hipertensi portal pada sirosis
TRANSCRIPT
1. Pendahuluan
Cirrhosis hepatis adalah penyebab umum dari hipertensi portal.
Klinisnya, lebih dari 60 % pasien dengan cirrhosis ditemukan hipertensi
portal. Normal tekanan pada vena portal itu rendah (5 mmHg) karena
resisten vaskuler pada sinusoid hepatic minim atau kecil. Hipertensi portal
terjadi apabila resistensi pada aliran darah portal meningkat (> 5 mmHg).
Hipertensi portal sendiri adalah komplikasi mayor cirrhosis, karena
menimbulkan komplikasi-komplikasi lainnya, seperti varises esophageal
atau gastric, hipersplenism, asites, dan sebagainya...
2. Cirrhosis Hepatis
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan
difus dan menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat,
degenerasi, dan regenerasi sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam
susunan parenkim hati. Sirosis hepatis juga merupakan penyakit hati kronis
yang tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Telah diketahui bahwa
penyakit ini merupakan stadium terakhir dari penyakit hati kronis dan
terjadinya pengerasan dari hati. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya
banyak jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang
dibentuk oleh sel parenkim hati yang masih sehat. Akibatnya bentuk hati
yang normal akan berubah disertai terjadinya penekanan pada pembuluh
darah dan terganggunya aliran darah vena porta yang akhirnya menyebabkan
hipertensi portal.
1
Beberapa penderita sirosis ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat
selama bertahun-tahun. Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu
makan, penurunan berat badan dan merasa sakit. Jika aliran empedu
tersumbat selama bertahun-tahun, bisa terjadi sakit kuning, gatal-gatal dan
timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling
kelopak mata.
Malnutrisi biasa terjadi karena buruknya nafsu makan dan terganggunya
penyerapan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yang
disebabkan oleh berkurangnya produksi garam-garam empedu.
Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena adanya
perdarahan dari vena varikosa di ujung bawah kerongkongan (varises
esofageal). Pelebaran pembuluh darah ini merupakan akibat dari tingginya
tekanan darah dalam vena yang berasal dari usus menunju ke hati. Tekanan
darah tinggi ini disebut sebagai hipertensi portal, yang bersamaan dengan
jeleknya fungsi hati, juga bisa menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam
perut (asites).
3. Hipertensi Portal
Hipertensi portal didefinisikan sebagai peningkatan hepatic venous
pressure gradient (HVPG) lebih dari 5 mmHg. Hipertensi portal disebabkan
oleh adanya suatu kombinasi dari 2 proses hemodinamik secara simultan. (1)
meningkatnya resisten intrahepatik pada seluruh aliran darah hati akibat
cirrhosis dan regenerasi nodul. (2) meningkatnya aliran darah splanchnic
dilanjutkan dengan vasodilatasi splanchnic vascular bed.
2
Hipertensi portal penyebab langsung dari 2 komplikasi mayor cirrhosis
hepatis, yaitu varises esophagus dan asites. Normalnya sistem vena portal
mengalirkan darah dari abdomen, intestine, spleen, pancreas, dan vesica
biliaris, vena portal sendiri dibentuk dari percabangan vena mesenteric
superior dan vena splenic. Darah yang sudah teroxygenasi dialirkan dari usus
halus menuju vena mesenteric superior bersama darah dari caput pancreas
colon asendens dan sebagian dari colon transversal sebaliknya vena splenic
mengalirkan pada spleen dan pancreas dan diikuti oleh vena mesenteric
inferior yang membawa darah dari colon transversal dan ascenden
sebagaimana pada 2/3 superior dari rectum. Jadi normalnya vena portal
menerima darah dari hampir seluruh traktus gastrointestinal.
3.1. Etiologi dan klasifikasi
Penyebab dari hipertensi portal dikategorikan menjadi prehepatik,
intrahepatik dan posthepatik. Hipertensi portal yang disebabkan prehepatik
berefek pada sistem vena portal sebelum memasuki hati seperti pada
trombosis vena portal dan trombosis vena splenic. Penyebab posthepatik
efeknya meliputi vena hepatik dan vena yang mengalir ke jantung (vena
cava), seperti BCS, venaocclussive disease, dan chronic right-sided cardiac
congestion. Penyebab intrahepatik terhitung lebih dari 95 % kasus terdapat
hipertensi portal yang disebabkan oleh cirrhosis. Hipertensi portal yang
disebabkan oleh gangguan pada intrahepatik dibagi lagi menjadi
presinusoidal, sinusoidal, dan postsinusoidal. Penyebab pada postsinusoidal
meliputi venoocclusive disease , penyebab presinusoidal meliputi congenital
hepatic fibrosis dan schistosomiasis, dan sinusoidal berhubungan dengan
cirrhosis daro berbagai macam penyebab.
3
Table 302-3 Classification of Portal Hypertension
Prehepatic
Portal vein thrombosis
Splenic vein thrombosis
Massive splenomegaly (Banti's syndrome)
Hepatic
Presinusoidal
Schistosomiasis
Congenital hepatic fibrosis
Sinusoidal
Cirrhosis—many causes
Alcoholic hepatitis
Postsinusoidal
Hepatic sinusoidal obstruction (venoocclusive syndrome)
Posthepatic
Budd-Chiari syndrome
Inferior vena caval webs
Cardiac causes
Restrictive cardiomyopathy
Constrictive pericarditis
Severe congestive heart failure
3.2. Gambaran Klinis
3 komplikasi primer pada hipertensi portal varises gastroesophageal dengan perdarahan, asites, dan hipersplenism. Pada pasien mungkin dapat ditemukan perdarahan traktus gastrointestinal (GI) atas yang ditemukan dengan endoscopy disebabkan oleh varises esophageal atau gastric, kemudian adanya asites bersama edema perifer dan pembesaran spleen disertai penurunan platelet dan leukosit pada pemeriksaan laboratorium rutin.
4
5
Penekanan pada vena portal akibat dari cirrhosis menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan pada vena cava serta splanchnic vascular yang mengakibatkan terjadinya transmisi mundur, yang dilanjutkan dengan terjadinya varises esophageal, spleenomegaly.
Pada asites, hipertensi portal menyebabkan vasodilatasi splanchnic sehingga terjadi peningkatan tekanan splanchnic dan terjadilah asites atau akibat dari pengisian arteri yang berlebih sehingga terjadi pengaktivan vasoconstrictor dan anti natriuretics factor kemudian retensi sodium dan volume plasma berlebih maka terbentuklah asites.
Perkembangan Asites pada Cirrhosis
6
Cirrhosis
Hipertensi Portal
Vasodilatasi splanchnic
Arterial underfillingSplanchnic pressure increase
Retensi Sodium
Aktivasi vasoconstrictor dan anti natriuretic factor (renin-angiotensin-aldosterone system dan sympathetic
nervous system)Terbentuk asites
Volume plasma meluap
Lymph formation
3.3. Diagnosa
Pada pasien yang sulit didiagnosa, membutuhkan pemeriksaan yang lebih jauh untuk mendiagnosa hipertensi portal dan penyakit hati selain anamnesis dan pemeriksaan fisik. Varises seharusnya dapat di identifikasi dengan endoscopy (esophagogastroduodenoscopy). Foto abdomen atau CT scan dan MRI dapat membantu untuk melihat liver nodul dan untuk menemukan perubahan hipertensi portal dengan intraabdominal collateral circulation. Jika perlu, dengan radiologi intervensional dapat mendeteksi wedge and free pada tekanan vena hepatik yang membantu kita untuk menghitung wedge-to-free gradient, yang sesuai dengan tekanan portal. Ukuran normal wedge-to-free gradient adalah 5 mmHg, dan pasien dengan gradien lebih dari 12 mmHg risiko terjadinya variceal hemorrhage.
Untuk diagnosis asites, cukup dengan pemeriksaan fisik namun ada yang menggunakan foto abdomen. Pasien akan mempunyai bulging flanks, fluid wave, ataupun shifting dullness. Ketika pasien datang dengan asites pertama kali dapat direkomendasikan untuk diagnosa parasintesis untuk mengetahui karakter dari cairan tersebut, juga termasuk pengkuran total protein dan albumin, blood cell count dan kultur.
3.4. Tatalaksana
Umumnya tatalaksana untuk hipertensi portal lebih spesifik pada komplikasi yang ada, namun terkadang ada upaya untuk menurunkan tekanan portal tersebut.
Prosedur bedah dekompresi banyak digunakan untuk menurunkan tekanan portal pada pasien dengan perdarahan varises esophageal. Namun dewasa ini portal-systemic shunt surgery tidak memberikan perkembangan yang baik pada cirrhosis. Dekompresi sekarang dapat dilakukan secara cutaneus portal-systemic shunt, disebut transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS).
7
β-Adrenergic blockade dengan nonselektive agent seperti propanolol atau nadolol dapat menurunkan tekanan portal meskipun terdapat efek vasoconstriksi pada arteri splanchnic dan sistem vena protal dikombinasikan dengan menurunnya cardiac output. Portal hipertensi akibat cirrhosis sulit untuk disembuhkan, namun pada beberapa pasien transplantasi hepar akan lebih baik.
8
4. Refference
de Franchis R: Updating consensus in portal hypertension: Report of the Baveno III Consensus Workshop on definitions, methodology, and therapeutic strategies in portal hypertension. J Hepatol 33:846, 2000
Fauci dkk, Harrison's Principles of Internal Medicine 17th ed, 2008
Hadi Sujono, Gastroenterogi, 2002
Krowka MJ et al: Hepatopulmonary syndrome and portopulmonary hypertension: A report of the multicenter liver transplant database. Liver Transpl 10:174, 2004 [PMID: 14762853]
McPhee.j.Stephen dkk, Current Medical Diagnosis & Treatment 2008
Nurdjanah siti, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV, 2007
9