hubungan dukungan sosial kelompok sebaya terhadap agresivitas verbal di media...

63
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIAL SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Esti Rifmawati 1511414071 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI

MEDIA SOSIAL

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Esti Rifmawati

1511414071

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

ii

Page 3: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

iii

Page 4: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

Motto :

Masalah memang terlihat sulit untuk dihadapi. Namun sebenarnya kita tau

jawaban dari segala masalah itu. Jangan takut untuk berbuat hal yang benar karena

terkadang pertanyaan yang sangat rumit hanya butuh jawaban yang sederhana.

“Sometimes the questions are complicated and the answers are simple.”

(Dr.Seuss)

Peruntukan :

Penulis peruntukkan karya ini bagi

Bapak (alm), ibu, dan kakak-kakak

tersayang.

Page 5: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Hubungan Dukungan Sosial Kelompok Sebaya terhadap

Agresivitas Verbal di Media Sosial”. Skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan

lancar tanpa adanya dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu, dengan penuh

kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Achmad Rifa’i RC, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta

jajaran pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Sugeng Haryadi, S. Psi., M. S. Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang dan selaku pembimbing skripsi atas

perhatian dan kesabarannya membimbing serta memberi saran dalam proses

dan penyelesaian skripsi ini.

3. Moh. Iqbal Mabruri, S.Psi., M.Si sebagai Dosen Wali rombel 2 Psikologi

tahun 2014, yang selalu memberi motivasi dan senantiasa mendampingi

mahasiswanya selama mengikuti pembelajaran di Jurusan Psikologi.

4. Seluruh Dosen dan Staf di Jurusan Psikologi yang telah berkenan untuk

berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis.

5. Alm. Bapak Sugiyanto dan Ibu Muslimah sebagai orang tua penulis, yang

telah merawat dan mengasuh penulis dari kecil sampai saat ini, serta memberi

banyak pelajaran berharga untuk penulis.

Page 6: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

vi

6. Kakak-kakakku Sri Mustoirowati, Anik Triyana, Agus Triyono, Nina

Musriyati, dan adik Dewi Supandari, terima kasih atas seluruh do’a, nasihat,

dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

7. Anang Choirul Huda S.H yang selalu menemani penulis di dalam suka

maupun duka dan tidak pernah lelah memberi dorongan semangat untuk

meraih cita-cita.

8. Teman-teman rombel 2 Psikologi tahun 2014 yang telah menemani hari-hari

penulis selama perkuliahan. Yang telah memberikan banyak motivasi,

semangat, dukungan, serta ide kepada penulis.

9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala kebaikan

dan keikhlasan mendapat balasan sari Allah SWT. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya dan bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, 7 Agustus 2019

Penulis

Page 7: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

vii

ABSTRAK

Rifmawati, Esti. Hubungan Dukungan Sosial Kelompok Sebaya terhadap

Agresivitas Verbal di Media Sosial. Skripsi.Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. Sugeng

Haryadi, S. Psi., M. S.

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Agresivitas Verbal

Penggunaan internet saat ini sangat tinggi, dalam kehidupan sehari-hari

tidak luput dengan menggunakan internet dan media sosial. Sifat media sosial

yang terbuka membuat penggunanya secara bebas memberikan opini, komentar

pada postingan serta memberikan informasi dengan cepat dan tak terbatas yang

dapat memunculkan perilaku agresivitas verbal di media sosial. Media sosial

menghubungkan individu dengan kelompok sebayanya. Kelompok sebaya dapat

memberikan nasehat dan dukungan agar individu melakukan hal-hal yang baik.

Dukungan sosial yang tinggi akan menurunkan agresivitas verbal. Hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan dukungan sosial

kelompok sebaya terhadap agresivitas verbal di media sosial.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif denga desain penelitian

korelasional. Populasi pada penelitian adalah remaja di SMA N 1 Gubug sebanyak

233 subjek. Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan agresivitas

verbal. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

psikologi, yaitu skala dukungan sosial dan skala agresivitas verbal. Teknik uji

validitas menggunakan product moment dan uji reliabilitas menggunakan alpha

cronbach dengan bantuan software pengolah data. Skala dukungan sosial

memiliki nilai reliabilitas 0.782 dengan jumlah aitem valid sebanyak 23 dari total

aitem 28. Skala agresivitas verbal memiliki nilai reliabilitas 0.648 dengan jumlah

aitem valid sebanyak 10 dari total aitem 10.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berada pada

kategori sedang dan agresivitas verbal berada pada kategori rendah. Hasil analisis

korelasi menunjukkan bahwa nilai r = 0.075 dengan p = 0.255 (p > 0.05) yang

artinya tidak ada hubungan dukungan sosial kelompok sebaya terhadap agresivitas

verbal di media sosial.

Page 8: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERNYATAAN .................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERUNTUKAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... .viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

HALAMAN GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB

1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 13

2. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 15

2.1 Agresivitas Verbal ...................................................................................... 15

2.1.1 Pengertian Agresivitas Verbal.................................................................... 15

2.1.2 Teori-Teori Agresivitas Verbal .................................................................. 16

Page 9: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

ix

2.1.3 Jenis-Jenis Agresivitas Verbal ................................................................... 20

2.1.4 Dimensi Agresivitas Verbal ....................................................................... 21

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Agresivitas Verbal ............................ 25

2.2 Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .......................................................... 29

2.2.1 Pengertian Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ....................................... 29

2.2.2 Aspek Dukungan Sosial ............................................................................. 31

2.3 Hubunga Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Terhadap Agresivitas

Verbal di Media Sosial ............................................................................... 33

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 37

3. METODE PENELITIAN ................................................................................ 38

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 38

3.2 Desain Penelitian ........................................................................................ 38

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................... 39

3.3.1 Identifikasi Variabel ................................................................................... 39

3.3.2 Definisi Operasional................................................................................... 39

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 40

3.4.1 Populasi ..................................................................................................... 40

3.4.2 Sampel ........................................................................................................ 41

3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 42

3.5.1 Skala Agresivitas Verbal ............................................................................ 42

3.5.2 Skala Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ................................................ 43

3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 45

3.6.1 Validitas ..................................................................................................... 45

3.6.1.1 Uji Validitas Agresivitas Verbal ............................................................. 46

Page 10: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

x

3.6.1.2 Uji Validitas Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .................................. 47

3.6.2 Reliabilitas ................................................................................................. 48

3.6.2.1 Uji Reliabilitas Agresivitas Verbal ......................................................... 49

3.6.2.2 Uji Reliabilitas Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .............................. 49

3.7 Metode Analisis Data ................................................................................ 50

3.7.1 Analisis Inferensial..................................................................................... 50

3.7.1.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 50

3.7.1.2 Uji Linearitas .......................................................................................... 50

3.7.2 Uji Hipotesis .............................................................................................. 51

3.7.3 Analisis Diskriptif ...................................................................................... 51

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Orientasi Kancah Penelitian .......................................................................... 53

4.1.1 Perijinan Penelitian .................................................................................... 54

4.1.2 Penentuan Subjek Penelitian ...................................................................... 55

4.1.3 Penyusunan Alat Ukur ............................................................................... 55

4.2 Pengambilan Data ......................................................................................... 57

4.2.1 Proses Pengumpulan Data .......................................................................... 57

4.2.2 Proses Skoring ............................................................................................ 57

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................. 58

4.3.1 Analisis Inferensial..................................................................................... 58

4.3.1.1 Hasil Uji Asumsi ..................................................................................... 58

4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 58

4.3.1.3 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 59

Page 11: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xi

4.3.1.4 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 60

4.3.2 Analisis Diskriptif ...................................................................................... 61

4.3.2.1 Gambaran Umum Agresivitas Verbal Di Media Sosial .......................... 62

4.3.2.2 Gambaran Khusus Agresivitas Verbal Di Media Sosial ......................... 64

4.3.2.2.1 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Menghina ...... 64

4.3.2.2.2 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Mengolok-olok ...................................................................................... 66

4.3.2.2.3Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Karakter ............................................................................. 67

4.3.2.2.4 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Mengutuk ...... 68

4.3.2.2.5 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Umpatan ....... 70

4.3.2.2.6 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Kompetensi ...................................................................... 71

4.3.2.2.7 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Lambang Non Verbal ........................................................................... 73

4.3.1.3 Gambaran Umum Dukungan Sosial Kelompok Sebaya......................... 76

4.3.1.3 Gambaran Khusus Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ....................... 78

4.3.1.3.1 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Emosional ........................................................................... 79

4.3.1.3.2 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Penghargaan ...................................................................... 80

4.3.1.3.3 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Instrumental ....................................................................... 82

4.3.1.3.4 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Informasi ............................................................................ 83

4.3.1.3.5 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Jaringan Sosial ................................................................... 85

4.4 Pembahasan .................................................................................................. 87

Page 12: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xii

4.4.1 Pembahasan Hasil Analisis Inferensial Dukungan Sosial Kelompok Sebaya

terhadap Agresivitas Verbal di Media Sosial ............................................ 88

4.4.2 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Agresivitas Verbal di

Media Sosial .............................................................................................. 91

4.4.3 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Sosial

Kelompok Sebaya ...................................................................................... 92

4.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 94

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ....................................................................................................... 97

5.2 Saran .............................................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 99

Page 13: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Studi pendahuluan perilaku agresi verbal di media sosial ....................... 6

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMAN 1 GUBUG Tahun 2018-2019 ............................. 40

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 42

Tabel 3.3 Blue Print Agresivitas Verbal ................................................................ 43

Tabel 3.4 Skoring Item Skala Agresivitas Verbal .................................................. 43

Tabel 3.5 Blue Print Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .................................... 44

Tabel 3.6 Skoring Item Skala Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ...................... 45

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Agresivitas Verbal................................................... 46

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ....................... 47

Tabel 3.9 Interpretasi Reliabilitas Alpha cronbach................................................ 49

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Agresivitas Verbal ................................... 49

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ....... 49

Tabel 3.12 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Teoritis ............... 52

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ................................................................................... 55

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Teknik One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test ..................................................................... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas Agresivitas Verbal dan Dukungan Sosial .............. 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Agresivitas Verbal dan Dukungan Sosial ............... 60

Tabel 4.5 Penggolongan Distribusi Frekuensi ....................................................... 61

Tabel 4.6 Gambaran Umum Agresivitas Verbal di Media Sosial .......................... 63

