hubungan dan organisasi...

12
1 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com PERWAKILAN DIPLOMATIK Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan internasional Kompetensi Dasar : Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik Indikator: Pertemuan 1: o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler o Mengidentifikasikan perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler Pertemuan 2: o Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler o Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik Tujuan Pembelajaran : Dengan diskusi siswa diharapkan dapat: Pertemuan 1: o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler o Mengidentifikasikan perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler Pertemuan 2: o Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler o Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik Petunjuk Belajar Modul: 1. Dengan modul ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri konsep perwakilan diplomatik tanpa atau dengan bimbingan guru. 2. Modul ini dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit. 3. Belajarlah secara berkelompok dengan anggota kelompok maksimal 6 orang. 4. Baca baik-baik Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran. Cinta Indonesia AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL Kelas / Semester : XI / 2

Upload: truongthuy

Post on 06-Jun-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

1 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

PERWAKILAN DIPLOMATIK

Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan internasional

Kompetensi Dasar : Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik

Indikator:

Pertemuan 1:

o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

o Mengidentifikasikan perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler

Pertemuan 2:

o Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

o Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik

Tujuan Pembelajaran :

Dengan diskusi siswa diharapkan dapat:

Pertemuan 1:

o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

o Mengidentifikasikan perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler

Pertemuan 2:

o Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

o Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik

Petunjuk Belajar Modul:

1. Dengan modul ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri konsep perwakilan

diplomatik tanpa atau dengan bimbingan guru.

2. Modul ini dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke

konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.

3. Belajarlah secara berkelompok dengan anggota kelompok maksimal 6 orang.

4. Baca baik-baik Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan

Pembelajaran.

Cinta Indonesia

AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU

HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Kelas / Semester : XI / 2

Page 2: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

2 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

Prasyarat Sebelum Belajar:

Sebelum mempelajari pengertian budaya politik, peserta didik diharapkan mampu

menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai apersepsi:

1. Jelaskan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler?

2. Sebutkan 2 perbedaan perwakilan diplomatik dengan perwakilan konsuler!

3. Sebutkan dan jelaskan 3 tingkatan perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler!

4. Bagaimanakah fungsi perwakilan diplomatik?

Materi Pembelajaran:

Pengertian Politik Luar negeri

Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik

Indonesia (1984-1988), politik luar negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang

diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam

usaha untuk mencapai tujuan nasional”. Dalam dokumen Rencana Strategi Pelaksanaan

Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1989) yang telah ditetapkan oleh Menteri

Luar Negeri RI tanggal 19 Mei 1983, dijelaskan bahwa sifat Politik Luar Negeri adalah: (1)

Bebas Aktif ; (2) Anti kolonialisme ; (3) Mengabdi kepada Kepentingan Nasional ; dan, (4)

Demokratis. Bebas Artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap

masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia

secara ideologis bertentangan (Timur dengan komunisnya dan Barat dengan liberalnya).

Sedangkan Aktif Artinya kita dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan

terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif

memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia.

Landasan hukum pelaksanaan politik luar negeri Indonesia 1) Pancasila

2) Pembukaan UUD 1945 alinea I dan IV .

3) Pasal 11 ayat 1 UUD 1945 : “ Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang,

membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

4) Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa:

a. Presiden mengangkat duta dan konsul.

b. Dalam hal mengangkat duta; Presiden memperhatikan pertimbangan DPR.

c. Presiden menerima penempatan duta negara lain dngn memperhatikan

pertimbangan DPR.

5) Undang-undang No. 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri

6) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional

7) Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik

Indonesia di Luar Negeri;

Tujuan politik luar negeri Tujuan politik luar negeri setiap negara adalah mengabdi kepada tujuan nasional

negara itu sendiri. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD

1945 Alinea keempat yang menyatakan ”… melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian

abadi dan keadilan sosial …” Menurut Drs. Moh. Hatta, tujuan politik luar negeri

Indonesia, antara lain sebagai berikut:

a. mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;

b. memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar

kemakmuran rakyat;

c. meningkatkan perdamaian internasional;

d. meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa.

Page 3: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

3 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

Politik luar negeri Indonesia oleh pemerintah dirumuskan dalam kebijakan luar negeri yang

diarahkan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional. Kebijakan luar negeri oleh

pemerintah dilaksanakan dengan kegiatan diplomasi yang dilaksakan oleh para diplomat.

Dalam menjalankan tugasnya para diplomat dikoordinasikan oleh Departemen Luar Negeri

yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Tugas diplomat adalah menjembatani

kepentingan nasional negaranya dengan dunia internasional.

Pedoman perjuangan politik luar negeri

Dalam No. XII/MPRS/1966 tentang PENEGASAN KEMBALI LANDASAN

KEBIJAKSANAAN POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA disebutkan

bahwa : Pedoman perjuangan Politik Luar Negeri didasarkan atas :

1. Dasa-sila Bandung yang mencerminkan solidaritas Negara-negara Afrika dan Asia,

perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan

manifestasinya serta mengandung sifat non intervensi;

2. Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan oleh bangsa Asia sendiri secara

Asia, dan kerjasama regional;

3. Pemulihan kembali kepercayaan Negara-negara/Bangsa-bangsa lain terhadap maksud

dan tujuan Revolusi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada lawan,

menjauhkan kontradiksi dengan mencari keserasian sesuai dengan falsafah Pancasila;

4. Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan penanggapan, sehingga

pengarahannya harus untuk kepentingan Nasional terutama peng-ambeg-parama-artaan

kepentingan ekonomi Rakyat.

Prinsip-prinsip pokok politik luar negeri indonesia

Prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia :

1) Negara kita menjalani politik damai.

2) Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak

mencampuri soal susunan dan coroak pemerintahan negeri masing-masing.

3) Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internsional

untuk menjamin perdamaian yg kekal.

4) Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.

5) Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman

pada Piagam PBB.

6) Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan

bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan

perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.

Pelaksanaan politik luar negeri

Politik Luar Negeri di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004 – 2009,

dalam visi dan misi beliau diantaranya dengan melakukan usaha memantapkan politik luar

negeri. Yaitu dengan cara meningkatkan kerjasama internasional dan meningkatkan

kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional. Prestasi

Indonesia sejak 1 Januari 2007 menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,

dimana Republik Indonesia dipilih oleh 158 negara anggota PBB. Tugas Republik

Indonesia di Dewan Keamanan PBB adalah :

1) Ketua Komite Sanksi Rwanda

2) Ketua komite kerja untuk pasukan penjaga perdamaian

3) Ketua Komite penjatuhan sanksi untuk Sierra Leone

4) Wakil Ketua Komite penyelesaian konfik Sudan

5) Wakil Ketua Komite penyelesaian konflik Kongo

Page 4: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

4 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

6) Wakil Kertua Komite penyelesaian konflik Guinea Bissau

Baru-baru ini Indonesia berani mengambil sikap sebagai satu-satunya negara anggota tidak

tetap DK PBB yang bersikap abstain ketika semua negara lainnya memberikan dukungan

untuk memberi sanksi pada Iran. Contoh pelaksanaan politik luar negeri Indonesia :

NO.

JENIS

Keterangan/Uraian

Manfaat yang diperoleh

1 Bilateral Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.

Ada kejelasan dalam penga-turan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi WNI atau kembali menjadi warga negara Cina dengan sukarela.

Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.

Ada kejelasan (terhindar dari konflik) dalam pemanfaatan laut baik sebagai sarana transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi kekayaan laut, mineral dan tambang.

2 Regional Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

Mempercepat proses pertum-buhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Demikian juga, jika terjadi konflik hal ini dapat dengan mudah dilesaikan melalui jalan damai.

Persetujuan dibentuknya kawasan perdagangan bebas ASEAN yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area), yang ditandatangani pada tahun 1995 oleh negara-negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Dapat meningkatkan investasi langsung ke negara-negara ASEAN, dan khususnya nega-ra Indonesia.

Meningkatkan daya saing dan penghapusan bea ekspor – impor bagi negara-negara yang berada di kawasan ASEAN (termasuk negara Indonesia).

3 Multilateral Masuknya negara RI menjadi anggota PBB (pertama kali pada tanggal 28 Sep 1950), kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.

Mempercepat proses penyele-saian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok me-lalui KTT yang pertama pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugos-lavia, Mesir, India dan Ghana.

Sebagai wadah dalam upaya menumbuhkan sikap solideri-tas negara-negara di kawasan Asia – Afrika dalam memper-juangkan kemerdekaannya sekaligus melawan kolonia-lisme, rasialisme dan zionisme.

Pengesahan Konvensi Inter-nasional tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial 1965, dengan dikeluar-kannya Undang-Undang No. 29 Tahun 1999.

Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bahwa seba-gai bagian masyarakat internasional harus menghor-mati, menghargai, dan menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Piagam PBB serta HAM.

Page 5: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

5 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

Kerjasama Internasional

• Pengertian

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh 2 atau lebih negara merdeka dan

berdaulat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

• Tujuan-tujuan itu antara lain :

– Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara

– Untuk mencegah/menghindari konflik yang mungkin terjadi

– Untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka

– Untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai bidang

– dll

Macam-macam perjanjian internasional

1. Kerjasama Bilateral

- Perjanjian yang dilakukan oleh hanya 2 negara saja, bersifat treaty contract

- mis : Indonesia – Cina

2. Kerjasama Regional

- Perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara yang terdapat dalam 1 kawasan,

bersifat law making treaty terbatas dan treaty contract

- mis : ASEAN, Uni Eropa

3. Kerjasama Multinasional

Gedung PBB di New York

- Perjanjian yang dilakukan oleh negara-negara tanpa dibatasi oleh suatu region tertentu,

bersifat internasional, bersifat law making treaty

- mis : PBB, FIFA

• Dari sekian banyak perjanjian internasional, yang terpenting hanya 3 yaitu : Traktat,

Konvensi, Pakta.

• Kapan perjanjian internasional dapat mulai berlaku?

– Sesuai yang disebut dalam naskah perjanjian itu

– Apabila di dalam naskah tidak tercantum mulai saat berlakunya, maka

didasarkan kepada kesepakatan di antara mereka

• Ketaatan terhadap perjanjian

– Perjanjian harus dipatuhi (pacta sunt servanda)

Page 6: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

6 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

– Kesadaran hukum nasional, pelaksanaan Perjanjian internasional dianggap

sebagai bagian dari pelaksanaan hukum nasional

• Penerapan perjanjian

– Daya berlaku surut (retroactivity), artinya aturan perjanjian berlaku juga

terhadap permasalahan yang terjadi sebelum perjanjian itu dibuat

– Wilayah penerapan (teritorial scope),ditentukan dalam perjanjian

– Perjanjian penyusul (successive treaty), dibuat perjanjian baru karena yang

lama tidak sesuai lagi dengan perjanjian.

PERWAKILAN NEGERA RI DI LUAR NEGERI

1. Kementerian luar negeri

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan 32 Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 9

Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia, dan Pasal 7 Undang-Undang (UU) RI Nomor 39

Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Kementerian Luar Negeri mengelenggarakan

fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang

politik dan hubungan luar negeri;

2. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan

fungsinya kepada Presiden.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Kementerian Luar Negeri mempunyai

kewenangan:

1. Penetapan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

2. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

3. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga

profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;

4. Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama

negara;

5. Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidangnya;

6. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

yaitu: (a) pengaturan dan pelaksanaan hubungan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan

penerangan luar negeri serta (b) pengaturan dan pelaksanaan protokol dan konsuler.

Presiden selaku kepala pemerintahan maupun sebagai kepala negara membentuk

Departemen Luar Negeri melalui Keppres No. 44 Tahun 1974 untuk melaksanakan

hubungan internasional. Departemen Luar Negeri sebagai bagian dari pemerintahan negara

dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung jawab kepada presiden. Tugas pokok

Departemen Luar Negeri adalah menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dan

pembangunan di bidang politik dan hubungan dengan luar negeri. Susunan organisasi

departemen luar negeri adalah sebagai berikut.

a. Pimpinan : Menteri Luar Negeri

b. Pembantu : Sekretaris Jenderal

c. Pengawasan : Inspektoral Jenderal

Page 7: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

7 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

d. Pelaksana : 1. Direktorat Jenderal Politik

2. Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri

3. Direktorat Jenderal Hubungan Sosial Budaya dan Penerangan Luar Negeri

4. Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Usaha Luar Negeri

6. Sekeretariat Nasional ASEAN

7. Pusat-pusat, seperti pusat pendidikan dan latihan pegawai.

Peranan Departemen Luar Negeri sebagai sarana dalam hubungan internasional, berkaitan dengan

upaya dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan

UUD 1945, yaitu alinea IV yang berbunyi: “… ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial…”.

2. Perwakilan Diplomatik

Pengertian

Presiden RI memberikan pengarahan kepada para diplomat RI tahun 2012

di Kementerian Luar Negeri Jakarta Kamis (23/2)

Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina

hubungan politik dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi

duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase. Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan

internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan terang-terangan yang digunakan oleh

sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara

negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan perwakilannya (Keduataan atau

Konsuler).

Hubungan diplomatik sering dilakukan secara terbuka artinya hubungan antar

bangsa yang rakyatnya diberi informasi tentang isi perjanjian antar negara-negara peserta.

Namun hubungan diplomatik juga dapat dilakukan secara tertutup artinya hubungan antar

negara-negara peserta saja. Tujuan hubungan diplomasi adalah untuk mengusahakan agar

pihak-pihak yang mengadakan hubungan dengan suatu negara mendapatkan manfaat yang

sebesar-besarnya untuk kedua belah pihak. Penempatan perwakilan di negara lain dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu Perwakilan diplomatik dan Perwakilan konsuler.

Penempatan perwakilan di negara lain memperhatikan beberapa faktor yaitu:

1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan negara penerima

2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang mengadakan hubungan

3. Besar kecilnya kepentingan negara yang mengadakan hubungan

Page 8: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

8 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

Hubungan diplomatik yang dilakukan oleh suatu negara tidak boleh merugikan

negara lain dan mengganggu keamanan internasional, maka perlu ada pengawasan dengan

cara :

1. Mewajibkan semua anggota PBB untuk menyampaikan persetujuan yang telah dicapai

kepada secretariat PBB

2. Menteri luar negeri dari berbagai negara dapat bertemu pada sidang umum PBB setiap

tahunnya

3. Setiap persetujuan yang dicapai, sebelum diresmikan harus disampaikan kepada

parlemen masing-masing.

Tingkatan-tingkatan Perwakilan Diplomatik menurut konvensi Wina tahun 1815

yaitu:

1. Duta besar berkuasa penuh (Ambassador), yaitu perwakilan tingkat tinggi dan

mempunyai kekuasaan penuh serta luar biasa. Biasanya ditempatkan pada negara yang

banyak menjalin hubungan timbal balik dan diakrediter oleh kepala negara. Duta besar

(perwakilan dari Roma) sering disebut Nuntius.

2. Duta (Gerzant), yaitu perwakilan di bawah duta besar yang dalam menyelesaikan segala

persoalan harus berkonsultasi dengan pemerintahnya (kekuasaannya terbatas). Duta

(perwakilan dari Roma) disebut Inter Nuntius.

3. Menteri Residen, yaitu perwakilan yang hanya mengurusi urusan negara, tidak mewakili

pibadi kepala Negara. Menteri Residen tidak berhak mengadakan pertemuan dengan

kepala Negara penerima.

4. Kuasa Usaha, yaitu perwakilan diplomatik tingkat rendah yang diakreditor oleh menteri

luar negeri. Biasanya melaksanakan kepala perwakilan jika pejabat tersebut tidak ada di

tempat.

5. Atase, yaitu pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase terdiri dari atase

pertahanan (bidang militer) dan atase teknis (bidang perdagangan, perindustrian,

kebudayaan dan pendidikan).

Fungsi yang dimiliki perwakilan diplomatik berdasarkan kongres Wina 1961 yaitu:

1. Representasi, yaitu mewakili negara pengirim di dlm negara penerima

2. Proteksi, yaitu melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara

penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional

3. Negosiasi, yaitu mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara penerima

4. Observasi, yaitu memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara

penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara

pengirim.

5. Relasi, yaitu memelihara hubungan persahabatan kedua negara

Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik

Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut (”exteritoriallity” atau

”extra teritoriallity”). Para diplomatik hampir dalam segala hal harus diperlakukan

sebagaimana mereka berada di luar wilayah negara penerima. Para diplomat beserta

stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.

Menurut Konvensi Wina 1961, Perwakilan diplomatik diberikan Kekebalan dan

keistimewaan, dgn maksud :

Page 9: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

9 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

1. Menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik sebagai wakil negara.

2. Menjamin pelaksana fungsi perwaki-lan diplomatik secara efisien.

Hak kekebalan perwakilan diplomatik meliputi:

1. Kekebalan terhadap pribadi pejabat diplomatik (hak imunitas)

2. Kekebalan terhadap kantor perwakilan dan rumah kediaman (daerah ekstrateritorial).

Bila ada penjahat atau pencari suaka masuk ke dalam kedutaan maka dapat diserahkan

atas permintaan pemerintah kaena para diplomat tidak memiliki hak asylum, yaitu hak

untuk memberi kesempatan kpd suatu negara dalam memberikan perlindungan kepada

warga negara asing yang melarikan diri.

3. Korespondensi diplomatik, yaitu kekebalan terhadap surat-menyurat, arsip, dokumen

termasuk kantor dplomatik dan sebagainya (kebal dari pemeriksaan isinya).

Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik, atas dasar ”timbal – balik”

sebagaimana diatur di dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :

1. Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara lain pajak penghasilan, kekayaan,

rumah tangga, kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, televisi dan sebagainya.

2. Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai,

terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri,

keperluan rumah tangga dan sebagainya.

Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik

1. Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara

dengan pemerintah asing.

2. Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi kedua negara dan berusaha

untuk menyelesaikannya.

3. Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.

4. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, pemberian

paspor, dsb.

Tujuan diadakannya Perwakilan Diplomatik:

1. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima, sehingga jika terjadi

sesuatu urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkah-langkah untuk

menyelesaikannya.

2. Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima.

3. Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara

penerima.

Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :

1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling

memberikan hubungan rutin antar negara tersebut.

2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).

Berakhirnya fungsi Misi Perwakilan Diplomatik : 1. Sudah habis masa jabatan 2. Ia ditarik

oleh pemerintah negaranya 3. Karena tidak disenangi (di persona non grata ) 4. Negara

penerima perang dengan negara pengirim.

3.Perwakilan Konsuler

Perwakilan Konsuler adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam

membina hubungan non politik dengan negara lain. Ada konsuler yang bersifat tetap dan

Page 10: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

10 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

ada konsuler kehormatan. Tugas pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan

perdagangan ke dua negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat

honoraruium atas jasa-jasanya itu.

Fungsi perwakilan konsuler :

1) Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang

perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

2) Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam wilayah

kerjanya.

3) Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.

4) Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah

kerjanya.

5) Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol, komunikasi

dan persandian.

6) Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan

rumah tangga perwakilan Konsuler.

Perwakilan konsuler yaitu perwakilan suatu negara di negara lain dalam bidang non

politik. Dalam arti nonpolitis, hubungan satu negara dengan negara lain diwakili oleh Korps

Konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai berikut:

1. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara.

2. Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-

kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Kantornya bernama Konsulat. Wakil

konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi

pimpinan kantor konsuler. Kantornya bernama Vice Konsulat.

3. Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan

berhubungan dengan kekonsulan.

Tugas perwakilan konsuler adalah mengurusi kepentingan negara dan warga negara

di negara lain menyangkut:

1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan

ekspor komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan

perjanjian perdagangan dan lain-lain.

2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-menukar pelajar, mahasiswa,

dan lain-lain. Bidang-bidang lain seperti :

§ Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa atau

dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim;

§ Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi

administratif lainnya;

§ Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau badan

lain di negara penerima.

Persamaan dan Perbedaan Perwakilan Diplomatik dan Konsuler

Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa kedua-duanya

merupakan utusan dari suatu negara tertentu. Sedangkan perbedaannya yaitu:

Page 11: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

11 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

Kronologi / skema penempatan perwakilan di Negara lain

1. Kedua belah pihak saling tukar informasi ten-tang akan dibukanya perwakilan oleh

Deparlu masing-masing Negara.

