hubungan berpikir dengan orientasi masa depan...
TRANSCRIPT
. HUBUNGAN BERPIKIR DENGAN ORIENTASI
MASA DEPAN PADA DEWASA AWAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyarntan Memperoleh Gelar Kesarjanaan ~sikologi
Oleh
r ,/ I )
l jiff,,, / ···fyj
RAHMA ZIKR.Lt·,., .. 103070029114
FAKULTAS PSIKOLQ(jl UNIVERSITAS ISLAM NEGERll SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H / 2007 M
HUBUNGAN BERPIKIR DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN
PADA DEWASA AWAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Kesarjanaan Psikologi
Oleh
RAHMAZIKRA NIM. 1030700291'I4
Di bawah Bimbingan,
FAKUL TAS PSIKOLOGI
Pembimbing JI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF H!DAYATULLAH
JAKARTA
2007
II
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN BERPIKIR OENGAN ORIENTASI MASA
OEPAN PAOA OEWASA AWAL telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 14 Juni 2007. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi.
Jakarta, 14 Juni 2007
Ketua Mei· ngka Anggota,
M.Si
Pembim
Ora. Nett ~ tati M.Si NIP. 1502 1:933
Penguji I
Sidang Munaqasyah
111
Pembimbing II
Penguji II
<Persem6alian
Sk,ripsi ini (u persem6ali.kJr,n <Buat <Papa&:, :Mama k,u tersayang,
yang tefali. mem6esarkJr,n dan mendidik,ananda, terk,li.usus 6uat
Saudara-sawfarak,u yang tercinta "<Bang .J/.d dan <Bang Jfamtfi,
X..,ak,I na dan /{fdua ad:indak,u If dan Si[mi serta /{f[uarga 6esar
yang k,u sayangi.
IV
Motto
f)emi masa (waktu}, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecua/i orang /ang beriman dan beramal sha/eh dan nasehat menasehat dalam kebenaran dan kesobaran (Al-Ashr)
Akhir itu /ebih batk bagimu daripada permulacn (Ad-dhuha)
Kukatakan pada hatiku Jika kegelisahan meloncat keluar, maka bergembiralah ketakutan itu ukcm segera sirna (Aidh al-Qarni)
If You fail to plan, you are planning to fail Jika gagal berencana, berarti sedang merencanakan kegagalan
Pikiran adalah pengungkit besar bagi segala hal, pemikiran merupakan proses untuk mendapatkan jawaban tertinggi bagi tujuan hidup (Winston Churchill)
l<esuksesan ukan selalu ditemukan pada akhir per jalcman po.njang yang bertaburan sampah kegagalan (Walter Staples)
v
ABSTRAI<
(A) Fakultas Psikologi (B) Juni 2007 (C) Rahma Zikra (D) Hubungan 8erpikir dengan Orientasi Masa Depan pada Dewasa Awai (E) 137 halarnan (termasuk lampiran) (F) Berp;kir adalah proses perhatian tertuju pada hal positif dan negatif
dengan menggunakan bahasa untuk membentuk clan mengungkapkan pikiran. Aspek berpikir dapat dilihat dengan 4 indikator yaitu : harapan, afirmasi diri, pernyataan, penyesuaian diri terhadap kenyataan. Orientasi masa depan adalah gejala yang melibatkan kognitif motivasional yang kompleks yaitu merupakan antisipasf·dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan, dengan 3 indikator yaitu : motivation (motivasi), planning (perencanaar), evaluation (evaluasi).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dergan metode penelitian korelasional. .Jumlah populasi dalam penelitia'l ini adalah 322 orang dari dua angkatan 2004-2005. Dari jumlah tersebut dipilih 30 orang responden sebagai sampEil pene!itian dengan menggunakan purposive sampling lnstrumen pengumpulan data adalah Skala model likert. Bentuk pengolahan dan analisa data menggunakan onalisa statistika dengan menggunakan program SPSS 12.0, oada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson dan untuk menguji reliabilitas inst1·ument dengan Alpha Cronbach. Dan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Producl' Moment. Jumlah item yang valid untuk skala berpikir 54 item clan 12 item yang tidak valid. Reliabilitas skala berpikir adalah 0.91 fi. sedangkan item yang valid pada skala oreintasi masa depan terdapat 57 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Reliabilitas ska! orientasi masa depan adalah 0.935. Berdasarkan analisis korelasi Product Moment dari Pearson terhadap hipotesis yang d'.ajukan, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berpikir dengan oriantasi masa depan. Karena r hitung (0. 772) > r table (0.361) yang berarti seorang dewasa awal yang memiliki cara berpikir 1ang positif akan memiliki orientasi masa depan yang jelas clan positif, sebaliknya seseorang yang memiliki ori•entasi masa depan yang negatif maka akan memiliki orientasi masa depan yang tidak jelas clan cenderung negatif. Untuk penelitian &Elanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel dalam jumlah yang lebih banyak dan umum, agar penelitian ir.i lebih representatif.
('..3) Bahan Bacaan : 50 (1980-2007)
YI
KATA PENGANTARt
8ismillahirrahmanirrahim Puji syukur yang mendalar.1 penulis ucapkan kepada llahi Rabbi, Tuhan segala alam yang selalu melimpahkan kasih sayang dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan buat Nabi junjungan alam Muhammad Saw, yang telah membawa umat manusia menuju alam penuh ilmu pen2etahuan.
8anyak hal yang penulis dapatkan dsri sebuah karya tulis ini, tidak hanya s2buah hasil karya, juga pengalaman hidup yang beragam yang melatih penulis untuk rr.enjadi lebih baik dan dewasa dalam menjalani hidup. Penulis nienyadari sekali penulisan ini jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan, walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat selesai, yanu merupakan salah satu syarat untuk riencapai gelar sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang ti1k ternilai kepada :
1 lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Dosen pembimbing I dalam penelitian ini, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh perhatian dan keikhlasan serta selalu memot:vasi penulis sehingga karya tulis ini selesai.
2. lbu Dra. Hj. Zahrotun Nihayah, M.Si, Bapak Ors. Ahmad Syahid, M.Ag dan Bapak F>rof. Dr. Rif'at Syauqi Nawawi, MA (pembimbing akademik) selaku pembantu Dekan yang turut berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.
3. lbu Natris ldriyani, M.Si, selaku pembimbing II yang selalu menghadapi penulis dengan penuh kesabaran, sehingga karya tulis ini dapat terwujud.
4. Kepada kedua orang tuaku tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, nasehat dengan penuh keikhlasan dalam menghadapi penulis karena mereka menjadi sumber inspirasi bagi penulis. Semoga Allah sela;u •nemberikan rahmat dan kesehatan serta membalas atas kobaikan mereka berdua.
vii
5. Kepada saudaraku yang tersayang bang ad, bang hamdi, ka Ina, if dan sil yang menjadi pautan cinta penulis dan selalu meniiemangati penulis seia penampung segala keluhan dan cerita penulis, semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.
6. Kepada te'11an-temanku !ante ami, lchCI yang tidak bosan mendengarkan curhatku serta nita, syarah, ela dan islna yang turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Keluarga Mahasiswa Minang (KMM), uda-uni senior (da daus, da busman, da bujo, da ud, da andi, da budi, da inyiak, da mamak, da datuk, ni Yenti dll) yang selalu memberikan support kepada penulis dan anggota KMM (Boy, Udys, Ila, Oky, Rani, Ommi, Rina, Randy, Rino, da Rom1, da Taufik, da rasul, dafe, kanda Syamsul, da Rozi, Arya, da im, Keling, P.yu, ni ra, ni Surya dll) yang turut serta membantu penu.lis dalam penelitian ini.
8. Teman-teman FP21 (Adang, Fitri, lcha, lbnu, Sun-sun, Fakih dan temanteman angkatan 2004) yang telah memberikan kebersamaari dan hari-hari indah di organisasi, sehingga banyak hal yang kita peroleh disana, semoga silaturrahmi kita tetap terjaga.
9. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2003 (lela, ucup, ratna, farah, fira, nca, cigung, rini, ilunk, kamal, wawan, farah, titi, fatma de-el-el yang tidak penulis sebutkan satu persatu) yang menjadi teman diskusi penulis sehingga turut membantu proses panyelesaian skripsi ini.
I 0. Terkhusus buc;,t teman-teman kelas C (iryn, ayu, nia, ina, fanny, wulan, joya, litha, ika, ajeng, intan, andin, inonk, iis, nana, mia, novi, lucky, indah, dewi, aay, nur, pak ustadz, yoga, awing, angga, deni, don n pokoknya semua yang ada di absen dech) yang selalu memb13rikan kebersamaan, tawa canda yang selalu berbekas dihatiku dan aka~1 selalu kurindukan.
11. Seluruh team TLC, kak Jamali, kak Bekti, kak Andi, Kak Yudi dan juga kak Ana yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
1 :2. Mahasiswa Psikologi yang telah membantu penulis dalam pengisian angke~ sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian.
Vlll
DAFTAR ISi
Halaman JL•.dui .......................................................................... ,. .................. i
Halaman Pcrsetujuan .................................................................................. .ii
Malaman P!=!ngesahan ................................................................................. iii
Persembahan ............................................................................................... iv
Motto .............................................................................................................. v
Abstrak .......................................................................................................... vi
!Cata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar lsi ................................................ : ...................................................... ix
Daftar Tabel ............................................... : ................................................. xii
Daftar Gambar ............................................................................................ xiii
Daftar Lampiran .......................................................................................... xiv
BAB1.PENDAHULUAN
1. 1 . Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. ldentifikasi Masalah ................................................................................. 5
·1.3. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................................... 5
1.3.1. Pernbatcisan Masalah ...................................................................... 5
1.3.2. Perurnusan Masalah ...................................................................... 6
~ .4. Tujuan dail Mamfaat penelitian ................................................................ 6
1.4.1. Tujuar penelitian ............................................................................. 6
1.4.2. Manfaat penelitian ........................................................................... 7 1 .5. Sistematika Penulisan .............................................................................. 8
fJAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Berpikir .................................................................................................. 9
2.1.1. Pengertian ...................................................................................... 9
IX
2.1.2. Fun;isi Berpikir ............................................................................. 11
2.1.3. Macam-macam Berpikir ............................................................... 14
2.1.4. Aspek-aspek B~rpikir .................................................................. 15
2.1.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir .................................. 16
2.1.6. Tin!c]katan dalam berpikir .............................................................. 20
2.1.7. Bentuk berpikir ............................................................................. 21
2.1.8. Hamoatan Berpikir ....................................................................... 23
2.1.9. Berpikir dalam Perspektif lslam .................................................... 24
2.2. Orientasi Masa Depan .......................................................................... 29
2.2.1. Penge,iian ................................................................................. 29
2.2.2. Pe.nbentukan orientasi masa depan .............................................. 30
2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruh1 mientasi rnasa depan .............. 33
2.2.4. Orientcisi Masa Depan dalarn P,erspektif Islam .............................. 38
/..3. Dewasa Awai ...................................................................................... .40
2.3.1. Periodisssi Dewasa Awai ............................................................ .40
2.3.2. Tug as perkembangan ................................................................. .41
2.3.3. Pei kembangan Kcgnitif Dewasa Awai ........................................ .43
2.3.4. Perkembangan Psikososial Dewasa Awai ................................... .45
<..4. Kerangka Berpikir ................................................................................ .45
2.5. Pengajuan Hipotesa .............................................................................. 50
RAB 3. METOIJOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .................................................................................. 51
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian .............................................. 51
3.1.2. Definisi variabel dan operasional .................................................. 51
3.2. Pengarnbilan sampel ............................................................................. 52
3.2.1. Pop1,;lasi .................................................................................... 52
3.2.2. Sampel ..................................................................................... 53
x
3.2.3. Teknik p':lngambilan sampel ........................................................ 54
:J.3. Pengumpulan data ............................................................................... 54
3.3.1. Metode clan instrumen penelitian ................................................. 54
3.3.2. Teknik uji instrumen penelitian .................................................... 59
3.4.Teknik a11alisis data ................................................................................ 61
BAB 4. ANALl5!S HASIL PENELITIAN
4.1. Gamba ran Um um Responden ............................................................. 63
4 .2. Uji lnstrumen Peneliticin ........................................................................ 63
4.2.1. Has ii Uji Validitas Skala Berpikir .................................................. 64
4.2.2. Hasil Uji Valiclitas Skala Orientasi Masa Depan ............................ 67
4.2.3. Has ii Uji Reliabilitas Berpikir clan Orientasi MasB Depan .............. 68
"'· 3. Uji Persyaratan ..................................................................................... 70
4.3.1. Uji t~ormalitas ................................................................................ 72
4.3.2. Uji Homogenitas ........................................................................... 70
4.3.3. Uji Hipotesis .................................................................................. 73
4.4. Hasil P':lnelitian ................................................................................ 7 4
3AB 5. PENUTUP
S.1. Kesimpulan ........................................................................................... 75
Ee .2. Diskusi .................................................................................................. 75
5.3. Saran ..................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
U\MPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Blue Print Skala Berpikir ········-'.···· ................................................ 56
Tabel 3.2. Blue Print Skala Orientasi Masa Oepan ..................................... 58
Tabel 4.1. Hasil Uji lnstrumen Item yang Valid Skala Berpikir ...................... 65
Tabel 4.2. Blue Print Skala Berpikir Pasca Try Out Tabel ............................ 66
Tabel 4.3. H8sil Uji lnstrumen Item yang Valid OMO .................................... 67
Tabel 4.4. Blue Print Skala OMO Pasca Try Out. .......................................... 68
Tabel 4.5. Norma Reliabilitas ....................................................................... 69
XII
DAFTAR GAIVIBAR
Gambar 2.1. Skema Orientasi Masa Depan ................................................. 32
Gambar 2.2. :lustrasi Kerangka Berpikir .................................................... .49
Gambar 4.3. Q-Q Plot Skala Berpikir .................................................... 71
Garn bar 4.4. C-Q Plot Skala Orientasi Masa Depan ..................................... 72
Xlll
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 C'ata Hasil Try Out
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Skala Berpikir dan Orientasi Masa Depan
Lampiran 3 Reliabilitas Skala Berpikir dan Orientasi Masa Depan
Lampiran 4 uata Hasil Penelitian
Lampiran 5 l-1asil Uji Normalitas
Lampiran 6 l-1asil Uji Homoge11itcis
Lampiran 7 hasil Uji Hipotesis
Lampiran 8 lnstrumen PenGlitian
xiv
1. 1 Latar Belakang
BAB 1
PENDAHULUAN
Masa depan merupi3kan hari esok yang menjadi penantian setiap orang.
fvlasa depan juga sebuah harapan dan cita-cita yang menjadi bayang-bayang
k;;hidupan. Sebab tidak satupun orang tahu apa yang akan terjadi pada masa
depannya. Kecuali dengan perencanaan, usaha dan keyakinan barulah
manusia tenang dalam menjalani hidup. Manusia selaku mahluk-Nya
dianugerahi akal untuk berpikir dan merencanakan masa depan agar dapat
h1dup lebih baik. Setiap individu perlu memfungsikan dan mengoptimalkan
potensi berpikirnya guna merencanakan masa clepannya sebail< mungkin
dalam menjalani kehidupan.
Dalam diri manusia tardai)at tiga ranah psikologis yan£1 saling mempengaruhi
satu dengan lainnya. Ketiga ranah ini juga sangat rnenentukan sikap dan
perilaku 1ndividu. R3nah psikologis itu terdiri dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Ranah kognitif yang disebut juga dengan fungsi intelektual dan
model berpikir Hal tersebut rnemiliki peran penting dalam kehidupan
2
seseorang. Karena manusia memiliki akal yang diciptakan Allah, maka
mereka dapat berpikir guna mengatur setiap gerak. Kemampuan berpikir
r,1erupakan pusat kendali seseorang dan tanpa berpikir seseorang tidal< akan
rnampu merumuskan dan merencanakan serta menjalani kehidupannya di
masa sekarang dan masa mendatang yang lebih baik. Sehingga menjadi
orang yang gaga! dan putus asa dalam kehidupan. Oleh !<arena itu
kemampuan berpikir merupal<an penentu dan cara seseorang menyelesaikan
masalah menuju masa depan yang lebih baik dan suk,sef •. Hal ini merupakan
indikator terwujudnya sebuah masyarakat dan bangsa yang maju.
Marwah Daud Ibrahim dalam buku Mengelola Hidup dan Merencanakan
Masa Depan (lv1Hf\1MD) menjelaskan bahwa untuk mernperoleh bangsa yang
maju harus merubah pola pikir generasi dengan menyusun peta kehidupan.
Karena itu orientasi masa depan merupakan sesuatu yang harus dirumusl<an,
dipetakan dan di1dentifikasi dengan cara memikirkannya. Karena dengan
berpikir seseora11g mampu memilih apa yang terbaik untuk masa depannya.
1-ial ini diduku11g juga oleh penelitian Astin, Green dan Korn (dalam Santrock,
1995) yang dilakukan pada 500 sekolah tinggi dan universitas. Adapun
jumlah mahasiswa kurang lebih 3000 orang, pada tahun 1987, 8,7 %
mahasiswa me:nyalami depresi karena cemas dan putuf. asa dengan masa
oepan mereka, lalu pada tahun 1988, gambElran itu meningkat menjadi 10,5
% mahasiswa mengalami kecemasan menghadapi masa depan yang
cerujung pada stress. Mereka mengalami tekanan kan:ma 1,etakutan akan
kegagalan dalarri menghad3pi masa depan, kecemasan dan kebingungan
menanti masa depan. Hal di atas meliputi keinginan untuk memperoleh
kesuksesan dalam mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan finansial.
Dalam menghadapi masa depan akan muncul ketakutan, kecemasan,
kebingungan can pikiran negatif lain yai1g selalu menghantui generasi muda
yang mengakibatkan turunnya motivasi mereka. Tingkat persaingan semakin
tinggi sehingga menjadikan motivasi untuk memperoleh pekerjaan rendah
didukung lagi dengan keterbatasan lapangan pekerjaan, membuat mereka
rnenjadi putus asa dan tidak tahu harus melakukan perbuatan yang dap2t
mengobati rasa takut.
Peristiwa ini sesuai dengan hasil wawancara, 1·ang penulis laksanakan pada
30 orang mahasis.wa Universitas Islam Negeri (UIN), 90 persen dari mereka
IT'engaku tidak tahu bagaimana cara merencanakan masa depan, cemas
ketika lulus kuliah dan takut gagal untuk menghadapi hari depan. Merek;i
rnerasa pesimis dengan keadaan diri sekarang dan pacla masa mendatang.
3
4
..!ika generasi muda Indonesia mengalami hal tersebut diatas, maka akan
berujung pada meningkatnya pengangriuran di Indonesia. Data total
penganggura'l vang tercatat di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Oepnakertrans) sampai Juni 2006, mencapai 11, 1 orang dan dari :ahun ke
t<Jhun, bahkan clalam hitungan bulan tingkat penganguran Indonesia semakin
meningkat (Pikiran Rakyat, November 2006).
Berpikir meruµakan tingkah laku mental yang menjadi bagian dari kegiatan
mental sehari-hari pada setiap orang. Namun yang menjadi parsoalan tidak
semua orang da~at berpikir secara positif dalam merencanakan sesuatu.
Seseorang yang mampu memikirkan sesuatu secara positif, diharapkan
mampu merencanakan masa depan dengan jelas sebaliknya orang yang
berpikir negatif akar, melihat setiap pennasalahan den!~an pandangan yang
sampit dan terbatas sehingga sulit merencanakan masa depan dengan baik
k'Jrena selalu berpandangan sempit dan menilai masa depan itu akan datang
dengan sendirinya. Mereka selalu mempertimbangkan apapun dengan
melihat hal negatif sehingga seringkali mereka mengalami kebuntuan dalam
berpikir make: berujung pada sikap pesimistis, putus asa dan tanpa harapan
dalam merencanakan masa depan.
Oleh karena it1J juga, berpikir merupakan aspek yang paling dekat dengan
orientasi masa depan. Jadi penulis tertarik membahas apakah ada
HUBUNGAN BERPli<IR DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN PADA
DEWASA AWAL.
1.2. ldGntifikasi Masalah
Rardasarkan latar belakang di atas, maka penulis mennidentifikasi masalah
dalam penelitian 1ni adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan berpikir ?
2. Apakah maksud orientasi masa depan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan dewasa awal ?
4. Apakah ada hubungan berpikir dengan orientasi masa depan pada
dewasa awal?
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan masalah
Dalam penelitian ini, variable-vanabel yang berkaitan d€mgan judul peneliforn
diberi batasan sebagai berikut :
5
6
Berpikir adalah proses perhatian tertuju pada hal positif dan negatif dengan
menggunakan barasa untuk membentuk dan rnengun9kapkan pikiran.
Sedangkan orientasi masa depan adalah gejala yang rnelibatkan kognitif
motivasional yang kompleks yaitu merupakan antisipasi da!l evaluasi tentang
diri di masa depan dalam interaksinya der.gan lingkun~1an, orientasi masa
depan dibatasi dengan melihat faktor motivasi (motivation), perencanaan
(r!anning) dan evaluasi (evaluation).
1.:3.2. Perumusa11 masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan berpikir dengan orientasi :Tiasa depan pada dewasa
awal?
1.4. Tujuan dan manfaat penulisan
1.4.1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah ada hubungan berpikir terhaidap orientasi masa
depan pada dewasa awal.
7
1.4.2. Manfaat penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur
bagi khazanah kajian psikologi, khususnya mengenai psikologi kognitif.
Adapun manfaat secara praktisnya adalah agar dapat memberikan sebuah
ii1formasi merigenai hubungan berpikir dengan orientasi masa depan. Serta
agar dapat membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan r:enelitian.
1.5. Sistematika Penulisan
,l\dapun sistemalika penulisan yang akan digunakan oleh penulis dalam
i:;enyusunan pmposal ini adalah :
EAB 1 : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang; identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, sistematika penulisan.
BAB 2 : Kajian pustaka diantaranya mengenai definisi berpikir, fungsi berpikir,
aspek berpikir, fal<tor yang mempengaruhi pikiran, tingkat:::m berpikir, bentuk
tentuk berpikir, hambatan berpikir dan berpikir dalam perspektif Islam.
Pengertian orientasi masa depan, faktor yang mempengaruhi orie:itasi masa
depan, pember;tukan orientasi masa depan, faktor-fakl:or yang
mempengaruhi orientasi masa depan serta orientasi masa depan dalam
perspektif Islam. Kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis.
BAB 3 : Metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian meliputi pendekatan
dan metode yang digunakc.n, definisi variabel dan operasional variabel.
Pengambilan populasi dan sample, teknik pengarnbilan sample,
pengumpulan data meliputi rnetode dan instrument penelitian dan teknik uji
instrument penelitian dan teknik analisis data.
BAB 4 : Presentasi dan analisa data terdiri dari gambaran umum responden,
11ji instrumen penelitian, hasil uji validitas skala berpikir dan skala orientasi
masa depan serta hasil uji reliabilitas berpikir dan orientasi masa depan. Uji
persyaratan yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji h1potesis
serta hasil utama penelitian
BAB 5 : Penutup terdiri dari kesimpulan, disk:.isi dan saran
8
2.1. Berpikir
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian berpikir
Kata Berpikir dalarn Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) mengandung
c:rti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
Eesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan. Adapun hasil dari berpikir
dan aktualisasi akal adalah pikiran, Dalam Oxford Advanced Dictionary
English (1974), berpikir sepadan dengan to think with, y&itu menggunakan
atau melatih pikiran untuk membentuk opini dan menarik kesimpulan
oarinya, me111pertimbangkan sesualu (consider; take into account),
rnembayangkan (imagine), merenung akan sesuatu (reflect to, how),
Mengharap, kontemplasi (contemplate). Sernentara rnenurut Glass dar
1-!olyok (1988) berpikir adalah proses menghasilkan representasi mental yang
baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kornplek
2ntara atribut-atribut mental. Sarwono (2000) memberi batasan berpikir
2clalah tingkah la:rn yang menggunaka;i idG, yaitu suatu proses simbolis.
Contohnya membayangkan makanan, jika rnakan bera1ti bukan berpikir
karena tidak menggurr:iKan ide dan simbol-sirnbol tertentu. Philip L Harriman
mengungkapkan bahwa berpikir adalah aktivitas dalarn menanggapi suatu
situasi yang tidak objektif yang menyerang organ panc:a indera. Atkinson
mendefinisikan bahwa berpikir merupakan aktifitas mental yang dianggap
sebagai bahasa otak. Jadi dapat disimpulkan berpikir adalah rnenggunakan
akal budi untuk rnempertimbangkan dan memutuskan sesuatu dalam
10
n 1enanggapi suatu situasi yang tidak objektif yang menyerang organ panca
indera. Sementara itu berpikir positif menu rut Albrecht (1980) adalah
kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif
dari keadaan ciiri, orang lain dan suatu peristiwa. Sedangkan berpikir negatif
adalah kemami;uan berpikir seseorang dengan memu<;atkan perhatian pada
s1si negatif. Lain halnya menurut Pecde berpikir positif adalah memusatkan
p1kiran pada hal positif sehingga akan menimbulkan energi yang positif bagi
s0seorang dalam menyelesaikan pekerjaan, mengatasi masalah, dan
1T.enghadapi tantangan, sebaliknya berpikir negatif akan menghasilkan energi
n0gatif, yang akan menghambat proses penyelesaian masalah se.seorang.
A1dh Al-Qarni (2005) dalam bukunya La Tahzan menjelaskan berpikir positif
adalah senantiasa berpikiran/berprasangka baik pada manusia dan Tuhan
d'llam menyelesaikan suatu pekerjaan, karena prasan£1ka Tuhan itu sesuai
dengan prasangka hamba-Nya. Ary Ginanjar (2006) memberi batasan
b•;;rpikir positif edalah orang yang selalu mendorong dan menciptakan
1 I
kondisi lingkuni:;an secara positif sehingga saling percaya, saling mendukung,
koperatif, terbuka akhirnya bisa menghasilkan performa terb;;,ik terhadap
lii1gkungan sebaliknya orang yang tidal< dapat menciptakan kondisi yang
positif adalah orang yang berpikirnn negatif. Abdullah Gymnastiar (2006)
mendefinisikan berpikir positif adalah orang yang selcilu memandang segalci
s-:;suatu dari sisi positif, tanpa adanya prasangka. Goleman (1997) jJga
n 1emberi definisi berpikir positif yaitu orang yang memiliki pandangan yang
cukup mengenai dirinya dan menyadari kekurangnnya sebaliknya orang ya.19
berpikiran negatif akan merasa dirinya selalu mengalami kekurangan dan
tidal< pernah puas. Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir positif adalah
111emusatkan perhatian pada hal positif sebaliknya orang yang berpikir negatif
ai<an memilki perhatian yang terpaku pada hal negatif.
2:1.2 Funglii bc;;rpikir
82rp.kir merupakan proses mental yang terjad1 dalam diri manusia, maka
setiap manusia yang berakal akan memamfaatkan akalnya dengan berpikir,
adapun fur.gsi berpikir itu menurut Davidof (1981) terbagi pada tiga bagian
yaitu:
1 Mengambil keputusan (making decision)
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Sepanjang
hidup kita harus bisa menetapkan keputusan. Sebagian dari keputusan itu
ada yang menentukan masa depan kita. Keputusan yang kita arnbil
beraneka ragam, tetapi ada tanda-tanda umumnya, yaitu:
a. Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usal1a intelektual;
h. Keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternatif'
c. Kepu:usan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun dalam
pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan.
2. Menghasilkan sesuatu yang baru (creativity)
Kreativitas adalah berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru, hanya
manusia ym1g mam;:iu melakukan creafivity di sepanjang sejarah
hidupnya. Berpikir kreatif, menurut Coleman dan Coustance L. Hammen
(1974), adalah 'thinking which procedure, new methods new concepts
new understandings, new inventions, new work of art." Berpiki• kreatif
adalah berpikir analogis-metoforis. George Lakoff clan Mark Johnson
menjelaskan bagaimana pemikiran kreatif ini berhasil memperluas
cakrawala pemikiran. Sementara Guilford membedakan antara berpikir
kreatif dan tidak kreatif dengan konsep berpikir ko;wergen dan diverge:1.
Orang kreatif ditandai dengan pola berpikir divergen, yakni mencoba
13
menghasilkan sejumlah solusi dari berbagai sudut pandang, dengan
kreativitas. Berpikir divergen dapat diukur dengan 17uency, flexi.'?i/itas, dan
originality
3. Pemecahan Masalah (problem solving)
Umumnya kita bergerak sesuai dengan kebiasaan. Namun suatu ketika
kita dihadapkan dengan situasi yang tidak dapat kita hadapi dengan cara
yang biasa maka akan timbul masalah. Selanjutnya yang harus dilakukan
adalah mengatasi masalah itu. Proses memecahkan masalah itu
berlangsung melalui lima tahap, yaitu:
a. Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa diharnbat karena seoab
sebab tertentu.
b. Mencoba menggali memori untuk mengetahui car;;i-cara ape saja yang
efektif pada masa lalu.
c. Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yan£1 pernah diingat atau
dapat dipikirkan. Pada tahap ini terjadi trial and error yang disebut
dengan penyelesaian mekanik (mechanical solution)
d. Mulai menggunakan larnbang-lambang verbal atau grafis untuk
mengatasi masalah; mencoba rnemahami situasi yang terjadi, mencari
jawaban, dan menemukan kesimpulan yang <epat mungkin
menggunakan deduksi atau induksi; tetapi karena jarang memperoleh
informasi lengkap, sehingga lebih sering menggunaka:i analogi.
14
e. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran suatu pemecahan. Kilasan pemecahan
masalah i11i <:lisebut Aha Er/ebnis (pe11galaman Aha), atau lebih lazim
disebut insight solution.
?.1.3. Macam-rnacam berpikir
Para ahli membagi berpikir dalam berbagai perspektif, Davidof membagi
cerpikir deng&11 berpikir terarah dan tidak terarah. Floyd L. Ruch (dalam
J\bdurrahman 2004) menyebutkan tiga macam bagian dari berpikir yaitu
secara deduktif, induktif dan evaluatif. Sarlito (2000) juga membagi berpikir
ilu dengan berpikir asosiatif dan terarah. Berpikir terarah diarahkan pada
pemecahan masalah yang dibagi lagi menjadi berpikir kritis dan kreatif.
Sedangkan Albrect membagi berpikir dengan berpikir positif dan negatif.
Berpikir positif adalah perhatian tertuju pada subyel< positif dan
menggunakan bahasa positif untuk membent.uk dan mengungkapkan
pikiran.
2. Berpikir negatif adalah pemusatan perhatian pada hal negatif dan
menggunnkan bahasa negatif dalam meng•Jngkapkan pikiran contoh :
kritik terhadaµ diri, pertimbangan nilai negatif, kein£1inan negatif dan
verbal "jalan buntu"
15
2.1.4. Aspek-aspek berpikir
Positif atau negatifnya proses berpikir seseorang dapat dilihat melalui aspek
aspek yang ada dalam diri. Adapun aspek-aspek berpikir tersebut
dikemukakan oleh Albrecht (1980). yaitu :
1 l-larapan, yaitu melakukan sesuatu lebih rnemusatkan perhatian pada
!<esuksesan, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari bayang-bayang
tentang kegagalan, harapan negatif dan larut dalam kebuntuan.
2. Afirmasi diri yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri sendiri,
melihat diri sendiri secara positif dan menjauhkan pemusatan perhatian
pada pemikiran negatif.
3. Pernyataan, maksudnya suatu pernyataan yang telah mengarah pada
penggambamn keadaan dari pada menilai keadaan! tidak kaku dan fanatik
dalam berpendapat. Pernyataan ini dimaksudkan sebagai pengganti pada
saat seseorang cenderung untuk memberikan pernyataan yang negatif
terhadap suatu r.al.
4 Penyesuaian diri terhadap kenyataan, yaitu mengakui kenyataan dan
segera berusaha menyesuaikan airi, menjauhkan diri dari penyesalan,
frustasi, kasihan pada diri dan menyalahkan diri sendiri.
Disamping melihat aspek-aspek berpikir, faktor-faktor yang mempengaruhi
cara be·pikir ;;eseorang apakah positif atau negatif dapat terlihat dari faktor
yang mempengaruhi.
2.1.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir
Adapun faktor-Iaktor yang mempengaruhi berpikir, Goleman (1997; 420)
rnenjelaskan taktor-faktor yang mempengaruhi berpikir adalah :
1. F aktor tempramen bawaan
Salah satu sumber mengapa orang berpikir positif atau negatif Goleman
menyebutkan mungkin saja dipengaruhi oleh tempramen bawaan, namun
tempramen tidal< secara mutlak akan terbawa sampai clewasa, tetapi
temprarnen dapat berubah berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
d;ialui selama l<ehidupan.
2. Faktor lingku11gan
Lingl<ungan merupakan tempat manusia dapat berhubungan dengan oranG
lain, baik itu lingkungan rumah, sekolah <-itau lingkungan masyarakat.
Lingkungan dapat mempengaruhi cara manusia berpikir, membentuk
l<ebiasaan-kebiasaan berpikir. Golem~m rnengungkapkan bahwa bila
16
17
~eseorang dididik dalam lingkungan yang penuh dengan segi-segi negatif,
maka pola pemikiran:iya sudah tersimpan sehingga apaoun yang baik tidak
bisa merubah pandangannya. Artinya orang yang hidup dalam lingkungan
yang mengajarkan hal-hal negatif, ajaran tersebut akan terinternalisasi pada
rola pemikira~1nya, maka setiap peristiwa atau keadaan yang dihadapi akan
selalu nampak negatif, karena selalu dilihat dari sudut pandang sendiri.
Orang lain yang menjelaskan kebenaran peri$liwa atau keadaan yang sesuai
dengan realitas cenderung kurang dapat merubah pandangan tersebut.
~- Faktor pernahaman diri
Orang yang berpikir positif dipengaruhi juga oleh faktor pemahaman diri yang
baik. Dapat d1asumsikan orang yang berpikir positif yaitu orang yang memiliki
randangan yang cukup mengenai dirinya dan menyadari kekurangnnya. Dari
remahaman di1 i yang cukup inilah orang tersebut dapat menempatkan
airinya sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya, sehingga tidak berpikir
untuk memaksakan diri diluar kemampuannya yang merugikan. Sebaliknya
orang yang berpikiran negatif cenderung kurang memahami diri karena
merasa diri yar,g paling benar dan tidak menyadari kek.urangannya. Sehingga
orang yang berpikiran negatif sulit untuk bisa rnenempatkan diri sesuai
kelebihan dan kekumngannya sehingga terlihat memaksakan kehendak
~ementara kemampuannya tidak mencukupi.
18
4. Faktor persepsi sosial
Persepsi sosial juga mempengaruhi cara berpikir seseorang, Golema:i
mengungkapkan bahwa persepsi sosial merupakan jaringan yang saling
terkait dengan pengetahuan, pengharapan dan penilaian. Persepsi sosial erat
kaitannya dengan pemahaman dan penilaian terhadap C:iri dan lingl(ungan.
5. Faktor pengalaman masa lalu
Masa lalu serir.gkali mempengarur.i pikiran seseorang baik itu positif atau
n:;gatif. Pengalaman ini akan selalu terbawa dan berkembang bersama
tumbuh dan dewasanya seseorang. Goleman menjelai>kan bahwa pik1ran
dan reaksi pada masa sekarang akan diwarnai pikiran dan reaksi pada masa
lalu, meskipun kemungkinan reaksi tersebut selalu disebabkan oleh keadaan
lingkungan saat itu. Edward (1986) menjelaskan bahwa kehidupan disusun
dalam semacam mata rantai ciari pengalaman masa lalu, sehingga manusia
cenderung menjadi budak pengalaman masa lalu.
6. Faktor keadaan dan suasana hati
Sebagian besar pola pikir seseorang dipengaruhi oleh suasana hati dan
keadaan diri Tindakan dan pikiran manusia pada saa1. bahagia akan
barbeda dengan suasana hati ketika sedang sedih dan kecewa. Menurut
Staples (1994) bahwa pikiran manusia akan menentuk.an watak, karir dan
segala sisi kehidupan baik yang positif atau negatif.
Sementara Vinacke (1952) menjelaskan juga bahwa ada dua faktor yang
mempengaruhi c;ara berpikir seseorang :
c:i. Faktor etnosentris
19
Faktor etnosentris adalah sifat-sifat yng dimiliki oleh suatu kelompok atau ras
1ang menjadi ciri khas dari kelompol< atau ras tersebul yang berbeda dengan
kelompok atau ras lai:l. Faktor etnosentris ini berupa keluarga, status sosial,
ienis kelamin, agarna, kebangsaan dan kebudayaan. Hal-hal tersebut akan
r,1embentuk kecenderungan cara berpikir yang sama diantara individu
individu dalam kelompok sosial yang sama. Pengaruh faktor etnosentris
dapat dilihat dari penelitian Davis, Gardener dan GardEmer (Vinacke, 1953)
y::mg menunjukkan bahwa orang kulit putih yang digolongkan ke dalam
masyarakat kelas atas cenderung memliki cara berpiki1' yang lebih positif
dibanding dengan orang kulit hitam yang digolongkan ke dalam masyarakat
k31as bawah.
b. F al<tor egosentris
Egosentris adalah sifat dan prilaku yang selalu menjadikan diri sendiri
sebagai pusat segala hal (menilai segalanya dari sudut pandang diri sendiri).
F'iage dan Murry (Vinacke, 1953) mengemukakan bahwa egosentris adalah
ketidakmampuan untuk menaruh perhatian, mengambil bagian dan ikut
merasakan kehutuhan, perasaan dan pandangan orang lain. Hal ini juga
sesuai dengan pendapat Elkind, Looft dan Charles (Vinacke, 1953)
111enyatakan bahwa egosentris adalah suatu ketidakmampuan untuk
menerima pandangan orang lain karena individu yang bersangkutan terlalu
menekan pada pandangan hidupnya sendiri.
Tentang pengaruh faktor egosentris, Lurton (1958) mengemukakan bahwa
seseorang yang memiliki rasa percaya diri dan menghargai dirinya secara
positif cenderung memberikan reaksi yang positif terhadap tantangan yang
dihadapi. Sebalikn:1a perasaan rendah diri (inferior) dan merasa dirinya
kurang berharga menyebabkan seseorang cenderung berp1kiran negatif
sehingga bers!kEip pesimis terhadap tantrngan yang dihadapi.
20
2.1.6. Tingkatan dalam berpikir
Sesuai dengan perkembangan kemampuan kecerdasan dan juga tingkat ····
l<esadaran manusia, berpikir ternyata mengalami perkernbangan. Menu rut
Crow dan Crow (Abror, 1999) ada 4 (empat) ti11gkatan dalam berpikir, yaitu :
21
1. Reverie or day dreaming, ialah kegiatan mental yang setara dengan minat
dan reaksi asosiasi yang sekarang dengan kecend1~rungan untuk
melarikan diri dari dunia nyata ke dunia fantasi.
2. Aesthetic appreciation, ialah reaksi mental yang m1m1punyai komponen
komponen emosi yang kuat.
3. Accussition information, ialah reaksi mental yang cukup untuk
mengasimilasikan, mengingat fakta-iakta dan pengalaman-pengalaman
yang baru.·
4. Ref/ektif thinking and creative thinking (problem solving), yang pertar.ia
(Ref/ektif thinl\ing), ialah memberikan pertimbangan dan menimbulkan
atau membangkitkan pengalaman yang relevan dengan pemecahan
suatu kesulitan (masalah). Kedua (creative thinking), ialah menolak
pengalaman hingga timbulah gagasan-gci'gasan baru.
2:1.7. Bentuk-bentuk berpikir
Pad a hakekatnya berpikir merupakan hasil "transfer of .trying" latihan yang
dilakukan secara terus menerus tentang suatu masalah sehingga kerangka
Jogis dan kebiasaan dalam berpikir akan membentuk pola berpikir seseorang
te.rhadap suatu masalah, baik itu positif atau pun negatif. Kemudian Crow
dnn Crow (Azhari, 1998) }uga mengemukakan bentuk-bentuk berpikir, yaitu:
22
1. Berpikir dengan pengalaman (routine thinking), dalam bentuk ini
seseorang lebih banyak bergerak atau giat menghimpun pengalaman
pengalaman. Hal ini sejalan dengan penjelasan Edward (1986) bahwa
kehidupan disusun dalam semacam mata rantai dari pengalaman masa
lalu, sehingga manusia cenderung menjadi budak pengalaman rnasa lalu.
Maka posi<if <itau negatifnya pola pikir akan dipengaruhi pengalaman
masa lalu seseorang.
2. Berpikir representatif, bentuk ini sangat bergantun~1 pada ingatan-ingatan
dan tanggapan-tanggapan saja, di mana ingatan dan tanggapan tersebut
dipakai untuk pemecahan masalah yang dihadapi..
3. Berpikir kreatif, bentuk ini menekankan mengenai pentingnya
menghasilkan temuan-temuan baru baik dengan menggunakan metode
metode yang telah dikenal atau langsung dengan mengajukan alternatif
metode baru yang terasa lebih cocok dengan yang dihadapi.
4. Berpikir produktif adalah bentuk ini manekankan untuk menemukan
temuan baru dengan menggunakan metode yang telah ada.
5. Berpikir reproduktif untuk menghadapi situasi-situasi dalam memecahkan
masalah dan digunakan cara-cara berpikir logis. Berpikir rasional ini tidak
hanya sekedar mengumpulkan pengalaman dari hasil berpikir yang telah
ada melainkan dengan keaktifan akal dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
2.1.8. Hambatan berpikir
Dalam proses berpikir tidak semua berjalan lancar, banyak hambatan
rambatan yang terjadi. Positif atau negatifnya pemikiran seseorang juga
clipengaruhi 0leh penjelasan atau informasi yang diperoleh. Menurut
Abdurrahman (2004) hambatan itu diantaranya adalah :
23
1. Data yang ada kurang sempurna, sehingga seseomng akan menafsirkan
sesuatu sesuai dengan data yang ada, maka dengan data yang tidak
lengkap mem!:Juat seseorang cenderung memiliki persepsi sendiri dan
seringkali negatif menilai sesuatu. Untuk memperoleh sebuah clata kongrit
masih banyak lagi data yang harus diperbleh agar bisa menilai sesuatu
secara positif.
2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang bertentangan dengan
data yang lain, seseorang memperoleh informasi atau data dari
seseorang secara pcsitif, sebaliknya ia juga memperoleh data negatif dari
orang yan~J berbeda, sehingga keadaan ini al<an m1~mbingungkan dalam
proses berpilcir. Disamping itu Utsman Najati pun membahas mengenai
faktor-faktor yang menghambat berpil<ir. Menurutnya, Al-Qur'an juga
mengemukakan sebagai faktor pE.nting yang menghambat pemil<iran
seseorang. Faktor-faktor tersebut aclalah:
24
a. Berpegang teguh pada pikiran-pikiran lama hal ini dapat diperlihcitkan
dalam: O.S. Yunus (10):78, Q.S. az-Zui<hruf 143):22-23, Q.S. al
Maidah(5):104, Q.S. al-Baqarah (2\:170, Q.S. al-A'raf (7):70,Q.S.
Saba' (34):43,
b. Tidak cul<up data yang ada
Hal ini pun dapat diperhatikan pada:' Q.S. al-lsra (17):36, Q.S. al-Hajj
(22):2&8, Q.S. al-Mu'min (40):35&56
c. Sikap mem;hak yang emosional dan apriori, mengenai hal ini Al
Qur'an mengungkapkan: Q.S. al-Qashash (28):50, Q.S. Shad
(38):26, Q.S. an-Nisa(4):136, Q.S.al-Jatsiyah(45):23, Q.S. an-Najm
(53):23, Q.S. ar-Rum (30):29
2.1.9. Berpikir dalam perspektif Islam
Al-Qur'an memberikan porsi yang besar sekal; da:am p13ndayagunaan akal
drin aktivitas akal itu sendiri, yaitu berpikir. UntiJk itulah akal dan berpikir
IT'enjadi sentrum manusia Muslim yang dianjurkan Islam. Dalam Al-Qur'an
scndiri banyak redaksi yang mengcinjurkan dan menjelm;kan akan
pentingnya berpikir. Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa manusia telah
dianugerahi akal untuk berpikir dan dengan akal pula manusia diperintahkan
untuk memikirkan masa depan dunia dan akhirat.Hal yang paling mencolok
adalah penggunaan bentuk pertanyaan negatif yang berorientasi sebagai
motivasi dan pendorong semangat bagi manusia dalam pendayagunE1an
a~<alnya demi rnewujudkan masa depannya." Contoh redaksi pertanyaan
n3gatif yaitu afala ta'qilun yang diulang sebanyak 13 kali dalam al-Qur'an.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah (2) ayat 44 berikut :
25
0_,i~ ~f ~I~,):~ ~f_, F~f 0:;.-:v.'.ij;)~ U.~J\ 0_,~Gf
"Mengapa kaf'flu suru/J orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu
melupakan diri (kewajiban)-mu sendiri, pada/Ja/ kamu membaca Al-Kitab
(Taurat)? Maka tidakka/J kamu berpikir?"
Selain pertanyaan negatif yang diperlihatkan Al-Qur'an, berkaitan dengan
objek mana saja yang menjadi objek dari berpikir itu sendiri. Objek berpikir
yang dimaksudkan adalah objek yang berupa tanda-tanda keagungan
ciptaan-Nya, yaitu ayat yang membincang alam semesta yang dengannya
fl'\anusia dapat mengambil pelajaran. Salah satu ayatnya terdapat dalam
surat Al-Baqmah (2) : 164 yang artinya :
26
"3esungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, si/ih bergantinya siang '.:lan ma/8.m, bahtera yang berlayar di /aut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, /a/u dengan air .'tu ia hidupkan bumi setelah matinya dan ia sebarkan di muka bumi itu segala }cnis hewan clan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara /angit '.Jan oumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran Alla/1) bagi kaum yang berpikir"
f11enurut Qardhawi (1998) lebih lanjut, makna 'mereka berpikir', adalah
sebagai cercaan terhadap manusia yang tidak mendayagunakan akalnya
untuk berpikir. Meskipun akal sudah menjadi sentrum clalam diri manusia,
tetapi fungsinya sendiri nihil. Untuk itulah statemen neg3tif muncul dalam Al-
Qur'an yang menjelaskan manusia terlepas dari hidayah Allah dan mereka
ingkar. Adapun statemen positif dijelaskan dalam rangka perenungan akan
ayat-ayat penciptaan yang diperlihatkan dalam galaksi, benda mati,
tu.nbuhar1 dan manusia (Qardawi, 1998).
B•.1kan saja be:-pikir tentang ayat kauniyah, ajakan berpikir juga menuntun kita
u11tuk mengakui misi prophetic Muhammad dengan wahyu dan kebenaran
27
yang diembannya. Maka dapat disimpulkan bahwa ajakan berpikir yang
terdapat dalc.m Al-Quran mempunyai hubungan satu sama lain dan
kesemuanya itu berpusat pada bimbingan manusia kepada Tuhannya, Allah,
Lebih jauh lagi yang menjadi objek berpikir itu sendiri tidak lain landasan
dasarnya adalah pelajciran bagi manusia dan hikmah.
Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata berpikir disajikan, dalam berbagai
bentuk dan makna. Ayat-ayat tersebut menjelaskan konsep berpikir secara
Gamblang dan dari berbagai perspektif, sehinggci kita dapat melihat banyak
segi dan marn'aat berpikir itu sendiri. Betapa tidak, berpikir merupakcm bekal
perjalanan rranusia dalam relung kehidupannya menuju yang Haqq.
Otomatis berpikir atau olah pikir itu sendiri didasari dengan objek pikirnya,
yaitu tanda-tanda yang Allah perlihatkan dalam ruang semest:i. Dan tanda
tanda itu sendiri meinperlihati<an mal•nanya dengan hasil berpikir yang dibcilik
tanda itu sendiri adalah jalan dan pencapaian manusia kepada kebesaran
can keesaan Allah.
5erhubungan dengan pikiran positif dan negatif lslarn juga membahas secara
gamblang, Nash menjelaskan bahwa manusia itu sesuai dengan prasangka
hambanya. Hal ini terdapat dalam sebuah Hadist Qudsi yang artinya :
"'Ll. L.. <..,F ul;,,ili <..,F <.§ .:i.p uJ<. L.J.u>.::. ~ Li I
28
"Alw selalu berada di pihak hamba-Ku yang berbaik sangka kepada-Ku, oleh
karena itu hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sesuai dengan apa yang ia
k3hendaki."
Tidak dapat diragukan lagi bahwa hadis ini menjelaskan tentang keutamaan
b3rprsangka baik atau berpikir positif. Allah akan mengabulkan segala
k0inginan hamba, tentunya sesuai dengan prasangka clan pikiran hamba
tersebut. Orang yang berpikir positif akan mendapatkan balasan atas
kebaikannya itu. sebaliknya orang yang beroikiran negatif aknn mendapat
ganjaran sesuai pemikirannya kecuali mereka bertobat dan kembali kejalan
Allah. lbnu Qayyim (1996) menjelaskan bahwa prasan~1ka buruk atau pikiran
negatif tidak akan pernah bersatu dengan plkiran positif. Karena orang yang
scdalu berburuk sangka cenderung melakukan perilaku kejahatan sebaliknya
orang yang berpi:·dr positif adalah orang yang memiliki pemahaman agama
yang bagus dan hamba yang taat kepada perintah-Nya. Hasan Basri (dalc.m
lbnu Qayyim, 1996) menyatakan orang mukmin yang berbaik sangka dan
berpikir posit1f kepada Tuhannya, maka ia senantiasa melakukan amal
k.abc.ikan. Seba!iknya orang yang berprasangka buruk atau berpikiran negatif
pada Tuhannya maka ia selalu melakukan kejahatan. ,Jadi dapat disimpulkan
posit!f atau ne.gatifnya cara berpikir seseorang berbanding lurus dengan
pemahaman agamanya. Jika ia memiliki pemahaman agama yang baik maka
pikiran positif akan selalu mendominasi diri, sebaliknya jika pemahaman
agamanya kurariy baik maka pikiran negatif akan selalu menguasai diri.
2.2 Orientasi Masa Depan
2.2.1. Pengertian orientasi masa depan
29
lv1anusia sebagai makhluk pemikir akan selalu berorientasi pada peristiwa
peristiwa dan hasil-hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Bandura
(1980), menel;a;ikar, bahwa kemampuan untuk merencanakan masa depan
;n'.')rupakan salah satu ciri dasar pemikiran manusia. Oppenheimer (1978)
mengungkapkan orientasi masa depan merupakan ciri dari tingkah laku yang
bertujuan. Sementma Nurmi (1991) menjelaskan orientasi masa depan
diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap masa depannya.
Bilgaimana individu memandang masa depannya, akan tergarnbar melalui
harapan-harapan, tujuan, standar perencanaan,dan strntegi (Nurmi, 1991 ).
M;:irwah daud !bra.him (2004) memberikan pengertian bagaimana seseorang
m2rencanakan dan menyusun peta hidup. Ary Ginanjar (2004) juga
memberikan definisi orientasi masa depan adalah bagaimanr.i seseorang
marumuskan dan menyusun visi kedepan dengan membagi orientasi jangka
pw1jang, menengah dan jangka panjang. Sementara Adil Fathi Abdullah
30
(2006) menjelaskan orientasi masa depan adalah menyusun rencana untuk
menuju masa depan. Sejalan dengan itu Trommsdorf (1983) mengernukakan
pengertian orientasi masa depan sebagai gejala yang meli;iatkan kognitif
rnotivasional yang kompleks yaitu merupakan antisipasi dan evaluasi tentang
cliri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa orientasi masa depan adalah kemampuan dalam
merencanakan mc.sa depan melalui harapa·n-harapan, tujuan, standar
perencanaan dan strategi.
2.2.2 Pembentukan orientasi masa depan
Dalam usahanyci mengantisipasi masa depan, individu harus membentuk
:;.kemata kognitif. Skemata ini memberikan gambaran mengenai diri serta
lingkungan individu yang diantisipasi di masa mendatang. Gambaran ini akan
rnengarahkan individu untuk aktivitas masa depan. Berdasarkan skemata
yang dihasilkar, individu membentuk harapan-harapan baru yang ingin
c'iwujudkan da:am kehidupannya di masa mendatang. Selain membentuk
gambaran mengenai dirinya di masa depan, individu juga mengantisiapasi
kejadian yang almn terjadi di masa depan, dan rnembe>ri arti tersendiri bagi
masing-masing kejadian itu (Bandura, 1991 ). Selanjutnya individu juga
31
mampu memberikan penilaian atau evaluasi mengenai kejadian-kejadian dan
hRsil tingkah la!<t .. yang diharapkan di masa depan. Pada akhirnya individu
n .empunyai kemampuan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian di masa
mencJatang dan kemampuan untuk bertindak menurut apa yang tel;;h ia
paharni, sehin~ma menjadi dasar bagi terbentuknya ork~ntasi masa depan
pada individu tersebut.
Berdasarkan teori Cognitif Psychology dan /lction Therapy (Nurmi. 1989),
o~ientasi masa depan dideskripsikan melalui tiga proses, yaitu :
1. Motivation (motivasi), berkaitan dengan apa yang rnenjadi tujuan yang
dicapai, waktu pencapaian dan dorongan/motif mencapai tujuan di masa
depar ..
2. Planning (perencanaan), berkaitan dengan bagaimana seseorang
meny11sun perencanaan, menjalankan dan merealisasikan dari minatnya
dalam kontesk masa depan.
3. Evaluation (evaluasi), individu harus mengevaluasi i<eyakinan diri,
kemungkinan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dan rencana-rencana yang telah dibuat serta emosi.
Nurn~i (1991 ), menjelaskan bahwa orie~tasi masa de pan juga dapat
d1karakteristif:kan sebagai suatu proses tiga tahap, yaitu motivation, planning
32
dan evaluation yang berinteraksi dengan skemata mengenai perkembangan
d1 masa depan yarg telah diantisipasi. Untyk lebih jelasnya, berikut
diterangkan dalam bagan :
Gambar 2.1
~agan orientasi masa depan
/I Motivation / -Anticipated Goals life-span /
/
development /
/ .,, Contextuai [ Planning
knowledge
Skill Plans
Self-concept Evaluation /
Atributional /
/ /
style .,,
Attributions
Emotions
Skema di atas menjelaskan proses orientasi masa depan :
Pertama, individu mernbentuk tujuan-tujuannya berdasarkan perbandingan
antara motif dan nilai dengan pengetahuan yang mereka miliki tentang
perkembangan sepanjang kehidupan yang diantisipasi.
Kedua, setelah individu menentukan tujuan yang ingin dicapai, dibutuhkan
aktivitas perencanaan agar tujuan-tujuan tersebut dapat direalisasikan.
P3ngetahuan mengenai konteks masa depan menjadi landasan bagi
perencanaan ini.
Akhirnya, kesempatan-kesempatan untuk mereaiisasikan tujuan dan
rnncana-rencam:. ini dievaluasi. Dalam proses evaluasi juga terkait
p2rtimbangan mengenai penyebab terwujudnya suatu :serta perasaan yang
menyertainya.
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi masa depan
33
Ada banyak hal yang mempengaruhi pembentukan orientasi masa depan
sebelum individu memulai mengambii keputusan mengenai masa depannya,
menyusun rencuna dan melaksanakannya. Orientasi rnasa depan te:bentuk
s0bagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Nurmi (1989)
mengungkapkan dua faktor utama yang mempengaruhi orientasi masa
:lepan, yaitu :
34
1. Faktor individu
Orient:;isi rnas3 dep'ln merupakan suatu proses yang berlangsung di dalam
ristem kognisi indiviclu. Menurut Nurmi (1991) faktor-faktor psikologis individu
Mempengaruhi perkembangan orientasi masa depan. Seperti halnya
peningkatan berpikir mempengaruhi kemampuan individu untuk menentukan
tujuan, menyusun rencana dan mencari jalan yang paling efektif untuk
r1encapai tujuan walaupun mencari alternatif lain jika perencanaan tersebut
riengalami perubahan.
2. Faktor kontekstual
lndividu tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Segala sesuatu yang
diterima indiviciu dari lingkungan akan mempengaruhi pengetahuan individu
dan pandangan individu ke masa depan. Sejalan dengan berlambahnya usia,
kemampuan so::>i8lisasi individu juga berkembang. lndividu tidak hanya
berhubungan dengan anggota keluarga, tetapi juga dengan orang-orang di
luar lingkungan keluarga seperti teman sebaya, guru, lingkungan tempat
tinggal, media masa. Kesempatan yang diberil<an oleh lingl<ungan akan
mempengaruhi wawasan pengetahuan individu yang berperan dalam
perkembangan orientasi masa depan. Menurut Trommsdorff (dalam Nurmi,
~ 891 ), terdapat hubungan yang cul<up kuat antara hara pan yang diberil<an
iingkungan terhadap individu dengan pembe~tukan orientasi masa depan.
Trommsdorff (1983) menyebutkan ada empat hal utama yang berkaitan
:lc;ngan perki;,mbangan kemampuan tentang orientasi masa depan yaitu ·
a. Pengaruh dari tuntutan situasi
35
Struktur orientasi masa depan individu terg3ntung pada gambaran individu
mengenai situasi yang ia hadapi saat ini dan yang akan ia hadapi di masa
yang akan datang. Jika apa yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai
suatu tujuan relatif sedikit, maka orientasi masa depan individu tersebut akan
memiliki stuktur yang lebih sederhana. Jika individu memandang suatu tujuan
ycing akan dicapai pada masa depan sulit untuk dicapai maka individu
cenderung untuk menyusun orientasi yang lebih dekat, sehingga
kemungkinan keherhasilan tampak lebih jelas.
Dengan demikian membentuk orientasi masa depan yang lebih se::lerhana
atau kompleks dengan konsekuensi menunda pemuasan dalam mencapai
tujuan dapat diartikan sebagai pendekatan yang realistik terhadap situasi
sosial yang dihac!api dan bagaimana mengatasinya. Orientasi masa depan
individu berfun9si sebagai pendekatan untuk mempersiapkan diri mengatasi
rr.asalah yang mungkin timbul di masa depan sesuai dengan situasi yang
diantisipasinya.
IJ. Kematangan kcgnitif
F'eningkatan kernampuan kognitif yang terjadi melalui masa akhir kanak
kanak dan remaJa mempengaruhi orientasi masa depan (Trommsdorf
198fl). Pengaruh kemampuan koynitif terhadap orientasi masa depan
diuraikan dalam penjelasan di bawah ini:
36
i. Pencapaian tahap formal operations selama masa dewasa awal
memungkirikan dewasa awal untuk membentuk hipotesis dalam
mengeksplorasi berbagai kemungkin<m. Kemampuan ini
diharapkan al<an membantu individu untuk menetapkan tujuan masa
depan dan nienyusun berbagai alternantif rencana tindakan dalam pikiran
mereka. Menurut Keating (dalam Nurmi, 1991), perencanan d:dasarkan
pada pengetahuan, penetapan masalah dan pemilihar strategi yang
tampak lebih sering digunakan.
ii. Pencapaian tahap formal operations meningkatkan kemampuan untulc
mengkonsGptualisasikan pemikiran mereka yang dimfleksikan dalam
metakognis:. Kemampuan metakognisi ini merupakan hal penting,
terutama dalam situasi ketika individu memiliki masalah dalam
pencapaian tujuan tertentu dengan arena strategi tindakan harus dirubah.
iii. Tahap formal operations memungkinkan seseoran!~ lebih mampu
mengkon:.eµtualisasikan pemikiran orang lain. Kecenderungan untuk
lebih memµerhatikan apa yang dipikirkan orang lain akan meningkatkan
pengaruh orang lain, delam hal ini pengaruh lingkungan terhadap
pemikiran mereka tentang masa depan.
37
Perkembangan kognitif pada tahap formal operational memberikan
kemampuan seorang anak untuk mengantisipasi kejadian-kejadian di
masa depan dan untuk memikirkan l<onsekuensi-kom:ekuensi yang akan
datang.
1v Pengaruh dari .:;osial laarning
Selain faktor kematangan kognisi yang berlangsu_nu dalam diri individu.
terdapat hktor di luar individu seperti pengalaman belajar yang ia alami
dalam lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya maupun !ingkungan
kerja yang berpengaruh terhadap pembentukan orientasi masa depannya.
Beberapa penelitian pada dewasa awal yang berasal dari kelas sosial
yang berbeda, latar belakang etnik dan budaya yang berbeda, serta
tingkat pendidikan yang berbeda, dengan jelas menunjukkan efek yang
signifikan dari lingkungan sosial pada perkembangan orientasi masa
depan.
38
v. Proses inleraksi
Beberapa penelitian mengenai orientasi masa depan menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang cukup kuat antara harapan yang diberikan
lingkungan k'";:iada individu dengan pembentukan orientasi masa depan
individu itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Rosenthal & Jacobson
(1968), Lewin & Wang (1983) mendukung teori ini bahwa individu yang
diharapkan lingkungan untuk berhasil dalam kehidupannya dan mendapat
bantuan dari orang tu::rnya serta mendukung mereka dalam pengambilan
keputusan akan membuat individu tersebut lebih percaya diri dengan
kemampuannya, lebih memiliki harapan, lebih optirnis memandang masa
depannya, dan memiliki orientasi masa depan yang lebih jelas. Dewasa
awal yang diharapkan berhasil dikemudian hari oleh lingkungan sosialnya,
ternyata lebih optimis dalam orientasi masa depan dan memiliki keyakinan
untuk mengontrol diri
2.2.4. Orientasi me1sa depan dalam perspektif Islam
Masa depan merupakan yang tak luput dari pandangan Islam, Al-Qur'an dan
Hoidist pun membicarakan hanyak hal mengenai orientasi masa depan.
39
A1taranya O.S. Ad-dhuha ( 93) ayat 4 :
Sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari yang permulaan
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan nabi Muhammad SAW itu akan
manjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan
kesulitan-kesul:tan. ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhir
dengan kehidupan akhirat beserta segala kesenan~1annya dan ada pula
dengan arti kehidupan dunia.
Ketika seseorang memengerjakan sesuatu hendaklah berorientasi pada
al;hir, karena akhir itu adalah hasil dari proses kerja keras seseorang untuk
mencapai kesuksesan. Al-Quran juga mengajarkan pacla umat manusia
untuk sel<llu merencanakan masa depan dengan membuat perencanaan dan
mengevaluasi setiap rencana tersebut, karena keteraturan itu selalu diajarkan
dalam Islam, ha! ini terdapat dalam Q.S Al-Hasyar (59): 18 yang berbunyi:
"Lfai orang-orang yang beriman, bertaqwak/ah kepada Allah. Hendaklah
setiap orang memperhatikan perbuatan apa yang tela/7 dilakukannya,
sebagai persediaan unluk hari esok. Bertaqwalah kepada Allah. Sungguh
Allah tahu benar apa yang kamu lakukan.
40
Ayat ini menjelaskan betapa pentingnya perencanaan untuk hari esok, dan
mengevaluasi apa yang telah dilakukan had ini dengan melihat kesalahan
dan kekurangannya serta memperbaiki. Umumnya ke£1agalan suatu usaha
terletak pada tahap pen;ncanaan awal, salah dalam menetapkan tujuan akan
berakibat fata• dalam hidup. Dernikian juga dengan evaluasi, karena dengan
selalu menilai sebuah perkerjaan maka perbaikan akan terus diberlakukan
niaka hasil yang memuaskan akan dapat terwujud.