Page 14: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xiv

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Agresivitas Verbal Di Media Sosial ....................... 63

Tabel 4.8 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Menghina .......... 65

Tabel 4.9 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Mengolok-olok .................................................................................... 66

Tabel 4.10 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Karakter ............................................................................ 68

Tabel 4.11 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Mengutuk ........ 69

Tabel 4.12 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Umpatan.......... 71

Tabel 4.13 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Kompetensi ........................................................................ 72

Tabel 4.14 Gambaran Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Mengutuk ........ 74

Tabel 4.15 Ringkasan Agresivitas Verbal di Media Sosial ................................... 75

Tabel 4.16 Ringkasan Penjelasan Deskriptif Tiap Indikator pada

Variabel Agresivitas Verbal ................................................................ 76

Tabel 4.17 Gambaran Umum Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ...................... 77

Tabel 4.18 Statistik Deskriptif Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .................... 78

Tabel 4.19 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok Sebaya berdasarkan

Dukungan Emosional .......................................................................... 79

Tabel 4.20 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok Sebaya berdasarkan

Dukungan Penghargaan....................................................................... 81

Tabel 4.21 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok Sebaya berdasarkan

Dukungan Instrumental ....................................................................... 82

Tabel 4.22 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok Sebaya berdasarkan

Dukungan Informasi ............................................................................ 84

Tabel 4.23 Gambaran Dukungan Sosial Kelompok Sebaya berdasarkan

Dukungan Jaringan Sosial ................................................................... 85

Tabel 4.24 Ringkasan Dukungan Sosial Kelompok Sebaya .................................. 86

Page 15: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xv

Tabel 4.25 Ringkasan Penjelasan Deskriptif Tiap Aspek pada Variabel

Dukungan Sosial ................................................................................. 87

Page 16: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Layanan Internet yang Sering Diakses .............................................. 2

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 37

Gambar 4.1 Diagram Agresivitas Verbal di Media Sosial ................................... 64

Gambar 4.2 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Menghina ....... 65

Gambar 4.3 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Mengolok-olok .................................................................................. 67

Gambar 4.4 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Karakter .......................................................................... 68

Gambar 4.5 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Mengutuk ....... 70

Gambar 4.6 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator Umpatan ........ 71

Gambar 4.7 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Menyerang Kompetensi .................................................................... 73

Gambar 4.8 Diagram Agresivitas Verbal Berdasarkan Indikator

Lambang Non Verbal ........................................................................ 74

Gambar 4.9 Diagram Analisis Agresivitas Verbal di Media Sosial..................... 75

Gambar 4.10 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ............................... 78

Gambar 4.11 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Emosional ...................................................................... 80

Gambar 4.12 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Penghargaan .................................................................. 81

Gambar 4.13 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Instrumental ................................................................... 83

Gambar 4.14 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Informasi ....................................................................... 84

Page 17: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xvii

Gambar 4.15 Diagram Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Berdasarkan Aspek

Dukungan Jaringan Sosial ................................................................. 86

Gambar 4.16 Diagram Analisis Dukungan Sosial Kelompok Sebaya ................. 87

Page 18: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Skala penelitian............................................................................... 105

Lampiran 2 Tabulasi Data Agresivitas Verbal ................................................... 113

Lampiran 3 Tabulasi Data Dukungan Sosial ..................................................... 119

Lampiran 4 Hasil Olah Data .............................................................................. 127

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 137

Lampiran 6 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ................................... 138

Lampiran 7 Dokumentasi ................................................................................... 139

Page 19: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Generasi Z atau generasi internet di era digital ini memiliki kebebasan

dalam mengakses informasi melalui media internet. Apapun yang dilakukan

kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil generasi ini sudah

mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung

berpengaruh terhadap kepribadian. Bagi generasi Z informasi dan teknologi adalah

hal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan karena mereka lahir dimana akses

terhadap informasi khususnya internet sudah menjadi budaya global. Penggunaan

smartphone pun meningkat dari tahun 2015 yang hanya 55 juta menjadi 100 juta

pada tahun 2018, hal ini menjadikan Indonesia peringkat ke 4 setelah Cina dalam

penggunaan smartphone terbanyak di dunia. Terdapat perbedaan karakteristik

generasi internet dengan generasi-generasi sebelumnya, salah satu faktor utama

yang membedakan adalah penguasaan informasi dan teknologi (Putra,2016).

Pada tahun 2017 lalu pengunaa internet di Indonesia menurut data survei

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mencapai 143,26 juta jiwa

dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta orang. Angka tersebut naik dari

tahun sebelumnya yang hanya 132,7 juta jiwa. Pengguna internet terbesar

berdasarkan usia ditempati rentang usia 13-18 tahun atau usia remaja sebanyak

Page 20: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

2

75,50 %. Para remaja menggunakan internet setiap hari dengan durasi lebih dari 7

jam sehari (www.apjii.or.id, 16/10/2018).

Layanan internet yang sering diakses oleh pengguna internet di Indonesia

yaitu

Gambar 1.1 Layanan internet yang sering diakses

Penggunaan layanan internet yang sering diakses yaitu chatting, media sosial, lihat

gambar/video, dll. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan internet di Indonesia

didominasi oleh aplikasi chatting dan media sosial. Kecanggihan teknologi

membuat semua aspek kehidupan dapat dipermudah menggunakan internet,

termasuk kebutuhan komunikasi yang dipermudah dengan media sosial.

Media sosial saat ini merupakan hal yang penting, tidak hanya sebagai

media komunikasi tetapi telah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Masyarakat tidak

ingin ketinggalan karena tidak memiliki akun media sosial. Memanfaatkan media

sosial sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, berbagi segala hal mengenai

keseharian penggunanya ataupun momen-momen penting dalam hidup kepada

Page 21: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

3

banyak orang terutama teman-temannya. Media sosial juga digunakan sebagai

media berbagi berita dan ilmu pengetahuan sehingga dapat menambah pengetahuan

bagi para penggunanya.

Media sosial memiliki beberapa jenis, seperti Facebook untuk mencari

teman, Twitter dan Blog sebagai tempat curhat, Line, BBM, dan WhatsApp yang

digunakan sebagai perantara komunikasi, hingga YouTube sebagai sarana untuk

menonton video. Media sosial yang paling sering diakses oleh masyarakat

Indonesia yaitu YouTube sebanyak 43% suara dari koresponden online, Facebook

sebanyak 41% suara, WhatsApp sebanyak 40% suara, Instagram sebanyak 38%

suara, Line sebanyak 33% suara, BBM sebanyak 28%, Twitter sebanyak 27% suara,

Google+ sebanyak 25% suara, Facebook Messenger dan LinkedIn sebanyak 16%

suara (www.brilio.net, 25/10/2018).

Sifat media sosial yang terbuka membuat penggunanya secara bebas

memberikan opini, komentar pada postingan serta memberikan informasi dengan

cepat dan tak terbatas. Menurut Tartila (2014) pengguna media sosial yang aktif

akan lebih memiliki kesempatan untuk melakukan agresif verbal di media sosial hal

ini dikarenakan sifat keterbukaan yang dimiliki media sosial menyebabkan individu

menjadi memiliki kebebasan untuk memposting opini mereka yang cenderung

berisi penghinaan dalam media sosial. Remaja sangat mudah melampiaskankan dan

mengeluarkan emosinya di social media tanpa memikirkan dampak kedepannya

(Daniel, 2009). Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai satu-satunya media yang

efektif bagi individu yang memiliki kepribadian malu,gugup, diam dan

Page 22: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

4

mengantisipasi untuk tidk berinteraksi demi menghindari pandangan negatif dari

orang lain (Gecer & Gumus, 2010) .

Penggunaan media sosial memiliki dampak yang positif bagi penggunanya.

Dikutip dari laman Kompasiana.com dampak positif penggunaan media sosial

diantaranya yaitu sebagai tempat promosi murah, memperluas jaringan pertemanan,

media komunikasi yang mudah, tempat mencari informasi yang bermanfaat, serta

tempat berbagi foto yang bermanfaat (www.kompasiana.com, 17/01/2019). Namun

dengan bermain aktif di media sosial tidak hanya memberikan dampak positif tetapi

dampak negatif juga. Dampak negatif diantanya yaitu dapat mengganggu kegiatan

belajar, adanya bahaya kejahatan, bahaya penipuan, mengganggu kehidupan dan

komunikasi keluarga serta tidak semua pengguna media sosial bersifat sopan.

Dampak negatif dari penggunaan media sosial juga memunculkan perilaku

agresivitas. Agresivitas pada remaja sekarang ini meningkat baik dari segi kualitas

maupun kuantitas (Santoso, 2004). Seperti perilaku agresivitas di media sosial

dikarenakan sikap pengguna media sosial yang kurang baik. Agresivitas yang

dilakukan seperti mengeluarkan kata-kata kasar, menyebarkan berita bohong,

mencaci bahkan memfitnah orang lain di media sosial.

Perilaku agresivitas di media sosial sangat berbahaya karena dapat

menyebabkan stress, depresi bahkan bunuh diri. Perilaku agresivitas di media sosial

juga dapat menyebabkan perilaku agresivitas secara fisik juga. Banyak kasus di

Indonesia yang menunjukkan perilaku agresivitas di media sosial seperti kasus AU

di Pontianak yang dikeroyok oleh beberapa 12 temannya yang masih pelajar,

pemicu awalnya adalah berbalas komentar di media sosial. Karena tak terima

Page 23: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

5

teman-teman AU akhirnya melakukan kekerasan secara fisik

(https://www.jawapos.com, 12/8/2019).

Selain itu banyak kasus kenakalan remaja yang dilakukan melalui media

sosial seperti kasus dari pelajar kota Solo yang membuat grup WhatsApp untuk

janjian bolos dari sekolah. Dalam grup tersebut terdapat 12 siswa yang terdiri dari

8 siswa SMA dan 4 siswa SMP. Hal ini terungkap karena mereka tertangkap oleh

petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika membolos sekolah

(https://news.okezone.com, 12/8/2019).

Fenomena-fenomena di atas merupakan contoh dari perilaku agresi.

Menurut Baron dan Byrne (2005:137) “bahwa agresi merupakan tingkah laku yang

diarahkan kepada tujuan menyakiti makhluk hidup lain yang ingin menghindari

perlakuan semacam itu”. Perilaku agresi di media sosial dilakukan untuk menyakiti

orang lain dengan menjelek-jelekkan orang lain lewat postingan-postingan di media

sosial.

Perilaku agresi yang banyak dilakukan di media sosial adalah agresi verbal.

Agresi verbal di media sosial apabila melakukan tindakan mengancam secara

verbal merupakan salah satu kategori agresi menurut Medinus dan Johnson (dalam

Dayaksini dan Hudaniah, 2015:197) “secara verbal atau simbolis yang termasuk di

dalamnya adalah mengancam secara verbal, memburuk-burukkan orang lain, sikap

mengancam dan sikap menuntut”. Artinya seseorang dapat dikatakan melakukan

agresivitas verbal, memburuk-burukkan bahkan mengancam orang lain melalui

media sosial.

Page 24: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

6

Agresi verbal merupakan fenomena yang memprihatinkan mengingat

manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki dasar untuk berinteraksi dengan

orang lain terutama untuk berteman dan bergaul di lingkungan masing-masing

(Schneider, 2005). Perilaku agresivitas secara verbal sering dianggap hal yang

umum dilakukan didalam hubungan pertemanan.

Peneliti melakukan studi pendahuluan tentang perilaku agresi verbal di

media sosial kepada 30 remaja dengan rentang usia 16-18 tahun di SMA N 1

Gubug, hasil disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1.1 Studi Pendahuluan Perilaku Agresi Verbal di Media Sosial

No Pernyataan Ya Tidak

Jumlah % Jumlah %

1 Saya pernah berdebat dengan teman di

media sosial

28 93,33% 2 6,67%

2 Saya pernah menyebarkan gosip di media

sosial

14 46,67% 16 53,33

%

3 Saya pernah berkata kasar kepada teman

di media sosial

22 73,33% 8 26,67

%

4 Saya pernah berteriak kepada teman di

media sosial

10 33,33% 20 64,67

%

5 Saya pernah mencaci teman di media

sosial

13 43,33% 17 54,67

%

Hasil studi dari indikator-indikator perilaku agresi verbal di media sosial

menunjukan adanya perilaku agresi verbal di media sosial pada remaja. Hal ini

ditunjukan dengan adanya beberapa remaja yang pernah melakukan tindakan agresi

verbal di media sosial. Lebih dari 50% responden pernah berdebat dan berkata kasar

kepada teman di media sosial, indikator ini merupakan perilaku agresivitas verbal

yang sering dilakukan. Untuk beberapa indikator lainnya hampir mendekati 50%

dari responden. Meskipun tidak semua indikator bernilai tinggi tetapi hampir

Page 25: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

7

setengah dari responden penah melakukan agresivitas verbal di media sosial.

Berdasarkan hal-hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya agresivitas verbal di

media sosial yang dilakukan remaja karena hampir sebagian besar responden

pernah melakukan agresivitas verbal di media sosial.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa remaja pengguna media sosial

dapat meningkatkan tingkat agresivitas ketika intensitas penggunaan media sosial

yang sering dilakukan melalui status facebook, melalui chatting, dan memberikan

identitas diri pada profil facebook serta mengunggah hal-hal yang berbau

kriminalitas maupun agresivitas (Istiqomah, 2017). Penelitian lain yang dilakukan

oleh Eliani dkk (2018) terhadap penggemar idola K-pop menunjukkan bahwa aktif

menggunakan media sosial dapat menimbulkan terjadinya perilaku agresif verbal

di media sosial. Perilaku agresivitas verbal yang dilakukan karena adanya

fanatisme. Hal ini menunjukkan bahwa penggemar yang memiliki fanatisme tinggi

dapat memunculkan perilaku agresivitas verbal di media sosial.

Pengguna media sosial terbesar yaitu pada rentang usia 13-18 tahun. Secara

kronologis berada pada tahap masa perkembangan remaja. “Masa remaja adalah

suatu periode transisi dalam rentang kehidupan manusia, yang menjembatani masa

kanak-kanak dengan masa dewasa” (Santrock, 2011:402). Dibalik masa transisi itu

remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan dan kesulitan-kesulitan.

Perilaku agresivitas verbal sering muncul ketika para remaja meluapkan

permasalahan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di media sosial. Seperti

kutipan hasil wawancara yang dilakukan oleh salah satu murid di SMA Negeri 1

Gubug yang inisial AR.

Page 26: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

8

“Saya pernah berdebat dengan teman di media sosial. Saat itu teman

saya membuat status menjelek-jelekkan saya yang membuat saya

dicap jelek sama teman-teman. Saya kan tidak terima karena saya

tidak seperti itu, kemudian saya buat status balasan buat menyindir

teman saya itu. Saya membuat status yang sedikit marah-marah

(AR,26/10/2018)

Perilaku agresi dipengaruhi oleh lingkungan sosial terutama oleh teman

sebaya. Menurut Bolman dalam (Dayaksini dan Hudaniah, 2015:196) perilaku

agresi yang timbul pada usia 6-14 tahun adalah berupa kemarahan, kejengkelan,

rasa iri, tamak, cemburu dan suka mengkritik. Mereka mengarahkan perilakunya

kepada teman sebaya, saudara sekandung dan juga kepada dirinya sendiri. Perilaku

ini dilatarbelakangi adanya keinginan untuk menang, bersaing, meyakinkan diri,

menuntut keadilan dan memuaskan perasaan.

Perilaku agresif yang terjadi pada remaja karena beberapa faktor seperti

regulasi emosi dan kontrol diri . Seperti penelitian yang dilakukan oleh Anggraini

dan Desiningrum (2018) “yang menjelaskan bahwa semakin tinggi regulasi emosi

mahasiswa suku Batak, maka semakin rendah intensi agresivitas verbal

instrumental dan hal sebaliknya semakin rendah regulasi emosi mahasiswa suku

Batak, maka semakin tinggi intensi agresivitas verbal instrumental”. Serta

penelitian Aulia dan Nurwidari (2014) yang menunjukan bahwa ketika remaja

memiliki kontrol diri yang tinggi maka ia tidak akan berperilaku secara agresif.

Sebaliknya remaja yang memiliki kontrol diri yang rendah memiliki kecenderungan

untuk memunculkan perilaku agresi yang tinggi.

Akan tetapi tidak jarang perilaku tersebut muncul dikarenakan kebutuhan

perhatian untuk mendapatkan pengakuan dari sesama dan ingin diterima dalam

kelompok teman sebayanya. Menurut Santrock (2011:448) “dibandingkan anak-

Page 27: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

9

anak, remaja awal lebih banyak menyesuaikan diri terhadap standar kawan

sebayanya”. Menurut Mitchell Pristein dkk dalam Santrock (2011:448)

...telah melakukan riset yang telah mengungkapkan bahwa remaja

yang tidak yakin akan identitas sosialnya, cenderung lebih

menyesuaikan diri dengan kawan sebayanya. Ketidakyakinan ini

sering kali meningkat selama masa transisi, seperti transisi di sekolah

dan keluarga. Demikian halnya kawan sebaya cenderung lebih

menyesuaikan diri ketika ada seseorang yang menuntut mereka status

yang lebih tinggi.

Remaja ingin masuk dalam suatu kelompok karena beberapa alasan.

Menurut Vaughan dan Hogg (dalam Sarwono dan Meinarno, 2015:170)

mengemukakakn beberapa alasan individu menjadi anggota suatu kelompok antara

lain : (1). Proksimitas; (2). Kesamaan minat, sikap atau keyakinan; (3). Saling

tergantung untuk mencapai suatu tujuan tertentu; (4). Dukungan timbal balik yang

positif (mutual positive suport); (5). Dukungan emosional dan identitas sosial.

Menurut Kusumastuti (2014) dampak mengikuti komunitas atau kelompok adalah

sebagai tempat tukar informasi, tempat menunjukkan eksistensi, dan tempat untuk

saling menguatkan.

Di SMA N 1 Gubug ini terdapat beberapa kegiatan dan ekstrakurikuler yang

membentuk suatu kelompok. Kegiatan tersebut seperti OSIS, pramuka, PMR,

ekstrakurikuler menari, sepakbola, paduan suara, dll. Dari kegiatan-kegiatan

tersebut murid akan membentuk kelompok sebaya yang dalam kehidupan sehari-

hari akan saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain ketika

mendapatkan masalah.

Dukungan emosional yang diberikan oleh teman sebaya (kelompok sebaya)

diperlukan ketika remaja mengalami masalah merupakan wujud dukungan sosial.

Page 28: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

10

Menurut King (2012:226) dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari

orang lain yang menunjukan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan,

dihargai, dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang

timbal balik.

Dukungan sosial dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan baik

secara langsung maupun tidak langsung, dukungan sosial yang diterima seseorang

mempengaruhi perasaan seseorang sehingga mereka tidak merasa sendirian.

Menurut Goldsminth dalam Suryani (2017) mengatakan bahwa dukungan sosial

merupakan sumber dari bagaimana seseorang berbicara mengenai sebuah masalah

dan individu lain dapat membantunya, individu lain yang dimaksud dalam hal ini

adalah teman atau keluarga.

Menurut Broman dalam Taylor dkk (2012:555) “dukungan sosial bisa

afektif dalam mengatasi tekanan psikologis pada masa-masa yang sulit dan

menekan”. Penelitian yang dilakukan Wiyarti dan Imam (2017)

…Pada santri di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam

Surakarta yang menunjukan bahwa dukungan sosial teman sebaya

dapat mengurangi stres akibat tekanan-tekanan dalam menghafal

Al-Quran menjadi lebih ringan, sehingga pada akhirnya dukungan

sosial teman sebaya dapat mengurangi prokrastinasi menghafal Al-

Quran sebagai salah satu bentuk coping stres.

Para pelajar yang mendapatkan dukungan teman sebaya akan mendapatkan

motivasi untuk berprestasi yang tinggi (Ulfah & Ariati, 2017). Remaja

membutuhkan dukungan teman sebaya untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi. Namun dengan adanya media sosial yang memfasilitasi untuk

berkomunikasi dan mempermudahkan untuk berkomunikasi dengan teman

sebayanya. Dengan begitu kemungkinan mendapatkan dukungan sosial dapat

terjadi melalui komunikasi di media sosial. Menurut Rahmawati & Nurhamida

(2018)

Page 29: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

11

...Dukungan sosial yang dilakukan di media sosial sama seperti

dukungan sosial di dunia nyata tetapi caranya yang berbeda seperti

menyebarkan informasi yang penting sesuai kebutuhan melalui

media sosial, bantuan secara materiil namun caranya

mendapatkannya berbeda, rekomendasi kenalan mengenai

kebutuhan yang dialami seperti online shop bagus dan terpercaya,

kenalan dokter gigi hingga rekomendasi yang lain.

