hubungan antara dukungan emosional orang tua...

18
HUBUNGAN ANTAR DENGAN PENERIMAA Diajukan Kepada Fakultas Ps M F UNIVERSI RA DUKUNGAN EMOSIONAL ORAN AN DIRI SISWI SMP DI SLB-B DENA WONOSOBO OLEH FIDELIS DINAR PERTIWI 802013019 TUGAS AKHIR sikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Pers Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI ITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016 NG TUA A UPAKARA syaratan Untuk

Upload: nguyenkhue

Post on 09-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA

DENGAN PENERIMAAN DIRI SISWI SMP DI SLB

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA

DENGAN PENERIMAAN DIRI SISWI SMP DI SLB-B DENA UPAKARA

WONOSOBO

OLEH

FIDELIS DINAR PERTIWI

802013019

TUGAS AKHIR

Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA

B DENA UPAKARA

Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu
Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu
Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu
Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu
Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

1

PENDAHULUAN

Tunarungu adalah mereka yang pendengarannya tidak berfungsi sebagian atau

keseluruhan (Mangunsong, 1998). Siswa tunarungu dengan segala keterbatasannya, memiliki

potensi atau kekuatan yang dapat dikembangkan untuk mencapai suatu keseimbangan,

keserasian dalam menempuh hidup untuk berinteraksi dengan lingkungan baik lingkungan

dirumah, sekolah maupun masyarakat (John, 2010). Siswa tunarungu juga tidak mengerti orang

lain dan sukar untuk memahami orang lain. apabila hal tersebut berlanjut terus-menerus maka

dapat menimbulkan tekanan pada emosinya, yang pada akhirnya dapat menghambat

perkembangan kepribadian dan sosialnya dengan menampilkan perilaku seperti menutup diri,

bertindak agresif atau sebaliknya menampakan kebimbangan dan keragu-raguan (Sumardi &

Talkah, 1984).

Ketidakmampuan menerima diri/kurangnya penerimaan diri ini menjadikan siswa

tunarungu menjadi kurang dapat bersosial. Supratiknya (1995) menyatakan bahwa Penerimaan

diri adalah memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri, atau tidak bersikap sinis

terhadap diri sendiri, penerimaan diri berkaitan dengan kerelaan membuka diri atau

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksi terhadap orang lain. Sehubungan dengan itu pula

Chaplin (2004) berpendapat bahwa penerimaan diri merupakan sikap yang mencerminkan

perasaan seseorang sehubungan dengan kenyataan yang ada pada dirinya, sehingga individu

yang menerima dirinya dengan baik akan mampu menerima kelemahan atau kelebihan yang

dimilikinya.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

2

Dalam hal ini siswa tunarungu membutuhkan dukungan dari ling kungannya untuk dapat

menerima keberadaannya dilingkungannya tersebut agar siswa tunarungu tidak merasa terasing

dan menerima dirinya secara positif, dan bila anak tunarungu mempunyai penerimaaan diri yang

negatif maka beberapa faktor yang mempengaruhi adalah kurang adanya dukungan sosial dari

lingkungannya, Saronson (1991) menerangkan bahwa dukungan sosial dapat dianggap sebagai

sesuatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat

dipercaya. Dukungan sosial memiliki berbagai macam bentuk, menurut Sarafino (2007) bentuk-

bentuk dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

instumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan.Dari berbagai macam bentuk yang

memiliki pengaruh besar terhadap penerimaan diri siswa tunarungu yaitu dukungan emosional.

Sarafino (1990) dukungan emosional adalah dukungan yang melibatkan eskpresi, rasa empati,

perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan

diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberi perhatian dan afeksi serta bersedia

mendengarkan keluh kesah orang lain. Dukungan emosional menyediakan kenyamanan,

kepastian, dimiliki dan dicintai pada saat orang tersebut mengalami stress. Dukungan emosi

merupakan dukungan yang diberikan oleh orang lain yang berupa ungkapan emosi, kepedulian,

dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (House & khan, 1985).

