hyperemesis gravidarum

14
HYPEREMESIS GRAVIDARUM KELOMPOK 12 1) ACH. HUMAIDI (201301199) 2) MIZUYO HENI E. (201301208) 3) LINA IMRO’ATIN M. (201301210)

Upload: mizuyo-heni

Post on 15-Apr-2017

65 views

Category:

Healthcare


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hyperemesis gravidarum

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

KELOMPOK 12

1) ACH. HUMAIDI (201301199)2) MIZUYO HENI E. (201301208)3) LINA IMRO’ATIN M. (201301210)

Page 2: Hyperemesis gravidarum

1. APA ITU HYPEREMESIS GRAVIDARUM ?

Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan dimana mual muntah yang menyebabkan pekerjaan sehari-hari ibu menjadi terganggu dan keadaan umumnya menjadi buruk (Ilmu Kebidanan. Prof. Dr. Sarwono Prawiroharjo 1997).

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998) Suatu keadaan dimana seorang ibu memuntuhkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badan turun. Turgor kulit kurang dan timbul aceton dalam air kencing (FKUHPAD 1984 : 15).

 

Page 3: Hyperemesis gravidarum

2. ETIOLOGI

a) Faktor Hormonal.Frekuensi Hyperemesis Gravidarum yang tinggi pada umur kehamilan trisemester I. Kehamilan ganda dan molahidatidosa, menimbulkan dugaan bahwa faktor hormonal memegang peranan karena tersebut dibentuk chorionik gonadotropin hormon yang berlebihan.

b) Faktor Organik.Masuknya fili khorionis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun.

c) Faktor Psikologik.Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu yang dapat menyebabkan konflik mental sehingga dapat memperberat mual dan muntah.

Page 4: Hyperemesis gravidarum

PATHWAY

Page 5: Hyperemesis gravidarum

4. MANIFESTASI KLINIS

Hyperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :

Tingkat IMuntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, penderita, lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada ulu hati, nadi meningkat, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit menurun, bibir kering, mata cekung.

Tingkat IIPenderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun, mata cekung, tensi turun, oliguria dan konstipasi, aseton tercium pada hawa pernafasan dan kencing.

Tingkat IIIKeadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen bahkan sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi turun. 

Page 6: Hyperemesis gravidarum

5. PENATALAKSANAAN 1. Rawat jalan - Memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai

proses fisiologik.- Meyakinkan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala pada kehamilan muda dan akan hilang setelah 4 bulan.

- Menganjurkan makan sedikit tapi sering.- Makanan dan minuman sebaiknya dalam keadaan panas / sangat

dingin.- Menganjurkan makan yang banyak mengandung gula.

2. Obat-obatan

- Sedativa.- Vitamin.- Anti histamin.- Anti emetik.

3. Terapi PsikologikPerlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karena kehamilan, kurangi pekerjaan, menghilangkan konflik yang memicu penyakit ini. 4. Cairan parenteralBerikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. 

Page 7: Hyperemesis gravidarum

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG• Elektrolit darah.• Urinalisis

 7. KOMPLIKSIEncepalopasi wernick dengan gejala histagmus, diplopia dan perubahan mental,serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus. 

Page 8: Hyperemesis gravidarum

I. Pengkajian

a. Identitas pasien / biodata pasien.Meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, bahasa, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, no registrasi dan diagnosa keperawatan.

b. Keluhan utama.Pada pasien hyperemesis gravidarum biasanya mengeluh muntah yang terus-menerus 10x/hari.

c. Riwayat kesehatan- Riwayat kesehatan dahuluPada riwayat penyakit dahulu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV dan penyakit menurun seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, penyakit kronis seperti Jantung, Asma.

-Riwayat kesehatan sekarangPada riwayat kesehatan sekarang pasien dengan hyperemesis gravidarum didapatkan sering muntah-muntah 10x/hari, nafsu makan menurun, nyeri pada ulu hari, mata cowong, pasiel lemah.

Page 9: Hyperemesis gravidarum

II Pemeriksaan fisik 1) B1 (Breathing)

Nafas cuping hidung, dispneu, irama nafas irregular.2) B2 (Blood)

dada berbentuk lordosis barrel chest, perubahan apa yang terjadi pada payudara, sudah menonjol atau tidak puting susu.

