bab 2 tinjauan pustaka 2.1 konsep dukungan emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · bab 2 tinjauan...

40
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional Dukungan adalah informasi verbal maupun nonverbal yang bersifat saran, bantuan yang nyata maupun tingkah laku yang diberikan oleh sekelompok orang yang dekat dan akrab dengan subjek didalam lingkungan sosial, selain itu sesuatu hal yang dapat memberi keuntungan emosional yang berpengaruh pada tingkah penerimanya. Bentuk dukungan yang dapat diberikan adalah kepedulian, keberadaan, kesediaan, serta sikap menghargai dan menyayangi. Kuntjor (2001) dalam Nisak (2017). Dukungan sangat diperlukan untuk membantu seseorang yang sedang mengalami masalah karena dukungan merupakan suatu keadaan yang sangat bermanfaat bagi individu yang memperoleh dukungan dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintai. (Amin, 2014) Menurut Chaplin (2002) dalam Safaria (2009) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan- perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan perubahan prilaku. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan prilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu perilaku tersebut pada umumnya disertai dengan adanya ekspresi kejasmanian sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.

Upload: others

Post on 05-Sep-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga

2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

Dukungan adalah informasi verbal maupun nonverbal yang bersifat

saran, bantuan yang nyata maupun tingkah laku yang diberikan

oleh sekelompok orang yang dekat dan akrab dengan subjek

didalam lingkungan sosial, selain itu sesuatu hal yang dapat

memberi keuntungan emosional yang berpengaruh pada tingkah

penerimanya. Bentuk dukungan yang dapat diberikan adalah

kepedulian, keberadaan, kesediaan, serta sikap menghargai dan

menyayangi. Kuntjor (2001) dalam Nisak (2017). Dukungan

sangat diperlukan untuk membantu seseorang yang sedang

mengalami masalah karena dukungan merupakan suatu keadaan

yang sangat bermanfaat bagi individu yang memperoleh dukungan

dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu

bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan

mencintai. (Amin, 2014)

Menurut Chaplin (2002) dalam Safaria (2009) merumuskan emosi

sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup

perubahan- perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan

perubahan prilaku. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya

dengan prilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir

(avoidance) terhadap sesuatu perilaku tersebut pada umumnya

disertai dengan adanya ekspresi kejasmanian sehingga orang lain

dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

10

Dukungan emosional adalah pengalaman emosional individu dan

kepuasan berhubungan dengan keadaan. Dukungan emosional

keluarga merupakan social support yang sangat penting dalam

membantu pasien dalam menghadapi stressor atau masalah yang

sedang dihadapinya (Setiawan,2015). Dukungan emosional

merupakan fungsi afektif keluarga yang harus ditetapkan kepada

seluruh anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan psikososial

anggota keluarga dengan saling mengasihi, cinta kasih,

kehangatan, dan saling mendukung dan menghargai antar anggota

keluarga. Dukungan emosional merupakan bentuk dukungan yang

dapat memberikan rasa aman, cinta kasih, membangkitkan

semangat, mengurangi keputusasaan, rasa rendah diri, rasa

keterbatasan sebagai akibat ketidakmampuan fisik dan kelainan

yang dialaminya. Friedman, Bowden, dan Jones (2010).

Menurut Sarafino (2010) dukungan emosional terdiri dari ekspresi

seperti perhatian, empati, dan turut prihatin kepada seseorang.

Dukungan ini akan menyebabkan penerima dukungan merasa

nyaman, tentram kembali, merasa dimiliki dan dicintai ketika dia

mengalami stres, memberi bantuan dalam bentuk semangat,

kehangatan personal, dan cinta. Dukungan emosional, mencakup

ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang

bersangkutan. Dukungan emosional merupakan ekspresi dari

afeksi, kepercayaan, perhatian, dan perasaan didengarkan.

Kesediaan untuk mendengarkan keluhan seseorang akan

memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi,

mengurangi kecemasan, membuat individu merasa nyaman,

tenteram, diperhatikan, serta dicintai saat menghadapi berbagai

tekanan dalam hidup mereka. Dari berbagai macam bentuk-bentuk

dukungan, dukungan emosional menjadi dukungan yang penting

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

11

karena dukungan emosional memberikan kenyamanan dan

perasaan dicintai bagi orang yang mendapatkannya

Disimpulkan dari beberapa definisi diatas, dukungan emosional

adalah dukungan yang diberikan keluarga kepada seseorang saat

seseorang sedang mengalami masalah dan membutuhkan dukungan

untuk mengatasi emosi yang dialaminya seperti dalam bentuk

ungkapan empati, kepedulian, perhatian terhadap orang yang

bersangkutan, kesediaan untuk mendengarkan keluhan seseorang,

mengurangi kecemasan, membuat individu merasa nyaman,

tenteram, diperhatikan, serta dicintai saat menghadapi berbagai

tekanan atau pun masalah yang sedang dihadapinya.

2.1.2 Aspek-Aspek Dukungan Emosional

Menurut Sarafino (2007) dalam Nadhiroh (2016) dukungan

emosional meliputi beberapa dukungan sebagai berikut :

2.1.2.1 Empathy

Yaitu merasakan seperti apa yang dirasakan oleh orang

lain sehingga seolah- olah juga mengalami hal yang sama

seperti yang dialaminya. Rasa empati ini hanya ikut

merasakan tanpa ada tindak lanjut yang dapat

meringankan beban.

2.1.2.2 Caring

Merupakan sikap dan tindakan menghargai apa yang

dibutuhkan orang lain, sikap ini merupakan tindakan

langsung yang diberikan pada orang yang sedang

mengalami permasalahan.

2.1.2.3 Concern

Adalah sikap positif untuk memfokuskan diri pada orang

lain. Sikap ini ditunjukan hanya sebatas perhatian yang

diberikan pada orang lain. Sikap ini ditunjukan hanya

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

12

sebatas perhatian yang diberikan kepada yang mengalami

nya.

2.1.2.4 Positive Regard

Merupakan penghargaan positif berupa kehangatan,

penghargaan, penerimaan, pengagungan dan cinta dari

orang lain. Sikap yang ditunjukan seperti memberikan

kasih sayang, cinta, pujian, atau persetujuan dari orang

lain. Sikap yang ditunjukan seperti memberikan kasih

sayang, cinta, pujian, atau persetujuan dari orang lain dan

kecewa jika mendapat celaan dan kurang mendapatkan

kasih sayang.

2.1.2.5 Encouragement Toward The Person

Sikap mendorong, mengarahkan orang lain agar fokus

dalam mencapai tujuannya sehingga orang yang

mendapatkan permasalahan merasa tertolong dan

nyaman.

2.1.3 Pemberian Dukungan Emosional

Menurut Penelitian Missiyanti et al. (2015). Keberhasilan bukan

tergantung pada seseorang yang menerima dukungan emosional,

tetapi keberhasilan tergantung pada kemampuan seseorang untuk

memberikan dukungan emosional. Dukungan emosional yang

diberikan sering akan menjadi faktor penentu keberhasilan atau

kegagalan. Memahami kebutuhan emosi yang berlainan merupakan

dasar bagi pemberian dukungan yang lebih efektif.

2.1.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Emosional.

Menurut (Reis Dalam Nisak, 2017) ada tiga faktor yang

mempengaruhi dukungan emosional pada individu yaitu sebagai

beikut :

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

13

2.1.4.1 Keintiman

Dukungan emosional merupakan bagian dari dukungan

sosial lebih banyak diperoleh dari keintiman dari pada

aspek lain dalam interaksi sosial, semakin intim

seseorang maka dukungan yang diperoleh semakin besar.

2.1.4.2 Harga Diri

Individu dengan harga diri memandang, bantuan dari

orang lain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri

karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan

bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi

berusaha.

2.1.4.3 Keterampilan Sosial

Individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki

keterampilan sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki

jaringan sosial yang luas. Sedangkan individu yang

memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki

keterampilan sosial rendah.

2.1.5 Konsep Keluarga

2.1.5.1 Definisi Keluarga

Menurut Duval dalam Harnilawati (2013) keluarga adalah

sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan

menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional

dan sosial dari tiap anggota keluarga. Keluarga Adalah

kumpulan dari ras, dengan kata lain keluarga adalah

anggota dari lingkungan yang terdiri dari beberapa orang

yang masih memiliki hubungan darah.(Sunaryo, 2015).

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

14

Keluarga adalah unit terkecil dari satuan masyarakat,

tidak akan ada masyarakat jika tidak ada keluarga, dengan

kata lain masyarakat merupakan sekumpulan keluarga-

keluarga. Hal ini bisa di artikan baik buruknya suatu

masyarakat tergantung pada baik buruknya masyarakat

kecil itu. Setiadi (2004) dalam Anhaira (2014).

Disimpulkan dari beberapa definisi, keluarga yaitu salah

satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup

bersama sebagai satu kesatuan unit masyarakat terkecil

dan terikat oleh hubungan darah ataupun ikatan hubungan

perkawinan, tinggal bersama dalam satu rumah yang

dipimpin oleh kepala rumah tangga.

2.1.5.2 Ciri-Ciri Keluarga

Ciri-ciri keluarga adalah diikat dalam satu tali

perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, ada

tanggung jawa masing-masing anggota, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarga,

komunikasi interaksi antar anggota keluarga dan tinggal

dalam satu rumah. Ciri keluarga indonesia secara

menyeluruh adalah sebagai berikut mempunyai ikatan

yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong

royong, dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran dan

umumnya dipimpin oleh suami meskipun keputusan

dilakukan secara musyawarah (Dion dan Betan,2013)

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

15

2.1.5.3 Struktur Keluarga

Menurut Harnilawati (2013: 8) struktur keluarga terdiri

dari bemacam- macam diantaranya adalah :

a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak

saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana

hubungan itu disusun melalui jalur ayah.

b. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana

hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga sedarah suami.

e. Keluarga Kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang

menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan

dengan suami atau istri.

2.1.5.4 Tipe Keluarga

Menurut Harnilawati (2013:4) keluarga dibedakan

menjadi dua tipe, sebagai berikut:

a. Secara Tradisional

Secara tradisional keluarga dikelompokan menjadi 2

yaitu :

1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga

yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

16

diperoleh dari keturunan atau adopsi atau

keduanya.

2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah

keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang

masih mempunyai hubungan darah (Kakek,

nenek, paman, bibi).

b. Secara modern (Berkembangnya peran individu dan

meningkatnya rasa individualism) maka

pengelompokan tipe keluarga selain diatas adalah :

1) Traditional Nuclear

Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam

satu rumah ditetapkan oleh sanksi- sanksi legal

dalam suatu ikatan perkawinan, salah satu atau

keduanya dapat bekerja diluar rumah.

2) Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui

perkawinan kembali suami/ istri, tinggal dalam

pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya,

baik itu bawaan dari pekawinan lama maupun

hasil dari perkawinan baru, satu/ keduanya dapat

bekerja diluar rumah.

3) Middle Age/ Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah

kedua-duanya bekerja dirumah, anak-anak

meninggalkan rumah karena sekolah/

perkawinan/meniti karier.

4) Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak

mempunyai anak yang keduanya atau salah satu

bekerja dirumah.

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

17

5) Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau

kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat

tinggal dirumah atau diluar rumah.

6) Dual carier

Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan

tanpa anak.

7) Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang karier dan

tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya

saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

8) Single Adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri

dengan tidak adanya keinginan untuk kawin

9) Three Generation

Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu

rumah.

10) Institutional

Yaitu anak-anak atau orang- orang dewasa

tinggal dalam suatu panti- panti.

11) Communal

Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih

pasangan yang monogami dengan anak-

anaknya dan bersama- sama dalam penyediaan

fasilitas.

12) Group Marriage

Yaitu suatu perumahan terdiri dari orang tua dan

keturunannya didalam suatu kesatuan keluarga

dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain

dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

18

13) Unmaried Parent and Child

Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak

dikehendaki, anaknya diadopsi.

14) Cohibing Couple

Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal

bersama tanpa kawin.

15) Gay and lesbian family

Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan

yang berjenis kelamin sama.

2.1.5.5 Fungsi Pokok keluarga

Menurut Friedman dalam Harnilawati (2013: 9) secara

umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Fungsi afektif

Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama

untuk mengajarkan segala sesuatu untuk

mempersiapkan anggota keluarga berhubungan

dengan orang lain.

b. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan

tempat melatih anak untuk berkehidupan social

sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan

dengan orang lain diluar rumah.

c. Fungsi Refroduksi

Untuk mempertahankan generasi dan menjaga

kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan individu dalam

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

19

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan kesehatan

Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan

kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktivitas tinggi.

2.1.5.6 Tahap- Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duval dalam Harnilawati (2013: 18) keluarga

terbagi dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :

a. Keluarga Baru (Bergaining Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan

2) Menetapkan tujuan bersama

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman

dan kelompok sosial.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

5) Persiapan menjadi orang tua

6) Memahami Prenatal care.

b. Keluarga dengan anak pertama <30 bulan (Chid

Bearing). Masa ini merupakan transisi menjadi orang

tua yang akan menimbulkan krisis keluarga.

1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran,

interaksi, seksual dan kegiatan)

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan

dengan pasangan.

3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana

peran orang tua terhadap bayi dengan memberi

sentuhan dengan kegiatan.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

20

4) Bimbingan orang tua tentang perubahan dan

perkembangan anak.

5) Konseling KB post partum 6 minggu.

c. Keluarga dan anak prasekolah

Tugas perkembangan adalah menyesuaikan pada

kebutuhan pada anak pra-sekolah (sesuai dengan

tumbuh kembang proses belajar dan kontak sosial)

dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas

perkembangan keuarga pada saat ini adalah :

1) Pemenuhan anggota keluarga

2) Membantu anak bersosialisasi

3) Mempertahankan hubungan didalam maupun

diluar keluarga.

4) Pembagian waktu individu, pasangan dan anak.

5) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi

tumbuh dan kembang anak.

d. Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan

diluar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.

2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan

daya intelektual.

3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk

biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.

e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun).

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Pengembangan terhadap remaja.

2) Memelihara komunikasi terbuka.

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

21

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan

peraturan anggota keluarga untuk memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f. Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan

rumah). Tugas perkembangan keluarga

mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan

menerima kepergian anaknya, menata kembali

fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga,

berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas

perkembangan keluarga saat ini adalah :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

2) Mempertahankan keintiman.

3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga

baru dimasyarakat.

4) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada

pada keluarga.

5) Berperan suami- istri kakek dan nenek.

6) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat

menjadi contoh bagi anak- anaknya.

g. Keluarga usia pertengahan (Midle age family)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan

dalam mengolah minat sosial dan waktu santai.

2. Memulihkan hubungan generasi muda tua

3. Keakraban dengan pasangan

4. Persiapan masa tua/ pensiunan.

h. Keluarga lanjut usia

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1. Penyesuaian terhadap masa pensiun dengan cara

merubah hidup.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

22

2. Menerima kematian pasangan, kawan dan

mempersiapkan kematian.

3. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling

merawat.

2.1.5.7 Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Menurut Setyowati dan Murwani (2008) sesuai dengan

fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan

dilakukan :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga, merupakan

keutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena

tanpa kesehatan segala sesuatu akan tidak berarti dan

karena kesehatan lah kadang seluruh kekuatan sumber

daya dan dana keluarga habis.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang

utama utnuk mencari pertolongan yang tepat sesuai

dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa

diantara keluarga yang mempunyai kemampuan

memutuskan untuk tindakan keluarganya.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan. Seringkali keluarga telah mengambil

tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga

memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh

keluarga sendiri jika demikian, anggota keluarga yang

mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh

tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang

lebih parah tidak dapat terjadi.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

23

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin

keluarga yang sehat. Yaitu keluarga mampu

memodifikasi lingkungan bagi anggota keluarganya.

e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan disekitarnya bagi

keluarga. Yaitu keluarga mampu memanfaatkan

fasilitas yang ada disekitar yang dekat dengannya.

2.1.5.8 Dukungan Keluarga

Friedman (2010) mengatakan bahwa dukungan

keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan

keluarga terhadap klien yang sakit. Anggota keluarga

memandang bahwa orang yang mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

Sistem terapi dukungan dapat digunakan pada segala

pencegahan (primer, sekunder, dan tersier).

Niven (2002) dalam Yuliana (2015) mengatakan

dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan. Keluarga dapat

membantu menghilangkan godaan pada ketidakpatuhan

dan keluarga seringkali menjadi kelompok pendukung

untuk kepatuhan.

Menurut sarafino (2006) dalam Indriyatmo (2015)

mengatakan terdapat beberapa komponen-komponen

dukungan keluarga yaitu :

a. Dukungan Informasi

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi

dan tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya

memberikan solusi dari masalah, memberikan

nasihat, pengarahan, saran, atau umpan balik

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

24

tentang apa yang dilakukan oleh seseorang.

Keluarga dapat menyediakan informasi dengan

menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi

dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk

melawan stressor. Individu yang mengalami depresi

dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan

masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan

menyediakan feed back. Pada dukungan informasi

ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan

pemberian informasi.

b. Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan

umpat balik, membimbing dan memecahkan

masalah serta sebagai sumber validator identitas

anggota keluarga, diantaranya memberikan support,

pengakuan, penghargaan dan penilaian.

c. Dukungan Instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan

praktis dan konkrit, diantaranya yaitu memberikan

bantuan langsung dari orang yang diandalkan dalam

keluarga memberikan bantuan langsung seperti

memberikan bantuan materi, tenaga atau sarana.

Dukungan ini akan membantu individu dalam

melaksanakan misi atau tujuan nya.

d. Dukungan Emosional

Dukungan emosional dalam keluarga adalah peran

keluarga untuk menciptakan suasana aman dan

damai serta membantu antar anggota keluarga

dalam mengendalikan emosi. Dukungan emosional

memberikan individu perasaan nyaman, merasa

dicintai saat mengalami masalah, bantuan dalam

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

25

bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian

sehingga individu yang menerimanya merasa

berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga

menyediakan tempat istirahat dan memberikan

semangat.

2.1.6 Dukungan Emosional Keluarga

Dukungan emosional keluarga merupakan faktor yang penting

dalam mengurangi efek stres yang dapat berasal dari teman,

anggota keluarga bahkan pemberi perawatan ketika menghadapi

suatu masalah, Seseorang yang mendapat dukungan emosional

keluarga yang lebih tinggi akan menjadikan seseorang berfikir

positif dan jika kurang mendapat dukungan emosional akan

menyebabkan peningkatan emosional yang negative (Sugiarto,

2017).

Menurut Friedman (2010) dukungan emosional keluarga

merupakan dukungan berupa tempat yang aman dan damai untuk

bersitirahat dan pemulihan serta membantu dalam penguasaan

terhadap emosi yang diterima dari keluarga. Dukungan emosional

keluarga ini berupa dukungan rasa empati, kepedulian, perhatian,

terhadap anggota keluarga yang mengalami penyakit. Dukungan

emosional yang diberikan keluarga akan membuat individu tidak

merasa menanggung beban sendirian, tetapi masih ada keluarga

yang mau mendengarkan segala keluh kesah yang dihadapinya.

Menurut (Cohen dan Mc Kay dalam setiawan, 2015) dukungan

emosional keluarga yaitu dukungan yang memberikan pasien

perasaan nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami

masalah, bantuan ini akan membuat penerima merasa berharga,

Dukungan emosional ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

26

kesejahteraan fisik sesseorang, sehingga dukungan ini merupakan

social support yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan

pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani hemodialisa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan emosional keluarga

adalah dukungan emosional yang didapatkan dari keluarga berupa

dukungan ungkapan rasa simpati, pemberian perhatian, kasih

sayang, penghargaan dan kebersamaan. Adanya dukungan

emosional keluarga akan membuat individu merasa nyaman, aman,

dicintai, diperhatikan, dan menjadi bagian dari keluarga yang

selalu diperhatikan ketika berada dalam situasi yang tidak

menyenangkan. Dukungan ini sangat penting diberikan pada

individu dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat

dikontrol. Sumber terdekat dukungan emosional adalah keluarga

dan pemberian dukungan emosional dari keluarga sangat

mempengaruhi terhadap status alam perasaan dan motivasi diri

pasien dalam menjalani program terapi pembatasan asupan cairan

pasien tersebut.

2.1.7 Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Pembatasan

Asupan Cairan Pasien GGK.

Dukungan emosional merupakan faktor penting yang dapat

mengurangi efek stres yang dapat berasal dari teman, anggota

keluarga bahkan pemberi perawatan ketika menghadapi suatu

masalah. Seseorang yang memiliki dukungan emosional yang lebih

akan menjalankan perilaku sehat yang positif dan kurangnya

dukungan berhubungan dengan peningkatan emosi yang negative.

