hubungan karakteristik pekerja las terhadap …

59
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM PENGELIHATAN (VISUS) PADA INDUSTRI PENGELASAN DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2019 SKRIPSI Oleh : IRVAN ARDIANSYAH ZULMIANTO NPM. 1 5 1 5 1 0 6 2 9 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2019

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM

PENGELIHATAN (VISUS) PADA INDUSTRI PENGELASAN DI KOTA

PONTIANAK TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh :

IRVAN ARDIANSYAH ZULMIANTO

NPM. 1 5 1 5 1 0 6 2 9

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

i

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM

PENGELIHATAN (VISUS) PADA INDUSTRI PENGELASAN DI KOTA

PONTIANAK TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.)

Oleh :

IRVAN ARDIANSYAH ZULMIANTO

NPM. 1 5 1 5 1 0 6 2 9

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

ii

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

iii

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka. Segala proses dalam penyusunan skripsi saya jalankan melalui prosedur dan kaidah

yang benar serta didukung dengan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Jika di kemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima

sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima. Demikian surat

pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pontianak, 6 Agustus 2019

Materai 6000

Irvan Ardiansyah Zulmianto

1 5 1 5 1 0 6 2 9

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu

Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu

Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahuinya"

(HR.-Baqarah: 216)

" Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu

Maka ia adalah seperti berperang

di jalan allah hingga pulang

(H.R. Tirmidzi)

Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi cobaan

" YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH "

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan Nikmat yang

begitu luar biasa, yakni Nikmat Iman, Islam, dan Nikmat Sehat Walafiat. Sehingga bisa

mempersembahkan Skripsi ini untuk kedua Orang Tua, Keluarga, Sahabat, serta

Saudara - saudara yang selama ini telah membantu, ,memotivasi, dan membangkitkan semangat

untuk terus menyelesaikan studi, baik dalam doa, usaha, serta biaya. Terima kasih yang tak

terhingga, kalian adalah alasan untuk saya berdiri sampai sekarang ini.

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

vi

BIODATA PENULIS

IDENTITAS

Nama : Irvan Ardiansyah Zulmianto

Tempat Tanggal Lahir : Sungai Raya Pontianak, 28 juni 1997

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Email : [email protected]

No. Hp : 0857-5056-5503

Nama Orang Tua

Bapak : Alfianto

Ibu : Gustiani

Alamat : Jl. Adisucipto Parit Tengkorak Gg.Keluarga No.18

JENJANG PENDIDIKAN

1. SD : SDN 54 Sungai Raya (Tahun 2003 - 2009)

2. SMP : SMP Kemala Bhayangkari (Tahun 2009 - 2012)

3. SMA : SMAN 02 Sungai Raya (Tahun 2012 - 2015)

4. PT : Fakultas Ilmu Kesehatan

Peminatan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)

Universitas Muhammadiyah Pontianak

(Tahun 2015 - 2019)

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin peneliti ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat

rahmat, hidayah dan karuniaNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu

yang berjudul “HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM

PENGELIHATAN (VISUS) PADA INDUSTRI PENGELASAN DI KOTA PONTIANAK

TAHUN 2019 ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh

bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak Iskandar Arfan, SKM, M.Kes (Epid) selaku

pembimbing utama dan Ibu Rochmawati, SKM, M.Kes selaku pembimbing pendamping yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran memberikan

pengarahan dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini,

penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Dr. Helman Fachri, SE. M.M selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pontianak.

2. Ibu Dr. Linda Suwarni, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Pontianak.

3. Bapak Abduh Ridha, SKM, M.PH selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

4. Kepala Dinas Koperasi Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak yang telah membantu dan

mendukung penulis dalam proses pengambilan data surve pendahuluan.

5. Orang tua yang terhormat, ibu dan bapak yang selalu memberi dukungan.

6. Rekan-rekan satu angkatan di prodi kesehatan masyarakat, yang telah banyak mengisi

waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalani proses belajar di program studi

ini, serta telah banyak membantu penulis selama masa pendidikan.

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

viii

Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga segala amal

kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti berharap untuk dapat

memperoleh saran, masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan penyusunan

tesis ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Pontianak, 6 Agustus 2019

Peneliti

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

ix

ABSTRAK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SKRIPSI, AGUSTUS 2019

IRVAN ARDIANSYAH ZULMIANTO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM

PENGELIHATAN (VISUS) DI INDUSTRI PENGELASAN KOTA PONTIANAK

TAHUN 2019

xvi + 75 halaman + 17 tabel + 5 gambar + 11 lampiran

Visus (ketajaman penglihatan) adalah ukuran berapa jauh dan detail suatu benda dapat

tertangkap oleh mata sehingga visus dapat disebut sebagai fisiologi mata yang paling penting.

Hasil pengamatan awal kepada 10 orang pekerja las didapatkan hasil sebanyak 10 orang pekerja

atau 100% mengalami keluhan pengelihatan dengan hasil VFI lebih dari 0.4 dan banyak para

pekerja yang mengeluh mengalami penurunan tajam pengelihatan. Penelitian ini merupakan

penelitian observasi analitik dengan metode cross sectional. Pada penelitian ini jumlah

populasi sebanyak 91 responden dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling

sehingga jumlah sampel sebanyak 74 responden. Hasil uji Chi-Square pada variable

kedisiplinan penggunaan APD didapatkan p-value (0.001) PR=283.500(CI 95%= 30.060-

2673.699), lama masa kerja didapatkan p-value (0.001) PR=24.600 (CI 95%= 6.961-86.935),

lama paparan didapatkan p-value (0.001) PR=30.000 (CI 95%= 7.491-120.138) , jarak paparan

didapatkan p-value (0.001) PR=24.667 (CI 95%= 6.824-89.157), dan kebiasaan sehari-hari

didapatkan p-value (0.001) PR=23.611 (CI 95%= 6.021-92.591) terhadap ketajaman

pengelihatan sehingga dapat disimpulkan semua variable terdapat hubungan bermakna

terhadap tajam pengelihatan (visus). Saran kepada Disnaker untuk membuat kebijakan terkait

keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja pengelasan, membina, dan mengawasi dalam

upaya promotif dan preventif terhadap terjadinya penyakit akibat kerja terutama yang berkaitan

dengan cara memberi penyuluhan yang diharapkan agar dapat memberi pemahaman kepada

pemilik dan pekerja las tentang bagaimana cara melakukan pengelasan yang aman dan

melakukan pengawasan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala kepada

industri pengelasan serta memberi jaminan kesehatan kepada pekerja sehingga terhindar dari

penyakit akibat kerja.

