hubungan diplomatik

12
Hubungan Diplomatik Indonesia Jepang A.Pendahuluan 1.Latar belakang Indonesia dan Jepang merupakan dua negara yang mempunyai kaitan sejarah cukup dekat.Tahun 1942-1945,Indonesia dijajah Jepang.Peristiwa tersebut membuat ke 2 negara memiliki sebuah hubungan spesial.Hubungan tersebut sampai sekarang masih terjaga.Tetapi satu hal yang membedakan hubungan Indo Jepang sekarang dan dulu.Jika dulu Indonesia dijajah Jepang yang mau tak mau Indonesia harus tunduk pada Jepang.Tetapi sekarang Indonesia telah memposisikan diri sebagai negara yang sejajar dengan Jepang.lalu sampai manakah hubungan indonesia jepang saat ini? .Dalam Makalah ini akan dijelaskansecara rinci prkembangan hubungan diplomasi Indonesia Jepang 2.Tujuan Melalui makalah ini,diharapkan kita akan semakin mengetahui bagaimana hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.Kita juga akan mengetahui 3.Rumusan Masalah 1.Apakah pengertian dari Politik luar negeri dan hubungan diplomatik? 2.Apa dasar politik luar negeri Indonesia 3.Bagaimanakah Sejarah hubungan diplomatik Indonesia Jepang? 4.bagaimanakah kerjasama antara Indonesia Jepang terwujud? 5.Apa sajakah manfaat dari hubungan diplomasi Indonesia Jepang bagi Indonesia?

Upload: dwi-sarono

Post on 21-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hubungan diplomatik untuk tugas pkn

TRANSCRIPT

Page 1: hubungan diplomatik

Hubungan Diplomatik Indonesia Jepang

A.Pendahuluan

1.Latar belakang

Indonesia dan Jepang merupakan dua negara yang mempunyai kaitan sejarah cukup dekat.Tahun 1942-1945,Indonesia dijajah Jepang.Peristiwa tersebut membuat ke 2 negara memiliki sebuah hubungan spesial.Hubungan tersebut sampai sekarang masih terjaga.Tetapi satu hal yang membedakan hubungan Indo Jepang sekarang dan dulu.Jika dulu Indonesia dijajah Jepang yang mau tak mau Indonesia harus tunduk pada Jepang.Tetapi sekarang Indonesia telah memposisikan diri sebagai negara yang sejajar dengan Jepang.lalu sampai manakah hubungan indonesia jepang saat ini? .Dalam Makalah ini akan dijelaskansecara rinci prkembangan hubungan diplomasi Indonesia Jepang

2.Tujuan

Melalui makalah ini,diharapkan kita akan semakin mengetahui bagaimana hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.Kita juga akan mengetahui

3.Rumusan Masalah

1.Apakah pengertian dari Politik luar negeri dan hubungan diplomatik?

2.Apa dasar politik luar negeri Indonesia

3.Bagaimanakah Sejarah hubungan diplomatik Indonesia Jepang?

4.bagaimanakah kerjasama antara Indonesia Jepang terwujud?

5.Apa sajakah manfaat dari hubungan diplomasi Indonesia Jepang bagi Indonesia?

Bab II Isi

1.Pengertian Politik Luar Negeri Dan Diplomasi Bilaterall

Politik luar negeri suatu negara pada hakikatnya merupakan hasil perpaduan dan refleksi dari kondisi dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi

Page 2: hubungan diplomatik

Internasional(1). Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku yang digunakan oleh suatu Negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan keputusan untuk mengikuti pilihan jalan tertentu.

Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui bahwa tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut memuat gambaran mengenai keadaan negara dimasa mendatang serta kondisi masa depan yang diinginkan. Pelaksanaan politik luar negeri diawali oleh penetapan kebijaksanaan dan keputusan dengan mempertimbangkan hal-hal yang didasarkan pada faktor-faktor nasional sebagai faktor internal serta faktor-faktor internasional sebagai faktor eksternal.

Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tergambarkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan bahwa .… kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Selanjutnya pada alinea IV dinyatakan bahwa …. dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ….. Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai landasan atau dasar hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan UUD 1945. Selain dalam pembukaan terdapat juga dalam beberapa pasal contohnya pasal 11 ayat 1, 2,3; pasal 13 ayat 1,2,3 dan lain-lain.

2.Hubungan Diplomatik

Diplomasi berasal dari kata Yunani “diploma”, yang secara harfiah berarti ‘dilipat dua’. Menurut tradisi Yunani kuno, ‘diploma’ merupakan sertifikat kelulusan dari suatu program studi, biasanya dilipat dua. Pada era Imperium Romawi, kata “diploma” digunakan untuk mnggambarkan dokumen resmi perjalanan, seperti paspor dan izin perjalanan di wilayah kerajaan, yang distempel pada dua lempengan logam.

Seiring dengan perjalanan waktu, arti dari ‘diplomasi’ semakin berkembang lebar. Diplomasi dilekatkan dengan dokumen resmi seperti perjanjian dengan suku bangsa asing. Pada tahun 1700an Perancis menyebut lembaga dimana para pejabat perwakilan bertugas dengan nama korps “diplomatique”. Pada era yang sama pula kata “diplomasi” pertama kali diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edmund Burke tepatnya tahun 1796, yang diserap dari bahasa Perancis “diplomatie”.

Untuk kebutuhan pengayaan akademik (academic enrichment), menarik jelasnya mengutip beberapa referensi ilmiah. Dengan begitu kita dapat memperoleh beberapa alternative sudut pandang dalam mendefinikan kata diplomasi secara istilah. Walhasil, sebuah benang merah koklutif akan member cakupan makna kata yang lebih otentik.

Page 3: hubungan diplomatik

Secara sederhana, diplomasi dapat didefinisikan sebagai seni dan praktik negosiasi antara wakil-wakil dari negara atau sekelompok negara. Istilah ini biasanya merujuk pada diplomasi internasional, dimana hubungan internasional melalui perantasra diplomat profesional terkait isu-isu perdamaian, perdagangan, perang, ekonomi dan budaya. Begitu pula perjanjian internasional yang biasanya dinegosiasikan oleh para diplomat sebelum disetujui oleh politisi nasional dalam negeri.

Encarta Microsoft Student 2008 mendefinisikan kata diplomasi sebagai managemen komunikasi dan hubungan antar bangsa oleh anggota dan segenap aparatur pemerintahan yang terlibat (the management of communication and relationships between nations by members and employees of each nation’s government). Tidak jauh berbeda dengan Advanced Oxford Dictionary 2003 yang mengartikan kata ‘diplomacy’ sebagai aktifitas mengelola hubungan antar Negara berbeda (the activity of managing relations between different countries). Meski secara tehnis kamus terkenal tersebut menambahkan bahwa diplomasi merupakan ketrampilan untuk berurusan dengan orang lain dalam situasi sulit tanpa cara menyakiti maupun offensive (skill in dealing with people in difficult situations without upsetting or offending them).

Lebih jauh lagi, dari sudut pandang social informal, diplomasi dapat dikatakan sebagai tenaga kerja dari kebijaksanaan strategis agar memperoleh keuntungan atau untuk saling menemukan solusi dari sebuah permasalahan yang sedang dihadapi sehingga dapat diterima oleh dua atau banyak pihak. Dan hal ini dilakukan dengan cara halus, sopan, serta tanpa sikap konfrontatif.

2.Dasar Politik Luar negeri Indonesia

Politik luar negeri Indonesia memiliki landasan yang membaginya ke dalam tiga kategori, yaitu landasan idiil, landasan konstitutsional, dan landasan operasional. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila dikenal sebagai dasar negara bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila. Kelima sila tersebut menjelaskan mengenai pedoman dasar bagi pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal dan mencakup seluruh sendi kehidupan manusia (Alami, 2008: 28).

Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 ini mengandung pasal-pasal yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjelaskan mengenai garis-garis besar dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Terdapatnya hal semacam ini berfungsi sebagai dalam pelaksanaan untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia (Alami, 2008: 28). Sedangkan, landasan operasionalnya, yaitu bebas aktif. Pada pelaksanaan landasan operasional ini mengalami perubahan karena menyesuaikan dengan kepentingan nasional yang ingin dicapai. Selain itu, landasan operasional juga

Page 4: hubungan diplomatik

mengalami perluasan makna karena politik luar negeri Indonesia yang mengalami perkembangan selama enam dekade (Alami, 2008: 28-29).

Landasan operasional politik luar negeri Indonesia mengalami perubahan dan dapat dilihat dengan adanya perbedaan dalam memahami landasan operasional pada setiap masanya, misalnya pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Pertama, masa Orde Lama dijelaskan bahwa landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Hal ini dapat dilihat dalam maklumat dan pidato-pidato Presiden Soekarno. Selain itu, pada dasawarsa 1950-an menjelaskan bahwa landasan operasional mengalami perluasan makna. Perluasan makna tersebut diyatakan oleh Presiden Soekarno dalam pidatonya yang berjudul “Jalannya Revolusi”, maksud dalam pidato tersebut, yaitu mengenai prinsip bebas aktif yang dicerminkan dengan adanya hubungan ekonomi dengan luar negeri. Sedangkan, masa Orde Baru dijelaskan bahwa landasan operasional politik luar negeri Indonesia semakin dipertegas dengan adanya peraturan formal. Penegasan yang diwujudkan melalui Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1965 tanggal 5 Juli 1966, Ketetapan MPR tanggal 22 Maret 1973, petunjuk Presiden 11 April 1973, petunjuk bulanan Presiden sebagai Presiden sebagai ketua Dewan Stabilisasi Politik dan Keamanan, dan keputusan-keputusan Menteri Luar Negeri, serta dalam TAP MPR tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Selain itu, landasan operasional pasca Orde Baru dijelaskan bahwa mengalami perubahan pemerintahan secara cepat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya dua kabinet yang memerintah pada masa pemerintahan pasca Orde Baru, yaitu kabinet Kabinet Gotong Royong dan Kabinet Indonesia Bersatu (Alami, 2008: 28-34).

Pada masa pemerintahan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) mengoperasionalkan politik luar negeri Indonesia melalui Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tanggal 19 Oktober 1999 tentang GBHN dalam rangka mewujudkan tujuan nasional periode 1999-2004, UU No.37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, dan Perubahan UUD 1945. Pada Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 melatarbelakangi karena adanya krisis ekonomi dan krisis nasional pada tahun 1997. Pada UU No. 37 tahun 1999 menekankan pada aspek penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri. Hal ini dapat dilihat dalam politik bebas aktif luar negeri bebas aktif untuk kepentingan nasional, mengatur keterlibatan pihak-pihak dalam lembaga negara dan lembaga pemerintah dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri. Sedangkan, UU No. 24 tahun 2000 menekankan pada pentingnya menciptakan suatu kepastian hukum dalam perjanjian internasional (Alami, 2008: 34-37).