(Sugiarto, 2017). Seseorang yang mendapat dukungan akan merasa

diperhatikan, merasa berharga, percaya diri dan menumbuhkan rasa

yakin sehingga pasien mampu mentaati aturan yang harus

dijalani, dan hal itu akan lebih mendukung pasien dalam

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

27

melakukan pembatasan asupan cairan. Andriani (2013) dalam

Nadi (2014). Dukungan dari keluarga dapat menumbuhkan rasa

yakin sehingga pasien mampu mentaati aturan yang harus dijalani.

Kedekatan pasien dengan orang-orang disekitarnya juga dapat

menimbulkan ikatan emosional diantara keduanya. Ikatan

emosional tersebut dapat dirasakan oleh pasien sebagai dukungan

dari keluarga dan menjadi sebuah pengaruh tersendiri bagi pasien

yang sekaligus dapat mempengaruhi kepatuhan dalam pembatasan

asupan cairan (Nadi, 2014).

2.2 Konsep Pembatasan Asupan Cairan

2.2.1 Asupan Cairan

Hipotalamus diotak adalah suatu pusat pengendali rasa haus.

Stimulus fisiologis utama terhadap pusat rasa haus adalah

peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-

sel reseptor yang disebut osmoreseptor secara terus menerus

memantau osmolalitas. Pusat rasa haus diaktifkan dan dideteksi

oleh osmoreseptor saat tubuh kekurangan cairan terlalu banyak.

Akibatnya, seseorang akan merasa haus. Air juga diperoleh dari

asupan makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan daging,

serta oksidasi bahan makanan selama proses pencernaan. Sekitar

220 ml air juga diproduksi setiap hari selama metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak berlangsung (Potter dan Perry, 2006

dalam Atikah, 2016).

Asupan cairan pasien penyakit gagal ginjal kronik harus

disesuaikan dengan batas asupan cairan yang sudah ditentukan,

rasa haus yang dialami pasien menyebabkan terjadinya fenomena

kelebihan cairan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.

Berat badan harian merupakan parameter penting yang dipantau,

selain catatan yang akurat mengenai asupan dan keluaran.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

28

Kenaikan BB diantara waktu hemodialisa yaitu Intradyalitic

Weight Gain (IDWG)< 5% BB kering. Menurut (Almatsier, 2006

dalam Atikah 2016). Sebelum dan sesudah hemodialisis berat

badan pasien ditimbang secara rutin dan IDWG diukur dengan cara

menghitung selisih antara berat badan setelah HD pada periode

hemodialisis pertama dikurangi berat badan pasien sebelum pre

HD kedua dibagi berat badan setelah HD pada periode

hemodialisis pertama dikalikan 100%. Misalnya BB pasien post

HD ke 1 adalah 54 kg, BB pasien pre HD ke 2 adalah 58 kg,

prosentase IDWG (58 -54) : 58 x 100% = 6,8 %.

Mempertahankan keseimbangan cairan yaitu dengan mengukur

masukan dan haluaran cairan. Asupan cairan diberikan sesuai

dengan pengukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam 24

jam. Kebutuhan pasien akan air dapat dilakukan melalui

pengukuran urin yang dikeluarkan dalam 24 jam menggunakan

gelas silinder dan ditambah air 500 ml. Jumlah ini akan mengganti

jumlah air yang hilang dari dalam tubuh (volume urin+500 cc).

Kegiatan yang dilakukan dalam upaya mengatur keseimbangan

cairan, dilakukan kegiatan memonitor penambahan berat badan

setiap hari, mencatat asupan dan keluaran cairan secara akurat,

memonitor distensi vena leher, bunyi ronchi pada paru, adanya

edem, membatasi dan mengatur asupan cairan dan melakukan

dialysis. (Tjokoprawiro, dkk., 2007; Syamsiyah, 2011 dalam

Atikah 2016).

2.2.2 Haluaran Urin

Menurut (Smeltzer & Bare, 2002 dalam Atikah, 2016) cairan

dikeluarkan melalui organ-organ tubuh sebagai berikut :

2.2.2.1 Ginjal

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

29

Ginjal memiliki peran penting, yaitu secara normal ginjal

menyaring 170 liter plasma setiap hari pada orang

dewasa. Sementara pada saat yang sama ginjal

mengekskresikan urin 1,5 liter, selain itu ginjal berfungsi

untuk mempertahankan keseimbangan cairan.

2.2.2.2 Paru-paru

Paru-paru berfungsi mempertahankan homeostatis.

Melalui ekshalasi, paru-paru membuang kira-kira 300 ml

air setiap hari.

2.2.2.3 Kelenjar pituitary

Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh

hipotalamus yang disimpan dalam kelenjar pituitary

posterior dan dilepaskan jika diperlukan. ADH disebut

juga hormon penyimpanan air, mempertahankan tekanan

osmotik sel dengan mengendalikan retensi atau ekskresi

oleh ginjal dan mengatur volume darah.

2.2.2.4 Kelenjar adrenal

Kelenjar ini mempunyai pengaruh dalam keseimbangan

cairan. Peningkatan aldosterone menyebabkan retensi

natrium dan kehilangan kalium.

2.2.3 Pembatasan Asupan Cairan

Pembatasan cairan merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan

hemodialisa. Diantara semua manajemen yang harus dipatuhi

dalam terapi hemodialisa, pembatasan cairan yang paling sulit

untuk dilakukan dan paling membuat pasien stres serta depresi,

terutama jika mereka mengkonsumsi obat-obatan yang membuat

membran mukosa kering seperti diuretik, sehingga menyebabkan

rasa haus dan pasien berusaha untuk minum (Iacono, 2008).

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

30

Pembatasan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik sangat perlu

dilakukan untuk mencegah terjadinya edema dan komplikasi

kardiovaskular. Air yang masuk kedalam tubuh harus seimbang

dengan air yang keluar, baik melalui urin maupun insensible water

loss (IWL). Pembatasan asupan cairan bergantung pada haluaran

urine. Berasal dari insensible water loss ditambah dengan haluaran

urin per 24 jam yang diperbolehkan untuk pasien dengan penyakit

ginjal kronik yang menjalani dialysis. Asupan cairan pasien

penyakit ginjal kronik harus disesuaikan dengan batas asupan

cairan yang sudah ditentukan, rasa haus yang dialami pasien

menyebabkan terjadinya fenomena kelebihan cairan pada klien

yang menjalani terapi hemodialisis. Berat badan harian merupakan

parameter penting yang dipantau, selain catatan yang akurat

mengenai asupan dan keluaran. Kenaikan BB diantara waktu HD

(IDWG)< 5% BB kering. (Almatsier, 2006; Smeltzer & Bare, 2008

dalam Rahman, 2014). Sebagai contoh seorang yang mengeluarkan

urin 300 cc/ 24 jam, maka cairan yang boleh dikonsumsi adalah :

600 cc + 300 cc = 900 cc/ 24 jam.