Kata Kunci: Tajam Pengelihatan (Visus), Karakteristik Pekerja Las, Industri Pengelasan.

Pustaka: 41 (1962-2018).

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

x

ABSTRAC

HEALTH SCIENCE FACULTY

ESSAY, AUGUST 2019

IRVAN ARDIANSYAH ZULMIANTO

RELATIONSHIP BETWEEN CHARACTERISTICS OF WELDING WORKERS

AGAINSTSHARP VISION (VISUS) IN THE WELDING INDUSTRY CITY OF

PONTIANAK IN 2019

xvi + 75 pages + 17 tables + 5 images + 11 attachments

Vision (visual acuity) is a measure of how far the details of an object can caught by the

eye so that the vision can be called an important eye physiology. Preliminary observations to

10 welding workers showed that 10 workers or 100% experience visual complaints with VFI

more than 0.4 and many workers who complain of a sharp decrease in vision. This research is

analytic observation research with cross sectional method. In this study the population was 91

respondents with Purposive Sampling sampling method so that the total sample was 74

respondents. Chi-Square test results on the discipline variable of PPE use obtained p - value

(0.001) PR=283.500(CI 95%= 30.060-2673.699), length of work obtained p - value (0.001)

PR=24.600 (CI 95%= 6.961-86.935), length of exposure obtained p - value (0.001) PR=30.000

(CI 95%= 7.491-120.138), exposure distance obtained p - value (0.001) PR=24.667 (CI 95%=

6.824-89.157), and daily habits obtained p - value (0.001) PR=23.611 (CI 95%= 6.021-92.591)

on sharpness vision so that it can be concluded that all variables have a significant relationship

to sharp vision (vision ). Advive to the Manpower Office to make policies related to

occupational safety and health for welding, fostering,and supervising workers in promoting

and preventing efforts to prevent occupational diseases, especially those related to providing

information that is expected to provide understanding to owners and welding workers on how

to conduct safe welding and conduct periodic monitoring of occupational safety and health

conditions to the welding industry and provide guarantees of safety to workrs so as to avoid

occupational diseases.

Keywords: Sharp Vision (Vision), Characteristics of Welding Workers, Welding Industry.

Library: 41 (1962-2018).

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

BIODATA ........................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv

DAFTAR SKEMA ............................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang ....................................................................................................................1

I. 2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................7

I. 3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................8

I. 4 Manfaat Penelitian ..............................................................................................................9

I. 5 Keaslian Penelitian .......................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Konsep Dasar Pengelasan ............................................................................................... 12

II. 2 Konsep Dasar Ketajaman Pengelihatan (Visus) ........................................................... 27

II. 3 Kerangka Teori ............................................................................................................... 32

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xii

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

III. 1 Kerangka Konsep ......................................................................................................... 33

III. 2 Variabel Penelitian ........................................................................................................ 34

III. 3 Hipotesis ......................................................................................................................... 34

III. 4 Definisi Oprasional Hipotesis ...................................................................................... 35

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. 1 Desain Penelitian ........................................................................................................... 38

IV. 2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................................... 38

IV. 3 Populasi dan Sample ..................................................................................................... 39

IV. 4 Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 41

IV. 5 Tekhnik Pengelolaan dan Penyajian Data ................................................................... 42

IV. 6 Tekhnik Analisa Data .................................................................................................. 43

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. 1 Hasil Penelitian ................................................................................................................ 46

V. 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................................... 46

V. 1.2 Alur Penelitian ...................................................................................................... 49

V. 1.3 Analisa Univariat .................................................................................................. 51

V. 1.4 Analisa Bivariat ..................................................................................................... 53

V. 2 Pembahasan ...................................................................................................................... 59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI. 1 Kesimpulan ............................................................................................................ 73

VI. 2 Saran ..................................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 10

2. Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Radiasi UV ...................................................................... 20

3. Tabel 3.1 Definisi Oprasional .......................................................................................... 36

4. Tabel 4.1 Sampel ............................................................................................................. 39

5. Tabel 5.1 Bengkel Las Tersebar di Wilayah Kota Pontianak ............................................ 47

6. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Usia ............................................................ 51

7. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kedisiplinan penggunaan APD ................... 51

8. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Lama Masa Kerja ....................................... 52

9. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Lama Paparan ............................................. 52

10. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Jarak Paparan ........................................... 52

11. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kebiasaan Sehari-hari ............................... 53

12. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tajam Penglihatan (Visus) ............................................. 53

13. Tabel 5.9 Hubungan Kedisiplinan APD dengan Ketajam Penglihatan (Visus) ............... 54

14. Tabel 5.10 Hubungan Lama Masa Kerja dengan Ketajam Penglihatan (Visus) .............. 55

15. Tabel 5.11 Hubungan Lama Paparan dengan Ketajam Penglihatan (Visus) .................... 56

16. Tabel 5.12 Hubungan Jarak Paparan dengan Ketajam Penglihatan (Visus) .................... 57

17. Tabel 5.13 Hubungan Kebiasaan Sehari-hari dengan Ketajam Penglihatan (Visus) ........ 58

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 ESW ............................................................................................................ 13

2. Gambar 2.2 PAW ............................................................................................................ 17

3. Gambar 2.3 EXW ............................................................................................................ 18

4. Gambar 5.1 Peta Wilayah Kota Pontianak ....................................................................... 46

5. Gambar 5.2 Mekanisme Melihat ...................................................................................... 58

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xv

DAFTAR SKEMA

1. Skema 2.1 Kerangka Teori .............................................................................................. 32

2. Skema 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................................... 33

3. Skema 5.1 Alur Penelitian ............................................................................................... 48

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden (informed Consent)

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil SPSS

Lampiran 5 Lembar SOP Pemeriksaan Visus Mata

Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang

memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang berada di sektor formal

maupun yang berada di sektor informal. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun

2009 Bab XII tentang Kesehatan Kerja, upaya kesehatan kerja sangat penting untuk

melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, serta

pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaannya. Upaya tersebut salah satunya

dibidang industri informal (Departemen Kesehatan RI, 2008).