Pada masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) mengoperasionalkan politik luar negerinya ke dalam tiga program utama, yaitu pemantapan politik luar negeri dan optimalisasi diplomasi Indonesia dalam

Page 5: hubungan diplomatik

penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan luar negeri, peningkatan kerjasama internasional yang bertujuan memanfaatkan secara optimal berbagai peluang dalam diplomasi dan kerjasama internasional, dan penegasan komitmen perdamaian dunia yang dilakukan dalam rangka membangun dan mengembangkan semangat multilateralisme dalam memecahkan berbagai persoalan keamanan internasional (Alami, 2008: 34-40). Dalam melakukan upaya agar Indonesia diakui secara internasional, Indonesia melakukan diplomasi. Namun, dalam pelaksanaan tersebut perjuangan Indonesia tidak mudah karena selain jalur diplomasi yang ditempuh, Indonesia juga melalui perjuangan fisik bersenjata. Bukan hanya itu saja yang menyebabkan Indonesia susah dalam mendapatkan pengakuan internasional, hal ini juga diakibatkan dari adanya perkembangan politik internasional yang pada saat itu sedang tidak mendukung. Politik internasional pada masa itu mengalami adanya persaingan tajam yang terjadi antara blok barat dengan blok timur. Persaingan yang terjadi ini kemudian mempersulit posisi Indonesia dalam berpihak. Namun, sebagai jawabannya Indonesia tidak memilih salah satu dari kedua blok tersebut (Alami, 2008: 40-41).

Tidak memilih di antara kedua blok tersebut menyebabkan pilihan dalam politik luar negeri Indonesia itu bebas dan aktif. Bebas dalam artian ini, yaitu tidak berpihak pada blok-blok yang ada dengan bersikap netral dan memiliki cara tersendiri dalam mengatasi persoalan internasional. Namun, dalam hal ini Indonesia tidak dapat dikatakan sebagai negara yang netral posisinya. Sikap netral yang dimaksud ini adalah sikap netral yang anti sosial, namun sikap ini tidak sesuai dengan yang dilakukan Indonesia karena Indonesia menjadi anggota PBB (Hatta, 1953: 12). Hal ini kemudian ditegaskan oleh Hatta karena Indonesia tidak dihadapkan pada suatu pilihan dalam hubungan negara-negara yang sedang berperang, melainkan Indonesia mengambil sikap tersebut untuk memperkokoh dan memperjuangkan perdamaian (Alami, 2008: 43-44). Sedangkan, aktif dalam artiannya menjelaskan mengenai adanya partisipasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan meredakan ketegangan yang terjadi diantara kedua blok tersebut. Politik luar negeri Indonesia yang berdasarkan prinsip bebas aktif ini juga tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Dalam alinea tersebut dijelaskan bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan ikur melaksanakan ketertiban dunia (Alami, 2008: 44-45).

3.Sejarah Hubungan diplomatik Indonesia Jepang

Hubungan Bilateral kedua negara dibuka pada bulan 20 Januari 1958 dengan Penandatanganan Perjanjian Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia. Pada tahun yang sama ditandatangani pula Perjanjian Pampasan Perang.

Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang senantiasa diperhitungkan dalam menentukan strategi politik, keamanan maupun ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik. Posisi strategis Jepang tersebut selanjutnya telah mendorong Indonesia untuk menempatkan Jepang sebagai salah satu mitra penting dalam mewujudkan kepentingan nasional Indonesia di berbagai bidang kehidupan, baik untuk program pembangunan nasional maupun keikutsertaannya dalam

Page 6: hubungan diplomatik

menjaga ketertiban dunia sesuai Pembukaan UUD 1945 melalui berbagai kerjasama bilateral, regional dan multilateral.

Dalam suasana berkembangnya gejala disintegrasi bangsa dalam beberapa tahun terakhir ini, Jepang memberikan komitmen dan dukungan terbaiknya kepada Indonesia dalam ikut menjaga dan memelihara keutuhan integritas teritorial dan kesatuan wilayah negara RI. Meskipun demikian, Jepang juga merasa prihatin dan berharap banyak kepada Indonesia agar dapat menyelesaikan sejumlah permasalahan di dalam negerinya secepat mungkin dengan baik, terutama dalam masalah Aceh dan Irian Jaya, dengan sepenuhnya memperhatikan penghormatan kepada hak asasi manusia.

