kurikulum al hikmah

Click here to load reader

Upload: afasmawardi2

Post on 08-Aug-2015

165 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KURIKULUM AL HIKMAH

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut mengalami perubahan kebijakan. Untuk menyikapi tantangan dan harapan itu, SDIT AL HIKMAH dengan sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Hal tersebut selaras dengan apa yang diisyaratkan dalam Undang-Undang N0. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Ayat 2 yang menegaskan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SDIT AL HIKMAH, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). B. Tujuan Pengembangan KTSP Penyusunan Kurikulum SDIT AL HIKMAH bertujuan agar dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun pelajaran 2012-2013 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap komponen yang ada di SD IT AL HIKMAH memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan perkembangan berkualitas. kemajuan pembangunan sumber daya manusia yang

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum SDIT AL HIKMAH dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut. a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan

Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b.

Beragam Dan Terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin melibatkan relevansi Teknologi,

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. f. Belajar Sepanjang Hayat pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. 3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi 4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentangpelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006 6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan 7. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

8. Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 9. Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional 10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi kreatif

BAB II TUJUAN PENDIDIKANA. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampialan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. Visi SDIT AL HIKMAH Visi SDIT AL HIKMAH, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dirumuskan sebagai berikut. Mencetak Generasi Bangsa Yang Islami, Cerdas Spiritual, Intelektual dan Emosional . Pada kalimat visi ini terdapat beberapa kata esensial yang perlu mendapat kejelasan, yaitu: a. Islami Mencetak siswa siswi yang mempunyai pengetahuan tentang keislaman yang benar dan tepat dan mempunyai perilaku dan sikap yang sesuai dengan tuntunan Al Qur-an dan assunah. b. Cerdas Daya pikir yang kuat serta mampu menggunakannya dalam mengatasi semua permasalahan. c. Spiritual Suatu kondisi kejiwaan yang mengarah pada nilai-nilai ketaatan kepada Tuhan. d. Intelektual Kemampuan menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan e. Emosional Suatu kondidi kejiwaan siswa yang stabil dan mengarah pada hal-hal yang bersifat positif

C. Misi Sekolah Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SDIT AL HIKMAH sebagai berikut. a. Mewujudkan sekolah dasar islam terpadu yang unggul berbasis nilai-nilai Qur-ani. b. Menanamkan pemahaman Islam yang komperhensif secara benar yang tercermin dalam keseharian. c. Menumbuhkan rasa cinta terhadap agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Menumbuhkan sifat kemandirian dan kepemimpinan. e. Membangun kepekaan sosial dan toleransi dalam kehidupan.

Tujuan SD IT AL HIKMAH 1. Meningkatkan mutu IMTAQ a. ibadah. b. c. d. e. f. g. a. b. c. a. b. c. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah makan. Membiasakan berdzikir sesudah sholat. Membiasakan sholat dhuha di pagi hari. Memahami dan menghapal ayat-ayat suci al qur-an. Melaksanakan kegiatan MABIT dan muhasabah. Meningkatkan pengelolaan administrasi kelas. Meningkatkan kelompok kerja guru dan kelompok kerja kepala Mengikuti berbagai macam acara pelatihan kependidikan Meningkatkan pengelolaan dan melengkapi sarana Meningkatkan dan memanfaatkan musholah untuk praktik

2. Meningkatkan kualitas pendidik

sekolah (KKG dan KKKS). 3. Meningkatkan kualitas peserta didik perpustakaan. Mewajibkan peserta didik membiasakan membaca buku 15 Membiasakan menceritakan kembali isi buku. menit sebelum pelajaran dimulai.

d. e. 4. a. b. c. 5.

Mengadakan ajang kreativitas siswa di bidang membaca. Mengikuti berbagai macam ajang perlombaan Menggalakkan menulis pada buku bergaris. Membiasakan menulis dengan rapi dan benar tanpa menimbulkan rasa takut bersalah pada diri siswa. Mengadakan ajang kreativitas menulis (mengarang ).

Meningkatkan mutu menulis

Meningkatkan mutu berhitung a. b. c. d. Memperbanyak latihan berhitung mulai perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan konsep. Menggalakkan pekerjaan rumah tentang berhitung. Mengadakan ajang kreativitas di bidang berhitung.

6.

Meningkatkan mutu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a.Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. b.Meningkatkan fungsi KIT IPA. c.Meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA.

7.

Meningkatkan mutu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Memperbanyak contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan sosial. b. c. d. e. Meningkatkan penguasaan peta wilayah Indonesia. Meningkatkan pemahaman tentang sejarah Indonesia. Membiasakan nilai rela berkorban, persatuan, kerja sama, Meningkatkan fungsi KIT IPS.

harga menghargai, dan cinta tanah air.

8.

Meningkatkan mutu Pelajarana Seni dan Budaya a. Menumbuhkan kembangkan bakat dan minat siswa di bidang seni budaya dan keterampilan

9.

Meningkatkan pemahaman mengenai wawasan lingkungan a. Membiasakan prilaku bersih di lingkungan sekolah

b. Membiasakan prilaku bersih di lingkungan rumah c. Membiasakan prilaku bersih di lingkungan lingkungan 10. Peningkatan mutu muatan lokal a. TAHFIZH DAN TAHSIN 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. Mampu berbicara Mampu membaca Mampu menulis c. Bahasa Arab Mampu mendengar Mampu berbicara Mampu membaca Mampu menulis d. SIROH 1. Mampu memahami isi cerita 2. Mampu menceritakan kembali isi cerita f. Komputer 1. Mampu mengoperasikan program Microsof Word g. Hadist 1. Mampu menghafal 2. Mampu mengaplikasikan Mampu Menghafal Mampu Membaca Mampu Menulis

Bahasa Inggris

Mampu mendengar

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SD IT AL HIKMAHA. KERANGKA DASAR 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan

kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut. No. 1 Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,

budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari Kewarganegaraan dan Kepribadian pendidikan agama. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian hak, dan dimaksudkan kewajiban untuk dalam peningkatan kehidupan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa, dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, Mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan nepotisme. Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang Estetika kritis, kreatif, dan mandiri Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5

Jasmani, olahraga, dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dan perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV / AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut : 1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. 2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum SDIT AL HIKMAH dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

a. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Beragam Dan Terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. h. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin melibatkan relevansi Teknologi,

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan

sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. i. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. j. Belajar Sepanjang Hayat pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. k. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Prinsip Pelaksanaan KurikulumDalam pelaksanaan kurikulum SDIT AL HIKMAH Kota Depok menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempat -an untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama

dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersi-fat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkem-bangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengem-bangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). e. Kurikulum dilaksanakan menggunakan pendekatan multi strategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, kesinambungan, cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. STRUKTUR KURIKULUM

No

Komponen

Alokasi Waktu / Minggu Kelas

A 1 2 3 4 5 6 7 8 B

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Penjas, Orkes Mulok a. Bahasa Arab b. Bahasa Inggris c. Tahfizh dan Tahsin d. Siroh f. Hadist g. Komputer JUMLAH Pengembangan Diri Pembiasaan

1

2

3

T E M A T I K

T E M A T I K

T E M A T I K

4 2 2 5 6 4 2 2 2

5 2 2 5 6 4 2 2 2

6 2 3 8 8 8 3 2

C D

2*) 2*) 2*) 2*)

2*) 2*)

2 2 10 2 2 2 45 2*) 2*)

2 2 10 2 2 2 45 2*) 2*)

2 2 6 44 2*) 2*)

*)Ekuivalen 1 jam pelajaran Keterangan : 1. 2. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam

pelajaran

B.1.

Muatan Kurikulum a. Tujuan Pendidikan Agama di SDIT AL HIKMAH bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

B.1.1. Pendidikan Agama

beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. b. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama meliputi aspeksebagai berikut. c. Standar Isi Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. B.1.2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan a. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti- korupsi 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain 4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi b. Ruang Lingkup Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspekaspek antara lain sebagai berikut: 1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam 1. perbedaan, cinta lingkungan, merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan aspek

negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan 2. Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan yang berlaku baik dalam sistem hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun norma-norma di dunia internasional dapat dijunjung tinggi, dihormati, dan dilaksanakan 3. Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM c. Standar Isi Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. B.1.3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia a. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan Menghargai dan bangga menggunakan bahasa etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya Menggunakan bahasa Indonsia untuk meningkatkan Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk wawasan, memperhalus budi pekerti serta dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial memperluas 6.

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi komponen kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. mendengarkan berbicara membaca menulis

Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca sekurangkurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra. c. Standar isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. B.1.4. Mata Pelajaran Matematika a. Tujuan Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, 4. 5. merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan

minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah b. Ruang Lingkup Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1.bilangan 2.geometri dan pengukuran 3.pengolahan data c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan B.1.5. Mata Pelajaran IPA a. Tujuan Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepkonsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan 5. Meningkatkan 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan kesadaran untuk berperan aktif dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya b. Ruang Lingkup Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan 2. 3. pesawat sederhana 4. Bumi dan alam semesta meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. B.1.6. Mata Pelajaran IPS a. Tujuan Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. 2. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan Benda/materi, Energi dan sifat-sifat dan kegunaanya meliputi cair, padat dan gas perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan

4.

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama,

dan berkompetisi dalam masyakarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. b. Ruang Lingkup Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. manusia, tempat, dan lingkungan 2. waktu, keberlanjutan, dan perubahan 3. sistem sosial dan budaya 4. perilaku ekonomi dan kesejahteraan c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. B.1.7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan a. Tujuan Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memahami ketrampilan 2. 3. 4. 5. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui keterampilan keterampilan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global lagu nasional dan daerah b. Ruang Lingkup Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut 1. 2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari konsep dan pentingnya seni budaya dan

3.

Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya

4. 5.

Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari, dan seni peran Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik

c.

Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

B.1.8.

Mata Pelajaran Penjas dan Orkes a. Tujuan Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga yang terpilih 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik 3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar 4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung sportif, jujur, di dalam disiplin, pendidikan jasmani,olah raga dan kesehatan 5. Mengembangkan demokratis 6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan 7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di lingkungan bersih sebagai informasi untuk mencapai sikap bertanggung jawab, bekerja sama, percaya diri, dan

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif b. Ruang Lingkup Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, roundes, kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya 2. Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik, serta aktivitas lainnya 5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, renang, dan aktivitas lainnya 6. Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung 7. Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P 3 K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara inplisit masuk ke dalam semua aspek C. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal yang dilaksanakan di SDIT AL HIKMAH Kota Depok adalah sebagai berikut: a. TAHFIZH DAN TAHSIN, dengan tujuan : 1. Mampu Menghafal 2. Mampu Membaca 3. Mampu Menulis

b. Bahasa Inggris, dengan tujuan : 1. Mampu mendengar 2. Mampu berbicara 3. Mampu membaca 4. Mampu menulis c. Bahasa Arab, dengan tujuan : 1. Mampu mendengar 2. Mampu berbicara 4. Mampu membaca 5. Mampu menulis d. SIROH, dengan tujuan : 1. Mampu memahami isi cerita tentang keislaman 2. Mampu menceritakan kembali isi cerita f. Komputer, dengan tujuan : 1. Mampu mengoperasikan program Microsof Word g. Hadist, dengan tujuan : 1. Mampu menghafal 2. Mampu mengaplikasikan D. Program Pengembangan Diri

Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut. a. Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.

b. Kegiatan spontan Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu

pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh. Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

Gambar 8. Nilai cinta damai c. Keteladanan Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku d. Kegiatan spontan Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat

itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh. Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

Gambar 8. Nilai cinta damai e. Keteladanan Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang

tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.

Gambar 9. Membantu orang tua yang sedang bekerja (nilai tolong menolong)

f. Pengkondisian Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur. 2. Budaya Sekolah Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan, hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses

mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah. Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.