Perkembangan industri informal di Indonesia saat ini berlangsung amat pesat,

seperti industri rumah tangga, bengkel, pertanian, perdagangan dan perkebunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja yang bekerja di sektor informal

mencapai 72,67 juta orang pada Februari 2017. Data statistic tahun 2017

menunjukkan bahwa 58,35% pekerja Indonesia saat ini bekerja di sektor informal

dengan gaji rendah dan pekerjaan beresiko serta tidak ada kontrak kerja yang aman,

termasuk perlindungan sosial atau perwakilan pekerja. Setiap pekerjaan baik di

perusahaan maupun dibengkel-bengkel kecil, perlu diperhatikan aspek keselamatan

dan kesehatan kerjanya (Badan Pusat Statistik, 2017)

Terdapat peraturan - peraturan yang mengharuskan setiap pekerjaan perlu

memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini di atur dalam pokok

peraturan yaitu UU RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja, UU No. 14 tahun

1969 pasal 9 dan 10 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja,

tentang kualifikasi juru las di tempat kerja. Peraturan-peraturan tersebut merupakan

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

2

beberapa peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja

(PERMENAKER No:PER. 02/MEN/1982).

Peraturan tersebut maknanya adalah bahwa setiap perusahaan, pengusaha,

maupun tenaga kerja, wajib memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan

kerjanya, dan diantara aturan pekerjaan itu adalah mewajibkan bagi setiap tenaga

kerja untuk memakai alat pelindung diri agar dapat mengurangi resiko frekuensi dan

keparahan akibat kecelakaan kerja.dan faktor penyebab kecelakaan sering terjadi

karena kondisi industri informal saat ini dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) masih sangat kurang memadai dan juga kurang mendapat perhatian dari instansi

terkait (PERMENAKER No:PER. 02/MEN/1982).

Pekerja diindustri informal kurang mendapatkan promosi dan pelayanan

kesehatan yang memadai, tidak sesuainya rancangan tempat kerja, kurang baiknya

prosedur atau pengorganisasian kerja, dan kurangnya peralatan pelindung bagi

pekerja. Usaha bidang pengelasan merupakan salah satu industri informal yang

kurang memiliki fasilitas memadai terkait K3 (PERMENAKER No:PER.

02/MEN/1982).

Sektor industri merupakan sebutan ekonomi dari hipotesis tiga sektor ekonomi

yang ditujukan untuk memproduksi barang. Sektor industri juga dapat disebut sebagai

sektor sekunder atau sektor manufaktur. Perkembangan sektor industri tidak dapat

dilepasakan dari peran penting industri pengelasan. Pengelasan merupakan

penyambungan setempat antara dua buah logam atau lebih dengan memanfaatkan

energi panas. Penggunaan pengelasan mulai dari penyambugan pada konstruksi

bagunan, perakitan otomotif dan penembagan. Pesatnya industri pengelasan

mengakibatkan semakin tingginya dampak resiko pada kesehatan kerja yang

dihadapai oleh tenaga kerja di Bengkel las. (Widharto, 2007 ).

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

3

Resiko kesehatan dan keselamatan kerja yang sering dialami oleh pekerja las

antaralain masalah kesehatan pada mata hal ini dikarenakan dampak dari efek

pengelasan yang bebahaya bagi kesehatan mata antara lain sinar tampak, sinar X dan

sinar radiasi yang dapat membuat penurunan visus (ketajaman pengelihatan). Visus

(ketajaman penglihatan) merupakan ukuran berapa jauh dan detail suatu benda dapat

tertangkap oleh mata.sehingga dapa disebut sebagai fisiologi mata yang paling

penting.ketajaman penglihatan didasarkan pada prinip tentang adanya daya pisah

minimumyaitu jarak yang paling kecil antra 2 garis yang masih mungkin dipisahkan

dan dapat ditangkap sebagai 2 garis (Muniati dkk, 2010).

Pekerja pengelasan menduduki peringkat kedua dalam hal proporsi pekerja

yang mengalami cidera mata. Selain itu, dari sejumlah kejadian injury mata yang telah

disebutkan, yaitu sekitar 1390 kasus eye injury disebabkan karena pajanan bunga api

pengelasan dan mengakibatkan welder’s flash (photokeratitis) (BLS,2012).

Berdasarkan data BLS dalam Goff (2006) menyatakan bahwa sekitar dua juta pekerja

berhubungan dengan pengelasan dan sekitar 365.000 mengalami injury mata serta

mengakibatkan hilangnya 1400 hari kerja. Pada saat mengelas, banyak sekali sumber

bahaya yang dapat membahayakan juru las.

Bahaya tersebut dapat berupa paparan panas, tersengat listrik, ergonomi kerja,

kabel las yang berantakan dan paparan intensitas cahaya las yang tinggi. Hal lain yang

dapat memperburuk risiko bahaya juga dapat berasal dari faktor individu pekerja

sendiri.Risiko bahaya yang ada pada pekerjaan las adalah debu, gas, sengatan listrik,

cahaya dan sinar, radiasi panas, bahaya ledakan, bahaya kebakaran, dan bahaya

percikan las. Pajanan lain yang timbul dari proses las adalah radiasi ultraviolet. Sinar

ultraviolet dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, benda-benda pijar suhu tinggi,

lampu-lampu pijar dan lain-lain.

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

4

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Angelina dan Oginawati (2010),

intensitas cahaya yang muncul dari pengelasan berkisar antara dari 500 lux hingga

18000 lux. Intensitas cahaya las dapat bergantung pada jenis mesin las, jenis pekerja,

jenis serta ketebalan bahan yang dilas. Intensitas cahaya las yang tertinggi dapat

memicu terjadinya kontras cahaya. Sinar yang dihasilkan dari pengelasan

menggandung radiasi sinar ultraviolet (200-400 nm), radiasi cahaya tampak (400-700

nm), dan radiasi inframerah (700-1400 nm). Kontras merupakan kondisi dimana

terdapat perbedaan tingkat terang antara objek pandang dengan lingkungan

sekitarnya. Pengelasan akan menghasilkan kontras cahaya yang tajam sehingga

kepekaan mata terhadap kontras akan menigkat juga. Kepekaan terhadap kontras pada

area permukaan kecil juga lebih besar dari pada area permukaan yang besar (Santoso,

2004).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lyon (1977) terdapat sinar - sinar

elektromagnetik yang di hasilkan selama proses pengelasan tersebut dan terkait

dengan indramata salah satunya sinar ultraviolet. Masalah kesehatan mata yang sering

terjadi pada tenaga kerja pengelasan yang kurang memperhatikan kesehatan antara

lain injuri mata dan photokeratitis,Semakin tingginya resiko cedera mata yang dialami

para pekerja di tempat las ini disebabkan kerena kurangnya tingkat kedisiplinan dalam

menggunakan (APM) alat pelindung mata.

Penggunaan alat pelindung mata sangat penting bagi para pekerja, terutama

untuk mencegah penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan kerja. Namun demikian

pada kenyataannya masih banyak tenaga kerja yang masih belum mengenakannya

saat bekerja. Rendahnya tingkat kedisiplinan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) biasanya menunjukkan sistem manajemen keselamatan yang gagal,

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

5

terbatasnya faktor stimulant pimpinan, keterbatasan sarana, rendahnya kesadaran

pekerja terhadap keselamatan kerja dan lain-lain (Liswanti, 2015).

Pentingnya kesadaran penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dikarenakan

dampak buruk dari pengelasan berupa sinar Ultraviolet dan Infrahmerah yang

bersintensitas sangat tinggi akibat radiasi paparan akan menyebabkan retina dan

selaput luar mata dapat rusak dan kering.Jika kerusakan telah demikian lanjut maka

mata dapat mengalami kebutaan.Oleh karena itu perlindugan mata sewaktu

pengelasan adalah mutlak.Keluhan tajam penglihatan pada mata, seolah-olah mata

terisi pasir,penglihatan kabur dan mata terasa sakit yang dirasakan pekerja

menunjukkan bahwa pada proses pengelasan terdapat sinar yang membahayakan

mata.Ketidak rutinan pekerja las dalam memakai kacamata las mengakibatkan mata

pekerja las terpapar secara langsung oleh sinar tampak, sinar inframerah serta sinar

ultraviolet. Akibat dari pemajanan secara langsung oleh sinar-sinar yang bersifat

radiasi tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada ketajaman penglihatan pekerja

las (Wijayanti, 2005).

Menurut Occupational Safety and Health Administration (1996) bahwa

pemakaian alat pelindung diri (APD), merupakan alternatif terakhir dalam upaya

pengendalian efek sinar las yang diterima pekerja setelah upaya-upaya lain tidak

memungkinkan untuk dilakukan.Semua sinar yang masuk ke mata akan diteruskan

oleh lensa dan kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka akan

segera menjadi kelelahan pada mata. Kelelahan pada mata berdampak pada

berkurangnya daya akomodasi mata.Ketajaman penglihatan (visus) adalah nilai

kebalikan sudut terkecil di mana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan.

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

6

Penelitian yang dilakukan oleh Kumah, dkk (2011) Departemen Of Optometry

and Visual Science, Kwame Nkrumah Universuty Of Science and Tecnology penyakit

yang sering muncul berhubungan dengan radiasi yakni ptergium (56,6%),

photoconjungtivitis (22,6%) dan katarak (5.1%) yang akhirnya menyebabkan

penurunan tajam pengelihatan (Visus). Dengan jumlah sampel 470 (kelompok yang

diteliti) dan 450 (kelompok control). Penurunan tajam pengelihatan (Visus) juga dapat

disebabkan oleh usia pekerja, kuat pencahayaan, lama waktu paparan terhadap objek

dan adanya kelainan refraksi. International Agency For The Prevention Of Blindness

(IAPB) danb WHO, menyatakan bahwa pada tahun 2009, diperkirakan 153 juta

penduduk dunia mengalami gangguan tajam pengelihatan (Visus) akibat kelainan

refraksi yang tidak terkoreksi (Nyoman, 2018)

Menurut Wahyuni (2013), terdapat hubungan antara lama paparan, dan

penggunaan alat pelindung diri terhadap kejadian photokeratitis. Hal serupa

ditemukan juga pada penelitian Ari Sigit (2008) yakni faktor lama paparan, masa

kerja, dan tipe elektroda merupakan faktor resiko dari konjungtivitis photoelektrik.

Di Pontianak sendiri data yang dimiliki oleh Dinas Koperasi Mikro dan

Perdangangan kota Pontianak tahun 2018 dari 77 bidang usaha di dapatkan 6

diantaranya adalah industri pengelasan, sedangkan dari hasil obserbasi langsung yang

dilakukan oleh peneliti selama 4 hari dari hari senin sampai dengan kamis tanggal 21-

24 januari 2019 terdapat 36 industri pengelasan yang terdapat di kota pontianak yang

terbagi menjadi 4 wilayah yakni pontianak, timur, utara, tenggara, selatan, barat, dan

kota. Sedangkan jumlah total pekerja las sebanyak 91 orang karena masing-masing

tempat pengelasan memperkerjakan paling banyak 6 orang pekerja dan paling sedikit

2 orang pekerja.

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

7

Pada saat melakukan observasi langsung dan pengukuran langsung kepada 10

orang pekerja las peneliti mendapatkan hasil sebanyak 30% pekerja berusia kurang

dari 30 tahun dan 70% nya berusia lebih dari 30 tahun, lama para pekerja terkena

paparan sinar las sebesar 20% 1-4 jam, 5-8 jam 60% dan lebih dari 8 jam 20%.

Sedangkan lama masa kerja para pekerja las sudah lebih dari 5 tahun dan yang

terakhir yakni VFI (Visual Fatigue Indexs) didapatkan hasil pengukuran sebanyak 10

orang pekerja atau 100% mengalami keluhan pengelihatan dengan hasil VFI lebih

dari 0.4 dan banyak para pekerja yang mengeluh mengalami penurunan tajam

pengelihatan.

Hal ini dikarenakam saat melakukan observasi langsung ke tempat industri

pengelasan peneliti masih banyak menemukan para pekerja yang tidak

memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) hal ini di karenakan karena

kurangnya pengetahuan para pekerja tentang K3, efek dari sinar pengelasan dan

kurang memadainya alat pelindung diri di indutri pengelasan. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk merumuskan masalah yakni "Hubungan karakteristik pekerja las

terhadap tajam pengelihatan (visus) dan keluhan pengelihatan pada industri

pengelasan di kota pontianak tahun 2019”?

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalahnya

yakni “apakah ada Hubungan karakteristik pekerja las terhadap tajam pengelihatan

(visus) pada industri pengelasan di kota pontianak tahun 2019”?

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

8

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan Hubungan

karakteristik pekerja las terhadap tajam pengelihatan (visus) pada industri

pengelasan di kota pontianak tahun 2019

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khususnya penelitian ini adalah sebegai berikut :

a. Untuk mengambarkan kedisiplinan penggunaan APD, lama masa kerja,lama

paparan, jarak pengelasan, dan kebiasaan sehari-hari para pekerja las terhadap

ketajaman pengelihatan (visus) pada industri pengelasan di kota pontianak

tahun 2019

b. Untuk menganalisa hubungan kedisiplinan penggunaan APD pekerja las

terhadap ketajaman pengelihatan (visus) pada pekerja las di kota pontianak

tahun 2019

c. Untuk menganalisa hubungan lama bekerja pekerja las terhadap ketajaman

pengelihatan (visus) pada pekerja las di kota pontianak tahun 2019

d. Untuk menganalisa hubungan lama paparan radiasi pekerja las terhadap

ketajaman pengelihatan (visus) pada pekerja las di kota pontianak tahun 2019

e. Untuk menganalisa hubungan jarak pengelasan pekerja las terhadap ketajaman

pengelihatan (visus) pada pekerja las di kota pontianak tahun 2019

f. Untuk menganalisa hubungan kebiasaan sehari-hari pekerja las terhadap

ketajaman pengelihatan (visus) pada pekerja las di kota pontianak tahun 2019

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

9

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan

Penelitian ini juga bermanfaat bagi institusi pendidikan sebagai bahan bacaan di

perpustakaan Universitas Muhammadiyah Pontianak dan sebagai acuan untuk

penelitian lebih lanjut mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Bagi Penelitian

Penelitian ini merupakan sarana pelatihan dan pembelajaran melakukan suatu

penelitian dan juga untuk dapat memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan

dalam melalukukan penelitian dalam bidang kesehatan masyarakat serta

meningkatkan kemmapuan untuk berpikir secara analitik dalam merumuskan dan

memecahkan suatu masalah dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan

empati dengan masyarakat.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Guna meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat terhadap pekerja las

di industri pengelasan untuk lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan

selama bekerja.

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

10

E. Keaslian Penelitian

Berikut merupakan tabel 1.1 yang menjelaskan tentang keaslian penelitian

Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Variabel

Penelitian

Analisa

Penelitian

Dewina

Tipangau

(2015)

Gambaran tajam

pengelihatan pada

pekerja las di

beberapa tempat las

di manado

Cross sectional Variabel terikat :

gambaran tajam

pengelihatan

Variabel bebas :

pada pekerja las

Analisa

univariat

Fajar Faktur

Rohman

(2014)

Hubungan tingkat

kedisiplinan

pemakaian kaca

mata las dengan

penurunan

ketajaman

pengelihatan pada

pekerja

pengelasaan di

kecamatan

slogohimo

kabupaten

wonogiri

Cross sectional Variabel terikat :

penurunan

ketajaman

pengelihatan

Variabel bebas :

kedisplinan

penggunaan

kaca mata las

Analisa

univariat dan

bivariat

Aras Mulyadi,

Suyanto dan

Widia Astin

(2016)

Pengaruh

penggunaan alat

pelindung mata

terhadap ketajaman

pengelihatan

pekerja las di

kecamatan mandau

bengkalisriau

Cross sectional Variabel terikat :

ketajaman

pengelihatan

Variabel bebas :

pengginaan alat

pelindung mata

Analisa

univariat dan

bivariat

Berdasarkan tabel 1.1 tabel keaslian penelitian, maka terdapat perbedaan penelitian

yang akan diteliti oleh peneliti saat ini dan penelitian sebelumnya yaitu :

1. Menambahkan keluhan pengelihatan sebagai gambaran yang akan dilakukan

penelitian.

2. Metodologi Penelitian dengan menggunakan cross sectional dengan mengunakan

uji chi square. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain

memiliki uji yang berbeda seperti penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti

terdahulu hanya melakukan uji univariat tidak melakukan uji bivariat karena

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

11

penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif (gambaran), sedangkan

penelitian yang dilakukan yang kedua menggunakan uji Spearman RHO Corellasi

dan penelitian terakhir melakukan Uji Chi Square untuk melihat pengaruh variabel

bebas kepada variabel terikat dan dilakukan secara bersamaan.

3. Subjek penelitian merupakan para pekerja las baik industri pengelasan home

industri atau industri besar yang telah memiliki izin. Populasi sampel pada

penelitian terdapat 36 tempat peneglasan dengan jumlah pekerja sebanyak 91

orang. Sedangkan sampel penelitian setelah di hitung dengan menggunakan

purposive sampling menjadi 74 pekerja. Sedangkan penelitian lain menggunakan

total sampling untuk menentukan jumlah sample dalam penelitian.

4. Tempat

Tempat penelitian di provinsi Kalimantan Barat kota pontianak, tempat penelitian

mencakup seluruh kota pontianak berdasarkan populasi industri pengelasan yang

tersebar.

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

73

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan :

1. Pada penelitian ini dari 74 responden sebagian besar responden tidak disiplin

dalam penggunaan APD yakni sebanyak 43 responden (58.1%), telah bekerja

selama lebih dari 5 tahun sebanyak 48 responden (64.9%), lama paparan

terbanyak berada pada rentang 5-8 jam sebanyak 39 responden (52.7%), sebagian

besar responden mengelas dalam jarak kurang aman atau kurang dari 52 cm

sebanyak 41 responden (55.4%), dan memiliki kebiasaan sahari-hari yang buruk

yakni sebanyak 37 responden (50.0%).