2.3. Dewasa Awai
2.3.1. Periodiaasi dewasa awal
l~tilah adult berasal dari bahasa latin "adultus" yang berarti "telah tumbuh
menjadi kekuatnn dan ukuran yang sernpurna". Dewasa adalah individu yang
tP-lah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dFJlam
masyarakat bersama dewasa lainnya. (Hurlock, 1980). Masa dewasa (early
adulthood) adalah periode perkembangan yang bermula pada aktiir belasan
tahun atau awal •Jsia dua puluh tahun dan berakhir pada usia tiga puluh
te.hun.
41
l\t.asa muda menurut (youth) menurut Kenneth Kenniston (dalam Santrock,
1995) adalah periode transisi dari masa remaja ke masa dewasa yang
merupakan masa perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi, dengan rentang
usia 19-26 tahun. Sementara menurut Erikson masa dewasa awal adalah
rr:asa yang ditandai dengan adanya peremuan intimitas atau isolasi dan
r&ntang usia 21-25 tahun. Levinson menyebutkan bahwa rentang usia
dewasa awal 17-40 tahun karena ia membagi periode kehidupan kedalam
empat bagian yaitu masa anak dan remaja (0-22), masa dewasa awal (17-
40), dewasa madya (40-65), dewas akhir (65-keatas). Jladi masa dewasa
av;al adalah masa transisi aari dunia remaja menuju dewasa, dari masa
penuh ketergantungan menuju masa kemandirian dengan rentang usia 19-25
tahun.
2.3.2.Tugas perlcembangan dewasa awal
T ugas perkembangan merupakan tuntutan dan hara pan sosial terhadap
individu dalam menjalani kehidupan. Tugas perkembangan ini akan dapat
dijal11ni dengan baik jika individu memiliki kesiapan (mature) secara fisik dan
psikologis, serta <:i.danya dukungan dari lingkungan sosial (Nihayah, dkk,
2006). Menurut Hurlock (1980) tugas-tugas perkembangan pada dewasa
awal adalah :
1. Tercapainya kemandirian ekonomi
2. Kemardirian dalarn membuat keputusan
3. Adanya penyesuaian dengan tugas-tugas baru
4. Pertumbuhan fisik alami telah kelihatan
5. Memiliki orientasi masa depan
1 ugas perkembangan ini tidak sepenuhnya ada pada setiap dewasa awal
tetapi secara gar;s besar seorang dewasa awal hendaknya sudah memiliki
c·ri-r.iri diatas. Tugas perkembangan yang lebih umum pada masa dewasa
awal adalah harapan-harapan kehidupan, mendapatkan pekerjan,
memperoleh pasangan, belajar ilidup bersarria pasangan dan menerima
langgung jswab sebagai warga Negara serta bergabung dalam sebuah
kelompok sosial yang cocok.
42
1ugas-tugas perkembangan ini pada awal tahun pertama akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika mencapai pekerjaan,
pengakuan sosial, atau kehidupan keluarga. Jika tugas perkembangan ini
dapat dijalani dengan baik maka mereka akan menemukan kebahagiaan saat
itu dan akhir-akhir kehidupan.
43
2.3.3. Perkembannan kognitif dewasa awal
Beberapa para ahli percaya bahwa pada masa dewasa awal individu
11.engatur per.1ikiran operasional formal mereka, sehingga mereka
merencanal<n dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti
remaja tetapi bedanya mereka jadi lebih sistematis ketil<a medeteksi
masalah. Gisela Labouvie-Vief (dalam Strock, 1995) m13njelaskan bahwa
pada dewasa awal akan terjadi integrasi baru clari pemikiran sehingga tahun
tahun masa dewasa akan menghasilkan pembatasan-peMbatan pragmatis
yang memerlukan strategi penyesuian diri yang seclikit manganclalkan
analisis logis dalam memecahkan masalah. Lain halnya dengan Perry (1970),
juga mengungkapkan perubahan-perubahan penting tentang cara berpikir
dewasa awal d-:ingan remaja adalah ia percaya bahw_a remaja sering
memandang dunia dalam dualisme pada polaritas mendasar seperti
bGnar/salah, kita/mereka atau baik/buruk. Sebaliknya pada masa dewasa
awal mereka mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai perspektif
yang dipegang o~ang lain, yang mengguncang pandan~1an dualistik mereka.
P·:imikiran dualistik mereka digantikar oleh pemikiran beragam, saat itu
individu paham bahwa orang dewasa tidak selalu memiliki semua jawaban
S~dangkan Schaie (1977) mencatat bahwa dewasa awal lebih r.iaju dari
rE'maja dalam penggunaan intelektuali:as 1Ylereka. Pada masa dewasa awal
44
berubah dari yang mencari pengetahuan menjadi menerapkan pengetahuan,
gL:na mengejar karir dan membentuk keluarga. Menurutnya ada empat
1T.acam fase dalam perkembangan dewasa awal yaitu :
1. Fase pencapaian prestasi (achieving stage)
fase yang melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki
konsekuansi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang seperti
pencapaian karir dan pengetahuan.
2. Fase tanggung jawab (the responbility stage)
F ase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian diberikan pad a
keperluan-keperluan pasangan dan keturunan.
3. Fase eksel(utif {the executive stage)
Fase yang terjadi pada dewasa tengah dimana seseorang bertanggung
jawab kepada system kemasyarakatan dan organisasi sosial.
4. Fase reintegratif {the reintegratif stage)
Fase· ini terjadi pada masa akhir dewasa, dimana mereka lebih
memfokuskan tenaga mereka pada tuga dan kegiatan yang bermakna
bagi mereku (Santrock, 1995). Dari beberapa pendapat di atas terlihat
jelas bahwa µada masa dewasa awe.I individu teiah merumJJskan mcisa
depan, target jangka panjang dan nenerapkan pengetahuan yang dimilivi '
dengan bekerja dan pencapaian karir.
45
2.3.4. Perkembangan psikososial dewasa awal
Erikson dalam ceori psikososial, mengemukakan perkembangan ego pada
masa dewasa awal dengan dimensi polarisasi antara keintiman dan
keterasingan. Masa ketika seseorang mewujudkan orientasi masa depan
dengan memperoleh kesempatan untuk berkiprah dalam masyarakat,
kesiapan mencapai cita-cita dan pekerjaan, kesiapan rnemilih pasangan
ridup dan hidup bersama dalam suatu perkawinan (Singgih, 2003). Menurut
Erikson seseorang harus bisa membina hubungan-hubungan secara baik
agar dapat me'lampilkan diri secarc; penuh. Karena keterbukaan dan
k2mauan untuk rnemberi serta mene~ima dalam jalinan cinta kasih akan
menghasilkan kemesraan dan keintiman. Sebaliknya jika mereka tidak
mampu menemukan keintiman maka mereka akan merasa terasing.
2.4. Kerangka Berpikir
Masa depan yang baik adalah harapan setiap individu untuk memperoleh
kehidupan yang bahagia. Untuk mewujudkan masa depan yang bai~ tidak
semudah membalikkan tangan, diperlukan cara-cara yang dapat membuat
seseorang bisa lebih baik. Berpikir merupakan faktor utama, seseorang untuk
46
menetapkan tujuan rnasa depan. Dengan proses berpikir seseorang dapat
rnerencanakan masa depan, menetapkan tujuan dan mengevaluasi rencana
tersebut apakah masih layak diberlakukan atau diganti. Mas<.i usia dewasa
awal, kebanyakan individu berada da!am kebingungan, kecemasan karena
sembari menjctlankan pendidikan di perguruan tinggi, mereka akan
dihadapkan dengan masa depan yang lebih tinggi yaitu dunia kerja, usia
yang terus bertamb<ih dan kebutuhan ak;;m kemapanan. ldealnyR mereka
sudah memiliki orientasi yang jelas untul< menjalani kehidupan, karena
crientasi hidup yang jelas, pekerjaan tetap merupai<an bagian dari tugas
perkembangan dan tuntutan sosial masyarakat, namun yang terjadi mereka
mengalami kebingungan, kecemasan dan ketakutan dalam menan!i masa
depan. Merek<i takut gagal dalam merencanakan hidup, karena selalu
dipengaruhi oleh pikiran was-was, cemas dan harapan··harapan negatif, yang
mernbuat akal sehat mereka tertutup bahkan buntu karena selalu dihantui
dengan ketakutan-ketakutan.
Untuk itu diper'ukan perubahan pola pikir pada dewasa :iwal ini, mereka
harus bisa merubah pikiran mereka dari pikiran negatif menjadi pikirnn positif.
Karena pikiran pcsitif mengandung pengertian memusatkan perhatian pada
hal-hal positif sehingga terwujud dalam bahasa dan tindakan positif sebagai
ekspresi dali pikiran. Sebaliknya pikiran negatif yang selalu terpaku pada hal
negatif, akan membuat seseorang terkungkung dalam ketakutan sehingga
membuat mereka buntu dalam berpikir.
47
hal ini akan membuat mereka putus asa jika terus larut dalam kebuntuan,
karena tidak bisa dipungkin t1ndakan seseorang tergantung pada pikirannya.
Dan setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih responnya masing
masing, baik itu itu positif atau negatif tergantung dari persepsi yang timbul
dari pikirannya. Karena pikiran adalah raja, pikiran penentu gerak langkah
manusia, lingkungan luar hanya akan memberikan pen!~aruh tetapi
keputusan ber;ida dalam pikiran seseorang.
r::>engan pikiran seseorang mampu menghasilkan energi untuk dirinya dalam
menyelesaikan pekerjaan, mengatasi masalah dan menghad<:>pi tantangan.
Berpikir juga sangat penting untuk meyakinkan seseorang terhadap sebu'3h
C:ta-cita, harapan, dc:n tujuan karena dengan berpikir seseorang akan dapat
menjalankan sesuatu dengan tenang sehingga dapat menyusun planing
p:anning, target, tujuan menuju masa depan sukses. Namun berp;kir disini
adalah berpikir yang ditujukan pada hal positif contohnya optimis dengan
masa depan dengan selalu berusaha membangun skill, bukan sebaliknya
berpikir yang tert:Jju pada kelemahan-kelemahan diri atau berpikir negatif.
48
Penulis berangga;:>an bahwa seseorang yang selalu menanamkan pikiran
positif dalam diri dan menjauhkan pikiran negatif, terhadap masa depannya
niaka ia akan mamiliki masa depan yang cerah sebaliknya jika seseorang
yang selalu berpikiran negatif, tak akan memiliki orientasi masa depan yang
tidak jelas karena mereka selalu terkunf]~<ung dengan pikiran-pikiran negatif,
k2buntuan, ketc.kutan-ketakutan menghadapi mar.a depan, kecemasan dan
kebingungan sehingga merasa takut untuk melangkah. Dengan demikian
penulis berasumsi ada hubungan berpikir positif terhadap orientasi masa
depan pada dewasa awal.
Gambar 2.2 Bagan Hubungan Berpikir dengan Orientasi Masa Depan
Teori dari Albrecht (1980), yaitu 1. Harapan 2. Afirmasi diri (kekuatan diri) 3. Pernyataan 4. Penyesuaian diri
/
[~BERP-IKIR } ~
0 ".0 ~ /
ORIENT ASI MASA DEPAN
D Teori dari Nurmi (1989 yaitu: 1. Motivation (motivasi) 2. Planning (perencanaan) 3. Evaluation (evaluasi)
~----------__P""
49
50
2.5. Pengajuan Hipotesa
Berdasarkan deslcripsi teori diatas, penulis merumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
Ha : ada hubungan antara berpikir dengan orientasi masa depan
Ho : tidak ada hubungan antara berpikir dengan orient<1si masa depan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalarn penelitian ini adalah pendekatan
kuantitacif karena analisis data akhir dilakukan dengan uji statistik (kountur,
2004). Adapu11 metode penelitian yang digunakan adalah korelasional yaitu
L'ntuk mengetahui hubungan atau pengaruh lndependen Vmiabei (IV) dengan
Cependen Variabel (DV) dengan tujuan penelitian yaitu apakah ada
hubungan berpikil' dengan orientasi masa depan pada dewasa awal.
3 .1.2. Definisi variabel clan operasional variable
Variabel adalah objek/sesuatu yang menjadi pusat perhatian pada sebuf:lh
penelitian (Arikunto : 1996). Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel
bebas (Independent Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel).
Adapun Independent Variabel adalah Berpikir (x) dan Dep&ndent Variabel
51
adalah orientasi masa depan (y). Definisi Operasional rnasing-masing
variable pada panelitian ini adalah :
Berpikir adalah pro$eS perhat1an tertuju pada hal positif dan negatif dengan
r:ienggunakan bahasa untuk membentuk dan mengungkapkan pikiran.
L~erpikir dapat dilihat dengan emp8t indikator yaitu : harapan, afirmasi diri,
pernya:aan, penyesuaian diri terhadap kenyataan.
52
Orientasi masa depan adalah gejala yang melibatkan kognitif motivasional
yang komplei<s yaitu merupakan antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa
dapan dalam interaksinya dengan lingkungan, terdiri dari tiga indikator yaitu :
motivation (motivasi), planning (perencanaan), evaluation (evaluasi).
3.2. Pengambilan sampel
3. 2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau sejumlah individu yang
p::iling sedikit rnernpunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1992)
Berdasarkan tujuan penelitian maka populasi yang digunakan adalah dewasa
awal, berstatus sebagai mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah tahun
2004-2005, dengan jumlah 322 orang mahasiswa. Karena sebagian besar
dari semester 2 atau angkatan 2006 tidak memenuhi karakteristik yaitu usia
19-26 tahun. Sementara angkatan 2003 tengal1 sibuk rnenyelesaiican tugas
2khir dan sudah banyak yang tidal< aktif dalam perkuliahan. Sehingga
penulis menetapkan semester empat dan lima sebag<ii populusi.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dimaksudkan
untuk mengeneralisasi atau mengangkat kesimpulan penelifom sebagai
sesuatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 1996), sampel yang digunakan
' berjumlah 30 orang mahasiswa Psikologi UIN tahun 2004-2005 sementara
r:ada try out penulis mengambil 64 orang sampel dari semester yang sama
tdapi pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam
Negeri Syarif Hioayatullah Jakarta. 1-!al ini karena diasumsikan b:ihwa
mahasiswa Fakultas Tarbiyah memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan respcnden penelitian ini.
Eercasarkan pe11jelasan Sevilla untuk penelitian, ukuran minimum yang
ditav.arkan Gay (1976) bahwa untuk penelitian korelasi diambil minimal 30
sJbjAk (Sevilla dkk, 1993). Kemudian menurut penulis clengan jumlah sampel
try out lebi!J besar (64 orang), maka akan menghasilkan •1aliditas yang tinggi.
Suhingga pada penelitian penulis me11gambil 30 orang sample penelitian,
54
a,;iar dalam ana:isa data, penetapan yar.g lebih kecil dapat mengurangi bias
y1mg timbul dibardingkan jumlah yang lebih besar.
3.2.3. Teknik pengambilan sampel
TEoknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
(sample bertujuan, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi
didasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2002). Adapun karakteristiknya
adalah:
1.Dewasa Awai dengan bata.:;an usia 19-26 tahun, berdasarkan pendapat
Kenneth Kenniston (dalam Santrock, 1995)
2.Berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
semester 4 dan 6 (tahun 2004-2005)
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Metode dan r.nstrumen pengumpulan data
Pada penelitian irii alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah skala
model Likert (Azwar, 1£199).
1. Skala berpikir
55
Skala berpikir disusun berdasarkan teori dari Albrect (1980), yang terdiri dari
aspek-aspek berpikir yaitu :
a. Harapan, yaitu melakukan sesuatu lebih memusatkan perhatian pads
kesuksesan, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari bayang
bayang ten<ang kegagalan, hcirapan negatif dan larut dalam kebuntuan.
b. Afirmasi diri yaitu memusatkan perliatian pada kekuatan diri sendiri,
melihat diri sendiri secara positif, percaya diri dan menjauhkan
pemusatan perhatian pada pemikiran negatif.
c. Pernyatann, maksudnya suatu pernyataan yang telah mengarah pada
penggambaran keadaan dari pada menilai keadaan, tidak kaku dan
fanatik dalam berpendapat. Pernyataan ini dimaksudkan sebagai
pengganti pada saat seseorang cenderung untuk memberikan
pernyatasn yang negatif terhadap suatu hal.
d. Penyesuaian diri terhadap kenyatean, yaitu mengakui kenyataan dan
segera beruseha menyesuaikan diri, menjauhkan diri dari penyesalan,
frustasi, kasihan pada diri dan menyalahl<an diri sendiri. Adapun table
distribusi pen~1ebaran item adalah :
56
Tabel 3.1
Blue Print Skala Berp1kir
- h lndikator No Aspek Butir Saal
Jumlah --Favorabel Unfavorabel
f--"··
1 Harapan a. Memus;oitkan pada 1, 2, 11, 17, 53,26 7 l<esuksesan 21
--b. Pemecahan 12, 36,40 7, 24, 33, 7
I masalah 58
- -
12 Afirmasi diri1a. Memusatl<an 3, 41, 22 28, 29, 35, 7
i perhatian pada 61
I
kekuatan diri I
I sendiri
-·-----
I b. - ·-·--
Memilil<i 4, 5, 13 38, 44, 57, 7 l<epercayaan diri 64
----~·-
~' Pernyataan a. Mampu 25, 50, 18, 34, 39, 8 menggambarkan 52,56 45 keadaan
~
b. Tidal< kal<u menilai 37, 55, 9, 19, 20, 7 dan fanatik dalam 63,66 berpendapat
4 Peryes1iaian a. Mengal<ui 15, 23, 47,49,62 7 diri
' kenyataan TT, 54
-·--b. Menyesuail<an diri 30, 31, 8, 43, 48, 8
42,46 59 --C. Menjauhl<an diri 14, 51, 6, 10, 16, 8
dari penyesalan 60,65 32,
·--····· ·----Jumlah 66 -
57
Pilihan jawaban terdiri dari 4 aspek (empat macam) yaitu :
1. SS, apabila subjek merasa sangat setuju dengan pern}'ataan yang
diberikan
2. S, apcibila subjek setuju dengan pernyataan
3. TS, apabila subjek tidak setuju dengan pernyataan
4. STS, apabila subjek merasa tidak setuju dengan pernyataan yang
diberikan
Pemberian skor pada penelitian menggunakan skala model Likert dengan
empat kemungkirian :
~·
I Favorabel Pilihan Jawaban Unfavorabel
Sangat setuju (SS) 4 I 1 .
-·· . ·---·-Setuju (S) 3 2
··-·-Tidak setuju (TS) 2 3
Sangat tidak setuju (STS) 1 4
2. Skala orientasi masa depan
Skala orientasi masa depan, untuk mengukur orientasi masa depan pada
dewasa awal dengan menggunakan skala model likert yang dibuat
berdasarkan le0ri Cognitif Psychology dan Action Therapy dari Nurmi (1988),
0rientasi masa depan dideskripsikan melalui tiga proses, yciitu :
58
a. Motivation (motivasi), berka1tan dengan apa yang menjadi tujuan yang
dicapai, waktu pencapaian dan dorongan/motif mencapai tujuan di rrasa
depan.
b. Planning (perencanaan), berkaitan dengan bagaimana seseorang
me:iyusun perencanaan, menjalankan dan merealisai;ikan dari minamya
dalam konteks masa depan.
c. Evaluation (evaluasi), individu harus mengevaluasi keyakinan diri,
kemungkinan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dan rencana-rencana yang telah dibuat serta emosi. Adapun table
distribusi penyebaran item adalah :
Tabel 3 .. 2
Blue Print Skala Orientasi Masa Depan
No Aspek lndikator Butir Soal
Jumlah Favorabel Unfavorabel ---
1 Motivasi a. Tujuan yang 1, 13, 44, 19, 23, 36, 8 ingin dicapai 26 El3
-----b. Waktu 10, 28, 11,17,41 7
pe:1capaian 54,65
c. Dorongan/motif 16, 18, 6, 20, 51, 8 mencapai 29, 37 e:1
I --2 Perencanaan a. Pengetahuan 3, 25, 49, 7', il, 52 8
50 -b. Rencana 43, 59, 2.0,46,48 7
60,66 ----c. Tingkat realisasi 38, 53, 55 9, 15, 22, "1
L 39 --
59
I a. --
3 Evaluasi Keyakinan diri 4, 32, 45, 127, 35, 58 7 62 21,33, 112,64
-b. Kemungkinan 7
pencapaian 34,40,47
c. Emosi 2, 5, 42, 14,24,57 7 56
Jumlah 36 --
3.3.2. Teknik uji instrum'e.~ penclitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis melal<ukan uji coba (try out) Bkala.
Responden uji coba adalah rnahasiswa fakultas tarbiyah yang berusia '19-25
tahun, karena memilki tugas perkembangan yang sama dengan mahasiswa
psikologi. Adapun tujuannya agar skala-skala yang digunakan dalam
penelitian ini akurat dan dapat dipercaya atau mengukur apa yang
seharusnya di ukur.
1. Uji validitas
Validitas adalah sejauh mana ke;epatan dan kecermatan suatu alat ukt.:r
dalam melakukan fungsinya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi tidak
hanya menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, akan h:Jtapi juga
kecermatan yang tinggi. Validitas dilakukan dengan meng:<0relasikan antara
skor masing-masing item dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan
60
acalah rumus Product Momen dari Pearson dan untuk perhitungan
monggunakan c::,omputer dengan program SPSS versi 12.0
R :<y = Koefisien korelasi Pearson product moment
N = jumlah subjek
X =skori~ "-'ic'>\"' "?'-r~"'"t;l "-"-.'.:'.\ O'M ~
Y = skor t©tal s\oo-_\ "" \~ .. c."""'°'' °'"'
Z. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran
c.Japat dipercaya, artinya hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pengukuran diperoleh hasil yang relatif sama. Adapun uji reliabilitas alat
,et· atnu skala dengan rumus Alpha Cronbach dan perhitungan menggunakan
progra1TJ SPSS 12.0 :
0 2 a=!: (1- §..1 + Sz._] k-1 8, 2
Keterangan :
a = koefisien reliabilitas Alpha
k = Banyaknya belahan
S2x = Varians skor belahan
S1 2, S 2 2= Varians skor total
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik
dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui
hubungan antara Variabel X (berpikir) dengan Variabel Y (orientasi masa
depan).
61
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment dari Pearson
sebagai berikut :
R yx = L:XY - (L:X)( L:Y) /n
'1[L:x 2 - (L:x)2 In)[ L:y 2
- (L:y)2 In]
R xy = Koefisien korelasi Pearson product moment
N = jumlah subjek
X = skor item
Y = skor total
62
Adapun dalam penghitungan dengan menggunakan program SPSS 12.0.
Hasil penelitian akan diinterpretasikan dengan menunjuk table koefisien
korelasi nilai r Product Moment pada taraf signifikansi !5 % dan 1 %. Apabila
hasil perhitungannya lebih besar dari r table maka korelasi dianggap
signifikan atau Ha diterima atau H nol ditolak. Apabila hasil penghitungan
lebih kecil dari r table maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak
atau H nol diterima.
BAB4
PRESENTASI DAN ANAliSJ\ DATA
4 .1. Gambaran Umum Responden
Adapun per:gainbilan responden sebagai sampel penelitian adalah sebanyak
30 orang, mahasiswa fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
memenuhi karakteristik sampel, yaitu mahasiswa yang berusia 19-26 tahun
dan berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pada uji coba alat tes, penulis menggunakan sampel mahasiswa
"'akultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang berusia 19-26 t2,hun,
!<arena memilki karakteristik yang sama dengan mahasiswa Fakultas
0 sikulogi. Berdasarkan hasil dari uji coba alat tes, mal<a diperoleh item-item
y<ing valid. Kemudian baru dilakukan penelitian, dengan sampel mahasiswa
1°akultas Psikologi yang memenuhi karaktenstik sampel penelitian.
4.2. Uji lnstrumen Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan
1.32 item dari dua skala yaitu skala berpikir 66 item dan skala orientasi masa
ciepan 66 item. Uji instrumen diberikan pada 64 orang, Fakultas llmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
J:ikarta. Hal ini karena mahasiswa pada FITK memiliki karakteristik yang
sama dengan mahasiswa Fakultas Psikologi. Adapun tujuan dari
pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud :
1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam
menyelesaikan pengisian instrumen.
2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pE!rnyataan atau item
item yang diberikan.
3. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan
dengan skor total.
4. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang di!JUnakan untuk
rnengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
4.2.1 Hasil uji validitas berpikir
64
Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product Moment
dari Pearson pada skala berpikir terhadap 64 orang mahasiswa Fakultas llmu
TRrbiyah dan l<eguruan (FITK) Universitas Islam f\legen Syarif Hidayatullah
JC1karta, dari 66 item yang diujicobakan diperoleh 54 item y<ing valid dan 12
itum yang gugur. Lebih jelasnya dapat dilihat pdda table berikut ini :
65
Tabel4.1
1-'.asil uji instrumen item yang valid (*) dari skala berpikir
~--~·
I ---- ·-,...--- -----
No Aspe1~ ln::likator Butir Soal
Total Favorabel Unfavorabel
-----·-· ·-----·--·-1 Harapan a. Memusatkan pada 1 *, 2-.<J 17*, 53*, 26 7
kesuksesan 11*, 21*
b. Pemer,ahan 12*, 36*, 7*, 24*, 33'' 7 masalah 40* 58*
-----~------- ·----- ·------ -2 Afirmasi diri a. Memusatkan 3, 41*, 28*, 2S*, 7
perhatian pada 22* 35*, 61* kekuatan diri sendiri
-· - lb. ·y-1 Memiliki 4*, 5*, 38*, 44*,
kepercayaan diri 13* 57,64*
3 Pernyataan a. Mampu 25*, 50*, 18*, 34*, 8 menggamba1kan 52*, 56* 39, 45* keadaan
~ ·-b. Tidak kaku menilai 37, 55, 9*, 19, 20* 7
dan fanatik dalam 62*, 66* berpendapat
f---.-.-.---
L. Penyesuaian a. Mengakui 15*, 23*, 47*, 49*, 62 7 diri kenyataan 27*, 54
b. Menyesuaikan diri 30*, 31*, 8*, 43*, 48*, 8 42*, 46 59
. 1- --- ·------·- -·------ -------··-·----·-.. ------------ - ·-----·------- --.--' c Menjauhkan diri 14*, 51*, 6*, 10, 'lf:l*, 8
dari penyesalan 60*, 65* 32*,
'- ·- ···- ----·-· Total 33 33 66
'----- -- -- ---------- ·---- . . ····---·------·---· --- . ·-···- ------·----·--·
66
'T ab91 4.2
Blue Print Skala Berpikir Pasca Uji lnstrumen
-----
No lndikc:.tor lndikator Butir Soal
Total Favorabel Unfavorabel
-· Hara pan c. Memusatkan pada 1, 2, 9, 18 17,46 6
1 kesuksesan
d. Pemecahan 10, 32, 34 6,21,29, 7 masalah 24, 25
-2 Afirmasi diri c. Memusatkan 19, 35 24, 25, 31, 6
perhatian pada 50 kekuatan diri sendiri
-----------d. Memiliki 3, 4, 11 33, 38, 52 6
kepercayaan diri
!----.-.-·-~-
3 Pernyataan c. Mampu 22, 43, 16. 30, 39 7
~ menggambarkan 45,47 keadaan
Tidak kaku mfJnilai 51, 54 8, 17 4 I
I dan fanatik dalam berpendapat
-Penyesuciian fa· 4 Mengakui 13, 20, 23 i 40,42 5 diri kenyataan
-0. Menyesuaikan diri 26,27, 36 7, 37,41 6
--c. Menjauhkan diri 12, 44, 5, 14,28 7
dari penyesalan 49,53
- ---Total 28 26 54
-----~---
67
4.2.2 Hasil uji validitas orientasi masa depan
Eerdasarkan uj: validitas dengan teknil~ korelasi Product Moment d<Jri
F'earson pada skala orientasi masa de;.ian terhadap 64 orang mahasiswa
Fakultas llmL1 Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri
Jakarta, dari 66 item yang diujicobakan diperoleh 57 item yang vaiid dan 9
item yang gugLll". Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :
label 4.3
1-'asil uji instrurnen item yang valia (*) dari skala orientasi masa depan
-· ·- =r101 No Aspek lndikator Butir Saal
-···---- - ·---------··-----· --F3vorabel Unfavorabel al
- - -·~~··-- ----·-· --··--·---1 Motivasi a. Tujuan yang 1*, 13*, 44*, 19*, 23, 36*, 8
ingi:i dicaµai 26* 63 . ·-- ·-
b. Waktu 1 O*, 28*, 11", 17*, 41* 7 pencapaian 54*, 65* L __
c. Dorongan/motif 16*, 18*, 6*, 20*, 51*, 9 I
mencapai 29*, 31*, 37* 61 I
2 Perencanaan a. Pengetahuan 3*, 25*, 49*, 7*. 8*, 52* 8 50* ..
b. Rencana 43*, 59*, 30*, 46*, 48 7 60*, 66*
c. Tingkat realisasi 38*, 53*, 55 9*, 15*, 22*, 7 39*
r------- -- -----3 Evaluasi a. Keyalcinan diri 4*, 32*, 45*, 27, 35, 58* 7
62* b. Kemungkinan 21*, 33*, 12,64* 7
pencapaian 34*, 40*, 47*
c. Emosi 2*, 5*, 42*, 14*, 24*, 57 7 56*
. ---·---- - ----- . . ----
Total 37 29 66 -
68
Tabel 4.4
Blue Print SkalA Orientasi Masa Depan Pasca Uji lnstrurnen
No Aspek
Motivasi -- ----
d.
lndilmtor
Tujuan yang ingin dicapai
Butir Soal J"mla~1 f---
Favorabel Unfavorabel --·-- f-·-- -----··--
1, 12, 24, 18, 32 6 40
e. Waktu 10, 25, 11, 16, 37 7 pencapaian 49, 56
f. Dorongan/motif 15, 17, 6, 19,46 7 mencapai 2G, 33,28
- - --Perenc<:rnaar I d. Pengetahuan 3, 23, 44, 7, 8,47 8
45 -e. Rencana 39, 52, 27,~2 6
t 53, 57 -f. Tingkat realisasi 34,48 9, 14, 21, 6
1-- 35 - --- -------~ --------d. Keyakinan diri 4,29,41, 51 5 3 Evaluasi
54 f-- -·
e. Kemungkinan 20, 30, 55 6 pencapaian 31, 36,43
-------- ----------f. Emosi 2, 5, 38, 13,22 6
50 --------- --------------- -- ------ - .... ".,_, __ .. >·-------------- - -- ...... ..•..
Total 36 21 57 ---· ---· -----~·--- -·-----
4.2.3. Hasil uji reliabilitas skala berpikir dan orientasi masa depan
Uji reliabilitas dilaksanakan pada mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan
f-:eguruan (FITK) L!niversitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
jumlah sampel uji im;trumen sebanyak 64 orang. Uji reliabilitas kedua skala
ini menggunakan uji statistik Alpha Croncba-~h denga:i menggunakan
program SPSS versi 12.0. Hasil uji reliabilitas skala berpikir dan orientasi
masa depan, maka diperoleh hasil :
1. Reliabilitas skala berpikir dengan 66 item adalah sebesar 0.915
dengan nilai standar alpha sebesar 0.920 Jadi skala berpikir ini
memiliki tingkat reliabilitas tinggi atau sangat reliabel
2. Reliabilitas skala orientasi masa depan dengan Ei6 item adalah
sebesar 0.935 Dengan nilai standar alpha sebesar 0.939, jadi skala
orientasi masa depan memiliki tingkat reliabilitas tinggi dan sangat
reliabel.
69
Hal ini berdasarkan penjelasan Guilford & Fruchter sebagaimana dikutip oleh
IBM & Kuncoro (2003) bahwa hasil skala berpikir 0.915 dan skala orientasi
masa depan 0.935 termasuk dalam kategori sangat reliabel, sehingga
instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Berikut norma
reliabilitas yang dijelaskan Guilford & Fruchter pada table di bawah ini :
i· 1orrna Reliabilitas
>0.90
0.70 sampai 0.90
0.40 sampai 0.70
0.20 sampai 0.40
< 0.20
San1iat reliabel
Reliabel
Cukup reliabel
Kurang reliabel
Tidal< reliabel
4.3. Uji Persyaratan
4.3.1 Uji normalitas
70
Data-data hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti asumi distribusi
normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas.
Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang dipero.leh harus dilakukan uji
normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro dkk, 2000).
Dengan demikian, analisis statistik yang pertama harus digunakan dalam
rangka analisis data adalal1 analisis statistik berupa uji normalitas.
fl.dapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakana uji
l<olmogorov-Smimov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam
hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai
sc:mpel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoriti:s tertentu (normal,
uniform atau poison). Jadi hipolesis statistiknya adalah bahwa distribusi
fr:;kuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan
(:ooritis) (Tim penelitian dan pengembangan Wahana Komputer, 2006).
Dengan demikian berda<,arkan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai uji
no:rnalitas data pada skala berpikir sebesar 0.829 dengan menggunakan
tar::1f signifikansi alpha 5 %, maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala
berpikir 0.829 > 0,05 (sig > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data
71
berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran
SPSS 12.0:
Gambar4.3
Q-Q Plot Berpikir
Normal Q-0 Plot of Berp!k!r
=· 0
0 0
.2 "" 0
0 0
> 0
i 170
0
o" 7.
1l \ITT
" 0
k •ro o"
'" 0
0
·~ ·~ •oo •oo
Obv:rrvnd Vafue
Dari garnbar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel berpikir
bornda disekitar garis uji yang mengarah ke kiri atas dengan demikian data
tersebut dapat dikatakan normal.
:'.3ernentara hasil uji normalitas data pacla skala orientasi masa depan
c!ip."roleh angka probabilitas sebesar 0.759 dengan rnenggunakan taraf
si9nliikansi alpha 5 %, maim cliketahui nilai probabilitas 0.759, sehingga
c;,•pal disimpulkan bahwa data berclistribusi normal. Berikut ini adalah gambar
diogram Q-Q plot keluaran SPSS versi 12.0
72
Gambar4.4
Q-Q Plot Orientasi Masa Depan
Nonnal Q-Q Plot of Borplklr
2CO-
0 mo
0 0
., 1fl0 0
" 0 0
!I 0
~HO 0
00
0
" -g 160 0
" 0 0 0
" 0 Jj 150-
'" 0
0
'"" "" '"" '"" '"" Obsorvod VnJuo
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variable orientasi
masa depan berada disekitar garis uji yang mengarah ke kiri atas dengan
demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
, " ,, u·· h ·• '•··~'·"-· JI omogcm,as
Uji homogenitas digunakan untuk rnengetahui variabilitas mean dari data
dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan
dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat
diajukan adalah :
Ho : varian data bersifat tidak homogen
Ha : varian data bersifat homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS
versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
73
Hasil uji homogenitas pada data diperoleh angka probabilitas sebesar 0.336
dan pada skala orientasi masa depan diperoleh angka probabilitas sebesar
0.336 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 °A), maka diketahui
bahwa nilai probabilitas skala berpikir 0.336 dan skala orientasi masa depan
0.349, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti varians
kedua data bersifat homogen.
4.3.3. Uji Hipotesis
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini, peneliti menganalisis skor berpikir dan skor orientasi masa depan dengan
r.~Jnggunakan rurnus koreiasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail
iccimical. Hal itu karena data penelitian ini berupa data interval dengan
; , '''mggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional.
D<;iam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 12.0.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara berpikir dengan
orientasi masa depan adalah 0.772 korelasi tersebut dapat dilihat pada table
di bawah ini :
74
Corre!atlons.
Beroikir OMD Berpikir Pearson Correlation 1 .772 ..
Sig. (2-talled) .000 N 30 30
OMD Pearson Correlation .772" 1 Sig. {2-tailed) .000 N 30 30 -
H. Correlation is significant at the 0.01 level
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi (r hitung) antara
berpikir dengan orientasi masa depan menunjukkan an9ka sebesar 0.772
dan (r table) dengan angka sebesar 0.361, dengan demikian nilai (r hitung) >
dari nilai (r tabel) pada taraf signifikansi 5 %, maka terdapat hubungan yang
signifikan antara berpil<ir dengan orientasi masa depan mahasiswa Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.Hasil Hipotesis
0 1eh karena r hitung lebih besar clari r label pada taraf signifikansi 5 % yaitu
u. T/2 > 0.036·! (sig > 0.05). fv1aka Ha diterima yaitu terclapat hubungan yang
sangat signifikan antara berpikir dengan orientasi masa depan pada dewasa
'"val. Ho ditolak yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara berpikir
ciengan orientasi masa depan pacla dewasa awal. Dari hasil korelasi yang
tuiihat bahwa korelasi yang terjadi antara dua variable tersebut adalah
korelasi positif, yaitu semakin positif cara berpikir seseorang semakin jelas
orientasi masa depannya, begitu juga sebaliknya semakin negatif cara
berpikir seseorang semakin tidal< jelas orientasi masa depannya.
BABS
•<ESIMPULAN, D!SKUSI DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan
antara berpikir dengan orientasi masa depan pada dewasa awal. Dalam hal
ini dapat dikatakan bahwa ada hubungan berpikir dengan orientasi masa
depan pada dewasa awal. Artinya seseorang yang berpikir positif maka akan
memiliki orientasi masa depan yang positif juga, sebaliknya seseorang yang
mcm1iliki cara berpikir negatif akan memiliki orientasi masa yang negatif.
F'ersoalan masa depan tidak akan pernah habis untuk dibicarakan,
khususnya yang terjadi pada dewasa awal. Persoalan yang paling krusial
ciihadapi oleh mahasiswa pada rnasa dewasa awai adalah bagaimana
r:•crumuskan masa depan. Hasil penelitian Astin, Green dan Korn (Santrock,
76
1995) pada 500 sekolah tinggi di Amerika Serikat. Terdapat jumlah
mahasiswa kurang lebih 3000 orang, pada tahun 1987, 8,7 % mahasiswa
mengalami depresi karena cemas dan putus asa dengan masa depan
mereka, lalu pada tahun 1988, gambaran itu meningkat menjadi 10,5 %
mahasiswa mengalami kecemasan menghadapi masa depan yang berujung
pada stress. Mereka mengalami tekanan karena ketakutan, kegagalan
dalam menghadapi masa depan, kecemasan dan kebingungan menanti
rnasa depan. Menurut Piaget pada masa dewasa awal seseorang berada
dalam tahap formal operasional, mereka sudah memiliki kernarnpuan berpikir
secara sisternatik terhadap hal yang abstrak sehingga mampu merencanakan
dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam
hidup, perumusan masa depan yang juga merupakan masalah yang begitu
besar bagi para dewasa awal.
;y:;tidaknya ada dua hal yang mernpengaruhi kesuksesan pada masa dewasa
riwal atau mahasiswa, yaitu
F'ertama cara berpikir, adalah faktor utama yang mempegaruhi masa depan
pada dewasa awal. Positif atau negatifnya cara berpikir seseorang akan
mempengaruhi masa clepannya. Jika seorang berpikir positif terhadap masa
depannya maka ia memiliki orientasi masa depan yang jelas sebaliknya
seseorang yang berpikir negatif rnengenai orientasi masa depannya maka ia
77
akan memiliki orientasi masa depan yang tidal< jelas. Karena pikiran negatif
akan menghambat seseorang untuk berpikir jernih, ia akan selalu
terkungkung dengan alasan-alasan yang akan menyulitkan diri sendiri, buntu
dalam berpikir dan berpandangan sempit terhadap sebuah tujuan.
1\spek-aspek yang ada dalam berpikir adalah harapan, afirmasi diri,
pernyataan dan penyesuaian diri. Keempat aspek ini dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya faktor dari dalam diri yang meliputi tempramen
bawaan, pemahaman diri yang baik atau mengakui kelebihan dan
kekurangan, pengalaman masa lalu juga mempengaruhi cara berpikir
seseorang. l<emudian faktor luar atau lingkungan juga mempengaruhi cara
berpikir, jika seseorang yang dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang
negatif maka ia akan selalu berpandangan negatif karena ajaran negatif itu
te!ah terinternalisasi kedalam pola pikirnya. Disamping itu yang menghambat
cara berpikir, sehingga membuat seseorang berpenilaian negatif terhadap
''"'buah peristiwa adalah disebabkan oleh informasi yan9 ada kurang
~>:mpurna. Maka membuat seseorang cenderung memiliki persepsi sendiri
clan seringkali negatif menilai sesuatu dan berpegang teguh pada pikiran
pikiran lama sehingga melihat sesuatu secara sempit dan buntu.
78
l<edua, orientasi masa depan bagaimana seseorang mmumuskan masa
depan menurut Numi (1989) hal itu dapat dilihat berdasarkan tiga proses
yaitu : motivasi, perencanaan dan evaluasi. l<etiga proses ini berkaitan erat
dengan beberapa hal, diantaranya sosial learning atau pengaruh dari
lingkungan keluarga, teman serta sekolah yang mempengaruhi orientasi
masa depan. Nurmi (1989) juga menjelaskan tiga proses pembentukan
orientasi masa depan itu adalah faktor motivasi yang berasal dari dalam diri
dan lingkungan. Perencanaan yang berhubungan dengan bagaimana cara
menyusun planning. Hal ini senada dengan ungkapan dari Marwah Daud
Ibrahim bahwa kesuksesan bisa dicapai dengan selalu berusaha dan
rnenyusun rencana-rencana yang dikemas dalam bentuk peta hidup. Hal ini
diyakini dapat mengarahkan dalam mencapai cita-cita. Realisasi dari rencana
merupal<an hal utama yang harus dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
! 'urapan dan cita-cita menuju masa depan.
1V1al~a hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara kedua variabel ini yaitu berpikir dengan orientasi masa depan pada
dewasa awal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan selama
clelapan tahun oleh Dr Wiseman, penulis buku "The Luck Factor" (gogle.com)
meneliti orang-orang yang beruntung atau yang memiliki masa depan yang
ceral1 clan orang-orang yang tidak beruntung atau masa depan yang kurang
79
bail< di tempat kerja mereka. Dr. Wiseman dalam penelitiannya menyelidiki
apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi
beruntung atau tidak. "Orang-orang yang memperoleh masa depan yang
cerah", kata Dr Wiseman, menciptakan keberuntungan merel<a sendiri
dengan empat dasar prinsip. Yaitu mereka yang memiliki pikiran positif
sehingga mampu meramalkan sesuatu secara positif, terlatih dalam
menciptakan dan melihat berbagai kesempatan atau peluang, membuat
keputusan yang tepat dengan mendengarkan gerak hati dan menggunakan
sikap yang ulet untuk mengubah sesuatu yang tidak beruntung menjadi lebih
baik. Dari empat prinsip dasar ini, terlihat jelas bahwa berpikir positif
merupakan salah satu prinsip dasar mewujudkan masa depan yang positif.
Kemudian Staples (1998) menjelaskan dalam penelitiannya terhadap orang
orang yang memiliki masa depan cerah atau orang sukses adalah orang
orang yang selalu berpikir positif ia menyimpulkan bahwa kita adalah
pemikiran kita, orang sukses akan selalu berpikir positif yaitu berorient.asi
pada kesempatan, peluang, tantangan dan perubahan, mereka selalu
memikirkan keberhasilan. Sebaliknya orang yang berpikir negatif akan selalu
memikirkan masalah, kemiskinan, kemunduran, kekurangan dan
keterbatasan, mereka memikirkan kegagalan. Sehingga apa yang mereka
pikirkan mengenai masa depan itu terjadi. Plato (dalam Staples, 1998) juga
mengunggkapkan hal yang sama bahwa "kita rnenjadi apa yang kita
80
pikirkan", penemuan-penemuan yang penuh wawasan yang dihasilkan Plato
berkat ia menjadikan pikiran sebagai faktor utama penggerak yang akan
menentukan masa depannya. Vincent (1996) dalam karangannya berpikir
positif juga mengungkapkan hal yang sama bahwa untuk sukses, seseorang
perlu memiliki faktor plus. Faktor ini ada dalam diri tiap orang, dan bisa
dimunculkan melalui keinginan yang kuat (visi ataupun misi hidup yang jelas).
Faktor plus itu adalah pikiran positif, yang mampu menimbulkan energi yang
positif bagi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan, mengatasi masalah,
dan menghadapi tantangan kehidupan. Selain itu banyak lagi penelitian
penelitian yang mengungkap kisah sukses tokoh-tokoh di dunia ini. Ternyata
Islam pun membahas keutamaan dari berpikir positif dan menganjurkan umat
Islam untuk menjauhi banyak prasangka negatif. Hal ini terdapat dalam Hadis
Ciudsi yang menjelaskan bahwa Allah akan mengabulkan keinginan manusia
sesuai dengan prasangkanya. Jika manusia berprasangka baik/positif maka
Allah akan mengabulkan keinginan positif itu sebaliknya jika manusia
berprasangka negatif mal<a keinginan negatif itu akan terwujud.
81
5.3.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara
berpikir dengan orientasi masa depan pada dewasa awal. Maka diharapkan
mempertimbangkan saran-saran berikut :
1. Saran praktis
a. Kepada mahasiswa agar terus memupuk dan mempelajari cara
berpikir yang positif, agar dapat melihat sesuatu secara positif.
Terlebih yang berhubungan dengan masa depan karena berdasarkan
penelitian ini kemampuan berpikir sangat mempengaruhi masa depan
seseorang, jika seorang mahasiswa mampu berpikir positif mengenai
masa depannya maka ia akan memiliki orientasi masa depan yang
positif, demikian juga sebaliknya pikiran negatif akan menghasilkan
pandangan yang sernpit terhadap masa depan.
b. Saran praktis bagi Fakultas Psikologi agar mengadakan training atau
pelatihan mengenai berpikir positif dan perencanakan masa depan
karena training cukup berpengaruh terhadap cara pandang seseorang
dalam menghadapi persoalan dan penetapan tujuan.
c. Bagi orang tua dan pendidik agar selalu menciptakan lingkungan yang
positif dan menanamkan cara berpikir secara positif sejak dini. Karena
kemampuan berpikir terbentuk melalui proses dari lahir. Tanpa
82
disadari dengan lingkungan positif yang selalu mengajarkan berpikir
positif akan menghasilkan generasi yang selalu berorientasi positif.
Karena cara berpikir positif itu hanya bisa dibentuk dengan kebiasaan
berpikir positif sehingga akan terinternalisasi kedalam diri dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk membiasakan membuat jadwal atau time schedule,
peta hidup dan sejenisnya. Karena berdasarkan penelitian ini peta
hidup terbukti sangat efektif dalam proses pencapai tujuan dan
memudahkan dalam aktifitas.
2. Saran teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat berlaku untuk semua kalangan, bukan hanya
dewasa awal karena penelitian ini adalah penelitian manusia secara
umum dan dewasa awal yang menjadi wakil penelitian.
b. Untuk Peneliti selanjutnya diharapkan agar memperbanyak jumlah
sampel penelitian dan memperluas area penelitian, sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih representatif.
DAFT AR PUSTAKA
Abdullah, A. F. (2004). Membangun Positive thinking secara Islam. Jakarta : Gema lnsani Press
Abdullah, Gymnastiar. (2006). Alw Bisa. Bandung : MQ Publishing
Abdurrahman, Saleh. (2004). Psikologi suatu Pengantar. Jakarta :Kencana
Ary Ginanjar, Agustian. (2001 ). ESQ. Jakarta : Arga
Albreact, K. (1980). Brain power: Learn to improve your thinking skill. New York: prentiss Hall.inc
Aidh, Al-Qarni. (2005). La Tahzan. Jakarta : Qisthi Press
Al-Qarni, Awaidh Bin Muhammad. (2001 ). Kembangkan Potensi Diri Anda Sepenuhnya. Yogyakarta : Mitra Pustaka
Azizah, Abu Azmi. (2002). Be1pikir lslami. Jakarta : lntermedia
Covey Stephen R. (1997). Seven Habits. Jakarta : Binarupa Aksara
Danah, Zohar dan Ian Marsal. (2001 ). SQ. Bandung : Mizan media utama
Davidoff, Linda L. (1988). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga
Edward, Debona. (1986). Berpikir praktis. Bandung : Pionir Jaya
-----------------. (1992). Mengajar be1pikir. Jakarta : Erlan9ga
Estienne de Beer. (2006). The perils of positive thinking. Johannesbur9
e-psikologi.com
Google.com
Goleman Daniel. (2002). Emosional Intelligence. Jakarta : Gramedia
Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Hart, Archibald D. (1997). Habits of the Mind. Jakarta : Professional Books
http :I /proquest. umi. com
Ibrahim, Elfiky. (2007). Terapi NLP. Jakarta : Hikmah
f\Jurmi, Jari-Eric. (1989). Development of orientation to the future; ariview of development of future orientation and planning.
Nihayah, Fadhilah, Natris. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta : UIN Jakarta Press
Masaru, Emoto. (2006). The True Power of Water. Bandung : MQ Publishing
McKay Gary and Don Dinkmeyer. (2005). How you feel is up to you. Jakarta : Grasindo
Monks dkl,. (2004). Psilwlogi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Palgunadi T. Setyawan. (2004). Daun Berserakan. Jakarta : Gema lnsani
PesantrenVirtual.com
Peale, N.V. (1977). The Amazing Result of Positive Thinking. Jakarta: Gunug Jati
----------. (1992). Berpikir positif. Jakarta: Bina rupa aksara
----------. (1997). Anda Pasti Bisa Bila Anda Pikir Bisa. J21karta : Professional Books
Jalaluddin, Rakhmat. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Jaudat, Said. (2002). Meraih Masa Depan. Bandung : Pustaka Hidayah
Ronnie, D. (2006). The Power of Emosional & Adversity Question for teacher, Bandung : Hikmah
Ronny, Kountur. Metodo!ogi Penelitian. Jakarta : 2004
Saifuddin, Azwar. (2004). Penyusunan Skala Sil<ap. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Sevilla. Consuelog.et.all. (1993). Pengantar Metode Pene/itian. Jakarta : UI
Staples, W.N. (1994). Berpikir sebagai Pemenang. Jakarta : Pustaka Tangga
Santrock J.W. (1995). Life Span Development (tetjema/1). Jakarta: Erlangga
Sarlito, Sarwono. (2000). Pengantar Umum Psiko/ogi. Jakarta : Bulan Bintang
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Singgih, Gunarsa. (2003). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia
Suharsini, Arikunto. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta : Rieka Cipta
Sumadi, Suryabrata. (2002). Psiko/ogi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sasson Remez, The Power of Positive Thinking
Tro111111sdorf, Gisela. (1983). Future orientation & socialization
TL Stanley. SuperVisio11. Burlington: Oct 2005.Vol.66, lss. 10; pg. 14, 3 pgs
Ustman, Najati. (2005). Be/ajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, Jakarta : Hikmah
-----------------.(2003)Psikologi dalam Tinjauan Hadist Nabi. Jakarta : Mustaqqim
Yusuf, Qordawi. (1998). Al-Qur'an bicara tentang aka! dan pengetahuan. Jakarta : Gema lnsani Press
su uata s1<or Try out ala Berpikir
Butir pernyataan I 1 2 3 4 5 6
4 4 2 3 4 2 : 3 3 3 2 3 3 : 3 3 2 2 2 3
4 3 3 2 3 4
' 3 3 3 2 3 1
' 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4' 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 1 2 2 3 2 2 1 4 3 3 1 1 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 4 A 3 0 3 ' ~ v ' 4 3 3 3 4 3 4 2 4 1 3 1 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3
7 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 1 31 2 3 2 2 3 0 L
3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
8 9 10 ii 12 13 14 15 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 ~ ' ~1 0
31 3 4 4 L .. " " 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 1 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 0
;)
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 1 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 31 2 3 4 3 3 2 4 2 4 3 1 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 1 3 1 4 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 1 3 'i 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 1 1 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 1 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 ~
L
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 Total 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 184 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 185 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 190 3 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 213 3 4 2 2 3 4 3 2 3 2 4 2 1 1 1 4 4 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 2 4 4 187 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 198 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 231 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 208 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 183 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 1 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 4 2 4 4 198 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 1 3 3 4 3 194 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 199 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 1 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 4 213 2 4 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 153 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 201 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 1 1 3 2 3 3 4 1 3 4 3 2 1 1 3 3 1 3 1 3 3 182 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 210 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 220 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 170 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 204 2 4 3 0 0 A 3 3 ' 2 ~ ~ • 3 ~ 2 4 3 1 2 2 3 3 3 i 4 3 3 4 2 2 3 190 v v ~ ~ .., L. I L.
3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 202 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 1 2 3 4 1 3 2 4 4 2 4 4 4 4 217 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 182 4 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 1 1 205 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 1 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 209 3 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 1 3 3 185 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 200 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 193 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 190 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 1 3 2 4 4 3 3 3 3 3 199 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 3 206
- ~ - ~ ~ - - ~. ~ ~ ~ ~ "- v v ~ J "- J "- " '+ " 4 I " " 4 4 4 ,j ;; ;; ~
5 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 s 3 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 7 4 3 2 3 4 3 1 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 4 8 4 4 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 9 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 () 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 4 2 3 1 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 7 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 g 4 4 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 1 1 4 4 1 4 2 4 4 4 2 1 4 1 3 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 3 2 ) 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 1 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4 ! 4 3 2 1 1 4 2 2 3 . 2 3 1 41 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~ 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 i 4 3 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 ; 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 ) 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 r 4 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 l 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 l 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 ) 4 4 3 1 3 3 2 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 i 4 3 4 2 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 ! 3 3 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 I 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 I 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 I 233 200 192 149 200 157 145 164 202 150 210 180 208 210 217 171 149 209 136 201 236 216 194 137 225 175 232 229 220 209 191 221 211
- - - - - - ' ~ - v - l VG.
3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 180 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 189 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 208
', 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 4 4 1 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 215 . 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 212
3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 195 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 208 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 204 4 4 4 1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 4 212 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 204 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 188 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 212 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 183 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 219 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 200 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 1 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 212 3 4 3 3 2 4 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 3 2 2 2 1 4 2 2 3 4 3 4 2 3 3 192 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 189 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 182 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 219 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 187 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 199 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 201 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 212 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 201 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 221 4 4 4 ;> 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 2 0 0 0 0 3 " ' ' 3 , " 3 3 213 v v v v ,_ ., .. ., v
4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 203 3 4 2 2 2 4 2 2 2 1 3 3 2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 161 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 203
212 241 188 178 174 232 191 200 208 176 208 161 162 189 153 193 220 220 134 168 189 205 181 176 141 227 220 183 220 179 202 200
sil Skor Try Out ala Orientasi Masa Depan
, - ----- - -
' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 4 4 2 4 5 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 1 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1 3 4 2 4 2 3 4 2 4 2 4 3 1 3 3 4 4 3 1 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 21 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 3 A A ., 0 A 0 ' 3 4 ~ ~ ~ v "T v .. 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4
35 36 37 38 391 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 Total 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 201 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 192 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 195 3 1 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 2 4 222 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 220 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 217 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 251 3 2 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 211 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 186 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 207 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 2 1 2 3 194 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 195 2 1 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 219 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 4 1 2 3 4 4 2 3 2 1 2 4 3 3 4 2 3 2 1 4 2 2 165 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 221 3 4 4 2 3 4 4 4 2 1 3 2 4 4 4 4 3 4 3 1 2 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 206 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 240 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 236 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2 166 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 218 3 1 2 4 3 3 2 4 3 1 3 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 ') 4 ~
2n7 v•
3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 206 4 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 229 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 190 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 194 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 211 4 2 4 3 3 3 2 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 203 3 1 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 1 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 208 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 194 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 189 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 3 2 2 2 186 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 2 2 3 4 215
., ., v ., ., v v v L ., " "
., ., "
., L " " " .. L " " " .. " " " " q q ,j
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 3 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 31 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 31 3 3 2 3· 3 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
217 222 202 226 212 193 202 202 156 207 210 192 204 195 199 215 171 179 195 191 225 169 178 191 200 221 192 200 213 198 226 223 219
- - ---3 1 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 175 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 221 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 207 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 3 3 2 2 3 199 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 201 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 200 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 221 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 203 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 221 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 1 3 2 2 3 4 4 3 4 206 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 196 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 207 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 181 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 3 223 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 206 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 225 3 1 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 208 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 213 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 172 1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 224 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 192 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 199 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 31 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 202 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 214 3 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 213 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 235 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 31 .., 3 A ..,,~
4 ~ 4<v
3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 212 3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2 1 3 175 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 207
201 141 189 206 197 192 189 217 204 170 208 203 209 203 215 215 213 208 200 183 156 238 192 204 199 174 192 224 190 187 180 213
.ampiran 2
lji Validitas 1kala Berpikir
Correlations
Total Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00001 Pearson Correlation
Sig. {2-tailed)
N
Total VAR00001 1 .543*
.ODO
64 64
.543*' 1
.ODO 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Total VAR00003 Total Pearson Correlation 1 .233
Sig. {2-tailed) 064 N 64 64
VAR00003 Pearson Correlation 233 1 Sig. (2-tailed) .064
N 64 64
Correlations
Total VAR00005 Total Pearson Correlation 1 .459**
Sig. (2-tailed) .000 N 64 64
VAROOOOS Pearson Correlation 459•• 1
Sig. (2-tailed) 000 N 64 64
Correlatkln is significant at the 0.01 leve! (2-tailed).
Correlations
Total VAP.00007 Total Pearson Correlation 1 .210·
Sig_ (2-tailed) 031 N 64 64
VAR00007 Pearson Correlation 270* 1 s~ (2-tailed) 031 N 64 64
Correlation is significant at Ille 0 05 level (2-tailed)
Correlations
Total VAR00009 Total Pearson Correlation 1 .470"
Sig. {2-tailed) 000 N 64 64
VAR00009 Pearson Correlation 470* 1 S-19_ (2-tailed} .000 N 64 64
... Correlation is significant RI the O 01 level (2-tailed)
Correlations
Total VAR00002 1otal Pearson Correlation 1 312·
Sig. (2·tailed) .012
N 64 64 VAR00002 Pearson Correlation .312· 1
Sig. (2-tailed) .012
N 64 64
Correlation is significant at the 0.05 level (2-ta~ed).
Gorrelations
Total VAR00004 Tota! Pearson Correlation 1 .097
Sig. (2-talled) 447 N 64 64
VAR00004 Pearson Correlation .097 1 Sig. (2·taile:d) .447
N 64 64
Gorrelations
Total VAR00006 Total Pearson C".:irrelation 1 .274•
Sig. (2-tailed) .029
N 64 64 VAR00006 Pearson Correlation .274. 1
Sig. (2-taied) .029 N 64 64
*.Correlation 1s signifk:ant at the 0.05 leve! (2-tailed}.
Gorrelations
Total VAR00008 Total Pearson Correlation 1 .298"
Sig. (2-tai!ed) .017
N 64 64 VAROOOOB Pearson Correlation .298". 1
Sig. (2-ta"iled) .017
N 64 64
·- Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations
Tota! VAR00010 Total Pearson Correlation 1 .117
Slg. (2-tailed) .359 N 64 64
VAR00010 Pearson Correlation .117 1
Sig. i2-1aited) .359 N 64 64
Correlations Correlations
Total VAR00013
Total Pearson Correlation 1 .53P'
Total VAR00014 lotal Pearson Correlation 1 .398•
s;i. (2-taited) .000 Sig. (2-tailsd) .001
N 64 64 N 64 64
VAR00013 Pearson Correlation .531. 1 VAR00014 Pearson Correlation .398· 1
S(J. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .001
N 64 64 N 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation 1s significant at the 0.01 !eve! (2-ta!led).
Correlations Correlations
Total VAR00015 Total VAR00016 Total Pearson correlation 1 .539° Total Pearson C()rrelation 1 .304·
Sig. (2-tailed) 000 Sig. (2-tailed) 015 N 64 64 N 64 64
VAR00015 Pearson Correlation .539' 1 VAR00016 Pearson C!Jrre!ation .304* 1
Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .015
N 64 64 N 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}. •.Correlation is significant at the 0.05 level (2·tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00017 Total VAR00018
Total Pearson Correlation 1 .319' Total Pearson Correlation 1 .350 ..
Sig. (2-tailed) .010 Sig. (2-tai!ed) .005
N 64 64 N 64 64
VAR00017 Pearson Correlation 319' 1 VAR00018 Pearson Correlation .350" 1
Sig (2-tailed) .010 Slg. (2-tai!ed) .005
N 64 64 N 64 64
'. Correlation is significmt at the 0.05 level {2-tailed). Correlat!On is significant at the 0.01 leve! (2-tailed).
Correlations Correlations
Tota! VAR00020
Total VAR00019 Total Pearson Correlation 1 .477' ..
Total Pearson Correlation 1 -.131 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .302 N 64 64
N 64 64 VAR00020 Pearson CorrelaUon .477* 1
VAR00019 Pearson Correlation -.131 1 Sig. (2-tai!ed) .000
Sig. (2-tailed) .302 N 64 64
N 64 64 ••. Correlation is signific;mt at the 0.01 !eve! {2-tailed).
Correlations C:orrelations
Total VAA00021 Tota! VAR00022 fatal Pearson Correlation 1 .431·· Total Pearson Ccrre!alion 1 .305'
s~ (2·taited) .000 Sig. (2-tai!ed) .014 N 64 64 N 64 64
v'AR00021 Pearson Correlation .431 * 1 VAR00022 Pearson Ccrrelation .305" 1 Sg. (2-tailed) .000 Sig. (2-talled) .014 N 64 64 N 64 64 ..
. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed). •. Correlation is signJficarit at the 0.05 level (2·tailed) .
Correlations Correlations
Total VAR00023 Total VAR00024 rotal Pearson Correlation 1 .278' rotal Pearson Correlation 1 .267'
S(t. (2-taited) .026 Sig. (2-tai!ed) .033
N 64 64 N 64 64 IAR00023 Pearson Correlation .278* 1 VAR00024 Pearson Correlation .267• 1
S(t. (2-tailed) .026 S(J. (2·tailed) .033
N 64 64 N 64 64
•. Correlation is significant at the 0.05 !eve! (2-tailed). ·.Correlation is signific:ant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Total VAR00025 Correlations Total Pearson Correlation 1 .492"
Sig. (2-tailed) 000 Total VAR00026
Total Pearson Correlation 1 .209 N 64 64 Sig. (2-tailt>d) .098
VAR00025 Pearson Correlation .492• 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .000 VAR00026 Pearson Correlation .209 1 N 64 64 Sig. {2·tailc~d} .098
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 64 64
Correlations Correlations
Total VAR00027 Total VAR00028 Tota! Pearson Correlation 1 534· Total Pearson Correlation 1 _302·
Sig. (2-tai!ed) .000 Sig. (2-tai!ed) 015 N 64 64 N 64 64
VAR00027 Pearson Correlation _534•• 1 VAR00028 Pearson Corre!afion .302· 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tai!Hd) .015 N 64 64 N 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled). •. Correlation is signifiGallt at the 0.05 level (2-tailed}.
Correlations Gorrelatlons
Tota! VAR00029 Total VAR00030 Total Pearson Correlation 1 .623 .. Total Pearson Correlation 1 .272'
Sig. (2-tai!ed) .000 Sig. (2.failed) 030 N 64 64 N 64 64
VAR00029 Pearson Correlation .623* 1 VAR00030 Pearson Correlation .272* 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .030 N 64 64 N 64 64
0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). •.Correlation is s!gnific<?J"'lt at the0.05 level {2-lai!ed).
Correlations Correlations
Total VAR00031 Total VAR00032 Total Pearson Correlation 1 .421' Total Pearson Gorrelatio1 1 .655•
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64 VAR00031 Pearson Correlation .421" 1 VAR00032 Pearson Correlatior .655 • 1
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-taiied) .000
N 64 64 N 64 64
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00033 Total Pearson Correlation 1 .576'
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 VAR00033 Pearson Correlation .576* 1
Tota! VAR00034 iota! Pearson G•)rre!at1on 1 .418°
Sig. (2-tai!ed) .001 N 64 64
VAR00034 Pearson Ct)rrelation .41 a· 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig_ (2-taile{j) .001 N 64 64 N 64 64
u. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). . . Correlation 1s significant at the 0.01 level {2-tailed).
Correlations C orrelatlons
Total VAR00035 total Pearson <vorre!ation 1 .655*
Total VAR00036 Iota! Pearson Correlation 1 .448~
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailt>d) .000
N 64 64 N 64 64
/AR00035 Pearson Correlation .655. 1 VAR00036 Pearson Correlation .448* 1 Sig. (2-tai!ed) .ODO Sig. (2-tailt>d) .000 N 64 64 N 64 64 ..
·Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). ..
·Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations Total VAR00038 Total Pearson Correlation 1 .254'
Total VAR00037 Total Pearson Correlation 1 .199
Sig. (2-tailed) .115
N 64 64
Sig. (2-tailed) .043
N 64 64 VAR00038 Pearson Correlation .254* 1
VAR00037 Pearson Correlation .199 1 Sig. (2-taied) .043
Sig. (2-tailed) 115 N 64 64
N 64 64 •.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Corrolatlons Total VAR00040 Tola! Pearson Correlation 1 _572•
Total VAR00039 Total Pearson Correlation 1 -.016
Sig. (2-tailed) .ODO
Sig. (2-tailed) .901
N 64 64
N 64 64
VAR00040 Pearson Correlation .572. 1
VAR00039 Pearson Correlation -.016 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .901 N 64 64
N 64 64 *". Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00041 Tota! VAR00042 Tota! Pearson Correlation 1 .429"' Tola! Pearson Correlation 1 .397'*
Sig. (2-tailed) .ODO s~. (2-taied:, .001
N 64 64 N 64 64 VAR00041 Pearson Correlation .429' 1 VAR00042 Pearson Correlation .397' 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tai~d) .001 N 64 64 N 64 64
Ho. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is signific3nt at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00043 Total VAR00044 Total Pearson Correlation 1 .380" total Pearson Correlation 1 .5"11H
Sig. (2-tailed) .002 s~. (2-taled) .000
N 64 64 N 64 64 VAR00043 Pearson Correlation .380' 1 VAR00044 Pearson Correlation .511' 1
Sig. (2-tai<>d) .002 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64 N 64 64 ..
· Correlation 1s sigrnf1cant at the 0.01 level (2-tailed). ..
· Correlation IS significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Total VAR00045 Corrolations
Total Pearson Correlation 1 .553*• Total VAR00046 Sig. (2-tailed) .ODO Total Pearson Correlation 1 .244 N 64 64 Sig. (2-tail,:d) .052
VAR00045 Pearson Correlation .553* 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .000 VAR00046 Pearson Correlation .244 1 N 64 64 Sig. (2-taili~d) .052 ..
·Correlation is slgrnficant at the 0.01 level (2-tailed). N 64 64
Correlations Correlations
Total VAR00047 Iota I Pearson t.,..;orrelation 1 .376"
Total VAR00048 Total Pearson Correlation 1 .571"
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
i/AR00047 Pearson Correlation .376' 1 VAR00048 Pearson Correlation .571' 1
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64 . *.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00049 Total VAR00050 rotal Pearson Correlation 1 .351. Total Pearson vorrelation 1 .372*
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tai!ed) .002 N 64 64 N 64 64
VAR00049 Pearson Correlation .351• 1
Sig. (2-tailed) .004
N 64 64
VAR00050 Pearson Correlation .372··1 1 Sig. (2-tail(ld) .002
N 64 64 0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ·-••. Correlation is sigrnncant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00052 Total VAR00051 Total Pearson Correlation 1 .496•
Total Pearson Correlation 1 .581"*
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 VAR00051 Pearson Correlation .581 * 1
Sig. (2-lailed) .000
N 64 64 VAR00052 Pearson Correlation .496• 1
Sig. (2-tai!ed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
H. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *"". Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed).
Correlations
Total VAR00053 Correlations
Tota! Pearson Correlation 1 .2ao· Total VAR00054 Sig. (2-tailed) .025 Total Pearson Correlation 1 -.166 N 64 64 Sig. (2-tailed) .191
VAR00053 Pearson Correlation .2so· 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .025 VAR00054 Pearson Correlation -.166 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .191
•.Correlation is significant at the 0.05 revel (2-tailed). N 64 64
Correlations Correlations
Total VAR00056 Total VAR00055 Total Pearson Correlation 1 .501*'
Tota! Pearson Corre!nt!on 1 .172 S!J. (2-tai'ed) .000 Sig. (2-lailed) .174 N 64 64 N 64 64 VAR00056 Pearson Correlation .501*' 1
VAR00055 Pearson Correlation .172 1 Sig. (2-lai:ed) .000
Sig. (2-tailed) .174 N 64 64
N 64 64 **.Correlation is. significant at the 0.01 level (2-tailed).
C:orrelatlons Correlations
Total VAR00058 Total VAR00057 Total J-'earson Correlation 1 .537"'
Total Pearson Correlation 1 .207 Sig. (2-lailed) .000 Sig. (2-tailed) .100 N 64 64 N 64 64 VAR00058 Pearson Correlation .537* 1
VAR00057 Pearson Correlation .207 1 Sig. (2-lailed) .000
Sig. (2-tailed) .100 N 64 64 N 64 64 u. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C:orrelations Correlations
Total VAR00060 Total VAR00059 "lotal Pearson Correlation 1 .607"°
Total Pearson Correlation 1 .151 Sig. (2-lailEd) .000 Sig. (2-tailed) .235 N 64 64 N 64 64 VAR00060 Pearson Cc1rrelation .607* 1
VAR00059 Pearson Correlation .151 1 Sig. (2-tailt;-'<i) .000 Sig. (2-tailed) .235 N 64 64 N 64 64 **.Correlation is significant at the 0.01 level {2-talled)
Correlations Gorrelations
Total VAR00061 Tota! Pearson Correlation 1 sw· Total VAR00062
s~- (2-tai~d) .000 Total Pearson Correlation 1 -_039
N 64 64 Sig. (2-tailed) _761
VAR00061 Pearson Correlation .599* ' N 64 64
sg. (2-tailed) .000 VAR00062 Pearson Correlation -_039 1
N 64 64 Sig. (2-tai!ed} _761
Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed}. N 64 64
Correlations Gorrelations
Total VAR00063 Total Pearson Correlation 1 _557" Total VAR00064
Total Pearson Correlation 1 _353 .. Sig_ (2-tailed) _ooo Sig_ (2-tail-ed) _004 N 64 64 N 64 64
VAR00063 Pearson Correlation _557" 1 VAR00064 Pearson Correlation .353~ 1 Sig_ (2-tailed) _ooo Sig_ (2-tailed) _004 N 64 64 N 64 64
'"'.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). ... Correlation Is significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations Correlations
Total VAR00065 Total Pearson Correlation 1 _403••
Total VAR00066 Total Pearson Correlation 1 .486 ..
S~- (2-tai~d) .001 Sig. (2-tai!ed) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00065 Pearson Correlation .403" 1 VAR00066 Pearson Correlation .486. ' S~- (2-tai~d) .001 Sig. (2-tai1ed) .000 N 64 64 N 64 64
0
• Correlation is significant at the 0.01 level {2-talled). 0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
lji Validitas
>kala Orientasi Masa Depan
Correlations Correlations
Total VAR00001 Tota! Pearson Correlation 1 .365*' Total VAR00002
Sig. {2-tailed) .003 lOtal Pearson L:orrelation 1 .117
N 64 64 Sig. (2-tailed) .357
VAR00001 Pearson Corre!atlon .365~' 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .003 VAR00002 Pearson Correlation .117 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .357
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 64 64
Correlations Correlations
Tolal VAR00004 Total VAR00003 Total Pearson Correlation 1 .382.
rotal Pearson Correlation 1 .393'*'
s~. (2-tailed) 001
N 64 64 VAR00003 Pearson Correlation .393* 1
Sig. (2-tailed) .002
N 64 64
VAR00004 Pearson Correlation .382" 1
Sig. (2-tailed) 001 Sig. (2-tai!ed) .002
N 64 64 N 64 64 .
Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) .
Correlations Correlations
Total VAR00005 Tota! Pearson Correlation 1 .475•
Total VAR00006 rotaJ Pearson Correlation 1 .251*
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tail.,d) .045 N 64 64 N 64 64
VAR00005 Pearson Correlation .475. 1 VAR00006 Pearson Correlation .251" 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig, (2-tailed} .045 N 64 64 N 64 64
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *,Correlation is significant at the 0.05 level (2-ta!led).
Correlations Correlations
Tota! VAR00007 Total Pearson Correlation 1 .404*'
Total VAROOOOB Total Pearson Correlation 1 .485.
Sig. (2-tailed) 001 Sig. (2-tail(ld) .000
N 64 64 N 64 64
VAR00007 Pearson Correlation .404'" 1 VAR00008 Pearson Correlation .485. 1
S~. (2-tailed) .001 Sig. (2-tail<id) .000
N 64 64 N 64 64 0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled). *"".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAROOOOg Total VAR00010 Tota! Pearson Correlation 1 .373*' fatal Pearson Corre!alion 1 .669**
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-taYed) .ODO N 64 64 N 64 64
VAROOoOg Pearson Correlation _373• 1 VAR00010 Pearson Correlation .669u 1 Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-taied) .000 N 64 64 N 64 64
**.Correlation is signlficant at the 0.01 level (2-tai!ed). ... Correlation is significant at tile 0.01 level {2-tailed}.
Correlations
Total VAR00011 Correlations Total Pearson Correlation 1 .411*"
Sig. (2-tailed) 001 Total VAR00012
Total Pearson correlation 1 .246 N 64 64 Sig. (2-taied) .050
VAR00011 Pearson Correlation .411"" 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .001 VAR00012 Pearson Correlation .246 1 N 64 64 Sig. (2-taied) .050
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 64 64
Correlations Correlations
Total VAR00013 Total VAR00014 Total Pearson Correlation 1 .417*" Total Pearson 1.,..orrelation 1 .468.
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00013 Pearson Correlation .417• 1 VAR00014 Pearson Correlation .488* 1 Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tail•3d) .000 N 64 64 N 64 64
0• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). . .... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Gorrelatlons
Tota! VAR00015 Total VAR00016 Total Pearson Correlation 1 .464"' Iota! Pearson Correlation 1 .560"'
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taihld) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00015 Pearson Correlation .464" 1 VAR00016 Pearson Correlation .560* ' Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tallod) .000 N 64 64 N 64 64 .
• ·Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations Correlations
Total VAR00017 Total Pearson Correlation 1 .335*'
Total VAR00018 Total Pearson Correlation 1 .2so·
Sig. (2-tailed} .007 Sig. (2-tailed) .047
N 64 64 N 64 64
VAR00017 Pearson Correlation .335" 1 VAR00018 Pearson Correlation .250" 1 Sig. (2-tai!ed) .007 Sig. (2-tailed) .047 N 64 64 N 64 64 ..
·Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed) .
Correlations Correlations
Total VAROOQ1g Total Pearson Correlation 1 .482·
Total VAR00020 Total Pearson Correlation 1 .265"
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tall"d) .034 N 64 64 N 64 64
VAR00019 Pearson Correlation .482· 1 VAR00020 Pearson Correlation .2ss• 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tail<<l) .034 N 64 64 N 64 64
*".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *.Correlation is significant at !he 0.05 level {2-tailed).
Correlations C:orrolatlons
Tola! VAR00021 Total Pearson Correlation 1 ,656.
Total VAR00022 Total Pearson Correlation 1 .448"
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taied) .000
N 64 64 N 64 64
VAR00021 Pearson Correlation .656. 1 VAR00022 Pearson Correlation .448* 1
Sig. (2-taited) .ODO Sig. (2-tai:ed) .000
N 64 64 N 64 64
**.Correlation Is significant at the 0.01 level (2-tailed). h. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Gorrelatlons
Correlations Total VAR00024 Total Pearson Correlation 1 .514"
Tota! VAROD023 Total Pearson Correlation 1 -.217
Sig. (2-tai!ed) 085
N 64 64
VAR00023 Pearson Correlation -.217 1
Sig. (2-taik~d) .000
N 64 64 VAR00024 Pearson Correlation .514* 1
Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .085 N 64 64
N 64 64 '°.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00025 Total VAR00026 total Pearson Correlation 1 .579*' Total Pearson Correlation 1 .435*
Sig. (2-taited) .ODO Sig. (2-taited) .000
N 64 64 N 64 64
VAR00025 Pearson Correlation _579• 1 VAR00026 Pearson Correlation .435* 1 Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-ta:ted) .000
N 64 64 N 64 64
... _Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}. u. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corrolatlons
Correlations Total VAR00028
Total VAR00027 Total Pearson Correlation 1 .569'
lotal Pearson Correlation 1 .231 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .066 N 64 64
N 64 64 VAR00028 Pearson Correlation .569' 1
VAR00027 Pearson Correlation .231 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .066 N 64 64
N 64 64 **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Total VAR00029 Correlationn
Total Pearson Correlation 1 .609 .. Total VAR00030
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 VAR00029 Pearson Correlation .609• 1
Sig. (2-tailed) .000
Total Pearson Correlation 1 .488H
Sig. (2-tailed) .ODO N 64 64
VAR00030 Pearson Correlation .488. 1 Sig. (2-tai!ed) .000
N 64 64 N 64 64
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the CL01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00031 Total VAR00032
Tota! Pearson Correlation 1 .503u Total Pearson Correlation 1 .591'
Sig. (24ailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
VAR00031 Pearson Correlation .503' 1 VAROD032 Pearson Correlation .591* 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taile.d) .ODO
N 64 64 N 64 64
... Correlation is significant at !he 0.01 !eve! (2-tailed). °".Correlation is signlficant at the 0.01 level (2-tailed) .
Correlations Correlatlons
Total VAR00033 Total Pearson correlation 1 .570 ..
Total VAR00034 ·iota! Pearson Correlation 1 430°
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailtid) 000 N 64 64 N 64 64
VAR00033 Pearson Correlation .570* 1 VAR00034 Pearson Correlation .430"' 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. {2-taih:d) .000 N 64 64 N 64 64
0. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation ls significant at the 0.01 leve! (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00036
Total VAR00035 Total Pearson Correlation 1 .275*
total Pearson Correlation 1 .220 Sig. (2-taili;d) .028
Sig. (2-tailed) .081 N 64 64
N 64 64 VAR00036 Pearson Correlation .275" 1
VAR00035 Pearson Correlation .220 1 Sig. (2-ta ilHd) .028
Sig. (2-taile<l) .081 N 64 64
N 64 64 •.Correlation 1s sgrnficant at the 0.05 !eve! (2-tailed)
Correlations Correlations
Total VAR00037 Total VAR00038 1ota1 Pearson Correlation 1 .363 •• Total Pearson Correlation 1 .492°
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64 VAR00037 Pearson Correlation .363• 1 VAR00033 Pearson Correlation .492• 1
Sig. (2-talled) .003 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed}. ... Correlation is significant at the 0.01 level (2-taited).
Correlations Gorrelatlons
Total VAR00039 Total VAR00040 Total Pearson Correlation 1 .413 .. Total Pearson Correlation 1 .654 ..
Sig. (2-tailed} .001 Sig. {2-tail~d) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00039 Pearson Correlation .413" 1 VAR00040 Pearson Correlation .654"* 1 Sig, (2-tailed) .001 Sig. {2-tailed) .000 N 64 64 N 64 64
Correlation Is significant at the 0.01 level {2-tai1ed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00041 Total VAR00042 Total Pearson Correlation 1 .407u Total Pearson Correlation 1 .392"*
Sig. {2-ta iled) .001 Sig. (2-tailed) .001 N 64 64 N 64 64
VAR00041 Pearson Correlation .407" 1 VAR00042 Pearson C()rrelation .392* 1 Sig. (2-ta iled) .001 Sig. (2-tailed) .001 N 64 64 N 64 64
••_ Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). . . . Correlation 1s s1grnfcant at the 0,01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00043 Total Pearson Correlation 1 .442··
Total VAR00044 Total Pearson Correlat'lon 1 .473•
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
VAR00043 Pearson Correlation .442~ 1 VAR00044 Pearson Correlation .473• 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
**,Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00045 Total Pearson Correlation 1 ,524*'
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64
Total VAR00046 Total Pearson Correlation 1 .520 ..
Sig. (2·tailed) .000
N 64 64 VAR00045 Pearson Correlation .524* 1 VAR00046 Pearson Correlation .s20· 1
Sig, (2-tai!ed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64 N 64 64
••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). 0• Correlation is mgnrficant at the 0.01 level (2·tailed).
Correlations
Total VAR00047 Correlations lotal Pearson t;orrelation 1 .103••
Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 VAR00047 Pearson Correlation .703• 1
Sig. (2-tailed) ,000
Total VAR00048 Total Pearson Correlation 1 .242
Sig. (2-tail<>d) .054 N 64 64
VAR00048 Pearson Correlation .242 1 N 64 64 Sig. (2-tailed) .054
... Correfat1on Is significant at the 0.01 level (2-taited}. N 64 64
Correlations Gorrelations
Total VAR00049 Total VAROOOSO Total Pearson Correlation 1 .344 .. Total Pearson Correlation 1 .484**
Sig. (2-lailed) .005 Sg. (2-taik>d) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00049 Pearson Correlation .344*' 1 VAR00050 Pearson Correlation .484' 1 Sig. (2-tailed) .005 Sg. (2-taik>d) .ODO N 64 64 N 64 64
""*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00051 Total VAR00052 Total Pearson Correlation 1 .569 .. Total Pearson Correlation 1 .526 ..
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taihxi) .000
N 64 64 N 64 64 VAR00051 Pearson Correlation .569* 1 VAR00052 Pearson Correlation .526• 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tai!i:id) .ODO N 64 64 N 64 64 ..
·Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level (2-tailed}. ·~.Correlation is significant at the 0.01 level (2·ta1led).
Correlations Correlations
Total VAR00053 Total Pearson Correlation 1 .612u
Total VAR00054 Total Pearson Correlation 1 .402*
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taf!ed) .001
N 64 64 N 64 64
VAR00053 Pearson Correlation .612·· 1 VAR00054 Pearson Correlation .402*' 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .001
N 64 64 N 64 64 .. · Correlation is significant at the 0.01 level (2·tai!ed}. **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00055 1 otal Pearson Correlatio 1 .244
Total VAR00056 Total Pearson Correlation 1 .490.
Sig, (2-tailnd) .000 Sig. (2-tailed) .052 N 64 64 N 64 64 VAR00056 Pearson Correlation .490• 1
VAR00055 Pearson Correlatio1 .244 1 Sig. (2-tailHd) .000
Sig. (2-tailed) .052 N 64 64
N 64 64 ..
·Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C:orrolations
Correlations Total VAR00058 Total Pearson Correlation 1 .391*•
Total VAR00057 Total Pearson Correlation 1 -.003
Sig. (2-tailed) .983
N 64 64
Sig. (2-tailed) .001
N 64 64
VAR00058 Pearson Correlation .391· 1
VAR00057 Pearson Correlation -.003 1 Sig. (2-tailed) .001
Sig. (2-tailed) .983 N 64 64
N 64 64 '*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tatled).
Corrolatlons Correlations
Total VAR00059 Total VAR00060 Total Pearson Correlation 1 .552 .. Total Pearson CorrelaUiJn 1 .549°
Sig. (2-taited) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64 N 64 64
VAR00059 Pearson Correlation .552· 1 VAR00060 Pearson Correlation .549* 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 64 64 N 64 64
·•.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed).
Correlations Correlations
Total VAR00062 Total VAR00061 iota! r"earson i...;orrelatlon 1 .616u
Total Pearson Correlation 1 .189 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .135 N 64 64
N 64 64 VAR00062 Pearson Correlation .616' 1
VAR00061 Pearson Correlation .189 1 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-taited) .135 N 64 64
N 64 64 Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations
Correlations Total VAR00064
Total VAR00063 Total Pearson Corre!a1'1on 1 .182
Total Pearson Correlation 1 .353 ..
Sig. (2-ta;led) .004
Sig. (2·tailed) .150
N 64 64
N 64 64 VAR00064 Pearson Correlation ,353• 1
i/AR00063 Pearson Correlation .182 1 s~. (2-tailed) .004
Sig. (2-tailed) .150 N 64 64
N 64 64 Correlation is significant atthe 0.01 level (2-ta1!ed).
Correlations Correlations
Total VAR00065 Total VAR00066 rotal Pearson Correlation 1 .657u !Ola! Pearson vorrelatron 1 .709 ..
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taikld) .000 N 64 64 N 64 64
/AR00065 Pearson Correlation .657' 1 VAR00066 Pearson Correlation .709• 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-taite.d) .000 N 64 64 N 64 64
~*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tal!ed).
Lampiran 3
Reliabilitas Skala Berpikir
Case Processing Summary
N Cases Valid 64
Excludeci" 0 Total 64
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100.0
.0
100.0
Alpha Items N of Items .915 .920 54
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Ranae Item Means 3.085 2.094 3.766 1.672 Item Variances .369 .182 .728 .546
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 166.6094 195.829 13.99390 54
Maximum I Minimum Variance N of Items
1. ;799 .179 54
3.093 .011 54
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared cronbach's Seate fv1ean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deletecl Item Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00001 176.1 ffi3 263.213 .348 .935 VAR00002 176.0781 268.803 103 .936 VAR00003 176.3006 262.845 343 935 VAf~00004 176.0156 264.047 .371 .934 VAR00005 176.2344 261.071 469 .934 VAROOOOG 176.5313 264.221 239 .936 VAR00007 176.3006 264.051 345 935 VAROOOOB 176.3006 261.004 .413 934 VAR00009 177 1094 263 274 327 935 VAR00010 176.3125 255.012 654 932 VAR00011 176.2656 263.151 353 935 VAR00013 176.3594 261.028 417 934 VAR00014 176.5000 26'2.444 428 934 VAR00015 176.4375 263.615 418 934 VAR00016 176.1875 260.758 551 933 VAR00017 176.8750 264.333 287 935 VAR00018 176.7500 263.111 225 936 VAR00019 176.5000 262.508 449 934 VAR00020 176.5625 265 900 223 935 VAR00021 176.0313 259.332 647 933 VAR00022 176.9033 261.070 408 934 VAR00024 176 5625 263.171 465 934 VAR00025 176.4219 257 073 567 933 VAR00026 176 0938 262.531 435 934 VAR00028 176.4219 259.803 544 933 VAR00029 176.2"!88 258.650 617 933 VAR00030 176 4531 261.299 441 934 VAR00031 176.0156 258.238 478 934 VAR00032 176.0625 260.885 591 933 VAR00033 176.1250 261.127 583 .933 VAR00034 175.9531 263.855 414 934 VAR00036 177.3438 264.832 224 936 VAR00037 176.5938 263-769 323 935 VAR00038 176.3281 262.002 476 934 VAR00039 170.4688 264.824 394 934 VAR00040 176.5469 258.061 621 933 VAR00041 176.5938 264.055 341 935 VAR00042 176.1563 262.928 334 935 VAR00043 176.3594 261.758 434 934 VAR00044 176.8906 258.099 443 934 VAR00045 176 2969 261.900 522 934 VAR00046 176.3750 260.016 488 .934 VAR00047 176.2813 258. 142 708 .933 VAR00049 176 1875 264.400 323 935 VAR00050 176.1875 262.282 463 .934 VAR00051 1 /6.2188 261.253 566 .933 VAR00052 176 2009 261.514 400 .934 VAR00053 176.4219 259.327 597 933 VAR00054 1 "16.6875 261.552 .366 .935 VAR00056 175 8281 263.478 481 934 VAR00058 176 3594 ?..64 202 354 934 VAR00059 1764375 259.933 522 .933 VAR00060 176.8281 258 811 508 934 VAR00062 176 0469 259.950 611 933 VAROOOG4 176.6250 262.111 317 935 VAR00065 176.7344 2ffi.283 636 .933 VAR00066 176.2188 2&3.682 .691 . .932
Lampiran 3
Reliabilitas Skala Orientasi Masa Depan
Case Processing Summary
N Cases Valid 64
Excluded3 0 Total 64
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100.0
.0
100.0
Aloha Items N of Items .935 .939 57
Summary Item Statistics
Mean Minin1um Maximun1 Ranqe Item Means 3.150 2.203 3.719 1.516 Item Variances .386 .200 .863 .663
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 179.5469 270.760 16.454 78 57
Maximum I Minimum Variance N of Items
1.€;88 .085 57 4.2;11 .017 57
ltemMTotal Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if ltemMTotal Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
var00001 162.9688 187.872 .512 .913 var00002 163.4844 191.016 .297 .915 var00004 164.2813 193.793 .081 .917 var00005 163.4844 186.254 .430 .914 var00006 164.1563 189.626 .233 .916 var00007 164.3438 191.277 .254 .915 var00008 164.0469 191.347 203 .916 var00009 163.4531 188.569 .443 .913 var00011 163.3281 189.081 .405 .914 var00012 163.7969 189.434 .301 .915 var00013 163.3594 187.218 .511 .913 var00014 163.3281 188.795 .353 .914 var00015 163.2188 187.443 .506 .913 var00016 163.9375 189.964 .272 .915 var00017 164.2813 190.269 .303 .915 varo0018 163.3438 191.785 .287 .915 var00020 163.4688 189.967 .439 914 var00021 162.9219 188.930 .428 .914 var00022 163.2344 190.563 .309 .915 var00023 163.5781 191.200 .218 .916 var00024 164.4688 190.570 .263 .915 var00025 163.0938 188.626 .471 .913 var00027 162.9844 188.206 .552 .913 var00028 163.0313 191.396 .304 .915 var00029 163.1719 185.700 .558 .912 var00030 163.3438 192.229 196 .916 var00031 163.6250 188.429 .373 .914 var00032 163.1563 184.896 631 912 var00033 163.3125 185.774 536 .912 var00034 163.6250 189.857 399 914 var00035 163.2969 185.355 .633 912 var00036 162.8438 190.547 433 914 var00038 163.8281 192.399 220 915 var00040 162.9844 187.317 546 913 var00041 163.6250 187.984 .397 .914 var00042 163-4844 189.682 .386 914 var00043 163.3594 189.853 .329 914 var00044 163 8594 187.710 458 .913 var00045 163.3594 187.599 .543 913 var00047 164.0781 188.232 .339 915 var00048 163.6563 185.594 .530 912 var00049 164.2188 188.872 322 915 var00050 163 5938 189.959 .331 .914 var00051 163.1719 186.272 .574 .912 var00052 163. 1719 188 399 463 913 var00053 164.5156 191.841 239 915 var00056 163.4063 188.118 .474 .913 var00058 163.8594 187.932 .491 913 var00060 163.0625 186.758 604 912 var00061 163.1719 186.716 .609 912 var00063 163.1719 188.272 .533 .913 var00064 163.8125 190.028 .316 .915 var00065 163.4531 189.553 360 914 var00066 163.4844 187.936 .454 .913
>kala Berpikir
sp Butir Pernvataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 3 3 1 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 5 4 3 1 3 1 1 2 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 6 2 3 2 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 7 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 8 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 11 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 12 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 4 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 14 4 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 15 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 16 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 17 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 18 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 19 3 3 3 4 2 2 1 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 20 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 21 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 22 4 4 2 3 2 2 1 4 4 3 3 3 3 0 2 , 0 4 0 3 0 3 3' 0 0 0 0 0 3 2 0
v v v v ~ " " " ". " L
23 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 26 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 27 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 28 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 29 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 30 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4
otal 104 93 72 95 72 74 79 95 104 91 95 98 97 84 72 100 92 112 95 90 70 97 104 107 102 91 91 105 99 92 102
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Total 4 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 158 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 164 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 207 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 147 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 166 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 142 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 147 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 162 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 148 4 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 171 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 150 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 153 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 166 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 4 148 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 195 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 151 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 164 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 177 4 2 4 3 3 2 2 4 2 3 1 2 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 170 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 178 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 170 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 148 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 204 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 178 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 169 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 21 3 3 153 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 167 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 166 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 181 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 174
10 83 103 93 92 87 81 99 81 92 78 85 93 101 60 94 88 105 102 102 87 95 89
:>kala Orientasi Masa Depan
~sp Butir Pernvataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 5 4 4 3 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 6 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 7 3 3 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 8 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 14 3 3 2 3 4 1 2 3 1 2 3 3 2 1 4 1 2 2 4 3 1 1 4 4 4 2 1 4 4 2 4 15 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 16 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 18 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 19 3 4 2 4 4 3 2 3 1 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 1 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 21 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 22 4 3 3 3 2 2 3 3 2 ') 2 2 ') ') ') ') 31 ') 3 2 2 0 0 3 0 0 0 ,
2 3 3 ~ ~ v "- "- "- " "- " " "- ... 23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 25 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 0 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 " 26 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 27 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 1 4 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 4 3 3 4 28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 29 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 30 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4
"otal 93 100 86 97 97 87 88 97 78 96 97 88 90 91 97 68 89 86 95 105 77 86 95 108 92 89 85 106 96 98 106
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Total 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 161 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 172 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 4 191 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 145 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 2 3 173 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 148 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 174 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 173 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 168 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 186 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 173 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 169 1 2 4 3 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 188 1 4 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 4 4 2 4 1 1 4 2 3 2 2 4 2 2 142 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 3 205 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 161 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 168 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 162 1 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 4 2 4 178 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 194 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 175 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 ~ A 3 .., .., ,,,
~ ~ ~ ~ '.,., 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 218 2 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 210 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 165 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 147 1 2 3 2 3 1 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 1 2 3 1 1 2 149 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 173 2 3 3 4 4 1 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 1 3 180 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 193
60 84 94 90 90 83 99 101 76 97 95 57 105 100 99 100 87 86 109 92 85 74 101 88 74 96
Lampiran 5
Hasil Uji Normalitas Skala Berpikir dan Skala Orientasi Masa Depan
Descriptive Statistics
Percentiles
N Mean 3td. Deviation Minimum Maximum 25th 5oth (Median' 75th Berpikir 30 ~65.8000 16.51206 142.00 207.00 50.7500 166.0000 174.7500
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Beroikir N 30 Normal Parameters a.b Mean 165.8000
Std. Deviation 16.51206 Most Extreme Absolute .114 Differences Positive .114
Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z .626 Asymp. Sig. (2-tailed) .829
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Descriptive Statistics
Percentiles
N Mean 3td. Deviation Minimum Maximum 25th fioth !Median' 75th OMO 30 172.8333 19.52732 142.00 218.00 161.0000 173.0000 186.5000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
OMO N 30 Norn1al Parameters a.b Mean 172.8333
Std. Deviation 19.52732 Most Extreme Absolute .122 Differences Positive .122
Negative -.072 Kolmogorov-Smirnov Z .671 Asyrnp. Sig. (2-tailed) .759
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 6
Hasil Uji Homogenitas Skala Berpikir dan Orientasi Masa Depan
Test of Homogeneity of Variances
Berpikir
Levene Statistic df1 dl2 Sia.
6.300 1 28 .018
ANOVA
Beroikir
Sum of Sauares df Mean Sauare F Sio.
Between Groups 261.606 1 261.606 .958 .336
Within Groups 7645.194 28 273.043
Total 7906.800 29
Test of Homogeneity of Variances
OMO Levene Statistic df1 dl2 Sia.
2.192 1 28 .150
ANOVA
OMO Sum of Sau ares di Mean Sauare F Sia.
Between Groups 347.222 1 347.222 .908 .349
Within Groups 10710.944 28 382.534 Total 11058.167 29
Lampiran 7
Hasil Uji Hipotesis
Skala Berpikir dan Orientasi Masa Depan
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Berpikir 165.8000 16.51206 30 OMD 172.8333 19.52732 30
Correlations
Beroikir OMD Berpikir Pearson Correlation 1 .772**
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
OMD Pearson Correlation .772 .. 1 Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
**. Correlation is sigrificant at the 0.01 level
Lampiran 8
lnstrumen Penelitian
Assalammualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan kasih sayang
Nya sehingga kita masih diberikan kelancaran dalam beraktifitas.
Sebagai mahasiswa Psikologi, saya Rahma Zikra (Ira) bermaksud mengadakan
penelitian tentang HUBUNGAN BERPIKIR DENGAN ORIENTASJ MASA
DEPAN, sehubungan dengan itu saya membutuhkan partisipasi teman-teman
untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan hati, perasaan dan pikiran.
Data pribadi dan jawaban teman-teman akan dijaga kerahasiaannya, tidak akan
disebarluaskan dan akan dipergunakan untuk keperluan penelitian saja tanpa
menyebutkan nama.
Semua jawaban teman-teman tidak berpengaruh pada prestasi belajar.
Atas kerja samanya terimakasih
Jakarta, Mei 2007
Rahma Zikra
ldentitas Responden
Nam a Jenis Kelarnin Urnur Semester/kls
Kemudian di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, bacalah setiap pernyataan kemudian berikan jawaban dengan cara memberi cheklist pada kolom yang tersedia :
I. SS, apabila anda merasa sangat setuju dengan pernyataan yang
diberikan
2. S, apabila anda setuju dengan pernyataan
3. TS, apabila anda tidak setuju dengan pernyataan
4. STS, apabila anda merasa tidak setuju dengan pernyataan yang
diberikan
Contoh:
No Pernvataan SS Is I TS 1. Saya suka memikirkan masa depan ..j
Surat Pernyataan
I STS I
Saya yang bertanda tangan dibawah ini Semester ...... , menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui "Hubungan berpikir dengan orientasi masa depan"
Semua data jawaban akan dijamin kerahasiaannya dan hanya untuk kepentingan penelitian.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat semoga penelitian ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, sebelum dan sesudah saya ucapkan terima kasih
Tertanda
)
Assalammualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah swr yang telah melimpahkan nikmat dan kasih sayang
Nya sehingga kita masih diberikan kelancaran dalam beraktifitas.
Sebagai mahasiswa Psikologi, saya Rahma Zikra (Ira) bermaksud mengadakan
penelitian tentang HUBUNGAN BERPIKIR DENGAN ORIENTASI MASA
DEPAN, sehubungan dengan itu saya membutuhkan partisipasi teman-teman
untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan hati, perasaan dan pikiran.
Data pribadi dan jawaban teman-teman akan dijaga kerahasiaannya, tidak akan
disebarluaskan dan akan dipergunakan untuk keperluan penelitian saja tanpa
menyebutkan nama.
Semua jawaban teman-teman tidak berpengaruh pada presta::;i belajar.
Atas kerja samanya terimakasih
Jakarta, Mei 2007
Rahma Zikra
A. Skala Berpikir
No Pernyataan SS s TS STS 1 Sava serinq beroikir sava akan berhasil ~--
2 Pada masa sulit seperti saat ini, saya merasa mampu bersainq
3 Saya merasa telah memperoleh apa yang saya inqinkan
4 Sava cukup nvaman denqan penampilan saat ini 5. Kegagalan yang terjadi pada diri saya menyebabkan
sava kecewa 6. Terkadang muncul perasaan takut jika harus
membuat keoutusan sendiri 7. Seringkali sava merasa curiqa oada orang lain 8. Saya hanya bisa menerima pendapat orang-orang
vanq sava kaqumi 9 Saya suka membayangkan keberhasilan saya pada
masa deoan nanti 10 Sava mampu menvelesaikan masalah sendiri 11 Saya merasa sava adalah oranq vanq beruntunq 12 Kegagalan tidak membuat saya menyesal seumur
hid up 13 Saya tidak menyesali kekurangan yang ada pada diri
sava 14. SaJ!a sering men):'esali masa lalu 15. Sering kali saya merasa sulit untuk mencapai
keinqinan sava 16. Kritik yang diberikan dosen mengenai prestasi
akademik sava, membuat sava outus asa -
17. Saya tidak suka bila ada vanq menqkritik saya 18 Saya mempunyai kesempatan yang sama dengan
oranq lain untuk maju 19 Sava memiliki kelebihan vanq tidak dimiliki oranq lain 20 Sava selalu mematuhi peraturan perkuliahan 21. Saya membutuhkan bantuan orang lain dalam
mengambil keoutusan 22 Walaupun sering terjadi beda pendapat, namun tidak
merusak hubunqan saya denqan teman 23 Saya merasa dikaruniai nikmat yanq banvak 24. Selama hidup saya tidak pernah memperoleh
prestasi 25. Saya malu bertemu orang lain karena kekurangan
pada diri sava -
26 Sava suka berkenalan denqan oranq baru 27 Sa)!a ce[Jat akrab dengan orang lain 28. Sava merasa dunia ini tidak adil
29. Dalarn rnenghadapi rnasalah saya berpikir bahwa diri sava tidak berauna
30. Masalah yang saya hadapi saat ini tidak sesuai denaan kernarnouan sava
--·-·----31. Saya rnerasa saya adalah orang yang kurang
beruntuna 32 Menurut sava setian rnasalah pasti ada solusinva 33. Saya rnerasa terganggu jika ada orang yang
rnernoerhatikan sava 34 Walaupun saya rnengalarni kegagalan saya akan
tetao berusaha 35 Sava rnernounvai banvak kelebihan 36 Saya rnudah rnenyesuaikan diri dengan lingkungan
baru 37. Sava kurana suka berkenalan denaan orana lain 38. Saya rnerasa ada yang kurang dengan penarnpilan
sava 39. Ternan-ternan tidak rnenyukai saya, jadi rnereka
rnenolak aiakan sava -
40. Saya suka menyalahkan diri sendiri bila terjadi kesalahan
411 Sulit baai sava untuk dekat denoan orano lain ~--
42. Sava takut dinilai neoatif dalam linokunoan baru 43 Saya tidak perlu rnenghindari orang yang menyakiti
hati sava 44 Apabila terjadi kesalahan saya akan mernperbaiki
tanoa merasa rnenvesal berkeoanianaan 45 Betapapun rnenyebalkan prilaku seseorang bukan
berarti tidak ada kebaikan dalarn dirinva 46. Saya merasa belurn dapat rnencapai apa yang saya
inoinkan 47 Saat ternan rnenolak ajakan saya, bukan berarti dia
tidak suka sava 48. Sa)'.a sanaat sulit untuk rnenvelesaikan rnasalah 49 Saya selalu rnengambil hikrnah dari kegagalan yang
teriadi 50. Sa)'.a merasa nikrnat itu sanoat sedikit oada sava 51 Kegagalan yang terjadi pada diri saya adalah ujian
dan tantanaan 52. Saya kurang yakin, rnampu mengatasi rnasalah yang
sulit -
53 Walaupun keinginan saya belurn tercapai saya tidak merasa kecewa
54 Saya tidak perlu rnenghindari orang yang rnenyakiti hati sava
8. Skala Orientasi Masa Depan
No Pernvataan 1 Sava sanqat berambisi untuk mencapai cita-cita 2 Sava penasaran denaan masa deoan sava nanti 3 Sava suka membaca buku-buku motivasi 4 Menurut sava rencana adalah awal kesuksesan 5 Sava suka mengintrof!eksi diri mengenai hari deQan 6. Oranq tua jarang menan:iakan nilai akhir sa:ia 7. Sava tidak suka membaca buku-buku motivasi 8. Menurut saya perencanaan itu tidak terlalu
berpenqaruh terhadap keberhasilan 9. Sava serinq melanqqar rencana vanq sava tetapkan 10 Sava memiliki target ianqka panianq 11. Tarqet adalah sesuatu vanq tidak pentinq baqi sava 12 Saya harus mewujudkan cita-cita saya, dengan
berbagai cara 13. Sava iaranq menaintropeksi diri menaenai hari deQan 14. Perencanaan tidak membuat saya termotivasi untuk
melakukan sesuatu 15 Dari diri sava ada bisikan untuk selalu raiin belaiar 16. Sava iaranq menvusun rencana harian 17 Orang tua serinq menanvakan nilai akhir sava 18. Persaingan di segala bidang membuat saya
meraqukan masa depan 19. Sava tidak berminat dengan tambahan nilai, ketika
aktif di kelas 20 Dengan berusaha sungguh-sungguh hari ini,saya
:!'.akin beberaQa tahun lagi sa:ia akan sukses 21. Seringkali perencanaan hanya sebatas rencana yang
tidak ada realisasin:!'.a 22. Perencanaan tidak terlalu membantu saya dalam
menaaapai hari depan 23 Sava suka berdiskusi denqan oranq sukses 24 Saya sering membayangkan kalau saya menjadi
oranq sukses nanti 25 Saya memiliki tarf)el janf]ka pendek 26 Persaingan membuat saya makin tertantang
menahadaoi masa depan 27. Saya takut menghadapi masa depan karena saya
tidak pernah merancanq proqram untuk hari depan 28 Keluarga selalu memotivasi sava untuk berhasil 29 Saya percaya bahwa rencana yang matang saya
akan sukses
SS s TS
-
CE YI
i I
STS
30 Dengan perencanaan yang matang saya yakin bisa
l(z/ mencaoai tuiuan
31 Saya percaya kerja keras akan terobati dengan kesuksesan
32. Sering kali rasa malas merasuki diri saya dan saya menaikutinva .
33 Saya sering mendapat tambahan nilai ketika aktif di kelas
34 Saya berusaha melaksanakan rencana yang telah dibuat
35. Rencana tidak membantu sava dalam keseharian 36 Serinakali aoa vana sava rencanakan itu terwuiud 37. Sava tidal< terlalu butuh denqan iadwal harian 38. Sava oesimis menvambut hari deoan 39 Saat ini sava ounva cita-cita vana ielas 40 Sava serina menuliskan cita-cita sava di atas kertas 41 Dengan skill saya yakin bisa menghadapi hari depan
denaan baik 42. Saat ini sava tidak ounva cita-cita vana ielas 43. Rencana yang matang akan memudahkan saya
dalam beraktifitas 44 Menurut saya masa depan yang cerah bisa diperoleh
denaan memiliki keahlian atau skill 45 Menurut sava oerencanaan itu oentina 46 Sava melatih diri untuk terbiasa denaan keria keras 47. Menurut sava oerencanaan hiduo itu tidak oentina 48 Sava lebih raiin iika hiduo terencana 49. Saya takut menghadapi masa depan nanti, melihat
kondisi diri saat ini 50 Saya merasa bahagia sekali jika dapat mewujudkan
cita-cita 51. Saya menjadi malas jika memikirkan rencana masa
deoan 52 Saya merasa butuh dengan jadwal harian (time
schedule) 53 Sava suka membuat oeta hiduo 54 Kevakinan untuk sukses membuat sava bersemanaat 55 Tanoa oerencanaan, hiduo sava iadi berantakan 56 Saya sering membuat jadwal harian, untuk
memudahkan sava 57 Perencanaan akan membuat sava bersemanaat