Stephens & Long (2008), menyebutkan sejumlah penelitian yang menyebutkan sejumlah

penelitian yang menemukan bahwa dukungan emosional, sebagai salah satu aspek dari dukungan

sosial yang paling konsisten memprediksi perubahan positif dalam menghadapi krisis.

Corneil (1998) juga menyebutkan bahwa dukungan emosi sebagai bentuk yang paling

penting dari dukungan sosial karena merupakan yang paling dasar dari ketiga bentuk dukungan

lain. Dukungan emosional juga memiliki pengaruh yang besar terhadap penerimaan diri

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

3

tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu mendapatkan kasih

sayang, perhatian dari lingkungan sekitarnya maka akan menjadikan tunarungu menerima

keadaannya. Semakin tinggi dukungan dari lingkungan semakin tinggi pula penerimaan diri

tunarungu (Sarafino, 2007) Walaupun demikian adapula tunarungu yang tidak dapat menerima

segala kondisi dia dikarenakan kurangnya dukungan dari lingkungan. Dari hasil wawancara yang

telah dilakukan pada beberapa siswa tunarungu pada tanggal 15 september 2016, siswa

tunarungu terkadang merasa tersingkir dari lingkungannya semisal bila mereka mencoba

berkomunikasi dengan orang normal dilingkungannya tetapi orang lain menatapnya secara aneh

karena cara bicara mereka berbeda dari yang lainnya hal ini juga menjadikan mereka minder.

Ada juga siswa tunarungu yang kurang mendapatkan dukungan sosial dari lingkungannya

dimana lingkungan dia menolak akan kehadiran dia di sekitar mereka, membedakan dia dengan

orang normal lainnya tetapi walaupun demikian anak tunarungu merasa dia berbeda dan berpikir

positif atas keadaannya, sehingga ia dapat berprestasi. Sedangkan pada tanggal 16 september

2016 peneliti melakukan wawancara dengan orang tua serta lingkungan sekitar, bahwa orang tua

melakukan usaha terbaik untuk anaknya agar mereka percaya diri dengan memberikan

dukungan-dukungan emosional untuk anak-anak tunarungu ini, walaupun demikian orangtua

berpendapat tidak mudah membawa mereka ke lingkungan sekitar agar mereka seperti yang lain,

dengan kata lain orang tua memberikan dukungan tetapi anak tunarungu yang tidak memiliki

penerimaan diri yang baik.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap siswa

tunarungu khususnya mereka yang bersekolah di SLB-B jenjang sekolah menengah pertama

(SMP) untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada hubungan antara dukungan emosional orang

tua dengan penerimaan diri siswa tunarungu yang bersekolah di SLB-B.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

4

Metode Penelitian

Variabel Penelitian

1. Penerimaan Diri (Variabel terikat)

Penerimaan diri merupakan sikap yang mencerminkan perasaan seseorang sehubungan

dengan kenyataan yang ada pada dirinya, sehingga individu yang menerima dirinya dengan baik

akan mampu menerima kelemahan atau kelebihan yang dimilikinya (Chaplin, 2004). Diukur

dengan menggunakan skala penerimaan diri dengan menggunakan aspek-aspek penerimaan diri

yang dikemukakan oleh sheerer (Cronbach, 1963).

2. Dukungan Emosional Orang Tua ( Variabel bebas)

Dukungan emosional adalah dukungan yang melibatkan eskpresi, rasa empati, perhatian

terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan.

Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberi perhatian dan afeksi serta bersedia

mendengarkan keluh kesah orang lain (Sarafino, 1990). Diukur dengan menggunakan skala

dukungan emosional dengan menggunakan aspek-aspek dukungan emosional (Sarafino, 2007).

Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa tunarungu jenjang sekolah menengah pertama

(SMP) yang bersekolah di SLB-B dena upakara wonosobo. Dengan kriteria usia siswa 13-16

tahun, yang berjumlah 32 siswa, perempuan, memiliki taraf intelegensi normal atau diatas rata-

rata, serta memiliki kemampuan baca dan tulis.Penulis menggunakan populasi juga sebagai

sampel, karena dilihat dari jumlah populasi yang sedikit.

Penulis menggunakan teknik pengambilan sampling berdasarkan Teknik sampling

jenuhdimana teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

5

penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2012).

Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah skala

dukungan emosional orang tua dan skala penerimaan diri.Penyusunan item-item dalam skala

dukungan emosional orang tua dan penerimaan diri dikelompokkan menjadi item favorable dan

unfavorable yang menggunakan tipe pilihan yaitu subyek diminta untuk memilih salah satu dari

lima alternative jawaban yang sudah disediakan, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), netral (N),

tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor untuk item favorable bergerak dari

lima sampai satu untuk SS, S, N, TS, dan STS. Sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari

satu sampai lima untuk SS, S, N, TS, dan STS.

Metode angket digunakan dalam penelitian ini, dalam pengumpulan data yang mana hasil

kuisioner tersebut terjelma dalam angka, tabel-tabel analisa data dari penelitian kuantitatif

dilandaskan pada hasil kuisioner. Kuesioner/angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi (Arikunto, 2006). Bentuk skala dalam penelitian ini

adalah skala Likert.Skala likert memberikan peluang kepada responden untk mengekspresikan

perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan (Simamora, 2004).

Perhitungan hasil uji daya beda skala dukungan emosional orang tua dapat diketahui dari

15 item yang diuji cobakan, 1 item dinyatakan tidak valid yang koefisien item totalnya bergerak

antara 0,397-0.771. Reliabilitas skala yang ditunjukan dengan koefisien alpha sebesar 0.890.

Sedangkan hasil uji daya beda skala penerimaan diri dapat diketahui dari 25 item yang diuji coba

kan, 5 item dinyatakan tidak valid yang koefisien korelasi item totalnya bergerak antara 0.392-

0,664. Reliabilitas skala yang ditunjukan dengan keofisien alpha sebesar 0.893

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

6

Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam peneliti ini adalah menggunakan teknik

korelasi Product moment pearson. Guna mempermudah perhitungan menggunakan bantuan

SPSS 16.0.

HASIL PENELITIAN

Uji Reliabilitas dan Validitas

Hasil uji reliabilitas pada skala dukungan emosional dengan menggunakan Alfa Cronbach

menunjukkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0.890. Berdasarkan hasil uji seleksi item,

diperoleh item gugur sebanyak 1 item dengan menyisakan 14 item valid yang koefisien korelasi

item totalnya bergerak antara 0,397-0.771.

Tabel 1. Skala Dukungan Emosional

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.890 14

Hasil uji reliabilitas pada skala penerimaan diri dengan menggunakan Alfa Cronbach

menunjukan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,893. Berdasarkan pada perhitungan uji

seleksi item, diperoleh item gugur sebanyak 5 item dengan menyisakan 20 item valid yang

koefisien korelasi item totalnya bergerak antara 0.392-0,664.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

7

Tabel 2. Skala Penerimaan Diri

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.893 20

Uji Asumsi

Uji Normalitas

Penelitian ini menggunakan uji normalitas data dan varians menggunakan uji normalitas

yang dilakukan menggunakan uji One Sample-Kolmogrof Smirnov. Berdasarkan hasil pengujian

normalitas didapatkan bahwa kedua variabel memiliki signifikansi (p > 0.05).Variabel dukungan

emosional memiliki nilai K-S-Z sebesar 0.464 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar

0.982 (p > 0.05).sedangkan untuk variabel penerimaan diri memiliki nilai K-S-Z sebesar 0.514

dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0.954 (p > 0.05). Berdasarkan hasil uji

normalitas tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Linearitas

Uji Linieritas diperlukan untuk mengetahui dua variabel yang sudah ditetapkan, memiliki

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.Hasil uji linearitas menunjukan adanya

hubungan yang linear antara dukungan emosional orang tua dengan penerimaan diri pada siswa

smp di SLB-B Dena Upakara Wonosobo.Dengan deviation from linearity sebesar 0.904 (p >

0.05).

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

8

Uji Korelasi

Tabel 1. Korelasi

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pengujian korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Kuatnya

hubungan antara kedua variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif

terbesar = 1, dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil atau tidak ada

hubungan adalah 0 (Sugiyono, 2010).

Pada pengujian korelasi antara hubungan dua variabel diperoleh nilai r 0.301 (p < 0.05)

dengan signifikansi 0,018 yang berarti adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan

emosional orang tua dengan penerimaan diri siswa smp di SLB-B Dena Upakara Wonosobo.

Analisa Deskriptif

a. Dukungan Emosional

Variabel dukungan emosional memiliki item dengan daya diskriminasi berjumlah 14

item, dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor tertinggi dan terendah

adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi : 5 x 14= 70

Skor terendah : 1 x 14 = 14

Dukungan

Emosional

Penerimaan

Diri

Product

moment

pearson

Dukungan Emosional

Correlation Coefficient 1 .301**

Sig. (2-tailed) . .018

N 32 32

Penerimaan Diri

Correlation Coefficient .301** 1

Sig. (2-tailed) .018 .

N 32 32

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

9

Pembagian interval dilakukan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi,

rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor

tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah kategori.

Tabel 2. Kriteria Dukungan Emosional

No Interval Kategori Frekuensi % Mean

1. 56 ≤ x ≤ 70 Sangat Tinggi 11 34.4%

2. 42 ≤ x ≤ 56 Tinggi 15 46.9% 51.6

3. 28 ≤ x ≤ 42 Rendah 6 18.8%

4. 14 ≤ x ≤ 28 Sangat Rendah 0 0.0%

Total 32 100%

b. Penerimaan Diri

Variabel dukungan emosional memiliki item dengan daya diskriminasi berjumlah 14

item, dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor tertinggi dan terendah

adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi : 5 x 20 = 100

Skor terendah : 1 x 20 = 20

Pembagian interval dilakukan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi,

rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor

tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah kategori.

Tabel 3. Kriteria Penerimaan Diri

No Interval Kategori Frekuensi % Mean

1. 80 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi 14 43.8%

2. 60 ≤ x ≤ 80 Tinggi 18 56.3% 78.1

3. 40 ≤ x ≤ 60 Rendah 0 0.0%

4. 20 ≤ x ≤ 40 Sangat Rendah 0 0.0%

Total 32 100%

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

10

Penerimaan Diri

Variabel penerimaan diri memiliki item dengan daya diskriminasi berjumlah 20 item,

dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor tertinggi dan terendah adalah

sebagai berikut:

Skor tertinggi : 5 x 20 = 100

Skor terendah : 1 x 20 = 20

Pembagian interval dilakukan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan

sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan

jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah kategori.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh koefisien korelasi antara dukungan emosional dengan

penerimaan diri pada anak tunarungu adalah 0.301 (p < 0,05) yang artinya ada hubungan positif

signifikan antara dukungan emosional orangtua dengan penerimaan diri siswa tunarungu. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan emosional yang diberikan orang tua pada siswa

tunarungu, maka semakin tinggi pula penerimaan diri siswa tunarungu.Sebaliknya, semakin

rendah dukungan emosional orang tua, maka semakin rendah pula penerimaan diri siswa

tunarungu.

Dukungan emosional merupakan salah satu bentuk dari dukungan sosial, dukungan

emosional ini sangat diperlukan bagi mereka yang membutuhkan terutama bagi siswi tunarungu.

Dukungan emosional menjadikan mereka merasa dipedulikan, dihargai, dan dicintai. Sependapat

dengan itu Sarafino (1990) mengatakan bahwa dukungan emosional dapat diberikan dengan cara

memberikan penghargaan positif yang berupa kehangatan, pengharapan, penerimaan, perhatian,

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

11

dorongan dari orang terdekat dan keluarga terutama orang tua. Dukungan emosional dari orang

tua maupun keluarga terdekat memiliki dampak yang berhubungan pada penerimaan diri pada

siswa tunarungu, dengan dukungan tersebut mereka dapat menerima kekurangan mereka

(Sarafino, 1990).

Dukungan emosional dari orang tua terutama menjadi kan siswi tunarungu ini mampu

untuk menerima kekurangan dirinya secara baik. Keyakinan yang dimiliki oleh individu bahwa

mereka dicintai, diperhatikan, dihargai dan bernilai serta menjadi bagian dalam suatu ikatan

sosial juga akan menjadi harta dan sumber pertahanan dalam menghadapi situasi yang sulit

(Cobb, dalam Sarafino, 1990).

Hasil Penelitian ini didukung oleh penelitian Sari (2011) mengatakan bahwa salah satu

yang mempengaruhi penerimaan diri adalah dukungan sosial yang merupakan salah satu nya

dukungan emosional, seseorang yang mendapatkan support dari lingkungan dan sosial akan

membuat orang tersebut lebih merasa diterima keadaan dirinya oleh lingkungan. Perlakuan

lingkungan sosial terhadap seseorang akan membentuk tingkah laku seseorang tersebut. Hal ini

membuat seseorang yang mendapatkan perlakuan dari lingkungan sosial yang mendukung akan

dapat menerima dirinya sendiri

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dukungan emosional orang tua memiliki

sumbangan Efeksi (SE) sekitar 91%, maka dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan

emosional orangtua berperan sangat besar dalam penerimaan diri pada siswismp di SLB-B Dena

Upakara Wonosobo, sedangkan sisanya sebesar 9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

penerimaan diri. Hal ini menunjukan adanya dukungan emosional dari orang tua siswi smp di

SLB-B Dena Upakara Wonosobo terhadap penerimaan diri anak tunarungu.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

12

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara dukungan

emosional orang tua dengan penerimaan diri pada siswa smp di SLB/B dena upakara wonosobo ,

maka dapat disimpulkan:

1) Ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan emosional orang tua dengan

penerimaan diri pada siswa smp di SLB/B Dena Upakara Wonosobo

2) Sebagian besar mahasiswa memiliki dukungan emosional pada kategori tinggi dan

memiliki penerimaan diri pada kategori tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta mengingat masih banyaknya keterbatasan dalam

penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi sekolah SLB-B Dena Upakara Wonosobo

Berdasarkan dari hasil penelitian diharapkan sekolah mampu memberikan fasilitas

serta dukungan sosial baik berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan

penghargaan, dukungan informasi untuk siswa siswi tunarungu yang bersekolah di SLB-B

dena upakara agar penerimaan diri siswa tunarungu ini semakin baik dan mampu

beraktifitas di lingkungan luar.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini hanya meninjau salah satu faktor yang mempengaruhi dukungan

emosional, sehingga bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti faktor dukungan emosional

yang lain, baik yang eksternal maupun internal. Sehingga dapat diketahui lebih jauh faktor-

faktor lain yang dapat mempengaruhi penerimaan diri dari siswa dengan gangguan

tunarungu.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13127/1/T1_802013019_Full...3 tunarungu, dukungan emosional memberi pengaruh positif bila tunarungu

13

DAFTAR PUSTAKA

Cronbach, L.J.(1963). Educational Psychology. New York: Harcourt, Brace & World, Inc.

Sarafino, E.P (2002). Health Psikology : BioPsychology Interactions. Canada. John Willey Sons.inc.

Sarafino, E.P (2007). Health Psikology : BioPsychology Interactions Sixth Edition. New York : John Willey & Sons.

Sundari. L (2015). Hubungan antara dukungan emosional teman sebaya dengan motivasi berprestasi pada atlet hockey di kabupaten Kendal. Tugas Akhir (tidak diterbitkan). Salatiga. Universitas Kristen Satya Wacana.

Utami R.T. 2009. Hubungan antara dukungan orang tua dengan kepercayaan diri pada remaja tunarungu. Skripsi. Semarang. Jurusan psikologi. Universitas Negeri Semarang.

Utami, S. N. (2013). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri Individu yang mengalami asma. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, Vol 1(1).

Widyastutik R, Karini S.M, Agustin R.W (2014). Perbedaan psychological well-being ditinjau dari dukungan sosial pada remaja tunarungu yang dibesarkan dalam lingkungan asrama SLB-B di kota wonosobo. Skripsi. Surakarta. Program studi psikologi fakultas kedokteran. Universitas Sebelas Maret Surakarta.