Dukungan sosial di media sosial yang terjadi di media sosial menurut

Suryani (2017) adalah dukungan emosional dan dukungan informasional.

Dukungan emosional berupa komentar, dan simbol like disetiap postingan di media

sosial. Dukungan informasional adalah dukungan berupa informasi yang diperoleh

di postingan tersebut.

Seperti Timnas Indonesia U-15 yang saling dukung dengan U-18 di media

sosial. Kedua tim saling mendoakan prestasi terbaik, seperti unggahan video Fakhri

Husaini yang merekam bahwa Sutan Zico yang mewakili teman-temnnya

mengucapkan “kami keluarga besar Timnas U-18 mengucapkan selamat bertanding

untuk Timnas U-15. Selamat berjuang melanjutkan perjuangan semoga juara”(

https://www.cnnindonesia.com/12/8/2019). Dukungan dari kelompok akan

menumbuh rasa semangat dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Selain itu dukungan sosial dari kelompok sebaya sangat membantu orang

yang mengalami kekerasan. Seperti pada kasus Audrey, di media sosial banyak

tagar Justice for Audrey, dukungan ini merupakan wujud dari dukungan emosional

yang diberikan teman-teman dan orang lain kepada Audrey melalui media sosial.

selain dari teman-temannya, Audrey bahkan mendapat dukungan dari beberapa

artis dan selebgram yang ikut mengunggah dukungan di media sosial meraka

(https://jateng.tribunnews.com/12/8/2019). Dukungan ini membuat orang tersebut

Page 30: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

12

merasa diperhatikan dan disayangi. Dalam menghadapi masalah pun akan akan

terasa ringan.

Penelitian Margiani dan Ekayati (2013) menunjukkan bahwa dukungan

keluarga memberikan rasa aman bagi seorang istri yang menjalani pernikahan jarak

jauh dan meminimalisir timbulnya agresivitas dari stres yang dialami. Penelitian

tentang dukungan sosial kelompok sebaya di media sosial masih sedikit, berbeda

dengan dukungan sosial yang sudah banyak diteliti. Dari fenomena dan penelitian-

penelitian tentang agresivitas remaja di media sosial diatas menarik untuk diteliti

karena remaja sekarang merupakan remaja dengan penggunaan media sosial yang

tinggi. Banyak permasalahan yang akan dihadapi dengan adanya dukungan dari

teman sebaya (kelompok sebaya) melalui komunikasi di media sosial.

Penelitian ini memiliki keunikan untuk diteliti karena belum ada peneliti

yang mengaitkan pengaruh dukungan sosial kelompok sebaya di media sosial

terhadap agresivitas verbal di media sosial. Maka peneliti tertarik ingin melakukan

penelitian tentang pengaruh dukungan sosial kelompok sebaya terhadap agresivitas

verbal di media sosial pada remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut

1. Bagaimana hubungan dukungan sosial kelompok sebaya dengan agresivitas

verbal di media sosial?

2. Bagaimana agresivitas verbal remaja di media sosial?

3. Bagaimana dukungan kelompok sebaya di media sosial?

Page 31: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

13

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial kelompok sebaya dengan

agresivitas verbal di media sosial

2. Untuk mengetahui agresivitas verbal remaja di media sosial.

3. Untuk mengetahui dukungan kelompok sebaya di media sosial.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang

perilaku agresivitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

bahan referensi yang memberikan informasi, khususnya bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Remaja

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran pada remaja mengenai

manfaat dari penggunaan media sosial. Remaja diharapkan memahami

pentingnya penggunaan media sosial dan dapat menggunakan media sosial

dengan positif untuk pengembangan diri mereka.

b. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan memberi gambaran pada orang tua tentang

pentingnya pengetahuan mengenai dinamika penggunaan media sosial di

kalangan remaja. Orang tua diharapkan mampu bersikap lebih bijak lagi

dalam mengawasi dan mendidik anaknya agar dapat membentuk

Page 32: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

14

kepribadian positif pada anak sejak dini sehingga anak dapat terhindar dari

dampak negatif penggunaan media sosial.

Page 33: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Agresivitas Verbal

2.1.1 Pengertian Agresivitas Verbal

Terdapat banyak tokoh yang mengemukakan pengertian tentang agresivitas

verbal. Agresivitas verbal merupakan salah satu wujud dari agresi. Pada dasarnya

semua agresivitas mempunyai satu kesamaan yaitu bertujuan untuk menyakiti

orang lain. Menurut Infante dan Wigley (1986) mengartikan agresivitas verbal

merupakan serangan terhadap konsep diri orang lain, atau posisi seseorang dalam

sebuah topik pembicaraan yang bertujuan untuk menyakiti secara psikologis agar

orang lain tersebut tidak disukai.

Menurut Barkowitz (2003;20) perilaku agresivitas verbal yaitu perilaku

yang diungkapkan dengan verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti orang dalam

bentuk umpatan atau ancaman. Menurut Reitman dan Villa (2004) agresi verbal

dapat didefinisikan sebagai perilaku berbahaya yang sengaja dilakukan karena

penyalahgunaan kekuasaan seperti menggoda, mengejek atau mengancam,

biasanya dilakukan oleh individu dengan status kekuasaan yang tinggi (berdasarkan

jumlah atau ukurannya) terhadap individu yang lebih rendah status dan

kekuasaannya.

Menurut Buss (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009:197) perilaku

agresivitas verbal adalah suatu perilaku yang dilakukan untuk menyakiti,

Page 34: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

16

mengancam atau membahayakan individu-individu atau objek-objek yang menjadi

sasaran tersebut secara verbal atau melalui kata-kata secara langsung ataupun tidak

langsung, seperti memaki, menolak berbicara, menyebar fitnah, tidak memberi

dukungan. Menurut Viotti dkk (2015) agresivitas verbal merupakan bentuk agresi

psikologis secara langsung yang termasuk berteriak kepada orang lain atau berkata

sarkastik.

Menurut McCabe dan Lipscomb (dalam Poling dkk: 2019) mendefinisikan

agresivitas verbal sebagai kalimat yang dinilai sebagai teguran, perintah keras,

mengadu, menggunjung, menghina, menolak, pernyataan permusuhan, tuduhan,

kritikan dan sumpah serapah.

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku agresivitas verbal adalah bentuk suatu perilaku yang sengaja dilakukan

untuk menyakiti, mencelakakan dan membahayakan orang lain atau objek yang

menjadi sasaran tersebut secara verbal atau melalui kata-kata secara langsung atau

tidak langsung, seperti memaki, mengejek, menghina, menyebar fitnah, tidak

memberi dukungan.

2.1.2 Teori-Teori Agresivitas Verbal

Teori tentang agresivitas verbal sama dengan teori agresi. Ada beberapa

teori yang menjelaskan mengenai timbulnya beberapa perilaku agresi. Banyak teori

agresi yang dikemukakan oleh ahli-ahli Psikologi yang masing- masing dilandasi

oleh keahliannya. Terdapat tiga teori yang masih berpengaruh yaitu teori insting,

teori frustasi agresi dan teori belajar sosial.

Page 35: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

17

a. Teori Instink

Tokoh utama dari teori ini adalah Sigmund Freud, Konrad Lorez dan Robert

Ardrey. Menurut Freud (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2015:180) dengan teori

psikoanalisa berpandangan bahwa pada dasarnnya pada diri manusia terdapat dua

macam instink, yaitu instink untuk hidup dan instink untuk mati. Menurut Freud

agresi dapat dimasukkan dalam instink mati yang merupakan ekspresi dari hasrat

kepada kematian (death wish) yang berada pada taraf tidak sadar. Dalam

pegungkapan Death wish disini dapat berbentuk agresi yang ditunjukan kepada diri

sendiri (misalnya: bunuh diri) atau ditunjukan kepada orang lain. Dalam diri

individu terdapat agen pengendali atas pengungkapan instink kematian (juga

instink seksual), yakni super ego yang memainkan peranannnya sebagai wakil

orang tua dan masyarakat.

Menurut Lorenz (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2015:181) dengan teori

etologi berpandangan bahwa dorongan agresi ada di dalam diri setiap makhluk

hidup yang memiliki fungsi dan peranan penting bagi pemeliharaan hidup atau

dengan kata lain memiliki nilai survival. Lorenz merumuskan instink dengan

menggunakan konsep energi serta menggunakan model hidraulik untuk

menerangkan proses kemunculan atau mekanisme tingkah laku instinktif/naluriah.

Lorenz berasumsi bahwa setiap tingkah laku naluriah memiliki sumber energi yang

disebut energi tindakan spesifik (action specific energy) dan kemunculannya

dikunci oleh pelepasan bawaan (innate releasing mechanism).

Page 36: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

18

b. Teori Frustasi Agresi

Dollar dkk (dalam Krahe, 2005:56) mengemukakan hipotesis bahwa

frustasi akan menyebabkan agresi, frustasi mengaktifkan keinginan bertindak

agresif terhadap sumber frustasi. Individu tidak selalu melakukan agresi kepada

yang menjadi sumber penyebab frustasi. Ketakutan akan hukuman atas tindakan

agresi atau ketiadaan penyebab frustasi mengakibatkan agresi diarahkan kepada

pihak lain yang sebenarnya bukan penyebab frustasi (Dayaksini & Hudaniah,

2015:188).

c. Teori Belajar Sosial (Social Learning)

Teori belajar sosial menekan bahwa perilaku agresif dihasilkan oleh pola

asuh (nurture), yaitu diperoleh melalui proses-proses belajar seperti kebanyakan

perilaku sosial lainnya (Bandura dalam Krahe, 2005:66). Perilaku agresi dilihat

dengan mengacu dua prinsip belajar yaitu pengondisian instrumental (instrumental

conditioning) dan meniru (modelling). Pengondisian instrumental dengan belajar

melalui hadiah dan hukuman untuk perilaku agresifnya. Meniru dengan belajar

mengamati perilaku orang lain yang bertindak agresif.

Sarwono dan Meinarno (2009:148-152) membagi teori agresi menjadi 3

bagian yakni biologis, psikoanalisis, dan behavioristik.

a. Biologis

Teori ini menekankan pada tingkah laku hewan sebagai rujukan tingkah

laku manusia karena agresivitas manusia sama halnya dengan agresivitas hewan

dan fungsi-fungsi alami organ tubuh. Salah satu faktornya adalah hormon, yakni

hormon androgen dan hormon tesosteron yang terdapat pada lelaki. Kedua hormon

Page 37: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

19

tersebut menunjukkan hubungannya dengan kekerasan. Selain hormon terdapat

bagian otak yang disebut hipotalamus terkait dengan tingkah laku agresi.

Hipotalamus adalah bagian kecil dari otak yang terletak di bawah otak, berfungsi

untuk menjaga homeostatis serta membentuk dan mengatur tingkah-tinkah laku

vital seperti makan, minum, dan hasrat seksual. Penelitian yang dilakukan oleh

Albert (dalam Sarwono dan Meinarno, 2009:150) menemukan bahwa tumor yang

tumbuh di bagian hipotalamus memicu munculnya tingkah laku agresi.

b. Psikodinamika

Teori ini melihat bahwa tingkah laku agresi merupakan bagian dari insting

yang merupakan bawaan alami manusia. Manusia memiliki dua insting dasar.

Pertama adalah insting hidup (eros) dan kedua adalah insing mati (thanatos/dead

insting). Insting mati ini yang membawa manusia pada dorongan agresif.

c. Behavioristik

Keinginan yang tidak tercapai menimbulkan perasaan tidak nyaman yang

kemudian menjadi frustasi. Kondisi frustasi menimbulkan kemarahan yang

kemudian menjadi tingkah laku agresif. Kemudian John Dollar dan Neal Miller

melakukan penelitian yang kemudian mengemukakan teori frustasi-agresi. Bandura

mengemukakan teori belajar sosial yang menjelaskan bagaimana agresivitas

sebagai tingkah laku sosial yang dipelajari. Tingkah laku agresi merupakan salah

satu bentuk tingkah laku yang rumit, agresivitas tidaklah alami oleh karena itu

dibutuhkan pembelajaran. Belajar agresi bisa secara langsung dan melalui media

massa. Tayangan-tayangan yang penuh dengan kekerasan tampaknya menjadi salah

Page 38: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

20

satu hal yang memicu agresivitas. Peran orang tua juga penting dalam terbentuknya

tingkah laku agresi khususnya remaja.

Agresivitas verbal merupakan bagian dari perilaku agresi. Oleh karena teori

agresivitas verbal yaitu teori biologis, teori psikodinamika atau teori insting, teori

frustasi-agresi serta teori behavioristik.

2.1.3 Jenis-Jenis Agresivitas Verbal

Perilaku agresi menurut Myer (2012:69) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Hostile Aggression

Agresi yang didorong oleh kemarahan dan dilakukan dengan tujuan

melampiaskan kemarahan itu sendiri seperti melukai, merusak, atau merugikan

orang lain.

b. Instrumental Aggression

Agresi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan oleh individu

kepada orang lain.

Buss (Dayakisni & Hudaniah, 2015:197) membagi jenis-jenis perilaku

agresivitas verbal kedalam beberapa bentuk yaitu:

a. Agresi verbal aktif langsung

Yaitu tindakan agresi secara verbal yang dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok

lain seperti menghina, memaki, marah, mengumpat.

b. Agresi verbal pasif langsung

Yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan individu atau kelompok dengan

cara berhadapan lagsung dengan individu atau kelompok lain namun tidak terjadi

Page 39: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

21

kontak verbal secara langsung seperti menolak bicara, bungkam, dan gerakan tutup

mulut.

c. Agresi verbal aktif tidak langsung

Yaitu tindakan agresi secara verbal dan aktif yang dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung terhadap individu atau

kelompok lain yang menjadi targetnya seperti menyebar fitnah dan mengadu

domba, menggosip.

d. Agresi verbal pasif tidak langsung

Yaitu tindakan agresi verbal, pasif yang dilakukan oleh individu atau kelompok

dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi

targetnya seperti tidak memberi dukungan, tidak menggunakan hak suara.

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

jenis agresivitas verbal yaitu agresi yang dilakukan secara simbolis atau secara

verbal seperti mengancam secara verbal, memburuk-burukkan orang lain, sikap

mengancam dan menunt. Perilaku agresivitas verbal memiliki jenis agresi verbal

aktif langsung, agresi verbal aktif tidak langsung, agresi verbal pasif langsung dan

agresi verbal pasif tidak langsung.

2.1.4 Dimensi Agresivitas Verbal

Buzz dan Perry (dalam Reyna dkk, 2011) membagi dimensi agresivitas

menjadi empat kelompok yaitu:

a. Physical agression (PA)

Merupakan agresi overt (terlihat). Physical agression yaitu tindakan menyakiti,

mengganggu, atau membahayakan orang lain melalui respon motorik dalam bentuk

Page 40: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

22

fisik. Tendensi individu melakukan serangan secara fisik untuk mengekspresikan

kemarahan atau agresi. Bentuk serangan fisik tersebut seperti mendorong,

memukul, mencubit, menendang, dan lainnya.

b. Verbal agression (VA)

Verbal agression yaitu tindakan menyakiti, mengganggu, atau membahayakan

orang lain melalui respon motorik dalam bentuk verbal. Tendensi menyerang orang

lain atau memberikan stimulus yang merugikan dan menyakitkan secara verbal,

melalui kata-kata atau penolakan. Bentuk serangan verbal tersebut meliputi cacian,

makian, mengumpat, penolakan

c. Anger (A)

Anger merupakan suatu bentuk reaksi afektif berupa dorongan fisiologis

sebagai tahap persiapan agresi. Beberapa bentuk anger adalah perasaan marah,

kesal, sebal, dan bagaimana mengontrol hal tersebut. Termasuk di dalamnya adalah

irritability, yaitu mengenai temperamental, kecenderungan untuk cepat marah, dan

kesulitan mengendalikan amarah

d. Hostility (H)

Hostility yaitu tergolong kedalam agresi covert (tidak kelihatan). Hostility

mewakili komponen kognitif yang terdiri dari dua bagian, yaitu resenment yaitu

perasaan iri dan cemburu terhadap orang lain, dan supicion seperti adanya

ketidakpercayaan, kekhawatiran, dan proyeksi dari rasa permusuhan terhadap

orang lain.

Page 41: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

23

Buss (Dayakisni & Hudaniah, 2015:197) mengkategorikan jenis-jenis

perilaku agresivitas dalam bentuk verbal-non verbal, langsung-tidak langsung,

aktif-pasif, kemudian disusun dimensinya berdasarkan kategori tersebut yaitu :

a. Agresivitas fisik aktif langsung

Tindakan agresivitas fisik yang dilakukan oleh suatu perbuatan oleh individu

atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau

kelompok lain yang menjadi targetnya dan terjadi kontak fisik secara langsung,

seperti memukul, mendorong atau menembak.

b. Agresivitas fisik pasif langsung

Tindakan agresi yang dilakukan dengan perbuatan oleh individu ataupun

kelompok dengan cara berhadapan secara langsung kepada individu atau kelompok

lain yang menjadi target, namun tanpa adanya kontak fisik secara langsung seperti

demonstrasi, aksi mogok, aksi diam.

c. Agresi fisik aktif tidak langsung

Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan

cara tidak berhadapan secara langsung melainkan dengan menggunakan media

tertentu misalnya menyuruh orang lain untuk melakukan agresi terhadap individu

atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak fisik secara

langsung seperti menyuruh orang lain untuk menjadi tidak peduli, apatis, masa

bodoh terhadap korban.

d. Agresi fisik pasif tidak langsung

Tindakan agresi yang dilakukan dengan perbuatan tanpa adanya kontak fisik

secara langsung yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain namun tidak

Page 42: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

24

berhadapan secara langsung dengan yang menjadi targetnya, seperti merusak harta

korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul.

e. Agresi verbal aktif langsung

Yaitu tindakan agresi secara verbal yang dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok

lain seperti menghina, memaki, marah, mengumpat.

f. Agresi verbal pasif langsung

Yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan individu atau kelompok dengan

cara berhadapan lagsung dengan individu atau kelompok lain namun tidak terjadi

kontak verbal secara langsung seperti menolak bicara, bungkam, dan gerakan tutup

mulut.

g. Agresi verbal aktif tidak langsung

Yaitu tindakan agresi secara verbal dan aktif yang dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung terhadap individu atau

kelompok lain yang menjadi targetnya seperti menyebar fitnah dan mengadu

domba, menggosip.

h. Agresi verbal pasif tidak langsung

Yaitu tindakan agresi verbal, pasif yang dilakukan oleh individu atau kelompok

dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi

targetnya seperti tidak memberi dukungan, tidak menggunakan hak suara.

Berdasarkan dimensi di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi agresivitas

verbal yaitu agresi verbal aktif langsung, agresi verbal aktif tidak langsung, agresi

verbal pasif langsung dan agresi verbal pasif tidak langsung.

Page 43: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

25

Untuk mengukur agresivitas, peneliti menggunakan Verbal Aggresiveness

Scale (VAS) yang dikembangkan oleh Infante dan Wigle pada tahun 1986, tetapi

dalam perkembangannya terdapat perdebatan apakah skala ini merupakan

multidimensional atau unidimensional (Crouncher dkk, 2013). Pada akhirnya

banyak peneliti yang hanya menggunakan 10 item yang menunjukkan jenis perilaku

agresi verbal dari 20 item di skala aslinya. Levine dkk (2004) menyarankan untuk

menggunakan 10 item jenis perilaku agresi verbal karena item tersebut lebih akurat

dalam mengukur, sedangkan 10 item lainnya kurang mendukung kriteria perilaku

agresi verbal. Beatty dkk (1999) menyatakan hanya setengah dari 20 item dari

Verbal Aggresiveness Scale (VAS) yang dikembangkan oleh Infante dan Wigle

yang dapat mengukur agresivitas verbal. Infante dkk (1990) menggunakan 10 item

tipe pesan agresi verbal yang diambil dari Verbal Aggresiveness Scale (VAS). Tipe

pesan agresi verbal seperti menghina, mengolok-olok, menyerang karakter,

mengutuk, umpatan, menyerang kompetensi dan lambang non verbal.

