelayanan; mengedepankan pembangunan SDM
berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan,
pemanfaatan clan penciptaan iptek; pembangunan infrastruktur
yang maju; serta reformasi di bidang hukum dan aparatur
negara
Uraian Visi dan Misi tersebut mengandung makna Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar sebagai institusi pelaksana
kegiatan yang berkaitan dengan penegakan hukum. Penegakkan
hukum tersebut meliputi penegakkan Peraturan Daerah dan
Peraturan Walikota serta membantu Walikota Denpasar dalam
menyusun kebijakan perencanaan dalam bidang penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota.
Sat.Pol. PP dituntut untuk mampu mewujudkan
ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat
menuju masyarakat yang maju, damai dan sejahtera melalui
peningkatan pelayanan publik menuju tata kelola
kepemerintahan yang baik (good governance).
17
2. TUJUAN DAN SASARAN
Untuk merealisasikan pelaksanaan Visi dan Misi Kota
Denpasar, perlu ditetapkan Tujuan dan Sasaran strategis
yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Tujuan dan Sasaran strategis ini ditetapkan untuk memberikan
arah terhadap tujuan pembangunan yang hendak dicapai.
Disamping itu, dalam rangka memberikan kepastian operasional
dan keterkaitan terhadap peran misi yang akan dijalankan
serta memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan daerah. Sedangkan sasaran yang ditetapkan dapat
didifinisikan sebagai penjabaran dari tujuan, dan merupakan
kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu
5 (lima) tahun.
Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut, maka
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar merumuskan
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran mengacu pada
Tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai
oleh Pemerintah Kota Denpasar selama kurun waktu lima tahun.
Memperhatikan misi ketiga (3) Pemerintah Kota Denpasar seperti
dapat dilihat dalam Tabel 2.1
18
Tabel 2.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan
Misi Ketiga
: “Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) Berdasarkan Penegakan Supremasi Hukum (Law Enforcement)”.
Tujuan Sasaran
1. Terwujudnya Penegakkan
Perda dan Perwali di Kota
Denpasar
2. Terwujudnya Perlindungan
masyarakat di Kota
Denpasar
1. Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
2. Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Berdasarkan Tabel 2.1, Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar merupakan bagian integral dalam proses perencanaan
strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan
dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin
suksesnya pelaksanaan rencana jangka menengah yang sifatnya
menyeluruh, yang menyangkut keseluruhan program dan
kegiatan pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar beserta indikator kinerja
disajikan dalam tabel berikut :
19
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Polisi Pamong Praja
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran
Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Terwujudnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar
29 % 33% 37% 41 % 45 %
2 Terwujudnya Perlindungan masyarakat di Kota Denpasar
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar
1.288
1,292
1.296
1.300
1.304
Dimana untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis
dapat dilakukan dengan penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU). Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Sat.Pol PP Kota
Denpasar adalah sebagai berikut :
20
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Utama (IKU)
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
FORMULA PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
Meningkatnya
Penegakkan
Perda dan
Perwali di Kota
Denpasar
Jumlah kasus
pelanggaran
Perda dan
Perwali yang
tertangani di
Kota Denpasar
Jumlah
pelanggaran
Perda dan
Perwali yang
tertangani /
Total Jumlah
Pelanggaran
Perda dan
Perwali x 100
%
Bidang
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
Bidang
Penegakan
Perda
Bidang Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
Bidang Penegakan
Perda
Meningkatnya
Satlinmas Yang
Siap Tugas di
Kota Denpasar
Rasio Petugas
Satuan
Perlindungan
Masyarakat
(Linmas) yang
siap tugas di
Kota Denpasar
Jumlah
Anggota
Satlinmas di
Kota Denpasar
/ Jumlah
Lingkungan
dan Dusun di
Kota Denpasar
Bidang
Perlindungan
Masyarakat
Bidang
Perlindungan
Masyarakat
Pada Tahun 2020 berdasarkan RKPD dan Rencana Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar melaksanakan 6
program dengan 11 kegiatan sebagai berikut :
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
- Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta erlengkapannya.
.4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
- Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
- Kegiatan HUT Sat Pol PP dan Linmas
21
5. Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal.
- Penegakan Peraturan Daerah di Kota Denpasar
- Penertiban penduduk yang menggangu kenyamanan di
Kota Denpasar
- Penertiban pedagang di Kota Denpasar
- Penertiban dan Pembongkaran Reklame di Kota Denpasar
6. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban
dan Keamanan
- Pelatihan Linmas
- Pemantauan Upaya Perlindungan Masyarakat
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Komitmen antara penerima
amanah dengan pemberi amanah yang menggambarkan capaian
kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/ unit kerja
dalam kurun waktu satu tahun, dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola yang meliputi Sumber Daya Manusia, Sumber
Daya Keuangan dan Sumber Daya Pendukung lainnya
Penyusunan Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja aparatur sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) Tahun 2016-2021.
Perjanjian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
Tahun 2020 adalah seperti Tabel 2.4.
22
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar Tahun 2020
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2
Meningkatnya
Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar
41 %
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasa
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar
1.300
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas didefinisikan sebagai perwujudan kewajiban
Organisasi sektor publik atau pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan program
yang telah ditetapkan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 menyatakan
bahwa Akuntabilitas merupakan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban dan
menjelaskan serta menerangkan tindakan dan upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh pemerintah kepada pihak yang memiliki hak
untuk meminta pertanggungjawaban
Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar dibentuk dengan
tugas pokok yaitu: membantu Walikota dalam pelaksanaan
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta menegakan Peraturan
Daerah, Peraturan Walikota dan Perlindungan Masyarakat serta
kebijakan pemerintah daerah lainnya. Berdasarkan hal tersebut,
24
permasalahan yang dihadapi (isu strategis) yang dirumuskan
adalah masih perlu ditingkatkan pelaksanaan kegiatan penegakan
peraturan daerah dengan mengedepankan transparansi dan
akuntabilitas untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik dan pemerintahan yang bersih (good goverment dan clean
goverment). Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang
berorientasi hasil (result oriented government).
Berdasarkan tingkat pencapaian indikator kinerja sasaran
dilakukan pengukuran kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran
kinerja tersebut ditindaklanjuti dengan evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Guna
mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan
program/kegiatan serta indikator makro dikategorikan dalam nilai
disertai makna dari nilai tersebut yaitu :
Tabel 3.1
Tingkat Pencapaian Kinerja
No Katagori Nilai Angka Interpretasi
1
2
3
4
5
6
7
AA
A
BB
B
CC
C
D
> 90 - 100
> 80 - 90
> 70 - 80
> 60 - 70
> 50-60
>30-50
0-30
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Denpasar dilakukan dengan cara membandingkan antara
hasil capaian indikator kinerja sasaran dengan target perjanjian
kinerja yang telah ditetapkan dalam Tahun 2020 dengan
realisasinya.