Perawat harus menjelaskan alasan pembatasan asupan cairannya,

banyaknya asupan cairan yang diperbolehkan dan menjelaskan

bahwa potongan es, dan es krim adalah cairan. Sehingga setelah

diberi informasi. Klien harus membantu dan memutuskan

pembagian jumlah total cairan yang boleh dikonsumsi setiap

makan, diantara waktu makan, sebelum tidur, dan saat meminum

obat. Makanan-makanan cair dalam suhu ruang (agar agar, sop

dan eskrim) dianggap cairan yang masuk. Pasien GGK yang

mendapatkan terapi hemodialisa harus mengatur asupan cairan,

sehingga berat badan yang diperoleh tidak lebih dari 1,5 kg

diantara waktu dialysis (Lewis et al.,2010).

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

31

Mengontrol asupan cairan merupakan salah satu masalah bagi

pasien yang mendapatkan terapi dialysis, karena dalam kondisi

normal manusia tidak bertahan lebih lama tanpa asupan cairan

dibandingkan dengan makanan. Namun bagi penderita penyakit

gagal ginjal kronik harus melakukan pembatasan asupan cairan

untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ginjal sehat melakukan

tugasnya menyaring dan membuang limbah dan racun ditubuh kita

dalam bentuk urin 24 jam, apabila fungsi ginjal terganggu maka

terapi HD yang menggantikan tugas tersebut. Mayoritas pasien

yang mendapatkan terapi HD di Indonesia dilakukan dialysis

dengan 2 kali perminggu, dan 4-5 jam perkali dialysis. Itu Artinya

tubuh harus menanggung kelebihan cairan diantara dua waktu

terapi (YGDI,2008).

Penilaian umum mengenai berat badan bersih adalah penting untuk

mempermudah perawat dan pasien dalam mengurangi kelebihan

cairan selama pelaksananaan dialysis. 1 kg BB sebanding dengan 1

liter cairan, artinya berat badan klien adalah metode yang

sederhana dan akurat untuk menilai pertambahan maupun

pengurangan berat badan (Mortone & Fontaine 2009). Cara

pengontrolan asupan cairan yang masuk kedalam tubuh dapat

dilakukan dengan memperhatikan jumlah cairan yang di minum

harus seimbang dengan jumlah urin yang dikeluarkan. Pasien harus

mengurangi konsumsi garam dan makanan yang mengandung

garam seperti makanan kaleng, makanan olahan dan fast food.

Yang harus diingat adalah bahwa bukan hanya air yang dianggap

sebagai cairan melainkan juga kaldu, susu, buah- buahan, sayur-

mayur dan agar- agar. Selain itu pasien juga diharapkan mengikuti

petunjuk yang diberikan oleh dokter mengenai jumlah cairan yang

boleh diminum, dengan memperhitungkan cairan yang ada didalam

makanan dan air yang dikonsumsi.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

32

Menurut Fatmawati (2011) dalam Risdayanti (2014) ada produk

sisa didalam darah yang tidak dapat terbuang dengan sempurna,

oleh karena itu harus dibatasi jumlah konsumsinya dalam makanan

sehari-hari sehingga tidak terjadi akumulasi didalam tubuh yang

dapat membahayakan kesehatan. Produk sisa tersebut didalamnya

adalah fosfor, kalium dan natrium. Beberapa tips untuk membatasi

atau mengontrol asupan cairan :

2.2.3.1 Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas karena akan

membuat haus, untuk itu batasi konsumsi makanan yang

mengandung terlalu banyak sodium dan pedas.

2.2.3.2 Berhati-hatilah terhadap makanan yang mengandung

cairan. Cairan tidak hanya apa yang kita minum namun

juga apa yang dimakan. Beberapa makanan seperti

semangka dan beberapa buah lainnya seperti, sup, es

cream, mengandung kadar cairan yang tinggi.

2.2.3.3 Usahakan lebih banyak mengkonsumi minuman yang

dingin dibandingkan dengan minuman yang panas.

2.2.3.4 Gunakan makanan sebagai pengganti minuman untuk

menelan obat-obatan.

2.2.3.5 Hindari bibir kering, bibir kering dapat menimbulkan

ketidaknyamanan yang menimbulkan keinginan untuk

minum . Banyak cara agar mulut tidak kering antara lain

dengan kumur-kumur, menggosok gigi, menghisap

permen atau mengolesi bibir dengan es batu atau

mengkonsumsi satu potong jeruk dingin.

2.2.3.6 Apabila pasien mempunyai penyakit diabetes, pastikan

kadar gula darah tetap terjaga. Kadar glukosa darah yang

tinggi akan mengakibatkan haus.

2.2.3.7 Jangan terlalu lama berada ditempat yang berhawa panas.

2.2.3.8 Mandi dengan air dingin.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

33

Adapun cara untuk mengetahui bila cairan tubuh terlalu banyak

dan melihat secara objektif mengenai pasien dalam melakukan

pembatasan asupan cairan adalah dengan melihat ada tidaknya

pembengkakan edema disekitar mata, tangan, kaki, perut,

mengalami kenaikan berat badan secara drastis, tekanan darah yang

lebih tinggi dari biasanya walau sudah minum obat, dan banyak

yang terjadi keluhan susah bernafas atau mengalami sesak dan sulit

tidur. Selain itu dengan mengetahui melalui medical chek up kadar

ureum maka kita akan tahu bahwa asupan cairan kita terkontrol

atau tidak. (Fatmawati, 2011 dalam Risdayanti,2014).

2.2.4 Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata patuh, yaitu berarti disiplin dan taat

Menurut Sacket dalam Niven (2012) Kepatuhan adalah sejauh

mana prilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

professional kesehatan. Kepatuhan juga bisa dikatakan sebagai

tingkat prilaku pasien yang tertuju terhadap instruksi atau petunjuk

yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik

diet, latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan

dokter. Stanley (2007) dalam Muhibbudin (2013).

Kepatuhan ini dibedakan menjadi dua yaitu kepatuhan (total

compliance) dimana dalam kondisi ini penderita yang menjalani

hemodialisa patuh secara bersungguh-sungguh terhadap diet, dan

penderita yang tidak patuh (non-compliance) dimana pada keadaan

ini penderita tidak melaksanakan diet yang disarankan. Smet

(2010) dalam Muhibbudin (2013).

2.2.4.1 Pengukuran Kepatuhan

Menurut Carpenito (2000) dalam Risdayanti 2014) patuh

adalah sikap positif yag ditunjukan dengan adanya

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

34

perubahan secara berarti sesuai tujuan pengobatan yang

ditetapkan. Kepatuhan dalam pengobatan meliputi :

a. Kontrol teratur, yaitu apabila penderita datang berobat

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tahu

keadaan emergency yang memerlukan pengobatan

diluar jadwal control.

b. Berperilaku sesuai aturan, yaitu penderita mau

melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan

dengan kesehatan sesuai aturan yang telah ditetapkan ,

misalnya minum obat, makan-makanan yang boleh

dimakan, membatasi cairan, mengurangi aktivitas,

dan sebagainya.

