ancaman pemanasan global

30
ANCAMAN PEMANASAN GLOBAL

Upload: laborartoria

Post on 08-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas bahasa indonesia untuk pembuatan karya ilmiah.

TRANSCRIPT

Page 1: Ancaman Pemanasan Global

ANCAMAN  PEMANASAN GLOBAL

Oleh :

Soviah Riyanti

Supi Astutinigsih Pembimbing

Bapak Riswan. S.pd

Page 2: Ancaman Pemanasan Global

LEMBARAN PENGESAHAN

ANCAMAN  PEMANASAN GLOBAL

Oleh :

Soviah Riyanti

Supi Astutiningsih

Pembimbing :

Bapak Riswan.S.pd

                                                                                       Pemantang, 24 mei 2016

                                                                                                                          

                                                                                                  Mengetahui

           Pembimbing                                                   Kepala Sekolah

       ( Riswan.S,pd. )                              ( Drs.Ahmad Imron )

Page 3: Ancaman Pemanasan Global

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang pemanasan

gobal yang terjadi saat ini.

Teknik pengumpulan data dan informasi melalui studi perpustakaan, dan artikel yang di

unduh dari internet. Dari hasil penelitian diketahui bahwa :

1.      Pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya, peningkatan suhu

rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan global, serta perubahan iklim

secara ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.

2.      Pemanasan global telah terjadi sejak lama, tercatat 10 tahun terakhir merupakan peningkatan

pemanasan global yang paling tajam.

3.       Penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang

terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH4, CFC.

4.      Akumulasi gas-gas rumah kaca (CO2, N2O, CH4, CFC) membentuk suatu lapisan yang

bersifat seperti kaca yaitu tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar dengan panjang gelombang

yang panjang (Infra red).

5.      Selain berdampak negatif, pemanasan global juga berdampak positif pada suatu wilayah

tertentu.

6.      Untuk mengurangi ancaman bahaya pemanasan global, dapat dilakukan dengan upaya

mengurangi emisi gas ruamah kaca, menanam pohon serta memperluas hutan, dengan begitu

konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan berkurang.

Page 4: Ancaman Pemanasan Global

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Ancaman Pemanasan Global”.

Tiada kata seindah ucapan terimakasih penulis ucapkan atas bantuan moril yang diberikan

selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari ketidaksempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan lapang dada dan

berjiwa besar penulis mengharapkan konstribusi pemikiran dari pembaca agar karya ilmiah

ini berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terlebih

mengenai lingkungan hidup.

                                                                                                                          

Pemantang,24 mei 2016

                                                                                                                     Penulis

Page 5: Ancaman Pemanasan Global

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................... ii

ABSTRAK............................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................................................. iv

DAFTAR ISI............................................................................................................................ v

BAB I          PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A.    Latar Belakang Masalah........................................................................................................... 1

B.     Identifikasi Masalah..................................................................................................................2

C.     Perumusan Masalah...................................................................................................................3

D.    Tujuan Penelitian.......................................................................................................................3

BAB II         LANDASAN TEORI..........................................................................................4

BAB III       PEMBAHASAN .................................................................................................6

A.    PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL.................................................................................6

B.     DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP.............9

C.    UPAYA PENCEGAHAN DAN MENGURANGI ANCAMAN PEMANASAN GLOBAl..10

BAB V        PENUTUP                                                                

A.    SIMPULAN............................................................................................................................ 14

B.     SARAN....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

BIODATA PENULIS.............................................................................................................17

Page 6: Ancaman Pemanasan Global

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Peradaban manusia telah mengalami perkembangan, semenjak manusia pada zaman

purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam

setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti

zaman meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai

sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada

pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha

menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk

menjaga kelangsungan hidup manusia pula.

Pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami zaman revolusi industri yang

menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup

tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan

manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan

lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif

maupun negatif.

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada

masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan

yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku

industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar

dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan

namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan

tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.

Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi

lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah

berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering

disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah

lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap

Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan

perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global

Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini

tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan

kehidupan manusia.

Page 7: Ancaman Pemanasan Global

Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan

kebenaran mengenai masalah pemanasan global ini dengan berdasarkan studi literatur dari

berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan

pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam karya

tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan dan ancaman

pemanasan global ini.

B.     Identifikasi Masalah

Pemanasan global atau sering dikenal dengan pemanasan global ini menjadi permasalahan

lingkungan yang baru dan sedang menjadi bahan pembicaraan publik.  Masalah lingkungan

ini, telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan sebab,

keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari pemanasan global tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan global ini dapat diuraikan seperti dalam

beberapa poin berikut:

1.      Apakah pemanasan global selalu memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan?

2.      Apakah pemanasan global akan meningkatkan frekuensi terjadinya bencana besar seperti

badai?

3.      Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi manusia dari “efek

rumah kaca” (green house effect) ataukah dari sumber lain?

4.      Apakah pemanasan global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan,

pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau perubahan cuaca yang ekstrim?

5.      Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan penyebab

terbesar dari perubahan cuaca?

6.      Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan temperatur?

C.    Perumusan Masalah1.      Apa penyebab utama pemanasan global?

2.     Apa dampak pemanasan global terhadap kelangsungan hidup?

3.      Bagaimana  upaya pencegahan dan mengurangi ancaman pemanasan global?

Page 8: Ancaman Pemanasan Global

D.    Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui penyebab serta penyebab utama terjadinya pemanasan global.

2.      Untuk mengetahui dampak secara umum baik secara negatif maupun positif yang akan

dialami oleh manusia sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.

3.      Untuk mengetahui upaya pencegahan dan mengurangi ancaman pemanasan global

E.     Manfaat Penelitian

1.      Bagi pemerintah agar membuat peraturan tertentu akan pentingnya memelihara lingkungan.

2.      Bagi  generasi muda sekarang agar dapat  memberikan perhatian yang lebih terhadap

fenomena pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta

lingkungan.

3.      Bagi masyarakat agar mengetahui dampak pemanasan global dan turut menjaga lingkungan

serta memeliharanya.

4.      Bagi pembaca dapat menambah wawasan mengenai pemanasan global

Page 9: Ancaman Pemanasan Global

BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Pemanasan global (Global Warming)

Pemanasan global atau global warming adalah adanaya proses peningkatan suhu rata-

rata atmosfer. (Wikipedia:indonesia). Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai

pemanasan global. Terjadinya pemanasan global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa

energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca

dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.

B.     Gas rumah kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah

kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga

timbul akibat aktivitas manusia. (Wikipedia:Indonesia). Sebagian besar gas rumah kaca

berupa uap air dan gas-gas karbondioksida yang sebagian besar diemisikan secara alami oleh

makhluk hidup.

C.     Efek rumah kaca (Green House Effect)

Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect merupakan istilah yang pada awalnya

berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran

dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang

hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah

kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Efek rumah kaca adalah meningkatnya suhu

udara di bumi akibat makin banyak gas pencemar dalam udara (Mulyo dan Purwadi, 2012:

156).

Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali

oleh tanaman/tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa

panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di

dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan

rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam

ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai

efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat

yang panas dengan jendela tertutup.

Page 10: Ancaman Pemanasan Global

Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam

bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas

dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan global merupakan peningkatan suhu

bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam

lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar

angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan

bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.

Page 11: Ancaman Pemanasan Global

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Penyebab Pemanasan Global

Penyebab pemanasan global secara mendasar baru diketahui sekitar tahun 1820,

bapak Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya

Matahari yang masuk ke permukaan bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke

permukaan bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi inframerah yang seharusnya terpantul

terjebak, dengan demikian maka atmosfer bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).

Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang

menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul

tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang.

Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida

dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.

Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa

paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri,

itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e

(ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 – yang menyatakan rasio jumlah

molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah

mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.

Sesuai dengan yang telah dibahas diatas, penyebab utama pemanasan global adalah

terjebaknya panas oleh gas-gas rumah kaca (Green House Effect), lalu apa sajakah yang

tergolong gas rumah kaca dan dari manakah sumber gas-gas tersebut? Gas-gas rumah kaca

adalah gas yang apabila berakumulasi di atmosfer akan membentuk suatu lapisan yang tidak

dapat ditembus oleh energi rendah atau inframerah, gas tersebut antara lain:

1. Uap air (H2O)

Uap air bersifat tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi

ketika uap membentuk butir-butir air . Sebenarnya uap air merupakan penyumbang terbesar

bagi efek rumah kaca. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali manusia dan

dipengaruhi terutama oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap air di

atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Ini akan meningkatkan efek rumah

kaca serta makin mendorong pemanasan global.

Page 12: Ancaman Pemanasan Global

2. Karbondioksida (CO2)

Karbon dioksida adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang

sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama manusia terhadap

jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu

minyak bumi, batu bara, dan gas bumi sebagai sumber energi.

Penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah

karbondioksida dalam atmosfer. Karena hutan merupakan sumber pepohonan guna

mengurangi jumlah CO2 di atmosfer untuk kepentingan fotosintesis. Namun selain efek

rumah kaca tersebut, karbon dioksida juga memainkan peranan sangat penting untuk

kehidupan tanaman. Karbon dioksida diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari

dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam proses yang dikenal sebagai fotosintesis.

Proses yang sama terjadi di lautan di mana karbon dioksida diserap oleh ganggang.

3. Metana (CH4)

Metana adalah gas rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan

ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa

udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di

rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa. Metana mudah terbakar, dan menghasilkan

karbon dioksida sebagai hasil sampingan.

Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer.

Sawah merupakan kondisi ideal bagi pembentukannya, di mana tangkai padi nampaknya

bertindak sebagai saluran metana ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak sapi, kerbau dan

sejenisnya merupakan sumber lain yang berarti, karena metana dihasilkan dalam perut

mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan kentut. Metana juga dihasilkan dalam

jumlah cukup banyak di tempat pembuangan sampah; sehingga menguntungkan bila

mengumpulkan metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap untuk menghasilkan energi listrik.

4. Ozon (O3)

Ozon adalah gas rumah kaca yang terdapat secara alami di atmosfer (troposfer,

stratosfer). Ozone berfungsi sebagai pengubah sinar dengan panjang gelombang pendek (UV)

menjadi sinar denga panjang gelombang panjang (IR). Di troposfer, ozon merupakan zat

pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang

kendaraan bermotor. Ozon pada troposfer dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan

tumbuh-tumbuhan.

Page 13: Ancaman Pemanasan Global

5.    Dinitrogen oksida (N2O)

Dinitrogen oksida adalah juga gas rumah kaca yang terdapat secara alami. Dulunya

gas ini digunakan sebagai anastasi ringan, yang dapat membuat orang tertawa sehingga juga

dikenal sebagai ‘gas tertawa’. Tidak banyak diketahui secara terinci tentang asal dinitrogen

oksida dalam atmosfer. Diduga bahwa sumber utamanya, yang mungkin mencakup sampai

90 persen, merupakan kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen

meningkatkan jumlah gas ini di atmosfer. Dinitrogen oksida juga dihasilkan dalam jumlah

kecil oleh pembakaran bahan bakar fosil. Menurut data penelitian badan meterologi,

klimatologi dan geofisika (BKMG) mencatat bahwa konsentrasi gas N2O di atmosfer

meningkat tajam pada periode tahun 2004-2009.

6. Chloroflourocarbon (CFC)

Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat,

misalnya tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan

dalam berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.

Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’. Dua

jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat

tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin

ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan microchip.

B.  Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini memberikan dampak yang signifikan

terhadap kelangsungan hidup, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan dampak

negatif bagi kehidupan. Pemanasan global berpengaruh besar terhadap perubahan iklim

global yang berimbas pada permasalahan lingkungan yang semakin besar.

1.      Dampak Negatif

            Pemanasan global memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan makhluk

hidup di bumi, dampak negatif tersebut diantaranya:

a.       Iklim Mulai Tidak Stabil

b.      Kenaikan permukaan air laut

c.       Penurunan Hasil Panen Pertanian dan Perikanan

d.      Perubahan keanekaragaman hayati

e.       Dampak sosial dan politik

f.       Pulau Tenggelam

g.      Badai

Page 14: Ancaman Pemanasan Global

h.      Gelombang Panas

i.        Kekeringan

j.        Perang dan Konflik

k.      Ekosistem Hancur

l.        Mahkluk Hidup Punah

2.      Dampak Positif

Selama ini ketika orang mendengar istilah pemanasan global, maka dibenaknya hanya

ada dampak yang negatif dan negatif, padahal menurut kajian beberapa peneliti, global

warming memberikan beberapa dampak positif. IPCC (The Intergovernmental Panel on

Climate Change) didirikan oleh World Meteorological Organisation (WMO) dan The United

Nations Environment Programme (UNEP) adalah suatu lembaga panel yang terdiri dari para

ilmuwan dari seluruh dunia yang tugas utamanya adalah menganalisa bukti-bukti scientific

mengenai pemanasan global dan perubahan iklim.

IPCC dibentuk guna mengatasi isu yang sangat pelik mengenai perubahan iklim. Para

pengambil kebijakan (policy makers) membutuhkan suatu sumber informasi yang obyektif

dan akurat tentang sebab-sebab perubahan iklim, dampaknya terhadap lingkungan, sosial

ekonomi serta alternatif penanggulangannya dan cara beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Menurut mereka, dampak positifnya antara lain:

1.      Potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah yang terletak pada posisi lintang

tengah.