25
Tingkat capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar Tahun 2020 berdasarkan pengukurannya dapat dilihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Pengukuran Kinerja Tahun 2020
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar
41 %
88,64 %
100%
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar
1.300 (Rasio Linmas :
3,20)
1.303 (Rasio Linmas :
3,20)
100%
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Denpasar yang disusun Tahun 2020 menyajikan
realisasi pelaksanaan visi dan misi Walikota Denpasar yang dijabarkan
melalui tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Sehingga analisis atas capaian kinerja ini
menyajikan capaian tujuan yang ingin dicapai seperti tertuang pada
Perubahan RENSTRA 2016 – 2021 dan menyajikan capaian kinerja
setiap pernyataan kinerja yang diperjanjikan melalui sasaran strategis
tahunan dari tahun 2016 – 2021 sesuai hasil pengukuran kinerja
dengan rencana akhir yang ingin dicapai berdasarkan pelaksanaan
program dan kegiatan setiap tahunnya. Analisis capaian sasaran dan
indikator sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
26
Satuan Polisi Pamong Praja yang merupakan elemen utama
dan bersentuhan langsung dengan hal ketentraman dan ketertiban
masyarakat, dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas dan
kompetensinya sebagai bagian dari perangkat daerah dalam penegakan
perda dan penyelenggaraan ketertiban umum serta ketentraman
masyarakat di Kota Denpasar. Cakupan Penegakan Perda dan Perwali
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja untuk
menyelesaikan setiap pelanggaran Ketentraman dan ketertiban yang
dilakukan oleh warga masyarakat, badan hukum maupun aparat
pemerintah dalam rangka meningkatkan kesadaran dan ketaatan
masyarakat, aparat serta badan hukum. Adapun gambaran capaian
kinerja terinci pada analisa sebagai berikut:
Sasaran ini menunjukan sejauh mana langkah-langkah yang
ditempuh dalam upaya meningkatkan Ketentraman dan Ketertiban
Masyarakat di Kota Denpasar melalui Penegakan Perda dan Perwali di
Kota Denpasar, sasaran ini dicapai dicapai dengan menggunakan alat
ukur indikator kinerja sasaran yaitu:
Analisis capaian kinerja dari indikator tersebut dapat dilihat
dalam tabel 3.3.
Sasaran Strategis :
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Indikator :
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di
Kota Denpasar
27
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar Tahun 2020
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar
41 %
88,64 %
100 %
Analisis capaian Capaian Sasaran Meningkatnya Penegakkan
Perda dan Perwali di Kota Denpasar Tahun 2020 secara rinci dapat
diuraikan seperti berikut :
28
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penertiban Pelanggaran Perda dan Perwali di Kota Denpasar Tahun 2020
LIMBAH PEDAGANG KEPENDUDUKAN ODGJ LINGLUNGGEPENG /
TERLANTAR
JANUARI 1 13 29 9 5 7 4 11 79
FEBRUARI 2 6 2 8 4 8 14 44
MARET 4 9 7 5 11 13 2 11 17 79
APRIL 3 8 48 2 7 30 14 112
MEI 0 3 24 10 6 50 9 102
JUNI 0 12 45 11 2 46 8 124
JULI 1 7 0 7 0 30 1 46
AGUSTUS 3 12 3 6 0 10 2 36
SEPTEMBER 0 5 0 9 0 12 3 29
OKTOBER 0 9 8 5 2 5 6 35
NOVEMBER 0 17 0 6 0 42 6 71
DESEMBER 1 2 0 2 0 35 4 44
TOTAL 15 103 166 80 37 288 2 15 95 801
REKLAME KAWASAN
TANPA ROKOK BULAN
USAHA/DAGANG PENDUDUK
TOTALPENEGAKAN
PERDA
29
Berdasarkan tabel Tabel 3.4 diatas dapat dijelaskan bahwa
dilihat dari Jenis dan Jumlah pelanggaran yang ditangani oleh
Sat.Pol PP Kota Denpasar, maka pelanggaran terkait Penertiban
Penduduk Gelandangan / Orang terlantar merupakan jenis
pelanggaran dengan intensitas pelanggaran tertinggi dibandingkan
dengan jenis pelanggaran lainnya yaitu sebanyak 288 pelanggaran,
sedangkan pelanggaran pedagang atau PKL sebanyak 103
pelanggaran, pelanggaran penduduk sebanyak 166 pelanggaran,
pelanggaran Ijin Usaha / Bangunan (Pelanggaran Perda) sebanyak
95 pelanggaran,
Dari 801 kasus pelanggaran tersebut dilaksanakan tindak
lanjut atau penanganan berupa tindak pidana ringan (Tipiring)
terhadap 62 pelanggaran. Tindak lanjut berupa Tipiring dilakukan
bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelanggar agar tidak
melakukan perbuatannya kembali. Berikut ini adalah rekapitulasi
hasil sidang tipiring pada Tahun 2020 yang disajikan dalam tabel
3.5
30
Tabel 3.5
Tindak Lanjut Berupa Sidang Tipiring Tahun 2020
Bulan Jumlah
Pelanggar
Jenis Pelanggaran Sidang
Tipiring KTR Bangunan PKL Ketertiban
Umum Kependudukan
Ijin
Usaha Limbah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Januari 43 4 6 12 5 16 27
Februari 9 3 5 1 3
Maret 29 11 4 6 3 1 4 19
April 14 7 5 2 1
Mei 6 3 2 1
Juni 10 1 5 3 1 2
Juli 6 6 3
Agustus 12 9 3 3
September 4 3 1
Oktober 8 2 6
November 13 6 7 2
Desember 13 13 2
TOTAL 167 15 24 61 42 16 2 7 62
Sat.Pol. PP Kota Denpasar melakukan tindak lanjut atau
penanganan pelanggaran Perda dan Perwali melalui 2 mekanisme
tindakan yaitu: Pertama, kelompok pelanggaran Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), Bangunan, Pedagang, Ketertiban Umum,
Kependudukan dan Ijin Usaha dengan jumlah Total 62
pelanggaran ditindaklanjuti melalui tindakan pro-yustisia yaitu
berupa sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
31
Selain itu dilakukan juga tindakan pembongkaran terhadap
reklame yang melanggar ketentuan Peraturan Walikota Denpasar
Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Reklame di Kota
Denpasar, yaitu terhadap 2 Reklame, dengan sebelumnya
melayangkan surat pemberitahuan pembongkaran.
