hubungan pembinaan kepala sekolah … pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos...

125
HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : WIJANARKO ANDREYANTO NIM : 021 334 120 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: buidat

Post on 26-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN

PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU

(Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus

Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

WIJANARKO ANDREYANTO

NIM : 021 334 120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

iv

MOTTO

Semua Yang Kasat Mata Bisa Kita Raih dan Lalui

Sesulit Apapun Itu Dengan Usaha Keras Di Iringi Doa

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT dan junjunganku Nabi Muhammad SAW

Bapak, Ibu, Adikku and My Love Yentri

Penulis sendiri Wijanarko Andreyanto

Sahabat – sahabatku & Teman-teman PAK angkatan 2002

Dan Semua orang yang kucintai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

v

ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU

Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul

Wijanarko Andreyanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru; (2) ada hubungan positif pengalaman kerja dengan etos kerja guru; (3) ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul sebanyak 183 guru. Sampel penelitian ini sebanyak 101 guru. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru (r = 0,404 , p = 0,000 < α =0,05); (2) hubungan positif pengalaman kerja dengan etos kerja guru (r = 0,278, p = 0,005 <α =0,05); (3) ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru (r = 0,499, p = 0,000 <α =0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

vi

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL SCHOOL LEADERSHIP AND WORKING EXPERIENCES AND WORKING ETHOS OF

TEACHER

A Case Study on Teachers of 2 State Senior High School Wonosari, Dominikus Senior High School Wonosari and Muhammadiyah Senior High

School Wonosari Gunungkidul

Wijanarko Andreyanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research is aimed to know whether: (1) there is a positive correlation between school principal leadership and working ethos of teacher; (2) there is a positive correlation between working experiences and work ethos of teacher; (3) there is a positive correlation between school principal leadership and working experiences and working ethos of teacher.

This research was conducted in 2 State Senior High School Wonosari, Dominikus Senior High School Wonosari, and Muhammadiyah Senior High School Wonosari Gunungkidul. The populations in this research were 183 teachers of Senior High Schools in Wonosari Gunungkidul. The samples are 101 teachers. Sample pulling technique is purposive sampling. Data collecting techniques which is used are documentation and questionnaire. Data analysis techniques is simple correlation analysis and double correlation analysis.

The result of the analysis showed that: (1) there is a positive correlation between school principal leadership and working ethos of teacher (r = 0,404 , p = 0,000 < α = 0,05); (2) there is a positive correlation between working experiences and work ethos of teacher (r = 0,278, p = 0,005 < α = 0,05); (3) there is a positive correlation between school principal leadership and working experiences and working ethos of teacher (r = 0,499, p = 0,000<α = 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : WIJANARKO ANDREYANTO NIM : 021 334 120

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 17 November 2008

WIJANARKO ANDREYANTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa Esa Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Hubungan Pembinaan Kepala

Sekolah dan Pengalaman Kerja Dengan Etos Kerja Guru”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengantar Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa tanpa

adanya suatu usaha yang maksimal, bimbingan serta bantuan berupa moril,

materiil, maupun pemberian kesempatan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing yang

senantiasa dengan penuh kerelaan, kesabaran dan ketekunan membimbing

serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

viii

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. selaku dosen tamu yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberikan

masukan dan saran kepada penulis.

6. Ibu B.Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen tamu yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberikan

masukan dan saran kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu kepala sekolah SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus

Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari yang telah membantu dan

mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah.

8. Bapak dan Ibu guru di sekolah SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus

Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari, yang telah rela menjadi

subjek penelitian ini dengan mengisi kuesioner penelitian yang diedarkan.

9. Kedua orang tuaku Bapak Suwadiyono dan Ibu Sri Yulianti, S.Pd serta adikku

Bowo yang selalu dan senantiasa memberikan dorongan, semangat dan doa

kepada penulis dalam meraih cita,

10. My Love Yentri tercinta yang selalu memotivasi dan selalu membantu aku

dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas kesabaran, perhatian, cinta

dan ketulusan hati dalam menemani saat suka maupun duka.” Bersama kita

raih cita n kebahagian bersama… we can do it My Dear.. “

11. Bapak Sunardjo dan Ibu Sri Yanti, terimakasih atas segala dorongan, bantuan,

serta bimbingan selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas kecil

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

ix

12. Kakak terbaikku Ms Agung, thanks atas dukungan, ceramah, caci maki juga

bantuan selama ini… Akhirnya bisa Lulus juga ak bro…!!

13. Semua kakak ku juga adik ku di Jakal ( Mbak Tari, Mawan, Sigit, Ms Rinto,

Ms Gandung, Ms Nanang ). Matur nuhun atas kebersamaanya selama ini.

14. Keluarga Berbah, Bapak dan Ibu Mursidi, Mbak Etik, Mbak Nining yang telah

membantu, memotivasi, dan menerima penulis masuk ke dalam bagian

keluarga.. Kebahagian terbesar bisa masuk in My Second Home In Jogja.

15. Adekku Ima yang cantik yang telah memberikan dorongan buat penulis

selama ini.. makasih ya ! Cepat lulus ya dik..

16. Thomas & Banu yang telah memberikan bantuan, arahan, dan dukungan

moril kepada penulis..makasih banget pokoknya. !!

17. Temen – temen PAK C angkatan 2002 makasih atas kebersamaan kita selama

ini di kampus seribu jendela. I Misss You All

18. Polvo Community ( Andit, Akris, Aan, Gusur, Pak Ichan, Fandi, Ucok Baba,

Toriq, Jefri, Rendi juga new member Kentung).. Tetap kompak selalu guys..!!

19. Supra AB 4690 ND yang telah setia sekian lama membawa dan menemaniku

kesana-kesini dalam meraih cita-cita.

20. Semua pihak yang tidak tercantum namanya disini, namun telah banyak

berjasa bagi penulis.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari

dengan berkatnya yang melimpah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,

sehingga kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

x

Ahirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 23 Oktober 2008

Penulis

Wijanarko Andreyanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Oktober 2008

Penulis

Wijanarko Andreyanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL . ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ............................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii PERSEMBAHAN............................................................................... iv ABSTRAK. ....................................................................................... v ABSTRACT . ..................................................................................... vi KATA PENGANTAR. ....................................................................... Vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ........................................... xi DAFTAR ISI. .................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv DAFTAR TABEL .............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Batasan Masalah. .................................................................. 5

C. Rumusan Masalah. ................................................................ 5

D. Tujuan Penelitian. ................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian. ............................................................ .. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Persepsi Tentang Etos Kerja. ....................... 7

1. Pengertian Etos Kerja...................................................... 7

2. Persepsi Etos Kerja . ....................................................... 9

B. Pengalaman Kerja. ................................................................ 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xiii

C. Pembinaan ............................................................................ 11

1. Pengertian Pembinaan . ................................................... 11

2. Tujuan dan Macam Pembinaan . ..................................... 13

3. Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan ........................ 15

4. Pembinaan yang Dilakukan Kepala Sekolah ................. 16

D. Kerangka Berfikir . ............................................................... 19

E. Hipotesis ............................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian . ............................................. 23

C. Subyek dan Obyek Penelitian . ............................................. 23

D. Populasi dan Sampel . ........................................................... 24

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukurannya . 25

F. Teknik Pengumpulan Data . .................................................. 28

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................. 28

H. Teknik Analisis Data…......................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Jumlah Sekolah dan Guru-Guru............................................ 38

B. Deskripsi Responden............................................................. 40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data ....................................................................... 42

B. Analisis Data ........................................................................ 44

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data. ................................. 44

2. Pengujian Hipotesis ........................................................ 48

3. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif .................. 52

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xiv

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 61

B. Keterbatasan penelitian ......................................................... 61

C. Saran...................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ................................................................... 65

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian .................................................................. 72

Lampiran 3.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas................................................. 84

Lampiran 4.Uji Normalitas dan Uji Linieritas ................................................ 87

Lampiran 5.Pengujian Hipotesis ..................................................................... 90

Lampiran 6.Perhitungan PAP II dan Tabel Statistik....................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Variabel Pembinaan Kepala Sekolah ................................. 25

Tabel 2. Skor Item Variabel Pembinaan Kepala Sekolah ............................... 26

Tabel 3. Kisi-kisi Variabel Etos Kerja Guru................................................... 27

Tabel 4. Skor Item Variabel Etos Kerja Guru................................................. 27

Tabel 5. Hasil uji Validitas Variabel Pembinaan Kepala Sekolah.................. 30

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja guru.................................... 31

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ......................................... 32

Tabel 8. Daftar SMA Negeri/Swasta di Kecamatan Wonosari....................... 39

Tabel 9. Daftar Guru Menurut Status Kepegawaian....................................... 39

Tabel 10. Deskripsi Responden 3 SMA.......................................................... 40

Tabel 11. Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin ................................ 40

Tabel 12. Deskripsi Responden Menurut Pendidikan..................................... 41

Tabel 13. PAP Tipe II Variabel Pembinaan Kepala Sekolah.......................... 42

Tabel 14. PAP Tipe II Variabel Pengalaman Kerja ........................................ 43

Tabel 15. PAP Tipe II Variabel Etos Kerja Guru ........................................... 43

Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Variabel Pembinaan Kepala Sekolah............ 44

Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Variabel Pengalaman Kerja .......................... 45

Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Variabel Etos Kerja Guru ............................. 46

Tabel 19. Hasil Uji Linieritas Variabel Penelitian .......................................... 47

Tabel 20. Hasil Uji Hipotesis I........................................................................ 48

Tabel 21. Hasil Uji Hipotesis II ...................................................................... 50

Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis III ..................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi atau era keterbukaan, sumber daya manusia

sangat berperan terhadap keberhasilan organisasi dalam berkompetisi dengan

organisasi lainnya. Sumber daya manusia karenanya harus memiliki kualitas

yang memadai. Kualitas sumber daya manusia yang dimaksud adalah ukuran

kualitatif seseorang dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,

ketrampilan dan nilai-nilai tertentu. Untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas, pendidikan menduduki peranan yang penting.

Kemajuan ilmu dan teknologi sangat pesat mendorong arus informasi

semakin deras dan membuat dunia seakan-akan menjadi semakin sempit.

Kemajuan tersebut memberi dampak pada semua bidang kehidupan manusia,

termasuk bidang pendidikan. Bidang pendidikan harus berbenah diri agar

tidak ketinggalan jaman. Sejalan dengan hal ini, para ahli pendidikan sudah

mulai mengadakan penyempurnaan dalam berbagai aspek pendidikan. Sistem

kelembagaan, penyelenggaraan, kurikulum, model belajar dan mengajar, serta

kegiatan peserta didik terus dikembangkan agar menjadi lebih relevan dengan

kebutuhan pendidikan masa kini.

Sulamun (1995:3), menyatakan bahwa tujuan dan sasaran dalam

pendidikan dapat menumbuhkan sikap kemandirian dalam diri manusia,

melalui peningkatan peran serta, efisiensi dan produktifitas dari seluruh

anggota sekolah. Untuk menumbuhkan sikap mandiri diperlukan kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

2

sumber daya manusia yang dapat dipertanggungjawabkan dalam bidang

ketenagakerjaan. Dengan adanya sumber daya yang berkualitas ini diharapkan

dapat tercipta etos kerja pada setiap individu, baik langsung maupun tidak

langsung yang terlihat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Melihat hal

ini, maka penting bagi guru untuk memiliki etos kerja yang mendalam,

sehingga mereka dapat memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang penting.

Pemaknaan yang mendalam terhadap kerja akan membuat mereka sungguh-

sungguh dalam menjalankan pekerjaannya. Etos kerja guru sama dengan

semangat kerja yang ditunjukkan guru dalam menggeluti profesinya, baik

dalam kelas maupun kehidupan masyarakat. Banyak fakta menunjukkan

bahwa semangat kerja guru cukup tinggi, disiplin, teguh, dan jujur meskipun

mereka memperoleh gaji yang kecil. Pengabdian guru seperti itu

memperlihatkan bahwa mereka masih tetap memiliki etos kerja yang dapat

diandalkan.

Menurut Harsanto (1989:4), ada banyak guru sekedar menyandang

gelar guru tetapi lemah dalam hal disiplin, kejujuran, dan sikap hormat-

menghormati sesama guru atau siswa. Kondisi seperti ini sebenarnya sudah

lama terjadi. Menurut Surakhmad (1981:13), kondisi-kondisi buruk yang

mewarnai pendidikan kita tersebut perlu dipecahkan dengan segera. Kondisi

buruk yang dimaksud adalah disiplin tenaga kependidikan dalam

melaksanakan tugas sehari-hari, dan tidak terbukanya mental pendidik untuk

menerima hal-hal baru, dan merintis jalan yang tergolong revolusioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

3

Untuk memperbaiki dan menciptakan etos kerja yang tinggi pada guru

dapat dilakukan dengan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan terhadap guru-

guru menurut Sahertian (1982:32) adalah usaha untuk membantu guru-guru

melihat dengan jelas kaitan antara tujuan-tujuan pendidikan, agar lebih

mampu membimbing pengalaman murid-murid, menggunakan berbagai

sumber dan media belajar, menerapkan metode dan teknik mengajar yang

lebih berdaya guna dan berhasil guna, menganalisis kesulitan-kesulitan belajar

dan kebutuhan belajar murid-murid, serta menilai proses belajar dan hasil

belajar murid.

Kepala sekolah harus melakukan kegiatan supervisi secara kontinu dan

baik terhadap proses aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Hal

ini disebabkan guru adalah orang yang berhadapan langsung dengan siswa dan

sekaligus menjadi penentu baik-buruknya hasil belajar. Supervisi yang

dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk melaksanakan pembinaan

kepada guru-guru. Dengan pembinaan yang direncanakan secara mantap dan

dilaksanakan secara tertib dan kontinyu maka pelaksanaan proses belajar akan

mencapai hasil optimal. Semakin sering kepala sekolah melaksanakan

supervisi terhadap guru, semakin baik pula kondisi dan hasil belajar

mengajar di sekolah itu. Dan jika guru-guru mendapatkan pembinaan yang

baik akan memiliki semangat kerja dan etos kerja guru akan semakin baik juga

kuat sehingga guru dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya

untuk memberikan pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

4

Dalam bekerja, guru akan memperoleh tambahan pengetahuan, dan

ketrampilan dalam bidang pekerjaannya. Intensitas pengalaman kerja hanya

ditentukan oleh berbagai faktor misalnya masa kerja, pengalaman kerja,

keterampilan serta relevansi pekerjaan yang pernah dilakukannya. Seseorang

yang memiliki masa kerja lama sebagai karyawan dan pernah mengikuti

program pada bidang tersebut secara normal akan memiliki intensitas

pengalaman kerja lebih banyak dari pada karyawan yang hanya memiliki masa

kerja sedikit. Waktu, jenis pekerjaan, masa kerja, ketrampilan dan pengalaman

kerja sangat berperanan karena ketrampilan yang dikerjakan berulang-ulang

akan menjadi gerakan otomatis/kebiasaan, tetapi kalau keterampilan tersebut

lama tidak dipergunakan maka keterampilan tersebut akan menurun sampai

tingkat yang paling minimal. Semakin lama seorang guru dalam menjalankan

tugas maka semakin baik pula etos kerja guru. Guru akan dapat mengetahui

kelebihan dan kelemahan dalam mengajar sehingga akan berusaha untuk

meningkatkan kualitas pengajaran didalam kelas. Kerja keras, disiplin, jujur

dan tanggung jawab akan terbentuk dalam diri seorang guru.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka pada penelitian ini peneliti

mencoba melihat sejauh mana hubungan pembinaan yang dilakukan kepala

sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru-guru. Berdasarkan latar

belakang inilah maka peneliti mengambil judul “Hubungan Pembinaan

Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja Dengan Etos Kerja Guru ”.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada guru-guru SMA Negeri 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

5

Wonosari, SMA Dominikus Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari

di Kabupaten Gunungkidul.

B. Batasan Masalah

Untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan yang dapat dilihat

dari etos kerja guru-guru tersebut, ada banyak faktor yang berhubungan

dengan etos kerka guru. Penelitian ini menfokuskan pada pembinaan kepala

sekolah dan pengalaman kerja.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja

guru ?

2. Apakah ada hubungan positif pengalaman kerja dengan etos kerja guru ?

3. Apakah ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dan pengalaman

kerja dengan etos kerja guru ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :

1 Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah

dengan etos kerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

6

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif pengalaman kerja dengan

etos kerja guru.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah

dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru.

E. Manfaat Penelitian

1 Bagi ilmu pengetahuan

1) Untuk memperluas atau memperkaya pengembangan dan pengukuran

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja terhadap etos kerja

guru dalam konteks persekolahan.

2) Dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya yang

berhubungan dengan dunia pendidikan.

2. Bagi kepala sekolah dan guru

Untuk memberikan gambaran yang kongkrit mengenai hubungan

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja terhadap etos kerja guru

sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah referensi tentang

pendidikan mengenai pembinaan kepala sekolah, pengalaman kerja

terhadap etos kerja guru di perpustakaan Universitas khususnya bagi

mahasiswa FKIP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Persepsi Tentang Etos Kerja

1. Pengertian Etos Kerja

Etos kerja berasal dari bahasa Yunani yang berarti sesuatu yang

diyakini, cara berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai kerja (Tasmara,

1995:25). Menurut pendapat Hornby seperti yang dikutip dalam karya

Sugiarto (1999:7), etos sebagai “characteristic of community or of culture,

code of values by which a group or society life”. Jadi etos menunjukkan

ciri-ciri, pandangan, kepercayaan yang menandai suatu kelompok (Harifa,

1994: 4).

Menurut Anoraga (2001:29), etos kerja adalah pandangan dan

sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja. Pandangan dan sikap

tersebut melihat kerja sebagai sesuatu yang luhur bagi eksistensi manusia,

maka etos kerjanya akan mendalam, sehingga orang akan sungguh-

sungguh dalam bekerja. Sebaliknya bila pandangan dan sikap tersebut

melihat kerja sebagai sesuatu yang tidak bernilai, apalagi kalau sama

sekali tidak memiliki pandangan dan sikap terhadap kerja, maka etos

kerjanya kurang mendalam. Orang akan seenaknya saja dalam bekerja.

Dorongan atau motivasi sangat perlu untuk menumbuhkan pandangan dan

sikap yang positif terhadap kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

8

Batubara (1989:35), mengatakan bahwa etos kerja adalah jiwa dan

semangat kerja, yang dipengaruhi oleh cara pandang terhadap pekerjaan.

Cara pandang erat kaitannya dengan nilai-nilai yang tumbuh dan

berkembang serta dianut oleh seseorang. Secara atributif etos kerja dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) (Batubara, 1989:36) :

a. Etos kerja ekonomis Etos kerja yang dilandasi oleh cara pandang bahwa bekerja adalah sarana untuk mencari nafkah semata-mata. Pada etos kerja ekonomi ini, besar kecilnya penghasilan sangat mempengaruhi motivasi kerja seseorang.

b. Etos kerja sosial Etos kerja yang dilandasi oleh cara pandang bahwa bekerja bukan sekedar untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk mengembangkan diri, serta mangabdikan pada masyarakat dan bangsa.

c. Etos kerja filosofis Etos kerja yang dilandasi tidak hanya oleh nilai-nilai ekonomi dan

sosial dari pekerjaan, tetap juga oleh nilai-nilai filosofis. Bekerja tidak hanya sebagai sarana mencari nafkah atau mengembangkan diri dan mengabdi pada masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Etos kerja filosofis merupakan suatu atribut pemaknaan yang paling mendalam terhadap kerja.

Menurut Batubara (1989:28), etos kerja yang hanya dilandasi nilai

sosial dan filosofis, biasanya rawan dalam hal disiplin kerja. Sebaliknya

jika hanya dilandasi oleh alasan ekonomi, maka manusia akan menjadi

”homo economicus”. Akibatnya kontrol sosial dan spiritual dalam diri

seseorang akan menjadi lemah. Unsur-unsur kemanusiaan, dedikasi, dan

loyalitas kepada masyarakat, bangsa, dan negara menjadi nomor dua

dalam bekerja. Jadi motivasi kerja akan menentukan tinggi rendahnya etos

kerja seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

9

2. Persepsi tentang Etos Kerja

Etos kerja merupakan suatu etik atau penuntun dalam bekerja,

maksudnya suatu penuntun untuk melakukan pekerjaan atau bekerja

dengan baik. Menurut Ancok seperti yang dikutip oleh Sulamun

(1995:60), rendahnya etos kerja erat kaitannya dengan etik kerja,

maksudnya orang yang etos kerjanya jelek biasanya orang itu tidak

mempunyai etos kerja. Ini menunjukan bahwa etik ini merupakan suatu

penuntun orang untuk memiliki etos kerja yang baik, orang yang memiliki

etos kerja yang baik berarti orang tersebut dapat melakukan pekerjaan atau

bekerja dengan baik.

Menurut Geerzt dalam Sulamun etos merupakan landasan atau

menjadi watak dasar dalam perilaku setiap individu dan lingkungan

sekitarnya, yang terpancang dalam kehidupan masyarakat (Sulamun, 1995:

60). Karena etos kerja ini menjadi landasan bagi kehidupan manusia, maka

etos ini juga berhubungan dengan aspek evaluatif yang bersifat menilai

dalam kehidupan masyarakat (Abdullah, 1979: 3). Dalam kaitannya

dengan pernyataan di atas, etos kerja yang baik adalah etos kerja yang

dilandasi oleh etik-etik yang bernilai baik. Orang yang sudah dilandasi

oleh etik-etik baik ini biasanya mereka dapat bekerja dengan baik. Bekerja

yang baik adalah bekerja yang dilakukan secara jujur, disiplin mau kerja

keras, rajin dan tekun.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa etos kerja yang

harus dimiliki seorang pekerja menyangkut beberapa unsur yaitu: bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

10

keras, disiplin, jujur dan bertanggung jawab, rajin, dan tekun, serta

menggunakan waktu secara tepat. Semua unsur tersebut sangat penting

karena guru harus dapat memberikan teladan untuk bekerja yang baik,

agar dapat ditiru oleh anak didiknya.

B. Pengalaman Kerja.

Pengalaman kerja merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang

terhadap apa yang dialaminya dalam bekerja, sehingga apa yang dialaminya

tersebut telah dikuasainya. Dalam bekerja seseorang menemukan hal-hal baru

dan dapat dipahaminya, maka seseorang memperoleh pengalaman kerja baru.

Arti kata “pengalaman” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

(Poerwodarminto, 1976: 202) adalah “barang yang telah dirasa, diketahui, dan

dikerjakan “ yang berasal dari kata “alam” berarti lebih mengetahui atau tahu

benar. Sedangkan menurut Webster Dictionary maka pengalaman dapat berarti

pengetahuan atau ketrampilan atau partisipasi langsung dalam suatu peristiwa.

Dengan demikian pengalaman kerja dapat diartikan segala pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, maupun kemampuan yang diketahui dan didapatkan

melalui pengamatan atau partisipasi langsung selama bekerja.

Dalam bekerja, seorang guru akan memperoleh tambahan pengetahuan,

dan ketrampilan dalam bidang pekerjaanya. Intensitas pengalaman kerja hanya

ditentukan oleh berbagai faktor misalnya masa kerja, pengalaman kerja,

keterampilan serta relevansi pekerjaan yang pernah dilakukannya. Seseorang

yang memiliki masa kerja lama sebagai karyawan dan pernah mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

11

program pada bidang tersebut secara normal akan memiliki intensitas

pengalaman kerja lebih banyak dari pada karyawan yang hanya memiliki masa

kerja sedikit. Waktu, jenis pekerjaan, masa kerja, ketrampilan dan pengalaman

kerja sangat berperanan karena ketrampilan yang dikerjakan berulang-ulang

akan menjadi gerakan otomatis / kebiasaan, tetapi kalau ketrampilan tersebut

lama tidak dipergunakan maka keterampilan tersebut akan menurun sampai

tingkat yang paling minimal.

Martoyo (1992:99) mengungkapkan bahwa manfaat pengalaman kerja

adalah sebagai berikut:

1. Dengan pengalaman kerja seseorang akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin baik pula.

2. Dengan pengalaman kerja seseorang akan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

3. Dengan pengalaman kerja seseorang memperoleh ketrampilan sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki.

Sedangkan menurut Siagian (1984:74), seseorang yang mempunyai

pengalaman kerja membawa dampak berbagai hal seperti :

1. Cakrawala pandangan makin luas yang memungkinkan seseorang untuk lebih mampu memahami dan mengantisipasi perubahan yang terjadi.

2. Meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan penghasilan seseorang sekaligus menambah kepuasan batin yang semakin besar.

3. Meningkatkan promosi yang besar.

C. Pembinaan

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan dimengerti sebagai terjemahan dari bahasa Inggris

training, yang berarti latihan atau pendidikan. Menurut Kamus Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

12

Bahasa Indonesia, pembinaan diartikan sebagai usaha, tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk

memperoleh hasil yang lebih baik (Moeliono, 1990:117). Menurut Kamus

Umum Bahasa Indonesia yang disusun Poerwodarminto (1976:139),

pembinaan berasal dari kata bina yang berarti bangun. Apabila kata bina

diberi awalan me- misalnya menjadi membina, mengandung arti

membangun atau mendirikan, misalnya negara: kita bersama-sama negara

baru yang adil dan makmur. Apabila mendapat awalan dan akhiran

misalnya, menjadi pembinaan, maka kata tersebut mengandung arti

pembangunan atau perubahan. Jadi pengertian pembinaan mengandung

arti menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaiki sesuatu yang ada

untuk mengusahakan menjadi semakin lebih baik. Artinya, pembinaan

mengarah kepada sesuatu hasil yang lebih baik, lebih bermutu dan lebih

berbobot.

Sementara itu menurut Mangunhardjana (1986:12), pembinaan

adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah

dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan

membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan

mengembangkan pengetahuan yang sudah ada serta mendapatkan

pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja

yang sedang dijalani secara lebih efektif. Pengertian ini lebih menekankan

pengembangan manusia pada segi praktis yaitu pembangunan sikap,

kemampuan dan kecakapan. Dalam pembinaan ini, orang tidak hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

13

dibantu untuk mendapatkan dan mendalami pengetahuan tetapi

pengetahuan yang sudah dikuasai harus dipraktikkan. Orang lebih banyak

dilatih, diajak mengenal secara mendalam kemampuan dan kecakapannya

untuk dikembangkan sehingga dapat berguna dalam hidup dan kerja.

Lebih lanjut, Mangunhardjana (1986:14) menyatakan bahwa hal pokok

dalam pembinaan adalah mendapatkan sikap (attitude) dan kecakapan

(skill) sehingga pembinaan tidak hanya mencakup teori saja tetapi juga

praktik pelaksanaannya.

Berdasarkan pandangan di atas maka dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pada dasarnya pembinaan mengarah pada suatu hasil

yang lebih baik, yaitu meningkatkan pengetahuan dan

mengembangkannya, agar dapat memanfaatkannya secara maksimal dalam

kehidupan sehari-hari atau dalam bidang pekerjaan yang ditekuninya

secara lebih efektif dan efisien daripada sebelumnya.

2. Tujuan dan Macam Pembinaan

Berdasarkan uraian terdahulu dapat dikatakan bahwa pembinaan

bertujuan membantu orang untuk mengenal hambatan-hambatan, baik

yang ada di dalam maupun di luar situasi hidup dan kerja, melihat segi

positif dan negatif dalam diri serta belajar menemukan cara-cara

pemecahan berbagai problem yang dihadapi dalam hidup setiap hari.

Pembinaan membantu orang menemukan kecakapan dan

mengembangkannya sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

14

Menurut Simandjuntak (1980:84), pelaksanaan pembinaan

terhadap lembaga pendidikan terarah pada peningkatan mutu dan

perbaikan sistem pendidikan. Peningkatan mutu dapat berjalan dengan

baik apabila guru-guru bersikap terbuka (open mindedness), kreatif dan

memiliki semangat kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi apabila mereka

berada dalam suatu suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan

menantang (Soewadji, 1984:21). Guru-guru akan melaksanakan tugas

dengan efektif apabila mereka memiliki semangat kerja yang dapat

menjadi pendorong atau motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat

perekat atau tenaga penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan

pekerjaan (Suseno, 1978:28).

Pembinaan banyak macam atau jenisnya, pembinaan yang biasa

digunakan untuk membantu guru-guru dalam mengatasi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi oleh guru serta untuk meningkatkan kualitas dan

kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Menurut

Mangunhardjana (1986:21), macam-macam pembinaan meliputi: a)

pembinaan orientasi: ditujukan bagi sekelompok orang yang baru masuk

dalam suatu bidang hidup dan kerja untuk membantu yang bersangkutan

mendapatkan hal-hal pokok; b) pembinaan kecakapan: diadakan untuk

membantu seseorang untuk mengembangkan kecakapan yang sudah

dimiliki dan mendapatkan kecakapan baru guna menunjang pelaksanaan

tugasnya; c) pembinaan pengembangan kepribadian: digunakan untuk

mengembangkan diri seseorang menurut gambaran atau cita-cita hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

15

yang sehat dan benar; d) pembinaan kerja: diadakan bagi para anggota

staf agar seseorang dapat menganalisis kerja mereka sehingga

mendapatkan penambahan pandangan dan kecakapan mengenai

pengetahuan pada bidang kerja yang baru; e) pembinaan penyegaran: pada

pembinaan ini tidak jauh berbeda dengan pembinaan kerja, hanya berbeda

dalam penyajian yang sekedar menambahkan cakrawala pada pengetahuan

dan kecakapan yang sudah ada; f) pembinaan lapangan: ditujukan agar

seseorang berada pada situasi yang benar-benar nyata dan mendapatkan

pengalaman langsung dalam bidang kerjanya sehubungan dengan

permasalahan yang ditemukan di lapangan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Program Pembinaan

Program pembinaan di sekolah terdiri atas pelayanan-pelayanan

yang dikoordinasikan dan yang dilakukan oleh dewan sekolah, termasuk

kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai-pegawai sekolah yang lainnya

dalam kerja samanya dengan lembaga-lembaga dalam masyarakat yang

ada hubungannya dengan pendidikan dan pembinaan. Semua pelayanan

ditujukan untuk membangun kesejahteraan individu dan kelompok dalam

arti yang luas.

Dari pernyatan di atas ternyata bahwa program pembinaan

menyangkut berbagai faktor. Di samping faktor pelaksana (orang-orang

yang bertugas melaksanakan pembinaan), juga faktor alat dan

perlengkapan, metode dan bentuk pelayanan, guru-guru atau karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

16

yang menerima pembinaan itu, dan lembaga-lembaga masyarakat yang

erat hubungannya dengan pelaksanaan pembinaan itu.

Mengingat hal-hal tersebut, Purwanto (1987:196), menyatakan

bahwa berhasil atau tidaknya suatu program pembinaan di sekolah

sebagian besar bergantung pada : 1) bagaimana pengertian dan penerimaan

kepala sekolah tentang fungsi dan tujuan pembinaan itu; 2) latihan,

pengalaman, minat dan pengetahuan tentang pembinaan yang dimiliki oleh

para pelaksana; 3) bagaimana pandangan kepala sekolah terhadap

kebutuhan-kebutuhan pembinaan itu bagi guru-guru; 4) kerja sama antara

kepala sekolah,guru-guru, dan lembaga masyarakat yang bergerak dalam

bidang pembinaan; 5) biaya dan perlengkapan yang tersedia. Dengan

demikian, tidaklah mengherankan jika program pembinaan akan berbeda

antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya. Itu merupakan hal

yang wajar, dan dalam program pembinaan hendaklah disesuaikan dengan

keadaan dan tujuan sekolah masing-masing.

4. Pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah

Setiap jabatan menggambarkan status yang diemban pemegangnya.

Status itu pada gilirannya menunjukkan peran yang harus dilakukan

pejabatnya. Peran utama yang harus diemban kepala sekolah, yang

membedakannya dari jabatan-jabatan kepala lainnya adalah perannya

sebagai pemimpin pendidikan. Setiap sekolah mempunyai kekhususan dan

hal ini merupakan akibat dari kepemimpinan sekolah yang sifatnya unik

(Arikunto, 1990:196). Staf anggota sekolah merupakan personal-personal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

17

yang mempunyai ciri-ciri yang lain bila dibandingkan dengan lembaga

atau organisasi sosial yang lain.

Menurut Soewadji (1984:60), kepala sekolah adalah pemimpin

pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan

mutu pendidikan. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang

harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, sussana kerja yang

menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru

banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.

Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah

selaku administrator berfungsi merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan

pendidikan yang diselenggarakan di suatu sekolah (Nawawi, 1982: 90)

Kepemimpinan di sekolah untuk mencapai tujuannya tidak sekedar

dipengaruhi oleh kemampuan mengarahkan dan mendayagunakan manusia

sebagai pelaksana kerja, tetapi juga dipengaruhi oleh manusia yang

dikenai pekerjaan dan pelaksana kerja. Oleh karena itu maka setiap kepala

sekolah perlu memiliki sifat dan kemampuan memimpin, baik dikalangan

guru, pegawai non guru maupun lingkungan siswa. Menurut Dharma

(2003:2) kepemimpinan pendidikan mengacu pada kualitas-kualitas

tertentu yang harus dimiliki kepala sekolah untuk dapat mengemban

tanggung jawab secara berhasil. Kualitas yang harus dimiliki kepala

sekolah diantaranya : a) kepala sekolah harus tahu persis apa yang ingin

dicapainya (visi) dan bagaimana mencapainya (misi); b) kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

18

harus memiliki sejumlah kompetensi unutk melaksanakan misi guna

mewujudkan visi tersebut; c) kepala sekolah harus memiliki karakter

tertentu yang menunjukkan integritasnya. Dengan kualitas yang dimiliki

oleh seorang kepala sekolah dapat diharapkan tujuan dan program yang

telah ditetapkan oleh sekolah dapat tercapai dengan maksimal.

Dalam tugas dan kedudukannya itu, kepala sekolah mengemban

tugas pokoknya yaitu membina atau mengembangkan sekolah secara

terus-menerus. Untuk melaksanakan tugasnya ini ada 3 jalan yang harus

ditempuh (Soewadji, 1984:20) :

1. Pembinaan sarana dan prasarana administratif

Didalam usaha meningkatkan mutu sekolah, kepala sekolah dapat

memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolah misalnya : gedung,

perlengkapan/peralatan, keuangan, sistem pencatatan/pendataan,

kesejahteraan, dan lain-lain yang semua tercakup dalam bidang

administratif pendidikan. Maka kepala sekolah sebagai administrator

pendidikan

2. Pembinaan staff dalam kemampuan profesinya

Usaha meningkatkan mutu dapat pula dilakukan dengan cara

meningkatkan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah misalnya:

melalui rapat-rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, penataran,

perpustakaan. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai supervisor

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

19

3. Pembinaan diri sendiri dalam kemampuannya.

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat menciptakan suasana

kerja yang menyenangkan, aman dan menantang bagi guru dan staf

sekolah. Suasana yang demikian itu ditentukan oleh bentuk dan sifat

kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah. Untuk itu kepala

sekolah harus mengembangkan diri agar kepemimpinannya

berkembang pula. Hal ini merupakan kewajiban yang penting karena

fungsinya sebagai pemimpin pendidikan.

D. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dengan Etos Kerja

Guru.

Hubungan antara pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah

dan etos kerja guru ada hubungannya, karena semakin seringnya kepala

sekolah melakukan pembinaan maka seorang guru akan termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya. Pembinaan kepala sekolah mempengaruhi

perilaku serta sikap mental guru dalam mendidik murid-murid di sekolah

dan sikap mental itu dapat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar,

karena seorang guru yang sering mendapatkan pembinaan akan

memberikan pengajaran dengan pengetahuan dan keterampilan yang selalu

baru. Di samping itu guru-guru akan melaksanakan tugas dengan efektif

apabila dalam diri guru-guru terdapat etos kerja yang dapat menjadi

pendorong atau motivasi dalam bekerja sehingga tercipta sikap disiplin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

20

jujur, bertanggung jawab, rajin dan dapat menggunakan waktu secara

tepat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan dapat

meningkatkan etos kerja guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Semakin sering kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru, maka

akan semakin baik pula kinerja para guru dalam proses belajar mengajar di

sekolah karena dengan makin seringnya pembinaan yang diberikan akan

menambah wawasan dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik.

2. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru.

Semakin sering atau lamanya masa kerja guru maka seorang guru

akan semakin tinggi pula kinerja dalam melakukan pengajaran.

Pengalaman kerja yang dimiliki seorang guru berhubungan dengan

pengetahuan, dan ketrampilan dalam bidang pekerjaanya. Dengan

demikian semakin lama pengalaman kerja seorang guru maka etos kerja

akan semakin baik pula. Dengan pengalaman kerja, seorang guru akan

dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan, sehingga dengan kelemahan

yang ada akan berusaha meningkatkan kinerja sehingga kelemahan tadi

dapat diperbaiki. Serta kelebihan yang ada dalam diri seorang guru akan

selalu ditingkatkan dengan kerja yang lebih baik lagi. Selain itu

penyelesaian tugas yang dibebankan guru dalam hal pengajaran apabila

dapat diselesaikan dengan baik tentu saja akan menambah semangat kerja.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

yang positif antara pengalaman kerja dengan etos kerja. Semakin banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

21

dan lama seorang guru dalam menjalankan tugas pekerjaan, maka akan

semakin baik pula kinerja seorang guru karena menambah ketrampilan,

samangat juga wawasan guru.

3. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah, Pengalaman Kerja

dengan Etos Kerja Guru.

Hubungan antara pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah

dan etos kerja guru ada hubungannya, karena semakin seringnya kepala

sekolah melakukan pembinaan maka seorang guru akan termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya. Pembinaan kepala sekolah mempengaruhi

perilaku serta sikap mental guru dalam mendidik murid-murid di sekolah

dan sikap mental itu dapat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar,

karena seorang guru yang sering mendapatkan pembinaan akan

memberikan pengajaran dengan pengetahuan dan keterampilan yang selalu

baru. Selain itu, semakin sering atau lamanya masa kerja guru maka

seorang guru akan semakin tinggi pula kinerja dalam melakukan

pengajaran. Pengalaman kerja yang dimiliki seorang guru berhubungan

dengan pengetahuan, dan ketrampilan dalam bidang pekerjaanya. Dengan

demikian semakin lama pengalaman kerja seorang guru maka etos kerja

akan semakin baik pula. Dengan pengalaman kerja seorang guru akan

dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan, sehingga dengan kelemahan

yang ada akan berusaha meningkatkan kinerja sehingga kelemahan tadi

dapat diperbaiki. Serta kelebihan yang ada dalam diri seorang guru akan

selalu ditingkatkan dengan kerja yang lebih baik lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

22

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan positif pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan

etos kerja guru.

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian dalam landasan teori, penulis mengajukan hipotesis

yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih diuju secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1. Ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru.

2. Ada hubungan positif pengalaman kerja dengan etos kerja guru.

3. Ada hubungan positif pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja

dengan etos kerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus di SMA Negeri 2

Wonosari, SMA Dominikus Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari.

Gunungkidul. Studi kasus yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang

berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti,

serta interaksinya dengan lingkungan. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari

penelitian tidak bisa digeneralisasikan di tempat lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus

Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juli 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah individu yang dilibatkan dalam penelitian,

dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

24

guru-guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari dan SMA

Muhammadiyah Wonosari di Kabupaten Gunungkidul.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pembinaan kepala sekolah, pengalaman

kerja, dan etos kerja guru.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen

yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Arikunto, 1992:

107). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA di Kecamatan

Wonosari Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah populasi sebesar 183

orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2005: 56). Sample penelitian ini adalah guru-guru

SMA Negeri 2 Wonosari sebanyak 60 guru, SMA Dominikus Wonosari

sebanyak 20 guru dan SMA Muhammadiyah Wonosari sebanyak 21 guru

Dengan demikian jumlah sample penelitian ini adalah 101 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak

menyeluruh. Artinya, tidak mencakup keseluruhan objek penelitian tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

25

hanya sebagian dari populasi saja. Teknik penarikan sampel penelitian ini

adalah purposive sampling dimana dalam teknik ini anggota populasi yang

diambil sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan

penelitian dan mengabaikan peluang anggota lain dari populasi yang tidak

dipilih

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukurannya

1. Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Pembinaan merupakan suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal

yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki,

dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan

dan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada serta mendapatkan

pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja

yang sedang dijalani secara lebih efektif. Operasionalisasi variabel

penelitian pembinaan kepala sekolah adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Pernyataan Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif

Pembinaan orientasi

1. Struktur Organisasional 2. Tugas-tugas Jabatan 3. Perkenalan

1,2 4 5

3 6

Pembinaan kepala

sekokah Pembinaan kecakapan

1. Pengusaan teori belajar dan prinsip pembelajaran

2. Penguasaan materi kurikulum

3. Komunikasi secara efektif

4. Penguasaan karakteristik peserta didik

8

9,10

11,12

13,14

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

26

Pembinaan pengembangan kepribadian

1. Bertindak sesuai norma 2. Menampilkan diri

sebagai pribadi yang jujur

3. Menjunjung tinggi kode etik guru

15 16,17

18

Pembinaan kerja

1. Pengembangan keprofesionalan dengan tindakan reflektif

2. Pelatihan kerja

19,20

21

Pembinaan penyegaran

1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

22

Pembinaan lapangan

1. Pengenalan teknik latihan dan pengembangan untuk mempelajari prosedur baru

23,24

Setiap item pernyataan diukur dalam skala likert. Pemberian skor pada

setiap jawaban pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skor Item Pernyataan Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Skor Jawaban

Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

2. Variabel Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan segala pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan, maupun kemampuan yang diketahui dan didapatkan melalui

pengamatan atau partisipasi langsung selama bekerja. Pengalaman kerja

dalam penelitian ini ini diukur berdasarkan lama bekerja seorang guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

27

yang dinyatakan dalam ukuran satuan tahun. Pengukuran pengalaman

kerja adalah sebagai berikut :

a. < 5 th Sedikit

b. 5-9 th Cukup

c. 9 th < Banyak

3. Variabel Etos Kerja

Etos kerja merupakan jiwa dan semangat kerja, yang dipengaruhi oleh cara

pandang terhadap pekerjaan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi

variabel etos kerja

Tabel 3.3 Variabel Etos Kerja Guru

Pernyataan Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif

Etos Kerja Ekonomis

1. Mencari nafkah 2. Motivasi kerja

1 2

Etos Kerja Sosial

1. Mengembangkan diri 2. Pengabdian masyarakat

dan bangsa

3,4 5,6

Etos kerja guru

Etos Kerja Filosofis

1. Pengabdian kepada Tuhan

7

Setiap item pernyataan diukur dalam skala likert. Pemberian skor pada

setiap jawaban pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skor Item Pernyataan Variabel Etos Kerja Guru

Skor Jawaban

Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

28

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini kuesioner disebarkan pada

responden yang telah ditentukan. Daftar pertanyaan bersifat tertutup

karena alternatif-alternatif jawaban sudah disediakan. Instrumen berupa

lembar daftar pertanyaan yang berupa angket . Teknik ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang pembinaan kepala sekolah, pengalaman kerja,

dan etos kerja guru

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan sumber-sumber catatan dan

arsip-arsip yang dimiliki yang berkaitan dengan data sekolah. Data yang

diharapkan dengan dokumentasi adalah data sekunder berupa gambaran

umum tentang sekolah yang meliputi sejarah dan kondisi sekolah.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

(Arikunto, 1992: 160). Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam bentuk

suatu koefisien yang disebut koefisien validitas. Untuk menguji validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

29

setiap butir kuesioner dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi

Product moment dari Pearson dengan formula sebagai berikut (Arikunto,

1984:58)

xyr = { }{ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi X : Skor masing-masing item tes ke-i Y : Skor total setiap item tes ke-i n : jumlah item pertanyaan Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi (rhit) bernilai positif dan

lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Demikian

sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi (rhit) lebih kecil

dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%.

Pengujian validitas butir kuesioner penelitian dilakukan dengan responden

guru-guru SMA Negeri 1 Wonosari sebanyak 30 responden Pengujian

validitas dilakukan sebelum penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan

bantuan SPSS 13.00. Hasil-hasil pengujian validitas variabel penelitian

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

30

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

No Item pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Status 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24

0.388 0.452 0.652 0.589 0.637 0.604 0.386 0.573 0.609 0.681 0.757 0.670 0.753 0.683 0.749 0.739 0.585 0.467 0.431 0.568 0.694 0.752 0.747 0.527

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Harga koefisien pada tabel untuk N = 30 (DF = n-k : 30-2 = 28) pada taraf

signifikansi 5% sebesar = 0,361. Butir dikatakan valid apabila koefisien

korelasi (rhit) bernilai positif dan sama dengan atau lebih besar dari 0, 361.

Dari hasil pengujian validitas terhadap keseluruhan butir pertanyaan

variabel pembinaan kepala sekolah menyatakan nilai rhitung > rtabel. Hal

tersebut berarti keseluruhan butir adalah valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

31

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Etos Kerja Guru

No Item pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Status 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7

0.479 0.499 0.391 0.610 0.494 0.424 0.420

0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Harga koefisien pada tabel untuk N = 30 (DF = n-k : 30-2 = 28) pada taraf

signifikansi 5% sebesar = 0,361. Butir dikatakan valid apabila koefisien

korelasi (rhit) bernilai positif dan sama dengan atau lebih besar dari 0, 361.

Dari hasil pengujian validitas terhadap keseluruhan butir pertanyaan

variabel pembinaan kepala sekolah menyatakan nilai rhitung > rtabel. Hal

tersebut berarti keseluruhan butir adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu intrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu. (Arikunto, 1992: 170). Untuk menguji reliabilitas dalam

penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

32

−= ∑

2

2

11 t

bk

krtt σσ

Keterangan:

ri : Reabilitas instrumen k : Jumlah butir pertanyaan

2bσΣ : Jumlah varians butir

2tσ : Total varians

Jika nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari pada 0,60 maka

kuesioner dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai Alpha Cronbach

lebih kecil dari 0,60 maka kuesioner adalah tidak reliabel (Nunnaly, 1967

dalam Imam Ghozali, 2001:42).

Hasil pengujian reliabilitas variabel pembinaan kepala sekolah dan etos

kerja guru adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel rhitung (Alpha) Rtabel Keterangan

Pembinaan kepala sekolah 0,938 0,60 Reliabel

Etos kerja guru 0,757 0,60 Reliabel

Hasil pengujian reliabilitas untuk instrumen variabel pembinaan kepala

sekolah menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,938 > dari

0,60. Sedangkan untuk intrumen variabel etos kerja guru menunjukkan

bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,757 > dari 0,60. Hal ini berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

33

instrumen variabel pembinaan kepala sekolah dan etos kerja guru adalah

reliabel.

Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan

bahwa butir-butir pertanyaan tersebut sudah dianggap memenuhi syarat

dan instrumen reliabel untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan

data.

H. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Analisis ini dilakukan untuk mendiskripsikan data hasil observasi yang

sudah didapat dan penelitian di lapangan yang meliputi responden,

pembinaan kepala sekolah, pengalaman kerja dan etos kerja guru. Untuk

keperluan deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap

variabel.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan di dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus One-Sample

Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 2005:255) yaitu:

( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=

Keterangan : D = Deviasi maksimum ( )1XFo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

34

Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka

distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai

Fhitung < dari nilai Ftabel, maka distribusi data dikatakan normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau tidak.

Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan

menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk

mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,2005:332):

eSTCSF 2

2

=

Keterangan:

2)(2

−=

kTCJKTCS

2)(2

−=

kEJKeS

Dimana : F = harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = varian tuna cocok S2e = varian kekeliruan JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai F hitung< nilai F tabel maka

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier.

Sebaliknya jika nilai F hitung >nilai F tabel maka hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

35

3. Pengujian Hipotesis

a. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan rumus Product Moment

dari Karl Pearson (Sudjana, 2005:369) sebagai berikut:

{ }{ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

2222 )(.)(.

))((..

YYNXXN

YXYXNrxy

Keterangan:

xyr = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah subjek yang diteliti Untuk menguji signifikasi nilai koefisien korelasi digunakan rumus uji

t sebagai berikut (Sudjana,1996:380):

t = 2r1

2nr

Dimana: r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel Hipotesis altrnatif akan diterima apabila t hitung > t tabel. Hipotesis

alternatif ditolak apabila t hitung < t tabel. Untuk menguji harga t hitung

digunakan taraf signifikansi (α ) 5% dengan derajat kebebasan (db) =

n - 2

b. Untuk menguji hipotesis ke-3 yaitu terdapat hubungan pembinaan

kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

36

digunakan korelasi ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut

(Arikunto, 1984:58)

∑∑ ∑ ∑++

=2

3322113,2,1 y

yxbyxbyxbRy

Keterangan:

Ry (1,2,3) = Koefisien korelasi antara variabel x1 , x 2 , dengan variabel y

b1 = Koefisien prediktor x 1 b 2 = Koefisien prediktor x 2 yx∑ 1 = Jumlah produk antara x1 dan y

yx∑ 2 = Jumlah produk antara x 2 dan y

Pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda dilakukan berdasarkan

uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana,1996:385):

)1/()1(/

2

2

−−−=

knRkRF

Keterangan:

F : Harga F garis regresi yang dicari R : Koefisien korelasi ganda k : Jumlah variabel bebas n : Jumlah sampel

Jika nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

variabel-variabel dalam regresi tidak bisa dipakai sebagai informasi

terhadap etos kerja guru. Sedangkan jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti variabel-variabel dalam regresi bisa

dipakai sebagai informasi terhadap etos kerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

37

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

a. Sumbangan Relatif

Untuk mengetahui sumbangan relatif yaitu seberapa besar sumbangan

masing-masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai

variabel terikat yang diwujudkan dalam bentuk persentase dengan

rumus :

( )%001(%)

Re

XJK

YXnSR

g

∑=

Keterangan :

(%)SR : sumbangan relatif dari suatu variabel bebas n : koefisiensi variable bebas yaitu a untuk 1X , b untuk 2X , dan c untuk 3X

∑ YX : jumlah produk antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y)

( )gJK Re : jumlah kuadrat regresi

b. Sumbangan Efektif

Untuk mengetahui sumbangan efektif yaitu seberapa besar sumbangan

masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang

efektifitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi yang

diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut :

( ) 2% xRSRSE =

Keterangan :

SE : sumbangan efektifitas variable bebas ( )%SR : sumbangan relatif variabel bebas

2R : koefisien determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Jumlah Sekolah dan Guru-guru

1. Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Wonosari

Di Kecamatan Wonosari terdapat 5 Sekolah Menengah Atas

(SMA) yang terdiri dari Sekolah Menengah Atas negeri dan swasta.

Sekolah Menengah Atas terdiri dari 2 sekolah, sedangkan untuk Sekolah

Menengah Atas swasta berjumlah 3 sekolah. Semua sekolah tersebut

berada dibawah lindungan Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul.

Jika dilihat, sekolah swasta hampir sama jumlahnya dengan sekolah

negeri. Walaupun demikian, sekolah negeri tetap menarik perhatian para

guru karena memiliki peluang yang besar untuk diangkat menjadi pegawai

negeri sipil.

Daftar nama-nama Sekolah Menengah Atas negeri dan swasta di

Kecamatan Wonosari adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

39

Tabel 4.1 Daftar Sekolah Menengah Atas Negeri/Swasta

Lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan Wonosari

No Nama Sekolah Alamat Sekolah

1. SMA Negeri 1 Wonosari Jln. Brigjen Katamso 04 Kepek

Wonosari Gunungkidul Yogyakarta

2. SMA Negeri 2 Wonosari Jln. Ki Ageng Giring No 3 Kepek

Wonosari Gunungkidul Yogyakarta

3. SMA Muhammadiyah

Wonosari

Jln. KH Agus Salim Kepek Wonosari

Gunungkidul Yogyakarta

4. SMA Pembangunan 1

Wonosari

Jln Tentara Pelajar no 44 Kepek

Wonosari Gunungkidul

5. SMA Dominikus

Wonosari

Jln. Mgr Sugiyo Pranoto Baleharjo

Wonosari Gunungkidul Yogyakarta

2. Guru-guru Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Wonosari

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Wonosari, jumlah guru Sekolah Menegah Atas di

Kecamatan Wonosari sebanyak 183 guru. Pengelompokan guru berdasar

status dan tingkat perndidikan dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kelompok Guru Menurut Status Kepegawaian

No Status Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 122

2 Guru Bantu Pusat 5

3 Guru Bantu Daerah 2

4 Guru Tidak Tetap 54

Jumlah 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

40

B. Deskripsi Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 101 guru. Gambaran

responden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel–tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Deskripsi Responden

Jenis Kelamin No Nama Sekolah

L P Jumlah

1. SMA Negeri 2 Wonosari 31 29 60 2. SMA Muhammadiyah Wonosari 17 4 21 3. SMA Dominikus Wonosari 12 8 20 Jumlah 60 41 101

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Menurut jenis Kelamin

Jenis Kelamin Banyaknya Persentase

(%) 1. Laki – laki 2. Perempuan

60 41

60 40

Jumlah 101 100% Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa sebagian besar responden

berjenis kelamin laki–laki, yaitu sebanyak 60 orang atau 60% dan

yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang atau 40%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

41

b. Pendidikan Guru

Tabel 4.5 Deskripsi Responden Menurut Pendidikan

Pendidikan Guru (PNS)

Nama Sekolah SLTA D1/D2 D3 S1 S2

Juml1. SMA Negeri 2 Wonosari 1 - 4 54

1 60

2. SMA Muhammadiyah Wonosari 2 1 4 13

1 21

3. SMA Dominikus Wonosari - 1 4 15

- 20

Jumlah 3 2 12 82

2 101

Berdasarkan dari data yang diperoleh dapat diketahuai bahwa guru-

guru sekarang ini sebagian besar telah menempuh pendidikan yang

tinggi, sehingga dengan makin tingginya pendidikan yang telah

ditempuh maka diharapkan para guru dapat mengembangkan ilmu,

teknologi, dan seni (IPTEKS), selain itu juga sangat berguna bagi

kemutakhiran bahan ajar yang akan diberikan agar tidak tertinggal dari

negara-negara maju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

42

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008. Dalam

penelitian ini subjek penelitian adalah guru-guru SMA Negeri 2 Wonosari,

SMA Dominikus Wonosari dan SMA Muhammadiyah Wonosari di

Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah keseluruhan sebanyak 104 guru.

Masing-masing guru mengisi kuesioner yang mencakup variabel pembinaan

kepala sekolah, pengalaman kerja, dan etos kerja. Dari 104 kuesioner yang

disampaikan kepada guru, jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 101

kuesioner. Semua kuesioner yang kembali di isi secara lengkap sehingga

menjadi dapat menjadi sumber data penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi

data masing-masing variabel penelitian

1. Pembinaan Kepala Sekolah

Tabel 5.1 Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 82 – 96 53 52% Sangat Baik 72 – 81 42 41% Baik 64 – 71 6 7% Cukup Baik 57 – 63 - - Buruk

< 57 - - Sangat Buruk Jumlah 101 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah guru yang berpendapat

bahwa pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah sangat baik 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

43

orang (52%), baik adalah 42 orang (14%), cukup baik adalah 6 orang (7%)

buruk dan sangat buruk tidak ada. Dengan demikian disimpulkan bahwa

pembinaan kepala sekolah adalah sangat baik. Hal ini didukung hasil

perhitungan mean = 82,54, median = 83,00 dan modus = 85, (lampiran VI

hal 100)

2. Pengalaman Kerja

Tabel 5.2 Variabel Pembinaan Pengalaman Kerja

Interval Frekuensi Persentase Kriteria

9 th < 75 74% Banyak 5 – 9 th 9 9% Cukup < 5 th 17 17% Sedikit

Jumlah 101 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah guru yang memiliki

pengalaman kerja sedikit sebanyak 17 orang (17%), cukup sebanyak 9

orang (9%), banyak adalah 75 orang (74%). Dengan demikian

disimpulkan bahwa pengalaman kerja guru adalah banyak. Hal ini

didukung hasil perhitungan mean = 15,62 median = 17,00 dan modus =

17,94 (lampiran VI hal 101)

3. Etos Kerja Guru

Tabel 5.3 Variabel Pembinaan Etos Kerja Guru

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 24 – 28 5 5% Sangat Baik 21 – 23 4 40% Baik 19 – 20 41 41% Cukup Baik 17 – 18 12 13% Buruk

< 17 2 1% Sangat Buruk Jumlah 101 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

44

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah guru yang berpendapat

bahwa etos kerja guru sangat baik 5 orang (5%), baik adalah 40 orang

(40%), cukup baik adalah 41 orang (41%), buruk adalah 13 (13%) dan

sangat buruk adalah 2 (1%). Dengan demikian disimpulkan etos kerja

guru adalah cukup baik. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 20,31,

median = 20,00 dan modus = 20 (lampiran VI hal 102)

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Berikut

ini disajikan hasil pengujian normalitas data

1) Pembinaan Kepala Sekolah (PKS)

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Pembinaan Kepala Sekolah

PKS N 101 Normal Parameters(a,b) Mean 82,54 Std. Deviation 7,224 Most Extreme Differences

Absolute ,087

Positive ,083 Negative -,087 Kolmogorov-Smirnov Z ,870 Asymp. Sig. (2-tailed) ,435

a Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

45

b Calculated from data. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai asymptotic

significance sebesar 0,435 (lampiran IV hal 88). Nilai tersebut

lebih besar dari nilai taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa distribusi data variabel pembinaan kepala

sekolah adalah normal

2) Pengalaman Kerja (PK)

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Pengalaman Kerja

PK N 101 Normal Parameters(a,b) Mean 15.62 Std. Deviation 8,483 Most Extreme Differences

Absolute ,089

Positive ,083 Negative -,089 Kolmogorov-Smirnov Z ,896 Asymp. Sig. (2-tailed) ,398

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai asymptotic

significance sebesar 0,398 (lampiran VI hal 88). Nilai tersebut

lebih besar dari nilai taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa distribusi data variabel pembinaan kepala

sekolah adalah normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

46

3) Etos Kerja Guru (EKG)

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Etos Kerja Guru

EKG N 101 Normal Parameters(a,b) Mean 20,31 Std. Deviation 1,864 Most Extreme Differences

Absolute ,157

Positive ,157 Negative -,128 Kolmogorov-Smirnov Z 1,578 Asymp. Sig. (2-tailed) ,014

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai asymptotic

significance sebesar 0,014 (lampiran VI hal 88). Nilai tersebut

lebih besar dari nilai taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa distribusi data variabel pembinaan kepala

sekolah adalah normal

b. Pengujian Linearitas

Pengujian linearitas penelitian ini dilakukan dengan meregresi variabel

dependen dengan variabel independen dengan mencari nilai F. Berikut

ini disajikan hasil pengujian linearitas data penelitian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

47 Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linearitas Variabel Pembinan Kepala sekolah Dengan Variabel Etos Kerja Guru

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.Between Groups

(Combined) 121.740 19 6.407 2.299 .005

LinearTerm Weighted 50.620 1 50.620 18.163 .000 Deviation

71.120 18 3.951 1.418 .146

Within Groups 225.745 81 2.787 Total 347.485 100

Tabel 5.8

Hasil Pengujian Linearitas Variabel Pengalaman Kerja Dengan Variabel Etos Kerja Guru

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. Between Groups

(Combined) 116.656 28 4.166 1.300 .187

Linear Term Weighted 2.545 1 2.545 .794 .376 Deviation

114.111 27 4.226 1.318 .177

Within Groups 230.829 72 3.206 Total 347.485 100

Hasil pengujian linearitas variabel pembinaan kepala sekolah dengan

variabel etos kerja pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai F hitung

sebesar 1,418 (lampiran VI hal 89). Nilai F hitung tersebut lebih kecil

dari nilai F tabel sebesar 1,71. Kesimpulannya adalah bahwa hubungan

variabel pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru adalah

linear

Hasil pengujian linearitas variabel pengalaman kerja dengan variabel

etos kerja pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar

1,318 (lampiran VI hal 89). Nilai F hitung tersebut lebih kecil dari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

48

F tabel sebesar 1,60. Kesimpulannya adalah bahwa hubungan variabel

pengalaman kerja dengan etos kerja guru adalah linear

2. Pengujian Hipotesis

a. Hubungan Pembinan Kepala Sekolah dengan Etos Kerja Guru

1. Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pembinaan

kepala sekolah dengan etos kerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara pembinan kepala

sekolah dengan etos kerja guru.

2. Pengujian Hipotesis

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis I

Correlations

etos kerja

guru pembinaan

kepala sekolah Pearson Correlation etos kerja guru 1.000 .404 pembinaan kepala

sekolah .404 1.000

Sig. (1-tailed) etos kerja guru . .000 pembinaan kepala

sekolah .000 .

N etos kerja guru 101 101 pembinaan kepala

sekolah 101 101

Coefficientsa

11.701 1.966 5.953 .000

.104 .024 .404 4.395 .000

(Constant)pembinaankepalasekolah

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: etos kerja gurua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

49

Hasil perhitungan sebagaimana tersaji dalam tabel diatas menunjukkan

bahwa nilai koefisisien r = 0,404, ini berarti hubungan pembinaan

kepala sekolah dengan etos kerja guru adalah positif dan dikategorikan

sedang. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa nilai t hitung =

4,395 > t tabel. = 1,660 atau nilai probalitas = 0,000 < α = 0,05

(lampiran V hal 92)

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai Ha

diterima artinya, ada hubungan antara pembinaan kepala sekolah

dengan etos kerja guru.

b. Hubungan Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru

1. Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pengalaman

kerja dengan etos kerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara pengalaman kerja

dengan etos kerja guru.

2. Pengujian Hipotesis

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hipotesis II

Correlations

1.000 .278.278 1.000

. .002.002 .101 101101 101

etos kerja gurupengalaman kerjaetos kerja gurupengalaman kerjaetos kerja gurupengalaman kerja

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

etos kerjaguru

pengalamankerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

50

Coefficientsa

19.352 .377 51.368 .000

.061 .021 .278 2.880 .005

(Constant)pengalamankerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: etos kerja gurua.

Hasil perhitungan sebagaimana tersaji dalam tabel diatas menunjukkan

bahwa nilai koefisisien r = 0,278 ini berarti hubungan pembinaan

kepala sekolah dengan etos kerja guru adalah positif dan dikategorikan

rendah. Hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi menunjukkan

bahwa nilai t hitung = 2,880 > t tabel. = 1,660 atau nilai probalitas =

0,005 < α = 0,05 (lampiran V hal 94)

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai Ha

diterima artinya, ada hubungan antara pengalaman kerja dengan etos

kerja guru.

c. Hubungan Pembinaan Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja

dengan Etos Kerja Guru

1. Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pembinaan

kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara pembinaan kepala

sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

51

3. Pengujian Hipotesis

Tabel 5. 11 Hasil Pengujian Hipotesis III

Correlations

1.000 .404 .278

.404 1.000 -.035

.278 -.035 1.000

. .000 .002

.000 . .365

.002 .365 .

101 101 101

101 101 101

101 101 101

etos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerjaetos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerjaetos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerja

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

etos kerjaguru

pembinaankepalasekolah

pengalamankerja

Model Summaryb

.499a .249 .233 1.632 1.770Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), pengalaman kerja,pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

ANOVAb

86.414 2 43.207 16.219 .000a

261.071 98 2.664347.485 100

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), pengalamankerja, pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Hasil perhitungan sebagaimana tersaji dalam tabel di atas

menunjukkan bahwa nilai r determinan = 0,499. Ini berarti hubungan

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja

guru adalah positif dan dikategorikan sedang. Sedangkan nilai R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

52

Square (R2) menunjukkan nilai 0,249. Nilai R2 tersebut menunjukkan

bahwa tinggi atau rendahnya etos kerja ditentukan oleh variabel

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja sebesar 0,249

(24,9%). Hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda

menunjukkan bahwa nilai F hitung = 2,880 > Ftabel. = 1,660 dan nilai

probabilitas = 0,000 < α = 0,05 (lampiran V hal 96)

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut disimpulkan bahwa nilai Ha

diterima. Artinya, ada hubungan positif dan signifikan antara

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja

guru.

3. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

a. Sumbangan Relatif

Variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan relatif

pada variabel etos kerja guru sebesar 67,30%. Variabel pengalaman

kerja memberikan sumbangan relatif pada variabel etos kerja guru

sebesar 32,70% (lampiran V hal 94)

b. Sumbangan Efektif

Variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan efektif

sebesar 16,74% . Variabel pengalaman kerja memberikan sumbangan

efektif sebesar 8,13%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan etos kerja

ditentukan oleh variabel lain di luar penelitian ini sebesar 75,13 %

(lampiran V hal 94)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

53 C. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dengan Etos Kerja

Guru

Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r hitung =

0,404. Hasil dari perhitungan uji t diketahui bahwa t hitung = 4,395 > t tabel.

= 1,660. Hal ini berarti bahwa pembinaan kepala sekolah mempunyai

hubungan positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata

lain semakin sering pembinaan kepada guru dilakukan oleh kepala

sekolah maka akan semakin meningkat pula etos kerja guru.

Deskripsi pembinaan kepala sekolah menunjukkan bahwa tingkat

pembinaan kepada guru yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah

sebagai berikut sebanyak 53 orang (52%) dikategorikan sangat baik, 42

orang (14%) dikategorikan baik, 6 orang (7%) dikategorikan cukup baik.

Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa secara umum pembinaan yang

dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dengan dikategori sangat

baik. Pembinaan pleh kepala sekolah yang berjalan sudah baik mencakup

pembinaan orientasi yang meliputi perkenalan, tugas-tugas jabatan,

struktur organisasi. Pembinaan kecakapan yang meliputi penguasaan teori

belajar dan pembelajaran, penguasaan materi kurikulum, komunikasi

secara efektif, dan penguasaan karakteristik peserta didik. Pembinaan

pengembangan kepribadian yang meliputi bertindak sesuai dengan norma,

menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan menjunjung tinggi kode

etik guru. Pembinaan kerja meliputi pengembangan keprofesionalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

54

dengan tindakan reflektif, dan pelatihan kerja. Pembinaan penyegaran

meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pembinaan

lapangan meliputi pengenalan teknik latihan dan pengembangan untuk

mempelajari prosedur baru. Sementara yang belum berjalan baik adalah

tidak ada.

Deskripsi etos kerja guru menunjukkan bahwa tingkat etos kerja guru

sebesar 5 orang (5%) dikategorikan sangat baik, 40 orang (40%)

dikategorikan baik, 41 orang (41%) dikategorikan cukup baik, 13 orang

(13%) dikategorikan buruk, dan 2 orang (1%) dikategorikan sangat buruk.

Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa secara umum etos kerja guru

dikategorikan cukup baik. Etos kerja guru yang dikategorikan sudah baik

adalah dalam hal pengembangan diri, pengabdian kepada masyarakat dan

bangsa, dan pengabdian kepada tuhan, sedangkan etos kerja guru yang

dikategorikan belum baik adalah dalam hal bekerja untuk mencari nafkah

semata dan besarnya penghasilan merupakan motivasi dalam bekerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Simandjuntak

(1980:84), yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan terhadap

lembaga pendidikan terarah pada peningkatan mutu dan perbaikan sistem

pendidikan. Peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik apabila guru-

guru bersikap terbuka (open mindedness), kreatif dan memiliki semangat

kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu

suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan menantang (Soewadji,

1984:21). Guru-guru akan melaksanakan tugas dengan efektif apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

55

mereka memiliki semangat kerja yang dapat menjadi pendorong atau

motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat perekat atau tenaga

penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan (Suseno,

1978:28).

Menurut Soewadji (1984:60), kepala sekolah adalah pemimpin

pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan

mutu pendidikan. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang

harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang

menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru

banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.

Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah

selaku administrator berfungsi merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan

pendidikan yang diselenggarakan di suatu sekolah (Nawawi, 1982: 90).

Dengan demikian etos kerja guru akan semakin baik apabila dilakukan

pembinaan yang baik oleh kepala sekolah terhadap guru-guru.

2. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru

Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi

pengalaman kerja dengan etos kerja guru menunjukkan nilai r hitung =

0,278. Hasil dari perhitungan uji t diketahui bahwa t hitung = 2,880 > t tabel.

= 1,660. Hal ini berarti bahwa pengalaman kerja mempunyai hubungan

positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

56

semakin banyak pengalaman kerja guru, maka akan semakin meningkat

pula etos kerja guru.

Deskripsi pengalaman kerja menunjukkan bahwa sebanyak 17 orang

(17%) dikategorikan sedikit , sebanyak 9 orang (9%) dikategorikan cukup

dan sebanyak 75 orang (74%) dikategorikan banyak. Deskripsi tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar pengalaman kerja guru dikategorikan

banyak Pengalaman kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

masa kerja guru.

Deskripsi etos kerja guru menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang

(5%) dikategorikan sangat baik, 40 orang (40%) dikategorikan baik, 41

orang (41%) dikategorikan cukup baik, 13 orang (13%) dikategorikan

buruk, dan 2 orang (1%) dikategorikan sangat buruk. Deskripsi tersebut

menunjukkan bahwa etos kerja guru sebagian besar dikategorikan cukup

baik.

Hasil penelitian di atas , menunjukkan bahwa etos kerja yang baik

adalah guru yang memiliki pengalaman kerja yang semakin lama. Dengan

semakin lama bekerja maka seorang guru akan memperoleh tambahan

pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pekerjaannya dan semangat

kerja pun bertambah. Martoyo (1992:99) mengungkapkan bahwa dengan

pengalaman kerja yang cukup seorang akan mampu melaksanakan

tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin baik pula, dengan

pengalaman kerja yang baik. seseorang akan mengetahui kekurangan dan

kelebihan yang dimiliki. Seseorang juga memiliki keterampilan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

57

cukup sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi

tepat yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Hal demikian

menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman kerja, maka akan

semakin tinggi etos kerjanya.

3. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja

dengan Etos Kerja Guru

Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi

pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru

menunjukkan nilai r = 0,499 dan nilai R Square = 0,249. Hasil dari

perhitungan uji F diketahui bahwa F hitung = 16,219 > F tabel. = 3,089. Hal

ini berarti bahwa pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja

mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau

dengan kata lain semakin sering pembinaan yang dilakukan oleh kepala

sekolah dan semakin banyak pengalaman kerja guru maka akan semakin

baik pula etos kerja guru.

Hasil penelitian tersebut di atas bahwa pengalaman kerja yang

semakin banyak dan pembinaan oleh kepala sekolah yang dilakukan

terhadap guru semakin baik, maka etos kerja guru dalam melaksanakan

pekerjaanya akan semakin baik pula. Martoyo (1992:99) mengungkapkan

bahwa dengan pengalaman kerja yang cukup seorang akan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin

baik pula, dengan pengalaman kerja yang baik. seseorang akan mengetahui

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Seseorang juga memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

58

keterampilan yang cukup sehingga dalam bekerja orang tersebut akan

mengetahui posisi tepat yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki.

Simandjuntak (1980:84), pelaksanaan pembinaan terhadap lembaga

pendidikan terarah pada peningkatan mutu dan perbaikan sistem

pendidikan. Peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik apabila guru-

guru bersikap terbuka (open mindedness), kreatif dan memiliki semangat

kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu

suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan menantang (Soewadji,

1984:21). Guru-guru akan melaksanakan tugas dengan efektif apabila

mereka memiliki semangat kerja yang dapat menjadi pendorong atau

motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat perekat atau tenaga

penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan (Suseno,

1978:28).

Sumbangan relatif variabel pembinaan kepala sekolah pada variabel

etos kerja guru adalah sebesar 67,30 %. Sedangkan variabel pengalaman

kerja pada variabel etos kerja guru adalah sebesar 32,70%. Sumbangan

efektif variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan efektif

sebesar 16,74% . Variabel pengalaman kerja memberikan sumbangan

efektif sebesar 8,13%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan etos kerja

ditentukan oleh variabel lain di luar penelitian ini sebesar 75,13 %

Variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan relatif

lebih besar dibandingkan variabel pengalaman kerja terhadap etos kerja

guru karena pembinaan berhubungan dengan kinerja kepala sekolah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

59

memotivasi para guru agar bekerja dengan semangat yang baik.

Sedangkan pengalaman kerja berhubungan dengan pribadi guru. Seorang

guru mungkin memiliki pengalaman kerja yang baik tetapi belum tentu

memiliki semangat kerja yang baik pula. Banyak faktor yang bisa

mempengaruhi etos guru didalam bekerja antara lain lingkungan sekolah

tempat kerja, rekan kerja di sekolah dan lain sebagainya. Apabila faktor

tersebut tidak baik bagi guru maka kemungkinan etos kerja menurun.

Apabila hal itu terjadi maka peranan kepala sekolah sangat penting.

Bagaimana kepala sekolah membina, mengarahkan, dan memberikan

semangat kepada guru agar guru kembali memiliki etos kerja yang tinggi.

Apabila kepala sekolah berhasil melakukan pembinaan maka guru

akan memiliki tambahan pengalaman, wawasan, keahlian, dan ketrampilan

baru sehingga secara langsung memotivasi guru dalam bekerja. Guru akan

terpacu dalam bekerja setelah mendapat pembinaan khususnya bila

memperoleh pengalaman baru dalam hal praktek mengajar.

Selain pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja banyak

faktor lain yang dapat meningkatkan etos kerja antara lain lingkungan

kerja dan fasilitas kerja. Lingkungan kerja sangat mempengaruhi etos

kerja. Guru apabila dihadapkan pada situasi kerja yang tidak mendukung

seperti kondisi lingkungan sekolah sekitar yang buruk, rekan kerja yang

jelek bisa membuat guru menjadi tidak bersemangat dalam bekerja

sehingga etos menjadi buruk. Fasilitas kerja juga bisa menjadi pendorong

etos kerja guru. Dijaman sekarang ini banyak para guru mencari sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

60

yang memberikan fasilitas lebih. Orang akan termotivasi lebih apabila

mendapatkan fasilitas kerja yang lebih baik, contohnya fasilitas tempat

tinggal, fasilitas makan dan lain sebagainya. Apabila guru mendapatkan

fasilitas kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka guru

cenderung akan bekerja dengan semangat tanpa memikirkan hal-hal

tersebut diatas karena sudah terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

61

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis data penelitian mengenai hubungan pembinaan kepala

sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru , maka disimpulkan

hasil sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala

sekolah dengan etos kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi (r) = 0,404 dan nilai t hitung = 4,395 > t tabel. = 1,660.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja dengan

etos kerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi (r) =

0,278 dan nilai t hitung = 2,880 > t tabel. = 1,660.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala

sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,499 dan nilai F hitung =16,219 >

Ftabel = 3,089.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Semua data penelitian diperoleh berasal dari kuesioner yang telah diisi

oleh guru pada waktu penelitian. Dengan demikian kebenaran hasil

penelitian ini sangat tergantung pada keseriusan para guru dalam mengisi

kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

62

2. Pengisian kuesioner ini tidak dilakukan secara serempak pada waktu yang

sama mengingat keterbatasan penelitian dan waktu yang digunakan,

sehingga ada responden yang mengisi dengan sungguh-sungguh serta ada

juga yang mengisi dengan tidak sungguh-sungguh.

C. Saran

1. Sejalan dengan hasil penelitian yang pertama yang menunjukkan bahwa

ada hubungan antara pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru.

Penulis menyarankan kepada kepala sekolah untuk secara

berkesinambungan melaksanakan pembinaan kepada guru guna

meningkatkan etos kerja guru.

2. Sejalan dengan hasil penelitian yang kedua yang menunjukkan bahwa ada

hubungan antara pengalaman kerja dengan etos kerja guru, penulis

menyarankan kepada sekolah untuk mendorong para guru lebih kreatif dan

inovatif dalam menggunakan media pembelajaran, menambah wawasan

melalui media internet, sering mengikuti seminar, bedah buku.

3. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk memperkaya hasil yang telah

diperoleh. Dalam penelitian ini belum dibahas atau diteliti lebih dalam

mengenai faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi etos kerja guru-

guru selain dari segi pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja.

Faktor- factor tersebut misalnya pengaruh locus of control, lingkungan

kerja, tingkat penghasilan, fasilitas kerja dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

63

Daftar Pustaka

Abdulah, T. (1979. Tesis Weber dan Islam di Indonesia dalam Agama. Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. LP3ES: Jakarta

Anoraga, P. (2001). Psikologi Kerja (edisi 3). Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta ____________,1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Batubara, C. (1989). “Etos dan Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia-Suatu

Tantangan dan Harapan Menuju Era Tinggal Landas”. (seminar, 9 Desember 1989).

Harifa, Y. ( 1994). “Membangkitkan Etos Kerja”. Http: // www. Makalah. Hf. Ifa.

HTML. [maret 1994] Harsanto, R. (1989). “Etos Kerja Profesi Guru”. Malang. Jurnal Ilmu Pendidikan

FIP IKIP Malang. Jansen, (2004). Etos Kerja Perusahaan. Http: // www. Makalah seminar. Jans.

HTML.[Juli 2004] Magnis, F. (1978). “Menuju Etos Pekerjaan yang Bagaimana?”. Prisma, Tahun

VII, Nomor 2. Mangunhardjana. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius Moeliono. (1990). Pembinaan Tenaga Kerja dan Supervisi Perusahaan. Jakarta:

Media Pustaka. Nawawi, H. (1982). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni Purwanta, N. (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remadja

Karya. Roestiyah, N. K, 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara Sahertian, P. dkk. (1982). Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

64

Simandjuntak, B. (1980). Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung: Tarsito

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung Soewadji L. (1984). Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Yogyakarta:

Kanisius Sugiono, S. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alvabeta Sulamun, dkk. (1995). Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya Nilai Budaya

Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Surahmad, W. (1981). “Problematik Pembaharuan Pendidikan Negara-negara

Sedang Berkembang Dewasa Ini”. Yogyakarta Jurnal Ilmu Ekonomi. Tahun VII. Nomor 11: IKIP Yogyakarta.

Tasmara, T. (1985). Etos Kerja Pribadi Muslim. (Edisi 2). Jakarta: Dana Bhakti

Wakat. Tim Penyusun Kamus Pusat. (1988). Kepemimpinan Dalam Pendidikan.

Surabaya: Usaha Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

65

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN

(KUESIONER)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

66

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Pembinaan Kepala Sekolah dan

Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru (Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul)

Oleh :

Wijanarko Andreyanto

Pendidikan Akuntansi

FKIP-USD

Pendidikan Akuntansi – FKIP

Universitas Sanata Dharma

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

67

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Guru-guru Sekolah Menengah Atas

Di tempat Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pembinaan Kepala Sekolah

dan Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru (Studi Kasus Pada Guru-guru

SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari, SMA Muhammadiyah

Wonosari Gunungkidul)”. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, JPIPS, FKIP.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi

responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab

keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sejalan dengan etika

penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan

bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian

ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu

aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya

mengucapkan terima kasih

Yogyakarta, Mei 2008

Wijanarko Andreyanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

68

BAGIAN I

Identitas Responden

1. Nama : ______________________________

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)

3. Jabatan : ______________________________

5. Masa Kerja : ______________________________

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai

dengan keadaan pada kotak yang disediakan disebalah kanan setiap pertanyaan

SS jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan

S jika Saudara setuju dengan pernyataan

TS jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan

STS jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan

BAGIAN II

Pembinaan Kepala Sekolah

No Pertanyaan Pendapat

1 Selama masa orientasi kepala sekolah

menjelaskan tentang kebijaksanaan dan aturan-

aturan sekolah

SS

S

TS

STS

2 Kepala sekolah selalu menekankan pentingnya

pemahaman struktur organisasi sekolah

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

69

3 Kepala sekolah tidak pernah memberikan

arahan tentang tugas-tugas dan pekerjaan

SS

S

TS

STS

4 Kepala sekolah memberikan arahan dan meng

haruskan setiap komponen sekolah untuk

mempelajari prosedur-prosedur penyelesaian

pekerjaan

SS

S

TS

STS

5 Kepala sekolah menjelaskan kepada saya

peranan dan kedudukan rekan seprofesi

SS

S

TS

STS

6 Kepala sekolah tidak pernah memperkenalkan

kepada guru atau karyawan tentang lingkungan

fisik sekolah

SS

S

TS

STS

7 Kepala sekolah tidak mengharuskan saya untuk

memahami berbagai teori belajar dan prinsip

pembelajaran yang mendidik

SS

S

TS

STS

8 Kepala sekolah selalu menekankan penerapan

berbagai pendekatan strategik, metode, dan

teknik pembelajaran yang mendidik kepada

para guru

SS

S

TS

STS

9 Kepala sekolah mengharapkan saya memilih

materi pelajaran yang diampu yang terkait

dengan pengalaman belajar dan tujuan

pembelajaran

SS

S

TS

STS

10 Saya diharapkan memahami prinsip

pengembangan kurikulum sekolah

SS

S

TS

STS

11 Dalam mmenyampaikan materi pembelajaran

kepala sekolah memberi kebebasan kepada

saya untuk menggunakan media pembelajaran

SS

S

TS

STS

12 Anda diharapkan memahami strategi

berkomunikasi yang efektif, baik lisan maupun

tertulis atau bentuk lain

SS

S

S

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

70

13 Kepala sekolah mengharapkan saya mampu

untuk mengidentifikasi potensi peserta didik

dalam materi pelajaran yang diampu

SS

S

TS

STS

14 Kepala sekolah mengharapkan saya untuk

menata materi pembelajaran secara benar

sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan

karekteristik peserta didik

SS

S

TS

STS

15 Saya diharapkan untuk menghargai peserta

didik tanpa membedakan keyakinan, suku,

adat, dan gender

SS

S

TS

STS

16 Saya diharapkan berperilaku yang

mencerminkan ketaqwaan, dan akhlak mulia

dalam mendidik

SS

S

TS

STS

17 Saya diharapkan berperilaku yang dapat

diteladan oleh peserta didik dan anggota

masyarakat sekitar

SS

S

TS

STS

18 Saya menerapkan prinsip-prinsip kode etik

guru sebagai profesi yang saya tekuni

SS

S

TS

STS

19 Saya diharapkan melakukan penelitian

tindakan kelas untuk meningkatkan

keprofesionalan dalam mendidik

SS

S

TS

STS

20 Saya diharapkan mengikuti kemajuan zaman

dengan belajar dari berbagai sumber media

SS

S

TS

STS

21 Kepala sekolah mengharapkan saya untuk

mengembangkan kemampuan dengan

mengikutsertakan dalam seminar dan penataran

SS

S

TS

STS

22 Kepala sekolah menganjurkan saya mencari

informasi tambahan tentang materi

pembelajaran melalui media elektronik maupun

media cetak

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

71

23 Kepala sekolah mengikutsertakan saya dalam

berbagai program lingkungan kerja untuk

mengembangkan kualitas pendidikan disekolah

SS

S

TS

STS

24 Kepala sekolah memberikan kesempatan luas

kepada para guru untuk mengikuti seminar dan

pelatihan diluar daerah

SS

S

TS

STS

BAGIAN III

Etos Kerja

No Pertanyaan Pendapat

1 Saya dalam bekerja hanya untuk mencari

nafkah semata

SS

S

TS

STS

2 Besarnya penghasilan merupakan motivasi

saya dalam bekerja SS S TS STS

3 Dalam bekerja saya akan meningkatkan

keahlian dalam mendidik peserta didik

SS

S

TS

STS

4 Dalam pengembangan karier saya, ada

peningkatan-peningkatan pribadi yang

dilakukan guna pencapaian karier

SS S TS STS

5 Keahlian saya dalam mendidik merupakan

bentuk pelayanan pada masyarakat

SS

S

TS

STS

6 Dalam bekerja saya bertujuan ikut

melaksanakan program belajar wajib 9 tahun

SS

S

TS

STS

7 Jika saya tidak mengajar, saya merasa bersalah

pada diri sendiri dan Tuhan YME

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

72

LAMPIRAN II

DATA HASIL PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

73

Pembinaan Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

78

Etos Kerja Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

81

Jumlah Skor Total Variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

84

LAMPIRAN III

1. UJI VALIDITAS

2. UJI RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

85

Pembinaan Kepala Sekolah

Case Processing Summary

30 100,00 ,0

30 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,938 ,941 24

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

80,83 63,109 ,388 . ,93881,20 60,924 ,452 . ,93781,10 59,679 ,652 . ,93581,20 59,890 ,589 . ,93681,23 59,495 ,637 . ,93581,13 59,913 ,604 . ,93581,43 59,978 ,386 . ,94081,23 59,978 ,573 . ,93681,40 59,214 ,609 . ,93581,20 59,200 ,681 . ,93481,13 58,809 ,757 . ,93381,27 59,237 ,670 . ,93481,27 58,616 ,753 . ,93381,17 59,247 ,683 . ,93481,10 58,990 ,749 . ,93381,03 59,413 ,739 . ,93480,97 60,861 ,585 . ,93681,30 59,803 ,467 . ,93881,57 60,737 ,431 . ,93881,30 60,010 ,568 . ,93681,43 57,357 ,694 . ,93481,27 58,823 ,725 . ,93481,43 57,495 ,747 . ,93381,43 59,978 ,527 . ,937

butir1butir2butir3butir4butir5butir6butir7butir8butir9butir10butir11butir12butir13butir14butir15butir16butir17butir18butir19butir20butir21butir22butir23butir24

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

86

Etos Kerja Guru

Case Processing Summary

30 96,81 3,2

31 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,757 ,756 7

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Item-Total Statistics

20,93 4,685 ,479 ,591 ,72620,67 4,506 ,499 ,325 ,72220,53 5,154 ,391 ,425 ,74320,83 4,489 ,610 ,705 ,69720,73 4,685 ,494 ,559 ,72221,00 4,897 ,424 ,428 ,73720,50 4,948 ,420 ,389 ,738

butir1butir2butir3butir4butir5butir6butir7

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

87

LAMPIRAN IV

1. UJI NORMALITAS

2. UJI LINIERITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

89

Oneway (Linearitas PKS - EKG)

ANOVA

etoskerja

121.740 19 6.407 2,299 ,005

50.620 1 50.620 18,2 ,000

71.120 18 3.951 1,418 ,146

225.745 81 2.787

347.485 **

(Combined)

WeightedDeviation

LinearTerm

BetweenGroups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Oneway (Linearitas PK - EKG)

ANOVA

etosekerja

116.656 28 4.166 1,300 .187

2.545 1 2.545 .794 .376

114.111 27 4.226 1,318 .177

230.829 72 3.206

347.485 **

(Combined)

WeightedDeviation

Linear Term

BetweenGroups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df

MeanSquare F

Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

90

LAMPIRAN V

1. UJI REGRESI SEDERHANA

2. UJI REGRESI GANDA

3. SUMBANGAN RELATIF DAN

EFEKTIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

91

Regression Sederhana Pembinaan Kepala Sekolah

Descriptive Statistics

20.31 1.864 101

82.54 7.224 101

etos kerja gurupembinaan kepasekolah

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .404

.404 1.000

. .000

.000 .

101 101

101 101

etos kerja gurupembinaan kepalasekolahetos kerja gurupembinaan kepalasekolahetos kerja gurupembinaan kepalasekolah

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

etos kerjaguru

pembinaankepala sekolah

Variables Entered/Removedb

pembinaan kepalasekolah

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Model Summaryb

.404a .163 .155 1.714 1.874Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

92

ANOVAb

56.728 1 56.728 19.315 .000a

290.757 99 2.937347.485 100

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Predictors: (Constant), pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Coefficientsa

11.701 1.966 5.953 .000

.104 .024 .404 4.395 .000

(Constant)pembinaankepalasekolah

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: etos kerja gurua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

93

Regression Sederhana Pengalaman Kerja

Descriptive Statistics

20.31 1.864 101

15.62 8.483 101

etos kerja gurupengalamankerja

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .278.278 1.000

. .002.002 .101 101101 101

etos kerja gurupengalaman kerjaetos kerja gurupengalaman kerjaetos kerja gurupengalaman kerja

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

etos kerjaguru

pengalamankerja

Variables Entered/Removedb

pengalaman kerja

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Model Summaryb

.278a .077 .068 1.800 1.827Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), pengalaman kerjaa.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

ANOVAb

26.864 1 26.864 8.295 .005a

320.621 99 3.239347.485 100

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Predictors: (Constant), pengalaman kerjaa.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

94

Coefficientsa

19.352 .377 51,37 .000

.061 .021 .278 2.880 .005

(Constant)pengalamankerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: etos kerja gurua.

Contribution Summary

67.30% 16.74%

32.70% 8.13%

100.00% 24.87%

X1 Pembinaan Kepala Sekolah

X2 Pengalaman Kerja (Thn)

Total

Relativity Effective

Contribution

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

95

Regression Berganda

Descriptive Statistics

20.31 1.864 101

82.54 7.224 101

15.62 8.483 101

etos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerja

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .404 .278

.404 1.000 -.035

.278 -.035 1.000

. .000 .002

.000 . .365

.002 .365 .

101 101 101

101 101 101

101 101 101

etos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerjaetos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerjaetos kerja gurupembinaankepala sekolahpengalamankerja

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

etos kerjaguru

pembinaankepala sekolah

pengalamankerja

Variables Entered/Removedb

pengalaman kerja, pembinaankepala sekolah

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Model Summaryb

.499a .249 .233 1.632 1.770Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), pengalaman kerja,pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

96

ANOVAb

86.414 2 43.207 16.219 .000a

261.071 98 2.664347.485 100

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Predictors: (Constant), pengalamankerja, pembinaan kepala sekolaha.

Dependent Variable: etos kerja gurub.

Coefficientsa

10.480 1.907 5.495 .000

.107 .023 .414 4.728 .000

.064 .019 .292 3.338 .001

(Constant)pembinaankepala sekolahpengalamankerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: etos kerja gurua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

97

LAMPIRAN VI

1. PERHITUNGAN PAP TIPE II

2. TABEL STATISTIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

98

PERHITUNGAN PAP TIPE II

1. Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Dalam data pembinaan kepala sekolah, skor tertinggi dan skor terendah yang

mungkin dicapai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 24 X 4 = 96

Skor terendah yang mungkin dicapai 24 X 1 = 24

Penentuan kategori pembinaan kepala sekolah berdasarkan pedoman Penilaian

Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut:

24 + 81% X (96 – 24) = 82,32 dibulatkan menjadi 82

24 + 66% X (96 – 24) = 71,52 dibulatkan menjadi 72

24 + 56% X (96 – 24) = 64,32 dibulatkan menjadi 64

24 + 46% X (96 – 24) = 57,12 dibulatkan menjadi 57

Variabel Pembinaan Kepala Sekolah

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 82 – 96 53 52% Sangat Baik 72 – 81 42 41% Baik 64 – 71 6 7% Cukup Baik 57 – 63 - - Buruk > 57 - - Sangat Buruk

Jumlah 101 100%

2. Variabel Etos Kerja Guru

Dalam data etos kerja guru, skor tertinggi dan skor terendah yang mungkin

dicapai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 7 X 4 = 28

Skor terendah yang mungkin dicapai 7 X 1 = 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

99

Penentuan kategori etos kerjo guru berdasarkan pedoman Penilaian Acuan

Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut:

7 + 81% X (28 – 7) = 24,01 dibulatkan menjadi 24

7 + 66% X (28 – 7) = 20,86 dibulatkan menjadi 21

7 + 56% X (28 – 7) = 18,76 dibulatkan menjadi 19

7 + 46% X (28 – 7) = 16,66 dibulatkan menjadi 17

Variabel Etos Kerja Guru

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 24 – 28 5 5% Sangat Baik 21 – 23 40 40% Baik 19 – 20 41 41% Cukup Baik 17 – 18 13 13% Buruk > 17 2 1% Sangat Buruk

Jumlah 101 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

100

Frequencies

Statistics

101 101 1010 0 0

82,54 15,62 20,3183,00 17,00 20,00

85 18 20a

7,224 8,483 1,8648337 1578 2051

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationSum

pembinaankepalasekolah

pengalamankerja etoskerjaguru

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Frequency Table

pembinaan kepala sekolah

2 2,0 2,0 2,04 4,0 4,0 5,93 3,0 3,0 8,91 1,0 1,0 9,95 5,0 5,0 14,96 5,9 5,9 20,84 4,0 4,0 24,84 4,0 4,0 28,71 1,0 1,0 29,78 7,9 7,9 37,67 6,9 6,9 44,63 3,0 3,0 47,57 6,9 6,9 54,52 2,0 2,0 56,4

11 10,9 10,9 67,34 4,0 4,0 71,33 3,0 3,0 74,32 2,0 2,0 76,28 7,9 7,9 84,23 3,0 3,0 87,17 6,9 6,9 94,16 5,9 5,9 100,0

101 100,0 100,0

68717273747576777879808183848586888990919296Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

101

pengalaman kerja

1 1,0 1,0 1,01 1,0 1,0 2,0

11 10,9 10,9 12,94 4,0 4,0 16,82 2,0 2,0 18,85 5,0 5,0 23,82 2,0 2,0 25,76 5,9 5,9 31,75 5,0 5,0 36,61 1,0 1,0 37,63 3,0 3,0 40,66 5,9 5,9 46,51 1,0 1,0 47,56 5,9 5,9 53,59 8,9 8,9 62,48 7,9 7,9 70,31 1,0 1,0 71,35 5,0 5,0 76,24 4,0 4,0 80,21 1,0 1,0 81,26 5,9 5,9 87,11 1,0 1,0 88,12 2,0 2,0 90,11 1,0 1,0 91,11 1,0 1,0 92,11 1,0 1,0 93,12 2,0 2,0 95,04 4,0 4,0 99,01 1,0 1,0 100,0

101 100,0 100,0

123468910111314151617181920212223242526272829303139Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

102

etos kerja guru

2 2,0 2,0 2,05 5,0 5,0 6,98 7,9 7,9 14,9

16 15,8 15,8 30,725 24,8 24,8 55,425 24,8 24,8 80,2

7 6,9 6,9 87,18 7,9 7,9 95,02 2,0 2,0 97,03 3,0 3,0 100,0

101 100,0 100,0

16171819202122232425Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

103

Tabel F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

104

Tabel t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

105

Tabel F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH … PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN ETOS KERJA GURU (Studi Kasus pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari,

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI