hiv ancaman serius

4
HIV ANCAMAN SERIUS HIV dan AIDS masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia, terutama bagi generasi muda. Laporan Kementerian Kesehatan menyebutkan pada April-Juni 2012, terdapat 3.892 kasus baru HIV dan 1.673 kasus baru AIDS di Indonesia. Untuk persentase faktor risiko HIV tertinggi terjadi pada hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebesar 50 persen. Mayoritas kasus ini dialami mereka yang berusia 25-47 tahun, mencapai 72 persen. Demikian pula untuk transmisi AIDS, kebanyakan disebabkan oleh hubungan heteroseksual yang tidak aman sebesar 84,5 persen. Mayoritas kasus ini dialami oleh mereka yang berusia 30-39 tahun, sekitar 72 persen. "HIV dan AIDS tetap merupakan persoalan publik yang penting. Oleh karena itu, kami mendorong sektor swasta dan komunitas untuk ikut berpartisipasi dalam langkah pencegahan dan juga upaya membangun kesadaran akan pentingnya sosialisasi pencegahan HIV dan AIDS," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Kemal N Siregar di Jakarta, Minggu (2/12). Hari AIDS sedunia sendiri ditetapkan pada 1 Desember dan rangkaian acara peringatannya berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Kemal menyatakan sejak 2009-2010, jumlah layanan testing untuk mengecek HIV/AIDS bertambah lima kali lipat. Pada 2006 terdapat 100 titik, tahun 2009 sudah mencapai 500 titik. "Itu akibatnya jumlah yang terdeteksi menjadi jauh lebih banyak," katanya.

Upload: satrio-utomo-ginanjar

Post on 12-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hiv

TRANSCRIPT

Page 1: Hiv Ancaman Serius

HIV ANCAMAN SERIUS

HIV dan AIDS masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia, terutama bagi generasi muda. Laporan Kementerian Kesehatan menyebutkan pada April-Juni 2012, terdapat 3.892 kasus baru HIV dan 1.673 kasus baru AIDS di Indonesia.

Untuk persentase faktor risiko HIV tertinggi terjadi pada hubungan

seks tidak aman pada heteroseksual sebesar 50 persen.

Mayoritas kasus ini dialami mereka yang berusia 25-47 tahun,

mencapai 72 persen. Demikian pula untuk transmisi AIDS,

kebanyakan disebabkan oleh hubungan heteroseksual yang tidak

aman sebesar 84,5 persen. Mayoritas kasus ini dialami oleh

mereka yang berusia 30-39 tahun, sekitar 72 persen.

"HIV dan AIDS tetap merupakan persoalan publik yang penting.

Oleh karena itu, kami mendorong sektor swasta dan komunitas

untuk ikut berpartisipasi dalam langkah pencegahan dan juga

upaya membangun kesadaran akan pentingnya sosialisasi

pencegahan HIV dan AIDS," ujar Sekretaris Komisi

Penanggulangan AIDS Nasional, Kemal N Siregar di Jakarta,

Minggu (2/12). Hari AIDS sedunia sendiri ditetapkan pada 1

Desember dan rangkaian acara peringatannya berlangsung sejak

beberapa waktu lalu.

Kemal menyatakan sejak 2009-2010, jumlah layanan testing untuk

mengecek HIV/AIDS bertambah lima kali lipat. Pada 2006 terdapat

100 titik, tahun 2009 sudah mencapai 500 titik. "Itu akibatnya

jumlah yang terdeteksi menjadi jauh lebih banyak," katanya.

Dari sudut pandang epidemik, sesungguhnya peningkatan terjadi

2001-2011 tetapi diparuh lima tahun terakhir justru lebih cepat.

Memang epidemi di Indonesia munculnya belakangan

dibandingkan negara-negara lain seperti India, China, Thailand,

Kamboja dan Malaysia. Tetapi sejak 2010-2011 jumlah yang

terdeteksi hampir sama yaitu lebih dari 21 ribu.

Page 2: Hiv Ancaman Serius

Dia menyitir pendapat Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Jumat

(30/11) lalu yang menyebutkan tren terakhir mulai melandai pada

2010-2011.

Jumlah kasus HIV/AIDS meningkat cepat. Tapi prevalensi angka

kejadiannya sendiri relatif terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu,

bukan di populasi umum. Kalau di populasi umum masih 0,2 - 0,3

persen. Sebagai perbandingan, Kamboja sudah mencapai 3

persen.

"Jadi kita juga melihat prevalensi di populasi umum. Prevalensi

tinggi itu di daerah konsentrasi yaitu daerah-daerah dimana

populasi kunci seperti lapas/rutan," kata Kemal Siregar.

Kemal mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan

pencegahan HIV/AIDS agar tidak masuk ke dalam rumah tangga.

"Jauhkan dari narkoba apalagi narkoba suntik, termasuk perilaku

seksual yang beresiko," katanya.

Ia menambahkan tema tahun 2012 adalah "Lindungi Perempuan

dan Anak". Pencegahan pada anak dimulai dengan mencegah

penularan dari ibu. Kalau pencegahan berhasil ke ibu-ibu atau

perempuan maka penularan pada anak dapat dicegah. Tentunya

perempuan mendapatkan dari pasangannya. "Kalau pasangannya

berhasil melakukan pencegahan maka kita bisa mencegah jangan

sampai masuk ke rumah tangga," kata Kemal.Beberapa daerah jumlah kasus AIDS terus membesar. Saat ini jumlah kasus AIDS di Jawa Timur menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan total sebesar 4598. Sementara peringkat ketiga ditempati Papua dengan total komulatif sebesar 4449. 

Sekretaris KPA Propinsi Jawa Timur Otto Bambang Wahyudi

mengungkapkan bahwa dari total AIDS di Jawa Timur ini jumlah

perilaku tinggi penyumbangnya ada pada pengguna narkoba

suntik (penasun) sebesar 46 persen. Sementara urutan kedua

terdapat pada gay dan disusul pelanggan penjaja seks. 

"Dulu pekerja seksnya yang banyak terkena HIV, sekarang

sebaliknya pelanggannya yang paling banyak. Estimasi populasi

Page 3: Hiv Ancaman Serius

yang paling rawan tertular HIV peringkat pertama ada pada

pelanggannya," katanya. 

Sepanjang Januari-November 2012, sebanyak 54 penduduk Kota

Batam meninggal akibat HIV/AIDS. Menurut Ketua Harian KPA

Kota Batam, Pieter Pureklolong, jumlah penderita HIV/AIDS yang

tewas tahun 2012 menurun dibanding 2011 yang mencapai 59

orang. Namun, katanya, dari sisi jumlah penderita mengalami

kenaikan.Prevention Manager Kasper HIV/AIDS Centre Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, dr Fransisca L Tanzil, mengatakan, selama periode Januari-Juni 2012, sebanyak 16 orang perempuan hamil di Kota Batam positif mengidap HIV/AIDS.

"Dari 1.647 ibu hamil yang memeriksakan diri di HIV Centre

Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam terdapat 16 yang

positif HIV/AIDS. Empat diantaranya sudah melahirkan bayi yang

juga positif HIV," kata dia.

Fransisca mengatakan, jumlah perempuan hamil yang terinfeksi

HIV/AIDS pada 2012 diperkirakan akan meningkat dibandingkan

tahun sebelumnya. Selain itu, kata dia, sebanyak 21 bocah

berusia bawah 14 tahun di Kota Batam positif mengidap HIV/AIDS

dalam satu tahun terakhir.

REF : WWW.JURNAS.COM