Adapun pelanggaran tanpa ijin usaha, serta bangunan
tanpa ijin juga ditindaklanjuti dengan memberikan surat
pernyataan dengan total 64 pelanggar. Sementara tindakan lain
untuk menangani kasus pelanggaran perda dan perwali
ditindaklanjuti melalui tindakan lain (non yustisia). Tindakan lain
yang dimaksud adalah tindakan pemulangan dengan
berkoordinasi dengan Dinas sosial Kota Denpasar, Dikirim ke RSJ
Bangli, serta Dikirim ke daerah asal melalui Gilimanuk,
sebanyak 571 kasus
Berikut ini Rekapitulasi Jumlah Kasus Pelanggaran Perda dan
Perwali Yang tertangani, yang disajikan dalam tabel 3.6
Tabel 3.6 Rekapitulasi Jumlah Kasus Pelanggaran Perda dan Perwali
Yang tertangani
Jenis Tindak Lanjut Keterangan Jumlah
Tipiring 62 Pelanggaran 62
Pembongkaran 2Reklame 2
ijin lengkap 11 Pelanggar 11
Surat Pernyataan 64 Pelanggaran 64
Tindak lanjut dengan pemulangan, diserahkan ke dinsos dan dikirim
ke RSJ Bangli
571 Pelanggaran
571
Total 710
32
Untuk mengetahui capaian kinerja sasaran meningkatnya
penegakan perda dan perwali di Kota Denpasar dihitung dengan
menggunakan rumus:
%100Perwalidan PerdanPelanggaraJumlahTotal
TertanganiyangPerwalidanPerdanPelanggaraJml.x
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan capaian kinerja
sasaran meningkatnya penegakan perda dan perwali pada Tahun
2020 yaitu sebesar :
Selanjutnya, adapun perbandingan capaian kinerja Sat. Pol.
PP Kota Denpasar dalam penanganan pelanggaran Perda dan
Perwali Tahun 2017 s/d Tahun 2020 disajikan dalam tabel
3.7.
Tabel 3.7
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
Penegakkan Perda dan Perwali Di Kota Denpasar Tahun 2017-
2020 Indikator Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali yang
tertangani di Kota Denpasar
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
29 %
81,57 %
(3.631 kasus)
(2.962 Kasus Tertangani)
33 %
83,88 %
(2.953 kasus)
(2.477 Kasus Tertangani)
37 % 84,01%
(1.370 kasus)
(1.151 Kasus Tertangani)
41% 88,64% (801 Kasus)
(710 Kasus Tertangani)
33
Berdasarkan Tabel 3.7, Perbandingan Capaian Kinerja
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali Di Kota Denpasar
Tahun 2017, s/d Tahun 2020 telah terjadi peningkatan capaian
kinerja tiap tahun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020
dimana capaian kinerja pada tahun 2017 adalah 81,57 % dan
meningkat hingga Tahun 2020 sebesar 88,64%. Diharapkan pada
akhir periode RPJMD target 45 % Jumlah kasus pelanggaran Perda
dan Perwali yang tertangani di Kota Denpasar bisa tercapai atau
terlampaui.
Peningkatan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya
kuantitas dan kualitas kegiatan teknis Sat.Pol PP dalam menangani
kasus pelanggaran Perda dan Perwali, mulai dari penerimaan
pengaduan, pemrosesan pelanggaran sampai dengan penanganan
langsung baik melalui Tipiring maupun tindak lanjut lainnya
Pencapaian Jumlah kasus pelanggaran Perda dan Perwali
yang tertangani di Kota Denpasar menunjukkan bahwa segala
bentuk kegiatan dan tindakan Sat.Pol. PP dalam meningkatkan
aspek Ketertiban Umum dan Ketentraman sesuai amanat dan
substansi pokok dari Perda dan Perwali telah berjalan secara efektif
sesuai dengan rencana target Renstra Tahun 2016 – 2021.
34
B.1 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Sasaran
Meningkatnya Penegakan Perda dan Perwali Tahun 2020
- Sumber Daya Manusia
Meningkatnya pencapaian sasaran Meningkatnya Penegakkan
Perda dan Perwali Di Kota Denpasar tidak terlepas dari upaya
maksimal yang dilaksanakan oleh seluruh personil Sat.Pol PP Kota
Denpasar, meskipun dengan keterbatasan jumlah personil yang
ada.
Tabel 3.8. Jumlah PNS pada Sat.Pol PP Kota Denpasar
PETUGAS LAPANGAN STAF ADMINISTRASI TOTAL
87 ORANG 42 ORANG 129 ORANG
Berdasarkan Tabel 3.8 pada Tahun 2020 Sat.Pol PP hanya memiliki
87 orang petugas lapangan yang berstatus PNS dari total 129 orang
PNS pada Sat.Pol PP Kota Denpasar
Idealnya Jumlah Sat.Pol PP dihitung atau ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja.
Adapun jumlah Polisi Pamong Praja pada masing – masing
Kabupaten/ Kota ditentukan berdasarkan hasil penghitungan
skor dari masing-masing daerah.
Penghitungan skor berdasarkan Kriteria Umum ( jumlah
penduduk, luas wilayah, jumlah APBD, rasio belanja aparatur )
dan Kriteria Teknis (klasifikasi besaran organisasi perangkat
35
daerah, jumlah Peraturan Daerah, jumlah Peraturan Kepala
Daerah, jumlah desa/kelurahan, tingkat potensi konflik sosial
kemasyarakatan, jumlah kecamatan, aspek karakteristik dan
kondisi geografis).
Penghitungan total skor ditetapkan sebagai berikut :
a. Total skor kurang dari 500 skor, maka jumlah Pol PP
Kabupaten/Kota serendah-rendahnya 150 dan setinggi-
tingginya 250 PNS;
b. Total skor dari 500 sampai dengan 750 skor, maka jumlah Pol
PP Kabupaten / Kota serendah-rendahnya 251 dan setinggi-
tingginya 350 PNS.
c. Total skor lebih dari 750 skor maka jumlah Pol. PP
Kabupaten/Kota serendah-rendahnya 351 dan setinggi-
tingginya 450 PNS.
Berikut ini tabel penghitungan skor Berdasarkan Permendagri
Nomor 60 Tahun 2012
TABEL 3.9 PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PNS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA DENPASAR
KRITERIA UMUM :
NO INDIKATOR SKALA NILAI
BOBOT (%)
SKOR
1. JUMLAH PENDUDUK :
651.601 JIWA
400 6 400 x 6 100
= 24
2. LUAS WILAYAH (KM2) :
127.78 Km2
400 6 400 x 6
100 = 24
3. JUMLAH APBD:
2 TRILIUN
1000 4 1.000 x 4 100
= 40
36
4. RASIO BELANJA APARATUR :
50%
700 4 700 x 4 100
= 28
116 SKOR
KRITERIA TEKNIS :
NO INDIKATOR SKALA NILAI
BOBOT (%)
SKOR
1. Klasifikasi besaran organisasi Perangkat Daerah :
36
400 15 400 x 15 100
= 60
2. Jumlah Peraturan Daerah :
132
1000 15 1000 x 15 100
= 150
3. Jumlah Peraturan Kepala Daerah :
612
1000 15 1000 x 15 100
= 150
4. Jumlah Desa / Kelurahan :
43
400 10 400 x 10 100
= 40
5. Tingkat Potensi Konflik Sosial Kemasyarakatan :
Rendah
400 10 400 x 10 100
= 40
6. Jumlah Kecamatan :
4
400 5 400 x 5 100
= 20
7. Aspek Karakteristik :
Nasional
700 5 700 x 5 100
=35
8. Kondisi Geografis :
Daratan
400 5 400 x 5 100
= 20
515 SKOR
Berdasarkan Tabel 3.9 diatas, maka didapatkan total skor dari
kriteria umum dan teknis sebesar 631. Dengan total skor 631, maka
jumlah ideal Polisi Pamong Praja Kota Denpasar yang dibutuhkan
sebanyak 251 s/d 350 PNS.
Tetapi meskipun belum mencapai jumlah ideal, Sat.Pol PP
Kota Denpasar masih dapat memaksimalkan sumber daya manusia
37
yang dimiliki untuk tetap mencapai target yang ditetapkan dalam
RPJMD dan Renstra Sat.Pol PP.
Namun harapannya kedepan berdasarkan Permendagri
Nomor 60 Tahun 2012, Sat.Pol PP Kota Denpasar dapat mencapai
jumlah ideal tersebut, karena dengan idealnya jumlah Polisi Pamong
Praja dapat menggambarkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam
memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum, menegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah. Semakin ideal jumlah Polisi Pamong Praja maka akan
semakin besar ketersediaan Polisi Pamong Praja yang dimiliki
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan wajib
penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
- Sumber Daya Anggaran
Dari sisi anggaran, capaian sasaran Meningkatnya
Penegakkan Perda dan Perwali Di Kota Denpasar telah sejalan
dengan peningkatan jumlah anggaran pada program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal dari Tahun 2019
ke Tahun 2020, yang rinciannnya pada Tabel berikut :
Tabel 3.10 Perbandingan Anggaran Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal Tahun 2019 dan Tahun 2020
Tahun 2019 Tahun 2020
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Efisiensi (%)
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) % Efisiensi (%)
849,418,790 733,384,690 86,34
13,66 952,421,650 644,866,100 67,70 32,30
38
Berdasarkan Tabel 3.10 diatas, terlihat bahwa sasaran
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali Di Kota Denpasar
yang anggarannya diperoleh melalui program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal pada tahun 2020
pendanaannya mengalami pemingkatan dibandingkan dengan
Tahun 2019, seiring dengan bertambahnya anggaran tersebut,
Satpol PP Kota Denpasar mampu mempertahankan kinerja yang
baik dan tetap dapat melakukan efisiensi anggaran dalam upaya
mewujudkan sasaran Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali
Di Kota Denpasar .
Adapun Rincian Program dan Kegiatan yang mendukung
Sasaran Meningkatnya Penegakan Perda dan Perwali di Kota
Denpasar, pada Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 3.11
Tabel 3.11
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran Meningkatnya
Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
1 2 3 4
Meningkatnya Penegakkan Perda dan Perwali di Kota Denpasar
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Penertiban Penduduk yang Menggangu Kenyamanan di Kota Denpasar
Jumlah Masyarakat yang melanggar ketertiban dan ketentraman di Kota Denpasar yang ditertibkan
Penertiban Pedagang di Kota
Denpasar
Jumlah Pedagang di
Kota Denpasar yang ditertibkan
Penertiban dan Pembongkaran Reklame di Kota Denpasar
Jumlah Reklame di Kota Denpasar yang ditertibkan
39
Penegakan
Peraturan Daerah di Kota Denpasar.
Jumlah
Pelanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota yang ditertibkan
- Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Dukungan sarana, prasarana, peralatan dan perlengkapan
sangat penting untuk menunjang program dan kegiatan Sat Pol PP
dalam menjaga ketentraman, ketertiban, serta penegakan Perda.
Sesuai amanat Permendagri Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan Dan Peralatan Operasional
Satuan Polisi Pamong Praja, pada pasal 40 disebutkan bahwa
Kendaraan operasional Polisi Pamong Praja terdiri atas Sepeda
Motor, Mobil, Truk, dan Jenis Kendaraan lain. Ketersediaan
kendaraan sesuai Permendagri Nomor 19 Tahun 2013 tersebut
bertujuan untuk memperlancar tugas-tugas dilapangan dalam
rangka memberikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang prima
pada masyarakat.
Pada Sat.Pol PP Kota Denpasar Tersedia Kendaraan Roda
Empat, yang terdiri atas Truk besar, Mobil Patroli bak terbuka / Pick
Up, dan Kendaraan Minibus, Untuk Kendaraan Roda dua terdiri
atas Sepeda Motor Dinas dan Sepeda Motor Patroli, serta Satpol PP
Denpasar juga mendapat tambahan Hibah Kendaraan skuter
Elektrik yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.12
40
Tabel 3.12 Sarana Kendaraan Operasional Sat.Pol PP Kota Denpasar No. Jenis Kendaraan Tahun No. Polisi/ No seri
1 Mini Bus Mobil 2011 DK 1098 SP
2 Mini Bus Mobil 2011 DK 1082 A
3 Pick Up Mobil 2013 DK 8422 A
4 Pick Up Mobil 2014 DK 8712 A
5 Pick Up Mobil 2006 DK 9216 A
6 Pick Up Mobil 2000 DK 9762 EM
7 Pick Up Mobil 2016 DK 9737 A
8 Mini Bus Mobil 1995 DK 1031 A
9 Truck Mobil 1998 DK 8046 A
10 Truck Mobil 2016 DK 9350
11 Pick Up Mobil 2018 DK 8355 A
12 Mini Bus Mobil 2000 DK 1041 A
13 Suzuki Patroli Sepeda Motor 2006 DK 2694 C
14 Honda Patroli Sepeda Motor 2010 DK 2125 I
15 Honda Patroli Sepeda Motor 2010 DK 2127 I
16 Honda Patroli Sepeda Motor 2010 DK 2128 I
17 Honda Patroli Sepeda Motor 2012 DK 2597 I
18 Honda Patroli Sepeda Motor 2012 DK 2598 I
19 Honda Patroli Sepeda Motor 2012 DK 2599 I
20 Suzuki Patroli Sepeda Motor 2006 DK 2692 C
21 Suzuki Patroli Sepeda Motor 2006 DK 2693 C
22 Suzuki Patroli Sepeda Motor 2010 DK 2126 I
23 Suzuki Patroli Sepeda Motor 2006 DK 2695 C
24 Honda Patroli Sepeda Motor 2013 DK 2039 A
25 Honda Patroli Sepeda Motor 2013 DK 2041 A
26 Honda Patroli Sepeda Motor 2013 DK 2042 A
27 Honda Vario Sepeda Motor 2017 DK 2931 A
28 Honda Vario Sepeda Motor 2017 DK 2943 A
29 Suzuki Sepeda Motor 2016 DK 2637 A
30 Suzuki Axelo Sepeda Motor 2013 DK 2196 A
31 Suzuki Axelo Sepeda Motor 2013 DK 2197 A
32 Suzuki Shogun Sepeda Motor 2008 DK 4901 A
33 Yamaha Jupiter Sepeda Motor 2007 DK 2817 C
41
34 Yamaha Jupiter Sepeda Motor 2007 DK 2818 C
35 Yamaha Jupiter Sepeda Motor 2007 DK 2819 C
36 Yamaha Jupiter Sepeda Motor 2011 DK 2162 I
37 Suzuki Shogun SP
Sepeda Motor 2009 DK 2047 I
38 Suzuki Shogun SP
Sepeda Motor 2008 DK 3528 A
39 Honda Sepeda Motor 2000 DK 2236 A
40 Honda Supra Sepeda Motor 2012 DK 3052 A
41 Honda Supra Sepeda Motor 2006 DK 2641 C
42 Honda Supra Sepeda Motor 2006 DK 2640 C
43 Suzuki Sepeda Motor 2008 DK 3530 A
44 Yamaha Jupiter Sepeda Motor 2014 DK 2389 A
45 Yamaha Freego Sepeda Motor 2019 DK 2819 B
46 Yamaha Freego Sepeda Motor 2019 DK 3951 B
47 Honda Patroli Sepeda Motor 2019 DK 4079 B
48 Mini Bus Mobil 2010 DK 1472 A
49 Yamaha Patroli Sepeda Motor 2020 DK 6523 B
50 Yamaha Patroli Sepeda Motor 2020 DK 6454 B
51 Yamaha Patroli Sepeda Motor 2020 DK 6509 B
52 Yamaha Patroli Sepeda Motor 2020 DK 6517 B
53 Yamaha Patroli Sepeda Motor 2020 DK 6513 B
54 Cakra Maya Buggy 2012 -
55 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVC2028C0432
56 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVE2028C0537
57 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVC2028C0461
58 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVE2029C0016
59 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVE2029C0003
60 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVC2028C0448
61 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVE2029C0045
62 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVC2028C0459
63 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN :
N2GVC2028C0449
64 Ninebot Skuter Elektrik 2020 SN : N2GVE2029C0065
42
Dari Jumlah Kendaraan tersebut sesuai dengan tabel 3.12
terdapat kendaraan yang masa pakainya sudah lebih dari 12 tahun,
hal ini secara tidak langsung tentu akan mempengaruhi performa
personil dilapangan karena kondisi kendaraan yang sudah lebih
dari 12 tahun tersebut memerlukan perawatan lebih dan terkadang
menghambat dalam pelaksanaan tugas-tugas dilapangan. Namun
demikian Sat.Pol PP masih dapat memaksimalkan kinerja meskipun
dengan dukungan sarana yang minim, tetapi diharapkan Sat.Pol PP
dapat melakukan peremajaan kendaraan operasional agar dapat
mendukung kinerja Sat.Pol PP dalam pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan dalam Renstra Sat.Pol PP Kota Denpasar
Kemudian Dalam upaya Meningkatkan Penegakkan Perda
dan Perwali di Kota Denpasar Sesuai dengan Strategi dan arah
kebijakan yang tertuang dalam Renstra Sat.Pol PP Kota Denpasar
maka untuk meningkatkan capaian Sasaran tersebut dilakukan
pula dengan cara Meningkatkan Wawasan dan ketrampilan anggota
Satpol PP untuk mendukung penegakan perda dan perwali
Meningkatkan Wawasan dan ketrampilan anggota Satpol PP
menggambarkan usaha dalam mewujudkan aparatur Sat.Pol. PP
yang profesional dalam rangka menunjukkan kapasitas, identitas
serta potensi tersembunyinya untuk mampu dikembangkan secara
optimal sehingga mampu tercipta sumber daya manusia (aparatur
Sat.Pol. PP) yang berintegeritas, professional dan berdaya saing.
Aparatur Sat.Pol. PP diharapkan mampu mengaplikasikan secara
43
optimal potensi yang dimilikinya dalam tugas dan fungsi sebagai
sosok pelayan, yang mampu bersikap responsif dalam setiap
tindakan untuk mewujudkan ketertiban, Ketentraman Masyarakat
dan Penegakan Perda.
Berdasarkan paparan tersebut maka tujuan peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur Sat.Pol. PP merupakan suatu
elemen penting dan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam
membentuk SDM yang professional. Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur, dilakukan dengan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang mampu memeberi kontribusi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan Aparatur
Sat.Pol. PP untuk dapat mengemban tugas secara profesional
dilandasi dengan kepribadian dan etika PNS;
2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pelopor
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan
masyarakat sesuai dengan semangat Sewaka Dharma
4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam
melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan
demi terwujudnya pemerintahan yang baik (Good Governance).
Selanjutnya, gambaran capaian kinerja selanjutnya diambil
pada sasaran strategis yang Kedua terinci pada analisa sebagai
berikut:
Sasaran:
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
44
Sasaran ini untuk menggambarkan Peran Satuan
Perlindungan Masyarakat (Sat. Linmas) sebagai pemegang fungsi
utama pertahanan sipil yaitu upaya mengkoordinir rakyat dan
membentuk satuan-satuan perlindungan masyarakat (Sat.Linmas)
untuk menanggulangi/mengurangi akibat-akibat dari bencana alam
serta akibat-akibat bencana lainnya yang menimbulkan kerugian
jiwa dan materiil. sasaran ini dicapai dicapai dengan menggunakan
alat ukur indikator kinerja sasaran yaitu:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2012, Rasio petugas linmas di
kabupaten/kota adalah jumlah satuan perlindungan masyarakat
pada tingkat RT atau sebutan lainnya yang tugasnya membantu
pelayanan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan
memperkecil akibat bencana, serta ikut membantu memelihara
ketentraman, ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial
kemasyarakatan
Penjelasan capaian kinerja dari sasaran tersebut dapat
dilihat secara rinci dalam tabel 3.13.
Indikator :
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap
tugas di Kota Denpasar
45
Tabel.3.13 Capaian Kinerja Sasaran
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar Tahun 2020
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota
Denpasar
1.300 (Rasio Linmas :
3,20
1.303 (Rasio Linmas :
3,20)
100%
Rumus untuk mendapatkan rasio jumlah satuan linmas adalah :
kotakabupaten/satu dalam lainnyasebutan atau RTJumlah
kotakabupaten/satu dalam Sat.linmasJumlah Sat.linmas Rasio
Sesuai dengan struktur Pemerintahan Desa / Kelurahan
Kota Denpasar, unsur kewilayahan yang ada adalah Lingkungan dan
Dusun, maka untuk pembagi jumlah RT dalam rumus diatas adalah
Jumlah Lingkungan pada Kelurahan, dan jumlah Dusun pada Desa
di Kota Denpasar. Dengan Rincian Jumlah Lingkungan adalah 151
dan jumlah Dusun Adalah 255. Sedangkan jumlah Satlinmas Kota
Denpasar pada Tahun 2020 adalah 1.303 Orang.
Maka rumus yang digunakan adalah :
Denpasar Kota diDusun dan LingkunganJumlah
Denpasar Kota di Sat.linmasJumlah Denpasar Kota di Sat.linmas Rasio
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2012, target Rasio Target Di Setiap RT
46
Atau Sebutan Lainnya Pada Tahun 2014 Adalah 1 (Satu) Orang
Satuan Linmas Di Setiap RT Atau Sebutan Lainnya.
Pada Tabel Indikator Kinerja Sat.Pol PP yang mengacu pada
RPJMD Kota Denpasar Tahun 2016-2021 bab VII halaman 44, dalam
indikator Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas)
yang siap tugas di Kota Denpasar, tertulis target yang harus dicapai
tiap tahun adalah jumlah anggota linmas, namun sasaran yang
harus di capai adalah “Rasio Petugas Satuan Perlindungan
Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar”, maka
sesuai dengan rumus yang tertuang dalam Permendagri Nomor 69
Tahun 2012, akan dilakukan penentuan capaian berdasarkan
jumlah anggota linmas yang ada dalam target RPJMD
diperbandingkan dengan jumlah anggota Linmas yang ada di Kota
Denpasar dibagi dengan jumlah Lingkungan dan Dusun untuk
mendapatkan capaian rasio linmas yang siap tugas.
Berdasarkan uraian tersebut, maka Rasio Linmas Kota Denpasar
Tahun 2020 adalah :
Sehingga capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya
Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar dengan Indikator
Kinerja Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas)
47
yang siap tugas di Kota Denpasar pada Tahun 2020 sudah mencapai
target, dengan rasio linmas adalah 3,20
Selanjutnya, adapun perbandingan capaian kinerja Sat. Pol.
PP Kota Denpasar dalam Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap
Tugas di Kota Denpasar Tahun 2017, s/d Tahun 2020 disajikan
dalam tabel 3.14.
Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Satlinmas
Yang Siap Tugas di Kota Denpasar Tahun 2017-2020
Indikator Sasaran Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1.288 (Rasio
Linmas : 3,17)
1.274 (Rasio
Linmas 3,13)
1.292 (Rasio
Linmas : 3,18)
1.298 (Rasio
Linmas : 3,19)
1.296 (Rasio
Linmas :
3,18)
1.309 (Rasio
Linmas :
3,22)
1.300 (Rasio
Linmas :
3,20)
1.303 (Rasio
Linmas :
3,20)
Berdasarkan Tabel 3.14, Perbandingan Capaian Kinerja
Rasio Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap
tugas di Kota Denpasar Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2020,
telah terjadi peningkatan capaian kinerja dari tahun 2017 sampai
dengan tahun 2020, dari rasio linmas 3,13 meningkat menjadi 3,20.
Diharapkan pada akhir periode RPJMD target 1.304 (Rasio Linmas
3,21) Capaian Kinerja Rasio Petugas Satuan Perlindungan
48
Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota Denpasar bisa tercapai
atau terlampaui.
Pencapaian Target Indikator Rasio Petugas Satuan
Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota
Denpasar, dipengaruhi oleh faktor jumlah linmas yang ada di tiap
Desa/Kelurahan di Kota Denpasar, jumlah anggtota linmas di
Desa/Kelurahan dipengaruhi oleh proses perekrutan anggota linmas.
Dimana berdasarkan Permendagri No 84 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat, setiap anggota Linmas
harus bersedia membuat pernyataan menjadi anggota satlinmas
secara suka rela. Sifat suka rela ini menjadi kendala dalam
perekrutan anggota linmas yang mempengaruhi jumlah linmas di
Kota Denpasar, yang secara langsung berdampak pada capaian rasio
linmas
Realisasi pencapaian kinerja dan anggaran yang
dilaksanakan Sat.Pol PP Kota Denpasar pada tahun 2020 telah
berjalan efektif dan efisien. Untuk indikator kinerja Meningkatnya
Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar, tingkat efisiensinya
mencapai 7,04 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam mencapai
target kinerja, Satpol PP Kota Denpasar telah berupaya untuk
melakukan efisiensi dalam memanfaatkan sumber anggaran. Untuk
informasi selengkapnya dalam tabel sebagai berikut :
49
Tabel 3.15
Realisasi Anggaran dan Tingkat Efisiensi Sasaran
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
SASARAN
PROGRAM
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
CAPAIAN
(%)
EFISIENSI
(%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap
Tugas di Kota
Denpasar
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk
Menjaga Ketertiban
dan Keamanan
808,695,000 751,748,350 92,96 7,04
Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar, dapat
dilihat pada tabel 3.16
Tabel 3.16
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran Meningkatnya
Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
1 2 3 4
Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota Denpasar
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Pelatihan Linmas Jumlah Anggota LINMAS yang mengikuti Pelatihan
Pemantauan Upaya Perlindungan Masyarakat
Frekuensi Monitoring dan Evaluasi Linmas Desa / Kelurahan
Dari dua kegiatan pada tabel 3.16 yang mendukung capaian
kinerja Sasaran Meningkatnya Satlinmas Yang Siap Tugas di Kota
Denpasar, terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada
50
Tahun 2020, yaitu kegiatan Pelatihan Linmas, ini dikarenakan
adanya rasionalisasi / refocusing anggaran untuk penanggulangan
pandemi Covid-19 di Kota Denpasar, namun demikian pembinaan
kepada anggota Satlinmas tetap dilaksanakan melalui kunjungan
atau sebagai narasumber ke Desa/Kelurahan di Kota Denpasar,
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
B.2 CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PENANGGULANGAN COVID-19
Pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Kota Denpasar.
Pemerintah Kota Denpasar termasuk Satuan Polisi Pamong Praja terus
berjuang melawan Covid-19 dengan memodifikasi kebijakan termasuk
kebijakan perencanaan. Untuk mendukung kebijakan ini, Satuan Polisi
Pamong Praja telah melakukan realokasi dan rasionalisasi anggaran
dengan memprioritaskan kegiatan yang mendukung pencegahan Covid-
19.
Dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Kota Denpasar,
Satpol PP Kota Denpasar sebagai lembaga Penegak Perda juga berperan
dalam kegiatan pencegahan Covid 19, kegiatan yang dilaksanakan oleh
Satpol PP yaitu bertugas dalam Melakukan pengamanan pada rumah
singgah / hotel karantina pada awal masa pandemi covid 19 di Kota
Denpasar, Satpol PP Kota Denpasar juga berperan aktif dalam
melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjalankan Protokol
kesehatan dalam pencegahan Covid 19, selain melakukan sosialisasi
protokol kesehatan Satpol PP juga mengambil tindakan pro yustisia
terhadap pelanggar protokol kesehatan di Kota Denpasar, berdasarkan
51
Peraturan Walikota (PERWALI) Denpasar Nomor 48 Tahun 2020 tentang
Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 dalam
Tatanan Kehidupan Era Baru, melalui sidak protokol kesehatan yang
berhasil menjaring pelanggar sejumlah 1112 orang pelanggar, dengan
rincian Pelanggar yang didenda sebanyak 742 orang dan Pelanggar
yang dibina sebanyak 370 orang
A. Program dan Kegiatan
Satuan Polisi Pamong Praja Kota denpasar di dalam penanganan
penanggulangan Covid-19 melaksanakan Program Pemeliharaan
Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Dengan Kegiatan
Penegakan Peraturan daerah dengan pagu dana sebesar Rp.
