ho.docx

Upload: faloch

Post on 08-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan suplai darah pada daerah kaki. Pasien dengan neuropati mengalami penurunan rangsangan, selanjutnya ketika berjalan dan mengalami trauma kecil (lesi minor) akan berakibat serius (www.worldwidewound.com). Penderita diabetes melitus di Indonesia sejak 2000 mengalami peningkatan dan pada 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta orang, kata pakar ilmu kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr Yunani Setyandrian. "Pada 2000 jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Jumlah itu terus meningkat dan pada 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta orang," katanya di Yogyakarta, Sabtu. Diabetes melitus membuat penderita rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru, dan infeksi kaki. Selain menyebabkan infeksi, diabetes melitus juga bisa menyebabkan kelainan pada pembuluh darah retina. Ini bisa membuat penderitanya mengalami kebutaan. (www.liputan6.com). Mengingat tingginya prevalensi dan biaya perawatan penderita ulkus diabetika yang menghabiskan dana 3 kali lebih banyak dibandingkan DM tanpa ulkus dan diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp. 43,5 juta per tahun per penderita, maka perlu adanya upaya untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut. Ulkus diabetika apabila tidak segera mendapatkan perawatan, mudah terjadi infeksi lebih lanjut memerlukan tindakan amputasi. (www.undip.ac.id).Faktor-faktor penyebab ulkus diabetes antara lain neuropati, gangguan sirkulasi perifer, nefropati, retinopati, kalus, kadar gula darah yang tidak terkontrol dan usia tua. Gangguan sirkulasi perifer dapat menyebabkan gangguan penyembuhan luka, infeksi sehingga dapat merusak jaringan pada kaki. Pada umumnya pasien dengan ulkus diabetes dilakukan amputasi, tetapi resiko ini dapat dikurangi dengan pencegahan yang optimal( www.worldwidewound.com).Perawatan ulkus diabetes memerlukan biaya yang tinggi, dimana bertujuan untuk menyeimbangkan status kesehatan, kualitas hidup, mengurangi angka kejadian untuk diamputasi, dan biaya yang murah. Resiko tinggi ulkus diabetes di Manchester Diabetes Centre pada tahun 1987 dari 40-50 pasien dengan ulkus diabetes setiap minggunya datang ke klinik untuk perawatan debridement dan pembalutan ulang. Salah satu tanda klinik pada pasien dengan ulkus diabetes adalah mereka akan mengalami osteomielitis. (www.worldwidewound.com) Berikut ini akan dibahas tentang perawatan komplementer pada ulkus diabetikum dengan menggunakan larva green bottle fly (Lucilia sericata).

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Ulkus2.1.1 Pengertian ulkus Ulkus adalah ke-matian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer. Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes mellitus. Ulkus kaki diabetes merupakan komplikasi serius akibat diabetes.2.1.2 Fisiologis terjadinya ulkus kaki diabetik Ulkus terjadi karena arteri menyempit dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merupakan medium yang baik sekali bagi kuman, ulkus timbul pada daerah yang sering mendapat tekanan ataupun trauma pada daerah telapak kaki ulkus berbentuk bulat biasa berdiameter lebih dari 1 cm berisi massa jaringan tanduk lemak, pus, serta krusta di atas.2.1.3Patofisiologis pada masalah kaki diabetik Tiga proses yang berbeda berperan pada masalah kaki diabetik :1) iskemia yang disebabkan oleh makroangiopati dan mikroangiopati2) neuropati : sensorik, motorik, dan otonom3) sepsis : jaringan yang mengandung glukosa tersaturasi menunjang pertumbuhan bakteri.2.1.4 Gambaran klinis kaki diabetik 1 gangguan sensorik2 perubahan trofik kulit3 ulkus plantar4 atropati degeneratif (sendi Charcot)5 pulsasi sering teraba6 sepsis (bakteri/jamur)7 gambaran iskemia8 nyeri saat istirahat9 ulkus yang nyeri disekitar daerah yang tertekan10 riwayat klaudikasio intermiten11 pulsasi tidak teraba12 sepsis (bakteri/jamur)2.1.5 Grade ulkus diabetikum Grade ulkus diabetikum yaitu : 1) Grade 0 : tidak ada luka 2) Grade I : merasakan hanya sampai pada permukaan kulit 3) Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang 4) Grade III : terjadi abses 5) Grade IV : gangren pada kaki, bagian distal 6) Grade V : gangren pada seluruh kaki dan tungkak bawah distal.2.2 Lucilia sericata2.2.1 Definisi Lalat hijau (Lucilia sericata) merupakan lalat yang umum ditemukan di sebagian besar wilayah dunia dengan adalah panjang 10-14 mm, memiliki bulu-seperti hitam rambut, sayap yang jelas dengan urat coklat muda, dan kaki dan antena berwarna hitam dan biasanya digunakan untuk terapi belatung.2.2.2 PenyebaranL sericata ada di seluruh dunia, terutama belahan bumi selatan, yang paling mendominasi di Negara Afrika dan Australia dimana larva ini cenderung hidup di iklim hangat dan lembab2.2.3 Siklus hidup L sericata memulai siklus hidup mereka dengan meletakkan masa telur di daerah yang terluka, bangkai/mayat, dan pada jaringan nekrotik. Telur-telur akan menetas di mana saja, dari 8-10 jam dalam cuaca lembab dan hangat untuk tiga hari dalam cuaca dingin. L sericata dapat bereproduksi 130-172 telur. Larva yang berukuran sedang antara 10 sampai 14 milimeter. Larva memakan jaringan mati atau nekrotik dari 3 sampai 10 hari tergantung pada suhu lingkungan.. Selama ini 4 sampai 8 hari larva instar melewati 3 larva. Para instar larva akan berkembang sesuai dengan suhu di lingkungan mereka. Pendingin suhu (16 C) larva instar pertama akan memakan waktu sekitar 53 jam, instar kedua akan memakan waktu sekitar 42 jam dan instar ketiga akan memakan waktu sekitar 98 jam untuk menyelesaikan yang bagian dari siklus hidup mereka. Pada suhu hangat (27 C) larva instar pertama akan memakan waktu sekitar 31 jam, instar kedua akan memakan waktu sekitar 12 jam, dan instar ketiga akan berlangsung sekitar 40 jam untuk menyelesaikan tahap tertentu dari siklus hidup. Siklus hidup total berkisar dari 2 sampai 3 minggu.2.3 Penggunaan dalam bidang medisL sericata mempunyai peranan penting di dunia medis sejak tahun 1826. L sericata telah menjanjikan dalam tiga pendekatan klinis terpisah. Pertama, larva telah terbukti dalam debridement luka dengan probabilitas yang sangat tinggi pada aplikasi klinis yaitu sekresi larva telah membantu dalam proses regenerasi jaringan serta menurunkan kadar bakteremia pada pasien terinfeksi.Pada dasarnya, L sericata larva dapat digunakan sebagai agen biosurgery dalam kasus di mana antibiotik dan operasi tidak praktis. Penelitian telah menunjukkan bahwa sekresi larva secara in vitro telah berhasil dalam migrasi fibroblast meningkatkan ke daerah luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka. Hal ini menemukan bahwa terapi larva L. sericata sangat dianjurkan untuk pengobatan luka terinfeksi dengan bakteri Gram-positif, namun tidak efektif untuk luka yang terinfeksi dengan bakteri Gram-negatif. Studi menunjukkan bahwa bakteri dari genus Vagococcus resisten terhadap tinja belatung / secreta. Upaya yang sedang menjalani untuk mengekstrak atau mensintesis chymotrypsins ditemukan dalam sekresi larva untuk menghancurkan MRSA tanpa penerapan larva itu sendiri. Melanjutkan penelitian Karena bunga yang tinggi forensik spesies ini penelitian yang luas pada siklus hidupnya telah dilakukan. Secara medis, penelitian yang sedang berlangsung berpusat pada sekresi yang diproduksi oleh L sericata sebagai agen melawan MRSA dan VRSA, dan aplikasi larva untuk terapi belatung.

Gambar : larva L sericata2.4 Aplikasi larva L sericata pada ulkus diabetikum Kulit yang sehat dilapisi dengan hydrocolloid dressing untuk melindungi dari enzim proteolytic. Bibit larva di letakkan diatas luka ulkus dan dibalut dengan kasa jarring untuk melindungi agar larva tidak keluar, gauze pelembab diletakkan diatas kassa jaring untuk menghindari kekeringan. Pergantian larva dilakukan seminggu sekali, larva yang lama dikeluarkan dengan disiram cairan normal salin (NS fluid). Perawatan ini dilakukan sampai jaringan nekrotik bersih dan timbul granulasi.

Ini merupakan gambar sebelum dilakukan perawatan dengan menggunakan larva L sericata.

Gambar setelah dilakukan perawatan dengan larva L sericata

BAB IIIKESIMPULAN Tingginya prevalensi dan biaya perawatan penderita ulkus diabetika yang menghabiskan dana 3 kali lebih banyak dibandingkan DM tanpa ulkus dan diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp. 43,5 juta per tahun per penderita. Ulkus diabetika apabila tidak segera mendapatkan perawatan, mudah terjadi infeksi lebih lanjut memerlukan tindakan amputasi Penggunaan larva L sericata sebagai terapi dalam perawatan ulkus diabetic memperlihatkan aktivitas larva L sericata sebagai biosurgery yang selektif, artinya hanya memakan jaringan yang mati saja. larva L. sericata sangat dianjurkan untuk pengobatan luka terinfeksi dengan bakteri Gram-positif, namun tidak efektif untuk luka yang terinfeksi dengan bakteri Gram-negatif. Studi menunjukkan bahwa bakteri dari genus Vagococcus resisten terhadap tinja belatung / secreta. Upaya yang sedang menjalani untuk mengekstrak atau mensintesis chymotrypsins ditemukan dalam sekresi larva untuk menghancurkan MRSA tanpa penerapan larva itu sendiri. Penggunaan larva L sericata dalam dunia medis di Indonesia jarang dipakai, telah banyak digantikan oleh agen anti mikroba.

PERAWATAN KOMPLOMENTER ULKUS DIABETIK DENGAN TERAPI LARVA

Oleh :Arif SantosoAr Rizqi Indra F.Dadang Vika S.MustofaTotok Oktadian C.

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEPERAWATAN D-IV MALANG2011

DAFTAR PUSTAKA

Suyono, Slamet, dkk. 2011. Penataksanaan Diabetes Melitus Terpadu. FKUI:Jakarta http://www.worldwidewound.com, diakses pada tanggal 14 September 2011 http://www.liputan6.com, diakses pada tanggal 14 September 2011http://www.undip.ac.id, diakses pada tanggal 14 September 2011http://www.dokteryudabedah.com, diakses pada tanggal 14 September 2011http://wikipedia.com, diakses pada tanggal 14 September 2011