2.      Potensi penambahan kayu global pada hutan yang dikelola dengan baik dan benar.

3.      Peningkatan ketersediaan air untuk populasi pada beberapa wilayah yang relatif kering,

sebagai contoh di sebagian wilayah Asia Tenggara.

4.      Pengurangan angka kematian pada musim dingin pada bumi di belahan lintang tengah dan

lintang tinggi.

5.      Pengurangan permintaan energi untuk pemanas ruangan akibat suhu udara pada musim

dingin tidak terlalu dingin.

Page 15: Ancaman Pemanasan Global

C.   Upaya Pencegahan  dan  Mengurangi  Ancaman  Pemanasan  Global

1) Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun.

Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat

mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi

efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya

iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat

dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya,

pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan

dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun

dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang

koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau

komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan

karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Realisasi untuk menguarangi pemakaian bahan bakar fosil dapat digunakan cara :

a.      Konservasi Energi

Banyak orang khawatir bahwa konservasi energi akan berarti penurunan taraf hidup.

Hal ini merupakan isu belaka. Justru konservasi energi atau efisiensi penggunaan energi

secara lebih baik sering dinyatakan sebagai usaha pelestarian sumber energi dengan biaya

murah. Di negara-negara maju, potensi terbesar untuk penghematan terdapat pada sektor

industri dimana sebagian besar energi di konsumsi. Hal yang sama juga ada dalam sektor

industri, perdagangan dan rumah tangga kelas atas di negara-negara berkembang.

Konsumsi listrik untuk penerangan dapat dikurangi dengan drastis melalui

penggunaan lampu yang lebih efisien. Sebuah lampu neon kompak 18 watt yang dipasang di

lubang lampu biasa dapat menghasilkan cahaya setara dengan lampu biasa 75 watt. Selama

masa pakai sekitar 10.000 jam, lampu ini dapat mengurangi emisi lebih dari 0,5 ton karbon

dioksida (> 500 kg karbon dioksida)

Page 16: Ancaman Pemanasan Global

b.      Eliminasi Chlorofluorocarbon

Dalam hal chlorofluorocarbon, karena sebuah kesepakatan internasional untuk

menghentikan penggunaannya pada 2000 telah ditandatangani, tingkat emisi di masa datang

akan bergantung terutama pada sejauh mana kesepakatan tersebut dipatuhi èdengan ketat 

Perusakan Lapisan Ozon.

c.       Mengurangi Emisi Metana dan Dinitrogen oksida

Hingga saat ini belum ada strategi yang tepat untuk mengurangi emisi metana maupun

dinitrogen oksida. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk sampai pada sebuah strategi

pengurangan yang sesuai.

d.      Bahan Bakar Biomassa

Bahan bakar biomassa berasal dari kayu atau sisa-sisa tanaman pertanian. Bahan ini

dapat digunakan secara berkelanjutan, dengan jumlah penggunaan setara dengan jumlah

penanaman. Jika hal ini dilakukan, tidak ada emisi karbon dioksida karena tumbuhan yang

ditanam akan mengkonsumsi karbon dioksida sebanyak yang dilepaskan ketika bahan

dibakar. Jika energi yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka

ada pula pengurangan emisi karbon dioksida.

e.       Teknologi Pemanfaatan Sumber Energi Terbarui

Pemanfaatan sumber energi terbarui diyakini tidak menghasilkan emisi karbon

dioksida. Karena itu, peningkatan pemanfaatan energi dari sumber-sumber energi terbarui

harus dianggap sebagai unsur utama dalam strategi mengurangi emisi karbon dioksida.

Namun sejauh ini, sumbangan sumber-sumber energi terbarui terhadap pemasokan energi

dunia amat kecil, kecuali dari tenaga air.

f.       Penanaman Hutan

Menanam pohon bahkan pada skala besar sekalipun, tidak dapat mengimbangi

keseluruhan laju penambahan gas-gas rumah kaca ke atmosfer.Walaupun demikian,

peningkatan penanaman pohon oleh setiap negara akan memperlambat penimbunan gas-gas

rumah kaca.

2) Pajak Karbon

Harga merupakan salah satu faktor penentu jenis bahan bakar apa yang dipilih orang

dan berapa jumlah konsumsinya. Para ahli ekonomi menyarankan bahwa harga bahan bakar

dapat dinaikkan dengan menambah ‘pajak karbon’, sebagai cara mengurangi pemanasan

global. Pajak karbon akan dikenakan pada bahan bakar sesuai dengan jumlah karbon dioksida

yang dipancarkan. Dengan rancangan ini, batu bara akan dikenakan pajak yang lebih tinggi

daripada bahan bakar bensin karena batu bara merupakan sumber energi fosil yang

Page 17: Ancaman Pemanasan Global

menghasilkan emisi gas karbon dioksida paling tinggi saat dibakar, dan gas bumi dikenakan

pajak paling rendah.

3)  Strategi Antisipasi di Indonesia

Untuk mengantisipasi dampak dari pemanasan global, pemerintah Indonesia

membentuk Komisi Nasional untuk Evaluasi dan Monitoring Dampak Perubahan Iklim pada

Lingkungan pada tahun 1990. Komisi tersebut pernah merangkum satu "Strategi Antisipasi

Dampak Perubahan iklim".Selain itu sudah dikeluarkan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup tentang "Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor" (KEP-

35/MENLH/10/93), "Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak" (KEP-13/MENLH/3/95),

dan "Program Langit Biru" (KEP-15/MENLH/4/96) yang dimaksudkan mencegah terjadinya

pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan.

Berbagai kebijakan tersebut sudah menampakkan hasilnya tetapi langkah tersebut

belum cukup, diperlukan tindakan menyeluruh misalnya dalam bidang konservasi energi,

penggunaan sumber energi terbarui, penghutanan kembali dan penerapan teknologi ramah

lingkungan guna mengatasi serta mengurangi ancaman pemanasan global.

4)  Menetapkan Konsentrasi Gas Rumah Kaca

Untuk menghilangkan ancaman pemanasan global secara menyeluruh, konsentrasi

gas-gas rumah kaca harus dikurangi sampai tingkat masa pra-industri. Ini merupakan tujuan

yang saat ini tidak mungkin tercapai. IPCC (Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan

Iklim) menghitung beberapa penghematan yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat

emisi yang ada saat ini. Data ini disajikan pada tabel 4 dan memperlihatkan bahwa

penghematan-penghematan tersebut harus drastis. Emisi karbon dioksida, misalnya, harus

turun  60 persen, yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi,

industri dan listrik pada tingkat global harus dikurangi sampai tingkat setengah.

 BAB IV

Page 18: Ancaman Pemanasan Global

PENUTUP

A.     Simpulan

1.      pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya, pwningkatan suhu

rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan global, serta perubahan iklim

secara ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.

2.      pemanasan global telah terjadi sejal lama, tercatat 10 tahun terakhir merupakan peningkatan

pemanasan global yang paling tajam, diperkirakan tahun-tahun kedepan dapat mencapai dua

kali lipat dari pada tahun sekarang apabila tidak ada perbaikan dan pelestarian lingkungan.

3.      penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang

terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH4, CFC. Meskipun penyebab lain seperti

efek umpan balik dan variasi sinar matahari juga berperan sebagai penyebab global warming.

4.      akumulasi gas-gas rumah kaca (CO2, N2O, CH4, CFC) membentuk suatu lapisan yang bersifat

seperti kaca yaitu tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar dengan panjang gelombang yang

panjang (Infra red). Yang menyebabkan energi panas terjebak di dalam atmosfer, sehingga

menyeababkan panas permukaan bumi meningkat.

5.      selain berdampak negatif, pemanasan global juga berdampak positif pada suatu wilayah

tertentu. Akan tetapi dampak negatif dai pemanasan global lebih dominan dibandingkan

dampak positif.

6.      untuk mengurangi ancaman bahaya pemanasan global, dapat dilakukan dengan upaya

mengurangi emisi gas ruamah kaca, menanam pohon serta memperluas hutan, dengan begitu

konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan berkurang.

B.     SARAN

1.      Hendakya generasi muda sekarang memberikan perhatian yang lebih terhadap fenomena

pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta lingkungan.

2.      Sebaiknya pemerintah membuat peraturan tertentu akan pentingnya memelihara lingkungan.

3.      Dilakukan pemantauan rutin terhadap keadaan jumlah gas rumah di atmosfer oleh instansi

terkait, guna mengetahui sejauh mana emisi fosil masih diambang batas aman

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Ancaman Pemanasan Global

Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2012. Geografi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandirihttp://www.beritaindonesia.co.id

http://www.depkes.go.id

http://id.wikipedia.org

hhtt://www.pyr.ec.gc.ca/ep/airshed/back_CAN_f.htm