3) B3 (Brain)Pada hyperemesis gravidarum tingkat III kesadaran akan menurun dan somolen sampai koma

4.) B4 (Bladder)Oliguria dan konstipasi aceton

5) B5 (Bowel)Terdapat strise atau linea gravida, apakah ada luka lecet, berapa tinggi fundus, adakah bekas garukan atau luka UP, peristaltik usus normal atau tidak, obstipsi, kembung.

6) B6 (Bone) -Pada pasien hyperemesis gravidarum turgor kulit

menurun, -Pada pasien hyperemesis gravidarum pasien

merasa tubuhnya lemah.

Page 10: Hyperemesis gravidarum

Tanda-tanda vital

Pada pasien hyperemesis gravidarum nadi akan meningkat dan kecil, tekanan darah sistolik menurun, suhu meningkat terjadi hyperemesis gravidarum tingkat I dan II ,pada hyperemesis gravidarum tingkat III kesadaran akan menurun dan somolen sampai koma, suhu meningkat, nadi meningkat dan tensi menurun.

III DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa yang sering muncul pada pasien hyperemesis gravidarum.1) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan intake yang tidak adekuat.2) Gangguan keseimbagan cairan dan elektolit berhubungan dengan out put yang berlebihan.3) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. 

Page 11: Hyperemesis gravidarum

IV. INTERVENSIDiagnosa 1       : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan mual muntah yang berlebihanTujuan              : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan dalam waktu 1 x 24 jam mual muntah berkurang. Kriteria hasil : -Mual muntah berkurang. -Nafsu makan bertambah. -Berat badan tidak turun / tetap -Turgor kulit baik. -Keadaan umum cukupN

OINTERVENSI RASIONAL

1. Jelaskan pada pasien tentang keadaan dan tentang penyakitnya.

Pasien akan lebih mengerti dan menambah pengetahuan pasien.

2. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya makan untuk kesehatan dirinya dan kandungan

Pasien dapat lebih mengerti tentang pentingnya makan untuk kesehatan dirinya dan kandungannya

3. Berikan makan sedikit tapi sering dan hangat.

Meningkatkan asupan makanan

4. Berikan makanan kesukaan sesuai dengan diet yang diberikan

Meningkatkan nafsu makan pasien.

5. Catat porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien.

Mengetahui intake makanan pasien

Page 12: Hyperemesis gravidarum

Lanjutan…6. Timbang berat badan 3 hari

sekali.Mengetahui adanya peningkatan berat badan pasien.

7. Observasi tanda-tanda vital Mengetahui perkembangan kesehatan pasien dan mengetahui dari dini terjadinya komplikasi

Diagnosa II : Gangguan keseimbagan cairan dan elektolit berhubungan dengan out put yang berlebihan.

Tujuan : kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhiKriteria hasil : - Pasien mau minum.

- Muntah berkurang sampai dengan berhenti.- Turgor kulit baik, tidak terjadi dehidrasi.- Tanda-tanda vital dalam batas normal

S : 36-370C RR : 16-20x/mnt N : 80-100x/mnt TD : 120/80 mmHg

Page 13: Hyperemesis gravidarum

NO INTERVENSI RASIONAL1. Jelaskan pada pasien tindakan

yang akan dilakukan.Pasien akan kooperatif saat tindakan dilakukan

2. Jelaskan pada pasien tentang akibat kekurangan cairan karena muntah yang sering.

Pasien mengerti akibat kekurangan cairan bagi wanita hamil yaitu dapat menyebabkan dehidrasi, kerusakan pada ginjal, memperberat kerja jantung, menganggu pertumbuhan janin

3. Ajari ibu cara mengurangi mual yaitu dengan tarik nafas panjang dan menghindari makanan yang baunya merangsang muntah

Usaha untuk mengurangi mual muntah secara mandiri dengan tank nafas panjang sehingga diafragma naik, tekanan dalam rongga perut dan usus menurun sehingga rangsangan berkurang.

4. Catat intake dan out put Mengetahui keseimbangan cairan didalam tubuh pasien

5. Observasi tanda-tanda vital dan tanda tanda dehidrasi.

Mengetahui perkembangan kesehatan pasien dan mengetahui dari dini tanda-tanda dehidrasi.

6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.

Untuk membantu proses penyembuhan

Page 14: Hyperemesis gravidarum

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA