hikmah di sekitar_kita

16
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06 HIKMAH DI SEKITAR KITA

Upload: joko-priyanto

Post on 15-Apr-2017

256 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

HIKMAH DI

SEKITAR KITA

Page 2: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Seorang ayah dan anaknya melewati depan hotel bintang lima. Mereka melihat sebuah mobil sedan import yang sangat mewah.

Dengan sinis si anak berkata, “Orang yang duduk di mobil itu pasti otak udang”.

Dengan santai ayahnya menimpali, “Orang yang berkata demikian, pasti kantongnya kosong, tak berduit !”

Page 3: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Cara pandang kita terhadap suatu masalah, apakah juga merupakan refleksi dari sikap kita yang sebenarnya ?

Page 4: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Selesai makan malam, ibu dan putri mencuci piring, sementara ayah dan putra nonton TV di ruang tengah.Tiba-tiba dari dapur terdengar suara piring pecah. Sejenak kemudian sunyi…

Putra : Pasti ibu yang memecahkannya.Ayah : Darimana kamu tahu ?Putra : Ia tidak marah – marah.

Page 5: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kita terbiasa membuat standar yang berbeda un-tuk diri sendiri dan orang lain, yaitu ketat terhadap orang lain dan longgar terhadap diri sendiri.

Page 6: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Ada dua rombongan turis Taiwan datang ke sebuah pulau di Jepang, kondisi jalan sangat buruk, lubang dimana-mana…Seorang guide minta maaf dan mengatakan bahwa jalan itu seperti orang bopeng.Guide yang kedua, dengan puitis berkata, “Bapak Ibu, inilah jalan lesung pipit yang terkenal itu”.

Page 7: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kondisi yang sama, namun pola pikir yang berbeda menimbulkan sikap yang berbe-da pula. Sungguh ajaib pola pikir itu, apa yang hendak kau pikirkan, haknya ada padamu.

Page 8: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Murid SD kelas 3 saat menuliskan cita-citanya, menyatakan kelak akan menjadi badut.Guru Asia akan menegur :Tak punya cita-cita mulia, sungguh tak dapat diajar !Guru dari Barat berkata :Semoga kau membawa senyuman bagi seluruh muka bumi !

Page 9: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kita yang lebih tua (dituakan), lebih sering

menuntut daripada memberi semangat,

malah ada yang dengan picik membatasi makna dari suatu keberhasilan.

Page 10: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Seorang tante di toko perhiasan melihat 2 buah gelang yang sama persis modelnya. Yang satu dihargai $550, sedangkan yang satu lagi hanya $250.Segera dibelinya gelang seharga $250, dan dengan penuh keberhasilan ia keluar dari toko itu. Begitu perempuan itu keluar dari pintu, terdengar pegawai toko berkata kepada rekannya, “Benar kan jurus ini manjur !”

Page 11: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Cobaan serasa umpan, dapat dengan mudah menampakan ketamakan manusia pada umumnya, yang seringkali merupakan awal mulainya suatu kerugian akibat tertipu.

Page 12: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Pengemis : Aku minta uang 5 ribu.Pria : Tapi aku hanya punya 4 ribu.Pengemis : Baiklah, kalau begitu, kamu berhutang seribu padaku.Kebanyakan orang selalu menganggap Tuhan berhutang padanya, selalu merasa Tuhan memberi kurang banyak - kurang baik, KETAMAKANNYA TELAH MENUTUPI HATI YANG BERSYUKUR.

Page 13: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Di sebuah museum, seorang istri dengan tak sabar berkata pada suaminya, “Aku heran mengapa kau berjalan begitu lambat. Ternyata kau selalu berhenti untuk melihat barang-barang ini”.

Ada orang yang hanya tahu berlari dalam jalan kehidupan, akhirnya kehilangan kesempatan menikmati pemandangan indah di kedua sisinya.

Page 14: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Istri sedang memasak di dapur. Suami disamping terus berceloteh tanpa henti, “Pelan dikit. Awas ! Api terlalu besar. Cepat balikkan ikannya. Cepat diangkat, minyaknya terlalu banyak ! Tahunya diiris tipis. Aduh, pancinya miring !Istri yang jengkel menghardik, “Diam kau, aku mengerti cara memasak”.Suaminya menjawab, “Tentu saja.Aku hanya ingin kau tahu bagaimana perasaanku saat menyetir dan kau terus mengoceh”.

Page 15: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Tidaklah susah belajar memahami orang lain, asalkan kau bersedia dengan sungguh-sungguh berdiri pada posisi dan sudut pandang orang lain untuk memandang suatu masalah.

Page 16: Hikmah di sekitar_kita

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

SATU HARI – SATU HIKMAH SEMOGA HIDUP

KITA BERLIMPAH

BERKAH AMIN.