Sejak bergulirnya proses reformasi dan demokratisasi, Indonesia merasakan Jepang menunjukkan keinginan untuk membantu pulihnya stabilitas politik dan bergeraknya kembali roda perekonomian Indonesia. Dalam kaitan ini juga Indonesia menghargai komitmen dan dukungan Jepang dalam ikut menjaga dan memelihara keutuhan integritas teritorial dan wilayah kesatuan negara Republik Indonesia dari segala bentuk gejala disintegrasibangsa

3.Bentuk Kerjasama Indonesia Jepang

Government to Government

Bentuk diplomasi bilateral yang dilakukan oleh government to government yaitu adanya pertukaran duta besar dimana perwakilan Duta besar Indonesia berada di Jepang, dan begitu juga sebaliknya yaitu perwakilan yaitu duta besar jepang yang berada di Indonesia. Tak hanya itu saja, banyaknya kunjungan-kunjungan yang dilakukan antara pemerintahan Indonesia dan pemerintah jepang.

Business and Funding

Dalam kerjasama bisnis, disini dapat di contohkan kerjasama indo-jepang dibidang ekonomi perdagangan, investasi dan pinjaman. Bagi Indonesia, jepang merupakan Negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Seperti banyaknya produk-produk buatan jepang yang terpasar di Indonesia, seperti mobil, motor, alat-

Page 7: hubungan diplomatik

alat elektronik, makanan, dll. Sedangkan jepang mengimpor barang-barang hasil sumber daya alam seperti holtikultura, hasil tambang, minyak, dll.

Tak hanya itu saja, indo-jepang jg melakukan kerjasama yaitu peminjaman uang, yang mana jepang banyak memberikan pinjaman uang kepada Indonesia guna untuk perbaikan ekonomi Indonesia dan pembangunan infrastuktur Indonesia. Indo-jepang juga melakukan kerjasama di bidang investasi. Jepang merupakan salah satu Negara yang mempunyai investasi terbesar di Indonesia, contohnya banyak didirikan perusahaan jepang di Indonesia yang mana tenaga kerjanya adalah warga Indonesia. Oleh karena itu, jepang termasuk salah satu Negara pensuplai lapangan kerja di Indonesia.

Private Citizen

pada elemen ini dapat dicontohkan kerjasama antara Indonesia dan jepang dalam bidang politik. Pada kerjasama ini Jepang dan Indonesia sama-sama saling memberikan retribusi politik. Jepang mempunyai kekuatan politik dimata dunia khususnya di wilayah Asia. Sebenarnya kekuatan ekonomi Jepang itulah yang menjadi kekuatan politiknya. Inilah yang membuat ketergantungan Indonesia terhadap bantuan Jepang, dimana Jepang sering memberikan bantuan ekonomi terhadap Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwa penerapan politi Indonesia kurang maksimal, namun meskipun demikian Jepang masih memuji politik luar negeri yang dilakukan Indonesia terhadap jepang karena menurut Jepang hal ini juga menguntungkan bagi Indonesia dalam sektor perdagangan. Sehingga hal ini juga dapat memperikan perkembangan, perbaikan dan kemajuan bagi Indonesia.

Research, Training, and Education

Tidak hanya kerjasama dibidang ekonomi saja, indo-jepang juga melakukan kerjasama di bidang social budaya. Contohnya adanya pelatihan yang diberikan jepang kepada Indonesia yaitu dalam 3 bidang yakni masalah kesehatan, pertanian dan tranportasi. Selain itu, adanya kerjasama di bidang pendidikan dan budaya. Upaya kerjasama dibidang pendidikan ini dipicu oleh tingkat penerimaan dan pengaplikasian pendidikan yang masih rendah di Indonesia, sehingga indo-jepang melakukan pertukaran pelajar, yang mana banyak warga Indonesia yang bersekolah disana dan begitu jg sebaliknya. Banyak juga tenaga pengajar jepang yang berada dan mengajar di sekolah-sekolah di Indonesia.