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

pengukuran agresivitas verbal menggunakan 10 item tipe pesan agresi verbal yang

diambil dari Verbal Aggresiveness Scale (VAS) seperti menghina, mengolok-olok,

menyerang karakter, mengutuk, umpatan, menyerang kompetensi dan lambang non

verbal.

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Agresivitas Verbal

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresivitas verbal yaitu :

Page 44: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

26

a. Sosial

Menurut Sarwono dan Meinarno (2009: 152) frustasi kerap menjadi penyebab

agresivitas verbal, orang yang mengalami frustasi kemungkinan akan melakukan

agresivitas verbal. Manusia akan cenderung untuk membalas dangan derajat agresi

yang sama atau sedikit lebih tinggi daripada yang diterimanya/balas dendam.

Menurut Berkowitz (2003:54) frustasi bisa mempengaruhi kemungkinan untuk

melakukan serangan terbuka, mereka bisa menjadi agresif meskipun hanya

menemui rintangan yang sifatnya legal atau tak sengaja. Dorongan agresif mungkin

tidak selalu tampak mata, akan tetapi bisa juga rintangan yang tidak bertentangan

dengan kaidah sosial menyebabkan kecenderungan agresi.

Pengaruh dari teman, teman merupakan salah satu agen sosialisasi yang

dijumpai anak-anak dalam kehidupan, dari waktu kecil hingga dewasa. Teman ini

mengajari cara bertindak dalam situasi tertentu, dengan berperan sebagai model dan

dengan memberi suatu penerimaan atau dukungan apabila mereka bertindak dengan

cara yang dianggap pas (Berkowitz, 2003:220).

Dalam kelompok atau geng, anak-anak merasa dapat penerimaan dan status,

mereka merasa penting dalam geng, sementara di tempat lain tidak berharga.

Mereka juga mendapatkan dukungan bahwa pandangan dan sikap mereka bersama

itu benar, bahkan bahaya yang mereka takuti dapat diatasi. Dukungan ini

memainkan peran penting pada perilaku agresif anak. Seorang anak yang

mengalami penyimpangan sosial mungkin tidak berani melanggar hukum, tetapi

jika bersama teman-teman anggota geng, ia merasa berani dan aman (Berkowitz,

2003:220).

Page 45: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

27

Pengaruh model terhadap anak juga bisa mempengaruhi kecenderungan agresif

anak, tidak perduli apakah orang lain itu ingin ditiru atau tidak. Dalam psikologi,

fenomena ini disebut dengan modeling dan mendefinisikannya sebagai pengaruh

yang timbul ketika orang lain melihat orang lain (model) bertindak dengan cara

tertentu dan kemudian meniru perilaku model (Berkowitz, 2003:245). Media massa

televisi merupakan tontonan dan secara alami mempunyai kesempatan lebih bagi

penontonnya untuk mengamati apa yang disampaikan secara jelas sehingga terjadi

proses modeling pada anak (Sarwono dan Meinarno, 2009:156).

Kondisi tidak menyenangkan ini dapat berupa memberikan sikap dingin, acuh,

tidak konsisten terhadap apa yang diinginkan dari si anak, serta memberikan

hukuman yang brutal jika si anak tidak mematuhi perintah. Dari kondisi tidak

menyenangkan tersebut, dapat dipastikan bahwa anak akan menjadi relatif agresif

secara verbal apabila berada di luar lingkungan keluarga (Berkowitz, 2003:226).

Pengalaman pada waktu masih kecil memiliki kemungkinan untuk menjadikan

anak bertinda agresi emosional, sehingga waktu dewasa menjadi agresif dan anti

sosial (Berkowitz, 2003:212).

Konflik keluarga, banyak yang beranggapan bahwa banyak anak nakal

merupakan korban penyimpangan sosial dari kondisi keluarga abnormal. Hal

tersebut dikarenakan mereka tidak hanya tumbuh dalam kemiskinan tetapi juga

hanya mempunyai satu orang tua dan bukan dua sehingga mereka belajar untuk

tidak menerima norma dan nilai-nilai tradisional masyarakat (Berkowitz,

2003:241).

Page 46: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

28

b. Personal

Menurut Sarwono dan Meinarno (2009: 153) pola tingkah laku berdasarkan

kepribadian. Orang dengan pola tingkah laku tipe A cenderung lebih agresivitas

verbal daripada orang dengan tipe B. Tipe A identik dengan karakter terburu-buru

dan kompetitif ( persaingan) dan cenderung melakukan hostile aggression,

sedangkan tipe B bersikap sabar, kooperatif, nonkompetisi, nonagresif dan sering

melakukan instrumental aggression. Perbedaan jenis kelamin juga membedakan

tingkat agresivitas. Laki-laki sering lebih agresif dibandingkan dengan perempuan.

Perasaan negatif merupakan akar dari agresi emosional. Salah satu bentuk dari

perasaan negatif adalah inferiority feeling. Inferiority feeling adalah suatu bentuk

perasaan negatif terhadap dirinya sendiri (Berkowitz, 2003:75).

Penilaian mungkin tidak begitu penting, tetapi jelas bisa mempunyai pengaruh

besar. Paling tidak, interpretasi bisa menentukan apakah kejadian emosional

menyenangkan atau tidak menyenangkan, seberapa kuat perasaan yang ditimbulkan

dan apakah faktor penahan memainkan peranan. Dengan demikian, pikiran dapat

mempengaruhi agresivitas seseorang dengan menentukan kejadian emosionalnya

terlebih dahulu (Berkowitz, 2003:137).

c. Kebudayaan

Menurut Sarwono dan Meinarno (2009: 154) lingkungan juga berperan

terhadap tingkah laku, maka salah satu penyebab perilaku agresif adalah

kebudayaan. Beberapa ahli dari berbagai bidang ilmu seperti antropoligi dan

psikologi menengarai faktor kebudayaan dengan agresif yaitu dengan melihat pada

lingkungan yang hidup dipantai/pesisir, menunjukkan karakter lebih keras daripada

Page 47: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

29

masyarakat yang hidup diperdalaman. Nilai dan norma yang mendasari sikap dan

tingkah laku masyarakat juga berpengaruh terhadap agresivitas satu kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku agresivitas

verbal memiliki banyak faktor penyebab, yaitu faktor yang berasal dari diri individu

sendiri maupun dari luar diri individu. Adapun faktor yang berasal dari diri

individu, yaitu faktor perasaan frustrasi, perasaan negatif, pikiran atau kognisi, dan

pengalaman masa kecil. Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu

pengaruh teman, pengaruh kelompok, kondisi tidak menyenangkan yang diciptakan

orang tua, konflik keluarga, dan pengaruh model.

2.2 Dukungan Sosial Kelompok Sebaya

2.2.1 Pengertian Dukungan Sosial Kelompok Sebaya

Menurut Schwarzer dan Leppin (dalam Smet, 1994:135) dukungan sosial

dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau

diberikan oleh orang lain kepada individu (perceived support) dan sebagai kognisi

individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang diterima (received

support).

Menurut Baron & Byrne (2005:244) dukungan sosial adalah kenyamanan

fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Menurut

King (2012:226) dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain

yang menunjukan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dihormati,

dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik.

Menurut Serafino (2011:182) dukungan sosial merupakan memberikan

perasaan nyaman kepada orang lain, merawat atau menghargainya. Albrecth dan

Page 48: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

30

Adelman (dalam Junker, 2011:182) mendefinisikan dukungan sosial sebagai

bentuk komunikasi baik verbal maupun non verbal antara pihak penerima dukungan

dan pemberi dukungan yang ditunjukan untuk mengurangi ketidakpastian tentang

situasi, diri, hubungan ataupun hal lain dengan tujuan untuk meningkatkan persepsi

kontrol individu dalam hidupnya.

Menurut Uchino (dalam Sarafino, 2011:81) “Social support refers to

comfort, caring, esteem, or help evailable to a person from other people or groups”.

Berdasarkan definisi di atas, dukungan sosial adalah kenyamanan, kepedulian,

penghargaan atau bantuan yang diterima oleh individu dari orang lain atau

kelompok. Dukungan sosial dapat membuat individu merasa dicintai, dihargai, dan

diaggap bagian dari suatu kelompok seperti keluarga atau komunitas yang dapat

membantu ketika dibutuhkan.

Sumber-sumber dukungan sosial yang diterima setiap individu berasal dari

dalam keluarga maupun lingkungan sekitar. Individu akan merasakan dukungan

yang lebih berarti apabila dukungan tersebut bersal dari individu yang memiliki

kedekatan emosional. Dukungan teman sebaya sebaya (kelompok sebaya)

merupakan bagian dari dukungan sosial. The National cancer institute (dalam

Junker, 2011:183) mengemukakan dukungan sosial sebagai jaringan yang berasal

dari keluarga, teman, tetangga maupun anggota masyarakat yang bersedia

memberikan bantuan, fisik, psikologis, keuangan maupun jaringan

Dari beberapa pendapat bebrapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku dukungan sosial kelompok sebaya yaitu dukungan yang diberikan kepada

individu secara fisik maupun verbal yang diberikan oleh teman sebayanya supaya

Page 49: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

31

membuat individu merasa dicintai, dihargai, dan diaggap bagian dari suatu

kelompok seperti keluarga atau komunitas yang dapat membantu ketika

dibutuhkan.

2.2.2 Aspek dukungan sosial

Aspek-aspek dukungan sosial menurut Schaefer dkk (dalam Junker,

2011:185) membagi dukungan sosial ke dalam 5 aspek, yaitu :

a. Dukungan emosional (Emotional Support)

Dukungan emosional merupakan dukungan yang dilakukan dalam bentuk

ungkapan perhatian dan kepedulian kepada orang lain. Dukungan ini biasanya

untuk meningkatkan suasana hati seseorang. Individu yang menerima dukungan ini

akan merasa nyaman, merasa diperhatikan dan dicintai.

b. Dukungan penghargaan (Esteem Support)

Dukungan penghargaan merupakan bentuk dukungan yang diberikan oleh

seseorang untuk menunjukkan ekspresi positif terhadap kemampuan menangani

masalah atau melakukan tugas yang dibutuhkan dengan baik. Dukungan ini

bertujuan untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri sendiri dan

meyakinkan bahwa individu tersebut memiliki kemampuan dalam menghadapi

masalah yang sulit.

c. Dukungan jaringan sosial (Network Support)

Dukungan jaringan sosial ini menunjukkan bahwa individu memiliki orang lain

atau kelompok yang dapat menjadi tempat berbagi segala hal, sehingga individu

tidak merasa sendirian ketika menghadapi situasi apapun.

Page 50: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

32

d. Dukungan informasi (Informational Support)

Dukungan informasi merupakan bentuk dukungan yang memberikan informasi

yang berguna dan dibutuhkan. Seringkali individu membutuhkan informasi dalam

mengambil keputusan ketika menghadapi suatu masalah yang sulit.

e. Dukungan instrumental (Tangible Support)

Dukungan ini merupakan dukungan dalam bentuk instrumen atau materi.

Merupakan bantuan langsung atau bantuan fisik yang diberikan untuk memberi

solusi kepada orang lain ketika mengalami permasalahan.

House (dalam Smet, 1994:136-137) membedakan empat aspek dalam

dukungan sosial, yaitu :

a. Dukungan Emosional

Dukungan ini mencakup dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada

anaknnya yang diwujudkan dalam bentuk ungkapan empati, kepedulian, kasih

sayang, dan perhatian adanya kepercayaan.

b. Dukungan Penghargaan

Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat orang tua terhadap prestasi yang

diraih oleh siswa dan penghargaan positif yang diberikan orang tua terhadap

anaknya.

c. Dukungan Instrumental

Dukungan ini mencakup bantuan langsung yang diberikan orang tua kepada

anak yang diwujudkan dalam bentuk uang, tenaga, waktu, dan pemberian hadiah.

Page 51: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

33

d. Dukungan Informatif

Dukungan ini mencakup pemberian informasi, nasihat, petunjuk-petunjuk,

saran-saran, umpan balik, dan bimbingan yang diberikan orang tua untuk

memecahkan masalah yang dihadapi oleh anak.

Dari pendapat beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

jaringan sosial, dukungan informatif dan dukungan instrumental.

2.3 Hubungan Dukungan Sosial Kelompok Sebaya Terhadap

Agresivitas Verbal di Media Sosial

Menurut Baron & Byrne (2005: 244) dukungan sosial adalah kenyamanan

fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Dukungan

sosial yang diberikan dapat membantu kesulitan yang dialami remaja. Seperti

penelitian yang dilakukan Nurayni dan Supradewi (2017) yang nenunjukkan bahwa

dukungan sosial yang diberikan dapat mengurangi rasa kesepian yang dirasakan

akibat jauh dari rumah dan harus melalui hal-hal yang terkait dengan permasalahan

hidup jauh dari rumah dan harus melalui hal-hal yang terkait dengan permasalahan

kehidupan sebagai perantau.

Dukungan sosial dari kelompok sebaya juga dapat membantu permasalahan

yang dihadapi oleh anak remaja. Penelitian Wiryati dan Setyawan (2017)

menunjukkan dukungan dari kelompok sebaya ketika di pondok pesantren dalam

menghafal Al Quran, dukungan sosial kelompok sebaya dapat mengurangi stres

akibat tekanan-tekanan dalam menghafal Al Quran menjadi lebih ringan, sehingga

Page 52: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

34

pada akhirnya dukungan sosial kelompok sebaya dapat mengurangi prokastinasi

menghafal Al Quran sebagai salah satu bentuk coping stres.

Selain itu dukungan sosial kelompok sebaya juga membantu siswa dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah. Penelitian yang dilakukan Hilmi (2015)

menunjukkan dukungan sosial kelompok sebaya dapat membantu meningkatkn

motivasi berprestasi siswa di SMKN II Malang. Bantuan nyata yang terjadi dapat

membantu dan mendukung siswa sehingga termotivasi untuk berprestasi.

Zaman sekarang merupakan era digital, semua yang dilakukan di dunia

nyata dapat dilakukan melalui internet. Termasuk dukungan sosial dapat dilakukan

melalui media sosial. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Lestaluhu (2017) yang

menunjukkan dukungan sosial melalui media sosial di halaman facebook Rumah

Zakat Official, dukungan sosial yang terjadi yaitu dukungan informasi dan

dukungan emosional. Dimana dengan informasi ini menunjukkan bahwa yang

awalnya belum mengetahui informasi mengenai zakat, infak maupun sedekah dan

dana sosial lainnya, dengan adanya dukungan informasi ini maka anggota

kelompok tersebut mendapatkan manfaat halaman facebook Rumah Zakat Official.

sedangkan dukungan emosional lebih memberikan dorongan maupun semangat

yang diberikan kepada anggota kelompok maupun yang disampaikan oleh Rumah

Zakat Official itu sendiri.

Dukungan sosial merupakan salah satu alasan kenapa individu masuk dalam

suatu kelompok. Di dalam kelompok individu tidak hanya mendapatkan dukungan

yang sosial yang berpengaruh positif tetapi negatif. Salah satunya yaitu perilaku

agresivitas. Menurut Barkowitz (2003:220) perilaku agresivitas dapat terjadi karena

Page 53: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

35

pengaruh kelompok, individu merasa dapat penerimaan dan status, mereka merasa

penting dalam kelompok, sementara di tempat lain tidak berharga. Mereka juga

mendapatkan dukungan bahwa pandangan dan sikap mereka bersama itu benar,

Zaman sekarang merupakan era dimana semua kegiatan kehidupan sehari-

hari melalui internet. Kelompok atau geng juga memanfaatkan internet dengan

membuat akun grup kelompok mereka di media sosial. Mereka memanfaatkan

media sosial untuk memudahkan komunikasi dengan anggota kelompok lain ketika

saling berjauhan. Perilaku agresi di media sosial juga dilakukan, seperti penelitian

Dewi dan Savira (2017) agresi yang dilakukan di media sosial bersifat verbal

melalui tulisan atau visual, perilaku agresi semakin mudah dilakukan karena pelaku

agresi di media sosial dapat melibatkan pelaku dan korban yang tidak saling kenal

atau salah satu pihak tidak mengenali karena media internet memungkinkan

penggunanya menyembunyikan identitas dirinya. Tetapi ketika teman sebaya

mengingatkan dan memberikan penilaian yang positif maka perilaku agresi dapat

menurun.

Menurut Sarwono dan Meinarno (2015:156) perilaku agresif yang

dilakukan bisa dikarenakan juga oleh media massa. Seperti penelitian Puspitasari

(2017) yang menunjukkan semakin tinggi intensitas menonton tayangan kekerasan

di media sosial internet membuat semakin tinggi perilaku agresifnya. Tayangan

kekerasan di media sosial merupakan salah satu wujud dukungan informasional

yang membuat individu dapat mempelajari tindakan agresifitas. Tetapi ketika yang

ditayangkan adalah siaran yang mendidik, maka perilaku agresi akan dapat

dihindari.

Page 54: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

36

Dari beberapa penelitian diatas dapat dihasilkan dugaan sementara bahwa

dukungan sosial kelompok sebaya berhubungan dengan perilaku agresivitas.

Dukungan sosial yang ada di media sosial dimungkinkan akan mengurangi perilaku

agresivitas di media sosial. Perilaku agresivitas di media sosial yang terjadi berupa

agresivitas verbal. Individu yang mendapat dukungan yang diberikan oleh

kelompok sebaya yang tinggi akan mendapat informasi yang banyak tentang

perilaku yang positif, maka dapat disimpulkan sementara bahwa individu tersebut

akan melakukan tindakan agresivitas verbal di media sosial. Sebaliknya individu

yang mendapatkan dukungan dari kelompok sebaya rendah akan mendapat

informasi yeng sedikit tentang perilaku yang positif, maka dapat disimpulkan

sementara bahwa individu tersebut akan melakukan tindakan agresivitas verbal di

media sosial.

Seluruh penjelasan mengenai pengaruh dukungan sosial kelompok sebaya

terhadap agresivitas verbal di media sosial sebagaimana disebutkan di atas dapat

divisualisasikan dalam bentuk gambar kerangka berfikir sebagai berikut

Page 55: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

37

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada landasan teori dan analisa teoritik yang telah

dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat hubungan dukungan sosial kelompok sebaya terhadap agresivitas verbal di

media sosial. Artinya ketika dukungan sosial kelompok sebaya tinggi maka

Dukungan

Sosial

Kelompok

Sebaya Tinggi

Dukungan Sosial

1. Dukungan Emosional

2. Dukungan Penghargaan

3. Dukungan Jaringan Sosial

4. Dukungan Informatif

5. Dukungan Instrumental

Perilaku

Agresivitas

Verbal di

Media Sosial

Dukungan

Sosial

Kelompok

Sebaya

Rendah

Agresivitas

Verbal

Rendah

Agresivitas

Verbal Tinggi

Page 56: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

38

perilaku agresivitas verbalnya rendah, dan sebaliknya jika dukungan sosial

kelompok sebaya rendah maka perilaku agresivitas verbalnya tinggi.

Page 57: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

97

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa tidak ada hubungan dukungan sosial peer group terhadap

agresivitas verbal di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa hipotetsis

penelitian ini ditolak, yang artinya bahwa tidak ada hubungan negatif

antara dukungan sosial kelompok sebaya terhadap agresivitas verbal di

media sosial. Semakin tinggi dukungan sosial kelompok sebaya belum

tentu agresivitas verbalnya menurun.

2. Gambaran umum agresivitas verbal di media sosial berada pada kategori

rendah.

3. Gambaran umum dukungan sosial kelompok sebaya berada pada kategori

sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran yang diharapkan bermanfaat untuk beberapa pihak. Saran-saran

tersebuat adalah sebagai berikut :

Page 58: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

98

1. Bagi Sekolah

Bagi sekolah diharapkan dapat lebih mempertahankan pendidikan karakter

yang telah diberikan kepada para murid, sehingga para murid akan

perilaku baik dan tidak melakukan agresivitas verbal di media sosial.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih luas mencari beberapa variabel

yang terkait dengan masalah penggunaan media sosial yang banyak terjadi

sekarang ini. Lebih menyempurnakan skala penelitian dengan mengikuti

proses adaptasi yang benar sehingga subjek mudah mengerti dengan skala

penelitiannya. Menggunakan purposive sampling pada subjeknya sehingga

tidak terjadi salah sasaran dan hasil sesuai yang diinginkan.

Page 59: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

99

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, L. N., & Desiningrum, D. R. (2018). Hubungan Antara Regulasi Emosi

dengan Intensi Agresivitas Verbal Instrumental Pada Suku Batak di Ikatan

Mahasiswa Sumatera Utara Universitas Diponegoro . Empati, 270-278.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Auliya, M., & Nurwidari, D. (2014). Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku

Agresi Pada Siswa Sma Negeri 1 Padangan Bojonegoro. Character.

Azwar, S. (2015). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. (2016). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. (2016). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barkowitz, L. (2003). Emotional Behavior : Mengenali Perilaku dan Tindak

Kekerasan di Lingkungan Sekitar Kita dan Cara Penanggulangannya .

Jakarta: Teruna Grafica.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Beatty, M., Rudd, J., & Valencie, K. (1999). A Re-examination of The Verbal

Aggresiveness Scale: One Factor or Two? Communication Research

Reports, 10-17.

Chaq, M., Suharnan, & Rini, A. (2018). Religiusutas, Kontrol Diri dan Agresivitas

Verbal Remaja. FENOMENA, 20-30.

Crouncher, S. M., DeMaris, A., Turner, J., & Spencer, A. T. (2013). Assesing the

Factorial Complexity of the Verbal Aggresiveness Scale. Human

Communication, 261-277.

Cohn, A., & Zeichner, A. (2006). Effects of masculine identity and gender role

stress on aggresion in men. Journal Psychology of Men & Masculinity,

179-190

Dayaksini, T., & Hudaniah. (2015). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

Dewi, W., & Savira, S. (2017). Kecerdasan Emosi dan Perilaku Agresi di Social

Media Pada Remaja. Psikologi Teori dan Terapan, 82-87

Ekasari, A., & Andriyani, Z. (2013). Pengaruh Peer Group Support Dan Self-

Esteem Terhadap Resilience Pada Siswa Sman Tambun Utara Bekasi.

SOUL, 1-20.

Page 60: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

100

Ekasari, A., & Yuliyana, S. (2012). Kontrol Diri dan Dukungan Teman Sebaya

dengan Coping Stres pada Remaja. SOUL, 55-66.

Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan Perilaku

Agresif Verbal di Media Sosial pada Penggemar Idola K-Pop.

Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 59-72.

Gecer, A. K., & Gumus, A. E. (2010). Prediction of public and private university

students communication apprehension with lecturers. Procedia Sosial and

Behavioral Sciences, 3008-3014.

Hadi, S. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hafid, A. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Religiusitas

dengan Agresivitas Remaja Anggota Perguruan Pencak Silat Di

Bojonegoro. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1-9.

https://apjii.or.id/survei.html (diunduh 16/10/2018)

https://www.brilio.net/wow/10-media-sosial-teraktif-di-indonesia-mana-yang-

sering-kamu-pakai-180214v.html (diunduh 25/10/2018)

https://www.kompasiana.com/kenanbangbang3325/5b4f3e546ddcae294259e9d4/

dampak-positif-dan-negatif-sosial-media (diunduh 17/01/2019)

https://jateng.tribunnews.com/2019/04/09/audrey-siswi-smp-pontianak-korban-

pengeroyokan-dapat-dukungan-dari-artis-hingga-selebgram (diunduh 12/8/2019)

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190805120632-142-418454/timnas-

indonesia-u-15-dan-u-18-saling-dukung-di-media-sosial (diunduh 12/8/2019)

https://merahputih.com/post/read/perkembangan-teknologi-yang-menjadi-negatif-

di-tangan-remaja (diunduh 12/8/2019)

https://news.okezone.com/read/2019/01/15/512/2004726/pelajar-solo-ini-buat-

grup-whatsapp-khusus-untuk-janjian-bolos-sekolah (diunduh 12/8/2019)

https://www.jawapos.com/features/10/04/2019/bertengkar-di-media-sosial-au-

dianiaya-belasan-remaja-putri/ (diunduh 12/8/2019)

Hidayah, N. (2018). Self Control Remaja Dari Agresivitas Verbal (Studi Terhadap

Remaja Di Komunitas Futsal Desa Saren Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen). Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Hilmi, M. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi

Berprestasi Siswa SMKN II Malang. Skripsi, UIN Maulana.

Infante, D. A., & Wigley, C. J. (1986). Verbal aggressiveness: An interpersonal

model and measure. Communicatin Monographs, 61-69

Page 61: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

101

Infante, D., Sabourin, T., Rudd, J., & Shannon, E. (1990). Verbal Aggression in

Violent and Nonviolent Marital Disputes. Communication Quarterly, 361-

371.

Istiqomah. (2017). Penggunaan Media Sosial Dengan Tingkat Agresivitas Remaja.

Insight, 96-112.

Juditha, C. (2011). Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap

Perilaku Remaja Di Kota Makasar. Jurnal BAlai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makasar, 1-30

Junker. (2011). Linking Health Communication with : Social Support, dalam

Mattson’s Health as Communication Nexus. New York: Shutterstock, Inc.

King, L. A. (2012). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika.

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kusumadewi, S., Hardjajani, T., & Priyamana, A. N. (2012). Hubungan Antara

Dukungan Sosial Peer Group dan Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap

Peraturan pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam

Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1-10.

Kusumastuti, A. (2014). Peran komunitas dalam interaksi sosial remaja di

komunitas angklung Yogyakarta. Jurnal Psikologi, 1-35

Lestaluhu, S. Y. (2017). Dukungan Sosial Melalui Media Sosial (Analisis Isi

Kualitatif Pesan Dukungan Sosial Pada Halaman Facebook Rumah Zakat

Official). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Levine, T., Beatty, M., Limon, S., Hamilton, M., Buck, R., & Chorry-Assad, R.

(2004). The Dimensionality of The Verbal Aggresiveness Scale.

Communication Monographs, 245-268

Margiani, K., & N., E. I. (2013). Stres, Dukungan Keluarga dan Agresivitas pada

Istri yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh. Persona, 191-193.

Munawaroh, N. S. (2018). Pengaruh Konformitas terhadap Agresi Verbal dan

Nonverbal pada Remaja Pendukung Persib. Skripsi, Universitas Islam

Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Nurayni, & Supradewi, R. (2017). Dukungan Sosial Dan Rasa Memiliki Terhadap

Kesepian Pada Mahasiswa Perantau Semester Awal Di Universitas

Diponegoro. Proyeksi, 35-42.

Octaviani, R., & Hutapea, B. (2017). Kontribusi Peran Gender dan Konformitas

Terhadap Agresivitas Remaja Putri Suporter Sepakbola. Jurnal Muara Ilmu

Sosial, Humaniora dan Seni, 221-228

Page 62: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

102

Poling, D., Smith, S., Taylor, G., & Worth, M. (2019). Direct Verbal Aggression in

School Setting. Aggression and Violent Behavior, 1-60.

Puspitasari, C. D. (2017). Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan Di Media

Sosial Internet Dengan Perilaku Agresif Anak Sekolah Di Sd Negeri 1

Tirtomoyo. SKRIPSI, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putra, Y. S. (2016). Theoritical Review : Teori Perbedaan Generasi. Among

Makarti, 123-134.

Rachmawati, A., & Nurhamida, Y. (2018). Dukungan Sosial Teman Virtual

Melalui Media Instagram pada Remaja Akhir. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan, 111-130.

Reitman, D., & Villa, M. (2004). Verbal Aggression: Coping Strategies for

Children. Bethesda: National Association of School Psychologists.

Reyna, C., Lello, M., Sanchez, A., & Brussino, S. (2011). The Buss-Perry

Aggression Questionnaire: Construct validity and gender invariance among

Argentinean adolescents. International Journal of Psychological Research,

30-37.

Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup).

Jakarta: Erlangga.

Santoso, S. (2011). Keterlibatan, Keberhagaan, dan Kompetensi Sosial sebagai

Prediktor Kompetisi pad Remaja (Self Explosure). Jurnal Psikologi, 52-60.

Sarwono, S. W., & Meinanrno, E. A. (2015). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Schneider, K. M. (2005). Aggression and Cardivascular Response in Children.

Journal Of Pediatric Psychology, 565-573.

Serafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial

Interactions Seventh edition. United States of.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suryani, C. (2017). Dukungan Sosial di Media Sosial. Bunga Rampai Komunikasi

Indonesia, 251-261.

Tartila, P. L. (2014). Fanatisme fans Kpop dalam blog netizenbuzz. Journal

Universitas Airlangga, 190-205

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta:

Kencana.

Page 63: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK SEBAYA TERHADAP AGRESIVITAS VERBAL DI MEDIA SOSIALlib.unnes.ac.id/34896/1/1511414071_Optimized.pdf · 2020. 2. 4. · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELOMPOK

103

Ulfah, A., & Ariati, J. (2017). Hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan

Motivasi Berprestasi Pada Santri Pesantren Islam Al-Irsyad Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang. Empati, 297-301.

Viotti, S., Gilardi, S., Guglielmetti, C., & Converso, D. (2015). Verbal Aggression

from Care Reciepients as a Risk Factor among Nursing Staff: A Study on

Burnout in the JD-R Model Perspective. BioMed Research International, 1-

17.

Wahyudiono. (2012). Aktivitas Penggunaan Internet Berdasar Usia Komunika.

Jurnal Komunikasi, Media, dan Informatika, 1-78.

Wibisono, A., & Naryoso, A. (2019). Hubungan Antara Intensitas Bermain Game

Mobile Legend Dan Pengawasan Orang Tua Dengan Perilaku Agresif

Verbal Pada Anak Remaja. Ejurnal UNDIP.

Widodo, P., & Putri, N. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya

Dengan Pengungkapan Diri Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 01 Kajen

Kabupaten Pekalongan. Empati, 1-10.

Winarlin, R., Lasan, B. B., & Widada. (2016). Efektivitas Teknik Sosiodrama

Melalui Bimbingan Kelompok Untuk Melalui Bimbingan Kelompok Untuk

Mengurangi Perilaku Agresif Verbal Siswa SMP. Jurnal Kajian Bimbingan

dan Konseling, 68-73.

Wiyarti, H. A., & Imam, S. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman

Sebaya Dengan Prokrastinasi Menghafal Al-Quran Pada Santri di Pondok

Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta. Empati, 33-36.