hipertermi.doc

1
Hipertermi >43C, telah dilaporkan dapat menyebabkan neuronal injury pada otak normal, dan periode yang memanjang pada demam sedang mempengaruhi struktur dan fungsi otak. Pasien TBI beresiko menjadi injury sekunder dari demamnya,karena setiap peningkatan 1 C dari suhu tubuh, 13% laju metabolisme meningkat. Gejala Klinis Karakteristik pasien NF yaitu bradikardi, tidak berkeringat, gelombang suhu plateau-like (tidak ada variase diurnal) yang menetap selama beberapa hari-minggu, karakteristik suhu sangat tinggi, dan resisten terhadap pengobatan antipiretik. NF mungkin berhubungan dengan adanya koma dan diabetes insipidus. Hal ini mengarah pada invasif dan tes yang menyakitkan untuk menegakkan diagnosis. Membedakan pasien NF dengan pasien demam karena infeksi penting adalah keputusan diagnosis yang penting bagi dokter yang merawat pasien TBI, dan pengobatan pada pasien berbeda. Manajemen Pengobatan NF termasuk penggunaan eksternal cooling maupun obat- obatan yang sesuai. Banyak obat yang telah digunakan baik yang telah diteliti,maupun yang belum diteliti, yaitu: bromocriptine, amantadine, dantrolene, dan propranolol. Masing-masing obat memiliki efek samping yang potensial (hipotensi dan GI bleeding). Prognosis Diagnosis serta pengobatan yang tepat pada pasien demam dengan TBI membuat prognosis semakin baik. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui mekanisme respon dari NF dan untuk mengidentifikasi terapi preventif, serta pencegahan injury sekunder. Kesimpulan NF adalah demam yang disebabkan bukan karena infeksi pada pasien dengan cedera kepala, dan jika tidak diterapi, dapat menyebabkan kerusakan otak dari berbagai jalur. Pasien TBI merupakan pasien imunocompromised dan berpotensi sepsis. NF merupakan diagnosis eksklusi, karena hanya ditegakkan jika pasien tidak mengalami sepsis, baru kita mempertimbangkan NF. Patofisiologi dan manajemen NF tidak diketahui secara jelas sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Upload: usqi-krizdiana

Post on 03-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertermi.doc

Hipertermi >43C, telah dilaporkan dapat menyebabkan neuronal injury pada otak normal, dan periode yang memanjang pada demam sedang mempengaruhi struktur dan fungsi otak. Pasien TBI beresiko menjadi injury sekunder dari demamnya,karena setiap peningkatan 1 C dari suhu tubuh, 13% laju metabolisme meningkat.

Gejala KlinisKarakteristik pasien NF yaitu bradikardi, tidak berkeringat, gelombang suhu plateau-like (tidak ada variase diurnal) yang menetap selama beberapa hari-minggu, karakteristik suhu sangat tinggi, dan resisten terhadap pengobatan antipiretik. NF mungkin berhubungan dengan adanya koma dan diabetes insipidus. Hal ini mengarah pada invasif dan tes yang menyakitkan untuk menegakkan diagnosis. Membedakan pasien NF dengan pasien demam karena infeksi penting adalah keputusan diagnosis yang penting bagi dokter yang merawat pasien TBI, dan pengobatan pada pasien berbeda.

ManajemenPengobatan NF termasuk penggunaan eksternal cooling maupun obat-obatan yang sesuai. Banyak obat yang telah digunakan baik yang telah diteliti,maupun yang belum diteliti, yaitu: bromocriptine, amantadine, dantrolene, dan propranolol. Masing-masing obat memiliki efek samping yang potensial (hipotensi dan GI bleeding).

PrognosisDiagnosis serta pengobatan yang tepat pada pasien demam dengan TBI membuat prognosis semakin baik.Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui mekanisme respon dari NF dan untuk mengidentifikasi terapi preventif, serta pencegahan injury sekunder.

KesimpulanNF adalah demam yang disebabkan bukan karena infeksi pada pasien dengan cedera kepala, dan jika tidak diterapi, dapat menyebabkan kerusakan otak dari berbagai jalur. Pasien TBI merupakan pasien imunocompromised dan berpotensi sepsis. NF merupakan diagnosis eksklusi, karena hanya ditegakkan jika pasien tidak mengalami sepsis, baru kita mempertimbangkan NF. Patofisiologi dan manajemen NF tidak diketahui secara jelas sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.