Pemerintah jepang menyelenggarakan progam beasiswa yang disebut dengan monbukagakusho bagi pelajar dan mahasiswa indonesia.Mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang melalui progam ini tercatat sebanyak 469 orang,sekitar 47,23 % dari total jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang.selain

Page 8: hubungan diplomatik

itu,kerjasama internasional di bidang pendidikan dengan jepang juga disokong dengan progam beasiswa OECF atau STAID,yang dana pendidikanya dibiayai oleh pemerintah Indonesia sendiri.

Tidak hanya progam beasiswa,progam kerjasama internasional Indonesia Jepang di bidang pendidikan juga berupa bantuan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.Dana ini disalurkan melalui sebuah badan kerjasama internasional jepang yang disebut JICA(japan international cooperation agency)

Di bidang kebudayaan, Indonesia memperkenalkan berbagai macam budaya Indonesia dan juga menjaga citra baik Indonesia. Seperti halnya adanya festival tari yang diadakan di Jepang yang turut membawa penari Indonesia untuk menunjukkan kebolehannya di Negara Jepang dan Jepang pun sangat menukai budaya Indonesia karena keberagamannya tersebut. Tak hanya itu saja, akhir-akhir ini banyak budaya jepang yang masuk di Indonesia seperti halnya model-model pakaian jepang, style rambut dan harajuku yang disukai oleh kebnyakan anak muda di Indonesia, serta adanya atau banyak lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan kursus bahasa jepang. Inilah bukti dan bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan Indonesia-Jepang dalam bidang sosial budaya.

Dari berbagai contoh-contoh hubungan diplomasi Indonesia-Jepang, disini dapat kita lihat bahwa hubungan bilateral antar Indonesia dan Jepang itu terjalin sangat baik. Dimana banyak terjadi hubungan diplomasi dan kerjasama-kerjasama yang dilakukan oleh jepang dan Indonesia dalam semua aspek bidang. Sehingga dapat kita katakan bahwa diplomasi Indonesia-Jepang ini terlihat telah berhasil.

Ekonomi

Selama lima dekade terakhir,Indonesia Jepang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang ekonomi.Sejak menandatangani perjanjian perdamaian pada tanggal 20 Januari 1958 di jakarta,kedua negara mengawali hubungan ekonomi dengan kesepakatan damai pembayaran ganti rugi akibat perang.Perjanjian damai membuat Jepang harus memberikan ganti rugi akibat perang.perjanjian damai membuat jepang harus memberikan ganti rugi kepada Indonesia sebesar USS 222,08 JUTA.Selain itu perjanjian tersebut juga mensyaratkan Jepang harus menghapus hutang Indonesia sebelumnya sejumplah USS 176,92 Juta,diikuti dengan bantuan ekonomi sebesar USS 400 juta(4).

Hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral dengan Jepang di dasari oleh Treaty on Amity Relations and Commerce yang ditandatangani di Tokyo pada tanggal 1 Juli 1961.Indonesia diwakili oleh Menteri luar negeri , Dr.H Soebandrio.Persetujuan lainya adalah :Treaty on air Service 23 januari 1962;Agrement in scinece and technology Cooperation 12 Januari 1981;dan Agreement on the Avoidance of doubl taxation 3 maret 1982(5)

Komitmen Jepang ini di buktikan dengan memberikan bantuan pemulihan ekonomi memainkan peran kunci dalam mengatur penjadwalan kembali hutang

Page 9: hubungan diplomatik

hutang Indonesia melalui IGGI dan mengambil bagian penting dalam pembangunan ekonomi di indonesia melalui paket ODA(Official Development Assistance).Selama periode 1967-1980,Jepang merupakan investor terbesr di sektor sektor non energi di Indonesia dalam pemulihan ekonomi dan menguasai 41 % investasi modal asing yang telah disetujui oleh pemerintah Indonesia,