hipofise.doccc

Upload: icha-yuliani

Post on 09-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdfghj

TRANSCRIPT

Makalah Sistem Endokrin

Kelenjar Hipofise

Dosen Pembimbing : Anis Satus S,S.Kep.,M.Kes.

Nama Kelompok :1. Desi Tusnia

(130801052)

2. Dewi Agustina(130801053)

3. Diana Arly Syafitri(130801054)

4. Dinar

(130801055)

5. Dwi Andriani

(130801056)Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PEMKAB JOMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN / 2B

TAHUN 2014/2015Kata PengantarPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan, rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Endokrin dengan judul Kelenjar Hipofisedalam bentuk makalah. Dengan selesainya makalah ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ketua STIKES PEMKAB JOMBANG, drg.Budi Nugroho, MPPM

2. Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES PEMKAB JOMBANG, Sestu Retno D.A.S.Kp,M.Kes

3. Dosen pembimbing mata kuliah Sistem Endokrin , Anis Satus S,S.Kep.,M.Kes.Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih ada kekurangan maupun kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.Jombang, 11 Maret 2015Penyusun

Daftar IsiHalaman Juduli

Kata Pengantarii

Daftar Isiiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah2

1.3 Tujuan2

BAB II PEMBAHASAN2.1 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Hipofise32.2 Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofise beserta fungsi52.3 Kelebihan dan Kekurangan hormon oleh kelenjar Hipofise62.4 Mekanisme kerja dari hormon yang dihasilkan kelenjar Hipofise72.5 Proses pembentukan hormon pada kelenjar Hipofise8

BAB III PENUTUP3.1 Simpulan13Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

Kelenjar Hipofise adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Hormon yang diproduksi sebagai Stimulator-provokator organ organ lain sehingga mampu aktif. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

Pada kelenjar hipofise tejadi hipersekresi maupun hiposekresi hormon, hal ini akan menyebabkan beberapa kelainan yang perlu kita ketahui tanda, diagnosa dan penatalaksanaanya. Hal ini kita pelajari karena kita sebagai seorang calon perawat harus mengerti dan bias mengaplikasikan dalm dunia kerja nantinya.

Gangguan tiroid mencakup berbagai kondisi penyakit yang mempegaruhi produksi atau sekresi hormon tiroid yang menyebabkan perubahan stabilitas metabolik.Hipertiroid dan hipotiroid adalah sindroma klinik dan biokimia yang muncul dari peningkatan dan penurunan produksi hormon tiroid.

Hipotiroidisme adalah suatu kelainan yang relative sering ditemukan degan ditandai oleh ketidakcukupan produksi hormone tiroid. Kekurangan produksi hormone tiroid paling sering disebakan oleh kegagalan tiroid primer tetapi jugadapat disebakan oleh penurunan sekresi TSH karena insufisiensi hipofisis (hipotiroidisme sekunder) atau kegagalan hipotalamus dalam melepaskan TRH (hipotiroidisme tersier).

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif.Kondisi ini menyebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan thyrotoxicosis(Bararah, 2009).1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana Anatomi dan Fisiologi dari kelenjar Hipofise ?

1.2.2 Apa saja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofise dan fungsinya ?

1.2.3 Apa yang terjadi bila kelenjar Hipofise kekurangan atau kelebihan menghasilkan hormon ?

1.2.4 Bagaimana mekanisme kerja dari hormon yang dihasilkan kelenjar Hipofise ?

1.2.5 Bagaimana proses pembentukan hormon pada kelenjar Hipofise ?1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari kelenjar Hipofise.

1.3.2 Untuk mengetahui hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofise beserta fungsi.

1.3.3 Untuk mengetahui masalah yang terjadi bila kelenjar Hipofise kekurangan atau kelebihan menghasilkan hormon.

1.3.4 Untuk menegtahui mekanisme kerja dari hormon yang dihasilkan kelenjar Hipofise.

1.3.5 Untuk mengetahui proses pembentukan hormon pada kelenjar Hipofise.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Hipofise

Kelenjar Hipofise adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Hormon yang diproduksi sebagai Stimulator dan provokator organ organ lain sehingga mampu aktif. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

Gambar 1.1 Anatomi Kelenjar Hipofise

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus anterior.merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofis. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise.Lobus posterior, menipakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf .Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:

1.Sel-sel somatotrofbentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.

2.Sel-sel iactotrophjuga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.

3.Sel-sel Tirotrophberbentuk polihadral, mengar.-'ung granula sekretori dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.

4.Sel-sel gonadotrofdiameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH.

5.Sel-sel kortikotrofdiameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.

6.Sel nonsekretoriterdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob.Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin.Sel foli-kular adalah selsel yang berfolikel.

Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. 2.2 Hormon Kelenjar Hipofise dan FungsiLobusHormonFungsi, Kerja hormon

Anterior1. Growth hormone (GH)a. Merangsang pertumbuhan jaringan tubuh dan tulang

b. Pertumbuhan dari masa kanak-kanak sampai pubertas

c. Saat pubertas tidak mempunyai efek pada tulang

d. Pertumbuhan dipengaruhi oleh factor interna (genetic,hormone) factor eksternal (makanan, kesehatan)

e. Defisiensi GH saat pubertas akan menyebabkan doorfism(dewasa terlambat)

f. Hiperekskresi GH saat pubertas akan menyebabkan (gigantism) dan setelah pubertas (akromegali)

Sekresi GH meningkat pada saat stress, hipoglikemia, peningkatn asam amino dan tidur.

2. Prolaktin(LTH)/Lituitropik hormonea. Merangsang pertumbuhan jaringan payudara dan laktasi

b. Pada wanita hamil ekskresinya meningkat

c. Merangsang kelenjar tiroid

b. Merangsang pertumbuhan kelenjar gondok

3. Thyrotropic hormone (TSH)a. Berperan dalam sintesis protein

b. Dlm darah berikatan dgn gama globulin

b. Mempengaruhi pertumbuhan, maturitas, dan fungsi organ seks sekunder dan primer

4. Gonado Tropic Hormone (LH dan FSH)a. Merangsang pembentukkan steroid oleh korteks adrenal

5. Adrenocortocotropic hormone (ACTH)a. Dapat merangsang korteks adrenal; dapat mempengaruhi pigmentasi

6. Melanocyte-stimulating. Hormon (MSH)a. Fungsimelanocyte stimulating hormoneadalah bersamaandengan Adrenocorticotropic (or adrenocorticotrophic) hormone(ACTH) terlibat dalam pembentukan kulit serta mengontrol kadar melanin pada kulit. Melanin yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen warna di beberapa bagian tubuh seperti mata, kulit, dan rambut. Melanin dihasilkan oleh melanosit pada lapisan bawah epidermis. Melanosit di bagian epidermis terdalam juga berfungsi menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel sel, serta memproduksi melanin, pigmen gelap kulit. Oleh sebab itu, umumnya orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif.

Posterior1. Antidiuretic hormone (ADH, vassopressin)a. Meningkatkan reabsorpsi air oleh tubulus distal dan tubulus kodedokus ginjal, sehingga menurunkan haluaran urine

b. Merangsang vasokontriksi arteriol sehingga tekanan darah meningkat

2. Oksotoksina. Merangsang pengeluaran ASI dari alveoli payudara ke dalam, duktus; merangsang kontraksi uterus; kemungkinan terlibat dalam transport sperma dalam traktus reproduktif wanita,

2.3 Kekurangan dan Kelebihan Hormon Kelenjar Hipofise

Kekurangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari bagian belakang dapat menyebabkan penyakit diabetes insipidus (berbeda dengan diabetes melitus) . Kekurangan hormon vasopressin dapat menyebabkan kurangnya penyerapan kembali air, sehingga volume urin yang dikeluarkan sangat berlebihan hingga mencapai 15-30 liter per hari. Kelebihan hormon vasopressin dapat meningkatkan penyerapan air yang selanjutnya dapat menyebabkan hipertensi.

Kekurangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari bagian depan dapat menyebabkan penyakit Hipopituitary dan bila kelebihan akan menyebabkan penyakit Hiperpituitary. Kekurangan ACTH dapat menyebabkan insufisiensi adrenokortikal, kekurangan TSH dapat menimbulkan gejala hipotiroid. Kekurangan FSH dan LH dapat menyebabkan gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti tidak menstruasi, impotensi, berkurangnya libido, dsb. Kekurangan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan anak menjadi kerdil.