2. Ada hubungan antara kedisiplinan penggunaan APD dengan ketajaman

penglihatan (Visus) pada pekerja industri las di kota pontianak dengan p value =

0.001 (p value < 0.05)

3. Ada hubungan antara lama masa kerja dengan ketajaman penglihatan (Visus) pada

pekerja industri las di kota pontianak dengan p value = 0.001 (p value < 0.05)

4. Ada hubungan antara lama paparan dengan ketajaman penglihatan (Visus) pada

pekerja industri las di kota pontianak dengan p value = 0.001 (p value < 0.05)

5. Ada hubungan antara jarak paparan dengan ketajaman penglihatan (Visus) pada

pekerja industri las di kota pontianak dengan p value = 0.001 (p value < 0.05)

6. Ada hubungan antara kebiasaan sehari-hari dengan ketajaman penglihatan (Visus)

pada pekerja industri las di kota pontianak dengan p value = 0.001 (p value

< 0.05)

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

74

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya mengenai

hubungan karakteristik pekerja las terhadap ketajaman pengelihatan pada pekerja

industri pengelasan , penulis akan menyampaikan beberapa saran di antarnya :

1. Bagi Industri Pengelasan

Bagi industri pengelasan di harapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan

tolak ukur bagi industri pengelasan agar menyediakan alat pelindung diri yang

sesuai standar memberiakn edukasi ke para pekerja tentang pentingnya

penggunaan alat pelindung diri saat bekerja dan melakukan pengecekan kesehatan

berkala untuk menjamin kesehatan para pekerja.

2. Bagi Pekerja Pengelasan

Bagi para pekerja diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi

para pekerja agar para pekerja dapat mengetahui manfaat dari penggunaan APD

sehingga timbul rasa kesadaran dari para pekerja untuk selalu menggunakan APD

pada saat melakukan pengelasan yang bertujuan untuk mengurangi radiasi dan

mengurangi resiko gangguan pada mata, mengistirahatkan mata kurang lebih 30

menit sekali setiap melakukan pengelasan, jarak paparan lebih jauh dari sumber

pengelasan kearah indera mata maka radiasi yang di hasilkan kurang dan resiko

penurunan tajam pengelihatan akan berkurang, Karena kebiasaan sehari dapat

menjadi faktor penyerta dalam penurunan pengelihatan maka beberapa kebiasaan

sehari-hari yang berdampak buruk dan dampak tersebut dapat dihindari agar tidak

memperparah dan meningkatkan resiko salah satunya dalam penggunaan gadget

yang terlalu sering, terlalu lama jarak yang dekat dan pencahayaan yang

menyilaukan mata. Menghindari konsumsi alcohol secara berlebihan dan terus

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

75

menerus yang dapat menjadi resiko buruk bagi kesehatan organ tubuh, menonton

televisi dan membaca buku dengan jarak yang dekat.

3. Bagi Institusi Terkait (Disnaker)

a. Membuat kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan

mengkomunikasikannya dengan baik kepada pemilik bengkel dan pekerja

bengkel las.

b. Perlunya upaya promotif dan preventif terhadap terjadinya penyakit akibat

kerja terutama berkaitan dengan cara penyuluhan, dan pengawasan kondisi

keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala kepada industri pengelasan.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan bahan kajian dalam mata

kuliah ilmu kesehatan masyarakat tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya

dengan menambahkan kelompok control atau dapat membanding karakteristik apa

yang sangat berpengaruh terhadap tajam pengelihatan.

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA

Ajayi Iyiade A, Omotoye Olusola J.(2012). Pattern of eye diseases among welders in a

Nigeria community. Vol.12. No.2 Hal : 210-216. Diakses tanggal 27 Juli 2019.

http://dx.doi.org/10.4314/ahs.v12i2.21

A.M. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja. Semarang :

UNDIP

Aras Mulyadi & Astin Widya. 2016. Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Mata Terhadap

Ketajaman Pengelihatan Pekerja Las Di Kecamatan Mandau Bengkalisriau Vol 10

No 1 Hal 145-148. Di akses 20 januari 2019.

https://onesearch.id/Record/IOS1386.article-3417?widget=1&repository_id=1643

Azir Alfanan.2016.Ketajaman Pengelihatan Ditinjau Dari Pemakaian Alat Pelindung Mata

dan Waktu Paparan Pekerja Las di Kota Yogyakarta Vol 1 No 1 Aplication ISSN

Hal: 2502-5570. http://formilkesmas.respati.ac.id/index.php/formil/article/view/22

Badan Pusat Statistik.2017.Peningkatan Angkatan Kerja. Jakarta : CNN Indonesia

Dedi Setiawan.2016. Hubungan Antara Umur dan Intensitas Cahaya Las Dengan Kelelahan

Mata Pada Juru Las PT. X di Kabupaten Gresik.The Indonesian Journal Of

Occupation Safety And Health. Vol 5 No 2 Juli 2016 Hal 142-152.

http://dx.doi.org/10.20473/ijosh.v5i2.2016.142-152

DEPKES RI.2008. Kajian kondisi Kerja pada Sektor Informal/UKM dan Dampaknya Pada

Kesehatan Pekerja. Jakarta: Departemen Kesehatan

Devina Tipangau, Woodford B.S. Joseph & Jootje M. I. Umboh. 2014. Gambaran Tajam

Pengelihatan Pada Pekerja Las Di Beberapa Tempat Las Di Manado. Diakses

tanggal 16 Januari 2019 http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp-

content/uploads/2016/05/Dewina-Tipagau (tidak dipublikasi)

Doughty MJ, Oblak E. A.(2005) clinical assessment of the anterior eye in arc welders.

Clinical Experimental Optometry .Vol.88. No.6. Hal : 387-595. Di askses tanggal 27

Juli 2019. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1444-

0938.2005.tb05105.x

Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed 1.

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Eun AK, Byung-Gyu K, Cheol-Ho Yi, et al.2007. Macular degeneration in an Arc Welder.

Industrial Health. Vol.45. Hal:371–373. Diakses tanggal 27 Juli 2019.

https://www.jstage.jst.go.jp/article/indhealth/45/2/45_2_371/_article/-char/ja/

Evelyn C. 2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Cetakan 34. Jakarta : Gramedia.

Pustaka Utama

Fajar Faktur. 2015. Hubungan tingkat kedisiplinan pemakaian kaca mata las dengan

penurunan ketajaman pengelihatan pada pekerja pengelasaan di kecamatan

slogohimo kabupaten wonogiri (Tidak dipublikasi) di akses tanggal 20 Januari 2019

http://eprints.ums.ac.id/32141/

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Ganong, F.William.2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.20.EGC : Jakarta

Goff, T. 2006. Flexible Welding Protection, Occupational Health & Safety. Vol. 75, No. 9,

Hal.. 32-33.

I Ketut Swarjana, SKM., M.P.H. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed Revisi.

Yogyakarta : ANDI

Ilyas S.2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Isna Farikha Masrun.2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan

Pengelihatan Pada Pekerja Pengelasan di Perusahaan Pembuatan dan Perbaikan

Kapal. Procceending Ist Aplication ISSN Vol. 1, No. 1, Hal : 2581-1770.

http://journal.ppns.ac.id/index.php/seminarK3PPNS/article/view/239

Kozlowski C.2001. Ultraviolet radiation emitted by selected sources at work stands.

International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health. Vol. 14

No.3. Hal: 287–292. Diakses tanggal 27 Juli 2019.

https://pdfs.semanticscholar.org/a0c0/ab57544521d289e0142721cf7ad4b8cd547f.pd

f

Kusuma Kelana Dharma.2011. Metodologi Penelitian Keperawatan: Katalog dalam terbitan

Lyon, T.L. 1997.Knowing the Danger Of Actinic Ultraviolet Emisions. American Welding

Society – Welding Journal No.2 . https://app.aws.org/technical/facts/FACT-

26_2014.pdf

Liza Salawati 2015. Analisis Penggunaan Alat Pelindung Mata Pada Pekerja Las. Vol.15

No.3. Hal 130-134 Jurnal Kedokteran Syiat Kuala. https://docplayer.info/34277615-

Analisis-penggunaan-alat-pelindung-mata-pada-pekerja-las.html

Mauren P. Lumolus (2016). Pengaruh Lama Paparan dan Masa Kerja Terhadap Visus Pada

Pekerja Rental Komputer di Kecamatan Sario dan Mayang Kota Manado.Vol.4

No.2. Jurnal E-Biomedik. https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14613

Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nyoman Angga Santoso.2018.Hubungan Antara Durasi Bermain Game Online Dengan

Gangguan Tajam Pengelihatan Pada Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kota Denpasar.E-Journal, Medika Vol 7 No 8. Hal. 2303-1395.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/41659

Nur Ulfa dkk, Pengaruh Usia dan Status Gizi Terhadap Ketajaman Penglihatan.Vol.6 No.1

Hal 75.84 (2013). Jurnal Kesmasindo.

http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/53/52

Occupational Safety ang Health Administration,1996.Welding Health Hazards.

http://www.osha.gov/doc/outreachtraining/htmlfiles/weldhlth.html.

Okuno T, Ojima J, Saito H.2001. Ultraviolet radiation emitted by CO2 arc welding. Ann

Occupational Hyg. Vol 45. No. 7. Hal : 597–601.diakses tanggal 27 Juli 2019.

https://academic.oup.com/annweh/article/45/7/597/186215

Permenaker No: PER.02/MEN/1982 tentang kualifikasi juru las di tempat kerja

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Permenakertrans RI No. PER.13/MEN/X/2011 tentang waktu pemajanan radiasi sinar

ultraviolet yang diperkenankan

Pheasant,S. 1991. Ergonomics, Work and Health Maryland: Aspen Publisher

Riyanto.2011. Pengelola dan Analisis Data Kesehatan. PT. Nuha Medika: Yogyakarta

Seelay, R.R., Stephans, T.D., Tate. P. 2006.Anatomy and Physiologi, 7th ed. NewYork : McGraw-Hill

Sonawa Herry.2003. Pengelasan Logam. Bandung : Alfabeta

Sugiyono.2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suratman, R.2001. Panduan Proses Perlakuan Panas. Bandung : ITB

Safe Work Australia, 2012. Welding Proses Code of Practice, Australia

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja

Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga

kerja

Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Kerja

Y uang - Lung Yen, MD et.al (2014). Photokerakongjutifis caused by different Light

Sources. American jornal of emergency Medicine,

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Judul Penelitian : Hubungan Karakteristik Pekerja Las Terhadap Tajam

Pengelihatan (VISUS) Pada Industri Pengelasan Di Kota

Pontianak Tahun 2019

Peneliti : Irvan Ardiansyah Zulmianto

Nim : 151510629

Adalah mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang sedang melakukan

penelitan.

Sehubung dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang "Hubungan

Karakteristik Pekerja Las Terhadap Tajam Pengelihatan (VISUS) Pada Industri

Pengelasan Di Kota Pontianak 2019". Maka dengan segala kerendahan hati, saya

mohon ketersedian Bapak untuk menjadi responden penelitian. Semua jawaban dan

keterangan yang diberikan hanya digunakan untuk keperluan penelitian yang

berorientasi ilmiah, penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap responden

dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian. Oleh karena itu saya bersedia menjadi informan dalam

penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Pontianak , Mei 2019

Tertanda

( ……………………….)

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP TAJAM

PENGELIHATAN (VISUS) PADA INDUSTRI PENGELASAN DI KOTA

PONTIANAK TAHUN 2019

Nama Responden :

Tanggal Wawancara :

Indentitas Responden :

1. Nama :

2. Usia :

3. Kedisiplinan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

a. Apakah bengkel menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk para pekerja ?

1) Iya

2) Tidak

b. Apakah anda mengetahui apa saja jenis-jenis APD (Alat pelindung Diri) ketika

melalukan pengelasan ?

1) Iya

2) Tidak

c. Dibawah ini manakan jenis APD (Alat Pelindung Diri) yang sering anda gunakan ?

1) Helm pengaman

2) Pelindung muka

3) Kacamata Bening

4) Kaca Mata Las

a) Kaca las no 6 ( dipakai untuk las titik)

b) Kaca las no 6 dan no 7 (dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 30

Ampere)

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

c) Kaca las no 8 (dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 30-75

Ampere)

d) Kaca las no 10 (dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 75-200

Ampere)

e) Kaca las no 12 (dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 200-400

Ampere)

f) Kaca las no 14 (dipakai untuk pengelasan dengan arus diatas 400 Ampere)

5) Tameng muka

6) Pelindung telinga (hearing protection)

7) Alat pelindung pernapasan (respirator)

8) Pelindung dada (apron)

9) Sarung tangan

10) Sepatu kerja

d. Apakah anda menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) secara lengkap saat

melakukan pengelasan ?

1) Iya

2) Kadang-kadang

e. Apakah anda selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat melakukan

pengelasan ?

1) Iya

2) Kadang-kadang

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Tabel Observasi

Kelengkapan penggunaan APD

(Alat Pelindung Diri)

No Jenis APD Digunakan Tidak digunakan

1 Helm Pengaman

2 Pelindung Muka

3 Kaca Mata Bening

4 Kaca Mata Las

5 Tameng Muka

6 Pelindung Muka

7 Pelindung Telinga

8 Alat Pelindung Pernapasan

9 Sarung Tangan

10 Sepatu Kerja

4. Lama Paparan

a. Dalam satu hari, berapa jam anda bekerja ?

b. Dalam satu hari berapa jam,waktu yang anda gunakan khusus untuk mengelas ?

a) 1-4 jam

b) 5-8 jam

5. Masa Kerja

a. Sudah berapa lama andabekerja di bengkel las ini ?

b. Sudah berapa lama andamenjadijuru las di bengkel las ini ?

6. Jarak Pengelasan

Tabel Observasi

Jarak Pengelasan

No Jarak pengelasan 1

menit

Jarak pengelasan

5 menit Jarak pengelasan

30 menit

1

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

6.KeluhanPengelihatan Mata

Petunjuk Pengisian :

Berikan tanda checklist (√) pada salah satu jawaban untuk setiap pertanyaan (penilaian ini

bersifat subjektif).

Penilaian Kelelahan Mata Berdasarkan Visual Fatigue Index (VFI)

Tidak Pernah : Tidak pernah mengalami keluhan

Kadang-kadang : Keluhan 1-2 kali/minggu

Sering : Keluhan 3-4 kali/minggu

Selalu : Keluhan 5-7 kali/minggu

No Pertanyaan Jawaban

Tidak Pernah

Kadang-kadang Sering Selalu

1 Nyeri atau terasa berdenyut

disekitar bola mata

2 Mata terasa sakit

3 Mata terasa perih

4 Pengelihatan kabur

5 Pengelihatan ganda atau

berbayang

6 Mata terasa panas

7 Mata berair

8 Mengantuk

9 Mata terasa tegang

10 Mata terasa kering

11 Mata terasa gatal

12 Sakit kepala

13 Sulit memfokuskan

pengelihatan

14 Mata sering dikucek

15 Silau

16 Kelopak mata berkedut

atau kejang

17 Kelopak mata sulit

memejam

18 Terasa sakit pada mata saat

menggerakan bola mata

19 Terasa sakit ketika

dipejamkan dengan kuat

20 Mata terasa perih mata

terasa berpasir

21 Mata terasa berat

22 Mata memerah

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

7. Kebiasaan Sehari-Hari

Petunjuk Pengisian :

Berikan tanda checklist (X) pada salah satu jawaban untuk setiap pertanyaan (penilaian ini

bersifat subjektif).

1) Apakah anda merokok ?

a. Ya

b. Tidak

2) Apakah dalam sehari ada bias menghabiskan 1-2 bungkus rokok perhari ?

a. Ya

b. Tidak

3) Apakah anda sering menonton televise dalam jarak dekat ?

a. Ya

b. Tidak

4) Apakah anda sering menonton televise dalam keadaan lampu ruangan yang redup ?

a. Ya

b. Tidak

5) Apakah anda sering membaca dalam jarak yang dekat ?

a. Ya

b. Tidak

6) Apakah anda sering membaca dalam keadaan baring ?

a. Ya

b. Tidak

7) Apakah anda sering membaca dalam keadaan ruangan yang kurang terang/redup ?

a. Ya

b. Tidak

8) Apakah anda sering bermain handphone dalam jarak yang dekat ?

a. Ya

b. Tidak

9) Apakah anda sering bermain handphone dalam keadaan berbaring ?

a. Ya

b. Tidak

10) Apakah anda menggunakan handphone dengan layar handphone yang terang ?

a. Ya

b. Tidak

11) Apakah anda mengkonsumsi minuman beralkohol ?

a. Ya

b. Tidak

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Standar Operating Procedure (SOP)

Pemeriksaan Visus Mata

Pengertian Prosedur ini digunakan untuk mengukur ketajaman penglihatan

individu. Prosedur Pemeriksaan Mata ini dilakukan dengan

menggunakan Kartu Snellen.

Tujuan Menentukan Ketajaman Penglihatan

Petugas 1. Perawat

Persiapan

Alat

1. Kartu Snellen

2. Ruangan terbuka

3. Buku pencatat

Persiapan

lingkungan

1. Menjelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan

2. Memberikan posisi klien yang nyaman dan sesuai dengan kondisi pasien

Persiapan

pasien

Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan kepada klien

dan keluarga

Prosedur

Cara memeriksa :

Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi

lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien

Pastikan cahaya harus cukup

Penderita duduk 6 m dari kartu pemeriksaan

Kanan diperiksa, kiri ditutup

Kiri diperiksa, kanan ditutup

Mulai dari huruf yang paling besar ke yang kecil / sampai penderita tidak

bisa membaca

Penulisan dengan bilangan pecahan

Membaca Snelleen chart

□ Snelleen chart yang yang digunakan dalam ukuran kaki =

normal nya 20/20. Misal, pasien dapat membaca semua huruf

pada baris ke 8. Berarti visusnya normal

□ Bila hanya membaca huruf E,D,F,C pada

Baris ke 6=> visusnya 20/30 dengan false 2. Artinya,orang

normal dapat membaca pada jarak 30 kaki sedangkan pasien

hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki.

□ Bila pasien membaca huruf Z,P pada baris ke 6=> visusnya 20/40

□ Bila tidak dapat membaca huruf pada baris ke 6,cek baris ke 5

dengan ketentuan seperti di atas.

Sumber

rujukan

DAFTAR PUSTAKA:

Panduan Skill's LabBlok3.6FKUA

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …
Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

Lampiran : Dokumentasi Penelitian

A. Dokumentasi Alat

No Alat Ukur Dokumentasi

1. Kuesioner

2. Distance Laser Meter

( Meteran Laser)

3. Snelen Chart

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

B. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan

1. Menyerahkan Surat Izin Penelitian

No Keterangan

2. Responden Menandatanggani Lembar Persetujuan Menjadi Informan

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

No Keterangan

3. Melakukan Wawancara Menggunakan alat ukur Kuesioner

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

No Keterangan

4. Melakukan Pengukuran Jarak Pengelasan Menggunakan alat ukur Meteran

Laser

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA LAS TERHADAP …

No Keterangan

5. Melakukan Pengukuran Tajam Penglihatan (Visus) Menggunakan alat ukur

Snelen Chart