· web viewida sang hyang widhi wasa /tuhan yang maha esa karena berkat asung kertha wara...

127
SURAT KETERANGAN Nomor:............................................. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ................................. NIP : ................................. Pangkat/Gol : ................................. Jabatan : ................................. Menyatakan bahwa Nama : ................................. NIP : ................................. Pangkat/Gol : ................................. Jabatan : ................................. memang benar telah menyusun Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV Sekolah Dasar untuk dipergunakan dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Negeri …… Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. .................................

Upload: dangdiep

Post on 01-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

SURAT KETERANGAN

Nomor:.............................................

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .................................

NIP : .................................

Pangkat/Gol : .................................

Jabatan : .................................

Menyatakan bahwa

Nama : .................................

NIP : .................................

Pangkat/Gol : .................................

Jabatan : .................................

memang benar telah menyusun Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV Sekolah Dasar

untuk dipergunakan dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Negeri ……

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.................................

Kepala Sekolah Dasar Negeri .................................

................................. NIP. .................................

KATA PENGANTAR

Page 2:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Om Swastyastu

Om Awighnam Astu Namo Sidham

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV

dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV bertujuan

sebagai persyaratan pemenuhan ketentuan atas Peraturan Pemerintah tentang Jabatan Guru dan

Angka Kreditnya sekaligus sebagai referensi untuk memudahkan Guru dalam Proses Belajar

Mengajar.

Tersusunnya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan dari semua pihak, maka pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada;

a. Kepala UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan ………. yang telah

memberikan arahan dan dorongan dalam penyusunan Bahan Ajar ini,

b. Pengawas TK/SD Kecamatan ……... atas bimbingan dalam penyusunan Bahan Ajar

ini,

c. Ketua Gugus Satu …… atas bantuan material maupun moril,

d. Kepala Sekolah Dasar Negeri ………. dan Bapak/Ibu Guru di SD Negeri ……. atas

dukungan, bantuan maupun dorongannya sehingga Bahan Ajar ini dapat terwujud.

Menyadari kekurangan Bahan Ajar ini maka tegur sapa berupa kritik yang sifatnya

membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan tulisan-tulisan selanjutnya.

Semoga Bahan Ajar ini ada manfaatnya.

Om A No Badrah Krtawo Yantu Wiswatah

Om Santih Santih Santih Om

Page 3:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

.................................

Penyusun

.................................

Page 4:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PEMERINTAH KABUPATEN …………… DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KECAMATAN …………….

SEKOLAH DASAR NEGERI …… Alamat: …………………….. post….

SAMBUTAN KEPALA SD NEGERI .................................

Om Swastyastu

Dengan menghaturkan puja dan puji pangayubagya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa, Saya Kepala SD Negeri .................................menyambut baik upaya dari saudara .. …

yang telah menyusun Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV Sekolah Dasar dan hal ini

merupakan sebuah usaha ke arah kemajuan yang patut disambut positif.

Dengan disusunnya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV ini diharapkan

memudahkan Guru Agama Hindu dalam menyampaikan materi pelajaran. Semoga upaya yang

telah dilakukan bisa ditingkatkan kembali demi peningkatan mutu pendidikan Agama Hindu di

Sekolah Dasar Negeri …. dan semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan

anugrah-Nya kepada kita sekalian.

Om Santih Santih Santih Om

.................................

.................................

.................................NIP. .................................

Page 5:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN ........................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

SAMBUTAN KEPALA SD NEGERI 3 SIBETAN ............................... iii

PEMETAAN SK,KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN SATU........ 1

TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................ 1

PETA KONSEP PELAJARAN SATU .................................................. 2

PELAJARAN SATU. PANCA SRADDHA ......................................... 3

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN SATU ....................................... 16

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN DUA........ 20

TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................ 20

PETA KONSEP...................................................................................... 21

PELAJARAN DUA. BHUWANA AGUNG DAN BHUWANA ALIT 22

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN II.................................................. 26

PEMETAAN SK,KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN III............... 28

TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................. 28

PETA KONSEP ....................................................................................... 29

PELAJARAN III LAGU-LAGU KEROHANIAN (DHARMAGITA) 30

LATIHAN- LATIHAN PELAJARAN III............................................ 49

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN IV............ 51

TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................... 51

PETA KONSEP ..................................................................................... 52

Page 6:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN EMPAT. HARI SUCI .................................................... 53

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN IV ............................................. 68

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN V ............ 71

TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................ 72

PETA KONSEP ...................................................................................... 72

PELAJARAN V. PANCA YAMA DAN PANCA NYAMA BRATA 73

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN V................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 89

Page 7:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN SATU

Standar Kompetensi : 1. Mengenal ajaran Panca Sraddha

Kompetensi Dasar :

1.1 Menyebutkan arti Panca sraddha

1.2 Menyebutkan bagian-bagian Panca Sraddha

1.3 Menjelaskan masing-masing bagian Panca srddha

Indikator:

1.1.1 Menyebutkan arti Panca Sraddha

1.1.2 Menulis Pengertian panca Sraddha

1.2.1 Menyebutkan bagian-bagian Panca Sraddha

1.3.1 Menyebutkan arti masing-masing bagian Panca Sraddha

1.3.2 Menyebutkan contoh masing-masing bagian Panca sraddha

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:

a. Mengetahui Panca Sraddha sebagai dasar keyakinan agama Hindu

b. Mengetahui arti Panca Sraddha

c. Memgetahui bagian-bagian Panca Sraddha beserta dengan artinya masing-masing

d. Meningkatkan dasar-dasar keyakinan agama Hindu.

Page 8:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PETA KONSEP

Percaya dengan adanya Moksa

Percaya dengan adanya Samsara

Percaya dengan adanya

Karmaphala

Percaya dengan adanya Atman

Percaya dengan adanya

Tuhan/Brahman

PANCA SRADDHA

Page 9:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN SATU

PANCA SRADDHA

1.1 Arti Panca Sraddha

Kataan Panca Sraddha berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dari kata yaitu Panca dan

Sraddha. Kata Panca dalam Kamus Kecil Sanskerta-Indonesia, berarti lima dan Sraddha berarti

Keyakinan. Selanjutnya menurut Buku Widya Karma, Panca Sradha berarti lima dasar keyakinan

(Sumarni, 2008: 6). Juga dalam buku Widya Upadesa, Panca Sraddha berarti lima dasar

keyakinan Umat Hindu (Artana, 2006: 3). Pada Buku Widya Paramita Klas IV, Panca Sradha

berarti lima dasar keyakinan atau kepercayaan atau keimanan yang harus dipedomani oleh setiap

umat Hindu dalam hidup dan kehidupannya (Suarni, 2012:2). Selanjutnya menurut Kamus

Istilah Agama Hindu, Panca Sradha berarti lima keyakinan atau kepercayaan dalam agama

Hindu ( Tim Penyusun, 2002:78)

Jadi arti Panca Sraddha adalah lima dasar keyakinan umat Hindu keyakinan atau

kepercayaan atau keimanan yang harus dipedomani oleh setiap umat Hindu dalam hidup dan

kehidupannya.

1.2 Arti Bagian-bagian Panca Sraddha

Panca Sraddha sesuai dengan namanya terdiri dari lima bagian, meliputi:

a. Percaya dengan adanya Sang Hyang Widhi ( Brahman ).

b. Percaya dengan adanya Atma

c. Percaya dengan adanya Karmaphala

d. Percaya dengan adanya Punarbhawa atau Samsara, dan

e. Percaya dengan adanya Moksa.

Page 10:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Untuk lebih mudah mengingat bagian-bagian Panca Sraddha, dapat dilakukan dengan

membuat akronim yaitu: Sang-At-Kar-Pu-Mok atau dengan menyanyikan Pupuh Mijil di

bawah ini:

Pupuh Mijil

Sraddha Hindu

Lélima ne pasti

Brahman kapértama

Atma lan Hukum Karma Phalane

Punarbhawa Samsara nyaréngin

Moksa kaping singgih

Nika gamél mangda kukuh

(Sumber: Gending-gending Pelajaran Agama Hindu SD (KTSP) oleh I Wayan Dresta, 2009: 5)

Atau dengan Pupuh Sinom berikut ini:

Pakukuh dasar agama

Panca Sradane kapuji

Sane lelima punika

Brahman sane kaping singgih

Atma sane kaping kalih

Karma kaping telu mungguh

Samsarane kaping empat

Moksa kaping lima sami

Bwat sasuduk

Bapa jani maritas.

(Sumber Buku Widya Paramita Agama Hindu Kelas IV oleh Suarni, 2012: 2)

a. Percaya dengan adanya Sang Hyang Widhi (Brahman)

Page 11:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Tuhannya umat Hindu namanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhannya umat Islam

namanya Allah, Tuhannya umat Kristen namanya Yesus. Ida Sang Hyang Widhi dipercaya

sebagai pencipta pemelihara dan pelebur alam beserta isinya. Sang Hyang Widhi memiliki

sebutan atau nama yang berbeda-beda tetapi sesungguhnya Tuhan satu. Hal ini seperti halnya

seorang manusia yang memiliki tugas dan jabatan berbeda-beda, namun sesungguhnya orangnya

hanya satu. Karena memiliki fungsi dan tugas yang berbeda seakan orangnya berbeda tetapi

sesungguhnya hanya satu. Hal ini sesuai dengan sloka-sloka yang menyatakan bahwa Tuhan itu

hanya satu, meliputi;

a. Dalam Chandogya Upanisad, disebutkan: “Ekam Eva Advityam Brahman “

yang artinya; Ida Sang Hyang Widhi hanya satu tidak ada duanya.

b. Dalam Narayana Upanisad 2 (Tri Sandhya bait II), disebutkan: “Eko

Narayanad Na Dvityo’sti Kascit” yang artinya; hanya ada satu Tuhan sama sekali

tidak ada duanya.

c. Dalam Kitab Sutasoma, disebutkan: “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana

Dharma Mangrwa”, yang artinya; berbeda – beda tetapi tetap satu tidak ada

Dharma yang kedua.

d. Dalam Reg Weda, disebutkan: “Ekam Sat Viprah Bahuda Vadanti”, yang

artinya; Sang Hyang Widhi hanya satu namun para arif bijaksana menyebutnya

dengan banyak nama.

Sang Hyang Widhi diberi banyak nama sesuai dengan fungsi dan swabawanya masing-

masing, seperti:

a. Sang Hyang Çiwa artinya; Tuhan Maha Pelindung dan termulia,

b. Sang Hyang Maha Dewa artinya; Dewa Yang Tertinggi,

Page 12:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

c. Sang Hyang Tunggal artinya; Hyang Widhi Yang Maha Esa, Maha Tunggal, tidak

ada duanya dan tidak terbatas,

d. Sang Hyang Guru artinya; Hyang Widhi sebagai Guru Besar atau Bapak besar

seluruh alam semesta. Alam dan segala isinya semua merupakan murid atau sisya

dari Hyang Widhi,

e. Sang Hyang Wenang atau Sang Hyang Tuduh artinya; Hyang Widhi yang

memegang wewenang atau kekuatan yang mutlak dalam bentuk susunan dan

peraturan alam yang juga dianggap memegang untung malang nasib makhluk

terutama manusia sesuai dengan Subha maupun Asubha Karmanya,

f. Sang Hyang Sangkan Paran artinya; Hyang Widhi menjadi asal mula dan tujuan

akhir atau kembalinya seluruh alam,

g. Sang Hyang Jagatnatha/Jagat Karana/Praja Patya artinya; Hyang Widhi menjadi

raja seluruh alam dengan isinya termasuk makhluk umatnya,

h. Sang Hyang Darma artinya; Hyang Widhi yang bersifat dan berkeadaan benar

sejati,

i. Sang Hyang Parama Siwa/Parama Siwa/Parama Wisesa artinya; Sang Hyang

Widhi Yang Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Mulia,

j. Sang Hyang Adi Bhuda artinya; Hyang Widhi Yang Maha Tahu dan Maha

Bijaksana,

k. Sang Hyang Parāmatma artinya; Hyang Widhi sebagai sumber dari Atma (jiwa

besar) yang menjiwai alam semesta,

l. Sang Hyang Tri Murti/Tri Wisesa artinya; Hyang Widhi sebagai Pencipta

(Brahma), Pemelihara (Wisnu) dan Pelebur (Siwa)

Page 13:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

(Sumber Pengantar Agama Hindu untuk SMTA I oleh: I Gede Wijaya, 1981:41)

Karena keterbatasan manusia, maka manusia tidak dapat melihat Ida Sang Hyang

Widhi secara langsung, sehingga kita sangat perlu percaya dan meyakininya. Walaupun Tuhan

tidak terlihat sesungguhnya Tuhan ada. Hal ini dapat kita andaikan seperti air teh yang diisi gula,

rasa gula itu ada dalam air teh tetapi tika dapat kita melihat bentuk dari gula itu.

b. Percaya dengan adanya Atma

Makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan dipercaya memiliki jiwa atau Atman.

Dengan adanya jiwa atau Atman pada ciptaan-Nya menjadikan ciptaan-Nya bisa bergerak, bisa

tumbuh, bisa berkembang biak dan bisa mati. Atma yang berada pada ciptaan Tuhan adalah

percikan kecil dari Ida Sang Hyang Widhi. Sang Hyang Widhi juga disebut Parama Atma. Atma

merupakan percikan-percikan kecil dari Parama Atma yang berada di dalam makhluk hidup.

Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman yaitu yang menghidupi manusia. Menurut

Upadesa(2001:16) Atman dengan badan ini adalah sebagai kusir dengan kereta. Kusir adalah

Atman yang mengemudikan dan kereta adalah badan. Demikian juga Atma itu menghidupkan

sarwa prani di alam semesta. Indiya tidak dapat bekerja bila tidak ada Atma. Misalnya Telinga

tidak dapat mendengar bila tidak ada Atma, mata tidak dapat melihat bila tidak ada Atmanya.

Atau dapat diumpamakan Widhi atau Brahman itu sebagai sumber tenaga listrik yang dapat

menghidupkan setiap bola lampu besar ataupun kecil dimanapun ia berada. Bola lampu

diumpamakan tubuh setiap makhluk dan aliran listriknya adalah Atman. Jika bola lampunya

rusak, lampu tidak akan menyala/mati walaupun aliran listriknya masih hidup.

Atma memiliki sifat-sifat seperti disebutkan dalam Kitab Bhagawadgita. II.23,24,25

sebagai berikut:

Page 14:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Nainam chindanti śastrāņi nainam dahati pāvakahŃa cainam kledayanty āpo na śoşayati mārutah.(Bg.II.23)

Tidak ada senjata yang dapat memisah-misahkan-Nya, tidak juga api dapat membakar-Nya, atau air membuat-Nya basah, bahkan anginpun tidak dapat mengeringkan-Nya ( Vaswani, T.L, 2007: 32)

Acchedyo’yam adāhyo akledyo’śoşya eva ca,Nityah sarva-gatah sthāņur acalo’yam sanātanah.(Bg.II.24)

Roh yang individual ini tidak dapat dipatahkan dan tidak dapat dilarutkan, dibakar ataupun dikeringkan. Ia hidup untuk selamanya, berada dimana-mana, tidak dapat diubah, tidak dapat dipindahkan dan tetap sama untuk selamanya (Prabhupada,2006:105)

Avyakto’yam acinto’yam avikāryo’yam ucyate,Tasmād evam viditvainam nānusocitum arhasi.(Bg.II.25)

Dia tidak dapat dirumuskan dengan kata-kata, tidak dapat dipikirkan dan dinyatakan tidak berubah-ubah; karena itu orang yang mengetahui sebagaimana halnya, karenanya engkau tidak usah berduka (Pudja, 2003:43)

Dari isi sloka-sloka di atas, maka dapat dipahami dari sifat-sifat Atma, adalah:

a. Achodhya artinya tidak terlukai oleh senjata,

b. Adahya artinya tidak terbakar oleh api

c. Akledya artinya tidak terkeringkan oleh angin

d. Acesyah artinya tidak terbasahkan oleh air

e. Nitya artinya abadi

f. Sarwagatah artinya ada dimana-mana

g. Sthanu artinya tidak berpindah-pindah

h. Acala artinya tidak bergerak

i. Sanatana artinya selalu sama

Page 15:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

j. Awyakta artinya tidak dilahirkan

k. Acintya artinya tidak terpikirkan

l. Awikara artinya tidak berubah.

Walaupun Atma sempurna tetapi manusia tidak sempurna karena persatuan Atma

dengan badan manusia menimbulkan kegelapan atau Awidya. Awidya artinya tidak tahu atau

kegelapan. Maksudnya Atma yang menjiwai tubuh manusia dipengaruhi oleh sifat-sifat duniawi

manusia seperti sifa ego, sombong, iri hati yang menyebabkan atma mengalami awidya. Badan

kita kita bisa mati dan hancur karena manusia terikat oleh hukum Tri Kona yaitu lahir hidup dan

mati.

c. Percaya dengan adanya Karma phala

Kata Karma Phala berasal dari bahasa Sanskerta terdiri dari dua kata yaitu Karma dan

Phala. Karma artinya perbuatan dan Phala artinya buah, hasil atau pahala. Sehingga Karma

Phala berarti hasil dari perbuatan sesorang.

Kita percaya bahwa perbuatan yang baik atau Aubha karma membawa hasil yang baik,

dan perbuatan yang buruk, buruk pula hasil yang akan diterima. Dari ajaran Karma phala dapat

memberikan keyakinan kepada kita untuk mengarahkan segala tingkah laku kita agar selalu

berdasarkan etika untuk mencapai cita-cita yang baik dan menghidarkan diri pada jalan yang

buruk.

Berdasarkan atas waktu diterimanya buah dari karma, menurut Buku Upadesa

(2001:19), maka Karma Phala dibedakan menjadi tiga jenis, meliputi;

Page 16:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

a. Sancita Karma Phala artinya hasil dari perbuatan kita dalam kehidupan

terdahulu belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan

kehidupan kita sekarang.

b. Prarabda Karma Phala artinya hasil dari perbuatan kita dikehidupan ini tanpa

ada sisanya.

c. Kriyamana Karma Phala adalah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati

pada saat berbuat, sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang.

Dalam kepercayaan akan Karma Phala ada sesanti yang harus diingat: Ayu ulah ayu

tinemu, Ala ulah ala tinemu. Artinya perbuatan baik menghasilkan kebaikan, perbuatan buruk

menghasilkan keburukan.

d. Kepercayaan terhadap adanya Punarbhawa atau Samsara

Purnarbhawa adalah sraddha yang keempat dalam Panca Sraddha. Kata Punarbhawa

terdiri dari dua kata Sanskerta yaitu kata Punar dan Bhawa. Kata Punar berarti lagi, dan Bhawa

berarti menjelma. Sehingga kata Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang disebut juga

dengan istilah Penitisan atau Samsara. Punarbhawa atau kelahiran yang berulang-ulang adalah

merupakan kesempatan baik untuk memperbaiki kehidupan agar terlepas dari ikatan duniawi dan

akhirnya mencapai kebahagiaan yang kekal dan abadi yaitu Moksa.

Bekas perbuatan disebut Karma Wasana. Karma Wasana mengikat Jiwatman dan

mengakibatkan mengalami kelahiran yang berulang-ulang.

e. Percaya dengan adanya Moksa

Page 17:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Moksa adalah sraddha kelima dari Panca Sraddha. Moksa artinya kebebasan yang kekal

dan abadi atau suka tanpa wali duka. Moksa adalah tujuan akhir umat Hindu. Karena Moksa

menjadi tujuan umat Hindu, maka ada sebuah seloka yang menyatakan tujuan akhir itu, adalah:

Moksārtham Jagadhita ya ca Iti dharma.

Moksa menurut waktu diterimanya dalam agama Hindu ada 3, yaitu

a. Jiwan Mukti yaitu kebebasan yang didapat oleh seseorang dalam hidup di dunia

ini dimana Atman tidak terpengaruh oleh Indria dan unsur-unsur Maya. Jiwan

Mukti sama sifatnya dengan Samipya dan Sarupya.

b. Wideha Mukti ( Karma Mukti) yaitu suatu kebebasan yang dapat dicapai semasa

hidup. Dimana Atma telah meninggalkan badan kasar. Wideha Mukti sama

dengan Salokya.

c. Purna Mukti adalah kebebasan yang paling sempurna dan yang tertinggi, dimana

Atman telah bersatu dengan Tuhan. Purna Mukti sama dengan Sayujya.

Tingkatan Moksa yang diterima setelah meninggal dibedakan lagi menjadi 4 jenis

seperti:

a. Samipya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa

hidupnya di dunia ini. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan para Maharsi.

Beliau dalam melakukan Yoga Samadhi telah dapat melepaskan unsur-unsur Maya,

sehingga beliau dapat mendengar wahyu Tuhan. Dalam keadaan demikian Atma

berada sangat dekat sekali dengan Tuhan. Setelah beliau selesai melakukan

Samadhi, maka keadaan beliau kembali biasa. Emosi pikiran dan organ jasmani

aktif kembali.

Page 18:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

b. Sarupya (sadharmya) adalah suatu kebebasan yang didapat seseorang di dunia ini,

karena kelahirannya. Kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan

Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Buddha Gautama, dan Sri Krsna. Walaupun Atman

telah mengambil suatu perwujudan tertentu, namun ia tidak terikat oleh sesuatu yang

ada di dunia ini.

c. Salokya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atman, dimana Atman itu

sendiri telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam

keadaan seperti itu dapat dikatakan Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang

merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

d. Sayujya adalah suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana Atman telah

bersatu dengan Brahman. ( Suarni, 2012:15-16)

Cara untuk dapat mencapai Moksa ada empat cara yang disebut Catur Marga,

meliputi;

a. Bakti Marga yaitu cara atau jalan untuk mencapai Moksa dengan cara cinta kasih

yang mendalam kepada Sang Hyang Widhi dan kepada semua makhluk,

b. Karma Marga yaitu cara atau jalan untuk mencapai Moksa dengan cara bekerja

sungguh-sungguh tanpa pamerih dan menyerahkan hasil kerja kepada Sang

Hyang Widhi,

c. Jnana Marga yaitu cara atau jalan untuk mencapai Moksa dengan jalan

mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan suci, dan

d. Raja Marga yaitu cara atau jalan untuk mencapai Moksa dengan jalan Tapa,

Yoga, dan Samadhi

Page 19:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

1.3 Contoh Masing-masing Bagian Panca Sraddha

1.3.a. Kepercayaan terhadap adanya Sang Hyang Widhi, dapat dilakukan dengan cara:

a. Meyakini keberadaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

b. Melaksanakan ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya

c. Rajin memuja Tuhan

d. Meyakini semua yang ada ini adalah Ciptaan Tuhan

e. Meyakini semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan, dll.

1.3.b Kepercayaan terhadap adanya Atma, seperti dengan cara:

a. Meyakini bahwa yang menyebabkan tubuh dapat berfungsi karena adanya Atma,

b. Meyakini bahwa Atma menjiwai semua makhluk di dunia ini,

c. Mempercayai bahwa setiap perbuatan baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

diketahui oleh Sang Hyang Widhi karena percikan kecil-Nya berupa Atma berada

di dalam tubuh kita,

d. Meyakini Jiwatman dapat mengalami kelahiran kembali, dll.

1.3.c Kepercayaan terhadap adanya Karma Phala, dengan cara:

a. Meyakini bahwa setiap perbuatan pasti mendatangkan hasil,

b. Meyakini bahwa hasil perbuatan yang baik kita terima sesuai dengan apa yang kita

perbuat. Bila perbuatan kita baik ( Subha Karma) maka hasil yang diterima baik.

c. Meyakini bila perbuatan yang jelek/jahat (Asubha Karma) hasil yang akan kita

terima juga jelek,

d. Meyakini bahwa suka duka yang kita alami dalam kelahiran ini adalah sebagai

akibat dari perbuatan kita yang terdahulu, dll.

Page 20:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Kita mengalami kelahiran dalam hidup yang mendahului hidup ini ditandai dengan

adanya;

a. Rasa takut manusia menghadapi kematian, ini suatu pertanda bahwa sudah banyak

penderitaan yang dialami pada saat-saat matinya dalam kehidupannya yang sudah-

sudah.

b. Si bayi yang baru lahir menetek susu pada ibunya menandakan suatu pengalaman

pernah dialami pada kehidupan sebelumnya

c. Lahirnya manusia dengan berbagai kegemaran dan tidak dapay diteliti sebab-sebab

dari kegemaran dalam kelahiran sekarang menunjukkan adanya pengalaman-

pengalaman dalam kehidupan sebelumnya yang tidak dapat diingatnya lagi.

1.3.d Kepercayaan terhadap adanya Punarbhawa atau Samsara, dapat dilakukan dengan

cara:

a. Meyakini bahwa Jiwatman dapat mengalami kelahiran berulang-ulang,

b. Meyakini bahwa kelahiran di dunia ini adalah karena Jiwatman terikat kepada

keduniawian,

c. Meyakini adanya penitisan kembali,

d. Meyakini bahwa ada kehidupan di alam sana setelah kematian, dll.

1.3.e Kepercayaan terhadap adanya Moksa, dapat dilakukan dengan cara:

a. Meyakini bahwa kesejahteraan hidup di dunia ini adalah tujuan dari hidup kita,

b. Meyakini bahwa ikatan keduniawian akan menjauhkan Jiwatma untuk mencapai

Moksa,

c. Meyakini bahwa Moksa dapat dicapai oleh orang yang mampu melepaskan diri

dari ikatan keduniawian, dll.

Page 21:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN SATU

I. Isilah dengan jawaban yang tepat !

1. Tiga kerangka dasar Agama Hindu meliputi Tatwa, Susila dan ….

2. Panca Sradha dalam kerangka agama Hindu termasuk dalam ….

3. Panca artinya….

4. Sradha artinya ……

5. Panca Sradha artinya ……….

Kunci Jawaban

1. Upacara /Retual

2. Tattwa

3. Lima

4. Keyakinan/ kepercayaan

5. Lima dasar keyakinan/kepercayaan umat Hindu

II. Isilah dengan jawaban yang tepat !

1. Percaya dengan adanya Karma Phala adalah Sradha ke….

2. Kelahiran yang berulang-ulang adalah arti dari ….

3. Sradha yang ke-4 adalah percaya dengan adanya….

4 Hasil dari suatu perbuatan disebut dengan….

Page 22:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

5. Bersatunya Atma dengan Paramatma (Brahman) disebut ….

Kunci jawaban

1. 3 (tiga)

2. Samsara/ Punarbhawa

3. Punarbhawa

4. Karmaphala

5. Moksa

III. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Salah satu sifat Sang Hyang Widhi adalah Nitya yang artinya ….

2. Sang Hyang widhi adalah maha gaib, karena kemahagaiban-Nya sering disebut....

3. Eko Narayano na dwityo asti kascit artinya ….

4. Ekam eva adwityam Brahman artinya ….

5. “Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” terdapat dalam….

Kunci jawaban

1. Kekal abadi

2. Hana Tan hana

3. Hanya satu Tuhan yang disebut Narayana sama sekali tidak ada duanya

4. Hanya satu, tidak ada duanya Hyang Widhi

5. Kitab Sotasoma

IV. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Dari manakah sumber Atma itu ?

2. Apakah fungsi atma dalam tubuh kita ?

3. Apakah arti dari Brahman Atman Aikyam”?

4. Apakah arti dari Awidya?

5. Apakah arti dari Achodya?

Page 23:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Kunci jawaban

1. Dari Sang Hyang Widhi

2. Memberi hidup dan menjadi saksi atas segala perbuatan kita

3. Brahman dan Atman itu tunggal

4. Kegelapan

5. Tidak terlukai oleh senjata

V. Pilih salah satu jawaban yang paling benar !

1. Kata karma dalam karma phala berarti....a. hasil b. perbuatan c. hukum d. baik

2. Contoh karma baik atau Subha Karma adalah...a. suka menolong c. suka mencurib. suka berbohong d. suka berjudi

3. Asubha karma artinya....a. perbuatan mulia c. perbuatan baikb. perbuatan buruk d. perbuatan luhur

4. Subha karma artinya...a. perbuatan manusia c. perbuatan luhurb. perbuatan baik d. perbuatan leluhur

5. Yang termasuk jenis karma phala kecuali....a. karma wasana c. sancita karma phalab. prarabda karmaphala d. kriamana karma phala.

Kunci Jawaban :1. B

2. A

3. B

4. B

5. A

VI. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas !

Page 24:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

1. Apakah arti dari Punarbhawa ?

2. Apakah pengertian sorga syuta dan neraka syuta ?

3. Mengapa orang lahir berulang-ulang?

4. Bagaimana cara meningkatkan diri dalam kehidupan untuk menghindari

punarbhawa ?

5. Sebutkan tiga ciri kehidupan manusia dari sorga syuta!

Kunci Jawaban

1) Penjelmaan kembali atau lahir berulang-ulang

2) Sorga cyuta artinya kehidupan yang penuh kebahagiaan dan neraka cyuta adalah

kehidupan yang menderita dan kemiskinan.

3) Orang lahir berulang-ulang karena jiwa manusia masih diliputi oleh keinginan yang

berhubungan keduniawian.

4) Untuk menghindari punarbawa adalah dengan selalu berbuat baik dan menjauhi

perbuatan yang menyimpang dari ajaran dharma.

5) Tiga ciri kehidupan dari sorga syuta yaitu hidupnya bahagia, pandai, berkecukupan,

dan terhormat.

VII. Jawablah soal-soal di bawah ini !

1. Jelaskanlah pengertian Moksa !

2. Sebutkanlah jenis-jenis Moksa !

3. Sebutkanlah cara-cara mencapai Moksa !

Kunci jawaban :

1. Moksa berarti bebasnya atma dari ikatan duniawi dan mencapai

kebahagian yang sempurna

2. Jenis-jenis Moksa adalah :

a. Moksa b. Adi Moksa c. Parama Moksa

Page 25:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

3. Cara-cara mencapai Moksa adalah dengan cara Catur Marga yaitu :

a.Karma Marga, b.Bakti Marga, c. Jnana Marga, d. Raja Marga

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN DUA

Standar Kompetensi : 2.Mengenal Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

Kompetensi Dasar :

2.1 Menguraikan arti Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit2.2 Menunjukkan contoh-contoh Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

Indikator :2.1.1 Menyebutkan istilah Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit2.1.2 Menyebutkan arti Bhuwana Agung2.1.3 Menyebutkan arti Bhuwana Alit2.2.1 Menyebutkan contoh-contoh benda yang ada di Bhuwana Agung2.2.2 Menyebutkan contoh-contoh anggota tubuh yang ada di Bhuwana Alit2.2.3 Menunjukkan bagian-bagian anggota tubuh

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari pelajaran ini diharapkan siswa dapat:

a. Mengetahui arti Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

Page 26:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

b. Mengetahui contoh-contoh Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

PETA KONSEP

Arti Bhuwana Alit

Bhuwana Alit

Contoh-contoh

Arti Bhuwana Agung

ALAM SEMESTA

Contoh-contoh

Bhuwana Agung

Page 27:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN DUA

BHUWANA AGUNG

DAN

BHUWANA ALIT

2.1 Arti Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

Bhuwana Agung berasal ari dua kata yaitu kata Bhuwana yang berarti alam dan

Agung yang berarti besar. Jadi Bhuwana Agung adalah Alam besar atau disebut Makrocosmos,

Jagat Raya, Alam Semesta atau Brahmanda. Kata Brahmanda berasal dari kata Brahman dan

Anda, Brahman berarti Tuhan dan Anda berarti telur sehingga Brahmanda berarti Telurnya

Tuhan yaitu alam semesta ini.

Page 28:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Bhuwana Alit terdiri dari dua kata yaitu; kata Bhuwana yang berarti Alam dan Alit

berarti kecil. Sehingga Bhuwana Alit berarti Alam Kecil atau Mikrokosmos.

Pada Bhuwana Agung dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta sehingga isinya lebih

besar dari Bhuwana Alit, seperti; batu, tanah, besi, logam, dll. Yang termasuk ke dalam jenis

maupun bagian Bhuwana Alit, meliputi; manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya. Untuk

memudahkan memahami Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit, berikut ini disajikan Pupuh

Kumambang, sebagai berikut:

1. Bhwana Agung jagat agénge puniki, Makrokosmos kocap, Surya Bulan Bintang Gumi, Brahmandan Hyang Widhi Wasa

2. Mikrokosmos punika Bhuwana Alit, Sékadi Manusa, Buron kayune mahurip, Iriki ring madyapada.

3. Ne ngéwangun Bwana Agung Bwana Alit, Panca Maha Bhuta, Panca Tan Matra ngawitin, Mawanan patéh kaucap.

(Sumber; Gending-gending Pelajaran Agama Hindu Sd (KTSP, oleh I Wayan Dresta, 2009:29)

Pada hakekatnya Bhuana agung maupun Bhuwana Alit atau alam semesta dan badan

manusia diciptakan oleh Tuhan. Bhuwana Alit berada di dalam bhuwana agung dibentuk dari

unsur Panca Tan Matra. Panca Tan Matra adalah lima unsur bernih zat alam yang halus, yaitu;

a. Sabda Tan Matra ialah benih suara

b. Sparsa Tan Matra ialah benih rasa sentuhan

c. Rupa Tan Matra adalah benih penglihatan

Page 29:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

d. Rasa tan Matra adalah ialah benih rasa, dan

e. Gandha Tan Matra ialah benih penciuman.

Dari benih-benih Panca Tan Matra terjadilah unsur benda-benda materi yang nyata yang

disebut Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta ialah lima unsur yang lebih kasar, yaitu;

a. Akasa (ether), lahir dari Sabda Tan Matra

b. Wayu (bayu), adalah anginlahir atau terbentuk dari Sparsa Tan Matra

c. Teja (sinar), yaitu api yang lahir dari Rupa Tan Matra

d. Apah ( zat cair) adalah air yang terbentuk dari Rasa Tan Matra, dan

e. Pertiwi ( zat padat) yakni tanah yang terbentuk dari unsur Ganda Tan Matra.

Persamaan dan perbedaan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

No Persamaan No Perbedaan

1

2

3

4

Sama-sama ciptaan Tuhan

Sama-sama diciptakan dari

unsur Panca Tan Matra dan

Panca Maha Bhuta

Sama-sama tidak sempurna

Sama-sama diatur dan tunduk

pada hukum Tuhan

1

2

3

4

Bhuwana Agung artinya alam

raya/alam semesta. Bhuwana

Alit artinya badan manusia.

Bhuwana Agung melingkupi

Bhuwana Alit, Bhuwana Alit

berada di dalam Bhuwana

Agung

Bhuwana Agung diciptakan

lebih dahulu dari Bhuwana Alit

Bhuwana Agung dijiwai oleh

Tuhan. Bhuwana Alit dijiwai

oleh Atma yaitu percikan

terkecil dari Tuhan.

2.2 Contoh-contoh Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

Page 30:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Untuk lebih mengenal dan memahami contoh-contoh Bhuwana Agung dan Bhuwana

Alit, terlebih dahulu kita harus memahami bahwa antara Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

sama-sama dibentuk dari unsur Panca Maha Bhuta. Untuk itu disajikan tabel seperti di bawah

ini:

No Unsur-unsur Panca Maha

Bhuta

Benda-benda alam Bagian-bagian tubuh

manusia

1 2 3 4

1 Pertiwi

Tanah,

batu,

logam,

gunung,

besi,

baja,dll

Tulang,

kuku,

gigi,

tengkorak kepala, dll

2 Apah

Air hujan,

air laut,

sungai,

danau,

embun, dll

Keringat,

air liur,

air kencing,

enzim, dll

3 Teja

Sinar matahari,

gas alam,

panas bumi, dll

Panas badan/suhu

tubuh, dll

4 Bayu

Angin,

energi

Nafas,

tenaga, dll

5 Akasa

Ruang angkasa,

dan planet-planetnya

Rongga-rongga yang

ada di tubuh manusia;

rongga mulut,

rongga hidung,

rongga telinga, dll

Page 31:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN II

I. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban secara lisan!

1. Dalam ajaran agama Hindu alam semesta disebut….

2. Bhuana alit artinya….

3. Unsur-unsur pembentukan bhuana agung dan bhuana alit adalah….

4. Bhuana agung dan bhuana alit ciptaan dari….

5. Makrokosmos adalah sebutan dari….

Kunci Jawaban

Tes lisan : 1. Bhuana Agung

2. Bhuana Alit

3. Panca Maha Bhuta

4. Ida Sang Hyang Widhi

5. Bhuana Agung

II. Tulislah Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan unsur-unsur panca maha bhuta pada bhuana agung!

2. Sebutkan unsur-unsur panca maha bhuta pada bhuana alit!

Kunci Jawaban

Page 32:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

- Tes tulis

1) - Pertiwi : tanah

- Apah : air laut, air sungai, dsb

- Teja : sinar matahari

- Bayu : Angin

- Akasa : ether/ ruangan kosong

2) - Pertiwi : tulang

- Apah : darah

- Teja : panas badan

- Bayu : tenaga

- Akasa : rongga dada

III. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Dalam ajaran agama Hindu manusia disebut….

2. Apah adalah unsur panca maha bhuta, pada bhuana agung contohnya……, sedangkan

pada bhuana alit contohnya….

Kunci Jawaban

1 Bhuana alit

2. Air laut, sungai, danau, hujan

IV Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan persamaan bhuana agung dengan bhuan alit

2. Sebutkan unsur-unsur panca maha bhuta pada bhuana alit!

Kunci Jawaban

1. Persamaan terletak pada pembentukan yaitu sama-sama dibentuk oleh panca maha

bhuta.

2. Pertiwi menjadi tulang belulang

Apah menjadi darah, air kencing

Teja menjadi suhu badan

Page 33:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Bayu menjadi nafas

Akasa menjadi segala yang berongga, rongga hidung

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN TIGA

Standar Kompetensi : 3. Mengenal lagu-lagu Kerohanian (yajna)

Kompetensi Dasar :

3.1 Menyebutkan arti lagu-lagu kerohanian (yajna)

3.2 Menyebutkan jenis-jenis lagu kerohanian

3.3 Melafalkan jenis-jenis lagu kerohanian (yajna)

Indikator :

3.1.1Menyebutkan beberapa lagu-lagu kerohanian yang dikenal

3.1.2 Menyebutkan pengertian lagu-lagu kerohanian

3.1.3 Menyebutkan jenis-jenis lagu kerohanian

3.2.1 Menyebutkan jenis-jenis kidung Dewa Yajna sesuai daerah setempat

3.2.2 Menyebutkan jenis-jenis kidung Resi Yajna sesuai daerah setempat

3.2.3 Menyebutkan jenis-jenis kidung Manusa Yajna sesuai daerah setempat

3.2.4 Menyebutkan jenis-jenis kidung Pitra Yajna sesuai daerah setempat

3.2.5 Menyebutkan jenis-jenis kidung Bhuta Yajna sesuai daerah setempat

3.3.1 Melakukan kidung Dewa Yajna sesuai daerah setempat

Page 34:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

3.3.2 Melakukan kidung Resi Yajna sesuai daerah setempat

3.3.3 Melakukan kidung Pitra Yajna sesuai daerah setempat

3.3.4 Melakukan kidung Manusa Yajna sesuai daerah setempat

3.3.5 Melakukan kidung Bhuta Yajna sesuai daerah setempat

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran ini siswa mampu:

a. Menyebutkan arti Dharmagita

b. Menyebutkan beberapa jenis Dharmagita

c. Melafalkan Dharmagita

PETA KONSEP

Jenis-jenis Dharmagita

Arti Dharmagita

Lagu Kerohania/Dharmagita

Page 35:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN TIGA

LAGU-LAGU KEROHANIAN

(DHARMAGITA)

3.1 Arti Lagu Kerohanian

Lagu kerohanian adalah lagu suci yang dinyanyikan untuk mengiringi upacara

keagamaan. Nyanyian itu dinyanyikan dengan hidmat yang berpengaruh kepada kesucian

pikiran, kekusukan dari sebuah yajna yang dilaksanakan. Syair-syair lagu kerohanian penuh

dengan makna dan mengandung kata-kata pujaan kepada Sang Hyang Widhi. Lagu-lagu

kerohanian disebut pula dengan istilah Dharmagita. Dharmagita berasal dari kata Bahasa

Sanskerta yaitu dari kata Dharma dan Gita. Tulisan yang benar sesuai ejaan Kawi Latin atau

Page 36:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Sanskerta Latin ialah huruf i pada kata Gita menggunakan i panjang atau dirgha segingga

tulisannya menjadi Dharmagîta Kata Dharma adalah kata benda masculinum yang berarti

lembaga, adat kebiasaan, aturan kewajiban, moral yang baik, pekerjaan yang baik, kebenaran,

hukum, keadilan. Gita adalah kata bahasa Sanskerta Indonesia dalam bentuk perfect passive

participle, neutrum yang berarti nyanyian atau lagu. Sehingga Dharmagita berarti nyanyian-

nyanyian kebenaran atau nyanyian keadilan atau suatu lagu atau nyanyian yang dipergunakan

dalam pelaksanaan Upacara Agama Hindu. (Warjana, 1993:2)

3.2 Jenis-jenis lagu Kerohanian

A. Lagu kerohanian untuk Upacara Dewa Yajna dari isi lagunya lebih banyak tentang

pijian dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi dan Manifestasinya. Jenis-jenis lagu

kerohanian untuk Dewa Yajna, seperti: tembang Bramara Angisep Sari, Kawitan Wargasari, dan

Kidung Wargasari ( meliputi; kidung wargasari untuk Ngredana atau ngarcana pada Dewa,

Kidung Wargasari untuk Memendak para Dewa, Kidung Wargasari untuk Ngaturang Piodalan,

Kidung pada waktu Muspa, Kidung wargasari digunakan pada waktu Madatengan, Kidung

wargasari untuk Mawayang-wayang atau Kincang-kincung, Kidung Wargasari pada waktu

Nunas Tirtha dan Kidung wargasari digunakan pada waktu Nyineb Ida Bhetara)

B. Lagu Kerohanian untuk Upacara Resi Yajna, syairnya menyatakan tentang phala

sesorang yang menjadi wiku serta kewajiban-kewajibannya yang harus dijalaninya, seperti;

Pupuh Wasi pada Upacara Madiksa, Tembang Wilet Mayura Panjang, Tembang Bramara

Sangupati dan Tembang Palu Gangsa untuk Upacara Resi Bhojana.

C. Lagu Kerohanian untuk Upacara Manusa Yajna, syairnya menyatakan tentang

seseorang yang melaksanakan upacara penuh dengan kemeriahan, dihormati dan dikagumi oleh

Page 37:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

masyarakat, seperti; Pupuh Demung Sawit untuk upacara Raja Sewala, Pupuh Kawitan Tantri,

Pupuh Demung Sawit, Pupuh Demung Gulaganti, Pupuh Demung Agor dan Malat Rasmi untuk

Upacara Mapandes dan Mapetik, Pupuh Demung Tunjung Biru untuk Upacara Pawiwahan.

D. Lagu Kerohanian untuk Upacara Pitra Yajna, syairnya lebih banyak menyatakan

perjalanan roh menuju alam baka diantarkan oleh doa sanak saudaranya, seperti: Wirama

Sewana Girisa digunakan pada waktu Nedunang Layon yang akan dimandikan dan memandikan

jenasah, Wirama Indrawangsa digunakan pada waktu mengantar jenasah ke kuburan, Pupuh

Adri digunakan pada waktu mengubur jenasah, Wirama Praharsini digunakan pada waktu

membakar jenasah, Pupuh Aji Kembang digunakan pada waktu Ngreka akan Nganyut, Wirama

Cikarini digunakan pada waktu Nganyut.

E. Lagu Kerohanian untuk Upacara Bhuta Yajna, syair-syairnya lebih banyak

menyatakan tentang upacara persembahan kepada Bhuta Kala yang berada di setiap penjuru alam

dengan tujuan agar kekuatan-kekuatan jahat dari Bhuta Kala tidak mengganggu kehidupan

manusia, seperti: Pupuh Jerum digunakan pada waktu Mecaru, Pupuh Panji Marga digunakan

pada waktu Ngelebar Caru, Pupuh Alis-alis Ijo digunakan pada waktu Mecaru di tempat yang

Keramat/angker, Pupuh Swaran Kumbang digunakan pada waktu Tawur Kesanga, Pupuh Girisa

digunakan pada waktu Upacara Caru Panca Sata dan Caru lainnya.

Page 38:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

3.3 Melafalkan Jenis-jenis Lagu Kerohanian

A. Lagu Kerohanian untuk Upacara Dewa Yajna

Tembang Bramara Angisep Sari

Mo gi tan ka ca kra ba wa

Ti tyang i ka tu nan sa mi

Nis ta ka ya wak lan ma nah

Lang geng ngu la mi Hyang Wi dhi

Sang suk sma ma ha a cin tya

Nir ba na Si wa ka seng guh

Page 39:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Si ngi dan ring tam pak ak si.

(Sumber: Materi Pokok Dharmagita oleh I Nyoman Warjana, 2009: 213)

Kidung Kawitan Wargasari

Pur wa ka ning ang rip ta rum

Ning wa na wu kir

Ka ha dang la buh

Kar ti ka

Pa ne de nging sa ri

A nga yon tang gu li ke tur

Ang ring ring

Page 40:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Jang ga mu re.//

2. Sukania aja winangun

Winarna sari

Rumrumning puspa

Priaka

Ingoling tangi

Sampuning riiris sumahura

Umungguh ring srengganing rejeng.

(Sumber: Materi Pokok Dharmagita oleh I Nyoman Warjana, 2009:214)

Kidung Wargasari Paca Paliring

I da ra tu sa king lu hur

Ka u la nu nas lu gra ne

Mang da sam pun ti tyang tan druh

Ma nga yap Bhe ta ra mang kin

Ti tyang nga tu rang pe ja ti

Ca nang su ci lan dak si na

Page 41:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Sar wa sam pun pu put

Pra ting ka hing sa ji//

(Sumber: Materi Pokok Dharmagita oleh I Nyoman Warjana, 2009: 215)

B. Lagu Kerohanian untuk Upacara Resi Yajna

Dwa ning sa sam pun ma ma ngun /

Ka praj nya nan / ma ha bu dhi /

Te las ka le ke tan i da /

Gu na sa twa ne ka pu pu /

Sa twa ja ti ta ka wor an /

Page 42:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

An tuk ra jah ta mah ma lih /

Sa twa sa tah bha wah i ku /

Jna na u ta ma su ja ti //

Pupuh Rara Wangi

Nihan palaning sang Wiku

Jatas nawang Bumi,

Langit dija ento warangane,

Punika tegakan wiku wulan surya,

Lawan winbang sampun kawasne ring langit,

Ndi pamatinipun mwang sumping banyu asli.

C. Lagu Kerohanian untuk Upacara Manusa Yajna

Kawitan Tantri

Wu wu san Sri Bhu pa ti /

Page 43:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Ring pa ta li na gan tun /

Su bha ga wir ya si ni wi /

Ka jri hin sang pa ra ra ra tu /

Sal wa ning jam bu war sa di /

Pra sa ma tur

Kem bang ta hon //(Sumber: Materi Pokok Dharmagita, 1993:172)

D. Lagu Kerohanian untuk Upacara Pitra Yajna

Wirama Sewana Girisa

Wirama Girisa

Page 44:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Wirama Indrawangsa

Page 45:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Adri

Page 46:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Wirama Praharsini

Page 47:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Aji Kembang

Page 48:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Wirama Sikarini

Page 49:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

E. Lagu Kerohanian untuk Upacara Bhuta Yajna

Pupuh Jerum

Page 50:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Swaran Kumbang

Page 51:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Alis-alis Ijo

Page 52:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Panji Marga

Page 53:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pupuh Girisa

Page 54:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan
Page 55:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN III

I. Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban lisan!

1. Ida Ratu Saking Luhur adalah salah satu contoh kidung……

2. Kawitan Wargasari termasuk kidung………………………..

3. Kidung Wilet Mayura untuk mengiringi upacara…………….

4. Pada Saat mecaru diiringi dengan pupuh…………………….

5. Kidung tantri termasuk kelompok kidung……………………

Kunci Jawaban

1. Dewa yadnya

2. Dewa yadnya

3. Rsi yadnya

4. Jerum

5. Manusa Yadnya

II. Tulislah dengan singkat atas pertanyaan berikut ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan lagu kerohanian?

2. Apakah fungsi lagu kerohanian?

3. Apakah yang dimaksud dengan Dharmagita?

4. Dharmagita untuk memandikan jenazah yang paling tepat adalah...

5. Kidung Turun Tirtha dinyanyikan pada saat...!

Kunci Jawaban

1. Nyanyian-nyanyian yang isi atau syairnya mengajarkan tuntutan keagamaan.

2. Untuk menyemarakkan dan menambah hikmatnya pelaksanaan upacara yadnya.

3. Lagu-lagu kerohanian agama Hindu.

4. Sewana Girisa.

5. Jero mangku mulai nurunang tirtha dan menyipratkan kepada para pemedek/Umat.

Page 56:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Soal Praktek

Nyanyikanlah satu bait lagu-lagu kerohanian Ida Ratu Saking Luhur!

PEMETAAN SK, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN EMPAT

Page 57:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Standar Kompetensi : 4. Mengenal Dasar-dasar Hari Suci ( Wariga)

Kompetensi Dasar :

4.1 Menyebutkan arti Hari Suci (wariga)

4.2 Mengenal hari-hari dan Bulan Baik

4.3 Mengenal hari Raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan hari-hari dan bulan

baik

Indikator:

4.1.1 menyebutkan hari-harinsuci yang dikenal

4.1.2 Menjelaskan pengertian hari suci

4.1.3 Menjelaskan pengertian Wariga

4.2.1 Menyebutkan nama-nama Wewaran

4.2.1 Menyebutkan nama-nama Wuku

4.2 3 Menyebutkan nama-nama Sasih

4.3.1 Menyebutkan hari suci yang berdasarkan Pawukon dan Sasih

4.3.2 menyebutkan jenis-jenis kegiatan pada hari suci keagamaan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat;

a. Mampu menyebutkan arti hari suci

b. Mengenal baik buruknya hari dalam wariga

c. Mengenal hari suci keagamaan berdasarkan perhitungan sasih dan pawukon

PETA KONSEP

Page 58:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

KAJENG KLIWON PAGERWESI NYEPI

ANGGARA KASIH GALUNGAN SIWARATRI

BUDA KLIWON,DLL KUNGINGAN,DLL SARASWATI,DLL

PELAKSANAAN HARI RAYA SESUAI BUDAYA SETEMPAT

SASIHPAWUKONWEWARAN

HARI RAYA

Page 59:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN EMPAT

HARI SUCI

4.1 Arti Hari Suci

Hari Suci artinya hari-hari yang disucikan oleh Umat Hindu. Hari suci sering juga disebut

Rerahinan atau Hari Raya Agama. Pada hari suci umat Hindu melakukan persembahyangan

dan menghaturkan persembahan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi.

Yang termasuk hari suci, seperti; Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, Saraswati, Pagerwesi,

Siwaratri, Nyepi, dll.

4.2 Hari-hari dan Bulan Baik

Hari-hari dan bulan baik dalam ajaran Agama Hindu ditentukan berdasarkan perhitungan

wariga. Wariga adalah perhitungan hari-hari dan bulan baik dalam agama Hindu.

Pewarigaan berdasarkan atas; wewaran, wuku, dan sasih yang dipakai dasar untuk

memperingati hari-hari suci.

Wewaran adalah hari-hari sebagai dasar untuk menentukan hari baik melakukan suatu

kegiatan. Nama-nama Wewaran dan bagian-bagiannya:

Nama wewaran Bagian-bagiannya

1 2Eka Wara 1. LuangDwi Wara 1. Menga, 2. PepetTri Wara 1. Pasah/Dora, 2. Beteng/Wahya, 3. Kajeng/ByantaraCatur Wara 1. Sri, 2. Laba, 3. Jaya, 4. ManalaPanca Wara 1. Umanis, 2. Paing, 3. Pon, 4. Wage, 5. KliwonSad Wara 1. Tungleh, 2. Ariang, 3. Urukung, 4. Paniron, 5. Was,

6. Maulu Sapta Wara 1. Redite, 2. Soma, 3. Anggara, 4. Budha, 5. Wrehaspati, 6.

Sukra, 7. Saniscara

Page 60:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Asta Wara 1. Sri, 2. Indra, 3. Guru, 4. Yama, 5. Ludra, 6. Brahma, 7. Kala, 8. Uma

Sanga Wara 1.Dangu, 2. Jangur, 3. Gigis, 4. Nohan, 5. Ogan, 6. Erangan, 7. Urungan, 8. Tulus, 9.Dadi

Dasa wara 1. Pandita, 2. Pati, 3. Suka, 4. Duka, 5. Sri, 6. Manuh, 7. Manusa, 8. Raja, 9. Dewa, 10. Raksasa

Cara mencari Wewaran

a. Eka wara; uripnya 1. dewanya Sang Hyang Taya. Caranya mencari: Urip Sapta wara +

Urip Panca wara. Bila genap = kosong, bila ganjil = Luang

b. Dwi wara; Menga urip 5, dewanya Sang Hyang Kalima, Pepet urip 4, Dewanya Sang

Hyang Timira. Caranya mencari: Urip Sapta wara + Urip Panca wara + urip Eka wara,

bila genap = Pepet, bila Ganjil= Menga.

c. Tri Wara; Pasah urip 9, Dewanya Sang Hyang Cika, Beteng urip 4, dewanya Sang

Hyang Wacika, Kajeng urip 7, Dewanya Sang Hyang Manacika. Caranya mencari:

Wilangan Wuku X 7 + wilangan Saptawara yang akan dicari kemudian dibagi 3. Bila sisa

1 = Pasah, sisa 2 = Beteng, sisa 3 = Kajeng.

d. Catur wara; Sri urip 4, dewanya Bhagawan Bregu, Laba urip 3, dewanya Bhagawan

Kanwa, Jaya urip 1, dewanya Bhagawan Janaka, dan Manala urip 8 dewanya Bhagawan

Narada. Cara mencarinya: Wilangan Wuku X 7 + wilangan Sapta wara yang akan dicari

lalu dibagi 4. Bila sisa 1 = Shri, sisa 2 = Laba, sisa 3 = Jaya, dan bila sisa 4 = Manala

e. Panca wara; Umanis urip 5, Resi Kursika, Dewa Iswara, Bhagawan Tatulah, Paing urip

9 Resi Gargha, Dewanya Brahma, Bhagawan Mercukunda, Pon urip 7, Resi Maitrya,

Dewanya Mahadewa, Bhagawan Wrehaspati, Wage urip 4, Dewanya Wisnu dan Kliwon

urip 8 dewanya Siwa. Caranya mencari: Wilangan Wuku X 7 + wilangan Sapta wara

Page 61:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

yang ingin dicari lalu dibagi 5. Bila sisa 1 = Umanis, sisa 2 = Paing, sisa 3 = Pon, sisa 4 =

Wage, sisa 5 = Kliwon.

f. Sad wara; Tungleh urip 7 dewanya Sang Hyang Indra, Aryang urip 6 dewanya Sang

Hyang Baruna, Urukung urip 5 dewanya Sang Hyang Kwera, Paniron urip 8 dewanya

Sang Hyang Bayu, Was urip 9 dewanya Sang Hyang Bajra dan Maulu urip 3 dewanya

Sang Hyang Erawan. Cara mencarinya: Wilangan Wuku X 7 + Wilangan Sapta wara

yang akan dicari lalu dibagi 6, bila sisa 1= Tungleh, sisa 2 Aryang, sisa 3 Urukung, sisa 4

Paniron, sisa 5 Was dan sisa 6 Maulu.

g. Sapta wara; Redite urip 5 dewanya Sang Hyang Baskara, Soma urip 4 dewanya Sang

Hyang Candra, Anggara urip 3 dewanya Sang Hyang Anggara, Buda urip 7 dewanya

Sang Hyang Udaka, Wrehaspati urip 8 dewanya Sang Hyang Sukra Guru, Sukra urip 6

dewanya Sang Hyang Bregu, Saniscara urip 9 dewanya Sang Hyang Waru. Cara

mencarinya: Wilangan wuku X 7 + wilangan Sapta wara yang ingin dicari lalu dibagi 7,

bila sisa 0 Redite, sisa 1 Soma, sisa 2 Anggara, sisa 3 Buda, sisa 4 Wrehaspati, sisa 5

Sukra dan sisa 6 Saniscara.

h. Asta wara; Sri urip 6, Indra urip 5, Guru urip 8, Yama urip 9, Rudra urip 3, Brahma urip

7, Kala urip 1, Uma urip 4. Cara mencarinya: Wilangan Wuku X 7 + wilangan Sapta

wara yang akan dicari + 2 lalu dibagi 8, bila sisa 1 Sri, sisa 2 Indra, sisa 3 Guru, sisa 4

Yama, sisa 5 Rudra, sisa 6 Brahma, sisa 7 Kala, sisa 8 Uma.

i. Sanga wara; Dangu urip 5, Jangur urip 8, Gigis urip 9, Nohan urip 3, Ogan urip 7,

Erangan urip 1, Urungan urip 4, Tulus urip 6 dan Dadi urip 8. Cara mencarinya:

Wilangan Wuku X 7 + Wilangan Sapta wara yang akan dicari lalu dibagi 9, bila sisa 1

Page 62:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Dangu, sisa 2 Jangur, sisa 3 Gigis, sisa 4 Nohan, sisa 5 Ogan, sisa 6 Erangan, sisa 7

Urungan, sisa 8 Tulus dan sisa 9 Dadi.

j. Dasa Wara; Pandita urip 5, Pati urip 7, Suka urip 10, Duka urip 4, Shri urip 6, Manuh

urip 2, Manusa urip 3, Raja urip 8, Dewa urip 9, Raksasa urip 7. Cara mencarinya: Urip

Sapta wara + urip Panca Wara + Urip Eka wara dibagi 10, bila sisa 1 = Pandita, 2 = Pati,

3 = Suka, 4 = Duka, 5 = Shri, 6 = Manuh, 7= Manusa, 8 = Raja 9 = Dewa, 10 =

Raksasa.

Wuku jumlahnya ada 30 dan berganti setiap tujuh hari yakni pada hari minggu.

Perhitungan wuku dimulai dari Minggu atau Redite sampai Sabtu atau Saniscara.

Adapun ketigapuluh Wuku itu, adalah:

1 Sinta 16 Paang2 Landep 17 Krulut3 Ukir 18 Merakih4 Kulantir 19 Tambir5 Tolu 20 Medangkungan6 Gumbreg 21 Matal7 Wariga 22 Uye8 Warigadean 23 Menail9 Julungwangi 24 Prangbakat10 Sungsang 25 Bala11 Dunggulan 26 Ugu12 Kuningan 27 Wayang13 Langkir 28 Kelau14 Medangsia 29 Dukut15 Pujut 30 Watugunung

Berdasarkan atas Wuku maka dapat dirinci hari raya Hindu yang berdasarkan

Pawukon, yakni:

No Nama

Wuku

Hari

Lengkapnya

Nama Hari Raya Yang dipuja

1 2 3 4

Page 63:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

1 Sinta Redite Paing Banyu Pinaruh

Soma Pon Soma Ribek Sang hyang Tri

Murti Mertha

Anggara Wage Sabuh Mas Hyang

Mahadewa

sebagai raja

Brana

Buda Kliwon Pagerwesi Bhatara

Paramesti Guru

2 Landep Sanicara

Kliwon

Tumpek Landep Sang Hyang

Pasupati

3 Ukir Redite Umanis

Buda Wage

Memuja Bhatara

Hyang Guru

Buda Cemeng

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri Memuja Bhatari

Sri

4 Kulantir Anggara

Kliwon

Anggara Kasih

Kulantir

5 Tolu Soma Umanis Memuja

Bhatara/

Bhatari di

Merajan

6 Gumbreg Buda kliwon Buda Kliwon

Gumbreg

7 Wariga Saniscara

Kliwon

Tumpek

Wariga/Tumpek

Uduh/Tumpek

Pengatag/Tumpek

Pengarah

Sang Hyang

Sangkara (Dewa

Siwa)

8 Wariga Buda Kliwon Buda Cemeng

Page 64:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

dean Waregadean

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri Memuja Bhatari

Sri

9 Julung

wangi

Anggara

Kliwon

Anggra Kasih

Julungwangi

10 Sung

sang

Wrehaspati

Wage

Sugian Jawa Para Dewa dan

Pitara

Sukra Kliwon Sugian Bali Untuk

penyucian

Bhuwana Alit

Soma Pon Penyajaan

Galungan

Anggara Wage Penampahan

Galungan

Buda Kliwon Galungan Ida Bhatara-

Bhatari dan para

Leluhur

Wrehaspati

Umanis

Umanis Galungan

Saniscara Pon Pemaridan Guru

12 Kuni

ngan

Redite Wage Ulihan

Soma Kliwon Pamacekan Agung

Sukra Wage Penampahan

Kuningan

Saniscara

Kliwon

Kuningan/Tumpek

Kuningan

13 Langkir Buda Kliwon Buda Cemeng

Langkir

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri

14 Medang Anggara Anggara Kasih

Page 65:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

sia Kliwon Medangsia

15 Pujut - - -

16 Paang Buda Kliwon Buda kliwon Paang

17 Krulut Saniscara

Kliwon

Tumpek Krulut

18 Mera

kih

Buda Wage Buda Cemeng

Merakih

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri Memuja Bhatari

Sri

19 Tambir Anggara

Kliwon

Anggara Kasih

Tambir

20 Medang

kungan

Anggara Paing Anggara Paing

Medangkungan

Memuja Hyang

Widhi/

Bhatara Brahma

di Mrajan

Kawitan

21 Matal Buda Kliwon Buda Kliwon

Matal

22 Uye Saniscara

Kliwon

Tumpek Kandang

23 Menail Buda Wage Buda Cemeng

Menail

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri

24 Prang

bakat

Anggara

Kliwon

Anggara Kasih

Prangbakat

25 Bala - - -

26 Ugu Buda Kliwon Buda Kliwon Ugu

27 Wa

yang

Saniscara

Kliwon

Tumpek Wayang

28 Klau Buda Wage Buda Cemeng Klau Memuja Bhetara

Sri Sedana

Page 66:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Sukra Umanis Hari Bhatari Sri Memuja Bhatari

Sri

29 Dukut Anggara

Kliwon

Anggara Kasih

Dukut

30 Watu

gunung

Redite Kliwon Kajeng Kliwon

Pamelastali/Watug

unung runtuh

Anggara Paing Paid-paidan

Buda Pon Hari Urip

Watugunung

Wrehaspati

Wage

Hari Patetegan

Sukra Kliwon Hari Pangeredanan

Saniscara

Umanis

Saraswati Dewi Sraswati

Hari suci berdasarkan Wuku dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu:

a. Hari suci Buda Kliwon; Buda Kliwon Sinta (Pagerwesi), Buda Kliwon Gumbreg,

Buda Kliwon Dunggulan (Galungan) Galungan menurut jenisnya ada tiga yakni;

Galungan Biasa, Galungan Nadi dan Galungan Naramangsa. Galungan Biasa

adalah Hari raya Galungan yang tidak bertepatan dengan Tilem ataupun Purnama.

Galungan nadi adalah Galungan yang bertepatan dengan Purnama. Sedangkan

Galungan Naramangsa adalah Galungan yang bertepatan dengan Hari Tilem.

Buda Kliwon Paang (Pegat Uwakan), Buda Kliwon Matal dan Buda Kliwon Ugu.

b. Tumpek juga ada enam, meliputi: Tumpek Landep, Tumpek Wariga, Tumpek

Kuningan, Tumpek Krulut, Tumpek Uye, dan Tumpek Wayang.

Page 67:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

c. Buda Wage juga ada enam, meliputi; Buda Wage Ukir, Buda Wage Warigadean,

Buda Wage Langkir, Buda Wage Merakih, Buda Wage Menail dan Buda Wage

Kelau.

d. Anggara Kasih juga ada enam, meliputi; Anggara Kasih Kulantir, Anggara Kasih

Julungwangi, Anggara Kasih Medangsia, Anggara Kasih Tambir, Anggara Kasih

Prangbakat dan Anggara Kasih Dukut

e. Sugian ada dua, yaitu; Sugian Jawa dan Sugian Bali.

3. Nama-nama Sasih

Sasih adalah nama-nama bulan yang terdapat pada tahun saka. Banyaknya sasih ada

dua belas dan datangnya setiap satu tahun sekali. Nama-nama sasih, meliputi;

No Nama Sasih Nama Bulan Masehi Iklim/Ciri-cirinya1 2 3 4

1 Sasih Kasa Juli Musim panas2 Sasih Karo Agustus Musim dingin3 Sasih Ketiga September Musim panas4 Sasih Kapat Oktober Musim semi5 Sasih Kelima November Memasuki musim penghujan6 Sasih Kenem Desember Musim hujan, curah hujan lebat7 Sasih Kepitu Januari Musim hujan, angin ribut8 Sasih Kaulu Pebruari Musim hujan, angin ribut9 Sasih Kesaga Maret Musim hujan lebat10 Sasih Kedasa April Alam kering memasuki musim

panas11 Sasih Jyesta Mei Musim panas12 Sasih Asada Juni Musim panas

C Hari Suci Keagamaan Berdasarkan Perhitungan Hari dan Bulan Baik

c. 1 Hari suci yang berdasarkan Perhitungan Pawukon dan Wewaran

Page 68:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Datangnya setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali. Cara menentukannya yakni;

perhitungan umur wuku 7 hari dikalikan jumlah wuku 30. Atau 7 X 30 = 210.

Adapun Hari Raya Hindu yang berdasarkan perhitungan Pawukon dan Wewaran,

meliputi:

a. Hari Raya Pagerwesi, yang jatuh setiap Rabu Kliwon Sinta. Yang beryoga pada

hari Pagerwesi adalah Sang Hyang Paramesti Guru.

b. Hari Raya Galungan, yang jatuh setiap Rabu Kliwon Dunggulan sebagai

peringatan kemenangan Dharma atas Adharma.

c. Hari Raya Kuningan, yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Kuningan sebagai hari

persembahan kepada para leluhur dan Bhatara-bhetari

d. Hari Raya Saraswati, yang jatuh setiap Sanicara Umanis Watugunung, sebagai

hari turunnya Ilmu Pengetahuan yang dilambangkjan dengan Dewi Saraswati, dll

c.2 Hari suci yang berdasarkan Perhitungan Bulan atau Sasih

Hari suci yang berdasarkan perhitungan bulan baik datangnya setiap satu tahun sekali.

Perhitungan yang berdasarkan bulan baik namanya berdasarkan sasih.

Hari suci berdasarkan Sasih dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Hari suci berdasarkan sasih yang datangnya setiap bulan atau setiap 30 hari sekali,

meliputi: Purnama yang dipuja pada saat purnama adalah Sang Hyang Ratih,

Tilem yang dipuja pada saat Tilem adalah sang Hyang Surya.

b. Hari Suci berdasarkan sasih yang datangnya setiap 1 tahun sekali, meliputi: Hari

Raya Siwaratri yang datangnya setiap purwanining (sehari sebelum Tilem )

Page 69:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Tilem Kepitu. Siwaratri adalah hari beryoganya Sang Hyang Siwa sebagai hari

peleburan Dosa sebagaimana dilaksanakan oleh Lubdaka. Dan Hari Raya Nyepi

yang jatuh setiap pinanggal ( sehari setelah Tilem) apisan sasih Kedasa sebagai

hari pergantian tahun baru Saka.

D. Kegiatan Hari Suci Keagamaan Berdasarkan Pawukon dan Sasih

Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Suci Keagamaan, seperti:

d.1 Pada Hari Raya Pagerwesi.

Pada Hari Pagerwesi adalah hari payogan Ida Hyang Paramesti Guru atau sebutan dari

Dewa Siwa sebagai Gurunya Alam Semesta. Pada hari ini biasanya Umat Hindu melakukan

persembahyangan dengan menghaturkan sesajen di Pura Keluarga atau Sanggah/Merajan

masing-masing.

d.2 Pada Hari Raya Galungan.

Hari Raya Galungan adalah perayaan Kemenangan Darma atas Adharma. Hal ini

didasari oleh Mitologi pertempuran para Dewa ( Dewa Indra) dengan Mayadanawa yang

dimenangkan oleh para Dewa, sehingga diperingati sebagai Hari Raya Galungan. Di India

perayaan Galungan disebut dengan Sraddha Wijaya Dasami. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan menjelang dan pada puncak Hari Raya Galungan seperti:

Pada hari Soma Pon Dunggulan para ibu biaanya membuat jajan karena pada hari ini

disebut Rahina Penyajaan yang mengandung makna bahwa saja (sungguh-sungguh) akan

melaksanakan Galungan.

Pada hari Anggara Wage Dunggulan umat Hindu dari pagi hari ditandai dengan

memotong babi atau nampah kucit yang dilakukan dengan cara patungan, setelah itu dilanjutkan

Page 70:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

dengan nyate yaitu membuat sate untuk keperluan bebanten Galungan. Siang hari pada hari

penampahan dilanjutkan melaksanakan tradisi yaitu Ngejot Banten Kumara kepada para

kerabat yang memiliki bayi. Sedangkan di sore harinya bagi yang laki-laki biasanya membuat

dan membangun Penjor. Bagi para ibu dari siang sampai sore hari metanding banten untuk

perayaan Galungan esok harinya.

Puncak Hari Raya Galungan dari pagi sekali para ibu, bapak, dan anak mulai berkemas

untuk melakukan persiapan ngaturang banten yang dimulai dari Sanggah yang ada di rumah

masing-masing dilanjutkan dengan mengadakan persembahyangan, barulah melanjutkan

persembahyangan ke pura-pura seperti: pura Paibon, Maksan, Pura Puseh, Pura Melanting, Pura

Kahyangan Tiga, ke kebun, ke sawah, termasuk maturan ke rumah kakek/nenek.

Pada hari Kemis Umanis Dunggulan disebut Umanis Galungan, pada hari ini, di pagi

harinya dimulai dengan maturan di sanggah yang ada di rumah masing-masing dilanjutkan

dengan Dharmasanti yaitu berkunjung ke rumah kerabat untuk memohon maaf, namun yang

paling umum dilakukan oleh umat kita adalah berlibur atau melancaran ke tempat-tempat wisata,

seperti; pantai Jasi, ke taman Ujung, ke Tirtha Gangga, ke Pemukuran dan tempat-tempat lain.

d.3 Kegiatan pada hari menjelang dan Puncak Kuningan

Sehari menjelang Kuningan seperti pada penampahan Galungan, pada hari ini umat

Hindu melaksaankan Penampahan Kuningan dengan memotong babi untuk bebanten esok hari

di hari Kuningan. Pada Penampahan Kuningan tidak lagi membuat Penjor. Para ibu dari pagi

hingga siang hari sangat sibuk metanding bebanten. Banyak tambahan sesaji untuk Hari

Kuningan. Tambahannya seperti; Tamyang, Klukuh (endongan), Nasi Kuning mawadah Tebog,

eteh-eteh sanggah ,dll. Sesaji-sesaji tadi melambangkan peralatan Perang.

Page 71:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Pada hari Raya Kuningan, pada pagi-pagi sekali bahkan sebelum Matahari terbit para

ibu sudah sibuk maturan. Pada hari Kuningan diyakini maturan sebelum jam 12 siang.

d.4 Kegiatan pada hari suci Saraswati

Hari suci Saraswati jatuh setiap Sanicara Umanis Wuku Watugunung. Mitologi

tentang Saraswati berawal dari kisah Raja Watugunung yang beristrikan Dewi Sinta dan Dewi

landep.

Kegiatan yang dilakukan menyambut Saraswati dimulai dari hari Jumat Kliwon

Watugunung, yang mana di setiap sekolah mulai menghias Padmasana dan membuat Penjor.

Pada puncak Saraswati pada pagi harinya diawali dengan maturan ke sekolah masing-

masing. Sedangkan di rumah biasanya semua buku, lontar dan berbagai jenis kepustakaan

dikumpulkan untuk diberikan sesajen (mebantenin).

Pada sore sampai malam bahkan sampai pagi dilanjutkan dengan mesambang semadi

yaitu begadang semalam suntuk membaca buku-buku suci seperti; kekawin, parwa, weda dll

sampai menjelang pagi dengan dilanjutkan dengan melaksanakan Banyu Pinaruh yaitu mandi

ke tempat-tempat mata air. Untuk wilayah Bebandem, Sibetan dan sekitarnya mandi pertama kali

diawali dari mandi di Pancuran Telaga Tista dilanjutkan ke tempat-tempat mata air lainnya.

d.5 Kegiatan pada hari Siwaratri/Siwalatri

Siwaratri/Siwalatri datangnya setiap 1 tahun sekali yakni pada purwaning Tilem Sasih

Kepitu.

Pelaksanaannya diawali pada pagi hari umat Hindu melaksanakan pembrsihan diri

secara lahiriah. Ada yang mencari carang Bila untuk kelengkapan Upakara Siwaratri. Pada sore

harinya diawali dengan bersembahyang ditempat melaksanakan Siwaratri setelah itu diisi dengan

pembacaan cerita I Lubdaka dengan menggunakan Sekar Alit ataupun Sekar Agung. Tepat

Page 72:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

dimalam hari dilaksanakan persembahyangan dan pagi hari pada waktu matahari baru terbit juga

melaksanakan persembahyangan. Pada perayaan Siwaratri begadang dari pagi sampai sore esok

harinya. Selain begadang juga dilaksanakan Upawasa atau berpusa tidak makan dan minum serta

bagi yang mampu melaksanakan Mona Brata yaitu tidak berbicara. Tidak tidur atau begadang

dinamakan Jagra.

d. 6 Kegiatan menjelang, puncak dan setelah Nyepi

Menjelang hari raya Nyepi, yakni sehari sebelum Nyepi dilaksankan Pengrupukan

ditandai dengan dilaksanakannya Pecaruan mulai dari Tingkat Propinsi, Kabupaten Kecamatan,

Desa, Banjar sampai di Rumah masing-masing. Sore harinya dilaksanakan pawai Ogoh-ogoh

yang diiringi berbagai bunyi-bunyian. Khusus di Desa Selumbung pada Pengrupukan warga desa

di sana mulai siang hari sampai menjelang pagi menyuarakan kulkul si setiap tempat yang ada

kulkulnya.

Pada Puncak Hari raya Nyepi, umat hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian,

yaitu:

A, Amati Karya yaitu tidak melaksankan kerja,

B. Amati Geni yaitu tidak menghidupkan api,

C. Amati Lelungan artinya tidak bepergian atau tidak keluar dari pekarangan rumah,

D. Amati Lelanguan artinya tidak menikmati kesenangan atau tidak bersenang-senang

atau berfoya-foya.