Aktivitas yang berlebihan oleh kelenjar pituitari biasanya disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari yang biasanya dapat menyebabkan peningkatan hormon pertumbuhan, secara spesifik. Kelainan yang ditimbulkan sesuai dengan waktu terjadinya tumor ini. Jika tumor ini terjadi sebelum pertumbuhan berhenti, gejala yang terjadi adalah tubuh raksasa (gigantisme). Akan tetapi, jika tumor ini terjadi setelah pertumbuhan berhenti, bagian tubuh tertentu saja (seperti : hidung, dagu, jari-jari tangan dan kaki) yang mengalami pertumbuhan tidak normal (akromegali).

2.4 Mekanisme Kerja dari Hormon Kelenjar Hipofise

Mekanisme kerja hormon hipotalamus dan hormon hipofisis anterior saling berhubungan yaitu Hormon hormon yang dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis adalah golongan peptida atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.

Hormon hipofisis anterior pengeluarannya diatur oleh neuropeptida (hormon pelepas atau penghambat) yang dihasilkan dari kelenjar hipotalamus.

Interaksi hormon pelepas (hormon releasing) dengan reseptornya menyebabkan terjadinya sintesis dan pelepasan hormon hipofisis (hormon stimulating) masuk ke sirkulasi.

Setiap hormon pengatur hipotalamus mengatur pelepasan hormon spesifik dari hipofisis anterior. Hormon pelepas hipotalamus terutama digunakan untuk maksud maksud diagnosa (yaitu menentukan insufisiensi hipofisis).Mekanisme kerja hormon diatas disebut mekanisme umpan balik, dimana :1. Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol oleh hipotalamus, kemudian hormon hipofisis mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ target, sebaliknya hormon yang disekresi organ target mengatur juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis.

2. Hubungan antara hipofisis dengan jaringan perifer (organ target) adalah feed back mechanisme atau mekanisme umpan balik. juga antara hipofisis dengan hipotalamus.Penghambat Umpan Balik negatifSekresi hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan pengeluaran hormon melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah hormone meningkat, maka hormone tersebut akan menghambat hipotalamus dan pituitary lobus anterior akibatnya produksi hormone menjadi menurun.

Analog Hormon adalah zat sintetis yang berikatan dengan reseptor hormon tertentu, sangat mirip dengan hormon alam, arti klinisnya lebih penting dari hormon alam.

Hormon sintetik atau semisintetik bersifat tahan terhadap enzim pencernaan. Masa kerja lebih panjang, ES ringan. Karena rumus kimia hormon sintetik dan semisintetik tidak dikenali enzim pemecah, tapi masih bisa berikatan dengan reseptor spesifik hormon alami.

contoh : estradiol alam (durasi kerja pendek) dibandingkan etinilestradiol analog (durasi kerja panjang)

Antagonis Hormon adalah obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun kerja hormon pada reseptornya, sehingga terjadi penurunan atau peningkatan aktivitas hormon bersangkutan

Contoh : Antitiroid menghambat sintesa hormon tiroid dan Klomifen yang meniadakan umpan balik estrogen sehingga sekresi gonadotropin dari hipofisis tetap tinggi.2.5 Proses Pembentukan Hormon Pada Kelenjar HipofisePembentukan hormon oleh kelenjar hipofise dimulai karena adanaya faktor regulasi, yang mana faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kelenjar Hipofise adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Hormon yang diproduksi sebagai Stimulator dan provokator organ organ lain sehingga mampu aktif. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus anterior. merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofis. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, menipakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofin.

Kelenjar hipofise mengekskresikan beberapa hormon, hormon ini memiliki beberapa fungsi. Kelainan pada ekskresi dari hipofise adalah hiperpituitari dan hipopituitari, masing-masing kelainan memiliki pengkajian dan penatalaksanaan yang berbeda. Daftar PustakaA, Fandi. 2009. Kamus Kesehatan. Yogyakarta: EGC.Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmuhttp://afrizalonar.blogspot.com/2013/11/kelenjar-hipofise-pituitari.html 2