Kepatuhan pasien terhadap aturan pengobatan

prakteknya sulit dianalisa karena kepatuhan sulit

diidentiifikasikan, sulit diukur dengan teliti dan

tergantung banyak faktor, pengkajian yang akurat

terhadap individu yang tidak patuh merupakan suatu

tugas yang sulit. Metode-metode yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana seseorang dalam mematuhi

nasihat dari tenaga kesehatan yang meliputi laporan data

dari orang itu sendiri, laporan tenaga kesehatan,

perhitungan jumlah pil dan botol, tes darah dan urine,

alat-alat mekanis, observasi langsung dari hasil

pengobatan (Niven, 2012).

Menurut Niven (2012) pengukuran kepatuhan

dikategorikan menjadi :

a. Patuh yaitu bila prilaku pasien sesuai dengan

ketentuan yang diberikan oleh professional

kesehatan.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

35

b. Tidak patuh yaitu bila pasien menunjukan

ketidaktaatan terhadap instruksi yang diberikan

2.2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan.

Menurut Niven (2012) ada beberapa faktor yang dapat

mendukung sikap patuh pasien, diantaranya :

a. Pendidikan, pendidikan dapat meningkatkan

kepatuhan pasien sepanjang pendidikan tersebut

merupakan pendidikan yang aktif, seperti

penggunaaan buku oleh pasien secara mandiri.

b. Akomodasi, suatu usaha harus dilakukan untuk

memahami ciri kepribadian pasien yang dapat

mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang lebih mandiri,

harus dilibatkan secara aktif dalam program

pengobatan sementara pasien yang tingkat cemasnya

tinggi menghadap sesuatu harus diturunkan terlebih

dahulu tigkat ansietasnya. Tingkat cemas yang terlalu

tinggi, akan membuat kepatuhan berkurang.

c. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial, membangun

dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman

sangat penting. Kelompok pendukung dapat dibentuk

untuk membantu memahami kepatuhan terhadap

program pengobatan.

d. Perubahan model terapi, program pengobatan dapat

dibuat sederhana mungkin dan pasien terlibat aktif

dalam pembuatan program tersebut.

e. Meningkatnya interaksi professional kesehatan

dengan pasien adalah suatu hal yang penting untuk

memberikan umpan balik pada pasien setelah

memperoleh informasi diagnosis.

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

36

f. Pengetahuan, merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu

objek tertentu, dari pengalaman dan penelitian

terbukti bahwa penelitian yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih baik dari pada yang tidak

didasari oleh pengetahuan.

g. Usia, yaitu semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan,

masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya

daripada orang yang belum cukup tinggi

kedewasaannya.

h. Dukungan keluarga, Dukungan keluarga dapat

menjadi faktor yang dapat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu

serta menentukan program pengobatan yang akan

diterimanya. Keluarga juga memberikan dukungan

dan membuat keputusan mengenai perawatan anggota

keluarga yang sakit. Derajat dimana seseorang

terisolasi dari pendampingan orang lain.

Menurut (Notoatmodjo,2012; kamerrer,2007 dalam

Yuliana 2015) terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepatuhan pembatasan cairan antara lain:

a. pendidikan

b. pengetahuan

c. Sikap

d. Dukungan keluarga

e. Lama Menjalani hemodialisis.

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

37

2.2.5 Komplikasi Tidak Membatasi Asupan Cairan

Menurut (Brunner & Suddarth,2002 dalam Sari, 2014) Pasien

gagal ginjal kronis perlu mengontrol dan membatasi jumlah asupan

cairan yang masuk dalam tubuh. Pembatasan tersebut penting agar

pasien tetap merasa nyaman pada saat sebelum, selama dan

sesudah terapi hemodialisis. Apabila pasien tidak membatasi

jumlah asupan cairan akan menyebabkan terjadinya beberapa

komplikasi sebagai berikut :

2.2.5.1 Cairan akan menumpuk di dalam tubuh dan akan

menimbulkan edema paru dan edema disekitar tubuh

seperti tangan, kaki dan muka.

2.2.5.2 Ascites yaitu penumpukan cairan terjadi di rongga perut.

2.2.5.3 Tekanan darah meningkat

2.2.5.4 Sesak nafas yaitu diakibatkan karena penumpukan cairan

yang masuknya kedalam paru-paru.

2.2.5.5 Peningkatan berat badan, pasien yang tidak membatasi

asupan cairan tentunya akan mengalami peningkatan

berat badan yang cukup tajam, mencapai lebih dari berat

badan normal.

2.2.5.6 Kematian mendadak.

2.3 Konsep Penyakit gagal Ginjal Kronik

2.3.1 Pengertian

Gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit renal tahap akhir

merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible

dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan

metabolisme dan kesimbangan cairan serta elektrolit menyebabkan

terjadinya uremia yaitu adanya urea dan produk buangan nitrogen

lain dalam jumlah berlebihan dalam darah. Penurunan fungsi ginjal

progresif mengarah pada penyakit tahap akhir dan kematian

(Smeltzer & Bare, 2002 dalam Padila, 2012).

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

38

Menurut Muttaqin (2011: 166) Gagal ginjal kronis adalah

kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta

keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal

yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit

(toksik uremik) di dalam darah. Menurut Sudoyo et al. (2010

:1035) penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis

dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi

ginjal yang progresif.

2.3.2 Penyebab gagal Ginjal

Menurut Muttaqin (2011 : 166) penyakit gagal gijal kronis dapat

disebabkan karena :

2.3.2.1 Penyakit dari ginjal

Penyakit pada saringan (Glomelurus), infeksi kuman,

batu ginjal, keganasan pada ginjal, sumbatan, tumor.

2.3.2.2 Penyakit umum luar ginjal

Penyakit sistemik, diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol

tinggi, dyslipidemia, infeksi di badan dan obat-obatan.

2.3.3 Patofisiologi

Menurut Muttaqin (2011: 167) secara ringkas patofisiologi gagal

ginjal kronis dimulai pada fase awal gangguan, keseimbangan

cairan, penanganan garam, serta penimbunan zat-zat sisa masih

bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit. Sampai

fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal, manifestasi gagal

ginjal kronis mungkin minimal karena nefron- nefron sisa yang

sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak. Nefron yang

tersisa meningkatkan kecepatan filtrasi, reabsorpsi, dan sekresinya,

serta mengalami hipertropi. Seiring makin banyak nefron yang

mati, maka nefron yang tersisa menghadapi tugas yang semakin

berat sehingga nefron- nefron tersebut ikut rusak dan akhirnya

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

39

mati. Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya berkaitan

dengan tuntutan pada nefron- nefron yang ada untuk meningkatkan

reabsorpi protein. Pada saat penyusunan progresif nefron-nefron,

terjadi jaringan parut dan aliran darah ginjal kebelakang. Pelepasan

renin akan meningkat bersama- sama dengan kelebihan beban

cairan sehingga dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi akan

memperburuk kondisi ginjal, dengan tujuan agar meningkatkan

filtrasi protein-protein plasma. Kondisi ini akan bertambah buruk

dengan semakin banyak terbentuk jaringan parut sebagai respon

dari kerusakan nefron dan secara progresif fungsi ginjal menurun

drastis dengan manifestasi penumpukan metabolit- metabolit yang

harus dikeluarkan dari siklus sehingga akan terjadi sindrom uremia

berat yang memberikan banyak manifestasi pada setiap organ

tubuh.

