hubungan antara konsumsi serat makanan dan...

23
KARYA TULIS AKHIR HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT MAKANAN DAN KEJADIAN HEMOROID Oleh : Nugroho Satya Parathon NIM: 07020005 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN 2011

Upload: dinhngoc

Post on 18-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT MAKANAN DAN

KEJADIAN HEMOROID

Oleh :

Nugroho Satya Parathon

NIM: 07020005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2011

ii

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT MAKANAN DAN

KEJADIAN HEMOROID

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

NUGROHO SATYA PARATHON

NIM. 07020005

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

i

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS AKHIR

Telah disetujui sebagai Usulan Karya Tulis Akhir

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal 03 Maret 2011:

Pembimbing 1

dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP

Pembimbing II

dr. Djaka Handaya, MPH

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati M.Kes

ii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Nugroho Satya Parathon ini

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal 03 Maret 2011

Tim Penguji

dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP, Ketua

dr. Djaka Handaya, MPH, Anggota

dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B, Anggota

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir

ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan pada junjungan rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing

umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang berderang yakni agama

islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Hubungan Antara Konsumsi Serat

Makanan dan Kejadian Hemoroid” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam mentelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Kedokteran.

4. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran.

5. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP, selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam penyelesaian

penelitian ini.

6. dr. Djaka Handaya, MPH, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

banyak waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi mengoreksi demi

kesempurnaan penelitian ini.

7. dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B, selaku penguji dan dosen

pembimbing akademik yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi

kesempurnaan penelitian ini.

iv

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu

kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan, serta penulis

mengharapkan agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta

bermanfaat untuk bidang kedokteran.

Malang, Maret 2011

Penulis

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Allah SWT, terima kasih Kau telah memberikan rahmat dan

hidayahMu, memberikan petunjuk, kemudahan dan kekuatan untukku

sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini. Terima kasih atas segala

nikmat yang telah Engkau berikan selama ini.

2. Rasulullah Muhammad SAW, rahmat semesta alam, yang telah

membawa kami dari kegelapan menuju cahaya Islam. Sehingga kami,

umat muslim, bisa merasakan nikmatnya cahaya iman.

3. Ibunda Sunarsih Yudhawati, S.Pd., Amd. Keb, yang selalu

memberikan kasih sayang dan mendoakan putra-putranya. Syukran

katsiran, umi...

4. Ayahanda Drs. Saurianto, MM, terima kasih atas kasih sayangmu,

motivasi, doa dan nasihat-nasihat yang sangat bermanfaat bagi

putramu ini. Matur nuwun, Bapak...

5. Keluarga dr. Ferry Buyung Bakhtiar Irawan, Naning Fadillah, Amd.

Keb, dan si kecil, Daffa Naufal Putra Bakhtiar yang selalu memberikan

dukungan yang tidak terhingga.

6. Adik-adikku, Galuh Triwijaya Adi dan Miftahol Ulum yang selalu

menyertai dalam suka dan duka.

7. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP, dr. Djaka Handaya, MPH, dan dr.

Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B yang selama ini sudah menjadi

pembimbing dan penguji dalam proses pembuatan skripsi ini, terima

vi

kasih atas semua ilmu, saran, dan kritik yang telah diberikan, sehingga

terselesaikan karya tulis ini.

8. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, terima kasih selama ini sudah menjadi

dosen wali yang selalu memberikan saran, motivasi, masukkan yang

sangat membangun dan bermanfaat.

9. Jajaran Dekanat dan seluruh staf pengajar FK UMM atas bimbingan

dan ilmu yang diberikan.

10. Laboran: Mbak Emi, Mbak Dila, Bu Tyas, Bu Fat, Pak Joko, Mas

Mifta, dan seluruh staf laboratorium Terpadu FK UMM terima kasih

banyak atas bantuan, waktu, dukungan dan semangat menyertai kami

selama proses penelitian maupun perkuliahan.

11. Seluruh staf Tata Usaha FK UMM (Mas Jamil, Pak Yon, dan Bu

Rom). Terima kasih atas banyak bantuan yang diberikan kepada kami.

12. Yudhistira dan Harmas yang selalu, selalu dan selalu memberikan

bantuan dan dukungan hingga terselesaikannya tugas akhir ini. Tanpa

kalian, suatu kemustahilan tugas ini dapat terselesaikan. Kalian berdua

adalah sahabat baik, bahkan saudara bagiku. (Ayo Jalan-jalan!!!)