759.150.000, dan Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan Dengan Kegiatan Pemantauan Upaya
Perlindungan Masyarakat dengan pagu dana sebesar Rp. 785.865.000
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Wajib Pelayanan Dasar Satuan Polisi pamong Praja dalam
penanganan penanggulangan Covid-19 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.17
Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Dalam Penanganan Penanggulangan Covid-19
Program / Kegiatan Target Realisasi
% Fisik Keuangan Fisik Keuangan
Program :
Pemeliharaan Kantramtibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
Kegiatan :
Penegakan Peraturan Daerah di Kota
Denpasar
100 % 759.150.000 100 % 530.250.000 69.84
52
Program :
Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Kegiatan :
Pemantauan Upaya Perlindungan
Masyarakat
100 % 785.865.000 100 % 739.775.000 94.13
Permasalahan dan Solusi
- Permasalahan
Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah yang realisasi keuangannya
hanya mencapai 69,84 % ini dikarenakan tidak optimalnya realisasi
Honorarium Non PNS dalam rangka penegakan protokol kesehatan
dalam masa pandemi covid 19 di Kota Denpasar
- Solusi
Kedepannya agar dalam penyusunan honorarium lebih cermat dalam
memperhatikan kebutuhan jumlah petugas yang diperlukan sehingga
dapat lebih memaksimalkan efektivitas dan efisiensi anggaran
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam TA. 2020 sudah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah ditargetkan dan capaian
fisik sebesar 100% sedangkan keuangannya realisasinya sebesar
90,83 %. Walaupun dalam pelaksanaan di tahun 2020 ada beberapa
kali pergeseran atau rasionalisasi terhadap anggaran yang
dilaksanakan oleh Satua Polisi Pamong Praja Kota Denpasar yang
mana hasil daripada rasionalisasi/pergeseran anggaran tersebut
dipergunakan untuk mendukung percepatan penanganan covid-19 di
Kota Denpasar, adapun rincian pergeseran anggaran selama tahun
2020 dirinci dalam tabel berikut :
53
Tabel 3.18 Rincian Pergeseran Anggaran Selama Tahun 2020
No Kegiatan Pagu Induk 2020 Refocusing
Pagu Anggaran
Perubahan 2020
1.
Pelayanan administrasi perkantoran
4.069.961.715,00 3.959.011.715,00
Rp3,928,179,515
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
999.930.560,00 988.006.448,00 Rp934,856,448
3. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
kelengkapannya
52.110.000,00 52.110.000,00 Rp49,509,900
4. Pendidikan dan Pelatihan Formal
59.000.000,00 27.000.000,00 Rp22,594,400
5 HUT Sat Pol PP dan Linmas
109.400.000,00 29.400.000,00 Rp29,400,000
6 Penegakan Peraturan Daerah di Kota Denpasar
100.000.000,00 100.000.000,00 Rp859,150,000
7.
Penertiban penduduk yang menggangu kenyamanan di Kota Denpasar
24.534.250,00 24.534.250,00
Rp24,284,250
8. Penertiban pedagang
di Kota Denpasar
94.895.000,00 94.895.000,00 Rp38,145,000
9
Penertiban dan Pembongkaran Reklame di Kota Denpasar
123.842.400,00 123.842.400,00
Rp30,842,400
10 Pelatihan Linmas 155.580.854,00 - -
11. Pemantauan Upaya Perlindungan Masyarakat
22.830.000,00 2.148.900.000,00 Rp808,695,000
J U M L A H 5.812.084.779 7.547.699.813 Rp6,725,656,913
Sedangkan Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Sat.Pol
PP Kota Denpasar tahun 2020 berdasarkan alokasi Belanja Tidak
langsung dan belanja langsung (per program dan kegiatan) dapat
dirinci pada table 3.19 dan 3.20 sebagai berikut :
54
Tabel 3.19
Realisasi Pencapaian Kinerja Keuangan Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Denpasar Tahun 2020
Uraian Jumlah Anggaran Realisasi 2020 Sisa Anggaran %
BELANJA 23,268,790,413.00 22,361,991,379.00 906,799,034.00 96.10
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
16,543,133,500.00 16,252,814,503.00 290,318,997.00 98.25
Belanja Pegawai 16,543,133,500.00 16,252,814,503.00 290,318,997.00 98.25
BELANJA
LANGSUNG
6,725,656,913.00 6,109,176,876.00 616,480,037.00 90.83
Belanja Pegawai 4,701,810,000.00 4,461,360,000.00 240,450,000.00 94.89
Belanja Barang dan
Jasa
1,991,846,913.00 1,623,416,876.00 368,430,037.00 81.50
Belanja Modal 32,000,000.00 24,400,000.00 7,600,000.00 76.25
Tabel 3.20
Realisasi Pencapaian Kinerja Keuangan (Belanja Langsung)
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar
Tahun 2020
No Kegiatan Anggaran Realisasi
Jumlah %
1.
Pelayanan administrasi perkantoran
Rp3,928,179,515 Rp3,869,901,646 98.52 %
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp934,856,448 Rp741,681,480
79.34%
3. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta kelengkapannya
Rp49,509,900 Rp49,509,900 100%
4. Pendidikan dan Pelatihan Formal
Rp22,594,400 Rp22,594,400 100%
5 HUT Sat Pol PP dan Linmas Rp29,400,000 Rp28,875,000 98.21 %
6 Penegakan Peraturan Daerah di Kota Denpasar
Rp859,150,000 Rp567,103,100 66,01%
7. Penertiban penduduk yang menggangu kenyamanan di Kota Denpasar
Rp24,284,250 Rp16,598,000
68.35 %
8. Penertiban pedagang di Kota Denpasar
Rp38,145,000 Rp35,145,000 92.14 %
55
No Kegiatan Anggaran Realisasi
Jumlah %
9 Penertiban dan Pembongkaran Reklame di Kota Denpasar
Rp30,842,400 Rp26,020,000 84.36 %
10 Pelatihan Linmas - - -
11. Pemantauan Upaya Perlindungan Masyarakat
Rp808,695,000 Rp751,748,350
92.96 %
J U M L A H Rp6,725,656,913 Rp6,109,176,876 90.83 %
Berdasarkan Tabel 3.20 terdapat tiga (3) kegiatan yang capaian
realisasinya dibawah 80 %. Capaian kinerja tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya:
1. Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah yang realisasi keuangannya
hanya mencapai 66.01 % ini dikarenakan tidak optimalnya realisasi
Honorarium Non PNS dalam rangka penegakan protokol kesehatan
dalam masa pandemi covid 19 di Kota Denpasar
2. Penertiban penduduk yang menggangu kenyamanan di Kota
Denpasar, yang realisasi keuangannya hanya mencapai 68,35% ini
dikarenakan tidak Optimalnya realisasi belanja ATK pada kegiaan
tersebut
3. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yang
realisasi keuangannya hanya mencapai 79,34 % ini dikarenakan
adanya efisiensi dalam penggunaan Bahan Bakar Minyak dan
pelumas Kendaraan
56
Tabel 3.21
Perbandingan Realisasi Keuangan
Tahun 2019 dan 2020
KETERANGAN TAHUN 2019 TAHUN 2020
Target Realisasi % Target Realisasi %
Belanja tidak langsung
18.172.620.000 17.456.371.401, 96,06 16,543,133,500. 16,252,814,503. 98.25
Belanja langsung
6.328.717.214,00 5.950.738.060, 94,03
6,725,656,913. 6,109,176,876. 90.83
Total 24.501.337.214 23.407.109.461
95,53 23,268,790,413. 22,361,991,379.
96.10
Berdasarkan Tabel 3.21 maka dapat dipaparkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dari sisi realisasi belanja tidak langsung, terjadi peningkatan
capaian realisasi belanja tidak langsung dari capaian di tahun
2019 adalah sebesar 96,06% naik menjadi 98.25% pada tahun
2020
2. Dari sisi realisasi belanja langsung, terjadi penurunan capaian
realisasi belanja langsung dari capaian di tahun 2019 adalah
sebesar 94,03 % turun menjadi 90.83% pada tahun 2020
3. Secara keseluruhan, realisasi keuangan yang meliputi realisasi
belanja langsung dan belanja tidak langsung mengalami
kenaikan dari capaian realisasi di tahun 2019 adalah sebesar
95,53% naik menjadi 96,10% pada tahun 2020.
57
Selanjutnya ringkasan perbandingan capaian kinerja keuangan
pada tahun 2019 dan tahun 2020 dapat disajikan pada diagram 3.1
Diagram 3.1
Ringkasan Perbandingan Capaian Kinerja Keuangan
Tahun 2019 dan Tahun 2020
96.0698.2594.03 90.83
95.53 96.1
0
20
40
60
80
100
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Langsung Total Realisasi
2019
2020
58
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja yang tersusun ini merupakan media
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan
penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat yang merupakan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar, yang dilengkapi juga dengan ringkasan capaian kinerja.
Laporan Kinerja ini juga sebagai media yang dipakai sebagai umpan
balik pengambilan keputusan pihak-pihak terkait dalam melakukan
introspeksi dan refleksi untuk membuat langkah-langkah perbaikan
dimasa-masa mendatang.
Dalam kurun waktu tahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Denpasar telah berupaya secara optimal melaksanakan tugas
pokok fungsinya selain dalam upaya menciptakan Ketertiban umum
dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Perda dan Perwali serta
Perlindungan Masyarakat di Kota Denpasar, juga sebagai Lembaga
yang berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan Covid 19 di
Kota Denpasar, meskipun dalam situasi pandemi Covid 19 Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Denpasar dapat memenuhi target RPJMD
dan Renstra Tahun 2016-2021. Namun, masih terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi Sat.Pol PP Kota Denpasar dalam
pencapaian target kinerja tersebut antara lain :
59
1. Peran Sat.Pol. PP dalam Penegakan Perda dan Perwali bersifat
dinamis dan tidak dapat diprediksi (unpredictable).
2. Posisi Strategis Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi yang
memiliki tingkat mobilitas pertumbuhan pembangunan,
perekonomian yang sangat pesat.
3. Mobilitas penduduk pendatang yang semakin meningkat.
4. Serta faktor lainnya, seperti faktor cuaca yang tidak
mendukung saat penertiban, konflik kepentingan dengan
masyarakat/ormas, serta keterbatasan sumber daya aparatur
Serta sarana dan prasarana.
5. Dalam Pencapaian Target Indikator Rasio Petugas Satuan
Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang siap tugas di Kota
Denpasar, terdapat pula faktor yang mempengaruhi jumlah
linmas yang ada di tiap Desa/Kelurahan di Kota Denpasar,
faktor tersebut dipengaruhi oleh proses perekrutan anggota
linmas. Dimana berdasarkan Permendagri No 84 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat, setiap
anggota Linmas harus bersedia membuat pernyataan
menjadi anggota satlinmas secara suka rela. Sifat suka rela
ini menjadi kendala dalam perekrutan anggota linmas yang
mempengaruhi jumlah linmas di Kota Denpasar, yang secara
langsung berdampak pada capaian rasio linmas.
6. Masih Kurangnya Kesadaran Masyarakat Kota Denpasar
Untuk mematuhi protokol Kesehatan dalam masa pandemi
Covid-19
60
B. SARAN
Guna meningkatkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Denpasar dimasa yang akan datang maka diperlukan beberapa
perbaikan sesuai dengan rekomendasi sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat dilakukan Peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.Pol. PP
selaku penegak Perda dan Perwali melalui peningkatan
pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
2. Diharapkan adanya peningkatan efektivitas sistem pengaduan
berbasis Online (Pro Denpasar) dapat ditingkatkan, melalui
penerapan teknik respon cepat atau quick respon sebagai wujud
penerapan responsibilitas petugas dalam menangani pengaduan
masyarakat melalui Pro Denpasar maupun media pengaduan
lainnya.
3. Diharapkan Sat.Pol. PP dapat mengedepankan pola-pola
penertiban yang bersifat preventif, persuasif sehingga citra
Sat.Pol. PP sebagai pelayan masyarakat semakin baik.
4. Pada Masa Pandemi Covid 19, Satpol PP Kota Denpasar akan
terus melakukan sosialisasi, pengawasan dan pembinaan kepada
pengelola kegiatan/tempat usaha agar tetap mematuhi peraturan
protokol kesehatan serta memberikan sanksi yang tegas bagi
masyarakat/pengusaha yang melanggar aturan protokol
kesehatan
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun
dengan harapan mampu menjadi bahan evaluasi untuk
meningkatkan capain kinerja Sat.Pol PP Kota Denpasar kedepannya.
Segala bentuk rekomendasi diatas diharapkan mampu diakomodasi
agar setiap kendala dan hambatan yang ditemui saaat dapat teratasi
61
sehingga mampu mewujudkan Penegakan Perda dan Perwali Serta
Perlindungan Masyarakat di Kota Denpasar, serta mendukung
pemerintah Kota Denpasar mewujudkan Tata Kelola yang baik dan
bersih serta beroientasi hasil (good govenance, clean government, and
result oriented government)
Denpasar, Pebruari 2021 Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Pemerintah Kota Denpasar
Drs. I Dewa Gede Anom Sayoga, MM Pembina Utama Muda
Nip.19611231 198503 1 166