2.3.4 Manifestasi

Beberapa gejala penyakit ginjal kronik menurut Alam & Hadibroto

(2007) dalam Atikah (2016) sebagai berikut :

2.3.4.1 Perubahan frekuensi kencing, sering ingin berkemih pada

malam hari.

2.3.4.2 Pembengkakan pada bagian pergelangan kaki.

2.3.4.3 Kram otot pada malam hari

2.3.4.4 Lemah dan lesu, kurang berenergi.

2.3.4.5 Nafsu makan turun, mual dan muntah.

2.3.4.6 Sulit tidur

2.3.4.7 Bengkak seputar mata pada waktu bangun pagi hari atau

mata merah dan berair ( uremic red eye ) karena deposit

garam kalsium fosfat yang dapat menyebabkan iritasi

hebat pada selaput lendir mata.

2.3.4.8 Kulit gatal dan kering.

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

40

2.3.5 Gambaran Klinis Penyakit Ginjal Kronik

Menurut Lemone et al., (2016) gambaran klinis perjalanan

penyakit gagal ginjal kronik dapat dilihat melalui hubungan antara

kebersihan kreatinin dan glomelurus filtrate rate (GFR) terhadap

kreatinin serum dan kadar urea darah dengan rusaknya masa nefron

secara progresif oleh penyakit gagal ginjal kronik. Pejalanan klinis

penyakit ginjal kronik dapat dibagi menjadi 5 stadium, yaitu :

2.3.5.1 Stadium I

Stadium I dinamakan penurunan cadangan ginjal. Secara

perlahan akan terjadi penurunan fungsi nefron yang

progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea

dan kreatinin serum. Sampai pada GFR ≥ 90 mL/

menit/1,73 m2. klien masih belum merasakan keluhan,

tetapi telah terjadi peningkatan urea dan kreatinin serum.

2.3.5.2 Stadium II

Pada derajat ini klien akan mengalami kerusakan ginjal

dengan glomelurus fitrate rate (GFR) mengalami

penurunan ringan, dimana GFR sebesar 60- 89

mL/menit/1,73 m2.

2.3.5.3 Stadium III

Pada derajat ini klien akan mengalami kerusakan ginjal

dengan glomelurus filtrate rate (GFR) mengalami

penurunan sedang, dimana GFR 30- 59 mL/ menit/ 1,73

m2.

2.3.5.4 Stadium IV

Pada derajat ini klien akan mengalami kerusakan ginjal

dengan glomelurus filtrate rate (GFR) mengalami

penurunan berat, pada stadium ini GFR sebesar 15- 29

mL/ menit/ 1,73 m2.

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

41

2.3.5.5 Stadium V

Pada stadium akhir GFR dibawah <15 mL/ menit/ 1,73

m2. Akan terjadi tanda dan gejala komplikasi yang lebih

serius yaitu gagal ginjal dengan azotemia dan uremia

yang nyata, pada tahap ini klien sangat memerlukan terapi

pengganti ginjal, seperti dialysis ataupun transplantasi

ginjal.

2.3.6 Psikologis pasien gagal ginjal

Menurut Muttaqin (2011: 17) adanya perubahan fungsi struktur

tubuh dan adanya tindakan dialisa akan menyebabkan penderita

mengalami gangguan pada gambaran diri. Lama perawatan,

banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien

mengalami kecemasan, gangguan konsep diri dan gangguan peran

pada keluarga.

2.3.7 Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi

ginjal dan homeostatis selama mungkin. (Atikah,2016). Adapun

penatalaksanaan nya sebagai berikut :

2.3.7.1 Diet rendah kalori dan protein

Diet rendah kalori dan protein (20-40 g/hari) dan tinggi

kalori menghilangkan gejala anoreksia dan nausea dan

uremia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan

gejala hindari masukan berlebihan dari kalium dan garam.

2.3.7.2 Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan

garam biasanya di usahakan hingga tekanan vena juga

harus sedikit meningkat.

2.3.7.3 Kontrol Hipertensi

Bila tidak terkontrol dapat terakselerasi dengan hasil

akhir gagal ginjal kiri pada klien hipertensi dengan

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

42

penyakit gagal ginjal, keseimbangan garam dan cairan

diatur tersendiri tanpa tergantung tekanan darah, sering

diperlukan diuretic loop, selain obat anti hipertensi.

2.3.7.4 Kontrol ketidakseimbangan elektrolit.

Yang sering ditemukan adalah hyperkalemia dan asidosis

berat. Untuk mencegah hyperkalemia, dihindari masukan

kalium yang besar (batasi hinggal 60 mmol/hari), diuretik

hemat kalium, obat-obatan yang berhubungan dengan

ekskresi kalium (misalnya penghambat ACE dan obat anti

infalamasi nonsteroid), asidosis berat atau kekurangan

garam yang menyebabkan pelepasan kalium dari sel dan

ikut dalam kaliuresis. Deteksi melalui kadar kalium

plasma dan EKG. Gejala-gejala asidosis baru jelas bila

bikarbonat kurang dari 15 mmol/liter biasanya terjadi

pada klien yang sangat kekurangan garam dan dapat

diperbaiki secara spontan dengan dehidrasi, namun

perbaikan yang cepat dapat berbahaya.

2.3.7.5 Deteksi dini dan terapi infeksi

Klien uremia harus di terapi seagai klien imunosupresif

dan diterapi lebih ketat.

2.3.7.6 Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal

Banyak obat-obatan yang harus diturunkan dosis nya

karena metabolitnya toksis dan dikeluarkan oleh ginjal.

Misalnya digoksin, aminoglikosid, analgesik opiate,

amfoterisin, dan alupurinol juga obat- obatan yang

meningkatkan metabolisme dan ureum darah, misalnya

tetrasiklin, kortikostiroid, dan sitostatik.

2.3.7.7 Deteksi dan terapi komplikasi

Awasi dengan ketat kemungkinan ensefelopati uremia,

pericarditis, neuropati perifer, hyperkalemia yang

meningkat, kelebihan cairan yang meningkat, infeksi

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

43

yang mengancam jiwa, kegagalan untuk bertahan,

sehingga diperlukan dialisa.