13. Sahabat-sahabatku: Ilham, Dwi, Fafa, Emak Fari, Wowor, Nor, Yusuf,

Noor Rizky, mbah Igar, Ervan “gok”, Bung iwan-toro, Mifta,

Kiki+Angga, Arde, Hilmy, U’un, mas Jamil, Rista, Yunita, Saribunda+

Deka, Santi, Winda, dan teman-teman lainnya. Terima kasih atas

kebersamaan kita dan terima kasih juga atas dukungan dan

motivasinya.

vii

14. Keluarga besar FK UMM angkatan 2007, angkatan yang “mbabat

alas” dalam sistem PBL ini. Anda semua adalah pribadi-pribadi luar

biasa. Adalah suatu keberuntungan bisa berada di tengah-tengah anda

semua. Salam super!!!

15. Keluarga besar Laboratorium Anatomi FK UMM, Mbak Tiya (sang

laboran sekaligus kakak) yang selalu memberikan dukungan dan selalu

“momong” kami, adik-adiknya: Asisten 2007 (Shinta, Hakim, Wenty,

dan Happy) yang selalu berbagi dalam suka dan duka. Asisten 2008

(Randi, Yosi, Putri, Rezky, Damai, dan Erka) dan Asisten 2009

(Caesario, Ayu, Rizky, Fahmi, Mayda, dan Afif), semangat, adik-

adikku!! Nitip Lab ke kalian yah. Banyak sekali pengalaman yang

kudapatkan selama ini, yang tak akan pernah terlupakan dan

tergantikan ketika bersama kalian.

16. Terima kasih semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

terima kasih atas bantuannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, kritik dan

saran kami harapkan demi penyempurnaan, serta kami harapkan agar penelitian

ini dapat berguna bagi kita semua.

Malang, 07 Maret 2011

Penulis

viii

ABSTRAK

Parathon, Nugroho Satya, 2011. Hubungan Antara Konsumsi Serat Makanan dan

Kejadian Hemoroid, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah

Malang. Pembimbing: (I) dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP (II) dr. Djaka

Handaya, MPH.

Latar Belakang: hemoroid sudah dikenal selama berabad-abad dan diduga masih

termasuk salah satu penyakit yang umum ditemukan di mana-mana. Banyak ahli

medis mempercayai bahwa kurangnya asupan serat makanan berkontribusi dalam

berkembangnya hemoroid yang simtomatik. Konsumsi serat makanan penduduk

Indonesia masih tergolong rendah yaitu 10,5 g/hari atau setengah dari anjuran

yaitu 27 g/hari menurut ADA.

Tujuan: mengetahui hubungan antara konsumsi serat makanan dan kejadian

hemoroid.

Metode: penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional.

Besar sampel adalah 90 orang. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan

uji chi square dan uji korelasi Contingency Coefficient.

Hasil penelitian: dari 90 orang didapatkan sampel dengan hemoroid sebanyak 54

orang dan sampel tanpa hemoroid sebanyak 36 orang. Hasil analisis uji chi-square

didapatkan secara statistik ada hubungan antara konsumsi serat makanan dan

kejadian hemoroid (p<0,05). Nilai RP<1 menunjukan bahwa konsumsi serat

merupakan faktor protektif terhadap hemoroid. Contingency Coefficient (r)=0,208

yang menyatakan kekuatan hubungan antara 2 variabel tergolong lemah.

Kesimpulan: ada hubungan antara konsumsi serat makanan dan kejadian

hemoroid.

Kata kunci: konsumsi serat makanan, hemoroid.

ix

ABSTRACT

Parathon, Nugroho Satya, 2011. Correlation Between Dietary Fiber Consumption

and Hemorrhoids, Medical Faculty, University of Muhammadiyah

Malang. Advisor: (I) dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP (II) dr. Djaka

Handaya, MPH.

Background: Hemorrhoids are having been mentioned many centuries ago and

one of the most common conditions can be found anywhere. Many clinicians

believe that inadequate fiber intake contribute to the development of symptomatic

hemorrhoids. Indonesian consumption of dietary fiber is still low, which is 10,5

g/day or half of recommendation which is 27 g/day according to ADA.

Objective: to investigate correlation between dietary fiber consumption and

hemorrhoids.

Method: observational analytic with cross sectional approcah. Samples were 90

people. Data in this research was analyzed using prevalence ratio, chi square test,

and Contingency Coefficient correlation test.

Result: From 90 people it was acquired that there were 54 samples with

hemorrhoids and 36 samples without hemorrhoids. Analytical result shown from

chi-square test indicated that statistically, there was correlation between dietary

fiber consumption and hemorrhoids (p<0,05). RP value <1 indicated that dietary

fiber consumption was a protective factor to hemorrhoids. Contingency

coefficient (r)=0,208 which indicated correlation level between 2 variables was

categoryzed weak.

Conclusion: there was correlation between dietary fiber consumption and

hemorrhoids.

Keyword: dietary fiber consumption, hemorrhoids.

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PENGUJI ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR SINGKATAN xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan masalah 3

1.3 Tujuan penelitian 3

1.3.1 Tujuan umum 3

1.3.2 Tujuan khusus 3

1.4 Manfaat penelitian 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Serat 5

2.1.1 Pengertian serat 5

2.1.2 Klasifikasi serat 5

xi

2.1.2.1 Serat tidak larut air 6

2.1.2.2 Serat larut air 6

2.1.3 Peranan fisiologis serat 8

2.1.4 Jumlah konsumsi serat yang dianjurkan 11

2.1.5 Dampak kelebihan dan kekurangan serat 12

2.2 Hemoroid 13

2.2.1 Definisi hemoroid 13

2.2.2 Epidemiologi 13

2.2.3 Anatomi dan fisiologi 13

2.2.3.1 Anatomi 13

2.2.3.2 Fisiologi 15

2.2.4 Patofisiologi dan etiologi 18

2.2.5 Klasifikasi 20

2.2.6 Gejala dan tanda 21

2.3 Hubungan serat dengan hemoroid 24

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 26

3.1 Kerangka konsep 26

3.2 Hipotesis 27

BAB 4 METODE PENELITIAN 28

4.1 Desain penelitian 28

4.2 Lokasi dan waktu penelitian 28

4.3 Populasi dan sampel 28

4.3.1 Populasi 28

4.3.2 Sampel 28

xii

4.3.3 Besar sampel 28

4.3.4 Teknik pengambilan sampel 29

4.3.5 Karakteristik sampel penelitian 29

4.3.6 Variabel penelitian 30

4.3.6.1 Variabel bebas 30

4.3.6.2 Variabel tergantung 30

4.3.7 Definisi operasional variabel 30

4.4 Instrumen penelitian 31

4.5 Prosedur penelitian 31

4.6 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data 32

4.6.1 Data primer 32

4.6.2 Data sekunder 32

4.7 Analisis data 32

BAB 5 HASIL PENELITIAN 34

5.1 Deskripsi karakteristik sampel 34

5.1.1 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya

hemoroid 34

5.1.2 Distribusi sampel menurut usia 35

5.1.3 Distribusi sampel menurut jenis kelamin 36

5.1.4 Distribusi sampel menurut tingkat pendidikan 36

5.1.5 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya

faktor keturunan hemoroid 37

5.1.6 Distribusi sampel menurut jenis kloset

yang digunakan 38

xiii

5.1.7 Distribusi sampel menurut frekuensi BAB 39

5.1.8 Distribusi sampel menurut konsumsi

serat makanan 39

5.2 Tabulasi silang hubungan antara konsumsi serat

makanan dan kejadian hemoroid 40

BAB 6 PEMBAHASAN 43

6.1 Deskripsi karakteristik sampel 43

6.1.1 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya

hemoroid 43

6.1.2 Distribusi sampel menurut usia 44

6.1.3 Distribusi sampel menurut jenis kelamin 44

6.1.4 Distribusi sampel menurut tingkat pendidikan 45

6.1.5 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya

faktor keturunan hemoroid 46

6.1.6 Distribusi sampel menurut jenis kloset

yang digunakan 46

6.1.7 Distribusi sampel menurut frekuensi BAB 47

6.1.8 Distribusi sampel menurut konsumsi

serat makanan 47

6.2 Tabulasi silang hubungan antara konsumsi serat

makanan dan kejadian hemoroid 48

6.2 Kelemahan penelitian 50

xiv

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 51

7.1 Kesimpulan 51

7.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 53

LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Jenis pangan tinggi serat 7

2.2 Derajat hemoroid interna 21

5.1 Distribusi sampel menurut ada tidaknya hemoroid 34

5.2 Distribusi sampel menurut usia 35

5.3 Distribusi sampel menurut jenis kelamin 36

5.4 Distribusi sampel menurut tingkat pendidikan 37

5.5 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya

faktor keturunan hemoroid 37

5.6 Distribusi sampel menurut jenis kloset yang digunakan 38

5.7 Distribusi sampel menurut frekuensi BAB 39

5.8 Distribusi sampel menurut konsumsi serat makanan 39

5.9 Crosstabulation 40

5.10 Uji Chi Square 41

5.11 Contingency Coefficient 41

5.12 Pedoman tingkat korelasi 41

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Mekanisme serat dalam meningkatkan massa feses 9

2.2 Anatomi anorektum, hemoroid interna, dan eksterna 14

2.3 Sistem perdarahan anorektal 15

2.4 Hemoroid interna dan hemoroid eksterna 22

2.5 Letak hemoroid interna pada pasien dengan posisi litotomi 22

2.6 Hemoroid eksterna 23

3.1 Kerangka konsep 26

4.1 Prosedur penelitian 31

5.1 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya hemoroid 35

5.2 Distribusi sampel menurut usia 35

5.3 Distribusi sampel menurut jenis kelamin 36

5.4 Distribusi sampel menurut tingkat pendidikan 37

5.5 Distribusi sampel menurut ada atau tidaknya faktor

keturunan hemoroid 38

5.6 Distribusi sampel menurut jenis kloset yang digunakan 38

5.7 Distribusi sampel menurut frekuensi BAB 39

5.8 Distribusi sampel menurut konsumsi serat makanan 40

xvii

DAFTAR SINGKATAN

AACC : American Association of Cereal Chemist

IDF : Insoluble Dietary Fiber

SDF : Soluble Dietary Fiber

SCFA : Short Chain Fatty Acid

WHC : Water Holding Capacity

Kcal : Kilo Calori

ADA : American Dietetic Association

NCI : National Cancer Institute

ACS : American Cancer Society

A. : Arteri

V. : Vena

M. : Muskulus

BAB : Buang Air Besar

URT : Ukuran Rumah Tangga

SPSS : Statistical Product and Service Solutions

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Informed consent

2. Kuesioner

3. Kandungan serat berbagai makanan

4. URT yang sering dipakai

5. Uji Validitas Instrumen

6. Data hasil kuesioner

7. Hasil Uji Analisis

8. Foto Dokumentasi

xix

DAFTAR PUSTAKA

AACC, 2001, The Definition of Dietary Fiber, AACC Report, Vol.46, hal 112-

126.

Almatsier S, 2004, Penuntun Diet edisi Baru: Instalasi Gizi Perjan Dr.Cipto

Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia,PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Alonso PC, Castillejo MM, 2003, Office Evaluation and Treatment of

Hemorrhoid, The Journal of Family Practice, Vol.52, hal 1-9.

Ansara D, Cohen MM, Gallop R et al, 2003, Predictors of women’s physical,

health problems after childbirth, Journal of Psychosomatic Obstetrics &

Gynecology, Vol.26, hal 115-125.

Badan Pusat Statistika, 2010, Indikator Pendidikan Tahun 1994-2009, Badan

Pusat Statistika Republik Indonesia, Jakarta [online], cited 28 Februari

2011, available from: www.bps.go.id.

Biringer A, 2001, Common Physical Discomforts of Pregnancy, CAN.FAM.

Physician, Vol.34, hal 1965-1968.

Aziz MW, Mazar T, Wazir U, 2005, Correlation of Female Parity to Commons

Perianal Conditions, JPMI, Vol.19, hal 81-85.

Chen H, 2010, Illustrative Handbook of General Surgery. Berlin: Springer.

hlm. 217 [online], cited 26 Desember 2010, available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Hemorrhoid.

Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TL, et al, 2004, Colon, Rectum, And Anus,

Dalam : Scwartz’s Principle of Surgery, edisi 8, McGraw-Hill, USA.

Cintron Jose R, Herand Abcarian, 2007, Benign Anorectal: Hemorrhoids, dalam :

2007, The ASCRS Textbook of Colon and Rectal Surgery, Springer,

New York, hal. 156-172.

Dharmarajan TS, Ravuniarath J, Pitchumoni CS, 2003, Dietary Fiber : Its Role in

Older Adults, Geriatric Gastroenterologi, vol. 9, hal. 43-58.

Dimmer C, Martin B, Reeves N et al, 1996, Squatting for Prevention of

Hemorrhoids? [online], cited 25 February 2011, available from:

www.uow.edu.au/arts/sts/bmartin/pubs/96tldp.html.

DinKes Kabupaten Malang, 2010, Data Kesakitan Baru YanKes, Dinas Kesehatan

Kabupaten Malang, Malang.

xx

Ganong WF, 1999, Pengaturan Fungsi Gastrointestinal, Dalam: Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran, edisi 17, EGC, Jakarta, hal 495-499.

Guyton AC, Hall JE, 2008, Pergerakan Makanan Melalui Saluran Pencernaan,

Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Terjemahan: Irawati Setiawan,

Edisi 11, EGC, Jakarta.

Hamish WT, 2000, Chapter 28: Hemorrhoids or Piles, Dalam: Oxford Textbook of

Surgery, edisi 2, Oxford University Press, USA, hal 101-124.

Handayati SP, Nasoetion A, Sukandar D, 2008, Konversi Satuan Ukuran Rumah

Tangga ke Dalam Satuan Berat (gram) Pada Beberapa Jenis Pangan

Sumber Protein, Jurnal Gizi dan Pangan, Vol. 1, hal 49-60.

Headrick CN,Stamos MJ, 2006, Hemorrhoids and Rectal Prolapse, The American

Journal of Gastroenterology, Vol 34, hal 245-251.

Jong WD, 2005, Usus Halus, Apendiks, Kolon, dan Anorektum, Dalam: Buku Ajar

Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC, Jakarta, hal. 910-915.

Jahari AB, I Sumarno, 2002, Tingkat konsumsi serat Penduduk di Indonesia,

Pusat penelitian dan pengembangan Gizi Departemen Kesehatan RI,

Bogor.

Khanzada MS, Ali S, Anwar S, 2007, Pattern of Abdominal Disease Presenting to

Surgeon: A District General Hospital Experience in England, Gomal

Journal of Medical Sciences, Vol.5, hal 5-8.

Kusharto CM, 2006, Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan, Jurnal Gizi

dan Pangan, Vol. 2, hal. 45-54.

Lembo A, Camilleri M, 2003, Current Concept: Chronic Constipation, The New

England Journal of Medicine, Vol. 349, 1360-1368.

Lindseth GN, 2006, Gangguan Usus Besar, Dalam : Silvia AP, Lorraine MW,

2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, edisi 6,

EGC, Jakarta.

Lorenzo RS, 2009, Hemorroids: Diagnosis and Current Management, Proquest

Medical Library, USA.

Made A, Tutik W, 2004, Diet Sehat dengan Makanan Berserat, Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, Solo

Madoff RD, Fleshman JW, 2004, Technical Review on the Diagnosis and

Treatment of Hemorrhoids, The American Gastroenterologi

Association, Vol. 126, hal 1463-1473.

xxi

Nisar PJ, Scholefield JH, 2003, Managing Haemorrhoids, BMJ, Vol.327, hal 847-

851.

Nivatvongs S, 2007, Principle and Practice of Surgery for the Colon, Rectum,

and Anus. Edisi 3. Informa Health Care. New York.

Person OK, Person B, Wexner SD, 2007, Hemorrhoidal Disease: A

Comprehensive Review, The American College of Surgeon, Vol.204,

hal 1-16.

Sardinha TC, Corman ML, 2002, Hemorrhoids, Surg Clin N Am, Vol. 82, hal

1153-1167.

Sastroasmoro, Sofyan I, 1995, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Soelistijani, 1999, Sehat dengan Menu Berserat, Trubus Agriwidya, Jakarta.

Sri KS, 2009, Pentingnya Serat untuk mencegah Konstipasi, Repository FK USU,

Medan.

Sugiyono, 2001, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Susmiati, 2007, Peran Serat Makanan (Dietary Fiber) dari Aspek Pemeliharaan

Kesehatan, Pencegahan dan Terapi Penyakit, Makalah Kedokteran

Andalas, Vol. 31, hal 44-49.

Vilalba H, Abbas MA, 2007, Hemorrhoids: Modern Remedies for An Ancient

Disease, The Permanente Journal, Vol. 11, hal 74-76.

Yanuardani MT, 2007, Hubungan Antara Posisi Saat Buang Air Besar dan Faktor

Risiko Lainnya Terhadap Terjadinya Hemoroid, Digilib UNDIP,

Semarang.