hubungan stres dan siklus menstruasi

5
HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT I AKBID MUHAMMADIYAH BANDA ACEH KTI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh Oleh : NAMA : DEVI SURIA RAHMY NIM : 712403S12147 AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH BANDA ACEH

Upload: eko-pranata

Post on 16-Sep-2015

34 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT I AKBID MUHAMMADIYAH BANDA ACEH

KTI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III KebidananMuhammadiyah Banda Aceh

Oleh : NAMA : DEVI SURIA RAHMYNIM : 712403S12147

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAHBANDA ACEH 2015/2016

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa akan mengalami suatu tahap yang disebut pubertas. Menurut World Health Organication (WHO) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun, sedangkan menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007, remaja adalah laki-laki dan perempuan yang belum kawin dengan batasan usia meliputi 15-24 tahun. Remaja perempuan mengalami masa pubertas lebih cepat dibandingkan laki-laki. Pubertas pada remaja perempuan di tandai dengan menarche yaitu mendapatkan mensturasi (haid) pertama (Wong, 2008).Salah satu yang terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid, yang ditentukan oleh proses somato-psikik, yang sifatnya komplek yang meliputi hormonal, psikososial, dan salah satunya siklus menstruasi dan sering disertai dengan gangguan fisik dan mental yang bisa menyebabkan salah satunya yaitu pikiran, adanya kecemasan dan stress. (Hawari, 2008: h. 20)Menurut proverawati (2009), pada kenyataanya pada wanita memiliki siklus menstruasi normal yaitu siklus setiap wanita tidak memiliki pola tertentu. Sedangkan menurut penelitian Bieniasz Jet al mengatakan dalam penelitiannya diantara 23 remaja yang mengalami gangguan pada siklus menstruasinya sebanyak 86,7% (13) remaja, dibandingkan dengan 37,5% (3) yang seperti ini dipengaruhi oleh beberapa yang memiliki siklus normal, faktor siklus menstruasi diantaranya yaitu faktor hormon, psikis/stres, aktivitas, gizi, sampai dengan pola makan.Data dari Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS, 2010) sebagian besar 68% perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir. Persentase tertinggi haid tidak teratur terdapat pada daerah Gorontalo (23,3%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (8,7%), sedangkan di Maluku Utara (15,7%).1.2 Tujuan Penelitian1.2.1 Tujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I AKBID Muhammadiyah Banda Aceh1.2.2 Tujuan KhususUntuk mengetahui hubungan stres psikologi dengan gangguan menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I AKBID Muhammadiyah Banda Aceh

DAFTAR PUSTAKA1. Wong. Donna L., dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Alih bahasa: Agus Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Indonesia: Egi Komara Yudha. Edisi 6. Jakarta : EGC.2. Hawari D. 2008. Stres Cemas dan Depresi: FKUI; Jakarta; 2008. h. 34-47 3. Proverawati, A., Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama penuh Makna. yogyakarta: Nuha medika. h. 8-29 4. Rikesdas. 2010. Perkembangan Status Kesehatan Masyarakat Indonesia. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=13019. (Diakses pada tanggal 08 Januari 2015).