2.3.7.8 Kontrol asupan cairan

Asupan cairan berhubungan kelengkapan nutrisi yang

seimbang pengontrolan nya, karena itulah pembatasan

asupan cairan yang sangat berhubungan dengan

monitoring nutrisi. Ginjal yang sehat mampu menjaga

keseimbangan cairan di dalam tubuh dengan dengan cara

mengeluarkan kelebihan air didalam darah. Bila ginjal

tidak berfungsi dengan baik, cairan akan menumpuk

didalam tubuh, pada penyakit gagal ginjal kronik ginjal

tidak mampu lagi melakukan fungsi ini, sehingga asupan

cairan kedalam tubuh harus sangat terkontrol.

2.3.7.9 Program Transplantasi Ginjal

Ketika strategi penatalaksanaan farmakologi dan diet

tidak lagi efektif untuk mempertahankan keseimbangan

cairan dan elektrolit serta mencegah uremia, dialisa atau

transplantasi ginjal akan dipertimbangkan.

2.3.7.10 Persiapan dialisa

Segera dipersiapkan setelah gagal ginjal kronik terdeteksi.

Indikasi dilakukan dialisa biasanya adalah gagal ginjal

dengan klinis yang jelas meski telah dilakukan terapi

konservatif atau terjadi.

2.4 Konsep Hemodialisa

2.4.1 Definisi

Hemodialisa dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengubahan

komposisi solute darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui

membran semi permeabel (membran dialisa). Tetapi pada

prinsipnya, hemodialisa adalah suatu proses pemisahan atau

penyaringan atau pembersihan darah melalui suatu membrane

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

44

semipermeabel yang dilakukan pada pasien dengan gangguan

fungsi ginjal baik akut maupun kronik (Suhardjono, 2014).

Menurut (Mary, 2008) Hemodialisa adalah pengendalian darah

pasien dari tubuhnya melalui dializer yang terjadi secara difusi dan

ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi kedalam tubuh klien.

Hemodialisa memerlukan akses ke sirkulasi darah klien, suatu

mekanisme untuk membawa darah klien ke dan dari dializer

(tempat terjadi pertukaran cairan, elektrolit, dan zat sisa tubuh)

serta dializer. Sedangkan menurut Marlene (2016) hemodialisa

merupakan suatu metode untuk mempebaiki ketidakseimbangan

cairan dan elektrolit, mengeluarkan toksin, dan produk sisa

metabolisme, serta me ngontrol tekanan darah.

2.4.2 Tujuan Hemodialisa

Menurut Mokodimpit (2015) dalam Meistatika (2017) Tujuan

hemodialisa adalah sebagai berikut :

2.4.2.1 Membuang produk metabolisme protein seperti urea,

kreatinin dan asam urat.

2.4.2.2 Mempertahankan keseimbangan sistem buffer dalam

tubuh.

2.4.2.3 Mempertahankan keseimbangan kadar elektrolit dalam

tubuh.

2.4.2.4 Membuang kelebihan air dalam tubuh.

2.4.3 Prinsif Hemodialisa

Menurut Muttaqin (2011) ada tiga prinsif hemodialisa yaitu :

2.4.3.1 Proses disfusi adalah proses berpindahnya zat karena

adanya perbedaan kadar didalam darah, makin banyak

yang berpindah ke dialisat.

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

45

2.4.3.2 Proses osmosis adalah proses berpindahnya air karena

tenaga kimiawi yaitu perbedaan osmolasitas dan dialisat.

2.4.3.3 Proses ultrafiltrasi adalah proses berpindahnya air karena

tanaga kimiawi yaitu perbedaan hidrostaltik didalam

darah dan dialisat.

2.4.4 Kepatuhan Hemodialisa

Kepatuhan terapi pada penderita hemodialisa merupakan hal

penting untuk diperhatikan, karena jika klien tidak patuh akan

terjadi penumpukan zat zat berbahaya dari tubuh hasil dari

metabolisme dalam darah. Sehingga penderita merasa sakit pada

seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan

kematian. Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut maupun

kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang berfungsi

menggantikan sebagai fungsi ginjal (Sunarni, 2009 dalam

wulandari, 2013).

Dalam Penelitian (Huraida, 2016) kepatuhan gagal ginjal kronik

dalam menjalani hemodialisa perlu dilakukan untuk menghindari

beberapa dampak yang dapat terjadi bila kien tidak patuh terhadap

jadwal hemodialisa yaitu :

2.4.4.1 Hilangnya jadwal rutin hemodialisa apabila klien telah

membolos jadwal hemodialisa sebanyak 3x kunjungan

secara berturut- turut dan untuk mendapatkan kembali

jadwal rutin hemodialisa harus menunggu cukup lama

karena harus menunggu jadwal sampai kosong.

2.4.4.2 Klien dapat mengalami kondisi kesehatan yang

memburuk bahkan sakit sehingga perlu biaya yang lebih

besar lagi untuk perawatan dirumah sakit selain biaya

hemodialisa.

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

46

2.4.4.3 Apabila klien dalam kondisi kesehatan memburuk

sedangkan hemodialisa tidak bisa segera dilaksanakan

dapat mengakibatkan kematian.

2.4.5 Lama Hemodialisa

KDOQI (Kidney Disease Outcome Quality Initiative)

merekomendasikan bahwa pasien dengan residual kidney function

rendah (kurang dari 2 ml/ menit) harus menjalani hemodialisa tiga

kali seminggu dengan durasi 3 jam setiap kali hemodialisis.

(Rocco, 2015).

Menurut penelitian Dewi (2015) Lama hemodialisa dibagi menjadi

3 kategori yaitu :

2.4.5.1 Baru : < 12 bulan

2.4.5.2 Sedang : 12- 24 bulan

2.4.5.3 Lama : > 24 Bulan.

2.4.6 Komplikasi Hemodialisa

Menurut Marlene (2016: 400) ada beberapa komplikasi dilakukan

nya hemodialisa, sebagai berikut :

2.4.6.1 Hipotensi (paling sering)

2.4.6.2 Perdarahan diarea setelah hemodialisa yang diinduksi

oleh antikoagulasi.

2.4.6.3 Infeksi ditempat akses vena.

2.4.6.4 Alergi terhadap heparin memerlukan larutan pengganti

yang memiliki kandungan anti-pembekuan (Natrium

sitrat).

2.4.6.5 Depresi dengan ide bunuh diri.

2.4.6.6 Kegagalasan akses dialisa: sebagian besar akses dialisa

“tersumbat” (mengalami thrombosis).

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

47

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

Dukungan Keluarga

Dukungan informasi

Dukungan Penilaian

Dukungan Instrumental

Dukungan Emosional

Tipe Keluarga

Secara Tradisional

1. Keluarga Inti (Nuclear Family)

2. Keluarga Besar (Extended Family)

Keterangan : Variabel bebas = Dukungan emosional keluarga

Variabel terikat = Pembatasan asupan cairan pasien GGK

Diteliti =

Tidak diteliti =

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Pembatasan Asupan

Cairan Pasien GGK

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional … 2.pdf · 2018. 11. 6. · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Emosional Keluarga 2.1.1 Pengertian Dukungan Emosional

48

2.6 Hipotesis

Ada hubungan antara dukungan emsional keuarga dengan pembatasan

asupan cairan pada pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani