i · web viewnilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) kalau kayu...

152
Mengurangi Kerusakan Hutan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Pengambilan Kayu Bakar sebagai Sumber Energi Melalui Pendekatan Sosial Marketing RENCANA KERJA Magi Yanto Lembaga Paramitra Jawa Timur Jl. Raya Mojorejo No. 98, Junrejo Kota Batu Jawa Timur, Indonesia Telp (0341-594792) email: [email protected]

Upload: nguyennhan

Post on 21-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Mengurangi Kerusakan Hutan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Pengambilan Kayu Bakar

sebagai Sumber Energi Melalui Pendekatan Sosial Marketing

RENCANA KERJA

Magi Yanto

Lembaga Paramitra Jawa Timur

Jl. Raya Mojorejo No. 98, Junrejo Kota BatuJawa Timur, Indonesia

Telp (0341-594792)email: [email protected]

January 2008

Page 2: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 1

Page 3: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Daftar IstilahBPD: Badan Permusyawarahan DesaDAS: Daerah Aliran Sungaidpl: di atas permukaan lautFGD: Focus Group DiscussionTNBTS: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Daftar IsiDaftar Istilah_____________________________________________________________1Daftar Isi________________________________________________________________1Daftar Gambar___________________________________________________________2Daftar Table_____________________________________________________________31. Deskripsi Kawasan Target________________________________________________41. Deskripsi Kawasan Target________________________________________________4

1.1 Pendahuluan________________________________________________________41.2 Karakteristik Fisik Kawasan____________________________________________4

1.2.1 Batasan Lokasi___________________________________________________41.2.2 Gambaran Topografi______________________________________________71.2.4 Kondisi Geologis________________________________________________71.2.4 Iklim dan Cuaca__________________________________________________8

1.3 Nilai Penting Kawasan_______________________________________________81.3.1 Fungsi Hidrologis________________________________________________91.3.2 Zone Penyangga Aktivitas Vulkanik G. Semeru & G. Bromo______________91.3.3 Fungsi Pendidikan dan Rekreasi____________________________________11

1.4 Deskripsi Ekosistem_________________________________________________111.4.1 Karakteristik Ekosistem___________________________________________111.4.2 Keanekaragaman Flora___________________________________________131.4.3 Keanekaragaman Fauna___________________________________________13

1.4 Deskripsi Masyarakat_______________________________________________141.4.1 Demografi dan Populasi__________________________________________141.4.2. Ekonomi______________________________________________________161.4.3 Budaya_______________________________________________________191.4.4 Situasi Politik___________________________________________________19

1.5 Konservasi Alam dan Kawasan Target__________________________________201.5.1 Sejarah dan Status Kawasan_______________________________________201.5.2 Ancaman terhadap Kawasan_______________________________________211.5.3 Program Konservasi Lain & Lembaga yang Terlibat____________________21

2. Pemangku Kepentingan dan Konsep Model Awal_____________________________222.1. Matriks Pemangku Kepentingan_______________________________________222.2. Konsep Model Awal________________________________________________272.3. Narasi konsep Model________________________________________________27

3. Focus Group Discussion_________________________________________________293.1. Latar Belakang_____________________________________________________293.2. Pelaksanaan_______________________________________________________323.3. Hasil_____________________________________________________________33

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 2

Page 4: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

4. Survei_______________________________________________________________414.2. Hasil Survei_______________________________________________________52

4.2.1 Demografi_____________________________________________________524.2.2 Pilihan Media___________________________________________________534.2.3 Pengetahuan dan Sikap___________________________________________574.2.4. Perilaku_______________________________________________________594.2.5. Penghalang Perubahan Perilaku____________________________________604.2.6. Maskot dan Slogan Kampanye_____________________________________61

5. Flagship Species_______________________________________________________625.1. Klasifikasi Taksonomi_______________________________________________625.2. Karakteristik Morfologis_____________________________________________635.3. Distribusi_________________________________________________________645.4. Reproduksi________________________________________________________655.5. Makanan_________________________________________________________655.6. Habitat___________________________________________________________665.7. Status Konservasi___________________________________________________66

6. Rencana Kerja_________________________________________________________686.1. Revisi Model Konsep_______________________________________________686.2. Tujuan Sasaran dan Kegiatan_________________________________________70

6.2.1. Tujuan________________________________________________________706.2.1. Sasaran SMART 1______________________________________________716.2.2. Sasaran SMART 2______________________________________________796.2.3. Sasaran SMART 3______________________________________________826.2.4. Sasaran SMART 4______________________________________________82

7. Rencana Pemantauan___________________________________________________907.1. Sasaran SMART 1 dan SMART 2:_____________________________________90

Strategi Pemantauan:_________________________________________________907.2. Sasaran SMART 3 dan SMART 4______________________________________91

8. Strategi untuk Menghilangkan Penghambat__________________________________939. Kalender Kegiatan_____________________________________________________9810. Daftar Pustaka________________________________________________________98

Daftar GambarGambar 1. Lokasi kawasan TNBTS dalam peta Pulau Jawa________________________4Gambar 2. Peta wilayah Kerja TNBTS________________________________________5Gambar 3. Peta Kawasan Kerja Resort Jabung__________________________________6Gambar 4. Peta Zonasi TNBTS______________________________________________7Gambar 4: Konsep Model Awal_____________________________________________27Gambar 5: Pelaksanaan FGD di Desa Argosari dengan Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak_____40Gambar 6: Persentase Jenis Kelamin Responden Desa Target (N=376)______________52Gambar 7: Tingkat Pendidikan Responden Desa Target (N=376)___________________52Gambar 8: Pekerjaan Utama Responden Desa Target (N=376)_____________________53Gambar 9: Radio yang Didengarkan oleh Responden Petani Desa Target (N=79)______56Gambar 11: Jenis Kesenian yang Disukai Responden Petani Desa Target (N=79)______56

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 3

Page 5: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gambar 12: Pengetahuan Responen Petani Desa Target Mengenai Kondisi Hutan TNBTS (N=79)__________________________________________________________57Gambar 13: Pengetahuan Responden Petani Desa Target Mengenai Fungsi Hutan (N=79)_____________________________________________________57Gambar 15: Sikap Responden Petani Desa Target terhadap Hutan (N=79)____________59Gambar 16: Tindakan Responden Petani Desa Target (N=79): Dalam 6 Bulan Terakhir Apakah Pernah Membicarakan Mengenai Upaya Pelestarian Hutan_________60Gambar 17: Penghalang yang Dirasakan Responden Petani Desa Target untuk Merubah Perilaku (N=79)_____________________________________________60Gambar 18: Maskot dan Slogan Kampanye (N=376)____________________________61Gambar 19: Macan Tutul (Panthera Pardus)___________________________________62Gambar 20. Penyebaran Macan Tutul (Panthera pardus) di Asia___________________64Gambar 21. Revisi Model Konsep___________________________________________68

Daftar TableTabel 1. Jumlah Populasi Desa Target________________________________________16Tabel 2. Matriks Pemangku Kepentingan_____________________________________22Tabel 3. Rangking Ancaman yang ada di Kawasan TNBTS_______________________28Tabel 4: Panduan Pentanyaan FGD__________________________________________30Table 5 Jumlah Populasi dan Sampel Desar Target dan Desa Kontrol_______________41Tabel 6. Kelender Kegiatan________________________________________________98

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 4

Page 6: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

1. Deskripsi Kawasan Target

1.1 PendahuluanTaman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu di antara beberapa taman nasional yang ada di Propinsi Jawa Timur yang memiliki peranan penting dalam menjaga fungsi keseimbangan ekosistem kawasan yang ada di daerah sekitar Jawa Timur. Fungsi penting TNBTS bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya adalah dimilikinya fungsi hidrologi sebagai daerah tangkapan air di DAS Brantas dan Das Sampean Madura, keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, memproduksi oksigen dengan potensi vegetasi hutan hujan tropis yang rapat pada zona inti dan zona rimba, serta fungsi ekonomi bagi masyarakat yang mencari keuntungan langsung dan keuntungan tidak langsung dari kawasan zona pemanfaatan tradisonal seperti potensi wisata alam yang mendatangkan pengunjung dari dalam dan luar negeri.

1.2 Karakteristik Fisik Kawasan1.2.1 Batasan Lokasi

Secara geografis Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) berada antara 7° 54` - 8° 13` lintang selatan dan 112° 51` - 113° 04` bujur timur. Kawasan taman nasional ini merupakan dataran tinggi yang terdiri dari komplek Pegunungan Tengger di utara dan komplek Gunung Jambangan di sebelah selatan.

Gambar 1. Lokasi kawasan TNBTS dalam peta Pulau Jawa

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 5

Page 7: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Secara administratif lokasi TNBTS berada dalam wilayah 4 Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sebelah barat dan selatan berada dalam kawasan kabupaten Malang, sebelah timur dan selatan berada dalam Kabupaten Lumajang. Sebelah utara berada dalam kawasan dua kabupaten yaitu Probolinggo dan Pasuruan. Total luas kawasan konservasi dalam 4 kabupaten ini mencapai 50.276, 2 hektar.

Gambar 2. Peta wilayah Kerja TNBTS

Fokus kerja program Pride yang akan dilakukan oleh Lembaga Paramitra Jawa Timur selama 15 bulan masa kampanye ke depan, adalah di kawasan TNBTS wilayah seksi Kabupaten Malang Resort Kecamatan Jabung yang terdiri dari 4 desa, yaitu Desa Gading Kembar, Desa Argosari, Desa Sidomulyo dan Desa Pandansari Lor. Ke empat desa ini memiliki karakteristik yang sama yaitu masyarakat keempat desa tersebut menggantungkan kehidupan mereka langsung dari kawasan TNBTS, ketergantungan yang sangat tinggi ditambah dengan keterbatasan pengetahuan, kesadaran dan tidak tersedianya alternatif lain menyebabkan ancaman bagi keutuhan kawasan TNBTS, khususnya kawasan zona rimba TNBTS yang langsung bersebelahan dengan keempat desa ini. Peta zonasi TNBTS dan kawasan kerja resort Jabung dapat dilihat pada dua peta berikut ini.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 6

Page 8: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gambar 3. Peta Kawasan Kerja Resort Jabung

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 7

Page 9: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gambar 4. Peta Zonasi TNBTS

1.2.2 Gambaran Topografi

TNBTS berada pada ketinggian 750 - 3.676 m dpl. Keadaan topografinya bervariasi dari bergelombang dengan lereng yang landai sampai berbukit bahkan bergunung dengan derajat kemiringan yang tegak. Kawasan TNBTS ini pada ketinggian tertentu yaitu 2500 m dpl. – 3676 m dpl. merupakan kawasan pegunungan yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu dalam kondisi topografinya. Karakteristik topografi yang khas ini pada akhirnya membentuk tipe ekosistem kawasan, iklim dan suhu kawasan yang berbeda pula bila dibandingkan di tempat yang lain.

1.2.4 Kondisi Geologis

Berdasarkan peta geologi Jawa dan Madura (tahun 1963)1, formasi kawasan TNBTS merupakan hasil gunung api kuarter muda sampai kuater tua. Kondisi geologis tersebut akhirnya membentuk kekhasan dalam keanekaragaman ekosistem yang kompleks, diantaranya adalah terdiri dari ekosistem pegunungan, gurun pasir, perairan dan hutan dataran rendah dan hutan dataran tinggi. Daerah pegunungan dengan gurun pasir yang ada merupakan ciri khas geografis kawasan ini karena memiliki potensi wisata alam yang 1 Sumber data: Direktorat Geologi Indonesia tahun 1963, dengan skala peta 1 : 500.000

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 8

Page 10: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

tinggi. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya wisata yang datang ke Kaldera Tengger/Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Kawasan TNBTS ini memiliki beberapa gunung berapi yang masih aktif dan gunung yang sudah mati (non aktif), gunung-gunung tersebut adalah:

Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 m dpl, merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Gunung Pananjakan (2.700 M dpl)

Kawasan Kaldera Tengger dengan luas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut.

Di dalam deretan kaldera Tengger ini ada beberapa gunung yang masih aktif yaitu:

Gunung Batok (2.200 M dpl)

Gunung Widodaren (2.614 m dpl).

Gunung Bromo (2.392 m dpl.)

Gunung Kursi ( 2.581 m dpl )

Gunung Watangan (2.601 m dpl).

1.2.4 Iklim dan Cuaca

Secara umum iklim yang ada di TNBTS memiliki iklim Schmidt dan Ferguson dengan klasifikasi sebagai berikut:

Tipe iklim A meliputi daerah Semeru Tengger

Tipe iklim B meliputi Semeru Selatan, Puncak, dan Lereng Timur

Tipe iklim C meliputi Argowulan, Penanjakan, Keciri, Kumbolo Jambangan

Tipe iklim D meliputi Laut Pasir, Ngadas, Ranu Pani, Blok Watu Pecah

Sementara itu, suhu udara di TNBTS berkisar antara 3° -i 22°C. Suhu terendah terjadi dini hari di musim kemarau antara 3° - 5°C. Suhu maksimal sekitar 22° - 20° C. Pada tempat ertentu, suhu bahkan sering mencapai di bawah 0°C (minus), seperti di G. Semeru/Ranu Kumbolo.

1.3 Nilai Penting Kawasan Penetapan kawasan konservasi ini pada tahun 1982 lebih didasarkan pada fungsinya sebagai pelindung daerah aliran sungai, sebagai zone penyangga (buffer zone) dari aktivitas vulkanik, serta tujuan rekreasional, daripada fungsinya dalam konservasi spesies, meskipun di kawasan ini terdapat 9 spesies tumbuhan endemik yang tidak ditemui di tempat lain di Jawa (Cochrane, 1997 dalam Suhandi,2003)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur 9

Page 11: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

1.3.1 Fungsi Hidrologis

Kawasan TNBTS memiliki nilai yang sangat penting dalam menjaga debit air yang ada di Jawa Timur. Ada dua sumber DAS di Jawa Timur yang dialiri oleh sumber mata air yang ada di kawasan TNBTS. Pertama DAS Brantas yang mengaliri 14 Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kedua adalah DAS Sampean Madura yang menyuplai debit air dalam kawasan jawa timur bagian timur atau daerah tapal kuda

Di dalam kawasan BTNBTS tercatat ada 50 sungai dan anak sungai, dan terdapat 4 ranau/danau yakni Ranau Pani dan Regulo seluas 2,75 Ha 2.100 mdpl, Darungan seluas 0,5 Ha terletak pada ketinggian 900 mdpl. Ranu Kumbolo lereng G. Semeru seluas 8 Ha pada ketinggian 2.390 mdpl. Di BTNBTS memiliki 3 air terjun yaitu: Air terjun Trisula di Ngadas, Air Terjun Tirtowening di Ngadas dan Air Terjun Ranupane di Ranupane.

BTNBTS mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengaturan tata air untuk daerah sekitarnya, karena keberadaan mata air dari kawasan BTNBTS dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di beberapa desa juga mampu memenuhi air untuk keperluan pertanian.

1.3.2 Zone Penyangga Aktivitas Vulkanik G. Semeru & G. Bromo

Gunung Bromo status berapi aktif, (2392 mdpl) adalah gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo ini termasuk di dalam wilayah dataran tinggi Kaldera Tengger yang berbentuk kubah lava lautan pasir ditemani oleh tiga gunung lainya yaitu gunung Batok (2440 mdpl) dan Gunung Kursi (2581 mdpl) dan ke arah selatan menjulang Gunung Semeru (3676 mdpl).

Gunungapi Bromo adalah salah satu gunungapi yang berada di Jawa Timur bertipe strato tipe A. Gunungapi Bromo merupakan gunungapi termuda dalam jajaran gunungapi yang berada di dalam kaldera Tengger seperi gunung Widodaren, Kursi, Segorowedi, dan Batok. Kaldera Tengger sendiri berukuran 9 km x 10 km, dikelilingi oleh tebing curam dengan ketinggian 50 sampai 500 meter. Jajaran gunung di dalam kaldera dikelilingi oleh batuan vulkanik gunung Tengger purba. Lantai kaldera bagian utara tersusun oleh batuan pasir, sementara bagian timur dan selatan kaldera didominasi oleh rerumputan.

Selain memberikan dampak bencana ketika terjadi aktivitas vulkanis di gunung Bromo, sisi positif keberadaan gunungapi ini juga dapat kita lihat berupa sebagai daya tarik wisata alam. Kawasan ini mempunyai karakteristik panorama alam yang mempesona seperti adanya lautan pasir dengan latar belakang hembusan asap gunung Bromo dan letusan gunung Semeru serta pada pagi hari dapat disaksikan terbitnya matahari dari gunung Pananjakan yang sangat menakjubkan. Disamping itu dapat juga disaksikan kehidupan tradisional masyarakat Tengger yang dalam waktu setahun sekali pada tanggal 14 bulan ke sepuluh, Kalender Jawa melakukan upacara adat/keagamaan umat Hindu Tengger atau disebut juga Upacara Kesodo, upacara ini berpusat di sekeliling kawah Gunungapi Bromo

Menurut catatan sejarah, gunungapi Bromo telah mengalami letusan sebanyak 50 kali terhitung sejak tahun 1775. Tipe letusan banyaknya berupa tipe stomboli. Berdasarkan data geologi, kemudian berdasarkan karakteristik aktivitas Bromo, serta morfologi dari Kaldera Tengger, potensi bencana yang umumnya terjadi adalah letusan fragmen-

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur10

Page 12: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

fragmen batuan, hujan debu pekat, dan semburan gas beracun. Sampai saat ini bencana lahar belum pernah terjadi sepanjang catatan periode letusan.

Dua letusan paling terkini terjadi pada bulan Desember 2000 dan bulan Juni 2004. Letusan paling akhir terjadi pada tanggal 8 Juni sore hari, dan berlangsung sekitar 20 menit. Berdasarkan catatan DVBMG (Direktorat Vulkanologi Badan Meteorologi dan Geofisika), tipe letusan bersifat preatik, membentuk kolom abu dengan ketinggian sekitar 3000 meter di atas bibir kawah. Material debu dan batu kerikil tersembur sampai area radius 300 meter. Pada tanggal 9 juni aktivitas menurun dan akhirnya berhenti. Namun demikian masih terlihat kepulan asap keabuan setinggi 10 sampai 25 meter di atas bibir kawah. Dengan kondisi seperti ini, tingkat kewaspadaan bencana dikategorikan cukup aman (low level risk). (Geodesi ITB, http://geodesy.gd.itb.ac.id/kkgd/?page_id=291, 2007)

Gunung Semeru status berapi aktif, (3.676 mdpl) seringkali disebut juga dengan Mahameru, yang berarti gunung yang luar biasa megah. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa serta merupakan salah satu gunung yang teraktif di dunia saat ini. Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane, dan hutan ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Mahameru juga dikenal dengan nama Gunung Semeru. Namun sebenarnya masih ada gunung lain yang bernama Gunung Semeru, yang berada di timur pulau Jawa didekat gunung Argopuro. Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dpl dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif. Setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06” LS dan 120°55” BT. Dilihat dari kejauhan Mahameru menunjukan bentuk kerucut yang sempurna, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jongring Saloka, demikian nama kawahnya ini pada tahun 1913 dan tahun 1946 diisi suatu kubah kawah. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah Pasirian, Candiputro dan Lumajang.

Gunung Mahameru adalah bagian termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan meliputi: - Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda - Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai. - Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran. - Pertunbuhan lamban/beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.

Seperti pada umumnya ditempat tinggi lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl) sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar antara 3°C - 8°C pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°C - 21°C. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur11

Page 13: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini. (http://taufikmjc.wordpress.com/tutor, 2007)

1.3.3 Fungsi Pendidikan dan Rekreasi

Kawasan TNBTS memiliki bentang alam indah yang dapat memikat pengunjung baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk menghabiskan waktu berlibur dan malakukan wisata alam. Potensi yang demikian ini yang menyebabkan strategi pemanfaatan kawasan banyak diorientasikan kepada pengembangan kawasan wisata alam. Keindahan yang ada terletak di keindahan alam seperti gunung-gunung, ranu/danau, padang pasir, air terjun dan penanjakan. Taman wisata alam ini fungsinya lebih banyak pada rekreasi dan pemusatan kegiatan budaya masyarakat Tengger, seperti upacara kasada yang dilakukan setahun sekali dan upacara saka yang dilakukan dalam rangka unutk bersih dan hajatan desa.

Untuk desa-desa target sendiri kegiatan wisata alam tidak ditemui. Ha ini dikarenakan desa-desa ini terletak jauh diluar kawasan wisata alam. Hal inilah yang menyebabkan desa-desa ini, yang berbatasan langsung dengan TNBTS, lebih banyak mengakses kawasan untuk dimanfaatkan sumberdaya hutannya. Seperti misalnya pengambilan anggrek di hutan, perambahan kawasan, konversi lahan hutan menjadi pertanian semusim dan lain sebagainya.

Potensi wisata alam yang ada tidak banyak dimaanfaatkan untuk kepentingan penelitian maupun pendidikan, karena dari pegembangan selama lebih banyak pada ”menjual” keindahan alam dari pada menggali potensi, nilai penting maupun keanekaragaman hayati yang ada.

1.4 Deskripsi Ekosistem1.4.1 Karakteristik Ekosistem

Secara umum karakteristik kawasan yang ada dalam TNBTS dibagi menjadi dua tipe bioma yaitu bioma dengan ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Secara lebih spesifik, TNBTS memiliki daerah pegunungan, gurun pasir serta kawasan hujan tropis yang kerapatan vegetasinya masih baik. Kawasan hutan alam ini berada dalam zona inti yang letaknya berara merupakan kategori hutan primer di Semeru Selatan dan Semeru Timur dengan potensi pohon besar dan tinggi dengan umur ratusan tahun.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur12

Page 14: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Ekosistem Hutan Pegunungan

Dalam bioma daratan karakteristik ekosistemnya dibagi menjadi tipe ekosistem dataran rendah, sedang dan ekosistem pada dataran tinggi. Ekosistem ini terdiri dari hutan primer maupun hutan sekunder. Tipe ekosistem daratan tersebut ialah;

Zona Sub Montane (750-1500 m. dpl)

Hutan yang ada di zona ini adalah masuk kategori hutan primer yang terletak di Semeru selatan dan taman nasional bagian timur. Hutan hujan tropis TNBTS yang berada dalam topografi dataran rendah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Dominasi jenis famili: Fagaceae sp, Moraceae sp., Anacardiaceae, sterculiaceae sp.dan rubiaceae sp.

Zona Montane (1.500-2400 m. dpl)

Pada zona ini tipe ekosistemnya masuk dalam kategori hutan sekunder yang keanekaragaman hayatinya mulai berkurang. Dominasi jenisnya: cemara (Casuarina junghuhniana sp), mentigi (Vaccinium varingifolium sp.), kemlandingan gunung (Albizzia lophanta sp.), akasia (Acacia decurrens sp.), senduro (Anaphalis javanica sp), edelweiss (Anaphalis longifolia sp), rumput merah (themeda sp)

Zona Sub Alpin (2.400-keatas m. dpl)

Pada ekosistem ini tumbuhan yang banyak ditemui adalah tumbuhan yang bentuknya kerdil-kerdil dan miskin jenis. Sedangkan dominasi jenisnya banyak ditemukan: mentigi (Vaccinium varingifolium sp.), cemara (Casuarina junghuhniana sp.), kemlandingan gunung (Albizzia lophanta sp.)

Ekosistem Danau

Sedangkan untuk tipe ekosistem perairan yang ada di kawasan TNBTS memiliki peranan penting dalam menjaga hidrologi dan tangkapan air terhadap 2 DAS yang ada di Jawa Timur.

Ekosistem danau atau ranu yang merupakan kumpulan genangan air hujan yang terjebak dalam lembah diantara dua bukit atau gunung. Seperti:

Ranu Darungan, luas 0,5 Ha dalam ketinggian 900 dpl

Ranu Pani dan Ranu Regulo seluas 2,75 Ha dalam ketinggian 2.100 mdpl

Ranu Kumbolo, seluas 8 Ha dalamketinggian 2.390 mdpl

Ekosistem Sungai

Ekosistem air sungai, terdiri dari 50 sungai dan anak sungai. Dalam ekosistem sungai ini juga didukung dengan derasnya pasokan dari air terjun yang ada di kawasan ini, seperti;

Air terjun trisula di desa Ngadas

Air tejun Tirtowengi di desa Ngadas

Air terjun ranu pane di Ranupane

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur13

Page 15: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

1.4.2 Keanekaragaman Flora

Potensi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan ini sangat besar dalam menjaga keteraturan dan keseimbangan ekosistem. Ada dua kelompok keanekaragaman hayati yang sangat simple untuk dijelaskan. Kelompok ini terdiri dari tumbuhan dan satwa yang ada (flora dan fauna), yang secara konsepsi taksonomi pendekatan ini akan lebih mudah dikenalkan, karena menggunakan pendekatan konsep spesies.

Berkaitan dengan keanekaragaman hayati flora di kawasan, dapat ditemui cemara gunung Casuarina junghuniana), pakis-pakisan, (Sphagum sp), jamuju (Podocarpus imbricatus.) dan beberapa jenis mentigi (Vaccinium varingifolium), kemlandingan gunung (Albizzia lophanta), akasia (Acacia decurrens), senduro (Anaphalis javanica), edelweiss (Anaphalis longifolia ), rumput merah (themeda sp), serta jenis rumput yang langka (Styphelia pungues) yaitu satu-satunya jenis rumput endemik di Pulau Jawa. Ditinjau dari jumlah keragaman jenis flora , maka di kawasan ini dapat ditemui:

1.025 jenis flora

260 tanaman obat-obatan/tanaman hias

226 merupakan famili orchidaceae (anggrek)

158 jenis anggrek

40 jenis diantaranya termasuk jenis anggrek langka

3 jenis merupakan jenis anggrek endemik Jawa

15 jenis endemik Jawa timur

3 jenis anggrek endemik semeru selatan yaitu: malaxis purpureonervosa, meleola wetteana dan liparis rhodosila

Terdapat anggrek corubas fornitacus (anggrek mutiara merah) dan macodes petola (merupakan anggrek yang dilindungi UU)

1.4.3 Keanekaragaman Fauna

Berbagai jenis satwa dapat ditemui di kawasan ini, antara lain luwak (Paradoxurus hermaproditus), trenggiling (Manis javanica), kera hitam (Presbytys cristata), rusa (Cervus timorensis), kijang (Muntiacus muntjak), dan ayam hutan (Gallus gallus). Macan tutul (Panthera pardus)

Berdasarkan jumlah jenis fauna, di kawasan TNBTS dapat ditemui:

Terdiri dari 158 jenis satwa liar. Diantaranya adalah jenis mamalia dengan jumlah jenis 22. Diantara 22 jenis yang ditemukan di TNBTS 15 jenis diantaranya adalah jenis yang dilindungi UU diantaranya: Panthera pardus, hystryx branchyura, lacirus sp.)

Aves 130 jenis (27 jenis dilindungi UU diantaranya: Haliuastur indus, falco mauccensis, pavo mucus, halcyon cyanopvenntris, pericrocatus miniatus dan parus mayor)

Reptilia 6 jenis

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur14

Page 16: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

1.4 Deskripsi Masyarakat 1.4.1 Demografi dan Populasi

Desa Gading Kembar

Desa Gading Kembar adalah desa yang terletak di bagian timur Kecamatan Jabung. Desa ini termasuk tipologi desa pegunungan, dengan topografi tanah landai sampai berbukit – bukit. Batas wilayahnya, disebelah barat berbatasan dengan desa Kemantren, sebelah selatan Desa Sidomulyo dan Pandansari, sebelah utara desa argosari sedang yang sebelah timur berbatasan langsung dengan lahan hutan.

Luas wilayah desa Gading Kembar yaitu lebih kurang 2.447.015 Ha dengan alokasi tata guna lahan sawah / basah ( 128.890 Ha ) tanah kering atau tegalan 219.710 Ha. Sedangkan lahan pemukiman sangat terbatas yaitu sekitar 61,780 Ha dan lain – lain 2.035.200 Ha. Desa Gading Kembar yang berbatasan langsung dengan hutan sehingga mata pencaharian paling besar pada hutan, mereka mengelola lahan hutan meskipun medan yang dilalui untuk sampai hutan juga sangat sulit, dan kemiringan lahan lebih dari 40 derajat. Tetapi semangat untuk mengelola lahan sangat kuat sehingga hampir sebagian besar masyarakat gading kembar mengelola hutan.wilayah desa Gading Kembar terletak pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Berdasarkan Data monografi Desa tahun 2004, jumlah penduduk Gading Kembar 4.249 jiwa yang terhimpun dalam 2.102 jiwa laki – laki, dan 2.147 jiwa perempuan. Mayoritas penduduk Desa Gading Kembar beragama islam, dengan aktivitas keagamaan yang berkembang relatif kental. Tingkat pendidikan sangat beragam tetapi mayoritas pendidikan SD dan SMP sedang SMA ada beberapa begitupun dengan Sarjana hanya satu dua orang saja.

Luas Hutan negara yang berinteraksi dengan masyarakat desa Gading Kembar adalah 128 Ha. Hutan tersebut termasuk hutan wengkon atau disebut juga dengan hutan pangkuan desa artinya bahwa desa mempunyai hak untuk mengelolanya. Adapun informasi petak yang masuk dalam wengkon desa yaitu :

Petak 11 A seluas 52,50 Ha berisi tanaman PS yaitu pinus, durian, jeruk, dan apukat.

Petak 11 B seluas 6,2 Ha berisi rimba campur yaitu durian, nangka, apukat, dan pinus.

Petak 11 C seluas 4,20 Ha berisi pinus saja tidak ada tumpang sarinya.

Petak 11 E seluas 10,40 Ha khusus pinus

Petak 11 H 12,40 ha khusus pinus

Petak 11 F 12,90 Ha khusus pinus.

Petak 12 A seluas 27,80 Ha berisi rimba campur yaitu nangka, apukat, langsep, mahoni, waru, sono, sengon dan mindi.

Petak 12 B seluas 14,20 Ha berisi pinus, durian, jeruk dan apukat.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur15

Page 17: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Desa Argosari

Desa argosari teletak di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Batas desa ini ialah, sebelah utaranya berbatasan dengan desa Slamparejo, sebelah selatan berbatasan dengan desa Gading Kembar, sebelah barat berbatasan desa Kemantren dan sebelah timur berbatasan dengan hutan perhutani dan TNBTS.

Luas lahan yang ada di desa Argosari bisa dikatakan sedikit yaitu 362.579 ha. dengan peruntukan 80.240 ha untukpemukiman penduduk, untuk persawahan masyarakat luas lahannya ialah 96.011 ha. Sedangkan untuk ladang atau tegalan seluas 166.168 ha, untuk perkebunan luas lahannya ialah 20.160 ha.

Tingkat pendidikan dan sumberdaya manusia yang ada di desa Argosari bisa dikatakan tertinggal jauh bila dibandingkan dengan slogan Kabupaten Malang sebagai Kabupaten pendidikan yang ada di Jawa Timur. Data dari kantor desa setempat menunjukkan bahwa ada 21 orang masih dalam kondisi buta hurup. Dan hampir seperempat penduduk yaitu 1.268 orang tidak tamat SD dan sederajatnya. Hampir separuh dari jumlah populasi penduduknya telah lulus SD dan sederajatnya yaitu 2.057 jiwa, sedangkan penduduk yang ulus SLTP atau setingkatnya ialah 49 orang dan penduduk yang mengenyam dunia pendidikan di tingkat SLTA adalah 20 orang. Penduduk desa ini tidak pernah mengenyam dunia pendidikan pada tingkat perguruan tinggi, karena mereka memiliki keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan sekolah pada level ini.

Desa Sidomulyo

Desa Sidomulyo merupakan desa yang berbatasan dengan desa Gading kembar sebelah timur, desa sukopuro sebelah selatan, kemantren sebelah baratnya. Desa ini memiliki luas wilayah administratif seluas 297.675 ha. Desa sidomulyo memiliki empat dusun dan dua pedukuhan, salah satu dusun yang akan didampingi dalam program pride campaign adalah dusun Sumber keco dan dusun Ledduwur.

Sumber pendapatan penduduk di desa ini rata-rata ditopang dari sektor pertanian, hal ini bisa dilihat dari potensi pekerjaan dan potensi desa yang rata-rata mengandalkan komoditas pertanian. Kebanyakan dari penduduk berprofesi sebagai buruh tani, sebanyak 2.155 jiwa. Sedangkan petani yang punya lahan adalah 15 orang, pegawai swasta adalah 1.500 dan wirausaha sebanyak 17 orang. Di desa ini juga memiliki potensi peternakan yang lumayan tinggi. Tingkat kepemilikan sapi perah sedikit banyak membantu ekonomi masyarakat desa ini.

Di sektor pendidikan, kebanyakan dari penduduk desa sidomulyo ini berada dalam pendidikan rendah atau pendidikan yang kurang. Hal ini bisa dilihat dari potensi suberdaya manusianya yang masih rendah. Rata-rata penduduk desa sidomulyo ini lulusan SD sebanyak 570 orang, hanya lulusan TK 96 orang dan tidak sekolah 366. sedangkan lulusan SLTP 290 orang dan lulusan SLTA hanya 38 orang. Untuk lulusan pendidikan tinggi desa ini masih dikategorikan sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari lulusan perguruan tinggi yang hanya 8 orang. Secara umum rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh kebanyakan penduduk desa ini berpengaruh terhadap penghasilan yang hanya menggantukan pada sektor pertanian, (buruh tani), buruh tebu, pencari kayu di hutan TNBTS dan kuli bangunan.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur16

Page 18: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Desa Pandansari Lor

Desa pandan sari Lor merupakan desa yang berbatasan dengan hutan perum pehutani dan TNBTS di sebelah timurnya. Sedangkan sebelah baratnya besa ini berbatasan dengan desa sukopuro, desa ngadirejo sebelah selatannya dan desa gading kembar sebelah utaranya. Desa ini memiliki penduduk yang kurang lebih 5100 jiwa. Jumlah dusun yang ada di desa ini terbagi di empat dusun, diantara dusun yag kita dampingi dalam program kampanye bangga melestarikan alam adalah dusun, teggir, dusun begawan dan dusun bayang.Tingkat pendidikan yang ada di desa ini hampir sama dengan tiga desa target lainnya. Rata-rata penduduknya mengenyam pendidikan SD 713 orang, tidak sekolah 304 orang, lulusan SMP 456 orang, SLTA 279 dan perguruan tinggi hanya 27 orang. Selebihnya tidak terdaftar. Rendahnya tingkat pendidikan yang ada di desa ini berakibat pada pengasilan dan ekonomi masyarakat desa pandansari lor ini. Penhasilan masyarakat rata-rata hanya di topang dari sektor pertanian dan peternakan. Rata-rata profesi penghasilan penduduk pandasari lor adalah sebagai buruh tani yang hampir mencapai 70 % dari semua profesi/sumber panghasilan yang ada di desa ini.

Tabel 1. Jumlah Populasi Desa Target

No Nama Desa Target Jenis Kelamin JumlahLaki-laki Perempuan

1 Gading Kembar 2.102 2.147 4.2492 Argosari 1.774 2.024 3.7983 Sidomulyo 2.746 2.554 5.3004 Pandansari Lor 2.499 2.601 5.100

Total 18.447

1.4.2. Ekonomi

Desa Gading Kembar

Sebelum tahun 1990-an, masyarakat disini bergantung kepada pertanian jagung dan padi, sayangnya hasil dari padi dan jagung kurang baik. Pada tahun 1990 pertanian tebu masuk Desa Gading Kembar. Masuknya pertanian tebu ke desa tersebut menawarkan lapangan pekerjaan baru kepada masyrakat yaitu sebagai buruh tebu.

Dibandingkan dengan menggantungkan hidup dari hasil hutan yang hanya dapat bertahan untuk satu hari, dengan bekerja menjadi buruh tebu masyarakat dapat bertahan hidup lebih baik. Menjadi buruh tebu bagi masyarakat berarti mendapatkan jaminan makan selama satu bulan, dua bulan dan sampai panen tebu berakhir. Dari sinilah sebagaian masyarakat Gading Kembar mengalihkan sumber penghasilan mereka ke tebu. Meskipun persentase masyarakat yang beralih masih sedikit sekitar 25% dari masyarakat pengelola lahan hutan negara, tapi hal ini paling tidak dapat meringankan beban sebagian besar masyarakat desa Gading Kembar.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur17

Page 19: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Selanjutnya pada tahun 1997-1998 masyarakat mulai mengembangkan usaha ternak sapi yang didukung oleh koperasi setempat. Beralihnya sumber ekonomi dari hutan ke peternakan sapi perah dapat dirasakan keuntungannya sampai sekarang. Dari tahun 1999-2006 masyarakat telah mampu keluar dari kebutuhan ekonomi yang selama ini hanya bersandar pada hasil di hutan.

Beternak sapi bukan berarti meninggalkan aktifitas masyarakat di hutan secara total. Masyarakat tetap pergi ke lahan hutan negara dan memiliki garapan complangan (petak hutan negara) dari 1 sampai 3 andil (1 andil biasanya ¼ ha.). Tumpuan harapan di hutan ini lebih banyak untuk menopang kebutuhan pakan ternah yang semakin meningkat setelah masyarakat menemukan profesi baru. Masyarakat setiap harinya mebutuhkan minimal 1 pikul pakan ternak yang dihasilkan dari tanaman kolonjono (rumput gajah) di hutan.

Disamping mencari rumput untuk makanan ternak, masyarakat gading kembar tetap tergantung pada sumberdaya hutan, dalam hal ini masyarakat membutuhkan kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangga. Kayu bakar merupakan komponen utama dalam aktifitas rumah tangga. kayu bakar yang diambil masyarakat rata-rata diperoleh dari hutan TNBTS di Zona Pemanfaatan. Aktifitas pengambilan kayu bakar yang cenderung meningkat dari hari ke hari ini merupakan ancaman tersendiri bagi ekosisitem di kawasan TNBTS. Sedangkan untuk upaya-upaya pencegahan dari masyarakat sendiri maupun dari pihak petugas TNBTS belum berjalan dengan baik dan maksimal.

Desa Argosari

Secara umum kondisi perekonomian tidak jauh berbeda dari desa Gading Kembar. Kondisi lahan pertanian yang ada di desa ini kurang mendukung untuk penambahan income petani yang memiliki sawah. Rata-rata penghasilan masyarakat ditopang dari buruh tani, bertani di hutan negara Perum Perhutani. Sebagaian dari masyarakat argosari juga memiliki ternak sapi perah, tapi tingkat kepelikan sapi ternak lebih banyak di desa Gading Kembar.

Salah satu yang menjadi permasalahan di desa ini adalah menghidupi kebutuhan rumah tangga dengan mencari kayu bakar di hutan TNBTS. Kasusnya hampir sama dengan yang ada di desa Gading Kembar, masyarakat tidak memiliki sumber energi lain untuk pemenuhan kebutuhan energi rumah tangga. Dibandingkan dengan sumber energi lain seperti minyak tanah atau gas yang perlu dibeli, kayu bakar dapat didapatkan dengan gratis. Kecenderungannya hampir sama dengan desa Gading Kembar, yaitu semakin hari permintaan kayu bakar semakin meningkat, karena tingkat populasi penduduk semakin hari semakin bertambah. Hal ini menjadi ancaman yang serius bagi ekosistem kawasan TNBTS karena kawasan yang ditebang semakin hari semakin luas dan cendrung merambah ke zona rimba TNBTS.

Desa Sidomulyo

Potensi ekonomi yang ada di desa sidomulyo secara umum tidak jauh berbeda dengan desa lainya. Desa ini memiliki potensi perekonomian dalam bidang pertanian. Janis tanaman pertanian yang menjadi pilihan utama adalah padi dan jagung yang menjadi

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur18

Page 20: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

pilihan pokok dalam menopang kebutuhan ekonomi yang ada di desa ini. Pertanian pada dan jagung lebih banyak di tanam di lahan pemajekan atau pribadi, sedangkan sebagian warga yang kurang mampu memiliki lahan memilih untuk menyewa lahan penduduk lainnya. Dan bagi kebanyakan warga yang tidak mampu untuk menyewa lahan maka pilihan dalam pemenuhan ekonomi mereka adalam menjadi buruh tani dan buruh bangunan.

Sektor selain pertaian yang menopang ekonomi masyarakat desa sidomulyo adalah peternakan dan perkebunan tebu. Peternakan sapi perah memiliki ruan tersendiri dalam mengisi perekonomian masyarakat sidomulyo. Aktivitas mencari rumput makanan ternak, memandikan sapi, memeras susu perahan dan mengantarhasil susu ke koperasi terdekat seolah-olah menjadi rutinitas yang sulit ditinggalkan bagi warga yang menggeluti profesi ini. Peternakan yang ada di desa sidomulyo ini kebanyakan berada di wilayah dusun Sumber Keco dan dusun Ledduwur. Sedangkan sumber ekonomi lainnya adalah perkebunan tebu di lahan pamajekan/individu. Gencarnya perkebunan tebu ini seolah-olah mendorong percepatan ekonomi disektor kecil. Namun kalau di tilik lebih mendalam yang ada di desa ini perkebunan lebih banyak di miliki oleh pemodal dari luar atau tuan-tuan dari luar desa, sedangkan masyarakat lokal kebanyakan hanya menjadi butuh tebu saja.

Permasalahan unik yang ada di desa ini adalah tekanan terhadap keberadaan hutan TNBTS. Disisi yang lain, desa sidomulyo ini tidak berbatsan dengan hutan secara langsung. Namun karena tingkat kemiskinan, pengangguran dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan menyebabkan sebagian masyarakat sidomulyo khususnya dusun Sumberkeco dan Ledduwur melakukan aktifitas di hutan TNBTS seperti pencurian kayu bakar, pembalolak kayu (penebangan liar), penambilan bung bambu dan perburuan.

Desa Pandansari Lor

Desa pandan sari Lor memiliki potensi perekonomian baik di bidang pertanian, terutama yang ada di dusun bayang dan dusun begawan. Rata-rata penduduknya berprofesi dibidang pertanian, komoditas utamanya adalah jenis padi, ketela dan singkong. Sebagian juga menanam jagung di beberapa tempat. Potensi lain yang dimili di desa ini adalah potensi pariwisata. Di desa ini ada dua tujuan wisata lokal yang pada hari-hari tentensu menjadi rujukan dan tempat rekresasi bagi masyarakat lokal dan sekitar. Lokasi yang menjadi tempat wisata tersebut pertama taman makam pahlawan dan lokasi perkemahan cuban jahe (air mancur). Dua lokasi ini letaknya berdekatan sehingga pengunjung bisa melewatkan hari-harinya di dua tempat ini.

Permasalahan ekonomi yang mengancam terhadap eksistensi hutan TNBTS yang ada di desa ini adalah penebangan liar dan pengambilan bung bambu. Penebangan liar kerap terjadi di desa ini. Karena hutan BNTS yang berbatasan di desa ini terbilang masih baik. Sebagian aktifitas penebangan ini dilakukan pada malam hari, kebanyakan penebang liar berasal dari luar desa pandansari lor ini. Akses jalan yang mudah menjadi salah satu penyebab terjadinya penebangan kayu di daerah ini. Sedangkan pengambilan bung bambu dilakukan oleh masyarakat desa pandansari lor sekitar hutan seperti masyarakat dusun teggir juga akan berdampak pada biodiversitas kawasan konservasi hutan TNBTS.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur19

Page 21: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Apalagi pada kondisi saat sekarang pengambilan bung sudah pada tahap besar dan diperjual belikan dalam jumlah yang besar pula ke pasar-pasar di daerah Kota Malang.

1.4.3 Budaya

Pada umumnya masyarakat di empat desa target ini memiliki kebudayaan hampir sama, yaitu budaya Jawa pada umumnya dan sebagian budaya orang Tengger yang sudah terakulturasi pada budaya lokal. Budaya Jawa yang dimaksud ialah budaya yang bersandarkan pada etnis Jawa. Ada banyak pendapat yang mengatakan budaya Jawa adalah budaya hasil akulturasi keagamaan yang masuk ke pulau Jawa seperti nilai-nilai dalam agama Hindu dan Buhda, serta Islam. Kebudayaan Jawa yang sangat lekat di suku asli orang Jawa adalah kejawen atau sistem kepercayaan dan keyakinan yang disandarkan pada Sang Pencipta Alam dengan berpegang pada nilai-nilai luhur orang Jawa. Nilai-nilai ini banyak terkontaminasi oleh ajaran Hindu dan Budha, serta terakhir adalah nilai-nilai Islam.

Islam masuk ke tanah Jawa dengan menggunakan strategi pendekatan budaya. Hal ini yang pernah dilakukan oleh Walisongo yang berusaha mengawinkan ajaran Islam dengan budaya masyarakat Jawa yang sudah kental dengan kejawennya. Tradisi dakwa melalui wayang kulit dan gamelangan yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang dalam melakukan dakwah di tengah sistem kepercayaan masyarakat Jawa yang kejawen adalah bukti dakwa dan ajaran agama yang mengintegrasikan nilai-nilai ajaran agama kedalam sistem sosial masyarakat lokal.

Kebudayaan yang ada di kawasan desa target (Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor) masih bersifat lokalistik. Bentuk-bentuk kebudayaan yang ada di desa target tersebut masih menginstitusional nilai-nilai, norma budaya dalam bentuk peringatan, perayaaan, upacara-upacara desa dan hajatan-hajatan lainnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan dengan bersandarkan pada kebudayaan masyarakat setempat akan banyak ditemui di sini, diantaranya: musyawarah desa, perkawinan adat jawa, upacara kematian secara Islam, upacara pernikahan secara adat, selamatan adat dalam hal pertanian dan peternakan, pengelolaan SDA secara lokal dan upacara adat/lokal dalam membangun rumah.

1.4.4 Situasi Politik

Secara umum situasi politik yang di kawasan desa target Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor desa ini masih diperankan oleh kelompok elit kampung/desa maupun dominasi tokoh dan orang-orang yang berpengaruh yang ada di desa. Kelompok yang berpengaruh yang ada di empat desa ini adalah:

Kepala desa, kepala desa menjadi tokoh kunci di dua desa ini, yang peran dan posisi selalu mewarnai setiap keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat desa pada umumnya, di desa Gading Kembar contohnya kepala desanya sangat akrab dengan kehidupan masyarakat desa dan selalu membantu dalam kegiatan sosial yang ada.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur20

Page 22: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Perangkat Desa (sekdes, ketua RW, Ketua RT dan ketua dusun), kelompok ini merupakan kelompok yang memberikan pengaruh yang luas terhadap persepsi sosial yang ada dikalangan masyarakat. Karena posisi dan peranannya langsung berhadapan dan berinteraksi dengan komunitas sosial. Tidak jarang dalam kelompok ini sering terjadi perdepatan, persinggungan dan persepsi yang berbeda dengan anggota masyarakat. Dinamika politik seperti ini biasanya karena pengaruh perangkat yang terlalu bangga terhadap tugas yang mereka emban. Seakan-akan kelompok ini adalah pelaksana lapangan dari sebuah aturan yang diterapkan. Contoh di desa Pandansari Lor hal ini sering terjadi karena adanya persepsi-persepsi yang berbeda antara perangkat desa dengan anggota masyarakat.

BPD (Badan Permusyawaratan Desa), peran dan posisi kelompok ini sangat stategis dalam memberikan penyeimbang terhadap kebijakan yang ada di desa. Tidak jarang BPD bersuara lantang, keras dan bahkan menentang setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak desa. Hal ini didorong karena situasi yang terbentuk dalam persepsi sosial politik BPD, bahwa peran kelompok ini sering mengasosiasikan diri sebagai ”DPR” yang ada didesa. Kadangkala perannya seakan-akan mengambil alih kekuasaaan desa, sehingga sepak terjangnya sering tumpang tindih dengan tugasnya yang sebenarnya. Di Desa Gading kembar BPD berperan aktif dalam memberikan kontribusi pemikiran terhadap pembangunan yang ada di desanya. Sedangkan di Desa Argosari BPDnya cenderung over lapping terhadap tugas yang semestinya ia pegang.

Tokoh Keagamaan, kelompok ini memiliki peranan penting dalam sistem sosial dan situasi politik yang ada dua desa. Tokoh keagamaan yang ada adalah mereka yang memiliki aktifitas ritual dalam pengajian, masjid, mushollah atau lebih dekatnya mereka yang menjadi kyai/ulama’ desa. Peranannya dalam situasi sosial politik adalah memberikan pengaruh sosial, penetrasi terhadap semua golongan yang ada di desa, memberikan fatwa-fatwa di masjid dan mengintruksikan kepada semua santri yang diajarinya. Seperti di desa Gading Kembar, Sidomulyo dan Pandansari Lor kyai memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman tentang semua hal yang berkaitan masyarakatnya. Karena rata-rata masyarakatnya beragama Islam dan penetrasi pada seorang kiyai sangat tinggi.

Secara umum partai politk yang berkuasa di dua desa ini adalah PDIP, PKB dab Golkar. Dari hasil pemilu 2004 pemenang di empat desa ini adalah PDIP disusul oleh PKB dan Golkar. Menangnya PDIP di empat desa ini tak lepas dari budaya politik yang ada, yaitu masyarakat abangan yang sering berafiliasi politik pada kelompok nasionalisme.

1.5 Konservasi Alam dan Kawasan Target 1.5.1 Sejarah dan Status Kawasan

Pada awalnya status kawasan TNBTS dinyatakan dalam Keputusan Menteri Pertanian dalam No: 736/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982 Luas 58.000 Ha. Dengan status sebagai kawasan sebagai Cagar Alam Ranu Kumbolo seluas 1.403 hektar, Taman Wisata Laut Pasir Tengger seluas 2,67 hektar, Taman Wisata Ranu Pane dan Ranu Regulo seluas 96 hektar, Taman Wisata Darungan seluas 380 hektar, Hutan Lindung dan Hutan Produksi terbatas seluas 43.210 hektar.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur21

Page 23: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Selanjutnya lahirnya kawasan ini sebagai TNBTS dikeluarkan secara resmi oleh Menteri Kehutanan RI ditunjuk : SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 278/Kpts-VI/1997/tanggal 23 Mei 1997 dengan luasan 50.276,20 Ha. SK terakhir dari dinas kehutanan berlaku sampai sekarang dan dijadikan tolak ukur data base dari Balai TNBTS maupun dari pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap kawasan konservasi yang ada di TNBTS.

1.5.2 Ancaman terhadap Kawasan

Ancaman yang ada dikawasan desa target (Resot Jabung) ialah:

Pencurian kayu bakar

Penebangan liar

Pengambilan anggrek dan pakis

Perburuan satwa liar

Pengambilan bung bambu dan pengarang

Alih fungsi lahan

1.5.3 Program Konservasi Lain & Lembaga yang Terlibat

Program yang telah dilakukan lembaga paramitra jawa timur di lokasi targe (desa Gading Kembar) ialah:

1. Menginisiasi pengembangan kehutanan masyarakat (community forestry) di Kabupaten Malang, atas dukungan MFP–DFID (Mei–Desember 2003), dan

2. Mewujudkan agenda pengembangan kehutanan masyarakat dengan dukungan para pihak di kabupaten Malang atas dukungan MFP-DFID dan SGP-PTF UNDP (Februari 2005–Mei 2007).

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur22

Page 24: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

2. Pemangku Kepentingan dan Konsep Model Awal

Proses perencanaan ini dilakukan dengan pelibatan aktif para pemangku kepentingan di kawasan target. Tujuan utamanya adalah untuk membangun kepemilikan program dan mendorong keikutsertaan masyarakat desa target dalam memecahkan permasalahan yang ada di kawasannya. Pada tahap awal, sangatlah penting untuk memahami permasalahan di kawasan TNBTS dari sudut pandang masyarakat desa target. Untuk itu, dilakukan lokakarya dengan pemangku kepentingan kunci (key stakeholders) agar dapat mengidentifikasikan faktor langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi kawasan TNBTS. Untuk mendapatkan peserta lokakarya yang dapat mewakili kepentingan dan suara masyarakat desa target, diperlukan satu langkah untuk menyeleksi calon peserta lolakarya berdasarkan isu kunci yang ada, minat dan motif, potensi kontribusi dan konsekuensi yang muncul dari ketidakterlibatannya.

2.1. Matriks Pemangku KepentinganBerikut adalah matriks pemangku kepentingan beserta kepentingan yang dibawa, potensi serta konsekuensi dari kehadiran pemangku kepentingan tersebut dalam perencanaan program.

Tabel 2. Matriks Pemangku Kepentingan

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

1 Koperasi Usaha Bersama Gading Kembar

Murjani Pengelolaan limbah ternak sapi upaya menghilang-kan ketergan-tungan pada kayu bakar

KUB telah mengimplementasikan biogas dan akan memberikan pembelajaran pada semua peserta

Mensinergikan issue konservasi dengan skema energi biogas yang telah diterapkan

KUB akan mendukung kampanye konservasi selama 1 tahun program

2 Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH)

BambangSukkan

Kontrak bagi hasil dalam pegelolaan hutan pro-duksi dengan perhutani

Sharing pe-ngalaman pengelolaan hutan negara (masalah akan

Dukungan dan masukan terha-dap masalah yang dihadapi dalam pengelola-an hutan negara

LKDPH terlibat secara aktif dalam upaya konservasi kawasan TN-

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur23

Page 25: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

akan berdam-pak pada ma-salah konser-vasi

berdapak pada konser-vasi kawasan TN-BTS)

Perum Perutani BTS

3 pesanggem (petani hutan)

Pak ngatui,Sukkan

Sharing bagi hasil hasil pe-ngelolaan hu-tan produksi antara perhu-tani dan pesanggem

Mencari dukungan bagi pengelo-laan hutan negara, de-ngan prinsip adil dan sejahtera

Memberikan pemahaman tentang issue konservasi dalampraktek pengelolaan hutan negara.

Dukungan keterlibatan SDM dalam kampanye dan praktek konservasi

4 Kelompok peternak sapi perah

MustakimP. Budi

Harga susu perah masih sangat rendah.

pengaruh ketersediaan air dan makanan ternak terutama pada musim kemarau pada produksi susu sebagai sum-ber ekonomi yg dapat me-ngalihkan ke-tergantungan pada hutan.

Pemahaman pen-tingnya konser-vasi aspek pro-duski susu perah terutama ketersediaan pakan ternak dan air

Keterlibatan dalam upaya konservasi

5 Karang Taruna

Ngaidi Peran pemu-da dalam pembangu-nan desa

Keterlibatan pemuda dalam upaya konservasi kawasan

Kaderaisasi awal penyeamat lingkungan

Dukungan dalam setiap aktifitas kampanye

6 PKK Nasifah Peranan pe-rempuan da-lam pening-katan kese-jahteraan ke-luarga

Keterlibatan peranan kaum perempuan dalam konservasi

Hubungan konservasi dengan peranan pemberdayaan perempuan

Keikut sertaan perempuan dalam konservasi

7 Muslimat Bu SuniBu Aripa

Peranan ibu-ibu dalam pendidikan agama di keluarga

Ketersediaan air unuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

Pemahaman konservasi dini di keluarga

Keikut sertaan perempuan dalam konservasi

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur24

Page 26: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

8 Kelompok tahlilan laki2

Pak Musyaf-fakWasdi

Persaudaraan dalam ukhku-wa islamiyah (persauda-raan islam)

Ketersediaan air dalam menunjang ibadah pada Alloh Swt

Issue konservasi termaktub dalam ajaran agama

Dukungan moril dan se-ruan moril, serta berko-mitmen men-sosialisasikan issue konser-vasi

9 Kel Hutan Rakyat

P. Jabir Perijinan surat tebang, pungli, dan ketersediaan bibit

Peningkatan produktivitas kayu hubungannya dengan kelestarian lingkungan

Pemahaman bahwa hutan rakyat dapat berkontribusi pada kelestarian alam

Dukungan dalam kawa-san penyang-ga

10 kumpulan diba’an (malam minggu)

Bu Afipah Keterlibatan dalam ibu-ibu dalam setiap kegiatan di desa

Ketersediaan air dalam rumah tangga

Pemahaman kepada ibu-ibu akan pentingnya konservasi

Keikutsertaan perempuan dalam konservasi

11 Komunitas Hadrah Al-banjari

Imam Syafi’i

Pendidikan bagi remaja putus sekolah misal kejar paket A

Kesenian sebagai media pendidikan konservasi

Pentingnya kesenian sebagai media kampanye koneservasi

Penggunaan media kese-nian dalam konservasi (media kampanye)

12 Guru TK dan SDN

Siti n Eni Dukungan wali murid pada pendidi-kan anak

Pendidikan dasar dapat merubah si-kap dan peri-laku anak da-lam konser-vasi

Pendidikan ling-kungan sebagai basic pengeta-huan dasar pada anak

Masukknya issue konser-vasi dalam pembelajaran di sekolah

13 Remaja masjid

Mislan Peranan pe-muda masjid dalam dakwa dan pengem-bangan pen-didikan TPA.

Keterlibatan remaja masjid dalam penye-lamatan ling-kungan

Pehaman konser-vasi dalam fat-wa-fatwa pada remaja masdid

Dakwa seba-gai media konservasi di masjid

14 TPA / Ponpes

Ustad Wasyam

Peran Ponpes dalam pelestarian

Pelestarian alam dianjur-kan dalam

Peran TPA/ Pon-pes dalam dakwa konservasi

Dakwa seba-gai media konservasi di

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur25

Page 27: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

alam agama Islam TPA/ponpes15 kelompok

wadung/balok kayu ( pemotong kayu di alas)

SyamsulThohir

Ketergantungan ekonomi dalam SDH

Mencari solusi dalam ketergantungan pada hutan

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

16 kelompok pencari anggrek

Sukari Ketergantungan ekonomi dalam tumbuhan

Mencari solusi dalam ketergantungan pada tumbuhan hutan

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

17 pemburu/penjual satwa

Pak YonoPonco

Ketergantungan ekonomi dalam satwa

Mencari solusi dalam ketergantungan pada satwa liar

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

18 Kepala desa KadriArgosari

Pengelolaan sumberdaya hutan yang mendejahterakan masyara-katnya

Peran peme-rintahan desa dalam men-dorong upaya konservasi ditingkat desa.

Memberikan ruang bagi pemerintah desa dalam konservasi lingkungan ditingkat desa.

Kepala desa mendukung upaya konservasi kawasan TN-BTS

19 BPD Jamari Kesejahte-raan warga desa dan pembangu-nan desa

Pentingnya perdes pege-lolaan Sum-ber daya alam( air) dalam upaya konservasi lahan hutan

Pemahaman konservasi dan peran dari berbagai masyarakat dalam mewujudkannya.

Dukungan terhadapa konservasi dan kam-panye yang akan dilakukan

20 Perangkat desa (carik kapetengan, Mudin, Kasun Ketua RT-RW )

Topanalik (dempok)Buang (Gading)Nari (Gasek)

Kesejahte-raan perang-kat desa

Peran peme-rintahan desa dalam men-dorong upaya konservasi ditingkat desa.

Pemahaman konservasi dan peran dari berba-gai masyarakat dalam mewujud-kannya.

Dukungan terhadapa konservasi dan kam-panye yang akan dilaku-kan

21 Koperasi Ir. Membangun Korelasi Peran koperasi Sinergitas

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur26

Page 28: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

Agro Niaga Jabung

Mashudi kerjasama dengan masyarakat dan pengem-bangan eko-nomi kerak-yatan ber-basis peter-nakan sapi perah

Peningkatan ekonomi mayarakat dengan praktek konservasi hutan

dalam mendorong upaya koservasi melalui anggotanya

program yang mengarah pada upaya konservasi kawasan

22 Babinsa Keamanan dan keter-tiban desa

Terjaganya ketertiban dan keaman-an desa

Peran para pihak dalam konservasi

Dukungan terhadap konservasi dan kampa-nye yang akan dilaku-kan

23 Muspika Jabung

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pem-bangunan.

Penyuluhan bagi masya-rakat desa

Konservasi sebagai pijakn pelaksanaan pembanunan yang berkelan-jutan

Dukungan terhadap konservasi dan kam-panye yang akan dilaku-kan

24 Mantri Perhutani

Pak Dayat Pembinaan LKDPH dan pesanggem hutan negara

Pola kemi-traan dalam pengelolaan hutan negara

Pemahaman Konservasi dikawasan penyangga

Dukungan konservasi dan kampanye

25 Jaga Wana BTN-BTS

Sanali (argosari)

Keamanan kawasan hutan

Pengamanan kawasan BTNBTS

Partisipasi aktif pengaman BTN-BTS

Kerjasama program pelestarian alam

26 Organisasi Pengelola Air Minum

Kasdi Ketersediaan air bersih

Pengembagan dan pengelolaan sumberdaya air yang lestari

Konservasi di area tangkapan air dalam mendukung ketersediaan pasokan air desa

Dukungan terhadap konservasi dan kam-panye yang akan dilaku-kan

27 Pengairan Sawah (uluh-uluh)

Pak Sahid Pola pengelolaan pengairan

Manajemen pengelolaan pengairan

Pemahaman konservasi pada pengelola air

Dukungan terhadap konservasi

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur27

Page 29: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Peserta / Stakeholder Nama

Issu kunciIssue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / MotifKepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi.Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

lahan sawah dan kam-panye

2.2. Konsep Model AwalLokakarya pemangku kepentingan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2007 bertempat di Balai Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, dan dihadiri oleh sekitar oleh sekitar 45 peserta. Pelaksanakan lokakarya ini telah merumuskan beberapa faktor terhadap kawasan hutan TNBTS. Faktor langsung dan faktor tidak langsung yang mempengaruhi keberadaan kawasan hutan TNBTS dapat dilihat di gambar 4 di bawah ini. Berdasarkan penilaian peserta workshop pembalakan liar adalah faktor langsung yang mempati urutan pertama, selanjutnya adalah pencurian kayu bakar, pengambilan anggrek dan bung bambu, pengarangan bambu, perburuan satwa liar dan alih fungsi lahan merupakan hasil rangking permasalahan-permasalahan utaman yang dinilai peserta dianggap sebagai faktor langsung yang mempengaruhi kondisi hutan TNBTS. Berikut adalah skema konsep model berdasarkan hasil temuan bersama peserta stakeholder workshop.

Gambar 4: Konsep Model Awal

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur28

Page 30: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

2.3. Narasi konsep ModelBerdasarkan konsep model di atas, kawasan TNBTS dipengaruhi oleh beberapa faktor langsung seperti pembalakan liar, pencurian kayu bakar, pengambilan sumberdaya hutan (misalnya anggrek dan bung bambu) dan perburuan satwa liar, alih fungsi lahan dan pengarangan. Semua faktor langsung ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti lemahnya peneggakkan hukum, kebutuhan ekonomi dan rendahnya pendidikan dan kesadaran konservasi.

Dalam lokakarya terungkap bahwa patroli atau pengawasan di kawasan tidak berjalan secara optimal. Mengingat luasnya kawasan dan keterbatasan personel di lapangan, hal ini tidaklah mengejutkan. Sementara itu, rendahnya pendidikan ditambah dengan akses kepada lapangan pekerjaan yang ada menyebabkan masyarakat sangat bergantung kepada alam dan sumberdaya alam yang ada disekitarnya. Tidak adanya kesadaran lingkungan menyebabkan masyarkat cenderung mamanfaatkan sumberdaya alamnya dengan cara-cara yang merusak keutuhan hutan dan keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan untuk mempertahankan fungsi-fungsinya.

Melihat lebih dalam kepada model di atas, peserta lokakarya melihat bahwa ada keterkaitan antara kerusakan alam dengan bencana alam yang dapat terjadi menimpa mereka seperti hilangnya sumber air, longsor dan banjir yang pada akhirnya membuat masyarakat makin masuk ke dalam kemiskinan. Ketergantungan kepada kayu bakar menjadi faktor yang sangat dominan disini. Sayangnya, masyarakat memang tidak atau belum memiliki sumber energi alternatif. Ketidaktersediaan sumber energi alternatif ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya: (1) tidak adanya akses kepada sumber informasi, (2) tidak adanya pengetahuan dan ketrampilan untuk memanfaatkan energi alternatif dan (3) belum adanya pendampingan bagi mereka untuk mengembangkan sumber energi alternatif.

Tabel berikut menggambarkan ranking ancaman yang ada di kawasan TNBTS berdasarkan frekuensi, dampak dan luasan yang dinilai oleh peserta lokakarya.

Tabel 3. Rangking Ancaman yang ada di Kawasan TNBTS

No. Ancaman/Faktor Langsung

Frekuensi Dampak Luasan Total Rangking

1. Pembalakan liar 17 20 20 57 12. Pencurian kayu

bakar18 17 20 55 2

3. Pengambilan angrek dan bung bambu

17 13 7 37 3

4. Perburuan satwa 9 13 8 30 4

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur29

Page 31: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

liar5. Pengarangan dan

pengambilan bung bambu

12 8 7 27 5

6. Alih fungsi lahan 6 11 5 22 6

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur30

Page 32: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

3. Focus Group Discussion3.1. Latar BelakangFocus Group Discussion atau FGD adalah suatu metoda yang digunakan untuk mendapatkan informasi kualitatif dari kelompok masyarakat tertentu yang akan dijadikan kelompok sasaran. Berbeda dengan interview biasa, melalui FGD diharapkan informasi yang penting dalam mengembangkan Sasaran SMART dan jenis kegiatan nantinya, dapat tergali. Secara definisi FGD adalah rangkaian diskusi yang direncanakan dan dirancang untuk topik tertentu dalam suatu kondisi yang tidak mengancam dan cair (Krueger and Casey, 2000, hal. 5). Pada awalnya FGD dipakai sebagai perangkat dalam penelitian pasar (marketing tool) yang kemudian diadaptasikan untuk bidang-bidang yang lain termasuk dalam soical marketing.

Beberapa aspek yang memebedakan FGD dengan diskusi umum adalah sebagai berikut:

1. Ada suatu rencana untuk suatu kondisi dan proses yag terkendali dimana interaksi antara peserta FGD terjadi,

2. Menggunakan suatu proses yang terstruktur dalam mengumpulkan dan menerjemahkan informasinya, dan

3. Peserta diseleksi atau dipilih berdasarkan karakteristik tertentu, tema atau isu yang akan diangkat dan komposisi yang tertentu pula.

Berkaitan dengan kampanye Pride di resort Jabung TNBTS ini, ada beberapa pertanyaan yang dijadikan acuan dalam FGD. Struktur pertanyaan dibagi kedalam pertanyaan pembuka. pertanyaan perkenalan, pertanyaan transisi, pertanyaan inti dan pertanyaan penutup. Table 3 di bawah ini menunjukkan struktur pertanyaan berdasarkan tema dan isu yang dibawa dalam FGD ini.

Dalam proses diskusi yang dilaksanakan fasilitator berperan sebagai pengarah, mediator, inspirator bagi peserta yang kesulitan bicara dan nara sumber (peran nara sumber hanya sebatas memberikan penjelasan singkat, semisal tentang cara instalasi biogas). Sedangkan panduan pertanyaan yang ada, bukanlah pembatasan bagi fasilitator untuk keluar dari frame pertanyaan yang ada. Artinya pertanyaan-pertanyaan faslitator lebih sering atau kadang kala tidak mengacu pada draf pertanyaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengembangkan diskusi lebih mendalam dan membuat peserta diskusi lebih nyaman dalam mengutarakan pendapatnya.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur31

Page 33: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Tabel 4: Panduan Pentanyaan FGD

Struktur Pertanyaan

Tema 1:Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3:Pengambilan anggrek, pakis dan satwa

1. Pertanyaan Pembuka

Siapakah nama Bapak/Ibu?Apa pekerjaan sehari-hari?

Siapakah nama Bapak/Ibu?Apa pekerjaan sehari-hari?

Siapakah nama Bapak/Ibu?Apa pekerjaan sehari-hari?

2. Pertanyaan Perkenalan

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/ /Saudara lakukan di hutan TNBTS? Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja yang Bapak/Ibu dapatkan dari TNBTS

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan di hutan TNBTS?Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja yang Bapak/ Ibu dapatkan dari TNBTS

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan di hutan TNBTS?Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja yang Bapak/ Ibu dapatkan dari TNBTS

3. Pertanyaan transisi

Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan TNBTS sekarang?Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun lalu, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang? 

Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan sekarang?Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun silam, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang? 

Bagaimakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan sekarang?Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun silam, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang? 

Apa yang mendorong Bapak/Ibu untuk melakukan kegiatan/meng-ambil hasil hutan di TNBTS? Mengapa Bapak/Ibu mengambil kayu dari hutan di TNBTS?Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil kayu ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

Apa yang mendorong Bapak/ Ibu untuk mengambil kayu bakar di hutan?Mengapa Bapak/Ibu menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi? Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil kayu bakar ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

Apakah yang melatarbelakangi bapak mengambil jenis tumbuhan/satwa tersebut?Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil tumbuhan ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

4. Pertanyaan Kunci

Kalau suatu saat kayu di hutan habis apa yang akan dijadikan sumber penghasilan Bapak/Ibu?Seandainya penebangan pohon berpengaruh langsung terhadap penghasilan para penebang pohon di masa depan? Apa saja kira-kira pengaruhnya?

Menurut pendapat Bapak/Ibu apa yang dapat terjadi jika tidak ada lagi pohon yang dapat dijadikan kayu bakar?Sendainya pengambilan kayu bakar terus berlangsung di hutan TNBTS tanpa ada pencegahan, menurut Bapak/Ibu apakah pengaruhnya terhadap kondisi hutan? Bagaimana

Menurut Bapak, jenis-jenis tumbuhan/satwa apa saja yang dilindungi oleh undang-undang/peraturan hukum? Bagaimakah kalau suatu saat tumbuhan/satwa tersebut habis?Kalau pengambilan tumbuhan terus berlangsung di hutan TNBTS, bagaimana

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur32

Page 34: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Struktur Pertanyaan

Tema 1:Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3:Pengambilan anggrek, pakis dan satwa

pengaruhnya terhadap penghasilan Bapak/Ibu di masa yang akan datang? Bagaimana pengaruhnya?

pengaruhnya terhadap kondisi hutan? Bagaimana pengaruhnya terhadap penghasilan Bapak/Ibu dimasa yang akan datang?

Menurut Bapak/Ibu, hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup tetapi juga saat yang bersamaan menjamin hutan tetap lestari sehingga tetap dapat berfungsi, salah satunya dengan tersedianya air bersih secara terus menerus?

Apakah ada alternatif penghasilan lain selain mengambil kayu bakar di hutan?Menurut Bapak/Ibu apa saja alternatif lain untuk sumber bahan bakar dalam rumah tangga masyarakat?Menurut anda hal-hal apa sajakah yang diperlukan untuk membantu anda keluar dari masalah ketergantungan pada kayu bakar?

Apakah ada alternatif penghasilan lain selain mengambil tumbuhan/satwa di hutan?Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa sajakah yang diperlukan untuk membantu Bapak/Ibu keluar dari masalah tersebut?

Apa yang menghalangi/menghambat Bapak/Ibu dalam mencari pekerjaan lain selain mengambil sumber daya hutan/menebang pohon?

Apa yang menghalangi/ menghambat Bapak/Ibu untuk menggunakan sumber energi lain selain kayu bakar?Apa yang menghalangi anda mencari penghasilan selain dari mengambil kayu bakar?

Apakah ada cara lain yang lebih baik dan melestarikan dalam mengambil tumbuhan/satwa di hutan?Apa kira-kira kendalanya?

Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok bencana atau ketersediaan air)Pengetahuan apa yang diperlukan oleh pencari kayu untuk menjaga kelestarian hutan dan ketersediaan air? (apakah isu ketersediaan air yang akan diangkat? Nilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?)

Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok bencana atau ketersediaan air)Pengetahuan apa yang diperlukan oleh para pencuri kayu bakar untuk menjaga kelestarian hutan dan ketersediaan air?

Kalau tumbuhan/satwa di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok kehilangan kehati atau ketersediaan air)Pengetahuan apa yang diperlukan oleh para pengambil tumbuhan/satwa hutan untuk menjaga kelestarian hutan dan ketersediaan air?

5. Pertanyaan Penutup

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini? 

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini? 

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini? 

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur33

Page 35: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Struktur Pertanyaan

Tema 1:Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3:Pengambilan anggrek, pakis dan satwa

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

3.2. PelaksanaanFGD dilakukan sebanyak 8 kali (8 kelompok) dengan tiga tema berbeda yaitu pengambil kayu untuk kayu bakar, pengambil sumberdaya hutan (anggrek, satwa dan pakis). Untuk tema pengambilan kayu, dikarenakan isunya sensitive maka isu ini akhirnya tidak diangkat dalam FGD. Para pengambil kayu menyadari bahwa kegiatan mereka adalah terlarang dan pengambil kayu juga adalah pengambil kayu bakar. Untuk itu isu pengambilan kayu ini dimasukkan ke dalam pengambilan kayu bakar.

Pembalakan kayu dan pencurian kayu bakar memberikan ancaman yang sangat tinggi terhadap eksistensi konservasi di hutan TNBTS. FGD pada kelompok ini dilakukan 6 kali putaran dengan klasifikasi sasaran kelompok yang berbeda, yaitu kelompok laki-laki desawa 30 tahun keatas, kelompok ibu-ibu 25 tahun keatas dan kelompok pemuda umur 15-30 tahun. Sedangkan untuk topik pengambilan sumberdaya hutan (anggrek, satwa dan pakis) FGD berjalan 2 kali pada kelompok laki-laki umur 20 keatas. Jadwal realisasi Pelaksanaan FGD di desa target:

Kelompok FGD

Tempat Pukul Team In Charge

Ibu-ibuPengambil kayu

09 November 2007Di rumah Bu Indah Dusun Bendrong Desa Argosari

15.00 -17.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Bapak-Bapak Pengambil kayu bakar

09 November 2007Di rumah Pak Sugiono Dusun Bendrong Desa Argosari

19.00 - 21.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Pemuda Pengambil kayu bakar

10 November 2007Di rumah Bpk Sanali Dusun Bendrong Desa Argosari

15.00 -17.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Laki-laki Pengambil tumbuhan & satwa

10 November 2007Di rumah Bpk Sanali Dusun Bendrong Desa Argosari

19.00 - 21.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Bapak-BapakPengambil kayu

15 November 2007Di rumah Bpk Ngatuwi Dusun Dempok Desa

15.00 -17.30 WIB MegiBasitLia

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur34

Page 36: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gading Kembar Imam syafi,iePemuda Pengambil kayu bakar

15 November 2007Di rumah Bpk. Rianto Dusun Dempok Desa Gading Kembar

19.00 - 21.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Ibu-ibuPengambil kayu

16 November 2007Di rumah Bpk Pairan Gading Desa Gading Kembar

15.00 -17.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

Laki-laki dewasaPengambil tumbuhan/satwa

16 November 2007Di rumah Bpk Jabir Dusun Gading Desa Gading Kembar

19.00 - 21.30 WIB MegiBasitLiaImam syafi,ie

3.3. Hasil Dalam 8 kali FGD yang dilaksanakan ada beberapa persamaan pesepsi tentang kelestarian hutan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, persama-persamaan tersebut ialah:

Semua respondens dalam penelitian ini mengatakan bahwa mencari kayu bakar selalu dilakukan dalam setiap kesempatan dimana sebagian diakui untuk kebutuhan kayu bakar rumah tangga sendiri. Serti yang diutarakan oleh Bapak Pairan “Kalau saya cari rumput kadang ya cari kayu” (FGD ke-5, kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), dan sama juga yang diutarakan Saudara Dayat: ”sama saya juga ke hutan juga, kadang cari kayu, kadang cari anggrek, pokoe seadanyalah” (FGD ke-6, kel.Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu bakar).

Ada sebagian masyarakat juga yang memanfaatkan hasil hutan non kayu di TNBTS, misalnya anggrek, pakis, mencari rumput dan mencari sayu-sayuran. Seperti yang diutarakan Bapak Sanali: ”sebagaian warga disini untuk mencari anggrek, cari pakis, cari sayur seperti nangka dan lain2” (FGD ke-2, kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), Disamping itu ada sebagian dari peserta melakukan alih fungsi lahan di kawasan hutab TNBTS, seperti menanam jenis jagung di beberapa petak. Hal ini diutarakan oleh Bapak Aziz bahwa kegiatan sebagian warga adalah melakukan penanaman di sebagian lahan TNBTS: ”…menanam gandum (Jagung), cari kayu dialas pak” (FGD ke-5, kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Secara umum pula, responden mengutarakan bahwa manfaat hutan tak jauh dari manfaat ekonomi semata. Responden mengkaitkan manfaat hutan kepada manfaat langsung (direct and tangible benefit) semata. Hutan hanya bermanfaat diambil kayunya dan diambil rumputnya, sedangkan untuk manfaat tidak langsung sebagaimana fungsi hutan konservasi pada umumnya tidaklah muncul. Dalam benak mereka hutan TNBTS adalah komoditas pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti pemenuhan kebutuhan kayu bakar, kebutuhan peternakan dalam pengambilan rumput, kebutuhan ekonomi dalam penjualan kayu bakar, anggrek, pakis dan satwa. Seperti halnya yang dikatakan Bapak Misto: ”kalau ada sayur saya ambil di hutan, seperti bung bambu itu kan bisa untuk dimasak

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur35

Page 37: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

dan saya mencari apa saja pokoknya yang bisa di jadikan duit.” (FGD ke-2, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) dan hal yang sama juga dikatakan Bapak Ngatuwi: ”kalau bagi saya hutan sangat bermanfaat sekali pak, saya cari kayu dan rumput tapi itupun dilakukan seminggu sekali” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal yang sama juga diutarakan Ibu Mursinah: ”alas itu gimana berguna bagi masyarakat, kita tanemi lombok saja pak biar berguna” (FGD ke-1, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Disisi yang lain peserta FGD memiliki pandangan yang sama tentang kondisi hutan. Semua responden hampir sama dalam melihat kondisi hutan sekarang, menurutnya hutan TNBTS sekarang dalam kondisi rusak. Salah satu penyebab kerusakan itu adalah dikarenakan banyaknya kayu yang di diambil oleh masyarakat desa, namun juga tidak sedikit orang yang mengambil dari masyarakat luar desa. Penyebab yang parah juga dikatakan bahwa pada tahun 1998 alas banyak dijarah oleh masyarakat dan oknum. Seperti yang dikatakan Ibu Resmiati: “hutanya rusak... apalagi setelah dijarah pada tahun 1998-an itu. Banyak orang-orang yang datang dari luar desa mengambil kayu yang besar-besar. Akhirnya orang sini ikut-ikutan mengambil kayu juga.” (FGD ke-1, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Saudara Alimin, yang menyatakan hutan sasak, namun saudara Alimin secara tidak langsung menegaskan bahwa kerusakan hutan terjadi akibat ulahmasyarakat sendiri yang melakukan pengambilan kayu, ”ya kalau alas PA memang sudah rusak.., wong kita butuh kayu untuk masak dan penghasilan,” (FGD ke-7, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal senada dikemukakan oleh Bapak Rais: ” Kalau dulu ya hutannya bagus sekali.. Tapi setelah ada penjarahan hutannya jadi gundul dan rusak..” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Kesadaran akan dampak rusaknya Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga terlihat dari pernyataan peserta FGD. Hampir semua peserta memiliki pandangan yang sama akan dampak rusaknya hutan bagi kehidupan manusia. Kekeringan, longsor, banjir dan berkurangnya sumber mata air adalah ketakukan semua peserta diskusi ketika hutannya semakin rusak. Disamping itu pula rusaknya hutan akan berpengaruh pada berkurangnya penghasilan masyarakat sekitar hutan. Hal itu dinyatakan oleh Saudara Kabul”bagi lingkungan ya pasti ada pengaruhnya pak, air juga semakin tipis sekarang, kalau musim ke-3 ini pasti sumber air yang diatas menyusud” (FGD ke-4, Kel. pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) dan Bapak Sukesi juga mengatakan hal yang sama, ”Dampak... ada juga sih dampaknya paling Longsor, kekeringan dan kekeringan penghasilan” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Hal serupa juga disampaikan di FGD kelompok ibu-ibu. Ibu Rusni misalnnya mengatakan bahwa: ”sekarang sumber-sumber yang besar sudah tidak ada lagi...., hewannya banyak yang sudah tidak ada dan berkurang” (FGD ke-7, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Hal yang paling penting dalam diskusi yang dilakukan di kelompok pencari kayu bakar adalah pengambilan kayu bakar bukanlan sebuah permasalahan personal atau isu orang-perorang, namun permasalahan kayu bakar adalah permasalahan perilaku kolektif yang dilakukan secara umum pula. Kenyataan kemiskinan, kurangnya penghasilan dan sulitnya

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur36

Page 38: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

mencari pekerjaan merupakan permasalahan setiap orang yang ada disekitar hutan. Namun kenyataan sosial tersebut akhirnya dijadikan sebuah pembenaran kolektif terhadap pengambilan kayu bakar yang dilakukan secara serentak, bersama-sama. Seakan-akan ada sebuah nilai yang merestui pengambilan kayu di dalam hutan. Kegiatan pengambilan kayu di hutan bukan hanya sebatas pemenuhan kebutuhan rumah tangga masyarakat dalam memenuhi kehutuhan memasak rumah tangga di dapur, namun pengambilan kayu bakar sudah menjadi komoditas ekonomi masyarakat secara umum.

Hal yang parah lagi adalah penggunaan kayu bakar seolah-olah sudah menjadi tradisi dalam sebuah tatanan sosial yang ada. Masyarakat sepertinya dituntut menggunakan kayu bakar yang dipandang sebagai energi warisan leluhur. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Dani ”karena sudah turun temurun, kayu itu kan bahan utama masyarakat disini dalam memasak, meskipun minyak tanah banyak dijual di warung tapi masyarakat pada umumnya banyak menggunakan kayu bakar, murah pak, bisa dipakai lama lagi” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar)

Temuan-temuan dalam FGD

Topik Pengambilan kayu bakar

Kelompok pengambil kayu memiliki alasan bahwa memakai kayu bakar dikarenakan minyak gas mahal, sebenarnya keinginan responden untuk memakai minyak tanah sangat tinggi. Namun karena alasan ekonomi bahwa kayu bakar jauh lebih murah bahkan kalau mau mengambil sendiri ke hutan dapat gratis, kayu bakar masih tetap menjadi sumber energi pilihan masyarakat. Katersedian kayu bakar sebenarnya ada di daerah tegalan/tanah penduduk, peserta FGD sebenarnya mau mengambil kayu di tegalan sendiri. Namun karena di tegalan kayu bakar semakin langka maka mereka mengambil kayu ke alas TNBTS. Hal tersebut dikatakan oleh saudara Nasir: ”sudah takdir pak... kalau gak ngambil kayu kita gak bisa masak kan...yang pakai minyak gas biasanya kan orang kota saja.. kalu orang desa dari dulu-dulunya sudah pake kayu pak” (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Ngatuwi: ”...minyak tanah mahal dan penghasilan sedikit, jadi kalau tidak pake kayu bakar mau menggunakan apa?” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Penggunaan Kayu bakar yang tingggi, yang dilakukan oleh masyarakat pinngir hutan tak lepas dari faktor budaya dan kebiasaan pula. Sebagai sumber energi utama yang ada di desa, penggunaan kayu dianggap sudah turun temurun dan bahkan ada suatu nilai bahwa pemakaian kayu bakar sudah mengakar di masyarakat. Berangkat dari hal ini pemakaian kayu bakar menjadi satu-satunya energi pilihan penduduk di desa ini, meskipun kenyataannya saat ini semakin sulit (semakin jauh untuk mendapatkannya). Menurut Pak Dani menggunakan kayu bakar sudah berlangsung sejak lama, ”karena sudah turun temurun, kayu itu kan bahan utama masyarakat disini dalam memasak, meskipun minyak tanah banyak dijual di warung tapi masyarakat pada umumnya banyak menggunakan kayu bakar, murah pak, bisa dipakai lama lagi” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) hal senada juga dikatakan oleh bapak

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur37

Page 39: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bambang: ”kita itu kan sejak zaman dulu dulu pakai kayu bakar, kayunya diambil dari hutan, tapi ngambilnya tidak seperti sekarang, sulit dan harus masuk ke alas disitu, dulu kan di dekat dekat sini itu sudah dapat pasti satu pikul” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Salah satu penyebab pengambilan kayu bakar adalah ledakan penduduk yang terjadi di daerah sekitar hutan. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan perekonomian desa (peternakan sapi) menyebabkan tingginya kebutuhan akan kayu bakar ini. Pada akhirnya, hal ini akan memberikan tekanan kepada hutan TNBTS. Hal tersebut dikatakan oleh Saudara Bustam ”dulu kan orangnya gak sebanyak sekarang, kalau sekarang orangnya kan tanbah banyak, jadi yang ngambil banyak juga” (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar)

Tingkat pemahaman dan pengetahuan konservasi keanekaragaman hayati peserta FGD kelompok pemuda ternyata juga rendah dan tidak dipahami secara mendalam oleh peserta. Salah satu bukti bahwa keragaman pengetahuan peserta FGD ini terlihat dalam pertentangan mengenai dampak pengambilan kayu terhadap ekosistem di hutan. Pertentangan persepsi terjadi diantara para peserta FGD. Menurut sebagian peserta pengambilan kayu bakar di hutan tidak ada pengaruhnya pada kayu yang ada di dalam hutan kata Saudara Nardi: ”kalau di hutan gak mungkin habis, kan hutan itu tempatnya kayu” (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Pendapat ini langsung disangggah oleh peserta lainnya, menurut saudara Rohmad ”ya gak seperti itu, kayu itu akan habis kalau hutannya diambil terus, tapi kalau ditanami lagi pasti tumbu, tapi kalau dibiarkan ya gundul” (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Sebagian dari peserta FGD kelompok pemuda mengingkan biogas sebagai alternatif selain kayu bakar. Biogas dapat dikatakan sebagai sumber energi alternatif karena membangkitakan energi yang memanfaatkan limbah/kotoran ternak. Potensi yang ada di dua desa sangat memungkinkan untuk menerapkan biogas sebagai sistem baru atau alternatif baru selain kayu bakar. Hal ini dapat dilakukan karena desa Gading Kembar khususnya dusun dempok dan dusun gading sebagian masyarakatnya memiliki ternak sapi, dan Di desa Argosari juga masyarakatnya sebagian memiliki sapi perah. Hal tersebut dinyatakan oleh Bapak Ngatuwi ”kalau mau dibantu ya buatkan Biogas, kan akan menghemat” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal senada juga dinyatakan oleh Ibu Siti: ”Ya bagi yang punya sapi kompor biogas” (FGD ke-7, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Keinginan untuk menerapkan biogas sebagai alternatif baru juga memiliki kendala dan hambatan. Pembuatan instalasi biogas yang mahal dan tidak meratanya tingkat kepemilikan sapi di desa dipandang oleh sebagian peserta sebagai kendala yang menghalangi untuk berubah ke sumber alternatif lain. Hal tersebut ditegaskan oleh Ibu Darul ”pakai biogas itu bagi yang punya sapi, terus kalau yang tidak punya sapi bagaimana... beli sapi kita tidak ada mampuan” (FGD ke-1, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Sedangkan Saudara Rohmat juga menegaskan tentang mahalnya instalasi biogas ini ”katanya bikin biogas itu biayanya mahal juga bisa sampai 5 juta ya? (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur38

Page 40: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Topik Pengambilan anggrek dan Pakis

Responden pada kelompok ini rata-rata pekerjaannya adalah petani, sedangkan kegiatan yang dilakukan di hutan TNBTS rata-rata adalah mencari pakis, mencari dan mengambil tumbuhan anggrek. Pakis yang di cari di gunakan untuk bahan tumbuhan tanaman hias anterium. Sedangkan bagi pencari anggrek hasilnya di jual ke pengepul yang ada di desa. Penjualan bisa sampai ke desa Kemantren, pusat Kecamatan Jabung. Pengepul yang ada di desa merawatnya sampai besar kemudian di jual ke luar daerah. Penghasilan yang didapat dari penjualan anggrek dan pakis dalam sehari berkisar antara 15 – 20 ribu. Menurut sukari ”dari penghasilan mengambil itu saya kadang mendapatkan uang 20 ribu kadang ya 15 ribu” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Pekerjaan mencari anggrek tidak semuanya dilakukan oleh ”pengusaha anggrek”. Setiap orang memiliki aktifitas yang berbeda dalam berbisnis anggrek dan pakis ini. Ada yang mencari anggrek langsung kehutan, ada yang hnaya menjadi juragan kecil atau pengepul anggrek di tingkat desa, ada juga yang mencari dan menjualnya ke pasaran. Anggrek hasil dari desa umumnya dijual ke pasar hewan dan pasar bungan di Kota Malang, ada juga yang bawa keluar kota seperti Surabaya dan kota lainnya. Seperti yang dikatakan Suparto: saya tani, dan untuk selingan saya kehutan untuk mencari pakis”, dan Suhar: ”jaulan Anggrek pak, saya beli dari orang-orang yang mengambil di hutan” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Hampir semua peserta FGD dalam kelompok ini menyatakan bahwa alasan mencari anggrek dan pakis adalah untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Menurut Suhar:” saya megambil anggrek dan pakis itu untuk menambah penghasilan, ya terpaksa ke hutan untuk mengambil anggrek dan pakis. (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Sukari: ” sudah pekerjaan saya, selain itu saya juga tidak punya pekerjaan lain dan karena saya terdesak tidak ada modal jadi kehutan. Sebenarnya kalau punya modal saya bisa kullakan soalnya setelah Anggrek diganti jemani’i saya butuh modal yang tambah banyak” FGD ke-8, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Semua responden kelompok pengambil anggrek di desa Argosari mengatakan bahwa sebenarnya pernah dilakukan budidaya anggrek dalam satu kelompok, kelompok tersebut dibentuk oleh pihak TN dengan menyumbang bibit anggrek kepada para pengambil anggrek hutan. Sistem dan pendekatan yang dilakukan pihak taman nasional adalah pendekatan intruksional dan pendekatan proyektif. Artinya istrumen kelembagaan kelompok seperti sistem perawatan, sistem bagi hasil, sistem pemasaran dan mekanisme aturan kelompok belum diatur dan belum ada kesepakatan antar kelompok, dan antar petugas TN dengan kelompok. Akhirnya kelompok yang dibentuk mengalami permasalahan internal yang pada akhirnya kelompok tersebut bubar dengan sendirinya. Pada dasarnya setiap peserta menginginkan terbentuknya kelompok budi daya anggrek lagi dengan sistem yang berbeda dan diadakan pelatihan budidaya anggrek. Menurut

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur39

Page 41: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Riono: ”bikin kelompok budi daya anggrek saja” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Kendala yang menghambat dalam pembentukan kelompok budi daya anggrek adalah mekanisme dan aturan kelompok. Kelompok yang pernah terbentuk gagal dikarenakan mekanisme tidak diatur secara jelas, ada kelompok orang yang rajin, ada kelompok/orang yang malas. Sedangkan pembagian hasilnya disamaratakan antar semua anggota. Berangkat dari permasalahan inilah memuncul kecemburuan di tubuh kelompok budi daya tersebut. Hal-hal seperti ini dianggap sebuah penghalang kalau seandainya kelompok budidaya anngrek dibentuk lagi. Menurut Bapak Riono: ”kalau dibentuk kelompok kendalanya misalnya dalam satu keompok itu ada 25 orang, terus yang rajin itu hanya satu orang terus hasilnya dibagi 25 orang ya pasti semuanya tidak mau pak kalau caranya seperti ini” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Disamping masalah aturan tersebut, masalah hobi dan faktor ekonomi juga menjadi penghalang kelompok anggrek ini untuk berubah. Namun masalah ini hanya diungkapkan oleh sebagian peserta saja, seperti yang dikatakan oleh Saudara Ponco ”soalnya sudah hobi dan karena tidak ada modal” (FGD ke-8, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Dalam FGD kelompok ini, hampir separuh dari peserta tidak melihat dampak dari pengambilan anggrek terhadap kerusakan keanekaragaman hayati dan ekosistem kawasan TNBTS. Mereka berasumsi bahwa anggrek masih banyak di dalam hutan, dan sementara waktu jumlah dan persediaannya masih terpenuhi, mereka belum berpikir 5-10 tahun kedepan kalau anggrek habis. Seperti yang diutarakan Bapak Sukirno ” tidak tahu.., itu kan nanti. Sekarang masih ada anggreknya” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Hampir rata-rata dari peserta menginginkan pelatihan budi daya anggrek dan pengembangan pengetahuan lainnya sebagai salah satu alternatif untuk pengambilan anggrek dari hutan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Sukirno: ”diberi latihan budidaya anggrek saja.., dan kalau dari budi daya anggrek pertama membutuhkan waktu 3 bulan baru muncul tunas, tapi kita nanti bisa menjual bibit tunas ataupun bunga yang sudah bertunas” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Hal senada juga diungkapkan oleh Saudara Sukari: ”budidaya anggrek dan agar tidak ada orang yang kehutan” (FGD ke-8, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Topik perburuan satwa liar

Kegiatan utama yang dilakukan di TNBTS oleh kelompok pemburu satwa liar ini adalah berburu jenis satwa-satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang. Jenis satwa yang diburu di dalam kawasan adalah jenis landak, trenggiling dan monyet, perburuan bisa dilakukan tiap hari, tapi kadangkala dilakukan tiap minggu dua kali. Kadang diperoleh satu ekor atau lebih dari jenis yang dicari, kadang pula tidak mendapatkan hasil sama sekali, dalam artian pengasilan perburuan satwa ini tidak pasti harus mendapatkan hasil. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Misdi ”berburu dialas... kadang dapet satu... jenis monyet,

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur40

Page 42: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

landak, ternggiling” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Sebagian dari peserta juga berburu jenis burung yang ada di hutan, burung yang diambil adalah jenis burung beruk, burung rajawali dan jenis elang (bisa elang hitam atau elang jawa), seperti yang nyatakan oleh Bapak Mustofa ”kalau hewan yang saya cari saya nangkep jenis burung, seperti burung beruk, burung rajawai atau burung elang” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Langkanya satwa dirasakan oleh sebagian peserta dari kelompok ini, mereka mengatakan bahwa jenis hewan yang diambil sudah semakin jarang dan sudah semakin jauh masuk kedalam hutan untuk berburu. Hasil dari peburuan satwa ini dijual untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga bervariasi, jenis monyet misalnya dihargai sampai 25 ribu per ekor, jenis landak 40 ribu per kilo, sedangkan yang paling mahal adalah jenis trenggiling yang harganya bisa mencapai 100 ribu per kilonya (untuk satu ekornya bisa mendapatkan uang 300-350 ribu). Hal tersebut dinyatakan secara tegas oleh Bapak Suyono ”cari hewan ..., tapi sekarang lebih enak cari di Mendit atau Mayeng sana.. karena disini hewan sudah sedikit kalau disana masih banya., ... monyet...kalu ada yang pesen ya agak mahal sampai Rp. 25.000, kalau yang lebih mahal lagi trenggiling Rp. 100.000 dan harga landak Rp. 40.000” (FGD ke-8, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Namun sebagian dari peserta mengatakan bahwa kebutuhan mencari satwa terutama yang jenis burung hanya untuk kebutuhan dimakan saja, hal ini jelas dinyatakan oleh Bapak Mostofa ”saya mengambil burung itu untuk di makan pak, dibuat lawuk, untuk beli ikan yang gak punya uang” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Temuan yang unik

Hal yang menarik adalah kegiatan pengambilan anggrek disadari sebagai kegiatan yang mencuri. Namun mereka tetap saja mengambil/mencuri anggrek meskipun sudah dilarang oleh pihak TN, hal ini tetap dilakukan karena masalah kebutuhan ekonomi. Hal tersebut secara tegas di utarakan oleh Bapak Suhar: ”Sebernarnya saya mengerti kalau mengambil angrek itu dilarang, tapi berhubung kebutuhan kita berkurang, kita tidak punya uang, ya terpaksa kita ambil” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Wajib ”kita tahunya mengambil Angrek itu adalah mencuri selebihnya saya tidak tahu” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Melihat dari statemen dari dua peserta tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap yang dimiliki tidak mampu merubah atau tidak berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan dalam melakukan ”pencurian” anggrek di TNBTS.

Hal lain adalah pekerjaan mencari anggrek memiliki resiko yang sangat tinggi. Mereka harus berjalan seharian penuh untuk mencari anggrek, dan kadangkala juga harus berhadapan dengan binatang buas yang mengancam kehidupan para pencari anggrek. Namun pekerjaan tersebut tetap saja dilakukan meskipun melelahkan dan kadangkala mengancap jiwa para pencari anggrek. Pengalaman yang unik tersebut diceritakan oleh

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur41

Page 43: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bapak Sukari: ” Kalau ada hewan liar seperti ular bahaya.... Pernah waktu saya mau mengambil anggrek diatas, dibawah saya ada kyinya (macan) hutan hampir dimakan kaki saya tapi berhubung saya tidak apes ya saya selamat. (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa).

Dalam FGD yang dilaksanakan di kelompok pemuda ada temuan menarik yang dinyatakan oleh peserta, FGD ini dilaksanakan di desa Gading Kembar Dusun Daging. Masyarakat di dusun gading memiliki akses yang tinggi dalam pengambilan kayu. Karena di dusun ini berdekatan langsung dengan hutan perhutani dan hutan TNBTS. Temuan tersebut adalah pernyataan bahwa kalau kayu di hutan diambil tidak ada dampaknya atau tidak ada pengaruhnya pada hutan, karena hutan di anggap tempat kayu. Dan juga kalau kayu yang kering yang diambil pengaruhnya pada hutan tidak akan rusak. Tukiman: ”Kalau menurut saya tidak ada dampaknya, kan nantinya hutannya akan tumbuh dengan sendirinya jalau hujan turun”. Hal yang hampir senada di katakan oleh saudara Jumal : ”Kalau kayu kering yang diambil tidak ada dampaknya pak, iya kalau kayu yang msih hidup dipotong atau di gergaji itu akan merusak, dan airnya juga akan berkurang”, (FGD ke-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Melihat dari statemen tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan tentang konservasi hutan

Temuan yang lain adalah pernyataan dari peserta tentang penting sebuah wadah / organisasi yang menangani secara khusus persoalan-persaoalan yang berkaitan langsung dengan hutan konservasi TNBTS. Organisai pengelolaan hutan yang ada di masyarakat hanyalah organisasi yang menangani hutan prosuksi perum perhutani, sedangkan organisasi untuk pengelolaan TNBTS belum terbentuk. Masyarakat mengharapkan terbentuknya organisasi ini supaya upaya penyadaran bisa berjalan secara kolektif, bukan inisiasi individu. Pernyatan tersebut diutarakan oleh Bapak Bambang ”Seharusnya di masyarakat ada organisasi pelestarian hutan sehingga kita ada yang mengingatkan terus dan secara otomatis masyarakat akan menjaga hutan. Organsasi itu bukan hanya di hutan perhutani kayak LKDPH itu, tapi organisasi yang mengurus PA harus ada juga, biar omong-omongannya enak kalau ada apa-apa” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Gambar 5: Pelaksanaan FGD di Desa Argosari dengan Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur42

Page 44: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur43

Page 45: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

4. Survei

Survei adalah suatu metoda pengumpulan data kuantitatif dari masyarakat target yang digunakan untuk mendapatkan data base line (awal) yang pada akhir program nanti dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di 4 desa target yang ada di daerah penyangga Resort Jabung yang bersebelahan dengan kawasan TNBTS. Ke-empat desa tersebut adalah Desa Argosari, Desa Gading Kembar, Desa Pandansari Lor dan Desa Sidomulyo.

Responden memiliki karakteristik sebagai berikut: masyarakat memiliki sandaran ekonomi sebagai petani, buruh tani, peternak, pencari kayu bakar, pencari anggrek, pedagang, pengusaha kayu dan secara umum masyarakatnya banyak menggantungkan penghasilan dari kawasan hutan, terutama kawasan hutan produksi perum Perhutani KPH Malang dan kawasan TNBTS. Sedangkan usia responden berkisar antara 15 – 64 tahun.

Untuk kelompok kontrol dipilih Desa Taji, juga di Resort Jabung. Sebuah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan TNBTS/PA dengan karakteristik masyarakat dan tekanan terhadap kawasan TNBTS yang serupa dengan di desa target. Jarak antara desa kontrol dengan desa target sekitar kurang lebih 12-14 km dan asumsinya adalah desa ini tidak dapat menerima limpasan informasi atau pesan-pesan kampanye dari desa target.

Jumlah sampel atau responden dihitung berdasarkan tingkat keyakinan (level of confident) 95% dengan interval kesalahan (confidence interval) 5%. Kemudian, jumlah responden per desa didapatkan dengan metoda stratified sampling technique yang dihitung berdasarkan proporsi sebaran atau distribusi populasi. Tabel 5 berikut menggambarkan jumlah populasi dan jumlah responden di desa target dan desa kontrol.

Table 5 Jumlah Populasi dan Sampel Desar Target dan Desa Kontrol

Kecamatan Desa Populasi Jumlah Sampel

Target

Jabung Argosari 3798 77

Gading Kembar 4249 86

Pandansari Lor 5100 103

Sidomulyo 5500 110

Kontrol

Jabung Taji 3400 1502

Total22047 376

2 jumlah responden dihitung dengan teknik quota sampling technique

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur44

Page 46: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

4.1. KuesionerSecara keseluruhan, kuesioner terdiri dari 96 pertanyaan yang sebagian besar semi tertutup dan dibagi ke dalam empat kelompok besar. Kelompok pertama adalah pertanyaan demografi seperti usia, pendidikan dan pekerjaan utama termasuk di dalam kelompok ini adalah pertanyaan mengenai pilihan media dan sumber informasi yang dipercaya. Kelompok kedua adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan terutama seputar pengetahuan mereka mengenai hutan dan dampak rusaknya hutan terhadap kehidupan mereka. Kelompok pertanyaan kedua berfokus kepada sikap dan persepsi responden terhadap hutan dan upaya-upaya konservasi hutan dan ancaman yang ada. Kelompok pertanyaan terakhir berkisar di perilaku responden; tindakan yang dilakukan oleh responden untuk suatu upaya konservasi dan hal-hal yang dapat menjadi penghalang. Berikut ini adalah lembar kuesioner yang digunakan.

SURVEI PRA KAMPANYE"KAMPANYE BANGGA MELESTARIKAN ALAM"KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU / KAWASAN HUTAN PELINDUNG ALAM

INFORMASI LATAR BELAKANG WAWANCARA

(INFORMASI BERIKUT INI DIISI LANGSUNG OLEH ENUMERATOR SEBELUM PERKENALAN DAN WAWANCARA DIMULAI)

(1) Nomor Kuesioner: ________________

(2) Nama Pewawancara[ ] Sukkan (Gading Kembar) [ ] Prayit (Gading Kembar) [ ] Mustakim (Gading Kembar)[ ] Ngaidi (Gading Kembar) [ ] Harianto (Gading Kembar) [ ] Sugiono (Argosari)[ ] Supri (Argosari) [ ] Buwono (Argosari) [ ] Jaswadi (Argosari) [ ] Sanali (Argosari)[ ] Damai (Sidomulyo) [ ] Hardi (Sidomulyo) [ ] Mu'in (Sidomulyo)

[ ] Kholik (Sidomulyo)[ ] Kusenan (Sidomulyo) [ ] Amin (Sidomulyo) [ ] Handoyo (Pandansari Lor)[ ] Siyono (Pandansari Lor) [ ] M Salam (Pandansari Lor) [ ] Sukardi (Pandansari Lor)[ ] Adi Sastro (Pandansari Lor) [ ] Maliki (Pandansari)

(3) Kode Wilayah Pencatatan:[ ] A (Desa Argosari) [ ] B (Desa Gading Kembar) [ ] C (Desa Pandansari Lor)[ ] D (Desa Sidomulyo) [ ] E (Desa Taji / Kontrol)

Assalamualaikum Bapak/Ibu/Sdr.Perkenalkan, nama saya.................................. Saya sedang membantu Lembaga Paramitra Jawa Timur untuk melakukan sebuah survei mengenai

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur45

Page 47: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

kehidupan masyarakat disini. Tujuan pengumpulan pendapat ini adalah untuk mempelajari dan mendapatkan masukan dalam merancang program pendidikan pelestarian alam di Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)/Pelindung Alam PA. Kami sangat berterimakasih jika Anda meluangkan waktu sebentar untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai lingkungan.Informasi apapun yang Anda berikan akan sangat dirahasiakan dan tidak akan diperlihatkan atau dibagikan kepada pihak-pihak lain selain untuk kepentingan perencanaan kampanye ini. Jawaban Anda akan membantu kami merancang kegiatan-kegiatan untuk program Kampanye Bangga Melestarikan Alam di daerah ini. Pendapat Anda penting bagi kami dan saya harap Anda bersedia berpartisipasi. Terima kasih...

Bolehkah saya memulai wawancara ini sekarang ?Responden bersedia diwawancara:[ ] Ya (LANJUTKAN KE PERTANYAAN NO. 4) [ ] Tidak (HENTIKAN WAWANCARA)

DEMOGRAFI

Untuk memulai, saya ingin menanyakan kepada Bapak/Ibu/Saudara beberapa pertanyaan mengenai diri Anda sendiri.

(4) Nama Desa:[ ] Sidomulyo [ ] Argosari [ ] Gading Kembar [ ] Pandansari Lor

(5) Jenis Kelamin:[ ] Laki-laki [ ] Perempuan

(6) Berapa umur Bapak/Ibu/Saudara sekarang (HANYA 1 JAWABAN)[ ] 15-19 TAHUN [ ] 20-24 TAHUN [ ] 25-29 TAHUN [ ] 30-34 TAHUN

[ ] 35-39 TAHUN [ ] 40-44 TAHUN [ ] 45-49 TAHUN [ ] 50-54 TAHUN

[ ] 55-59 TAHUN [ ] 60-64 TAHUN [ ] > 64 TAHUN

(7) Apakah pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara ? (HANYA 1 JAWABAN)[ ] Tidak Sekolah [ ] Tidak Tamat SD [ ] Tamat SD [ ] Tidak Tamat SLTP/MTs

[ ] Tamat SLTP/MTs [ ] Tidak Tamat SLTA/MA [ ] Tamat SLTA/MA[ ] Perguruan Tinggi/Diploma [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(8) Apakah pekerjaan utama Bapak/Ibu/Saudara? (HANYA 1 JAWABAN)[ ] Buruh tani [ ] Petani [ ] Petani hutan / Pesanggem [ ] Pengusaha kayu[ ] Kuli batu [ ] Pekerja bangunan [ ] Pedagang [ ] Pengrajin [ ] Supir

[ ] Guru[ ] Ibu Rumah Tangga [ ] Sekarang Tidak Bekerja [ ] Pegawai negeri

[ ] Pengepul Anggrek [ ] Penjual Anggrek [ ] Penjual kayu bakar [ ]

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur46

Page 48: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Peternak[ ] Pemulung[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

MEDIA PREFERENCE / SUMBER INFORMASI

(9) Saya akan membacakan sebuah sumber informasi tentang lingkungan. Mohon Bapak/Ibu/Saudara dapat memberitahukan pendapat Anda mengenai sumber-sumber tersebut, apakah "PALING DAPAT DIPERCAYA", "DAPAT DIPERCAYA", 'AGAK DAPAT DIPERCAYA", "AGAK TIDAK DAPAT DIPERCAYA", "TIDAK DAPAT DIPERCAYA" atau "TIDAK YAKIN/TIDAK TAHU". (HANYA 1 JAWABAN UNTUK SETIAP PERTANYAAN)

Informasi dari radio[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Informasi di televisi[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Informasi di koran[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Informasi dari perkumpulan[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Aparat penegak hukum[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Tokoh masyarakat lokal[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Petugas Pemerintah bidang lingkungan[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Tokoh Agama

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur47

Page 49: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Teman-teman[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Anggota keluarga[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Kepala desa[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Pamong desa/RT-RW/Kasun[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Guru-guru[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

LSM[ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya[ ] Agak dapat dipercaya[ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya[ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(10) Adakah sumber informasi lain yang dapat Bapak/Ibu/Saudara percayai tentang lingkungan? Silahkan sebutkan ________________

(11) Apakah Bapak/Ibu/Saudara menonton televisi lokal di Malang?[ ] Tidak pernah (TERUSKAN KE PERTANYAAN NO.12)[ ] Ya (TERUSKAN KE PERTANYAAN A - B)

(A) Jika Anda menjawab "YA" berapa kali dalam seminggu Anda menonton televisi lokal? (HANYA 1 JAWABAN):[ ] 3 hari dalam seminggu[ ] 3 sampai 6 hari dalam seminggu[ ] Setiap hari dalam seminggu [ ] Setiap saat [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(B) Di antara 5 stasiun televisi lokal di bawah ini, manakah yang PALING SERING Bapak/Ibu/Sdr tonton? (HANYA 1 JAWABAN)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur48

Page 50: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

[ ] JTV / Jawa Timur TV [ ] Malang TV [ ] Batu TV [ ] ATV / Agropolitan TV[ ] Mahameru TV

(C) Jam berapakah Andah biasanya sering nonton TV lokal (PALING BANYAK 2 JAWABAN)

[ ] Sebelum pukul 6 pagi [ ] Antara pukul 6 pagi - 10 pagi[ ] Antara pukul 10 pagi - pukul 2 siang[ ] Antara pukul 2 siang - pukul 6 sore

[ ] Antara pukul 6 sore - pukul 9 malam [ ] Tidak tentu waktunya setiap hari

(12) Apakah Bapak/Ibu/Saudara membaca koran lokal Malang ?[ ] Tidak (LANJUT KE PERTANYAAN NO. 13) [ ] Ya (LANJUT KE PERTANYAAN A-C)

(A) Jika YA, berapa kali dalam seminggu Bapak/Ibu/Saudara membaca koran ? (HANYA 1 JAWABAN)[ ] 3 hari dalam seminggu[ ] 4 hingga 6 hari dalam seminggu[ ] Setiap hari dalam seminggu [ ] Tidak tentu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(B) Koran mana yang biasanya Bapak/Ibu/Saudara baca? dibaca: (PALING BANYAK 2 JAWABAN)

[ ] Radar Malang [ ] Malang Pos [ ] Memo [ ] Koran Arema[ ] Duta Masyarakat [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(C) Topik apa yang PALING SERING Anda baca? (PALING BANYAK 2 JAWABAN)[ ] Kriminalitas [ ] Hiburan [ ] Lingkungan [ ] Gosip [ ] Hukum

[ ] Ekonomi[ ] Politik [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(13) Apakah Bapak/Ibu/Saudara mendengarkan radio?[ ] Tidak (TERUSKAN KE PERTANYAN NO. 14)[ ] Ya (LANJUT KE PERTANYAAN A - D)

(A) Stasiun radio manakah yang PALING SERING Bapak/Ibu/Saudara dengarkan? Silakan pilih 3 stasiun radio yang PALING SERING didengarkan (PILIH SAMPAI 3 JAWABAN)[ ] RRI Malang [ ] RRI Pro 2 FM [ ] Citra Pro 3 FM [ ] Andalus FM

[ ] Gita FM[ ] Puspita FM [ ] Tidar Sakti FM [ ] Maqobu FM [ ] Radio Komunitas[ ] Tidak pernah mendengarkan [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(B) Jenis program radio apakah yang PALING Bapak/Ibu/Saudara sukai? Silakan pilih 2 jenis program radio yang disukai (PILIH 2 JAWABAN)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur49

Page 51: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

[ ] Musik Lokal [ ] Musik [ ] Berita [ ] Olahraga [ ] Bincang-bincang

[ ] Ceramah Agama[ ] Kesenian tradisional [ ] Tidak ada yang disukai[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(C) Jam berapa biasanya Anda mendengarkan radio?(PILIH 2 JAWABAN)[ ] Sebelum pukul 6 pagi [ ] Antara pukul 6 pagi - 10 pagi[ ] Antara pukul 10 pagi - pukul 2 siang[ ] Antara pukul 2 siang - pukul 6 sore

[ ] Antara pukul 6 sore - pukul 9 malam [ ] Tidak tentu waktunya setiap hari

(14) Pertunjukan seni apa yang Anda sukai yang ada di daerah sini? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Ludruk [ ] Musik dangdutan [ ] Hadrah Islami [ ] Campur sari

[ ] Pencak silat [ ] Pentas karnaval [ ] Kuda lumping[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

Sekarang, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hutan di sekitar tempat tinggal kita

PENGETAHUAN

(15) Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Kawasan Pelindung Alam PA saat ini?[ ] Ya tahu [ ] Tidak tahu

(16) Bagimanakah menurut Bapak/Ibu/Saudara keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA saat ini dibandingkan lima tahun yang lalu? (CUKUP 1 JAWABAN)[ ] Masih baik (ke nomor 17) [ ] Agak baik (lanjut ke pertanyaan A) [ ] kurang baik (lanjut ke pertanyaan A) [ ] Tidak baik/rusak (lanjut ke pertanyaan A) [ ] tidak tahu[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, mengapa keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru/ Kawasan Pelindung Alam PA seperti ini (RUSAK) ? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Kurangnya penjagaan dari petugas PA [ ] Kurangnya kesadaran masyarakat melestarikan hutan lindung [ ] Kurangnya pengetahuan masyarakat mengelola hutan yang lestari [ ] Kurangnya sumber pendapatan masyarakat [ ] Kurangnya penegakan hukum dan kedisiplinan

[ ] Rendahnya sumberdaya masyarakat di sekitar hutan [ ] tidak tahu[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(17) Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah fungsi atau pentingnya hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA bagi kita? (CUKUP 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur50

Page 52: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

[ ] Untuk menjaga sumber mata air [ ] Untuk diambil kayu[ ] Untuk dimanfaatkan lahannya [ ] Untuk perlindungan alam (mencegah longsor; banjir;kekeringan) [ ] Untuk sumber pendapatan masyarakat sekitar hutan[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(18) Kegiatan apa yang dilakukan Bapak/Ibu/Saudara atau masyarakat lainnya di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Mengambil kayu bakar [ ] Mengambil rumput [ ] Mengambil anggrek dan pakis[ ] Melakukan pengarangan [ ] Berburu satwa [ ] Menanam gandum / bertani semusim [ ] Tidak melakukan kegiatan [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(19) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, boleh atau tidak boleh kegiatan mengambil kayu/pohon di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA??[ ] Tidak Boleh (LANJUT KE PERTANYAAN A) [ ] Boleh ( LANJUT KE PERTANYAAN B-D)[ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu (LANJUT KE PERTANYAAN No. 20)

(A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, Jika seseorang tertangkap mengambil kayu/pohon di dalam hutan lindung, apakah ada denda yang dikenakan? (PILIH HANYA 1 JAWABAN)[ ] Di biarkan saja [ ] Hanya Peringatan [ ] Denda 1 juta[ ] Denda dalam jumlah yang tidak tentu [ ] Dipenjara [ ] Kerja Bakti

[ ] Dilaporkan ke petugas [ ] Dihukum oleh lurah[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(B) Apakah alasan Bapak/Ibu/Saudara mengatakan "boleh mengambil kayu/pohon di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA"? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Karena hutan milik Tuhan [ ] Tidak tahu larangan menebang pohon

[ ] Pohon di hutan masih sangat banyak [ ] Penebangan sudah dan masih berlangsung sampai sekarang [ ] Hutan tidak di jaga oleh petugas

[ ] Tidak tahu[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(C) Apa yang menyebabkan Bapak/Ibu/Saudara atau orang lain mengambil kayu/pohon di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Kebutuhan kayu bakar di rumah sendiri [ ] Dijual untuk pengasilan ekonomi[ ] Karena harga minyak tanah mahal [ ] Tidak punya pilihan selain kayu bakar[ ] Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu [ ] Tidak tahu[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur51

Page 53: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

(D) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa dampak pengambilan kayu/pohon secara terus menerus terhadap kita yang tinggal disini? (BOLEH LEBOH DARI 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)[ ] hutannya akan rusak [ ] Sumber air akan berkurang [ ] Akan longsor dan banjir kalau musim hujan [ ] Kayunya akan semakin berkurang [ ] Penghasilan masyarakat akan berkurang[ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(20) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, boleh atau tidak boleh kegiatan mengambil Anggrek, Pakis dan Satwa (hewan) di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA?

[ ] Tidak boleh (LANJUT KE PERTANYAAN No 21)[ ] Boleh (SILAHKAN KE PERTANYAAN A - B)

(A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa alasan orang-orang mengambil satwa (hewan), anggrek dan pakis di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Hasilnya untuk dijual [ ] Untuk dikoleksi atau hiasan rumah sendiri[ ] Karena hobi [ ] Karena tidak tahu aturannya [ ] Tidak tahu/tidak yakin

[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(B) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa dampak pengambilan Anggrek, Pakis dan Satwa secara terus menerus terhadap kawasan hutan disini? (CUKUP 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN)[ ] Kekayaan dan keanekaragaman hutan akan berkurang[ ] Akan merusak keberlanjutan tumbuhan anggrek, pakis dan satwa [ ] Tidak terlalu berpengaruh[ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(21) Saya akan membacakan beberapa hasil hutan non kayu di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru/ PA, tolong jawab apakah "boleh", "boleh jika ada ijin", "tidak boleh", atau "tidak yakin/tidak tahu" untuk dimanfaatkan oleh masyarakat (HANYA 1 JAWABAN TIAP 1 PERTANYAAN)

Tumbuhan Obat seperti: Buah Gadung, Kulit Pule, Keningar, Tepung Otot, Kayu Angin-angin[ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu

Rumput[ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu

Kopi[ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur52

Page 54: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Sayu-sayuran seperti Pakis, Pokak, Bung Bambu, Simbuan[ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu

Air[ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu

(22) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara mengapa akhir-akhir ini banyak hewan liar seperti Kera, Landak dan Trenggiling turun ke desa atau ke lahan? Mohon sebutkan semua alasan yang Anda ketahui! (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)

[ ] Karena hutan sekarang sudah rusak[ ] Karena hewan kekurangan makanan di dalam hutan[ ] Karena di desa/lahan banyak makanan hewan seperti jagung, ketela dll.

[ ] Karena jumlah hewan liar di hutan semakin banyak [ ] Tidak Tahu

[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(23) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, bagaimakah sebaiknya pengelolaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru agar tetap lestari dan berkelanjutan? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Mengelolanya dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan [ ] Menjaganya dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan [ ] Melakukan penanaman ulang di lokasi yang rusak[ ] Petugas sering melakukan pengawasan ke hutan [ ] Membentuk kelompok tani pelindung alam [ ] Membentuk kelompok anggrek dan pakis [ ] Peningkatan pengetahuan dan penyadaran masyarakat desa hutan [ ] Pemberdayaan bagi masyarakat yang tergantung pada hasil hutan [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

SIKAP/ATTITUDE

(24) Saya akan membacakan serangkaian pernyataan mengenai pengelolaan hutan. Mohon Bapak/Ibu/Sdr menyebutkan "sangat setuju", "setuju", "netral", "tidak setuju", "sangat tidak setuju" atau "tidak tahu/tidak yakin" dengan pernyataan tersebut (HANYA 1 JAWABAN UNTUK SETIAP PERNYATAAN)

Untuk menjaga agar hutan dapat dimanfaatkan terus-menerus dibutuhkan kesepakatan bersama masyarakat [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Mengambil kayu bakar secara terus menerus menyebabkan hutan akan rusak dan dapat menyebabkan terjadinya bencana alam

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur53

Page 55: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Hutan yang bagus dan lestari akan menjaga ketersediaan sumber mata air dengan baik[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Masyarakat diperbolehkan mengambil hasil hutan non kayu[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Masyarakat diperbolehkan membuka lahan baru di dalam hutan lindung [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Pengambilan tumbuhan anggrek, pakis dan satwa akan menyebabkan berkurangnya kekayaan dan keanekaragaman tumbuhan/satwa di hutan[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Perlunya penegakan hukum, pengawasan dan perlindungan di hutan kawasan TNBTS/PA[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Perlunya sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan kayu bakar yang diambil dari hutan[ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

(25) Saya sekarang akan membacakan sejumlah pernyataan mengenai kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di sini. Mohon Bapak/Ibu/Sdr menilai apakah kegiatan tersebut "penting", "tidak penting", atau "tidak yakin/tidak tahu" (HANYA 1 RESPONS UNTUK SETIAP PERNYATAAN)

Menyelamatkan hutan di kawasan TNBTS/PA agar sumber mata air tidak mati[ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Mendiskusikan dengan masyarakat lainnya untuk mencari bahan bakar alternatif selain kayu bakar[ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur54

Page 56: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Mengusahakan agar masyarakat yang tergantung pada hasil hutan mendapatkan pemberdayaan ekonomi[ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Menghentikan kegiatan mengambil kayu bakar di dalam kawasan hutan TNBTS/PA[ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Mengupayakan pemanfaatan hasil hutan selain kayu sebagai penambah penghasilan[ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

TINDAKAN/PRACTICE

(26) Saya akan membacakan sejumlah peryataan, dan saya minta Bapak/Ibu/Sdr menanggapi apakah "mudah" , "sulit", atau "tidak yakin" Anda untuk melakukan kegiatan itu . Bapak/Ibu/Sdr juga dapat "tidak menjawab' pernyataan tersebut (HANYA 1 RESPONS UNTUK SETIAP PERNYATAAN)

Memberi peringatan atau melaporkan jika bertemu orang yang mengambil kayu di hutan TNBTS/PS[ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab

Berhenti mengambil kayu bakar di hutan TNBTS/PA[ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab

Mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti kayu bakar di hutan[ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab

Mencegah orang tidak mengambil anggrek, pakis dan satwa di hutan TNBTS/PA[ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab

Menjaga sumber mata air agar tidak berkurang dan mati[ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab

(27) Dalam 6 bulan terakhir ini, apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah membicarakan dengan orang lain mengenai PELESTARIAN hutan atau DAMPAK kerusakan hutan di kawasan TNBTS/PA? . (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Belum membicarakannya dengan siapa pun [ ] Membicarakannya dengan suami (istri)/pasangan [ ] Membicarakannya dengan keluarga langsung (orang tua, anak-anak, mertua/ipar) [ ] Membicarakannya dengan kawan/tetangga [ ] Membicarakannya dengan tokoh masyarakat

[ ] Membicarakannya dengan petugas pemerintah atau pakar yang bukan orang lokal [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur55

Page 57: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

(28) Tindakan apa yang semestinya dilakukan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengurangi ketergantungan pada kayu bakar? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)

[ ] Memanfaatkan limbah ternah / Biogas [ ] Membeli minyak tanah[ ] Menggunakan kompor gas LPG [ ] Memanfaatkan sampah gergajian kayu[ ] Tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(29) Tindakan apa yang di lakukan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjaga kelestarian sumber mata air? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)[ ] Hemat dalam penggunaan air [ ] Mengurangi jatah minum pada ternak[ ] Melakukan penanaman pohon di daerah tangkapan air [ ] Membuat sumur air yang baru [ ] Menjaga kawasan hutan lindung TNBTS/PA[ ] Tidak melakukan apa-apa[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(A) Seandainya melakukan penanaman pohon di daerah tangkapan/sumber air, jenis pohon apakah yang akan ditanam, yang kira-kira bibitnya gampang dicari dan ada? (BOLEH LEBIH DARI SATU JAWABAN)[ ] Pohon Bambu [ ] Pohon Beringin [ ] Pohon Lo (Bhs. Jawa) [ ] Pohon Kondang (Bhs. Jawa) [ ] Pohon Kemadu (Bhs. Jawa)[ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

(30) Dalam waktu kurang lebih 6 bulan yang lalu, adakah ada orang di desa Bapak/Ibu/Saudara yang ditahan atau diingatkan karena menebang pohon di kawasan hutan lindung TNBTS/PA?[ ] Ya [ ] Tidak pasti [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

(31) Dalam waktu satu bulan yang lalu, adakah orang di desa Bapak/Ibu/Saudara yang melaporkan kegiatan penebangan di dalam kawasan lindung TNBTS/PA ke petugas atau ke kepala desa?[ ] Ya [ ] Tidak pasti [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

(32) Apabila Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk memilih satu usulan yang baik untuk dijadikan slogan Kampanye Bangga Melestarikan Alam, mana yang akan pilih?(HANYA 1 JAWABAN)[ ] Hutan rumah kami, air hidup kita [ ] Hutan terjaga, air selalu ada [ ] Hutan lestari mata air terjaga, Hutan rusak air mata mengalir [ ] Melindungi hutan demi anak cucu kita[ ] Hutan Bromo Tengger Semeru, jantungnya kita semua [ ] Menjaga hutan, melindungi masa depan

(33) Saya akan membacakan beberapa hewan Hutan TNBTS/PA, tolong Bapak/Ibu/Sdr pilih satu hewan yang dapat menjadi simbol kebanggaan atau mewakili masyarakat disini (HANYA 1 JAWABAN)[ ] Harimau jawa [ ] Macan kumbang[ ] Macan tutul [ ] Merak[ ] Ayam hutan [ ] Kijang [ ] Elang jawa

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur56

Page 58: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

KAMI MENGUCAPKAN TERIMAKASIH KEPADA BAPAK/IBU/SAUDARA UNTUK SEMUA JAWABAN YANG TELAH DIBERIKAN. SEMOGA SUMBANGAN INFORMASI INI BERMANFAAT BAGI PELESTARIAN HUTAN KITA DI MASA MENDATANG.

4.2. Hasil Survei4.2.1 Demografi

Survei di 4 desa target menyasar 78% responden laki-laki dan 22% responden perempuan. Tidak ada tujuan khusus karena pemilihan responden survei dilakukan secara acak. Seperti umumnya di tempat lain di suatu masyarakat yang berkarakter patrimoni, kaum perempuan cenderung lebih sukar untuk ditemui. Sekitar 45% lebih reponden desa target berpendidikan Sekolah Dasar dan perlu dicatat bahwa sekitar 8% responden tidak pernah sekolah. Pekerjaan utama responden adalah buruh tani (tidak memiliki lahan atau hanya penggarap lahan) sebesar 33.0%, petani3 (21.0%), peternak (8.5%), pekerja bangunan (7.4%), ibu rumah tangga (6.6%), pedagang (6.1%), tidak bekerja (4.0%) dan lainnya (13.3%).

Gambar 6: Persentase Jenis Kelamin Responden Desa Target (N=376)

Gambar 7: Tingkat Pendidikan Responden Desa Target (N=376)

3 Sebagain petani juga memiliki ternak tapi mereka lebih memilih pekerjaan utama sebagai petani karena mereka memiliki lahan garapan sedangkan peternak tidak

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur57

Page 59: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gambar 8: Pekerjaan Utama Responden Desa Target (N=376)

Untuk desa kontrol, survei menyasar 73% laki-laki dan 27% perempuan dengan tingkat pendidikan 49% tamat Sekolah Dasar. Sedangkan pekerjaan utama responden desa target adalah petani (sama seperti di desa target mereka juga memiliki ternak) sebanyak 55%, buruh tani 23% dan lain-lain 22%.

4.2.2 Pilihan Media

Seperti umumnya yang tejadi pada masyarakat desa; tokoh agama, anggota keluarga, kepala desa dan guru adalah figur yang dipercaya sebagai sumber informasi. Peran mereka sebagai penyampai pesan konservasi akan sangat menentukan dan oleh karenanya pada perancangan jenis kegiatan nanti mereka akan secara aktif dilibatkan. Tingkat

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur58

Page 60: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

kepercayaan responden terhadap mereka secara umum sama untuk setiap jenis pekerjaan responden (lihat tabel 6 di bawah ini).

Tabel 6: Sumber Informasi dan Tingkat Kepercayaan Responden (N=376)

 Buruh tani 33.0%

Petani 21.0%

Peternak 8.5%

Pekerja Bangunan 7.4%

Ibu Rumah Tangga 6.6%

Pedagang 6.1%

Radio

Paling dapat dipercaya 6.5% 7.6% 3.1% 7.1% 4.0% 8.7%

Dapat dipercaya 49.2% 50.6% 37.5% 39.3% 52.0% 52.2%

Agak dapat dipercaya 29.0% 24.1% 37.5% 46.4% 36.0% 39.1%

Televisi

Paling dapat dipercaya 9.7% 10.1% 12.5% 21.4% 0.0% 13.0%

Dapat dipercaya 60.5% 54.4% 40.6% 50.0% 60.0% 43.5%

Agak dapat dipercaya 19.4% 19.0% 31.3% 21.4% 36.0% 39.1%

Koran

Paling dapat dipercaya 2.4% 6.3% 3.1% 7.1% 0.0% 0.0%

Dapat dipercaya 20.2% 26.6% 12.5% 17.9% 32.0% 17.4%

Agak dapat dipercaya 35.5% 21.5% 46.9% 50.0% 40.0% 52.2%

Perkumpulan

Paling dapat dipercaya 12.1% 15.2% 15.6% 10.7% 4.0% 13.0%

Dapat dipercaya 54.0% 48.1% 59.4% 50.0% 64.0% 56.5%

Agak dapat dipercaya 23.4% 19.0% 9.4% 21.4% 24.0% 13.0%

Penegak Hukum

Paling dapat dipercaya 18.5% 7.6% 12.5% 10.7% 0.0% 0.0%

Dapat dipercaya 34.7% 48.1% 25.0% 53.6% 52.0% 39.1%

Agak dapat dipercaya 17.7% 21.5% 21.9% 25.0% 16.0% 43.5%

Tokoh Masyarakat Setempat

Paling dapat dipercaya 8.9% 8.9% 12.5% 10.7% 4.0% 4.3%

Dapat dipercaya 44.4% 40.5% 53.1% 50.0% 44.0% 47.8%

Agak dapat dipercaya 32.3% 29.1% 21.9% 28.6% 32.0% 21.7%

Petugas Pemerintah Bidang Lingkungan

Paling dapat dipercaya 8.1% 7.6% 9.4% 14.3% 8.0% 8.7%

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur59

Page 61: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

 Buruh tani 33.0%

Petani 21.0%

Peternak 8.5%

Pekerja Bangunan 7.4%

Ibu Rumah Tangga 6.6%

Pedagang 6.1%

Dapat dipercaya 41.1% 54.4% 50.0% 57.1% 64.0% 47.8%

Agak dapat dipercaya 26.6% 21.5% 21.9% 14.3% 20.0% 30.4%

Tokoh Agama

Paling dapat dipercaya 42.7% 25.3% 65.6% 42.9% 24.0% 17.4%

Dapat dipercaya 47.6% 55.7% 28.1% 50.0% 60.0% 78.3%

Agak dapat dipercaya 4.0% 8.9% 3.1% 3.6% 8.0% 0.0%

Teman

Paling dapat dipercaya 3.2% 6.3% 3.1% 10.7% 4.0% 0.0%

Dapat dipercaya 27.4% 22.8% 40.6% 17.9% 28.0% 26.1%

Agak dapat dipercaya 41.1% 39.2% 28.1% 57.1% 56.0% 39.1%

Anggota Keluarga

Paling dapat dipercaya 25.8% 25.3% 21.9% 32.1% 8.0% 8.7%

Dapat dipercaya 55.6% 53.2% 59.4% 60.7% 76.0% 65.2%

Agak dapat dipercaya 16.1% 11.4% 15.6% 3.6% 12.0% 4.3%

Kepala Desa

Paling dapat dipercaya 12.1% 10.1% 6.3% 21.4% 0.0% 4.3%

Dapat dipercaya 60.5% 51.9% 46.9% 60.7% 68.0% 60.9%

Agak dapat dipercaya 12.1% 17.7% 37.5% 14.3% 16.0% 21.7%

Pamong Desa/RT/RW/Kasun

Paling dapat dipercaya 10.5% 7.6% 0.0% 14.3% 0.0% 0.0%

Dapat dipercaya 46.8% 44.3% 56.3% 60.7% 64.0% 60.9%

Agak dapat dipercaya 25.8% 27.8% 28.1% 21.4% 32.0% 26.1%

Guru-Guru

Paling dapat dipercaya 19.4% 10.1% 25.0% 14.3% 0.0% 4.3%

Dapat dipercaya 68.5% 62.0% 53.1% 75.0% 84.0% 73.9%

Agak dapat dipercaya 7.3% 15.2% 9.4% 7.1% 16.0% 17.4%

L S M

Paling dapat dipercaya 14.5% 12.7% 3.1% 10.7% 4.0% 0.0%

Dapat dipercaya 46.0% 39.2% 56.3% 35.7% 52.0% 47.8%

Agak dapat dipercaya 15.3% 16.5% 28.1% 28.6% 32.0% 30.4%

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur60

Page 62: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Malang TV dipilih oleh sekitar 40% responden petani disini, diikuti dengan Batu TV 30% dan JTV sebanyak 22%. Sebenarnya tidak ada perbedaan program yang mencolok antara Malang TV dan Batu TV, pilihan responden lebih didasarkan oleh kekuatan jangkauannya. Andalus FM (42%), Gita FM (37%) dan RRI Malang (23%) adalah tiga radio yang didengarkan oleh responden petani (lihat gambar 9 di bawah).

Gambar 9: Radio yang Didengarkan oleh Responden Petani Desa Target (N=79)

Sedangkan pola mendengarkan radio, walaupun masing-masing 18% responden petani mendengarkan pada jam 14-18 dan 18-21 sebagian besar, sekitar 54% tidak memiliki waktu mendengarkan radio tertentu.

Gambar 10: Pola Mendengarkan Radio Responden Petani Desa Target (N=79)

Kesenian (musik) dangdut disukai oleh sebagian besar responden petani dan diikuti dengan kesenian keagaaman (Hadrah Islami) kemudian kuda lumping.

Gambar 11: Jenis Kesenian yang Disukai Responden Petani Desa Target (N=79)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur61

Page 63: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Sedikit berbeda dengan desa target, di desa kontrol (Taji) aparat penegak hukum juga menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan staf TNBTS sering melakukan patroli sedangkan di desa target petugas TNBTS sangat jarang terlihat. Malang TV dipilih oleh 44% responden petani disini diikuti dengan Batu TV sebanyak 40%. Sedangkan untuk radio, Puspita FM dipilih oleh sekitar 48% responden petani.

4.2.3 Pengetahuan dan Sikap

Hampir 60% responden petani tidak mengetahui (atau memiliki persepsi demikian) kondisi hutan TNBTS. Padahal sebagian besar mereka beraktifitas di kawasan hutan TNBTS dan 57% dari total responden menyatakan bahwa kondisi hutan TNBTS saat ini sudah tidak baik lagi.

Gambar 12: Pengetahuan Responen Petani Desa Target Mengenai Kondisi Hutan TNBTS (N=79)

Responden secara umum memiliki pemahaman dasar mengenai fungsi hutan sebagai sistem pendukung kehidupan atau life support system khususnya dalam sistem hidrologi. Pada kenyataannya, seperti terungkap dalam FGD, sebagian besar reponden menyatakan bahwa kekeringan atau kekurangan sumber air disebabkan karena rusaknya kawasan hutan di TNBTS.

Gambar 13: Pengetahuan Responden Petani Desa Target Mengenai Fungsi Hutan (N=79)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur62

Page 64: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Pengetahun mereka mengenai dampak pengambilan sumberdaya hutan non kayu yang tidak terkendali juga cukup baik. Setidaknya, dari jawaban yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa responden sudah memiliki pemahaman dasar mengenai keanekaragaman hayati.

Gambar 14: Pengetahuan Responden Petani (N=79) Desa Target Mengenai Dampak Pengambilan Sumberdaya Hutan Non Kayu (Anggrek, Pakis dan Satwa)

yang Tidak Terkendali

Sikap responden petani desa target (lihat gambar 15 di bawah) terhadap hutan sebenarnya positif dalam arti mereka melihat bahwa hutan perlu dilestarikan agar sumber mata air dapat terjaga. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh mereka mengenai ketidaksetujuan terhadap kegiatan pembukaan lahan di dalam kawasan hutan TNBTS. Meskipun demikian, mereka tidak memberikan kesetujuan bahwa mengambil kayu bakar secara terus-menerus akan menyebabkan kerusakan hutan. Dari pengamatan langsung dilapangan, pengambilan kayu bakar bukan hanya mengambil ranting-ranting pohon saja akan tetapi sampai mengambil pohonnya. Selain itu, kegiatan mengambil kayu bakar ini dilakukan oleh hampir semua rumah di desa target dengan intensitas pengambilan paling tidak dua kali setiap hari dan volume yang diambil bisa sampai 0,75 m3 setiap pengambilan. Dengan asumsi ini, maka volume kayu yang keluar dari kawasan TNBTS

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur63

Page 65: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

ini bisa mencapai 580-7254 m3 per tahun. Hal inilah yang mendorong keinginan responden untuk menemukan sumber energi alternatif. Alasannya bukan saja karena kegiatan ini dilarang—dan pada kenyataannya sekitar 6 bulan yang lalu sebanyak 37 orang ditangkap karena mengambil kayu di hutan—tapi juga karena kegiatan ini cukup menyita waktu mereka.

Gambar 15: Sikap Responden Petani Desa Target terhadap Hutan (N=79)

Responden di desa kontrol juga memiliki pemahaman dasar mengenai fungsi hutan dan dampak pengambilan sumberdaya hutan non kayu secara tak terkendali. Hanya saja, secara umum responden di desa target memiliki pengetahuan dasar yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan di desa kontrol. Sikap responden desa kontrol pun memiliki kemiripan pola dengan responden desa target. Perbedaan yang terlihat hanya pada jumlah atau persentasenya.

4 Dengan asumsi 0,75m3 kayu bakar setiap kali mengambil atau 1,5m3 kayu bakar sehari dapat dipakai antara 4-5 hari per rumah tangga, sedangkan yang ’mengakui’ mengambil kayu bakar dari kawasan TN berdasarkan survei adalah 42% dan jumlah KK total adalah 4600

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur64

Page 66: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

4.2.4. Perilaku

Lebih dari setengah jumlah responden belum pernah membicarakan dengan orang lain mengenai upaya-upaya pelestarian hutan dan dampak kerusakan hutan di kawasan TNBTS. Meskipun demikian ada sebagian responden yang menyataka bahwa mereka sudah mulai membicarakannya dengan kawan atau tetangga dan tokoh masyarakat setempat. Satu hal yang bisa diangkat disini adalah responden masih berada di tahapan kontemplasi dan belum sepenuhnya melakukan suatu langkah atau tindakan nyata di kawasannya. Jika dikaitkan dengan hasil FGD dan kajian kawasan secara umum temuan ini mendukung fakta sebelumnya bahwa beberapa faktor yang mendorong belum adanya tindakan atau perubahan perilaku adalah karena belum adanya model perubahan perilaku dan dorongan atau tekanan lingkungan (peer pressure) sehingga suatu aksi perubahan dijalankan.

Gambar 16: Tindakan Responden Petani Desa Target (N=79): Dalam 6 Bulan Terakhir Apakah Pernah Membicarakan Mengenai Upaya Pelestarian Hutan

Hal yang sama juga terjadi di responden desa kontrol sekitar 69% responden di desa Taji bahkan belum membicarakannya dengan siapapun.

4.2.5. Penghalang Perubahan Perilaku

Mendukung keterangan di atas, ketika ditanyakan kepada responden seberapa mudah suatu perubahan perilaku diambil, sebagian besar menyatakan sulit. Masih banyak responden (50% lebih) yang menyatakan sulit untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar dan menghentikan pengambilan kayu bakar di kawasan hutan TNBTS. Sekali lagi hal ini memberikan kesimpulan perlunya dibuat inistaif praktis yang dapat mendorong perubahan perilaku misalnya memperkenalkan energi alternatif.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur65

Page 67: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Gambar 17: Penghalang yang Dirasakan Responden Petani Desa Target untuk Merubah Perilaku (N=79)

4.2.6. Maskot dan Slogan Kampanye

Secara umum macan tutul dipilih oleh hampir 42% responden5 desa target sebagai satwa yang dapat menjadi simbol kebanggan dan dapat mewakili masyarakat disini. Memang di beberapa kawasan terutama yang tutupan hutannya masih baik, kemunculan satwa ini masih sering dilaporkan. Sedangkan ”Hutan Lestari Air Selalu Ada” menjadi slogan yang paling banyak dipilih oleh responden (32.7%). Menurunnya debit dan hilangnya beberapa sumber mata air sudah menjadi kepedulian masyarakat dan mendorong mereka untuk memilih slogan ini. Isu mengenai hutan dan ketersediaan air juga akan menjadi pesan penting yang juga akan mendominasi materi-materi kampanye Pride disini.

Gambar 18: Maskot dan Slogan Kampanye (N=376)

5 dalam survey, 31% masyarakat menyebut harimau jawa, namun setelah dicari penjelasan dengan menunjukkan gambar satwa yang dimaksud, teryata yang dimaksud harimau jawa adalah macan tutul

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur66

Page 68: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

5. Flagship Species

5.1. Klasifikasi TaksonomiKingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mamalia

Order : Carnivora

Family : Felidae

Subfamily : Phanterinae

Genus : Phantera

Species : Pantera Pardus

Sebutan (nama lain) dari Macan Tutul adalah : Panther (English), Leopard, Panthere (Franch), Leopard, Panther (German), Leopardo, Pantera (Spanish), Chita bagh (Bengali: Bangladesh: India) Jin qian bao, Hei bao (China), Bagera, Thendwa (Hindi:India), Macan Tutul, Macan Binatang, Macan Kumbang, (melanistic) (Indonesia), Khopi (Korea), Sua dok sua dao (Laos), Harimau Bintang, Harimau Kumbang (Malaysia), Bars (Rusia), Kotiya (Shinhalase:Sri Langka), Puli (Tamil: India, Sri Langka).

Gambar 19: Macan Tutul (Panthera Pardus)

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur67

Page 69: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

5.2. Karakteristik MorfologisGambaran fisik Macan Tutul panjang dan elastis, berkuku lebar dan telinga pendek. Macan Tutul memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Panjang tubuh berkisar antara 90-150 cm dengan tinggi 60-95 cm. Bobot badannya berkisar 40-60 kg. Perbedaan subspesies ini selain dari ukuran tubuh, juga perbedaaan warna dasar rambut yang menutupi tubuh. Ada yang berwarna pucat kecoklatan, kuning terang sampai merah maroon gelap, berikut dengan tutul-tutul hitam besar-kecil yang berpola di sekujur tubuhnya, warna belakang daun telinganya hitam, bagian tengahnya ada totolnya jadi kelihatan seperti bola mata. Di daerah tropic bulunya pendek dan halus, akan tetapi bila berada di daerah yang beriklim dingin bulunya panjang dan agak kasar. Ukuran tubuh Macan Tutul terkecil dimiliki Macan Tutul Zanzibar (Panthera pardus adersi) sedangkan yang memiliki ukuran tubuh terbesar adalah Macan Tutul Afrika Utara (Panthera pardus pardus). Penampilan atau bentuk Macan Tutul ini dipengaruhi oleh daerah dan habitat dimana mereka hidup. Macan Tutul yang hidup di perbukitan tubuhnya akan lebih besar dibandingkan dengan yang hidup di dataran rendah, dan bulunya mengalami perubahan kearah malanism (berwarna kehitaman). Macan Tutul berwarna hitam ini banyak dijumpai di area hutan lebat, warna gelap ini bermanfaat agar tidak terlihat oleh satwa lain.

Selain itu ukuran ekor juga beragam, seperti pada Macan Tutul Srilangka (Panthera pardus kotiya) yang memiliki ekor melebihi panjang tubuhnya. Sedangkan Macan Tutul yang memiliki rambut terpanjang dan indah adalah Macan Tutul asal Persia Utara (Panthera pardus saxicolor).

Selain memiliki ciri khas bertutul di sekujur tubuhnya, Macan Tutul juga memiliki variasi warna lain yaitu hitam. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan Macan Tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah sub spesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Hal ini terbukti keduanya dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang berwarna tutul dan berwarna hitam. Apabila dilihat secara seksama, tidaklah sepenuhnya tubuh Macan Tutul tersebut berwarna hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan Tutul hitam ini banyak dijumpai di Jawa dan di Benggala, India. Bahkan untuk jenis Panthera lainnya seperti Jaguar (Panthera onca) yang hidup di Amerika Selatan.

Di Indonesia Macan Tutul hitam ini lebih dikenal dengan nama macan kumbang. Para ahli mengatakan bahwa perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik. Dengan warna tutul hitam yang melekat pada tubuhnya, Panthera pardus dapat mengelabui semua binatang yang menjadi mangsanya, sehingga mereka tidak mampu mendeteksi keberadaannya. (Guggusberg. 1975).

Masa hidup Macan Tutul antara 21-23 tahun di penangkaran, sedangkan untuk masa hidup di habitat aslinya belum diketahui secara pasti. Untuk masa hidup di habitat aslinya diperkirakan sekitar 79 tahun (Guggusberg, 1975).

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur68

Page 70: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

5.3. Distribusi Macan tutul hanya dijumpai di pulau Jawa, khususnya di kawasan konservasi, termasuk di TNBTS. Sampai saat ini, masyarakat yang tinggal berbatasan dengan kwasan TNBTS dimana hutannya masih cukup rimbun, Macan Tutul masih dapat dijumpai. Konflik dengan manusia belum terjadi walaupun menurut beberapa masyarakat sesekali satwa ini turun ke desa dan menerkam ternak mereka.

Para ahli berpendapat bahwa Macan Tutul Jawa berbeda dengan Macan Tutul Asia lainnya. Macan Tutul Jawa berasal dari Asia Selatan yang tersebar dan terisolir di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Kemungkinan pada saat pemisahan pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan, pada saat itu Macan Tutul juga terdapat di Sumatra dan Kalimantan, tetapi karena kelimpahan mangsa ungulate relatif rendah dan terjadi kompetisi dari karnivora lainnya hingga tidak dapat bertahan di kedua pulau tersebut.

Dalam sejarahnya penyebaran Macan Tutul pernah ditemukan mulai dari Inggris sampai ke Jepang dan kebanyakan dijumpai di belahan benua Asia. Sekarang ini Macan Tutul masih dijumpai di di Afrika, padang pasir Sahara dan Kalahari serta beberapa daerah di Asia. Macan Tutul di Afrika dapat dijumpai di Afrika Timur dan Tengah sedangkan di Afrika bagian Barat dan Utara jarang sekali dijumpai. Di Asia Macan Tutul masih cukup banyak di jumpai termasuk di Indonesia (Pulau Jawa).

Gambar 20. Penyebaran Macan Tutul (Panthera pardus) di Asia

Perilaku

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur69

Keterangan : 1. Margalla Hills V (Pakistan);2. Kishtwar II;3. Corbett II;4. Kumbhalgarh;5. Gir II complex;6. Anamalai IV;7. Nagarjunasagar Srisailam IV;8. Melghat IV;9. Sanjay;10. Namdapha II (India);11. Manas IV (India), Royal Manas II (Bhutan)

complex;12. Pablakhali IV (Bnagladesh);13. Wilpattu II (Sri Langka);14. Alaungdaw Kathapa II (Myanmar)15. Huai Kha Khaeng IV complex;16. Khlong Saeng IV complex (Thailand);17. Taman Negara II (Malaysia);18. Ujung Kulon II (Java);19. Meru Betiri II (Java);20. Pulau Kangean game Reserve (Kangean

Island Indonesia);21. Xe Bang Nouane (proposed);22. Phou Khao Khouay (proposed : Laos);23. Nam Bay Cat Tien II;24. Ba Be II (Vietnam);25. Royal Chitwan II, cmplex;26. Shey-Phoksundo II complex (Nepal);27. Medong IV;28. Gaoligong Mt IV;29. Xishuangbanna IV;30. Wolong IV;

33. Mt Fanjing IX;34. Chebaling IV;35. Wuyi Mts. IV;36. Mt. Jiulong IV;37. Guniujiang IV;38. Mazongling IV;39. liupan Mt. IV;40. Lipan Mt IV;41. Luya Mt.. IV;42. Wuling Mt. IV;43. Changbai Mt. IV (China);44. Kedrovaya Pad I (Rusia);45. Mt Paekdu IV (Nort Korea);46. Mt. Chiri V (Sout Korea);

Page 71: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Macan Tutul memiliki pendengaran, penglihatan dan perasaan yang sangat peka. Hewan ini juga terkenal dengan kemampuannya bergerak secara luwes dan sembunyi-sembunyi sehingga tidak terdeteksi oleh lawan lain. Diantara jenis kucing besar mereka mungkin yang paling pandai mengintai mangsanya. Posisi tubuh ketika mau menerkam mangsanya adalah dengan mengusungkan punggung, menekan rusuk di antara kedua dadanya sehingga kelihatan membusung dengan kepala ke bawah (seperti kucing).

Mereka pandai memanjat dan turun dengan kepala menghadap ke bawah, pandai berenang tapi tidak suka berendam lama di air seperti halnya harimau, Leopard tidak pernah berbaring di air.

Mereka termasuk binatang yang aktif di malam hari namun pada saat-saat tertentu mereka dapat dilihat berkeliaran di siang hari dan dapat melakukan perburuan terutama di saat mendung. Pada umumnya perburuan pada mangsanya dilakukan pada malam hari. Pada siang hari mereka tiduran di atas semak atau bebatuan, atau di atas pohon dengan ekor tergantung bebas. (Leo Housen and Tokin 1979). Macan Tutul termasuk keluarga kucing yang suka menyendiri (soliter). Kadang-kadang ditemukan 3-4 individu bersama-sama.

5.4. ReproduksiPerkembangbiakan Macan Tutul tergantung dari daerah dimana dia hidup. Macan Tutulmelakukan perkawinan sepanjang tahun (India dan Afrika) atau musim kawin selama bulan Januari sampai Februari (Mancuria dan Siberia).

Siklus reproduksi sekitar 46 hari dan betina biasanya kondisi tubuhnya hangat seperti meriang sekitar 6-7 hari. Pada saat hamil sang induk biasanya berada di sebuah gua, celah di antara bebatuan, lubang pohon, dan membuat tempat tinggal dari semak belukar untuk melahirkan. Umumnya melahirkan 2-3 ekor anak dengan proses kelahiran satu persatu. Tetapi tingkat kematian bayinya sangat tinggi. Anak yang baru lahir mulai bisa melihat setelah berusia 10 hari. Warna ketika lahir lebih keabu-abuan dan sedikit totol. Pada usia 3 bulan si anak mulai mengikuti induknya keluar untuk berburu. Pada usia satu tahun Macan Tutul mulai bisa mandiri tetapi mereka masih tinggal bersama induknya selama 18-24 bulan. (Nowok, 1997, Guggusberg, 1975)

5.5. MakananPulau Jawa yang telah kehilangan 90% vegetasi alami, keberadaan Macan Tutul telah terdeteksi pada 12 area konservasi di Pulau Jawa, diantaranya taman nasional, cagar alam, hutan wisata dan taman buru. Tetapi hingga saat ini estimasi populasi Macan Tutul di seluruh Pulau Jawa berdasarkan sensus lapangan belum mendapatkan data akurat tentang populasi Macan Tutul di alam dan hanya berdasarkan asumsi tentang kepadatan Macan Tutul dalam suatu wilayah. Misalnya 1 individu per 10 km2 di habitat yang tidak terganggu dan satu individu per 5 km2 untuk habitat yang telah terganggu. Dengan menggunakan asumsi tersebut, diperkirakan berdasarkan luasan habitat Macan Tutul yang tersisa, lebih kurang 350 – 700 ekor Macan Tutul yang hidup dalam kawasan konservasi di seluruh Pulau Jawa (Santiapillai dan Ramono, 1992).

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur70

Page 72: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Satwa primata seperti Owa Jawa dan Lutung Hitam juga tidak luput menjadi target satwa mangsa Macan Tutul Jawa. Hal ini terbukti biasanya pada saat observasi secara langsung, terjadi penandaan reaksi keras yang dikeluarkan satwa primata tersebut dengan mengeluarkan tanda bahaya (alarm call). Penandaan ini merupakan bentuk adanya ancaman kehadiran Macan Tutul Jawa yang berupaya mendapatkan mangsa dari bangsa primata tersebut (Ario, 2005).

Menurut Seidensticker dan Suyono (1980), di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, satwa mangsa macan tutul antara lain Babi Hutan (65%), Kancil (5,9%), Trenggiling (5,9%), Musang (3,9%), Landak (3,9%), Kelelawar (3,9%), Tando (3,9%), Tupai (3,9%) dan Kijang (2%).

Macan tutul memangsa buruannya dari yang berukuran kecil hingga sedang seperti Kijang, Monyet Ekor panjang, Babi Hutan, Kancil dan Owa Jawa (Santiapillai dan Ramono,1992). Sedangkan menurut Sakaguchi et al. (2003), terdapat 10 jenis satwa mangsa macan tutul di Taman Nasional Gunung Halimun berdasarkan analisa kotoran (fecal analysis) diantaranya adalah Kijang, Babi Hutan, Landak Jawa, Surili dan Lutung Hitam.

Terganggunya keseimbangan ekosistem merupakan salah satu penyebab terjadinya kasus tersebut. Artinya kebutuhan mangsa bagi Macan Tutul semakin sedikit oleh karena aktivitas manusia, yang akhirnya mencari mangsa di luar habitatnya. Selain itu pemahaman konservasi terhadap satwa predator ini masih kurang di masyarakat. Selama ini anggapan terhadap Macan Tutul semata-mata merupakan satwa buas dan berbahaya bagi manusia, tanpa melihat peranannya yang juga penting dalam pengendali hama secara alamiah (Babi misalnya) yang kerap merusak hasil pertanian masyarakat.

Sebagai top predator di hutan, Macan Tutul memiliki peranan penting dalam ekosistem yang kompleks. Salah satunya sebagai pengendali populasi suatu spesies tertentu yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem.

5.6. HabitatMacan Tutul hidup pada habitat yang memiliki lanscape berbukut-bukit dan merasa aman di hutan tropik yang berawa-rawa dan gunung yang berbatu. Hutan dataran redah, pegunungan, padang rumput, hutan semak dan padang pasir. Bangkai leopard pernah juga ditemukan di ketinggian 5.630 meter di atas permukaan laut. (Guggisberg, 1975; Nowak 1997).

5.7. Status KonservasiStatus Macan Tutul berada pada tingkat langka, kritis dan terancam punah tergantung dari wilayahnya geografis dan wilayahnya. Kerusakan habitat, perburuan secara illegal untuk mendapatkan kulitnya menjadi trend pada tahun 1960-an, setiap tahunnya 50.000 lembar kulit yang terjual di pasaran. (Nowak, 1997).

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur71

Page 73: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Status konservasi :

IUCN: satwa langka

U.S ESA: satwa langka

U.S MBTA:Appendix 1

CITES: Appendix 1

Di Indonesia Macan Tutul Jawa dilindungi berdasarkan SK. Menteri pertanian No.421/kpts/Um/8/1970, Undang-undang Nomor 5 tahun 1990, SK. Mentri Kehutanan No. 301/kpts-II/1991 tanggal 9 Juni 1991, serta SK. Menteri Kehutanan No. 882/kpts-II/1992 dan Peraturan Pemerintah PP. No. 7 tahun 1999.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur72

Page 74: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

6. Rencana Kerja

6.1. Revisi Model KonsepBerdasarkan hasil lokakarya, diskusi informal, FGD dan survey, banyak temuan dan fakta baru yang perlu dipertimbangkan dalam memahami permasalahan yang ada di kawasan TNBTS khususnya yang akan menjadi target kampanye Pride. Hasil temuan ini kemudian digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan model konsep awal.

Gambar 21. Revisi Model Konsep

Berdasarkan temuan dalam stakeholder workshop ke-1, FGD dan survei, aktifitas pengambilan kayu bakar menjadi kegiatan yang benar-benar memberikan ancaman kepada kwasan TNBTS. Kegiatan ini dapat berakibat kepada berkurangnya luasan hutan, larinya satwa liar, berkurangnya sumber mata air yang secara tidak langsung akan menyebabkan kerusakan kawasan konservasi TNBTS. Dampak langsung kerusakan kawasan hutan TNBTS tersebut bagi masyarakat di empat desa target adalah (berkurangnya) matinya sumber mata air yang mengsuplai kebutuhan air sehari hari masyarakat. Dampak lainya adalah hilangnya biodiversity dikawasan hutan tropis tersebut dan secara umum adalah menurunnya fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan.

Meningkatnya kegiatan pengambilan kayu bakar di TNBTS tak lepas dari ledakan jumlah populasi penduduk di empat desa ini dalam sepuluh tahun terakhir. Akan tetapi,

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur73

Page 75: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

sebenarnya peningkatan kegiatan pengambilan kayu bakar ini terjadi karena masyarakat hanya bergantung kepada kayu sebagai sumber energi. Lemahnya pengawasan, tidak adanya alternatif sumber energi lain, kurangnya pemahaman konservasi menjadi faktor yang saling berkontribusi terhadap kerusakan kawasan hutan TNBTS.

Manfaat hutan berdasarkan hasil survey dan FGD dipahami sebatas pada penyedia kebutuhan langsung masyarakat sekitar, penyedia kayu bakar, penyedia tanaman semusim, penyedia air dan hutan dipandang sebagai penyedia kebutuhan-kebutuhan ekonomis lainnya. Cara pandang dan sikap seperti ini dilatar belakangi juga oleh minimnya dan rendahnya sumberdaya manusia yang dimiliki. Rata-rata tingkat pendidikan yang ada di desa target adalah lulusan Sekolah Dasar, malah ada sebagian yang tidak pernah mengenyam pendidikan. Dengan kondisi seperti ini maka sikap dan pengetahuan masyarakat desa hutan mengenai pengelolaan hutan yang berkelanjutan pun menjadi terbatas.

Melihat permasalahan diatas maka, strategi yang akan digunakan melalui kampanye Pride di empat desa target disini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan konservasi masyarakat sehingga mereka dapat lebih memahami manfaat langsung dan tidak langsung dari hutan dan dampak-dampak yang muncul jika hutan tidak dikelola secara bijaksana, Menyasar petani dan peternak sebagai target utama dan kelompok lain sebagai target kedua, juga memperkenalkan konsep konservasi kawasan TNBTS kepada kelompok muda (anak sekolah dan pemuda) yang akan menjadi orang dewasa dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.

2. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kayu bakar melalui: (a) memperkenalkan sumber energi alternatif biogas dengan pertimbangan bahwa sebagian besar masyarakat disini memiliki ternak yang limbahnya memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku biogas, dan (b) mengganti tungku kayu bakar di rumah masyarakat dengan tungku kayu hemat kayu bakar sehingga jumlah dan frekuensi penggunaan kayu bakar dapat berkurang.

3. Biogas dan tungku hemat kayu bakar ini suatu inovasi yang, dari pengamatan dan analisa sampai sejauh ini, dapat dengan mudah diadopsi karena: (a) biogas membutuhkan bahan baku limbah sapi yang mudah diperoleh, (b) selain memanfaatkan limbah kotoran sapi, biogas juga dapat memperbaiki sistem sanitasi rumah tangga karena limbah sapi dapat dimanfaatkan dan tidak dibuang ke lingkungan, dan (c) tungku hemat kayu bakar pada prinsipnya sama dengan tungku yang digunakan masyarakat akan tetapi memiliki teknologi khusus yang menyebabkan efisiensi pembakarannya lebih baik.

4. Permasalahan kayu bakar akan benar-benar dapat teratasi jika masyarakat beralih dari sumber energi kayu bakar ke biogas atau masyarakat tidak lagi masuk ke kawasan TNBTS untuk mengambil kayu bakar. Oleh sebab itu, inovasi biogas dan kayu bakar ini akan dipakai sebagai insentif bagi masyarakat untuk membangun kesepakatan perlindungan kawasan hutan TNBTS dan mendorong dibangunnya hutan masyarakat.

5. Biogas dan tungku hemat kayu bakar juga akan digunakan untuk membangun modal sosial masyarakat yang saat ini sudah mulai pudar. Masyarakat yang memiliki sapi dan mempunyai potensi untuk mengembangkan sumber energi biogas akan didorong

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur74

Page 76: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

untuk membuat instalasi jaringan beberapa rumah yang berdekatan. Dengan demikian diharapkan tidak ada kesenjangan dan akan tumbuh semangat kebersamaan.

6.2. Tujuan Sasaran dan Kegiatan 6.2.1. Tujuan

Melihat permasalahan diatas maka, program kampanye dan pendidikan konservasi (Pride) yang dikemas dengan pendekatan sosial marketing akan diupayakan untuk mencari pemecahan masalah yang bersifat inovatif dan kolektif. Inovatif berarti program akan mengenalkan inovasi-inovasi baru bagi masyarakat yang selama ini sangat tergantung pada kayu bakar, kolektif berarti bahwa dalam setiap pendekatan program akan dilakukan dengan mengedepankan kebersamaan/ koletifitas kerja sebagai upaya membangkitkan semangat melestarikan alam.

Tujuan: Terciptanya keutuhan kawasan hutan di TNBTS sebagai upaya mempertahankan sistem pendukung kehidupan masyarakat sekitar hutan.

Untuk mencapai tujuan di atas, ada empat sasaran yang dicanangkan yang dikelompokkan ke dalam sasaran peningkatan pengetahuan, sasaran perubahan sikap dan sasaran perilaku.

Sasaran Peningkatan Pengetahuan:

1. Dalam setahun kampanye Pride, terjadi peningkatan pengetahuan petani di empat desa targt dari 58% menjadi 78% mengenai batasan pemanfaatan hutan di TNBTS.

Sasaran Perubahan Sikap:

2. Diakhir kampanye Pride terjadi peningkatan kesadaran konservasi petani di empat desa target dari 37% yang mengatakan setuju dan sangat setuju menjadi 65%, bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana.

Sasaran Perilaku:

3. Setelah 12 bulan kampanye Pride berlangsung, dengan dibangunnya paling tidak dua instalasi biogas, 60% (dari semula 30%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar.

4. Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS.

Untuk menjamin tercapainya ke empat sasaran di atas dibuat rangkaian kegiatan yang spesifik untuk setiap sasaran maupun kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk keempat sasaran tersebut. Berikut ini adalah rincian kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan per sasaran dengan tujuan untuk memberikan gambaran lengkap pelaksanaannya.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur75

Page 77: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

6.2.1. Sasaran SMART 1

Dalam setahun kampanye Pride, terjadi peningkatan pengetahuan petani di empat desa target dari 58% menjadi 78% mengenai batasan pemanfaatan hutan di TNBTS.

Faktor dalam konsep model yang dituju:

Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang konservasi keanekaragaman hayati

Asumsi Proyek:

1. Survey menujukkan bahwa lebih 50% petani mengatakan tidak tahu hutan TNBTS.

2. Hasil survey juga menunjukkan bahwa hanya 58% petani desa target yang mengatakan tidak boleh mengambil kayu/pohon di hutan TNBTS. Melihat hasil survey tersebut masih ada 42 % lebih yang masih bersikap kurang memahami fungsi kawasan hutan TNBTS.

3. Survei yang sama menunjukkan bahwa 68% responden mengatakan tidak boleh melakukan kegiatan mengambil anggrek, pakis dan satwa. Sisanya menyatakan boleh megambil anggrek.

4. Hasil lainnya dalm survei yang sama menyatakan 54% pengambilan anggrek, pakis dan satwa hasilnya untuk dijual sebagai kebutuhan ekonomi. Sedangkan pengembilan anggrek, pakis dan satwa dilakukan karena masyarakat tidak tahu aturan tentang konservasi flora dan fauna.

5. Hasil survey 43% responden menyatakan bahwa pengambilan anggrek akan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada di kawasan TNBTS.

6. Hasil survey 9% responden menginginkan pembentukan kelompok petani budi daya anggrek dan pakis.

Asumsi Dasar:

1. Pengetahuan masyarakt yang ada saat ini belum cukup memberikan pemahaman lengkap tentang konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian kawasan hutan di TNBTS.

2. Berdasarkan hasil analisa konsep model, ditemukan bahwa yang mendasari lahirnya ancaman-ancaman terhadap kawasan TNBTS adalah minimya modul dan pembelajaran tentang konservasi dan keanekaragaman hayati yang ada di masayrakat desa terget. Pengetahuan yang terbatas dan pengetian yang sempit tentang konservasi pada akhirnya melahirkan kegiatan yang berseberangan dengan prinsip-prinsip konservasi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

3. Kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kawasan hutan TNBTS sangat dibutuhkan dan

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur76

Page 78: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

mendesak, hal ini untuk menopang peningkatan pengetahuan dan pamahaman pada konservasi dan kelestarian alam di TNBTS.

4. Berdasarkan hasil FGD masyarakat pengambil anggrek menginginkan budi daya tanaman anggrek. Budi daya tanaman anggrek adalah salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan masyarakat dalam mencari anggrek ke dalam kawasan TNBTS.

5. Masyarakat di lokasi target, terutama di desa Argosari pernah membentuk kelompok budi daya anggrek. Pembentukan kompok budi daya anggrek mengalami permasalahan internal karena aturan dan mekanisme tidak diatur secara jelas dan transparan, sehingga menyebabkan kelompok yang dibentuk mengalami stagnasi dan kehancuran.

Kegiatan yang dapat membantu peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pada konservasi adalah:

Menyebarkan Factsheet

Asumsi: Masyarakat (khususnya petani) desa target cukup memiliki pendidikan dasar dan mampu membaca, selanjutnya dengan membaca factsheet maka pengetahuan dan pemahaman audience tentang pentingnya konservasi hutan TNBTS akan meningkat

Mengapa: Factsheet merupakan media cetak yang dapat efektif dipakai untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya kawasan hutan TNBTS terutama manfaatnya untuk menjaga kelestarian sumber mata air, dan akibat dari pengambilan kayu bakar secara terus menerus.

Bagaimana: Menyusun materi, menentukan desain, uji coba, menghubungi percetakan lokal, mencetak sebanyak 4000, mendistribusikan melalui kegiatan diskusi di masyarakat, penjangkauan kepada masyarakat, dan sebagainya

Siapa: Megi Yanto, dibantu kelompok relawan lokal dan team pride.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor.

Kapan: dimulai dengan perancangan pada bulan Februari 2008 dan pencetakan di bukan Maret dan dilanjutkan dengan distribusi di bulan Maret-Agustus 2008

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor.

Syarat dasar: Disain factsheet dan isi yang bahasanya dimengerti oleh masyarakat target.

Menyebarkan Poster

Asumsi : Informasi akan mudah difahami oleh masyarakat target kampanye dan terjadi pemahaman konservasi yang lebih baik

Mengapa: poster merupakan media cetak yang dapat dipakai untuk memperkuat pesan kunci yang ingin disampaikan kepada masyarakat desa target

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur77

Page 79: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bagaimana: Merancang poster, uji coba, menghubungi percetakan lokal, mencetak sebanyak 4000, mendistribusikan melalui kegiatan pertemuan, diskusi dan penjang-kauan kepada masyarakat lainnya.

Siapa : Megi, relawan lokal dan di bantu team Pride

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Dimulai dengan perancangan di bulan Februari 2008, pencetakan di bulan Maret dan kemudian pendistribusian di bulan Maret-Agustus 2008

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar : Disain, pesan kunci, percetakan

Menyebarkan Stiker

Asumsi : Stiker merupakan materi kampanye yang menarik khususnya untuk kelompok muda dan anak-anak.

Mengapa: Stkier merupakan media cetak kecil yang pemanen, dapat dipakai untuk memperkuat pesan kunci yang ingin disampaikan kepada masyarakat desa target.

Bagaimana: Merancang stiker, uji coba, menghubungi percetakan lokal, mencetak sebanyak 5000, mendistribusikan di setiap rumah penduduk, diskusi dan penjang-kauan kepada masyarakat lainnya.

Siapa : Megi, relawan lokal dan di bantu team Pride

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Dimulai dengan perancangan di bulan Februari, pencetakan di bulan Maret dan kemudian pendistribusian di bulan Maret-Juli 2007

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar : Disain, pesan kunci, percetakan

Menyebarkan Lembar Dakwah

Asumsi : masayrakat desa target memiliki sistem keyakinan dan religiutas yang tinggi. Pesan konservasi melalui sudut pandang agama akan mudah difahami oleh masyarakat yang religius

Mengapa: Tokoh agama merupakan sumber informasi yang dipercaya oleh masyarakat, oleh karenanya menyampaikan pesan konservasi melalui kegiatan dakwah dapat efektif.

Bagaimana: Menyusun materi dengan melibatkan remaja masjid dan kelompok takmir masjid, uji materi, diskusi dengan tokoh agama, mencetak 1000 eksemplar setiap cetak, mendistribusikan satu kali setiap dua bulan pada kegiatan Shalat Jum’at, atau kegiatan-kegiatan pengajian

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur78

Page 80: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Siapa: Megi, relawan Salam, sugiono, jabir dan team relawan lainnya.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Lembar dakwah pertama akan disusun pada bulan April 2008 untuk dilanjutkan setiap dua bulan sampai akhir masa kampanye

Di mana: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar: disain, kajian materi (tokoh agama)/Remas/Takmir Masjid , percetakan.

Pemasangan Billboard

Asumsi: Billboard menjadi papan informasi yang akan terpasang secara permanent dan menjadi pengingat masyarakat untuk melakukan konservasi terhadap hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara terus-menerus.

Mengapa: Billboard merupakan media cetak yang efektif untuk memperkuat atau menanamkan pesan-pesan konservasi yang sudah diterima sebelumnya. terutama jika dipasang diparuh akhir kegiatan kampanye

Bagaimana: Merancang billboard dan pesan kunci, menghubungi seniman lokal, membuat lima buah billboard, memasang di tempat yang strategis.

Siapa: Megi, Basit, Relawan dan team lainnya

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Perancangan dimulai bulan Agustus-September 2008, pembuatan di bulan berikutnya dan pemasangan di bulan Desember 2008

Di mana: di lokasi Kecamatan Jabung dan daerah strategis di desa gading Kembar, Argosari, Pandasari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar: materi dan pesan kunci, material, seniman.

Menyebarkan Kalender

Asumsi: Pesan konservasi dalam kalender dapat diingat masyarakat sehingga kewaspadaan masyarakat dan kepedulian terhadap hutan TNBTS dapat meningkat.

Mengapa: Kalender merupakan media populer dan media yang akrab dengan kehidupan masyarakat, yang dapat memuat pesan-pesan konservasi sepanjang tahun dan waktu atau momen penting dapat diingat.

Bagaimana: Menyusun materi pesan, membuat desain, menghubungi percetakan lokal, mencetak 4000.

Siapa: Megi, Imam, dan team lannya.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur79

Page 81: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Perancangan di mulai bulan November, pencetakan bulan Desember 2008 dan distribusi di bulan Januari-Februari 2009

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar: Materi, pesan kunci, disain, percetakan.

Pembuatan Kostum

Asumsi: Berdasarkan hasil survey macan tutul dipilih sebagai ikon yang mampu membangkitkan semangat di kelompok target, dalam pelaksanaannya anak-anak menyukai dan akan membangkitkan rasa cinta pada satwa tersebut.

Mengapa: Kostum macan tutul sebagai ikon kebanggaan di kawasan TNBTS dapat membantu persepsi dan pemahaman masyarakat target terutama anak-anak mengenai keunikan dan karakteristiknya.

Bagaimana: Membuat desain kostum, melatih kelompok local untuk menjahit, menggunakan kostum dalam program sekolah atau acara-acara khusus seperti perlombaan yang nantinya akan dilaksanakan.

Siapa: megi, imam di bantu relawan dan bersama team Pride lainnya.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo, terutama difokuskan pada kelompok anak-anak.

Kapan: perancangan dimulai Maret 2008, menjahit kostum dilakukan April dan penggunaan dimulai pada akhir bulan April-Desember 2008 pada kegiatan kunjungan sekolah atau kegiatan lain yang melibatkan masyarakat banyak

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo, terutama tempat sekolah-sekolah dan pelasanaan perlombaan lainnya.

Syarat dasar : pola macan tutul, desain, penjahit

Membuat Panggung Boneka

Asumsi: Gambaran informasi pentingnya keberadaan TNBTS terhadap masyarakat sekitar hutan akan mudah di fahami melalui pertunjukan panggung boneka, anak-anak mau mengikuti latihan dan datang ke tempat pertunjukannya

Mengapa: Panggung boneka merupakan media penyampai informasi yang mudah dan gampang untuk masuk dalam kehidupan bermain anak-anak, yang nantinya di harapakan akan muncul pengetahuan, nilai-nilai kecintaan pada kawasan

Bagaimana: Menyusun ide cerita dan naskah, menentukan pemain, pelatihan, melakukan pertunjukan di 4 sekolah 4 target.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Salam di bantu Guru sekolah tujuan.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur80

Page 82: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Anak-Anak Sekolah di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Pembuatan April-Mei 2008, pertunjukkan September 2008-Februari 2009 bersamaan dengan kegiatan kunjungan sekolah

Di mana: Minimanl di 4 sekolah di desa target kampanye

Syarat dasar: naskah/ide cerita, pemain, ijin sekolah untuk ditempati pertunjukan panggung boneka.

Aktifitas Kunjungan sekolah

Asumsi: Sekolah dapat memberikan peran dalam pendidikan konservasi kepada siswa dan siswa dapat mengerti pentingnya konservasi di TNBTS.

Mengapa: Meningkatkan pengetahuan anak-anak merupakan investasi yang berharga karena mereka dapat menyampaikan pesan konservasi kepada oang tuanya dan dimasa datang mereka akan memiliki kepedulian lingkungan yang lebih baik dibandingkan orang tuanya

Bagaimana: Menyusun rencana kegiatan kunjungan, menyiapkan materi (pin, panggung boneka, kostum, dan sebagainya), pemberitahuan kepada pihak sekolah, mendatangi sekolah tujuan.

Siapa: Megi, Imam dan di bantu team Pride

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Komunitas sekolah di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Program kunjungan sekolah dimulai sejak Maret 2008 sampai dengan akhir kampanye Februari 2009

Di mana: Disemua sekolah di desa target.

Syarat dasar: Pin, panggung boneka, kostum, ijin sekolah.

Aktifitas Lomba Melukis Hutan Konservasi

Asumsi: kegiatan menggambar merupakan sarana efektif untuk melekatkan obyek dengan subyeknya. Anak-nanak yang menggambar hutan konservsi akan mudah mengingat hutan dan mencintai tanaman di dalamnya.

Mengapa: Meningkatkan pengetahuan anak-anak merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga kelestarian hutan konsevasi. Menggambar dengan variasi warna akan menimbulkan rasa senang pada lingkungan dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa cinta pada onservasi hutan.

Bagaimana: Menyusun rencana kegiatan perlombaan, menyiapkan materi (pin, boneka, kostum), pemberitahuan kepada pihak sekolah, mendatangi sekolah tujuan dan mengajak anak-anak keluar dari kelas untuk melukis.

Siapa: Megi, Imam dan di bantu team Pride

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur81

Page 83: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Komunitas sekolah di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: perencanaan perlombaan dimulai di bulan Juni 2008 dan pelaksanaan kegiatan dimulai bulan Agustus 2008.

Di mana: Disemua sekolah di desa target.

Syarat dasar: Guru, Pin, Panggung Boneka, Kostum, ijin sekolah.

Aktifitas Workshop Guru

Asumsi: Guru-guru akan tertarik untuk ikut workshop konservasi yang pada akhir workshop akan menghasilkan kesepakatan rencana kegiatan pengajaran dan yang paling menghasilkan kesepakatan kegiatan-kegiatan kampanye di sekolah yang dapat mendukung upaya peningkatan pemahaman siswa pada dasar-dasar konservasi

Mengapa: Pendidikan mampu mempengaruhi pola pikir wali siswa, guru sebagai pendidik menjadi fasilitstor penting untuk merubah pola pikir anak sejak usia dini, ditambah lagi guru merupakan sumber informasi yang dipercaya oleh masyarakat target

Bagaimana: membuat materi workshop, menguhubungi sekolah-sekolah, melakukan workshop.

Siapa: Megi, Salam, Imam, Sugi dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Pengajar dari desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo.

Kapan: Mei 2008 disaat kegiatan sekolah tidak terlalu padat

Di mana: Balai Desa Gading Kembar

Syarat dasar: materi workshop, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), undangan, guru, fasilitator.

Pelatihan Budi Daya Anggrek

Asumsi: salah satu ancaman serius selain pegambilan kayu bakar adalah pencurian tumbuhan anggrek dan pakis. Kegiatan ini akan mengancam eksistensi kawasan konservasi terutama keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan TNBTS.

Mengapa: pelatihan budi daya anggrek mengupayakan pelestarian tanaman anggrek dengan upaya berbudi daya tanaman di luar kawasan konservasi. Pada akhirnya biodiversity tumbuhan anggrek di dalam kawasan akan terlestariakan dengan baik.

Bagaimana: merancang pelatihan, menghubungi fasilitator, menetapkan lokasi, peserta diikuti 30 orang.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Sanali dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: petani anggrek desa Argosari.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur82

Page 84: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Kapan: Juni-Juli 2008

Di mana: di desa target Argosari

Syarat dasar: peserta, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama kepanitiaan.

Pembentukan Kelompok Budi Daya Anggrek

Asumsi: salah satu ancaman serius selain pegambilan kayu bakar adalah pencurian tumbuhan anggrek dan pakis. Kegiatan ini akan mengancam eksistensi kawasan konservasi terutama keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan TNBTS.

Mengapa: pembentukan kelompok budi daya anggrek adalah tindak lanjut kegiatan pelatihan budidaya anggrek, kegiatan ini mengupayakan pelestarian tanaman anggrek dengan upaya berbudi daya tanaman di luar kawasan konservasi. Pada akhirnya biodiversity tumbuhan anggrek di dalam kawasan akan terlestariakan dengan baik.

Bagaimana: kesepakatan bersama, aturan dan mekanisme disepakti, pembentukan kelompok dan pengesahan dengan melibatkan TNBTS

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Sanali dibantu bersama team Pride.

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: petani anggrek desa Argosari.

Kapan: Juli 2008

Di mana: di desa target Argosari

Syarat dasar: peserta, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama.

Pembuatan Demplot Tanaman Budi Daya Anggrek

Asumsi: salah satu ancaman serius selain pegambilan kayu bakar adalah pencurian tumbuhan anggrek dan pakis. Kegiatan ini akan mengancam eksistensi kawasan konservasi terutama keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan TNBTS.

Mengapa: pembuatan demplot budi daya anggrek adalah tindak lanjut kegiatan pelatihan budidaya anggrek, kegiatan ini mengupayakan pelestarian tanaman anggrek dengan upaya berbudi daya tanaman di luar kawasan konservasi. Pada akhirnya biodiversity tumbuhan anggrek di dalam kawasan akan terlestariakan dengan baik.

Bagaimana: membuat kelompok budi daya, pengelompokan, tekhnical assistensi budidaya, menetapkan lokasi, peserta diikuti 30 orang.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Sanali dibantu bersama team Pride.

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: petani anggrek desa Argosari.

Kapan: Agustus 2008

Di mana: di desa target Argosari

Syarat dasar: peserta, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama kepanitiaan.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur83

Page 85: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

6.2.2. Sasaran SMART 2

Diakhir kampanye Pride terjadi peningkatan kesadaran konservasi petani di empat desa target dari 37% yang mengatakan setuju dan sangat setuju menjadi 65%, bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana.

Faktor dalam konsep model yang dituju:

Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang konservasi keanekaragaman hayati

Asumsi Proyek:

1. Survei menunjukkan bahwa 44% responden mengatakan kurangnya kesadaran masyarakat melestarikan hutan yang menyebabkan kondisi hutan TNBTS rusak. Sedangkan 40% yang lainnya mengatakan bahwa rusaknya hutan diakibatkan karena kurangnya penjagaan atau patroli dari petugas TNBTS dan 24% disebabkan kurangnya sumber pendapatan masyarakat dapat juga menyebabkan hutan rusak

2. Hasil survei juga menunjukkan bahwa 93% responden mengatakan setuju kalau hutan yang bagus dan lestari akan menjaga ketersediaan mata air dengan baik.

3. Sebanyak 31% responden tidak setuju kalau mengambil kayu bakar secara terus menerus di TNBTS dapat menyebabkan hutan akan rusak dan menyebabkan banjir.

4. Hasil survey juga menunjukkan 96% responden mengatakan penting menyelamatkan hutan TNBTS agar sumber mata air tidak mati.

Asumsi Dasar:

1. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kawasan hutan konservasi TNBTS dimungkinkan dapat mengurangi ancaman kerusakan kawasan hutan seperti pembalakan kayu, pencurin kayu bakar dan pengambilan tumbuhan anggrek, pakis dan perburuan satwa liar.

2. Masyarakat desa target berada dalam tahap kontemplasi. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu inisiasi yang sifatnya kolektif yang dapat membangun kebersamaan dengan masyarakat lainnya. Usaha kolektif yang dilakukan secara bersamaan akan memudahkan terjadinya perubahan perilaku dan akan mendorong usaha perubahan di tingkat individu.

3. Kesadaran akan pentingnya hutan muncul dalam diri setiap masyarakat target. Namun kesadaran tersebut tidak cukup membangun kerangka aksi yang nyata. Karena masyarakat membutuhkan suatu insentif nyata untuk berubah, contohnya masyarakat pengguna kayu bakar membutuhkan insentif untuk beralih ke sumber energi lainnya, sepeti biogas maupun tungku hemat energi.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur84

Page 86: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan kolektifitas kerja adalah:

Pembuatan Film (Semi Dokumenter) Konservasi

Asumsi: film adalah media sinematografi yang menonjolkan visualisasi dan audio. Film dokumenter bayak dipilih untuk menterjemahkan pesan-pesan kunci lewat adegan drama, konflik, percekcokan. Namun tidak banyak juga dari film dokumneter yang hanya sebatas menyampaikan informasi statis tentang sebuah problema.

Mengapa: pesan-pesan kunci dalam sebuah film merupakan penyampaian sebuah pesan yang efektif pada audiens. Pembuatan film dokumenter juga akan menggugah kebersamaan pada pembuatnya terutama kelompok mudah. Kebersamaan ini harapannya akan memunculkan kolektifitas dalam melakukan upaya penyelamatan kawasan konservasi TNBTS.

Bagaimana: membuat workshop kecil film dokumenter, pembentukan tim pembuatan film dengan kelompok pemuda (karangtaruna,IPPNU, Albanjari dll), pemilihan topic, tekhnicl assintensi pembuatan film dan pembuatan film di 4 desa target.

Siapa: pemuda 4 desa yang memiliki sikap dan kecintaan pada konservasi

Kapan: Pengembangan konsep atau ide di akhir Agustus 2008, proses pengambilan gambar September – Oktober 2008, editing Oktober 2008

Dimana: Desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor

Syarat dasar: kamera, materi cetak, kepanitian bersama.

Cipta Nada Dakwah Konservasi

Asumsi: berdasarkan hasil survey 42 % kesenian lokal yang dipilih oleh masyarakat adalah hadrah Islami. Hadrah Albanjari adalah jenis kesenian Islami yang memiliki kelekatan budaya dengan masyarakat di empat desa target.

Mengapa: dakwah konservasi dalam bentuk lagu akan sangat efektif dalam menyuarakan seruan konservasi. Cipta nada ini juga akan melahirkan kebersamaan antar pemuda desa yang pada akhirnya akan melahirkan kecintaan pada pelestarian alam TNBTS.

Bagaimana: membuat workshop kecil rencana bersama, pembentukan tim pembuatan nada dakwa dengan kelompok pemuda (karangtaruna,IPPNU, Albanjari dll), pemilihan topic, dan pembuatan nada dakwa di 4 desa target.

Siapa: pemuda dan pemudi 4 desa yang memiliki sikap dan kecintaan pada konservasi

Kapan: Juli-September 2008

Dimana: desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor

Syarat dasar: materi cetak, kepanitian bersama.

Merekam Lagu dan Film Konservasi ke dalam Cakram Data

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur85

Page 87: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Asumsi: melakukan dokumentasi lagu dan film dengan menggandakan lagu dan fil dam bentuk CD, VCD akan memudahkan masyarakat target mengingat pesan kunci yang telah di ciptakannya.

Mengapa: lagu dan film yang telah di dokumentasikan dalam bentuk VCD akan memberikan pesan yang efektif terhadap masyarakat yang melihat dan mendengarkan hasil tersebut.

Bagaimana: produksi Film, rekaman nada dakwa, penggangaan sebanyak 1000 film dan 1000 klip nada dakwa. Distribusi ke masyarakat target.

Siapa: Megi, Imam dan dibantu dengan pemuda dan pemudi 4 desa yang memiliki sikap dan kecintaan pada konservasi

Kapan: Agustus-Novemver 2008

Dimana: Desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor

Syarat dasar: Lagu dan film yang sudah selesai.

Karnaval Hidupan Liar (Wildlife)

Asumsi: Karnaval merupakan rutinitas tahunan yang ada kebudayaan masyarakat desa. Karnaval juga merupakan sarana aktualisasi kreatifitas masayrakat yang mampu menghubungkan pesan kunci kampanye pada masayrakat secara umum.

Mengapa: Karnaval dapat menjadi media hiburan yang dapat membangkitkan dukungan masyarakat untuk upaya-upaya konservasi.

Bagaimana: Menghubungi perangkat desa target, membuat kesepakatan, terlibat dalam kepanitiaan, menyusun rencana kegiatan. Pelaksanaan karnevel di desa Gading Kembar dan Argosari

Siapa : Megi, Imam, Sugi, dan dibantu team laninnya.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Gading Kembar dan Argosari

Kapan : Minggu ke III-IV Agusus 2008

Di mana: Desa Gading Kembar dan Argosari

Syarat dasar : Ijin pemerintah desa target, dukungan pendanaan lain, peserta karnaval.

Malam Renungan Konservasi

Asumsi: renungan dan kontemplasi adalah sarana yang baik untuk melahirkan kecintaan pada konservasi. Mengaitkan kerusakan alam dengan kondisi obyektif yang terjadi di tengah masyarakat akan memudahkan mengasah memori alam bawah sadara manusia.

Mengapa: dengan renungan konservasi harapannya dapat memunculkan sikap arif dan sikap bijaksana pada alam.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur86

Page 88: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bagaimana: Menghubungi perangkat desa target, membuat kesepakatan, membuat kepanitiaan bersama, pelaksanaan di Dusun Dempok desa Gading Kembar

Siapa : Megi, Imam, Jabir, dan dibantu team lainnya.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di desa Gading Kembar

Kapan : Minggu ke IV Agusus 2008

Di mana: Desa Gading Kembar.

Syarat dasar : Ijin pemerintah desa target, dukungan pendanaan lain, peserta karnaval.

6.2.3. Sasaran SMART 3

Setelah 12 bulan kampanye Pride berlangsung, dengan dibangunnya paling tidak dua instalasi biogas, 60% (dari semula 30%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar.

6.2.4. Sasaran SMART 4

Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS.

Faktor dalam konsep model yang dituju:

Tidak tersedianya sumber energi alternatif pengganti kayu bakar

Asumsi Proyek:

1. Masyarakat target berada dalam tahap kontemplasi untuk berubah dan beralih ke sumber energi lain. Faktor tradisi penggunaan kayu bakar dan ketergantungan yang tinggi pada kayu bakar menyebabkan perubahan perilaku yang harapkan belum bisa terwujud. Bersarkan hasil survey 42% kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah mengambil kayu bakar.

2. Survei menunjukkan bahwa 31% responden mengambil kayu bakar untuk digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sendiri dan 30% mengambil kayu bakar untuk kebutuhan ekonomi (dijual)

3. Survei juga menunjukkan bahwa 31% responden tidak setuju kalau mengambil kayu bakar secara terus menerus di TNBTS dapat menyebabkan hutan akan rusak dan menyebabkan banjir.

4. Perlunya sumber energi alternatif sebagai pengganti kayu bakar oleh masyarakat dinyatakan setuju oleh 44% responden dan 26% responden menyatakan sangat setuju, total jawaban posistif 70%.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur87

Page 89: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

5. Hasil survei juga mengatakan bahwa 56% masyarakat menginginkan penanaman ulang dilokasi yang rusak, 42% responden menginginkan pengelolaan TNBTS harus melibatkan masyarakat, 63% responden menyatakan bahwa jenis pohon yang cocok yang benihnya mudah ditemukan adalah pohon bamboo, dan 23% responden menginginkan membentuk kelompok tani pelindung alam.

6. Berhenti mengambil kayu bakar masih dirasakan sulit oleh masyarakat, ini bisa dilihat dari 50% responden yang menyatakan sulit dari hasil survei.

7. Mencari sumber energi sebagai pengganti kayu bakar di hutan masih dikatan sulit, setidaknya survei menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan demikian.

8. Tindakan yang akan dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada kayu bakar adalah memanfaatkan limbah ternak/biogas 39%.

Asumsi Dasar:

1. Dalam tahap ini masyarakat perlu difasilitasi untuk beralih kesumber energi lainnya dengan memperkenalkan suatu inovasi yang terjangkau dan mudah diadopsi. Penggunaan kayu bakar yang tinggi menyebabkan ketergantungan yang tinggi pula pada kayu, oleh karena itu satu usaha yang mudah dan gampang dalam mengurangi tekanan pada kayu bakar adalah mengenalkan tungku hemat energi pada masyarakat pengguna kayu bakar. Dengan menggunakan tungku hemat energi diharapkan volume kayu yang diambil akan berkurang secara signifikan.

2. Upaya pencegahan yang bersifat langsung terhadap penggunaan kayu bakar adalah memberikan insentif biogas sebagai pengganti kayu bakar. Dengan biogas masyarakat pengguna kayu bakar dapat beralih ke energi lain dengan cepat dan mudah.

3. Pengambilan kayu bakar yang ada di dalam kawasan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama untuk kebutuhan rumah tangga (dapat diatasi dengan mengenalkan tungku hemat energi dan biogas), sedangkan yang kedua adalah pengambilan kayu bakar untuk kebutuhan ekonomi/dijual. Upaya pencegahan dalam hal ini harus bersifat menyeluruh dan mendalam, dibutuhkan upaya penegakan hukum, penyadaran dan pendampingan secara konsisten.

4. Upaya pengenalan energi alternatif dan pengalihan pada sumber energi lainnya harus diimbangi dengan membangun kesepahaman dan kesepakatan kolektif. Untuk itu dalam mengurangi ancaman ini dibutuhkan kesepatan bersama tentang aturan pengambilan kayu bakar di dalam kawasan TNBTS atau aturan yang membatasi pengambilan kayu bakar didalam kawasan TNBTS.

Kegiatan yang dapat membantu keluar dari masalah ketergantungan pada kayu bakar adalah:

Pertemuan Masyarakat untuk Membahas Tungku Hemat Energi

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur88

Page 90: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Asumsi: pertemuan masyarakat merupakan inisiasi yang dapat membangkitkan kebersamaan dalam melakukan tindakan secara kolektif.

Mengapa: Pertemuan masyarakat adalah sarana efektif dalam membuat kesepakatan tetang upaya pelestarian alam. Dengan pertemuan ini kesepakatan dalam mengurangi ancaman hutan konservasi akan lahir. Tungku hemat energi merupakan salah satu solusi dalam mengurangi pengambilan kayu bakar di zona rimba TNBTS. Ketika kesepakatan tentang tata cara dan aturan pengambilan kayu telah lahir, maka diharapankan tekanan pada kayu bakar berkurang dan memunculkan agen perubah yang dapat mengkampanyekan pelestarian alam.

Bagaimana: merancang pertemuan, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, melakukan pertemuan minimal 4 kali dalam kurun waktu dua bulan di desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan membuat kesepakatan bersama.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Hardi, dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: Mei- Juni 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Syarat dasar: materi pertemuan, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), undangan, pengajar, fasilitator.

Pelatihan Tungku Hemat Energi

Asumsi: untuk memperkenalkan suatu inovasi dibutuhkan media yang tepat dan cepat untuk mensosialisasikan innovasi tersebut. Tungku hemat energi merupakan solusi alternatif dalam mengurangi dan memperkecil tekanan pada hutan TNBTS. Tingginya tingkat konsumsi rumah tangga pada kayu bakar dapat menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada sumber energi tesebut. Inovasi ini diharapkan dapat menekan tingkat pengambilan kayu bakar dan juga dapat menjadi pintu masuk dalam upaya membangun kesepakatan perlindungan hutan TNBTS.

Mengapa: pelatihan merupakan sarana yang efektif dalam memperkenalkan inovasi tungku hemat energi, dengan pelatihan di masyarakat kegunaan tungku dan cara-cara pembuatan tunggku dapat diserap dengan mudah oleh masyarakat dan dipraktekkan dirumah masing-masing.

Bagaimana: merancang pelatihan, mengundang LSM Dian Desa sebagai fasilitator tungku Hemat energi, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, melakukan pelatihan minimal 2 kali

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: Juli - Agustus 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur89

Page 91: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Syarat dasar: fasilitator pelatihan, materi pelatihan, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), undangan.

Pembuatan Tungku Hemat Energi

Asumsi: untuk memperkenalkan terobosan baru atau energi alternatif dibutuhkan media yang tepat dan cepat dalam mensosialisasikan innovasi tersebut. Tungku hemat energi merupakan solusi alternatir dalam mengurangi dan memperkecil tekanan pada hutan TNBTS. Ancaman pencurian kayu bakar yang tinggi dan tinngginya tingkat konsumsi rumah tangga pada kayu bakar dapat menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada sumber energi tesebut. Dengan memperkenalkan tungku hemat energi harapannya masyarakat dapat menerima inovasi ini.

Mengapa: praktek pembuatan Tungku hemat energi merupakan tindak lanjut dari pelatihan tungku hemat energi. Pembuatan tungku harapannya dapat memberikan manfaat langsung terhadap pengurangan akan tekanan pada kayu bakar.

Bagaimana: merancang pembuatan, menetapkan lokasi pembuatan tungku, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, membuat tungku minimal 50 buah

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: Agustus-September 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Syarat dasar: Bahan pembuatan tungku, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama.

Lomba Memasak dengan Tungku Hemat Energi

Asumsi: untuk memperkenalkan terobosan baru atau energi alternatif dibutuhkan media yang tepat dan cepat dalam mensosialisasikan innovasi tersebut. Tungku hemat energi merupakan solusi alternatir dalam mengurangi dan memperkecil tekanan pada hutan TNBTS. Ancaman pencurian kayu bakar yang tinggi dan tinngginya tingkat konsumsi rumah tangga pada kayu bakar dapat menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada sumber energi tesebut. Dengan memperkenalkan tungku hemat energi harapannya masyarakat dapat menerima inovasi ini.

Mengapa: memasak adalah aktifitas keseharian yang dilakukan oleh ibu-ibu, dengan menggunakan tungku hemat energi kegiatan memasak akan lebih mudah dan hemat. Perlombaan memasak menggunakan tungku hemat energi diharapkan akan memunculkan rasa bangga, rasa kebersamaan dan secara tidak langsung perlombaan memasak akan dapat mensosialisasikan tungku hemat energi.

Bagaimana: merancang perlombaan, pembentukan kepanitiaan, menetapkan lokasi pelombaan, peserta diikuti 30 orang.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur90

Page 92: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Ibu-ibu rumah tangga dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: September 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar dan Argosari

Syarat dasar: peserta, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama kepanitiaan.

Pertemuan Masyarakat untuk Mendiskusikan Teknik Biogas

Asumsi: pertemuan masyarakat merupakan inisiasi yang dapat membangkitkan kebersamaan dalam melakukan tindakan secara kolektif.

Mengapa: Pertemuan masyarakat adalah sarana efektif dalam membuat kesepakatan tetang upaya pelestarian alam. Dengan pertemuan ini kesepakatan dalam mengurangi ancaman hutan konservasi akan lahir. Biogas merupakan salah satu solusi dalam mengurangi pengambilan kayu bakar di zona rimba TNBTS. Ketika kesepakatan tentang tata cara dan aturan pengambilan kayu telah lahir, maka diharapankan tekanan pada kayu bakar berkurang dan memunculkan agen perubah yang dapat mengkampanyekan pelestarian alam.

Bagaimana: merancang pertemuan, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, melakukan pertemuan minimal 4 kali di desa Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan membuat kesepakatan bersama.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Hardi, Ngatuwi dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani/Peternak dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: Mei- Juni 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Syarat dasar: materi workshop, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), undangan, guru, fasilitator.

Pelatihan Instalasi Biogas (Manfaat dan Kegunaannya)

Asumsi: untuk memperkenalkan terobosan baru atau energi alternatif dibutuhkan media yang tepat dan cepat dalam mensosialisasikan inovasi tersebut. Biogas merupakan solusi alternatir dalam menekan ancaman pada hutan TNBTS. Ancaman pencurian kayu bakar yang tinggi dan tinngginya tingkat konsumsi rumah tangga pada kayu bakar dapat menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada sumber energi tesebut. Dengan memperkenalkan biogas harapannya masyarakat dapat menerima inovasi ini dan dapat menggunakan sebagai alternatif baru pengganti kayu bakar.

Mengapa: pelatihan merupakan sarana yang efektif dalam memperkenalkan inovasi biogas. Dengan pelatihan ini, masyarakat dapat mengerti dan paham akan manfaat dan kegunaan biogas serta cara-cara pembuatan biogas dapat diserap dengan mudah oleh masyarakat dan dipraktekkan di rumah masing-masing.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur91

Page 93: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bagaimana: merancang pelatihan, mengundang Koperasi KAN Jabung sebagai fasilitator Biogas, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, melakukan pelatihan minimal 1 kali

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani dan Peternak dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: September 2008

Di mana: di desa Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Syarat dasar: fasilitator pelatihan, materi pelatihan, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), undangan.

Pembuatan Instalasi Biogas

Asumsi: untuk memperkenalkan terobosan baru atau energi alternatif dibutuhkan media yang tepat dan cepat dalam mensosialisasikan innovasi tersebut. Biogas merupakan solusi alternatir dalam mengurangi dan memperkecil tekanan pada hutan TNBTS. Ancaman pencurian kayu bakar yang tinggi dan tingginya tingkat konsumsi rumah tangga pada kayu bakar dapat menyebabkan ketergantungan yang tinggi pula pada sumber energi tesebut. Memperkenalkan biogas harapannya masyarakat dapat menerima inovasi ini dan menggunakan sebagai alternatif baru dalam beralih ke sumber energi lain.

Mengapa: praktek pembuatan biogas merupakan tindak lanjut dari pelatihan instalasi biogas. Pembuatan biogas harapannya dapat memberikan manfaat langsung terhadap pengurangan akan tekanan pada kayu bakar di hutan TNBTS.

Bagaimana: merancang pembuatan, menetapkan lokasi pembuatan biogas, menguhubungi tokoh-tokoh kunci, membuat sistem biogas kolektif minimal 5 buah dengan sistem pendanaan bersama dengan masyarakat (bukan hibah)

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Petani dan Peternak dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: September-Desember 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar, Argosari dan Sidomulyo.

Syarat dasar: Bahan pembuatan tungku, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama.

Lomba Menghiasi Sapi

Asumsi: ternak sapi sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat di desa target. Mereka mendapatkan susu yang bisa dijual untuk menghidupi keluarga mereka. Di samping itu limbah sapi juga dapat diubah menjadi energi pengganti kayu bakar.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur92

Page 94: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Mengapa: Sapi binatang ternak yang akrab dengan kehidupan masyarakat desa target. Kebanyakan masyarakat desa target memiliki sapi perah maupun sapi pejantan. Dengan perlombaan menghiasi sapi akan membangkitkan kecintaan dan kebersamaan dalam mencari sumber energi alternatif seperti biogas tersebut.

Bagaimana: merancang perlombaan, pembentukan kepanitiaan, menetapkan lokasi pelombaan, peserta diikuti 30 orang.

Siapa: Megi, Imam, Sugi, Damai, Jabir dan dibantu bersama team Pride

Siapa: Yang menjadi sasaran kegiatan: Peternak dari desa Gading Kembar, Argosari, dan Sidomulyo.

Kapan: Agustus 2008

Di mana: di tiga desa target, Gading Kembar dan Argosari

Syarat dasar: peserta, materi cetak (stiker, pin, factsheet, poster), kerjasama kepanitiaan.

Booklet Energi Alternatif

Asumsi: Bookleet adalah saluran Informasi yang mudah difahami oleh masyarakat desa target. Efektifitas dalam penyampaian dan pengemasan pesan dalam booklet akan cepat ditangkap oleh

Mengapa: Stkier merupakan media cetak kecil yang pemanen, dapat dipakai untuk memperkuat pesan kunci yang ingin disampaikan kepada masyarakat desa target.

Bagaimana: Merancang stiker, uji coba, menghubungi percetakan lokal, mencetak sebanyak 5000, mendistribusikan di setiap rumah penduduk, diskusi dan penjang-kauan kepada masyarakat lainnya.

Siapa : Megi, relawan lokal dan di bantu team Pride

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Masyarakat umum di Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Kapan: Dimulai dengan perancangan di bulan Februari, pencetakan di bulan Maret dan kemudian pendistribusian di bulan Maret-Juli 2007

Di mana: Desa Gading Kembar, Argosari, Pandansari Lor dan Sidomulyo

Syarat dasar : Disain, pesan kunci, percetakan

Pembuatan demplot tanaman kayu bakar (kaliandra)

Asumsi: tanaman Kaliandra memiliki manfaat untuk konservasi lahan, mampu menjadi alternatif penyediaan kayu bakar dan konsumsi lebah madu, dapat dipakai menjadi bahan baku arang kayu.

Mengapa: Kaliandra mudah dibudidayakan, tidak membutuhkan perawatan yang susah dan mudah di dapat, kaliandra sangat potensial untuk kayu bakar, pakan ternak,

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur93

Page 95: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Bagaimana: Pendekatan kepada Perhutani, TNBTS, petani hutan, pengumpulan bibit, pemetaan dan pemilihan lahan, pembibitan minimal 20.000

Siapa: Megi, Jabir, Damai, Wasdi dan dibantu team lainnya.

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: Petani di desa gading kembar dan argosari

Kapan: November 2008

Di mana: Lahan hutan Perhutani Gading Kembar

Syarat dasar: Masyarakat memahami fungsi keanekaragaman hayati, ada keterlibatan petani hutan dan Perhutani, pengambil kayu bakar, materi cetak tentang manfaat pohon Kaliandra, narasumber.

Pekan Aksi Penghijauan

Asumsi: Masyarakat mau dengan sukarela dan penuh kesadaran untuk terlibat dalam pekan penanaman, selanjutnya masyarakat tetap memelihara tanamannya.

Mengapa: Dalam social marketing, keputusan kelompok dan model perilaku seringkali berpengaruh kepada keputusan individu. Pekan Penanam Pohon merupakan bentuk aksi bersama untuk menyelamatkan kawasan dengan penanaman bibit tanaman kayu lokal baik di sekitar kawasan mata air maupun bantaran sungai.

Bagaimana: Koordinasi dengan Kepala Desa setempat dan kelompok masyarakat (petani,peternak dsb), penyiapan 20.000 bibit tanaman lokal dan tanaman kaliandra dan sarana pendukung penanaman, Pelaksanaan pekan aksi penghijauan.

Kapan: Kegiatan ini paralel dengan program pembuatan demplot bibit dan pelaksanaan akan dilakukan ketika awal musim hujan; Januari 2009

Siapa: Agus, imam, jabir, sanali dan sugi, dan tim Pride, bekerjasama dengan kelompok masyarakat, Sekolah, Organisasi Ibu-ibu, Kepala Desa dan sebagainya

Siapa yang menjadi sasaran kegiatan: petani dan masyarakat umum di Desa gading kembar dan Desa Argosari.

Dimana: Desa Gading Kembar dan Argosari.

Syarat dasar: Kelompok masyarakat; termasuk anak-anak sekolah, organisasi ibu-ibu, kelompok pemuda, bibit beberapa jenis tanaman setempat, dukungan pendanaan lain (kalau memungkinkan), ijin.

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur94

Page 96: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

7. Rencana Pemantauan

Tujuan: Terciptanya keutuhan kawasan hutan di TNBTS sebagai upaya mempertahankan sistem pendukung kehidupan masyarakat sekitar hutan.

Strategi Pemantauan

1. Membandingkan keutuhan tutupan lahan di akhir kampanye pride

2. Mengukur perubahan perilaku yang terjadi di 4 masayrakat desa di akhir kampanye dengan survey, serta menghitung tingkat adopsi inovasi energi alternatif diterapkan di 3 desa target.

7.1. Sasaran SMART 1 dan SMART 2:1. Dalam setahun kampanye Pride, terjadi peningkatan pengetahuan petani di empat

desa targt dari 58% menjadi 78% mengenai batasan pemanfaatan hutan di TNBTS.

2. Diakhir kampanye Pride terjadi peningkatan kesadaran konservasi petani di empat desa target dari 37% yang mengatakan setuju dan sangat setuju menjadi 65%, bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana.

Strategi Pemantauan:

1. Mengukur peningkatan pengetahuan petani dengan survey di akhir program kampanye

2. Membandingkan peningkatan persepsi, sikap dan kesadaran petani dengan survey di awal dan di akhir program kampanye bangga melestarikan alam

APA BAGAIMANA KAPAN SIAPA DI MANA KETERANGAN(indikator) (metode & cara)        

Meningkatnya pengetahuan dan pemaha-man konservasi

Mengukur pengetahuan petani dengan survey awal dan survey akhir program

Di survey awal dan survey akhir

Manager kampanye

Desa, Gading Kembar, Argo-sari, Sido-mulyo dan Pandansari Lor

Meningkatnya kesadaran petani pada konservasi

Mengukur keterlibatan pada setiap kegiatan yang dilakukan, kebersamaan dalam program

Dalam setiap ta-hapan pro-ses kampa-nye secara periodik

Manager kampanye dibantu team lainnya

Desa, Gading Kembar, Argo-sari, Sido-mulyo dan Pandansari Lor

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur95

Page 97: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

Factsheet TNBTS, Poster, Siker, Lembar Dakwah, Bilboard, Kalender, Kostum, Panggung Boneka, Kunjungan Sekolah, Lomba Melukis Hutan Konservasi Tingkat SD, Workshop Guru, Karnaval Wildlife, Membuat Billboard, Pembuatan Film Konservasi, Cipta Nada Dakwah Konservasi, Dokumentasi Lagu dan Film konservasi, Malam Renungan Konservasi, Pelatihan Budidaya Anggrek, Demplot budidaya Anggrek

7.2. Sasaran SMART 3 dan SMART 4 3. Setelah 12 bulan kampanye Pride berlangsung, dengan dibangunnya paling tidak dua

instalasi biogas, 60% (dari semula 30%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar.

4. Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS.

Strategi Pemantauan:

1. Menghitung tingkat adopsi inovasi energi alternatif (biogas dan tungku hemat energi) yang diterapkan di 3 desa target.

2. Membandingkan keutuhan tutupan lahan di akhir kampanye pride.

APA BAGAIMANA KAPAN SIAPA DI MANA KETERANGAN(indikator) (metode & cara)        

Jumlah petani yang menggu-nakan energi alternatif atau inovasi tungku hemat kayu bakar

Menghitung adopsi inovasi (biogas dan tungku hemat energi) yang diterapkan oleh petani di desa target

Secara pe-riodik diseti-ap tahapan kampanye yang ber-langsung

Manager kampa-nye

Desa, Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo

Tingkat pengambilan kayu bakar di kawasan TNBTS

Membandingkan luasan hutan TNBTS di awal kampanye dan akhir kampanye

Membandingkan jumlah orang yang mengambil kayu bakar dari TNBTS di awal dan di akhir program kampanye

Perbandi-ngan dilaku-kan di awal dan di akhir kampanye

Manager kampa-nye di-bantu team lainnya

Desa, Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur96

Page 98: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

Factsheet TNBTS, Poster, Siker, Lembar Dakwah, Kalender, Kostum, Panggung Boneka, Kunjungan Sekolah, Lomba Melukis Hutan Konservasi Tingkat SD, Workshop Guru, Karnaval Wildlife, Membuat Billboard, Pembuatan Film Konservasi, Cipta Nada Dakwa Konservasi, Dokumentasi Lagu dan Film konservasi, Malam Renungan Konservasi, Pertemuan Masyarakat untuk Tungku Hemat Energi, Pelatihan Tungku Hemat Energi, Pembuatan Tungku Hemat Energi, Lomba Memasak dengan Tungku Hemat Energi, Pertemuan Masyarakat untuk Biogas, Pelatihan Instalasi Biogas (Manfaat dan Kegunaannya), Pembuatan Instalasi Biogas, Lomba Menghiasi Sapi, Booklet Energi Alternatif, Pembuatan demplot tanaman kayu bakar (kaliandra), Pekan aksi penghijauan

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur97

Page 99: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

8. Strategi untuk Menghilangkan Penghambat

Tujuan

Terciptanya keutuhan kawasan hutan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sehingga mampu mempertahankan sistem pendukung kehidupan masyarakat sekitar hutan.

Target Audience/Khalayak target:

1. Target utama adalah petani yang ada di 3 desa Argosari, Gading Kember dan desa sidomulyo. Target utama ini adalah kelompok petani yang diasumsikan memiliki pekerjaan sebagai petani dan peternak. berdasarkan hasil FGD bahwa kebanyakan yang berprofesi sebagai petani hampir memiliki ternak, sedangkan orang yang memiliki ternak belum tentu sebagai petani. Berdasarkan hasil survey 45% petani dan peternak kegiatan yang dilakukan di TNBTS adalah mengambil kayu bakar, dan mengambil kayu rumput 55%. Hasil survey lainnya mengatakan perlunya sumber energi alternatif sebagai pengganti kayu bakar oleh masyarakat dinyatakan setuju 44% dan 26% menyatakan sangat setuju, total jawaban posistif 70%. Dan survey lainnya mengatakan berhenti mengambil kayu bakar masih dirasakan sulit oleh masyarakat, ini bisa dilihat dari 50% hasil survey menyatakan sulit. Hasil survey lainnya menyatakan mencari sumber energi sebagai pengganti kayu bakar di hutan masih dikatan sulit, hasil survey menunjukkan 50% menyatakan sulit. Tindakan yang akan dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada kayu bakar adalah memanfaatkan limbah ternak/biogas 39 %.

2. Target kedua adalah masyarakat umum yang ada di empat desa yaitu Argosari, Gading Kembar, Sidomulyo dan Pandandari Lor. Dari hasil survey menujukkan 50.3% mengatakan tidak tahu hutan TNBTS. Hasil dari survey juga menunjukkan bahwa 58% masyarakat mengatakan tidak boleh mengambil kayu/pohon di hutan TNBTS. Dan hasil survey juga menunjukkan 44% respondens mengatakan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat melestarikan hutan lindung yang menyebabkan kondisi hutan TNBTS rusak. Sedangkan 40% yang lainnya mengatakan bahwa rusaknya hutan diakibatkan karena kurangnya penjagaan atau patroli dari petugas TNBTS. Sekitar 24% meyakini bahwa rusaknya hutan disebabkan kurangnya sumber pendapatan masyarakat. Hasil survey lainnya juga menunjukkan bahwa 31% responden menyatakan tidak setuju kalau mengambil kayu bakar secara terus menerus di TNBTS dapat menyebabkan hutan akan rusak dan menyebabkan banjir.

Strategi umum yang akan digunakan untuk mengurangi laju kerusakan hutan akibat pengambilan kayu bakar dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat jasa lingkungan kawasan hutan TNBTS, khususnya fungsi hidrologinya. Sedangkan sebagai pengganti kayu bakar sebagai sumber energi akan diperkenalkan tungku hemat kayu bakar untuk menekan laju pengambilan kayu dari dalam kawasan. Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan akan dilakukan juga pendekatan-

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur98

Page 100: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

pendekatan untuk memanfaatkan lahan-lahan masyarakat yang ada sebagai sumber kayu (seumber energi) pengganti kayu dari dalam kawasan. Inovasi lain yang akan diperkenalkan adalah sumber energi biogas bagi masyarakat yang memiliki ternak sapi. Secara diagramatis, strategi tersebut diterjemahkan sebagai berikut:

Sasaran

Apa yang kita inginkan untuk diketahui oleh target audience (PENGETAHAN)

Apa yang kita inginkan untuk dipikirkan oleh target audience (SIKAP)

Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh target audience (PERILAKU)

Dalam setahun kampanye Pride kedepan terjadi peningkatan pengetahuan petani di empat desa target Gading Kembar, desa Argosari, desa Sidomulyo dan Pandansari Lor mengenai batasan (aturan) pemanfaatan hutan di TNBTS dari 58% menjadi 78%.

Fungsi kawasan hutan khususnya di TNBTS sebagai life support system (sistem pendudukung kehidupan)Batasan (aturan) pemanfaatan (sumberdaya) hutan di TNBTS

Masyarakat sadar bahwa kegiatan mengambil kayu di TNBTS saat ini sebenarnya tidak dibolehkanmasyarakat memiliki persepsi dan pemahaman yang baik tentang manfaat hutan TNBTS terhadap kehidupan manusia

Masyarakat mau membaca dan memahami informasi tentang pelestarian alam di TNBTSMasyarakat mau terlibat dalam kegiatan kampanye pelestarian alam

Hambatan: Kurangnya media informasi dan modul manfaat hutan TNBTS

Hambatan: Masyarakat umum masih melihat hutan dalam batas manfaat langsung

Hambatan: Masyarakat umum masih menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi utama

Strategi: mengguna-kan media tradisional (kesenian lokal dan sebagainya) serta sumber informasi alternatif (pemuka agama, guru dan teman/ peer) untuk menyampaikan pesan konservasi

Strategi: mengangkat peran penting kawasan hutan dalam konteks menjaga daerah tangkapan air dan fungsi hidrologis dalam setiap materi dan diskusi-diskusi atau kegiatan penjangkauan

Strategi:Memperkenalkan sumber energi alternatif (biogas) sebagai pengganti kayu bakar dan kompor hemat kayu bakar untuk menekan konsumsi kayu bakar

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur99

Page 101: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Sasaran

Apa yang kita inginkan untuk diketahui oleh target audience (PENGETAHAN)

Apa yang kita inginkan untuk dipikirkan oleh target audience (SIKAP)

Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh target audience (PERILAKU)

Di akhir kampanye Pride terjadi peningkatan kesadaran konservasi dan peningkatan persepsi petani di empat desa target Gading Kembar, desa Argosari, desa Sidomulyo dan Pandansari Lor dari 37% yang menyatakan setuju, sangat setuju bahwa pengambilan kayu bakar di TNBTS akan menyebabkan hutan rusak dan terjadinya bencana menjadi 65%.

Fungsi kawasan hutan khususnya di TNBTS sebagai life support system (sistem pendudukung kehidupan)Batasan (aturan) pemanfaatan (sumberdaya) hutan di TNBTS

Masyarakat sadar bahwa kegiatan mengambil kayu di TNBTS saat ini sebenarnya tidak dibolehkanmasyarakat semakin sadar bahwa pengambilan kayu akan berdampak pada rusaknya hutan yang mengancam terhadap kurangnya sumber mata air, kekeringan dan berakibat pada bencana

Masyarakat mau merenungkan dan bersikap baik terhadap konservasi kawasan TNBTSMasyarakat menyatakan tidak setuju dalam mengambil kayu di TNBTS.

Hambatan: Kurangnya media informasi dan modul manfaat hutan TNBTS

Hambatan: Masyarakat umum masih melihat manfaat hutan TNBTS hanya sebatas manfaat langsung

Hambatan: Masyarakat umum masih menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi utama

Strategi: mengguna-kan media tradisional (kesenian lokal dan sebagainya) serta sumber informasi alternatif (pemuka agama, guru dan teman/ peer) untuk menyampaikan pesan konservasi

Strategi: mengangkat peran penting kawasan hutan dalam konteks menjaga daerah tangkapan air dan fungsi hidrologis dalam setiap materi dan diskusi-diskusi atau kegiatan penjangkauan

Strategi:Memperkenalkan sumber energi alternatif (biogas) sebagai pengganti kayu bakar dan kompor hemat kayu bakar untuk menekan konsumsi kayu bakar

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur100

Page 102: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Sasaran

Apa yang kita inginkan untuk diketahui oleh target audience (PENGETAHAN)

Apa yang kita inginkan untuk dipikirkan oleh target audience (SIKAP)

Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh target audience (PERILAKU)

Setelah 12 bulan kampanye Pride berlangsung, de-ngan dibangunnya paling tidak dua instalasi biogas, 60% (dari semula 30%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar.

Sumber energi alternatif tidak hanya sebatas tergantung pada sumber daya hutan.Pengalihan sumber energi alternatif adalah upaya menjaga keutuhan sumberdaya hutan TNBTS

Petani dapat menyadari penggunaan kayu bakar secara terus menerus akan berdampak pada kerusakan hutan TNBTS

Petani mau mencari sumber energi alaternatifPetani mau berubah pada sumber energi alternatif selain kayu bakar

Hambatan: Adanya asumsi bahwa orang desa menggunakan kayu bakar adalah bagian dari budaya dan tradisi yang turun menurun

Hambatan: Sumber daya hutan TNBTS untuk memenuhi kebutuhan energi dan ekonomi petani

Hambatan: Belum mengenal sumber energi alternatif

Strategi: memperke-nalkan inovasi yang mudah diterima seperti tungku hemat kayu bakar kemudian secara perlahan memperkenalkan inovasi yang lebih modern yaitu energi biogas dan mencari anggota masyarakat yang siap mengadop-si inovasi-inovasi

Strategi: menggerak-kan ekonomi petani melalui sumber energi alternatif, sumber energi yang handal dapat mendorong meningkatnya unit-unit usaha di masyarakat

Strategi:Memperkenalkan sumber energi alternatif (biogas) sebagai pengganti kayu bakar dan kompor hemat kayu bakar untuk menekan konsumsi kayu bakar

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur101

Page 103: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Sasaran

Apa yang kita inginkan untuk diketahui oleh target audience (PENGETAHAN)

Apa yang kita inginkan untuk dipikirkan oleh target audience (SIKAP)

Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh target audience (PERILAKU)

Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS

Petani dapat mengetahui sumber energi alternatif selain kayu bakarPetani dapat merasakan kemudahan dari energi alternatif selain kayu bakar

Petani dapat menyadari bahwa sumber energi alternatif dapat mencegah kerusakan pada hutan TNBTS

Petani mau berhenti mengambil kayu bakarpetani mau beralih pada sumber energi alternatif selain kayu bakar

Hambatan:Pengetahuan petani masih terbatas mengenai sumber energi alternatif

Hambatan:Kesadaran petani untuk berubah masih individual, dibutuhkan inisiasi yang sifatnya kolektif

Hambatan:Ketergantungan pada kayu bakar sangat tinggi.

Strategi: memperke-nalkan inovasi yang mudah diterima seperti tungku hemat kayu bakar kemudian secara perlahan memperkenalkan inovasi yang lebih modern yaitu energi biogas dan mencari anggota masyarakat yang siap mengadop-si inovasi-inovasi

Strategi: melibatkan seluruh komponen masyarakat dan membangun kebersa-maan sehingga masyarakat merasa lebih nyaman atau tidak tertekan untuk berubah

Strategi:Memperkenalkan sumber energi alternatif (biogas) sebagai pengganti kayu bakar dan kompor hemat kayu bakar untuk menekan konsumsi kayu bakar

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur102

Page 104: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

9. Kalender Kegiatan

Berdasarkan ke empat sasaran SMART yang ada dan rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran tersebut, disusunlah sebuah kalender kegiatan yang pada dasarnya memberikan ilustrasi bagaimana pelaksanaan satu kegiatan terhadap kegiatan yang lainnya.

Tabel 6. Kelender Kegiatan

No Kegiatan 2008 2009F M A M J J A S O N D J F M

1 FactsheetPerancangan

Produksi Distribusi

2 PosterPerancangan

Produksi Distribusi

3 StikerPerancangan

ProduksiDistribusi

4 Lembar dakwah5 Billboard

PerancanganProduksi

Pemasangan6 Kalender

PerancanganProduksi

Distribusi7 Kostum

PerancanganProduksi

Penggunaan8 Panggung boneka

PembuatanPertunjukkan

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur103

Page 105: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Kegiatan 2008 2009F M A M J J A S O N D J F M

9 Kunjungan sekolah10 Lomba lukis hutan

konservasiPersiapan

Pelaksanaan 11 Workshop guru

12 Karnaval wildlifePersiapan

Pelaksanaan 13 Karnaval Wildlife

Pembentukan panitia/persiapan

Pementasan 14 Membuat Billboard

Desain/persiapanPemasangan

15 Workshop Film & cipta Nada dakwa konservasi

Film dokementerNada dakwa konservasi

16 Pembuatan Film Konservasi

17 Cipta Nada Dakwa Konservasi

18 Dokumentasi Lagu dan Film konservasi

19 Malam Renungan Konservasi

Persiapan pelaksanaan

20 Pertemuan untuk anggrek21 Pelatihan Budidaya

AnggrekPersiapan

Pelaksanaan 22 Demplot budidaya

Anggrek23 Pertemuan Masyarakat

untuk Tungku Hemat Energi

24 Pelatihan Tungku Hemat

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur104

Page 106: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

No Kegiatan 2008 2009F M A M J J A S O N D J F M

EnergiPersiapan

Pelaksanann 25 Pembuatan Tungku

Hemat Energi26 Lomba Memasak dengan

Tungku Hemat EnergiPersiapan

Pelaksanaa 27 Pertemuan Masyarakat

untuk Biogas28 Pelatihan Instalasi Biogas

Persiapan Pelaksanaan

29 Pembuatan Instalasi Biogas

30 Lomba Menghiasi SapiPersiapan

31 Booklet Energi Alternatif

Desain Pencetakan

Distribusi 32 Pembuatan demplot

(KBD) tanaman kayu bakar

Persiapan pelaksanaan

33 Pekan aksi penghijauanPersiapan kepanitiaan

Pelaksanaan 34 Pasca-Survey

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur105

Page 107: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

10. Daftar Pustaka

Andono, Andi.2004. Ajun Jaga Wana Makalah Persentasi PKHA. Jakarta

Departemen Kehutanan RI, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2004, Pengelolaan Kolaboratif, 2005: Jakarta

Dokumen TNBTS, 2007. Kegiatan Pembinaan Daerah Penyangga di Sekitar Kawasan Konservasi. Malang

Jelajah Sang pemburu Sejati, Safari News, Edisi 6/II/2003 Taman Safari Indonesia: Cisarua Bogor

Kathy MacKinnon (1986), Alam Asli Indonesia.

Menteri Kehutanan RI, SK Menhut No. 278/Kpts-VI/1997

Muntasib Harini, Materi pendidikan hutan dan lingkungan, 2003, Institut Pertanian Bogor dan Perhutani: Jakarta

Muntasib, Harini, Masy’ud, Burhanuddin, Modul Konservasi Sumberdaya Alam, 2000, Dep. Konservasi Sumber Daya Hutan IPB: Bogor

Ngadiono, Pengelolaan Hutan Indonesia, 2004, Yayasan Adi Sanggoro: Bogor.

Primack, Richard B; Supriatna, Jatna; Indrawan, Mohammad; Kramadibrata, Padmi. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor. Jakarta

Richard Margoluis, Nick Salafky, Ukuran Keberhasilan,2005, Island Press: Yayasan Kehati.

Subagiadi, Herry. 2006. Buku Potensi TNBTS, Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang Jatim

Suhandi, Ary. 2003. Local Community Initiative in Developing Culture and Nature Tourism in Bromo Tengger Semeru National Park. Ulasan Kasus untuk. Asia-Pacific Environmental Innovation Strategies (APEIS) Research on Innovative and Strategic Policy Options (RISPO).

Tony Soehartono, Ani Mardiastuti, Pelaksanaan Konservasi CITIES di Indonesia, 2003 JICA: Jakarta.

www.hutan-jatim.com, 2007

www.kehutanan.go.id, 2007

http://geodesy.gd.itb.ac.id/kkgd/?page_id=291, 2007

http://taufikmjc.wordpress.com/tutor, 2007

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur106

Page 108: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

UNGKAPAN TERIMA KASIHNo Nama Lembaga1 Nigel Sizer, PhD

Dr. Diky Simorangkir Hari KushardantoNi Putu Sarilani Wirawan

Rare Indonesia

2 Dr.Rienekso S.Dr. Harini MuntasibIr. Arzyana Sunkar, MScDones Rinaldi, MSc.F.Dr. Yeni Mulyani

IPB

3 Jhon Piter ManaluEbe AgustinIn’am BurhanuddinLaode Moh. SalehSri Ulie RakhmawatiEdi Sutrisno

Cohort2 Rare Pride Magic 7

4 Bapak NoviantoIbu Nofi

BBTNBTS

5 Hari CahyonoMainul SofyanMillyia rahmaniAbd BasidYuyuk Yuana UtamiElvyM. ElmyMuhaimin aziz

Lembaga Paramitra

6 Imam Syafi’ieJabirMustakimSukkanNgaidi

Relawan Masyarakat Gading Kembar

7 SugionoSanaliSuprionoBuwono

Relawan Masyarakat Argosari

8 SuhardiDamai

Relawan Masyarakat Sidomulyo

9 SionoHandoyoSalam

Relawan Masyarakat Pandansari Lor

10 Bpk Kadri Lurah Gading Kembar11 Bpk. Samad Lurah Argosari12 Analiyawati My Love ...

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur107

Page 109: I · Web viewNilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?) Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung

Rencana Kegiatan Kampanye PRIDE di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Magi Yanto – Yayasan Paramitra Jawa Timur108