hikmah beriman kepada allah dan aktualisasinya

13
Tugas Makalah Aqidah Islamiyah “Hikmah Beriman kepada Allah dan Aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari” Disusun oleh: Alief Rohman R. (21401013070) Melita Emilia (21401013064) Moh. Taufik (21401013062) Roudlotul Jannah (21401013066) Dosen Pembina: Drs. H.Murtadlo A, M. Hi FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PGMI B UNIVERSITAS ISLAM MALANG TAHUN 2014/2015

Upload: ahmad-ariyanto

Post on 26-Dec-2015

124 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah tentang Aqidah Islamiyah

TRANSCRIPT

Page 1: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

Tugas Makalah

Aqidah Islamiyah

“Hikmah Beriman kepada Allah dan Aktualisasinya dalam kehidupan

sehari-hari”

Disusun oleh:

Alief Rohman R. (21401013070)

Melita Emilia (21401013064)

Moh. Taufik (21401013062)

Roudlotul Jannah (21401013066)

Dosen Pembina:

Drs. H.Murtadlo A, M. Hi

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN PGMI B

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

TAHUN 2014/2015

Page 2: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-

Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hikmah Beriman kepada

Allah dan Aktualisasi dalam kehidupan sehari-hari”. Makalah ini disusun untuk memenuhi

tugas matakuliah Studi Aqidah Islamiyah dengan tujuan meningkatkan pengetahuan,

wawasan, dan keterampilan Mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan serta

masukan dari semua pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Drs.

H.Murtadlo A, M. Hi selaku dosen matakuliah ini yang telah membantu dan memberi

pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan tugas dan juga semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat selesai tepat waktu.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah

SAW. Yang telah mencurahkan ilmunya kepada kita semua sehingga bisa mengetahui banyak

ilmu diantarannya adalah Ilmu Aqidah Islamiyah.

Sebaigamana pepatah mengatakan bahwa tiada gading yang tahu tidak retak begipula

makalah ini tidak luput dari kekurangan maka tegur saya yang bersifat membangun selalu

dinanti untuk kami. Makalah ini berisi tentang aliran-aliran pendidikan dan pengaruhnya

terhadap pendidikan di indonesia yang akan memberikan banyak informasi tentang pengaruh

pendidikan di indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan

ilmu dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat kami

harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi penulis dan

pembaca yang budiman dan kepada masyarakat.

Malang, 31 oktober 2014

Penulis

Page 3: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................................. 2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Beriman kepada Allah ....................................................................................... 3

2.2 Aktualisasi Beriman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari ................................... 6

2.3 Hikmah dan Manfaat Beriman kepada Allah .................................................................. 7

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

3.2 Saran ............................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Islam adalah agma yang sempurna dengan nilai-nilai ang terkandung dalam

ajarannya. Allah dalam firman-nya hanya mengakui satu agama yaitu agama islam.

ا انريفهتااخيوىهسالللادعاندي ياغتىهعانىهءاجيادعتاليإتةكىاانوتأ

ييىوهيت (91)ابسحانعيسسللا للافإستأيتفك

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih

orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada

mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap

ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

(QS: Ali Imran Ayat: 19)

Agama ini telah dikaruniai berbagai macam kemulyaan dan dalam alqur,an

disebutkan agama islam adalah agama yang benar dan diridhoi.Tapi kita tidak akan

disebut islam jika kita belum beriman, syarat sebelum kita dikatakan islam adalah

beriman kepada 6 perkara yaitu:

1. Iman kepada allah

2. Iman kepada malaikat

3. Iman kepada kitab allah

4. Iman kepada rasul

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada qada’ dan qodar

Iman kepada Allah adalah mengakui adanya Allah yang maha pencipta semua

mahkluk, pada hakikatnya iman kepada Allah bagi manusia sudah terjadi ketika manusia

sudah terjadi ketika manusia iyu dilahirkan, manusia membutuhkan perlindungan atau

pertolongan yang sifatnya mutlak.

Zat Allah adalah sesuatu yang ghaib, akal manusia tidak mungkin dapat memilarkan

zat Allah, oleh sebab itu mengenai adanya Allah, kita harus puas dengan apa yang di

Page 5: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

jelaskan Allah melalui firman-firmannya dan bukti-bukti berupa adanya alam semesta

ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah Hakikat Beriman kepada Allah?

2. Bagaimana cara Aktualisasi Beriman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa Hikmah dan Manfaat Beriman kepada Allah?

1.3 Tujuan Masalah

1. Memaparkan Hakikat Beriman kepada Allah

2. Memaparkan cara Aktualisasi Beriman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari

3. Memaparkan Hikmah dan Manfaat Beriman kepada Allah

Page 6: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Beriman kepada Allah

Iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan

diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah adalah

membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat

keagungan dan kesempurnaan Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan,

serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Jadi, seseorang dapat dikatakan

sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur

keimanan di atas.

يعسفة يا ال متالزكا وع تانقهةوقىلتانسا

Iman dijelaskan secara global yaitu kita harus menyakini bahwa sesungguhnya

Allah SWT itu memiliki sifat yang sempurna, dan maha suci dari segala sifat

kekurangan.

Iman dijelaskan secara terperinci yaitu kita harus menyakini bahwa

sesungguhnya Allah SWT mempunyai sifat:

1. Wujud (ada)

2. Qidam (dahulu)

3. Baqa’ (kekal)

4. Mukhalafatuhu lil-hawaditsi (berbeda dengan makhluknya)

5. Qiyamhu binafsihi (berdiri sendiri)

6. Wahdaniyat (Esa/satu)

7. Qudrat (kuasa)

8. Iradah (berkehendak)

9. Ilmu (mengetahui)

10. Hayat (hidup)

11. Sama’ (mendengar)

12. Bashor (melihat)

13. Kalam (berfirman)

Page 7: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

Dan bahwa sesungguhnya Allah swt maha hidup, maha mengtahui, maha kuasa, maha

berkehendak, maha mendengar, maha melihat, maha berfirman.

Iman kepada Allah mengandung empat unsur :

1. Beriman kepada wujudnya Allah

Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara', dan indra.

a) Bukti Fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan

fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari

tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang

memalingkannya.

b) Bukti Akal tentang wujud Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua

makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan.

Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri. Tidak mungkin wujud itu ada dengan

sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat mencipakan dirinya sendiri. Sebelum

wujudnya tampak, berarti tidak ada.

Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti

membutuhkan pencipta. Kalau makhluk tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, dan tidak

tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakannya

yaitu:Allah.

Allah SWT menyebutkan dalail aqli (akal) dan dalil qath'i dalam surat Ath thur :

غيسشىءاو (53انخانقى)ىهاوخهقىاي

Artinya: “Apakah mereka diciptakan sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan

(diri mereka sendri)”. (Qs. Ath-Thur:35)

Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak

menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah SWT.

c) Bukti syara' tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab samawi ( yang diturunkan

dari langit ) berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia

yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb

yang maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya.

Page 8: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang

didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dati

Robb Yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.

d) Bukti Inderawi tentang wujud Allah SWT dapat dibagi menjadi dua:

1. kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do'a orang-orang yang berdo'a serta

penolong-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini

menunjukkan secara pasti tentang wujud Alah SWT.

2. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak

orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para Nabi tesebut, yaitu

Allah SWT, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya

sebagai penguat dan penolong bagi para Rasul.

Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah

bukti pasti wujudNya.

Rukun Iman yang pertama adalah iman kepada Allah SWT yang merupakan dasar

dari seluruh ajaran Islam. Orang yang akan memeluk agama Islam terlebih dahulu harus

mengucapkan kalimat syahadat. Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah

dimiliki manusia sejak ia lahir.

1. Iman kepada Allah yaitu mempercayai bahwa Allah adalah dzat yang maha

esa beriman kepada Allah adalah membenarkan dengan yakin akan keesaannya baik

dalam perbuatannya, penciptaan alam seluruhnya maupun dalam penerimaan ibadah

segenap hambanya.

Bukti keesaan Allah

Keesaan Allah atau tauhid merupakan konsep refolusioner yang merupakan

inti ajaran islam. Didalamnya terkandung pengertian bahwa hanya ada satu Tuhan

penguasa alam semesta. Bukti keesaan Allah dengan cara mudah dimengerti adalah

kalau lebih dari satu keteraturan dan ketundukan alam semesta tidak akan terwujud,

sehingga hal ini mungkin terjadi apabila hanya ada satu Tuhan yang mengatur dan

mengendalikannya yaitu Allah SWT.

Page 9: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

Apakah yang harus di imani oleh kita sebagai umat islam? Kita tahu dan hafal

rukun iman yaitu:

1. Iman kepada allah

2. Iman kepada malaikat

3. Iman kepada kitab allah

4. Iman kepada rasul

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada qada’ dan qodar

Hukum beriman kepada Allah

Allah dengan jelas memerintahkan agar manusia hanya menyembah Allah dan

jangan sekali-kali menyekutukannya dengan sesuatu yang lain. Perintah itu berarti

wajib hukumnya percaya kepada yang telah menciptakan alam semesta yaitu

Allah.

2.2 Aktualisasi Beriman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari

Aktualisasi iman ditunjukkan dengan tingkah laku dan perbuatan sebagaimana

telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Oleh karena itu aktualisasi iman ditunjukan

dengan perbuatan yang berupa ketakwaan dan kesolehan.

Pada prinsipnya, iman adalah syarat sedangkan taqwa adalah tujuan. Kedudukan

iman sebagai syarat menunjukkan bahwa kewajiban melaksanakan ibadah puasa hanya

dapat disahuti melalui wadah keimanan ini. Mengingat bahwa nilai-nilai iman

berfluktuasi, maka sudah pasti nilai-nilai puasa juga demikian. Oleh karena itu, melalui

wadah iman ini pulalah maka tujuan dari puasa yaitu menuju jenjang taqwa sangat

mudah direalisasikan. Iman dan taqwa merupakan dua sisi mata uang yang sangat sulit

untuk dipisahkan dan bahkan kedua-duanya saling membutuhkan. Dengan kata lain,

jenjang taqwa tidak akan pernah terwujud bila tidak diawali dengan keimanan. Dan

keimanan itu sendiri tidak akan memiliki nilai apapun bila tidak sampai kederajat

ketaqwaan.

Perpaduan antara iman dan taqwa ini adalah kemuliaan sebagaimana yang telah

dijelaskan dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, Al-Qur'an dengan tegas menyebutkan

bahwa manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang paling taqwa.

Page 10: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

Prediket kemuliaan ini sangat ditentukan oleh kualitas taqwa, semakin tinggi tingkat

ketaqwaan seseorang, maka semakin mulia pula kedudukannya pada pandangan Allah.

Perpaduan antara iman dan taqwa ini tidak akan terjadi secara otomatis karena iman

memiliki persyaratan untuk menuju nilai kesempurnaannya.

Persyaratan ini dapat dilihat melalui aturan-aturan yang diberlakukan kepada

iman yaitu memadukan keyakinan dengan perbuatan. Tanpa melakukan perpaduan ini

maka iman akan selalu bersifat statis karena berada pada tataran ikrar tidak pada tataran

aplikasi. Oleh karena itu, maka kata 'iman' selalu digandeng dalam Al-Qur'an dengan

amal shaleh (Amanu Wa 'Amilu Ash-Shalihat) supaya keberadaan iman terkesan lebih

energik.

Adapun yang dimaksud dengan taqwa ialah kemampuan diri menjaga perpaduan

ini secara kontinyu sesuai makna dasar dari kata taqwa itu sendiri yaitu 'menjaga'.

Dengan demikian, maka sifat taqwa merupakan benteng untuk menjaga aturan-aturan

Allah SWT supaya posisi iman tidak lagi berada dalam kelabilan. Kunci sukses yang

ditawarkan Al-Qur'an untuk menghindari kelabilan ini ialah dengan melakukan

perbuatan-perbuatan baik.

2.3 Hikmah dan Manfaat Beriman kepada Allah

Manfaat Beriman Kepada Allah

Manfaat besar yang dapat kita petik karena beriman kepada Allah diantaranya :

1. menguatkan Tauhid kepada Allah sehingga seseorang yang telah beriman kepada

Allah tidak akan mengagungkan dirinya kepada sesuaatu selain Allah, baik dengan

cara berharap ataupun takut kepadanya, dan ia tidak akan menyembah selain Allah.

2. Sesorang akan mencintai Allah secara sempurna dan akan mengagungkannya sesuai

dengan nama-namanya yang baik dan sifat yang mulia.

3. mewujudkan penghambaaan diri kepada Allah yaitu dengan melakukan apa yang

diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangya.

Adapun fungsi beriman kepada Allah yang ketentuannya dalam sikap dan kepribadian

manusia sebagai berikut :

1. Menyadari kelemahan diri di depan Allah

Page 11: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

2. Menyadari bahwa segala sesuatu yang dinikmati dalam kehidupan ini berasal dari

Allah SWT.

3. Menyadari bahwa dirinya pasti akan kembali kepada Allah dan dimintai pertanggung

jawaban atas segala perbuatan yang pernah dilakukan.

4. Sadar dan segera bertaubat apabila terjadi kekhilafab dalam berbuat dosa dan segera

memohon ampun serta bertaubat kepada Allah SWT sebagaiman firman Allah Q.S

Al-imran : 135.

يغفس فاستغفسوانرىتهىوي فسهىذكسواالل ىاأ إذافعهىافاحشةأوظه وان ري ىبإال انرن

( ى واعهىيافعهىاوهىيعه ونىيصسن (953الل

Artinya:”Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau

menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap

dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?

Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.

Fungsi dan Hikmah Beriman kepada Allah yaitu:

1. Sebagai dasar

Iman kepada Allah SWT itu sebagai dasar untuk beribadah kepada-Nya. Jika

seseorang telah beriman kepada Allah SWT dengan iman yang benar-benar timbul

dari dalam lubuk hatinya, ia akan penuh keyakinan terhadap Allah SWT dan

terhadap rukun-rukun iman yang lainnya.

2. Tidak akan sombong

Orang yang benar-benar telah beriman kepada Allah SWT akan mengetahui serta

merasakan tentang kebesaran, kekuasaan, ketinggian serta kemurahan-Nya. Ia

juga akan merasa kecil serta akan menyadari, bahwa dirinya tidak mempunyai

daya dan kekuatan selain pertolongan dari Allah swt. Dengan demikian, orang

tersebut tidak akan sombong serta membanggakan diri kepada sesamanya, apalagi

kepada Allah.

3. Merasa lebih dekat dengan Allah SWT

Orang yang benar-benar telah beriman kepada Allah SWT akan senantiasa merasa

dekat dengannya, hatinya menjadi tentram, khusyu’, dan bahagia. Dengan

demikian, ia akan selalu taat beribadah, rajin belajar, barakhlak mulia, serta

senantiasa menjauhi larangan-larangannya. Semu kehidupan akan dijiwai oleh

iman kepada Allah SWT.

Page 12: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan

tindakan (perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati

bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan Nya,

kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan

secara nyata. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)

sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas.

Aktualisasi iman ditunjukkan dengan tingkah laku dan perbuatan sebagaimana telah

dijelaskan pada bab sebelumnya. Oleh karena itu aktualisasi iman ditunjukan dengan

perbuatan yang berupa ketakwaan dan kesolehan.

Manfaat beriman kepada Allah yaitu: Menguatkan Tauhid kepada Allah sehingga

seseorang yang telah beriman kepada Allah tidak akan mengagungkan dirinya kepada

sesuaatu selain Allah, baik dengan cara berharap ataupun takut kepadanya, dan ia tidak akan

menyembah selain Allah. Sesorang akan mencintai Allah secara sempurna dan akan

mengagungkannya sesuai dengan nama-namanya yang baik dan sifat yang mulia.

Mewujudkan penghambaaan diri kepada Allah yaitu dengan melakukan apa yang

diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangya.

3.2 Saran

Benar benar yakin dengan keberadaan allah, lebih memahami dan mengetahui tentang

iman kepada Allah secara terperinci. Lebih percaya akan adanya Allah dan menambah

ketauhidan dan mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan

menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Allah.

Page 13: Hikmah Beriman Kepada ALLAH Dan Aktualisasinya

DAFTAR PUSTAKA

Thahir. Jawahirul Kalam. Surabaya. Al-Miftah.2011

Jalaluddin. Lubabul Hadits. Surabaya. Al-Hidayah.1991

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Hukaimi. Sifat Allah dalam pandangan Ibn Taimiyah.

Jakarta.Pustaka Azzam. 2005

Sayid sabiq. Aqidah Islam. Bandung. C.V.diponegoro. 1982

http://girik.mywapblog.com/hikmah-beriman-kepada-allah.xhtml