2. Mendapat persetujuan (demende, agregation) dari negara yang menerima.

3. Diplomat yg akan di-tempatkan, menerima surat kepercayaan (lettre de credance) yang

ditanda tangani kepala negara pengirim.

4. Surat kepecayaan diserahkan kepada kepala negara penerima (lettre de rapple) dalam

suatu upacara dimana seorang diplomatik berpidato.

Mulai berlaku dan berakhirnya Perwakilan di negara lain

Hal Diplomatik Konsuler

Mulai berlakunya Saat menyerahkan surat

kepercayaan (Konvensi Wina

1961)

Pemberitahuan yang layak

kepada Negara penerima

(Konvensi Wina 1963)

Berakhirnya 1. Sudah habis masa jabatan

2. Ditarik (recalled) oleh

pemerintah negaranya.

3. Tidak disenangi Negara

penerima (dipersona non

Grata)

4. Negara penerima dan pengirim

perang (pasal 43 Konvensi

Wina 1961)

1.Fungsi seorang pejabat

konsuler telah berakhir

2.Penarikan dari Negara

pengirim

3.Pemberitahuan bahwa ia bukan

lagi sebagai anggota staf

konsuler

(pasal 23,24,25 konvernsi Wina

1963)

4. Perwakilan organisasi internasional

Pejabat perwakilan organisasi internasional adalah pejabat yang diangkat atau ditunjuk

langsung oleh induk organisasi internasional yang bersangkutan untuk menjalankan tugas

atau jabatan pada kantor perwakilan organisasi internasional tersebut di Indonesia.

Jawablah pertanyaan ini dengan benar dan jelas.

1. Apa yang dimaksud dengan perwakilan diplomatik?

2. Sebutkan tingkatan perwakilan diplomatik!

3. Sebutkan 3 tingkatan perwakilan konsuler!

Page 12: HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONALpintar.jatengprov.go.id/uploads/users/rochimudin/materi/SMA_Perwakilan...o Mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler

12 Rochimudin, S.Pd. http://pkndisma.blogspot.com

4. Bagaimanakah fungsi perwakilan diplomatik?

Kunci Jawaban:

1. Perwakilan diplomatik adalah pewakilan suatu negara di negara lain dalam politik.

2. Tingkatan dalam perwakilan diplomatik:

a. Duta besar berkuasa penuh (ambasador)

b. Duta (gerzant)

c. Menteri Residen

d. Kuasa usaha

3. Tiga tingkatan perwakilan konsuler yaitu:

1. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara.

2. Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-

kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Kantornya bernama Konsulat. Wakil

konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi

pimpinan kantor konsuler. Kantornya bernama Vice Konsulat.

3. Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan

berhubungan dengan kekonsulan.

4. Fungsi perwakilan diplomatik yaitu:

1. Representasi, yaitu mewakili negara pengirim di dlm negara penerima

2. Proteksi, yaitu melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di

negara penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional

3. Negosiasi, yaitu mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara penerima

4. Observasi, yaitu memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara

penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara

pengirim.

5. Relasi, yaitu memelihara hubungan persahabatan kedua negara

Referensi

a. Tim Penulis. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI. Semarang: Pemkot

Semarang.

b. Chotip, dkk. 2007. Kewarganegaraan 2 Menuju Masyarakat Madani. Jakarta:

Yudhistira.

c. Sujiyanto dan Muhlisin. 2007. Praktik Belajar Kewarganegaraan untuk SMA Kelas

XI. Jakarta: Ganeca Exact.

d. Tim Penyusun. 2012. LKS Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI. Semarang:

MGMP.

e. http://catatanpkn.wordpress.com/2011/07/03/hubungan-internasiona (26 Desember

2012)

f. Hadi Abdul Aziz Kammis, SH. 2010/2011. Modul Hubungan Internasional. MAN

KALABAHI

g. http://kewarganegaraan2.wordpress.com/2008/03/26/hubungan-dan-kerjasama-

internasional