Sehari setelah Nyepi disebut Ngembak geni ditandai dengan adanya suara Kulkul

sebagai tanda bahwa Nyepi telah usai. Pada hari ini biasanya umat Hindu saling mengunjungi

Page 73:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

kerabat untuk melaksankan Dharmasanti yaitu saling memaafkan dan mengucapkan selamat

Tahun Baru Saka.

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN IV

I. Jawablah dengan singkat pertanyaan berikut ini!

1. Hari suci di Bali sering disebut….

2. Redite, soma, anggara, buda, wrespati, sukra, saniscara disebut….

3. Dungulan uku yang ke….

4. Hari raya Galungan jatuh pada hari….

5. Uku jumlahnya sebanyak….

Kunci Jawaban

1. Rahina

2. Sapta wara

3. 11

4. Rabu keliwon wuku dungulan

5. 30

II. Jawablah dengan singkat

1. Hari raya Nyepi jatuh pada sasih….

2. Hari Raya Siwa Latri jatuh pada sasih….

3. Bulan Januari jatuh pada sasih….

4. Hari raya Galungan jatuh pada wuku….

5. Saraswati jatuh pada….

Page 74:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Kunci Jawaban

1. Sasih kesanga

2. Sasih kepitu

3. Kapitu

4. Dungulan

5. Watugunung

III. Jawablah dengan singkat

1. Pada sasih apa jatuhnya hari raya nyepi?

2. Tulislah rangkaian hari raya Nyepi?

3. Sebutkanlah Catur Brata penyepian?

4. Pada setiap sasih apa datangnya hari Raya Siwalatri?

5. Cerita apa yang ada hubungannya dengan Siwalatri?

Kunci Jawaban

1. Sasih kesanga

2. Makiis, pecaruan, sipeng, ngembah api

3. Amati geni, amati karya, amati lelungaan, amati lelanguan

4. Tileming sasih kepitu

5. Ceritra Lubdaka

IV. Jawablah dengan singkat

1. Hari raya Nyepi jatuh pada sasih….

2. Hari Raya Siwa Latri jatuh pada sasih….

3. Bulan Januari bertepatan dengan sasih….

4. Hari raya Galungan jatuh pada wuku….

5. Saraswati jatuh pada….

Kunci Jawaban

Page 75:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

1. Sasih kedasa

2. Sasih kepitu

3. Kapitu

4. Dungulan

5. Watugunung

V. Jawablah dengan singkat

1. Pada waktu apa jatuhnya hari raya Galungan….

2. 3 hari sebelum hari raya Galungan disebut hari raya….

3. Hari raya Galungan disebut piodalan apa….

4. Di Bali ceritra apa yang berkaitan dengan hari raya Galungan….

5. 10 hari setelah hari raya Galungan disebut hari raya….

Kunci Jawaban

1. Wuku Dungulan

2. Penapean

3. Piodalan jagat (gumi)

4. Maya danawa

5. Hari Raya Kuningan

Page 76:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PEMETAAN SD, KD, DAN INDIKATOR PELAJARAN LIMA

Standar Kompetensi : 5. Mengenal Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata

Kompetensi Dasar :

5.1 Menguraikan arti Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata

5.2 Menyebutkan bagian-bagian dan contoh-contoh Panca Yama dan Panca

5.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Brata

5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Brata

Indikator :

5.1.1 Menyebutkan arti Panca Yama Brata

5.1.2 Menyebutkan arti Panca Nyama Brata

5.1.3 Menjelaskan Pengertian Panca Yama dan Panca Nyama Brata

5.1.4 Menerapkan ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Brata

5.2.1 Menyebutkan bagian-bagian Panca Yama Brata dan artinya

5.2.1 Menyebutkan contoh-contoh Panca Yama Brata

5.2.3 Menyebutkan bagian-bagian Panca Nyama Brata

5.2.4 Menyebutkan contoh-contoh Panca Nyama Brata

5.3.1 Menunjukkan contoh perilaku menyayangi Makhluk

Page 77:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

5.4.1 Menunjukkan contoh perilaku Panca Yama Brata

5.4.2 Menunjukkan contoh Perilaku Panca Nyama Brata

5.5.1 Melaksanakan ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Brata dalam keluarga

5.5.2 Melaksanakan ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Brata di Sekolah

5.5.3 Melaksanakan ajaran Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata di Masyarakat

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:

a. Menyebutkan arti Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata

b. Menyebutkan bagian-bagian Panca Yama dan Panca Nyama Brata

c. Mengenal arti masing-masing bagian ajaran Panca Yama dan panca Nyama Brata

d. Mengenal beberapa contoh perilaku yang tergolong perilaku Panca Yama Brata dan

Panca Nyama Brata.

PETA KONSEP

PANCA NYAMA BRATAPANCA YAMA BRATA

S U S I L A

Page 78:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

PELAJARAN LIMA

PANCA YAMA BRATA

DAN

PANCA NYAMA BRATA

PANCA YAMA BRATA

Sebagai bahan apersepsi untuk memudahkan anak mengenal materi Panca Yama

Brata, di bawah ini disajikan Pupuh Kumambang yang berkaitan dengan materi.

Pupuh Kumambang

1. Panca Yama Ahimsa mwang Brahmacari,

Satiya Asteya,

Awyawaharika malih,

Elingang A Bra Sa A A.

2. Yan Ahimsa solah tan mamati-mati,

Brahmacari kocap,

Malajah patut sésai,

Page 79:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Satya jujure satata.

3. Yan Asteya solahe tusing ngamaling,

Awyawaharika ,

Marti tusing mangulurin,

Kénéh momone ring raga.

4. Kadadosang tingkahe mamati-mati,

Anggen Dewa Puja,

Pitra Puja lan Athiti,

Talér ring Dharma Wighata.

(Sumber: Buku Gending-gending Pelajaran Agama Hindu SD (KTSP) oleh: I Wayan Dresta, 2009:11)

A. Pengertian Panca Yama Brata

Kata Panca Yama Brata terdiri dari tiga kata yaitu;

- Panca artinya lima,

- Yama artinya pengendalian diri, dan

- Brata yang berasal dari kata Wri yang artinya kemauan, keinginan atau prilaku.

Jadi Panca Yama Brata artinya lima macam cara mengendalikan keinginan agar tidak

melakukan perbuatan yang melanggar Susila. Susila artinya peraturan tentang tingkah laku yang

baik dan benar yang akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup di dunia.

Sumber ajaran Panca Yama Brata adalah Kitab Slokantara, sebagaimana disebutkan

pada Sloka 59 (15) sebagai berikut;

Ahimsā Brahmācārya ca śuddhirāharalāghawam,

Astainyamiti paňcaite Yama Rudrena bhāsitah.

Artinya;

Page 80:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

Tidak menyakiti, menguasai hawa nafsu, suci, makan sederhana, tidak mencuri, lima

macam keharusan ini diajukan oleh Bhatara Rudra

(Sumber: Buku Slokantara Unataian Ajaran Etika Teks, Terjemahan dan Ulasan oleh Tjok. Sudartha, 2004:191)

B. Bagian-bagian Panca Yama Brata

Sebagaimana isi Sloka Slokantara di atas, maka dapat dirinci bagian Panca Yama

Brata itu, meliputi:

a. Ahimsa

b. Brahmacari,

c. Satya,

d. Awyawaharika,

e. Astenya

( Disingkat menjadi A Bra S A A)

B.1 Ahimsa

Ahimsa artinya tidak menyakiti atau tidak membunuh. Kata Ahimsa berasal dari kata

A yang artinya tidak dan Himsa yang artinya membunuh atau menyakiti.

Ahimsa ngaranya tanpa mati-mati artinya Ahimsa adalah tidak melakukan kekerasan

baik dengan cara pikiran, perkataan maupun perbuatan ( Menurut Kitab Wrehaspati Tattwa).

Walaupun ajaran Ahimsa melarang kita untuk menyakiti atau membunuh, namun bila

digunakan untuk hala-hal yang tidak melanggar Dharma masih dibenarkan. Menurut Kitab

Wratisesana disebutkan perbuatan membunuh hewan untuk kepentingan Yadnya dapat

dibenarkan dengan alasan sebagai berikut:

Page 81:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

1. Untuk Dewa Puja yaitu membunuh untuk persembahan kepada para Dewa atau

untuk Tuhan,

2. Untuk Athiti Puja yaitu membunuh untuk persembahan kepada tamu,

3. Untuk Pitra Puja yaitu membunuh yang dibenarkan untuk persembahan kepada

para leluhur,

4. Untuk Dharma Wighata yaitu membunuh untuk menyelamatkan tanaman dari

serangan hama penyakit atau untuk melindungi diri sendiri, dan

5. Untuk dimakan

Selain lima yang disebutkan di atas masih dibenarkan membunuh apabila berperang

membela Negara atau membela tanah air yang disebut Dharma Negara.

B.2 Brahmacari

Brahmacari artinya masa menuntut ilmu atau masa aguron-guron atau masa berguru.

Ajaran Brahmacari selain merupakan bagian Panca Yama Brata juga termasuk bagian dari

ajaran Catur Asrama yang terdiri atas Brahmacari, Grehasta, Wana Prasta dan Biksuka.

Sehingga kedudukan Brahmacari menempati posisi yang paling awal.

Jenis-jenis Brahmacari, meliputi:

a. Sukla Brahmacari artinya orang yang tidak menikah dari sejak kecil sampai

meninggal dunia, seperti Bhagawan Bhisma yang melaksanakan ajaran Sukla

Brahmacari.

b. Sewala Brahmacari yaitu orang yang menikah hanya sekali dalam hidupnya

walaupun suami atau istrinya meninggal dunia mendahului, tidak akan menikah

lagi.

Page 82:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

c. Tresna atau Kresna Brahmacari yang artinya orang yang menikah lebih dari satu

kali.

B.3 Satya

Satya artinya setia atau jujur. Ajaran Satya menekankan agar kita berbuat jujur. Jenis-

jenis Satya ada lima yang disebut Panca Satya, meliputi:

a. Satya Hredaya artinya setia atau jujur terhadap kata hati,

b. Satya Wacana artinya setia atau jujur terhadap perkataan atau ucapan,

c. Satya Semaya artinya setia atau jujur terhadap janji yang diucapkan,

d. Satya Laksana artinya setia atau jujur terhadap perbuatan, dan

e. Satya Mitra yaitu setia atau jujur terhadap eman.

(Disingkat menjadi Hre-Wa-Se-Laks-Mi)

B.4 Awyawaharika

Awyawaharika disebut juga ajaran Awyawahara artinya melakukan usaha menuntut

Dharma untuk mendapatkan sifat-sifat kedewataan dengan cara tidak bertengkar.

B.5. Astainya

Astainya artinya tidak mencuri harta benda milik orang lain.

C. Contoh-Contoh Perilaku Panca Yama Brata

C.1 Contoh Perilaku Ahimsa:

a. Merawat Binatang peliharaan,

b. Menyayangi keluarga,

Page 83:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

c. tidak menyinggung perasaan orang lain,

d. Tidak membunuh binatang selain untuk kepentingan yadnya,

e. Menghormati sesama, dll

C.2 Contoh Perilaku Brahmacari

a. Rajin belajar,

b. Tidak malas masuk,

c. Rajin bertanya kepada Guru akan hal yang belum dimengerti,

d. Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,

e. Tidak bosan belajar,

f. Selalu ingin tahu akan informasi terbaru,dll

C.3 Contoh perilaku Satya:

a. Selalu berkata jujur,

b. Berpendirian teguh,

c. Tidak mau melaklukan perbuatan yang menyakiti orang lain,

d. Menyayangi teman,

e. Selalu menepati Janji, dll.

C.4 Contoh perilaku Awyawaharika:

a. Melakukan perbuatan sesuai Dharma,

b. Tidak bertengkar dengan orang lain,

c. Tidak menggunakan kepandaian untuk menyakiti orang lain,

d. Tidak menghina orang lain, dll

C. 5 Contoh perilaku Astainya:

a. Tidak mencuri harta milik orang lain,

Page 84:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

b. Menjaga harta benda yang dimiliki,

c. Menaruh harta benda dengan baik, dll.

PANCA NYAMA BRATA

D. Pengertian Panca Nyama Brata

Panca Nyama Brata berasal dari tiga kata, yakni:

- Panca artinya lima,

- Nyama artinya pengendalian yang bersifat batiniah, dan

- Brata artinya kemauan atau keinginan.

Jadi Panca Nyama Brata artinya lima pengendalian diri yang bersifat batiniah. Tujuan

Panca Nyama Brata untuk membina atau mengembangkan sifat-sifat bakti kepada Tuhan melalui

pengendalian kemauan dan melakukan pantangan-pantangan menurut ajaran Agama Hindu.

Sumber ajaran Panca Nyama Brata adalah Kitab Wrhaspati Tattwa, sloka 61, sebagai berikut:

Akrodha guru susrusca

Saucam aharalagawam

Apramadasca pancaite

Niyamah parikirtitah.

Artinya

Akrodha namanya tidak marah saja. Guru Susrusa namanya bakti berguru. Sauca

namanya selalu melakukan japa, membersihkan badan. Aharalagawa ialah tidak

banyak-banyak makan. Apramada namanya tidak lalai.

E. Bagian-bagian Panca Nyama Brata

a. Akrodha

b. Guru Susrusa,

c. Sauca

Page 85:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

d. Aharalaghawa, dan

e. Apramada.

(Diakronimkan menjadi A-Gu-Sa-Ah-Apra)

E.1 Akrodha

Akrodha artinya Tidak Marah.

E.2 Guru Susrusa

Guru Susrusa artinya hormat, taat dan tekun menjalankan ajaran dan nasehat-nasehat

dari Guru. Dalam Agama Hindu ada empat Guru yang harus dihormati disebut dengan Catur

Guru, keempat guru itu adalah:

a. Guru Reka atau Guru Rupaka artinya ayah dan ibu yang telah melahirkan,

memelihara dan merawat kita dari bayi sampai tumbuh dewasa .

b. Guru Pengajian atau Guru Waktra artinya Ibu Bapak guru yang mangajar kita

disekolah dari tidak tahu membaca menulis berhitung sampai menjadi bisa. Selain

Guru di sekolah, yang termasuk Guru Pengajian adalah para Sulinggih, para Resi

yang telah menyebarkan Ajaran Weda.

c. Guru Wisesa adalah pemerintah yang selalu memberikan perlindungan kepada

setiap warga negara. Yang termasuk Guru Wisesa, seperti: Kadus, Perbekel, Camat,

Bupati, Anggota DPR, Gubernur, Polisi, Tentara, Presiden, dll.

d. Guru Swadhyaya artinya guru alam semesta yaitu Ida Sang Hyang Widhi.

E.3 Sauca

Sauca artinya suci lahir batin. Untuk menjaga kesucian lahir batin Menurut Kitab

Manawa Dharma Sastra dapat dilakukan dengan:

a. Mandi untuk membersihkan badan,

Page 86:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

b. Kejujuran untuk membersihkan pikiran,

c. Ilmu Pengetahuan dan Tapa untuk membersihkan roh atau jiwa,

d. Kebijaksana digunakan untuk membersihkan akal.

Selain itu yang perlu disucikan adalah Kayika, Wacika dan Manacika kita.

E.4 Aharalaghawa

Aharalaghawa artinya membatasi makan dan minum.

E.5 Apramada

Apramada artinya taat menjalankan kewajiban dan mengamalkan ajaran agama.

F. Contoh-contoh Perilaku Panca Yama Brata

F.1 Contoh-contoh Perilaku Akrodha, seperti:

a. Tidak cepat marah,

b. Mengendalikan keinginan,

c. Mengendalikan pikiran,

d. Menghadapi masalah dengan tenang, dll

F.2 Contoh-contoh Perilaku Guru Susrusa, seperti:

a. Berbakti kepada orang tua,

b. Mematuhi Nasehat Orang tua dan Guru di sekolah,

c. Melaksanakan kegiatan,

d. Melaksanakan ajaran guru dengan penuh tanggung jawab,

e. Taat terhadap tata tertib,

f. Sederhana, rendah hati, jujur dan setia pada kebenaran,

g. Mematuhi peraturan-peraturan dan undang-undang yang berlaku,

Page 87:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

h. Rajin berdoa,

i. Hidup bersih lahir batin,

j. Mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

F. 3. Contoh-contoh Perilaku Sauca, seperti:

a. Mandi tengan teratur,

b. Rajin Sembahyang,

c. Selalu berkata jujur,

d. Selalu bersikap tenang dan bijaksana,

e. Rajin berlatih memusatkan pikiran dengan cara pranayama, dan samadi,

f. Bersikap jujur dan setia pada kebenaran, dll

F. 4 Contoh-contoh perilaku Aharalaghawa, seperti:

a. Selalu bersyukur dengan apa yang dimakan,

b. Makan secukupnya sesuai kebutuhan,

c. Tidak minum minuman beralkohol, dll.

F.5 Contoh-contoh perilakuApramada, seperti:

a. Melaksanakan kewajiban dengan baik dan ikhlas,

b. Taat melaksanakan tugas yang diberikan,

c. Tidak lalai dan tidak sombong, dll.

G. Menerapkan Ajaran Panca Yama dan Panca Nyama Brata dalam Keluarga, Sekolah

dan Masyarakat

G.1 Penerapan Panca Yama

Page 88:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

G.1.a di Keluarga, seperti:

a. Saling menyayangi sesama anggota keluarga,

b. Rajin belajar,

c. Tidak bertengkar dengan saudara,

d. Selalu berbuat jujur, tidak berbohong dengan anggota keluarga,

e. Tidak berbuat curang kepada saudara, dll.

G.1.b di Sekolah, seperti:

a. Menyayangi teman,

b. Belajar dengan tekun dan teliti,

c. Selalu berbuat jujur kepada guru dan teman di sekolah,

d. Mau berteman dengan siap saja,

e. Tidak bertengkar dengan teman,

f. Tidak mencuri barang milik teman, dll

G.1 c di Masyarakat, seperti;

a. Menyayangi semua makhluk,

b. Tidak suka menghina teman atau oarang lain,

c. Berperilaku sebagai seorang terpelajar, disiplin, bertanggungjawab dan sopan,

d. Berpendirian teguh,

e. Melakukan perbuatan sesuai Dharma,

f. Tidak melakukan perbuatan menipu, curang, mencuri, merampok maupun korupsi,

dll.

G.2 Penerapan Panca Nyama Brata

Page 89:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

G.2.a di Rumah, seperti:

a. Berperilaku tenang dalam menghadapi masalah,

b. Hormat dan bakti kepada orangtua,

c. Selalu menjaga kebersihan badan dan kebersihan pikiran,

d. Mensyukuri apa yang dimiliki,

e. Melaksanakan tugas dari orangtua dengan ikhlas, dll

G.2.b di Sekolah, seperti:

a. Tidak cepat tersinggung kepada teman,

b. Memaafkan kesalahan teman,

c. Mentaati tata tertib sekolah,

d. Melaksanakan perintah dan ajaran Guru di sekolah,

e. Bersikap tenang dan bijaksana,

f. Rajin menabung, dll

G.2 c di Masyarakat, seperti:

a. Berusaha menghadapi persoalan dengan tenang,

b. Mematuhi perundang-undangan yang berlaku,

c. Sikap tenang dan bijaksana dalam berbagai hal,

d. Tidak berfoya-foya dan mabuk-mabukan,

e. Tidak lali dengan kewajiban di masyarakat, seperti gotong royong,

f. Tidak sombong di masyarakat, dll

Page 90:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

LATIHAN-LATIHAN PELAJARAN V

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban tepat !

1. Kata Panca dalam Panca Yama Bratha, berarti….

2. Kata Yama, artinya….

3. Panca Yama Bratha, artinya….

4. Kata Nyama, artinya….

5. Panca Nyama Bratha, artinya….

Kunci Jawaban

1. Lima

2. Pengendalian diri

3. Lima macam pengendalian diri

4. Pengendalian diri

5. Lima macam pengendalian diri yang lebih dalam/ tinggi tingkatannya

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Sebutkan bagian-bagian Panca Yama Brata!

2. Sebutkan bagain-bagian Panca Nyama Brata!

3. Jelaskan arti masing-masing panca Yama Brata!

4. Jelaskan bagian-bagian dari masing-masing Panca Nyama Brata

Kunci Jawaban

1. 1. Ahimsa

2. Brahmacari

3. Satya

4. Awyawahara

5. Asteya

2. 1. Akorda

2. Guru Susrusa

3. Sauca

4. Aharalagawa

Page 91:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

5. Apramada

3. 1. Ahimsa, artinya tidak membunuh, tidak menyiksa dan tidak menganiaya

2. Brahmacari, artinya masa belajar

3. Satya, artinya setia, kejujuran, kebenaran

4. Awyawahara, artinya tidak terikat dengan hal-hal keduniawian

5. Asteya, artinya tidak mencuri, tidak curang

4. 1. Akroda, artinya tidak marah

2. Guru Susrusa, artinya hormat dan taat pada guru

3. Sauca, artinya kesucian lahir batin

4. Aharalegawa, artinya makan secukupnya

5. Apramada, artinya tidak lalai

III. Pilihlah salah satu jawaban soal di bawah ini yang paling tepat!

1. Orang yang memiliki sifat kasih sayang kepada sesama mahluk dan selalu

berkata sopan pada orang lain, orang tersebut memiliki prilaku….

a. Ahimsa b. Brahmacari c. Satya d.Apramada

2. Rajin sembahyang, rajin membaca buku, adalah prilaku….

a. Brahmacari b. Satya c. Awyawahara d.Asteya

3. Berkata jujur, menepati janji adalah contoh prilaku….

b. Ahimsa b. Brahmacari c. Satya d. Astania

4. Satya samaya arti dari setia pada….

a. Kata-kata b. janji c. sahabat d. kata hati

5. Pandai mengendalikan keinginan, pikiran dan tenang menghadapi masalah,

adalah contoh prilaku…

a. Akroda b. guru susrusa c. apramada d. sauca

6. Berbakti kepada bapak/ibu di rumah, adalah contoh prilaku….

a. Sauca b. akroda c. guru susrusa d. apramada

7. Tidak mengabaikan tugas dan kewajiban yang diberikan guru, adalah

prilaku….

a. Akroda b. suaca c. aharalegawa d. apramada

Page 92:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

8. Selalu bersyukur dengan apa yang dimakan dan minum secukupnya, adalah

perilaku….

a. Samaya b. mitra c. wacana d. hredaya

9. Setia pada kata-kata, adalah arti dari satya….

a. Samaya b. mitra c. wacana d. hredaya

10. Melakukan tapa, bratha, yoga, semadi, adalah prilaku….

a. Akroda b. guru susrusa c. sauca d. aparamada

Kunci Jawaban

1. a 6. c

2. a 7. d

3. c 8. c

4. b 9. c

5. a 10. c

Page 93:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

DAFTAR PUSTAKA

Artana, I Dewa Ketut. 2007. Widya Upadesa Buku pelajaran Agama Hindu Untuk SD Kelas IV. Denpasar: Widya Dharma.

Dresta, I Wayan. 2009. Gending-gending Pelajaran Agama Hindu SD (KTSP).

Joni Aryani, Ni Nyoman. 2005. Pendidikan Agama Hindu SD Semester 1 dan 2 Kurikulum 2004 KBK. Depasar: Pustaka Tarukan Agung.

Pudja, G. 2003. Bhagawadgita (Pancama Weda). Jakarta:Pustaka Mitra Jaya.

Sudharta, Tjok. 2001. Upadesa Tentang Ajaran-ajaran Agama Hindu,.Suarabaya: Paramita.

Sudharta, Tjok. 2004. Slokantara Untaian Ajaran Etika Teks, Terjemahan dan Ulasan. Surabaya: Paramita.

Sumarni, Ni Wayan, dkk. 2008. Agama Hindu Widya Karma 4 Untuk Siswa SD. Denpasar: CV. Dwi Jaya Mandiri.

Swami Prabhupada, A.C. Bhaktivedanta. 2006. Bhagawadgita Menurut Aslinya. Jakarta: Hanuman Sakti.

Tim Penyusun. 2002. Kamus Istilah Agama Hindu.Milik Pemerintah Provinsi Bali Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Kehidupan Beragama Tahun 2004.

Vaswani,T.L. 2007. Bhagavadgita (Nyanyian Tuhan). Surabaya: Paramita.

Warjana, I Nyoman. 1993. Materi Pokok Dharmagita. Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha dan Universitas Terbuka.

Wijaya, I Gede. 1981. Pengantar Agama Hindu Untuk SMTA I. Denpasar: Setia Kawan.

Page 94:  · Web viewIda Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa karena berkat asung kertha wara nugraha-Nya Bahan Ajar Pendidikan Agama Hindu Kelas IV dapat diselesaikan. Penyusunan Bahan

BAHAN AJAR

PENDIDIKAN AGAMA HINDU KELAS IV

SEKOLAH DASAR

OLEH:

…………………………..NIP. .................................

NUPTK. .................................

SEKOLAH DASAR NEGERI .................................DESA ................................. KECAMATAN .................................

KABUPATEN .................................Tahun….