Gambar 12. Budaya kerja Bakti Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa NILAI1. Religius

DESKRIPSISikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

2. Jujur 3. Toleransi

NILAI4. Disiplin 5. Kerja Keras 6. Kreatif

DESKRIPSIetnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai Prestasi

13. Bersahabat/ Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan / atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Di SDIT AL HIKMAH Kota Depok kegiatan ini antara lain: D.1. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik yang terdiri atas: D.1.1. Pramuka Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif, mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkungan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komunikatif, peduli sosial Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari jumat D.1.2. Taekwondo Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, keberanian, kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani me nanggung resiko. Kegiatan taekwondo dilaksanakan pada hari kamis D.1.3. Seni Lukis Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif Kegiatan Seni dan Budaya dilaksanakan pada hari selasa D.1.4. Seni Clay

Nilai yang dikembangkan adalah ketekunan, cinta tanah air, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif Kegiatan Seni clay dilaksanakan pada hari rabu. D.1.5. Angklung Nilai yang dikembangkan adalah ketekunan, cinta tanah air, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif Kegiatan Seni clay dilaksanakan pada hari rabu.

D.2.

Bimbingan Konseling Bimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang terdiri dari : C.2.1. Bimbingan Karir C.2.2. Bimbingan Sosial C.2.3. Bimbingan Individu C.2.4. Bimbingan akademik

D.3.

Pembiasaan C.3.1. Rutin 1. Upacara Bendera 2. Sholat Dzhuha 3. Sholat Dzuhur berjamaah 4. Berdoa sebelum dan sesudah belajar 5. Berdoa sebelum dan sesudah makan 6. Berdzikir sesudah sholat C.3.2. Keteladanan

Selalu berpakaian rapi Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu Budaya antri dan tertib C.3.3. Spontan 1. 2. Membuang sampah pada tempatnya Senyum Sapa Salam

E. Beban Belajar Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana tertera dalam Kurikulum berikut ini :

Kelas

Satuan jam pembelajaran/menit 35

Jumlah jam per minggu 39

Minggu efektif 43

Waktu

I

1677

II

35

39

43

1677

III

35

45

43

1935

IV

35

45

43

1935

V VI

35 35

45 46

43 43

1935 1978

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

F. Standar Ketuntasan Belajar Minimal SDIT AL HIKMAH Tahun Pelajaran 2012 /2013 Kriteria No 1 2 3 4 5 6 7 8 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Penjas dan Orkes Angka 70 % 70 % 75 % 75% 75 % 70 % 70 % 70 % Huruf Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh lima Persen Tujuh Puluh lima Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen

9

10.

Mulok a. Bahasa Arab b. Bahasa Inggris c. Komputer d. Tahfizh dan Tahsin f. Siroh g. Hadist Pengembangan Diri

70 % 70 % 70 % 70 % 70 % 70 % Minimal B

Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Minimal B

G. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan a. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas sebagai berikut. 1. diikuti. 2. 3. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B. Minimal (KKM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang

b.

Kriteria Kelulusan Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP 19/2005 Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu peserta didik dinyatakan lulus apabila: 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai dengan semester 2. 2. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes, Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan standar kelulusan minimal. 3. Mampu membaca dan menulis Al quran. 4. Hafal Al quran minimal Juz 30, hadits-hadits pilihan, dan doa-doa sehari-hari.

5. Mengetahui dan mampu melaksanakan praktek ibadah seharihari 6. Lulus ujian sekolah. c. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak lulus 1. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang bersangkutan dengan penanganan khusus. 2. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau mengulang kembali di tingkat yang sama. H. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik. Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain: a. Kecakapan Pribadi (personal) 1. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru 2. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar 3. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah.

b. Kecakapan Sosial 1. Menjenguk teman yang sedang sakit 2. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah 3. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas c. Kecakapan Akademik 1. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi 2. Mengikuti OSN dan O2SN 3. Mengadakan program wajib mengunjungi perpustakaan 4. Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna I. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL a. Pendidikan berbasis Keunggulan Global

Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain: 1. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab 2. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer 3. meningkatkan pemahaman kitab suci al qur-an kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 4. memberikan pemahaman dampak informasi dari media 5. menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang berwawasan nasional b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal SDIT AL HIKMAH berada di tengah-tengah lingkungan yang kental dengan nuansa religi baik dari segi ritual keagamaanya maupun dari segi keseniaannya yang bercirikan keislaman. Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan tersebut, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal sebagai berikut: SDIT AL HIKMAH berusaha untuk memberi pemahaman tentang Agama Islam secara komfrehensip dan memperkenalkan unsur-unsur kesenian yang terdapat dalam nya yang senantiasa mengiringi beberapa acara ritual keagamaan.

BAB IV KALENDER PENDIDIKANKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. A. Alokasi Waktu

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah / madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Hari libur sekolah / madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Sekolah / madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah / madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. B. Penetapan Kalender Pendidikan bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada

3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masingmasing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah. 5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum. 6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I II adalah 39 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas III IV adalah 45 jam pelajaran dan kelas 6 adalah 46 jam pelajaran. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD IT AL HIKMAH adalah seperti berikut : KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Semester Jumat Kamis Selasa Senin Sabtu Bulan Jumlah Hari Rabu Kegiatan

SEMESTER I

2012 / 2013 3 3 2 1 1 10 Hari Pertama Sekolah

1 s/d

12 Libur semester II TA 16 Masuk 16 s/d 19 s/d

Juli

18 Masa Orientasi Siswa 20 Libur awal puasa. 10 Mabit dan Iftor Agustus 1 1 2 2 2 8 17 13-31 3 1-5 13 26 Penyembelihan 14 15-16 25 26-30 HUT Kemerdekaan RI Libur Ramadahn Halal Bi Halal Mid Semester Oktober 5 5 5 4 3 22 Pengambilan Raport Idul Adha Nopember 4 4 4 4 4 20 29 Qurban. PHBI Libur Bersama Hari Guru dan Hari PGRI Ujian Praktek UAS

September

4

4

4

4

4

20

UAS Desember 3 3 3 3 3 15 Pembagian Raport Libur Semester 1 JUMLAH rSemeste 95

3-7 22 24-31

Jumat

Kamis

Selasa

Senin

Sabtu

Bulan

Jumlah Hari

Rabu

Kegiatan 1-4 30

Januari

4

4

3

4

3

18

Libur semester 1 Hari Raya Imlek 1-2 Open House 29 Mid semester 2 Hari Raya Nyepi 23 2226Anak 2 1317 2027(kelas

Februari

4

3

4

4

4

19

25-

Maret

4

4

4

4

5

21

S E M E S T E R II

26 UAS Kelas 6 5 5 4 4 4 22 27 Perkemahan Sholeh PHBN 15 UASBN

April

Mei

4

4

5

5

4

22

Libur Nasional 24 Ujian Sekolah 31 Ujian Praktik

1-6) UAS 2 Juni 2 3 3 3 3 14 funs raport. pembagian raport Juli Keterangan Jumlah jam belajar per tahun = 43 minggu Hari Senin Jumat : Sholat Dzuhur Berjamaah Hari Jumat : Olahraga dan Jumbersih Depok, 12 Juli 2012 Kepala SD IT AL HIKMAH JUMLAH 116 22 day, 10pengisian 14 Remidial, Al Hikmah 3-7

DEDE RONI RAMDHANI, S.Pd.I BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. B. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. 3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Unit Waktu Silabus 1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. 3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. D. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. 1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya. 2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. 3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. 4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. 5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. 2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: a. potensi peserta didik; b. relevansi dengan karakteristik daerah, c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; d. kebermanfaatan bagi peserta didik; e. struktur keilmuan; f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan h. alokasi waktu. 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi. 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja operasional (KKO) abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator. 5. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

BAB VI PENUTUPDengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SDIT AL HIKMAH telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2012/ 2013. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDIT AL HIKMAH menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat. Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP

maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut : 1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai ? 2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik? 3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ? 4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan ? 5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa ? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut. Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan. Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006. Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas._____. 2006.

Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional